Anda di halaman 1dari 8

PELAKSANAAN FUNGSI

INSPEKTORAT (BAWASDA)
DALAM
PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH
KABUPATEN BOGOR

Badan Pengawasan Daerah (BAWASDA) berperan sebagai


alat kontrol dalam rangka pelaksanaan pembangunan non
fisik.
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor
21 Tahun 2011 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata
Kerja Inspektorat dan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik,
Inspektorat merupakan unsur pengawas penyelenggaraan
Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang Inspektur yang
berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Bupati dan secara teknis administratif mendapat pembinaan
dari Sekretaris Daerah. Inspektorat mempunyai tugas pokok
membantu Bupati dalam melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan urusan pemerintahan daerah oleh perangkat
daerah serta pengawasan dan pembinaan atas
penyelenggaraan pemerintahan desa.

VISI INSPEKTORAT (BAWASDA) KAB. BOGOR


yang telah ditetapkan dalam Rencana strategi tahun 20132018 adalah : Inspektorat yang Profesional dalam
Mewujudkan Tata Pemerintahan Kabupaten Bogor
Termaju di Indonesia.
MISI INSPEKTORAT (BAWASDA) KAB. BOGOR
1. Meningkatkan
pengawasan
dan
pembinaan
penyelenggaraan pemerintahan daerah;
2. Meningkatkan peran Inspektorat sebagai Counseling
Partner dan Quality Assurance Organisasi Perangkat
Daerah; dan
3. Mewujudkan aparat Inspektorat yang profesional.

Tujuan Inspektorat Kabupaten Bogor :


1. Meningkatkan kualitas hasil pengawasan;
2. Meningkatkan fungsi pembinaan dan penjaminan mutu
oleh Inspektorat;
3. Meningkatkan kompetensi aparat dan ketatalaksanaan
Inspektorat.
. Sasaran Inspektorat Kabupaten Bogor
1. Meningkatnya kualitas laporan Dan tindak lanjut hasil
pengawasan.
2. Meningkatnya fungsi dan peran INSPEKTORAT dalam
mewujudkan Good Goverment.
. Kebijakan
Kebijakan INSPEKTORAT Kabupaten Bogor meliputi:
1. Peningkatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
OPD (organisasi Perangkat Daerah) (OPD),
2. Peningkatan profesionalitas aparatur.

Tugas dan fungsi Badan Pengawasan Daerah


dan

pembinaan

bagi

pemerintah

daerah

diperlukan sebagai wujud dan upaya untuk


menyelengarakan pemerintahan daerah yang
bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme.

Dalam

penyelenggaraan

konteks

itu

sebenarnya

pemerintah

daerah

dilaksanakan berdasarkan asas desentralisasi,


asas dekosentralisasi dan asas pembantuan.

Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2005


menyebutkan bahwa pembinaan dan pengawasan atas
penyelenggaraan

pemerintahan

daerah

dilakukan

sebagai upaya untuk menjamin suatu proses kegiatan


pemerintahan yang berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. Adapun bentuk pengawasan
daerah yang dimaksud, yaitu:
1. pengawasan represif
2. pengawasan fungsional
3. pengawasan legislative, dan
4. pengawasan masyarakat.

Ada empat (4) hal yang berpengaruh terhadap


pelaksanaan fungsi BAWASDA, yaitu :
1. struktur kelembagaan,
2. Sumber daya manusia,
3. Sarana dan prasarana, dan
4. Budaya hukum masyarakat.

Adapun asas-asas pemerintahan yang baik menurut


Undang-Undang

No.

28

Tahun

1999

tentang

penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dari kolusi,


korupsi, dan nepotisme adalah :
1. Asas Kepastian Hukum
2. Asas Tertib Penyelenggaraan Negara
3. Asas Kepentingan Umum
4. Asas Keterbukaan
5. Asas Proporsionalitas
6. Asas Profesionalitas
7. Asas Akuntabilitas

Anda mungkin juga menyukai