1
DASAR PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan
Daerah
2. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
3. PERMENDAGRI NO. 99 TAHUN 2018 TENTANG PEMBINAAN
DAN PENGENDALIAN PENATAAN PERANGKAT DAERAH
4. Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor 061/165 Tanggal 26 Juli
2021 Perihal Kematangan Organisasi Perangkat Daerah Kab/Kota
2
AZAS PEMBENTUKAN PERANGKAT DAERAH
(Pasal 2 PP 18/2016 tentang Perangkat Daerah)
3
PERMENDAGRI NO. 99 TAHUN 2018
TENTANG
PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN PENATAAN PERANGKAT
DAERAH
4
PENGERTIAN
PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN PENATAAN PERANGKAT DAERAH
Pasal 1
5
Ketentuan lebih lanjut
TINDAKLANJUT PASAL 115 mengenai pembinaan dan
AYAT (1) PP 18/2016 pengendalian Penataan
Perangkat Daerah, diatur
dalam Permendagri
6
TUJUAN PEMBINAAN & PENGENDALIAN PENATAAN PERANGKAT
DAERAH
Pasal 1
Tujuan Pembinaan
Untuk meningkatkan kemampuan daerah dalam penataan perangkat daerah yang tepat
fungsi, tepat ukuran dan sinergis secara berkelanjutan menuju perangkat daerah yang
modern.
Tujuan Pengendalian
Untuk menjamin penataan perangkat daerah dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
7
RUANG LINGKUP PEMBINAAN
Pasal 4 s/d Pasal 7
“Setiap pemerintah daerah wajib menyusun kebijakan mengenai budaya organisasi yang menjadi pedoman
penyusunan budaya organisasi masing-masing Perangkat Daerah berdasarkan nilai, sikap, dan perilaku”
TATACARA PENILAIAN,
PENGHARGAAN, DAN EVALUASI
PERANGKAT DAERAH BERDASARKAN
PERMENDAGRI NOMOR 99 TAHUN
2018
9
KONSEP KEMATANGAN ORGANISASI
PERTUMBUHAN ORGANISASI
4. Tingkat IV Penentuan prioritas kegiatan dilakukan berdasarkan analisis yang Cek apakah PD mempunyai dokumen hasil analisis perbandingan
membandingkan hasil (outcome) yang akan dicapai antara satu dampak antar outcome dari kegiatan yang dipilih sebagai
alternatif kegiatan dengan alternatif kegiatan yang lain. prioritas dengan kegiatan lain yang tidak di[ilih.
5. Tingkat V Penentuan prioritas kegiatan dalam dokumen tahunan dilakukan Cek apakah kegiatan pada level IV sudah dilakukan dan apakah
dengan perbandingan hasil (outcome) antara satu alternatif kegiatan ada bantuan tehnologi IT dalam proses penentuan prioritas dan
dengan alternatif kegiatan yang lain dan dibantu dengan teknologi perencanaan.
informasi.
2. INDIKATOR VARIABEL MONEV
Tingkat III Monitoring dan pengendalian dilakukan secara berkala Cek apakah PD sudah mempunyai standar penilaian dan kriteria penilaian
dengan kriteria penyimpangan yang terstandarisasi terhadap objek yang dimonev. Jika belum, maka PD belum dapat dianggap
pada setiap tahap kegiatan. ada pada level ini.
Tingkat IV Monitoring dan pengendalian dilakukan secara berkala Cek apakah PD sudah mempunyai standar penilaian dan kriteria penilaian
dengan kriteria penyimpangan yang terstandarisasi dan terhadap objek yang dimonev serta ada dokumen hasil pembahasan atas
diikuti dengan umpan balik berupa perbaikan yang hasil monev beserta tindak lanjut yang harus dilakukan dari hasil monev
terdokumentasi dengan baik. tersebut. Jika belum, maka PD belum dapat dianggap ada pada level ini.
Tingkat V Monitoring dan pengendalian dilakukan secara Cek apakah kegiatan pada level IV sudah dilakukan serta monev dan tindak
sistematis, terstandarisasi termasuk umpan balik yang lanjut hasil monev sudah dilakukan dengan bantuan IT.
didukung oleh penggunaan teknologi informasi berbasis
internet.
3. INDIKATOR VARIABEL PENJAMINAN MUTU LAYANAN
Tingkat II Penjaminan mutu produk dan proses kerja Sudah ada pemeriksaan mutu output dan proses yang ditunjukkan
dilakukan secara berkala namun tidak mempunyai dengan dokumen pengujian mutu..
standar mutu produk dan proses yang ditetapkan.
Tingkat III Mutu produk dan proses sudah distandarisasi dan Sudah ada dokumen standar output/produk dan standar proses kerja
dilakukan pengujian secara berkala secara internal. (SOP) untuk menghasilkan output/produk tersebut. serta sudah ada
dokumen pengujian mutu oleh petugas internal PD.
