Anda di halaman 1dari 19

BUPATI MERAUKE

PROVINSI PAPUA

PERATURAN BUPATI MERAUKE

NOMOR 61 TAHUN 2016

TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH


KABUPATEN MERAUKE

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MERAUKE,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 18 Peraturan


Daerah Kabupaten Merauke Nomor 7 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Merauke, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati
Merauke tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pendapatan Daerah Kabupaten Merauke.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang


Pembentukan Propinsi Otonom Irian Barat dan
Kabupaten-Kabupaten Otonom di Propinsi Irian Barat
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2907);

2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi


Khusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4151) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35
Tahun 2008 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2008 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001
tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4884);

3. Undang…
- 2 -

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang


Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang


Pembentukan Peraturan Perundang Undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 83,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5235);

5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur


Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5494);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 56, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

7. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang


Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5601);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang


Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan
Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4018);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang


Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80


Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 2036);

11. Peraturan…
- 3 -

11. Peraturan Daerah Kabupaten Merauke Nomor 9 Tahun


2014 tentang Tata Cara Pembentukan Produk Hukum
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Merauke Tahun
2014 Nomor 9);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Merauke Nomor 7 Tahun


2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Merauke (Lembaran Daerah Kabupaten
Merauke Tahun 2016 Nomor 7);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA


BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN MERAUKE.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Merauke.


2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
3. Kabupaten adalah Kabupaten Merauke.
4. Bupati adalah Bupati Merauke.
5. Sekretaris Daerah yang selanjutnya disingkat Sekda adalah
Sekretaris Daerah Kabupaten Merauke.
6. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah
Profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah.
7. Badan adalah Badan Pendapatan Daerah yang selanjutnya
disingkat BAPENDA Kabupaten Merauke.
8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yang selanjutnya
disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh
Bupati dan DPRD, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
9. Rencana Kerja dan Anggaran SKPD yang selanjutnya
disingkat RKA-SKPD adalah dokumen perencanaan dan
penganggaran yang berisi rencana pendapatan rencana
belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana
pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD.

10. Tim...
- 4 -

10. Tim Anggaran Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat


TAPD adalah Tim yang dibentuk dengan Keputusan Bupati
yang mempunyai tugas menyiapkan serta melaksanakan
kebijakan Bupati dalam rangka penyusunan APBD.
11. Unit Pelaksanaan Teknis Badan yang selanjutnya disingkat
UPTB adalah unsur pelaksana teknis pada Badan yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Badan.
12. Kelompok jabatan fungsional adalah kelompok Pegawai
Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang dan hak secara
penuh oleh Pejabat yang berwenang untuk melaksanakan
kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka
mendukung kelancaran tugas dan fungsi badan daerah.
13. Urusan Pemerintahan adalah fungsi-fungsi pemerintahan
yang menjadi hak dan kewajiban Pemerintah Kabupaten
untuk mengatur dan mengurus fungsi-fungsi tersebut yang
menjadi kewenangannya dalam rangka melindungi,
memberdayakan dan menyelenggarakan pelayanan
masyarakat.

BAB II
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Pasal 2

(1) Badan Pendapatan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala


Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(2) Badan Pendapatan Daerah mempunyai tugas


melaksanakan Fungsi Penunjang urusan pemerintahan
daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan
dibidang pendapatan daerah yang meliputi pendapatan,
penagihan, pembukuan, perencanaan dan pengendalian
operasional.

(3) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud


pada ayat (1), Badan Pendapatan Daerah mempunyai
fungsi:
a. penyusunan rumusan kebijakan teknis dibidang
Kesekretariatan, Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Bea
Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB),
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Perencanaan,
Pengembanan, Pembukuan dan Pelaporan;

b. Perencanaan...
- 5 -

b. perencanaan dan penyusunan program dibidang


kesekretariatan, pajak daerah, retribusi daerah, bea
perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB), pajak
bumi dan bangunan (PBB) Perencanaan, Pengembanan,
Pembukuan dan Pelaporan;
c. pengendalian dan pengawasan teknis dibidang
kesekretariatan, pajak daerah, retribusi daerah, bea
perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB), pajak
bumi dan bangunan (PBB), Perencanaan, Pengembanan,
Pembukuan dan Pelaporan;
d. pembinaan administrasi dan teknis dibidang
kesekretariatan, pajak daerah, retribusi daerah, bea
perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB), pajak
bumi dan bangunan (PBB), Perencanaan, Pengembanan,
Pembukuan dan Pelaporan;
e. pembinaan unit pelaksana teknis badan; dan
f. pelayanan teknis administratif.

BAB III
SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 3

(1) Badan Pendapatan Daerah terdiri dari:

a. Sekretariat;
b. Bidang PBB dan BPHTB;
c. Bidang Pajak Daerah;
d. Bidang Retribusi Daerah;
e. Bidang Penagihan, Pembukuan dan Kas Daerah;
f. UPTB; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Badan Pendapatan Daerah sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) memiliki struktur organisasi sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB IV
SEKRETARIAT BADAN

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 4...
- 6 -

Pasal 4

(1) Sekretariat Badan adalah unsur pembantu pimpinan yang


berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Badan.

(2) Sekretariat Badan dipimpin oleh seorang Sekretaris.

Pasal 5

(1) Sekretariat mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan


penyiapan bahan perencanaan, pembinaan, evaluasi dan
pelaporan, administrasi keuangan, pelayanan surat
menyurat, kearsipan, perpustakaan, kehumasan,
keprotokolan, administrasi kepegawaian, sarana prasarana
dan kerumahtanggaan, berdasarkan standar dan ketentuan
yang berlaku guna menunjang pelaksanaan tugas badan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) Sekretariat mempunyai fungsi :
a. pengkajian bahan perumusan kebijakan teknis dibidang
program pelaporan administrasi umum, kepegawaian,
keuangan dan asset Badan;
b. mengoordinasikan penyiapan penyusunan Rencana
Strategis (Renstra) badan dan Rencana Kerja (Renja)
badan;
c. mengkoordinasikan penyiapan pengusulan program dan
kegiatan badan ke dalam Rencana Kerja Perangkat
Daerah (RKPD) serta Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS).
d. pengkajian bahan rencana dan program kerja dibidang
program pelaporan administrasi umum, kepegawaian,
keuangan dan asset badan;
e. mengkoordinasikan penyiapan penelitian dan koreksi
Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Perubahan RKA
serta Rancangan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
dan DPA Perubahan dari masing-masing Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan;
f. pengkajian bahan bimbingan teknis dibidang program
pelaporan administrasi umum, kepegawaian, keuangan
dan asset badan;
g. pengendalian administrasi dan teknis dibidang program
pelaporan administrasi umum, kepegawaian, keuangan
dan asset badan; dan
h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Kepala Badan
sesuai bidang tugasnya.

Bagian Kedua...
- 7 -

Bagian Kedua
Susunan Organisasi

Pasal 6

Sekretariat terdiri dari:


a. Sub Bagian Program dan Pelaporan;
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
c. Sub Bagian Keuangan dan Asset.

Pasal 7

(1) Sub Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas


melakukan penelaahan, analisis data dan pelayanan
administrasi penyusunan program dan pelaporan.

(2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas


melakukan penelaahan, analisis data dan pelayanan
administrasi umum yang meliputi ketatausahaan, rumah
tangga, perlengkapan dan kepegawaian Badan.

(3) Sub Bagian Keuangan dan Asset mempunyai tugas


melakukan penelaahan dan analisis data penyusunan
rencana dan program kerja serta melakukan tugas
operasional teknis dan administratif dibidang pengelolaan
keuangan dan asset badan.

BAB V
BIDANG PAJAK BUMI BANGUNAN DAN BEA PEROLEHAN
HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 8

(1) Bidang PBB dan BPHTB adalah unsur pembantu pimpinan


yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Badan.

(2) Bidang PBB dan BPHTB dipimpin oleh seorang Kepala


Bidang.

Pasal 9...
- 8 -

Pasal 9

(1) Bidang PBB dan BPHTB, mempunyai tugas melaksanakan


sebagian tugas Kepala Badan dibidang pajak bumi dan
bangunan dan bea perolehan hak atas tanah dan
bangunan meliputi; mengkoordinir penatausahaan
penerimaan PBB dan BPHTB, melaksanakan tugas bidang
PPH dan bagi hasil bukan pajak, melakukan
penatausahaan retribusi dan penerimaan pendapatan lain-
lain yang sah, melakukan legeslisasi pembukuan surat-
surat berharga, melakukan evaluasi terhadap kegiatan
bidang.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada


ayat (1), Bidang PBB dan BPHTB, mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana program dan petunjuk teknis
dibidang pajak bumi, bangunan, bea perolehan hak atas
tanah dan bangunan, bagi hasil bukan pajak dan
penerimaan lain-lain yang sah;
b. pelaksanaan program dan petunjuk teknis dibidang PBB
dan BPHTB, bagi hasil bukan pajak dan penerimaan
lain-lain;
c. pengawasan, pembinaan dan pengendalian dibidang
PBB dan BPHTB, bagi hasil bukan pajak dan
penerimaan lain-lain yang sah;
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksaan tugas pegawai dalam melakukan tugas
lapangan;
e. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan
lembaga/instansi lain dibidang PBB dan BPHTB, bagi
hasil bukan pajak dan penerimaan lain-lain yang sah;
f. pelaksanaan koordinasi dengan SKPD ekonomi lain
dalam melaksanakan fungsi pendapatan lain lain yang
sah bagi Pemerintah Daerah; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Kepala Badan
sesuai bidang tugasnya.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi

Pasal 10

Bidang PBB dan BPHTB terdiri dari atas :


a. Sub Bidang Pendataan dan Pendaftaran PBB dan BPHTB;
b. Sub Bidang Penilaian dan Penetapan; dan
c. Sub Bidang Verifikasi dan Keberatan.

Pasal 11…
- 9 -

Pasal 11

(1) Sub Bidang Pendataan dan Pendaftaran PBB dan BPHTB


mempunyai tugas melakukan pembinaan, monitoring,
kordinasi, evaluasi kegiatan penerimaan bagi hasil Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak Atas
Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta memfasilitasi
pemungutan PBB dan BPHTB.

(2) Sub Bidang Penilaian dan Penetapan mempunyai tugas


melakukan pembinaan, monitoring, koordinasi, evaluasi
kegiatan, melaksanakan administrasi penerbitan surat
ketetapan dan penagihan wajib pajak.

(3) Sub Bidang Verifikasi dan Keberatan mempunyai tugas


melakukan koordinasi, evaluasi, verifikasi dan mengolah
laporan keberatan dari wajib pajak.

BAB VI
BIDANG PAJAK DAERAH

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 12

(1) Bidang Pajak Daerah adalah unsur pembantu pimpinan


yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Badan.

(2) Bidang Pajak Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Bidang.

Pasal 13

(1) Bidang Pajak Daerah mempunyai tugas melaksanakan


sebagian tugas Kepala Badan dibidang pelaksaan pajak
daerah mengkoordinir penyiapan bahan pelaksanakan
kegiatan bidang, koordinasi kegiatan dibidang pengelolaan
pajak daerah dan evaluasi kegiatan bidang.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada


ayat (1), Bidang Pajak Daerah mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kegiatan badan dalam Bidang
Pajak Daerah, sesuai dengan peraturan perundang-
undangan sebagai pedoman kerja;

b. pembagian…
- 10 -

b. pembagian tugas kepada bawahan agar pelaksanaan


tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
c. pengkoordinasian para Kepala Sub Bidang dalam
menyusun program kerja Badan Pendapatan Daerah
agar terjalin kerja sama yang baik;
d. pemberian petunjuk kepada bawahan dengan cara
mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan
dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
agar tercapai keserasian dan kebenaran kerja;
e. penilaian prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil
yang dicapai agar sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan sebagai bahan dalam peningkatan
karier;
f. pelaksanaan penagihan dan pemungutan pajak daerah;
g. pelaksanaan monitoring dan mengevaluasi kegiatan
pemungutan Pajak Daerah;
h. pelaksanaan pembenahan data objek dan subjek Pajak
Daerah;
i. pelaksanaan kegiatan penelitian, menghimpun dan
mencatat data objek dan subjek Pajak.
j. penetapan Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah (NPWPD);
k. pelaksanaan operasional penagihan Pajak;
l. penerimaan dan pelayanan surat keberatan penetapan
pajak serta menyiapkan keputusan menerima atau
menolak keberatan;
m. penerbitan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) surat
perjanjian angsuran dan surat-surat ketetapan lainnya;
n. pembuatan laporan kegiatan bidang pajak daerah
sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban
kepada atasan;
o. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang di berikan
atasan langsung sesuai dengan bidang tugas.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi

Pasal 14

Bidang Pajak Daerah terdiri dari:


a. Sub Bidang Pendataan dan Pendaftaran Pajak Daerah;
b. Sub Bidang Pemeriksaan dan Penetapan Pajak Daerah; dan
c. Sub Bidang Keberatan dan Pengurangan Pajak Daerah.

Pasal 15…
- 11 -

Pasal 15

(1) Sub Bidang Pendataan dan Pendaftaran Pajak Daerah


mempunyai tugas melakukan pembinaan, monitoring,
koordinasi, evaluasi kegiatan pendataan dan pendaftaran
pajak daerah.

(2) Sub Bidang Pemeriksaan dan Penetapan Pajak Daerah


mempunyai tugas melakukan pembinaan, monitoring,
koordinasi, evaluasi kegiatan, administrasi penerbitan
surat ketetapan dan penetapan wajib pajak.

(3) Sub Bidang Keberatan dan Pengurangan Pajak Daerah


mempunyai tugas melakukan pembinaan, monitoring,
kordinasi, evaluasi kegiatan perhitungan dan keberatan,
perhitungan pajak daerah berdasarkan hasil pemeriksaan
laporan dan menelaah laporan keberatan pajak daerah.

BAB VII
BIDANG RETRIBUSI DAERAH

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 16

(1) Bidang Retribusi Daerah adalah unsur pembantu pimpinan


yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Badan.

(2) Bidang Retribusi Daerah dipimpin oleh seorang Kepala


Bidang.

Pasal 17

(1) Bidang Retribusi Daerah mempunyai tugas melaksanakan


sebagian tugas Kepala Badan dibidang pendaftaran dan
pendataan mengkoordinir penyiapan bahan pelaksanakan
kegiatan bidang, koordinasi kegiatan dibidang pendaftaran
retribusi daerah, pendataan dan intenfikasi pendapatan
retribusi daerah dan melakukan evaluasi kegiatan bidang
retribusi daerah.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada


ayat (1), Bidang Retribusi Daerah mempunyai fungsi :

a. penyusunan…
- 12 -

a. penyusunan rencana kegiatan Bidang Retribusi dan


Pendapatan Lain-lain berdasarkan data dan Program
Badan Pendapatan Daerah sesuai dengan Peraturan
Perundang-udangan;
b. pembagian tugas kepada bawahan agar pelaksanaan
tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-udangan;
c. pelaksanaan koordinasi para Kepala Sub Bidang dalam
menyusun program kerja badan pendapatan daerah
agar terjalin kerjasama yang baik;
d. pemberian petunjuk kepada bawahan dengan cara
mencocokan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan
ketentuan peraturan perudang-udangan agar tercapai
keserasian dan kebenaran kerja;
e. penilaian prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil
yang dicapai sebagai bahan pertimbangan dalam
peningkatkan karier;
f. penerimaan dan pencatatan, pembayaran, penyetoran
retribusi daerah.
g. pengadaan benda berharga;
h. pencatatan tanda terima benda berharga, bukti
penerimaan benda berharga, pengeluaran benda
berharga;
i. penghitungan dan perincian sisa persediaan benda
berharga;
j. penyampaian laporan berkala mengenai realisasi
penerimaan retribusi;
k. penyampaian segala administrasi yang berkaitan
dengan retribusi daerah;
l. pengadaan pembinaan kepada petugas pungut;
m. pelaksanaan kegiatan penerimaan/pemungutan
retribusi dan pendapatan lainnya;
n. pelaksanaan pendataan obyek/subyek retribusi daerah
dan pendapatan lain-lain;
o. pengevaluasian hasil kegiatan bidang retribusi dan
pendapatan lain-lain secara keseluruhan;
p. pembuatan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai
bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada
atasan;
q. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan
atasan langsung sesuai dengan bidang tugas .

Bagian Kedua
Susunan Organisasi

Pasal 18…
- 13 -

Pasal 18

Bidang Retribusi Daerah terdiri dari:


a. Sub Bidang Pendataan dan Penetapan Retribusi Daerah;
b. Sub Bidang Pengolahan Data dan Analisa Potensi Retibusi
Daerah; dan
c Sub Bidang Bagi Hasil PPh dan Penerimaan Lain-Lain Yang
Sah.

Pasal 19

(1) Sub Bidang Pendataan dan Penetapan Retribusi Daerah


mempunyai tugas pendaftaran, pendataan dan penetapan
retribusi daerah yang meliputi, mengkoordinir penyiapan
bahan pelaksanakan kegiatan sub bidang, koordinasi
kegiatan pendaftaran retribusi daerah, pendataan dan
intenfikasi pendapatan retribusi daerah, melakukan
evaluasi kegiatan sub bidang pendataan dan penetapan
retribusi daerah.

(2) Sub Bidang Pengolahan Data dan Analisa Potensi Retibusi


Daerah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pelaksanakan kegiatan sub bidang, melakukan koordinasi
melaksanakan kegiatan dibidang pengelolaan data,
melakukan analisa potensi retribusi pendataan daerah dan
intenfikasi pendapatan retribusi daerah dan evaluasi
kegiatan bidang retribusi daerah.

(3) Sub Bidang Bagi Hasil PPh dan Penerimaan Lain-Lain Yang
Sah mempunyai tugas melakukan pembinaan, monitoring,
koordinasi, evaluasi kegiatan bagi hasil dan penerimaan
lain-lain meliputi penatausahaan penerimaan bagi hasil
Pajak Penghasilan (PPh), bagi hasil bukan pajak, bagi hasil
pajak Provinsi dan Penerimaan sumber-sumber lain.

BAB VIII
BIDANG PENAGIHAN, PEMBUKUAN DAN KAS DAERAH

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 20...
- 14 -

Pasal 20

(1) Bidang Penagihan, Pembukuan dan Kas Daerah adalah


unsur pembantu pimpinan yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

(2) Bidang Penagihan, Pembukuan dan Kas Daerah dipimpin


oleh seorang Kepala Bidang.

Pasal 21

(1) Bidang Penagihan, Pembukuan dan Kas Daerah


mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala
Badan dibidang penagihan, pembukuan dan kas daerah,
penyiapan bahan dan melaksanakan kegiatan bidang
penagihan, pembukuan dank as daerah, melakukan
penagihan, melakukan pembukuan pendapatan dan
pengeluaran, melakukan verifikasi terhadapan kegiatan,
mengkoordinasikan pengelolaan kas daerah.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada


ayat (1), Bidang Penagihan, Pembukuan dan Kas Daerah
mempunyai fungsi :
a. penghimpunan, pengolahan dan penyiapan surat surat
penagihan;
b. pelaksanaan kegiatan penagihan bagi semua wajib
pajak serta retribusi daerah;
c. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis da
pembinaan mengenai penetapan pajak dan penagihan
serta perhitungan tambahan pajak dan retribusi daerah;
d. pelaksanaan pembukuan dan penerimaan daerah;
e. pelaksanaan penyediaan benda benda berharga dan
verivikasi;
f. penyusunan program bidang pembukuan, pelaporan
dan benda benda berharga;
g. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis bidang
pembukuan, pelaporan dan benda benda berharga;
h. pengkoordinasian penyiapan bahan dan penyusunan
petunjuk teknis bidang pembukuan, pelaporan dan
benda benda berharga;
i. pelaksanaan kegiatan pembukuan dan kas daerah;
j. pelaksanaan kegiatan operasional data elektonik dan
pelaporan;
k. pelaksanaan penyediaan benda benda berharga;
l. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait bidang
pembukuan, pelaporan dan benda benda berharga;

m. pelaksanaan…
- 15 -

m. pelaksanaan koordinasi pemungutan Pajak Bumi dan


Bangunan (PBB);
n. pengendalian dan pengevaluasian pelaksanaan tugas
secara menyeluruh; dan
o. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diperintahkan
oleh atasan langsung sesuai bidang tugas.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi

Pasal 22

Bidang Penagihan, Pembukuan dan Kas Daerah terdiri dari:


a. Sub Bidang Penagihan Pendapatan Daerah;
b. Sub Bidang Pembukuan, Verifikasi dan Pelaporan
Pendapatan Daerah; dan
c. Sub Bidang Pengelolaan Kas Daerah.

Pasal 23

(1) Sub Bidang Penagihan Pendapatan Daerah mempunyai


tugas melakukan kegiatan menerima surat penetapan, serta
mengkoordinir penagihan.
(2) Sub Bidang Pembukuan, Verifikasi dan Pelaporan
Pendapatan Daerah mempunyai tugas melakukan
pembinaan, melakukan monitoring, melakukan koordinasi,
melakukan evaluasi kegiatan pembukuan dan verifikasi,
mencatat piutang dan penerimaan pendapatan daerah dan
penetapan tambahan pajak daerah, penyelesaian restitusi,
pemindah bukuan dan rekonsiliasi pajak daerah.
(3) Sub Bidang Pengolahan Kas Daerah mempunyai tugas
melakukan pengelolaan penerimaan, melakukan
monitoring, koordinasi dan evaluasi kegiatan pengelolaan
kas daerah.

BAB IX
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 24

(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas


melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Daerah sesuai
dengan keahlian dan kebutuhan.

(2) Kelompok…
- 16 -

(2) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga


fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Setiap kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang


tenaga fungsional senior yang ditunjuk.

(4) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional diatur berdasarkan


ketentuan perundang-undangan.

(5) Jumlah Tenaga Jabatan Fungsional ditentukan


berdasarkan beban kerja.

BAB X
TATA KERJA

Pasal 25

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, setiap pimpinan unit


organisasi wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi pada unit organisasi masing maupun antar satuan
organisasi dilingkungan badan dengan instansi lain yang terkait
sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.

Pasal 26

Setiap unit organisasi bertanggungjawab memimpin dan


mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan
bimbingan serta petunjuk pelaksanaan tugas bawahan.

Pasal 27

Setiap pimpinan unit organisasi wajib mengawasi pelaksanaan


tugas bawahan masing-masing dan apabila terjadi
penyimpangan wajib mengambil langkah-langkah yang
diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 28

Setiap pimpinan unit organisasi wajib mengikuti dan mematuhi


petunjuk serta bertanggung jawab kepada atasan masing-
masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada
waktunya.

Pasal 29…
- 17 -

Pasal 29

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, setiap pimpinan unit


organisasi wajib melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap satuan organisasi dibawahnya.

Pasal 30

Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan unit organisasi dari


bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk
penyusunan laporan lebih lanjut dan pemberian petunjuk teknis
kepada bawahan.

Pasal 31

Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan,


tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan
organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan
kerja.

Pasal 32

Badan Pendapatan Daerah, dalam melaksanakan tugas


pembantuan :
a. wajib berkoordinasi dengan Badan Pendapatan Daerah
Propinsi Papua, serta instansi lain yang relevan; dan
b. menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada Bupati
dengan tembusan kepada Gubernur Papua, serta
Kementerian/Lembaga terkait.

Pasal 33

(1) Dalam hal Kepala Badan berhalangan, maka sekretaris


sebagai pejabat yang mewakili Kepala Badan, dan apabila
kedua pejabat tersebut berhalangan, maka diwakili oleh
seorang Kepala Bidang dengan memperhatikan senioritas
sesuai Daftar Urut Kepangkatan.
(2) Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibuat dalam bentuk Berita Acara yang diketahui oleh
Sekretaris Daerah atas nama Bupati.

BAB XI
PEMBIAYAAN

Pasal 34…
- 18 -

Pasal 34
Segala pembiayaan yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas
dan fungsi Badan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten, dan sumber pembiayaan yang sah
lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan.

BAB XII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 35
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Peraturan
Bupati Nomor 46 Tahun 2012 tentang Tugas, Fungsi Dan Uraian
Tugas Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Merauke (Berita
Daerah Kabupaten Merauke Tahun 2012 Nomor 46), dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 36

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Merauke.

Ditetapkan di Merauke
Pada tanggal 16 Desember 2016
BUPATI MERAUKE,
CAP/TTD
FREDERIKUS GEBZE

Diundangkan di Merauke
Pada tanggal 16 Desember 2016
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MERAUKE,
CAP/TTD
DANIEL PAUTA

BERITA DAERAH KABUPATEN MERAUKE TAHUN 2016 NOMOR 61

Salinan sesuai dengan aslinya


KEPALA BAGIAN HUKUM,

YOSEPH B. GEBZE, SH., LL.M


19760202 200312 1 004
LAMPIRAN
PERATURAN BUPATIMERAUKE
NOMOR 61 TAHUN 2016
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA
BADAN PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN MERAUKE

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI


BADAN PENDAPATAN DAERAH

KEPALA BADAN

SEKRETARIAT
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN


PROGRAM DAN UMUM DAN KEUANGAN
PELAPORAN KEPEGAWAIAN DAN ASSET

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG


BIDANG BIDANG
BIDANG
PBB DAN BPHTB PAJAK DAERAH RETRIBUSI DAERAH PENAGIHAN,
PENGUATAN
PENGUATAN DAYA
DAYA
PAJAK PEMBUKUAN DAN
SAING PRODUK
SAING PRODUK
BUMI DAN KAS DAERAH
KELAUTAN DAN
KELAUTAN DAN
BANGUNAN PERIKANAN
PERIKANAN

SUBBID SUBBID SUBBID SUBBID


SEKSI
PENDATAAN DAN PENDATAAN DAN PENDATAAN DAN PENAGIHAN
PENGELOLAAN
PENDAFTARAAN PENDAFTARAN PENETAPAN PENDAPATAN
PESISIR
PBB DAN
DAN BPHTB PAJAK DAERAH RETRIBUSI DAERAH
LAUT DAERAH

SUBBID SUBBID SUBBID


SUBBID PEMBUKUAN,
PENILAIAN DAN PEMERIKSAAN
PENGELOLAAN VERIFIKASI DAN
PENETAPAN DAN PENETAPAN
DATA & ANALISA PELAPORAN
PAJAK DAERAH
POTENSI PENDAPATAN
RETRIBUSI DAERAH
SUBBID DAERAH
SUBBID
VERIFIKASI DAN KEBERATAN DAN SUBBID
KEBERATAN PENGURANGAN PENGELOLAAN
SUBBID SARANA &
PAJAK DAERAH KAS DAERAH
BAGI HASIL PPh PRASARANA
DAN PENGOLAHAN
PENERIMAAN
LAIN-LAIN YANG
SAH
UPTB
20
20 UPTD
UPTD

BUPATI MERAUKE,
CAP/TTD
FREDERIKUS GEBZE
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM,

YOSEPH B. GEBZE, SH., LL.M


19760202 200312 1 004

Anda mungkin juga menyukai