Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Inspektorat merupakan lembaga perangkat daerah yang memiliki tugas untuk
membantu kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang
pengawasan dalam wilayah dan jajajran pemerintah, secara organisasi bertanggung
jawab kepada kepala daerah.
Fungsi dan pengendalian manajemen dapat menimbulkan audit (pemeriksaan).
Audit dibutuhkan dalam penilaian pertanggungjawaban manajemen kepada berbagai
pihak yang berkepentingan terhadap instansi pemerintah. Dari hasil audit juga dapat
diketahui apakah laporan yang diberikan oleh manajemen sama dengan kenyataan
yang sebenarnya terjadi atau apakah operasi yang berjalan sama dengan ketentuan,
peraturan, dan kebijakan yang telah di tetapkan oleh instansi pemerintah.
Audit manajemen dibentuk secara teratur untuk mengaudit aktivitas dan
program-program yang diselenggarakan untuk menilai dan melaporkan apakah
sumber daya dan dana telah digunakan secara tepat, dan apakah tujuan dari menilai
program dan aktivitas yang telah dipersiapkan agar dapat tercapai dan tidak
melanggar ketentuan aturan dan kebijakan yang telah diatur oleh instansi pemerintah
tersebut.
Audit manajemen merupakan investigasi dari suatu organisasi dalam semua
aspek kegiatan manajemen dari yang paling tinggi sampai dengan bawah juga
pembuatan laporan audit perihal efektifitas kegiatan suatu organisasinya. Berbagai
jenis audit dilakukan untuk membuktikan bahwa proses operasi dalam instansi
pemerintahan telah berlangsung sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku
juga pengelolaan terhadap sumber daya dalam proses tersebut berlangsung secara
efisien dan efektif. Selain itu, audit manajemen juga sebagai suatu bentuk
pemeriksaan yang memiliki tujuan untuk meneliti dan menilai kinerja instansi
pemerintahan yang diamati dari sudut pandang peningkatan efisiensi, efektifitas, dan
produktivitas dalam berbagai elemennya. Tujuan audit manajemen yaitu untuk
mengidentifikasi program, aktivitas, atau kegiatan yang masih memerlukan perbaikan,
dengan itu rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai perbaikannya atas
pengelolaan berbagai aktifitas dan program pada instansi pemerintahan tersebut.
(Siagian).
Audit manajemen atas fungsi keuangan dapat dilakukan dengan peninjauan
bahwa manajemen memegang peranan penting dan juga strategi di dalam kehidupan
pemerintahan, tujuan dari audit ini yaitu menilai efektifitas satuan kerja yang
mengelola keuangan pemerintahan dengan nama atau satuan kerja, seperti divisi,
departemen, dan bagian lainnya. Tugas dasar manajemen keuangan, yaitu mengenai
dasar manajemen yang merupakan tanggungjawab manajer keuangan tidak sama dari
satu instansi ke instansi pemerintahan lainnya.
Fungsi keuangan merupakan fokus perhatian pada aktiva dan passiva
pemerintahan, dengan penekanan dan pembuatan keputusan yang lebih fokus pada
masa yang akan datang. Adapun fungsi keuangan untuk berjalan secara efektif dan
efisien, keadaan ini justru bertentangan dengan membuat konsekuensi yang tidak
diharapkan, artinya tujuan fungsi keuangan yang telah ditetapkan sebelumnya tidak
tercapai. Keadaan ini dapat terjadi akibat tidak sejalan dan tidak saling membantu
antara personal dan bagian-bagian di dalam instansi dari manajemen fungsi keuangan
akan tujuan dan sasaran fungsi itu sendiri dan tujuan instansi keseluruhan, dan juga
asumsi yang sangat buruk yaitu terjadinya penyimpangan-penyimpangan kebijakan,
perencanaan, dan peraturan-peraturan yang telah diatur di dalam fungsi keuangan.
Audit manajemen perlu dilakukan yaitu untuk melihat aspek operasi di kantor
Inspektorat kabupaten Toraja Utara atas fungsi keuangan dan bagaimana
penerapannya dan juga audit manajemen hadir untuk melihat kesenjangan dalam
operasi dan fungsi keuangan di instansi tersebut kemudian diberikan masukan untuk
perbaikan atas kesenjangan yang telah ditemukan, sehingga diharapkan tercapainya
target dan tujuan dari Inspektorat kabupaten Toraja Utara.

B. Tujuan Audit
Berdasarkan latar belakang diatas tujuan penelitian ini yaitu untuk
menemukan penyebab dari kesenjangan yang terjadi pada pengelolaan program atau
aktivitas di Kantor Inspektorat kabupaten Toraja Utara, menganalisis akibat yang
ditimbulkan oleh kelemahan tersebut dan menentukan tindakan perbaikan
(rekomendasi) yang berkaitan dengan kesenjangan tersebut agar tercapai perbaikan
pengelolaan di masa depan.
C. Perencanaan Program Audit
Adapun perencanaan program audit yaitu sebagai berikut :
1. Audit pendahuluan
Dimana audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi latar
belakang terhadap objek yang akan diaudit. Pada audit ini juga dilakukan
penelitian terhadap berbagai peraturan, ketentuan, dan kebijakan yang berkaitan
dengan aktivitas yang akan diaudit, dan juga menganalisa berbagai informasi yang
telah di dapatkan untuk mengidentifikasi hal-hal yang potensial mengandung
kelemahan pada instansi pemerintah yang akan diaudit.
2. Review terhadap pengendalian manajemen
Pada tahapan ini auditor melakukan review dan pengujian terhadap
pengendalian manajemen objek audit, dengan tujuan untuk menilai efektifitas
pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian tujuan instansi. Dari hasil
pengujian ini, auditor dapat lebih memahami bagaimana pengendalian manajemen
yang ada pada instansi tersebut sehingga akan lebih mudah mengetahui potensi
kelemahan yang ada pada aktivitas instansi pemerintah.
3. Tahap Audit Lanjutan
Pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup dan
kompeten untuk mendukung tujuan audit yang telah ditentukan, selain itu juga
dilakukan pengembangan temuan untuk mencari keterkaitan antara satu temuan
dengan yang lainnya dalam rangka menguji permasalahan yang berkaitan dengan
tujuan audit.
4. Pelaporan
Tahapan ini bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil audit termasuk
rekomendasi yang diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Laporan
disajikan dalam bentuk yang komprehensif dan dengan bahasa yang operasional
serta menarik untuk di tindaklanjuti.
5. Tindak Lanjut Hasil
Tahap akhir dari audit manajemen adalah tindak lanjut, hal ini bertujuan untuk
mendorong pihak pihak yang berwenang untuk melaksanakan tindak lanjut
(perbaikan) sesuai dengan rekomendasi yang diberikan, namun auditor tidak
memiliki wewenang untuk mengharuskan manajemen untuk melaksanakan tindak
lanjut sesuai dengan rekomendasi yang diberikan. oleh karena itu rekomendasi
yang disajikan merupakan hasil diskusi dengan berbagai pihak yang memiliki
kepentingan dalam tindakan perbaikan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai