Anda di halaman 1dari 56

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 289/K/X-XIII.2/6/2016

TENTANG

PEDOMAN MANAJEMEN KINERJA

SEKRETARIS JENDERAL
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mempermudah pengelolaan manajemen


kinerja di level organisasi, unit kerja eselon I, satuan kerja
eselon II sampai pegawai, perlu adanya inovasi dalam
pengelolaan manajemen kinerja sampai ke level individu serta
acuan untuk menyamakan persepsi terkait pengelolaan
manajemen kinerja;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Sekretaris
Jenderal tentang Pedoman Manajemen Kinerja;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negara Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5135);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian
Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 121, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5258);
5. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
6. Surat Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 31/SK/I-
VIII.3/8/2006 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan,
Keputusan, dan Naskah Dinas pada Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia;
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1842);
8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman
Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 986);
9. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 Tahun
2013 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja
Pegawai Negeri Sipil (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 33);
10. Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 3/K/I-
XIII.2/7/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana
Badan Pemeriksa Keuangan sebagaimana telah diubah
dengan Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 1/K/I-
XIII.2/2/2016 tentang Perubahan atas Keputusan Badan
Pemeriksa Keuangan Nomor 3/K/I-XIII.2/7/2014 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Badan Pemeriksa
Keuangan;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA


KEUANGAN TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN KINERJA.
LAMPIRAN : KEPUTUSAN SEKJEN BPK-RI
NOMOR : 289/K/X-XIII.2/6/2016
TANGGAL : 24 JUNI 2016

PEDOMAN
MANAJEMEN KINERJA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


REPUBLIK INDONESIA
2016
Pedoman Manajemen Kinerja Daftar Isi

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI......... i

BAB I PENDAHULUAN.......... 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Lingkup 2
D. Dasar Hukum 3
E. Sistematika 4

BAB II KERANGKA MANAJEMEN KINERJA BPK............. 5


A. Siklus 5
B. Uraian 5

BAB III PERENCANAAN KINERJA............ 8


A. Lingkup Perencanaan Kinerja 8
B. Pihak-pihak Terkait Perencanaan Kinerja 8
C. Mekanisme Perencanaan Kinerja 10

BAB IV MONITORING DAN PENILAIAN KINERJA............ 14


A. Lingkup Monitoring dan Penilaian Kinerja 14
B. Pihak-Pihak Terkait Monitoring dan Penilaian Kinerja 14
C. Mekanisme Monitoring dan Penilaian Kinerja 16

BAB V EVALUASI DAN PELAPORAN KINERJA........... 21


A. Lingkup Evaluasi dan Pelaporan Kinerja 21
B. Pihak-pihak Terkait Evaluasi dan Pelaporan Kinerja 22
C. Mekanisme Evaluasi dan Pelaporan Kinerja 24

BAB VI PENUTUP................ 28

LAMPIRAN...........
I. Glosarium
II. Flowchart Manajemen Kinerja BPK
III. Contoh Perjanjian Kinerja

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan i


Pedoman Manajemen Kinerja Bab I

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

01 Untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, efektif dan efisien Pengelolaan
kinerja
melalui pelaksanaan reformasi birokrasi khususnya terkait program
organisasi di BPK
penguatan akuntabilitas kinerja, BPK telah mengimplementasikan
pengelolaan kinerja melalui Sistem Manajemen Kinerja (SIMAK) yang
menggunakan pendekatan Balanced Scorecard (BSC). SIMAK merupakan
sistem informasi untuk memonitor dan menilai tingkat pencapaian Rencana
Strategis (Renstra) BPK, melalui pengukuran pencapaian kinerja
organisasi mulai dari level BPK Wide, unit organisasi dan satuan kerja
(satker). Pengelolaan SIMAK dilakukan oleh Direktorat Perencanaan
Strategis dan Manajemen Kinerja (Direktorat PSMK) selaku pengelola
kinerja organisasi, dibantu oleh Manajer dan Inputer SIMAK yang terdapat
pada tiap satker di BPK.

02 BPK juga telah mengembangkan sistem Manajemen Kinerja Individu Pengelolaan


kinerja individu di
(MAKIN). MAKIN adalah sistem manajemen kinerja yang mengatur
BPK
pelaksanaan penilaian terhadap kinerja individu Pegawai BPK atas
pelaksanaan tugas jabatan dalam satu periode penilaian. Sistem ini
merupakan harmonisasi antara sistem penilaian kinerja individu di internal
BPK dan penilaian prestasi kerja PNS yang diatur oleh Peraturan
Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja
Pegawai Negeri Sipil. MAKIN juga merupakan kegiatan inisiatif strategis
dalam hal mewujudkan reformasi birokrasi di BPK dalam hal peningkatan
kompetensi sumber daya manusia dan dukungan manajemen berbasis
kinerja.

03 Namun demikian, hubungan antara manajemen kinerja organisasi dan Pengelolaan


kinerja
Pegawai BPK belum terintegrasi, sehingga belum dapat ditunjukkan
organisasi dan
keterkaitan antara capaian kinerja individu dengan capaian kinerja individu belum
organisasi. Siklus manajemen kinerja organisasi dan individu yang saling terintegrasi

terpisah mengakibatkan keterlibatan atau kontribusi dari individu untuk


mendukung pencapaian kinerja organisasi sulit diukur. Kondisi tersebut
belum sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menyebutkan bahwa penilaian kinerja
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilakukan berdasarkan perencanaan kinerja
pada tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi, dengan
memperhatikan target, capaian, hasil, dan manfaat yang dicapai, serta
perilaku PNS.

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 1


Pedoman Manajemen Kinerja Bab I

04 Selain itu, pengelolaan kinerja di BPK juga mengalami beberapa kendala Kendala dalam
pengelolaan
antara lain penetapan target kinerja unit organisasi dan satker yang belum
kinerja
sepenuhnya mengacu pada target kinerja BPK Wide; alignment
(penyelarasan) indikator pengukuran antara BPK Wide, unit organisasi dan
satker belum sepenuhnya dapat dilakukan. Selain itu pimpinan unit
organisasi dan pimpinan satker belum melakukan pemantauan terhadap
pencapaian kinerja secara optimal. Hal tersebut dapat dilihat dari Laporan
Pencapaian Kinerja Unit Organisasi dan Satker belum mengungkapkan
penyebab keberhasilan atau ketidaktercapaian target kinerja sehingga
tidak dapat dibuat rencana aksinya.

05 Dengan memperhatikan kebutuhan dan untuk mendorong peningkatan Kebutuhan


terhadap
kualitas manajemen kinerja maka perlu disusun suatu pedoman
Pedoman
manajemen kinerja yang menyelaraskan antara tujuan organisasi dengan Manajemen
peran dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh para pegawai Kinerja

pada Pelaksana BPK. Pedoman ini diharapkan dapat memberikan


panduan dan kejelasan mengenai tahapan-tahapan yang harus dilakukan
dan peran seluruh pihak dalam pengelolaan kinerja di BPK.

B. Tujuan

06 Bagi organisasi, pedoman ini bertujuan untuk: Tujuan bagi


Organisasi
a. memberi panduan mengenai tahapan kegiatan dalam pengelolaan
kinerja BPK;

b. memberi kejelasan peran bagi seluruh pihak yang terlibat dalam


pengelolaan kinerja di BPK.

07 Bagi pegawai, pedoman ini bertujuan untuk: Tujuan bagi


Pegawai
a. menjadi dasar sistem penilaian kinerja pegawai pada pelaksana BPK;
dan

b. menjadi dasar pengelolaan SDM berbasis pada prestasi kerja PNS.

C. Lingkup

08 Lingkup Pedoman mencakup pengelolaan proses-proses berikut: Lingkup Pedoman

a. Perencanaan Kinerja;

b. Monitoring dan Penilaian Kinerja;

c. Evaluasi dan Pelaporan kinerja.

Pedoman Manajemen Kinerja ini berlaku bagi BPK Wide serta seluruh unit
organisasi, satker, dan pegawai di BPK.

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 2


Pedoman Manajemen Kinerja Bab I

D. Dasar Hukum

09 Dasar hukum penyusunan Pedoman Manajemen Kinerja adalah: Dasar hukum


penyusunan
a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Pedoman
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

b. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan


Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

c. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai


Negara Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor
74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135);

d. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian


Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 121, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5258);

e. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas


Kinerja Instansi Pemerintah;

f. Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 31/SK/I-VIII.3/8/2006


tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan, Keputusan, dan Naskah
Dinas Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia;

g. Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 09/K/I-XIII.2/7/2008


tentang Petunjuk Pelaksanaan Tata Cara Penyusunan atau
Penyempurnaan Pedoman Pemeriksaan dan Non Pemeriksaan;

h. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 1842);

i. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas
Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 986);

j. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 Tahun 2013


tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46
Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 33);

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 3


Pedoman Manajemen Kinerja Bab I

k. Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 3/K/I-XIII.2/7/2014


tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan
Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 1/K/I-XIII.2/2/2016
tentang Perubahan atas Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan
Nomor 3/K/I-XIII.2/7/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana
Badan Pemeriksa Keuangan.

E. Sistematika

10 Sistematika Pedoman Manajemen Kinerja sebagai berikut: Sistematika


Pedoman
a. Bab I Pendahuluan berisi uraian umum mengenai latar belakang,
tujuan, lingkup, dasar hukum, dan sistematika Pedoman Manajemen
Kinerja;

b. Bab II Kerangka Manajemen Kinerja BPK berisi siklus dan uraian


mengenai pengelolaan kinerja di BPK;

c. Bab III Perencanaan Kinerja berisi uraian mengenai mekanisme, pihak


terkait, dan tahap perencanaan kinerja BPK Wide, Pimpinan Unit
Organisasi, Staf Ahli, Pimpinan Satker, serta Pegawai;

d. Bab IV Monitoring dan Penilaian berisi uraian mengenai mekanisme,


pihak terkait, dan tahap monitoring dan penilaian kinerja BPK Wide,
Pimpinan Unit Organisasi, Staf Ahli, Pimpinan Satker, serta Pegawai;
dan

e. Bab V Evaluasi dan Pelaporan berisi uraian mengenai mekanisme,


pihak terkait, dan tahap evaluasi dan pelaporan kinerja BPK Wide
Pimpinan Unit Organisasi, Staf Ahli, Pimpinan Satker, serta Pegawai;

f. Bab VI Penutup berisi uraian yang memuat harapan atas Pedoman


Manajemen Kinerja dan hal terkait lainnya.

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 4


Pedoman Manajemen Kinerja Bab II

BAB II
KERANGKA MANAJEMEN KINERJA BPK

A. Siklus

01 Kerangka manajemen kinerja BPK, baik organisasi maupun pegawai terdiri Siklus Manajemen
Kinerja BPK
atas tiga tahap berkesinambungan dengan siklus kerja selama satu
periode yang mencakup perencanaan, monitoring dan penilaian, serta
evaluasi dan pelaporan kinerja, seperti diilustrasikan dalam gambar berikut:

Gambar 2.1. Siklus Manajemen Kinerja BPK

B. Uraian

02 Renstra BPK memuat visi, misi, tujuan strategis BPK, dan Sasaran Perencanaan
kinerja BPK Wide
Strategis (SS) yang kemudian diturunkan kepada Indikator Kinerja Utama
(IKU) BPK Wide. Renstra BPK yang dijabarkan di dalam Rencana
Implementasi Renstra (RIR) BPK merupakan dasar yang digunakan dalam
penyusunan Perjanjian Kinerja BPK Wide.

03 Perencanaan kinerja Pimpinan Unit Organisasi meliputi: Perencanaan


kinerja Pimpinan
a. dasar penyusunan Perjanjian Kinerja Pimpinan Unit Organisasi adalah Unit Organisasi
Perjanjian Kinerja BPK Wide, dimana SS dan IKU Pimpinan Unit
Organisasi merupakan hasil cascading dari SS dan IKU BPK Wide
serta Indikator Kinerja (IK) merupakan hasil identifikasi dari dokumen
Organisasi dan Tata Kerja (OTK) dan uraian jabatan (urjab) masing-
masing unit organisasi;

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 5


Pedoman Manajemen Kinerja Bab II

b. SS, IKU/IK, dan Target IKU/IK dituangkan dalam dokumen Perjanjian


Kinerja Pimpinan Unit Organisasi untuk disepakati bersama Anggota
yang membidangi; dan

c. Perjanjian Kinerja Pimpinan Unit Organisasi merupakan representasi


kinerja yang ingin dicapai oleh unit organisasi yang bersangkutan.

04 Perencanaan kinerja Staf Ahli meliputi: Perencanaan


kinerja Staf Ahli
a. dasar penyusunan Perjanjian Kinerja Staf Ahli adalah Perjanjian Kinerja
BPK Wide, dimana SS dan IKU Staf Ahli merupakan hasil cascading
dari SS dan IKU BPK Wide serta IK merupakan hasil identifikasi dari
dokumen OTK dan urjab masing-masing Staf Ahli; dan

b. SS, IKU/IK, dan Target IKU/IK dituangkan dalam dokumen Perjanjian


Kinerja Staf Ahli untuk disepakati bersama Anggota yang membidangi.

