PROPOSAL SKRIPSI
OLEH :
MUHMMAD FARHAN
NPM : 2202110045
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
BANDA ACEH
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................i
DAFTAR TABEL....................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................1
1.1. Latar Belakang Penelitian..................................................1
1.2. Rumusan Masalah..............................................................5
1.3. Tujuan Penelitian................................................................5
1.4. Manfaat Penelitian..............................................................5
1.5. Ruang Lingkup Penelitian..................................................5
BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN....................................................6
2.1. Landasan Teori..................................................................6
2.1.1 Pengertian Anggaran....................................................6
2.1.1.1 Jenis-jenis Anggaran.......................................7
2.1.1.2 Fungsi Anggaran..............................................8
2.1.1.3 Struktur Anggaran...........................................8
2.1.2 Belanja Modal..............................................................9
2.1.2.1 Klasifikasi Belanja Modal.........................10
2.1.3 Efektivitas..................................................................11
2.1.4 Efisiensi.....................................................................12
2.2 Penelitian Sebelumnya.....................................................13
2.3 Kerangka Pemikiran..........................................................19
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................20
3.1 Desain Penelitian............................................................20
3.1.1 Tujuan Penelitian..................................................20
3.1.2 Tingkat Intervensi Peneliti....................................20
3.1.3 Horizon Waktu......................................................20
3.1.4 Unit Analisis......................................................21
3.2 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data.....................21
3.3 Metode Analisis Data.................................................22
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................29
i
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya
dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang.
Anggaran publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi untuk tiap-tiap
program dan aktivitas dalam satuan moneter yang menggunakan dana milik
dicapai oleh publik melalui data rekening belanja yang terdapat dalam anggaran
belanja lembaga organisasi pemerintah, akan dilihat apakah anggaran yang telah
Laporan realisasi anggaran merupakan jenis laporan keuangan daerah yang lebih
Usaha pemerintah daerah dalam menggali sumber dana yang berasal dari potensi
dana yang ada tercemin dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
2011 tentang Perubahan Kedua atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetuji oleh pemerintah daerah
sebagai pencapaian hasil program dengan target yang telah ditetapkan, yaitu
Efisiensi merupakan ukuran apakah penganggaran barang dan jasa yang dibeli
Pangan Aceh yaitu supaya anggaran belanja yang di tetapkan dapat membiayai
semua kebutuhan program yang dijalankan serta realisasinya dapat sesuai dengan
perimbangan yang terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi
2
Khusus (DAK), serta bagian daerah dari hasil pajak dan sumber daya alam.
program maka dinas pangan harus membuat sebuah anggaran untuk belanja yang
akan digunakan dalam satu periode atau untuk anggaran belanja pada satu tahun
Pangan Aceh menjadi tujuan dan sasaran yang diharapkan sehingga dapat
anggaran belanja Pada Dinas Pangan Aceh dari tahun 2020 hingga 2022 : dapat
Tabel 1.1
Realisasi Anggaran Belanja Tahun
Anggaran 2020-2022 pada Dinas
Pangan Aceh
3
Berdasarkan table 1.1, memperlihatkan rencana anggaran Tahun 2020
anggaran yang ada pada rencana anggaran semula, meskipun Tahun 2022 rencana
belanja dinas Pangan Aceh dapat dilihat dari presentase realisasinya secara
menurun yaitu 85,65 ini disebabkan karena ada beberapa program yang
hanya melihat apakah suatu program telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dinas Pangan Aceh didalam pelaksanaan anggaran belanja masih ada beberapa
tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang akan dituangkan dalam bentuk
skripsi dengan judul: “Analisis Efektivitas dan Efisiensi Anggaran Belanja Pada
4
1.2. Rumusan masalah
sebagai berikuti:
1. Manfaat Praktis
a. Menambah wawasan atau pengetahuan bagi penulis mengenai kinerja
keuangan pada Dinas Pangan Aceh.
b. Sebagai bahan masukan atau informasi serta bahan pertimbangan bagi
kementrian dan Lembaga Pendidikan khususnya kinerja keuangan.
2. Manfaat Teoritis
Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya khususnya mengenai
kinerja keuangan.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Efisiensi Anggaran Belanja pada Dinas Pangan Aceh pada periode tahun 2020-
2022.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh
Anggaran sektor publik yaitu anggaran yang dipresentasikan dalam APBN dan
Pada penelitian (Sari, 2022) dengan judul Analisis efektivitas dan efisiensi
adanya sumber penerimaan yang merupakan target minimal dan beban yang
etimasi kinerja yang hendak dicapacapai selama satu periode waktu tertentu
6
Anggaran publik merupakan alat perencanaan sekaligus alat pengendalian.
sektor pemerintah anggaran wajib memiliki sifat yang terbuka dan transparan
agar dapat diketahui oleh masyarakat. Proses dari penganggaran sektor publik
2014).
7
2.1.1.2 Fungsi Anggaran
Halim dan Kusufi (2014:100-112) dan menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri
sebagai berikut :
1. Pendapatan Daerah
Pendapatan Daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai
penambah nilai kekayaan bersih. Pendapatan Daerah terdiri dari :
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD), meliputi : pajak daerah, retribusi daerah,
hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain- lain PAD
yang sah
b. Dana Perimbangan, meliputi : dana bagi hasil, dana lokasi umum dan
dana aloksi khusus.
c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah, meliputi : hibah, dana darurat
8
dari pemerintah, dana bagi hasil pajak dari provinsi kepada
kabupaten/kota
2. Belanja Daerah
Belanja Daerah adalah kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai
pengurangan nilai kekayaan bersih. Belanja Daerah terdiri dari :
a. Belanja tidak Langsung, meliputi : belanja pegawai, belanja bunga,
belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil,
belanja bantuan keuangan dan belanja tidak terduga.
b. Belanja langsung, meliputi : belanja pegawai, belanja barang dan jas dan
belanja modal.
3. Pembiayaan Daerah
Pembiayaan Daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran
yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.
melebihi 1 tahun anggaran dan akan menambah aset atau kekayaan daerah dan
APBD.
bangunan, infrastruktur, dan harta tetap lainnya. Secara teoritis ada tiga cara
9
untuk memperoleh aset tetap tersebut, yakni dengan membangun sendiri,
kapasitas dan kualitas aset, Kategori belanja modal menurut Ghozali (2008)
menambah aset tetap/ inventaris yang memberikan manfaat lebih dari satu
serta meningkatkan kapasitas dan kualitas aset, belanja modal terdiri dari :
10
baik
c. Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Belanja Modal Peralatan dan Mesin adalah pengeluaran/biaya yang
digunakan untuk pengadaan/penambahan/penggantian, dan peningkatan
kapasitas peralatan dan mesin serta inventaris kantor yang memberikan
manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan dan sampai peralatan dan mesin
dimaksud dalam kondisi siap pakai.
d. Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Belanja Modal Gedung dan Bangunan adalah pengeluaran/biaya
yang digunakan untuk pengadaan/penambahan/penggantian, dan
termasuk pengeluaran untuk perencanaan, pengawasan dan pengelolaan
pembangunan gedung dan bangunan yang menambah kapasitas sampai
gedung dan bangunan dimaksud.
e. Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan adalah
pengeluaran/biaya yang digunakan untuk Pengadaan / penambahan /
penggantian / peningkatan pembangunan pembuatan serta perawatan
dan termasuk pengeluaran untuk perencanaan, pengawasan dan
pengelolaan jalan irigasi dan jaringan yang menambah kapasitas sampai
jalan irigasi dan jaringan dimaksudkan dalam kondisi siap pakai.
f. Belanja Modal Fisik lainnya
Belanja Modal Fisik lainnya adalah pengeluaran/biaya yang
digunakan untuk pengadaan / penambahan / penggantian / peningkatan
pembangunan / pembuatan serta perawatan terhadap Fisik lainnya yang
tidak dapat dikatagorikan kedalam kriteria belanja modal tanah,
peralata dan mesin, gedung dan bangunan, dan jalan irigasi dan
jaringan, termasuk dalam belanja ini adalah belanja modal kontrak sewa
beli, pembelian barang-barang kesenian, barang peurbakala dan barang
untuk museum, hewan ternak dan tanaman, buku-buku, dan jurnal
ilmiah. anggaran, dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
2.1.3 Efektivitas
merupakan refleksi output. Efektivitas terkait dengan hubungan antara hasil yang
hubungan antara output dan tujuan. Semakin besar kontribusi output terhadap apa
11
Menurut Mardiasmo (2018:134) Efektif lebih mengarah kepada pencapaian
sebagai berikut:
Realisasi Anggaran
Efektivitas= X 100 %
Target Anggaran
2.1.4 Efisiensi
Menurut Mahmudi (2019) Efisiensi ialah perbandingan antara keluaran
dengan masukan atau dengan istilah lain output per unit input. Suatu organisasi,
12
Efisiensi pelaksanaan anggaran dapat diukur menggunakan perbandingan
belanja langsung dan tidak langsung. Belanja langsung merupakan belanja yang
merupakan input (sumber daya) yang dianggarkan yang terkait secara langsung
belanja yang dianggarkan (sumber daya) yang tidak terkait secara langsung
kriteria tingkat efektivitas anggaran belanja dapat dilihat pada tabel 2.2.
Tabel 2.2
Kriteria Efisiensi
Persentase Pengukuran Kriteria Efisiensi
100% Keatas Tidak Efisien
90% Sampai 100% Kurang Efisien
80% Sampai 90% Cukup efisien
60% Sampai 80% Efisien
Kurang dari 60% Sangat Efisien
Sumber: Kepmendegri Tahun 1996 No. 690.900.327,2016
oleh
Jarkasi, dkk ,(2022) dengan judul Analisis Efisiensi dan Efektivitas Anggaran
13
Belanja dinas pangan, tanaman pangan dan hortikultura provinsi Kalimantan timur
anggaran belanja pada tahun 2018-2020 dilihat dari analisis efektifitas pada dinas
cukup efektif berada pada angka 80%, sedangkan pada tahun 2019 dinilai efektif
anggaran belanja pada tahun 2018-2020 dinilai tidak efisien berada pada angka
Sari (2022), Penelitian ini dilakukan dengan data runtun waktu (time series)
Sumatera Utara dilihat dari analisis efektivitas anggaran belanja dinilai efektif
hal ini dapat dilihat dari rasio efektivitas anggaran belanja pada tahun 2019
sebesar 90,13%, tahun 2020 sebesar 95,14% dan tahun 2021 sebesar 93,62% dan
Sumatera Utara dilihat dari analisis efisiensi anggaran belanja dinilai efisien hal
ini dapat dilihat dari rasio efisiensi anggaran belanja pada tahun 2019 sebesar
70,74%, tahun 2020 sebesar 61,43% dan tahun 2021 sebesar 68,94%. Oleh
14
Kompetensi Sumber Daya Manusia Handal, dan Sistem Informasi berpengaruh
realisasi anggaran pendapatan asli daerah pada Dinas Koperasi dan UKM
Provinsi Jawa Timur tahun 2019 dan 2020 memiliki kriteria sangat efektif dan
tahun 2021 memiliki kriteria cukup efektif. Sedangkan untuk tingkat efisiensi
realisasi anggaran belanja daerah tahun 2019 – 2021 memperoleh kritera kurang
efisien.
belanja tahun 2014 dan tahun 2015 yang kategori cukup efektif masingmasing
dengan persentase 89,99% tahun 2014 dan 88,16% pada tahun 2015, sedangkan
untuk tahun 2016 – 2019 efektivitas memiliki kategori Efektif dengan masing-
masing persentase 94,66% pada tahun 2016, 94,11% tahun 2017, 93,57% tahun
2018, dan 90,47% tahun 2019. Sedangkan untuk efisiensi anggaran belanja
pemerintahan kota Tebing Tinggi, hanya tahun 2018 yang mengalami efisien
sebesar 61,98%, sedangkan tahun 2014 – 2017 dan tahun 2019 dikategorikan
program anggaran belanja tahun 2014 – 2019, hanya tahun 2014 dan 2019
15
program-program anggaran belanja mengalami cukup efektif.
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
Peneliti, Judul
No Tahun Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Jarkasi, dkk Analisis Menunjukkan pelaksanaan
1 Persamaan Perbedaan
(2022) Efisiensi dan anggaran belanja pada
Objek lokasi
Efektivitas tahun anggaran 2018 dan
Anggaran penelitian, penelitian,dan
2020 dilihat dari analisis
Belanja dinas yaitu waktu
efektivitas pada Dinas
pangan, menganalisis penelitian
Pangan, Tanaman Pangan
tanaman pangan realisasi
Dan Hortikultura Provinsi
dan hortikultura anggaran
Kalimantan Timur dinilai
provinsi cukup efektif berada pada
Kalimantan angka
timur 80-an%, sedangkan pada
tahun anggaran 2019
dinilai
efektif berada pada angka
90-an% sehingga hipotesis
pertama diterima;
Pelaksanaan anggaran
belanja pada
tahun anggaran 2018 s/d
2020 dilihat dari analisis
efisiensi
pada Dinas Pangan,
Tanaman Pangan Dan
Hortikultura
Provinsi Kalimantan
Timur dinilai tidak efisien
2 Sari Analisis menunjukkan bahwa Persamaan Penulis
(2022) Efisiensi dan objek meneliti Dinas
pelaksanaan anggaran
Efektivitas penelitian, Pangan
Pelaksanaan belanja pada tahun 2019- yaitu sedangkan
Anggaran menganalis Penelitian
2021 pada Pemerintah
Belanja Pada realisasi sebelumnya
Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara anggaran Meneliti
Provinsi Pemerintahan
dilihat dari analisis
Sumatera Provinsi
Utara efektivitas anggaran Sumatra Utara.
Penulis
belanja dinilai efektif hal
meneliti tahun
ini dapat dilihat dari rasio 2020-2022,
sedangkan
efektivitas anggaran
penelitian pada
belanja pada tahun 2019 tahun 2019-
2021
sebesar 90,13%, tahun
16
2020 sebesar 95,14%.
No Peneliti, Judul Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Tahun Penelitian
efisien.
5 Sahala Analisis menunjukkan bahwa Persamaan Perbedaan
(2023) Efektifitas efektivitas anggaran Objek lokasi
dan Efisiensi belanja tahun 2014 dan Penelitian, penelitian dan
Pelaksanaan tahun 2015 yang kategori yaitu waktu
Anggaran cukup efektif masing- mengenai penelitian
Belanja masing dengan persentase Analisis
Tahun 2014- 89,99% tahun 2014 dan Realisasi
2019 Pada 88,16% pada tahun 2015, anggaran
Pemko sedangkan untuk tahun
Tebing 2016 – 2019 efektivitas
Tinggi memiliki kategori Efektif
17
dengan masing-masing
persentase 94,66% pada
tahun 2016, 94,11% tahun
2017, 93,57% tahun 2018,
dan 90,47% tahun 2019.
18
2.3 Kerangka Pemikiran
Menganalisis tingkat efektivitas dan efisiensi anggaran belanja pada Dinas
Dalam hal ini semakin sedikit biaya yang digunakan untuk mencapai hasil
Gambar 2.2
Skema Kerangka Pemikiran
Pengelolaan Keuangan
Efektifitas Efisiensi
19
BAB III
METODE PENELITIAN
menjadi valid, objektif, efisien, dan efektif. Desain penelitian dapat meliputi
Belanja pada Dinas Pangan Aceh Tahun 2020-2022. Lokasi yang dipilih dari
penelitian ini adalah pada Dinas Pangan Aceh. Objek penelitian yang akan diteliti
20
mempelajari pola gerakan nilai-nilai variabel pada satu interval waktu (misalnya
minggu, bulan, tahun) yang teratur. Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa
unit analisis pada tingkat agregasi yang lebih besar. Karakteristik tingkat analisis
yaitu bahwa tingkat yang lebih rendah termaksud dalam tingkat yang lebih tinggi.
Sifat informasi yang dikumpulkan serta tingkat di mana data dijumlahkan untuk
analisis, adalah integral dengan keputusan yang dibuat dalam memilih unit
merupakan bagian yang sangat penting bagi peneliti karena ketepatan memilih
dan menentukan jenis sumber data akan menentukan ketepatan dan kekayaan data
yang di pergunakan dalam penelitan ini adalah data sekunder. Data sekunder
adalah data yang terlebih dahulu dilaporkan dan dikumpulkan oleh orang atau
21
sesungguhnya adalah data yang asli. Data sekunder dapat diperoleh dari instansi-
dalam penulisan ini dilakukan dengan cara studi dokumentasi yaitu sebuah tulisan
yang memuat informasi. Mengumpulkan data Skunder yang diperoleh dari Dinas
Pangan Aceh seperti dokumen mengenai profil Dinas Pangan Aceh, data laporan
objek yang alamiah di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan
pada latar belakang alamiah secara holistik, memposisikan manusia sebagai alat
penelitian, lebih mementingkan proses daripada hasil serta hasil penelitian yang
dilakukan disepakati oleh peneliti dan subjek penelitian. Dalam menganalisa data
yang telah dikumpulkan dan diolah dalam penelitian ini, dilakukan dengan
22
metode kualitatif yaitu suatu metode analisis yang membandingkan tinjauan
dan memberi saran” Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut;
dikategorikan efektif apabila rasio yang dicapai mencapai minimal sebasar satu
Realisasi Anggaran
Efektivitas= X 100 %
Target Anggaran
Tabel 3.1
Kategori Kemampuan Efektivitas
Kemampuan keuangan Rasio efektivitas (%)
Untuk memperoleh ukuran yang lebih baik, rasio ini dibandingkan dengan
23
realisasi pendapatan yang diterima. Semakin kecil rasio efisiensi, maka akan
Pendapatan
Efisiensi= X 100 %
Jumlah Belanja
Tabel 3.2
Kategori Kemampuan Efisiensi Keuangan
Kemampuan keuangan Rasio efisinsi (%)
24
DAFTAR PUSTAKA
Abriano, Nova, Muhammad Yusuf, and Aulia Rahmah. "Analisis Efektifitas dan
Agnika, M., & Putra, S. S. (2021). Analisis kinerja anggaran pendapatan dan
belanja daerah pada pemerintah daerah kabupaten Subang sebelum dan saat
503.
