INSPEKTORAT
Jalan R.E. Martadinata No. 78 Telp. (0232) 871643
TENTANG
INSPEKTUR KUNINGAN,
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka menilai unit kerja telah melaksanakan kegiatan
dan mengelola keuangan negara dan atau daerah secara ekonomis,
efisien dan efektif;
b. Bahwa dalam rangka mendeteksi adanya kelemahan sistem
pengendalian intern dan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a dan b untuk menjamin
kepastian hukum perlu menetapkan Pedoman Pelaksanaan Audit
Ketaatan Inspektorat Kabupaten Kuningan.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Menetapkan Pedoman Pelaksanaan Audit Ketaatan Inspektorat Kabupaten
Kuningan.
KEDUA : Pedoman tersebut diktum KESATU menjadi panduan bagi APIP
Kabupaten Kuningan dalam melaksanakan audit.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan
apabila terdapat didalamnya kesalahan dan kekeliruan akan diadakan
perubahan sebagaimana mestinya.
A. Latar Belakang
Peran Aparat Perigawas Intern Pemerintah (APIP) semakin lama semakin strategis dan
bergerak mengikuti kebutuhan zaman. APIP diharapkan menjadi agen perubahan yang dapat
menciptakan nilai tambah pada produk atau layanan intansi pemerintah. APIP sebagai
pengawas intern pemerintah merupakan salah satu unsur manajemen pemerintah yang
penting dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik yang mengarah pada
pemerintahan yang bersih. Perbaikan Goveniance atas sistem manajemen dalam pengelolaan
program dan kegiatan di Perangkat Daerah dan obyek pengawasan lainnya di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Kuningan harus terus menerus dilakukan. Program dan kegiatan
yang dilaksanakan oleh obyek pengawasan semestinya mengacu pada upaya efisiensi
terhadap penggunaan surnber dana maupun sumberdaya, efektif dan taat pada aturan-aturan
vang ada. Agar pelaksanaan audit terhadap obyek pengawasan dapat berjalan transparan dan
akuntabel dan mencapai tujuan dari pelaksaaan program dan kegiatar, perlu disusun
pedoman audit ketaatan.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4355);
3. Undang- Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5049);
4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5495);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 584, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
6. Undang-Undang Nomor 30 tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintaham (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5601);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 Tentang Sistem Informasi Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4575, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 65 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun
2005 Tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5155);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman ini adalah seluruh rangkaian kegiatan audit yang dilakukan
terhadap obyek pengawasanan yang menyelenggarakan program dan kegiatan dengan
sumber anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kuningan pada
tahun anggaran berjalan atau tahun anggaran yang ditentukan.
BAB II
PELAKSANAAN AUDIT
B. STRATEGI AUDIT
Pelaksanaan Audit ketaatan obyek pengawasan difokuskan untuk optimalisasi pengelolaan
kegiatan program obyek pengawasan, yaitu yang berkenaarı dengan ketaatan kepada
peraturan yang berlaku. Audit ketaatan dapat dilakukan terhadap 4 (empat) aspek
pengelolaan yaitu tugas pokok dan fungsi, kepegawaian, keuangan dan barang milik daerah
(termasuk pengadaan barang dan jasa).
C. TAHAPAN AUDIT
1. Perencanaan penugasan (susunan, tim, kumpulkan data awal, tetapkan sasaran audit,
penyusunan PKP, dan penerbitan surat tugas). Pengumpulan data awal ini dilakukan
untuk memperoleh data :
a. KKP tahun lalu;
b. DPA tahun yang bersangkutan;
c. Surat masuk yang diterima dari obyek pengawasan yang berkenaan;
d. Telaah staaf vang telah disetujui Inspektur dari surat masuk yang diterima di atas;
e. Info lain: kliping atau berita dikoran dll;
f. LHP hasil audit APIP eksternal/internal lain;
g. Tindak lanjut LHP tahun sebelumnya;
Hal ini berguna untuk pembuatan program kerja audit (PKA) agar audit berjalan dengan
efesien dan efektif dalam melakukan audit ketaatan pada obyek pengawasan;
2. Survey pendahuluan (Entry Meeting dan pengumpulan data awal di obyek pengawasan
lapcran teppra, laporan keuangan semesteran, laporan bulanan absensi, buku/register
pengendalian perjalanan dinas rencana pengadaan barang (RUP).
3. Penilaian sistem pengendalian internal (SPI);
4. Audit Rinci (per gembangan Temuan);
5. Audit rinci dilakukan untuk memperdalam temuan guna memperoleh kelengkapan
rincian attribute temuan, (kondisi, kriteria, sebab, akibat, rekomendasi).
6. Penyam paian notisi/ P2HP dan dilengkapi dengan berita acara Pembahasan Akhir (eksit
meeting);
7. Tanggapan notisi/ Permasalahan oleh pejabat obyck pengawasan yang diperiksa, paling
lambat 4 (empat) hari setelah diperiksa;
8. Penyusunan Hasil Laporan Audit (LHA)
D. METODOLOGI AUDIT
Metodologi pengurapulan data/bukti yang digunakan untuk melakukan audit ketaatan pada
obyek pemeriksaan adalah :
1. Pengumpulan data.
2. Wawancara/interview/kuisioner;
3. Konfirmasi kepada pihak terkait;
4. Uji petik/ sampel fisik lapangan bila diperlukan;
5. Uji petik/sampel kegiatan program;
6. Analisis data;
7. Kesimpulan.
Uji petik/ sampel dalam pengumpulan bukti dapat dilakukan secara seleksi sampling
berdasarkan keyakinan APIP, namun bila memungkinkan sampe! berdasarkan risiko (Risk
Base Audit System).
E. TEKNIK AUDIT
Teknik untuk pengumpulan data dan bukti audit melalui metodologi audit diatas dokumen.
Audit menggunakan data sekunder dari dalam/ luar obyek pengawasan yang diperiksa untuk
data awal, sedangkan data primer dari obyck perigawasan yang bersangkutan untuk data/
indikasi sebagai dasar kesimpulan bahkan bisa digunakan untuk bukti permasalahan.
Realisasi/pelaksanaan denga peraturan yang berlaku atau dari best practice yang pernah
dilaksanakan.
AUDIT KETAATAN
A. Audit ketaatan
Audit ketaatan pada obyek pengawasan difokuskan pada kriteria-kriteria yang ada dalam
peraturan-peraturan yang terkait dengan tujuan audit.
1. Laporan hasil audit disusun berdasarkan berbagai pengumpulan data dan fakta serta hasil
analisis yang didokumentasikan dalam kertas kerja audit.
2. Laporan hasil pemeriksaan disusun berdasarkan prinsip kehati-hatian dan mengungkapkan
hal-hal penting bagi perbaikan manajemen pemerintah ka bu paten Kuningan dan khususnya
manajemen obyek pengawasan yang diperiksa.
3. Laporan hasil pemeriksaan disusun paling lambat 15 hari setelah audit berakhir.
4. Bentuk atau format laporan hasil pemeriksaan disusun dalam bentuk Bab;
BAB I KESIMPULAN HASIL AUDIT
A. Hasil audit
B. Perbaikan yang telah dilakukan
BAB II INFORMASI UMUM
1. Informasi Umum
a. Dasar Audit
b. Tujuan Audit
c. Sasaran Audit
d. Ruang lingkup/ Batasan Audit
e. Metodologi Audit
f. Tim Audit & Pernyataan Kesesuaian Audit
h. Pernyataan Keterbatasan Audit
i. Status dan Tindaklanjut Audit Sebelumnya
2. Informasi Auditi
a. Informasi umum
b. Sumber Daya Untuk Menjalankan Program
c. Informasi Keuangan dan Ketaatan yang Relevan
d. Kendala-Kendala
e. Lingkungan Organisasi, Proses Bisnis dan Key Player
f. Informasi yang Relevan
3. Ternuan Yang Ditindak lanjuti
BAB III PENUTUP