TENTANG
TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN GARUT
BUPATI GARUT,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 Peraturan
Daerah Kabupaten Garut Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Garut, maka perlu menetapkan tugas, fungsi dan tata kerja
Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Garut;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang
Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Pendapatan Daerah
Kabupaten Garut;
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Garut.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
3. Bupati adalah Bupati Garut.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah
lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah.
5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Kepala Daerah dan DPRD dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
6. Perangkat Daerah Kabupaten adalah unsur pembantu Bupati dan DPRD
Kabupaten dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah.
7. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Garut
8. Badan adalah Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Garut.
9. Kepala Badan adalah Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Garut.
10. Unit Pelaksana Teknis Badan adalah unsur pelaksana teknis Badan yang
melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang
tertentu.
11. Kepala Unit Pelaksana Teknis Badan adalah Kepala Unit Pelaksana Teknis pada
Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Garut.
12. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi
tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melaksanakan kegiatan yang didasarkan pada keahlian atau
keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.
BAB II
TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS
Bagian Kesatu
Badan
Pasal 2
(1) Badan merupakan unsur penunjang urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
4
(2) Tugas dan fungsi Dinas adalah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2)
dan ayat (3) Peraturan Bupati Garut Nomor 27 Tahun 2016 tentang Kedudukan
dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Garut.
(3) Struktur Organisasi Dinas adalah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71
Peraturan Bupati Garut Nomor 27 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan
Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Garut.
Bagian Kedua
Kepala Badan
Pasal 3
(1) Kepala Badan mempunyai tugas memimpin, merumuskan kebijakan teknis
operasional, mengkoordinasikan, melaksanakan kerja sama dan mengendalikan
pelaksanaan urusan pemerintahan bidang keuangan pendapatan daerah yang
meliputi Kesekretariatan, Pendataan dan Penetapan, Penagihan, Akuntansi dan
Pelaporan serta Pengembangan dan Kerjasama.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Badan Pendapatan Daerah mempunyai fungsi:
a. perumusan dan pengaturan kebijakan teknis bidang pendapatan sesuai
dengan kebijakan nasional dan provinsi serta kebijakan umum daerah;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang
Pendataan dan Penetapan, Penagihan, Akuntansi dan Pelaporan,
Pengembangan dan Kerjasama;
c. pembinaan, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan tugas kesekretariatan,
pendataan dan penetapan, penagihan, akuntansi dan pelaporan,
pengembangan dan kerjasama, unit pelaksana teknis dan kelompok
jabatan fungsional dengan berpedoman pada kebijakan umum daerah;
d. penyelenggaraan dan pengelolaan sumberdaya aparatur, keuangan, sarana
dan prasarana Badan;
e. penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka pelaksanaan
tugas; dan
f. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja
Badan
Bagian Ketiga
Sekretariat
Pasal 4
(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Badan yang mempunyai tugas merumuskan
rencana kerja kesekretarian yang meliputi pelayanan administrasi umum dan
kepegawaian, administrasi keuangan dan barang milik daerah, serta
perencanaan, evaluasi dan pelaporan.
Pasal 5
(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris yang
mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat,
kearsipan, perpustakaan, kehumasan dan keprotokolan, barang milik
daerah/aset dan rumah tangga, penyiapan kebutuhan pegawai, pembinaan dan
pengembangan pegawai serta administrasi kepegawaian lainnya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi:
a. penyusunan bahan pelaksanaan pelayanan umum dan kepegawaian,
kelembagaan serta ketatalaksanaan;
b. pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan, perpustakaan,
kehumasan, keprotokolan, rumah tangga kedinasan dan administrasi
kepegawaian;
9
(3) Uraian tugas Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian adalah sebagai
berikut:
a. menyusun dan melaksanakan kebijakan teknis kesekretariatan dalam
lingkup Subbagian Umum dan Kepegawaian;
b. menyusun dan melaksanakan rencana kerja lingkup Subbagian Umum dan
Kepegawaian berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi dan program
kerja Badan;
c. melaksanakan tata naskah dinas, surat-menyurat, kehumasan dan
keprotokolan, kearsipan, perpustakaan, dan penyediaan peralatan kerja;
d. menyiapkan rencana kebutuhan sarana dan prasarana penunjang tugas
Badan;
e. melaksanakan pengurusan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian,
pemeliharaan, perawatan, inventarisasi serta pelaporan dan usulan
penghapusan barang milik daerah/aset yang digunakan oleh Badan;
f. melaksanakan pengurusan rumah tangga, kebersihan, ketertiban dan
keamanan ruang kerja serta lingkungan Badan;
g. melaksanakan pengumpulan, pengelolaan, penyimpanan dan pemeliharaan
data dan informasi Badan;
h. menyusun rencana kebutuhan/formasi pegawai untuk kepentingan Badan;
i. melaksanakan penyiapan administrasi dan teknis pengusulan pegawai yang
akan pensiun, peninjauan masa kerja serta pemberian penghargaan;
j. menyiapkan bahan Kenaikan Pangkat, Daftar Urut Kepangkatan (DUK),
sumpah/janji pegawai, kenaikan gaji berkala dan peningkatan
kesejahteraan pegawai;
k. menyiapkan bahan rotasi dan mutasi serta pemberhentian pegawai dalam
lingkup Badan;
l. memberikan pelayanan/fasilitasi kepada pegawai yang akan mengikuti
pendidikan dan pelatihan kepemimpinan, teknis dan fungsional;
m. memberikan pelayanan/fasilitasi kepada pegawai yang akan mengikuti
ujian dinas dan izin/tugas belajar;
n. menyiapkan bahan pembinaan kepegawaian dan disiplin pegawai;
o. menyiapkan bahan analisis jabatan, analisis beban kerja, evaluasi jabatan,
standar kompetensi pegawai, tenaga teknis dan fungsional;
p. melaksanakan pelayanan sistem informasi dan manajemen kepegawaian;
q. menyiapkan bahan dan melaksanakan pelayanan perpustakaan sebagai
media referensi, peraturan perundang-undangan dan dokumen lainnya
sesuai kepentingan dinas serta melaksanaan pelayanan hubungan
masyarakat;
r. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain dan/atau
lembaga/organisasi terkait dalam lingkup tugasnya;
s. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas para pelaksana;
t. membagi tugas kepada pelaksana sesuai dengan bidang tugas
masing-masing;
u. memberi petunjuk kepada pelaksana untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
10
Pasal 6
(1) Subbagian Keuangan dan Barang Milik Daerah dipimpin oleh seorang Kepala
Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris
yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan adminsitrasi keuangan dan
barang milik daerah Badan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Subbagian Keuangan mempunyai fungsi:
a. penyusunan bahan rencana anggaran Badan;
b. pelaksanaan teknis administrasi pengelolaan keuangan Badan;
c. pelaksanaan penyusunan laporan keuangan Badan;
d. pelaksanaan urusan pengelolaan administrasi barang milik daerah Badan;
e. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya; dan
f. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Subbagian
Keuangan.
(3) Uraian tugas Kepala Subbagian Keuangan dan Barang Milik Daerah adalah
sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja Subbagian Keuangan berdasarkan strategi,
sasaran, kebijakan teknis dan program kerja Badan;
b. menyiapkan bahan dan menyusun rencana anggaran;
c. melaksanakan teknis penatausahaan keuangan;
d. melaksanakan penyusunan daftar gaji dan tunjangan daerah serta
pembayarannya;
e. melaksanakan perbendaharaan keuangan Badan;
f. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan administrasi dan pembukuan
keuangan;
g. melakukan verifikasi terhadap pelaksanaan anggaran;
h. melaksanakan akuntansi keuangan;
i. melaksanakan penyusunan laporan keuangan;
j. melaksanakan administrasi penyetoran dan pelaporan pajak sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
k. menyiapkan bahan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran;
11
Pasal 7
(1) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala
Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris
yang mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi dalam pengumpulan dan
pengolahan data perencanaan evaluasi dan pelaporan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai fungsi:
a. penyusunan bahan perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
b. pelaksanaan pelayanan administrasi perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Subbagian
Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
Bagian Keempat
Bidang Pendataan dan Penetapan
Pasal 8
(1) Bidang Pendataan dan Penetapan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan, mempunyai
tugas menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis dan menyelenggarakan
penyusunan rencana kerja Bidang Pendataan dan Penetapan, meliputi
pendataan dan penetapan PBB P2 dan BPHTB, pajak lainnya dan retribusi
daerah dan pelayanan pajak daerah.
13
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Bidang Pendataan dan Penetapan Pajak Daerah mempunyai fungsi:
a. penyelenggaraan perumusan, pelaksanaan dan evaluasi kebijakan teknis
operasional Bidang Pendataan dan Penetapan meliputi pendataan dan
penetapan PBB P2 dan BPHTB, pajak lainnya dan retribusi daerah dan
pelayanan pajak daerah;
b. penyelenggaraan rencana kerja Bidang Pendataan dan Penetapan meliputi
pendataan dan penetapan PBB P2 dan BPHTB, pajak lainnya dan retribusi
daerah dan pelayanan pajak daerah;
c. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan
dengan lingkup tugasnya; dan
d. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja
Bidang Pendataan dan Penetapan.
(3) Uraian tugas Kepala Bidang Pendataan dan Penetapan Pajak Daerah adalah
sebagai berikut:
a. menyelenggarakan perumusan kebijakan umum dan teknis Bidang
Pendataan dan Penetapan;
b. menyelenggarakan penyusunan rencana kerja bidang Pendataan dan
Penetapan berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi dan program
kerja dinas serta kondisi dinamis lingkungan dan masyarakat;
c. menyelenggarakan kegiatan pendataan aktif potensi pajak daerah dan
retribusi daerah
d. menyelenggarakan kegiatan intensifikasi pendapatan pajak daerah dan
retribusi daerah
e. melaksanakan penetapan Surat Ketetapan Pajak/Retribusi Daerah Kurang
Bayar (SKPDB/SKRDKB), Surat Ketetapan Pajak/Retribusi Daerah Kurang
Bayar Tambahan (SKPDKBT/SKRDKBT), Surat Ketetapan Pajak/Retribusi
Daerah Nihil (SKPDN/SKRDN), Surat Ketetapan Pajak/Retribusi Daerah
Lebih Besar (SKPDLB/SKRDLB);
f. menyelenggarakan pelayanan pajak daerah meliputi menerima dan
memeriksa kelengkapan permohonan pelayanan PBB P-2 meliputi
pendaftaran, perbaikan, keberatan, pengurangan, penghapusan serta jenis
pelayanan pajak daerah lainnya sesuai ketentuan yang berlaku;
g. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional pembinaan
pengembangan serta pengendalian pendataan dan penetapan pajak daerah;
h. penyelenggaraan pendaftaran dan pendataan Wajib Pajak, menghimpun
dan mengolah data data objek dan subjek Pajak Daerah;
i. penyelenggaraan Daftar Induk Wajib Pajak Daerah;
j. penyelenggaraan penghitungan dan penetapan pajak daerah dan retribusi
daerah;
k. penyelenggaraan pelaksanaan dan pendistribusian serta menyimpan surat-
surat perpajakan berkaitan dengan pendaftaran, pendataan dan penetapan
pajak daerah;
l. penyelenggaraan pelaksanaan proses pengajuan keberatan dan
pengurangan, pembetulan, pembatalan, pengurangan/penghapusan sanksi
administrasi, restitusi, kompensasi dan permohonan banding;
m. menyelenggarakan pelayanan retribusi daerah;
n. menyelenggarakan proses penilaian obyek dan subyek pajak;
o. menyelenggarakan proses penetapan obyek dan subyek pajak;
p. menyelenggarakan penyusunan dan penetapan Daftar Biaya Komponen dan
Bangunan (DBKB);
14
Pasal 9
(1) Subbidang Pendataan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak
atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dipimpin oleh seorang Kepala
Subbidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang, mempunyai tugas menyiapkan bahan kebijakan teknis operasional,
menyusun dan melaksanakan rencana kerja subbidang pada Bidang Pendataan
dan Penetapan Pajak Daerah.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Subbidang Pendataan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak
atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis operasional Subbidang Pendataan Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan (BPHTB);
b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja Subbidang Pendataan Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan (BPHTB);
c. pengumpulan dan Pengolahan data Subbidang Pendataan Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB);
d. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan
tugasnya; dan
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Subbidang
Pendataan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan (BPHTB).
