Anda di halaman 1dari 3

Bid Aklap BPPKAD Kota Probolinggo (Jatim) ingin menanyakan :

1. Kebijakan Akuntansi Persediaan

Terkait dengan Bagan Akun Standar di PMDN 90 apakah untuk semua Belanja Persediaan Barang dan
Jasa semuanya dikategorikan sebagai Beban Persediaan? Padahal seharusnya tidak semua Belanja
Barang/Jasa termasuk kategori Beban Persediaan, nanti mappingnya seperti apa? hal ini yang
membuat Pemda kami masih kesulitan untuk menyusun Kebijakan Akuntansi Persediaan

2. Kebijakan Akuntansi Pendapatan

Terkait dengan banyaknya hibah/sumbangan dari CSR Perusahaan untuk


pencegahan/penanggulangan COVID-19, kami masih kesulitan dalam sinkronisasi antara Pengakuan
Pendapatan LO dan LRA (yang belum di anggarkan untuk Pendapatannya) yg mana Anggaran harus
melalaui proses KUA/PPAS- RKA - DPA. Sehingga berpotensi adanya selisih antara LO dan LRA

Tetap harus dilaporkan walaupun

Pendapatan boleh melampui anggaran

Pastikan serah terima BAST yg kuat. Spy bisa masuk di pendapatan hibah

Masuk LRA yag uang saja (ada aliran kas masuk)

LO  APD, barang  acuan BAST


3. Kebijakan Akuntansi Penghapusan Piutang

Apakah ada peraturan yang spesifik untuk Pemda mengenai Mekanisme Penghapusan Piutang Pajak
Daerah/Retribusi jika dikaitkan dgn Kebijakan Akuntansi

berdasarkan kepmendagri 050, bagaimana laporan keuangannya ?.

ada (lihat bukunya)

Bagaimana menyikapi atas rekening yang belum ada dalam kepmendagri 050, padahal transaksi tsb
sudah umum terkadi di daerah

Gunakan rekening yg palin mendekati

Bisnis proses di SIPD  belum ada modul

Desa merupakan beda entitas dg SKPD

Desa entitas mandiri (entitas yg terpisah)

Jadi untuk laporan keuangan hanya masuk Calk

Anda mungkin juga menyukai