Anda di halaman 1dari 26

SALINAN

BUPATI MANOKWARI
PROVINSI PAPUA BARAT

PERATURAN BUPATI KABUPATEN MANOKWARI


NOMOR 297 TAHUN 2020

TENTANG

PERUBAHAN PERATURAN BUPATI MANOKWARI NOMOR 10


TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MANOKWARI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MANOKWARI,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan


Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah dan Pasal 3 Peraturan Daerah Kabupaten
Manokwari Nomor 6 Tahun 2020 tentang Perubahan
Peraturan Daerah Kabupaten Manokwari Nomor 8 tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a, perlu membentuk Peraturan Bupati tentang
Perubahan Peraturan Bupati Manokwari Nomor 10 Tahun
2017tentang Uraian Tugas dan Fungsi Sekretariat Daerah
Kabupaten Manokwari;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang
Pembentukan Propinsi Irian Barat dan Kabupaten-
Kabupaten Otonom di Propinsi Irian Barat (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
2907);
2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi
Khusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4151) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2008
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Perubahan
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi
Khusus Bagi Provinsi Papua Menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4884);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234) sebagaimana telah di ubah dengan Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2019 tentang perubahan atas Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6398);
5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5494);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Perubahan Nama Provinsi Irian Jaya Barat Menjadi Provinsi
Papua Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4718);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Tahun 2015 Nomor 2036) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120
Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah (Berita Negara Tahun 2018 Nomor
157);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2019
tentang Pedoman Nomenklatur dan Unit Kerja Sekretariat
Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Manokwari Nomor 8 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Manokwari (Lemabaran daerah
Kabupaten Manokwari Tahun 2016 Nomor 8), sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Manokwari Nomor 6 Tahun 2020 tentang Perubahan
Peraturan Daerah Kabupaten Manokwari Nomor 8 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Manokwari (Lembaran Daerah
Kabupaten Manokwari Tahun 2020 Nomor 6);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERUBAHAN PERATURAN BUPATI MANOKWARI NOMOR 10


TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MANOKWARI.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Manokwari.
2. Bupati adalah Bupati Kabupaten Manokwari.
3. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
4. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Manokwari.
5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Kabupaten
6. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Manokwari.
7. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Manokwari.

BAB II
KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 2
(1) Sekretariat Daerah merupakan unsur Pemerintah Daerah.
(2) Sekretariat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh
seorang Sekretaris Daerah yang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati.

Pasal 3
Susunan Organisasi Sekretariat Daerah, terdiri dari:
a. Sekretaris Daerah;
b. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan, membawahi:
1. Bagian Pemerintahan, terdiri dari:
a) Sub Bagian Administrasi Pemerintahan;
b) Sub Bagian Administrasi Kewilayahan; dan
c) Sub Bagian Kerja Sama dan Otonomi Daerah.
2. Bagian Kesejahteraan Rakyat, terdiri dari:
a) Sub Bagian Bina Mental Spiritual;
b) Sub Bagian Kesejahteraan Sosial; dan
c) Sub Bagian Kesejahteraan Masyarakat.
3. Bagian Hukum, terdiri dari:
a) Sub Bagian Perundang-Undangan;
b) Sub Bagian Bantuan Hukum; dan
c) Sub Bagian Dokumentasi dan Informasi.
c. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, membawahi:
1. Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam, terdiri dari:
a) Sub Bagian Pembinaan BUMD dan BLUD;
b) Sub Bagian Perekonomian; dan
c) Sub Bagian Sumber Daya Alam.
2. Bagian Administrasi Pembangunan, terdiri dari:
a) Sub Bagian Penyusunan Program;
b) Sub Bagian Pengendalian Program; dan
c) Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan.
3. Bagian Pengadaan Barang dan Jasa, terdiri dari:
a) Sub Bagian Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa;
b) Sub Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik; dan
c) Sub Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang dan Jasa.
d. Asisten Administrasi Umum, membawahi:
1. Bagian Umum, terdiri dari:
a) Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan, Staf Ahli dan Kepegawaian;
b) Sub Bagian Keuangan; dan
c) Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan.
2. Bagian Organisasi, terdiri dari:
a) Sub Bagian Kelembagaan dan Analisis Jabatan;
b) Sub Bagian Pelayanan Publik dan Tata Laksana; dan
c) Sub Bagian Kinerja dan Reformasi Birokrasi.
3. Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, terdiri dari:
a) Sub Bagian Protokol;
b) Sub Bagian Komunikasi Pimpinan; dan
c) Sub Bagian Dokumentasi Pimpinan.

Pasal 4
(1) Asisten dipimpin oleh seorang Asisten yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Sekretaris Daerah.
(2) Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Bagian, yang berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Daerah melalui Asisten
(3) Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berkedudukan
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian.
Pasal 5
Bagan Susunan Organisasi Sekretariat Daerah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3, tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Bupati ini.

BAB III
TUGAS DAN FUNGSI

Bagian Kesatu
Sekretaris Daerah

Pasal 6
(1) Sekretaris Daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyusunan
kebijakan dan pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerintahan,
administrasi, organisasi, dan tata laksana serta memberikan pelayanan
administratif kepada seluruh Perangkat Daerah dengan merencanakan,
mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi agar tercipta
kinerja pemerintah daerah yang mantap dan terpercaya.
(2) Berdasarkan tugas sebagaimana pada ayat (1), Sekretaris Daerah
mempunyai fungsi:
a. menetapkan rencana dan program kerja Sekretariat Daerah
berdasarkan Renstra Sekretariat Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD), usulan program dan permasalahan
serta skala prioritas di bidangnya untuk kejelasan kebijakan;
b. mengoordinasikan penyusunan rancangan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD), pelaksanaan APBD dan perubahan APBD;
c. membantu Bupati menyusun sasaran kebijakan umum dengan
membuat kajian analisis strategis untuk menciptakan arah yang
terfokus di dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah;
d. mengkoordinasikan penyusunan bahan perumusan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah dan Jangka Panjang Daerah, Bahan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat
Daerah, penetapan kinerja (TAPKIN) Sekretariat Daerah, bahan Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati, bahan Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) dan bahan Informasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (IPPD);
e. mendistribusikan tugas kepada unsur Asisten dan Staf Ahli Bupati di
lingkup Sekretariat Daerah dan Perangkat Daerah lainnya dengan
mendisposisi dan memberikan perintah tugas berdasarkan tugas pokok
dan fungsi agar implementasi/ketugasan dapat berjalan lancar;
f. mengkoordinasikan tugas dan fungsi kepada bawahan sesuai tugas dan
tanggung jawabnya untuk kelancaran pelaksanaan program Sekretariat
Daerah;
g. membina dan mengevaluasi kinerja bawahan di lingkungan Sekretariat
Daerah setiap saat sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang
diberikan agar proses pelaksanaan tugas dan fungsi berjalan tertib dan
lancar;
h. membina manajemen pengelolaan barang milik daerah/aset daerah;
i. membina pengembangan sistem informasi manajemen pemerintahan
daerah;
j. membina keharmonisan hubungan kerja perangkat daerah dengan
melalui rapat koordinasi pimpinan dan arahan konstruktif untuk
mencapai optimalisasi target-target pelaksanaan pemerintah daerah
berdasarkan visi dan misi;
k. menyelenggarakan koordinasi, penetapan saran kebijakan umum dan
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan
masyarakat dengan menerapkan sistem koordinasi dan telaah staf
secara terstruktur dan hierarkhis untuk mencapai efektivitas dan
efisiensi;
l. menetapkan kebijakan teknis secara proporsional sebagai pedoman
penyelenggaraan pemerintahan;
m. memberikan pelayanan teknis kepada Bupati, Wakil Bupati dan kepada
seluruh Perangkat Daerah;
n. menyelenggarakan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat dengan
menilai implementasi tugas pokok dan fungsi dan laporan akuntabilitas
kinerja masing-masing perangkat daerah secara periodik sebagai bahan
pembinaan dan penilaian kinerja perangkat daerah;
o. melaksanakan fasilitasi dan evaluasi kinerja Badan Usaha Milik
Daerah;
p. melaksanakan pembinaan fasilitasi dan koordinasi pelaksanaan tugas-
tugas pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat secara
periodik untuk kelancaran penyelenggaraan roda pemerintahan,
pembangunan, dan pelayanan masyarakat;
q. memimpin dan mengkoordinasikan penyusunan RPJMD, RAPBD,
Perubahan APBD, dan tugas-tugas administrasi dan pelayanan lainnya
berdasarkan usulan program dan permasalahan serta skala prioritas di
bidangnya untuk kejelasan kebijakan;
r. mengarahkan, membina, dan mengevaluasi kinerja penyelenggaraan
tugas pokok dan fungsi Perangkat Daerah dengan merumuskan sistem
organisasi dan manajemen pemerintah daerah agar kegiatan perangkat
daerah dapat berjalan dengan sinergis;
s. melaksanakan koordinasi program dan kegiatan instansi vertikal
dengan menjalin kerja sama secara terpadu agar tercipta sinkronisasi
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan
masyarakat;
t. mengoordinasikan penyelenggaraan kerjasama pemerintah daerah
dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, pemerintah
daerah kabupaten/kota, instansi pemerintah dalam dan luar negeri,
dan/atau swasta;
u. melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi penyelenggaraan
pemerintahan dan urusan dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Pusat;
v. mengkoordinasikan penyusunan laporan penyelenggaraan tugas-tugas
pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat sesuai
prosedur dan ketentuan yang berlaku sebagai pertanggungjawaban dan
bahan rencana yang akan datang;
w. mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-
undangan yang berkaitan dengan lingkup tugasnya sebagai pedoman
dalam melaksanakan tugas;
x. mengevaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan Sekretariat Daerah
dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka
perbaikan kinerja di masa mendatang;
y. membuat laporan pelaksanaan tugas di lingkungan Sekretariat Daerah
sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku sebagai
pertanggungjawaban dan bahan rencana yang akan datang;
z. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati baik
lisan maupun tertulis;

Bagian Ketiga
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat

Pasal 8
(1) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas
membantu Sekretaris Daerah dalam penyusunan kebijakan daerah di
bidang pemerintahan dan hukum, dan pengoordinasian penyusunan
kebijakan daerah di bidang kesejahteraan rakyat.
(2) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat dalam melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan daerah di bidang pemerintahan dan hukum;
b. pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah di bidang
kesejahteraan rakyat;
c. pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah di bidang
pemerintahan, hukum, dan kesejahteraan rakyat;
d. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
pemerintahan dan hukum;
e. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah terkait
pencapaian tujuan kebijakan, dampak yang tidak diinginkan, dan
faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan kebijakan di bidang
kesejahteraan rakyat;
f. penyiapan pelaksanaan pembinaan administrasi pemerintahan dan
pembangunan serta sumber daya aparatur di bidang pemerintahan,
hukum, dan kesejahteraan rakyat; dan
g. pelaksaaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Daerah di bidang
pemerintahan, hukum, dan kesejahteraan rakyat yang berkaitan
dengan tugasnya.
Paragraf 1
Bagian Pemerintahan

Pasal 9
(1) Bagian Pemerintahan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan daerah, pengoordinasian perumusan kebijakan
daerah, pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah,
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah, pelaksanaan
pembinaan administrasi di bidang administrasi pemerintahan, administrasi
kewilayahan dan kerja sama dan otonomi daerah.
(2) Bagian Pemerintahan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan daerah di bidang administrasi
pemerintahan, administrasi kewilayahan dan kerja sama dan otonomi
daerah;
b. penyiapan bahan pengoordinasian perumusan kebijakan daerah di
bidang administrasi pemerintahan, administrasi kewilayahan dan kerja
sama dan otonomi daerah;
c. penyiapan bahan pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah
di bidang administrasi pemerintahan, administrasi kewilayahan dan
kerja sama dan otonomi daerah;
d. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
daerah di bidang administrasi pemerintahan, administrasi kewilayahan
dan kerja sama dan otonomi daerah;
e. penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan administrasi di bidang
administrasi pemerintahan, administrasi kewilayahan dan kerja sama
dan otonomi daerah; dan
f. pelaksaaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten Pemerintahan dan
Kesejahteraan Rakyat yang berkaitan dengan tugasnya.

Pasal 10
(1) Sub Bagian Administrasi Pemerintahan mempunyai tugas:
a. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan daerah bidang administrasi
pemerintahan;
b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan daerah dibidang administrasi
pemerintahan
c. menyiapkan bahan pengoordinasian pelaksanaan tugas di bidang
kependudukan dan pencatatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam
negeri, ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat;
d. memfasilitasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah; dan
e. menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
daerah bidang administrasi pemerintahan.
(2) Sub Bagian Administrasi Kewilayahan mempunyai tugas:
a. melaksanakan fasilitasi dan koordinasi pembentukan, penghapusan,
penggabungan dan pemekaran wilayah kecamatan dan/atau
kelurahan;
b. melaksanakan koordinasi penegasan batas daerah, distrik, kelurahan,
serta nama lain dan/atau pemindahan ibukota distrik;
c. melaksanakan fasilitasi toponimi dan pemetaan wilayah;
d. menyiapkan bahan penetapan kode dan data kewilayahan;
e. menyusun bahan kebijakan pelimpahan sebagian kewenangan Kepala
Daerah kepada Kepala Distrik;
f. menyusun bahan kebijakan pengelolaan dana kelurahan; dan
g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah
bidang administrasi kewilayahan.
(3) Sub Bagian Kerja sama dan Otonomi Daerah mempunyai tugas:
a. menyusun bahan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(LPPD);
b. menghimpun Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(ILPPD);
c. melaksanakan fasilitasi penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Organisasi Perangkat Daerah;
d. melaksanakan fasilitasi dan koordinasi proses pengusulan,
pengangkatan dan pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah;
e. memfasilitasi pengusulan Izin dan Cuti Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah;
f. menyusun bahan Laporan Akhir Masa Jabatan (AMJ) Kepala Daerah;
g. melaksanakan fasilitasi dan koordinasi persiapan dan pelaksanaan
Pemilihan Umum;
h. melaksanakan fasilitasi dan koordinasi proses administrasi pergantian
antar waktu pimpianan dan anggota legislatif;
i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah
bidang otonomi daerah;
j. menyiapkan bahan pelaksanaan perumusan kebijakan di bidang kerja
sama dalam negeri;
k. melaksanakan pengolahan data kerja sama daerah dalam negeri;
l. melaksanakan pengendalian dan perumusan data hasil kerja sama
daerah dalam negeri;
m. melaksanakan fasilitasi forum dan asosiasi Pemerintah Daerah;
n. melaksanaan pembinaan dan pengawasan kerja sama daerah dalam
negeri yang dilakukan oleh Perangkat Daerah di lingkungan pemerintah
kabupaten/kota; dan
o. melaksanaan penyusunan laporan hasil pelaksanaan kerja sama
daerah dalam negeri.

Paragraf 2
Bagian Kesejahteraan Rakyat

Pasal 11
(1) Bagian Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
pengoordinasian perumusan kebijakan daerah, pengoordinasian
pelaksanaan tugas Perangkat Daerah, pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan daerah di bidang keagamaan, kesejahteraan sosial
dan kesejahteraan masyarakat.
(2) Bagian Kesejahteraan Rakyat dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pengoordinasian perumusan kebijakan daerah di
bidang keagamaan, kesejahteraan sosial dan kesejahteraan masyarakat;
b. penyiapan bahan pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah
di bidang keagamaan, kesejahteraan sosial dan kesejahteraan
masyarakat;
c. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
daerah terkait pencapaian tujuan kebijakan, dampak yang tidak
diinginkan, dan faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan kebijakan
di bidang keagamaan, kesejahteraan sosial dan kesejahteraan
masyarakat; dan
d. pelaksaaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten Pemerintahan dan
Kesejahteraan Rakyat yang berkaitan dengan tugasnya.

Pasal 12
(1) Sub Bagian Bina Mental Spiritual mempunyai tugas:
a. menyiapkan data tentang sarana peribadatan, sarana pendidikan agama
dan pendidikan keagamaan;
b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan yang berhubungan dengan
sarana peribadatan, sarana pendidikan agama dan pendidikan
keagamaan;
c. menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
pengembangan sarana peribadatan, sarana pendidikan agama dan
pendidikan keagamaan;
d. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk pelaksanaan di bidang sarana
peribadatan, sarana pendidikan agama dan pendidikan keagamaan;
e. menyiapkan bahan pertimbangan pemberian bantuan di bidang sarana
peribadatan, sarana pendidikan agama dan pendidikan keagamaan;
f. menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan melakukan perumusan
kebijakan Daerah bidang lembaga dan kerukunan keagamaan;
g. menyiapkan dan mengoordinasikan bahan pedoman pembinaan lembaga
keagamaan dan kerukunan umat beragama;
h. melakukan pembinaan, fasilitasi dan pengembangan kerja sama antar
lembaga keagamaan dan kerukunan umat beragama;
i. menyiapkan bahan pengolahan data, saran, pertimbangan serta
koordinasi kegiatan dan penyusunan laporan program pembinaan umat
beragama dan kerja sama antar lembaga keagamaan;
j. melakukan koordinasi lintas sektor dan pertemuan/rapat-rapat
koordinasi di bidang kerukunan umat beragama dan serta kerja sama
antar lembaga keagamaan;
k. memfasilitasi dan mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan kerukunan
umat beragama dan aliran serta kerja sama antar lembaga keagamaan;
l. memfasilitasi dan mengoordinasikan kegiatan musyawarah antar umat
beragama dan aliran kepercayaan;
m. menyiapkan bahan dan mengoordinasikan kegiatan forum kerukunan
umat beragama dan konsultasi kerukunan hidup antar umat beragama
dan aliran kepercayaan;
n. melakukan koordinasi kerja sama sosial kemasyarakatan dan konsultasi
penanggulangan secara dini masalah dan kasus kerukunan hidup antar
umat beragama dan aliran kepercayaan;
o. melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan kerukunan umat beragama
dan aliran kepercayaan; dan
p. menyiapkan bahan, dan melakukan pemantauan dan evaluasi kebijakan
Daerah bidang lembaga dan kerukunan keagamaan.
(2) Sub Bagian Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas:
a. menyiapkan bahan pengoordinasian perumusan kebijakan pemerintah
daerah di bidang sosial, transmigrasi, kesehatan, pemberdayaan
perempuan, perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga
berencana;
b. menyiapkan bahan pengoordinasian pelaksanaan kebijakan pemerintah
daerah di bidang sosial, transmigrasi, kesehatan, pemberdayaan
perempuan, perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga
berencana;
c. menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan pemerintah daerah di bidang sosial, transmigrasi, kesehatan,
pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, pengendalian
pendudukdan keluarga berencana;
d. menyiapkan bahan pelayanan administrasi penyelenggaraan urusan
pemerintahan bidang sosial, transmigrasi, kesehatan, pemberdayaan
perempuan, perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga
berencana;
e. menyiapkan bahan penyuluhan dan sosialisasi program transmigrasi
kepada masyarakat;
f. menyiapkan bahan kerjasama dengan daerah penempatan transmigrasi;
g. menyiapkan bahan pengarahan dan perpindahan serta fasilitasi
perpindahan transmigrasi;
h. melakukan seleksi dan pelatihan calon transmigran;
i. melakukan pemberangkatan dan pengawalan calon transmigran dari
daerah asal ke transito Kabupaten, Provinsi dan lokasi transmigrasi;
j. menyiapkan bahan fasilitasi pemberian hibah dan bantuan sosial
kepada Badan/Lembaga, Ormas, kelompok masyarakat dan individu
atau keluarga; dan
k. menyiapkan bahan pembinaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan
hibah dan bantuan sosial kepada Badan/Lembaga, Ormas, kelompok
masyarakat dan individu atau keluarga.
(3) Sub Bagian Kesejahteraan Masyarakat mempunyai tugas:
a. menyiapkan bahan pengoordinasian perumusan kebijakan pemerintah
daerah di bidang kepemudaan dan olahraga, dan bidang pariwisata;
b. menyiapkan bahan pengoordinasian pelaksanaan kebijakan pemerintah
daerah di bidang kepemudaan dan olahraga, dan bidang pariwisata;
c. menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan pemerintah daerah di bidang kepemudaan dan olahraga, dan
bidang pariwisata; dan
d. menyiapkan bahan pelayanan administrasi penyelenggaraan urusan
pemerintahan bidang kepemudaan dan olahraga, pariwisata dan
kemasyarakatan lainnya.

