Anda di halaman 1dari 25

Mengapa OPD, BPKAD,

Inspektorat dan BPK Belum


Berjalan Lurus/Sejalan?

MULIAWATI - B2091222021
DEFINISI OPD (Organisasi Perangkat Daerah)

Merupakan unit-unit organisasi yang bertanggung jawab


atas penyelenggaraan pelayanan publik dan pelaksanaan
program di tingkat daerah. OPD biasanya dibentuk
berdasarkan fungsi atau sektor tertentu, seperti
kesehatan, pendidikan, infrastruktur, sosial, dan lain
sebagainya. Tugas OPD meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, serta pelaporan terkait
dengan program dan kegiatan di bidang yang menjadi
tanggung jawabnya.
FUNGSI, TUGAS DAN WEWENANG

• Fungsi: Menyelenggarakan pelayanan publik dan pelaksanaan


program di bidang yang menjadi tanggung jawabnya sesuai
dengan kebijakan pemerintah daerah.
• Tugas dan Wewenang: Merencanakan kegiatan dan program di
bidang yang menjadi tanggung jawabnya. Melaksanakan
kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Mengelola sumber daya yang dimilikinya, seperti anggaran,
tenaga kerja, dan sarana prasarana. Melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan program dan kegiatan di bawah
koordinasinya. Melakukan pelaporan secara berkala.
DEFINISI BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah)

Adalah unit organisasi yang bertanggung jawab atas


manajemen keuangan dan aset daerah di tingkat pemerintah
daerah. BPKAD bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
keuangan daerah dikelola secara efisien, transparan, dan
akuntabel.
FUNGSI, TUGAS DAN WEWENANG

• Fungsi: Mengelola keuangan dan aset daerah untuk mendukung


pelaksanaan program dan kegiatan pemerintah daerah.

• Tugas dan Wewenang: Merencanakan anggaran daerah dan mengelola


pelaksanaannya. Mengelola penerimaan dan pengeluaran keuangan
daerah, termasuk pembayaran, pemungutan pajak, dan penagihan
piutang. Mengelola aset daerah, termasuk inventarisasi,
pemeliharaan, dan penggunaannya. Melakukan pelaporan keuangan
secara berkala kepada otoritas yang lebih tinggi serta
memastikan kepatuhan terhadap peraturan keuangan.
DEFINISI INSPEKTORAT

Lembaga pengawasan internal di dalam pemerintah daerah yang


bertugas untuk melakukan pemeriksaan, pengawasan, evaluasi, dan
penindakan terhadap kinerja organisasi pemerintah daerah. Tugas
Inspektorat meliputi pemeriksaan terhadap kepatuhan terhadap
peraturan dan prosedur, evaluasi efisiensi dan efektivitas
kegiatan pemerintah daerah, serta penanganan temuan atau
pelanggaran yang terjadi. Inspektorat bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa tata kelola pemerintahan daerah berjalan sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntabilitas, transparansi, dan
integritas.
FUNGSI, TUGAS DAN WEWENANG

• Fungsi: Melakukan pengawasan internal terhadap kinerja


dan pengelolaan pemerintah daerah untuk memastikan
efisiensi, efektivitas, dan kepatuhan terhadap peraturan.
• Tugas dan Wewenang: Melakukan pemeriksaan dan evaluasi
terhadap kegiatan dan pengelolaan keuangan pemerintah
daerah. Menyusun program pengawasan internal dan
mengevaluasi pelaksanaannya. Menindaklanjuti temuan hasil
pemeriksaan dan memberikan rekomendasi perbaikan kepada
manajemen. Melakukan penyidikan internal terhadap dugaan
pelanggaran atau penyelewengan.
DEFINISI BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)

Lembaga independen yang bertugas melakukan pemeriksaan atas


pengelolaan keuangan negara dan daerah. BPK memiliki peran
penting dalam menjaga akuntabilitas dan transparansi
pengelolaan keuangan pemerintah.
FUNGSI, TUGAS DAN WEWENANG

• Fungsi: Melakukan pemeriksaan independen terhadap


pengelolaan keuangan negara dan daerah untuk menjamin
akuntabilitas, transparansi, dan efisiensi.
• Tugas dan Wewenang: Melakukan pemeriksaan terhadap
laporan keuangan pemerintah daerah. Menyelidiki dugaan
korupsi, penyelewengan, atau pelanggaran dalam pengelolaan
keuangan. Memberikan rekomendasi kepada lembaga legislatif
dan pemerintah daerah untuk perbaikan dan perbaikan sistem.
Membuat laporan hasil pemeriksaan yang disampaikan kepada
lembaga legislatif, pemerintah daerah, dan publik.
UNDANG-UNDANG YANG MENDASARI

UU No 23 Tahun 2014 tentang PemDa: pembentukan dan fungsi OPD dalam


pemerintahan daerah yang bertugas menyelenggarakan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara: asar hukum tentang
pengelolaan keuangan negara yang meliputi pengelolaan keuangan dan
aset daerah.
UU No. Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara: mengenai sistem dan
prosedur pengelolaan keuangan negara, termasuk di tingkat daerah.
UU No.30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan: peran
inspektorat dalam pengawasan internal di pemerintahan daerah,
termasuk dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah.
UNDANG-UNDANG YANG MENDASARI

Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian


Intern Pemerintah (SPIP): menekankan peran inspektorat dalam
pembentukan dan operasionalisasi SPIP di lingkungan pemerintah
daerah.
UU No.15 Tahun 2004 Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara: peran dan kewenangan BPK sebagai lembaga pemeriksa
keuangan negara yang independen untuk memeriksa pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh pemerintah pusat
dan daerah.
Amandemen UUD 1945, khususnya Pasal 23E dan 23F: Amandemen ini
memberikan dasar konstitusional bagi BPK untuk melakukan pemeriksaan
keuangan negara dan melaporkannya kepada DPR, DPD, dan DPRD.
TINJAUAN PUSTAKA
Nur Ade Noviyanti, Kiswanto (2016) PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH,
TEMUAN AUDIT BPK TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH : Tujuan dari
studi ini adalah untuk menentukan karakteristik pemerintah daerah dan temuan
audit dari badan pengawas keuangan pada kinerja keuangan dari pemerintah
daerah di daerah distrik/kecamatan di indonesia. Populasi yang di ambil
dalam studi ini adalah daerah perkotaan pada tahun 2011 sampai 2013.
Penelitian ini menggunakan sample purposive pada 43 populasi dan 129 unit
analisis. Alat analisis dalam penelitian menggunalan SPSS 21 menggunakan
regresi multiple analsis dan tes asumsi klasik. Berdasarkan hasil dari
penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa level variabel dependen terpusat dan
pembiayaan regional memberikan efek positif. Pengukuran dari legislature
meberikan efek negatif dan signifikan pada kinerja dari keuangan
pemerintahan daerah. Ukuran dari pemerintahan daerah, tingkat dari kekyaan
daerah, penemuan audit tidak memberikan efek pada kinerj keuangan daerah. S
TINJAUAN PUSTAKA

Ramadhani, Nurbaiti (2022) ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


KINERJA KARYAWAN BAGIAN KAS DAERAH DI BADAN PENGELOLA KEUNGANGAN
DAN ASET DAERAH (BPKAD) PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA :
Sebagai Bendahara Umum Daerah, BPKAD adalahinstansi yang
memiliki tanggung jawab atas pemungutan pendapatan sebuah daerah
dan penyaluran dana kebutuhan didaerah melalui Kas Umum Daerah.
Dalam kas daerah, daerah mengatur kecukupandana untuk membiayai
pengeluaran daerah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
pekerjaan aparat sipil negara (BPKAD), yaitu metode kualitatif
merupakan metodologi yang menggunakan analisis isi, yang
memerlukan transmisi langkah-langkah secara tertulis untuk
mencapai tujuan dan informasi yang lengkap dan objektif, serta
memiliki cara dan metode tertentu sesuai dengan masalah yang
dihadapi.
TINJAUAN PUSTAKA

Jenis penelitian ialah penelitiansecara langsung dan penelitian


secara kepustakaan. Kesimpulan kinerja pegawai yang sudah berkinerja
baik pada Kanwil Badan Pengelola Keuangan dan Aset (BPKAD) Provinsi
Sumatera Utara dapat meningkatkan kinerja yang baik tersebut untuk
juga menciptakan pekerjaan yang bagus yang memajukan jabatan sesuai
indikator kunci pegawai BPKAD Provinsi Sumut saat ini.Dan sudah dalam
upaya peningkatan yang baik terlihat kemampuan dalam menggunakan
waktu kerja secara efektif, kualitas pekerjaan yang dilakukan dan
tanggung jawab karyawan sudah baik.Hal ini dikarenakan pengurus Dewan
Pengembangan Ekonomi Daerah mampu berkomunikasi dengan jajarannya
untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan memberikan sarana dan
prasarana yang ideal untuk memajukan pembangunan sektor Keuda di
provinsi Sumatera Utara dan mencapai tujuan pembangunan tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA

Katili, Nangoi, Gamaliel (2017) ANALYSIS OF FACTORS THAT


EFFECTING AUDITORS PERFORMANCE IN THE PROVINCIAL INSPECTORATE
DISTRICT AND GORONTALO CITY : Dalam upaya mewujudkan good
governance dan clean government dalam melakukan pelayanan publik
diperlukan sumber daya manusia dengan kapasitas tertentu. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kecakapan
profesional, integritas, pengalaman kerja dan komitmen pimpinan
terhadap kinerja auditor pada Inspektorat Provinsi dan Kabupaten
Kota Gorontalo. Dalam penelitian ini menggunakan metode
pengumpulan data melalui survey dengan kuesioner berisi daftar
pernyataan yang dijawab oleh 100 responden yang dipilih para
auditor dan yang telah memiliki sertifikat auditor pada
Inspektorat Provinsi dan Kabupaten Kota Gorontalo.
TINJAUAN PUSTAKA
Untuk menguji hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear
berganda yang di olah melalui program SPSS. Dari hasil penelitian secara
simultan (uji F) menunjukkan bahwa variabel kecakapan profesional (X1),
integritas (X2), pengalaman kerja (X3), dan komitmen pimpinan (X4)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja auditor pada Inspektorat
Provinsi dan Kabupaten Kota Gorontalo. Untuk Hasil penelitian secara parsial
(Uji t) menunjukkan bahwa variabel integritas dan komitmen pimpinan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja auditor, sedangkan
kecakapan profesional dan pengalaman kerja tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja auditor pada Inspektorat Provinsi dan Kabupaten
Kota Gorontalo. Implikasi temuan penelitian ini adalah untuk mendorong
ditingkatkannya kinerja auditor secara maksimal dengan upaya peningkatan
kecakapan profesional, pengalaman kerja,penegakan integritas dan komitmen
pimpinan secara bersama sama agar kinerja Inspektorat semakin baik.
TINJAUAN PUSTAKA
Sirande,Wuriasih,Werimon,Malino (2022) ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA
APARAT PEMERINTAH DAERAH (STUDI KASUS PADA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN
MANOKWARI) : Penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan yang ada, yaitu
apakah partisipasi penyusunan anggaran, kejelasan sasaran anggaran, kualitas
sumberdaya manusia dan pengawasan fungsional berpengaruh terhadap kinerja. Kinerja
yang diuji adalah kinerja aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Manokwari. Penelitian
ini dilakukan dengan metode survei dengan menyebarkan kuesioner kepada para pejabat
yang terlibat langsung dalam proses penyusunan anggaran, yaitu tiga orang pejabat di
tiap-tiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Hasil penelitian menunjukkan
partisipasi penyusunan anggaran dan kualitas sumberdaya manusia berpengaruh positif
terhadap kinerja aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Manokwari akan tetapi kejelasan
sasaran anggaran dan pengawasan fungsional tidak berpengaruh terhadap kinerja aparat
Pemerintah Daerah Kabupaten Manokwari. Uji koefisien determinasi menyebutkan bahwa
keempat variabel mampu memberikan pengaruh terhadap kinerja aparat Pemerintah Daerah
sebesar 60,2% sedangkan sisanya sebesar 39,8% dipengaruhi variabel lain di luar
penelitian.
TINJAUAN PUSTAKA

Iqlima A. Manaf, Muhammad Arfan, Darwanis (2014) PENGARUH PEMAHAMAN


TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN
TERHADAP PROSES REVIU LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH OLEH
INSPEKTORAT DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH DAERAH PADA INSPEKTORAT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI ACEH :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemahaman tentang
standar akuntansi pemerintahan dan sistem pengendalian intern
terhadap proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh
inspektorat dan implikasinya terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah baik secara bersama-sama maupun parsial. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai aktif inspektorat
kabupaten/kota di provinsi aceh yang terlibat dalam reviu laporan
keuangan pemerintah daerah dan sampel yang dijadikan penelitian
sebanyak 72 orang. Sumber data penelitian ini adalah data primer yang
diperoleh dari penyebaran kuisioner ke reponden penelitian.
TINJAUAN PUSTAKA