05 Perencanaan kinerja Pimpinan Satker meliputi: Perencanaan


kinerja Pimpinan
a. dasar penyusunan Perjanjian Kinerja Pimpinan Satker adalah Satker
Perjanjian Kinerja Pimpinan Unit Organisasi, dimana SS dan IKU
Pimpinan Satker merupakan hasil cascading dari SS dan IKU Pimpinan
Unit Organisasi serta IK merupakan hasil identifikasi dari dokumen
OTK, urjab, serta RKP/RKSP masing-masing Satker;

b. SS, IKU/IK, dan Target IKU/IK dituangkan dalam dokumen Perjanjian


Kinerja Pimpinan Satker untuk disepakati bersama Pimpinan Unit
Organisasi; dan

c. Perjanjian Kinerja Pimpinan Satker merupakan representasi kinerja


yang ingin dicapai oleh Satker yang bersangkutan.

06 Perencanaan kinerja Pegawai lainnya meliputi: Perencanaan


kinerja Pegawai
a. dasar penyusunan Perjanjian Kinerja Pegawai adalah perjanjian kinerja lainnya
atasan langsung, dimana SS Pegawai merujuk kepada SS Pimpinan
Satker dan IKU Pegawai merupakan hasil cascading dari IKU atasan
langsung serta IK merupakan hasil identifikasi dari dokumen OTK dan
urjab pegawai yang bersangkutan; dan

b. SS, IKU/IK, dan Target IKU/IK dituangkan dalam dokumen Perjanjian


Kinerja Pegawai untuk disepakati bersama atasan langsung.

07 Kegiatan monitoring atas kemajuan pencapaian kinerja Pegawai oleh Monitoring Kinerja

atasan langsung dilakukan sebagai tindakan korektif dalam rangka


pencapaian kinerja. Pada tahapan ini, kegiatan bimbingan dan konsultasi
juga dilakukan dalam rangka mengembangkan keterampilan dan
pengetahuan Pegawai, serta mendorong perilaku positif untuk pencapaian
target kinerja Pegawai.

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 6


Pedoman Manajemen Kinerja Bab II

08 Penilaian kinerja pada level BPK Wide, Pimpinan Unit Organisasi, Staf Ahli, Penilaian Kinerja

Pimpinan Satker, dan Pegawai lainnya dilakukan dengan membandingkan


realisasi IKU/IK dengan target IKU/IK yang ditetapkan dalam Perjanjian
Kinerja pada suatu periode penilaian kinerja. Output pada tahapan ini
adalah Nilai Kinerja (NK) dan Nilai Sasaran Kerja Pegawai (Nilai SKP)
seluruh pegawai.

09 Pimpinan Unit Organisasi, Staf Ahli, dan Pimpinan Satker melakukan Evaluasi Kinerja

evaluasi kinerja dan analisis bersama Anggota yang membidangi atas


ketercapaian/ketidaktercapaian target kinerja pada suatu periode evaluasi
kinerja.

10 Tahapan Laporan Pencapaian Kinerja meliputi: Tahapan Laporan


Pencapaian
a. Hasil dari evaluasi kinerja dituangkan dalam Laporan Pencapaian Kinerja
Kinerja unit organisasi dan Laporan Pencapaian Kinerja Satker;

b. Laporan Pencapaian Kinerja unit organisasi dan Laporan Pencapaian


Kinerja Satker merupakan bahan penyusunan Laporan Pencapaian
Kinerja BPK Wide;

c. Penyusunan Laporan Pencapaian Kinerja BPK Wide dilaksanakan oleh


Direktorat PSMK, penyusunan Laporan Pencapaian Kinerja unit
organisasi dan Laporan Pencapaian Kinerja Satker dilaksanakan oleh
Pimpinan Unit Organisasi dan Pimpinan Satker masing-masing, dan
penyusunan Laporan Pencapaian Kinerja Staf Ahli oleh Staf Ahli
masing-masing; dan

d. Laporan Pencapaian Kinerja disampaikan kepada atasan langsung


dengan tembusan kepada Direktorat Utama Perencanaan, Evaluasi,
dan Pengembangan Pemeriksaan Keuangan Negara (Ditama
Revbang) atau Direktorat PSMK sesuai kewenangannya.

11 Output kinerja individu adalah Nilai Kinerja Pegawai (NKP) dan Nilai Output Kinerja
Individu
Prestasi Kerja PNS (NPKP) Pegawai. NKP merupakan NK (Nilai Kinerja)
yang telah dijumlahkan dengan Nilai Tugas Tambahan, Nilai Kreatifitas,
dan Nilai Perilaku. Sedangkan NPKP merupakan Nilai SKP yang telah
dijumlahkan dengan Nilai Tugas Tambahan, Nilai Kreatifitas, dan Nilai
Perilaku.

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 7


Pedoman Manajemen Kinerja Bab III

BAB III
PERENCANAAN KINERJA

A. Lingkup Perencanaan Kinerja

01 Perencanaan kinerja adalah tahap awal dalam proses manajemen kinerja Definisi
Perencanaan
untuk mengonversi hal yang ingin dicapai dalam suatu pelaksanaan tugas
Kinerja
dan fungsi, wewenang, tanggung jawab, dan uraian tugas Pegawai menjadi
kinerja dan target yang harus dicapai pada suatu periode kinerja. Tahap
perencanaan kinerja meliputi kegiatan perumusan SS, IKU/IK, dan Target
IKU/IK, penetapan perjanjian kinerja, serta penyusunan rencana
pencapaian target kinerja dalam rangka merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.

02 Perencanaan kinerja bertujuan untuk memberi kejelasan terhadap target Tujuan


Perencanaan
yang ingin dicapai oleh organisasi dan pegawai dan bagaimana
Kinerja
mencapainya, mendapat komitmen dari pimpinan dan pegawai untuk
mencapai kinerja yang diharapkan dan mendapat pemahaman yang sama
mengenai kinerja yang dinilai setiap akhir periode penilaian kinerja.

03 Perencanaan kinerja yang meliputi perencanaan kinerja BPK Wide, Pelaksana


Perencanaan
Pimpinan Unit Organisasi, Staf Ahli, Pimpinan Satker, serta seluruh
Kinerja
Pegawai BPK dikoordinasikan oleh Direktorat PSMK dan Biro Sumber Daya
Manusia (Biro SDM) sesuai kewenangannya.

04 Output Perencanaan Kinerja adalah dokumen perjanjian kinerja BPK Wide, Output
Perencanaan
perjanjian kinerja Pimpinan Unit Organisasi, perjanjian kinerja Staf Ahli,
Kinerja
perjanjian kinerja Pimpinan Satker, serta perjanjian kinerja seluruh Pegawai
BPK.

B. Pihak-Pihak Terkait Perencanaan Kinerja

05 Perencanaan Kinerja melibatkan Badan, Pimpinan Unit Organisasi, Staf Pihak-pihak yang
Terlibat
Ahli, Pimpinan Satker, Pegawai lainnya, serta Direktorat PSMK, Biro SDM,
dan Penanggung Jawab Pengelolaan Kinerja Unit Organisasi dan Satker.

06 Badan berperan untuk: Peran Badan

a. membahas, menyetujui, dan menetapkan SS dan IKU BPK Wide;

b. membahas, menyetujui, dan menetapkan Target IKU BPK Wide


sebelum periode penilaian kinerja (t-1); dan

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 8


Pedoman Manajemen Kinerja Bab III

c. menyetujui perjanjian kinerja Pimpinan Unit Organisasi dan perjanjian


kinerja Staf Ahli, sesuai kewenangannya.

07 Pimpinan Unit Organisasi berperan untuk: Peran Pimpinan


Unit Organisasi
a. membahas dan memberikan masukan terhadap konsep SS, IKU, dan
Target IKU BPK Wide;

b. merumuskan IKU/IK dan Target IKU/IK berkoordinasi dengan Direktorat


PSMK sebelum periode penilaian kinerja (t-1), sesuai kebutuhan;

c. menandatangani perjanjian kinerja; dan

d. menyetujui perjanjian kinerja Pimpinan Satker dan Pejabat Fungsional


sesuai kewenangannya.

08 Staf Ahli berperan untuk: Peran Staf Ahli

a. membahas dan memberikan masukan terhadap konsep SS, IKU, dan


Target IKU BPK Wide;

b. merumuskan IKU/IK dan Target IKU/IK berkoordinasi dengan Direktorat


PSMK sebelum periode penilaian kinerja (t-1), sesuai kebutuhan; dan

c. menandatangani perjanjian kinerja.

09 Pimpinan Satker berperan untuk: Peran Pimpinan


Satker
a. merumuskan IKU/IK dan Target IKU/IK bersama Direktorat PSMK
sebelum periode penilaian kinerja (t-1), sesuai kebutuhan;

b. menandatangani perjanjian kinerja; dan

c. menyetujui perjanjian kinerja Pegawai dibawahnya dan Pejabat


Fungsional sesuai kewenangannya.

10 Pegawai lainnya berperan untuk: Peran Pegawai


lainnya
a. merumuskan IKU/IK dan Target IKU/IK dengan dikoordinasikan oleh
Biro SDM bersama Penanggung Jawab Pengelolaan Kinerja Unit
Organisasi dan Satker, yang diatur lebih lanjut dalam perangkat lunak
terkait;

b. menandatangani perjanjian kinerja; dan

c. menyetujui perjanjian kinerja Pegawai dibawahnya dan Pejabat


Fungsional sesuai kewenangannya.

11 Direktorat PSMK berperan untuk: Peran Direktorat


PSMK
a. menyusun dan mengusulkan SS dan IKU BPK Wide untuk dibahas,
disetujui, dan ditetapkan oleh Badan;

b. menyusun dan mengusulkan Target IKU BPK Wide untuk dibahas,


disetujui dan ditetapkan oleh Badan. Target IKU BPK Wide paling
lambat diusulkan akhir Juli (tahun t-1), untuk dijadikan dasar
penyusunan perencaaan anggaran (tahun t);

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 9


Pedoman Manajemen Kinerja Bab III

c. menyusun dan mengusulkan SS, IKU, IK, dan Target IKU/IK Pimpinan
Unit Organisasi, Staf Ahli, dan Pimpinan Satker dalam suatu dokumen
perjanjian kinerja untuk dibahas, disetujui, dan ditandatangani oleh
Pimpinan Unit Organisasi, Staf Ahli, dan Pimpinan Satker bersama
dengan atasan masing-masing sebelum periode penilaian kinerja (t-1),
sesuai kebutuhan; dan

d. memfasilitasi penandatanganan perjanjian kinerja BPK Wide, Pimpinan


Unit Organisasi, Staf Ahli, dan Pimpinan Satker.

12 Biro SDM berperan untuk: Peran Biro SDM

a. bersama Penanggung Jawab Pengelolaan Kinerja Unit Organisasi dan


Satker mengoordinasikan penyusunan IKU/IK dan Target IKU/IK
Pegawai lainnya; dan

b. bersama Penanggung Jawab Pengelolaan Kinerja Unit Organisasi dan


Satker mengoordinasikan penandatanganan perjanjian kinerja Pegawai
lainnya.

13 Penanggung Jawab Pengelolaan Kinerja Unit Organisasi dan Satker Peran


Penanggung
berperan untuk:
Jawab
a. mengoordinasikan penyusunan IKU/IK dan Target IKU/IK Pegawai Pengelolaan
Kinerja Unit
lainnya di lingkup satker masing-masing; dan Organisasi dan
Satker
b. mengoordinasikan penandatanganan perjanjian kinerja Pegawai lainnya
di lingkup satker masing-masing.

C. Mekanisme Perencanaan Kinerja

14 Mekanisme Perencanaan Kinerja terdiri dari lima tahap, yaitu: Tahapan


Perencanaan
a. Perencanaan Kinerja BPK Wide; Kinerja

b. Perencanaan Kinerja Pimpinan Unit Organisasi dan Staf Ahli;

c. Perencanaan Kinerja Pimpinan Satker;

d. Perencanaan Kinerja Pegawai Lainnya; dan

e. Input data rencana kinerja ke sistem informasi.

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 10


Pedoman Manajemen Kinerja Bab III

Gambar 3.1 Gambar Tahapan


Perencanaan
Tahapan Perencanaan Kinerja Kinerja
Perjanjian Kinerja
BPK Wide
Renstra RIR

Perencanaan Perencanaan
Kinerja BPK Kinerja Input Data Rencana
Wide Pimpinan Satker Kinerja ke Sistem
Informasi Perjanjian Kinerja
pimpinan unit organisasi
dan staf ahli
Kebijakan badan

Perencanaan Perencanaan
Kinerja Pimpinan Kinerja Pegawai
Unit Organisasi lainnya
dan staf ahli Perjanjian Kinerja
Rencana Kerja Tahunan Pegawai lainnya
Pencapaian Iku tahun
Sebelumnya

15 Mekanisme perumusan Target IKU BPK Wide sebagai berikut: Mekanisme


Penyusunan
a. Mekanisme perumusan Target IKU BPK Wide setiap awal periode Target IKU BPK
penilaian kinerja: Wide

1) Direktorat PSMK menyusun rumusan Target IKU BPK Wide dengan


memperhatikan Renstra, RIR, Rencana Kerja Tahunan, Kebijakan
Badan, serta realisasi pencapaian IKU tahun sebelumnya;

2) Direktorat PSMK melalui Ditama Revbang menyampaikan rumusan


Target IKU BPK Wide kepada Pimpinan Unit Organisasi dan Staf
Ahli untuk mendapat masukan;

3) Direktorat PSMK melalui Ditama Revbang mengusulkan rumusan


Target IKU BPK Wide kepada Badan untuk dibahas, disetujui, dan
ditetapkan; dan

4) Target IKU BPK Wide diusulkan kepada Badan paling lambat akhir
Juli (tahun t-1), untuk dijadikan dasar penyusunan perencanaan
anggaran (tahun t).

b. Direktorat PSMK memfasilitasi penandatanganan perjanjian kinerja BPK


Wide oleh Ketua BPK dan Wakil Ketua BPK paling lambat akhir
Desember (tahun t-1).

