Anda di halaman 1dari 26

BUPATI LEBONG

PROVINSI BENGKULU

PERATURAN BUPATI LEBONG


NOMOR 35 TAHUN 2017

TENTANG

TUGAS DAN FUNGSI


BADAN KEUANGAN DAERAH
KABUPATEN LEBONG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LEBONG,

Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah


Kabupaten Lebong Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Lebong maka perlu diatur Uraian Tugas dan
Fungsi Badan Keuangan Daerah Kabupaten Lebong;
b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas,
dipandang perlu menetapkan Peraturan Bupati Lebong
Tentang Uraian Tugas dan Fungsi Badan Keuangan
Daerah.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 tentang


Pembentukan Provinsi Bengkulu (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 19, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2828);
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2003 tentang
Pembentukan Kabupaten Lebong dan Kabupaten
Kepahiang di Provinsi Bengkulu (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 154, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4349);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5494);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),
sebagimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Repulik
Indonesia Nomor 5679);
5. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik
Inonesia Tahun 2014 Nomor 268, Tambahan Lembaran
Negara Repulik Indonesia Nomor 5601);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan
Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4194);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang
Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri
Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 141, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4449);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pedoman Nomenklatur
Perangkat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota
Yang Melaksanakan Fungsi Penunjang Penyelenggaraan
Urusan Pemerintahan;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Lebong Nomor 10 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Lebong Tahun
2016 Nomor 10);
13. Peraturan Bupati Kabupaten Lebong Nomor 36 Tahun
2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten Lebong (Berita Daerah
Kabupaten Lebong Tahun 2016 Nomor 36).
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUGAS DAN FUNGSI


BADAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN LEBONG

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :


1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Lebong.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Lebong sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah otonom.
3. Bupati adalah Bupati Lebong.
4. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Lebong.
5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah
lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah.
6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Lebong.
7. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan DPRD dalam
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
8. Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh Kementerian
Negara dan penyelenggara Pemerintahan Daerah untuk melindungi,
melayani, memberdayakan, dan mensejahterakan masyarakat.
9. Badan adalah Badan Keuangan Daerah Kabupaten Lebong.
10. Kepala Badan adalah Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Lebong.
11. Sub Bagian adalah Sub Bagian di Lingkungan Badan Keuangan Daerah
Kabupaten Lebong;
12. Sub Bidang adalah Sub Bidang di Lingkungan Badan Keuangan
Daerah Kabupaten Lebong;
13. Tugas Pokok dan Fungsi adalah Tugas, Wewenang dan Tata Kerja
Badan Keuangan Daerah Kabupaten Lebong;
14. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi
tugas, wewenang dan hak secara penuh oleh Pejabat yang berwenang
untuk menyelenggarakan kegiatan yang sesuai dengan profesinya
dalam rangka mendukung kelancaran tugas Badan;
15. Unit Pelaksana Teknis Badan Daerah adalah Unit Pelaksana Teknis
Badan Keuangan Daerah Kabupaten Lebong;
16. Organisasi Perangkat Daerah selanjutnya disebut OPD adalah Organisasi
Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lebong;
17. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah;
18. Unit Pelaksana Teknis selanjutnya disebut UPT adalah unit pelaksana
teknis Badan Keuangan Daerah Kabupaten Lebong;
19. Jabatan Fungsional adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,
wewenang dan hak secara penuh oleh Pejabat yang berwenang untuk
menyelenggarakan kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka
mendukung kelancaran tugas Badan.

BAB II
TUGAS DAN FUNGSI
BADAN KEUANGAN DAERAH

Bagian Kesatu
Susunan Organisasi

Pasal 2

(1) Susunan Organisasi Badan Keuangan Daerah terdiri dari :


a. Kepala Badan;
b. Sekretariat, membawahi :
1. Subbagian Perencanaan dan Evaluasi;
2. Subbagian Keuangan dan Pelaporan;
3. Subbagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Anggaran, membawahi :
1. Subbidang Perencanaan Anggaran;
2. Subbidang Belanja Tidak Langsung;
3. Subbidang Belanja Langsung.
d. Bidang Pendapatan, membawahi :
1. Subbidang Pajak dan Retribusi;
2. Subbidang Dana Bagi Hasil;
3. Subbidang PBB dan BPHTB.
e. Bidang Aset Daerah, membawahi :
1. Subbidang Perencanaan Aset Daerah;
2. Subbidang Pemanfaatan dan Pengamanan Aset Daerah;
3. Subbidang Penatausahaan dan Pelaporan Aset Daerah.
f. Bidang Pengeluaran, Perbendaharaan dan Kas Daerah, membawahi:
1. Subbidang Pengeluaran;
2. Subbidang Perbendaharaan;
3. Subbidang Kas Daerah.
g. Bidang Akuntansi dan Data Keuangan, membawahi:
1. Subbidang Akuntansi dan Pelaporan;
2. Subbidang Pengelolaan Data Keuangan;
h. Unit Pelaksana Teknis; dan
i. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Susunan Organisasi Badan Keuangan Daerah sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) adalah merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati Kabupaten Lebong Nomor 36 Tahun 2016 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
Lebong (Berita Daerah Kabupaten Lebong Nomor 36 Tahun 2016).
Bagian Kedua
Tugas dan Fungsi

Paragraf 1
Kepala Badan

Pasal 3

(1) Kepala Badan mempunyai tugas pokok merumuskan,


menyelenggarakan, membina dan mengevaluasi penyusunan dan
pelaksanaan penunjang urusan pemerintahan dan tugas pembantuan
bidang keuangan daerah meliputi bidang anggaran, bidang
pendapatan, bidang aset daerah, bidang pengeluaran perbendaharaan
dan kas daerah, serta bidang akuntasi dan data keuangan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


Kepala Badan Keuangan Daerah mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian penyusunan rencana
strategis (Renstra) Badan sesuai dengan rencana pembangunan
jangka menengah daerah (RPJMD);
b. Perumusan kebijakan teknis di Badan Keuangan Daerah
pelaksanaan akuntansi dan pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD;
c. Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan keuangan
daerah;
d. Penyusunan rancangan APBD dan rancangan Perubahan APBD;
e. Pelaksanaan pemungutan pendapatan daerah yang telah ditetapkan
dengan Peraturan Daerah;
f. Pelaksanaan fungsi BUD;
g. Penyusunan laporan keuangan daerah dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;
h. Pelaksanaan tugas lain berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh
kepala daerah;
i. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian urusan kesekretariatan,
kepegawaian dan rumah tangga Badan;
j. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan bidang teknis
meliputi bidang anggaran, bidang pendapatan, bidang aset daerah,
bidang pengeluaran, perbendaharaan dan kas daerah, serta bidang
akuntasi dan data keuangan;
k. Pembinaan pengawasan dan pengendalian penggunaan anggaran
badan;
l. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah (akip);
m. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian produk hukum sesuai
dengan bidang tugasnya;
n. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan bidang
tugasnya
Paragraf 2
Sekretariat

Pasal 4

(1) Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan


tugas, pembinaan dan pemberian layanan administrasi kepada seluruh
unit kerja di lingkungan Badan yang meliputi pengkoordinasian
penyusunan program, pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian
serta pengelolaan keuangan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


Sekretariat mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana/program kegiatan di Lingkungan Sekretariat
Badan;
b. Pembagian tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya;
c. Pemeriksaan dan penilaian hasil kerja bawahan;
d. Penghimpunan dan mempelajari Peraturan Perundang-Undangan
yang berkaitan dengan bidang tugas Sekretariat;
e. Pembagian kebijakan-kebijakan teknis di kesekretariatan;
f. Pemberian petunjuk dan pelayanan administrasi kepada seluruh
satuan organisasi lingkungan Badan;
g. Pelaksanaan urusan administrasi umum, kepegawaian,
kerumahtanggaan dan aset Badan;
h. Pelaksanaan urusan pengelolaan keuangan Badan;
i. Pelaksanaan urusan perencanaan, evaluasi dan pelaporan Badan;
j. Perumusan kegiatan organisasi dan tata laksana;
k. Pembinaan, monitoring, evaluasi, pelaporan, dan pengendalian
kegiatan kesekretariatan Badan;
l. Pelaksanaan koordinasi dengan intern unit dan
Badan/Dinas/Instansi terkait;
m. Penyusunan dan penyampaian laporan pelaksanaan tugas sebagai
pertanggungjawaban kepada atasan;
n. penetapan rumusan kebijakan pengelolaan kelembagaan dan
ketatalaksanaan serta hubungan masyarakat;
o. pelayanan kesekretariatan;
p. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh atasan.

(3) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

(4) Sekretariat, membawahi:


a. Subbagian Perencanaan dan Evaluasi;
b. Subbagian Keuangan dan Pelaporan;
c. Subbagian Umum dan Kepegawaian

(5) Masing-masing Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (4)


dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Sekretaris.
Pasal 5

(1) Subbagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan


perencanaan dan evaluasi di lingkungan Badan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


Subbagian Perencanaan mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana/program kegiatan Sub Bagian Perencanaan;
b. Pembagian tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya;
c. Pemeriksaan dan penilaian hasil kerja bawahan;
d. Penghimpunan dan mempelajari Peraturan Perundang-Undangan
yang berkaitan dengan bidang tugas Sub Bagian Perencanaan;
e. Pengumpulan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi
permasalahan-permasalahan serta melaksanakan pemecahan
permasalahan yang berkaitan dengan tugas-tugas urusan
perencanaan,
f. Pengkoordinasian perumusan dan penyusunan kebijakan-kebijakan
Badan;
g. Penyiapan bahan dan pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan
perencanaan meliputi Rencana Strategis (Renstra). Indikator Kinerja
Utama (IKU), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Kerja
(Renja), Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA), Penetapan Kinerja
(Tapkin), Rancangan produk hukum badan serta standar
pelayanan;
h. Penyiapan laporan Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi
Anggaran (TEPRA) Badan dan laporan lainnya sesuai bidang
tugasnya;
i. Membantu mengkoordinasikan dan memfasilitasi perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan di Badan Keuangan Daerah
j. Pengkoordinasian dan penyusunan rencana anggaran belanja
langsung dan rencana anggaran belanja tidak langsung Badan;
k. Penyiapan bahan koordinasi dengan unit kerja/instansi terkait
sesuai dengan bidang tugasnya;
l. Penyusunan dan penyampaian laporan pelaksanaan tugas serta
pertanggungjawaban kepada atasan;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 6

(1) Subbagian Keuangan dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan


penyusunan bahan perencanaan, evaluasi, pengukuran kinerja dan
pelaporan Badan serta penyiapan bahan penyusunan anggaran,
penatausahaan keuangan dan penyusunan bahan laporan
pertanggungjawaban keuangan

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


Subbagian Keuangan dan Aset mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
a. Menyusun rencana/program kegiatan Sub Bagian Keuangan dan
Pelaporan;
b. Melaksanakan pembagian tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya;
c. Melaksanakan pemeriksaan dan penilaian hasil kerja bawahan;
d. Melaksanakan penghimpunan dan mempelajari Peraturan
Perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang tugas Sub
Bagian Keuangan dan Pelaporan;
e. Melaksanakan pengelolaan keuangan Badan meliputi pelaksanaan
penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, pemeriksaan dan
pengawasan keuangan Badan sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
f. Pelaksanaan pengolahan gaji, tunjangan, uang lembur, Taspen
pegawai Badan;
g. Pelaksanaan perhitungan, penagihan, penyetoran PPN/PPH yang
berkaitan dengan Badan;
h. Pelaksanaan penyimpanan berkas-berkas keuangan dan
pengadministrasian dokumen dalam rangka pelayanan administrasi
keuangan di Lingkungan Badan;
i. Pelayanan pemeriksaan keuangan Badan oleh
Inspektorat/BPKP/BPK;
j. Penyiapan bahan koordinasi dengan unit kerja/instansi terkait
sesuai dengan bidang tugasnya;
k. Penyusunan dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas serta
pertanggungjawaban kepada atasan;
l. Penyiapan bahan dan pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan
bahan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD),
bahan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP),
m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan

Pasal 7

(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas mempunyai tugas


melaksanakan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian
kegiatan Badan;

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai rincian tugas sebagai
berikut :
a. Penyusunan rencana/program kegiatan Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian;
b. Pembagian tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya;
c. Pemeriksaan dan menilai hasil kerja bawahan;
d. Penghimpunan dan mempelajari Peraturan Perundang-Undangan
yang berkaitan dengan bidang tugas Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian;
e. Pengelolaan ketatausahaan naskah dinas meliputi : penerimaan,
pendistribusian, ekspedisi, pengagendaan, pengadministrasian,
pengarsipan;
f. Pengelolaan urusan rumah tangga Badan meliputi : pengurusan
perjalanan dinas, kendaraan dinas, keprotokolan, dokumen,
kebersihan, ketertiban, keamanan, dan tata ruang Badan;
g. Penyiapan data/informasi/statistik yang berkaitan dengan Badan;
h. Pengelolaan urusan kepegawaian Badan meliputi :
- Penatausahaan administrasi pegawai.
- Pengusulan, pengangkatan, kenaikan pangkat, gaji berkala,
sumpah pegawai, dinas, promosi, mutasi, penghargaan,
pemberhentian, pensiun.
- Mengolah daftar hadir pegawai;
i. Penyiapan bahan koordinasi dan petunjuk teknis kebutuhan
pengadaan, inventarisasi, pendistribusian, penyimpanan, perawatan
dan penghapusan perlengkapan/sarana kerja;
j. Penyusunan dan penyampaian laporan pelaksanaan tugas serta
pertanggungjawaban kepada atasan;

Paragraf 3
Bidang Anggaran

Pasal 8

(1) Bidang Anggaran mempunyai tugas memimpin, mengatur,


menyelenggarakan,merencanakan operasional, mengelola,
mengkoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan
urusan pemerintahan dibidang perencanaan anggaran pendapatan,
perencanaan anggaran belanja dan pembiayaan daerah
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Anggaran mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana kerja Bidang mengacu pada rencana strategis
Badan;
b. Pembagian tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya;
c. Pemeriksaan dan penilaian hasil kerja bawahan;
d. Penghimpunan dan mempelajari peraturan dan perundang-
Undangan yang berkaitan dengan bidang Anggaran;
e. pelaksanaan pengkajian bahan perumusan penetapan produk
hukum terkait pengelolaan keuangan daerah;
f. pelaksanaan pengkajian bahan perumusan penetapan peraturan
daerah tentang anggaran pendapatan belanja daerah dan
perubahan anggaran pendapatan belanja daerah;
g. pelaksanaan pengumpulan data, informasi, tentang peraturan
perundang-undangan dan kebijakan teknis yang berkaitan dengan
anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah;
h. Pelaksanaan upaya pemecahan masalah yang berkaitan dengan
anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah;
i. Perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
bidang anggaran;
j. Penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan pembinaan, pengawasan
dan pengendalian penganggaran;
k. Pelaksanaan analisis dan pengembangan kinerja bidang;
l. Pelaksanaan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya yang
diberikan atasan

(3) Bidang Anggaran dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.
(4) Bidang Anggaran, membawahi :
a. Subbidang Perencanaan Anggaran;
b. Subbidang Belanja Tidak Langsung; dan
c. Subbidang Belanja Langsung.

(5) Masing-masing Subbidang sebagaimana dimaksud pada ayat (4)


dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Anggaran.

Pasal 9

(1) Subbidang Perencanaan Anggaran mempunyai tugas merencanakan


kegiatan, melaksanakan, membagi tugas dan mengontrol urusan di
sub bidang Perencanaan Anggaran.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


Subbidang Perencanaan Anggaran mempunyai rincian tugas sebagai
berikut :
a. melaksanakan perencanaan kegiatan mengacu pada rencana kerja
bidang Anggaran;
b. Pembagian tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya;
c. Pemeriksaan dan penilaian hasil kerja bawahan;
d. Penghimpunan dan mempelajari peraturan dan perundang-
undangan yang berkaitan dengan sub bidang Perencanaan
Anggaran;
e. Penyiapan bahan rencana anggaran pendapatan, belanja dan
pembiayaan pada Kebijakan Umum APBD, Prioritas Plafon
Anggaran Sementara serta perumusan bahan rencana kerja dan
anggaran;
f. Pelaksanaan perencanaan alokasi anggaran;
g. Pengumpulan, pengolahan data dan informasi yang berkaitan
dengan Perencanaan Anggaran;
h. Penyusunan bahan pengkajian perumusan kebijakan, dan petunjuk
teknis yang berkaitan dengan perencanaan anggaran;
i. Pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan Sub Bidang Perencanaan
Anggaran;
j. Pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugasnya yang diberikan oleh
atasan.

Pasal 10

(1) Subbidang Belanja Tidak Langsung mempunyai tugas mempunyai tugas


merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi tugas dan
mengontrol urusan di sub bidang Belanja Tidak Langsung.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


Subbidang Data Informasi dan Pengembangan ASN mempunyai rincian
tugas sebagai berikut :
a. Penghimpunan dan mempelajari peraturan dan perundang-
undangan yang berkaitan dengan sub bidang Belanja Tidak
Langsung;
b. Penyiapan bahan rencana anggaran belanja Gaji, belanja Hibah,
belanja Bantuan Sosial, belanja Bantuan Keuangan, Belanja Tidak
Terduga pada Kebijakan Umum APBD dan Lampiran Prioritas
Plafon Anggaran Sementara serta perumusan bahan rencana kerja
dan anggaran;
c. Pelaksanaan perencanaan alokasi anggaran pada belanja tidak
langsung;
d. Pelaksanaan penyusunan dan administrasi belanja tidak langsung;
e. Pengumpulan, pengolahan data dan informasi yang berkaitan
dengan Belanja Tidak Langsung;
f. Penyusunan bahan pengkajian perumusan kebijakan, bimbingan
dan pembinaan serta petunjuk teknis yang berkaitan dengan
Belanja Tidak Langsung;
g. Pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan Sub Bidang Belanja Tidak
Langsung;
h. Pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugasnya yang diberikan oleh
atasan

Pasal 11

(1) Subbidang tugas merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi


tugas dan mengontrol urusan di sub bidang Belanja Langsung;

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


Subbidang Kepangkatan, Pengembangan Karier dan Promosi
mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
a. perencanaan kegiatan mengacu pada rencana kerja bidang
Anggaran;
b. Pembagian tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya;
c. Pemeriksaan dan penilaian hasil kerja bawahan;
d. Penghimpunan dan mempelajari peraturan dan perundang-
undangan yang berkaitan dengan sub bidang belanja langsung;
e. penyiapan bahan rencana anggaran belanja langsung pada
kebijakan umum APBD dan lampiran prioritas plafon anggaran
sementara serta perumusan bahan rencana kerja dan anggaran;
f. pelaksanaan perencanaan alokasi anggaran pada belanja langsung;
g. Pengumpulan, pengolahan data dan informasi, inventarisasi
permasalahan serta pelaksanaan pemecahan permasalahan yang
berkaitan dengan perencanaan belanja langsung;
h. Pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan Sub Bidang belanja
langsung;
i. Pelaksanaan penyusunan pelaporan dan evaluasi kinerja Sub
Bidang belanja langsung;
j. Pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugasnya yang diberikan oleh
atasan.
Paragraf 4
Bidang Pendapatan

Pasal 12

(1) Bidang Pendapatan mempunyai tugas memimpin, mengatur,


menyelenggarakan, merencanakan operasional, mengelola,
mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan pengelolaan
pemungutan Pajak Dan Daerah, Retribusi Daerah, BPHTB serta
mmengkoordinasikan pendapatan daerah lainnya..

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pendapatan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis pendaftaran, pendataan dan
penetapan pajak daerah;
b. Pelaksanaan pendaftaran dan pendataan wajib pajak, menghimpun
dan mengelola data objek pajak dan subjek pajak daerah;
c. Penyusunan daftar induk wajib pajak daerah;
d. Perhitungan dan penetapan pajak daerah dan retribusi daerah;
e. Pelaksanaan dan pendistribusian serta penyimpanan surat-surat
perpajakan berkaitan dengan pendaftaran, pendataan dan
penetapan pajak daerah;
f. Perumusan kebijakan tentang sistem dan prosedur penagihan dan
keberatan;
g. Pelaksanaan penagihan pajak daerah, retribusi daerah, BPHTB dan
pendapatan daerah lainnya serta melakukan penghapusan
tunggakan;
h. Pelaksanaan proses pengajuan keberatan dan pengurangan,
pembetulan, pembatalan, pengurangan/penghapusan sanksi
administrasi, restitusi, kompensasi dan permohonan banding;
i. Pelaksanaan dan pendistribusian serta penyimpanan surat-surat
perpajakan berkaitan dengan pendaftaran, pendataan dan
penetapan pajak daerah;
j. Mengkoordinasikan dana bagi hasil dari pemerintah provinsi dan
pemerintah pusat;
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

(3) Bidang Pendapatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

(4) Bidang Pendapatan, membawahi:


a. Subbidang Pajak dan Retribusi;
b. Subbidang Dana Bagi Hasil;
c. Subbidang PBB dan BPHTB.

(5) Masing-masing Subbidang sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dipimpin


oleh seorang Kepala Subbidang yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Bidang Pendapatan.
Pasal 13

(1) Subbidang Bidang Pajak dan Retribusi mempunyai tugas merencanakan


kegiatan, melaksanakan, membagi tugas, melaksanakan pemungutan
pajak daerah dan retribusi daerah baik selaku koordinator maupun
selaku pemungut Pendapatan Asli Daerah (PAD).

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


Subbidang Pajak dan Retribusi mempunyai rincian tugas sebagai berikut:
a. melakukan pendataan terhadap objek pajak dan subjek pajak
daerah;
b. melaksanakan perhitungan dan penetapan secara jabatan pajak
daerah serta menerbitkan surat ketetapan pajak daerah (SKPD) dan
surat ketetapan retribusi daerah (SKRD);
c. melaksanakan penetapan surat ketetapan pajak/retribusi daerah
kurang bayar (SKPDKB/SKRDKB), surat ketetapan pajak/retribusi
daerah kurang bayar tambahan (SKPDKBT/SKRDKBT), surat
ketetapan pajak/retribusi daerah nihil (SKPDN/SKRDN), surat
ketetapan pajak/retribusi daerah lebih bayar (SKPDLB/SKRDLB);
d. membuat dan memelihara daftar induk wajib pajak dan
menerbitkan kartu pengenal (NPWPD);
e. menyiapkan dan mendistribusikan surat menyurat dan
dokumentasi yang berhubungan dengan penagihan;
f. melakukan penagihan pajak daerah, retribusi daerah dan
pendapatan daerah lainnya yang telah melampaui batas jatuh
tempo;
g. memproses kadaluarsa penagihan dan penghapusan tunggakan;
h. memproses pembetulan, pembatalan, pengurangan ketetapan, dan
penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi;
i. Melaksanakan penghitungan surat ketetapan pajak/retribusi
daerah kurang bayar (SKPDKB/SKRDKB), surat ketetapan
pajak/retribusi daerah kurang bayar tambahan
(SKPDKBT/SKRDKBT), surat ketetapan pajak/retribusi daerah nihil
(SKPDN/SKRDN), surat ketetapan pajak/retribusi daerah lebih
bayar (SKPDLB/SKRDLB);
j. Memproses surat keberatan dan surat permohonan banding;
k. Mengadakan penelitian lapangan pajak daerah, retribusi daerah
dan pendapatan daerah lainnya;
l. Melakukan penelitian lapangan atas permohonan keberatan dan
pengurangan pajak daerah, retribusi dan pendapatan daerah
lainnya;
m. Menyusun sistem dan prosedur penagihan pajak daerah;
n. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan sub
bidang;
o. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

Pasal 14

(1) Subbidang Dana Bagi Hasil mempunyai tugas merencanakan kegiatan,


membagi tugas, melaksanakan kegiatan monitoring, pelaporan
kegiatan, rekonsiliasi penerimaan dana bagi hasil (DBH) serta
mengkoordinasikan dana bagi hasil (DBH) dari pemerintah provinsi
maupun pemerintah pusat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Subbidang Dana Bagi Hasil mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
a. Melakukan koordinasi penyaluran bagi hasil ke kas daerah;
b. Melaksanakan administrasi penerimaan bagi hasil pajak/bukan
pajak;
c. Melakukan koordinasi penerimaan bagi hasil pajak/bukan pajak
dengan kas daerah;
d. Melakukan koordinasi penerimaan bagi hasil pajak/bukan pajak ke
pemerintah provinsi dan pemerintah pusat;
e. Melaksanakan rekonsiliasi dana bagi hasil dari provinsi dan
pemerintah pusat;
f. Melakukan pendataan penghitungan dan penagihan pendapatan
yang bersumber dari aset/hak dan kekayaan Pemerintah
Kabupaten Lebong yang dikelola oleh Badan Keuangan Daerah
Kabupaten Lebong (Lahan sawah/pertanian, mess pemda dan aset
pemda lainnya);
g. Membuat laporan penerimaan pendapatan daerah setiap
periodenya;
h. Melaksanakan rekonsiliasi laporan bulanan ke kas daerah;
i. Melakukan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pendapatan daerah;
j. Menghitung pembagian upah pungut pajak bumi dan bangunan,
pajak dan retribusi daerah berdasarkan realisasi pajak bumi dan
bangunan serta pajak dan retribusi;
k. Melakukan koordinasi ke organisasi perangkat daerah (OPD) selaku
pemungut PAD terkait penerimaan PAD;
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya

Pasal 15

(1) Subbidang PBB dan BPHTB mempunyai tugas merencanakan kegiatan,


membagi tugas, melaksanakan kegiatan pelayanan, pendataan,
pendaftaran PBB-P2, pemeliharaan data base PBB-P2, melaksanakan
penagihan, pelaporan dan pengendalian penerimaan PBB-P2 dan
BPHTB.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


Subbidang Pengembangan mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
a. Melakukan pendataan objek pajak dan wajib pajak PBB-P2;
b. Mendistribusikan dan menerima kembali formulir pendaftaran
SPOP-LSOP PBB-P2 yang telah diisi oleh wajib pajak;
c. Melakukan penetapan, cetak masal dan pendistribusian surat
pemberitahuan pajak terhutang (SPPT) PBB-P2;
d. Melakukan penilaian nilai jual objek pajak PBB-P2;
e. Menerima dan memeriksa kelengkapan permohonan pelayanan
PBB-P2;
f. Mengelola data formulir pendaftaran/SPOP-LSPOP PBB-P2;
g. Mengelola data perolehan objek pajak BPHTB dan melakukan
mutasi PBB-P2 berdasarkan SSDP BPHTB;
h. Menyusun sistem dan prosedur pelayanan PBB-P2 dan BPHTB;
i. Menyusun sistem dan prosedur penagihan PBB-P2 dan bea
perolehan hak atas tanah dan bangunan;
j. Pelaksanaan pelaporan dan pemeliharaan data potensi PBB dan
BPHTB;
k. Penyiapan bahan dan perumusan/penyusunnan langkah strategis
dalam pencapaian target penerimaan PBB-P2 dan BPHTB sesuai
dengan bidang tugasnya;
l. Memproses surat keberatan dan surat permohonan banding;
m. Melakukan penelitian lapangan atas permohonan mutasi PBB-P2;
dan
n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

Paragraf 5
Bidang Aset Daerah

Pasal 16

(1) Bidang Aset Daerah mempunyai tugas merencanakan kebutuhan dan


pemeliharaan barang milik daerah, pemanfaatan, pengamanan,
penatausahaan dan pelaporan seluruh aset milik pemerintah daerah
baik bergerak maupun tidak bergerak serta melakukan penghapusan
terhadap aset daerah yang sudah tidak diperlukan lagi.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Aset Daerah mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. menyusunan rencana kerja bidang mengacu pada rencana strategis
badan;
b. melaksanakan pembagian tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya;
c. melaksanakan pemeriksaan dan penilaian hasil kerja bawahan;
d. melaksanakan penghimpunan dan mempelajari peraturan dan
perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang aset daerah;
e. melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan dan pemeliharaan
barang milik daerah;
f. melaksanakan penyelenggaraan penatausahaan dan pemeliharaan
barang milik daerah;
g. melaksanakan penyelenggaraan pemanfaatan, pemindahtanganan,
pengamanan dan pengendalian barang milik daerah;
h. melaksanakan penyelenggaraan penyimpanan, penyaluran,
perawatan dan pemeliharaan barang milik daerah;
i. melaksanakan penyusunan pelaporan dan evaluasi kegiatan
penyelenggaraan Bidang Aset Daerah; dan
j. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya yang
diberikan oleh atasan.

(3) Bidang Pendapatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

(4) Bidang Pendapatan, membawahi :


a. Subbidang Perencanaan Aset Daerah;
b. Subbidang Pemanfaatan dan Pengamanan Aset Daerah; dan
c. Subbidang Penatausahaan dan Pelaporan Aset Daerah.
(5) Masing-masing Subbidang sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dipimpin
oleh seorang Kepala Subbidang yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Bidang Aset Daerah.

Pasal 17

(3) Subbidang Perencanaan Aset Daerah mempunyai tugas merencanakan


kegiatan, melaksanakan kegiatan, membagi tugas dan mengontrol
urusan pemerintahan di sub bidang Perencanaan Aset Daerah.

(4) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


Subbidang Perencanaan Aset Daerah mempunyai rincian tugas sebagai
berikut:
a. Melakukan perencanaan kegiatan mengacu pada rencana kerja
Bidang;
b. Melaksanakan pembagian tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya;
c. Melaksanakan pemeriksaan dan penilaian hasil kerja bawahan;
d. Penghimpunan dan mempelajari peraturan dan perundang-
undangan yang berkaitan dengan sub bidang perencanaan aset
daerah;
e. Penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan barang milik
daerah (RKBMD) dan rencana kebutuhan pemeliharaan barang
milik daerah (RKPBMD);
f. Penyiapan bahan penyusunan analisis standar harga barang;
g. penyusunan pelaporan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan
Bidang Aset Daerah; dan
h. pelaksanaan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya yang diberi
oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 18

(1) Subbidang Pemanfaatan dan Pengamanan Aset Daerah mempunyai


tugas merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan, membagi tugas
dan mengontrol urusan pemerintahan di sub bidang Pemanfaatan dan
Pengamanan Aset Daerah.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


Subbidang Pemanfaatan dan Pengamanan Aset Daerah mempunyai rincian
tugas sebagai berikut :
a. Melakukan perencanaan kegiatan mengacu pada rencana kerja
Bidang;
b. Melaksanakan pembagian tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya;
c. Melaksanakan pemeriksaan dan penilaian hasil kerja bawahan;
d. Melaksanakan penghimpunan dan mempelajari peraturan dan
perundang-undangan yang berkaitan dengan sub bidang
pemanfaatan dan pengamanan aset daerah;
e. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian demi pengamanan
barang milik daerah;
f. Melaksanakan penyimpanan dan penyaluran barang milik daerah;
g. Melaksanakan perawatan dan pemeliharaan barang milik daerah
yang menjadi kewenangan dan tanggung jawab bidang aset daerah;
h. Melaksanakan penertiban penggunaan, pemanfaatan dan
pemindahtanganan barang milik daerah;
i. Melaksanakan penyusunan pelaporan dan evaluasi kegiatan
penyelenggaraan Bidang Aset Daerah;
j. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya yang
diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya

Pasal 19

(1) Subbidang Penatausahaan dan Pelaporan Aset Daerah mempunyai


tugas merencanakan kegiatan, membagi tugas merencanakan
kegiatan, melaksanakan kegiatan, membagi tugas dan mengontrol
urusan pemerintahan di sub bidang Penatausahaan dan Pelaporan
Aset Daerah.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


Subbidang Pengembangan mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
a. Melaksanakan perencanaan kegiatan mengacu pada rencana kerja
Bidang;
b. Melaksanakan pembagian tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya;
c. Melaksanakan pemeriksaan dan penilaian hasil kerja bawahan;
d. Penghimpunan dan mempelajari peraturan dan perundang-
undangan yang berkaitan dengan sub bidang penatausahaan dan
pelaporan aset daerah;
e. Melaksanakan penatausahaan barang milik daerah dan persediaan;
f. Melaksanakan dan memproses penghapusan barang milik daerah;
g. Melaksanakan penyusunanan laporan sementara dan laporan
bulanan, triwulan dan tahunan tentang aset daerah dan
persediaan;
h. Melaksanakan evaluasi dan pengkajian aset daerah baik bergerak
maupun yang tidak bergerak;
i. Melaksanakan penyusunan pelaporan dan evaluasi kegiatan
penyelenggaraan Bidang Aset Daerah;
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya; dan
k. pelaksanaan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya yang
diberikan oleh atasan.

Paragraf 6
Bidang Perbendaharaan dan Kas Daerah

Pasal 20

(1) Bidang Perbendaharaan dan Kas Daerah mempunyai tugas


mengkoordinir pembayaran dan pemeriksaan laporan
pertanggungjawaban keuangan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pendapatan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Melaksanakan perencanaan kegiatan mengacu pada rencana kerja
Badan;
b. Melaksanakan pembagian tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya;
c. Melaksanakan pemeriksaan dan penilaian hasil kerja bawahan;
d. Melaksanakan penghimpunan dan mempelajari peraturan dan
perundang-undangan yang berkaitan dengan Bidang Pengeluaran,
Perbendaharaan dan Kas Daerah;
e. Melaksanakan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D);
f. Melaksanakan persiapan dalam pelaksanaan anggaran antara lain
penunjukan Bendahara Umum Daerah, Kuasa Bendahara Umum
Daerah, Pejabat Pengelolaan Keuangan SKPD, Pejabat
penandatanganan Surat Penyediaan Dana (SPD) dan Surat Perintah
Pencairan Dana ( SP2D), serta Pejabat penandatanganan Surat
Keputusan Penghentian Pembayaran (SKPP);
g. Koordinasi bersama bidang lain menyusun perhitungan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan perhitungan APBD
perubahan;
h. Melaksanakan persiapan segala sesuatu yang berhubungan dengan
perbendaharaan, pengeluaran dan kas daerah;
i. Pelaksanaan rekapitulasi atas penerbitan Surat Perintah Pencairan
Dana ( SP2D);
j. Penyiapan rekomendasi dan penyiapan surat keputusan dalam
rangka pengangkatan dan pemberhentian serta pengembangan
tugas bendahara;
k. Menguji, meneliti kebenaran Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
UP, GU, TU dan LS;
l. Penyiapan surat teguran/ peringatan terhadap OPD yang lalai/
tidak mematuhi peraturan/ petunjuk yang berlaku;
m. Pelaksanaan rekonsiliasi atas belanja Organisasi Perangkat Daerah
(OPD);
n. Penyiapan Sistem Penggajian dan Pelaporannya;
o. Penerbitan Surat Keputusan Pemberhentian Pembayaran (SKPP);
p. Pelaksanaan Perhitungan Gaji PNS Sesuai ketentuan yang berlaku;
q. Pembinaan administrasi keuangan kepada bendahara pengeluaran
dan Pejabat Penatausahaan Keuangan OPD;
r. Pelaksanaan pemindahbukuan ke rekening OPD atau Penyedia
Jasa atas Surat Perintah pencairan Dana (SP2D) yang telah
diterbitkan;
s. Pelaksanaan pengelolaan Kas Daerah;
t. Penerbitan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Kas secara
periodik;
u. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas dana transfer daerah;
v. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
dan fungsi.

(3) Bidang Perbendaharan dan Kas Daerah dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Badan.

(4) Bidang Pendapatan, membawahi :


a. Subbidang Pengeluaran;
b. Subbidang Perbendaharaan;
c. Subbidang Kas Daerah.
(5) Masing-masing Subbidang sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dipimpin
oleh seorang Kepala Subbidang yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Bidang Pendapatan.

Pasal 21

(1) Subbidang Pengeluaran mempunyai tugas merencanakan kegiatan,


melaksanakan, membagi tugas dan mengontrol urusan pemerintahan
di subbidang pengeluaran.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


Subbidang Pengeluaran mempunyai rincian tugas sebagai berikut:
a. Melaksanakan Perencanaan kegiatan mengacu pada rencana kerja
Bidang;
b. Pembagian tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya;
c. Pemeriksaan dan penilaian hasil kerja bawahan;
d. Penghimpunan dan mempelajari peraturan dan perundang-
undangan yang berkaitan dengan sub bidang pengeluaran bidang
pengeluaran, perbendaharaan dan kas daerah;
e. Mencari, mengumpulkan, menghimpun dan mengelola data,
informasi yang berhubungan dengan bidang pengeluaran belanja;
f. Pelaksanaan penatausahaan belanja dan pembiayaan daerah;
g. Pelaksanaan analisa realisasi anggaran belanja langsung dan
belanja tidak langsung;
h. Menguji, meneliti kelengkapan pengajuan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) dan Surat Perintah Membayar (SPM) UP, GU, TU
dan LS;
i. Pembinaan administrasi keuangan kepada bendahara pengeluaran
dan Pejabat Penatausahaan Keuangan OPD.
j. Pengumpulan, pengolahan data dan informasi, inventarisasi
permasalahan serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang
berkaitan dengan pengeluaran belanja dan pembiayaan daerah;
k. Pelaksanaan rekonsiliasi atas belanja Organisasi Perangkat Daerah
(OPD);
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

Pasal 22

(3) Subbidang Perbendaharaan mempunyai tugas merencanakan kegiatan,


melaksanakan, membagi tugas dan mengontrol urusan pemerintahan
di sub bidang Perbendaharaan.

(4) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


Subbidang Dana Bagi Hasil mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
a. Melaksanakan Perencanaan kegiatan mengacu pada rencana kerja
Bidang;
b. Pembagian tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya;
c. Pemeriksaan dan penilaian hasil kerja bawahan;
d. Penghimpunan dan mempelajari peraturan dan perundang-
undangan yang berkaitan dengan sub bidang perbendaharaan
bidang pengeluaran, perbendaharaan dan kas daerah;
e. Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D);
f. Bersama-sama Sub Bidang Pengeluaran menguji kelengkapan
kelengkapan pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan
Surat Perintah Membayar (SPM) UP, GU, TU dan LS;
g. Memproses penunjukan Bendahara Umum Daerah, Kuasa
Bendahara Umum Daerah, Pejabat Pengelolaan Keuangan OPD,
Pejabat penandatanganan Surat Penyediaan Dana (SPD) dan Surat
Perintah Pencairan Dana ( SP2D), serta Pejabat penandatanganan
Surat Keputusan Penghentian Pembayaran (SKPP);
h. Pelaksanaan rekapitulasi atas penerbitan Surat Perintah Pencairan
Dana ( SP2D);
i. Persiapan segala sesuatu yang berhubungan dengan
perbendaharaan;
j. Penyiapan rekomendasi dan penyiapan surat keputusan dalam
rangka pengangkatan dan pemberhentian tugas bendahara;
k. Persiapan sistem penggajian dan pelaporannya;
l. Pengumpulan, pengolahan data dan informasi, inventarisasi
permasalahan serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang
berkaitan dengan gaji pegawai daerah;
m. Memproses Surat Keputusan Pemberhentian Pembayaran (SKPP);
n. Pelaksanaan perhitungan gaji PNS sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
o. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya

Pasal 23

(1) Subbidang Kas Daerah mempunyai tugas merencanakan kegiatan,


melaksanakan, membagi tugas dan mengontrol urusan di sub bidang
Kas Daerah.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


Subbidang Kas Daerah mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
a. Melaksanakan perencanaan kegiatan mengacu pada rencana kerja
Bidang;
b. Pembagian tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya;
c. Pemeriksaan dan penilaian hasil kerja bawahan;
d. Penghimpunan dan mempelajari peraturan dan perundang-
undangan yang berkaitan dengan sub bidang kas daerah bidang
pengeluaran, perbendaharaan dan kas daerah;
e. Menguji, meneliti kebenaran Surat Perintah Perintah Pencairan
Dana (SP2D) UP, GU, TU dan LS;
f. Pelaksanaan pemindahbukuan ke rekening OPD atau Penyedia
Jasa atas Surat Perintah pencairan Dana (SP2D) yang diterbitkan
oleh sub bidang Perbendaharaan;
g. Pelaksanaan pengelolaan Kas Daerah;
h. Pelaksanaan pengadministrasian pemungutan, pemotongan dan
penyetoran Pungutan Pihak Ketiga (PPK);
i. Penelitian dokumen atau bukti penerimaan uang daerah dan
penatausahaan dana transfer daerah sesuai rekening kas umum
daerah
j. Penyusunan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Kas secara
periodik;
k. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas dana transfer daerah;
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

Paragraf 7
Bidang Akutansi dan Data Keuangan

Pasal 24

(1) Bidang Akutansi dan Data Keuangan mempunyai tugas mengkoordinir


pembayaran dan pemeriksaan laporan pertanggungjawaban keuangan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Akutansi dan Data Keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Melaksanakan penyusunan rencana kerja bidang, mengacu pada
rencana strategis Badan;
b. Pembagian tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya;
c. Pemeriksaan dan penilaian hasil kerja bawahan;
d. Penghimpunan dan mempelajari peraturan dan perundang-
undangan yang berkaitan dengan bidang akuntansi dan data
keuangan;
e. pelaksanaan pencatatan dan pelaporan akuntansi atas pelaksanaan
APBD;
f. pelaksanaan pengumpulan data, informasi, peraturan perundang-
undangan dan kebijaksanaan teknis yang berkaitan dengan
Akuntansi;
g. pelaksanaan pemeliharaan dan pengendalian sistem aplikasi
pengelolaan keuangan daerah;
h. pengoordinasian penyusunan Peraturan Daerah tentang
pertanggungjawaban APBD dan Peraturan Bupati tentang
penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;
i. pengoordinasian pembukuan anggaran penerimaan kas daerah dan
pengeluaran kas daerah;
j. pengoordinasian pengelolaan data laporan keuangan dan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;
k. pelaksanaan konsolidasi seluruh laporan keuangan OPD,BLUD dan
PPKD;
l. pengoordinasian rekonsiliasi pendapatan dan belanja serta
pembiayaan;
m. perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
kegiatan Bidang;
n. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
dan fungsi.

(3) Bidang Akuntansi dan Data Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Badan.

(4) Bidang Akuntansi dan Data Keuangan, membawahi :


a. Subbidang Akuntansi dan Pelaporan; dan
b. Subbidang Pengelolaan Data Keuangan.
(5) Masing-masing Subbidang sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dipimpin
oleh seorang Kepala Subbidang yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Bidang Akuntansi dan Data Keuangan.

Pasal 25

(3) Subbidang Akuntansi dan Pelaporan mempunyai tugas merencanakan


kegiatan, melaksanakan, membagi tugas dan mengontrol urusan
pemerintahan di subbidang pengeluaran.

(4) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


Subbidang Akuntansi dan Pelaporan mempunyai rincian tugas sebagai
berikut:
a. Melaksanakan Perencanaan kegiatan mengacu pada rencana kerja
Bidang;
b. Pembagian tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya;
c. Pemeriksaan dan penilaian hasil kerja bawahan;
d. Penghimpunan dan mempelajari peraturan dan perundang-
undangan yang berkaitan dengan sub bidang pengeluaran bidang
pengeluaran, perbendaharaan dan kas daerah;
e. Mencari, mengumpulkan, menghimpun dan mengelola data,
informasi yang berhubungan dengan bidang pengeluaran belanja;
f. Pelaksanaan penatausahaan belanja dan pembiayaan daerah;
g. Pelaksanaan analisa realisasi anggaran belanja langsung dan
belanja tidak langsung;
h. Menguji, meneliti kelengkapan pengajuan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) dan Surat Perintah Membayar (SPM) UP, GU, TU
dan LS;
i. Pembinaan administrasi keuangan kepada bendahara pengeluaran
dan Pejabat Penatausahaan Keuangan OPD.
j. Pengumpulan, pengolahan data dan informasi, inventarisasi
permasalahan serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang
berkaitan dengan pengeluaran belanja dan pembiayaan daerah;
k. Pelaksanaan rekonsiliasi atas belanja Organisasi Perangkat Daerah
(OPD);
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

Pasal 26

(1) Subbidang Pengelolaan Data Keuangan mempunyai tugas merencanakan


kegiatan, melaksanakan, membagi tugas dan mengontrol urusan
pemerintahan di Subbidang Pengelolaan Data Keuangan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


Subbidang Pengelolaan Data Keuangan mempunyai rincian tugas sebagai
berikut:
a. Melaksanakan Perencanaan kegiatan mengacu pada rencana kerja
Bidang;
b. Pembagian tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya;
c. Pemeriksaan dan penilaian hasil kerja bawahan;
d. Penghimpunan dan mempelajari peraturan dan perundang-
undangan yang berkaitan dengan sub bidang perbendaharaan
bidang pengeluaran, perbendaharaan dan kas daerah;
e. Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D);
f. Bersama-sama Sub Bidang Pengeluaran menguji kelengkapan
kelengkapan pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan
Surat Perintah Membayar (SPM) UP, GU, TU dan LS;
g. Memproses penunjukan Bendahara Umum Daerah, Kuasa
Bendahara Umum Daerah, Pejabat Pengelolaan Keuangan OPD,
Pejabat penandatanganan Surat Penyediaan Dana (SPD) dan Surat
Perintah Pencairan Dana ( SP2D), serta Pejabat penandatanganan
Surat Keputusan Penghentian Pembayaran (SKPP);
h. Pelaksanaan rekapitulasi atas penerbitan Surat Perintah Pencairan
Dana ( SP2D);
i. Persiapan segala sesuatu yang berhubungan dengan
perbendaharaan;
j. Penyiapan rekomendasi dan penyiapan surat keputusan dalam
rangka pengangkatan dan pemberhentian tugas bendahara;
k. Persiapan sistem penggajian dan pelaporannya;
l. Pengumpulan, pengolahan data dan informasi, inventarisasi
permasalahan serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang
berkaitan dengan gaji pegawai daerah;
m. Memproses Surat Keputusan Pemberhentian Pembayaran (SKPP);
n. Pelaksanaan perhitungan gaji PNS sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
o. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya

Paragraf 8
Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Pasal 27

(1) Untuk menyelenggarakan sebagian tugas Badan Daerah dapat dibentuk


UPT pada Badan sesuai dengan kebutuhan.

(2) Pembentukkan, susunan organisasi, tugas dan fungsi UPT sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Bupati
tersendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 9
Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 28

(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian


kegiatan Badan secara profesional sesuai dengan kebutuhan.

(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam
melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Badan
Pasal 29

(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada Pasal 22


terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang
terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahlian dan
keterampilan.

(2) Setiap kelompok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh
seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk diantara tenaga fungsional
yang ada di Lingkungan Badan.

(3) Jumlah jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan
berdasarkan sifat, jenis, kebutuhan dan beban kerja.

(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional tersebut pada ayat (1) sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB III
TATA KERJA

Pasal 30

(1) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Badan wajib menerapkan prinsip


koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik di lingkungan masing-masing
maupun antar satuan organisasi di Lingkungan Pemerintah Daerah
Kabupaten Lebong serta dengan instansi lain di luar Pemerintah Daerah
Kabupaten Lebong sesuai dengan tugas masing-masing.

(2) Setiap pimpinan satuan organisasi di Lingkungan Badan wajib mengawasi


bawahannya masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan agar
mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.

(3) Setiap pimpinan unit organsiasi di Lingkungan Badan harus menerapkan


sistem pengendalian intern pemerintah di lingkungan masing-masing untuk
mewujudkan terlaksananya mekanisme akuntabilitas publik melalui
penyusunan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan kinerja yang
terintegrasi.

(4) Setiap pimpinan satuan organisasi di Lingkungan Badan bertanggung


jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya serta memberikan
bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas Kedinasan.

(5) Setiap pimpinan satuan organisasi di Lingkungan Badan bertanggung


jawab kepada atasan dan menyampaikan laporan secara berkala terhadap
pelaksanaan tugas masing-masing.

(6) Setiap pimpinan satuan organisasi di Lingkungan Badan wajib mengikuti


dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasannya masing-
masing serta memberikan laporan tepat pada waktunya.
(7) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari
bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan lebih
lanjut serta untuk memberi petunjuk kepada bawahan.

(8) Setiap atasan satuan organisasi di Lingkungan Badan wajib melaksanakan


pengawasan melekat (WASKAT).

Pasal 31

(1) Kepala Badan wajib menyampaikan laporan yang akurat tentang


pelaksanaan tugasnya secara teratur, jelas serta tepat waktu atau sewaktu-
waktu sesuai kebutuhan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(2) Pengaturan mengenai jenis laporan dan cara penyampaiannya, berpedoman


kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 32

Dalam hal Kepala Badan berhalangan, Kepala Badan diwakili oleh Sekretaris
Badan, apabila Kepala Badan dan Sekretaris Badan berhalangan dapat diwakili
oleh Kepala Bidang dengan memperhatikan senioritas kepangkatan dan atau
bidang tugasnya.

BAB IV
KEPEGAWAIAN

Pasal 33

Pengangkatan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan struktural serta


jabatan fungsional ditetapkan sesuai ketentuan perundang-undangan.

BAB V
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 34

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, ketentuan mengenai tugas pokok,
fungsi, rincian tugas dan tata kerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Kabupaten Lebong yang diatur pada Peraturan Bupati Lebong
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lebong (Berita
Daerah Kabupaten Lebong Tahun 2008 Nomor 11) dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.

Anda mungkin juga menyukai