Anda di halaman 1dari 32

PEMERINTAH KABUPATEN ENREKANG

INSPEKTORAT DAERAH
Jl. Sultan Hasanuddin No. 444 🕾(0420) 21012

KEPUTUSAN INSPEKTUR DAERAH


KABUPATEN ENREKANG

NOMOR :

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS AUDIT KINERJA PROGRAM PEMENUHAN UPAYA


KESEHATAN PERORANGAN DAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


INSPEKTUR DAERAH KABUPATEN ENREKANG,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Sistem Pengendalian


Intern Pemerintah (SPIP) lingkup Pemerintahan Kabupaten
Enrekang dalam pelaksanaan audit kinerja, maka dipandang
perlu membuat Petunjuk Teknis Pelaksanaan Audit Kinerja
di lingkungan Inspektorat Daerah Kabupaten Enrekang ;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, maka perlu ditetapkan Petunjuk TeknisAudit
Kinerja Lingkup Inspektorat Daerah Kabupaten Enrekang
dengan Keputusan Bupati Enrekang;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang


Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1822);
2. Undang – Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari
Korupsi,Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3831);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 11
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
5. Peraturan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008
tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4890);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73,
Tambahan Lembaran Negara Repblik Indonesia Nomor 6041);
7. Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 11 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Enrekang (Lembaran Daerah Kabupaten
Enrekang Tahun 2016 Nomor 11, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 22) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2021
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten
Enrekang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Enrekang (Lembaran
Daerah Kabupten Enrekang Nomor 7, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 7);
8. Peraturan Bupati Kabupaten Enrekang Nomor 116 Tahun
2021 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi Serta Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Enrekang;
dan
9. Peraturan Bupati Enrekang Nomor 136 Tahun 2019 tentang
Standar Operasianal Prosedur Inspektorat Daerah
Kabupaten Enrekang

Menimbang : Keputusan Bupati Enrekang NOMOR KEP-ITDA/I/2022


tentang Pedoman Audit Kinerja Lingkup Inspektorat Daerah
Kabupaten Enrekang.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : Keputusan Inspektur Daerah Kabupaten Enrekang tentang


Petunjuk Teknis Audit Kinerja Pemenuhan Upaya Kesehatan
Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat.

BAB I
PENDAHULUAN
Pasal 1
Maksud dan Tujuan

Kinerja Organisasi Perangkat Daerah OPD/(auditan)


merupakan wujud pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi,
sebagai bentuk layanan Pemerintah Daerah kepada
masyarakat dalam rangka mewujudkan kesejahteraan
masyarakat yang perlu dipertanggungjawabkan. Bentuk
pertanggungjawaban kinerja Perangkat Daerah (PD) tersebut
salah satu penilaiannya dilaksanakan melalui audit kinerja.

Maksud petunjuk teknis audit kinerja ini diharapkan dapat


memberikan kesamaan pemahaman tentang audit kinerja
kepada seluruh aparat pengawas internal lingkup
Inspektorat Daerah Kabupaten Enrekang dan para mitra
kerja. Tujuan petunjuk teknis ini adalah sebagai
petunjuk/acuan bagi para aparat pengawas internal
pemerintah pada Inspektorat Daerah Kabupaten Enrekang
dalam melaksanakan audit kinerja pada Perangkat Daerah
dilingkungan Pemerintah Kabupaten Enrekang.

Pasal 2
Ruang Lingkup

Ruang lingkup audit kinerja meliputi pelaksanaan peraturan


perundangan yang berlaku dan pengelolaan keuangan
daerah dan pelaksanaan tugas tan fungsi Perangkat
Daerah/auditan yang mencakup aspek ekonomis, aspek
efisiensi, aspek efektifitas dan ketaatan terhadap peraturan
perundangan yang berlaku dalam mencapai Indikator
Kinerja Utama (IKU) sejak dari proses perencanaan,
pelaksanaan dan pelaporan.

Pasal 3
Batasan Audit

Audit kinerja dilaksanakan atas program-program prioritas


Kabupaten Enrekang (Pemenuhan Upaya Kesehatan
Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat )sebagaimana
yang disampaikan pada Rencana Pembangunan Jangka
Menegah (RPJM) Kabupaten Enrekang.
Batasan audit kinerja atas program tersebut dilaksanakan
atas :
1. Program prioritas pada Perangkat Daerah yang
mendukung pelaksanaan visi dan misi kabupaten;
2. Semua kegiatan dan sub kegiatan yang mendukung
program atau dilaksanakan atas sebahagian kegiatan dan
sub kegiatan yang mendukung program;
3. Semua belanja dan paket pekerjaan dalam satu kegiatan
atau sebagian belanja dan paket kegiatan yang dalam
satu kegiatan.
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Manajemen;
2. Temuan/tindak lanjut sebelumnya;
3. SDM pengelola; dan
4. Resiko.
Pasal 4
Metodologi Audit
Audit dilaksanakan menggunakan intrumen audit kinerja
yang memuat unsur/sub unsur, parameter/sub parameter
dan bobot kinerja baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Penilaian unsur/sub unsur, parameter/sub parameter
dilakukan mendasar pada tingkat kelengkapan proses dan
dokumentasi serta capaian output dan outcame yang
dikonversikan dalam skor kinerja atau predikat kinerja
berdasarkan tabel kinerja.
Bobot kinerja dan predikat kinerja disusun bersama antara
Inspektorat Daerah Kabupaten Enrekang dan auditan yang
dituangkan kedalam instrumen bobot kinerja dan predikat
kinerja.
Semua proses penilaian audit kinerja dituangkan dalam
laporan hasil audit.

BAB II
TAHAPAN AUDIT KINERJA
Pasal 5

Tahapan audit kinerja meliputi:


1. Perencanaan yang meliputi :
a. Surat tugas dan kelengkapan;
b. Program kerja audit; (Periksa lampiran VI)
c. Kendali mutu;
d. Notisi;
e. Kesepakatan bersama;
f. Dokumen pendukung; dan
g. Sistem pengendalian internal yang dilakukan
pengujian.
2. Pelaksanaan yang meliputi:
a. Pemeriksaan dokumen;
b. Wawancara/konfirmasi;
c. Klarifikasi;
d. Uji fisik lapangan; dan
e. Teknik audit lain yang relevan.
3. Pelaporan
Hasil audit kinerja dibahas bersama antara Inspektorat
Daerah Kabupaten Enrekang dengan auditan yang
dituangkan kedalam Berita Acara.(Periksa lampiran V)
Laporan hasil audit kinerja dituangkan dalam Laporan
Hasil Audit.
4. Tindak Lanjut
Seluruh rekomendasi yang dihasilkan dari audit kinerja
ini harus ditindaklanjuti oleh Perangkat Daerah/Auditan
paling lama 30 hari kerja setelah tanggal laporan hasil
audit diterima oleh auditan. Pemantauan tindak lanjut
dilakukan oleh Inspektorat Daerah Kabupaten Enrekang
melalui mekanisme yang telah ada.
BAB III
PENUTUP
Pasal 6
Petunjuk Teknis Audit Kinerja Lingkup Inspektorat
Daerah Kabupaten Enrekang ini wajib dipergunakan
sebagai acuan bagi Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP) dilingkungan Inspektorat Daerah
Kabupaten Enrekang dalam melaksanakan penugasan
audit kinerja.

Pasal 7

Keputusan Inspektur Daerah tentang Petunjuk Teknis


Audit Kinerja Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan
dan Upaya Kesehatan Masyarakat Enrekang ini berlaku
sejak ditetapkan.

Ditetapkan di Enrekang
Pada tanggal Mei 2022

I N S P E K T U R,

ASRUL LODE
Lampiran I
Keputusan Inspektur Daerah
Nomor :
Tanggal :

INSTRUMEN BOBOT KINERJA

Dinas : Dinas Kesehatan Kab. Enrekang


Program : Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan
Masyarakat
Kegiatan : 1. Penyediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk UKM dan UKP
Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota
2. Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan Tingkat
Daerah Kabupaten/Kota
3. Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan secara Terintegrasi

No Kegiatan Bobot OPD Ket


Kriteria Nilai
1 Aspek Perencanaan 20

2 Aspek Pelaksanaan 70
a Ekonomis 10

b Efisiensi 35

c Efektifitas 25

3 Pelaporan 10

Hasil audit Kinerja 100


Lampiran II
Keputusan Inspektur Daerah
Nomor :
Tanggal :

PEMAHAMAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

Dinas : Dinas Kesehatan Kab. Enrekang


Program : Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan
Masyarakat
Kegiatan : 1. Penyediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk UKM dan UKP
Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota
2. Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan Tingkat
Daerah Kabupaten/Kota
3. Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan secara Terintegrasi

NO PEMAHAMAN Ya/Tidak
SPI
1 Lingkungan Pengendalian (Skor 2%)

a. lntegritas dan Nilai Etika (Skor 0,29)

(1) Apakah jajaran pimpinan entitas memiliki komitmen


terhadap intergritas dan nilai etika ?

(2) Apakah entitas memiliki kode etik yang bersifat


komprehensif ?

(3) Apakah kode etik tersebut secara periodik


disosialisasikan pada seluruh personil ?

(4) Apakah para personil memahami tindakan yang


etis/tidak etis ?

(5) Apakah para personil mengetahui apa yang harus


dilakukan dalam menyikapi penyimpangan ?

(6) Apakah pihak pimpinan entitas mampu member contoh


yang baik sesuai kode etik ?

(7) Apakah hubungan keseharian entitas didasarkan atas


prinsip kejujuran dan kewajaran ?

(8) Apakah pimpinan entitas memberikan respon yang


memadai terhadap pelanggaran kode etik ?

(9) Apakah tindakan disiplin terhadap pelanggaran


dikomunikasikan sehingga menimbulkan dampak
menjerakan (deterrenteffect) ?

b. Komitmen Terhadap Kompetensi (Skor 0,28)

(1) Apakah telah terdapat job description yang menjelaskan


tugas suatu pekerjaan/posisi tertentu sesuai kebutuhan
entitas ?

(2) Apakah manajemen entitas telah melakukan analisis,


baik formal maupun informal, mengenai jenis
pekerjaan dan perlu/tidaknya supervise atau pelatihan
?
(3) Apakah terdapat ketentuan mengenal tingkat
kompetensi (pengetahuan dan keahlian) yang
dibutuhkan untuk suatu pekerjaan tertentu ?

(4) Apakah ada bukti yang dapat meyakinkan bahwa personil


telah ditempatkan sesuai keahlian dan pengetahuan yang
dibutuhkan ?

b. Kepemimpinan yang kondusif (Skor 0,29)

(1) Apakah manajemen entitas menerapkan prinsip kehati-


hatian ?

(2) Apakah manajemen entitas hanya akan bertindak setelah


melalui analisis mendalam terhadap risiko dan
kemungkinan manfaat yang diperoleh ?

(3) Apakah pola perputaran personil tersebut telah dibuat


secara konsisten ?

(4) Apakah terdapat interaksi yang sering antara pimpinan


entitas dengan manajemen pelaksana di daerah (baik
kunjungan ke daerah, komunikasi via telepon, atau
pertemuan dipusat) ?

(5) Apakah pertemuan koordinasi antar unit pelaksana


dengan penanggungjawab selalu dilakukan ?

(6) Apakah laporan yang disampaikan oleh pegawai benar-


benar menggambarkan keadaan sebenarnya ?

(7) Apakah manajemen akan bereaksi jika ada gejala praktek


yang tidak baik yang disampaikan melalui laporan ?

d. Struktur Organisasi (Skor 0,29)

(1) Apakah jajaran pimpinan entitas telah memahami


sepenuhnya tanggungjawab pengendalian yang mereka
miliki ?

(2) Bagaimana kelengkapan struktur organisasi yang dimiliki


entitas dan kemampuannya dalam menyediakan arus
informasi yang diperlukan

(3) Apakah struktur organlsasi disentralisasi secara


memadai ?

(4) Apakah struktur tersebut dapat memfasilitasi arus


informasi keatas, kebawah maupun kepada seluruh
kegiatan ?
(5) Apakah JaJaran pimpinan entitas memiliki
pengetahuan, pengalaman, dan pelatihan guna
pelaksanaan tugas mereka ?

(6) Apakah pelaporan yang ada, balk formal maupun informal, langsung
maupun tidak langsung telah dilakukan secara efektif
?

(7) Apakah hubungan pelaporan yang ada dapat memberikan informasi


yang memadai kepada para manajer sesuai tanggungjawab dan
wewenang masing-masing ?

(8) Apakah manajemen dari semua bagian entitas memiliki akses


terhadap saluran komunikasi kepada pimpinan entitas?

(9) Apakah terdapat mekanisme evaluasi sehubungan


dengan perubahan kondisi lingkungan ?

(11) Apakah terdapat jumlah personil yang memadai, khususnya untuk


kapasitas supervisor maupun manajemen ?

(12) Apakah para manajer dan suoervisor memiliki waktu


yang memadai untuk menjalankan tanggungjawabnya
secara efektif ?

e. Tanggungjawab dan Wewenang (Skor 0,29)

(1) Apakah mekanisme pembebanan suatu tanggung jawab,


pendelegasian wewenang, dan pengembangan kebijakan
dapat mendukung terciptanya akuntabilitas dan
pengendalian ?

(2) Apakah pembebanan tanggungjawab dan pendelegasian wewenang


dihubungkan/dikaitkan dengan tujuan dan sasaran organisasi, fungsi
operasi, tuntutan peraturan, tanggungjawab suatu perubahan?

(3) Apakah setiap personil entitas memiliki wewenang dan


tanggungjawab ?

(4) Apakah pengambilan keputusan dikaitkan dengan


wewenang dan tanggungjawab ?

(S) Apakah terdapat standar dan prosedur yang terkait dengan


pengendalian, termasuk job description masing-masing pegawai
?

(6) Apakah Job description tersebut mengatur juga


tanggungjawab pengendalian ?

(7) Apakah telah terdapat jumlah pegawai yang memadai,


Khusunya yang berkaitan dengan pengolahan data dan
fungsi akuntansi, dengan tingkat keahlian yang sesuai
dikaitkan dengan besar/kecilnya entitas, jenis, dan
kompleksi tas dari kegiatan dan sistem ?

f. Kebijakan dan Praktek SDM (Skor 0,28)

(1) Apakah setiap personil menyadari tanggungjawab dan


ekspektasi terhadap mereka ?

(2) Apakah kepada personil diberikan pengertian


tentang tanggungjawab dan ekspektasi terhadap
mereka ?
g. Kegiatan Pengawasan (Skor 0,28)

(1) Apakah entitas memiliki pemeriksa Intern dan telah


ditempatkan pada kedudukan yang tepat dalam
organisasi ?

(2) Apakah pemeriksa Internal melakukan pemeriksaan dan


reviu atas kegiatan entitas secara lndependen ?

(3) Apakah lingkup kegiatan pemeriksaan Intern telah


ditetapkan dengan jelas ?

2. Penilaian Risiko (2 %)

a. Penetapan Tujuan Organisasi (Skor 0,4)

(1) Apakah Kepala Bidang Program telah menetapkan tujuan


dan sasaran kegiatan ?

(2) Apakah tujuan dan sasaran kegiatan sejalan dengan


program yang telah ditetapkan ?

(4) Apakah program dan kegiatan telah memperhatikan


anggaran, alokasi sumber daya dan skala prioritas ?

(6) Apakah dalam menyusun rencana strategis dan anggaran


sudah konsisten dengan pengalaman organisasi masa
lampau dan sekarang ?

b. Penetapan Tujuan Organisasi Entitas (Skor 0,4)

(1) Apakah semua aktivitas yang signifikan sudah sejalan


dengan tujuan operasional entitas ?

(2) Apakah semua aktivitas telah direviu secara periodik


untuk memastikan bahwa aktivitas-aktivitas tersebut
tidak menyimpang dari tujuan operasional dari tujuan
operasional dan rencana strategis entitas ?

(3) Apakah tujuan dan sasaran setiap aktivitas kunci sudah


ditetapkan ?
(4) Apakah setiap aktivitas pendukung sudah ditetapkan
pendukung

(5) Apakah tujuan tingkat operasional entitas sudah


konsisten dengan praktik-praktik dan kinerja yang baik di
masa lampau, dan konsisten dengan norma-norma ?

(6) Apakah sumber daya yang diperlukan untuk mendukung


pencapaian tujuan sudah diidentifikasikan ?

(8) Apakah pimpinan entitas sudah mengidentifikasikan


hal-hal yang harus dicapai ?

(9) Apakah tujuan operasional entitas yang signifikan


memperoleh perhatian yang khusus dari pimpinan entitas
dan apakah sudah ada pemantauan kinerjanya secara
regular ?

c. ldentifikasi Risiko (Skor 0,4)

(1) Apakah sudah digunakan metode penilaian resiko


kuantitatif untuk menentukan urutan risiko relatif secara
periodik ?

(2) Apakah identifikasi risiko terjadi telah disampaikan pada


tingkat pimpinan senior entitas ?

(3) Apakah identifikasi risiko sudah diperhitungan dalam


rencana jangka pendek dan rencana strategis jangka
panjang ?

(4) Apakah identifikasi risiko terjadi sebagai pertimbangan


dari temuan pemeriksaan, evaluasi, atau penilaian lainnya
?

(5) Apakah entitas sudah memperhatikan risiko-risiko


yang berkaitan dengan perkembangan dan kemajuan
teknologi ?

(6) Apakah sudah diidentifikasi risiko-risiko sebagai akibat


dari ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan
baru ?

(7) Apakah sudah diperhitungkan risiko-risiko bagi entitas


sebagai akibat dari bencana alam ?

(8) Apakah sudah diidentifikasikan risiko-rislko sebagai


akibat dari perubahan ekonomi ?

{9) Apakah sudah diidentifikasikan risiko-risiko yang terkait


dengan kontraktor atau supplier utama ?

(10) Apakah sudah diidentifikasikan risiko-risiko akibat terlalu


menguntungkan diri pada beberapa kontraktor untuk
hal-hal yang kritis ?

(11) Apakah sudah diidentifikasikan risiko-rislko yang


berkaitan dengan perubahan yang mendasar dari
tanggungjawab pimpinan entitas ?

(12) Apakah sudah diidentifikasikan risiko-risiko akibat


dari belanja program yang tidak tepat ?

d. AnalisisRisiko (Skor 0,4)


(1) Apakah telah ditetapkan kriteria dalam menetapkan
tingkat risiko rendah, sedang dan tinggi ?

(2) Apakah tingkat manajemen dan stat sudah terlibat dalam


analisis risiko ?

(3) Apakah risiko yang diidentifikasi dan analisis relevan


dengan tujuan operasional kegiatan ?

(4) Apakah analisis sudah termasuk perkiraan


kemungkinan dan frekuensi terjadinya ?

(5) Apakah analisis risiko sudah termasuk penentuan


kategorinya, rendah, sedang, dan tinggi ?

(6) Apakah sudah ada penentuan tentang bagaimana


mengelola atau meminimalkan rlsiko dengan baik
termasuk tindakan-tindakan yang harus diambil ?

(7) Apakah ada pemantuan atas implementasi atas


aktivitas pengendalian tersebut ?

e. Mengelola Risiko akibat Perubahan (Skor 0,4)


(1) Apakah perubahan-perubahan yang rutin sudah
diperhitungkan proses analisis risiko yang sudah baku ?

(2) Apakah risiko-risiko akibat kondisi yang berubah secara


signifikan sudah diperhitungkan sebagai risiko yang
tinggi bagi entitas sehingga akibatnya dapat
diperhitungkan dan diantisipasi ?

3. Aktivitas Pengendalian (2 %)

a. Pelaksanaan reviu oleh Pimpinan pada


tingkat atas (top-levelreview) (Skor 0,22)
(1) Apakah terdapat mekanisme reviu dari pejabat
tinggi atau manajer senior untuk mengawasi pencapaian
suatu entitas terhadap rencana yang telah dibuat?

(2) Apakah pejabat tinggi atau manajer senior mengawasi


pencapaian suatu entitas terhadap rencana yang telah
dibuat sesuai mechanism yang ada ?

(3) Apakah tindak lanjut hasil reviu dilaksanakan oleh unit-


unit terkait ?

(4) Apakah terdapat mekanisme reviu pada semua tingkat


manajemen fungsional untuk menelaah kinerja suatu
aktivitas atau fungsi terhadap rencana yang telah
dibuat ?
(5) Apakah manajer yang terkait menelaah suatu aktivitas
atau fungsi terhadap rencana yang telah dibuat sesuai
mekanisme yang ada ?

b. Mereviu pengelolaan SOM (Skor 0,23)

(3) Apakah terdapat rencana strategis mengenai


pengelolaan personil ?

(4) Apakah telah terdapat prosedur guna memastikan bahwa


personil yang direkrut maupun dipertahankan adalah
mereka yang benar-benar memiliki kompetensi ?

(S) Apakah kepada pegawai telah diberikan pelatihan dan


dukungan lainnya dalam rangka menjalankan tugasnya ?

(6) Apakah sistem kompensasi telah memadai ?

(7) Apakah terdapat insentif khusus yang dapat medorong


pegawai bekerja secara maksimal ?

(8) Apakah terdapat mekanisme suksesi (promosi dan


mutasi) yangjelas?

c. Mereviu pengelolaan informasi untuk


memastikan tingkat keakuratan dan
kelengkapan lnformasi (Skor 0,22)
(1) Apakah pembukuan semua transaksi dilakukan secara
senkuensial ?

(2) Apakah jumlah-jumlah transaksi telah dicocokan dengan


jumlah pengendalian ?

(3) Apakah akses ke data dan dokumen lain dikendalikan ?

d. Menetapkan dan memantau indikator dan ukuran


kinerja (Skor 0,22)
(1) Apakah lndikator dan ukuran kinerja telah dibuat?

(2) Apakah terhadap indicator tersebut telah dilakukan reviu


dan validasi secara periodic ?

(3) Apakah data mengenai kinerja aktual senatiasa


dibandingkan dengan tujuan yang akan dicapai ?

e. Memisahkan tugas dan fungsi (Skor 0,23)


(1) Apakah kewenangan untuk mengendalikan seluruh
aktivitas kunci dipisahkan ?

(2) Apakah terdapat pemisahan tugas dan tanggungjawab


dalam otoritas?

(3) Apakah terdapat pemisahan tugas dan tanggungjawab


dalam penyetujuan (approval) ?

(4) Apakah terdapat pemisahan tugas dan tanggungjawab


dalam pemrosesan ?

(5) Apakah terdapat pemisahan tugas dan tanggungjawab


dalam pencatatan ?

(6) Apakah terdapat pemisahan tugas dan tanggungjawab


dalam pembayaran/penerimaan uang?

(7) Apakah terdapat pemisahan tugas dan tanggungjawab


dalam pemeriksaan?

(8) Apakah terdapat pemisahan tugas dan tanggungjawab


dalam fungsi penyimpanan?

(9) Apakah penugasan telah dilakukan dengan memerhatikan


efektivitas mekanisme check and balance ?

f. Mereviu otoritas kepada personil tertentu dalam melakukan


suatu transaksi (Skor 0,22)

(1) Apakah transaksi yang diakui hanya transaksi-transaksi


yang valid sesuai ketentuan ?

(2) Apakah suatu transaksi hanya dilakukan oleh orang yang


memang memiliki kewenangan ?

(3) Apakah suatu transaksi dilakukan sesuai dengan


kewenangan yang bersangkutan?

(4) Apakah prosedur otoritas telah dikomunikasikan kepada


seluruh pegawai (termasuk kapan otoritas terserbut
dapat digunakan) ?

g. Mereviu pencatatan atau transaksi dengan menguji (Skor 0,22)

(1) Apakah setiap transaksi telah diklasifikasi dan dicatat


secara memadai guna mendukung pengendalian operasi
dan pengembalian keputusan?

(2) Apakah pengklasifikasian dan pencatatan tersebut telah


meliputi seluruh siklus mulai dari otoritas, inislasi,
pemrosesan sampai dengan klasifikasi final dalam
pencatatan secara keseluruhan?
h. Membuat pembatasan akses dana kunbilltas terhadap
sumber daya dan catatan-catatan (Skor 0,22)

(1) Apakah terdapat pembatasan terhadap akses atas


sumber daya dan catatan?

(2) Apakah standar, prosedur, dan operasi atas pembatasan


akses telah ditetapkan?

(3) Apakah personil yang kepadanya mendapat hak akses


telah ditetapkan?

i. Pendokumentasian (Skor 0,22)

(1) Apakah system pengendalian Intern, semua transasksi


dan kejadian penting lainnya telah di dokumentasikan
secara memadai ?

(2) Apakah dokumentasi tersebut selalu tersedia untuk


kepentingan pengujian ?

(3) Apakah dokumentasi terhadap transaksi maupun


kegiatan penting lainnya telah dilakukan secara lengkap
dan akurat sehingga memungkinkan dilakukan
penelusuran ?

(4) Apakah dokumentasi tersebut, baik tertulis maupun


elektronik, berguna bagi proses evaluasi, analisis dan
pengendalian?

4. Informasi dan Komunikasi (2 %)

a. lnformasi (Skor 1 )
(1) Apakah informasi di identifikasi, diperoleh, diproses, dan
dilaporkan melalui sistem informasi ?

(2) Apakah informasi yang relevan diperoleh baik dari


sumber eksternal maupun dari informasi yang dikelola
secara internal ?

(3) Apakah terdapat mekanisme untuk memperoleh


informasi eksternal (seperti kondisi pasar, perkembangan
dalam bidang peraturan dan perubahan kondisi
ekonomi) ?

(4) Apakah lnformasi internal diidentifikasi dalam kaitannya


dengan pencapaian tujuan entitas ?

(5) Apakah informasi internal secara teratur dilaporkan


dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan entitas
termasuk faktor-faktor keberhasilan ?

(6) Apakah pimpinan entitas memperoleh informasi yang


dibutuhkan guna melaksanakan tanggungjawabnya ?

(7) Apakah terdapat mekanisme penyediaan lnformasi yang


memadai bagi orang yang tepat secara tepat waktu guna
membantu mereka melaksanakan tugasnya secara efektif
dan efisien?

(8) Apakah para manager memperoleh lnformasi analisis


yang membantu mereka dalam mengidentifikasi
tindakan yang perlu diambil ?

(9) Apakah informasi yang jelas dan tepat tersedia bagi


berbagai tingkatan pimpinan entitas?

(10) Apakah informasi dirangkum secara memadai guna


menyediakan data yang lebih mendetail ?

(11) Apakah lnformasi tersedia sewaktu-waktu yang


memungkinkan pemantauan yang efektif terhadap suatu
aktifitas dan kejadian, baik inheren dan ekstern untuk
selanjutnya bereaksi terhadap kondisi ekonomi, factor
usaha, dan masalah pengendalian ?

(12) Apakah pengembangan atau perbaikan sistem informasi


dilaksanakan berdasarkan rencana strategis sistem
informasi dikaitkan dengan strategi umum entitas dan
pencapaian tujuan umum maupun kegiatan entitas ?

(13) Apakah pimpinan entitas mendukung pengembangan


sistem informasi melalui komitmen terhadap sumber
daya yang memadai baik manusia maupun keuangan ?

b. Komunikasi (Skor 1 )

(1) Apakah tugas dan tanggungjawab pegendalian pegawai


dikomunikasikan melalui jaringan komunikasi yang efektif
?
(2) Apakah setiap pegawai mengetahui tujuan kegiatan
masing-masing dan cara mencapai tujuan kegiatan
tersebut?

(3) Apakah setiap pegawai mengerti bagaimana tugas mereka


berpengaruh ataupun dipengaruhi oleh tugas pegawai
yang lain ?

(4) Apakah terdapat saluran komunikasi bagi setiap orang


untuk melaporkan adanya dugaan penylmpangan ?

(5) Aapakah terdapat jalur komunikasi kepada pihak yang


lebih tinggi diluar atasan langsung, seperti bagian
Ombudsman ataupun corporatecounsel?

(6) Apakah pegawai benar-benar menggunakan saluran


komunikasi yang ada ?

(7) Apakah pimpinan menerima dengan baik saran yang


diberikan oleh pegawai dalam rangka peningkatan
produktivitas, kualitas atau sejenisnya ?
(8) Apakah terdapat mekanisme bagi pegawai untuk
menyampaikan saran-saran perbaikan ?

(9) Apakah pimpinan entitas memberikan penghargaan


kepada para pegawai yang memberikan saran yang baik ?

(10) Apakah komunikasi antar bagian telah dilakukan secara


memadai

(11) Apakah pimpinan entitas mengkomunikasikan kepada


pihak luar tentang standar etika yang dimiliki entitas ?

(12) Apakah pegawai senantiasa melaporkan masalah yang


terjadi dan laporan tersebut ditindak lanjuti/diinvestigasi?

(13) Apakah tindak Ianjut atas penyimpangan


dikomunikasikan kepada sumbernya ?

5. Pemantauan (Skor 2%)

a. Pemantauan Berkelanjutan (Skor 1)

(1) Apakah pimpinan dapat menjamin efektivitas


pelaksanaan pemantauan berkelanjutan ?

(2) Apakah pegawai memperoleh informasi mengenai


berfungsi atau tidaknya SPI ?

(3) Apakah pihak ketiga juga dilibatkan dalam pelaksanaan


pemantauan ?

(4) Apakah sturktur organisasi dan kegiatan supervise yang


ada dapat membantu pemantauan terhadap fungsi SPI ?

(5) Apakah data yang dicatat oleh sistem informasi maupun


keuangan telah dibandingkan secara periodic dengan
fisiknya ?

(6) Apakah tanggapan terhadap rekomendasi pemeriksa baik


internal maupun eksternal ditujukan untuk
memperkuat/perbaikan pengendalian intern ?

(7) Apakah terdapat efektivitas dari kegiatan


pemeriksaan inheren ?

b. Evaluasi Terpisah (Skor 0,5)

(1) Apakah lingkup dan frekuensi pelaksanaan evaluasi


khusus terhadap pengendalian intern telah memadai ?

(2) Apakah metodelogi untuk mengevaluasi pengendalian


Intern telah memadai dan logis ?

(3) Apakah terdapat kecukupan proses evaluasi ?

c. Penyelesaian Hasil Pemeriksaan (Skor 0,5)


(1) Apakah terdapat mekanisme yang dapat menjamin bahwa
terhadap temuan-temuan pemeriksaan maupun reviu
lainnya telah dilakukan penyelesaian dengan tepat ?

(2) Apakah manajemen tanggap terhadap temuan dan


rekomendasi pemeriksaan ataupun reviu lainnya yang
bertujuan kepada perbaikan pengendalian intern ?

(3) Apakah tindak lanjut terhadap temuan dan rekomendasi


pemeriksaan ataupun reviu lainnya telah dilakukan
secara memadai ?

.,........., Total Nilai SPI (10 % dari nilai Perencanaan)


Kategori
Lampiran III
Keputusan Inspektur Daerah
Nomor :
Tanggal :

PEMERINTAH KABUPATEN ENREKANG

INSPEKTORAT DAERAH
Jl. Sultan Hasanuddin No. 444 🕾(0420) 21012

LAPORAN HASIL AUDIT KINERJA


...........................................................
TAHUN ANGGARAN ............

NOMOR : 700.04/........./VI/ITDA/2022
TANGGAL : Juni 2022
TAHUN ANGGARAN : 2021

BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN HASIL PEMERIKSAAN

Berdasarkan hasil Audit Kinerja pada Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kab. Enrekang
diperoleh simpulan sebagai berikut :

1. Evaluasi Sistem Pengendalian Internal (SPI)

Hasil penilaian evaluasi Sistem Pengendalian Intern Audit Kinerja


Program ............ Kegiatan .............. Tahun Anggaran...................Pada Perangkat
Daerah ........... Kabupaten Enrekang sebesar ............. dengan kategori ” ”,
adapun penilaian masing-masing komponen pengendalian sebagai
berikut :

a. Lingkungan Pengendalian;

b. Penilaian Resiko;

c. Aktifitas Pengendalian;

d. Informasi dan Komunikasi; dan

e. Pemantauan.
2. Keuangan

Anggaran belanja program .......... pada kegiatan..........................pada


Perangkat Daerah ............ Kabupaten Enrekang Tahun Anggaran 2021 sesuai
dengan laporan realisasi keuangan diketahui bahwa dana tersebut telah
direalisasikan senilai .......... Rp ............ atau sebesar %

Anggaran berdasarkan RKA Anggaran berdasarkan


Kontrak
No Kegiatan Target Realisasi
Volume Harga Total Volume Harga Total
Satuan Harga Satuan Harga
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1.

Jumlah .......... ............

3. Penilaian Kinerja

No Aspek Penilaian Bobot Capaian (%) Nilai

1 Tahap Perencanaan 20

2 Tahap Pelaksanaan 70
Kegiatan
3. Tahap Pelaporan Keuangan 10

Simpulan Predikat Kerja 100

a. Penilaian Atas Tahapan Perencanaan

Kinerja tahap perencanaan secara umum dapat dikategorikan ”sangat


baik sekali, baik, cukup, buruk” dengan capaian skor kinerja
......% atau ...... dari nilai bobot total 20,00 capaian kinerja diatas, disebabkan
oleh adanya kepemilikan infrastruktur pendukung untuk perencanaan
organisasi.

b. Penilaian Atas Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Kinerja tahap pelaksanaan kegiatan berdasarkan uji petik pada


Perangkat Daerah............. secara umum dapat dikategorikan ”sangat baik
sekali,baik, cukup, buruk” dengan capaian skor kinerja total %
atau dari nilai bobot total 70,00.
c. Penilaian Atas Tahapan Pelaporan

Kinerja tahap pelaporan secara umum dapat dikategorikan ”sangat baik


sekali,baik, cukup, buruk” dengan capaian skor kinerja total......% atau
...... dari nilai bobot total 10,00.

B. TEMUAN HASIL
AUDIT (Jika ada temuan)
C. REKOMENDASI
Terhadap kelemahan tersebut, direkomendasikan kepada Perangkat Daerah
.............. Kabupaten Enrekang agar :

BAB II URAIAN HASIL PEMERIKSAAN

A. PENDAHULUAN

1. Dasar Pelaksanaan Audit Kinerja


a. Surat Keputusan Bupati Enrekang Nomor: 15/KEP/I/2022 tanggal 14 Januari
2022 tentang Program Kerja Pengawasan Tahunan Inspektorat Daerah
Kabupaten Enrekang Tahun 2022; dan
b. Surat tugas nomor ................. tanggal ........ untuk ............
2. Tujuan Audit Kinerja
Tujuan pelaksanaan audit kinerja adalah untuk memberikan
keyakinan bahwa pelaksanaan program/kegiatan pada .........
Kabupaten Enrekang.......telah berjalan secara ekonomsi, efisien dan
efektif dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

3. Sasaran dan Ruang Lingkup


a. Sasaran Audit
Sasaran audit kinerja pada ........... Kabupaten Enrekang Tahun Anggaran
20... pada program ........... dan kegiatan
.................
b. Ruang Lingkup Audit.
Ruang lingkup audit kinerja meliputi pelaksanaan program ............
kegiatan ......... yang mencakup aspek ekonomis, efisiensi, efektifitas dan
ketaatan terhadap peraturan yang dimulai pada tahapan perencanaan,
pelaksanaan dan pelaporan.
4. Pernyataan Kesesuaian dengan Standar.
Audit dilaksanakan mengacu kepada Keputusan Asosiasi Auditor Intern
Pemerintah Indonesia Nomor : PER-01/AAIPI/DPN/2021 tanggal 30 Juli
2021 tentang Standar Audit Intern Pemerintah Daerah.
5. Batasan dan Tanggungjawab.
Audit kinerja dilaksanakan atas program-program prioritas Kabupaten Enrekang
sebagaimana yang disampaikan pada Rencana Pembangunan Jangka Menegah
(RPJM) Kabupaten Enrekang.
Batasan audit kinerja atas program tersebut dilaksanakan atas :
a. Program prioritas pada Perangkat Daerah yang mendukung pelaksanaan visi
dan misi kabupaten;
b. Semua kegiatan dan sub kegiatan yang mendukung program atau
dilaksanakan atas sebahagian kegiatan dan sub kegiatan yang mendukung
program;
c. Semua belanja dan paket pekerjaan dalam satu kegiatan atau sebagian
belanja dan paket kegiatan yang dalam satu kegiatan.
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Manajemen;
b. Temuan/tindak lanjut sebelumnya;
c. SDM pengelola; dan
d. Resiko.

Tanggungjawab auditor dalam melaksanakan tugas terbatas pada


simpulan pendapat mengenai kinerja .......... Kabupaten Enrekang Tahun
Anggaran 20.... pada program ........... kegiatan ............
berdasarkan bukti-bukti yang cukup, relevan dan kompeten yang
diperoleh pada saat audit dilakukan. Kelengkapan bukti-bukti
pertanggungjawaban baik administrasi maupun fisik menjadi
tanggungjawab pihak manajemen yang di audit bukan pada Auditor
Inspektorat Daerah Kabupaten Enrekang.

6. Uji Petik Pelaksanaan Audit


Untuk memberikan gambaran komprehensif tentang capaian
kinerja ............. Kabupaten Enrekang dilakukan uji petik pelaksanaan
................... khususnya Kegiatan ........................

7. Metodologi Audit
a. Audit dilakukan menggunakan instrument audit kinerja yang
menurut unsur/sub unsur, parameter/sub parameter dan bobot
kinerja baik secara kualitatif maupun kuantitatif
b. Penilaian kinerja setiap unsur/sub unsur dan parameter/sub parameter
dilakukan mendasar pada tingkat kelengkapan proses dan
dokumentasi serta capaian output dan outcome yang dikonversikan
dalam skor dan atau predikat kinerja berdasarkan table kinerja.

B. DATA UMUM
1. Tugas dan Fungsi dan Struktur Organisasi
Untuk memberikan gambaran komprehensif tentang capaian kinerja
pada ........... Kabupaten Enrekang yang dibentuk dan diatur berdasarkan
Peraturan Bupati Enrekang Nomor …….. tanggal...............................tentang
Susunan Organisasi Perangkat Daerah.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud, dapat
kami uraikan sebagai berikut:
a. Kepala ...................
b. Sekretaris ..............
a. Kepala Bidang……..
b. Kepala Bidang……
c. Kepala Bidang……
Dengan struktur organisasi.................Kab. Enrekang sebagai berikut :
2. Keuangan
Anggaran Belanja Program ............. pada Kegiatan ..... Dinas .........
Kabupaten Enrekang Tahun Anggaran dengan nilai total sebesar Rp.
....... sesuai dengan laporan realisasi diketahui bahwa dana tersebut telah
direalisasikan senilai Rp. ..... atau sebesar ....% dengan rincian sebagai berikut :

Anggaran berdasarkan RKA Anggaran berdasarkan


Kontrak
No Kegiatan Target Realisasi
Volume Harga Total Volume Harga Total
Satuan Harga Satuan Harga
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1.

Jumlah .......... ............

3. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia pada ......... Kabupaten Enrekang sebanyak


............ dengan rincian sebagai berikut:

a. Jumlah pegawai berdasarkan golongan :


Golongan A B C D Total
Jumlah
I

II

III

IV

b. Jumlah pegawai berdasarkan golongan :


No Pendidikan Jumlah
1. SD
2. SMP
3. SMA
4. DIII
5. S1
6. S2
7. S3
Jumlah
4. Sarana dan Prasarana Penunjang

Dalam rangka mendukung keberhasilan pencapaian tugas pokok dan fungsi


............ Kabupaten Enrekang, dilengkapi dengan sarana dan prasarana sebagai
berikut :

No Nama Asset Jumlah


1. Tanah
2. Gedung
3. Dst

C. HASIL AUDIT KINERJA


1. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern (SPI)
Hasil penilaian evaluasi Sistem Pengendalian Intern Audit Kinerja ...........
pada kegiatan .......... pada....................Kabupaten Enrekang Tahun Anggaran
20........... adalah sebesar......... dengan kategori "................".
Adapun hasil penilaian masing-masing komponen pengendalian adalah
sebagai berikut :
1. Lingkungan Pengendalian.
2. Penilaian Risiko.
3. Aktivitas Pengendalian.
4. Informasi dan Komunikasi.
5. Pemantauan.

2. Penilaian Atas Kinerja


Penilaian kinerja ............... pada Kegiatan ........ pada...........................Kabupaten
Enrekang Tahun Anggaran 20......... meliputi penilaian tahap perencanaan,
penilaian tahap pelaksanaan kegiatan dan penilaian tahap pelaporan. Penilaian
pencapaian kinerja dilakukan dengan memberikan nilai skor pada setiap indikator
utama dan parameter penilaian antara 0 s/d 100.
Hasil penilaian kinerja ........... pada Kegiatan……. Pada ..........
Kabupaten Enrekang Tahun Anggaran 20... dikelompokkan pada kategori
penilaian sebagai berikut :

No Skala Penilaian Kategori


1 75 ≤ x ≤ 100 Sangat Baik
2 51 ≤ x ≤ 75 Berhasil
3 26 ≤ x ≤ 50 Cukup Baik
4 0 ≤ x ≤ 25 Tidak Baik

Kinerja program .................... pada kegiatan ........... pada..........................Kab.


Enrekang Tahun Anggaran 20..... merupakan penjumlahan konstribusi kinerja
dari setiap tahapan pengelolaan sebagai berikut :
No Aspek Penilaian Bobot Capaian Nilai
%
1 Tahapan Perencanaan 20
2 Tahap Pelaksanaan Kegiatan 70
3 Tahap Pelaporan 10
Simpulan Predikat Kerja 100

Berdasarkan hasil audit sebagaimana tergambar pada table diatas, dapat


disimpulkan bahwa kinerja Kegiatan ........ Pada .......
Kabupaten Enrekang secara umum masuk dalam kategori "sangat baik,
berhasil, cukup berhasil, tidak berhasil " yang ditunjukan dengan
pencapaian kinerja total sebesar ……. Dengan uraian sebagai berikut :
1. Penilaian atas Tahap Perencanaan
Kinerja tahap perencanaan secara umum dapat dikategorikan "sangat
baik, berhasil, cukup berhasil, tidak berhasil " dengan capaian
skor kinerja……. % atau ….. dari nilai bobot total 20 % capaian
kinerja diatas, disebabkan oleh adanya kepemilikan insfrastruktur
pendukung untuk perencanaan organisasi dengan rincian sebagai
berikut :

a. Dokumen Ketepatan Sasaran Perencanaan Kegiatan


Capaian kinerja dokumen ketepatan sasaran perencanaan kegiatan Tahun
20... sebesar……% atau………. Dari nilai bobot……..
Kondisi ini menunjukan upaya ...........Kabupaten Enrekang dalam
penyusunan perencanaan kegiatan dengan rincian parameter sebagai
berikut :
1) Renstra Perangkat Daerah
2) Renja Perangkat Daerah
3) Dokumen Renstra telah selaras dengan RPJMD.
4) Program dan kegiatan selaras dengan misi dan tujuan
Kabupaten Enrekang
5) Rencana Kebutuhan telah sesuai dengan anggaran kegiatan
6) Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program.
b. Dokumen Ketepatan Penganggaran
Capaian kinerja dokumen ketepatan penganggaran kegiatan Tahun
…… sebesar……% atau………. Dari nilai bobot…….. Kondisi ini
menunjukan upaya ........... Kab. Enrekang dalam penyediaan dokumen
penganggaran kegiatan dengan rincian parameter sebagai berikut :
1) Terdapat RKA dan DPA OPD dan perubahannya
2) Peraturan Bupati terkait SSH, ASB, HSPK dan SBU/ e-katalog
3) Usulan perencanaan kegiatan dari setiap bidang
4) Persentase usulan perencanaan dari setiap bidang yang sesuai dengan
RKA/DPA
5) Persentase kesesuaian harga satuan dalam DPA/RKA telah sesuai
dengan SSH
2. Penilaian atas Tahap Pelaksanaan Kegiatan.
Kinerja tahap pelaksanaan kegiatan berdasarkan uji petik pada
......... di ........ secara umum dapat dikategorikan "sangat baik,
berhasil, cukup berhasil, tidak berhasil " dengan capaian skor
kinerja total … atau …… dari bobot 7 0,00 dengan rincian
sbb:
a. Ketepatan Pengadaan
Capaian kinerja ketepatan pengadaan Tahun Anggaran 2021 sebesar
…% atau………… dari nilai bobot …… Kondisi ini menunjukan
upaya........................................Kab. Enrekang dalam penyusunan
ketepatan pengadaan dengan rincian sebagai berikut: (parameter)
1) Pengadaan dilakukan oleh Pejabat Pengadaan yang kompeten
memiliki sertifikat.
2) Proses Pengadaan dilakukan sesuai dengan metode pemilihan yang
tepat
3) Kompetensi penyedia dalam pengadaan bidang kesehatan
4) Jumlah Kontrak pengadaan dan pelaksanaan kegiatan

b. Kualitas dan Ketepatan Kegiatan


Capaian kinerja kualitas dan ketepatan..……… Tahun
Anggaran 20.... sebesar …% atau.......................dari nilai bobot ……
Kondisi ini menunjukan upaya ..............Kab. Enrekang dalam
penyusunan ketepatan kegiatan dengan rincian sebagai berikut
:
1) Jumlah ketersediaan Obat
2) Pengelolaan dan pengawasan obat
3) Jumlah kebutuhan obat/BMHP
4) Data Ibu Hamil
5) Data ibu bersalin
6) Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup
7) Data bayi lahir
8) Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
9) Data balita
10) Angka kesakitan (mobiditas)
11) Sistem informasi kesehatan terintegrasi
12) Persentase puskesmas yang menerapkan sistem informasi kesehatan
terintegrasi

3. Penilaian Atas Tahapan Pelaporan


Kinerja tahap pelaporan secara umum dapat dikategorikan "sangat baik,
berhasil, cukup berhasil, tidak berhasil "dengancapaian skor
kinerja total ….. % atau …….. dari bobot 10,00 dengan rincian sebagai
berikut :
a. Ketertiban Pelaporan.........
b. Ketertiban Pelaporan Ke Kabupaten..............
D. Hal-hal yang diperhatikan
E. Temuan Hasil Audit

BAB III PENUTUP


Lampiran IV
Keputusan Inspektur Daerah
Nomor :
Tanggal :

PEMERINTAH KABUPATEN ENREKANG

INSPEKTORAT DAERAH
Jl. Sultan Hasanuddin No. 444 Telp. (0420) 21012

BERITA ACARA KESEPAKATAN


METODELOGI AUDIT KINERJA
PADA ............................
KABUPATEN ENREKANG
TAHUN ANGGARAN
20........

Pada hari ini, ………… tanggal………. bulan……… tahun bertempat di.............,kami


yang bertandatangan dibawah ini:

Nama :
NIP :
Jabatan :
Sebagai “Pihak Pertama”

Nama :
Nip :
Jabatan :
Sebagai ”Pihak Kedua”

Telah mengadakan pembahasan dan kesepakatan bersama mengenai metodologi audit


kinerja pada Perangkat Daerah ................. Kab. Enrekang untuk pelaksanaan Tahun
Anggaran 20..........

Kedua belah pihak telah sepakat terhadap metodologi yang akan dipakai oleh
Inspektorat Daerah Kabupaten Enrekang untuk melaksanakan audit kinerja pada
program/kegiatan pada Perangkat Daerah.............................., yang menyangkut indikator,
bobot kinerja, kelompok simpulan hasil audit kinerja serta mekanisme dan
kelengkapan lain yang ditetapkan dan dipergunakan dalam pelaksanaan audit kinerja.

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,

........................ ………………….
Lampiran V
Keputusan Inspektur Daerah
Nomor :
Tanggal :

PEMERINTAH KABUPATEN ENREKANG

INSPEKTORAT DAERAH
Jl. Sultan Hasanuddin No. 444 Telp. (0420) 21012

BERITA ACARA PEMERIKSAAN


HASIL AUDIT KINERJA
PADA ................... KABUPATEN ENREKANG
TAHUN ANGGARAN 20...........

Pada hari ini, ………… tanggal………. bulan……… tahun bertempat di.............,kami


yang bertandatangan dibawah ini:

Nama :
NIP :
Jabatan :
Sebagai “Pihak Pertama”

Nama :
Nip :
Jabatan :
Sebagai ”Pihak Kedua”

Telah mengadakan pembahasan dan kesepakatan bersama mengenai hasil audit


kinerja pada Perangkat Daerah ................, untuk pelaksanaan Tahun Anggaran
20....... dengan hasil tingkat kinerja ”………..” dengan skor “ ’’.

Kedua belah pihak telah sepakat terhadap hasil audit dan Pihak Kedua akan
melaksanakan rekomendasi sebagaimana dalam resume hasil audit terlampir dalam
waktu paling lama 30 hari kerja.

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,

............................ ………………….

Anda mungkin juga menyukai