Paragraf 3
Bagian Hukum

Pasal 13
(1) Bagian Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan daerah, pengoordinasian perumusan kebijakan daerah,
pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah, pelaksanaan
pemantauan dan evaluasi di bidang perundang-undangan, bantuan hukum
dan dokumentasi dan informasi.
(2) Bagian Hukum dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan daerah di bidang perundang-
undangan, bantuan hukum serta dokumentasi dan informasi;
b. penyiapan bahan pengoordinasian perumusan kebijakan daerah di
bidang perundang-undangan, bantuan hukum serta dokumentasi dan
informasi;
c. penyiapan bahan pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah
di di bidang perundang-undangan, bantuan hukum serta dokumentasi
dan informasi;
d. penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang
perundang-undangan, bantuan hukum serta dokumentasi dan
informasi; dan
e. pelaksaaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten Pemerintahan dan
Kesejahteraan Rakyat yang berkaitan dengan tugasnya.

Pasal 14
(1) Sub Bagian Perundang-Undangan mempunyai tugas:
a. menyiapkan bahan penyusunan produk hukum daerah;
b. melaksanakan harmonisasi dan sinkronisasi produk hukum daerah;
c. menyiapkan bahan penjelasan Kepala Daerah dalam proses penetapan
Peraturan Daerah;
d. menyiapkan bahan analisa dan kajian produk hukum daerah;
e. melaksanakan pembinaan penyusunan produk hukum Daerah;
f. menyiapkan bahan administrasi pengundangan dan autentifikasi produk
hukum daerah; dan
g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan produk hukum
daerah.
(2) Sub Bagian Bantuan Hukum mempunyai tugas:
a. melaksanakan koordinasi permasalahan hukum dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah;
b. melaksanakan fasilitasi bantuan hukum, konsultasi hukum dan
pertimbangan hukum serta perlindungan hukum bagi unsur pemerintah
daerah dalam sengketa hukum baik di dalam maupun di luar
pengadilan;
c. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi kerjasama dalam penanganan
perkara hukum;
d. melaksanakan koordinasi dan evaluasi penegakan dan perlindungan
Hak Asasi Manusia (HAM);
e. menyiapkan bahan penyusunan pendapat hukum (legal opinion); dan
f. melaksanakan evaluasi dan pelaporan terhadap hasil penanganan
perkara sengketa hukum.
(3) Sub Bagian Dokumentasi dan Informasi mempunyai tugas:
a. melaksanakan inventarisasi dan dokumentasi produk hukum daerah
dan peraturan perundang-undangan lainnya;
b. menghimpun serta mengolah data dan informasi sebagai bahan dalam
rangka pembentukan kebijakan daerah;
c. melaksanakan pengelolaan jaringan dokumentasi dan informasi hukum;
d. memberikan pelayanan administrasi informasi produk hukum;
e. melaksanakan sosialisasi, penyuluhan dan desiminasi produk hukum
daerah maupun peraturan perundang-undangan lainnya; dan
f. melaksanakan evaluasi dan pelaporan terhadap dokumentasi dan
informasi produk hukum daerah.

Bagian Keempat
Asisten Perekonomian dan Pembangunan

Pasal 15
(1) Asisten Perekonomian dan Pembangunan mempunyai tugas membantu
Sekretaris Daerah dalam penyusunan kebijakan daerah dan
pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah di bidang perekonomian
dan sumber daya alam, administrasi pembangunan, pengadaan barang dan
jasa.
(2) Asisten Perekonomian dan Pembangunan dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menyelenggarakan fungsi:
a. pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah di bidang perekonomian
dan sumber daya alam, administrasi pembangunan, pengadaan
barang/jasa;
b. pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah di bidang
perekonomian dan sumber daya alam, administrasi pembangunan,
pengadaan barang dan jasa;
c. penyusunan kebijakan daerah di bidang pengadaan barang dan jasa;
d. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
pengadaan barang dan jasa;
e. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah terkait
pencapaian tujuan kebijakan, dampak yang tidak diinginkan, dan faktor
yang mempengaruhi pencapaian tujuan kebijakan di bidang
perekonomian dan sumber daya alam, dan administrasi pembangunan;
dan
f. pelaksaaan fungsi lain yang diberikan oleh sekretaris daerah
perekonomian dan sumber daya alam, administrasi pembangunan, dan
pengadaan barang dan jasa yang berkaitan dengan tugasnya.

Paragraf 1
Bagian Prekonomian dan Sumber Daya Alam

Pasal 16
(1) Bagian Prekonomian dan Sumber Daya Alam mempunyai tugas
melaksanakan pengoordinasian perumusan kebijakan daerah,
pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah, pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pembinaan BUMD dan
BLUD, perekonomian, dan sumber daya alam.
(2) Bagian Prekonomian dan Sumber Daya Alam dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pengoordinasian perumusan kebijakan daerah di
bidang pembinaan BUMD dan BLUD, perekonomian, dan sumber daya
alam;
b. penyiapan bahan pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah
di bidang pembinaan BUMD dan BLUD, perekonomian, dan sumber
daya alam;
c. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
daerah terkait pencapaian tujuan kebijakan, dampak yang tidak
diinginkan, dan faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan kebijakan
di bidang pembinaan BUMD dan BLUD, perekonomian, dan sumber
daya alam; dan
d. pelaksaaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten Perekonomian dan
Pembangunan yang berkaitan dengan tugasnya.

Pasal 17
(1) Sub Bagian Pembinaan BUMD dan BLUD mempunyai tugas:
a. menyiapkan bahan perumusan penetapan kebijakan teknis pengelolaan
Badan Usaha Milik Daerah dan Badan Layanan Umum Daerah;
b. menyiapkan bahan pembinaan pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah
dan Badan Layanan Umum Daerah;
c. melakukan analisa perkembangan dan pencapaian kinerja Badan Usaha
Milik Daerah dan dan Badan Layanan Umum Daerah; dan
d. melakukan monitoring dan evaluasi Badan Usaha Milik Daerah dan
Badan Layanan Umum Daerah.
(2) Sub Bagian Perekonomian mempunyai tugas:
a. menyusun bahan dan data serta analisa pengembangan pariwisata,
koperasi, UMKM, perindustrian, dan perdagangan;
b. menyusun bahan perumusan kebijakan pengembangan pariwisata,
koperasi, UMKM, perindustrian, dan perdagangan;
c. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait terhadap pelaksanaan
kegiatan pengembangan pariwisata, koperasi, UMKM, perindustrian, dan
perdagangan;
d. menyusun bahan penyusunan petunjuk pelaksanaan dan pedoman
umum pengembangan pariwisata, koperasi, UMKM, perindustrian, dan
perdagangan;
e. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengembangan
pariwisata, koperasi, UMKM, perindustrian, dan perdagangan; dan
f. memfasilitasi dan pembinaan di bidang pengembangan pariwisata,
koperasi, UMKM, perindustrian, dan perdagangan.
(3) Sub Bagian Sumber Daya Alam mempunyai tugas:
a. menyusun bahan dan data serta analisa di bidang pertanian,
perkebunan, ketahanan pangan, peternakan, perikanan, energi sumber
daya mineral dan lingkungan hidup;
b. menyusun bahan perumusan kebijakan di bidang pertanian,
perkebunan, ketahanan pangan, peternakan, perikanan, sumber daya
alam dan lingkungan hidup;
c. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait terhadap pelaksanaan
kegiatan pertanian, perkebunan, ketahanan pangan, peternakan,
perikanan, sumber daya alam dan lingkungan hidup;
d. menyusun bahan penyusunan petunjuk pelaksanaan dan pedoman
umum kegiatan pertanian, perkebunan, ketahanan pangan, peternakan,
perikanan, sumber daya alam dan lingkungan hidup;
e. melaksanakan pemantauan dan evaluasi serta pelaporan di bidang
pertanian, perkebunan, ketahanan pangan, peternakan, perikanan,
sumber daya alam dan lingkungan hidup;
f. memfasilitasi dan pembinaan di bidang pertanian, perkebunan, dan
ketahanan pangan, peternakan, perikanan, dan lingkungan hidup; dan
g. memfasilitasi kegiatan di bidang pertanian, perkebunan, dan ketahanan
pangan, peternakan, perikanan, dan lingkungan hidup.

Paragraf 2
Bagian Administrasi Pembangunan

Pasal 18
(1) Bagian Administrasi Pembangunan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan pengoordinasian perumusan kebijakan daerah, pengoordinasian
pelaksanaan tugas Perangkat Daerah, pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan daerah di bidang penyusunan program,
pengendalian program dan evaluasi dan pelaporan.
(2) Bagian Administrasi Pembangunan dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pengoordinasian perumusan kebijakan daerah di
bidang penyusunan program, pengendalian program dan evaluasi dan
pelaporan;
b. penyiapan bahan pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah
dibidang penyusunan program, pengendalian program dan evaluasi dan
pelaporan;
c. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
daerah terkait pencapaian tujuan kebijakan, dampak yang tidak
diinginkan, dan faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan kebijakan
di bidang penyusunan program, pengendalian program dan evaluasi dan
pelaporan; dan
d. pelaksaaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten Perekonomian dan
Pembangunan yang berkaitan dengan tugasnya.

Pasal 19
(1) Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas:
a. menyusun dan mempersiapkan rencana kegiatan penyusunan program
pembangunan daerah;
b. menyusun bahan kebijakan dalam rangka mempersiapkan program
pembangunan daerah;
c. m menyusun pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan
penyusunan program pembangunan daerah;
d. melaksanakan koordinasi dengan pemerintah pusat, provinsi dan
kabupaten kota lain serta pihak swasta dalam rangka penyusunan
sinergitas program pembangunan daerah;
e. melaksanakan sosialisasi dan koordinasi dalam rangka penyusunan
program pembangunan daerah;
f. melaksanakan penyusunan program pembangunan dalam rangka
mengembangkan akses pembangunan daerah;
g. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi penyusunan program
pembangunan dalam rangka mengurangi resiko dan kerugian pihak lain
dalam rangka kelancaran program pembangunan daerah; dan
h. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan program pembangunan
daerah.

(2) Sub Bagian Pengendalian Program mempunyai tugas:


a. menyusun rencana kegiatan pengendalian program pembangunan;
b. menyusun bahan kebijakan pengendalian pembangunan yang
diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta agar pembangunan
sesuai dengan program pembangunan daerah;
c. menyusun pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan
pembangunan dalam rangka pengendalian program pembangunan
daerah
d. melaksanakan koordinasi dengan berbagai pihak dalam rangka
mengurangi tingkat resiko dan kerugian akibat pelaksanaan program
pembangunan baik oleh pemerintah maupun swasta;
e. mengendalikan sinergitas program pembangunan baik oleh lembaga
pemerintah maupun swasta; dan
f. melaksanakan pembinaan dan fasilitasi dalam rangka pengendalian
pelaksanaan program pembangunan.
(3) Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas:
a. menyusun rencana monitoring dan pelaporan program pembangunan
daerah;
b. melaksanakan monitoring dan pelaporan pelaksanaan program
pembangunan daerah;
c. menyusun pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan program pembangunan daerah;
d. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi dalam rangka pelaksanaan
monitoring dan evaluasi program pembangunan daerah;
e. mencatat, menyusun rekomendasi dan menindaklanjuti hasil temuan
monitoring dan evaluasi program pembangunan daerah;
f. mengolah dan menyajikan data hasil evaluasi pelaksanaan program
pembangunan daerah; dan
g. menyusun hasil evaluasi dan pelaporan sebagai bahan perumusan
kebijakan program pembangunan daerah

Paragraf 3
Bagian Pengadaan Barang dan Jasa

Pasal 20
(1) Bagian Pengadaan Barang dan Jasa mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan daerah, pengoordinasian perumusan
kebijakan daerah, pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah,
pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang pengelolaan pengadaan
barang dan jasa, pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik,
pembinaan dan advokasi pengadaan barang dan jasa.
(2) Bagian Pengadaan Barang dan Jasa dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan daerah di bidang pengelolaan
pengadaan barang dan jasa, pengelolaan layanan pengadaan secara
elektronik, pembinaan dan advokasi pengadaan barang dan jasa.
b. penyiapan bahan pengoordinasian perumusan kebijakan daerah di
bidang pengelolaan pengadaan barang dan jasa, pengelolaan layanan
pengadaan secara elektronik, pembinaan dan advokasi pengadaan
barang dan jasa;
c. penyiapan bahan pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah
di bidang pengelolaan pengadaan barang dan jasa, pengelolaan layanan
pengadaan secara elektronik, pembinaan dan advokasi pengadaan
barang dan jasa;
d. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
daerah terkait pengelolaan pengadaan barang dan jasa, pengelolaan
layanan pengadaan secara elektronik, pembinaan dan advokasi
pengadaan barang dan jasa; dan
e. pelaksaaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten Perekonomian dan
Pembangunan yang berkaitan dengan tugasnya.
Pasal 21
(1) Sub Bagian Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa mempunyai tugas:
a. melaksanakan inventarisasi paket pengadaan barang/jasa;
b. melaksanakan riset dan analisis pasar barang/jasa;
c. melaksanakan penyusunan strategi pengadaan barang/jasa;
d. melaksanakan penyiapan dan pengelolaan dokumen pemilihan beserta
dokumen pendukung lainnya dan informasi yang dibutuhkan;
e. melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa;
f. melaksanakan penyusunan dan pengelolaan katalog elektronik
lokal/sektoral;
g. membantu perencanaan dan pengelolaan kontrak pengadaan
barang/jasa pemerintah; dan
h. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa
pemerintah.
(2) Sub Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik mempunyai
tugas:
a. melaksanakan pengelolaan seluruh sistem informasi pengadaan
barang/jasa (termasuk akun pengguna sistem pengadaan secara
elektronik) dan infrastrukturnya;
b. melaksanakan pelayanan pengadaan barang/jasa pemerintah secara
elektronik;
c. memfasilitasi pelaksanaan registrasi dan verifikasi pengguna seluruh
sistem informasi pengadaan barang/jasa;
d. mengidentifikasi kebutuhan pengembangan sistem informasi;
e. melaksanakan pengembangan sistem informasi yang dibutuhkan oleh
UKPBJ;
f. melaksanakan pelayanan informasi pengadaan barang/jasa pemerintah
kepada masyarakat luas;
g. mengelola informasi kontrak; dan
h. mengelola informasi manajemen barang/jasa hasil pengadaan.
(3) Sub Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang dan Jasa
mempunyai tugas:
a. melaksanakan pembinaan bagi para pelaku pengadaan barang/jasa
pemerintah, terutama para Pengelola Pengadaan Barang/Jasa dan
personel UKPBJ;
b. melaksanakan pengelolaan manajemen pengetahuan pengadaan
barang/jasa;
c. melaksanakan pembinaan hubungan dengan para pemangku
kepentingan;
d. melaksanakan pengelolaan dan pengukuran tingkat kematangan UKPBJ;
e. melaksanakan analisis beban kerja UKPBJ;
f. melaksanakan pengelolaan personil UKPBJ;
g. melaksanakan pengembangan sistem insentif personel UKPBJ;
h. memfasilitasi implementasi standarisasi layanan pengadaan secara
elektronik;
i. melaksanakan pengelolaan dan pengukuran kinerja pengadaan
barang/jasa pemerintah;
j. melaksanakan bimbingan teknis, pendampingan, dan/atau konsultasi
proses pengadaan barang/jasa pemerintah di lingkungan pemerintah
provinsi, kabupaten/kota, dan desa;
k. melaksanakan bimbingan teknis, pendampingan, dan/atau konsultasi
penggunaan seluruh sistem informasi pengadaan barang/jasa
pemerintah, antara lain SIRUP, SPSE, e-katalog, e-monev, SIKaP; dan
l. melaksanakan layanan penyelesaian sengketa kontrak melalui mediasi.

Bagian Kelima
Asisten Administrasi Umum

Pasal 22
(1) Asisten Administrasi Umum mempunyai tugas membantu Sekretaris
Daerah dalam pelaksanaan kebijakan, penyusunan kebijakan daerah dan
pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah di bidang umum,
organisasi, protokol dan komunikasi pimpinan.
(2) Asisten Administrasi Umum dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan kebijakan di bidang umum, protokol dan komunikasi
pimpinan;
b. penyusunan kebijakan daerah di bidang organisasi;
c. pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerahdi bidang
organisasi;
d. penyiapan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang umum,
organisasi, protokol dan komunikasi pimpinan;
e. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
organisasi;
f. penyiapan pelaksanaan pembinaan administrasi dan ASN pada instansi
daerah; dan
g. pelaksaaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Daerah dibidang
umum, organisasi, protokol dan komunikasi pimpinan yang berkaitan
dengan tugasnya.

Paragraf 1
Bagian Umum

Pasal 23
(1) Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pelaksanaan
kebijakan dan pemantauan dan evaluasi di bidang tata usaha pimpinan,
staf ahli dan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan.
(2) Bagian Umum dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang tata usaha pimpinan,
staf ahli dan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang tata
usaha pimpinan, staf ahli dan kepegawaian, keuangan, rumah tangga
dan perlengkapan; dan
c. pelaksaaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten Administrasi Umum
yang berkaitan dengan tugasnya.

Pasal 24
(1) Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan, Staf Ahli dan Kepegawain mempunyai
tugas:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi perkantoran yang meliputi
kegiatan tata usaha umum, persuratan, kepegawaian Sekretaris Daerah,
Asisten Sekretaris Daerah, Staf Ahli, dan rapat-rapat dinas;
b. melaksanakan pemantauan dan evaluasi di bidang pengelolaan
administrasi perkantoran yang meliputi kegiatan tata usaha umum,
persuratan, kepegawaian Sekretaris Daerah, Asisten Sekretaris Daerah,
Staf Ahli, dan rapat-rapat dinas; dan
c. melaksanakan pengelolaan kearsipan.
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas:
a. merencanakan kegiatan pengelolaan anggaran, keuangan, dan
pertanggungjawaban anggaran di lingkungan Sekretariat daerah;
b. menyusun dan melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan dan
pertanggungjawaban di lingkungan Sekretariat daerah;
c. melaksanakan teknis pengelolaan administrasi keuangan,
perbendaharaan, anggaran dan pertanggungjawaban dilingkungan
Sekretariat daerah;
d. melaksanakan tugas penatausahaan keuangan di lingkungan
Sekretariat daerah;
e. melaksanakan pengelolaan perbendaharaan, anggaran dan
pertanggungjawaban;
f. melaksanakan pembinaan dan fasilitasi perbendaharaan, anggaran dan
pertanggungjawaban di lingkungan Sekretariat daerah;
g. melaksanakan sitem pengendalian intern; dan
h. melakukan evaluasi dan pelaporan fungsi perbendaharaan, anggaran
dan pertanggungjawaban di lingkungan Sekretariat daerah.
(3) Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan mempunyai tugas:
a. melaksanakan urusan rumah tangga Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah serta Sekretariat daerah;
b. melaksanakan penyediaan akomodasi, jamuan, makanan dan minuman
untuk kegiatan Pemerintah Daerah, Tamu Pemerintah Daerah dan
rapat-rapat;
c. melaksanakan kebijakan pengamanan, pemeliharaan sarana dan
prasarana serta menjaga kebersihan kantor di lingkup Sekretariat
daerah;
d. melaksanakan kebijakan pengadaan perlengkapan Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah serta Sekretariat daerah;
e. melaksanakan kebijakan pengelolaan, penggunaan, pengendalian dan
pemeliharaan kendaraan dinas Kepala Daerah dan Wakil serta
Sekretariat daerah serta kendaraan dinas operasional dan sewa
kendaraan;
f. melaksanakan pemeliharaan sarana dan prasarana, menjaga kebersihan
dan pemeliharaan Rumah Dinas Kepala Daerah dan Wakil serta Rumah
Dinas Sekretariat daerah; dan
g. melaksanakan penyiapan sarana dan prasarana untuk mendukung
kegiatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah serta Sekretariat
daerah.

Paragraf 2
Bagian Organisasi

Pasal 25
(1) Bagian Organisasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan daerah, pengoordinasian perumusan kebijakan daerah,
pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah, pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kelembagaan dan
analisis jabatan, pelayanan publik dan tata laksana, dan kinerja dan
reformasi birokrasi.
(2) Bagian Organisasi dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan daerah di bidang kelembagaan
dan analisis jabatan, pelayanan publik dan tata laksana serta kinerja
dan reformasi birokrasi;
b. penyiapan bahan pengoordinasian perumusan kebijakan daerah di
bidang kelembagaan dan analisis jabatan, pelayanan publik dan tata
laksana serta kinerja dan reformasi birokrasi;
c. penyiapan bahan pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah
di bidang Kelembagaan dan Analisis Jabatan, Pelayanan Publik dan Tata
Laksana serta Kinerja dan Reformasi Birokrasi;
d. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
daerah di bidang kelembagaan dan analisis jabatan, pelayanan publik
dan tata laksana serta kinerja dan reformasi birokrasi; dan
e. pelaksaaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten Administrasi Umum
yang berkaitan dengan tugasnya.

Pasal 26
(1) Sub Bagian Kelembagaan dan Analisis Jabatan mempunyai tugas:
a. menyiapkan bahan penyusunan Struktur organisasi dan Tata Kerja
(SOTK);
b. menyusun bahan koordinasi perumusan tugas dan fungsi jabatan
organisasi Perangkat Daerah;
c. menyusun bahan evaluasi kelembagaan Perangkat Daerah dan unit
pelaksana teknis daerah;
d. menyusun Standar Kompetensi Jabatan (SKJ);
e. menyusun analisis jabatan, analisis beban kerja, dan evaluasi jabatan;
f. menyusun kajian akademik terhadap usulan penataan organisasi
Perangkat Daerah; dan
g. menyusun profil kelembagaan Perangkat Daerah.
(2) Sub Bagian Pelayanan Publik dan Tata Laksana mempunyai tugas:
a. menyusun pedoman tata naskah dinas, pakaian dinas, jam kerja,
metode kerja, prosedur kerja, dan pola hubungan kerja;
b. menyiapkan bahan pembinaan serta bimbingan teknis di bidang
ketatalaksanaan dan pelayanan publik bagi unit kerja/organisasi
Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah;
c. melaksanakan sosialisasi dan fasilitasi penyusunan Standar Pelayanan
Publik;
d. menghimpun dan memfasilitasi Standar Operasional Prosedur (SOP)
yang disusun oleh masing-masing Perangkat Daerah;
e. menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelayanan publik; dan
f. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi inovasi pelayanan publik.
(3) Sub Bagian Kinerja dan Reformasi Birokrasi mempunyai tugas:
a. menyusun bahan kebijakan teknis Peningkatan Kinerja dan Reformasi
Birokrasi;
b. menyusun bahan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Kabupaten;
c. menyusun road map reformasi birokrasi;
d. melakukan fasilitasi pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP); dan
e. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
Peningkatan Kinerja dan Reformasi Birokrasi.

Paragraf 3
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Pasal 27
(1) Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan pelaksanaan kebijakan, pengoordinasian
pelaksanaan tugas Perangkat Daerah, pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan daerah di bidang protokol, komunikasi pimpinan,
dan dokumentasi.
(2) Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang protokol, komunikasi
pimpinan, dan dokumentasi;
b. penyiapan bahan pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah
di bidang protokol, komunikasi pimpinan, dan dokumentasi;
c. penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
daerah terkait protokol, komunikasi pimpinan, dan dokumentasi; dan
d. pelaksaaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten Administrasi Umum
yang berkaitan dengan tugasnya.

Pasal 28
(1) Sub Bagian Protokol mempunyai tugas:
a. melaksanakan tata protokoler dalam rangka penyambutan tamu
pemerintah daerah;
b. menyiapkan bahan koordinasi dan/atau fasilitasi keprotokolan;
c. menyiapkan bahan informasi acara dan jadwal kegiatan Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah;
d. menginformasikan jadwal dan kegiatan Pemerintah Daerah; dan
e. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi kegiatan Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah
(2) Sub Bagian Komunikasi Pimpinan mempunyai tugas:
a. menjalin hubungan dengan berbagai pihak terkait pelaksanaan fungsi
juru bicara pimpinan daerah;
b. memberi masukan kepada pimpinan daerah tentang penyampaian
informasi tertentu;
c. memberikan informasi dan penjelasan kepada pihak-pihak terkait sesuai
dengan kebutuhan dan atau atas arahan pimpinan;
d. menghimpun dan mengolah informasi yang yang bersifat penting dan
mendesak sesuai kebutuhan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;
e. menyiapkan dan menggandakan bahan materi rapat;
f. menyiapkan dan menggandakan bahan materi kebijakan; dan
g. menyusun naskah sambutan dan pidato Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah.
(3) Sub Bagian Dokumentasi Pimpinan mempunyai tugas:
a. mendokumentasikan kegiatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;
b. menyusun notulensi rapat Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah; dan
c. memfasilitasi peliputan media terhadap kegiatan Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah.

BAB IV
TATA KERJA

Pasal 29
(1) Sekretaris Daerah, Asisten, Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian dalam
melaksanakan tugasnya menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi secara vertikal dan horizontal.
(2) Setiap Pimpinan satuan unit kerja dalam lingkungan Sekretariat Daerah
bertanggung jawab memimpin dan mengoordinasikan bawahannya masing-
masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas
bawahan.

Pasal 30
Setiap Pimpinan satuan unit kerja Pimpinan satuan unit kerja mengikuti dan
mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing
dan menyampaikan laporan secara periodik.

Pasal 31
(1) Kepala Sub Bagian menyampaikan laporan kepada Kepala Bagian sesuai
dengan bidang tugasnya.
(2) Kepala Bagian menindaklanjuti laporan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) kepada Sekretaris Daerah melalui Asisten.
(3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditembuskan kepada
pimpinan satuan unit kerja lain yang secara fungsional mempunyai
hubungan kerja.

Pasal 32
Laporan yang diterima oleh pimpinan satuan unit kerja, diolah dan
dipergunakan sebagai bahan evaluasi untuk penyempurnaan tugas lebih
lanjut.

BAB V
PENGANGKATAN DALAM JABATAN

Bagian Kesatu
Pengangkatan Dalam Jabatan

Pasal 33
Sekretaris Daerah, Asisten, Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian, dan pejabat-
pejabat lainnya di lingkungan Sekretariat Daerah diangkat dan diberhentikan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Kedua
Eselon

Pasal 34
(1) Sekretaris Daerah merupakan jabatan struktural eselon II.a atau Jabatan
Tinggi Pratama.
(2) Asisten merupakan jabatan struktural eselon II.b atau Jabatan Pimpinan
Tinggi Pratama.
(3) Kepala Bagian merupakan jabatan struktural eselon III. a atau Jabatan
Administrator.
(4) Kepala Sub Bagian merupakan jabatan struktural eselon IV.a atau Jabatan
Pengawas.

BAB VI
PEMBIAYAAN

Pasal 35
Pembiayaan untuk pelaksanaan tugas dan kegiatan Sekretariat Daerah
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 36
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten
Manokwari.

Ditetapkan di Manokwari
pada tanggal 22 Desember 2020

Plh. BUPATI MANOKWARI,

CAP/TTD

EDI BUDOYO

Diundangkan di Manokwari
pada tanggal 22 Desember 2020
Plh. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MANOKWARI,

CAP/TTD

MERSIYANAH DJALIMUN

BERITA DAERAH KABUPATEN MANOKWARI TAHUN 2020 NOMOR 297

Salinan sesuai dengan aslinya


AN. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MANOKWARI
KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAM

SIMSON DOWANSIBA, SH., MH


PEMBINA
NIP. 19760316 200312 1 006
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI MANOKWARI
NOMOR 297 TAHUN 2020
TENTANG PERUBAHAN PERATURAN BUPATI MANOKWARI
NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MANOKWARI

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KAB/KOTA TIPE B

SEKRETARIS DAERAH
KAB/KOTA

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
TERTENTU ASISTEN ASISTEN
ASISTEN
PEMERINTAHAN DAN PEREKONOMIAN
ADMINISTRASI
KESEJAHTERAAN DAN
RAKYAT UMUM
PEMBANGUNAN

BAGIAN BAGIAN BAGIAN


BAGIAN BAGIAN BAGIAN
BAGIAN BAGIAN PEREKONOM IAN BAGIAN PROTOKO L DAN
KESEJAHTERAAN ADMINISTRASI PENGADAAN
PEMERINTAHAN HUKUM DAN SUM BER UMUM ORGANISASI KO MUNIKASI
RAKYAT DAY A ALAM PEMBANGUNAN BARANG DAN JASA
PIMPINAN

SUBBAGIAN SUBBAGIAN
SUBBAGIAN SUBBAGIAN SUBBAGIAN SUBBAGIAN SUBBA GIAN
TATA USAHA PIMPINAN, SUBBAGIAN
ADM INISTRASI BINA MENTAL PERUNDANG- PEMBINAAN PENYUSUNAN PENGELOLAAN PENGADAAN
STAF AHLI DAN KELEMBAGAAN DAN SUBBAGIAN
BAR ANG DAN JASA
PEMERINTAHAN SPIRITUAL UNDANGAN BUM D DAN BLUD PROGRAM KEPEGAWAIAN ANALISIS JABATAN PROTOKOL

SUBBAGIAN SUBBAGIAN
SUBBAGIAN SUBBAGIAN PENGELOLAAN SUBBAGIAN SUBBAGIAN
SUBBAGIAN SUBBAGIAN PENGENDALIAN SUBBAGIAN
ADM INISTRASI KESEJAHTERAAN LAYANAN PENGADAAN KEUANGAN PELAYANAN PUBLIK KOMUNIKASI PIMPINAN
BANTUAN HUKUM PEREKONOM IAN PROGRAM DAN TATA LAKSANA
KEWILAYAHAN SOSIAL SECARA ELEKTR ONIK

SUBBAG IAN
SUBBAGIAN SUBBAGIAN SUBBAGIAN SUBBAGIAN
SUBBAGIAN SUBBAGIAN SUBBAGIAN PEM BINAAN DAN SUBBAGIAN
KERJA SAMA DAN EVALUASI DAN ADVOKASI RUMAH TANGGA KINERJA DAN
KESEJAHTERAAN DOKUMENTASI SUMBER DAY A DOKUMENTASI
OTONOM I PENGADAAN BARANG DAN PERLENGKAPAN REFORMASI
MASYARAKAT DAN INFORMASI ALAM PELAPORAN PIMPINAN
DAERAH DAN JASA BIROKRASI

Ditetapkan di Manokwari
pada tanggal 22 Desember 2020

Plh. BUPATI MANOKWARI,

CAP/TTD

EDI BUDOYO
Diundangkan di Manokwari
pada tanggal 22 Desember 2020

Plh. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MANOKWARI,

CAP/TTD

MERSIYANAH DJALIMUN

Salinan sesuai dengan aslinya


AN. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MANOKWARI
KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAM

SIMSON DOWANSIBA, SH., MH


PEMBINA
NIP. 19760316 200312 1 006

Anda mungkin juga menyukai