INSPEKTORAT
Jl. Letjend Panjaitan No.17 Madiun, Kode Pos 63137 Jawa Timur
Telepon ( 0351 ) 458322 Faximili (0351) 458322
e-mail: inspektorat@madiunkota.go.id
MEMUTUSKAN :
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
Ditetapkan di : Madiun
Pada tanggal : 31 Maret 2017
LAMPIRAN : PERATURAN INSPEKTUR KOTA MADIUN
NOMOR : 700-401.050/31/2017
TANGGAL : 31 MARET 2017
A. MEKANISME PEMERIKSAAN
1. Tahap Persiapan Pemeriksaan
a. Pembentukan Tim Pemeriksa
1) Tim pemeriksa terdiri dari Penanggung Jawab, Wakil Penanggung Jawab,
Pengendali Teknis, Ketua Tim dan Anggota Tim.
2) Tugas dan wewenang masing-masing personil tim :
a) Penanggung Jawab (PJ)
Penanggung Jawab dijabat oleh Inspektur. Tugas dan wewenang
Penanggung Jawab adalah :
Menandatangani Surat Perintah Tugas Pemeriksaan.
Melaksanakan reviu pelaksanaan pemeriksaan.
Menandatangani Lembar Temuan Pemeriksaan (LTP) dan Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP).
Mempertanggunjawabkan seluruh kegiatan pemeriksaan.
b) Wakil Penanggung Jawab (WPJ)
Wakil Penanggung Jawab dijabat oleh Inspektur Pembantu atau Sekretaris.
Dalam pelaksanaan tugas–tugas operasional pemeriksaan, WPJ
bertanggung jawab atas ketepatan waktu penyelesaian hasil pemeriksaan
dan memberikan keyakinan terhadap kualitas mutu hasil pengawasan
(quality assurance).
Tugas dan Wewenang Wakil Penanggung Jawab adalah :
Mengusulkan dan menyiapkan susunan Tim Pemeriksa.
Menerima penugasan pemeriksaan dari Penanggung Jawab dalam
bentuk surat perintah tugas.
Membicarakan penugasan pemeriksaan dengan Tim mengenai kegiatan
audit, evaluasi, reviu ataupun kegiatan pemeriksaan lainnya.
Membuat perencanaan kegiatan pemeriksaan baik rencana kegiatan
audit maupun kegiatan pemeriksaan lainnya.
Menyelenggarakan konsultansi/diskusi dengan PJ, PT, KT dan AT.
Konsultansi/diskusi dilaksanakan apabila ada permasalahan yang
dijumpai di lapangan tidak dapat diselesaikan oleh Tim. Penyelesaian
permasalahan mengacu pada ketentuan/peraturan perundangan yang
berlaku.
2
Konsultansi/diskusi yang dilaksanakan dibuat dokumentasinya
diarsipkan dalam kertas kerja.
Menetapkan revisi program pemeriksaan dan koreksi pelaksanaan,
apabila keadaan di lapangan tidak memungkinkan untuk melaksanakan
program pemeriksaan yang ada.
Melakukan supervisi atas pelaksanaan penugasan.
Melakukan evaluasi atas realisasi pelaksaaan dengan program
pengawasannya.
Melakukan reviu terhadap konsep Lembar Temuan Pemeriksaan (LTP),
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dan bertanggung jawab terhadap
kualitas dan mutu hasil laporan pengawasan serta memparaf konsep
NHP final dan LHP sebelum diajukan ke PJ.
Melakukan evaluasi ketepatan waktu penyelesaian penugasan.
c) Pengendali Teknis (PT)
Pengendali Teknis dijabat oleh Auditor Madya/Pengawas Pemerintah
Madya atau Auditor Muda/Pengawas Pemerintah Muda yang mendapat
tugas limpah ke atas. Untuk menjabat Pengendali Teknis harus memiliki
sertifikat peran pengendali teknis (Auditor Madya/Pengawas Pemerintah
Madya) atau setidak-tidaknya telah mengikuti diklat penjenjangan Auditor
Madya. Dalam pelaksanaan tugas-tugas operasional pengawasan,
Pengendali Teknis bertanggung jawab terhadap teknis dan pengendalian
pelaksanaan kegiatan pemeriksaan.
Tugas dan wewenang Pengendali Teknis adalah :
Membantu WPJ mempersiapkan susunan Tim Pemeriksa.
Membagi tugas sesuai dengan jabatan dan kompetensi.
Menerima penugasan pengawasan dari Penanggung Jawab dalam
bentuk surat perintah tugas.
Menerima penugasan pengawasan dari PJ dan membicarakan
penugasan pengawasan.
Membantu WPJ membuat program waktu penugasan.
Membantu WPJ membuat anggaran pengawasan.
Membantu WPJ membuat rencana pengawasan.
Membantu WPJ mengkomunikasikan program pengawasan pada KT
dan AT.
Membantu WPJ menyelenggarakan konsultasi/diskusi dengan PJ, KT
dan AT serta pihak lain yang terkait.
Mengajukan usulan revisi program pengawasan karena kendala di
lapangan dan melakukan koreksi atas pelaksanaannya.
Melakukan supervisi atas pelaksanaan penugasan.
3
d) KKP wajib direviu secara berjenjang oleh Ketua Tim, Pengendali Teknis dan
Wakil Penanggung Jawab dengan memberikan paraf pada KKP yang
direviu tersebut.
e) KKP tersebut wajib disimpan dan diarsipkan secara pribadi oleh masing-
masing pemeriksa sebagai bahan telusur apabila kelak di kemudian hari
terdapat permasalahan atas hasil temuan pemeriksaan.
c. Pertemuan akhir
1) Pertemuan akhir merupakan pertemuan antara tim pemeriksa yang dipimpin
oleh WPJ/PT dengan pimpinan obrik setelah berakhirnya suatu rangkaian
kegiatan pemeriksaan.
2) Dalam pertemuan akhir ini, tim pemeriksa menyampaikan Konsep Temuan
Pemeriksaan (KTP) dan catatan-catatan lain yang berguna bagi entitas.
3) KTP harus mendapatkan tanggapan/komentar dari obrik baik secara lisan
maupun tertulis sebelum dinaikkan menjadi Lembar Temuan Pemeriksaan
(LTP).
d. Pengembangan Temuan Pemeriksaan.
1) Apabila dipandang perlu, tim pemeriksa dapat mengembangkan dan
memperdalam pemeriksaan dalam pemeriksaan lanjutan berdasarkan bukti-
bukti awal pemeriksaan yang telah didapatkan.
2) Usulan atas pemeriksaan lanjutan disampaikan oleh PT/WPJ kepada PJ
berdasarkan masukan dari KT.
3) Pemeriksaan lanjutan yang diusulkan dapat dalam bentuk memperpanjang
waktu penugasan ataupun perubahan status pemeriksaan menjadi pemeriksaan
dengan tujuan tertentu (PDTT).
4) Pedoman PDTT diatur tersendiri berdasarkan Keputusan Inspektur.
6) Konsep LTP yang telah disetujui oleh PJ diperbaiki oleh KT untuk kemudian
dinaikkan kembali sebagai Minute LTP. Semua tim pemeriksaan yang terlibat
didalam pemeriksaan membubuhkan tanda tangan dalam Minute LTP.
7) LTP yang telah ditanda-tangani disampaikan kepada pimpinan/kepala unit
kerja yang diperiksa dengan menyebutkan batasan waktu bagi obyek
pemeriksaan (obrik) untuk memberikan tanggapan/komentar atas temuan
pemeriksaan yang disampaikan.
8) Apabila tim pemeriksa belum menerima surat tanggapan/komentar dari obrik
dalam batas waktu yang telah ditentukan, maka obrik dianggap menyetujui
temuan pemeriksaan tersebut dan tim pemeriksa dapat melanjutkan
penyelesaian pemeriksaan ke tahap konsep LHP.
9) Apabila LTP mendapat tanggapan “serius” atau sanggahan/penolakan dari
obrik maka tim pemeriksa wajib mengkoordinasikan atau membahas kembali
temuan pemeriksaan tersebut dengan pimpinan obrik dan dicarikan
penyelesaiannya. Pembahasan kembali temuan pemeriksaan tersebut harus
telah tuntas dan/atau telah ada penyelesaiannya selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari kerja setelah surat tanggapan/komentar dari obrik diterima oleh
tim pemeriksa.
10) LTP hasil pembahasan kembali dengan obrik wajib dibahas ulang dengan WPJ/
PT, KT dan AT sebelum naik sebagai konsep LHP.
11) Atribut-atribut temuan pemeriksaan yang harus ada dalam LTP adalah :
a) Kondisi
Kondisi merupakan paragraf yang memberikan gambaran yang sebenarnya
mengenai peristiwa yang terjadi di obrik pada saat pemeriksaan dilakukan.
b) Kriteria/aturan
Kriteria/aturan merupakan alat untuk menilai tindakan yang seharusnya
dilakukan yang didasarkan atas peraturan perundang-undangan, akal
sehat/logika, kaidah-kaidah manajemen dan/atau pendapat independen
para ahli di luar organisasi.
c) Sebab
Sebab adalah alasan yang melatarbelakangi sebuah tindakan dilakukan
sehingga menimbulkan terjadinya perbedaan antara kondisi yang
diharapkan dan kondisi sesungguhnya.
d) Akibat
Akibat adalah berbagai resiko atau kerugian yang dihadapi obrik dan/atau
unit organisasi lain atas kondisi yang tidak sesuai dengan kriteria. Dalam
menentukan tingkat resiko atau kerugian, pemeriksa internal harus
mempertimbangkan pula akibat-akibat yang mungkin ditimbulkan oleh
berbagai temuan pemeriksaan tersebut terhadap pernyataan keuangan
(financial statement) organisasi.
8
KOP INSPEKTORAT
Madiun, XX-XX-XXXX
Kepada
Nomor : R.700/XXX/XXX.XXX/XXXX Yth. Sdr. Kepala (Nama OPD)
Sifat : Rahasia …………………………………………………………
Lampiran : - di
perihal : Penyampaian Lembar Temuan MADIUN
Pemeriksaan
1. ………
2. ………
3. ……… dst
(Nama Inspektur)
Pangkat
NIP.
11
HALAMAN : X.X
PARAF :
KONDISI
…mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm…
KRITERIA
…mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm…
SEBAB
…mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm…
AKIBAT
…mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm…
KOMENTAR PEJABAT
…mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm…
PENGENDALI TEKNIS
…Nama… …tanda tangan…
(Nama Kepala OPD)
Pangkat KETUA TIM
NIP. …Nama… …tanda tangan…
ANGGOTA TIM
…Nama… …tanda tangan…
KOP INSPEKTORAT
Nomor : R.700/XXX/XXX.XXX/XXXX
Tanggal : XX-XX-XXXX
Lampiran : ... (...) bendel
Satuan Kerja / Proyek : …Nama OPD…
Tahun : XXXX
A. DATA UMUM
1. Dasar Pemeriksaan :
a. ...
b. ...
c. ...dst
2. Tujuan Pemeriksaan
a. ...
b. ...
c. ...dst
3. Ruang Lingkup Pemeriksaan (dapat menyesuaikan) :
a. Struktur Organisasi dan Tata Kerja.
b. Pembinaan Aparatur dan Administrasi Kepegawaian.
c. Pengelolaan Keuangan.
d. Pengelolaan Pendapatan.
e. Pengelolaan Bantuan.
f. Pengelolaan Barang Milik Daerah.
g. Pembangunan Fisik Konstruksi.
4. Batasan Pemeriksaan
a. Pemeriksaan dilakukan untuk tahun anggaran XXXX dan tahun anggaran XXXX
sampai dengan Bulan ...
b. Pemeriksaan dilaksanakan tanggal ... sampai dengan ...
c. Tanggungjawab Tim Pemeriksa terbatas pada hasil pemeriksaan dan saran
yang diberikan. Kebenaran data dan informasi pertanggungjawaban kegiatan
merupakan tanggungjawab sepenuhnya dari Organisasi Perangkat Daerah
yang diperiksa.
5. Pendekatan Pemeriksaan
Pemeriksaan dilakukan secara parsial atas kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan, efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya melalui
pengumpulan data pada pemeriksaan, dokumen, pemeriksaan fisik/survey, tanya
jawab, pengujian data, analisis hasil kualitatif. Terhadap permasalahan yang
ditemukan telah dikomunikasikan kepada Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah /
pejabat yang diperiksa.
6. Sistematika Pelaporan
Laporan Hasil Pemeriksaan disusun dengan Sistematika :
a. Bab I memuat Simpulan dan Rekomendasi
b. Bab II memuat Uraian Hasil Pemeriksaan
c. Bab III berisi Penutup Laporan Hasil Pemeriksaan
14
B. HASIL PEMERIKSAAN
1. Struktur Organisasi dan Tata Kerja.
...mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm…
2. Pembinaan Aparatur dan Administrasi Kepegawaian
...mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm...
3. Pengelolaan Keuangan.
...mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm...
4. Pendapatan Asli Daerah
...mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm...
5. Pengelolaan Barang Milik Daerah
...mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm...
6. Pengelolaan Bantuan
...mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm...
7. Pembangunan Fisik Konstruksi
...mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm...
...mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm...
KETUA TIM :
(Nama Inspektur) ...Nama... ...tanda tangan...
Pangkat
NIP. ANGGOTA TIM :
...Nama... ...tanda tangan...
Madiun, XX-XX-XXXX
Kepada
Nomor : R.700/XXX/XXX.XXX/XXXX Yth. Sdr. Kepala (Nama OPD)
Sifat : Rahasia ....................................................
Lampiran : 1 (satu) bendel ....................................................
Perihal : Hasil Pemeriksaan Reguler Di
Tahun Anggaran XXXX MADIUN
Hal tersebut tidak sesuai dengan …(sesuai kriteria yang tercatum dalam LHP
format Surat Inspektur)…
Hal tersebut disebabkan …(sesuai sebab yang tercantum dalam LHP format
Surat Inspektur)…
Sehubungan dengan hal tersebut agar ...(sesuai dengan pokok saran yang
tercantum dalam LHP format Surat Inspektur)...
WALIKOTA MADIUN
(………………(nama)……………)
NIP.
17
(…………(nama)…………)
NIP.