Pengawasan Dan Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Oleh Gubernur Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Pengawasan Dan Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Oleh Gubernur Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Otonomi daerah merupakan proses desentralisasi kewenangan yang semula berada di pusat,
kemudian diberikan kepada daerah secara utuh, dengan tujuan agar pemerintah daerah dapat
memberikan pelayanan lebih dekat kepada masyarakat, dapat mempercepat pertumbuhan
ekonomi daerah, serta meningkatkan kesejateraan masyarakat, dan mempercepat proses demokratisasi.
Kewenangan yang luas akan meningkatkan inovasi pemerintah daerah dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah, disamping itu juga kewenangan yang sangat luas sekiranya dapat terjadinya
penyalahgunaan kewenangan pemerintah, sehingga dengan hal ini perlu yang diadakannya
pengawasan, agar tercapai maksud dari penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam rangka
mewujudkan kesejahteraan masyarakat melelui peningkatan mutu pelayanan publik yang baik dan efisien.
Latar Belakang
Inspektorat daerah sebagai pengawasa internal pemerintah memiliki peran dan posisi yang strategis untuk mengawal roda
pemerintahan yang baik dan bersih (good governance dan clean government) ditandai dengan tingginya tingkat kinerja,
adanya akuntabilitas publik, transparansi dan efisiensi dan juga untuk mengawal Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) yang bebas dari KKN.
Kedudukan Inspektorat Provinsi adalah sebagai unsur penunjang Pemerintah Daerah dibidang
pengawasan yang dipimpin seorang Inspektur, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Gubernur dan secara teknis admistrasi mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah (Sekda).
Latar Belakang
Rumusan
Masalah
1 2
Bagaimana Bentuk Pengawasan dan Bagaimana Hasil Dari Kegiatan
Pembinaan Yang Dilakukan Gubernur Pengawasan dan Pembinaan
Sebagai Kepala Daerah Dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan Tahun 2022 yang Dilakukan Oleh
Undang-Undang Nomor 23 Tahun Gubernur Sebagai Kepala Daerah Provinsi
2014? Jawa Tengah?
Metode Pendekatan :
Yuridis - Normatif
Pengambilan Data :
Studi Pustaka & Wawancara
Spesifikasi Penelitian :
Deskriptif Analitis
Jenis Data :
Sekunder
Keterkaitan Inspektorat jawa tengah dengan gubernur dalam melakukan pembinaan dan
pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah dijelaskan dalam Peraturan Gubernur
Nomor 25 Tahun 2022 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi Jawa Tengah,
dalam pasal 2.
2
Bentuk Pengawasan dan Pembinaan Oleh Gubernur Selaku Kepala Daerah Provinsi
Jawa Tengah Berdasarkan UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014
Audit adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi bukti yang dilakukan secara
independen, obyektif dan profesional berdasarkan standar audit, untuk menilai kebenaran,
kecermatan, kredibilitas, efektivitas, efisiensi, dan keandalan informasi pelaksanaan tugas
dan fungsi Instansi Pemerintah. Audit terdiri atas audit kinerja dan audit dengan tujuan
tertentu.
Monitoring merupakan suatu kegiatan mengamati secara seksama Peraturan Gubernur Nomor 25 tahun
suatu keadaan atau kondisi, termasuk juga perilaku atau kegiatan. 2022 Pasal 4
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
1. Identifikasi titik rawan korupsi baik di tingkat pusat maupun daerah; 1. Memberikan arahan tentang upaya strategis yang perlu