PENGADILAN PAJAK
Memerjksa dan mengadili perkara banding pada tingkat pertama dan terakhir, terhadap
Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor KEP-181M/BC.07/2020 tanggal 14
Desember 2020 tentang Penetapan atas Keberatan PT lndo Acidatama. Tbk Terhadap
Penetapan yang Dilakukan oleh Pejabat Bea dan Cukai dalam SPTNP Nomor SPTNP-
000209/NTL/\/VBC.07/KPP.MP.01/2020 tanggal 28 September 2020 yang terdaftar dalam
berkas perkara Nomor 001363.45/2021/PP, telah mengambil putusan sebagai berikut dalam
perkara antara:
hadir dalam 2 (dua) kali persidangan yang diselenggarakan untuk banding ini, terakhir hadir
pada persidangan tanggal 05 0ktober 2021 berdasarkan Surat Kuasa Khusus nomor
06/lA/IX/2021 tanggal 06 September 2021 dan 05/IA/lx/2021 tanggal 06 September 2021,
memenuhi Surat Panggilan Sidang Nomor: PANG-355/PAN.091/2021 tanggal 14 September
2021, untuk selanjutnya disebut Pemohon Banding;
MELAWAN
Direktur Jenderal Bea dan Cukai berkedudukan di Jl. Jend. A. Yani, Jakarta 13230, dalam
hal ini diwakili oleh:
hadjr dalam 2 (dua) kali persidangan yang diselenggarakan untuk banding ini, terakhir hadir
pada persidangan tanggal 05 0ktober 2021 berdasarkan Surat Tugas Nomor: ST-
628/BC.06/2021 tanggal 04 0ktober 2021 untuk memenuhi Surat Panggilan Sidang Nomor:
PANG-371/PAN.091/2021 tanggal 14 September 2021, untuk selanjutnya disebut
Terbanding;
Menjmbang, bahwa Surat Penetapan Tarif dan/atau Nilai Pabean nomor SPTNP-
000209/NTL/VVBC.07/KPP.MP.01/2020 tanggal 28 September 2020 diterbitkan oleh Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Merak dengan perhitungan sebagai berikut:
bahwa tidak ada peran dari Pemohon terkait adanya kealpaan pengisian form D atau pun e
COO;
bahwa transaksi ini merupakan Third Party Invoice bukan Third Country Invoice Skema :
1. Maker :Singapore
2. Trader :Singapore
3. Importir : Indonesia
Peraturan I 109/PMK.04/2019 ]
bahwa tidak ada aturan yang mewajiban pencantuman nama perusahaan dan negara yang
menerbitkan invoice pada kolom 7 SKA form D;
bahwa kolom 10 pada Form D sudah menyebutkan detail nomor Invoice yang bisa di kroscek
dengan Nomor Invoice asli nya;
bahwa input invoice party dan invoice country pada COO tidak dapat terisi bilamana transaksi
hanya ada 2 negara/bukan third country;
Y
Halaman 2 dari 14
Nomor: PUTJ}01363.45/2020/PPM.IXA Tahun 2021
Indo Acidatama, PT
P.4. SPTNp nomor SPTNP-000209/NTL/WBC.07/KPP.MP.01/2020 tanggal 28 September
2020;
P.5. Certificate of Origin - Form D (ASEAN Trade ln Goods Agreement) nomor
20205074536 tanggal 20 Agustus 2020;
P.6. PIB nomor002754tanggal 31 Agustus 2020;
P.7. Akta nomor 1 tanggal 10 Juni 2019 yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi, SH., yang
berkedudukan di Jakarta;
P.8. Lembar Pengesahan Akta Notaris nomor 1 tanggal 3 November 2016 oleh Menteri
Hukum dan HAM nomor AHU-0032417.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 24 Juni 2019;
P.9. Commercial Invoice Nomor ps/lNV/011IVIIl/2020 tanggal 18 Agustus 2020;
P.10. Surat Keberatan Nomor 03/lA/X/2020 tanggal 27 0ktober 2020;
bahwa Pemohon menyatakan, harga pembelian yang tertera pada Invoice No.
PS/lNV/011N111/2020 tanggal 18 Agustus 2020 dengan jenis barang Acetic Acid sudah
sesuai dengan Purchase Order No. 000216/PCO-PURC/CH/09/20 tanggal 17 September
2020 dengan harga CIF Merak sesuai dengan yang tercantum dalam Invoice, dan bahwa
Invoice tersebut mendapatkan Fasiitas Form D dengan No. 20205074536 tanggal 20 Agustus
2020 dengan HS Code adalah 2915.21.00 dimana Form D tersebut diterbitkan oleh Celanese
Pte.Ltd dan dengan diterbitkannya Fasilitas Form D tersebut maka Bea Masuk yang semula
5% menjadi bebas` 100% atau menjadi 0%;
bahwa pemberian fasilitas Tarif Preferensi harus memenuhi kaidah sebagaimana diatur
didalam Peraturan Menteri Keuangan No.109/PMK.04/2019 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 229/PMK.04/2017 tentang Tata Cara Pengenaan Tarif
Bea Masuk Atas Barang lmpor Berdasarkan Perjanjian Atau Kesepakatan lnternasional;
bahwa Pemohon melakukan kontrak Pembalian dengan Celanese Pte.Ltd berupa Acetic Acid,
dimana pihak Celanese Pte.Ltd menujuk Pinnacle Synergy Pte Ltd selaku pihak ketiga yang
menyediakan barang jmpor tersebut;
bahwa demi mendapatkan fasilitas Tarif Preferensi, maka Pemohon melampikan dokumen
pelengkap berupa fotokopi Form D dan bukti cetak Electronic Certificate of Origin (e-COO) No.
20205074536 tanggal 20 Agustus 2020;
bahwa berdasarkan pemeriksaan atas dokumen pelengkap yang dilampirkan oleh Pemohon,
Pemohon tidak dapat diberikan fasilitas tarif preferensi karena tidak memenuhi persyaratan
pemberian fasilitas tersebut sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No.
109/PMK.04/2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
229/PMK.04/2017 tentang Tata Cara Pengenaan Tarif Bea Masuk Atas Barang lmpar
Berdasarkan Perjanjian Atau Kesepakatan lnternasional, sehingga atas importasi tersebut
tetap dikenakan tarif yang berlaku umum (Most Favoured Nation/MFN) yaitu sebesar 5°/o;
bahwa Terbanding meyakini asas hukum lex dura sed famen scripts, artinya suatu norma
hukum yang telah tertulis memang demikian adanya, sehingga tidak boleh ada upaya
kompromi yang dapat membuat hukum itu menjadi tidak bervibawa;
Y
Halaman 3 dari 14
Nomor: PUT-OO1363.45/2020np/M.IXA Tahun 2021
Indo Acidatama, PT
bahwa berdasarkan uraian di atas, telah terbukti dan tidak terbantahkan lagi bahwa penerbitan
KEP-181/WBC.07/2020 tanggal 14 Desember 2020 telah benar dan sesuai peraturan dan
peruundangan yang berlaku;
bahwa semua pihak yang terkait dalam ekspor impor Acetic Acid Pemohon Banding adalah
anggota. ASEAN yang terikat dalam AFTA (Singapore - Indonesia), sehingga sesuai aturan
yang tertuang dalam AFTA, Pemohon Banding berhak atas Tarif Preferensi;
bahwa sesuai alat bukti yang telah Pemohon Banding sampaikan dalam Surat Banding
Pemohon Banding, seluruh informasi tentang: kriteria asal barang (origin criteria), kriteria
pengiriman (consignment criteria); dan ketentuan prosedural (procedural provisions)
sebagaimana diatur dalam PMK No.229/PMK.04/2017 juncto PMK No.109/PMK.04/2019 telah
Pemohon Banding penuhi seluruhnya, tidak ada yang kurang;
bahwa terkait ketentuan prosedural yang tercantum dalam SKA Form-D (Pemohon Banding
menggunakan dokumen Original Form D), sebagaimana yang menjadi alasan Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai menolak fasilitas Tarif Preferensi Pemohon Banding:
a. bahwa pada kolom 7 Original Form D Pemohon Banding, sudah jelas-jelas Pemohon
Banding telah mencantumkan Nama Perusahaan dan Negara yang menerbitkan Invoice.
Hal ini telah sesuai dan menenuhi ketentuan yang diatur dalam PMK
No,229/PMK.04/2017 angka 111.3.1. Adapun dalam electronic COO kolom " Invoice Party
" dan " Invoice Country" nama Perusahaan dan Negara yang menerbitkan Invoice tidak
tercantum (terinput) disebabkan system yang tersedia tidak bisa mencanturnican (meng-
input) isian tersebut (third party/third country), sebagaimana telah dicoba berkali-kali oleh
pihak eksportir Pemohon Banding. Sehingga bukan merupakan kesalahan Pemohon
Banding apabila kolom tersebut tidak terisi. Menurut Pemohon Banding, tidak dapat
diinputnya data (third party/third country) dalam kolom tersebut disebabkan dalam
transaksi impor Pemohon Banding memang tidak ada negara ketiga (third country). Hal ini
sama dengan pengalaman Pemohon Banding beberapa kali melakukan impor juga tidak
bisa menginput data tersebut, namun tidak pemah ada masalah (tidak ada penolakan
pemberian Tarif Preferensi). Selain itu, berdasarkan PMK No.229/PMK.04/2017 romawi Ill
( Ketentuan Prosedural ), nomor 3 ( Penelitian Third Country Invoicing ), bagian "a" yang
berisi sbb: Nama perusahaan dan negara yang menerbitkan invoice pihak ketiga ( Third
Country Invoice) harus dicantumkan pada Kolom 7 SKA Form D "atau" dalam hal e-Form
D digunakan, maka harus dicantumkan pada kolom "Invoice Party" dan "Invoice Country".
Pemohon Banding menggarisbawahi bahwasanya kata sandang "atau" pada ketentuan di
atas, merupakan ketentuan opsional dalam pemilihan penggunaan SKA apakah
menggunakan Original Form D atau electronic COO. Dengan dernikian, karena Pemohon
Banding menggunakan Original Form D, maka sudah sangat memenuhi prosedur yang
dipersyaratkan. Atau dengan kata lain, apabila pada input data electronic COO masih
kurang mewakili, maka pemakaian Original Form D bisa menjadi dasar SKA dalam
transaksi import Pemohon Banding;
b. bahwa pada Kolom 13 SKA Form D Pemohon Banding tidak memberikan tanda (V) atau
(X). Sama dengan argumentasi Pemohon Banding pada Nomor 3.1 di atas, dapat
Pemohon Banding jelaskan sebagai berikut:
"Pada Angka Romawi 3 (111) Nomor 3.a, 3.b dan 3.c pada Lampiran I PMK
No.229/PMK.04/2017 tentang Ketentuan Prosedural, pemberian tanda (V) atau (X)
diperlukan apabila penerbit invoice adalah Negara ketiga (Third Country Invoicing).