Fahlevi, H., & Ananta, M. R. (2015). Analisis efisiensi dan efektifitas anggaran
belanja langsung-Studi pada SKPD di Pemerintah Kota Banda Aceh. Jurnal
Ilmiah Administrasi Publik, 1(2), 37-44.
Halim, Abdul (2019). Akuntansi Sektor Publik, Jakarta: Salemba Empat
Hafiz, Abdul. 2009. Penatausahaan da Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta:
Salemba Empat.
Halim Abdul, Muhammad Syam Kusufi. 2014. Teori, Konsep, dan Aplikasi
Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Halim, kusufi Huda AM, (2014) Strategi Realokasi Anggaran sebagai Referensi
Struktur Anggaran Daerah yang Efisien. Indonesian Treasury Review:
Jurnal Perbendaharaan, Keuangan Negara dan Kebijakan Publik. 2023 Sep
30;8(3). 100-112.
Ismael Internasional ,Tarigan, Daisy SM Engka, and Agnes L. Ch P. Lapian. "
Analisis Efektivitas Pelaksanaan Anggaran Belanja pada Lingkup Kerja
Kantor Wilayah direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sulawesi Utara,
Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara (Kanwil djkn Suluttenggomalut),
29
Kementerian Keuangan." Jurnal Pembangunan Ekonomi dan Keuangan
Daerah 24.1 (2023): 64-79.
Jarkasih, M., Ruliana, T., & Rachmawati, I. (2022). Analisis Efektivitas Dan
Efisiensi Pelaksanaan Anggaran Belanja Dinas Pangan, Tanaman Pangan
Dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur. Ekonomia, 11(1), 282-290.
Khaira, F., Umar, Z., Gadeng, T., & Yola, C. (2022). Analisi efektifitas dan
efisiensi anggaran belanja pada dinas pangan aceh tahun 2018-2020. Jurnal
Akuntansi Muhammadiyah (JAM), 12(2).
Mardiasmo, Armono, D. and Widiyaningsih, N., 2021. Analisis Efisiensi dan
Efektivitas Realisasi Anggaran Belanja pada Dinas Koperasi, UMK, UM
dan Perindustrian Kota Metro Tahun Anggaran 2017-2020. Jurnal Aplikasi
Bisnis, 20(1), pp.323-331.
Milenia, A. F., Sibarani, J. L., & Hidayat, A. (2022). Analisis Efektivitas dan
Efisiensi Realisasi Anggaran sebagai Pengukuran Kinerja Pemerintah
Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara. Jurnal Akuntansi, Keuangan dan
Perpajakan, 5(2), 105-113.
Mahmudi (2019). Manajemen Kinerja Sektor Publik Edisi Kedua.Yogyakarta:
UPP STIM YKPN. Mahmudi, 2009. Analisis Efektifitas dan Efisiensi
Anggaran Belanja. Yogyakarta. Mahmudi, 2010. Daerah,Jakarta, Penerbit
Erlangga.
30
of Muhammadiyah Malang).
Nordiawan, D., & Hertianti, A. (2006). Akuntansi sektor publik. Jakarta:
Salemba Empat.
Peraturan Pemerintah Dalam Negeri (Permendagri) No. 13 Tahun 2006.
Pankey, Imanuel dan Sherly. 2015. Analisis Eektivitas dan Efisiensi Anggaran
Belanja pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara.
Jurnal EMBA, Vol.3 No.4, Hal 33-43.
Purba, S., & Silalahi, M. (2021). Analisis efektivitas dan efisiensi pelaksanaan
.Sari, D. P., Andriani, E., & Hanum, Z. (2023). Analisis Efektivitas dan Efisiensi
31
Pelaksanaan Anggaran Belanja pada pemerintah Provinsi Sumatera
Utara. Jurnal Bisman, 8-18.
Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta.
32