Anda di halaman 1dari 19

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN APIP

DALAM PENGELOLAAN DANA DESA

Drs. H. SAIDINA ALIANSYAH, M.Si


Inspektur Provinsi Kalimantan Tengah

RAPAT KOORDINASI PROVINSI PROGRAM


PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA (P3MD)
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017
Palangka Raya, 18 Oktober 2017
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH 1
Luas Wilayah dan Pembagian Daerah Administrasi
serta rincian pagu dana desa Tahun 2017
menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah

Jumlah Dana Desa


Kabupaten/Kota Luas (km²) Jumlah Penduduk (Jiwa) Jumlah Desa
(Rp.000)

1. Kotawaringin Barat 10 759.00 278,141 81 66,735,731


2. Kotawaringin Timur 16 796.00 426,176 168 133,804,488
3. K a p u a s 14 999.00 348,049 214 166,874,003
4. Barito Selatan 8 830.00 131,987 86 69,302,851
5. Barito Utara 8 300.00 127,479 93 74,042,909
6. Sukamara 3 827.00 55,321 29 26,368,843
7. Lamandau 6 414.00 73,975 85 67,601,069
8. Seruyan 16 404.00 174,859 97 80,289,799
9. Katingan 17 500.00 160,305 154 121,733,212
10. Pulang Pisau 8 997.00 124,845 95 76,714,521
11. Gunung Mas 10 805.00 109,947 115 90,648,284
12. Barito Timur 3 834.00 113,696 101 78,860,126
13. Murung Raya 23 700.00 110,390 116 95,929,093
14. Palangka Raya 2 399.50 259,865 0 0

Kalimantan Tengah 153 564.50 2,495,035 1434 1,148,904,929

Sumber : 1) Provinsi Kalimantan Tengah dalam Angka Tahun 2016, 2)Perpres Nomor 97 Tahun 2016 tentang RAPBN TA.2017
PENGAWASAN DANA DESA
* Latar Belakang (Perlunya) Pengawasan
 APBDes setiap Desa yang jumlahnya setiap tahun
semakin besar;
 Sebagian besar APBDes dialokasikan untuk Pembangunan
Desa dan Pemberdayaan Masyarakat sehingga mendorong
banyaknya Pengadaan Barang/ Jasa di Desa;
 Lemahnya pengawasan berpotensi menimbulkan
penyimpangan;
 Pengawasan yang baik mencegah terjadinya masalah
hukum pada perangkat desa dan masyarakat serta
mencegah kebocoran APBDes;
 Pengawasan terhadap Pengadaan Barang/Jasa di Desa
dapat mendorong optimalisasi terhadap pemanfaatan
APBDes dan Pembangunan di Desa;
Dasar Hukum
• UU No. 6/2014 ttg Desa, Pasal 112, 114, 115 (7)
• PP No. 12/2017 ttg Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah, Pasal 19 dan 24
• PP No. 60/2008 ttg SPIP Pasal 48, 49, dan 50
• Permendagri No. 7/2008 ttg Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
• Permendagri No. 113/2014 ttg Pengelolaan Keuangan Desa,
Pasal 44
• Permendagri No. 76/2016 ttg Kebijakan Pengawasan di Lingkungan
Kementerian Dalam Negeri dan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah tahun 2017.
*

Tujuan pengawasan atas pengelolaan dana desa adalah


untuk memberi keyakinan memadai terhadap
pengelolaan Dana Desa dalam aspek perencanaan,
penggunaan dan pertanggungjawaban dana desa dapat
tepat lokasi, tepat syarat, tepat salur, tepat jumlah, dan
tepat penggunaan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Ruang lingkup pengawasan meliputi Pemerintah


Desa yang menyelenggarakan pengelolaan dana
desa meliputi perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan dan pertanggung
jawaban dana desa.
TUJUAN PENGAWASAN DANA DESA

Ketepatan
Ketepatan Ketepatan Ketepatan Ketepatan
pengguna
TUJUAN lokasi; syarat waktu jumlah
an

