Anda di halaman 1dari 7

BAB II

URAIAN HASIL PEMERIKSAAN


A. KETENTUAN UMUM
1. DASAR PEMERIKSAAN
a. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Pedoman Tata
Cara Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Norma
Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah;
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 Tentang Pedoman
Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Propinsi dan Kabupaten/Kota;
e. Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Kediri;
f. Keputusan Bupati Kediri Nomor 52 Tahun 2008 Tentang Penjabaran Tugas dan
Fungsi Inspektorat Kabupaten Kediri;
g. Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat Kabupaten Kediri
Tahun ______________;
h. Surat Perintah Tugas Pemeriksaan Nomor 700/_______/418.66/_______
tanggal ____________

2. TUJUAN PEMERIKSAAN
Tujuan pemeriksaan adalah untuk menilai apakah:
a. Sistem Pengendalian Intern (SPI) telah dilaksanakan secara efektif;
b. Pengelolaan keuangan daerah dan pendapatan asli daerah telah mematuhi
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; dan
c. Penggunaan sumber daya telah memperhatikan azas Kehematan, Efisiensi dan
Efektifitas.

3. RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN


Ruang lingkup pemeriksaan meliputi pemeriksaan atas:
a. Sistem Pengendalian Intern;
b. Pengelolaan Keuangan Daerah; dan
c. Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah.

PENDEKATAN PEMERIKSAAN
Penilaian terhadap SPI dan pemeriksaan terhadap pengelolaan keuangan dan
PAD serta pemeriksaan terhadap penggunaan sumber daya, dilakukan dengan
pendekatan-pendekatan sebagai berikut:

a. Pemahaman Entitas
Pemahaman tentang entitas yang akan diperiksa dapat diperoleh dari laporan
hasil pemeriksaan auditor ekternal (BPK) atau pemeriksa lainnya, hasil
pemantauan tindak lanjut, hasil evaluasi bukti-bukti pertanggungjawab
belanja (SPJ) yang sebelumnya telah dilakukan, dan database yang telah
dimiliki serta peraturan atau kebijakan tertulis/formal kepala daerah dan Kepala
SKPD terkait. Pemahaman atas entitas tersebut juga meliputi pemahaman atas
kegiatan utama entitas termasuk sumber pendapatan daerah, lingkungan yang
mempengaruhi, pejabat terkait, dan kejadian-kejadian luar biasa yang
berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan daerah.

b. Pemahaman Sistem Pengendalian Intern (SPI)


Pemeriksa perlu mengidentifikasi kelemahan-kelemahan signifikan atau area-
area kritis yang memerlukan perhatian mendalam, sehingga membantu
pemeriksa untuk: (1) mengidentifikasi jenis potensi kesalahan, (2)
mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko salah saji yang
material, dan (3) mendesain pengujian sistem pengendalian intern.

c. Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Sebelumnya


Pemeriksa harus mempertimbangkan hasil pemeriksaan dan tindak lanjut hasil
pemeriksaan sebelumnya. Pemeriksa harus meneliti pengaruh hasil
pemeriksaan sebelumnya dan tindak lanjutnya terhadap sasaran/lingkup yang
diperiksa, terutama terkait dengan kemungkinan temuan-temuan pemeriksaan
yang berulang.

d. Pendekatan Resiko
Pendekatan resiko, dapat didasarkan pada pemahaman dan pengujian atas
efektivitas SPI. Hasil pemahaman dan pengujian atas SPI tersebut akan
menentukan tingkat keandalan SPI, sesuai ketentuan yang berlaku. Penetapan
resiko pemeriksaan (audit risk) simultan dengan tingkat keandalan
pengendalian (resiko pengendalian), tingkat bawaan (inherent risk) dan resiko
deteksi (detection risk) untuk menentukan fokus pemeriksaan.

e. Prosedur Analisis
Prosedur analitis merupakan evaluasi atas informasi keuangan dalam laporan
keuangan dengan melihat hubungan antar data keuangan yang ada dan atau
antara data keuangan dan data non keuangan yang tersedia. Prosedur ini tidak
dapat digunakan untuk menilai semua asersi. Prosedur analitis yang dapat
dilakukan meliputi analisa data, teknik prediktif dan analisa rasio dan tren.
Pengujian analitis terinci ini diharapkan dapat membantu pemeriksa untuk
menemukan hubungan logis penyajian akun/pos pada laporan keuangan dan
menilai kecukupan pengungkapan atas setiap perubahan pada pos/akun/unsur
pada laporan keuangan yang diperiksa, serta membantu menentukan area-
area signifikan dalam pengujian sistem pengendalian intern dan pengujian
substantif atas transaksi dan saldo.

f. Uji-Petik Pemeriksaan (sampling audit)


Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara melakukan pengujian secara uji petik
atas realisasi belanja/pendapatan dan penggunaan sumber daya dalam
populasi yang akan diuji. Kesimpulan pemeriksaan akan didapat berdasarkan
hasil uji petik yang dijadikan dasar untuk menggambarkan kondisi populasinya.
Dalam pemeriksaan ini, pemeriksa menggunakan metode sampling yang
berdasarkan judgement (pertimbangan pemeriksa), dengan memperhatikan
tingkat resiko yang ada, untuk menentukan jumlah dan unit populasi yang akan
diuji-petik. Judgement pemeriksa diarahkan untuk menjamin kecukupan jumlah
sample yang akan diuji dan keterwakilan sample yang dipilih dari populasi baik
dari segi nilai angka rupiah dan jenis transaksinya. Pemeriksaan juga dilakukan
dengan melakukan pemeriksaan fisik/survey dan melakukan konfirmasi kepada
pihak ke tiga jika dipandang perlu dalam rangka memastikan permasalahan
yang ditemukan saat pemeriksaan.

g. Pelaporan
Setiap permasalahan yang ditemukan dalam pelaksanaan pemeriksaan
tersebut di atas harus dikomunikasikan dengan entitas yang diperiksa untuk
mengklarifikasikan dan memperoleh tanggapan tertulis sebelum disajikan
sebagai temuan pemeriksaan.

5. BATASAN PEMERIKSAAN
Batasan pemeriksaan yang terapkan yaitu:
a. Pemeriksaan dilakukan untuk periode tanggal ________________ [tanggal
penutupan kas pada pemeriksaan sebelumnya] sampai dengan
______________ [tanggal penutupan kas pada pemeriksaan ini];
b. Pemeriksaan dilaksanakan tanggal _________ [tanggal surat
penugasan/SPPD] sampai dengan _________ [tanggal penugasan/SPPD
berakhir].

6. STRATEGI PELAPORAN
Laporan Hasil Pemeriksaan disusun dengan sistematika sebagai berikut:
a. BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI HASIL PEMERIKSAAN;
b. BAB II URAIAN HASIL PEMERIKSAAN;
c. BAB III PENUTUP.

7. STATUS DAN TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN SEBELUMNYA


Tindak lanjut dan posisi saldo temuan sampai dengan _________ [tanggal
pemeriksaan ini] adalah sebagai berikut:
a. Saldo temuan per 1 Januari ____ [tahun ini] _____ kejadian senilai Rp._______
b. Tindak lanjut periode 1 Januari ____ [tahun ini] s/d ________ [tanggal

GAMBARAN UMUM RENCANA DAN REALISASI ANGGARAN


1. RINGKASAN DOKUMEN PERUBAHAN ANGGARAN (DPPA) TAHUN
ANGGARAN ___ [tahun ini]
Uraian
Jumlah (Rp.)
Bertambah/
Berkurang
Sebelum
Perubahan
Setelah
Perubahan
(Rp.) (%)
Pendapatan
Belanja
Belanja Tidak Langsung
Belanja Pegawai
Belanja Langsung
Belanja Pegawai
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
Susrplus/Defisit
2. RINGKASAN RENCANA PELAKSANAAN ANGGARAN TAHUN ANGGARAN ___
[tahun ini]
Uraian
Triwulan I
(Juta Rp.)
Triwulan II
(Juta Rp.)
Triwulan III
(Juta Rp.)
Triwulan IV
(Juta Rp.)
Jumlah
(Ju

HASIL PEMERIKSAAN
1. HASIL PENILAIAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN (SPI)
Menurut penilaian kami, pengendalian intern yang dilaksanakan dalam
pengelolaan keuangan secara umum __________ [cukup/kurang/tidak] memadai.
Adapun kelemahan yang masih ditemukan dalam pengendalian intern tersebut
adalah sebagai berikut
[Contoh-contoh kelemahan pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern:
a. Bukti-bukti transaksi keuangan tidak sah, tidak lengkap, dan atau tidak
dipelihara/didokumentasikan dengan baik;
b. Pencatatan dan atau pembukuan tidak dilaksanakan secara tertib dan tepat
waktu serta tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum (SAP);
c. Standar atau pedoman pengelolaan keuangan daerah dan atau kebijakan
akuntansi yang diterapkan tidak sesuai dengan peraturan perundangan di
atasnya;
d. Nilai Kas tidak dilakukan cash opname secara tertib;
e. Barang persediaan yang dimiliki tidak dibukukan secara tertib dan dilakukan
stock opname;
f. Instansi atau SKPD tidak menyelenggarakan pembukuan dan atau menyusun
LK (LRA, Neraca dan CaLK) instansinya atau pelaporan tidak ada, tidak sesuai
standar, tidak dilaksanakan atau mengalami keterlambatan;
g. Pengendalian/pengelolaan uang muka tidak tertib/tidak tepat;
h. Kegiatan/program yang dilaksanakan belum dianggarkan pada tahun anggaran
yang bersangkutan;
i. Pendapatan daerah yang telah dipungut dan diterima belum ditetapkan dengan
Peraturan Daerah;
j. Penyampaian laporan pertanggungjawaban belanja (SPJ) tidak disampaikan
tepat waktu/terlambat;
k. Pembukuan Buku Kas Umum tidak dilakukan pengawasan/penutupan oleh
atasan langsung Bendahara secara tertib;
l. Terdapat kesalahan penganggaran baik pada pendapatan maupun belanja
daerah;
m. Penggunaan anggaran belanja daerah tidak sesuai dengan peruntukanny
Penetapan pajak/retribusi daerah tidak berdasarkan pada SKPD/SKRD;
o. Penetapan SKPD/SKRD tidak berdasarkan potensi riil dari pendapatan daerah;
p. Penyimpangan terhadap ketentuan intern organisasi yang diperiksa, misalnya,
penyimpangan terhadap SOP yang diterapkan pada suatu SKPD/organisasi
yang diperiksa;
q. Dan lainnya].

2. HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN PADA PERATURAN PERUNDANG-


UNDANGAN
Hasil pemeriksaan kami menunjukkan bahwa pelaksanaan anggaran keuangan
secara umum ______ [telah/belum] sepenuhnya mengikuti ketentuan yang
berlaku. Penyimpangan yang masih ditemukan adalah:
[Contoh-contoh penyimpangan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang
undangan:
a. Penggunaan uang/barang untuk kepentingan pribadi;
b. Penyetoran pendapatan daerah ke Kas Daerah mengalami keterlambatan;
c. Pengeluaran fiktif (pengeluaran uang daerah tanpa ada imbalan barang/jasa
untuk kepentingan daerah);
d. Pajak yang telah dipungut oleh bendahara atau orang/badan (sebagai wajib
pungut) tetapi belum disetorkan ke Kas Negara sesuai dengan

ajak-pajak yang masih perlu dipungut oleh bendahara atau wajib pungut;
f. Tuntutan perbendaharaan kepada bendahara atau tuntutan ganti rugi kepada
pihak ketiga belum diselesaikan pembayarannya/pelunasannya;
g. Sisa uang yang harus dipertanggungjawabkan (UUDP/UYHD) pada akhir tahun
anggaran yang tidak digunakan lagi, tidak disetorkan ke Kas Daerah;
h. Kewajiban penyetoran penerimaan daerah bukan pajak yang belum
diselesaikan;
i. Penyimpangan terhadap peraturan perundangan bidang pengelolaan badan
usaha daerah (BUMD);
j. Pembayaran gaji pada pegawai yang telah pensiun atau perhitungan
pembayaran gaji yang tidak tepat;
k. Penyimpangan terhadap peraturan perundangan bidang pengelolaan keuangan
daerah lainnya, seperti perda tentang bantuan keuangan dan sosial/hibah,
bantuan kepada parpol, dana bergulir dan lainnya.
l. Penyimpangan terhadap peraturan perundangan bidang pengelolaan barang
milik daerah;
m. Terdapat upaya untuk melakukan pemecahan atas pengadaan barang/jasa atau
pemborongan pekerjaan;
n. Penyimpangan terhadap peraturan perundangan bidang teknis tertentu
(misalnya, spesifikasi ke PU-an);
o. Kekurangan kuantitas dan kualitas atas barang/jasa hasil pengadaan atau
pemborongan pekerjaan;
p. Denda atas keterlambatan pekerjaan/pengadaan barang/jasa, belum
ditetapkan/dikenakan atau sudah ditetapkan tetapi belum disetorkan ke Kas
Daerah;
q. Tindakan lain pegawai yang menimbulkan kerugian negara/daerah.]
3. HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEHEMATAN, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS
PENGGUNAAN SUMBER DAYA
Hasil pemeriksaan kami menunjukkan bahwa penggunaan sumber daya secara
umum ______ [telah/belum] sepenuhnya hemat, efisien dan efektif. Penyimpangan
yang masih ditemukan adalah:
[Contoh penyimpangan atas efesiensi, ekonomis (kehematan) dan efektifitas
a. Penyimpangan Efesiensi, yang berdampak pada penggunaan input maupun
output yang tidak semestinya:
1) Penetapan kualitas dan kuantitas barang/jasa yang digunakan untuk
mencapai target (input) tidak dilakukan;
2) Penetapan kualitas dan kuantitas barang/jasa yang digunakan untuk
mencapai target (input) tidak sesuai standar;
3) Pemanfaatan barang/jasa dilakukan tidak sesuai dengan rencana yang
ditetapkan;
4) Pencapaian target dilakukan dengan menggunakan barang/jasa yang
melebihi standar yang ditetapkan (misalnya dalam hal penetapan target
PAD ditetapkan kurang dari potensi PAD yang sebenarnya).
5) Dan lainnya.
b. Penyimpangan Kehematan, yang dapat berdampak pada pemborosan
keuangan daerah:
LHP Reguler Tahun ____ atas Pengelolaan Keuangan dan PAD pada _________

Pengadaan barang/jasa atau pemborongan pekerjaan harganya melebihi


standar yang telah ditetapkan;
2) Tidak dilakukan penetapan standar atas harga barang/jasa atau
pemborongan pekerjaan yang dibeli/diadakan;
3) Standar harga barang/jasa yang telah ditetapkan oleh instansi yang
berwenang tidak dipatuhi;
4) Usaha untuk melakukan perbandingan harga atas barang/jasa atau
pemborongan pekerjaan tidak dilakukan;
5) Pengeluaran angaran untuk membiayai kegiatan yang tidak perlu;
6) Pengadaan barang/jasa melebihi kebutuhan yang diperlukan;
7) Penetapan harga standar tidak realistis;
8) Pejabat Pembuat Komitmen dan Unit Layanan/Pejabat Pengadaan tidak
menyusun OE sesuai harga standar atau harga pasar yang paling
menguntungkan bagi daerah;
9) Pembayaran honorarium ganda atau adanya pembayaran upah/honorarium
untuk tim-tim kerja atas pekerjaan yang semestinya sudah merupakan
pekerjaan fungsionalnya;
10) Dan lain –lain.
c. Penyimpangan Efektifitas, merupakan penyimpangan yang dapat
mengakibatkan tidak tercapainya program/sasaran/tujuan yang telah
direncanakan:
1) Adanya kesalahan dalam menetapkan tujuan/target organisasi;
2) Pemanfaatan barang/jasa tidak berdampak pada pencapaian target/tujuan
organisasi;
3) Pengadaan barang/jasa tidak menunjang pencapaian tujuan organisasi di
atasnya, misalnya pengadaan di UPTD tidak menunjang tujuan Dinas
Induknya;
4) Instansi yang diperiksa terlambat menerima dokumen perencanaan yang
dibutuhkan;
5) Pelaksanaan kegiatan mengalami keterlambatan sehingga mempengaruhi
pencapaian tujuan organisasi yang bersangkutan;
6) Target penerimaan daerah tidak tercapai;
7) Fungsi atau tugas instansi yang diperiksa tidak dapat berjalan sebagaimana
mestinya;
8) Barang/jasa dan pekerjaan yang telah selesai diadakan/dibeli tidak
dimanfaatkan atau dimanfaatkan tetapi tidak sesuai dengan rencana
semula;
9) Ketidaklancaran dalam menerbitkan perijinan kepada masyarakat atau
instansi;
10) Dan lainnya.]
[Format Temuan Hasil Pemeriksa
ebab : orang/pihak yang mengakibatkan terjadinya perbedaan antara
kondisi dengan kriteria.
Akibat : Untuk SPI berkibat terjadinya potensi penyimpangan;
Untuk kepatuhan dan penggunaan sumber daya berakibat terjadinya
ketidak hematan, ketidak efisienan, ketidak efektifan.
Rekomendasi : rekomendasi sementara, finalnya tergantung hasil konformasi/
tanggapan.
Tanggapan : tanggapan/komentar pejabat y

Anda mungkin juga menyukai