Tingkat IV Penjaminan mutu produk dan proses sudah Sudah ada dokumen standar output/produk dan standar proses kerja
distandarisasi serta dilakukan pengukuran/ (SOP) untuk menghasilkan output/produk tersebut. serta sudah ada
pengujian secara berkala oleh tenaga yang dokumen pengujian mutu oleh petugas di luar PD yang mempunyai
bersertifikat. sertifikat bahwa yang bersangkutan ahli dibidang tersebut.
Tingkat V Penjaminan mutu produk dan proses dilakukan Cek apakah kegiatan pada level IV sudah dilakukan dan penjaminan
terstandarisasi dan berkala oleh tenaga ahli mutu dilakukan dengan bantuan IT.
bersertifikat serta didukung oleh teknologi
informasi berbasis internet.
4. INDIKATOR VARIABEL STANDAR PROSEDUR
Tingkat II Definisi proses organisasi sudah dituangkan dalam Sudah ada tahapan pelaksanaan pekerjaan dan sudah dituangkan dalam
standar operasi prosedur (SOP). dokumen SOP. Cek dokumen SOP setiap pekerjaan seperti rapat, perjalanan
dinas, pencairan uang, penerimaan barang, penataushaan barang, surat
masuk, surat keluar, dll.
Tingkat III Definisi proses organisasi sudah dituangkan ke dalam Cek dokumen pada level II dan cek pula apakah ada dokumen evlauasi
SOP dan telah dilakukan evaluasi berkala terhadap berkala (tahunan/bulanan) atas pelaksanaan SOP tersebut.
penerapan SOP.
Tingkat IV Definisi proses organisasi sudah dituangkan dalam SOP, Cek dokumen pada level III dan cek pula apakah ada dokumen evlauasi
sudah dievaluasi secara berkala dan dilakukan tindak berkala (tahunan/bulanan) atas pelaksanaan SOP tersebut serta apakah ada
lanjut terhadap hasil evaluasi penerapan SOP berupa bukti tindak lanjut dari hasil evaluasi SOP tersebut.
tindakan koreksi atau perbaikan SOP.
Tingkat V Definisi proses organisasi sudah dituangkan dalam SOP Cek apakah kegiatan pada level IV sudah dilakukan dan pelaksanaan SOP dan
dan sudah dilakukan evaluasi serta tindak lanjut, evaluasinya sudah dilakukan dengan bantuan IT.
kemudian disesuaikan dengan kebutuhan/keluhan
pelanggan serta didukung oleh teknologi berbasis
internet.
5. INDIKATOR VARIABEL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
(PENGEMBANGAN PEGAWAI)
Tingkat III Analisis kebijakan dan pemecahan masalah yang Sudah ada dokumen yang menunjukan adanya penerapan mekanisme dan
berdampak ke publik dilakukan menggunakan metode ilmiah dalam memecahkan masalah publik dan kebijakan ublik
metode/teknik ilmiah oleh tim internal dengan dengan melibatkan pihak luar pada PD yang bersangkutan..
melibatkan instansi pemerintah terkait. .
Tingkat IV Analisis kebijakan dan pemecahan masalah yang bersifat Adanya dokumen yang menunjukkan pmecahan masalah publik yang
strategis/berdampak ke publik melibatkan tim ahli. berdampak luas kepada masyarakat (strategis) dilakukan dengan melibatkan
ahli yang sesuai dengan masalah tersebut.
Tingkat V Analisis kebijakan dan pemecahan masalah Kegiatan pada level IV sudah dilaksanakan , ditambah dengan adanya
strategis/berdampak ke publik melibatkan tim ahli dokumen yang menunjukkan dilakukannya konsultasi publik serta adanya
dengan melakukan konsultasi publik dan analisis dokumen pembahasan atas masukan dalam konsultasi publik tersebut.
umpan balik yang terukur dan terdokumentasi.
7. MANAJEMEN SUMBERDAYA YANG TERUKUR
Tingkat II Penentuan penggunaan input proyek dilakukan berdasarkan sudah ada dokumen Standar analisis biaya setiap kegiatan
analisis kebutuhan bahan/ sumber daya yang sudah
ditetapkan.
Tingkat III Analisis kebutuhan input/sumber daya proyek sudah Ada dokumen SAB dan Dokumen Uji Coba Standar..
distandarisasi dengan proses ujicoba secara terbuka
dan menggunakan metode ilmiah.
Tingkat IV Penyediaan sumber daya dalam pelaksanaan proyek Ada dokmen evaluasi dan monitoring penggunaan sumber daya.
dimonitor secara ketat berdasarkan standar input sumber
daya, SOP dan prosedur penjaminan mutu produk.
