Anda di halaman 1dari 13

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

PROVINSI RIAU
PERATURAN BUPATI KEPULAUAN MERANTI
NOMOR 5 TAHUN 2021
TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI, SERTA TATA
KERJA INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI KEPULAUAN MERANTI,
Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah sehingga Peraturan Bupati Kepulauan Meranti Nomor
30 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Inspektorat
Kabupaten Kepulauan Meranti tidak sesuai lagi dengan
perkembangannya sehingga perlu diganti;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi,
Serta Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Kepulauan Meranti;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pembentukan
Kabupaten Kepulauan Meranti di Provinsi Riau (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 13, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia 4968);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 183, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6398);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5601);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016
tentang Perangkat Daerah sehingga Peraturan Bupati
Kepulauan Meranti Nomor 30 Tahun 2018 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja
Inspektorat Kabupaten Kepulauan Meranti;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah sebagaimana telah
diubah dengan Peratuan Menteri dalam Negeri Nomor 120
Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk
Hukum Dalam Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 157);
8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.14-664 Tahun
2016 tentang Pengangkatan Bupati Kepulauan Meranti Provinsi
Riau;
9. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Kepulauan
(Lembaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2016
Nomor 9) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2019 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Kepulauan Meranti (Lembaran Daerah Kabupaten
Kepulauan Meranti Tahun 2019 Nomor 3);
Memperhatikan : Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
120/14240/SJ tentang Tindak Lanjut Peraturan Pemerintah
Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN


ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA
KERJA INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN
MERANTI.
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:


1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti.
3. Bupati adalah Bupati Kepulauan Meranti.
4. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Kepulauan Meranti.
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti.
6. Inspektorat Daerah adalah Inspektorat Kabupaten Kepulauan Meranti.
7. Inspektur Daerah adalah Inspektur Kabupaten Kepulauan Meranti.
8. Sekretariat adalah Sekretariat pada Inspektorat Kabupaten Kepulauan Meranti.
9. Sekretaris adalah Sekretaris pada Inspektorat Kabupaten Kepulauan Meranti.
10. Inspektur Pembantu adalah Inspektur Pembantu pada Inspektorat Kabupaten
Kepulauan Meranti.
11. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dalam penyelenggaraan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Kabupaten Kepulauan
Meranti.
12. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok tugas atau kegiatan yang
sesuai dengan keahlian dan kebutuhan dalam rangka mendukung tugas
Pemerintahan.

BAB II
KEDUDUKAN

Pasal 2

(1) Inspektorat Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 6 merupakan


unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah.
(2) Inspektorat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh
Inspektur Daerah.
(3) Inspektur Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam melaksanakan
tugasnya bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

BAB III
SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 3
(1) Susunan Organisasi Inspektorat Daerah terdiri dari:
a. Inspektur Daerah;
b. Sekretariat, terdiri dari;
1. Sub bagian perencanaan;
2. Sub bagian analisis dan evaluasi; dan
3. Sub bagian umum dan keuangan.
c. Inspektur Pembantu I;
d. Inspektur Pembantu II;
e. Inspektur Pembantu III;
f. Inspektur Pembantu IV;
g. Inspektur Pembantu V; dan
h. Kelompok jabatan fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Inspektorat Daerah sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
BAB IV
TUGAS DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
INSPEKTUR DAERAH
Pasal 4
(1) Inspektur Daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam membina dan
mengawasi pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah dan Tugas Pembantuan oleh Perangkat Daerah.
(2) Inspektur Daerah dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi pengawasan;
b. pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan
melalui audit, review, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan
lainnya;
c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Bupati
dan/atau Gubernur;
d. penyusunan laporan hasil pengawasan;
e. pelaksanaan koordinasi pencegahan tindak pidana korupsi;
f. pengawasan pelaksanaan program reformasi birokrasi;
g. pelaksanaan administrasi inspektorat daerah Kabupaten Kepulauan Meranti;
dan
h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan
fungsinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Bagian Kedua
SEKRETARIAT

Pasal 5

(1) Sekretariat Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b mempunyai
tugas melaksanakan Pembinaan teknis dan administrasi ke dalam semua
unsur di lingkungan Inspektorat Daerah.
(2) Sekretariat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
menyelenggarakan fungsi:
a. pengkoordinasikan perumusan rencana program kerja dan anggaran
pengawasan, penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundang-
undangan dan pengadministrasian kerja sama;
b. pelaksanaan evaluasi pengawasan, pengumpulan, pengelolaan, analisis
dan penyajian laporan hasil pengawasan serta monitoring dan evaluasi
pencapaian kinerja;
c. pelaksanaan pengelola keuangan; dan
d. pengelolaan kepegawaian, tata usaha, perlengkapan dan rumah tangga.
(3) Susunan Organisasi Sekretariat terdiri dari:
a. sub bagian perencanaan:
b. sub bagian analisis dan evaluasi; dan
c. sub bagian umum dan keuangan.

Pasal 6
(1) Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas menyiapkan bahan
penyusunan dan pengendalian rencana/program kerja pengawasan,
menghimpun dan menyiapkan rancangan peraturan perundang-undangan,
kerja sama pengawasan, dan dokumentasi.
(2) Uraian tugas Sub Bagian Perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri dari:
a. pengkoordinasian penyiapan rencana program dan anggaran Inspektorat
Daerah;
b.pengkoordinasian penyiapan rencana program kerja pengawasan;
c. pelaksanaan evaluasi kegiatan dan penyusunan laporan kinerja Inspektorat
Daerah.
d.koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan serta
pengelolaan dokumentasi hukum; dan
e. pengorganisasian pelaksanaan Review dan Evaluasi dalam rangka
pengawasan keuangan dan kinerja perangkat Daerah dan desa.
Pasal 7
(1) Sub Bagian analisis dan evaluasi mempunyai tugas melaksanakan
administrasi, inventarisasi, analisis, evaluasi, pendokumentasian dan
menyajikan hasil pengawasan serta pendokumentasian pemutakhiran tindak
lanjut hasil pengawasan.
(2) Uraian tugas Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a. Penginventarisasian hasil pengawasan;
b. Koordinasi evaluasi laporan hasil pengawasan;
c. Penyusunan laporan dan pendokumentasian hasil analisis dan evaluasi
pengawasan;
d. Pendokumentasian hasil pemutakhiran tindak lanjut hasil pengawasan; dan
e. Pelaksanaan koordinasi pencegahan tindak pidana korupsi;

Pasal 8
(1) Sub Bagian Umum dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan
kepegawaian, tata usaha, perlengkapan dan rumah tangga, pengelolaan
keuangan, penata usahaan, akuntansi, verifikasi, pembukuan dan pelaporan
keuangan.
(2) Uraian tugas Sub Bagian Umum dan Keuangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri dari:
a. Pelaksanaan administrasi kepegawaian;
b. Pelaksanaan tata usaha dan pembinaan tata usaha Inspektorat;
c. Pelaksanaan urusan perlengkapan;
d. Pelaksanaan urusan rumah tangga;
e. Pelaksanaan anggaran dan penyiapan bahan tanggapan atas laporan
pemeriksaan keuangan;
f. Pengawasan pelaksanaan program reformasi birokrasi
g. Pelaksanaan perbendaharaan; dan
h. Pelaksanaan verifikasi, akuntansi dan pelaporan keuangan.

Bagian Ketiga
INSPEKTUR PEMBANTU I
Pasal 9
(1) Inspektur Pembantu I mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan
pengawasan fungsional terhadap pengelolaan keuangan, kinerja dan urusan
pemerintahan daerah pada perangkat daerah dan desa yang terdiri dari:
a. Inspektorat Daerah;
b. sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
c. dinas pemberdayaan masyarakat dan desa;
d. dinas kependudukan dan pencatatan sipil;
e. dinas penanaman modal, pelayanan terpadu satu pintu dan tenaga kerja;
f. badan penanggulangan bencana daerah;
g. badan kesatuan bangsa dan politik;
h. kecamatan tebing tinggi timur;
i. kecamatan merbau;
j. kecamatan tebing tinggi;
k. desa se kecamatan tebing tinggi timur;
l. desa se kecamatan merbau; dan
m. desa sekecamatan tebing tinggi.
(2) Inspektur Pembantu I dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud
pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan kebijakan terkait pembinaan dan pengawasan
terhadap perangkat daerah dan desa;
b. perencanaan program pembinaaan dan pengawasan terhadap pelaksana
tugas dan fungsi perangkat daerah dan desa;
c. pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan fungsional penyelenggaraan
urusan pemerintahan daerah;
d. pengawasan keuangan dan kinerja perangkat daerah dan desa;
e. pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang
meliputi bidang tugas perangkat daerah dan desa;
f. penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan
penyelenggaraan urusaan pemerintahan daerah:
g. kerja sama pelaksanaan pengawasan dengan Aparat Pengawas Internal
Pemerintah lainnya;
h. pemantauan dan pemutakhiran tindak lanjut hasil pengawasan;
i. pelaksanaan Review dan Evaluasi dalam rangka pengawasan keuangan dan
kinerja perangkat daerah dan desa;
j. Penyusunan laporan hasil pengawasan;
k. penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Inspektur
Pembantu I;
l. penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa hasil
pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang Inspektur Pembantu I;
m. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan kepada Inspektur Daerah;
n. melakukan pencegahan tindak pidana korupsi; dan
o. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan
fungsinya.

Bagian Keempat
INSPEKTUR PEMBANTU II
Pasal 10
(1) Inspektur Pembantu II mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan
pengawasan fungsional terhadap pengelolaan keuangan, kinerja dan urusan
pemerintahan daerah pada perangkat daerah dan desa yang terdiri dari:
a. dinas pendidikan dan kebudayaan;
b. dinas kesehatan;
c. dinas pariwisata, kepemudaan dan olahraga;
d. dinas ketahanan pangan, tanaman pangan dan peternakan;
e. dinas perpustakaan dan kearsipan;
f. dinas perikanan;
g. sekretariat daerah bagian tata pemerintahan dan otonomi daerah;
h. sekretariat daerah bagian hukum dan HAM;
i. sekretariat daerah bagian kesejahteraan rakyat;
j. sekretariat daerah bagian pengelola perbatasan;
k. kecamatan tebing tinggi barat;
l. kecamatan tasik putri puyu;
m. desa se kecamatan tebing tinggi barat; dan
n. desa se kecamatan tasik putri puyu.
(2) Inspektur Pembantu II dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan kebijakan terkait pembinaan dan pengawasan
terhadap perangkat daerah dan desa;
b. perencanaan program pembinaaan dan pengawasan terhadap pelaksana
tugas dan fungsi perangkat daerah dan desa;
c. pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan fungsional penyelenggaraan
urusan pemerintahan daerah;
d. pengawasan keuangan dan kinerja perangkat daerah dan desa;
e. pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang
meliputi bidang tugas perangkat daerah dan desa;
f. penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan
penyelenggaraan urusaan pemerintahan daerah:
g. kerja sama pelaksanaan pengawasan dengan Aparat Pengawas Internal
Pemerintah lainnya;
h. pemantauan dan pemutakhiran tindak lanjut hasil pengawasan;
i. pelaksanaan Review dan Evaluasi dalam rangka pengawasan keuangan dan
kinerja perangkat daerah dan desa;
j. Penyusunan laporan hasil pengawasan;
k. penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Inspektur
Pembantu II;
l. penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa hasil
pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang Inspektur Pembantu II;
m. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan kepada Inspektur Daerah;
n. melakukan pencegahan tindak pidana korupsi; dan
o. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan
fungsinya.

Bagian Kelima
INSPEKTUR PEMBANTU III
Pasal 11
(1) Inspektur Pembantu III mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan
pengawasan fungsional terhadap pengelolaan keuangan, kinerja dan urusan
pemerintah daerah pada perangkat daerah, yang terdiri dari:
a. badan pengelola keuangan dan aset daerah;
b. badan pengelola pajak dan retribusi daerah;
c. dinas perdagangan dan perindustrian, koperasi, usaha kecil dan menengah;
d. dinas pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahan dan kawasan
pemukiman;
e. dinas perkebunan dan hortikultura;
f. sekretariat daerah bagian perekonomian dan sumber daya alam;
g. sekretariat daerah bagian administrasi pembangunan;
h. sekretariat daerah bagian komunikasi dan informatika;
i. sekretariat daerah bagian layanan pengadaan;
j. kecamatan rangsang pesisir;
k. kecamatan rangsang barat;
l. desa se kecamatan rangsang pesisir; dan
m. desa se kecamatan rangsang barat.
(2) Inspektur Pembantu III dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan kebijakan terkait pembinaan dan pengawasan
terhadap perangkat daerah dan desa;
b. perencanaan program pembinaaan dan pengawasan terhadap pelaksana
tugas dan fungsi perangkat daerah dan desa;
c. pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan fungsional penyelenggaraan
urusan pemerintahan daerah;
d. pengawasan keuangan dan kinerja perangkat daerah dan desa;
e. pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang
meliputi bidang tugas perangkat daerah dan desa;
f. penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan
penyelenggaraan urusaan pemerintahan daerah:
g. kerja sama pelaksanaan pengawasan dengan Aparat Pengawas Internal
Pemerintah lainnya;
h. pemantauan dan pemutakhiran tindak lanjut hasil pengawasan;
i. pelaksanaan Review dan Evaluasi dalam rangka pengawasan keuangan dan
kinerja perangkat daerah dan desa;
j. Penyusunan laporan hasil pengawasan;
k. penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Inspektur
Pembantu III;
l. penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa hasil
pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang Inspektur Pembantu III;
m. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan kepada Inspektur Daerah;
n. melakukan pencegahan tindak pidana korupsi; dan
o. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan
fungsinya.

Bagian Keenam
INSPEKTUR PEMBANTU IV
Pasal 12
(1) Inspektur Pembantu IV mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan
pengawasan fungsional terhadap pengelolaan keuangan, kinerja dan urusan
pemerintah daerah pada perangkat daerah, yang terdiri dari:
a. badan kepegawaian daerah;
b. badan perencanaan pembangunan daerah;
c. dinas perhubungan;
d. dinas sosial, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, pengendalian
penduduk dan keluarga berencana;
e. dinas lingkungan hidup;
f. satuan polisi pamong praja;
g. sekretariat daerah bagian umum;
h. sekretariat daerah bagian organisasi dan tata laksana;
i. sekretariat daerah bagian hubungan masyarakat dan protokol;
j. kecamatan pulau merbau;
k. kecamatan rangsang ;
l. desa se kecamatan pulau merbau; dan
m. desa se kecamatan rangsang .

(2) Inspektur Pembantu IV dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan kebijakan terkait pembinaan dan pengawasan
terhadap perangkat daerah dan desa;
b. perencanaan program pembinaaan dan pengawasan terhadap pelaksana
tugas dan fungsi perangkat daerah dan desa;
c. pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan fungsional penyelenggaraan
urusan pemerintahan daerah;
d. pengawasan keuangan dan kinerja perangkat daerah dan desa;
e. pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang
meliputi bidang tugas perangkat daerah dan desa;
f. penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan
penyelenggaraan urusaan pemerintahan daerah:
g. kerja sama pelaksanaan pengawasan dengan Aparat Pengawas Internal
Pemerintah lainnya;
h. pemantauan dan pemutakhiran tindak lanjut hasil pengawasan;
i. pelaksanaan Review dan Evaluasi dalam rangka pengawasan keuangan dan
kinerja perangkat daerah dan desa;
j. Penyusunan laporan hasil pengawasan;
k. penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Inspektur
Pembantu IV;
l. penyelenggaraan pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa hasil
pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang Inspektur Pembantu IV;
m. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan kepada Inspektur Daerah;
n. melakukan pencegahan tindak pidana korupsi; dan
o. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan
fungsinya.
Bagian Ketujuh
INSPEKTUR PEMBANTU V

Pasal 13

(1) Inspektur Pembantu V mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan


pengawasan fungsional terhadap pengelolaan keuangan, kinerja dan urusan
pemerintahan daerah.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Inspektur
Pembantu V menyelenggarakan fungsi:
a. Pengkajian, perumusan dan penyusunan kebijakan teknis di bidang
investigasi;
b. Penyusunan rencana dan pengendalian pelaksanaan investigasi;
c. Penyusunan pedoman dan pemberian bimbingan teknis investigasi dan
pencegahan kolusi, korupsi dan nepotisme;
d. Pelaksanaan audit investigasi terhadap kasus-kasus penyimpangan yang
berindikasi merugikan keuangan negara/daerah dan pemberian keterangan
ahli pada instansi pusat/daerah, dan/atau kegiatan lain yang
seluruh/sebagian keuangannya dibiayai oleh anggaran negara/daerah
termasuk badan usaha dan badan lainnya yang didalamnya terdapat
kepentingan keuangan daerah, serta upaya pencegahan korupsi;
e. Pelaksanaan koordinasi penanganan pengaduan masyarakat dan informasi
dari media;
f. Pelaksanaan sosialisasi dan bimbingan teknis program anti korupsi kepada
masyarakat, dunia usaha, aparat pemerintahan dan badan-badan lainnya;
g. Pelaksanaan pemantauan dan pemuktahiran tindak lanjut hasil investigasi;
h. Kerjasama pelaksanaan pengawasan dengan Aparat Pengawas Internal
Pemerintah lainnya dan Aparat Penegak Hukum bidang pencegahan dan
investigasi;
i. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Inspektur;
j. Penyusunan laporan hasil pengawasan;
k. Penanganan pengaduan terkait urusan yang menjadi bidang tugasnya; dan
l. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan baik secara tertulis
maupun lisan sesuai dengan kewenangan serta bidang tugas dan fungsinya
dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

BAB V
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 14
(1) Kelompok fungsional terdiri atas tenaga fungsional pengawas penyelenggaraan
urusan pemerintahan daerah, auditor, dan jabatan fungsional lainnya yang
terbagi dalam beberapa kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang
keahliannya.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan bidang
tenaga fungsional masing-masing sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(3) Jumlah Tenaga Fungsional ditentukan sesuai kebutuhan dan beban kerja.

(4) Jenis dan jenjang Tenaga Fungsional diatur sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
BAB VI
TATA KERJA

Pasal 15

(1) Sekretariat dan Inspektur Pembantu masing-masing pada Inspektorat Daerah,


dipimpin oleh Sekretaris dan Inspektur Pembantu yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Inspektur Daerah.

(2) Sub Bagian pada Sekretariat dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

Pasal 16

(1) Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Inspektur Daerah, Sekretaris,
Inspektur Pembantu, Kepala Sub Bagian dan Kelompok Jabatan Fungsional,
wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam
lingkungan Inspektorat Kabupaten Kepulauan Meranti maupun antar Satuan
Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepulauan
Meranti serta Instansi lain diluar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas
pokoknya masing-masing.

(2) Inspektur Daerah, Sekretaris, Inspektur pembantu dan Kepala Sub Bagian
wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan
agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan
perundang- undangan.

(3) Inspektur Daerah, Sekretaris, Inspektur pembantu dan Kepala Sub Bagian
bertanggung jawab memimpin, mengkoordinasi dan memberikan bimbingan
serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

(4) Inspektur Daerah, Sekretaris, Inspektur pembantu dan Kepala Sub Bagian
wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan
masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya.

(5) Setiap laporan yang diterima oleh Inspektur Daerah, Sekretaris, Inspektur
pembantu dan Kepala Sub Bagian dari bawahannya wajib diolah dan
dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan
untuk memberikan petunjuk kepada bawahan.

(6) Dalam menyampaian laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan


wajib disampaikan kepada Organisasi Perangkat Daerah lain yang secara
fungsional mempunyai hubungan kerja.

(7) Dalam melaksanakan tugas Inspektur Daerah, Sekretaris, Inspektur pembantu


dan Kepala Sub Bagian wajib mengadakan rapat secara berkala, dalam rangka
pemberian bimbingan kepada bawahan.

(8) Dalam hal terdapat potensi penyalahgunaan wewenang dan/atau kerugian


negara/daerah, Inspektorat Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti
melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat (2) huruf c
tanpa menunggu penugasan dari Bupati dan/atau Gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat.

(9) Dalam hal pelaksanaan fungsi sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat (2)
huruf b dan huruf c terdapat indikasi penyalahgunaan wewenang dan/atau
kerugian keuangan negara/daerah, Inspektur Daerah Kabupaten Kepulauan
Meranti wajib melaporkan kepada Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.
Pasal 17

(1) Dalam hal Inspektur Daerah berhalangan menjalankan tugasnya, maka


Sekretaris Daerah dapat menunjuk Sekretaris atau salah seorang Inspektur
pembantu untuk mewakili dengan terlebih dahulu memperhatikan senioritas
dalam daftar urut kepangkatan, sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

(2) Dalam hal Sekretaris, Inspektur pembantu berhalangan menjalankan tugas,


maka Inspektur Daerah dapat menunjuk salah seorang Inspektur
Pembantu/Sekretaris/Auditor/P2UPD/Kepala Sub Bagian untuk mewakili
dengan terlebih dahulu memperhatikan senioritas dalam daftar usul
kepangkatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

BAB VII
ESELONERING, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
DALAM JABATAN

Pasal 18

(1) Inspektur Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti adalah jabatan struktural


Eselon II b.

(2) Sekretaris dan Inspektur Pembantu pada Inspektorat Daerah adalah jabatan
struktural Eselon III a.

(3) Kepala Sub Bagian pada Inspektorat Daerah adalah jabatan struktural
Eselon IV a.
Pasal 19

(1) Inspektur diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dari Pegawai Negeri Sipil
yang memenuhi syarat atas usulan Sekretaris Daerah sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan.

(2) Sekretaris, Inspektur Pembantu, Kepala Sub Bagian, dan Kelompok Jabatan
Fungsional diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dari Pegawai Negeri Sipil
yang memenuhi syarat atas usul Inspektur melalui Sekretaris Daerah sesuai
dengan Peraturan Perundang-undangan.

(3) Pengangkatan dan pemberhentian Inspektur dan Inspektur Pembantu


sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dan (2) dilakukan dengan terlebih dahulu
berkonsultasi secara tertulis kepada Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.

BAB VIII
PEMBIAYAAN

Pasal 20
Segala biaya yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dan fungsi Inspektorat
Daerah dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Kepulauan Meranti atau bantuan lainnya yang sah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 21

Pemangku Jabatan di lingkungan Inspektorat tetap memangku jabatannya


sampai dilakukannya pelantikan terhadap pejabat baru berdasarkan Peraturan
Bupati ini.

BAB X
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 22

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati Kepulauan
Meranti Nomor 30 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas
pokok dan Fungsi, serta Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Kepulauan Meranti
(Berita Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2018 Nomor 30) dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 23

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kepulauan
Meranti.

Ditetapkan di Selatpanjang
pada tanggal 4 Januari 2021

BUPATI KEPULAUAN MERANTI,

TTD

IRWAN

Diundangkan di Selatpanjang
pada tanggal 4 Januari 2021

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI,

TTD

KAMSOL

BERITA DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI TAHUN 2021 NOMOR 5


LAMPIRAN
PERATURAN BUPATI KEPULAUAN MERANTI
NOMOR 5 TAHUN 2021
TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN, ORGANISASI, TUGAS
POKOK DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA
INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN
MERANTI

INSPEKTUR DAERAH

SEKRETARIS

SUBBAGIAN SUBBAGIAN SUBBAGIAN


PERENCANAAN ANALISIS DAN EVALUASI ADMINISTRASI UMUM
DAN KEUANGAN

INSPEKTUR INSPEKTUR INSPEKTUR INSPEKTUR INSPEKTUR


PEMBANTU I PEMBANTU II PEMBANTU III PEMBANTU IV PEMBANTU V

JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL

BUPATI KEPULAUAN MERANTI,

TTD

IRWAN

Anda mungkin juga menyukai