Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH INTEGRITAS, OBJEKTIVITAS DAN

INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT


(STUDI EMPIRIS PADA INSPEKTORAT KABUPATEN
BOGOR)
Arfan Arif Harahap 1), Budiman Slamet 2) , Lia Dahlia Iryani 3)
Gmail: arfanarifharahap@gmail.com

ABSTRAK
Kualitas audit merupakan probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan
melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya. Probabilitas
penemuan suatu pelanggaran tergantung pada kemampuan teknikal auditor dan independensi
auditor tersebut. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas audit diantaranya
integritas, objektivitas dan independensi. Penelitian ini bertujuan; (1) untuk mengetahui
pengaruh integritas terhadap kualitas audit, (2) untuk mengetahui pengaruh objektivitas
terhadap kualitas audit, (3) untuk mengetahui pengaruh independensi terhadap kualitas audit,
dan (4) untuk mengetahui pengaruh integritas, objektivitas dan independensi terhadap
kualitas audit secara simultan/bersama-sama.
Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah verifikatif dengan metode
penelitian ex planatory survey. Lokasi penelitian yaitu di Inspektorat Kabupaten Bogor
dengan menggunakan data primer yaitu kuesioner yang disebarkan dan dikumpulkan dari 36
responden. Metode statistik uji kualitas data menggunakan uji validitas dan uji reabilitas, uji
asumsi klasik dengan uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas, serta uji
hipotesis yaitu regresi linear berganda untuk mengetahui pengaru keterkaitan antara variabel
independen dan variabel dependen serta uji koefisien R square, uji t dan uji F untuk
membuktikan keterkaitan variabel.
Hasil penelitian ini menunjukkkan bahwa semakin meningkat objektivitas dan
independensi auditor maka semakin meningkat juga kualitas audit yang dihasilkan. Namun,
untuk integritas yang dimiliki auditor masih dianggap kurang, oleh sebab itu auditor perlu
untuk meningkatkan integritas yang dimilikinya.
Penelitian ini disarankan agar Inspektorat Kabupaten Bogor dapat meningkatkan
integritas yang dimiliki auditor, mempertahankan objektivitas dan independensi yang
dimiliki auditor ketika melakukan pekerjaan auditnya sehingga dapat meningkatkan kualitas
audit yang dihasilkan. Selanjutnya bagi peneliti berikutnya; (1) Diharapkan dapat
menyajikan hasil penelitian yang lebih baik lagi dengan menambah variabel lain dan
menambah objek penelitian. (2) Diharapkan dapat memperluas unit analisis dan mengganti
lokasi penelitian yaitu Inspektorat Provinsi dan Inspektorat Kabupaten/Kota, baik di dalam
Provinsi Jawa Barat Maupun diluar Jawa Barat.
K ata K unci: Integritas, Objektiv itas, Independensi dan Kualitas A udit
1) Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan
2) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan
3) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan
I. Pendahuluan siap dengan sistem pemerintahan yang
terbaru untuk menyelenggarakan
Dalam rangka meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pelaksanaan pemerintahan daerah yang baik.
pemerintahan daerah, maka partisipasi Hal ini dibuktikan dengan
semua pihak sangat dibutuhkan bagi kinerja Badan Pemeriksa Keuangan
masyarakat terlebih dari aparat yang (BPK) dan Inspekorat Kabupaten
akan melaksanakan pemerintahan. Bogor dipersoalkan terkait dugaan
Penyelenggaran pemerintahan yang mark up pada sejumlah proyek
efektif merupakan kebutuhan yang bantuan Provinsi Jawa Barat tahun
sangat mendesak khususnya pada
2014 di Dinas Pendidikan Kabupaten
masa sekarang ini. Untuk menciptakan
Bogor. Karena diduga baik Inspektorat
pemerintah daerah yang efisien dan
efektif diperlukan adanya Kabupaten Bogor maupun BPK tidak
pertanggungjawaban dan pengawasan jeli dalam memantau dan mengaudit
di dalam pemerintah daerah. penggandaan proyek-proyek bantuan
Provinsi Jawa Barat pada tahun 2014.
Bentuk pertanggungjawaban atas
Kinerja Inspektorat Kabupaten Bogor
penyelenggaraan pemerintah yang
dipertanyakan karena ada sejumlah
diatur dalam Undang-Undang Nomor
proyek bantuan dari pemerintah
17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, yang menyatakan bahwa Provinsi Jawa Barat di Dinas
upaya konkrit untuk mewujudkan Pendidikan yang diduga
transparansi dan akuntabilitas diselewengakan. Tetapi nyatanya hasil
pengelolaan keuangan pemerintah pemeriksaan Inspektorat Kabupaten
adalah dengan menyampaikan suatu Bogor pada tahun 2014 dinyatakan
laporan pertanggungjawaban yang tidak terdapat ada masalah.
berupa laporan keuangan. Laporan http://daerah.sindonews.com/
keuangan yang disampaikan sebagai
Dengan kejadian tersebut,
pertanggungjawaban pengelolaan
menunjukan bahwa belum efektifnya
keuangan pemerintah, harus diaudit
oleh pihak yang profesional. fungsi audit dan masih lemahnya
Berdasarkan Peraturan Pemerintah kualitas audit yang dihasilkan. Oleh
Nomor 79 Tahun 2005 dalam Pasal 24 sebab itu, perlu adanya perhatian yang
dinyatakan bahwa pengawasan lebih dari pemerintah daerah terhadap
terhadap urusan pemerintah di daerah fungsi audit yang dilakukan. Pada
dilaksanakan oleh Aparat Pengawas dasarnya banyak beberapa faktor yang
Intern Pemerintah (APIP) sesuai mempengaruhi kualitas audit tetapi
dengan fungsi dan kewenangannya. ada beberapa yang diduga dijadikan
Berkaitan dengan sebagai faktor kualitas audit
pertanggungjawaban dan pengawasan diantaranya integritas, objektivitas dan
yang ada pemerintah daerah masih independensi.
perlu diperbaiki, diperjelas dan Salah satu badan yang bertugas
dipertegas. Karena masih adanya untuk melakukan fungsi pengawasan,
daerah dalam pemerintahannya belum pengendalian dan pemeriksaan
terhadap pemerintah daerah adalah seorang Inspektur yang berada di
Inspektorat Provinsi, Inspektorat bawah dan bertanggung jawab
Kabupaten dan Inspektorat Kota. langsung kepada Bupati dan secara
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor teknis administratif mendapat
60 Tahun 2008 tentang Sistem pembinaan dari Sekretaris Daerah.
Pengendalian Intern Pemerintah, Inspektorat Kabupaten Bogor adalah
Inspektorat Kabupaten/Kota adalah bagian dari Satuan Kerja Perangkat
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Daerah (SKPD) yang berada di dalam
yang bertanggung jawab langsung lingkup Pemerintah Kabupaten Bogor
kepada Bupati/Walikota. Berdasarkan sejajar dengan dinas atau badan di
pasal 1 ayat (4) Anggaran Dasar Pemerintah Kabupaten Bogor yang
Asosiasi Auditor Internal Pemerintah dipimpin oleh Pejabat Eselon II/b.
Indonesia (AAIPI) bahwa Aparat Inspektorat mempunyai tugas pokok
Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) membantu Bupati dalam melakukan
adalah instansi pemerintah yang pengawasan terhadap pelaksanaan
dibentuk dengan tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah oleh
pengawasan intern di lingkungan perangkat daerah serta pengawasan
pemerintah pusat dan/atau pemerintah dan pembinaan atas penyelenggaraan
daerah, yang terdiri dari Badan pemerintahan desa. Struktur organisasi
Pengawasan Keuangan dan Inspektorat Kabupaten Bogor terdiri
Pembangunan (BPKP), Inspektorat dari Inspektu, Sekretariat, Inspektur
Jenderal Departemen, Inspektorat/unit Pembantu Wilayah (Irban), dan
pengawasan intern pada Kementerian kelompok jabatan fungsional.
Negara, Inspektorat Utama/Inspektorat Inspektorat Kabupaten Bogor
Lembaga Pemerintah Non Departemen, dituntut untuk menghasilkan audit
Inspektorat/unit pengawasan intern yang berkualitas, kualitas audit sangat
pada Kesekretariatan Lembaga Tinggi penting karena dapat dijadikan sebagai
Negara dan Lembaga Negara, dasar pengambilan keputusan bagi
Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota, pemakai informasi. Untuk
dan unit pengawasan intern pada menghasilkan audit yang berkualitas
Badan Hukum Pemerintah lainnya auditor harus patuh terhadap kode etik
sesuai dengan peraturan perundang- dan standar audit yang dikeluarkan
undangan. Asosiasi Auditor Intern Pemerintah
Inspektorat Kabupaten Bogor Indonesia.
dibentuk Sesuai dengan Peraturan De Angelo (1981:186) dalam
Daerah Kabupaten Bogor Nomor 21 Wali Saputra (2015) mendefinisikan
Tahun 2011 tentang Pembentukan, audit quality (kualitas audit) sebagai
Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat probabilitas dimana seorang auditor
dan Kantor Kesatuan Bangsa dan menemukan dan melaporkan tentang
Politik, Inspektorat merupakan unsur adanya suatu pelanggaran dalam
pengawas penyelenggaraan sistem akuntansi kliennya. Probabilitas
Pemerintah Daerah, dipimpin oleh penemuan suatu pelanggaran
tergantung pada kemampuan teknikal Audit (2013:10) Independensi adalah
auditor dan independensi auditor kebebasan dari kondisi yang
tersebut. mengancam kemampuan aktivitas
Auditor harus mempunyai audit intern untuk melaksanakan
integritas yang tinggi untuk tanggung jawab intern secara objektif.
melaksanakan pekerjaan audit yang Adapun tujuan penelitian ini
dilakukannya. Agar publik dapat adalah (1) untuk mengetahui pengaruh
mempercayai auditor, maka auditor integritas terhadap kualitas audit, (2)
tersebut harus mampu bertindak untuk mengetahui pengaruh
dengan integritas dalam mengambil objektivitas terhadap kualitas audit, (3)
semua keputusan. Menurut Asosiasi untuk mengetahui pengaruh
Auditor Intern Pemerintah Indonesia independensi terhadap kualitas audit,
tentang Kode Etik (2014:3) Integritas dan (4) untuk mengetahui pengaruh
adalah mutu, sifat, atau keadaan yang integritas, objektivitas dan
menunjukkan kesatuan yang utuh independensi terhadap kualitas audit
sehingga memiliki potensi dan secara simultan/bersama-sama.
kemampuan yang memancarkan
II. Metode Penelitian
kewibawaan dan kejujuran.
Metodologi penelitian yang
Audit harus dilaksanakan oleh digunakan pada penelitian ini
seseorang atau lebih yang memiliki merupakan jenis metode verifikatif
objektivitas sebagai auditor. Agar dengan metode penelitiannya
auditor mempertahankan objektivitas explanatory survei yang memiliki unit
dan bebas dari konflik kepentingan analisis individual yaitu individu yang
dalam melaksanakan tanggung jawab bekerja pada suatu organisasi yaitu
berlokasi pada Inspektorat Kabupaten
profesionalnya. Menurut Asosiasi
Bogor. Penelitian ini memiliki jenis
Auditor Intern Pemerintah Indonesia
data kualitatif yang berasal melalui
tentang Kode Etik (2014:3)
observasi kuesioner dan wawancara
objektivitas adalah sikap jujur yang
dengan sumber data primer.
tidak dipengaruhi pendapat dan Metode penarikan sampel
pertimbangan pribadi atau golongan menggunakan purposive sampling
dalam mengambil putusan atau yaitu metode penariakan sampel
tindakan. dengan pertimbangan tertentu. Metode
Selain objektivitas, seorang pengumpulan data menggunakan
personally administered questionnaires,
auditor juga harus memiliki
yaitu kuesioner disampaikan dan
independensi dalam melakukan audit
dikumpulkan langsung oleh peneliti.
agar dapat memberikan pendapat atau
Metode analisis data yang
kesimpulan yang apa adanya tanpa ada
digunakan mencakup uji kualitas data
pengaruh dari pihak yang dengan uji validitas dan uji reliabelitas,
berkepentingan. uji asumsi klasik dengan uji normalitas,
Menurut Asosiasi Auditor Intern uji multikolinearitas dan uji
Pemerintah Indonesia tentang Standar heteroskedastisitas, dan untuk
mengetahui pengaruh dari penelitian yang dapat menimbulkan
ini digunakan uji hipotesis yang ketidaksignifikan hasil. Hal ini dapat
mencakup uji regresi linear berganda, dilihat dari persentase jawaban
uji koefisien determinasi, uji t dan uji responden yang memberikan pendapat
F. netral atau ragu-ragu berkisar 3-11%
III. Pembahasan dan Interpretasi yaitu pada pernyataan nomer 4, 6 dan
Berdasarkan hasil analisis data 9.
diketahui bahwa variabel objektivitas
Sehingga dapat disimpulkan
dan independensi secara parsial
bahwa ketidaksignifikan hasil
memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kualitas audit. Sedangkan berdasarkan pernyataan nomer 4, 6
variabel integritas secara parsial tidak dan 9 disebabkan karena adanya
memiliki pengaruh yang signifikan tekanan terhadap auditor dari pihak
terhadap kualitas audit. Secara lain atau orang lain yang dapat
simultan/bersama-sama variabel mengakibatkan integritas auditor
integritas, objektivitas dan menurun seperti kejujuran auditor,
independensi memiliki pengaruh yang keberanian auditor, sikap bijaksana
signifikan. auditor, dan tanggung jawab auditor
1. Pengaruh Integritas yang nantinya akan berdampak
Terhadap Kualitas Audit terhadap menurunnya kualitas audit
Hasil pengujian hipotesis dan kurangnya kepercayaan diri
menunjukkan bahwa integritas tidak auditor dalam menghadapi kesulitan
memiliki pengaruh terhadap kualitas pada saat melakukan pekerjaan
audit pada Inspektorat Kabupaten auditnya sehingga berdampak pada
Bogor. Hasil pengujian statistik laporan audit yang dihasilkan akan
menunjukkan bahwa nilai signifikansi bersifat bias, serta bila objek
0.360 yang lebih besar dari 0.05 dan pemeriksaan melakukan kesalahan
thitung sebesar 0.928 lebih kecil ttabel dari maka auditor bersikap menyalahkan
2.03693. yang dapat menyebabkan kerugian
Berdasarkan hasil penelitian orang lain.
integritas sebagai variabel independen Karena untuk meningkatkan
(X1 ) tidak memiliki pengaruh terhadap kualitas audit, seorang auditor perlu
kualitas audit variabel dependen (Y). memiliki tingkat integritas yang baik.
Berdasarkan hasil distribusi jawaban Jika auditor memiliki tingkat integritas
responden (tabel 4), integritas yang yang baik maka auditor mampu
diukur dalam bentuk kejujuran auditor, melakukan pekerjaan auditnya dengan
keberanian auditor, sikap bijaksana baik sehingga menghasilkan kualitas
auditor dan tanggung jawab auditor audit yang baik. Sebaliknya jika
dapat meningkatkan kualitas hasil auditor tidak memiliki tingkat
pemeriksaan dengan persentase setuju integritas yang baik dalam melakukan
berkisar 56-78% dan sangat setuju pekerjaan auditya, diduga auditor tidak
berkisar 19-33%, tetapi kemungkinan mampu menaati kode etik yang telah
ada pernyataan-pernyataan sensitif ditetapkan sehingga dapat menurunnya
kejujuran auditor, keberanian auditor, meningkatkanya kualitas audit yang
sikap bijaksana auditor dan tanggung dihasilkan, maka akan meningkatkan
jawab auditor yang dapat kepercayaan masyarakat terhadap
menghasilkan kualitas audit yang auditor.
rendah. Hasil penelitian ini sejalan dan
Hasil penelitian ini sejalan dan konsisten dengan hasil penelitian yang
konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Komang Gunayanti
dilakukan oleh Sukriah, dkk (2009) Ariani dan I Dewa Nyoman Badera
yang menyatakan bahwa integritas (2010) dan Sukriah, dkk (2009) yang
tidak memiliki pengaruh secara parsial menyatakan bahwa objektivitas
dan signifikan terhadap kualitas audit. memiliki pengaruh secara parsial dan
signifikan terhadap kualitas audit.
2. Pengaruh Objektivitas
Terhadap Kualitas Audit 3. Pengaruh Independensi
Hasil pengujian hipotesis Terhadap Kualitas Audit
menunjukkan bahwa objektitvitas
Pada hasil pengujian hipotesis
memiliki pengaruh terhadap kualitas
menunjukkan bahwa independensi
audit pada Inspektorat Kabupaten
memiliki pengaruh terhadap kualitas
Bogor. Hal ini dibuktikan dengan nilai
audit pada Inspektorat Kabupaten
signifikansi 0.000 yang lebih kecil dari
Bogor. Hal ini dibuktikan dengan nilai
0.05 dan thitung sebesar 5. 660 lebih
signifikansi sebesar 0.000 yang lebih
besar dari ttabel 2.03693.
kecil dari 0.05 dan dilihat dari
Berdasarkan hasil penelitian perhitungan uji t diperoleh thitung
objektivitas sebagai variabel sebesar 4.154 lebih besar dari t tabel
independen (X2 ) memiliki pengaruh 2.03693. Berdasarkan hasil penelitian
terhadap kualitas audit variabel independensi sebagai variabel
dependen (Y). Hal ini terjadi karena independen (X3 ) memiliki pengaruh
disebabkan tingkat objektivitas yang terhadap kualitas audit variabel
dimiliki auditor yang bekerja di dependen (Y). Hal ini menunjukkan
Inspektorat Kabupaten Bogor bahwa auditor Inspektorat Kabupaten
termasuk kedalam kategori baik. Bogor memiliki independensi yang
Dengan baiknya tingkat objektivitas baik untuk melakukan pekerjaan
yang dimiliki auditor, maka auditor auditnya. Dengan memiliki
Inspektorat Kabupaten Bogor bersikap independensi yang baik, maka auditor
objektif dalam melakukan pekerjaan Inspektorat Kabupaten Bogor bebas
auditnya. dari gangguan pribadi, gangguan
ekstern dan gangguan organisasi.
Auditor yang profesional dalam
Dengan demikian auditor melakukan
melaksanakan pekerjaan dengan
pekerjaannya dengan penuh kejujuran,
didukung objektivitas dapat
menghindari konflik kepentingan,
meningkatkan kualitas audit. Hal ini
bebas dari intervensi dan mampu
menunjukkan bahwa semakin tinggi
mempertahankan sikap mental yang
objektivitas auditor, maka akan
independen dan sikap yang tidak
semakin tinggi pula kualitas audit
yang dihasilkan. Dengan
memihak pada siapapun sehingga akan standar audit yang ditetapkan sehingga
menghasilkan kualitas audit yang baik. laporan audit yang dihasilkan akurat,
Sikap independensi memiliki jelas, meyakinkan dan objektif agar
peranan yang sangat penting dalam laporan yang diberikan bermanfaat
meningkatkan kualitas audit demi secara maksimal.
menunjang peningkatan kinerja Hasil penelitian ini konsisten
auditor dan meningkatkan dengan penelitian yang dilakukan Arif
kepercayaan masyarakat terhadap Yusri (2013), Aidil Syahputra, dkk
auditor. Hasil penelitian ini sejalan (2015) dan Komang Gunayanti Ariani
dan konsisten dengan hasil penelitian dan I Dewa Nyoman Badera (2010).
yang dilakukan oleh Arif Yusri (2013),
Aidil Syahputra, dkk (2015) dan IV. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan
Sukriah, dkk (2009) yang menyatakan
sebelumnya mengenai pengaruh
bahwa independensi memiliki
integritas, objektivitas dan
pengaruh secara parsial dan signifikan
independensi terhadap kualitas audit
terhadap kualitas audit.
pada Inspektorat Kabupaten Bogor,
4. Pengaruh Integritas, maka dapat diambil kesimpulan
Objektivitas dan Independensi sebagai berikut:
Terhadap Kualitas Audit 1. Hasil analisis menggunakan
Pada hasil pengujian hipotesis regresi menunjukkan bahwa integritas
menunjukkan bahwa integritas, tidak memiliki pengaruh terhadap
objektivitas dan independensi kualitas audit. Hal ini ditunjukkan
berpengaruh secara simultan/bersama- dengan nilai signifikansi 0.360 yang
sama dan signifikan terhadap kualitas lebih besar dari 0.05 dan t hitung sebesar
audit pada Inspektorat Kabupaten 0.928 lebih kecil t tabel dari 2.03693.
Bogor. Hal ini dapat dibuktikan 2. Hasil analisis menggunakan
dengan nilai signifikansi 0.000 lebih
regresi menunjukkan bahwa
kecil dari 0.05 dan Fhitung sebesar
objektivitas memiliki pengaruh
43.339 lebih besar dari Ftabel 2.88.
terhadap kualitas audit. Hal ini
Berdasarkan hasil penelitian ditunjukkan dengan nilai signifikansi
integritas, objektivitas dan 0.000 yang lebih kecil dari 0.05 dan
independensi memiliki pengaruh thitung sebesar 5.660 lebih besar t tabel
secara simultan/bersama-sama dari 2.03693.
terhadap kualitas audit. Hal ini 3. Hasil analisis menggunakan
dibuktikan bahwa auditor Inspektorat regresi menunjukkan bahwa
Kabupaten Bogor dapat menghasilkan independensi memiliki pengaruh
audit yang berkualitas dan memenuhi terhadap kualitas audit. Hal ini
mutu yang diharapkan. ditunjukkan dengan nilai signifikansi
Dengan demikian auditor yang 0.000 yang lebih kecil dari 0.05 dan
memiliki integritas, objektivitas dan thitung sebesar 4.154 lebih besar t tabel
independensi memiliki kualitas audit dari 2.03693.
yang sesuai dengan kode etik dan
4. Berdasarkan uji secara Etik Auditor Intern Pemerintah
simultan/bersama-sama menunjukkan Indonesia.
bahwa integritas, objektivitas dan Asosiasi Auditor Intern Pemerintah
independensi memiliki pengaruh Indonesia Nomor: S-
secara simultan/bersama-sama 879/D2/JF/3/2013 Tentang
terhadap kualitas audit. Hal ini Standar Audit Intern Pemerintah
ditunjukkan dengan nilai signifikansi Indonesia.
0.000 yang lebih kecil dari 0.05 dan
Elder, Randal J., Alvin A. Arens,
thitung sebesar 43.339 lebih besar t tabel Mark S. Beasley dan Amir
dari 2.03693. Abadi Jusuf. 2011. Jasa A udit
V. Daftar Pustaka dan A ssurance Pendekatan
Terpadu (A daptasi Indonesia).
Aidil Syaputra, Muhammad Arfan Jakarta: Salemba Empat.
dan Hasan Basri. 2015.
Pengaruh Kom petensi, Guy, Dan M., C. Wayne Alderman and
Independensi, Pengalam an Alan J. Winters. 2002. Auditing
dan Integritas terhadap Jilid 1. Edisi 5. Jakarta:
Kualitas Audit Aparat Erlangga.
Pengawasan Intern
Pem erintah (APIP) (Studi pada Ikatan Akuntan Indonesia Tahun 2016
Inspektorat Kabupaten Tentang Kode Etik Akuntan
Bireuen). Jurnal Magister Profesional.
Akuntansi Pascasarjana
Ika Sukriah, Akram dan Biana Adha In
Universitas Syiah Kuala.
apty. 2009. Pengaruh
Volume 4 No. 3 Agustus 2015
Pengalam an Kerja, Independensi,
ISSN 2302-0164. Obyektivitas, Integritas dan
Arens, Alvin A., Randal J. Elder and Kompetensi terhadap Kualitas
Mark S. Beasley. 2008. A uditing Hasil Pemeriksaan. Simposium
dan Jasa A ssurance Pendekatan Nasional Akuntansi 12
Universitas Sriwijaya
Terintegrasi Jilid 1. Edisi 12.
Jakarta: Erlangga. Palembang.

Arif Yusri. 2013. Pengaruh Faktor Imam Ghozali. 2011. A nalisis


Kom petensi, Independensi dan Multivariant dengan Program
SPSS. Badan Penerbit
Sikap Profesional Auditor
UNDIP. Semarang.
terhadap Kualitas Dalam
Meningkatkan Kinerja Komang Gunayanti Ariani dan I
Inspektorat (Studi Em piris Dewa Nyoman Badera. 2015.
pada Inspektorat Provinsi Pengaruh Integritas,
Sulawesi Selatan). Skripsi Obyektifitas, Kerahasiaan dan
Universitas Hasanudin Kom petensi pada Kinerja
Makasar. Auditor Inspektorat Kota
Denpasar. E- jurnal Akuntansi
Asosiasi Auditor Intern Pemerintah
Universitas Udayana 10.1
Indonesia Nomor: S-
01/AAIPI/3/2014 Tentang Kode
(2015): 182 -198. ISSN 2302- Peraturan Pemerintah Republik
8578. Indonesia No 74 Pasal 24
Tahun 2005 Tentang
Muh. Taufiq Efendy. 2010. Pengaruh Pengawasan terhadap Urusan
Kom petensi, Independensi dan Pemerintah.
Motivasi terhadap Kualitas
Audit Aparat Inspektorat Purba, Jan Horas. V. 2015.
dalam Pengawasan Keuangan Metodologi Penelitian, Bogor:
Daerah (Studi Em piris pada Universitas Pakuan (Diktat
Pem erintah Gorontalo). Tesis Kuliah).
Universitas Diponegoro
Semarang. Sukrisno Agoes. 2012. A uditing
Petunjuk Praktis Pemeriksaan
Nungky Nurmalita Sari. 2011. A kuntan oleh A kuntan Publik .
Pengaruh Pengalam an Kerja, Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
Independensi, Objektivitas,
Integritas, Kom petensi dan Tepalagul, Nopmanee and Ling Lin.
Etika terhadap Kualitas Audit 2015. A uditor Independence and
(Studi pada Kantor Akuntan A udit Quality: A Literature
Publik di Kota Sem arang). Review . Journal of Accounting,
Skripsi Universitas Diponegoro Auditing and Finance. Volume
Semarang. 30 (1) 101-121.

Peraturan Badan Pemeriksa Undang-Undang Republik Indonesia


Keuangan Republik Indonesia No 15 Tahun 2004 Tentang
No 01 Tahun 2007 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Standar Pemeriksaan Tanggung Jawab Keuangan
Keuangan Negara. Negara.

Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Undang-Undang Republik Indonesia


No 21 Tahun 2011 Tentang No 17 Tahun 2003 Tentang
Pembentukan, Organisasi dan Keuangan Negara.
Tata Kerja Inspektorat dan
Usman. 2016. Effect of
Kantor Kesatuan Bangsa dan
Independence and
Politik. Com petence the Quality of
Peraturan Menteri Negara Internal Audit: Proposing A
Pendayagunaan Aparatur Research Fram ework .
Negara Nomor: International Journal of
PER/ 05/ M.PAN/ 03/ 2008 Scientific and Technology
Tentang Standar Audit Aparat Research. Volume 5 Issue 02
Pengawasan Intern February 2016. ISSN 2277-
Pemerintah. 8616.

Peraturan Pemerintah Republik Wali Saputra. 2015. The Im pact of


Indonesia No 60 Tahun 2008 Auditor ’
s Independence on
Tentang Sistem Pengendalian Audit Quality: A Theorical
Intern Pemerintah. Approach. International
Journal of Scientific and
Technology Research. Volume
4 Issue 12 December 2015.
ISSN 2277-8616.

www.bogorkab.go.id

www.freefullpdf.com

www.inspektorat.bogorkab.go.id

Anda mungkin juga menyukai