16 Mekanisme perumusan IKU/IK dan Target IKU/IK Pimpinan Unit Organisasi: Mekanisme
Penyusunan SS,
a. Setelah IKU dan Target IKU BPK Wide ditetapkan, Direktorat PSMK IKU/IK dan Target
menyusun dan mengusulkan IKU/IK dan Target IKU/IK Pimpinan Unit IKU/IK Pimpinan
Unit Organisasi
Organisasi kepada Pimpinan Unit Organisasi yang bersangkutan untuk
dibahas sesuai kebutuhan dan disetujui oleh Pimpinan Unit Organisasi;

b. Direktorat PSMK dan Biro SDM memastikan keselarasan (alignment)


IKU/IK dan Target IKU/IK Pimpinan Unit Organisasi secara vertikal dan
horizontal. Mekanisme alignment diatur dalam perangkat lunak terkait;

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 11


Pedoman Manajemen Kinerja Bab III

c. Direktorat PSMK mengoordinasikan penandatanganan perjanjian kinerja


Pimpinan Unit Organisasi bersama Anggota yang membidangi; dan

d. Penandatanganan perjanjian kinerja Pimpinan Unit Organisasi dengan


Anggota yang membidangi paling lambat akhir Desember (tahun t-1).

17 Mekanisme perumusan IKU/IK dan Target IKU/IK Staf Ahli: Mekanisme


Penyusunan SS,
a. Setelah IKU dan Target IKU BPK Wide ditetapkan, Direktorat PSMK IKU/IK, dan Target
menyusun dan mengusulkan IKU/IK dan Target IKU/IK kepada Staf Ahli IKU/IK Staf Ahli

untuk dibahas sesuai kebutuhan dan disetujui oleh Staf Ahli yang
bersangkutan;

b. Direktorat PSMK dan Biro SDM memastikan keselarasan (alignment)


IKU/IK dan Target IKU/IK Staf Ahli secara vertikal dan horizontal.
Mekanisme alignment diatur dalam perangkat lunak terkait;

c. Direktorat PSMK mengoordinasikan penandatanganan perjanjian kinerja


Staf Ahli bersama Anggota yang membidangi; dan

d. Penandatanganan perjanjian kinerja Staf Ahli dengan Anggota yang


membidangi paling lambat akhir Desember (tahun t-1).

18 Mekanisme perumusan IKU/IK dan Target IKU/IK Pimpinan Satker: Mekanisme


Penyusunan SS,
a. Bersamaan dengan penyusunan IKU/IK dan Target IKU/IK Pimpinan IKU/IK, dan Target
Unit Organisasi dan Staf Ahli, Direktorat PSMK menyusun dan IKU/IK Pimpinan
Satker
mengusulkan IKU/IK dan Target IKU/IK Pimpinan Satker untuk dibahas
sesuai kebutuhan, disetujui, dan ditandatangani oleh Pimpinan Satker
setiap awal periode penilaian kinerja;

b. Direktorat PSMK dan Biro SDM memastikan keselarasan (alignment)


IKU/IK dan Target IKU/IK Pimpinan Satker secara vertikal dan
horizontal. Mekanisme alignment diatur dalam perangkat lunak terkait;

c. Direktorat PSMK mengoordinasikan penandatanganan perjanjian kinerja


Pimpinan Satker bersama atasan langsung; dan

d. Penandatanganan perjanjian kinerja Pimpinan Satker dengan atasan


langsung paling lambat akhir Desember (tahun t-1).

19 Mekanisme perumusan IKU/IK dan Target IKU/IK Pegawai lainnya: Mekanisme


Penyusunan SS,
a. Setelah IKU/IK dan Target IKU/IK Pimpinan Satker ditetapkan, Biro IKU/IK, dan Target
SDM bersama Penanggung Jawab Pengelolaan Kinerja Unit Organisasi IKU/IK Pegawai
lainnya
dan Satker mengoordinasikan Pegawai dalam melakukan perumusan
IKU/IK dan Target IKU/IK Pimpinan Satker menjadi IKU/IK dan Target
IKU/IK Pegawai secara berjenjang yang dirumuskan setiap awal periode
penilaian kinerja;

b. Biro SDM bersama Penanggung Jawab Pengelolaan Kinerja Unit


Organisasi dan Satker memastikan keselarasan (alignment) KU/IK dan
Target IKU/IK Pegawai secara vertikal dan horizontal;

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 12


Pedoman Manajemen Kinerja Bab III

c. Biro SDM bersama Penanggung Jawab Pengelolaan Kinerja Unit


Organisasi dan Satker mengoordinasikan penandatanganan perjanjian
kinerja antara Pegawai dan atasan langsung; dan

d. Mekanisme penandatanganan perjanjian kinerja Pegawai lainnya diatur


dalam perangkat lunak terkait.

20 Penanggung Jawab Pengelolaan Kinerja Unit Organisasi dan Satker Pihak yang
melakukan
melakukan pengadministrasian atau penatausahaan perjanjian kinerja
Pengadmini-
Pimpinan Unit Organisasi, Pimpinan Satker, dan Pegawai dalam lingkup strasian dan
tugasnya. Penatausahaan
Perjanjian Kinerja

21 Mekanisme peng-input-an ke dalam formulir/Sistem Informasi Pengelolaan Mekanisme


Peng-input-an
Kinerja sebagai berikut:
SS/IKU/IK dan
a. Direktorat PSMK melakukan peng-input-an SS, IKU, dan target IKU Target SS/IKU/IK
ke dalam formulir/
BPK Wide ke dalam formulir/Sistem Informasi Pengelolaan Kinerja di Sistem Informasi
awal tahun; Pengelolaan
Kinerja
b. Pimpinan Unit Organisasi, Pimpinan Satker, dan Pegawai lainnya
melakukan peng-input-an SS, IKU/IK, dan Target IKU/IK ke dalam
formulir/Sistem Informasi Pengelolaan Kinerja masing-masing di awal
tahun; dan

c. Atasan langsung bertanggung jawab atas validitas data yang di-input


Pegawai dibawahnya dan Pejabat Fungsional sesuai kewenangannya.

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 13


Pedoman Manajemen Kinerja Bab IV

BAB IV
MONITORING DAN PENILAIAN KINERJA

A. Lingkup Monitoring dan Penilaian Kinerja

01 Monitoring adalah aktivitas berkala untuk memantau kemajuan pencapaian Definisi Monitoring
Kinerja
kinerja pegawai oleh atasan langsung dalam suatu periode monitoring.
Hasil monitoring digunakan untuk melakukan tindakan korektif/perbaikan
dalam rangka pencapaian kinerja.

02 Penilaian kinerja adalah penilaian terhadap kinerja BPK Wide dan Pegawai Definisi Penilaian
Kinerja
yang dilakukan dengan membandingkan realisasi kinerja dengan target
kinerja yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja pada suatu periode
penilaian kinerja.

03 Monitoring dan penilaian kinerja bertujuan untuk memantau pencapaian Tujuan Monitoring
dan Penilaian
kinerja selama periode tertentu, melakukan tindakan korektif/perbaikan dan
Kinerja
memberikan penilaian atas pencapaian kinerja pegawai.

04 Pelaksana monitoring dan penilaian kinerja meliputi atasan langsung dan Pelaksana
Monitoring dan
Pegawai yang dinilai yang dikoordinasikan oleh Direktorat PSMK, Biro
Penilaian Kinerja
SDM, dan Penanggung Jawab Pengelolaan Kinerja Unit Organisasi dan
Satker.

05 Output pelaksanaan monitoring dan penilaian kinerja yaitu: Output


Pelaksanaan
a. Laporan Pencapaian Kinerja Triwulanan BPK Wide, unit organisasi dan Monitoring dan
satker; dan Penilaian Kinerja

b. Surat Keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian yang menetapkan


Nilai Kinerja (NK), Nilai Kinerja Pegawai (NKP), Nilai Sasaran Kerja
Pegawai (Nilai SKP), dan Nilai Prestasi Kerja PNS (NPKP) seluruh
Pegawai BPK secara tahunan.

B. Pihak-pihak Terkait Monitoring dan Penilaian Kinerja

06 Monitoring dan penilaian kinerja melibatkan Badan, Pimpinan Unit Pihak-pihak yang
Terlibat dalam
Organisasi, Staf Ahli, Pimpinan Satker, Pejabat Struktural, dan Pegawai
Monitoring dan
yang dinilai, serta Direktorat PSMK, Biro SDM, dan Penanggung Jawab Penilaian Kinerja
Pengelolaan Kinerja Unit Organisasi dan Satker.

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 14


Pedoman Manajemen Kinerja Bab IV

07 Badan berperan untuk: Peran Badan

a. memantau pencapaian kinerja BPK Wide; dan

b. mengarahkan pelaksanaan kegiatan untuk mencapai target kinerja


Pimpinan Unit Organisasi dan Staf Ahli sesuai kewenangannya.

08 Pimpinan Unit Organisasi berperan untuk: Peran Pimpinan


Unit Organisasi
a. melaksanakan kegiatan dan mencapai target kinerja sebagaimana
tertuang dalam perjanjian kinerja dan melakukan penilaian kinerja
mandiri;

b. memantau dan mengarahkan pelaksanaan kinerja Pegawai dibawahnya


dan Pejabat Fungsional sesuai kewenangannya melalui kegiatan
bimbingan dan konsultasi secara berkala;

c. memastikan validitas data yang di-input Pimpinan Satker dan Pejabat


Fungsional sesuai kewenangannya ke dalam formulir/Sistem Informasi
Pengelolaan Kinerja; dan

d. menyusun Laporan Pencapaian Kinerja Triwulanan unit organisasi.

09 Staf Ahli berperan untuk: Peran Staf Ahli

a. Melaksanakan kegiatan dan mencapai target kinerja sebagaimana


tertuang dalam perjanjian kinerja dan melakukan penilaian kinerja
mandiri; dan

b. Menyusun Laporan Pencapaian Kinerja Triwulanan Staf Ahli.

10 Pimpinan Satker berperan untuk: Peran Pimpinan


Satker
a. melaksanakan kegiatan dan mencapai target kinerja sebagaimana
tertuang dalam perjanjian kinerja dan melakukan penilaian kinerja
mandiri;

b. memantau dan mengarahkan pelaksanaan kinerja Pegawai dibawahnya


dan Pejabat Fungsional sesuai kewenangannya melalui kegiatan
bimbingan dan konsultasi secara berkala;

c. memastikan validitas data yang di-input Pegawai dibawahnya dan


Pejabat Fungsional sesuai kewenangannya ke dalam formulir/Sistem
Informasi Pengelolaan Kinerja; dan

d. menyusun Laporan Pencapaian Kinerja Triwulanan satker.

11 Peran Pegawai lainnya: Peran Pegawai


lainnya
a. melaksanakan kegiatan dan mencapai target kinerja sebagaimana
tertuang dalam perjanjian kinerja dan melakukan penilaian kinerja
mandiri;

b. memantau dan mengarahkan pelaksanaan kinerja Pegawai dibawahnya


dan Pejabat Fungsional sesuai kewenangannya melalui kegiatan
bimbingan dan konsultasi secara berkala;

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 15


Pedoman Manajemen Kinerja Bab IV

c. memastikan validitas data yang di-input Pegawai dibawahnya dan


Pejabat Fungsional sesuai kewenangannya kedalam formulir/Sistem
Informasi Pengelolaan Kinerja; dan

d. menyampaikan hasil monitoring kinerja secara berkala kepada


Pimpinan Satker sebagai bahan penyusunan Laporan Pencapaian
Kinerja Triwulanan Pimpinan Satker.

12 Direktorat PSMK berperan untuk mengoordinasikan penilaian dan Peran Direktorat


PSMK
melakukan validasi secara periodik atas pencapaian IKU/IK BPK Wide,
Pimpinan Unit Organisasi, Staf Ahli, dan Pimpinan Satker.

13 Biro SDM berperan mengoordinasikan penilaian dan validasi secara Peran Biro SDM

periodik atas pencapaian Kegiatan SKP Pimpinan Unit Organisasi, Staf


Ahli, dan Pimpinan Satker serta pencapaian IKU/IK Pegawai lainnya.

14 Penanggung Jawab Pengelolaan Kinerja Unit Organisasi dan Satker Peran


Penanggung
berperan untuk:
Jawab
a. berkoordinasi dengan Direktorat PSMK dan Biro SDM terkait monitoring Pengelolaan
Kinerja Unit
dan penilaian kinerja Pimpinan Unit Organisasi, Pimpinan Satker, dan Organisasi dan
Pegawai lainnya di lingkup satker masing-masing; Satker

b. memfasilitasi kebutuhan Pimpinan Unit Organisasi, Pimpinan Satker,


dan Pegawai lainnya terkait monitoring dan penilaian kinerja di lingkup
satker masing-masing; dan

c. memberi masukan kepada Direktorat PSMK dan Biro SDM atas kendala
dan permasalahan dalam pengelolaan kinerja.

C. Mekanisme Monitoring dan Penilaian Kinerja

15 Mekanisme Monitoring dan Penilaian Kinerja terdiri dari empat tahap, yaitu: Tahapan
Monitoring dan
a. monitoring kinerja Pimpinan Unit Organisasi, Staf Ahli, Pimpinan Satker, Penilaian Kinerja
dan pegawai lainnya;

b. pengumpulan dan penyiapan data realisasi kinerja;

c. input pencapaian kinerja; dan

d. penyampaian hasil penilaian kinerja.

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 16


Pedoman Manajemen Kinerja Bab IV

Gambar 4.1 Gambar Tahapan


Monitoring dan
Tahapan Monitoring dan Penilaian Kinerja Penilaian Kinerja

Perjanjian Kinerja Laporan pencapaian


BPK Wide kinerja Triwulanan BPK
Wide, unit organisasi dan
satker
Monitoring kinerja
Pimpinan unit organisasi, Input pencapaian
staf ahli, pimpinan satker kinerja
dan pegawai lainnya
SK NK, NKP,
Perjanjian Kinerja
SKP dan NPKP
pimpinan unit organisasi
pegawai
dan staf ahli

Pengumpulan dan Penyampaian hasil


penyiapan data penilaian kinerja
realisasi kinerja
Mekanisme Revisi
target Kinerja
Perjanjian Kinerja
Pegawai lainnya

16 Mekanisme monitoring kinerja Pimpinan Unit Organisasi, Staf Ahli, Mekanisme


Monitoring Kinerja
Pimpinan Satker, dan Pegawai Lainnya sebagai berikut:

a. Pimpinan Unit Organisasi, Staf Ahli, Pimpinan Satker, dan Pegawai


Lainnya memantau dan mengarahkan pelaksanaan kinerja pegawai di
bawahnya dan pejabat fungsional sesuai kewenangannya melalui
kegiatan bimbingan dan konsultasi secara berkala dalam rangka
mengembangkan keterampilan dan pengetahuan bawahan; dan

b. Badan memantau dan mengarahkan kinerja Pimpinan Unit Organisasi


dan Staf Ahli melalui kegiatan pengarahan dan konsultasi secara
berkala.

17 Mekanisme pengumpulan dan penyiapan data realisasi dan dokumen Mekanisme


pengumpulan dan
pendukung pencapaian kinerja sebagai berikut:
penyiapan data
a. Pimpinan Unit Organisasi, Staf Ahli, Pimpinan Satker, dan Pegawai realisasi dan
dokumen
lainnya mengumpulkan dan menyiapkan data realisasi dan dokumen pendukung
pendukung pencapaian kinerja masing-masing setiap triwulan; pencapaian kinerja

b. Direktorat PSMK mengumpulkan data realisasi pencapaian kinerja BPK


Wide setiap triwulan dari Sistem Informasi Pengelolaan Kinerja dan
dokumen pendukung pencapaian kinerja yang diperoleh dari Pimpinan
Unit Organisasi, Staf Ahli, dan Pimpinan Satker; dan

c. Mekanisme pengumpulan dan penyiapan data realisasi dan dokumen


pendukung diatur dalam perangkat lunak terkait.

18 Peng-input-an pencapaian kinerja Pimpinan Unit Organisasi, Staf Ahli, Peng-input-an


Pencapaian
Pimpinan Satker, dan Pegawai lainnya dilakukan secara mandiri dengan
Kinerja Secara
persetujuan atasan langsung. Mandiri

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 17


Pedoman Manajemen Kinerja Bab IV

19 Mekanisme peng-input-an data realisasi kinerja ke dalam formulir/Sistem Mekanisme


peng-input-an data
Informasi Pengelolaan Kinerja sebagai berikut:
realisasi kinerja ke
a. Pimpinan Unit Organisasi, Staf Ahli, Pimpinan Satker, dan Pegawai dalam formulir/
Sistem Informasi
lainnya melakukan peng-input-an data realisasi kinerja masing-masing Pengelolaan
ke dalam formulir/Sistem Informasi Pengelolaan Kinerja paling lambat Kinerja

15 hari kalender setelah berakhirnya periode triwulan;

b. Direktorat PSMK melakukan peng-input-an realisasi kinerja BPK Wide


ke dalam formulir/Sistem Informasi Pengelolaan Kinerja setelah
peng-input-an data realisasi kinerja seluruh Pimpinan Unit Organisasi,
Staf Ahli, dan Satker selesai di-input-kan oleh masing-masing Pimpinan
Unit Organisasi, Staf Ahli dan Pimpinan Satker; dan

c. Atasan langsung bertanggung jawab atas validitas data yang di-input


Pegawai dibawahnya dan Pejabat Fungsional sesuai kewenangannya.

20 Ketentuan penilaian kinerja Pimpinan Unit Organisasi, Staf Ahli, Pimpinan Ketentuan
Penilaian Kinerja
Satker, dan Pegawai lainnya, sebagai berikut:
Pimpinan Unit
a. Nilai Kinerja (NK) merupakan hasil perbandingan realisasi dengan target Organisasi, Staf
Ahli, Pimpinan
IKU/IK berdasarkan formula yang diatur dalam manual penilaian kinerja Satker, dan
dan dihitung dengan mempertimbangkan bobot dari setiap Perspektif, Pegawai lainnya

SS, IKU/IK;

b. Nilai Sasaran Kerja Pegawai (Nilai SKP) merupakan hasil perbandingan


realisasi dengan target kegiatan berdasarkan formula yang diatur dalam
manual penilaian kinerja;

c. Nilai Perilaku (NP) merupakan hasil penilaian perilaku pegawai oleh


atasan, rekan sejawat, dan bawahan yang dihitung dengan
mempertimbangkan bobot masing-masing penilai. Mekanisme pemilihan
rekan sejawat dan bawahan serta bobot masing-masing penilai di atur
dalam perangkat lunak terkait;

d. Nilai Kinerja Pegawai (NKP) merupakan penjumlahan dari Nilai Kinerja


(NK) ditambah Nilai Perilaku (NP), yang dihitung dengan
mempertimbangkan bobot NK (70%) dan nilai perilaku (30%). Tugas
tambahan dan kreatifitas dapat dipertimbangkan sebagai penambah
Nilai Kinerja (NK);

e. Nilai Prestasi Kerja PNS (NPKP) merupakan penjumlahan dari Nilai


SKP ditambah Nilai Perilaku (NP), yang dihitung dengan
mempertimbangkan bobot Nilai SKP (60%) dan nilai perilaku (40%).
Tugas tambahan dan kreatifitas dapat dipertimbangkan sebagai
penambah Nilai SKP;

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 18


Pedoman Manajemen Kinerja Bab IV

f. Mekanisme penilaian SKP dan Perilaku mengacu pada perangkat lunak


terkait.

NKP = 70% ( NK + Tugas tambahan + kreatifitas )

+ 30% ( Nilai Perilaku )

NPKP = 60% ( Nilai SKP + Tugas tambahan + kreatifitas ) +


40% ( Nilai Perilaku )

21 Ketentuan penilaian kinerja BPK Wide sebagai berikut: Ketentuan


penilaian kinerja
Nilai Kinerja (NK) BPK Wide merupakan hasil perbandingan realisasi BPK Wide
dengan target kinerja BPK Wide berdasarkan formula yang diatur dalam
manual penilaian kinerja dan dihitung dengan mempertimbangkan bobot
dari setiap Perspektif, SS, dan IKU.

22 Mekanisme Penyampaian Hasil Penilaian Kinerja Monitoring kinerja


Pimpinan Unit
a. Unit Organisasi, Staf Ahli, Pimpinan Satker, dan Pegawai lainnya Organisasi,
Pimpinan Satker,
Berdasarkan Nilai Kinerja (NK) yang diperoleh setelah pelaksanaan dan Pegawai
kinerja dan peng-input-an data realisasi kinerja Pimpinan Unit lainnya

Organisasi, Staf Ahli, Pimpinan Satker, dan Pegawai lainnya ke dalam


formulir/Sistem Informasi Pengelolaan Kinerja, maka:

1) Pimpinan Unit Organisasi menyampaikan Laporan Pencapaian


Kinerja dalam lingkup tugasnya satu bulan setelah berakhirnya
periode triwulan kepada Anggota yang membidangi dan tembusan
kepada Ditama Revbang;

2) Staf Ahli menyampaikan Laporan Pencapaian Kinerja dalam lingkup


tugasnya satu bulan setelah berakhirnya periode triwulan kepada
Anggota yang membidangi dan tembusan kepada Ditama Revbang;

3) Pimpinan Satker menyampaikan Laporan Pencapaian Kinerja dalam


lingkup tugasnya 15 hari kalender setelah berakhirnya periode
triwulan kepada atasan langsung dan tembusan kepada Direktorat
PSMK; dan

4) Pegawai lainnya menyampaikan pencapaian kinerja secara berkala


kepada atasan langsung sebagai bahan penyusunan Laporan
Pencapaian Kinerja Triwulanan Pimpinan Satker.

b. BPK Wide

1) Berdasarkan Nilai Kinerja (NK) yang diperoleh setelah peng-input-an


data realisasi kinerja BPK Wide ke dalam formulir/Sistem Informasi
Pengelolaan Kinerja, Direktorat PSMK melaporkan pencapaian
kinerja BPK Wide setiap triwulan kepada Badan; dan

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 19


Pedoman Manajemen Kinerja Bab IV

2) Badan memberikan arahan/masukan untuk perbaikan kinerja BPK


Wide.

23 Biro SDM mengoordinasikan penilaian dan validasi secara periodik atas Penilaian dan
Validasi SKP
pencapaian Kegiatan SKP Pimpinan Unit Organisasi, Staf Ahli, dan
secara periodik
Pimpinan Satker serta pencapaian IKU/IK Pegawai lainnya.

24 Berdasarkan hasil monitoring, bimbingan, dan konsultasi, Pimpinan Unit Revisi Target
Kinerja
Organisasi, Staf Ahli, Pimpinan Satker, dan Pegawai lainnya dapat
mengajukan usulan revisi target kinerja. Mekanisme revisi target kinerja
mengacu kepada perangkat lunak terkait.

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 20


Pedoman Manajemen Kinerja Bab V

BAB V
EVALUASI DAN PELAPORAN KINERJA

A. Lingkup Evaluasi dan Pelaporan Kinerja

01 Evaluasi pencapaian kinerja adalah evaluasi kinerja pegawai bersama Definisi Evaluasi
pencapaian
atasan masing-masing dengan membandingkan antara capaian IKU/IK
kinerja
dengan Target IKU/IK yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja serta
melakukan analisis atas ketercapaian/ketidaktercapaian Target IKU/IK
masing-masing beserta penyebabnya.

02 Evaluasi akuntabilitas kinerja adalah evaluasi yang dilaksanakan secara Definisi evaluasi
akuntabilitas
berkala oleh Inspektorat Utama sesuai ketentuan yang berlaku dengan
kinerja oleh
memanfaatkan hasil-hasil kegiatan penilaian dan evaluasi atau reviu yang Inspektorat Utama
telah dilaksanakan di lingkungan BPK. Mekanisme evaluasi akuntabilitas
kinerja oleh Inspektorat Utama mengacu kepada perangkat lunak terkait.

03 Pelaporan kinerja adalah proses penyampaian hasil pencapaian kinerja dan Definisi Pelaporan
Kinerja
analisa ketercapaian/ketidaktercapaian kinerja kepada pihak terkait.

04 Evaluasi dan pelaporan kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban Tujuan evaluasi


dan Pelaporan
atas kinerja dan identifikasi area perbaikan kinerja di periode berikutnya.
Kinerja

05 Evaluasi pencapaian kinerja meliputi: Pelaksana


evaluasi
a. evaluasi pencapaian kinerja BPK Wide, evaluasi pencapaian kinerja pencapaian
Pimpinan Unit Organisasi, dan evaluasi pencapaian kinerja Staf Ahli kinerja

oleh Badan sesuai kewenangannya bersama dengan Pimpinan Unit


Organisasi dan Staf Ahli terkait;

b. evaluasi pencapaian kinerja Pimpinan Satker oleh Pimpinan Unit


Organisasi bersama dengan Pimpinan Satker terkait; dan

c. evaluasi pencapaian kinerja Pegawai lainnya oleh Pimpinan Satker


bersama Pegawai terkait.

06 Pelaporan Kinerja meliputi: Pelaksana


Pelaporan Kinerja
a. pelaporan hasil evaluasi pencapaian kinerja BPK Wide oleh Direktorat
PSMK;

b. pelaporan hasil evaluasi pencapaian kinerja unit organisasi oleh


Pimpinan Unit Organisasi yang bersangkutan;

c. pelaporan hasil evaluasi pencapaian kinerja Staf Ahli oleh Staf Ahli yang
bersangkutan; dan

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 21


Pedoman Manajemen Kinerja Bab V

d. pelaporan hasil evaluasi pencapaian kinerja satker oleh Pimpinan


Satker yang bersangkutan.

07 Output Evaluasi dan Pelaporan Kinerja adalah Laporan Pencapaian Kinerja Output

BPK Wide, Laporan Pencapaian Kinerja unit organisasi, Laporan


Pencapaian Kinerja Staf Ahli, Laporan Pencapaian Kinerja Satker, dan
Laporan Implementasi Manajemen Kinerja Individu.

B. Pihak-pihak Terkait Evaluasi dan Pelaporan Kinerja

08 Evaluasi pencapaian kinerja melibatkan Badan, Sekretaris Jenderal, Pihak terkait


evaluasi
Pimpinan Unit Organisasi, Staf Ahli, Pimpinan Satker, dan Pejabat
pencapaian
Struktural lainnya serta Direktorat PSMK, Biro SDM, dan Penanggung kinerja
Jawab Pengelolaan Kinerja Unit Organisasi dan Satker.

09 Evaluasi akuntabilitas kinerja oleh Inspektorat Utama melibatkan Inspektorat Pihak terkait
evaluasi
Utama dan Pimpinan Unit Organisasi, Pimpinan Satker, dan Pejabat
akuntabilitas
Struktural lainnya, serta Direktorat PSMK, Biro SDM, dan Penanggung kinerja oleh
Jawab Pengelolaan Kinerja Unit Organisasi dan Satker. Inspektorat Utama

10 Pelaporan Kinerja melibatkan Badan, Sekretaris Jenderal, Inspektorat Pihak terkait


Pelaporan Kinerja
Utama, Pimpinan Unit Organisasi, Staf Ahli, Pimpinan Satker, dan Pejabat
Struktural lainnya, serta Direktorat PSMK, Biro SDM, dan Penanggung
Jawab Pengelolaan Kinerja Unit Organisasi dan Satker.

11 Badan berperan untuk melakukan evaluasi atas pencapaian kinerja BPK Badan

Wide dan setiap Anggota berperan melakukan evaluasi atas pencapaian


kinerja Pimpinan Unit Organisasi dan Staf Ahli sesuai kewenangannya.

12 Sekretaris Jenderal berperan untuk menandatangani Laporan Pencapaian Sekretaris


Jenderal
Kinerja BPK Wide.

13 Inspektorat Utama berperan untuk melakukan evaluasi atas pengelolaan Inspektorat Utama

kinerja BPK Wide, Pimpinan Unit Organisasi, dan Pimpinan Satker serta
melakukan reviu atas Laporan Pencapaian Kinerja BPK Wide, Pimpinan
Unit Organisasi, dan Pimpinan Satker.

14 Pimpinan Unit Organisasi berperan untuk melaporkan pencapaian kinerja Pimpinan Unit
Organisasi
unit organisasinya kepada Anggota yang membidangi dengan tembusan
kepada Ditama Revbang, serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja atas
pencapaian kinerja Pimpinan Satker dan Pejabat Fungsional sesuai
kewenangannya.

15 Staf Ahli berperan untuk melaporkan pencapaian kinerjanya kepada Staf Ahli

Anggota yang membidangi dengan tembusan kepada Ditama Revbang.

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 22


Pedoman Manajemen Kinerja Bab V

16 Pimpinan Satker berperan untuk melaporkan pencapaian kinerja Satkernya Pimpinan Satker

kepada atasan masing-masing dengan tembusan kepada Direktorat PSMK,


serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja atas pencapaian kinerja
Pegawai dibawahnya dan Pejabat Fungsional sesuai kewenangannya.

17 Pejabat Struktural selain Pimpinan Unit Organisasi, Staf Ahli, dan Pimpinan Pejabat Struktural
lainnya
Satker berperan untuk melakukan evaluasi pencapaian kinerja atas
pencapaian kinerja Pegawai dibawahnya dan Pejabat Fungsional sesuai
kewenangannya, kemudian menyampaikan hasil evaluasi kinerja kepada
Pimpinan Satker sebagai bahan penyusunan Laporan Pencapaian Kinerja
Satker.

18 Direktorat PSMK berperan untuk: Direktorat PSMK

a. mengoordinasikan pelaporan pencapaian kinerja unit organisasi dan


satker; dan

b. menyusun konsep Laporan Pencapaian Kinerja BPK Wide berdasarkan


Laporan Pencapaian Kinerja unit organisasi dan satker.

19 Biro SDM berperan untuk menyusun Laporan Implementasi Manajemen Biro SDM

Kinerja Individu yang memuat informasi terkait penyusunan SKP tahun


berjalan oleh pegawai, pelaksanaan penilaian kinerja PNS tahun
sebelumnya, update, dan validasi dokumen riwayat penilaian kinerja untuk
disampaikan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian.

20 Penanggung Jawab Pengelolaan Kinerja Unit Organisasi dan Satker Penanggung


Jawab
berperan untuk:
Pengelolaan
a. menyediakan data dan informasi terkait pelaporan kinerja Pimpinan Unit Kinerja Unit
Organisasi dan
Organisasi dan Pimpinan Satker untuk disampaikan kepada Direktorat Satker
PSMK atau Biro SDM;

b. memfasilitasi kebutuhan Pimpinan Unit Organisasi, Pimpinan Satker,


dan Pegawai lainnya terkait evaluasi dan pelaporan kinerja di lingkup
satker masing-masing;

c. melakukan rekapitulasi dan validasi Nilai Kinerja Pegawai (NKP) dan


Nilai Prestasi Kinerja PNS (NPKP) seluruh Pegawai di lingkup satker
masing-masing; dan

d. memberi masukan kepada Direktorat PSMK dan Biro SDM atas kendala
dan permasalahan.

21 Biro SDM menyusun Laporan Implementasi Manajemen Kinerja Individu Pejabat Pembina
Kepegawaian
serta menyusun dan menyampaikan NKP dan NPKP seluruh Pegawai untuk
ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian.

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 23


Pedoman Manajemen Kinerja Bab V

C. Mekanisme Evaluasi dan Pelaporan Kinerja

22 Mekanisme Evaluasi dan Pelaporan Kinerja terdiri dari tiga tahap, yaitu: Tahapan Evaluasi
dan Pelaporan
a. Evaluasi pencapaian kinerja Pegawai Lainnya, Kepala Satker, Staf Ahli, Kinerja
dan Kepala Unit Organisasi;

b. Evaluasi pencapaian kinerja BPK Wide; dan

c. Penyusunan laporan dan penyampaian laporan capaian kinerja.

Gambar 5.1 Gambar Tahapan


Evaluasi dan
Tahapan Evaluasi dan Pelaporan Kinerja Pelaporan Kinerja
Laporan pencapaian
Target IKU/IK kinerja BPK Wide, unit
organisasi dan satker yang
telah direviu Itama
Penyusunan
Evaluasi pencapaian
laporan dan
kinerja pegawai lainnya,
penyampaian
kepala satker, staf ahli dan
laporan capaian
kepala unit organisasi
kinerja
NKP dan NKPP
Pegawai
Data Capaian IKU/IK
lainnya

Evaluasi
pencapaian
kinerja BPK Wide

23 Evaluasi pencapaian kinerja meliputi: Evaluasi


pencapaian
a. evaluasi pencapaian kinerja BPK Wide, evaluasi pencapaian kinerja kinerja
Pimpinan Unit Organisasi, evaluasi pencapaian kinerja Staf Ahli oleh
Badan sesuai kewenangannya bersama dengan Pimpinan Unit
Organisasi dan Staf Ahli terkait;

b. evaluasi pencapaian kinerja Pimpinan Satker oleh Pimpinan Unit


Organisasi bersama dengan Pimpinan Satker terkait; dan

c. evaluasi pencapaian kinerja Pegawai lainnya oleh Pimpinan Satker


bersama Pegawai terkait.

24 Badan melakukan evaluasi pencapaian kinerja BPK Wide setelah Evaluasi


Pencapaian
berakhirnya periode penilaian kinerja.
Kinerja BPK Wide

25 Evaluasi pencapaian kinerja Pimpinan Unit Organisasi, Staf Ahli, Pimpinan Evaluasi
pencapaian
Satker, dan Pegawai lainnya dilakukan oleh atasan langsungnya, dengan
kinerja Pimpinan
ketentuan sebagai berikut: Unit Organisasi,
Pimpinan Satker,
a. Pimpinan Unit Organisasi melakukan evaluasi pencapaian kinerja dan Pegawai
Pimpinan Satker dibawahnya paling lambat satu bulan setelah periode lainnya

penilaian kinerja berakhir (tahun t+1);

b. Anggota yang membidangi melakukan evaluasi kinerja Pimpinan Unit


Organisasi dan Staf Ahli sesuai kewenangannya paling lambat satu
setengah bulan setelah periode penilaian kinerja berakhir (tahun t+1);

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 24


Pedoman Manajemen Kinerja Bab V

c. Pimpinan Satker melakukan evaluasi pencapaian kinerja Pegawai


sesuai kewenangannya dengan mengacu kepada perangkat lunak
terkait; dan

d. Pegawai lainnya melakukan evaluasi pencapaian kinerja Pegawai


sesuai kewenangannya secara berjenjang dengan mengacu kepada
perangkat lunak terkait.

26 Direktorat PSMK dan Biro SDM memfasilitasi Forum Evaluasi Pengelolaan Forum Evaluasi
Pengelolaan
Kinerja secara periodik untuk diikuti oleh pihak-pihak terkait dalam rangka
Kinerja
evaluasi atas pengelolaan kinerja di BPK. Evaluasi atas pengelolaan kinerja
di BPK ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi sistem manajemen
kinerja secara makro dan mendapatkan masukan perbaikan untuk masa
yang akan datang.

27 Mekanisme penyusunan Laporan Pencapaian Kinerja sebagai berikut: Penyusunan


Laporan
a. Pimpinan Unit Organisasi menyusun dan menandatangani Laporan Pencapaian
Pencapaian Kinerja unit organisasinya yang sekurang-kurangnya Kinerja

menyajikan target dan realisasi untuk setiap IKU/IK serta analisis atas
ketercapaian/ketidaktercapaian Target IKU/IK masing-masing serta
rencana perbaikan untuk periode berikutnya. Laporan ini diterbitkan
paling lambat satu setengah bulan setelah periode penilaian kinerja
berakhir (tahun t+1);

b. Staf Ahli menyusun dan menandatangani Laporan Pencapaian Kinerja


yang sekurang-kurangnya menyajikan target dan realisasi untuk setiap
IKU/IK serta analisis atas ketercapaian/ketidaktercapaian Target IKU/IK
masing-masing serta rencana perbaikan untuk periode berikutnya.
Laporan ini diterbitkan paling lambat satu setengah bulan setelah
periode penilaian kinerja berakhir (tahun t+1);

c. Pimpinan Satker menyusun dan menandatangani Laporan Pencapaian


Kinerja Satker yang sekurang-kurangnya menyajikan target dan
realisasi untuk setiap IKU/IK serta analisis atas
ketercapaian/ketidaktercapaian Target IKU/IK masing-masing serta
rencana perbaikan untuk periode berikutnya. Laporan ini diterbitkan
paling lambat satu bulan setelah periode penilaian kinerja berakhir
(tahun t+1);

d. Pegawai Lainnya menyusun dan menandatangani Laporan Pencapaian


Kinerja pegawai yang sekurang-kurangnya menyajikan target dan
realisasi untuk setiap IKU/IK serta analisis atas
ketercapaian/ketidaktercapaian Target IKU/IK masing-masing serta
rencana perbaikan untuk periode berikutnya. Laporan ini merupakan
sumbangan bahan untuk penyusunan Laporan Pencapaian Kinerja
Satker;

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 25


Pedoman Manajemen Kinerja Bab V

e. Laporan Pencapaian Kinerja unit organisasi, Staf Ahli, dan satker


merupakan bahan penyusunan Laporan Pencapaian Kinerja BPK Wide.
Selanjutnya, Direktorat PSMK menyusun konsep Laporan Pencapaian
Kinerja BPK Wide yang sekurang-kurangnya menyajikan target dan
realisasi untuk setiap IKU serta analisis atas
ketercapaian/ketidaktercapaian Target IKU masing-masing serta
rencana perbaikan untuk periode berikutnya. Laporan ini ditandatangani
oleh Sekretaris Jenderal dan diterbitkan paling lambat dua bulan setelah
periode penilaian kinerja berakhir (tahun t+1).

28 Mekanisme penyampaian pelaporan pencapaian kinerja sebagai berikut: Penyampaian


Laporan
a. Pimpinan Unit Organisasi menyampaikan Laporan Pencapaian Kinerja Pencapaian
masing-masing kepada Anggota yang membidangi dengan tembusan Kinerja

kepada Ditama Revbang. Selanjutnya, Laporan Pencapaian Kinerja unit


organisasi direviu oleh Inspektorat Utama dengan mengacu pada
perangkat lunak terkait;

b. Staf Ahli menyampaikan Laporan Pencapaian Kinerja masing-masing


kepada Anggota yang membidangi dengan tembusan kepada Ditama
Revbang. Selanjutnya, Laporan Pencapaian Kinerja staf ahli direviu oleh
Inspektorat Utama dengan mengacu pada perangkat lunak terkait;

c. Pimpinan Satker menyampaikan Laporan Pencapaian Kinerja Satker


kepada atasan masing-masing dengan tembusan kepada Direktorat
PSMK. Selanjutnya, Laporan Pencapaian Kinerja Satker direviu oleh
Inspektorat Utama dengan mengacu pada perangkat lunak terkait; dan

d. Pegawai Lainnya menyampaikan Laporan Pencapaian Kinerja pegawai


kepada atasan masing-masing.

29 Reviu oleh Inspektorat Utama: Reviu oleh


Inspektorat Utama
a. Inspektorat Utama melakukan reviu atas Laporan Pencapaian Kinerja
Pimpinan Unit Organisasi, Staf Ahli, dan Pimpinan Satker, serta mereviu
konsep Laporan Pencapaian Kinerja BPK Wide, untuk memberikan
keyakinan mengenai akurasi, keandalan, dan keabsahan informasi
kinerja yang disampaikan dalam laporan;

b. Inspektorat Utama membuat surat pernyataan telah melakukan reviu


dan memberikan simpulan reviu. Surat pernyataan ini merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Pencapaian Kinerja BPK
Wide;

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 26


Pedoman Manajemen Kinerja Bab V

c. Setelah direviu oleh Inspektorat Utama, Direktorat PSMK


menyampaikan Laporan Pencapaian Kinerja BPK Wide yang telah
ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal kepada pihak eksternal terkait,
dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku. Direktorat PSMK juga
menyampaikan Laporan Pencapaian Kinerja Pimpinan Unit Organisasi,
Staf Ahli, dan Pimpinan Satker kepada Biro SDM sebagai bahan
penyusunan laporan implementasi manajemen kinerja individu.

30 Penyusunan Laporan Implementasi Manajemen Kinerja Individu oleh Biro Laporan Biro SDM

SDM:

a. Berdasarkan Laporan Pencapaian Kinerja Pimpinan Unit Organisasi,


Staf Ahli, Pimpinan Satker, dan Pegawai Lainnya, Biro SDM menyusun
Laporan Implementasi Manajemen Kinerja Individu yang memuat
informasi terkait penyusunan SKP tahun berjalan oleh pegawai,
pelaksanaan penilaian kinerja PNS tahun sebelumnya, update, dan
validasi dokumen riwayat penilaian kinerja untuk disampaikan kepada
Pejabat Pembina Kepegawaian;

b. Sebagai output penilaian kinerja secara individual, Biro SDM menyusun


dan menyampaikan NKP dan NPKP seluruh Pegawai untuk ditetapkan
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian.

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 27


Pedoman Manajemen Kinerja Lampiran I

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN SEKJEN BPK-RI


NOMOR : 289/K/X-XIII.2/6/2016
TANGGAL : 24 JUNI 2016

GLOSARIUM

Alignment Proses untuk menjamin bahwa sasaran strategis, indikator


kinerja, dan kegiatan yang telah dibuat selaras dengan unit yang
di atas (vertical alignment) dan unit yang sejajar (horizontal
alignment).

Badan Badan Pemeriksa Keuangan RI yang terdiri atas 9 orang anggota


yang ditetapkan oleh Presiden.

Bimbingan Komunikasi yang berkesinambungan yang dilakukan oleh atasan


kepada bawahan untuk memantau, mengevaluasi, dan
memberikan rekomendasi pengembangan individu yang bertujuan
untuk membina ketercapaian target kinerja dan perilaku kerja.

BPK Wide Pelaksana BPK dalam konteks sebagai organisasi.

Cascading Proses penurunan SS, IKU dan/atau IK ke level unit yang lebih
rendah.

Capaian kegiatan Perbandingan antara realisasi kegiatan dengan targetnya.

Capaian kinerja Perbandingan antara realisasi IKU dan/atau IK dengan targetnya.

Indikator Kinerja Ukuran kuantitatif dan/atau kualitatif yang menggambarkan


(IK) tingkat pencapaian suatu kegiatan dan sasaran yang telah
ditetapkan serta menjelaskan secara kuantitatif dan/atau kualitatif
mengenai apa yang diukur untuk menentukan apakah tujuan
sudah tercapai. IK ditetapkan berdasarkan tugas dan fungsi
Pimpinan Unit Organisasi, Staf Ahli, Pimpinan Satker, atau
pegawai dalam OTK dan uraian jabatan.

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 1


Pedoman Manajemen Kinerja Lampiran I

Indikator Kinerja Seluruh indikator kinerja yang ada di level BPK Wide disebut IKU.
Utama (IKU) Seluruh indikator kinerja Pimpinan Unit Organisasi, Staf Ahli,
Pimpinan Satker, atau pegawai yang merupakan cascading dari
IKU BPK Wide disebut IKU.

Kegiatan Berbagai aktivitas yang diperlukan untuk menghasilkan keluaran


(output).

Kinerja Unjuk kerja yang diwujudkan dalam melakukan suatu program


atau kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu selama
periode tertentu.

Kinerja organisasi Kinerja yang terdiri atas kinerja BPK Wide, kinerja level unit
organisasi, dan kinerja level satker.

Kinerja Pegawai Kinerja pegawai secara individual.

Konsultasi Komunikasi yang berkesinambungan, yang dilakukan bawahan


kepada atasan mengenai kendala dan perkembangan kegiatan
pelaksanaan tugas.

Kreativitas Kemampuan Pegawai untuk menciptakan suatu gagasan/metode


pekerjaan yang bersangkutan yang bermanfaat bagi unit
organisasi, organisasi, atau negara.

Laporan Ikhtisar yang menjelaskan secara lengkap tentang capaian kinerja


Pencapaian Kinerja BPK Wide selama periode tertentu.
BPK Wide

Laporan Ikhtisar yang menjelaskan secara lengkap tentang capaian kinerja


Pencapaian Kinerja Pimpinan Satker dalam satu periode.
Pimpinan Satker

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 2


Pedoman Manajemen Kinerja Lampiran I

Laporan Ikhtisar yang menjelaskan secara lengkap tentang capaian kinerja


Pencapaian Kinerja Pimpinan Unit Organisasi dalam satu periode.
Pimpinan Unit
Organisasi

Manual Penilaian Dokumen yang berisi penjelasan IKU, IK, dan Kegiatan yang
Kinerja berisi informasi mengenai definisi, tujuan, formula, pembobotan,
sumber data, satuan pengukuran, polarisasi data, penanggung
jawab, periode pelaporan, dan informasi lainnya yang diperlukan
untuk melakukan pengukuran IKU, IK, dan kegiatan tersebut.

Nilai Perilaku Hasil penilaian atas perilaku pegawai sehari-hari untuk


mendukung kinerjanya yang didasarkan pada standar kompetensi
perilaku yang telah ditetapkan di lingkungan BPK.

Nilai Sasaran Kerja Nilai Sasaran Kerja Pegawai yang merupakan rata-rata hasil
Pegawai (SKP) perbandingan realisasi dengan target kegiatan.

Nilai Kinerja (NK) Nilai Kinerja adalah hasil perbandingan realisasi dengan target
kinerja berdasarkan formula yang diatur dalam manual penilaian
kinerja dan dihitung dengan mempertimbangkan bobot dari setiap
Perspektif, SS, IKU, dan IK (jika ada).

Nilai Kerja Pegawai Nilai Kerja Pegawai adalah hasil penilaian yang dilakukan oleh
(NKP) pejabat penilai terhadap capaian kinerja Pegawai dan perilaku
kerja yang merupakan nilai kinerja individu Pegawai, yang diukur
dengan formulasi NKP = 70% (NK + Nilai Tugas Tambah + Nilai
Kreativitas) + 30% (Nilai Perilaku)

Nilai Prestasi Kerja Nilai Prestasi Kerja PNS adalah hasil penilaian secara sistematis
PNS (NPKP) yang dilakukan oleh pejabat penilai terhadap sasaran kerja
pegawai dan perilaku kerja PNS yang merupakan nilai kinerja
individu Pegawai, yang diukur dengan formulasi NPKP = 60%
(NK + Nilai Tugas Tambah + Nilai Kreativitas) + 40% (Nilai
Perilaku)

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 3


Pedoman Manajemen Kinerja Lampiran I

OTK Dokumen Organisasi dan Tata Kerja Pegawai Pelaksana BPK.

Pegawai Lainnya Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan BPK selain dari
Pimpinan Unit Organisasi, Staf Ahli, dan Pimpinan Satker.

Pejabat Fungsional Pegawai yang mempunyai kedudukan yang menunjukkan tugas,


tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang pegawai yang
dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau
keterampilan tertentu serta bersifat mandiri dalam rangka
melaksanakan tugas Badan Pemeriksa Keuangan.

Penanggung Pegawai yang ditunjuk oleh Pimpinan Unit Organisasi dan


Jawab Pimpinan Satker sebagai penanggung jawab pengelolaan kinerja
Pengelolaan di unit organisasi atau satker masing-masing dengan peran dan
Kinerja unit tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Pedoman
organisasi dan Manajemen kinerja.
satker

Penanggung Pegawai yang ditunjuk oleh Pimpinan Satker sebagai


Jawab penanggung jawab pengelolaan kinerja di satker terkait.
Pengelolaan
Kinerja Satker

Penanggung Pegawai yang ditunjuk oleh Pimpinan Unit Organisasi sebagai


Jawab penanggung jawab pengelolaan kinerja di unit organisasi terkait.
Pengelolaan
Kinerja Unit
Organisasi

Pengelola Kinerja Satker yang bertanggung jawab dalam mengelola kinerja BPK
Organisasi Wide, kinerja unit organisasi dan kinerja satker di BPK (dhi.
Direktorat PSMK).

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 4


Pedoman Manajemen Kinerja Lampiran I

Pengelolaan Suatu pendekatan untuk mewujudkan visi dan misi organisasi


Kinerja melalui penggunaan sumber daya yang tersedia dalam
melaksanakan berbagai kegiatan organisasi. Dalam pedoman ini
pengelolaan kinerja meliputi 3 tahap yaitu tahap perencanaan,
tahap monitoring & penilaian, dan tahap evaluasi & pelaporan.

Perangkat lunak Pedoman/POS/juklak/juknis atau dokumen lainnya yang


mengatur tata cara pelaksanaan suatu proses bisnis di BPK.

Periode penilaian Suatu rentang waktu yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja
untuk melaksanakan Penilaian Kinerja.

Perjanjian Kinerja Lembar/dokumen perencanaan kinerja yang berisikan penugasan


(PK) dari atasan kepada bawahannya untuk melaksanakan
program/kegiatan. Dokumen perjanjian kinerja sekurang-
kurangnya menyajikan informasi antara lain sebagai berikut:

1. Pernyataan kesanggupan pegawai;

2. Peta Strategi;

3. IKU/IK dan Target IKU/IK;

4. Program dan Anggaran; dan

5. Sasaran Kerja Pegawai (SKP).

Perspektif Arah atau orientasi kinerja, yaitu perspektif pemangku


kepentingan, proses internal, learning and growth.

Pimpinan Satker Pegawai yang menduduki jabatan Pimpinan Satker.

Pimpinan Unit Pegawai yang menduduki jabatan Pimpinan Unit Organisasi.


Organisasi

PPK Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) adalah Sekretaris Jenderal


BPK.

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 5


Pedoman Manajemen Kinerja Lampiran I

Rencana Dokumen yang menjabarkan Rencana Strategis yang akan


Implementasi dilakukan oleh BPK selama periode lima tahun dalam mencapai
Renstra (RIR) Sasaran Strategis (SS) yang kesuksesannya diukur melalui
Indikator Kinerja Utama (IKU). Dalam RIR, Rencana Strategis
dijabarkan ke dalam rincian kegiatan yang akan dilakukan, hasil,
dan keluaran yang diharapkan dari masing-masing kegiatan,
jadwal pelaksanaan setiap kegiatan dan satker pelaksananya,
bentuk koordinasi dan komunikasi, serta sumber dan jumlah
anggaran yang dibutuhkan untuk masing-masing kegiatan.

Rencana Kinerja Dokumen yang menjabarkan sasaran dan program yang telah
Tahunan (RKT) ditetapkan dalam Renstra dan RIR dan akan dilaksanakan oleh
unit organisasi atau satker melalui berbagai kegiatan tahunan.

Renstra Rencana Strategis BPK RI yang ditetapkan setiap lima tahun


yang berisi Visi, Misi, Tujuan Strategis, Sasaran Strategis, dan
Indikator Kinerja Utama.

RKP Rencana Kegiatan Pemeriksaan (RKP) adalah dokumen yang


memuat rencana pemeriksaan yang meliputi pengelompokkan
tema pemeriksaan, waktu, kebutuhan pemeriksaan, anggaran,
dan infrastruktur lainnya.

RKSP Rencana Kegiatan Setjen dan Penunjang (RKSP) dokumen yang


memuat rencana kegiatan pada Sekretariat Jenderal (Setjen),
Direktorat Utama (Ditama), dan Inspektorat Utama (Itama).

Sasaran Kerja Rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang PNS.
Pegawai (SKP)

Sasaran Strategis Suatu pernyataan yang diringkas dan padat yang menjelaskan
apa yang harus dicapai/dilakukan/dimiliki. SS merupakan
terjemahan dari visi, misi, dan tujuan strategis yang ditetapkan
dalam Renstra.

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 6


Subdirektorat Manajemen Kinerja Nomor SK 289/K/X-XIII.2/6/2016
Direktorat Perencanaan Strategis dan Manajemen Kinerja Tanggal Terbit 24 Juni 2016
Revisi Ke
Pedoman Manajemen Kinerja Lampiran II Halaman 1

PERENCANAAN KINERJA
No Pimpinan Unit
Uraian Kegiatan Jangka Waktu Direktorat PSMK Ditama Revbang Staf Ahli Badan
Organisasi

Perumusan target IKU BPK Wide

1 Direktorat PSMK menyusun rumusan Mulai


Target IKU BPK Wide dengan
memperhatikan Renstra, RIR, Rencana
Kerja Tahunan, Kebijakan Badan, serta
realisasi pencapaian IKU tahun Renstra
sebelumnya RIR
RKT
Kebijakan
Badan
Realisasi
Pencapaian IKU
t-1

Rumusan
1 Target IKU BPK
Wide

2 Direktorat PSMK melalui Ditama


Revbang menyampaikan konsep Target
IKU BPK Wide kepada Pimpinan Unit 2
Organisasi dan Staf Ahli untuk mendapat
masukan

Konsep Target Konsep Target


IKU BPK Wide IKU BPK Wide

Memberikan Memberikan
masukan masukan

Rumusan
Target IKU BPK
Wide

3 Direktorat PSMK melalui Ditama Maksimal Akhir


Revbang mengusulkan rumusan Target Juli (tahun t-1) Rumusan
IKU BPK Wide kepada Badan untuk 3 Target IKU BPK
Wide
dibahas, disetujui, dan ditetapkan

Membahas,
menyetujui dan
menetapkan

4 Direktorat PSMK memfasilitasi Maksimal Akhir


penandatanganan perjanjian kinerja BPK Desember
4
Wide oleh Ketua BPK dan Wakil Ketua (tahun t-1)
BPK

Perjanjian
Kinerja BPK
Wide

A
Subdirektorat Manajemen Kinerja Nomor SK 289/K/X-XIII.2/6/2016
Direktorat Perencanaan Strategis dan Manajemen Kinerja Tanggal Terbit 24 Juni 2016
Revisi Ke
Pedoman Manajemen Kinerja Lampiran II Halaman 2

PERENCANAAN KINERJA
No Uraian Kegiatan Jangka Waktu Direktorat PSMK Pimpinan Unit Organisasi Badan Biro SDM

Perumusan IKU/IK dan target IKU/IK


Pimpinan Unit Organisasi

5 Direktorat PSMK menyusun dan A


mengusulkan IKU/IK dan Target IKU/IK
kepada Pimpinan Unit Organisasi untuk
dibahas sesuai kebutuhan dan disetujui oleh Usulan IKU/IK dan
Staf Ahli yang bersangkutan Target IKU/IK
Pimpinan Unit
5 Organisasi

Membahas dan
menyetujui

6 Direktorat PSMK dan Biro SDM memastikan


keselarasan (alignment) IKU/IK dan Target
IKU/IK Pimpinan Unit Organisasi secara 6 6
vertikal dan horizontal. Mekanisme
alignment diatur dalam perangkat lunak
terkait Konsep Perjanjian
Kinerja Pimpinan
Unit Organisasi

7 Direktorat PSMK mengoordinasikan


penandatanganan perjanjian kinerja
Pimpinan Unit Organisasi bersama Anggota 7
yang membidangi

8 Pimpinan Unit Organisasi dan Anggota yang Akhir Desember


membidangi menandatangani perjanjian (tahun t-1)
kinerja
8 8

Perjanjian Kinerja
Pimpinan Unit
Organisasi

B
Subdirektorat Manajemen Kinerja Nomor SK 289/K/X-XIII.2/6/2016
Direktorat Perencanaan Strategis dan Manajemen Kinerja Tanggal Terbit 24 Juni 2016
Revisi Ke
Pedoman Manajemen Kinerja Lampiran II Halaman 3

PERENCANAAN KINERJA
No Uraian Kegiatan Jangka Waktu Direktorat PSMK Staf Ahli Badan Biro SDM

Perumusan IKU/IK dan target IKU/IK


Staf Ahli

9 Direktorat PSMK menyusun dan A


mengusulkan IKU/IK dan Target IKU/IK
kepada Staf Ahli untuk dibahas sesuai
kebutuhan dan disetujui oleh Staf Ahli yang Usulan IKU/IK dan
bersangkutan Target IKU/IK
Staf Ahli
9

Membahas dan
menyetujui

10 Direktorat PSMK dan Biro SDM memastikan


keselarasan (alignment) IKU/IK dan Target
IKU/IK Staf Ahli secara vertikal dan 10 10
horizontal. Mekanisme alignment diatur
dalam perangkat lunak terkait
Konsep Perjanjian
Kinerja Staf Ahli

11 Direktorat PSMK mengoordinasikan


penandatanganan perjanjian kinerja Staf Ahli
bersama Anggota yang membidangi 11

12 Staf Ahli dan Anggota yang membidangi Akhir Desember


menandatangani perjanjian kinerja (tahun t-1)
12 12

Perjanjian Kinerja
Staf Ahli

C
Subdirektorat Manajemen Kinerja Nomor SK 289/K/X-XIII.2/6/2016
Direktorat Perencanaan Strategis dan Manajemen Kinerja Tanggal Terbit 24 Juni 2016
Revisi Ke
Pedoman Manajemen Kinerja Lampiran II Halaman 4

PERENCANAAN KINERJA
No Uraian Kegiatan Jangka Waktu Direktorat PSMK Pimpinan Satker Pimpinan Unit Organisasi Biro SDM

Perumusan IKU/IK dan target IKU/IK


Pimpinan Satker

13 Bersamaan dengan penyusunan IKU/IK dan B


Target IKU/IK Pimpinan Unit Organisasi dan
Staf Ahli, Direktorat PSMK menyusun dan
mengusulkan IKU/IK dan Target IKU/IK Usulan IKU/IK dan
Pimpinan Satker untuk dibahas sesuai Target IKU/IK
Pimpinan Satker
kebutuhan, disetujui, dan ditandatangani 13
oleh Pimpinan Satker setiap awal periode
penilaian kinerja

Membahas dan
menyetujui

14 Direktorat PSMK dan Biro SDM memastikan


keselarasan (alignment) IKU/IK dan Target
IKU/IK Pimpinan Satker secara vertikal dan 14 14
horizontal. Mekanisme alignment diatur
dalam perangkat lunak terkait
Konsep Perjanjian
Kinerja Pimpinan
Satker

15 Direktorat PSMK mengoordinasikan


penandatanganan perjanjian kinerja
Pimpinan Satker bersama atasan langsung 15

16 Pimpinan Satker dan atasan langsungnya Akhir Desember


menandatangani perjanjian kinerja (tahun t-1)
16 16

Perjanjian Kinerja
Pimpinan Satker

D
Subdirektorat Manajemen Kinerja Nomor SK 289/K/X-XIII.2/6/2016
Direktorat Perencanaan Strategis dan Manajemen Kinerja Tanggal Terbit 24 Juni 2016
Revisi Ke
Pedoman Manajemen Kinerja Lampiran II Halaman 5

PERENCANAAN KINERJA
No Penanggung Jawab
Uraian Kegiatan Jangka Waktu Biro SDM Pimpinan Satker Pegawai Lainnya Pengelolaan Kinerja Unit
Organisasi dan Satker

Perumusan IKU/IK dan target IKU/IK


Pegawai Lainnya

17 Biro SDM bersama Penanggung Jawab D D


Pengelolaan Kinerja Unit Organisasi dan
Satker mengoordinasikan Pegawai dalam
melakukan perumusan IKU/IK dan Target
IKU/IK Pimpinan Satker menjadi IKU/IK dan
Target IKU/IK Pegawai secara berjenjang yang
17 17
dirumuskan setiap awal periode penilaian
kinerja

Usulan IKU/IK
dan Target
IKU/IK Pegawai
Lainnya

18 Biro SDM bersama Penanggung Jawab


Pengelolaan Kinerja Unit Organisasi dan
Satker memastikan keselarasan (alignment)
KU/IK dan Target IKU/IK Pegawai secara 18 18
vertikal dan horizontal

19 Biro SDM bersama Penanggung Jawab


Pengelolaan Kinerja Unit Organisasi dan
Satker mengoordinasikan penandatanganan
perjanjian kinerja antara Pegawai dan atasan 19 19
langsung

20 Pegawai lainnya dan atasan langsungnya


menandatangani perjanjian kinerja

20 20

Perjanjian
Kinerja Pegawai
Lainnya

No Jangka Pimpinan Unit


Uraian Kegiatan Direktorat PSMK Staf Ahli Pimpinan Satker Pegawai Lainnya
Waktu Organisasi

21 Peng-input-an data kinerja

A B C D E

21 21 21 21 21

Selesai
Subdirektorat Manajemen Kinerja Nomor SK 289/K/X-XIII.2/6/2016
Direktorat Perencanaan Strategis dan Manajemen Kinerja Tanggal Terbit 24 Juni 2016
Revisi Ke
Pedoman Manajemen Kinerja Lampiran II Halaman 6

MONITORING DAN PENILAIAN KINERJA


Jangka Pimpinan Unit
No Uraian Kegiatan Staf Ahli Pimpinan Satker Pegawai Lainnya Badan Direktorat PSMK
Waktu Organisasi

Mekanisme monitoring kinerja


Pimpinan Unit Organisasi, Staf
Ahli, Pimpinan Satker dan
Pegawai Lainnya
1 Pimpinan Unit Organisasi, Staf
Mulai Mulai Mulai Mulai Mulai
Ahli, Pimpinan Satker, dan
Pegawai Lainnya memantau dan
mengarahkan pelaksanaan
kinerja pegawai di bawahnya 1 1 1 1
dan pejabat fungsional sesuai
kewenangannya melalui
kegiatan bimbingan dan
konsultasi secara berkala dalam
rangka mengembangkan Laporan kegiatan Laporan kegiatan
keterampilan dan pengetahuan bimbingan dan bimbingan dan
konsultasi konsultasi
bawahan

2 Badan memantau dan


mengarahkan kinerja Pimpinan 2
Unit Organisasi dan Staf Ahli Laporan kegiatan
melalui kegiatan pengarahan bimbingan dan
dan konsultasi secara berkala konsultasi
Laporan kegiatan
bimbingan dan
konsultasi

Mekanisme pengumpulan dan


penyiapan data realisasi dan
dokumen pendukung
pencapaian kinerja
3 Pimpinan Unit Organisasi, Staf
Ahli, Pimpinan Satker, dan
Pegawai lainnya mengumpulkan 3 3 3 3
dan menyiapkan data realisasi
dan dokumen pendukung
pencapaian kinerja masing-
masing setiap triwulan Data dan Data dan Data dan Data dan
dokumen realisasi dokumen realisasi dokumen realisasi dokumen realisasi
kinerja triwulanan kinerja triwulanan kinerja triwulanan kinerja triwulanan
Pimpinan Unit Staf Ahli Pimpinan Satker Pegawai Lainnya
Organisasi

4 Direktorat PSMK mengumpulkan


data realisasi pencapaian kinerja
BPK Wide setiap triwulan dari 4
Sistem Informasi Pengelolaan
Kinerja dan dokumen pendukung
pencapaian kinerja yang
Data dan
diperoleh dari Pimpinan Unit dokumen realisasi
Organisasi, Staf Ahli, dan kinerja triwulanan
Pimpinan Satker BPK Wide

Mekanisme peng-input-an data


realisasi kinerja ke dalam
formulir/Sistem Informasi
Pengelolaan Kinerja
5 Pimpinan Unit Organisasi, Staf Maksimal 15
Ahli, Pimpinan Satker, dan hari
Pegawai lainnya melakukan kalender 5 5 5 5
peng-input-an data realisasi setelah
kinerja masing-masing ke dalam berakhirnya
formulir/Sistem Informasi periode Realisasi kinerja Realisasi kinerja Realisasi kinerja Realisasi kinerja
Pengelolaan Kinerja triwulanan
triwulanan triwulanan triwulanan triwulanan
Pimpinan Unit Staf Ahli Pimpinan Satker Pegawai Lainnya
Organisasi

A B C D
6 Direktorat PSMK melakukan
peng-input-an realisasi kinerja 6
BPK Wide ke dalam
formulir/Sistem Informasi
Pengelolaan Kinerja setelah Realisasi kinerja
peng-input-an data realisasi triwulanan
kinerja seluruh Pimpinan Unit BPK Wide
Organisasi, Staf Ahli, dan Satker
selesai di-input-kan oleh masing-
masing Pimpinan Unit
Organisasi, Staf Ahli, dan
Pimpinan Satker E
Subdirektorat Manajemen Kinerja Nomor SK 289/K/X-XIII.2/6/2016
Direktorat Perencanaan Strategis dan Manajemen Kinerja Tanggal Terbit 24 Juni 2016
Revisi Ke
Pedoman Manajemen Kinerja Lampiran II Halaman 7

MONITORING DAN PENILAIAN KINERJA


No Jangka Pimpinan Unit
Uraian Kegiatan Staf Ahli Pimpinan Satker Pegawai Lainnya Badan Ditama Revbang Direktorat PSMK
Waktu Organisasi

Mekanisme Penyampaian Hasil


Penilaian Kinerja
7 Pimpinan Unit Organisasi Maksimal Realisasi 2 Realisasi 2
menyampaikan Laporan satu bulan A kinerja
Realisasi kinerja
Pencapaian Kinerja dalam setelah triwulanan
kinerja triwulanan
Pimpinan
triwulanan Pimpinan
lingkup tugasnya kepada berakhirnya Unit
Pimpinan Unit
Anggota yang membidangi dan periode Organisasi
Unit Organisasi
tembusan kepada Ditama triwulan Organisasi
Revbang

