A. Dasar Hukum
1. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 90 Tahun 2021 tentang Pembangunan dan Evaluasi
Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani di Instansi Pemerintah;
2. Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 58/KMA/SK/III/ 2019
tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah
Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
(WBBM) pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di Bawahnya;
3. Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah
Agung RI Nomor 261 Tahun 2019 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pembangunan Zona Integritas (ZI) Menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di
Lingkungan Peradilan Agama;
1. Manajemen Perubahan
Target Prioritas:
a. Terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja pada PA Pacitan.
b. Menurunnya risiko kegagalan yang disebabkan kemungkinan
timbulnya resistensi terhadap perubahan.
c. Terimplementasinya Core Value ASN Ber-AKHLAK (Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif).
Indikator:
a. Penyusunan Tim Kerja
1) Membentuk tim kerja untuk melakukan pembangunan Zona
Integritas menuju WBK dan WBBM.
2) Penentuan anggota tim kerja selain pimpinan, dipilih melalui
prosedur atau mekanisme yang jelas.
b. Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas menuju
WBK dan WBBM
1) Menyusun dokumen rencana kerja pembangunan Zona
Integritas menuju WBK dan WBBM.
2) Dokumen Rencana Kerja harus memuat target-target prioritas
yang relevan dengan tujuan pembangunan Zona Integritas.
3) Menyediakan mekanisme atau media guna mensosialisasikan
pembangunan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM.
c. Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Zona Integritas menuju
WBK dan WBBM
1) Pelaksanaan kegiatan pembangunan Zona Integritas menuju
WBK dan WBBM harus mengacu pada target yang
direncanakan.
2) Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pembangunan
Zona Integritas menuju WBK dan WBBM.
3) Menindaklanjuti hasil monitoring dan evaluasi.
d. Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja
1) Pimpinan menjadi role model dalam pembangunan Zona
Integritas menuju WBK dan WBBM.
2) Menetapkan agen perubahan dalam pembangunan Zona
Integritas menuju WBK dan WBBM.
3) Membangun pola pikir menuju ke arah yang lebih baik serta
menerapkan budaya kerja sesuai kode etik dan perilaku.
4) Melibatkan seluruh aparatur PA Pacitan dalam pembangunan
Zona Integritas menuju WBK dan WBBM.
2. Penataan Tatalaksana
Target Prioritas:
a. Meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam proses
penyelenggaraan manajemen di PA Pacitan.
b. Meningkatnya efisiensi dan efektivitas proses manajemen di PA
Pacitan.
c. Meningkatnya kinerja PA Pacitan.
Indikator:
a. Prosedur Operasional Tetap (SOP) Kegiatan Utama
1) SOP kegiatan utama harus mengacu kepada peta proses bisnis
PA Pacitan.
2) Menerapkan SOP.
3) Melakukan evaluasi terhadap SOP.
b. Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
1) Menerapkan sistem pengukuran kinerja berbasis sistem
informasi.
2) Menerapkan sistem kepegawaian berbasis sistem informasi.
3) Menerapkan sistem pelayanan publik berbasis sistem informasi.
4) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pemanfaatan
teknologi informasi.
c. Keterbukaan Informasi Publik
1) Menerapkan kebijakan tentang keterbukaan informasi publik.
2) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
kebijakan keterbukaan informasi publik.
Target Prioritas:
a. Meningkatnya ketaatan terhadap pengelolaan SDM aparatur PA
Pacitan.
b. Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan SDM
aparatur PA Pacitan.
c. Meningkatnya disiplin SDM aparatur PA Pacitan.
d. Meningkatnya efektivitas manajemen SDM aparatur PA Pacitan.
e. Meningkatnya profesionalisme SDM aparatur PA Pacitan.
Indikator:
a. Perencanaan Kebutuhan Pegawai sesuai dengan Kebutuhan
Organisasi
1) Membuat rencana kebutuhan pegawai yang mengacu kepada
peta jabatan dan hasil analisis beban kerja.
2) Penempatan pegawai hasil rekrutmen murni mengacu kepada
kebutuhan pegawai yang telah disusun per jabatan
3) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap rencana kebutuhan
pegawai.
b. Pola Mutasi Internal
1) Menetapkan kebijakan pola mutasi internal.
2) Menerapkan kebijakan pola mutasi internal.
3) Melakukan monitoring dan evaluasi atas kebijakan pola mutasi
internal.
c. Pengembangan Pegawai Berbasis Kompetensi
1) Melakukan upaya pengembangan kompetensi (capacity building/
transfer knowledge).
2) Memberikan kesempatan/hak kepada pegawai untuk mengikuti
pendidikan dan pelatihan maupun pengembangan kompetensi
lainnya.
3) Melakukan monev terhadap hasil pengembangan kompetensi
pegawai dalam rangka perbaikan kinerja
d. Penetapan Kinerja Individu
1) Menerapkan penilaian kinerja individu yang terkait dengan kinerja
organisasi.
2) Ukuran kinerja individu sesuai dengan indikator kinerja individu
level di atasnya.
3) Melakukan pengukuran kinerja individu secara periodik.
