SURAT EDARAN
NOMOR SE-18/BC/2023
TENTANG
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PIMPINAN UNIT ORGANISASI, PENGELOLA KINERJA,
PEJABAT STRUKTURAL, ATASAN LANGSUNG, DAN PEGAWAI DALAM IMPLEMENTASI
MANAJEMEN KINERJA DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
A. Umum
Surat Edaran ini bertujuan untuk memberikan panduan atas pembagian tugas dan
tanggung jawab dalam implementasi manajemen kinerja di lingkungan Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai yang terdiri dari perencanaan kinerja, pelaksanaan kinerja, evaluasi kinerja,
hasil dan pemanfaatan kinerja, serta peningkatan efektivitas penerapan manajemen kinerja.
2
C. Ruang Lingkup
Surat Edaran ini ditujukan kepada Pimpinan Unit Organisasi, Pengelola Kinerja
Organisasi, Pengelola Kinerja Pegawai, para pejabat dan pegawai di Lingkungan Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai yang memuat pedoman:
1. Lingkup kegiatan dalam implementasi manajemen kinerja; dan
2. Pembagian tugas dan tanggung jawab dalam implementasi manajemen kinerja.
D. Dasar
1. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri
Sipil;
2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 6
Tahun 2022 tentang Pengelolaan Kinerja Pegawai Aparatur Sipil Negara;
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 24/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai;
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Balai Laboratorium Bea dan Cukai;
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 183/PMK.01/2020 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 188/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.01/2021 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Keuangan;
7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 300/KMK.01/2022 tentang Manajemen Kinerja di
Lingkungan Kementerian Keuangan;
8. Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE-17/MK.1/2022 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Manajemen Kinerja di Lingkungan Kementerian Keuangan; dan
9. Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-174/BC/2021 Tentang
Pedoman Evaluasi Pengelolaan Kinerja di Lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai.
E. Ketentuan Umum
1. Pimpinan unit organisasi selanjutnya disebut Pimpinan Unit Pemilik Kinerja (UPK) adalah
pimpinan unit organisasi eselon I, eselon II, dan eselon III di lingkungan Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) yang terdiri dari:
a. Direktur Jenderal (Pimpinan UPK-One).
b. Sekretaris Direktorat Jenderal, Direktur (Pimpinan UPK-Two pada Kantor Pusat
DJBC).
3
c. Kepala Kantor Wilayah DJBC, Kepala Kantor Wilayah DJBC Khusus, Kepala KPUBC
(Pimpinan UPK-Two pada unit organisasi vertikal DJBC).
d. Kepala KPPBC, Kepala BLBC, Kepala PSOBC (Pimpinan UPK-Three).
2. Pengelola kinerja terdiri dari Pengelola Kinerja Organisasi (PKO) dan Pengelola Kinerja
Pegawai (PKP) pada tiap-tiap unit organisasi (UPK).
3. Struktur pengelola kinerja pada tiap-tiap unit organisasi (UPK) di lingkungan DJBC
sebagaimana lampiran I dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran ini.
4. Atasan langsung adalah pejabat yang karena kedudukan atau jabatannya membawahi
secara langsung seorang atau beberapa pejabat/pegawai berdasarkan struktur
organisasi di lingkungan DJBC. Atasan langsung dimaksud terdiri dari:
a. Pimpinan Unit Organisasi (UPK)
Sebagai atasan langsung dari pejabat struktural maupun fungsional satu level di
bawah pimpinan unit organisasi (UPK).
b. Pejabat Struktural
Pejabat struktural selain pimpinan unit organisasi yang merupakan atasan langsung
dari pejabat struktural maupun pegawai satu level di bawahnya.
5. Dalam hal dipandang perlu, pimpinan unit organisasi (UPK) sebagai atasan langsung
dapat menunjuk pejabat pengampu untuk melaksanakan tugas dalam manajemen kinerja
pegawai.
b. Pelaksanaan Kinerja
1) Pelaksanaan Kinerja
Pelaksanaan kinerja organisasi berdasarkan dokumen kinerja yang telah
ditetapkan.
2) Pemantauan dan Pelaporan Kinerja
Pemantauan dan pelaporan perkembangan kinerja organisasi dan
perkembangan kinerja pegawai.
3) Perubahan Dokumen Kinerja
Penyusunan dan penetapan terhadap perubahan dokumen kinerja pada tahun
berjalan (termasuk penetapan dokumen kinerja baru untuk unit organisasi (UPK)
yang baru dibentuk).
c. Evaluasi Kinerja
Evaluasi kinerja organisasi dalam hal ini adalah penilaian terhadap capaian kinerja
organisasi dan capaian kinerja pegawai.
2. Lingkup kegiatan dalam implementasi manajemen kinerja organisasi secara lebih rinci
sebagaimana lampiran II dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran ini.
3. Lingkup kegiatan dalam implementasi manajemen kinerja pegawai secara lebih rinci
sebagaimana lampiran III dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran
ini.
5. Atasan Langsung
Atasan langsung memiliki tugas dan tanggung jawab dalam manajemen kinerja pegawai
terhadap pejabat dan/atau pegawai satu level di bawahnya yang merupakan bawahan
langsungnya dengan lingkup kegiatan sebagai berikut:
a. Perencanaan kinerja pegawai.
b. Pelaksanaan kinerja pegawai.
c. Penilaian kinerja pegawai.
d. Penetapan hasil kinerja pegawai.
6. Pegawai
Lingkup kegiatan yang menjadi tugas dan tanggung jawab pegawai adalah:
a. Perencanaan kinerja organisasi dan kinerja pegawai.
b. Pelaksanaan kinerja pegawai dan turut serta dalam pelaksanaan Dialog Kinerja
Organisasi (DKO).
c. Penilaian kinerja pegawai.
d. Penetapan hasil kinerja pegawai.
e. Peningkatan efektivitas manajemen kinerja.
7
H. Ketentuan Lainnya
1. Tugas dan tanggung jawab setiap pihak dalam implementasi manajemen kinerja
sebagaimana huruf G, secara lebih rinci dicantumkan dalam lampiran IV dan merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran ini.
2. Lingkup kegiatan dan pihak yang terlibat dalam manajemen kinerja organisasi
dituangkan dalam matriks sebagaimana lampiran V dan merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Surat Edaran ini.
3. Lingkup kegiatan dan pihak yang terlibat dalam manajemen kinerja pegawai dituangkan
dalam matriks sebagaimana lampiran VI dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Surat Edaran ini.
4. Dokumen kinerja, penetapan dokumen kinerja, serta penetapan hasil kinerja
menggunakan format sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 300/KMK.01/2022 tentang Manajemen Kinerja di Lingkungan Kementerian
Keuangan.
5. Terhadap format yang belum diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor
300/KMK.01/2022, maka dapat diatur lebih lanjut oleh Pengelola Kinerja Organisasi UPK-
One.
6. Terhadap lingkup kegiatan validasi HKT dilaksanakan oleh tim yang dibentuk pada
masing-masing unit organisasi (UPK) yang terdiri dari pengelola kinerja organisasi dan
pengelola kinerja pegawai.
7. Terhadap lingkup kegiatan penanganan kendala terkait manajemen kinerja dapat
dilaksanakan oleh tim yang dibentuk pada masing-masing unit organisasi (UPK) yang
terdiri dari pengelola kinerja organisasi dan pengelola kinerja pegawai.
I. Penutup
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 24 November 2023