8 Staf Ahli menyampaikan Laporan Maksimal Realisasi 2 Realisasi 2


Pencapaian Kinerja dalam satu bulan B kinerja
Realisasi kinerja
triwulanan
kinerja triwulanan
lingkup tugasnya kepada setelah Staf Ahli
triwulanan Staf Ahli
Anggota yang membidangi dan berakhirnya Staf Ahli
tembusan kepada Ditama periode
Revbang triwulan

Realisasi 2
9 Pimpinan Satker menyampaikan Maksimal 15 kinerja
Realisasi
Laporan Pencapaian Kinerja hari triwulanan
kinerja
Pimpinan
triwulanan C
dalam lingkup tugasnya kepada kalender
Satker
Pimpinan
atasan langsung dan tembusan setelah Satker
kepada Direktorat PSMK berakhirnya
periode
triwulan

10 Pegawai lainnya menyampaikan


pencapaian kinerja secara Realisasi 2 D
berkala kepada atasan langsung kinerja
Realisasi
triwulanan
kinerja
sebagai bahan penyusunan Pegawai
triwulanan
Laporan Pencapaian Kinerja Lainnya
Pegawai
Triwulanan Pimpinan Satker Lainnya

E
11 Direktorat PSMK melaporkan
pencapaian kinerja BPK Wide
dengan sumber data dari Realisasi
realisasi kinerja Pimpinan Unit kinerja
triwulanan 11
Organisasi, Staf Ahli, dan BPK Wide
Pimpinan Satker, setiap triwulan sebelum
kepada Badan arahan/
masukan
Badan

12 Badan memberikan arahan/


masukan untuk perbaikan
kinerja BPK Wide 12

Realisasi
kinerja
triwulanan
BPK Wide

Selesai
Subdirektorat Manajemen Kinerja Nomor SK 289/K/X-XIII.2/6/2016
Direktorat Perencanaan Strategis dan Manajemen Kinerja Tanggal Terbit 24 Juni 2016
Revisi Ke
Pedoman Manajemen Kinerja Lampiran II Halaman 8

MONITORING DAN PENILAIAN KINERJA


Jangka Pimpinan Unit
No Uraian Kegiatan Staf Ahli Pimpinan Satker Pegawai Lainnya Direktorat PSMK Biro SDM
Waktu Organisasi

13 Biro SDM mengoordinasikan


penilaian dan validasi secara A B C D
periodik atas pencapaian
Kegiatan SKP Pimpinan Unit
Organisasi, Staf Ahli, dan
Pimpinan Satker serta
pencapaian IKU/IK Pegawai 13
lainnya.

Selesai

14 Berdasarkan hasil monitoring, Laporan kegiatan Laporan kegiatan Laporan kegiatan Laporan kegiatan
bimbingan, dan konsultasi, bimbingan dan bimbingan dan bimbingan dan bimbingan dan
Pimpinan Unit Organisasi, Staf konsultasi konsultasi konsultasi konsultasi
Ahli, Pimpinan Satker, dan
Pegawai lainnya dapat
14
mengajukan usulan revisi target
kinerja. Mekanisme revisi target Mekanisme
kinerja mengacu kepada revisi target
perangkat lunak terkait.
kinerja
mengacu
kepada
perangkat
14 lunak terkait

14 Selesai

14

Mekanisme revisi
target kinerja
mengacu kepada
perangkat lunak
terkait

Selesai
Subdirektorat Manajemen Kinerja Nomor SK 289/K/X-XIII.2/6/2016
Direktorat Perencanaan Strategis dan Manajemen Kinerja Tanggal Terbit 24 Juni 2016
Revisi Ke
Pedoman Manajemen Kinerja Lampiran II Halaman 9

EVALUASI DAN PELAPORAN KINERJA


No Jangka Pimpinan Unit
Uraian Kegiatan Staf Ahli Pimpinan Satker Pegawai Lainnya Badan Direktorat PSMK Biro SDM
Waktu Organisasi

Mekanisme Evaluasi
Pencapaian Kinerja
1 Pimpinan Unit Organisasi Maksimal
satu bulan Mulai
melakukan evaluasi
setelah
pencapaian kinerja Pimpinan
periode
Satker dibawahnya penilaian
kinerja 1
berakhir
(tahun t+1)

Mulai
2 Anggota yang membidangi Maksimal
melakukan evaluasi kinerja satu Konsep
setengah Laporan
Pimpinan Unit Organisasi dan
bulan Pencapaian 2
Staf Ahli sesuai setelah Kinerja
kewenangannya periode Konsep Staf Ahli
penilaian Laporan
kinerja Pencapaian
Kinerja
berakhir Pimpinan Unit
(tahun t+1) Organisasi

B Mulai
3 Pimpinan Satker melakukan A
evaluasi pencapaian kinerja
Pegawai sesuai
3
kewenangannya dengan
mengacu kepada perangkat
lunak terkait

Konsep
Laporan
Pencapaian
Kinerja
Pimpinan
Satker

C Mulai

4 Pegawai lainnya melakukan


evaluasi pencapaian kinerja 4
Pegawai sesuai
kewenangannya secara
berjenjang dengan mengacu
kepada perangkat lunak Konsep
Laporan
terkait Pencapaian
Kinerja
Pegawai
Lainnya A B C D

5 Direktorat PSMK dan Biro


SDM memfasilitasi Forum
Evaluasi Pengelolaan Kinerja D
secara periodik untuk diikuti 5 5
oleh pihak-pihak terkait dalam
rangka evaluasi atas
pengelolaan kinerja di BPK.
Evaluasi atas pengelolaan
Konsep
kinerja di BPK ini bertujuan Laporan
untuk mengevaluasi Pencapaian
Kinerja
implementasi sistem BPK Wide
manajemen kinerja secara
makro dan mendapatkan
masukan perbaikan untuk
masa yang akan datang
E
Subdirektorat Manajemen Kinerja Nomor SK 289/K/X-XIII.2/6/2016
Direktorat Perencanaan Strategis dan Manajemen Kinerja Tanggal Terbit 24 Juni 2016
Revisi Ke
Pedoman Manajemen Kinerja Lampiran II Halaman 10

EVALUASI DAN PELAPORAN KINERJA


No Jangka
Uraian Kegiatan Pimpinan Unit Organisasi Staf Ahli Pimpinan Satker Pegawai Lainnya Direktorat PSMK
Waktu

Mekanisme Penyusunan Laporan


Pencapaian Kinerja
6 Pimpinan Unit Organisasi Maksimal
menyusun dan menandatangani satu A
Laporan Pencapaian Kinerja unit setengah
organisasinya yang sekurang- bulan
kurangnya menyajikan target dan setelah 6
realisasi untuk setiap IKU/IK serta periode
analisis atas ketercapaian/ penilaian
ketidaktercapaian Target IKU/IK kinerja Laporan Pencapaian
Kinerja Pimpinan
masing-masing serta rencana berakhir Unit Organisasi
perbaikan untuk periode (tahun t+1)
berikutnya

7 Staf Ahli menyusun dan Maksimal B


menandatangani Laporan satu
Pencapaian Kinerja yang sekurang- setengah
kurangnya menyajikan target dan bulan
realisasi untuk setiap IKU/IK serta setelah 7
analisis atas ketercapaian/ periode
ketidaktercapaian Target IKU/IK penilaian Laporan Pencapaian
masing-masing serta rencana kinerja Kinerja Staf Ahli
perbaikan untuk periode berakhir
berikutnya (tahun t+1)

8 Pimpinan Satker menyusun dan Maksimal


C
menandatangani Laporan satu bulan
Pencapaian Kinerja Satker yang setelah
sekurang-kurangnya menyajikan periode
target dan realisasi untuk setiap penilaian 8
IKU/IK serta analisis atas kinerja
ketercapaian/ketidaktercapaian berakhir
Laporan Pencapaian
Target IKU/IK masing-masing serta (tahun t+1) Kinerja Pimpinan
rencana perbaikan untuk periode Satker
berikutnya

9 Pegawai Lainnya menyusun dan D


menandatangani Laporan
Pencapaian Kinerja pegawai yang
sekurang-kurangnya menyajikan
target dan realisasi untuk setiap 9
IKU/IK serta analisis atas
ketercapaian/ketidaktercapaian Laporan Pencapaian
Target IKU/IK masing-masing serta Kinerja Pegawai
rencana perbaikan untuk periode Lainnya
berikutnya. Laporan ini merupakan
sumbangan bahan untuk
penyusunan Laporan Pencapaian
Kinerja Satker I

10 Laporan Pencapaian Kinerja unit Maksimal


organisasi, Staf Ahli, dan satker dua bulan E
merupakan bahan penyusunan setelah
Laporan Pencapaian Kinerja BPK periode
Wide. Selanjutnya, Direktorat penilaian
PSMK menyusun konsep Laporan kinerja 10
Pencapaian Kinerja BPK Wide yang berakhir
sekurang-kurangnya menyajikan (tahun t+1) Laporan Pencapaian
target dan realisasi untuk setiap Kinerja BPK Wide
IKU serta analisis atas
ketercapaian/ketidaktercapaian
Target IKU masing-masing serta
rencana perbaikan untuk periode J
berikutnya. Laporan ini
ditandatangani oleh Sekretaris
Jenderal
Subdirektorat Manajemen Kinerja Nomor SK 289/K/X-XIII.2/6/2016
Direktorat Perencanaan Strategis dan Manajemen Kinerja Tanggal Terbit 24 Juni 2016
Revisi Ke
Pedoman Manajemen Kinerja Lampiran II Halaman 11

EVALUASI DAN PELAPORAN KINERJA


No Jangka Pimpinan Unit
Uraian Kegiatan Staf Ahli Pimpinan Satker Pegawai Lainnya Badan Ditama Revbang Direktorat PSMK
Waktu Organisasi

Mekanisme Penyampaian
Pelaporan Pencapaian Kinerja
11 Pimpinan Unit Organisasi
menyampaikan Laporan F
Pencapaian Kinerja masing-masing
kepada Anggota yang membidangi Laporan 2 Laporan 2 Laporan 2
dengan tembusan kepada Ditama Pencapaian
Laporan Pencapaian Pencapaian
Kinerja
Pencapaian Kinerja Kinerja
Revbang. Selanjutnya, Laporan 11 Pimpinan Pimpinan Pimpinan
Kinerja
Pencapaian Kinerja Unit Organisasi Unit
Pimpinan Unit Unit
direviu oleh Inspektorat Utama Organisasi
Unit Organisasi Organisasi
dengan mengacu pada perangkat Organisasi
lunak terkait

12 Staf Ahli menyampaikan Laporan


Pencapaian Kinerja masing-masing
kepada Anggota yang membidangi G
dengan tembusan kepada Ditama
Revbang. Selanjutnya, Laporan Laporan 2 Laporan 2 Laporan 2
Pencapaian
Laporan Pencapaian Pencapaian
Pencapaian Kinerja Staf Ahli direviu Kinerja
Pencapaian Kinerja Kinerja
oleh Inspektorat Utama dengan 12 Staf Ahli Staf Ahli Staf Ahli
Kinerja
mengacu pada perangkat lunak Staf Ahli
terkait

13 Pimpinan Satker menyampaikan


Laporan Pencapaian Kinerja Satker
kepada atasan masing-masing
H
dengan tembusan kepada
Direktorat PSMK. Selanjutnya, Laporan 2 Laporan 2
Laporan Pencapaian Kinerja Satker Pencapaian
Laporan Pencapaian
direviu oleh Inspektorat Utama Kinerja
Pencapaian Kinerja
13 Pimpinan Pimpinan
dengan mengacu pada perangkat Kinerja
Satker
Pimpinan Satker
lunak terkait Satker
14 Pegawai Lainnya menyampaikan
Laporan Pencapaian Kinerja
pegawai kepada atasan masing-
masing. Selanjutnya laporan
I
pencapaian kinerja Pegawai
Lainnya tersebut disampaikan
kepada Biro SDM untuk ditetapkan
Laporan K
Pencapaian 14
Kinerja
Pegawai
Lainnya

L
Pedoman Manajemen Kinerja Lampiran III

LAMPIRAN III : KEPUTUSAN SEKJEN BPK-RI


NOMOR : 289/K/X-XIII.2/6/2016
TANGGAL : 24 JUNI 2016

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


(NAMA UNIT ORGANISASI/SATUAN KERJA)
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 20xx

Dalam rangka mewujudkan manajemen organisasi yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada
hasil, yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : (nama pemilik Perjanjian Kinerja)
Jabatan : ................................
selanjutnya disebut pihak pertama,

Nama : (nama atasan langsung pemilik Perjanjian Kinerja)


Jabatan : ................................
selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua.

Pihak pertama berkomitmen untuk mewujudkan target kinerja yang dinyatakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 20xx
(nama Unit Organisasi/Satuan Kerja). Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung
jawab kami.
Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan tindakan evaluasi terhadap capaian
kinerja dari perjanjian ini.
Peta Strategi

Direktorat PSMK Badan Pemeriksa Keuangan 1

Anda mungkin juga menyukai