Metode analisis yang digunakan adalah analisis jalur. Hasil


penelitian menunjukkan bahwa pemahaman tentang standar akuntansi
pemerintahan dan pemahaman sistem pengendalian intern berpengaruh
terhadap proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh
inspektorat baik secara bersama-sama maupun parsial. Pemahaman
tentang standar akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian intern
dan proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat
secara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah kab/kota di provinsi Aceh. Hasil penelitian secara
parsial menunjukkan hanya pemahaman standar akuntansi pemerintahan,
dan proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat
yang berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah
sedangkan pemahaman sistem pengendalian intern tidak berpengaruh
terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah kab/kota di
provinsi Aceh.
TINJAUAN PUSTAKA
Reficensa Therisia, Diah Nurdiwaty, Erna Puspita (2022) FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH PADA BPKAD KABUPATEN NGANJUK
TAHUN 2020 : Study ini bertujuan untuk mengetahui apakah bidang SAKD, bidang
pengelolaan keuangan, dan Kompetesi SDM berpengaruh terhadap kualitas LK,
baik secara parsial maupun simultan. Regresi linier berganda.digunakan untuk
menguji hipotesis, yang dibantu oleh Microsoft Excel 2016 dan software SPSS
for Windows versi 20. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuantitatif. Pegawai Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)
Kabupaten Nganjuk menjadi subyek penelitian.ini..Jumlah sampel yang
dijadikan objek dalam penelitian ini, terdiri dari 30 kuesioner. Secara
parsial, Bidang SAKD Bidang Pengelolaan Keuangan dan Kompetensi SDM
mempunyai dampak positif dan dampak signifikan pada Kualitas LKD, dan secara
simultan SAKD, Pengelolaan Keuangan dan Kompetensi SDM, mempunyai dampak
positif dan dampak sigifikan pada Kualitas LKD, sesuai dengan temuan.
TINJAUAN PUSTAKA

Fauzi Isnaen1, Fauzan Akbar Albastiah (2021) PENGARUH


KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI
INFORMASI, PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTASI, DAN
PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS
LAPORAN KEUANGAN (STUDI PADA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
(OPD) WILAYAH JAKARTA BARAT) : Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh kompetensi sumber daya manusia,
pemanfaatan teknologi informasi, penerapan sistem infoemasi
akuntansi, penerapan sistem pengendalian intern terhadap
kualitas laporan keuangan. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif dengan Kepala Bagian Akuntansi yang
berada di wilayah kerja Administrasi Kota Administrasi
Jakarta Barat.
TINJAUAN PUSTAKA

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dihadirkan sebagai responden


sebanyak 34 OPD. PLS Path digunakan sebagai alat analisis dalam
penelitian ini Data penelitian yang digunakan berasal dari
kuesioner yang dikumpulkan dengan menggunakan metode survei.
Survei dilakukan selama dua bulan mulai Oktober hingga November
2017. Survei dilakukan di Badan Administrasi Daerah (OPD)
Administrasi Jakarta Barat. Hasil analisis menunjukkan bahwa
kompetensi sumber daya manusia tidak berpengaruh signifikan
terhadap kualitas laporan keuangan, pemanfaatan teknologi tidak
berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan,
penerapan sistem informasi akuntansi berpengaruh signifikan
terhadap kualitas laporan keuangan dan penerapan sistem
pengendalian internal tidak berpengaruh signifikan terhadap
kualitas laporan keuangan.
PERBEDAAN MENDASAR
OPD bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan dan pelaksanaan program
di tingkat daerah, seperti dinas, badan, atau unit kerja lainnya.

BPKAD meliputi perencanaan keuangan daerah, pengelolaan anggaran,


pembayaran, pemungutan pajak, pengelolaan aset daerah, dan pelaporan
keuangan.

Inspektorat meliputi pemeriksaan terhadap kepatuhan terhadap peraturan dan


prosedur, evaluasi efisiensi dan efektivitas kegiatan pemerintah daerah,
serta penanganan temuan atau pelanggaran yang terjadi.

BPK adalah lembaga independen yang elakukan pemeriksaan terhadap laporan


keuangan pemerintah, mengevaluasi efisiensi, efektivitas, dan kepatuhan
terhadap peraturan dalam pengelolaan keuangan negara dan daerah, serta
memberikan rekomendasi untuk perbaikan.
PERBEDAAN MENDASAR

Penyebab ketidaklurusan atau ketidaksejajaran antara OPD,


BPKAD, Inspektorat, dan BPK bisa termasuk: Perbedaan tujuan
dan prioritas: Setiap departemen atau badan dalam
pemerintahan mungkin memiliki tujuan dan prioritas yang
berbeda. Ketidaksesuaian antara tujuan dan prioritas ini
dapat menyebabkan ketidaklurusan dalam pengambilan
keputusan dan pelaksanaan program.
Dr. Muhsin, SE, M.Si, Ak, CA, CPA, Asean CPA

TERIMAKASIH
Audit Sektor Publik

Anda mungkin juga menyukai