4) Hasil penilaian kinerja individu telah dilaksanakan/
diimplementasikan mulai dari penetapan, implementasi dan
pemantauan.
e. Penegakan Aturan Disiplin/Kode Etik/Kode Perilaku Pegawai
Menerapkan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai.
f. Sistem Informasi Kepegawaian
Melakukan pemutakhiran informasi kepegawaian secara berkala.
Target Prioritas:
a. Meningkatnya kinerja PA Pacitan.
b. Meningkatkan akuntabilitas PA Pacitan.
Indikator:
a. Keterlibatan Pimpinan
1) Pimpinan terlibat secara langsung dalam penyusunan
perencanaan.
2) Pimpinan terlibat secara langsung dalam penyusunan
penetapan kinerja.
3) Pimpinan memantau pencapaian kinerja secara berkala.
b. Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja
1) Memiliki dokumen perencanaan.
2) Dokumen perencanaan berorientasi hasil.
3) Indikator Kinerja Utama telah memiliki kriteria SMART (Specifik,
Measurable, Acheivable, Relevant and Time bound)
4) Menyusun laporan kinerja tepat waktu.
5) Laporan kinerja telah memberikan informasi tentang kinerja.
6) Meningkatkan kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas
kinerja.
5. Penguatan Pengawasan
Target Prioritas:
a. Meningkatnya kepatuhan terhadap pengelolaan keuangan negara.
b. Menurunnya tingkat penyalahgunaan wewenang pada PA Pacitan.
c. Meningkatnya sistem integritas di PA Pacitan dalam upaya
pencegahan KKN.
Indikator:
a. Pengendalian Gratifikasi
1) Memiliki public campaign tentang pengendalian gratifikasi.
2) Mengimplementasikan pengendalian gratifikasi.
b. Penerapan Sistem Pengawasan Internal Pemerintah (SPIP)
1) Membangun lingkungan pengendalian.
2) Melakukan penilaian risiko.
3) Melakukan kegiatan pengendalian untuk meminimalisasi risiko
yang telah diidentifikasi.
4) Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan SPI kepada
seluruh pihak terkait.
c. Pengaduan Masyarakat
1) Mengimplementasikan kebijakan pengaduan masyarakat.
2) Menindaklanjuti hasil penanganan pengaduan masyarakat.
3) Melakukan monitoring dan evaluasi atas penanganan pengaduan
masyarakat.
4) Menindaklanjuti hasil evaluasi atas penanganan pengaduan
masyarakat.
d. Whistle Blowing System
1) Menerapkan Whistle Blowing System.
2) Mengevaluasi penerapan Whistle Blowing System.
3) Menindaklanjuti hasil evaluasi atas penerapan Whistle Blowing
System.
e. Penanganan Benturan Kepentingan
1) Mengidentifikasi benturan kepentingan dalam tugas fungsi
utama.
2) Menyosialisasikan penanganan benturan kepentingan.
3) Mengimplementasikan penanganan benturan kepentingan.
4) Mengevaluasi pelaksanaan penanganan benturan kepentingan.
5) Menindaklanjuti hasil evaluasi atas penanganan benturan
kepentingan.
Target Prioritas:
a. Meningkatnya kualitas pelayanan publik (lebih cepat, lebih murah,
lebih aman, dan lebih mudah dijangkau) pada PA Pacitan.
b. Mempertahankan predikat A (Excellent) Akreditasi Penjaminan
Mutu yang telah dicapai.
c. Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan publik pada PA Pacitan.
Indikator:
a. Standar Pelayanan
1) Memiliki kebijakan standar pelayanan.
2) Memaklumatkan standar pelayanan.
3) Melakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan dan
SOP.
4) Melakukan publikasi atas standar pelayanan dan maklumat
pelayanan.
b. Budaya Pelayanan Prima
1) Melakukan upaya peningkatan kemampuan dan kompetensi
tentang penerapan budaya pelayanan prima.
2) Memiliki informasi tentang pelayanan mudah diakses melalui
berbagai media.
3) Memiliki sistem reward and punishment bagi pelaksana
layanan serta pemberian kompensasi kepada penerima
layanan bila layanan tidak sesuai standar.
4) Memiliki sarana layanan terpadu/terintegrasi.
5) Melakukan inovasi pelayanan.
c. Pengelolaan Pengaduan
1) Menyediakan media pengaduan dan konsultasi pelayanan yang
terintegrasi dengan SP4N-Lapor!
2) Menyediakan petugas/penanggung jawab yang mengelola
pengaduan dan konsultasi pelayanan
3) Melakukan evaluasi atas penanganan keluhan/masukan dan
konsultasi
d. Penilaian Kepuasan terhadap Pelayanan
1) Melakukan survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan.
2) Hasil survei kepuasan masyakat dapat diakses secara terbuka.
3) Melakukan tindak lanjut atas hasil survei kepuasan masyarakat.
e. Pemanfaatan Teknologi Informasi
1) Menerapkan teknologi informasi dalam pemberian pelayanan
2) Membangun database pelayanan yang terintegrasi
3) Melakukan perbaikan secara terus-menerus