Sedangkan dalam transaksi impor Pemohon Banding tidak ada negara ketiga dimaksud,
adanya adalah Third Party Invoice karena asal barang dan Singapura."
bahwa selain itu, sesuai angka Ill.1.a.5) Lampiran I PMK No.229/PMK.04/2017 tentang
Ketentuan Prosedural, pemberian tanda (V) atau (X) pada kolom 13 diperlukan dalam hal SKA
Form D diterbitkan lebih dari 3 (tiga) hari sejak Tanggal Pengapalan atau Tanggal Eksportasi,
sedangkan Pemohon Banding kurang dari 3 (tiga) hari;
Halaman 4 dari 14
Nomor: PuT-001363.45/2020M3PM.IXA Tahun 2021
Indo Acidatama, PT
bahwa dengan demikian tidak ada aturan yang Pemohon Banding langgar atau tidak
Pemohon Banding penuhi pada dokumen SKA yang Pemohon Banding terbitkan dalam
transaksi impor Pemohon Banding;
PERTIMBANGAN HUKUM
KETENTUAN FORMAL
bahwa Surat Banding nomor 06/lAVIl/2021 tanpa tanggal ditandatangani oleh Saudara Mulyadi
Utomo Budhi Moeljono, jabatan: Wakil Presiden Direktur;
bahwa Surat Banding nomor 06/lA/ll/2021 tanpa tanggal, dibuat dalam bahasa Indonesia
ditujukan kepada Pengadilan Pajak, sehingga memenuhi ketentuan Pasal 35 ayat (1 ) Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;
bahwa Surat Banding nomor 06/IA/ll/2021 tanpa tanggal, menyatakan tidak setuju terhadap
Keputusan Terbanding nomor KEP-181/WBC.07/2020 tanggal 14 Desember 2020 tentang
Penetapan atas Keberatan Pemohon Banding Terhadap Penetapan yang Dilakukan oleh
Pejabat Bea dan Cukai dalam Surat Penetapan Tarif dan/atau Nilai Pabean (SPTNP) Nomor
SPTNP-000209/NTLAVBC.07/KPP.MP.01/2020 tanggal 28 September 2020;
bahwa Surat Banding nomor 06/lA/lI/2021 tanpa tanggal, diterima oleh Sekretariat Pengadilan
Pajak pada hari Kamis tanggal 11 Februari 2021 (cap harian pos tanggal 08 Februari 2021),
sedangkan Keputusan Terbanding atas keberatan Pemohon Banding diterbitkan pada tanggal
14 Desember 2020, sehingga pengajuan banding memenuhi ketentuan mengenai jangka
waktu 60 (enam puluh) hari pengajuan banding sebagaimana dimaksud Pasal 35 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak juncto Pasal 95 Undang-
undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2006;
bahwa Surat Banding nomor 06/lAvll/2021 tanpa tanggal, memenuhi persyaratan satu Surat
Banding untuk satu Keputusan Terbanding sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1)
Undang-undang nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;
bahwa Surat Banding nomor 06/lAVIl/2021 tanpa tanggal, memuat alasan-alasan banding yang
jelas, walaupun tidak mencantumkan tanggal diterimanya Surat Keputusan Terbanding namun
pengajuan banding masih memenuhi jangka waktu 60 (enam puluh) hari, sehingga pengajuan
banding memenuhi ketentuan Pasal 36 ayat (2) Undang-undang nomor 14 Tahun 2002
tentang Pengadilan Pajak;
bahwa Surat Banding nomor 06/lAIII/2021 tanpa tanggal dilampiri dengan salinan keputusan
yang dibanding, sehingga memenuhi ketentuan Pasal 36 ayat (3) Undang-undang nomor 14
Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;
bahwa banding diajukan terhadap jumlah bea masuk dan Pajak dalam Rangka lmpor yang
terutang sebesar Rpl94.068.000,00 (seratus sembilan puluh empat juta enam puluh delapan
ribu rupiah) yang telah dilunasi oleh Pemohon Banding sesuai dengan Bukti Penerimaan
Negara (BPN) Bank Central Asia NTPN 04DC42AFISATH5RO tanggal 05 0ktober 2020
sebesar Rpl94.068.000,00 (seratus sembilan puluh empat juta enam puluh delapan ribu
rupiah), sehingga pengajuan banding memenuhi ketentuan formal sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 36 ayat (4) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak
juncto Pasal 95 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006;
Halaman 5 dari 14
Nomor: PUTJ)01363.45/2020/PPM.IXA Tahun 2021
Indo Acidatama, PT
bahwa Saudara Mulyadi Utomo Budhi Moeljono, jabatan: Wakil Presiden Direktur, selaku
penandatangan Surat Banding Nomor: 06/lA/lI/2021 tanpa tanggal, berdasarkan Akta Notaris
Nomor 1 tanggal 10 Juni 2019 yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi, SH., yang
berkedudukan di Jakarta Selatan dan pengesahan Akta Notaris Nomor 1 tanggal 10 Juni 2019
oleh Menteri Hukum dan HAM Nomor: AHU-0032417.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 24 Juni
2019, berhak menandatangani surat banding sehingga pengajuan banding memenuhi
ketentuan Pasal 37 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan
Pajak;
bahwa dengan demikian Surat Banding Nomor: 06/IA/II/2021 tanpa tanggal memenuhi
ketentuan formal pengajuan banding;
bahwa Surat Keberatan nomor 03/lAIX/2020 tanggal 27 0ktober 2020 menyatakan tidak