(3) Uraian tugas Kepala Subbidang Pendataan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) adalah sebagai
berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Subbidang
Pendataan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan (BPHTB);
b. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengumpulan serta pengolahan
basis data Subbidang Pendataan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebagai bahan
penyusunan rencana kegiatan;
c. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan rencana kerja
Subbidang Pendataan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan
Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) berdasarkan sasaran, kebijakan
teknis, strategi dan program kerja dinas;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan pendataan dan penilaian subjek
dan objek Pajak Bumi dan Bangunan (PBB);
e. menyiapkan pendistribusian dan menerima kembali formulir pendaftaran
SPOP PBB yang telah diisi oleh Wajib Pajak;
f. menyiapkan bahan dan menyediakan sarana penunjang administrasi
pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak Atas
Tanah dan Bangunan (BPHTB);
16
Pasal 10
(1) Subbidang Pendataan Pajak Lainnya dan Retribusi Daerah dipimpin oleh
seorang Kepala Subbidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang, mempunyai tugas menyiapkan bahan kebijakan teknis
operasional, menyusun dan melaksanakan rencana kerja Subbidang Pendataan
Pajak Lainnya dan Retribusi Daerah;
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Subbidang Pendataan Pajak Lainnya dan Retribusi Daerah mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis operasional Subbidang Pendataan Pajak
Lainnya dan Retribusi Daerah;
b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja Subbidang Pendataan Pajak
Lainnya dan Retribusi Daerah;
c. pengumpulan dan Pengolahan data Subbidang Pendataan Pajak Lainnya
dan Retribusi Daerah;
d. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan
tugasnya; dan
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Subbidang
Pendataan Pajak Lainnya dan Retribusi Daerah.
(3) Uraian tugas kepala Subbidang Pajak Lainnya dan Retribusi daerah adalah
sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Subbidang
Pendataan Pajak Lainnya dan Retribusi Daerah;
b. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengumpulan serta pengolahan
basis data Subbidang Pendataan Pajak Lainnya dan Retribusi Daerah
sebagai bahan penyusunan rencana kegiatan;
c. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan rencana kerja
Subbidang Pendataan Pajak Lainnya dan Retribusi Daerah berdasarkan
sasaran, kebijakan teknis, strategi dan program kerja dinas;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan pendataan Wajib Pajak Lainnya dan
Retribusi daerah;
e. membuat dan memelihara Daftar Induk Wajib Pajak dan menertibkan
Kartu Pengenal NPWPD;
f. menyiapkan pendistribusian dan menerima kembali formulir pendaftaran
SPTPD yang telah diisi oleh Wajib Pajak;
g. menyelesaikan permohonan pelayanan pajak daerah lainnya melalui
tahapan koordinasi dengan fungsi tekait lainnya sesuai ketentuan
h. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengolahan data Wajib Pajak
sebagai bahan penetapan pajak daerah;
i. menyiapkan bahan dan melaksanakan penghitungan penetapan pajak
daerah;
j. menyiapkan bahan dan melaksanakan optimalisasi pendapatan melalui
penggalian potensi dengan mendata pajak daerah lainnya dan retribusi
daerah;
k. melaksanakan perhitungan dan penetapan secara jabatan Pajak Daerah
serta menertibkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dari Surat
Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) dan mendistribusikannya kepada
Wajib Pajak melalui bidang teknis yang mempunyai fungsi penagihan;
l. menyiapkan bahan dan menerbitkan surat pemberitahuan dan surat
teguran bagi Wajib Pajak dan atau potensi Wajib Pajak yang belum/tidak
mendaftar serta belum/tidak teridentifikasi dalam pendataan sebelumnya;
18
Pasal 11
(1) Subbidang Pelayanan dan Keberatan dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang,
mempunyai tugas menyiapkan bahan kebijakan teknis operasional, menyusun
dan melaksanakan rencana kerja Subbidang Pelayanan dan Keberatan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Subbidang Pelayanan dan Keberatan mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis operasional Subbidang Pelayanan dan
Keberatan;
19
(3) Uraian tugas Kepala Subbidang Pelayanan dan Keberatan Pajak Daerah adalah
sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Subbidang
Pelayanan dan Keberatan Pajak Daerah;
b. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengumpulan serta pengolahan
basis data Subbidang Pelayanan dan Keberatan Pajak Daerah sebagai
bahan penyusunan rencana kegiatan;
c. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan rencana kerja
Subbidang Pelayanan dan Keberatan berdasarkan sasaran, kebijakan
teknis, strategi dan program kerja Dinas;
d. menyelenggarakan pelayanan pengaduan di bidang pajak daerah dan
retribusi daerah meliputi keberatan, pengurangan, penghapusan serta jenis
pelayanan pajak daerah lainnya sesuai ketentuan yang berlaku;
e. menyiapkan bahan dan melaksanakan verifikasi administrasi dan/atau
verifikasi fisik berkas pelayanan yang diajukan oleh Wajib Pajak sesuai
ketentuan melalui koordinasi dengan subbidang terkait lainnya;
f. memproses, pembetulan, pembatalan, pengurangan ketetapan dan
penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi;
g. memproses permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak
daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya;
h. memproses Surat Keberatan dan Surat Permohonan Banding;
i. memproses kompensasi pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan
daerah lainnya;
j. menyiapkan bahan pertimbangan keputusan pimpinan terhadap
permohonan keberatan dan atau banding atas keberatan penetapan pajak
daerah atau retribusi daerah berdasarkan hasil rekomendasi pemeriksaan
dari Subbidang yang menangani fungsi pengawasan;
k. menyiapkan bahan dan melaksanakan tindak lanjut berkas pelayanan yang
diajukan oleh Wajib Pajak atau wajib retribusi;
l. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyelenggaraan sistem dan
prosedur, Standar Operasional dan Prosedur (SOP) serta Standar
Pelayanan (SP) keberatan dan pengaduan pajak daerah atau retribusi
daerah melalui koordinasi dengan subbidang;
m. menyiapkan bahan penyelesaian sengketa pajak atau retribusi daerah;
n. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam lingkup
Subbidang Pelayanan dan Keberatan;
o. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain dan/atau
lembaga/organisasi terkait;
p. mendistribusikan tugas kepada staf sesuai dengan bidang tugasnya;
q. memberi petunjuk kepada staf untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya;
r. memeriksa hasil kerja dan menyelia kegiatan staf untuk mengetahui
kesesuainnya dengan rencana kerja;
s. mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan tugas staf berdasarkan
rencana kerja yang telah ditetapkan;
20
Bagian Kelima
Bidang Penagihan
Pasal 12
(1) Bidang Penagihan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan, mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis dan menyelenggarakan
penyusunan rencana kerja Bidang Penagihan meliputi PBB dan pajak BPHTB,
pajak lainnya dan retribusi daerah serta pengawasan dan pengendalian.
(2) Dalam menyelenggarakan Tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1), Kepala
Bidang Penagihan mempunyai fungsi:
a. penyelenggaraan perumusan, pelaksanaan dan evaluasi kebijakan teknis
operasional Bidang Penagihan meliputi PBB dan pajak BPHTB, pajak
lainnya dan retribusi daerah serta pengawasan dan pengendalian;
b. penyelenggaraan rencana kerja Bidang Penagihan meliputi PBB dan pajak
BPHTB, pajak lainnya dan retribusi daerah serta pengawasan dan
pengendalian;
c. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan
dengan lingkup tugasnya; dan
d. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja
Bidang Penagihan.
(3) Uraian tugas kepala Bidang Penagihan adalah sebagai berikut:
a. menyelenggarakan perumusan kebijakan umum dan teknis Bidang
Penagihan;
b. menyelenggarakan penyusunan rencana kerja Bidang Penagihan
berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi dan program kerja Dinas
serta kondisi dinamis lingkungan dan masyarakat;
c. menyelenggarakan penagihan pajak daerah dan retribusi daerah dan
pendapatan daerah lainnya serta melakukan penghapusan tunggakan;
d. menyelenggarakan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan dan retribusi dalam rangka melaksanakan peraturan
perundang-undangan;
e. menyelenggarakan kegiatan pembukuan penerimaan pajak daerah;
f. menyelenggarakan pencatatan dan melaporkan realisasi penerimaan dan
tunggakan pajak daerah;
g. menyelenggarakan rekonsiliasi dan verifikasi penerimaan pajak daerah;
h. menyelenggarakan kegiatan penagihan pajak daerah bagi yang telah
melampaui batas jatuh tempo;
21
Pasal 13
(1) Subbidang Penagihan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak
atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dipimpin oleh Kepala Subbidang yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang, mempunyai
tugas menyiapkan bahan kebijakan teknis operasional, menyusun dan
melaksanakan rencana kerja Subbidang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan
Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB).
(2) Dalam melaksanakan Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Subbidang Penagihan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak
atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis operasional Subbidang Penagihan Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan (BPHTB);
b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja Subbidang Penagihan Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan (BPHTB);
22
(3) Uraian tugas Kepala Subbidang Penagihan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) adalah sebagai
berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Subbidang
Penagihan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan (BPHTB);
b. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengumpulan serta pengolahan
basis data Subbidang Penagihan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebagai bahan
penyusunan rencana kegiatan;
c. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan rencana kerja
Subbidang Penagihan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan
Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) berdasarkan sasaran, kebijakan
teknis, strategi dan program kerja dinas;
d. menyiapkan dan mendistribusikan surat menyurat dan dokumentasi yang
berhubungan dengan penagihan PBB dan BPHTB;
e. melakukan penagihan PBB dan BPHTB yang telah melampaui batas waktu
jatuh tempo;
f. memproses kadaluarsa penagihan dan penghapusan tunggakan PBB dan
BPHTB;
g. menyiapkan bahan dan melaksanakan penatausahaan penerimaan
pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan (BPHTB);
h. menyiapkan bahan dan melaksanakan validasi administrasi Bea Perolehan
Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB);
i. menyiapkan bahan dan melaksanakan rekonsiliasi realisasi penerimaan
pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan (BPHTB) dengan pihak bank, kecamatan, desa dan
kelurahan bersama dengan Bidang Akuntansi dan Pelaporan;
j. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyebarluasan, pembinaan dan
monitoring pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) kepada Wajib Pajak,
notaris dan Camat;
k. menyiapkan bahan dan menyusun laporan penerimaan serta data
tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebagai bahan koordinasi dengan Bidang
Akuntansi dan Pelaporan;
l. menyiapkan bahan dan melaksanakan penagihan tunggakan Pajak Bumi
dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB);
m. menyiapkan bahan dan melaksanakan tindak lanjut penghapusan piutang
pajak;
n. menyiapkan bahan dan melaksanakan penerbitan surat tagihan dan surat
paksa serta menyampaikannya kepada Wajib Pajak;
23
Pasal 14
(1) Subbidang Penagihan Pajak Lainnya dan Retribusi Daerah dipimpin oleh
seorang kepala Subbidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab
langsung kepada Kepala Bidang yang mempunyai tugas menyusun menyiapkan
bahan kebijakan teknis operasional, menyusun dan melaksanakan rencana
kerja Subbidang Penagihan Pajak Lainnya dan Retribusi Daerah.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Subbidang Penagihan Pajak Lainnya dan Retribusi Daerah mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis operasional Subbidang Penagihan Pajak
Lainnya dan Retribusi Daerah;
b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja Subbidang Penagihan Pajak
Lainnya dan Retribusi Daerah;
c. pengumpulan dan Pengolahan data Subbidang Penagihan Pajak Lainnya
dan Retribusi Daerah;
d. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan
tugasnya; dan
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Subbidang
Penagihan Pajak Lainnya dan Retribusi Daerah.
