Anda di halaman 1dari 2

Nomor : 007/SOP-BC/KWBC/2014 Tanggal : 24 Desember 2014

Revisi : Tanggal :

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
KANTOR WILAYAH
STANDARD PROSEDUR OPERASI
PEMANTAUAN PENGENDALIAN INTERN

DASAR HUKUM :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 10
Tahun 1995 tentang Kepabeanan.
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 11
Tahun 1995 tentang Cukai.
3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 152/KMK.09/2011 tentang Peningkatan Penerapan
Pengendalian Intern di Lingkungan Kementerian Keuangan;
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
5. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-23/BC/2010 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Tugas Unit Kerja Kepatuhan Internal di Lingkungan Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai.
6. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor Per-46/BC/2011 tentang Peningkatan
Penerapan Pengendalian Intern di Lingkungan DJBC.

DESKRIPSI :
1. SOP Pemantauan Pengendalian Internal dimulai dari Kepala Bidang Kepatuhan Internal
menugaskan Kepala Seksi Kepatuhan Pelaksanaan Tugas (KPT) Pengawasan/ Kepala
Seksi Kepatuhan Pelaksanaan Tugas (KPT) Pelayanan/ Kepala Seksi Kepatuhan
Pelaksanaan Tugas (KPT) Administrasi untuk menyusun konsep surat tugas pemantauan
sampai dengan Pelaksana pada Bidang Kepatuhan Internal mendistribusikan Surat
Penyampaian beserta Laporan.
2. Pelaksanaan pemantauan pengendalian internal bertujuan untuk:
a. membantu pimpinan satuan kerja dalam meningkatkan penerapan pengendalian intern
untuk pencapaian tujuan organisasi;
b. memastikan pengendalian utama dijalankan sesuai dengan sistem, prosedur, dan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
c. memastikan kecukupan rancangan pengendalian intern.
3. Pelaksanaan Pemantauan Pengendalian Internal dilaksanakan dengan pengujian atas
dilaksanakannya Pengendalian Utama berdasarkan langkah-langkah yang tertuang pada
Tabel Pemantauan Pengendalian Utama dan Daftar Uji Pengendalian Utama.
4. Tabel Pemantauan Pengendalian Utama adalah perangkat yang digunakan untuk menguji
pengendalian utama dengan melihat adanya atribut pengendalian.
5. Daftar Uji Pengendalian Utama adalah daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan terkait
atribut pengendalian untuk meyakini dilaksanakannya pengendalian utama.
6. Pada saat melaksanakan pemantauan pengendalian utama, pelaksana pemantauan juga
sekaligus melaksanakan penilaian tindak lanjut atas rekomendasi yang diberikan oleh
pelaksana pemantauan bersangkutan dan memantau pelaksanaan tindak lanjut atas
rekomendasi yang diberikan oleh pelaksana pemantauan diatasnya.
7. Pemilik Pengendalian adalah pejabat pada tiap jenjang unit kerja yang bertanggung jawab
atas terlaksananya suatu pengendalian di unit kerjanya, biasanya adalah atasan langsung
pelaksana pengendalian;
8. Pelaksana Pengendalian adalah pegawai yang ditugaskan untuk melaksanakan suatu
pengendalian yang telah ditentukan dalam operasi harian kegiatan;
9. Temuan hasil pemantauan perlu disampaikan kepada pihak-pihak yang tepat dan memiliki
wewenang untuk melaksanakan langkah perbaikan. Atas setiap temuan perlu diberikan
rekomendasi yang dapat mengeliminasi / meminimalkan penyebab utama terjadinya
temuan tersebut.
10. Terhadap temuan yang signifikan atau berindikasi Fraud disusun laporan tersendiri.
Penentuan temuan yang signifikan dilaksanakan oleh pelaksana pemantauan
berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
a. berpengaruh tinggi terhadap strategi dan aktivitas operasi; dan
b. berpengaruh tinggi terhadap kepentingan para pemangku kepentingan
(Stakeholders)
11. Laporan Temuan Signifikan disusun oleh Kepala Bagian Umum dan Kepatuhan Internal
disampaikan kepada Kepala Kantor Wilayah, Direktur Jenderal Bea dan Cukai dan Kepala
Pusat Kepatuhan Internal Kepabeanan dan Cukai (PUSKI KC).
12. Laporan Temuan Fraud oleh Kepala Bagian Umum dan Kepatuhan Internal disampaikan
kepada Kepala Kantor Wilayah, Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Kepala PUSKI KC, dan
Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan.
13. Unit Pelaksana SOP ini adalah Bidang Kepatuhan Internal.

PERSYARATAN :
Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai tentang Pelaksanaan Pemantauan
Pengendalian Intern di Lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

BIAYA :
Tidak dipungut biaya.

NORMA WAKTU LAYANAN :


1. Pelaksanaan Pemantauan Pengendalian Intern dilakukan selama periode surat tugas.
2. Penyampaian Laporan Temuan Signifikan dan/atau Fraud paling lambat 1 (satu) hari
kerja setelah pemantauan.

Mengetahui :
Sekretaris Direktorat Jenderal,

ttd,-

Iyan Rubiyanto
NIP 19660927 199103 1 002

Anda mungkin juga menyukai