Tingkat V Penyediaan sumber daya dan pelaksanaan proyek dimonitor Ada integrasi evaluasi penggunaan sumber daya dengan teknologi
secara ketat berdasarkan SOP dan prosedur penjaminan informasi.
mutu produk dan didukung oleh teknologi informasi berbasis
internet.
8. INDIKATOR VARIABEL MANAJEMEN RESIKO
Tingkat II Sudah ada sebagian pegawai yang melakukan analisis Beberapa pegawai sescara individu sudah mempunyai dokumen manamen
resiko dalam pelaksanaan tugasnya, namun hanya resiko.
bersifat individu.
Tingkat III Perangkat daerah sudah menetapkan prosedur Sudah ada sokumen manajemen resiko yang ditetapkan pada PD yang
pengelolaan resiko dalam pelaksanaan tugas tertentu bersangkutan..
yang dipandang mempunyai resiko tinggi. .
Tingkat IV Perangkat daerah sudah menetapkan prosedur Sudah ada sokumen manajemen resiko yang ditetapkan pada PD yang
pengelolaan resiko untuk seluruh tugas pada bersangkutan dan sudah ada dokumen evaluasi konsisten penerapannya
perangkat daerah yang bersangkutan, namun belum dalam pelaksanaan tugas pada PD yang bersangkutan.
dilakukan evaluasi secara berkala.
Tingkat V Perangkat Daerah sudah menetapkan prosedur Bukti pada level IV sudah tersedia, dan semua resiko dapat dikendalikan
pengelolaan resiko dalam pelaksanaan tugas serta sehingga tidak ada kerugian fisik, materi maupun kerugian lainna pada PD
semua resiko dapat dikendalikan tanpa ada kerugian yang bersangkutan.
baik bagi pegawai maupun instansi.
9. INDIKATOR VARIABEL PENGUKURAN KINERJA
Tingkat V Pencapaian target kinerja perangkat daerah sudah Sudah ada dokumen target kinerja yang sesuai dengan dokumen
diukur dan sudah tercapai dengan baik (diatas 90 perencanaan dan sudah dilakukan pengukuran dengan tingkat
%) serta telah dilakukan evaluasi pencapaian target pencapaian di atas 90 %..
kinerja serta didukung dengan teknologi informasi.
10.INDIKATOR VARIABEL INOVASI PELAYANAN
Tingkat II Pengembangan produk dilakukan dengan Sudah ada dokumen yang menunjukkan adanya inovasi baru dalam
mengadopsi inovasi yang dikembangkan oleh pelayanan internal atau pelayanan kepada publik pada PD yang
daerah lain (replikasi inovasi). bersangkutan, namun hanya berupa replikasi dari daerah/intsnasi
lain.
Tingkat III Telah disusun rencana pengembangan inovasi Sudah ada dokumen rencana invasi pada PD yang bersangkutan
baik jenis, mutu maupun metodenya. yang memuat objek, kerangka waktu, pelaksana uji coba, dll..
.
Tingkat IV Telah ada inovasi yang dikembangkan sendiri Ada dokumen yang menunjukan bahwa ada inovasi baru yang
oleh perangkat daerah yang bersangkutan. diterapkan pada PD yang bersangkutan.
Tingkat V Perangkat daerah sudah mempunyai program Sudah ada dokumen pada level III dan Level IV serta adanya
pengkajian dan inovasi secara terencana dan kegiatan penelitian/uji coba inovasi yang berkelanjutan.
berkelanjutan.
11. INDIKATOR VARIABEL BUDAYA ORGANISASI
Tingkat II Sudah ada slogan-slogan yang menggambarkan Sudah ada dokumen yang memuat slogan-slogan penerapan nilai
nilai organisasi pada perangkat daerah yang budaya pada PD yang bersangkutan.
bersangkutan.
Tingkat III Sudah ada dokumen budaya organisasi yang Sudah ada dokumen budaya organisasi resmi yang memuat nilai-niai
resmi menggambarkan nilai-nilai, sikap dan budaya, sikap dan perilaku tertentu pada PD yang bersangkutan..
perilaku di perangkat daerah yang bersangkutan. .
Tingkat IV Sudah ada program internalisasi budaya Ada dokumen yang menunjukan bahwa PD yang bersangkutan
organisasi yang berkelanjutan berdasarkan secara rutin (harian/mingguan/bulanan) melakukan kegiatan yang
dokumen resmi. menanamkan nilai-nilai budaya sesuai dengan yang ada dalam
dokumen budaya organiasi (misalnya kegiatan role play).
Tingkat V Budaya organisasi sudah tercermin dalam sikap Bukti level IV sudah tersedia dan sudah ada bukti adanya evaluasi
dan perilaku pegawai pada perangkat daerah secara berkala (bulanan/tahunan) atas penerapan nilai, sikap dan
yang bersangkutan berdasarkan hasil evaluasi perilaku oleh pegawai sesuai dengan dokumen budaya organisasi
ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN PD
29