setuju terhadap SPTNP nomor SPTNP-000209/NTL/VVBC.07/KPP.MP.01/2020 tanggal 28
September 2020 yang dapat diajukan keberatan sebagaimana dimaksud Pasal 16 ayat (1)
Undang-undang nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-undang nomor 17 Tahun 2006;
bahwa Surat Keberatan nomor 03/lA/X/2020 tanggal 27 0ktober 2020 diajukan kepada
Terbanding dan diterima oleh Terbanding tanggal 3 November 2020, sehingga sejak
penerbitan SPTNP nomor SPTNP-000209/NTL/VVBC.07/KPP.MP.01/2020 tanggal 28
September 2020 sampai dengan diterimanya Surat Keberatan tanggal 27 0ktober 2020,
dengan demikian pengajuan keberatan masih dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari
sebagaimana diatur dalam Pasal 93 ayat (1) Undang-undang nomor 10 Tahun 1995 tentang
Kepabeanan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang nomor 17 Tahun
2006;
bahwa Surat Keberatan nomor 03/IA/X/2020 tanggal 27 0ktober 2020 memenuhi ketentuan
Formal sebagai Surat Keberatan;
bahwa Surat Keberatan nomor 03/IA/X/2020 tanggal 27 0ktober 2020 ditujukan terhadap
SPTNP nomor SPTNP-000209/NTL/\/VBC.07/KPP.MP.01/2020 tanggal 28 September 2020
yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Merak;
bahwa apabila dihitung dari tanggal Surat Keberatan Pemohon Banding diterima oleh
Terbanding yaitu tanggal 3 November 2020 sampai dengan tanggal penerbitan Keputusan
Terbanding atas keberatan Pemohon Banding tersebut yaitu tanggal 14 Desember 2020 maka
Terbanding memenuhi ketentuan mengenai kewajiban membalas dalam jangka waktu 60
(enam puluh) hari yaitu 19 (sembilan belas) hari sesuai ketentuan Pasal 93 ayat (2) Undang-
undang nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-undang nomor 17 Tahun 2006;
Halaman 6 dari 14
Nomor: PUT-001363.45/2020/PPM.IXA Tahun 2021
lndo Acidatama, PT
4. Pemenuhan Ketentuan Formal penerbitan SPTNP
bahwa SPTNP nomor SPTNP-000209/NTL/VVBC.07/KPP.MP.01/2020 tanggal 28 September
2020 merupakan koreksi Terbanding atas Pemberitahuan lmpor Barang (PIB) nomor 002754
tanggal 31 Agustus 2020 sehingga mengakibatkan Pemohon Banding harus membayar
kekurangan pajak terutang sebesar Rpl 94.068.000,00;
POKOK SENGKETA
bahwa Majelis telah menghimpun data untuk menganalisa perkembangan sengketa sebagai
berikut:
bahwa menurut pendapat Majelis, Terbanding menetapkan Tarif yang diberitahukan dalam
PIB nomor 002754 tanggal 31 Agustus 2020 sehingga Pemohon Banding diharuskan
membayar kekurangan pembayaran berupa bea masuk dan Pajak dalam Rangka lmpor
sebesar Rpl94.068.000,00 sebagai dasar untuk menerbitkan SPTNP, sedangkan Pemohon
Banding memberitahukan dalam PIB Klasifikasi Pos Tarif 2915.21.00 jenis barang impor
berupa Acetic Acid Tanpa Merk, mendapat preferensi tarif ATIGA dengan pembebanan tarif
bea masuk sebesar 0%;
bahwa menurut pendapat Majelis, atas ketetapan Terbanding yang menetapkan yang
diberitahukan dalam PIB nomor 002754 tanggal 31 Agustus 2020 sehingga Pemohon Banding
diharuskan membayar kekurangan pembayaran berupa bea masuk dan Pajak dalam Rangka
lmpor sebesar Rpl94.068.000,00, Pemohon Banding mengajukan keberatan yang
menyebutkan bahwa Pembebanan Tarif bea masuk Pos Tarif 2915.21.00, jenis barang impor
berupa Acetic Acid Tanpa Merk sebesar 0% (ATIGA) dengan alasan harga pembelian yang
tertera pada Invoice No. PS/lNV/011 N111/2020 tanggal 18 Agustus 2020 dengan jenis barang
Acetic Acid sudah sesuai dengan Purchase Order No. 000216/PCO-PURC/CH/09/20 tanggal
17 September 2020 dengan harga CIF Merak sesuai dengan yang tercantum dalam Invoice,
dan bahwa Invoice tersebut mendapatkan Fasiitas Form D dengan No. 20205074536 tanggal
20 Agustus 2020 dengan HS Code adalah 2915.21.00 dimana Form D tersebut diterbitkan
oleh Celanese Pte.Ltd dan dengan diterbitkannya Fasilitas Form D tersebut maka Bea Masuk
yang semula 5% menjadi bebas` 100% atau menjadi 0%;
\
Halaman 7 dari 14
Nomor: PUT-OO1363.45/2020/PPIM.IXA Tahun 2021
Indo Acidatama, PT
bahwa menurut pendapat Majelis, atas keberatan Pemohon Banding yang menyatakan bahwa
Pembebanan Tarif bea masuk Pos Tarif 2915.21.00, jenis barang impor berupa Acetic Acid
Tanpa Merk sebesar 0% (ATIGA) dengan alasan harga pembelian yang tertera pada Invoice
No. PS/lNV/011 N111/2020 tanggal 18 Agustus 2020 dengan jenis barang Acetic Acid sudah
sesuai dengan Purchase Order No. 000216/PCO-PURC/CH/09/20 tanggal 17 September
2020 dengan harga CIF Merak sesuai dengan yang tercantum dalam Invoice, dan bahwa
Invoice tersebut mendapatkan Fasiitas Form D dengan No. 20205074536 tanggal 20 Agustus
2020 dengan HS Code adalah 2915.21.00 dimana Form D tersebut diterbitkan oleh Celanese
Pte.Ltd dan dengan diterbitkannya Fasilitas Form D tersebut maka Bea Masuk yang semula
5% menjadi bebas` 1000/o atau menjadi 0%;
bahwa Terbanding menetapkan Pembebanan Tarif bea masuk atas Klasifikasi Pos Tarif
2915.21.00, jenis barang impor berupa Acetic Acid Tanpa Merk adalah tarif bea masuk yang
berlaku umum (MFN) sebesar 5 °/a dengan alasan bahwa tidak terpenuhinya persyaratan
pemberian fasilitas tersebut sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor
109/PMK.04/2019 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Keuangan nomor
229/PMK04/2017 tentang Tata Cara Pengenaan Tarif bea masuk atas Barang lmpor atas
Barang lmpor Berdasarkan Perjanjian atau Kesepakatan lnternasional, sehingga atas
importasi tersebut dikenakan tarif yang berlaku umum (Most Favoured Nation/MFN) yaitu
sebesar 5°/a, sebagai dasar untuk menerbitkan keputusan atas keberatan Pemohon Banding;
bahwa menurut pendapat Majelis, atas keputusan Terbanding yang menyatakan bahwa
Pembebanan Tarif bea masuk atas Klasifikasi Pos Tarif 2915.21.00, jenis barang impor
berupa Acetic Acid Tanpa Merk adalah tarif bea masuk yang berlaku umum (MFN) sebesar 5
a/o dengan alasan bahwa tidak terpenuhinya persyaratan pemberian fasilitas tersebut
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 109/PMK.04/2019 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Keuangan nomor 229/PMK04/2017 tentang Tata
Cara Pengenaan Tarif bea masuk atas Barang lmpor atas Barang lmpor Berdasarkan
Perjanjian atau Kesepakatan lnternasional, sehingga atas importasi tersebut dikenakan tarif
yang berlaku umum (Most Favoured Nation/MEN) yaitu sebesar 5°/o, sebagai dasar untuk
menerbitkan keputusan atas keberatan Pemohon Banding, Pemohon Banding mengajukan
banding dengan menyebutkan bahwa Pembebanan Tarif bea masuk ATIGA 2915.21.00
sebesar 0% atas jenis barang impor berupa Acetic Acid Tanpa Merk dengan alasan sebagai
berikut:
1. bahwa tidak ada peran dari Pemohon terkait adanya kealpaan pengisian form D atau pun
e COO;
2. bahwa transaksi ini merupakan Third Party Invoice bukan Third Country Invoice, Skema:
Maker : Singapore
Trader : Singapore
lmportir : Indonesia
bahwa yang tercantum pada 109/PMK.04/2019 hanya mensyaratkan sbb: Nama
perusahaan dan negara yang menerbitkan invoice pihak ketiga (Third Country Invoice)
harus dicantumkan pada kolom 7 SKA form D atau dalam hal e-Form D digunakan, maka
harus dicantumkan pada kolom " Invoice Party" dan " Invoice Country ";
3. bahwa tidak ada aturan yang mewajiban pencantuman nama perusahaan dan negara
yang menerbitkan invoice pada kolom 7 SKA form D;
4. bahwa kolom 10 pada Form D sudah menyebutkan detail nomor Invoice yang bisa di
kroscek dengan nomor Invoice asli nya;
5. bahwa input invoice party dan invoice country pada e-COO tidak dapat terisi bilamana
transaksi hanya ada 2 negara/bukan third country
bahwa menurut pendapat Majelis, atas surat banding Pemohon Banding yang menyatakan
Pembebanan Tarif bea masuk ATIGA 2915.21.00 sebesar 0% atas jenis barang impor berupa
Acetic Acid Tanpa Merk dengan alasan sebagai berikut:
1. bahwa tidak ada peran dari Pemohon terkait adanya kealpaan pengisian form D atau pun
e COO;
2. bahwa transaksi ini merupakan Third Party Invoice bukan Third Country Invoice, Skema:
Maker Singapore
Trader Singapore
lmportir Indonesia
Halaman 8 dari 14
Nomor: PUT-001363.45/2020/PPM. IXA Tahun 2021
Indo Acjdatama, PT
bahwa yang tercantum pada 109/PMK.04/2019 hanya mensyaratkan sbb: Nama
perusahaan dan negara yang menerbitkan invoice pihak ketiga (Third Country Invoice)
harus dicantumkan pada kolom 7 SKA form D atau dalam hal e-Form D digunakan, maka
harus dicantumkan pada kolom " Invoice Party" dan " Invoice Country ";
3. bahwa tidak ada aturan yang mewajiban pencantuman nama perusahaan dan negara
yang menerbitkan invoice pada kolom 7 SKA form D;
4. bahwa kolom 10 pada Form D sudah menyebutkan detail nomor Invoice yang bisa di
kroscek dengan nomor Invoice asli nya;
5. bahwa input invoice party dan invoice country pada e-COO tidak dapat terisi bilamana
transaksi hanya ada 2 negara/bukan third country;
bahwa Terbanding dalam Surat Uraian Banding berpendapat bahwa Pembebanan Tarif bea
masuk atas Klasifikasi Pos Tarif 2915.21.00. jenis barang impor berupa Acetic Acid Tanpa
Merk adalah tarif bea masuk yang berlaku umum (MFN) sebesar 5 % dengan alasan bahwa
berdasarkan pemeriksaan atas dokumen pelengkap yang dilampirkan oleh Pemohon,
Pemohon tidak dapat diberikan fasilitas tarif preferensi karena tidak memenuhi persyaratan
pemberian fasilitas tersebut sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No.
109/PMK.04/2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
229/PMK.04/2017 tentang Tata Cara Pengenaan Tarif Bea Masuk Atas Barang lmpar
Berdasarkan Perjanjian Atau Kesepakatan lnternasional, sehingga atas importasi tersebut
tetap dikenakan tarif yang berlaku umum (Most Favoured Nation/MFN) yaitu sebesar 5°/o:
Menimbang, bahwa dalam pemeriksaan, terbukti yang menjadi pokok sengketa dalam
sengketa banding ini adalah Penetapan Pembebanan Tarif Klasifikasi Pos Tarif 2915.21.00
atas jenis barang berupa Acetic Acid Tanpa Merk, Negara asal Singapura, yang diberitahukan
oleh Pemohon Banding dengan Pemberitahuan lmpor Barang (PIB) nomor 002754 tanggal 31
Agustus 2020 yaitu Pembebanan Tarif bea masuk ATIGA sebesar 0%, dan yang ditetapkan
Terbanding menjadi Pembebanan Tarif bea masuk yang berlaku umum (MFN) sebesar 5°/o
sehingga Pemohon Banding diharuskan membayar kekurangan pembayaran berupa bea
masuk dan pajak dalam rangka impor sebesar Rpl94.068.000,00 (seratus sembilan puluh
empat juta enam puluh delapan ribu rupiah), yang tidak dapat disetujui Pemohon Banding;
Ivlenimbang, bahwa hasil pembahasan atas tiap pokok sengketa adalah sebagai
berikut:
Menurut Terbanding
bahwa berdasarkan pemeriksaan atas dokumen pelengkap yang dilampirkan oleh Pemohon,
Pemohon tidak dapat diberikan fasilitas tarif preferensi karena tidak memenuhi persyaratan
pemberian fasilitas tersebut sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No.
109/PMK.04/2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
229/PMK.04/2017 tentang Tata Cara Pengenaan Tarif Bea Masuk Atas Barang lmpar
Berdasarkan Perjanjian Atau Kesepakatan lnternasional, sehingga atas importasi tersebut
tetap dikenakan tarif yang ber]aku umum (Most Favoured Nation/MFN) yaitu sebesar 5°/o;
bahwa terkait ketentuan prosedural yang tercantum dalam SKA Form-D (Pemohon Banding
menggunakan dokumen Original Form D), sebagaimana yang menjadi alasan Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai menolak fasilitas Tarif Preferensi Pemohon Banding:
a. bahwa pada kolom 7 Original Form D Pemohon Banding, sudah jelas-jelas Pemohon
Banding telah mencantumkan Nama Perusahaan dan Negara yang menerbitkan Invoice.
Hal ini telah sesuai dan menenuhi ketentuan yang diatur dalam PMK No.229/PMK.04/2017
angka 111.3.1. Adapun dalam electronic COO kolom " Invoice Party " dan " Invoice
Country" nama Perusahaan dan Negara yang menerbitkan Invoice tidak tercantum
(terinput) disebabkan system yang tersedia tidak bisa mencanturnican (meng-input) isian
tersebut (third party/third country), sebagaimana telah dicoba berkali-kali oleh pihak
eksportir Pemohon Banding;
Halaman 9 dari 14
Nomor: PUT-001363.45/2020/PPM.IXA Tahun 2021
Indo Acidatama, PT
Sehingga bukan merupakan kesalahan Pemohon Banding apabila kolom tersebut tidak
terisi. Menurut Pemohon Banding, tidak dapat diinputnya data (third party/third country)
dalam kolom tersebut disebabkan dalam transaksi impor Pemohon Banding memang
tidak ada negara ketiga (third country). Hal ini sama dengan pengalaman Pemohon
Banding beberapa kali melakukan impor juga tidak bisa menginput data tersebut, namun
tidak pemah ada masalah (tidak ada penolakan pemberian Tarif Preferensi). Selain itu,
berdasarkan PMK No.229/PMK.04/2017 romawi Ill ( Ketentuan Prosedural ), nomor 3 (
Penelitian Third Country Invoicing ), bagian "a" yang berisi sbb: Nama perusahaan dan
negara yang menerbitkan invoice pihak ketiga ( Third Country Invoice) harus dicantumkan
pada Kolom 7 SKA Form D "atau" dalam hal e-Form D digunakan, maka harus
dicantumkan pada kolom "Invoice Party" dan "Invoice Country". Pemohon Banding
menggarisbawahi bahwasanya kata sandang "atau" pada ketentuan di atas, merupakan
ketentuan opsional dalam pemilihan penggunaan SKA apakah menggunakan Original
Form D atau electronic COO. Dengan dernikian, karena Pemohon Banding menggunakan
Original Form D, maka sudah sangat memenuhi prosedur yang dipersyaratkan. Atau
dengan kata lain, apabila pada input data electronic COO masih kurang mewakili, maka
pemakaian Original Form D bisa menjadi dasar SKA dalam transaksi import Pemohon
Banding;
b. bahwa pada Kolom 13 SKA Form D Pemohon Banding tidak memberikan tanda (V) atau
(X). Sama dengan argumentasi Pemohon Banding pada Nomor 3.1 di atas, dapat
Pemohon Banding jelaskan sebagai berikut:
"Pada Angka Romawi 3 (Ill) Nomor 3.a, 3.b dan 3.c pada Lampiran I PMK
No.229/PMK.04/2017 tentang Ketentuan Prosedural, pemberian tanda (V) atau (X)
diperlukan apabila penerbit invoice adalah Negara ketiga (Third Country Invoicing).
Sedangkan dalam transaksi impor Pemohon Banding tidak ada negara ketiga dimaksud,
adanya adalah Third Party Invoice karena asal barang dan Singapura."
bahwa selain itu, sesuai angka Ill.1.a.5) Lampiran I PMK No.229/PMK.04/2017 tentang
Ketentuan Prosedural, pemberian tanda (V) atau (X) pada kolom 13 diperlukan dalam hal SKA
Form D diterbitkan lebih dari 3 (tiga) hari sejak Tanggal Pengapalan atau Tanggal Eksportasi,
sedangkan Pemohon Banding kurang dari 3 (tiga) hari;
bahwa dengan demikian tidak ada aturan yang Pemohon Banding langgar atau tidak
Pemohon Banding penuhi pada dokumen SKA yang Pemohon Banding terbitkan dalam
transaksi impor Pemohon Banding;
Halaman 10 dari 14
Nomor: PUT-001363.45/2020/PP/M. IXA Tahun 2021
lndo Acidatama, PT
P.16. Pakta lntegritas Karyawan a.n. Henry Yudha Chris K (bermeterai dengan stempel
Kantor Pos);
P.17. Purchase Order nomor 000377/PCO-PURC/CH/07/20 tanggal 30 Juli 2020 (bermeterai
dengan stempel Kantor Pos);
P.18. Invoice nomor PS/lNV/011Ivlll/2020 tanggal 18 Agustus 2020 (bermeterai dengan
stempel Kantor Pos);
P.19. Packing List nomor PS/PL/011IvllI/2020 tanggal 18 Agustus 2020 (bermeterai dengan
stempel Kantor Pos);
P.20. Bill of Ladding nomor ASBATANKVOY tanggal 18 Agustus 2020 (bermeterai dengan
stempel Kantor Pos);
P.21. Certificate of Origin - Form D (ASEAN Industrial Cooperation Scheme) nomor
20205074536 tanggal 20 Agustus 2020 (bermeterai dengan stempel Kantor Pos);
P.22. PIB nomor 002754 tanggal 31 Agustus 2020 (bermeterai dengan stempel Kantor Pos);
P.23. SPTNP nomor SPTNP-000209/NTL/\/VBC.07/KPP.MP.01/2020 tanggal 28 September
2020 (bermeterai dengan stempel Kantor Pos) ;
P.24. Akta nomor 1 tanggal 10 Juni 2019 yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi, SH„ yang
berkedudukan di Jakarta Selatan (bermeterai dengan stempel Kantor Pos);
P.25. Lembar Pengesahan Akta Notaris nomor 1 tanggal 3 November 2016 oleh Menteri
Hukum dan HAM nomor AHU-0032417.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 24 Juni 2019
(bermeterai dengan stempel Kantor Pos);
P.26. Bukti Penerimaan Negara (BPN) Bank Central Asia NTPN 04DC42AFISATH5RO
tanggal 05 0ktober 2020 sebesar Rpl94.068.000,00 (SPTNP) (bermeterai dengan
stempel Kantor Pos);
P.27. Billing DJBC nomor 620201000015712 tanggal 02 0ktober 2020 sebesar
Rpl 94.068.000,00 (SPTNP) (bermeterai dengan stempel Kantor Pos);
Pendapat Majelis
bahwa Pemohon Banding melakukan importasi dengan PIB nomor 002754 tanggal 31 Agustus
2020 jenis barang berupa Acetic Acid Tanpa Merk, Negara asal Singapura dengan Klasifikasi
Pos tarif 2915.21.00 dengan pembebanan tarif bea masuk skema ATIGA sebesar 0%;
bahwa Terbanding menetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor
KEP-181/WBC.07/2020 tanggal 14 Desember 2020, pembebanan tarif bea masuk untuk jenis
barang berupa Acetic Acid Tanpa Merk, Negara asal Singapura, yang diberitahukan dalam PIB
nomor 002754 tanggal 31 Agustus 2020, menjadi pembebanan tarif bea masuk sebesar 5°/o
(MFN) dengan alasan kekurangan pencantuman Nama negara yang menerbitkan invoice
pihak ketiga (Third Country Invoice) pada kolom 7 SKA Form D, dan kolom "Invoice Party" dan
"Invoice Country" kedapatan kosong sehingga tarif preferensi berdasarkan skema ATIGA tidak
dapat diberikan dan ditetapkan berdasarkan tarif MFN;
bahwa Pemohon Banding dalam Surat Banding Nomor 06/lA/Xl/2020 tanpa tanggal
menyatakan tidak setuju atas keputusan Terbanding dalam Keputusan Direktur Jenderal Bea
dan Cukai nomor KEP-181/VVBC.07/2020 tanggal 14 Desember 2020 dengan alasan
kekurangan pencantuman Nama negara yang menerbitkan invoice pihak ketiga (Third
Country Invoice) harus dicantumkan pada kolom 7 SKA form D;
(1) Bea masuk dapat dikenakan berdasarkan tarif yang besarnya berbeda dengan yang
dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) terhadap:
a. barang impor yang dikenakan tarif bea masuk berdasarkan perjanjian atau
kesepakatan internasional; atau
b....dst....
(2) Tata cara pengenaan dan besarnya tarif bea masuk sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur lebih lanjut dengan peraturan menteri;
Halaman 11 dari 14
Nomor: PUT-001363.45/2020/PPIM.IXA Tahun 2021
lndo Acidatama, PT
bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
109/PMK.04/2019 tanggal 31 Juli 2019 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri
Keuangan nomor 229/PMK.04/2017 tentang Tatacara Pengenaan Tarif Bea Masuk Atas
Barang lmpor Berdasarkan Perjanjian atau Kesepakatan lnternasional, diketahui hal-hal
sebagai berikut:
Pasal 3
(2) Ketentuan Asal Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) harus memenuhi:
a. kriteria asal barang (origin criteria);
b. kriteria pengiriman (consignment criteria); dan
c . ketentuan prosedural (procedural provisions);
Pasal 9
(1) Perusahaan lain yang berlokasi di negara ketiga atau perusahaan lain yang berlokasi di
negara yang sama dengan negara tempat diterbitkannya SKA, dapat menerbitkan Third
Country Invoicing/ Third Party Invoicing.
