NAMA KELOMPOK :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang maha Esa yang telah memberikan
karunia-Nya dan Rahmat Nya. Sehingga kelompok kami mampu menyelesaikan makalah
dengan judul “ Analisis Anggaran “ .
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu,kami mengharapkan segalah bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi para pembaca. Kami selaku penulis dan penyusun makalah ini mengucapkan terima
kasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................1
KATA PENGANTAR.........................................................................................…2
DAFTAR ISI........................................................................................................…3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... …4
1.3 Tujuan.........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................5
2.7 Ikhtisiar.......................................................................................................18
3.1 Kesimpulan.................................................................................................20
3.2 Saran...........................................................................................................20
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan Pengertian Anggaran
2. Menjelaskan Proses dalam Perencanaan Anggaran
3. Menjelaskan Proses Pelaksanaan Anggaran
4. Menjelaskan Proses Pengukuran Kinerja Berbasis Analisis Anggaran
4
5. Menejelaskan Formulasi Analisis Selisih Anggaran
6. Menjelaskan Tahap-Tahap Analisis Anggaran
BAB II
PEMBAHASAN
5
pengukuran kinerja berbasis anggaran, tidak bisa dilepaskan . 3 (tiga) siklus utama
pengelolaan keuangan daerah, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan/pengendalian Ketiga proses tersebut tidak bisa dipisahkan saw dengan
lainnya karena ketiganya merupakan bagian dari sistem pengelolaan keuangan daerah.
Fokus pengukuran kinerja berbasis anggaran sebenarnya adalah untuk mengetahui
kinerja keuangan daerah, yang sejauh mana efisiensi dan efektivitas pengelolaan
keuangan daerah.
6
dicapai dalam satu tahun anggaran. Sasaran dan kebijakan ini dirumuskan
dalam dokumen perencanaan anggaran daerah yang sering disebut dengan
istilah Arah dan Kebijakan Umum APBD Arah dan kebijakan Umum
APBD ini merupakan bagian dari upaya pencapaian visi, misi, tujuan,
sasaran, kebijakan, program dan kegiatan strategis yang telah ditetapkan
dalam Rencana Strategis Daerah (RENSTRADA). Jadi aktivitas
operasional yang direncanakan dalam anggaran daerah (perencanaan
operasional) dengan mengacu pada Arah dan Kebijakan Umum APBD
(formulasi kebijkan anggaran) sebenarnya merupakan perwujudan dari
visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan strategis.
7
Asumsi dasar dipertimbangkan dalam menyusun Arah dan Kebijakan
Umum APBD karena pada dasarnya perencanaan anggaran daerah
ditetapkan berdasarkan kondisi-kondisi tertentu yang diasumsikan.
Sedangkan Estimasi kapasitas keuangan daerah juga harus
dipertimbangkan dalam penyusunan Arah dan Kebijakan Umum APBD
karena dengan melihat estimasi kapasitas pendapatan dan penerimaan
daerah akan mendorong setiap daerah untuk membuat perencanaan
anggaran secara rasional.
8
Kependudukan, (19) Bidang Olahraga, (20) Bidang Kepariwisataan dan
(21) Bidang Pertanahan. Perencanaan anggaran operasional yang disusun
berdasarkan bidang pemerintahan di atas tetap mengacu pada Arah dan
Kebijakan APBD yang telah ditetapkan.
9
Tolok ukur kinerja ini mencakup dua hal (a) unsur keberhasilan yang
diukur dan (2) tingkat pencapaian setiap unsur keberhasilan. Setiap
program atau kegiatan minimal mempunyai satu unsur ukuran
keberhasilan dan tingkat pencapaian (target kinerja) yang digunakan
sebagai tolok ukur pencapaian target kinerja. Kewajaran biaya yang
dianggarkan berkaitan dengan 2 (dua) aspek, yaitu (1) kaitan antara biaya
yang dianggarkan dengan tolok ukur kinerja dan (2) kaitan antara anggaran
biaya dengan harga satuan unit biaya (standar biaya). Kedua aspek ini
mempengaruhi penetapan SAB setiap program atau kegiatan yang
diusulkan oleh Satuan Kerja.
10
kelompok, jenis, obyek, rincian, obyek pendapatan, belanja dan pembiayaan.
Selanjutnya penjabaran APBD ini dapat digunakan scbagai dasar untuk menyusun
anggaran kas.
11
overspending adalah selisih yang terjadi jika pengeluaran aktual lebih besar daripada
jumlah pengeluaran yang ditetapkan dalam anggaran.
12
2.5 Formulasi Analisis Selisih Anggaran
Pendekatan ini digunakan untuk menilai surplus atau defisit implementasi anggaran
dalam satu periode. Formulasi umum analisis selisih anggaran adalah sebagai berikut:
Selanjutnya, analisis selisih anggaran dapat dirinci menjadi dua yaitu analisis selisih
penerimaan dan analisis selisih pengeluaran. Berikut ini formula analisis selisih
penerimaan dan analisis selisih pengeluaran:
13
Persentase Tingkat Ketercapaian Pengeluaran Anggaran:
Organisasi sektor publik terutama pure non profit "organizations misalnya instansi
pemerintah (pemerintahan daerah) dapat meneruskan analisis selisih anggaran ini
dengan analytical procedure, yaitu dengan membuat rasio kinerja. Rasio kinerja ini
dapat diuraikan sebagai berikut:
Rasio Kemandirian
Pendapatan Asli Daerah : Subsidi Pemerintah Pusat dan Provinsi serta Pinjaman daerah × 100%
14
Rasio ini mengukur kemampuan pemerintah daerah dalam menghasilkan
pendapatan dari retribusi daerah. Formula Rasio Retribusi Daerah terhadap PAD
adalah sebagai berikut:
Rasio Bagian Laba BUMD terhadap PAD = Bagian Laba BUMD : PAD x 100%
Rasio Lain-lain yang sah terhadap PAD = Lain-lain PAD yang sah : PAD × 100%
Rasio Belanja Aparatur terhadap Total Belanja = Belanja Aparatur : Total belanja × 100%
15
Perhitungan rasio ini dimaksudkan untuk mengetahui proporsi belanja pelayanan
publik terhadap total belanja yang dikeluarkan pemerintah daerah. Formula Rasio
Belanja Pelayanan Publik terhadap Total Belanja adalah sebagai berikut:
Rasio Belanja Pelayanan Publik terhadap total belanja = Belanja Pelayanan Publik ÷ Total belanja
× 100%
Dengan cara yang sama, dapat dibuat rasio untuk setiap rincian item pos
pengeluaran dengan subkelompok pengeluaran yang bersangkutan, misalnya
pengeluaran bidang pendidikan terhadap belanja pelayanan publik, pengeluaran
bidang kesehatan terhadap belanja pelayanan publik, pengeluaran bidang
transportasi terhadap belanja pelayanan publik, pengeluaran bidang pendidikan
terhadap belanja pelayanan publik dan sebagainya.
Data utama yang digunakan dalam analisis ini adalah anggaran (APBD) dan
laporan realisasi anggaran. Data anggaran memuat rencana-rencana penerimaan
pendapatan, pengeluaran belanja dan pembiayaan dalam satu periode. Data
laporan realisasi anggaran memuat realisasi penerimaan pendapatan, pengeluaran
belanja dan pembiayaan dalam satu periode. Pastikan item-item dalam laporan
realisasi anggaran sama dengan item-item pada rencana anggaran.
Item anggaran dibandingkan dengan item realisasi baik pada pos pendapatan,
belanja maupun pembiayaan. Untuk memperoleh hasil yang obyektif dan
akuntabel, laporan realisasi anggaran harus didukung dengan bukti-bukti yang
cukup dan memadai.
16
Pembandingan anggaran dengan realisasinya menghasilkan selisih atau
penyimpangan (variance). Selisih ini dikelompokkan menjadi dua yaitu selisih
penerimaan dan selisih pengeluaran sehingga dapat diketahui selisih lebih
(surplus) atau selisih kurang (defisit) anggaran.
