Anda di halaman 1dari 18

PENGAWASAN DAN PEMBINAAN

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH


OLEH GUBERNUR PROVINSI JAWA TENGAH
BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23
TAHUN 2014

ARIEF PRIYADI - 11000119140238

Dosen Pembimbing I : Untung Sri Hardjanto, S.H., M.H.


Dosen Pembimbing II : Prof. Dr. Retno Saraswati, S.H., M.Hum.
Dosen Penguji : Sekar Anggun Gading Pinilih, S.H., M.H.
Pelaksanaan sistem pemerintahan daerah di Indonesia dituangkan dalam Pasal 18 ayat (2) UUD NRI 1945
menyebutkan Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan

Otonomi daerah merupakan proses desentralisasi kewenangan yang semula berada di pusat,
kemudian diberikan kepada daerah secara utuh, dengan tujuan agar pemerintah daerah dapat
memberikan pelayanan lebih dekat kepada masyarakat, dapat mempercepat pertumbuhan
ekonomi daerah, serta meningkatkan kesejateraan masyarakat, dan mempercepat proses demokratisasi.

Kewenangan yang luas akan meningkatkan inovasi pemerintah daerah dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah, disamping itu juga kewenangan yang sangat luas sekiranya dapat terjadinya
penyalahgunaan kewenangan pemerintah, sehingga dengan hal ini perlu yang diadakannya
pengawasan, agar tercapai maksud dari penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam rangka
mewujudkan kesejahteraan masyarakat melelui peningkatan mutu pelayanan publik yang baik dan efisien.

Latar Belakang
Inspektorat daerah sebagai pengawasa internal pemerintah memiliki peran dan posisi yang strategis untuk mengawal roda
pemerintahan yang baik dan bersih (good governance dan clean government) ditandai dengan tingginya tingkat kinerja,
adanya akuntabilitas publik, transparansi dan efisiensi dan juga untuk mengawal Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) yang bebas dari KKN.

Kedudukan Inspektorat Provinsi adalah sebagai unsur penunjang Pemerintah Daerah dibidang
pengawasan yang dipimpin seorang Inspektur, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Gubernur dan secara teknis admistrasi mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah (Sekda).

Penyimpangan yang terjadi di Pemerintahan Daerah baik masalah pengelolaan keuangan


daerah, masalah penataan, promosi pejabat daerah dan masalah disiplin Aparatur Sipil Negara
(ASN). Maka diperlukan lembaga pengawasan yang kuat dan indefenden dimana tugas ini
sebagai tugas dan tanggung jawab Inspektorat Daerah dalam melaksanakan tugas yang
melahirkan rekomendasi sanksi yang harus dilaksanakan Kepala Daerah.

Latar Belakang
Rumusan
Masalah
1 2
Bagaimana Bentuk Pengawasan dan Bagaimana Hasil Dari Kegiatan
Pembinaan Yang Dilakukan Gubernur Pengawasan dan Pembinaan
Sebagai Kepala Daerah Dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan Tahun 2022 yang Dilakukan Oleh
Undang-Undang Nomor 23 Tahun Gubernur Sebagai Kepala Daerah Provinsi
2014? Jawa Tengah?
Metode Pendekatan :
Yuridis - Normatif

Pengambilan Data :
Studi Pustaka & Wawancara

Spesifikasi Penelitian :
Deskriptif Analitis

Jenis Data :
Sekunder

Metode Analisis Data :


Kualitatif
Tinjauan Tinjauan Umum Pemerintahan Daerah

Pustaka • Pengertian Pemerintahan Daerah


• Tugas dan Wewenang Gubernur Sebagai Kepala Daerah

Tinjauan Umum Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

• Pengertian Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah


• Asas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tinjauan Umum Pengawasan dan Pembinaan Pemerintahan Daerah

• Pengertian Pengawasan dan Pembinaan Pemerintahan Daerah


• Kewenangan Inspektorat Provinsi dalam Pengawasan dan Pembinaan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 25 Tahun 2022 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi Jawa Tengah
• Organisasi Perangkat Daerah yang Diawasi dan Dibina Oleh Inspektorat Provinsi Jawa Tengah
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN

Bentuk Pengawasan Dan Pembinaan Yang


Dilakukan Gubernur Sebagai Kepala Daerah
Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014
1 Keterkaitan Gubernur Dengan Inspektorat Dalam Melakukan Pengawasan
Dan Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.


Hal ini dijelaskan dalam pasal 379 ayat 2 bahwa, “Dalam melaksanakan
pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
gubernur dibantu oleh inspektorat
provinsi”.

Keterkaitan gubernur dengan inspektorat dalam melakukan pembinaan dan


pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah dijelaskan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terdapat dalam Pasal 17.

Keterkaitan Inspektorat jawa tengah dengan gubernur dalam melakukan pembinaan dan
pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah dijelaskan dalam Peraturan Gubernur
Nomor 25 Tahun 2022 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi Jawa Tengah,
dalam pasal 2.
2
Bentuk Pengawasan dan Pembinaan Oleh Gubernur Selaku Kepala Daerah Provinsi
Jawa Tengah Berdasarkan UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014

Audit adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi bukti yang dilakukan secara
independen, obyektif dan profesional berdasarkan standar audit, untuk menilai kebenaran,
kecermatan, kredibilitas, efektivitas, efisiensi, dan keandalan informasi pelaksanaan tugas
dan fungsi Instansi Pemerintah. Audit terdiri atas audit kinerja dan audit dengan tujuan
tertentu.

Reviu adalah penelaahan ulang bukti-bukti suatu kegiatan untuk memastikan


bahwa kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, standar,
rencana, atau
norma yang telah ditetapkan.
Dasar Hukum :

Monitoring merupakan suatu kegiatan mengamati secara seksama Peraturan Gubernur Nomor 25 tahun
suatu keadaan atau kondisi, termasuk juga perilaku atau kegiatan. 2022 Pasal 4
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN

Hasil Dari Kegiatan Pengawasan dan Pembinaan


Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang
Dilakukan Oleh Gubernur Provinsi Jawa Tengah
Sebagai Kepala Daerah Pada Tahun 2022
1 to ra t P ro vins i Ja w a Teng ah te rhad ap
Pengawasan dan Pembinaan oleh Inspek
rg an isasi P er an gk at D ae rah P ad a Tahu n 2022
O

Evaluasi implementasi system akuntabilitas kinerja instansi


Survey penilaian integritas (SPI)
pemerintah (SAKIP)

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)


melakukan kegiatan Survei Penilaian
Integritas (SPI) sejak tahun 2016. Untuk
membantu
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah
dalam memetakan dan membangun upaya-
upaya pencegahan korupsi dan penguatan
sistem integritas.
Evaluasi Laporan Penyelenggaraan
Penanganan Pengaduan Masyarakat
Pemerintah Daerah (LPPD)

Inspektorat Provinsi Jawa Tengah Inspektorat Provinsi Jawa Tengah


menerima pengaduan masyarakat melalui surat atau surat elektronik,
limpahan dari kementerian dan secara online melalui media sosial
Laporan Penyusunan
atau web Laporgub.
Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (LPPD) adalah laporan yang
disampaikan oleh Pemerintah Daerah
kepada Pemerintah Pusat yang
memuat capaian kinerja
penyelenggaraan pemerintahan
daerah dan pelaksanaan tugas
pembantuan selama 1 (satu) tahun
anggaran.
Pengendalian Gratifikasi LHKPN dan LHKASN
Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi (KORSUPGAH) Strategi Nasional Pencegahan Korupsi
(STRANAS PK) Periode Pelaporan Tahun 2021-2022
iImplementasi pencegahan korupsi melalui program MCP pada Pemerintah
Daerah dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : Tujuan Stranas PK :

1. Identifikasi titik rawan korupsi baik di tingkat pusat maupun daerah; 1. Memberikan arahan tentang upaya strategis yang perlu

2. Pernyataan dan Penandatanganan Komitmen Pemberantasan Korupsi dilakukan oleh kementerian,


lembaga, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya.
Terintegrasi oleh Kepala Daerah;
2. Mendorong program pencegahan korupsi yang berorientasi pada
3. Penyusunan dan Penetapan Rencana Aksi Pemberantasan Korupsi
hasil (outcome) dan dampak (impact) bukan haMeningkatkan
Terintegrasi Pemerintah Daerah; dan
sinergi antara program pencegahan korupsi
4. Monitoring dan Evaluasi Capaian Aksi Pemberantasan Korupsi
dengan kebijakan pemerintah pusat. nya luaran kegiatan (output)
Terintegrasi.
dengan capaian yang
terukur.
3. Meningkatkan sinergi antara program pencegahan korupsi
dengan kebijakan pemerintah
pusat.
2 ga w as an da n P em bi na an
uk an P en
Faktor yang Menghambat Dalam Melak
Penyelenggaraan
n D aera h P ro vins i Jaw a Te ng ah Tah un 2022
Pemerintaha

Belum optimalnya sarana dan prasarana pendukung program pengawasan;


Penentuan target dan kinerja sasaran pengawasan belum dilakukan secara
komprehensif;
Kualitas dan kuantitas SDM yang belum memadai;
Lemahnya kordinasi antar APIP dan instansi terkait lainnya;
Mandat yang diterima inspektorat belum selurunya ditindak lanjuti.
KESIMPUL
AN
Fungsi pengawasan dan pembinaan pada dasarnya melekat
Tindak lanjut dari kegiatan pengawasan dan
pembinaan penyelenggaraan pemerintahan daerah
oleh gubernur kemudian gubernur melimpahkan wewenang yang dilakukan oleh gubernur provinsi jawa tengah
kepada inspektorat untuk melakukan pengawasan dan sebagai kepala daerah pada tahun 2022 Inspektorat
pembinaan terhadap organisasi perangkat daerah hal ini provinsi jawa tengah mengawasi dan membina
dijelaskan dalam undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang
pemerintahan daerah, peraturan pemerintah nomor 12 tahun setiap organisasi perangkat daerah di provinsi jawa
2017 dan pergub jawa tengah nomor 25 tahun 2022. tengah, terdapat 8 program tindak lanjut
pengawasan dan pembinaan penyelenggraan
Pembinaan dan pengawasan oleh gubernur sebagai kepala
daerah dijelaskan dalam , pergub jawa tengah nomor 25 tahun
pmerintahan daerah provinsi jawa tengah pada
2022 tentang Organisasi dan Tata Kinerja Inspektorat Provinsi tahun 2022
Jawa tengah menyebutkan pengawasan internal terhadap Kendala utama yang menghambat kinerja
perangkat daerah dilaksanakan dalam bentuk audit, reviu,
inspektorat provinsi jawa tengah yaitu belum
monitoring, evaluasi, pemantauan dan bimbingan teknis serta
bentuk pembinaan dan pengawasan lainya. optimalnya sarana dan prasarana di inspektorat
provinsi jawa tengah dan kualitas dan kuantitas
sumber daya manusia yang belum optimal.
SARAN
Bentuk Pengawasan dan pembinaan yang dilakukan Diharapkan dalam menindak lanjuti pengawasan dan
oleh gubernur provinsi jawa tengah yang dibantu pembinaan lebih mengedepankan integritas dalam
oleh inspektorat provinsi jawa tengah dengan bentuk menjalankan tugasnya, sehingga auditor yang dalam hal
audit, reviu, monitoring dan evaluasi, diharapkan ini adalah inspektorat provinsi jawa tengah di wilayah
Provinsi Jawa Tengah mengedepankan integritas yang
dapat dilaksanakan dengan maksimal. kordinasi dan
tinggi agar selaku aparat pengawas internal terhidar dari
kounikasi yang baik harus diciptakan antara gubernur
gratifikasi, suap, dan korupsi. Dengan mengedepankan
provinsi jawa tengah dan inspektorat provinsi jawa
integritas tinggi Inspektorat Provinsi Jawa tengah dapat
tengah, sehingga dalam melakukan pengawasan dan melakukan pengawasan dan pembinaan yang sebaik-
pembinaan dapat menciptakan sinergitas yang baik. baiknya
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai