BUPATI PONOROGO
PROVINSI JAWA TIMUR
TENTANG
BUPATI PONOROGO,
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Ponorogo.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Ponorogo.
3. Bupati adalah Bupati Ponorogo.
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten
Ponorogo.
5. Dinas adalah Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kabupaten Ponorogo.
6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana Kabupaten Ponorogo.
7. Sekretaris Dinas adalah Sekretaris Dinas Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Ponorogo.
8. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi
fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang
berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu.
9. Pejabat Fungsional adalah Pegawai ASN yang menduduki
Jabatan Fungsional pada instansi pemerintah.
-4-
BAB II
KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 2
(1) Dinas merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah di bidang Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana.
(2) Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
Pasal 3
(1) Susunan Organisasi Dinas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2, terdiri atas:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahi Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian dan Kelompok Jabatan Fungsional;
c. Bidang Keluarga Berencana, membawahi Kelompok
Jabatan Fungsional;
d. Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga,
membawahi Kelompok Jabatan Fungsional;
e. Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan
Penggerakan membawahi Kelompok Jabatan Fungsional;
f. Unit Pelaksana Teknis; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional;
(2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
dipimpin oleh Sekretaris yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c, huruf d, dan huruf e dipimpin oleh Kepala Bidang
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Dinas.
(4) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Umum
dan Kepegawaian yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Sekretaris.
-5-
BAB III
URAIAN TUGAS DAN FUNGSI
Bagian Ke Satu
Dinas
Pasal 4
(1) Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 mempunyai
tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten yang
diberikan kepada kabupaten di bidang pengendalian
penduduk dan keluarga berencana dan tugas pembantuan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Dinas menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan urusan pengendalian penduduk dan
keluarga berencana;
b. pelaksanaan kebijakan urusan pengendalian penduduk
dan keluarga berencana;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pengendalian
penduduk dan keluarga berencana;
d. pelaksanaan administrasi dinas di bidang pengendalian
penduduk dan keluarga berencana; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait
dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua
Sekretariat
Pasal 5
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)
huruf b, mempunyai tugas koordinasi penyusunan program,
evaluasi dan pelaporan, administrasi umum, administrasi
kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga
Dinas.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sekretariat menyelenggarakan fungsi :
a. pengoordinasian penyusunan program dan
penyelenggaraan tugas tugas Dinas secara terpadu dan
tugas pelayanan administratif;
b pengelolaan administrasi dan pembinaan kepegawaian
dilingkungan Dinas;
c. pengelolaan administrasi keuangan dan pembayaran gaji
pegawai;
d. pengelolaan surat menyurat, kearsipan, ketatalaksaaan
dan kepustakaan Dinas;
-6-
Pasal 6
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b mempunyai tugas:
a. melakukan pengelolaan dan pembinaan administrasi umum
dan ketatalaksjanaan dilingkungan Dinas;
b. melaksanakan urusan rumah tangga dan keamanan Dinas;
c. pelaksanaan penyusunan rencana dan pengadaan sarana
prasarana kebutuhan Dinas;
d. melakukan penyusunan rencana, pengelolaan dan perawatan
perlengkapan kantor;
e. menyelenggarakan inventarisasi kekayaaniasset dilingkungan
Dinas;
f. menyelenggarakan protokoler, humas dan perjalanan Dinas;
g. mengelola adiministrasi dan pembinaan kepegawaian
dilingkungan Dinas; dan
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris
Dinas.
Bagian Ketiga
Bidang Keluarga Berencana
Pasal 7
(1) Bidang Keluarga Berencana sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (1) huruf c, mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan teknis dibidang pelaksanaan keluarga berencana
dan kesehatan reproduksi di Daerah.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Keluarga Berencana mempunyai fungsi :
a. perurnusan kebijakan teknis daerah dibidang keluarga
berencana;
b. pelaksanaan kebijakan teknis daerah dibidang keluarga
berencana;
c. pelaksanaan penyelenggaraan norma, standar prosedur
dan criteria dibidang keluarga berencana;
d. pelaksanaan penerimaan, penyimpanan, pengendalian dan
pendistribusian alat obat kontrasepsi di kabupaten;
e. pelaksanaan pelayanan keluarga berencana di
kabupaten;
f. pelaksanaan pembinaan kesertaan ber Keluarga
Berencana (KB) di kabupaten;
g. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dibidang Keluarga
Berencana (KB);
-7-
Bagian Keempat
Bidang Ketahanan Dan Kesejahteraan Keluarga
Pasal 8
(1) Bidang Ketahanan Dan Kesejahteraan Keluarga sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf d, mempunyai tugas
mengumpulkan bahan dalam rangka koordinasi dan
pelaksanaan serta evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
program di Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan
Pemberdayaan Keluarga.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Ketahanan Dan Kesejahteraan Keluarga
mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan keterpaduan dan sinkronisasi serta
pengembangan pelaksanaan program pemberdayaan
ekonomi keluarga, ketahanan keluarga balita anak dan
lansia, ketahanan keluarga remaja dan pelembagaan
keluarga kecil berkualitas;
b. pelaksanaan hubungan kerja dengan bidang dan instansi
teknis terkait dalam pelaksanaan program pemberdayaan
ekonomi keluarga, ketahanan keluarga balita anak dan
lansia, ketahanan keluarga remaja dan pelembagaan
keluarga kecil berkualitas;
c. pelaksanaan identifikasi, analisis dan penyelesaian
masalah yang berkaitan dengan program pemberdayaan
ekonomi keluarga, ketahanan keluarga balita anak dan
lansia, ketahanan keluarga remaja dan pelembagaan
keluarga kecil berkualitas;
d. pelaksanaan pengembangan kegiatan lainnya yang
mendukung pola yang berkaitan dengan pemberdayaan
ekonomi keluarga, ketahanan keluarga balita anak dan
lansia, ketahanan keluarga remaja dan pelembagaan
keluarga kecil berkualitas;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
bidang Ketahanan dan Keseiahteraan Keluarga; dan
f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas.
Bagian Kelima
Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan
Pasal 9
(1) Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan
Penggerakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)
huruf e, mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis di
bidang pengendalian penduduk, penyuluhan dan penggerakan
di kabupaten.
-8-
BAB IV
UNIT PELAKSANA TEKNIS
Pasal 10
Pada Dinas dapat dibentuk UPT untuk melaksanakan kegiatan
teknis operasional dan/atau kegiatan tenis penunjang Dinas yang
ditetapkan dengan Peraturan Bupati tersendiri.
-9-
BAB V
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasai 1 1-
(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan
kegiatan sesuai dengan jenjang jabatan fungsional masing-
masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri dari beberapa jabatan fungsional dan terbagi
dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
(3) Jenis, jenjang dan jumlah jabatan fungsional ditetapkan oleh
Bupati berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, sesuai
peraturan perundang- undangan.
(4) Jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
diduduki oleh pejabat fungsional sesuai peraturan perundang-
undangan.
(5) Pejabat Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dapat ditunjuk dan diberikan tugas sebagai sub koordinator
untuk membantu pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretaris
atau Kepala Bidang.
(6) Pejabat fungsional yang ditugaskan sebagai Sub Koordinator
berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab secara
langsung kepada Sekretaris atau Kepala Bidang.
(7) Sub koordinator sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
ditetapkan oleh pejabat pembina kepegawaian atas usulan
pejabat yang berwenang.
(8) Ketentuan mengenai nomenklatur dan tugas Sub Koordinator
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) ditetapkan oleh Bupati.
BAB VI
TATA KERJA
Pasal 12
(1) Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Kepala
Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, dan
Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan
masing-masing maupun antar satuan organisasi di
lingkungan Pemerintah Kabupaten serta Instansi lain diluar
Pemerintah Kabupaten sesuai dengan tugas pokoknya
masing-masing.
(2) Setiap pimpinan satuan organisasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) waiib mengawasi bawahannya masing-masing
dan biia terjadi penyimpangan agar mengambii langkah-
langkah yang diperlukan.
(3) Setiap pimpinan satuan organisasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) bertanggungjawab memimpin dan
mengkoordinasi bawahan masing- masing dan memberikan
bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas
bawahannya.
-10-
BAB VII
PENGISIAN JABATAN
Pasal 13
(1) Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dari
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang memenuhi syarat sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Dinas diisi oleh pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pegawai Aparatur Sipil Negara yang menduduki jabatan
pimpinan tinggi, jabatan administrator dan jabatan pengawas
pada Dinas wajib memenuhi persyaratan kompetensi:
a. teknis;
b. manajerial; dan
c. sosial kultural.
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 14
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, pejabat yang ada
tetap menduduki jabatannya dan melaksanakan tugasnya sampai
dengan ditetapkannya :
a. pejabat fungsional berdasarkan hasil dari penyetaraan
jabatan; dan /atau
b. pejabat yang baru berdasarkan Peraturan Bupati ini.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
Bagan Struktur Organisasi Dinas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
-11-
Pasal 16
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati
Nomor 66 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pengendalian
Penduduk Dan Keluarga Berencana. (Berita Daerah Kabupaten
Ponorogo Tahun 2016 Nomor 66) dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 17
nitetpkan cl i Ponorogo
pada tanggal 31 Desember 2021
BUPATI PONOROGO,
TTD.
H. SUGIRI SANCOKO
Diundangkan di Ponorogo
pada tanggal 31-12-2021
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN PONOROGO,
TTD.
AGUS PRAMONO
STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PONOROGO
KEPALA DINAS
_J
SEKRETARIAT