(2) SKA yang menggunakan Third Country Invoicing/ Third Party Invoicing sebagaimana
dimaksud pada ayat (1 ), berlaku ketentuan sebagai berikut:
a. pencantuman penggunaan Third Country Invoicing/ Third Party Invoicing dalam SKA;
b. pencantuman nama perusahaan dan/atau negara pihak ketiga dalam SKA; dan/ atau
c, pencantuman nomor invoice pihak ketiga atau nomor invoice asal barang dalam SKA,
dilaksanakan sesuai dengan pejanjian atau kesepakatan internasional sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3);
bahwa PIB nomor 002754 tanggal 31 Agustus 2020 diketahui bahwa pengirim Celanese Pte,
Ltd, 60 Anson Road Marple Tree Anson #13-02 Singapore, penjual Pinnacle Synergy Pte. Ltd,
20 Peck Seah Street #05-00 Singapore 079312;
bahwa pada Form D nomor 20205074536 tanggal 20 Agustus 2020 diketahui Kolom 1 Pihak
Exporter Celanese Pte, Ltd, 60 Anson Road Marple Tree Anson #13-02 Singapore, kolom 7
Third Party Invoice by Pinnacle Synergi Pte.Ltd., Manufacturer: Celanese Singapore Ltd, yang
berdasarkan penelusuran lebih lanjut serta memperhatikan profil pada nama perusahaan yang
bersangkutan, tidak ditemukan informasi yang menjelaskan bahwa perusahaan tersebut
bergerak sebagai Produsen/Manufacturer, khususnya terkait produksi barang lmpor a quo;
bahwa pada Coo yang dilampirkan Pemohon Banding, telah tercantum nama dan alamat
manufacturer dari barang impor yaitu Celanese Singapore Pte. Ltd , pada kolom 11 di ketahui
declaration by exporter Singapura;
Halaman 12 dari 14
Nomor: PUT-001363.45/2020/PPM.IXA Tahun 2021
Indo Acidatama, PT
bahwa pada kolom 10 Form D nomor 20205074536 tanggal 20 Agustus 2020 menyebutkan
Invoice nomor PS/lNV/011Ivlll/2020 tanggal 18 Agustus 2020 sesuai dengan yang tercantum
pada PIB dan bukti Invoice;
bahwa Invoice di terbitkan dari Singapura, dan SKA juga di terbitkan dari Singapura maka
kolom 13 kotak "Third Country Invoicing" Form D nomor 20205074536 tanggal 20 Agustus
2020 tidak diberi tanda (vi atau (X) sudah sesuai dengan Lampiran I Peraturan Menteri
Keuangan nomor 109/PMK.04/2019 tentang Ketentuan Prosedural dalam hal invoice pihak
ketiga diterbitkan di negara yang berbeda dengan negara tempat diterbitkannya SKA, tanda
(vi atau ( X ) harus dicantumkan pada kotak "Third Country Invoicing";
bahwa ketentuan di atas bersesuaian dengan Pasal 15 Peraturan Menteri Keuangan nomor
229/PMK.04/2017 Tentang Tata Cara Pengenaan Tarif Bea Masuk Atas Barang lmpor
Berdasarkan Perjanjian Atau Kesepakatan lnternasional yang mengatur:
Apabila SKA atau e-Form D atau Invoice Declaration diragukan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 3 ayat (4) :
a. direktur pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang melaksanakan tugas dan fungsi di
bidang audit kepabeanan dan penelitian ulang;
b . Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dancukai;
c . Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai;
d. Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dancukai; atau
e .Pejabat Bea dan Cukai yang ditunjuk,menyampaikan Permintaan Retroactive Check kepada
lnstansi Penerbit SKA atau instansi lain yang ditunjuk sesuai dengan ketentuan yang diatur
dalam perjanjian atau kesepakatan internasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (2),dan atas barang impor tersebut dikenakan tarif bea masuk yang berlaku umum
(Most Favoured Nation/MFN);
bahwa nama eksportir pada kolom 1 Form D Celanese Pte, Ltd yang berbeda dengan nama
penjual Pinnacle Synergy Pte. Ltd pada Invoice membuat Terbanding meragukan keabsahan
SKA, seharusnya Terbanding membuat Surat Retroactive Check terlebih dahulu, namun tidak
dilakukan sehingga keraguan mengenai kebenaran Negara manufacturer tidak dapat
dilakukan pemeriksaan untuk memastikannya;
Halaman 13 dari 14
Nomor: PUT-001363.45/2020/PPIM.IXA Tahun 2021
Indo Acidatama, PT
MENGADILI
Demikian diputus di Jakarta pada hari Selasa tanggal 05 0ktober 2021 berdasarkan
musyawarah Majelis lxA Pengadilan Pajak dengan susunan Majelis Hakim dan Panitera
Pengganti sebagai berikut:
dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 7 Desember 2021
oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota dan Panitera Pengganti serta
tidak dihadiri oleh Terbanding dan Pemohon Banding:
Hakim Ketua
ttd
ttd ttd
Yosephine Riane Ernita Rachmasari, S.H., Ivl.H. Dr. Budi Nugroho, S.E., M.Hum.
Panitera Pengganti
ttd
Halaman 14 dari 14
Nomor: PUT-001363.45/2020/PPM.IXA Tahun 2021
Indo Acidatama, PT