Anda di halaman 1dari 22

PENINGKATAN KINERJA INSPEKTORAT

INSPEKTORAT
MENUJU
MENUJU PEMERINTAHAN
PEMERINTAHAN YANG
YANG BAIK
BAIK DAN
DAN BERSIH
BERSIH
DI
DI PROVINSI
PROVINSI SULAWESI
SULAWESI UTARA
UTARA

OLEH : Drs. M. C. KAIRUPAN, MSi


8 Desember 2009 1
Inspektorat Sebagai Institusi Pengawasan
Internal Pemerintah Daerah
Berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun
2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah membawa konsekwensi bagi
daerah dalam bentuk tanggungjawab atas pengalokasian
dana yang dimiliki dengan cara yang efisien dan efektif,
khususnya dalam upaya peningkatan kesejahteraan dan
pelayanan umum kepada masyarakat. Undang-undang
tersebut mengamanatkan perlunya transparansi dan
akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah yang
diwujudkan antara lain dengan mekanisme pengawasan yang
baik yakni pengawasan secara berkelanjutan, konsisten dan
konprehensif yang dilakukan secara eksternal maupun
internal.
2
Lanjutan …
Pengawasan Eksternal merupakan pengawasan
yang dilakukan oleh pihak lain di luar organisasi
/institusi pemerintah misalnya yang dilakukan oleh
masyarakat melalui media, LSM atau institusi
lainnya yang berwenang (aparat hukum) sedangkan
pengawasan internal dilakukan oleh lembaga yang
berasal dari lingkungan sendiri. Substansi dari
kedua jenis pengawasan ini juga berbeda.
Pengawasan eksternal lebih ke penanganan setelah
ada kasus atau dugaan penyimpangan atau bersifat
investigatif sedangkan pengawasan internal lebih ke
pencegahan, pengendalian dan pembinaan
organisasi pemerintahan.
3
Lanjutan …
Kegiatan pengawasan berupa pemeriksaan terhadap kesesuaian
rencana dan realisasi anggaran keuangan pemerintah daerah
biasa disebut proses audit. Auditor adalah orang atau lembaga
yang melakukan audit. Auditor sektor publik, selanjutnya disebut
auditor pemerintah, adalah auditor yang bertugas melakukan audit
atas keuangan negara pada instansi-instansi pemerintah. Auditor
pemerintah sendiri dibagi menjadi dua, yaitu auditor internal dan
eksternal.
Auditor internal merupakan unit pemeriksa yang merupakan bagian
dari organisasi yang diawasi. Auditor internal terdiri dari Inspektorat
Jendral Departemen, Satuan Pengawas Intern (SPI) di lingkungan
lembaga Negara dan BUMN/BUMD, Inspektorat Wilayah Propinsi
(Itwilprop), Inspektorat Wilayah Kabupaten/ Kota (Itwilkab/Itwilkot),
dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Sedangkan auditor eksternal adalah BPK (Badan Pemeriksa
Keuangan) yang merupakan lembaga pemeriksa yang independen.
Auditor eksternal sendiri merupakan unit pemeriksa yang berada di
luar organisasi yang diperiksa
4
Lanjutan …
Inspektorat Provinsi Sulut adalah Aparat Pengawas fungsional
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Gubernuri.
Hal ini berarti kegiatan pengawasan yang dilakukan bersifat
internal yakni pemeriksaan kegiatan atau urusan pemerintahan
daerah yang pembiayaannya berasal dari APBD Provinsi Sulut.
Hasil pengawasan dan pemeriksaan (Audit) Inspektorat
dipertanggungjawabkan kepada Gubernur untuk keperluan
pembinaan dan pengendalian internal urusan pemerintahan
Provinsi.
Sebagai institusi resmi yang diberi otoritas di bidang pengawasan
dan pemeriksaan (audit) keuangan daerah, Inspektorat memiliki
peranan yang sangat penting untuk mengawal proses
pemerintahan dan pembangunan agar tetap berada dalam bingkai
aturan yang benar ( on the right track), semakin baik proses audit
dan tindak lanjutnya maka kinerja inspektorat semakin baik pula.
Selanjutnya kinerja inspektorat yang baik akan memberi kontribusi
penting pada terwujudnya pemerintahan daerah yang baik dan
bersih ( good and clean governance) sebagai amanat rakyat.
5
TUGAS
TUGAS DAN
DAN FUNGSI
FUNGSI INSPEKTORAT
INSPEKTORAT PROVINSI
PROVINSI

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 Tahun 2007 tentang


Organisasi Perangkat Daerah, pasal 5 menyebutkan bahwa
Inspektorat Wilayah Provinsi mempunyai 3 tugas pokok :
1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan
pemerintahan di daerah Provinsi
2. Pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan
pemerintahan daerah Kabupaten / Kota
3. Pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah Kabupaten /
Kota
Inspektorat dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud menyelenggarakan fungsi :
a. perencanaan program pengawasan;
b. perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan; dan
c. pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas
pengawasan.
6
TANTANGAN
TANTANGAN DAN
DAN PELUANG
PELUANG DALAM
DALAM PELAKSANAAN
PELAKSANAAN TUGAS
TUGAS
Inspektorat Provinsi Sulut yang sebelumnya bernama Badan Pengawas
Daerah (Bawasda) merupakan lembaga atau institusi yang diberi
kewenangan melaksanakan fungsi pengawasan internal dalam arti luas
berupa pengawasan (supervising), pemeriksaan (auditing) dan
pengendalian (controlling) terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan
daerah. Untuk melaksanakan semua fungsi tersebut, Inspektorat
senantiasa dituntut meningkatkan profesionalisme dan kualitas
pemeriksaan (audit) sebagai kontribusi nyata mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik di Provinsi Sulawesi Utara.
Maraknya kasus penyimpangan dan temuan pemeriksaan oleh institusi
pengawasan eksternal di suatu wilayah misalnya oleh BPK atau oleh
aparat penegak hukum Kejaksaan, Polri dan KPK menunjukkan perlunya
peningkatan kinerja pengawasan internal oleh institusi yang ada.
Pengawasan internal bukan hanya dalam arti pemeriksaan yang ketat
melainkan upaya sosialisasi dan pemahaman peraturan di kalangan
aparatur pemerintah sebab penyimpangan bukan hanya terjadi karena
faktor kesengajaan melainkan juga karena kekurangpahaman terhadap
aturan yang berlaku.
Tantangan dalam pelaksanaan tugas kedepan cukup berat karena
harapan dan tuntutan publik bagi terwujudnya tata kelola pemerintahan
yang baik dan bersih (good and clean governances) akan semakin kuat
pula. 7
TANTANGAN
TANTANGAN YANG
YANG DIHADAPI
DIHADAPI
INSPEKTORAT
INSPEKTORAT PROVINSI
PROVINSI KEDEPAN
KEDEPAN ::
a) Bagaimana Inspektorat mampu memberikan dan mengkomunikasikan
laporan hasil Audit yang benar dan bertanggung jawab kepada kepala
daerah sebagai bahan tindak lanjut perbaikan kinerja aparatur
pemerintahan daerah yang baik, bersih dari penyimpangan dan
praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN),
b) Bagaimana inspektorat sebagai otoritas pengawasan di daerah
membangun kepercayaan publik sehingga mendorong munculnya
kesadaran dan partisipasi publik secara positif dalam pembangunan.
c) Bagaimana proses audit yang berkelanjutan mampu memberikan
semacam pencerahan kepada aparatur pemerintahan daerah untuk
senantiasa berhati-hati, cerdas serta cermat dalam mengelola
keuangan daerah.
d) Bagaimana inspektorat membenahi diri, memperbaiki kinerja
pengawasan dan metode audit menghadapi perkembangan modus
penyimpangan yang semakin canggih dan terkadang sulit diperkirakan
(unpredictable).

8
DASAR HUKUM PENGAWASAN
1. Undang-undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
2. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah
3. Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pem,binaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
4. Permendagri No. 23 Tahun 2007 jo. Permendagri No. 8
Tahun 2009 tentang Pedoman Tatacara Pengawasan Atas
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
5. Permendagri No. 24 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pemeriksaan Dalam Rangka Berakhirnya Masa Jabatan
Kepala Daerah
6. Permendagri No. 25 Tahun 2007 tentang Pedoman
Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan
Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah
SIKLUS PENGAWASAN
1. Penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) meliputi :
• Ruang Lingkup
• Sasaran
• SKPD yang diperiksa
• Jumlah Tenaga
• Anggaran
• Jadwal
• Laporan
2. Pelaksanaan Pengawasan
• Pemeriksaan Reguler
• Pemeriksaan Tujuan Tertentu
• Pemeriksaan Kasus Pengaduan
• Monitoring dan Evaluasi
3. Hasil Pengawasan Dituangkan dalam laporan
4. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
• Hasil Pemeriksaan ditindaklanjuti sesuai rekomendasi
• Sanksi bagi yang tidak meindaklanjuti sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
5. Pemantauan dan Pemutakhiran
• Pemantauan dilakukan oleh aparat pengawas
• Pemutakhiran hasil pengawasan dilakukan sekurang-kurangnya 2 kali dalam setahun
PERBANDINGAN
PERBANDINGAN ANTARA
ANTARA PENGAWASAN
PENGAWASAN DAN
DAN
AKUNTABILITAS
AKUNTABILITAS KINERJA
KINERJA
Pengawasan Eksternal Pengawasan Internal Akuntabilitas Kinerja

Definisi Kegiatan manajerial untuk mengupayakan agar Perwujudan kewajiban


seluruh kegiatan organisasi terlaksana sesuai untuk mempertanggung-
dengan rencana yang ditetapkan jawabkan keberhasilan/
kegagalan pelaksanaan
misi organisasi dalam
mencapai tujuan dan
sasaran
Tujuan Utama Memberikan pendapat Membantu organisasi Mempertanggungjawab
terhadap kelayakan untuk meningkatkan kan keberhasilan/
suatu efektivitas manajemen, kegagalan pelaksanaan
pertanggungjawaban pengendalian, dan misi dalam mencapai
proses governance tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan.
Pemakai DPR / DPRD Manajemen sesuai • Internal stakeholders
(stake holders) dengan jenjangnya (atasan langsung)
• External stakeholders
(DPR/DPRD dan
Masyarakat)
Metoda Penilaian • Audit Kelayakan • Audit Ketaatan • Pengukuran Kinerja
• Audit Keuangan • Audit Keuangan • Evaluasi Kinerja
• Audit Kinerja • Pelaporan Kinerja
Kriteria Penilaian •Standar Akuntansi dan •Peraturan Perundang- Key Performance
Pelaporan undangan Indikator
•Peraturan Perundang- •Standar Profesi Audit
undangan
•Standar Profesi Audit
Independen

Orientasi Waktu lampau Waktu Sekarang dan Waktu Sekarang dan


yang akan datang yang akan datang

Media Pelaporan •Laporan Keuangan •Sistem Pengendalian Laporan Akuntabilitas


•Perhitungan Anggaran Manajemen Kinerja
Negara
•Laporan Proyek
•Laporan Satuan Kerja

Frekuensi Berkala Berkesinambungan Berkesinambungan

Output •Pendapat tentang •Rekomendasi •Rekomendasi


kesepadanan perbaikan perbaikan
•Rekomendasi •Tindakan •Tindakan
perbaikan penyempurnaan penyempurnaan
sistem, prosedur, dll. sistem, dll.

Outcome Pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel


Pemeriksaan dalam rangka berakhirnya
masa jabatan kepala daerah (hanya
oleh Itjen Depdagri dan Inspektorat
Prov)

Pemeriksaan berkala atau sewaktu -


waktu maupun pemeriksaan terpadu

Pengujian terhadap laporan berkala


atau sewaktu-waktu unit/satuan kerja
JENIS
JENIS
PENGAWASAN
PENGAWASAN Pengusutan atas kebenaran laporan
APIP
APIP adanya indikasi terjadinya penyim-
pangan dan KKN

Penilaian atas manfaat & keberhasilan


kebijakan pelaksanaan program dan
kegiatan

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan


urusan pemerintahan di daerah dan
pemerintahan desa
13
ASPEK
ASPEK PERHATIAN
PERHATIAN PENGAWASAN
PENGAWASAN DI
DI DAERAH
DAERAH
1. KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
2. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
3. RANCANGAN PERATURAN DAERAH
4. PEMBINAAN ORGANISASI DAN TATA LAKSANA
5. PERENCANAAN PEMBANGUNAN
6. PENGELOLAAN BARANG / ASSET PEMERINTAH DAERAH
7. PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
8. PENGELOLAAN APARATUR
9. PENGELOLAAN PENGAWASAN
10. PENGELOLAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
11. PELAKSANAN ASAS DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
12. REVIU INTERNAL ( REVIU LAPORAN KEUANGAN)
13. PENGELOLAAN BARANG/ASET YG BERSUMBER DEKON/TP/DAK
14. PELAKSANAAN/PENGELOLAAN DAK

14
JENIS
JENIS PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN

 1. PEMERIKSAAN REGULER
 2. PEMERIKSAAN KHUSUS PAMJAB
 3. PEMERIKSAAN PENGELOAAN DANA
OTONOMI KHUSUS
 4. PEMERIKSAN PENANGANAN PENGADUAN
 5. PEMERIKSAAN DANA PHLN
 6. PEMERIKSAAN DEKONSENTRASI & TUGAS PEMBANTUAN
 7. PEMERIKSAAN SERENTAK (PEMTAK)
 8. PEMERIKSAAN KHUSUS DALAM RANGKA PELAKSANAAN
PEMBERDAYAAN MASY & DESA
 9. PEMERIKSAAN KINERJA ATAS OPTIMALISASI PNBP

15
DOMAIN TUGAS
APIP

INSPEKTORAT INSPEKTORAT UNIT INSPEKTORAT INSPEKTORAT


JENDERAL JENDERAL PENGAWASAN PROVINSI KABUPATEN
DEPDAGRI DEP.TEKNIS LPNK / KOTA

Dekonsentrasi & Dekonsentrasi & Pelaks. Pembinaan Pelaks. Urusan


Dekonsentrasi &
Tugas Pembantuan Tugas Pembantuan Penyelenggaraan Pemerintahan di
Tugas Pembantuan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/
PHLN PHLN Daerah Kabupaten/ Kota
PHLN
Kota
Pelaks. Pembinaan Pelaks. Pembinaan Pelaks. Pembinaan
Pelaks. Pembinaan
Penyelenggaraan Penyelenggaraan Pelaks. Urusan Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Pemerintahan Pemerintahan Pemerintahan Pemerintahan Desa
Pemerintahan
Daerah sesuai Daerah sesuai Daerah sesuai di Daerah Provinsi
Fungsi & Fungsi & Pelaks. Urusan
Fungsi &
Kewenangannya Kewenangannya Pelaks. Urusan Pemerintahan Desa
Kewenangannya
Pemerintahan di
Pengawasan Daerah Kabupaten
Penyelenggaraan /Kota
Pemerintahan
Daerah Provinsi,
Kabupaten/Kota
PEMERIKSAAN
LAPORAN
LAPORAN KEUANGAN
KEUANGAN PEMERINTAH
PEMERINTAH DAERAH
DAERAH

Dalam penjelasan umum angka 3 alinea keempat PP 58 Tahun 2005


tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, dijelaskan bahwa

” Dalam rangka pemeriksaan keuangan ini, BPK sebagai auditor


yang independen akan melaksanakan audit sesuai dengan
standar audit yang berlaku dan akan memberikan pendapat atas
kewajaran laporan keuangan. Kewajaran atas laporan keuangan
pemerintah ini diukur dari kesesuaiannya terhadap standar
akuntasi pemerintahan. Selain pemeriksaan ekstern oleh BPK
juga dapat dilakukan pemeriksaan intern. Pemeriksaan ini pada
pemerintahan daerah dilaksanakan oleh Badan Pengawasan
Daerah ”.
17
PENGAWASAN PENGELOLAAN
UANG NEGARA / DAERAH
• Pasal 39 Ayat (2) Peraturan Pemerintah
Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Uang Negara / Daerah
diantaranya menyatakan “Pengawasan
fungsional terhadap pengelolaan uang
negara/daerah dilakukan oleh aparat
pengawasan fungsional pusat/daerah dan
oleh BPK” 18
PENYUSUNAN
PENYUSUNAN RENCANA
RENCANA PENGAWASAN
PENGAWASAN
tingkat
tingkat Nasional
Nasional untuk
untuk Pemerintahan
Pemerintahan di
di Provinsi
Provinsi

INSPEKTUR JENDERAL
MENGKOORDINIR JAKWAS
TK NASIONAL

RENCANA PENGAWASAN
TAHUNAN
ATAS PENYELENGGARAAN
P.K.P.T. PERMENDAGRI
PEMDA di PROVINSI
PRINSIP-PRINSIP
1. KESERASIAN
2. KETERPADUAN
3. MENHINDARI TUMPANG TINDIH
A.P.I.P 4. MENGHINDARI P’RIK BER ULANG2
MEMPERHATIKAN
EFEKTITITAS DAN EFISIENSI
SD WAS
19
PENYUSUNAN
PENYUSUNAN RENCANA
RENCANA PENGAWASAN
PENGAWASAN
tingkat
tingkat Provinsi
Provinsi untuk
untuk Pemerintahan
Pemerintahan di
di Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota

INSPEKTUR JENDERAL JAKWAS

GUBERNUR
MENGKOORDINIR P.K.P.T. KEP.GUBERNUR
TK PROVINSI
PRINSIP-PRINSIP
RENCANA PENGAWASAN 1. KESERASIAN
TAHUNAN 2. KETERPADUAN
3. MENHINDARI TUMPANG TINDIH
ATAS PENYELENGGARAAN
4. MENGHINDARI P’RIK BER ULANG2
PEMDA di KAB/KOTA
MEMPERHATIKAN
EFEKTITITAS DAN EFISIENSI
SUMBER DAYA PENGAWASAN
A.P.I.P
20
RENCANA
RENCANA PENGAWASAN
PENGAWASAN
RUANG LINGKUP
SASARAN
PEMERIKSAAN
SKPD YANG
DI PERIKSA

P.K.P.T. JUMLAH TENAGA


MELIPUTI ANGGARAN
PEMERIKSAAN
LHP YG
DITERBITKAN
JADWAL PELAKS’N
PEMERIKSAAN

21
INSPEKTORAT PROVINSI SULAWESI UTARA
2009 22

Anda mungkin juga menyukai