(3) Uraian tugas kepala Subbidang Penagihan Pajak Lainnya dan Retribusi Daerah
adalah sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Subbidang
Penagihan Pajak Lainnya dan Retribusi Daerah;
b. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengumpulan serta pengolahan
basis data Subbidang Penagihan Pajak Lainnya dan Retribusi Daerah
sebagai bahan penyusunan rencana kegiatan;
24
Pasal 15
(1) Subbidang Pengawasan dan Pengendalian dipimpin oleh seorang Kepala
Subbidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang, mempunyai tugas menyiapkan bahan kebijakan teknis operasional,
menyusun dan melaksanakan rencana kerja Subbidang Pengawasan dan
Pengendalian.
25
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1), Kepala
Subbidang Pengawasan dan Pengendalian mempunyai tugas:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis operasional Subbidang Pengawasan dan
Pengendalian;
b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja Subbidang Pengawasan dan
Pengendalian;
c. pengumpulan dan Pengolahan data Subbidang Pengawasan dan
Pengendalian;
d. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan
tugasnya; dan
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Subbidang
Pengawasan dan Pengendalian.
(3) Uraian tugas Kepala Subbidang Pengawasan dan Pengendalian adalah sebagai
berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Subbidang
Pengawasan dan Pengendalian;
b. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengumpulan serta pengolahan
basis data Subbidang Pengawasan dan Pengendalian sebagai bahan
penyusunan rencana kegiatan;
c. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan rencana kerja
Subbidang Pengawasan dan Pengendalian berdasarkan sasaran, kebijakan
teknis, strategi dan program kerja dinas;
d. melaksanakan penelitian lapangan Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan
Pendapatan Daerah lainnya;
e. melakukan penelitian lapangan atas permohonan keberatan dan
pengurangan Pajak Daerah, Retribusi dan Pendapatan Daerah;
f. melakukan penelitian lapangan atas permohonan mutasi PBB P-2;
g. melaksanakan penyidikan pajak daerah dan retribusi daerah;
h. menyiapkan bahan dan melaksanakan penelitian lapangan terhadap objek
pajak, pemungutan retribusi dan pendapatan daerah lainnya;
i. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengawasan terhadap kepatuhan
Wajib Pajak dan wajib retribusi
j. menyiapkan bahan dan melaksanakan pemeriksaan dan penyidikan
sebagai tindak lanjut dari pengawasan;
k. melaksanakan pengitungan Surat Ketetapan Pajak/Retribusi Daerah
(SKPD/SKRD), Surat Ketetapan Pajak/Retribusi Daerah Kurang Bayar
(SKPDKB/SKRDKB),Surat Ketetapan Pajak/Retribusi Daerah Lebih Bayar
(SKPDLB/SKRDLB), Surat Ketetapan Pajak/Retribusi Daerah Kurang Bayar
Tambahan (SKPDKBT/SKRDKBT), Surat Ketetapan/Retribusi Daerah Nihil
(SKPDN/SKRDN);
l. melaksanakan penelitian lapangan atas permohonan mutasi PBB P-2 yang
di indikasi terjadi penyimpangan berdasarkan rekomendasi Bidang
Pendataan dan Penetapan;
m. menyiapkan bahan dan melaksanakan pemeriksaan lapangan meliputi :
1. pemeriksaan tanda pelunasan pajak atau retribusi daerah dan
keterangan lainnya sebagai bukti pelunasan kewajiban;
2. pemeriksaan buku-buku, catatan dokumen pendukung lainnya
termasuk keluaran dari media komputer dan perangkat elektronik
pengolah data lainnya;
26
Bagian Keenam
Bidang Akuntansi dan Pelaporan
Pasal 16
(1) Bidang Akuntansi dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan, mempunyai
tugas menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis dan menyelenggarakan
penyusunan rencana kerja Bidang Akuntansi dan Pelaporan meliputi
pendapatan daerah, PBB dan BPHTB serta pajak lainnya dan retribusi.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Bidang Akuntansi dan Pelaporan mempunyai tugas:
a. penyelenggaraan perumusan, pelaksanaan dan evaluasi kebijakan teknis
operasional Bidang Akuntansi dan Pelaporan meliputi pendapatan daerah,
PBB dan BPHTB serta pajak lainnya dan retribusi;
b. penyelenggaraan rencana kerja Akuntansi dan Pelaporan meliputi
pendapatan daerah, PBB dan BPHTB serta pajak lainnya dan retribusi;
c. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan
dengan lingkup tugasnya; dan
d. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja
Bidang Akuntansi dan Pelaporan.
(3) Uraian tugas Kepala Bidang Akuntansi dan Pelaporan adalah sebagai berikut:
a. menyelenggarakan perumusan kebijakan umum dan teknis Bidang
Akuntansi dan Pelaporan;
b. menyelenggarakan penyusunan rencana kerja Bidang Akuntansi dan
Pelaporan berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi dan program
kerja dinas serta kondisi dinamis lingkungan dan masyarakat;
c. penyelenggaraan pencatatan penerimaan pajak daerah dan retribusi
daerah ke dalam daftar jenis pajak daerah dan retribusi daerah serta DHKP
PBB P-2
d. penyelenggaraan koordinasi pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB);
28
Pasal 17
(1) Subbidang Akuntansi dan Pelaporan Pendapatan Daerah dipimpin oleh seorang
Kepala Subbidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang, mempunyai tugas menyiapkan bahan kebijakan teknis
operasional, menyusun dan melaksanakan rencana kerja Subbidang Akuntansi
dan Pelaporan Pendapatan Daerah.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1), Kepala
Subbidang Akuntansi dan Pelaporan Pendapatan Daerah mempunyai tugas:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis operasional Subbidang Akuntansi dan
Pelaporan Pendapatan Daerah;
b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja Subbidang Akuntansi dan
Pelaporan Pendapatan Daerah;
c. pengumpulan dan Pengolahan data Subbidang Akuntansi dan Pelaporan
Pendapatan Daerah;
d. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan
tugasnya; dan
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Akuntansi
dan Pelaporan Pendapatan Daerah.
(3) Uraian tugas kepala Subbidang Akuntansi dan Pelaporan Pendapatan Daerah
adalah sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Subbidang
Akuntansi dan Pelaporan Pendapatan Daerah;
b. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengumpulan serta pengolahan
data Subbidang Akuntansi dan Pelaporan Pendapatan Daerah sebagai
bahan penyusunan rencana kegiatan;
30
Pasal 18
(1) Subbidang Akuntansi dan Pelaporan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dipimpin oleh seorang
Kepala Subbidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang, mempunyai tugas menyiapkan bahan kebijakan teknis
operasional, menyusun dan melaksanakan rencana kerja Subbidang Akuntansi
dan Pelaporan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan (BPHTB).
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1), Kepala
Subbidang Akuntansi dan Pelaporan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) mempunyai tugas:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis operasional kerja Subbidang Akuntansi
dan Pelaporan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak
atas Tanah dan Bangunan (BPHTB);
b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja kerja Subbidang Akuntansi
dan Pelaporan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak
atas Tanah dan Bangunan (BPHTB);
c. pengumpulan dan Pengolahan data kerja Subbidang Akuntansi dan
Pelaporan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan (BPHTB);
d. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan
tugasnya; dan
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Subbidang
Akuntansi dan Pelaporan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
(3) Uraian tugas kepala Subbidang Akuntansi dan Pelaporan Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
adalah sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Subbidang
Akuntansi dan Pelaporan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB);
b. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengumpulan serta pengolahan
Subbidang Akuntansi dan Pelaporan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebagai bahan
penyusunan rencana kegiatan;
c. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan rencana kerja
Subbidang Akuntansi dan Pelaporan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) berdasarkan
sasaran, kebijakan teknis, strategi dan program kerja dinas;
d. melakukan koordinasi pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan
dan Perdesaan (PBB P-2);
e. menerima dan mencatat tembusan semua DHKP Pajak Bumi dan
Bangunan Perkotaan dan Perdesaan (PBB P-2) dan SSPD Bea Perolehan
Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB);
f. melakukan perhitungan tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan
dan Perdesaan (PBB P-2) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB);
g. menyiapkan bahan dan melaksanakan pencatatan dan pembukuan
penerimaan PBB dan PBHTB;
h. menyusun laporan PBB (mingguan dan bulanan) dan Bea Perolehan Hak
atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) (bulanan);
32
Pasal 19
(1) Subbidang Akuntansi dan Pelaporan Pajak Lainnya dan Retribusi Daerah
dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang, mempunyai tugas menyiapkan
bahan kebijakan teknis operasional, menyusun dan melaksanakan rencana
kerja Subbidang Akuntansi dan Pelaporan Pajak Lainnya dan Retribusi Daerah.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1), Kepala kerja
Subbidang Akuntansi dan Pelaporan Pajak Lainnya dan Retribusi Daerah
mempunyai tugas:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis operasional kerja Subbidang Akuntansi
dan Pelaporan Pajak Lainnya dan Retribusi Daerah;
b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja kerja Subbidang Akuntansi
dan Pelaporan Pajak Lainnya dan Retribusi Daerah;
c. pengumpulan dan Pengolahan data kerja Subbidang Akuntansi dan
Pelaporan Pajak Lainnya dan Retribusi Daerah;
d. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan
tugasnya; dan
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Subbidang
Akuntansi dan Pelaporan Pajak Lainnya dan Retribusi Daerah.
33
(3) Uraian tugas kepala Subbidang Akuntansi dan Pelaporan Pajak Lainnya dan
Retribusi Daerah adalah sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Subbidang
Akuntansi dan Pelaporan Pajak Lainnya dan Retribusi Daerah;
b. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengumpulan serta pengolahan
Subbidang Akuntansi dan Pelaporan Pajak Lainnya dan Retribusi Daerah
sebagai bahan penyusunan rencana kegiatan;
c. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan rencana kerja
Subbidang Akuntansi dan Pelaporan Pajak Lainnya dan Retribusi Daerah
berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi dan program kerja Dinas;
d. melakukan pembukuan penerimaan pendapatan daerah selain Pajak Bumi
dan Bangunan Perkotaan dan Perdesaan (PBB P-2) dan Bea Perolehan Hak
atas Tanah dan Bangunan (BPHTB);
e. melakukan perhitungan tunggakan pajak daerah dan retribusi daerah;
f. menyiapkan bahan dan melaksanakan koordinasi dan rekonsiliasi
pengelolaan pajak lainnya dan retribusi daerah;
g. menerima dan mencatat tembusan semua Surat Ketetapan Pajak/Retribusi
Daerah (SKPD/SKRD), Surat Ketetapan Pajak/Retribusi Daerah Kurang
Bayar (SKPDKB/SKRDKB), Surat Ketetapan Pajak/Retribusi Daerah
Kurang Bayar Tambahan (SKPDKBT/SKRDKBT), Surat Ketetapan
Pajak/Retribusi Daerah Nihil (SKPDN/SKRDN), Surat Ketetapan
Pajak/Retribusi Daerah Lebih Bayar (SKPDLB/SKRDLB);
h. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam lingkup
Subbidang Akuntansi dan Pelaporan Pajak Lainnya dan Retribusi Daerah;
h. menyiapkan bahan dan melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain
dan/atau lembaga/organisasi terkait dalam lingkup tugasnya
i. mendistribusikan tugas kepada staf sesuai dengan bidang tugasnya;
j. memberi petunjuk kepada staf untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya;
k. memeriksa hasil kerja dan menyelia kegiatan staf untuk mengetahui
kesesuainnya dengan rencana kerja;
l. mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan tugas staf berdasarkan
rencana kerja yang telah ditetapkan;
m. mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja
Pegawai (SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan
pembinaan serta upaya tindak lanjut;
n. membuat dan memeriksa konsep-konsep surat yang diajukan oleh staf
untuk memperoleh konsep surat yang benar;
o. melaporkan pelaksanaan tugas secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai
kebutuhan kepada pimpinan;
p. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai bidang
tugasnya; dan
q. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan bidang tugasnya.
34
Bagian Ketujuh
Bidang Pengembangan dan Kerjasama
Pasal 20
(1) Bidang Pengembangan dan Kerjasama dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan, mempunyai
tugas menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis dan menyelenggarakan
penyusunan rencana kerja Bidang Pengembangan dan Kerjasama meliputi
perencanaan dan pengembangan, evaluasi, rekonsiliasi dan pelaporan serta
pengelolaan teknologi informasi pajak daerah.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Bidang Pengembangan dan Kerjasama mempunyai tugas:
a. penyelenggaraan perumusan, pelaksanaan dan evaluasi kebijakan teknis
operasional Bidang Pengembangan dan Kerjasama meliputi perencanaan
dan pengembangan, evaluasi, rekonsiliasi dan pelaporan serta pengelolaan
teknologi informasi pajak daerah;
b. penyelenggaraan rencana kerja Bidang Pengembangan dan Kerjasama
meliputi perencanaan dan pengembangan, evaluasi, rekonsiliasi dan
pelaporan serta pengelolaan teknologi informasi pajak daerah;
c. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan
dengan lingkup tugasnya;
d. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja
Bidang Pengembangan dan Kerjasama
e. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugas
dan fungsi; dan
f. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta capaian kinerja
Bidang Pengembangan dan Kerjasama.
(3) Uraian tugas Kepala Bidang Pengembangan dan Kerjasama adalah sebagai
berikut:
a. menyelenggarakan perumusan kebijakan umum dan teknis Bidang
Pengembangan dan Kerjasama;
b. menyelenggarakan penyusunan rencana kerja Bidang Pengembangan dan
Kerjasama berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi dan program
kerja dinas serta kondisi dinamis lingkungan dan masyarakat;
c. menyelenggarakan perhitungan dan perencanaan pendapatan melalui
koordinasi dengan bidang teknis/badan/intansi terkait lainnya;
d. menyelenggarakan penyusunan data pendapatan meliputi target, realisasi
dan piutang;
e. menyelenggarakan pengelolaan data potensi pendapatan;
f. menyelenggarakan rapat evaluasi PAD;
g. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis peningkatan penerimaan
pendapatan daerah;
h. penyelenggaraan perumusan kebijakan pengembangan dan kerjasama
pendapatan daerah;
i. penyelenggaraan koordinasi teknis operasional kepada Satuan Kerja
Perangkat Daerah yang melaksanakan pemungutan retribusi dan
pendapatan daerah lainnya;
j. penyelenggaraan perumusan rancangan Peraturan Daerah, Peraturan
Bupati dan Keputusan Bupati;
35
Pasal 21
(1) Subbidang Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang, mempunyai tugas
menyiapkan bahan kebijakan teknis operasional, menyusun dan melaksanakan
rencana kerja subbidang pada Bidang Pengembangan dan Kerjasama.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Subbidang Perencanaan mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis operasional Subbidang Perencanaan;
b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja Subbidang Perencanaan;
c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan
tugasnya; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Subbidang
Perencanaan.
Pasal 22
(1) Subbidang Pengembangan Regulasi dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang,
mempunyai tugas menyiapkan bahan kebijakan teknis operasional, menyusun
dan melaksanakan rencana kerja Subbidang Pengembangan Regulasi.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Subbidang Pengembangan Regulasi mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis operasional Subbidang Pengembangan
Regulasi;
b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja Subbidang Pengembangan
Regulasi;
c. pengumpulan dan Pengolahan data Subbidang Pengembangan Regulasi;
d. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan
tugasnya; dan
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Subbidang
Pengembangan Regulasi.
38
(3) Uraian tugas kepala Subbidang Pengembangan Regulasi adalah sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Subbidang
Pengembangan Regulasi;
b. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengumpulan serta pengolahan
Subbidang Pengembangan Regulasi sebagai bahan penyusunan rencana
kegiatan;
c. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan rencana kerja
Subbidang Pengembangan Regulasi berdasarkan sasaran, kebijakan
teknis, strategi dan program kerja Badan;
d. melakukan evaluasi laporan pendapatan daerah;
e. menyiapkan bahan perumusan naskah Rancangan Peraturan Daerah,
Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati;
f. mengidentifikasi sumber-sumber pendapatan daerah;
g. melakukan pemantauan pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah;
h. menyiapkan bahan penetapan dan penerbitan Keputusan Bupati tentang
Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB);
i. menyiapkan bahan penetapan dan penerbitan keputusan bupati tentang
Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP) Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB);
j. melakukan sosialisasi pelaksanaan peraturan daerah terkait dengan
Pendapatan daerah dan program kerja dibidang Pendapatan Daerah;
k. melaksanakan rapat evaluasi PAD dengan instasi terkait;
l. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan data target dan
realisasi
m. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan data piutang dan
potensi;
n. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan identifikasi
permasalahan dan hambatan dalam pengelolaan pendapatan
o. menyiapkan bahan dan mengkoordinasikan data pendapatan dengan
dinas/badan/fungsi terkait lainnya;
p. menyiapkan bahan dan melaksanakan rekonsiliasi data pendapatan
dengan fungsi teknis terkait lainnya;
q. menyiapkan bahan penerbitan keputusan bupati tentang Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) minimal yang harus dibayar Wajib Pajak;
r. menyiapkan bahan dan melaksanakan persiapan perubahan aturan yang
berkaitan dengan pengelolaan PBB P3 apabila terjadi pelimpahan
kewenangan;
s. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan pelaporan pendapatan
secara berkala;
t. menyiapkan bahan dan mengkoordinasikan peraturan yang berkaitan
dengan pengelolaan pendapatan;
u. menyiapkan bahan evaluasi pengelolaan pendapatan aspek regulasi;
v. menyiapkan bahan dan melaksanakan koordinasi dan rekonsiliasi data
dengan seksi terkait yang mengelola teknologi informasi;
w. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam lingkup
Subbidang Pengembangan Regulasi;
x. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain dan/atau
lembaga/organisasi terkait;
y. mendistribusikan tugas kepada staf sesuai dengan bidang tugasnya;
z. memberi petunjuk kepada staf untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya;
39
aa. memeriksa hasil kerja dan menyelia kegiatan staf untuk mengetahui
kesesuainnya dengan rencana kerja;
bb. mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan tugas staf berdasarkan
rencana kerja yang telah ditetapkan;
cc. mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja
Pegawai (SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan
pembinaan serta upaya tindak lanjut;
dd. membuat dan memeriksa konsep-konsep surat yang diajukan oleh staf
untuk memperoleh konsep surat yang benar;
ee. melaporkan pelaksanaan tugas secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai
kebutuhan kepada pimpinan;
ff. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai bidang
tugasnya; dan
gg. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan bidang tugasnya.
Pasal 23
(1) Subbidang Pengelolaan Teknologi Informasi dipimpin oleh seorang Kepala
Subbidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang, mempunyai tugas menyiapkan bahan kebijakan teknis operasional,
menyusun dan melaksanakan rencana kerja Subbidang Pengelolaan Teknologi
Informasi.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Subbidang Pengelolaan Teknologi Informasi mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan kebijakan teknis operasional Subbidang Pengelolaan
Teknologi Informasi;
b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja Subbidang Pengelolaan
Teknologi Informasi;
c. pengumpulan dan pengolahan data Subbidang Pengelolaan Teknologi
Informasi;
d. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan
tugasnya; dan
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Subbidang
Pengelolaan Teknologi Informasi.
(3) Uraian tugas Kepala Subbidang Pengelolaan Teknologi Informasi adalah sebagai
berikut:
a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Subbidang
Pengelolaan Teknologi Informasi;
b. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengumpulan serta pengolahan
Subbidang Pengelolaan Teknologi Informasi sebagai bahan penyusunan
rencana kegiatan;
c. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan rencana kerja
Subbidang Pengelolaan Teknologi Informasi berdasarkan sasaran,
kebijakan teknis, strategi dan program kerja dinas;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengelolaan teknologi informasi
yang berkaitan dengan pendapatan;
e. menyiapkan bahan dan melaksanakan pemeliharaan aplikasi teknologi
informasi yang berkaitan dengan pendapatan
f. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengembangan aplikasi teknologi
informasi yang berkaitan dengan pendapatan;
40
dd. membuat dan memeriksa konsep-konsep surat yang diajukan oleh staf
untuk memperoleh konsep surat yang benar;
ee. melaporkan pelaksanaan tugas secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai
kebutuhan kepada pimpinan;
ff. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai bidang
tugasnya; dan
gg. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan bidang tugasnya.
Bagian Kedelapan
Unit Pelaksana Teknis Badan
Pasal 24
(1) Pada Badan dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis untuk melaksanakan
sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan penunjang.
(2) Pengaturan mengenai nomenklatur, jumlah dan jenis, susunan organisasi,
tugas dan fungsi Unit Pelaksana Teknis ditetapkan dengan Peraturan Bupati
tersendiri.
Bagian Kesembilan
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 25
(1) Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian
kegiatan Badan secara profesional berdasarkan disiplin ilmu dan keahlian serta
disesuaikan dengan kebutuhan.
(2) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam
melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Badan.
Pasal 26
(1) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, terdiri
atas sejumlah Pegawai Negeri Sipil dalam jenjang jabatan fungsional yang
terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
(2) Setiap kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk diantara tenaga
fungsional yang ada di lingkungan Badan.
(3) Jumlah jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditentukan
sifat, jenis, kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (3), diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB III
TATA KERJA
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 27
(1) Hal-hal yang menjadi tugas Badan merupakan satu kesatuan yang satu
samalain tidak dapat dipisahkan.
42
Bagian Kedua
Pelaporan
Pasal 28
(1) Badan wajib memberikan laporan tentang pelaksanaan tugasnya secara teratur,
jelas dan tepat waktu kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(2) Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Badan mengikuti dan
mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada pimpinannya
masing-masing serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya.
(3) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi daristaf wajib
diolah dan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut.
(4) Pengaturan mengenai jenis laporan dan cara penyampaiannya, berpedoman
kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bagian Ketiga
Hal Mewakili
Pasal 29
(1) Sekretaris mewakili Kepala Badan apabila Kepala Badan berhalangan dalam
menjalankan tugasnya.
(2) Dalam hal Sekretaris berhalangan, Kepala Badan dapat menunjuk salah
seorang Kepala Bidang berdasarkan senioritas dan kepangkatannya.
BAB IV
KEPEGAWAIAN
Pasal 30
(1) Kepala Badan diangkat dan diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan peraturan
perundangan-undangan yang berlaku.
(2) Pejabat dilingkungan, diangkat dan diberhentikan oleh pejabat yang berwenang
sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
43
BAB V
PEMBIAYAAN
Pasal 31
Pembiayaan Badan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Garut.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 32
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam peraturan ini, sepanjang mengenai teknis
pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Badan.
Pasal 33
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Garut.
Ditetapkan di Garut
pada tanggal 30 - 12 - 2016
B U P A T I G A R U T,
ttd
RUDY GUNAWAN
Diundangkan di Garut
pada tanggal 30 - 12 - 2016
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN GARUT,
ttd
IMAN ALIRAHMAN
BERITA DAERAH KABUPATEN GARUT
TAHUN 2016 NOMOR 74