Dana Perimbangan
- Bagi Hasil Pajak xxxx xxxx xxxx x%
- Bagi Hasil Bukan xxxx xxxx xxxx x%
17
Pajak/Sumber daya alam
- Dana Alokasi Umum xxxx xxxx xxxx x%
(DAU)
- Dana Alokasi Khusus xxxx xxxx xxxx x%
(DAK)
BELANJA
- Aparatur Daerah xxxx xxxx xxxx x%
- Belanja Administrasi xxxx xxxx xxxx x%
- Belanja Operasi dan xxxx xxxx xxxx x%
Pemeliharaan
- Belanja Modal xxxx xxxx xxxx x%
- Pelayanan Publik xxxx xxxx xxxx x%
- Belanja Administrasi xxxx xxxx xxxx x%
- Belanja Operasi dan xxxx xxxx xxxx x%
Pemeliharaan
- Belanja Modal xxxx xxxx xxxx x%
- Belanja Bagi Hasil xxxx xxxx xxxx x%
- Belanja Tidak Tersangka xxxx xxxx xxxx x%
Jumlah Belanja xxxx xxxx xxxx x%
Surplus/Defisit xxxx x%
2.7 Ikhtisar
Anggaran adalah perencanaan keuangan untuk masa depan yang pada umumnya
mencakup jangka waktu satu tahun dan dinyatakan dalam satuan moneter. Anggaran adalah
alat ekonomi terpenting 'yang dimiliki pemerintah untuk mengarahkan perkembangan sosial
dan ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
18
Dalam konteks pengukuran kinerja berbasis anggaran, tidak bisa dilepaskan pemahaman kita
terhadap 3 (tiga) siklus utama pengelolaan keuangan daerah, yaitu (1) perencanaan, (2)
pelaksanaan dan (3) pengawasan/pengendalian. Perencanaan anggaran daerah (APBD) terdiri
dari (1) formulasi kebijakan anggaran (budget policy formulation) dan (2) perencanaan
Operasional anggaran (budget operational planning) Kepala Daerah menetapkan Rencana
Anggaran Satuan Kerja (RASK) menjadi Dokumen Anggaran Satuan Kerja berdasarkan
Perda APBD, Dokumen Anggaran Satuan Kerja memuat pendapatan dan belanja setiap
perangkat daerah yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan APBD oleh pengguna anggaran.
Tahap-tahap analisis selisih anggaran adalah (1) Siapkan Data-data Anggaran dan
Laporan Realisasi Anggaran, (2) Bandingkan Data-data Realisasi Anggaran dengan
Anggarannya Untuk Setiap Item yang Sama, (3) Hitung Selisih Anggaran, (4) Hitung
Persentase Tingkat Ketercapaian Anggaran dan (5) Lakukan Analytical Procedure dengan
“Pembuatan Rasio-Rasio Kinerja.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anggaran adalah sebuah rencana yang dapat disusun dan dibuat dalam bentuk angka
yang dinyatakan dalam sebuah unit monetor yang mana hal itu meliputi semua kegiatan
dalam suatu perusahaan dalam jarak waktu (periode) tertentu pada masa mendatang. Oleh
sebab itu, suatu rencana yang telah dibentuk dan disusun serta dinyatakan dalam bentuk unit
monetor sering disebut juga dengan rencana keuangan. Perkara ataupun peran yang paling
penting dalam suatu anggaran adalah satuan kegiatan dan satuan uang. Maka dari itu penting
bagi suatu organisasi untuk mengetahui apa saja yang harus diketahui dalam analisis
anggaran, perencaan dan pelaksanaannya agar bisa mencapai target dan tujuan yang telah
ditetapkan.
3.2 Saran
Kami sebagai penulis mengharapkan kepada para pembaca agar lebih banyak lagi
mencari dan membaca pengetahuan lain mengenai materi tentang: Analisis Anggaran karena
masih banyak lagi hal yang belum dijelaskan dalam makalah ini.
20
21