Anda di halaman 1dari 7

BUPATI KLUNGKUNG

PROVINSI BALI

PERATURAN BUPATI KLUNGKUNG


NOMOR 80 TAHUN 2018

TENTANG

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH


KABUPATEN KLUNGKUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KLUNGKUNG,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah


yang baik, efisien dan efektif perlu dilakukan pembinaan dan
pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

b. bahwa pembinaan dan pengawasan Kepala Daerah terhadap


Perangkat Daerah dilaksanakan oleh Bupati untuk Daerah
Kabupaten/Kota;

c. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 17 ayat (1) Peraturan


Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, untuk
menjamin penyelenggaraan pemerintahan daerah berjalan
secara efisien dan efektif, perlu Pembinaan dan Pengawasan
Pemerintahan Daerah Kabupaten Klungkung;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan
Peraturan Bupati tentang Pembinaan dan Pengawasan
Pemerintahan Daerah Kabupaten Klungkung;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan


Daerah-daerah tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat
I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1958 Nomor 122,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655).

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6041);

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang


Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2009 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23
Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2017


tentang Kebijakan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah Tahun 2018 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 1608);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBINAAN DAN


PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
KABUPATEN KLUNGKUNG

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :


1. Daerah adalah Kabupaten Klungkung.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Klungkung.
3. Bupati adalah Bupati Klungkung.
4. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya
dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
5. Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah usaha, tindakan
dan kegiatan yang ditujukan untuk mewujudkan tercapainya tujuan
penyelengaraan Pemerintahan Daerah dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
6. Inspektorat Daerah yang selanjutnya disebut Inspektorat adalah Inspektorat
Daerah Kabupaten Klungkung.
7. Inspektur adalah Inspektur Daerah Kabupaten Klungkung.
8. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang selanjutnya disingkat APIP
adalah Inspektorat.
9. Perangkat Daerah adalah Perangkat Daerah Kabupaten Klungkung.

BAB II

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TERHADAP PERANGKAT DAERAH

Pasal 2

(1) Pembinaan dan Pengawasan Penyelengaraan Pemerintahan Daerah


terhadap Perangkat Daerah dilaksanakan oleh Bupati.

(2) Pembinaan dan Pengawasan Bupati terhadap perangkat daerah


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibantu oleh Inspektorat.

(3) Pembinaan dan Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


dilaksanakan dalam bentuk audit, reviu, monitoring, evaluasi, pemantauan
dan pengawasan lainnya.

(4) Pembinaan dan Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2)
dan ayat (3) dilaksanakan sejak tahap perencanaan, penganggaran,
pengorganisasian, pelaksanaan, pelaporan, evaluasi dan
pertanggungjawaban penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

Pasal 3

(1) Pembinaan dan pengawasan Bupati terhadap Perangkat Daerah meliputi


:
a. pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah;
b. ketaatan terhadap ketentuan peraturan perundang- undangan
termasuk ketaatan pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria
yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dalam tahap perencanaan,
penganggaran, pengorganisasian, pelaksanaan, pelaporan, evaluasi, dan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah; dan
c. akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah yang bersumber dari
anggaran pendapatan dan belanja daerah.
(2) Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dilaksanakan
oleh APIP dilaksanakan berdasarkan prinsip:
a. profesional;
b. independen;
c. objektif;
d. tidak tumpang tindih antar-APIP; dan
e. berorientasi pada perbaikan dan peringatan dini.

(3) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dan meliputi :
a. pemeriksaan dan penilaian atas manfaat dan keberhasilan
kebijakan serta pelaksanaan program dan kegiatan;
b. pemeriksaan secara berkala atau sewaktu-waktu maupun pemeriksaan
terpadu;
c. reviu terhadap dokumen atau laporan secara berkala atau sewaktu-
waktu dari Perangkat Daerah;
d. pengusutan atas kebenaran laporan mengenai adanya indikasi
terjadinya penyimpangan, korupsi, kolusi, dan nepotisme; dan
e. monitoring dan evaluasi terhadap program dan kegiatan Perangkat
Daerah.

BAB III
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TERHADAP DESA
Pasal 4
(1) Selain melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perangkat daerah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), Bupati melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap Desa.
(2) Dalam melakukan pembinaan dan pengawasan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Bupati dibantu oleh Camat dan Inspektorat.
(3) Pembinaan dan pengawasan oleh Camat sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(4) Hasil pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
disampaikan kepada Bupati.
(5) Berdasarkan hasil pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud
pada ayat (4), Bupati menugaskan Perangkat Daerah terkait melaksanakan
tindak lanjut hasil pembinaan dan pengawasan serta untuk selanjutnya
dilakukan pemantauan oleh Inspektorat.
(6) Pembinaan dan pengawasan oleh Inspektorat sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dilaksanakan untuk menjaga akuntabilitas pengelolaan keuangan
Desa.
(7) Pembinaan dan pengawasan yang dilaksanakan untuk menjaga
akuntabilitas pengelolaan keuangan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat
(6) meliputi :
a. laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Desa;
b. efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan Desa; dan
c. pelaksanaan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(3) Inspektorat dalam melakukan pembinaan dan pengawasan sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) dan ayat (6) harus berkoordinasi dengan Camat dan
hasil pembinaan dan pengawasan tersebut disampaikan kepada Bupati.

BAB IV
KLINIK KONSULTASI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 5

(1) Memberikan petunjuk, pertimbangan dan/atau pendapat terhadap


permasalahan penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagai bentuk
pembinaan dibentuk Klinik Konsultasi Pembinaan dan Pengawasan
Pemerintahan Daerah.
(2) Maksud dan tujuan pembentukan Klinik Konsultasi Pembinaan dan
Pengawasan Pemerintahan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
yaitu :
a. meningkatkan upaya pencegahan terjadinya penyimpangan dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan di lingkungan Pemerintah Daerah;
b. mendorong Perangkat Daerah/Unit Kerja/Sekolah/Desa selalu proaktif
dalam upaya pencegahan terjadinya penyimpangan;
c. meminimalkan temuan pemeriksaan; dan
d. meningkatkan kapabilitas Inspektorat selaku APIP di lingkungan
Pemerintah Daerah.

Pasal 6

Klinik Konsultasi Pembinaan dan Pengawasan Pemerintah Daerah


berkedudukan sebagai pelaksana pelayanan konsultasi dalam rangka
mempercepat penguatan pengawasan dan menunjang operasional pengawasan
di Pemerintahan Daerah.
Pasal 7

Klinik Konsultasi Pembinaan dan Pengawasan Pemerintah Daerah mempunyai


fungsi pelaksanaan kegiatan pelayanan penunjang pengawasan, pelayanan
konsultasi upaya preventif, dan pelayanan konsultasi tindak lanjut hasil
pengawasan APIP dan Pemeriksa Eksternal.

Pasal 8

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Klinik


Konsultasi Pembinaan dan Pengawasan Pemerintahan Daerah mempunyai
tugas :
a. merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi dan
melaporkan kegiatan Klinik Konsultasi Pembinaan dan Pengawasan
Pemerintahan Daerah;
b. menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan serta petunjuk
teknis sesuai bidang pelayanan Klinik Pembinaan
c. melaksanakan pelayanan Konsultasi Pembinaan dan Pengawasan
pemerintahan dan aparatur, pengelolaan keuangan dan aset daerah,
pembangunan sosial, ekonomi dan budaya serta tindak lanjut hasil
pengawasan; dan
d. melaksanakan ketatausahaan pelayanan Klinik Konsultasi Pembinaan dan
Pengawasan Pemerintahan Daerah.

Pasal 9

Susunan Keanggotan Klinik Konsultasi Pembinaan dan Pengawasan Pemerintah


Daerah ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

BAB V
PELAPORAN HASIL PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 10
Hasil Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemeritahan Daerah terhadap
perangkat daerah dan desa dituangkan dalam bentuk laporan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 11
Laporan Pembinaan dan Pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
terhadap perangkat daerah dan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10
disampaikan kepada Bupati.

Anda mungkin juga menyukai