6
SASARAN PENGAWASAN ITPROV

PRA PASCA
PENYALURAN PENYALURAN
PENYALURAN
• Tersedianya • Kepatuhan dan • Mekanisme
regulasi dan mekanisme pembinaan
kebijakan penyaluran dan
pemerintah Dana Desa pengawasan
kabupaten/kot dari RKUD ke terhadap Dana
a mengenai RKD. Desa oleh
dana desa. Gubernur
SASARAN PENGAWASAN ITKAB/KOTA

Pencairan dan Pasca Pencairan


Pra Pencairan dan Penggunaan dan Pengunaan
• Tersedianya
Penggunaan • Mekanisme • Penatausahaan
regulasi, pencairan Dana • Perpajakan;
• kebijakan internal Desa dari RKD; • Pengujian
• SDM • Pengadaan pertanggungjaw
• Sisdur barang/jasa; baan; dan
perencanaan dan • Kepatuhan
• Penggunaan laporan dana
Dana Desa. desa
*

Pengawasan atas pengelolaan keuangan desa oleh


inspektorat Kabupaten/kota dapat dilakukan melalui
audit manajemen atau dengan istilah lain dengan
audit kinerja ataupun operasional.
Pengertian audit kinerja merupakan audit atas
pengelolaan keuangan negara dan pelaksanaan
tugas dan fungsi Instansi Pemerintah yang terdiri
atas aspek kehematan, efisiensi, dan efektivitas.
(PP 60/2008).

Dalam membantu melaksanakan audit operasional


atas pengelolaan keuangan desa bisa menggunakan
output Siskedudes sebagai bahan audit bagi
daerah yang sudah mengaplikasikan.
* Pengawasan oleh Pemerintah Pusat/Daerah
melalui APIP
* Pemerintah,
Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) membina
dan mengawasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa. (UU 6/2014 ps 112)
* Pemerintah pusat memberikan bimbingan, supervisi, dan konsultasi
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan
lembaga kemasyarakatan (UU 6/2014 ps 113 (f))
* Pemerintah provinsi melakukan pembinaan dan pengawasan atas
penetapan RAPBD Kabupaten/Kota dalam pembiayaan Desa (UU 6/2014 ps
114 (h)) serta mengawasi pemberian dan penyaluran Dana Desa, Alokasi
Dana Desa, dan Bagi hasil Pajak dan Retribusi Daerah dari Kabupaten/Kota
kepada Desa (Permendagri 113/2014 ps 44)
* Pemerintah kabupaten mengawasi pengelolaan Keuangan Desa,
pendayagunaan Aset Desa, melakukan pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa (UU 6/2014 ps 115 (g,h)) serta
membina dan mengawasi pelaksanaan pengelolaan keuangan desa.
(Permendagri 113 ps 44)
PEMERINTAH PROVINSI

Pemerintah Provinsi dalam UU no. 6 tahun 2014


diberikan mandat untuk melakukan pengawasan
atas penetapan Rancangan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota dalam
pembiayaan Desa” dan mengawasi pemberian dan
penyaluran Dana Desa, Alokasi Dana Desa, dan
Bagi hasil Pajak dan Retribusi Daerah dari
Kabupaten/Kota kepada Desa.
MANDAT BINWAS Pemerintah Provinsi
Di Kabupaten/Kota:
* Pembinaan penyusunan Peraturan Daerah yang mengatur Desa;
* Pembinaan pemberian alokasi dana Desa;
* Pembinaan dan pengawasan atas penetapan RAPBD dalam
pembiayaan Desa;
* Pembinaan dalam rangka penataan wilayah Desa;
Di Desa
* Pembinaan peningkatan kapasitas Kepala Desa dan perangkat
Desa, BPD, dan lembaga kemasyarakatan;
* Pembinaan manajemen Pemerintahan Desa
* Pembinaan upaya percepatan Pembangunan Desa melalui
bantuan keuangan, bantuan pendampingan, dan bantuan
teknis;
* Bimbingan teknis bidang tertentu yang tidak mungkin
dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kot

(UU Nomor 6 Tahun 2014, Psl 114)


12
PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
Sesuai UU No 6 Tahun 2014, Pemerintah kabupaten/kota berkewajiban
melakukan pengawasan pengelolaan keuangan desa, dalam
pelaksanaannya dapat didelegasikan kepada perangkat daerah dalam
hal ini Inspektorat Kabupaten/kota.

Pemerintah kabupaten/kota diberikan tugas sangat strategis melakukan


pengawasan terhadap pengelolaan dana desa dalam arti lebih luas dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan sampai
pertanggungjawaban.
Dalam Jakwas Itjen Kemendagri tahun 2017 (Permendagri 76 tahun 2016)
prioritas pengawasan yang dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten/Kota terhadap
penguatan akuntabilitas kinerja dan keuangan desa adalah melakukan
pengawasan terhadap tugas pembantuan dan alokasi dana desa/DD.
MANDAT BINWAS Pemerintah Kabupaten/Kota

* memberikan pedoman pelaksanaan penugasan urusan Kabupaten/Kota yang


dilaksanakan oleh Desa;
* memberikan pedoman penyusunan Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa;
* memberikan pedoman penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif;
* melakukan fasilitasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
* melakukan evaluasi dan pengawasan Peraturan Desa;
* menetapkan pembiayaan alokasi dana perimbangan untuk Desa;
* mengawasi pengelolaan Keuangan Desa dan pendayagunaan Aset Desa;
* melakukan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
* menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Pemerintah Desa, Badan
Permusyawaratan Desa, lembaga kemasyarakatan, dan lembaga adat;
* memberikan penghargaan atas prestasi yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, Badan Permusyawaratan Desa, lembaga kemasyarakatan, dan
lembaga adat;
* melakukan upaya percepatan pembangunan perdesaan;
* melakukan upaya percepatan Pembangunan Desa melalui bantuan keuangan, bantuan
pendampingan, dan bantuan teknis;
* melakukan peningkatan kapasitas BUM Desa dan lembaga kerja sama antar-Desa; dan
* memberikan sanksi atas penyimpangan yang dilakukan oleh Kepala Desa sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
(UU Nomor 6 Tahun 2014, Psl 115)
14
* Saran terkait kajian Regulasi
Pengawasan Keuangan Desa

Inspektorat Kabupaten/kota wajib melakukan


pengawasan atas keuangan desa, tidak hanya
melakukan pengawasan yang sifatnya parsial
per sumber pendapatan tertentu saja atau
belanja tertentu saja, namun diharapkan bisa
melakukan pengawasan dalam konteks siklus
pengelolaan keuangan desa dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,
pelaporan sampai pertanggungjawaban.
*

Tahap I (60%) Tahap II (40%)


– Rekomendasi Penyaluran – Laporan realisasi
dari Koordinator penyaluran Tahap I
Penyaluran (Dit.PA) – Laporan Konsolidasi
realisasi penyerapan
– Paling cepat bulan April, minimal 75% dan capaian
paling lambat bulan Juli output tahap I minimal
50%
– Paling cepat bulan
Agustus
*

BELUM TERPENUHINYA DOKUMEN –


DOKUMEN YANG DISYARATKAN DALAM
PENYALURAN DANA DESA
*
• Penggunaan Dana Desa di luar bidang prioritas
• Pengeluaran Dana Desa tidak didukung dengan bukti yang
memadai.
• Pekerjaan yang diutamakan secara swakelola dengan
memberdayakan masyarakat setempat dan bahan baku
lokal, dikerjakan seluruhnya oleh pihak ketiga/penyedia
jasa.
• Pemungutan dan penyetoran pajak tidak sesuai
• Desa belum mengenal mekanisme uang persediaan, sehingga
dana yang telah disalurkan ke RKDesa, ditarik dan disimpan
di luar RKDesa.
• Belanja di luar yang telah dianggarkan dalam APBDesa.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai