Anda di halaman 1dari 21

BUPATI TEBO

PROVINSI JAMBI
PERATURAN BUPATI TEBO
NOMOR 77 TAHUN 2018

TENTANG
TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TEBO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


BUPATI TEBO,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 29 ayat (8)
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, maka kriteria
pemberian tambahan penghasilan ditetapkan dengan Peraturan
Kepala Daerah;
b. bahwa dalam rangka menyelenggarakan tugas pokok dan
fungsi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Tebo, dipandang perlu memberikan tambahan penghasilan
bagi Aparatur Sipil Negara sebagai upaya meningkatkan
kesejahteraan untuk memotivasi kinerja dan
tanggungjawabnya;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Bupati Tebo
tentang Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil
Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tebo.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan


Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro
Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 182, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3903)
sebagaimana telah diubah dengan Undang–Undang Nomor 14
Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 54
Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun,
Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten
Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3969);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58 (tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4578 );
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Propinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5235);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian
Prestasi Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 121, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5258);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6037);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Pengelolaan Keuangan
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
310);
14. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pokok-pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Tebo Tahun 2014 Nomor 1);
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TEBO TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN


PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH KABUPATEN TEBO.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :


1. Daerah adalah Kabupaten Tebo.
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya
dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah otonom.
4. Bupati adalah Bupati Tebo.
5. Aparatur Sipil Negara, yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah.
6. Pegawai Aparatur Sipil Negara, yang selanjutnya disingkat Pegawai ASN
adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja yang diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas Negara lainnya dan
digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
7. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga Negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN
secara tetap oleh pejabat Pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan.
8. Calon Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat CASN adalah
Calon Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tebo.
9. Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil Negara, yang selanjutnya
disingkat TPP-ASN adalah suatu bentuk penghargaan oleh Pemerintah
Daerah untuk memotivasi dan mendorong Pegawai ASN dan Calon ASN
guna meningkatkan disiplin kerja, beban kerja, penilaian kinerja, dan
pertimbangan objektif lainnya sesuai dengan tugas dan fungsi masing-
masing.
10. Pemberian TPP-ASN adalah kurun waktu 1 (satu) bulan mulai dari tanggal
1 (satu) sampai dengan akhir bulan.
11. Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan
anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi satuan kerja
perangkat daerah yang dipimpinnya.
12. Kuasa Pengguna Anggaran adalah pejabat yang diberi kuasa untuk
melaksanakan sebagai kewenangan pengguna anggaran dalam
melaksanakan sebagian tugas dan fungsi satuan kerja perangkat daerah.
13. Bendahara Pengeluaran adalah pejabat fungsional yang ditunjuk
menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja daerah dalam
rangka pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah pada
satuan kerja perangkat daerah.
14. Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat PD adalah perangkat
daerah yang mempunyai tugas pokok dan fungsi serta kewenangan untuk
melaksanakan tugas wajib dan pembantuan pada pemerintah daerah.
15. Unit kerja adalah bagian dari PD yang melaksanakan satu atau
beberapa program.
16. Hari kerja adalah hari yang digunakan untuk menjalankan tugas dan
fungsi serta tugas kedinasan lainnya, baik bersifat pelayanan publik
maupun pelayanan aparatur.
17. Hadir Kerja adalah masuk kerja pada hari kerja dalam menjalankan tugas
dan fungsi tugas kedinasan lainnya yang diketahui atasan.
18. Datang tepat waktu adalah datang bekerja tepat pada waktu sesuai dengan
jadwal kerja yang ditentukan.
19. Pulang tepat waktu adalah pulang bekerja tepat pada waktu sesuai dengan
jadwal kerja yang ditentukan.
20. Pejabat Penanggung Jawab Kepala PD selaku PA.
21. Pelaksana Tugas, yang selanjutnya disingkat PIt adalah pejabat sementara
pada jabatan tertentu yang mendapat pelimpahan wewenang
penandatangan naskah dinas, karena pejabat definitif belum dilantik.
22. Tugas adalah tugas utama yang merupakan penjabaran langsung dari
tugas dan fungsi organisasi, serta tugas tambahan adalah tugas yang tidak
tersebut dalam rincian tugas, tetapi memberikan manfaat bagi unit kerja.
23. Pejabat Penilai adalah atasan langsung pejabat yang dinilai yang
ditentukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
24. Jabatan fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan
tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada
keahlian dan keterampilan tertentu.
25. Jabatan Pelaksana adalah sekelompok jabatan yang bertanggung jawab
melaksanakan kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan
dan pembangunan.
26. Jabatan Struktural adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan
tugas berkaitan dengan kegiatan pelayanan publik serta administrasi
pemerintahan dan pembangunan.
27. Dokter Spesialis adalah dokter yang mengkhususkan diri dalam bidang
ilmu kedoteran tertentu.
28. Dokter Spesialis Kontrak adalah dokter yang mengkhususkan diri dalam
bidang ilmu kedokteran tertentu yang dikontrak oleh Pemerintah
Kabupaten Tebo.
29. Dokter Spesialis Tamu adalah dokter spesialis yang diperbantukan untuk
memenuhi tenaga dokter spesialis di Kabupeten Tebo.
30. Dokter Spesialis Residen adalah dokter umum yang sedang menjalani
pendidikan untuk menjadi seorang dokter spesialis.
31. Dokter Umum adalah dokter yang fokus dalam mengobati penyakit yang
muncul secara tiba-tiba (akut) dan menahun (kronis).
32. Dokter Gigi adalah dokter yang mengkhususkan diri dalam mendianogsa
sekaligus memberikan perawatan terhadap gigi.
33. Penata Anastesi adalah tenaga kesehatan yang memiliki kewenangan
menyelengggarakan pelayanan kesehatan anastesi.
34. Radiologi adalah tenaga kesehatan yang menggunakan radiasi untuk
diagnosis dan pengobatan penyakit.
35. Tenaga Labor adalah tenaga kesehatan yang ada di laboratorium
kesehatan.
36. Kelompok Kerja (POKJA) Unit Layanan Pengadaan adalah kelompok kerja
yang terdiri dari pejabat fungsional pengadaan yang bertugas untuk
melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa.
37. Pengguna Anggaran (PA) adalah pejabat pemegang kewenangan pengguna
anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungi PD yang dipimpin.
38. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) adalah pejabat yang diberi kuasa untuk
melaksanakan sebagian kewenangan pengguna anggaran dalam
melaksanakan sebagaian tugas dan fungsi satuan kerja perangkat daerah.
39. Bendahara adalah pejabat fungsional yang ditunjuk untuk menerima,
menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan mempertanggung-
jawabkan uang untuk keperluan belanja daerah dalam rangka
pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah pada satuan kerja
perangkat daerah.
40. Pembantu Bendahara adalah pejabat fungsional yang membantu tugas
bendahara.
41. Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) adalah pejabat yang
melaksanakan fungi tata usaha keuangan.
42. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) adalah pejabat yang ditunjuk
PA/KPA dalam melaksanakan program kegiatan pada unit kerja OPD.
43. Pengurus Barang adalah ASN yang diserahi tugas untuk menerima,
menyimpan, mengeluarkan, mengurus barang daerah dalam proses
pemakaian di OPD/unit kerja.
44. Sasaran Kerja Pegawai, yang selanjutnya disingkat SKP adalah rencana
kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang pegawai negeri sipil.
45. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat
APBD adalah rencana keuangan tahunan Daerah yang ditetapkan dengan
Peraturan Daerah.
46. Surat Permintaan Pembayaran, yang selanjutnya disingkat SPP adalah
dokumen yang diterbitkan oleh pejabat yang bertanggungjawab atas
pelaksanaan kegiatan/bendahara pengeluaran untuk mengajukan
permintaan pembayaran.
47. Surat Penyediaan Dana, yang selanjutnya disingkat SPD adalah dokumen
yang menyatakan tersedianya dana untuk melaksanakan kegiatan sebagai
dasar penerbitan SPP.
48. SPP Langsung, yang selanjutnya disingkat; SPP-LS adalah dokumen yang
diajukan oleh bendahara pengeluaran untuk permintaan pembayaraan
langsung kepada pihak ketiga atas dasar perjanjian kontrak kerja atau
Surat perintah kerja lainnya dan pembayaran gaji dengan jumlah,
penerima, peruntukan, dan waktu pembayaran tertentu yang dokumenya
disiapkan oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan.
49. Surat Perintah Membayar, yang selanjutnya disingkat SPM adalah
dokumen yang digunakan/diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa
pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran untuk penerbitan SP2D
atas beban pengeluaran Dokumen Pelaksanaan Anggaran PD.
50. Surat Perintah Membayar Langsung, yang selanjutnya disingkat SPM-LS
adalah dokumen yang diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa
pengguna anggaran untuk penerbitan SP2D atas beban pengeluaran DPA-
PD kepala pihak ketiga.
51. Surat Perintah Pencairan Dana, yang selanjutnya disingkat SP2D adalah
dokumen yang digunakan sebagai besar pencairan dana yang diterbitkan
oleh bendahara umum daerah berdasarkan SPM.
52. Nilai Capain Sasaran Kinerja Pegawai yang selanjutnya disingkat NCSKP
adalah rencana kerja dan target kegiatan bulanan yang harus dicapai
berdasarkan kegiatan harian oleh seorang PNS.
53. Tim Monitoring adalah Tim yang ditetapkan pada peraturan ini untuk
melakukan monitoring penilaian perilaku kerja dan penilaian kinerja PNS
dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Tebo.

BAB II
TUJUAN DAN RUANG LINGKUP
Pasal 2

(1) Tujuan Pemberian TPP adalah untuk:


a. meningkatkan kedisiplinan, motivasi kerja serta memupuk dan
mengembangkan jiwa ASN yang profesional dan bertanggungjawab;
b. meningkatkan kesejahteraan ASN.
(2) Ruang lingkup pemberian TPP meliputi seluruh ASN Pemerintah
Kabupaten Tebo, dikecualikan untuk:
a. Pegawai ASN yang mendapatkan hukuman disiplin tingkat berat dan
tidak diberikan TPP-ASN selama 2 (dua) tahun;
b. Pegawai ASN yang mengikuti tugas belajar berdasarkan Surat perintah
tugas;
c. Pegawai ASN yang berstatus sebagai pegawai titipan/dipekerjakan/
diperbantukan di dalam atau di luar Pemerintah Daerah;
d. Pegawai ASN yang berstatus terpidana;
e. Pegawai ASN yang diberhentikan sementara;
f. Pegawai ASN tenaga fungsional guru, pengawas dan pegawai lain yang
telah mendapat tunjangan profesi pendidik;
g. Pegawai ASN yang sedang menjalani cuti;
h. Pegawai ASN yang masih menguasai aset milik pemerintah daerah
baik aset bergerak maupun aset tidak bergerak yang bukan
merupakan hak dan kewenangannya dan belum dikembalikan
kepada Pemerintah Daerah;dan
i. Pegawai ASN yang Wajib tetapi belum menyampaikan Laporan Harta
Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
(3) Calon ASN diberikan TPP-ASN sebesar 80% (delapan puluh persen) dari
besaran TPP-ASN yang ditetapkan.
(4) Pemberian TPP-ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya
diberikan kepada ASN Pemerintah Kabupaten Tebo minimal 6 (enam)
bulan terhitung sejak tanggal Surat Keputusan Bupati tentang
penempatan pegawai;
(5) Ketentuan masa kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dikecualikan bagi ASN yang menduduki jabatan struktural.
(6) Pejabat struktural yang ditunjuk sebagai pelaksana tugas dapat
diberikan TPP-ASN sebesar jumlah TPP-ASN yang diterima pejabat
struktural definitif pada jabatan yang sama.
(7) Pegawai ASN yang ditunjuk sebagai pelaksana tugas dapat diberikan TPP-
ASN sebesar jumlah TPP-ASN yang diterima pejabat struktural defenitif.
BAB III
KRITERIA TPP-ASN
Pasal 3
Kriteria TPP-ASN diberikan kepada pegawai ASN terdiri atas:
a. TPP-ASN berdasarkan perilaku kerja dan penilaian kinerja;
b. TPP-ASN berdasarkan beban kerja;
c. TPP-ASN berdasarkan kelangkaan profesi; dan
d. TPP-ASN berdasarkan pertimbangan objektif lainnya.

Pasal 4

(1) Pemberian TPP-ASN berdasarkan prilaku kerja dan penilaian kinerja


diberikan kepada semua ASN.
(2) Pemberian TPP-ASN berdasarkan beban kerja diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Bupati lainnya.
(3)Pemberian TPP-ASN berdasarkan kelangkaan profesi diberikan kepada
Pegawai ASN sebagai berikut :
a. Dokter Spesialis;
b. Dokter Spesialis Kontrak;
c. Dokter Spesialis Tamu;
d. Dokter Spesialis Residen;
e. Dokter Umum/Gigi;
f. Penata Anastesi;
g. Radiologi;
h. Tenaga Labor;dan
i. Pokja ULP.

(4) Pemberian TPP-ASN terhadap Pokja ULP diatur dalam peraturan lainnya.
(5) Pemberian TPP-ASN berdasarkan pertimbangan objektif lainnya sesuai
dalam Pasal 3 Huruf d diberikan kepada Pegawai ASN yang mendapatkan
tugas-tugas khusus seperti (BUD, Kuasa BUD, Pengguna Anggaran, Kuasa
Pengguna Anggaran, Bendahara, Pembantu Bendahara, PPK, PPTK,
Pengurus dan Penyimpan Barang dan lainnya) diatur dalam Peraturan
lainnya.

BAB IV
INSTRUMEN PERHITUNGAN TPP-ASN
Pasal 5
(1) Besaran TPP-ASN yang diterima setiap pegawai ASN dihitung
berdasarkan aspek perilaku kerja dan aspek penilaian kinerja.
(2) Persentase pemberian TPP-ASN adalah sebesar 60% (enam puluh persen)
untuk aspek perilaku kerja dan 40% (empat puluh persen) untuk aspek
penilaian kinerja.
(3) Aspek perilaku kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditunjukkan
dalam bentuk rekapitulasi kehadiran yang ditandatangani oleh kepala
PD.
(4) Aspek Penilaian kinerja Pegawai didasarkan pada Nilai Capaian Sasaran
Kinerja Pegawai (NCSKP).
Bagian Kesatu
Aspek Perilaku Kerja
Pasal 6
(1) Terhadap ASN yang terlambat dan / atau pulang sebelum waktunya
dikenakan pemotongan TPP.
(2) PD, UPTD atau Unit Kerja yang belum menggunakan absen elektronik,
wajib melampirkan absen manual.
(3) Pemotongan TPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
berdasarkan perhitungan persentase sebagai berikut:
a. Terlambat :
TINGKAT INTERVAL WAKTU PENGURANGAN
KETERLAMBATAN KETERLAMBATAN TPP PER HARI
TL 1 < 15 menit 5%
TL 2 s.d 30 menit 10%
TL 3 s.d 60 menit 15%
TL 4  60 menit 20%

b. Pulang sebelum waktunya :


TINGKAT INTERVAL WAKTU PENGURANGAN
PSW PSW TPP PER HARI
PSW 1 < 15 menit 5%
PSW 2 s.d 30 menit 10%
PSW 3 s.d 60 menit 15%
PSW 4  60 menit 20%

Pasal 7

(1) Untuk ASN yang tidak hadir dikarenakan sakit tidak dikenakan
pengurangan TPP per hari dengan melampirkan surat keterangan dokter.
(2) Untuk ASN yang tidak hadir dikarenakan izin dikenakan pengurangan TPP
per hari sebesar 20%.
(3) Untuk ASN yang tidak hadir tanpa keterangan/alpa dikenakan
pengurangan TPP per hari sebesar 100%.
(4) Untuk ASN yang tidak dapat melaksanakan aturan absensi
dikarenakan tugas lain harus melampirkan surat perintah penugasan atau
surat keterangan dari atasan langsung yang di ketahui oleh kepala
Perangkat Daerah.

Bagian Kedua
Aspek Penilaian Kinerja

Pasal 8

(1) Target kinerja pegawai setiap minggu adalah sebanyak 25 jam kerja;
(2) Aspek Penilaian kinerja, bobot maksimal 40% (empat puluh persen), dengan
rincian sebagai berikut:
a. Bobot 40% (empat puluh persen) jika NCSKP lebih besar dari 80 dalam
satu bulan;
b. Bobot 30% (tiga puluh persen) jika NCSKP lebih besar dari 70 dan lebih
kecil atau sama dengan 80 dalam satu bulan;
c. Bobot 20% (dua puluh persen) jika NCSKP lebih besar dari 50 dan lebih
kecil atau sama dengan 70 dalam satu bulan;
d. Bobot 10% (sepuluh persen) jika NCSKP lebih besar dari 30 dan lebih
kecil atau sama dengan 50 dalam satu bulan;
e. Bobot 0% (nol persen) jika NCSKP lebih kecil atau sama dengan 30 dalam
satu bulan.
(3) Ketentuan mengenai perhitungan NCSKP diatur dalam lampiran Peraturan
Bupati ini dan dalam aplikasi SKP online Pemerintah Kabupaten Tebo;

Pasal 9

Tahapan penyampaian rekapitulasi capaian aspek perilaku dan penilaian


kinerja sebagai berikut :
a. setiap Perangkat Daerah harus menyusun rekapitulasi capaian aspek
perilaku kerja dan penilaian kinerja pegawai setiap bulan;
b. setiap Kepala Perangkat Daerah harus mengesahkan rekapitulasi bulanan
capaian aspek perilaku kerja;
c. setiap atasan langsung harus mengesahkan rekapitulasi bulanan capaian
aspek penilaian kinerja pegawai yang bersangkutan;
d. setiap pegawai melakukan rekapitulasi penilaian kinerja harian dalam
SKP online dimulai pukul 16.00 WIB s/d 24.00 WIB;

BAB V
TATA CARA PEMBAYARAN TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI
Bagian Pertama
Waktu Pembayaran

Pasal 10

(1) TPP-ASN dibayarkan melalui rekening Bank 9 Jambi yang dimiliki ASN
bersangkutan.
(2) Permintaan Pembayaran Uang TPP diajukan pada bulan berikutnya paling
lambat pada setiap tanggal 10, kecuali untuk bulan Desember dapat
diajukan pada bulan berjalan.

Bagian Kedua
Penyiapan Dokumen
Pasal 11
Penyiapan dokumen berdasarkan aspek perilaku kerja disiapkan oleh
Perangkat Daerah sebagai berikut:
a. Kasubbag yang membidangi kepegawaian pada Perangkat Daerah
menyiapkan dokumen bukti kehadiran ASN.
b. Dokumen bukti sebagaimana dimaksud pada huruf a meliputi:
a. Print out absensi elektronik;
b. Rekapitulasi absensi bulanan;
c. Dokumen sebagaimana dimaksud pada huruf b diserahkan kepada
bendahara pengeluaran untuk dilakukan permintaan pembayaran.

Pasal 12
Penyiapan dokumen berdasarkan aspek penilaian kinerja disiapkan oleh
Perangkat Daerah sebagai berikut:
a. Setiap pegawai wajib membuat laporan kerja harian dan membuat
rekapitulasi kerja bulanan yang disahkan oleh atasan langsung pegawai
yang bersangkutan;
b. Pegawai membuat laporan kerja harian dan rekapitulasi kerja bulanan
sesuai dengan format dokumen terlampir;
c. Dokumen sebagaimana dimaksud pada huruf b diserahkan kepada
Kasubbag yang membidangi kepegawaian pada Perangkat Daerah yang
bersangkutan untuk dilakukan permintaan pembayaran.
Pasal 13
(1) Besaran TPP-ASN diberikan kepada ASN berdasarkan tabel yang
tercantum dalam lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari peraturan ini.
(2) Format dokumen daftar perhitungan besaran pembayaran TPP-ASN yang
tercantum dalam lampiran II merupakan bagian tidak terpisahkan dari
peraturan ini.
Bagian Ketiga
Permintaan Pembayaran
Pasal 14
(1) Penerbitan dan pengajuan dokumen SPP-LS untuk pembayaran TPP
dilakukan oleh bendahara pengeluaran guna memperoleh persetujuan
pengguna anggaran melalui PPK-PD.
(2) Dokumen SPP-LS untuk pembayaran TPP sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri dari:
a. surat pengantar SPP-LS;
b. ringkasan SPP-LS;dan
c. rincian SPP-LS;
(3) Dalam hal dokumen SPP-LS sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dinyatakan tidak lengkap dan / atau tidak benar oleh PPK-PD, maka
PPK-PD mengembalikannya kepada bendahara pengeluaran untuk
dilengkapi dan / atau diperbaiki.

Bagian Keempat
Perintah Membayar
Pasal 15
(1) Dalam hal dokumen SPP-LS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat
(2) dinyatakan lengkap dan benar oleh PPK-PD, PPK-PD menyiapkan dan
mengajukan dokumen SPM kepada pengguna anggaran-PD
(2) Dokumen SPM-LS untuk pembayaran TPP sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri dari:
a. Surat Pengantar PD;
b. Dokumen SPP-LS;
c. Surat Perintah Membayar;
d. Cheklist PPK-PD;
e. Salinan SPD;
f. Lampiran SPP-LS;
g. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak dari pengguna anggaran;
h. Surat Pernyataan Pengesahan PPK-PD;
i. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Perhitungan Pemungutan Pajak;
j. Billing Pajak (PPh Pasal 21);
k. Daftar Pembayaran / tanda terima;
l. Rekap Absensi dan penilaian kerja bulanan;
m. Surat Pernyataan Pengajuan SPP-LS Gaji dan Tunjangan dari
Pengguna Anggaran;
(3) Pengguna anggaran-PD meneliti kelengkapan SPM beserta dokumennya
sebelum ditanda tangani;
(4) Pengguna anggaran-PD mengembalikan SPM beserta dokumennya
kepada PPK-PD apabila tidak lengkap untuk dilengkapi.
Pasal 16
(1) Penerbitan SPM sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 paling lama
2 (dua) hari kerja terhitung sejak diterimanya dokumen SPP.
(2) Penolakan Penerbitan SPM paling lama 1 (satu) hari kerja terhitung sejak
terhitung sejak diterimanya pengajuan SPP.
BAB VI
MONITORING DAN EVALUASI
Pasal 17
(1) Dalam rangka pelaksanaan verifikasi terhadap hasil perilaku kerja dan
penilaian kinerja maka dibentuk Tim Monitoring dan Evaluasi;
(2) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a. Sekretaris Daerah selaku Ketua;
b. Asisten yang membidangi kepegawaian selaku Wakil Ketua;
c. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
selaku Sekretaris;
d. Inspektur Kabupaten, Kepala Badan Keuangan Daerah dan Kepala
Bagian Organisasi Sekretariat Daerah selaku Anggota;
(3) Monitoring sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam hal
peningkatan disiplin kerja ASN dan peningkatan penilaian kinerja ASN,
dilaporkan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah setiap 6 (enam)
bulan.
Pasal 18
(1) Evaluasi dilakukan sebagai tindak lanjut hasil monitoring meliputi
peningkatan perilaku kerja dan penilaian kinerja ASN, evaluasi
ketersediaan anggaran, mekanisme pembayaran TPP;
(2) Terkait ketersediaan anggaran TPP, Pengguna Anggaran-PD melaporkan
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah selaku TAPD dan ditembuskan
ke Badan Keuangan Daerah untuk dilakukan penyesuaian sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
(3) Kepala Badan Keuangan Daerah memberikan laporan hasil evaluasi
ketersediaan anggaran dan mekanisme kepada Bupati setiap 6 (enam)
bulan.

BAB VII
SANKSI
Pasal 19
(1) Pejabat penilai yang berdasarkan hasil verifikasi tim monitoring dan evaluasi
terbukti memberikan penilaian perilaku kerja dan kinerja pegawai yang
tidak sesuai dengan bukti, diberikan sanksi berupa pemotongan tambahan
penghasilan sebesar 25% dari total tambahan penghasilan pada bulan
berikutnya;
(2) Pejabat penilai yang terbukti tidak melakukan penilaian perilaku kerja dan
kinerja pegawai kepada bawahannya, diberikan sanksi berupa pemotongan
tambahan penghasilan sebesar 50% dari total tambahan penghasilan pada
bulan berikutnya;

KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 20
(1) Pemotongan TPP-ASN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal 8
tidak membebaskan untuk penjatuhan hukuman disiplin sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
(2) Dengan diberlakukannya Peraturan Bupati ini maka seluruh honorarium
kegiatan pada PD/Unit Kerja PD tidak dapat diberikan.
(3) Pengecualian pada ayat (2) di atas hanya dapat diberikan jika kegiatan
merupakan program nasional yang melibatkan beberapa Perangkat Daerah
maupun instansi vertikal.

BAB VIII
PENUTUP
Pasal 21

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku maka Peraturan Bupati Tebo
Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Kepada
Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tebo Atas Beban
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tebo dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 22

Peraturan Bupati ini mulai berlaku sejak 1 Januari 2019.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tebo
LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI TEBO
NOMOR : 77 TAHUN 2018
TANGGAL : 31 - 12 - 2018
TENTANG : TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI
APARATUR SIPIL NEGARA DILINGKUNGAN
PEMERINTAH KABUPATEN TEBO.

1. BESARAN TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI BERDASARKAN PERILAKU


KERJA DAN PENILAIAN KINERJA
NO PENERIMA TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI BESARAN /
BULAN

1 2 3

1 PEJABAT STRUKTURAL

1 Eselon II.a (Sekda) Rp. 20.000.000,-


2 Eselon II.b (Asisten Sekda dan Staf Ahli Bupati, Rp. 12.000.000,-
Inspektur, Kadis, Kaban, Kasat dan Sekwan)
3 Eselon III.a (Camat, Kakan) Rp. 7.000.000,-
4 Eselon III.a (Sekretaris, Kabag, Irban, Dirut RSUD) Rp. 6.000.000,-
5 Eselon III.b (Kabid, Sekcam, Fungsional Tertentu Rp. 4.500.000,-
Madya Auditor dan P2UPD)
6 Eselon IV.a (Lurah) Rp. 4.000.000,-
7 Eselon IV.a (Seluruh Eselon IV.a selain Lurah dan Rp. 3.000.000,-
Fungsional Tertentu Muda Auditor dan P2UPD)
8 Eselon IV.b (Kasi Kelurahan , Kasubbag Kecamatan, Rp. 2.000.000,-
Jabatan struktural setara, Fungsional Tertentu Pertama
Auditor dan P2UPD)
II JABATAN PELAKSANA
1 Golongan IV Rp. 1.800.000,-
2 Golongan III Rp. 1.500.000,-
3 Golongan II Rp. 1.300.000,-
4 Golongan I Rp. 1.000.000,-
III JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU KEAHLIAN DAN
GURU NON SERTIFIKASI
1 Ahli Utama Rp. 1.800.000,-
2 Ahli Madya Rp. 1.500.000,-
3 Ahi Muda Rp. 1.300.000,-
4 Ahli Pertama Rp. 1.000.000,-
IV JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU KETERAMPILAN
DAN GURU NON SERTIFIKASI
1 Penyelia Rp. 1.800.000,-
2 Pelaksana Lanjutan/Mahir Rp. 1.500.000,-
3 Pelaksana/Terampil Rp. 1.300.000,-
4 Pelaksana Pemula/Pemula Rp. 1.000.000,-

2. BESARAN DASAR TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI BERDASARKAN


KELANGKAAN PROFESI
BESARAN /
NO PENERIMA TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI
BULAN

1 DOKTER SPESIALIS Rp. 13.000.000,-

2 DOKTER SPESIALIS KONTRAK Rp. 13.000.000,-

3 DOKTER SPESIALIS TAMU Rp. 9.000.000.-

4 DOKTER SPESIALIS RESIDEN Rp. 9.000.000,-

5 DOKTER UMUM/GIGI Rp. 3.000.000,-

6 PENATA ANASTESI Rp. 2.000.000,-

7 RADIOLOGI Rp. 2.000.000,-

8 TENAGA LABOR Rp. 2.000.000,-

9 POKJA ULP Mengacu


Peraturan Bupati
tentang Standar
Harga

BUPATI TEBO,

SUKANDAR
LAMPIRAN II : PERATURAN BUPATI TEBO
NOMOR : 77 TAHUN 2018
TANGGAL : 31 – 12 - 2018
TENTANG : TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI APARATUR
SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
KABUPATEN TEBO.

A. PERHITUNGAN TPP BERDASARKAN PERILAKU KERJA

1. REKAPITULASI KETIDAK HADIRAN APARATUR SIPIL NEGARA


REKAPITULASI KETIDAK HADIRAN
APARATUR SIPIL NEGARA
DINAS..................................................................
BULAN :
FREKUENSI KETIDAK
NO NAMA NIP JABATAN HADIRAN
Sakit Izin Cuti Alpa
I 2 3 4 5 6 7 8
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Mengetahui : Muara Tebo,...........................


Kepala Dinas.................... Kepala Sub Bagian Umum,

NAMA NAMA
Pangkat Pangkat
NIP. NIP.

BUPATI TEBO,

SUKANDAR
1. PENILAIAN ASPEK PERILAKU KERJA (APK) BERDASARKAN TINGKAT KEHADIRAN PERBULAN:

NOMINAL PENGURANGAN TPP (Rp)


SAKIT IZIN ALPA TL PSW TOTAL
NAM JABAT BESARAN TPP(Rp) (0% X (10% xAPK (100% x APK (TL x APK PSW x
NO NIP
A AN (60% X TPP) APK) perhari) x perhari) x perhari) x APK
Total Izin Total Alpa Total TL perhari)
x Total
PSW
11=5–
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(6+7+8+9+10)
1.
2.
3. DST

Mengetahui : Muara Tebo,...........................


Kepala Dinas.............. Kepala Sub Bagian Umum,

NAMA NAMA
Pangkat Pangkat
NIP. NIP.

BUPATI TEBO,

SUKANDAR
B. PERHITUNGAN TPP BERDASARKAN PENILAIAN KINERJA
1. FORMULIR SASARAN KERJA PNS
FORMULIR SASARAN KERJA
PEGAWAI NEGERI SIPIL
NO I. PEJABAT PENILAI NO II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI

1 Nama 1 Nama
2 NIP 2 NIP
3 Pangkat/Gol.Ruang 3 Pangkat/Gol.Ruang
4 Jabatan 4 Jabatan
5 Unit Kerja 5 Unit Kerja

TARGET
NO III. KEGIATAN TUGAS POKOK JABATAN ANGKA
KREDIT KUANT/ KUAL/
OUTPUT MUTU
WAKTU BIAYA

1 -

2 -

3 -

4 -
5 -

Pejabat Penilai Muara Tebo, 01 Januari 2019


/Kaban/Kadis/Sekretaris/Camat/Kabag/….. Pejabat yang dinilai,

Nama
Nama Pangkat
Pangkat NIP BUPATI TEBO,
NIP

SUKANDAR
2. REKAPITULASI LAPORAN KERJA HARIAN PEGAWAI

REKAPITULASI LAPORAN KERJA HARIAN PEGAWAI


SEKRETARIAT/BADAN/DINAS/BAGIAN/KANTOR/KECAMATAN/KELURAHAN…………..

NO AK TARGET AK REALISASI Penghitu Nilai Capaian


HARI/ TANGGAL (JFT) KUANTITA KUALITAS/ WAKTU BIAYA (JFT) KUANTITAS KUALITAS/ WAKTU BIAYA ngan SKP
S/OUTPUT MUTU (Rp) /OUTPUT MUTU (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Rabu, 2 Januari 2019
2
31 Kamis, 31 Januari 2019

Pejabat Penilai Muara Tebo……… 2019


/Kaban/Kadis/Sekretaris/Kantor/Camat/Kabag/….. Pegawai yang dinilai,

Nama Nama
Pangkat Pangkat
NIP NIP

BUPATI TEBO,

SUKANDAR
3. REKAPITULASI NILAI CAPAIAN SASARAN KINERJA PEGAWAI (NCSKP)

REKAPITULASI NILAI CAPAIAN SASARAN KINERJA PEGAWAI


SEKRETARIAT/BADAN/DINAS/BAGIAN/KANTOR/KECAMATAN/KELURAHAN
…………………..
BULAN :

NO NAMA NIP GOL JABATAN NILAI CAPAIAN SKP KET

1 2 3 4 5 6 7

5 Dst....

Mengetahui : Muara Tebo,...........................


Kepala Badan/Dinas/Bagian/Kantor/Kecamatan/Kelurahan......... Kepala Sub Bagian Umum,

NAMA NAMA
Pangkat Pangkat
NIP. NIP.
BUPATI TEBO,

SUKANDAR
C. REKAPITULASI PERSENTASE BESARAN TPP-ASN

REKAPITULASI PERSENTASE BESARAN TPP-ASN YANG DITERIMA


SEKRETARIAT/BADAN/DINAS/BAGIAN/KECAMATAN/KELURAHAN……..
Bulan :
BKU no :
Kode Rekening :

Persentase TPP-ASN
Perilaku Penilaian Aspek Pertimbangan TOTAL
NO NAMA NIP JABATAN
Kerja kinerja Objektif Lainnya
(60%) (40%)
1 2 3 4 5 6 7 8
1.
2.
3. Dst..........
Muara Tebo,.................. 2019
Kepala .........../....../.................

Nama
Pangkat
NIP.
BUPATI TEBO,

SUKANDAR

Anda mungkin juga menyukai