Anda di halaman 1dari 17

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN


Yth .

1.
2.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan

3.

Para Direktur di lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Tenaga Pengkaji Bidang Perbendaharaan

4.

Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

5.

Para Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara


SURAT EDARAN
Nomor SE- 58 /PB/2015
TENTANG
TATA CARA PENYELENGARAAN KEGIATAN YANG MELIBATKAN
PEJABAT DAN/ATAU PEGAWAI Dl LINGKUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

A. Umum
1. Dalam rangka menjaga kualitas layanan dan memperhatikan kemampuan unit kerja
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, serta mempertimbangkan perlunya
keikutsertaan pejabat dan/atau pegawai dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang
diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan , Unit Eselon I Kementerian
Keuangan, Kementerian Negara/Lembaga, dan Pemerintah Daerah, serta lnstansi
lainnya, perlu ditetapkan ketentuan mengenai tata cara penyelenggaraan kegiatan yang
melibatkan pejabat dan/atau
pegawai di
lingkungan Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.
2. Pelaksanaan kegiatan/pemenuhan undangan melibatkan pejabat dan/atau pegawai di
lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan, harus memperhatikan:
a. kompetensi dari pejabat dan/atau pegawai yang akan ditugaskan atau diundang;
b. beban kerja pada unit kerja yang bersangkutan pada saat kegiatan berlangsung;
c. kemampuan unit kerja untuk memenuhi standar layanan minimum;
d. frekuensi keikutsertaan pejabat dan/atau pegawai dalam kegiatan di luar kerja
kant or;
e. kontribusi yang diberikan oleh pejabat dan/atau pegawai yang diundang atau
ditugaskan dalam menunjang kualitas kegiatan;
f. usia pensiun pejabat dan/atau pegawai Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
B. Maksud dan Tujuan
Melaksanakan fungsi koordinasi dan tertib administrasi dalam penyelenggaraan kegiatan
yang melibatkan pejabat dan/atau pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.
C. Ruang lingkup
Pelaksanaan kegiatan dan pemenuhan undangan pelaksanaan kegiatan yang melibatkan
pejabat dan/atau pegawai di ling kung an Direktorat Jenderal Perbendaharaan. ~

D. Pengertian umum, jenis dan lokasi dalam kegiatan yang melibatkan pejabat dan/atau
pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan:
1. Kegiatan internal Direktorat Jenderal Perbendaharaan adalah penyelanggaraan
kegiatan yang diprakarsai oleh:
a. Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan {Kantor Pusat);
b. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kantor Wilayah);
c. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara {KPPN).
2. Kegiatan internal Direktorat Jenderal Perbendaharaan terdiri dari:
a. Kegiatan Berkala; dan
b. Kegiatan lnsidental
3. Kegiatan eksternal Direktorat Jenderal Perbendaharaan adalah kegiatan yang
diselenggarakan oleh:
a. Unit Eselon I lain di lingkungan Kementerian Keuangan;
b. Kementerian Negara/Lembaga dan Pemerintah Daerah. serta instansi lainnya.
4. Kegiatan berkala sebagaimana dimaksud dalam angka 2 huruf a merupakan agenda
kegiatan di tingkat reg ional/nasional/internasional yang dilakukan secara rutin dan
dituangkan di dalam kalender kegiatan.
Contoh kegiatan berkala antara lain Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas), Rapat Kerja
Nasional (Rakernas), Rapat Pimpinan Terbatas (Rapimtas), Rapat Koordinasi Nasional
(Rakornas), Rapat Koordinasi (Rakor), Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), bimbingan
teknislworkshop, diseminasi, dan seleksi pegawai (dalam rangka beasiswa,
kedudukan/jabatan tertentu , dan lain-lain).
5. Kegiatan lnsidental sebagaimana dimaksud dalam angka 2 huruf b merupakan keg iatan
yang dilakukan dengan pertimbangan adanya kebutuhan mendesak/mendadak sesuai
dengan kebijakan pimpinan dan kebutuhan organisasi.
Contoh kegiatan insidental antara Jain Rapat Kerja (Raker), Seminar, Focus Group
Discussion, Sosialisasi/Desiminasi, Rapat Koordinasi Teknis, dan Rapat Khusus.
6. Tidak termasuk kegiatan yang diatur dalam Surat Edaran ini yaitu kegiatan-kegiatan
berupa rapat koordinasi tim kerja, rapat dalam kantor, konsinyering, acara seremonial,
keg iatan lain yang tidak menyangkut tugas fungsi Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
7. Lokasi penyelenggaraan kegiatan , meliputi:
a. di luar negeri;
b. di Jakarta/Kantor Pusat;
c. di luar wilayah Kantor Wilayah;
d. di dalam wilayah Kantor Wilayah.

E. Dasar
1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 169/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206/PMK.01/2014 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Keuangan.
F. Penyusunan Kalender Kegiatan
1. Kantor Pusat, Kantor Wilayah, dan KPPN selaku unit pemrakarsa kegiatan menyusun
rencana kalender kegiatan secara tahunan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan
kegiatan dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran Surat Edaran ini.

-2-

2. Rencana kalender kegiatan disampaikan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal


Perbendaharaan c.q. Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana untuk bahan
sinkronisasi kegiatan, paling lambat minggu ketiga bulan Januari tahun berkenaan;
3. Rencana kalender kegiatan dapat dilakukan revisi/perubahan oleh Sekretariat Direktorat
Jenderal Perbendaharaan berdasarkan usulan dari masing-masing unit pemrakarsa
kegiatan ;
4. Usulan revisi/perubahan sebagaimana dimaksud dalam angka 3. disampaikan kepada
Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Kepala Bagian Organisasi dan Tata
Laksana paling lam bat 30 (tiga puluh) hari kerja sebelum jadwal kegiatan dilaksanakan.
G. Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan
1. lzin prinsip pelaksanaan kegiatan dapat diberikan oleh:
a. Direktur Jenderal Perbendaharaan;
b. Pejabat eselon II Kantor Pusat (Sekretaris Direktorat Jenderal dan para Direktur) ;
c. Pejabat eselon II pada Kanwil (Kepala Kanwil); atau
d. Pejabat eselon Ill pada KPPN (Kepala KPPN).
2. Pengajuan izin prinsip disertai usulan pelaksanaan kegiatan yang memuat:
a. Jatar belakang, tujuan, dan keterkaitan kegiatan dengan kine~a unit pem rakarsa
kegiatan;
b. hari, tanggal, dan tempat/lokasi kegiatan dilaksanakan;
c. materi/substansi topik kegiatan;
d. daftar peserta kegiatan;
e. jadwal dan rundown acara.
3. Pengajuan permohonan izin prinsip dari unit pemrakarsa yang perlu mendapatkan
persetujuan Oirektur Jenderal Perbendaharaan disampaikan paling lambat 10 (sepuluh)
hari kerja sebelum pelaksanaan kegiatan melalui Sekretaris Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.
4. Berdasarkan permohonan izin prinsip dari unit pemrakarsa di lingkup Direktorat Jenderal
Perbendaharaan, Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan menugaskan Kepala
Bagian Organisasi dan Tata Laksana Sekretariat Direktorat Jenderal Perbendaharaan
untuk:
a. melakukan analisa atas dampak pelaksanaan kegiatan terhadap keberlangsung an
proses bisnis di kantor dimana pegawai tersebut bertugas dengan tetap
mengedepankan asas kemanfaatan bagi organisasi;
b. meneliti keg iatan bersangkutan dan melakukan sinkronisasi dengan kegiatan
Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
c. melakukan koordinasi dengan unit pemrakarsa kegiatan dan pihak lainnya dalam hal
dilakukan penyesuaian pelaksanaan keg iatan;
d. membuat surat undangan kepada para pejabat dan/atau pegawai pada Kantor
Pusat, Kantor Wilayah , dan KPPN den_gan penetapan sesuai dengan
kewenangannya .
5. lzin prinsip pelaksanaan kegiatan yang diterbitkan oleh pejabat eselon II Kantor Pusat,
pejabat eselon II Kanwil, dan pejabat eselon Ill pada KPPN , harus memperhatikan
beban kerja pada unit kerja yang bersangkutan pada saat kegiatan berlangsung dan
kemampuan unit kerja untuk memenuhi standar pelayanan minimum.

6. lzin prinsip petaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud datam angka 5 berupa


tembusan disampaikan kepada Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana Sekretariat
Direktorat Jenderal Perbendaharaan untuk dilakukan harmonisasi.~

-3-

H. Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan Berdasarkan Unit Pemrakarsa


1. Pemrakarsa kegiatan merupakan unit Kantor Pusat:
a. untuk pelaksanaan kegiatan melibatkan pejabat eselon II Kantor Pusat yang tidak
menyebabkan pejabat tersebut ke luar dari wilayah provinsi lokasi Kantor Pusat, izin
prinsip pemrakarsaan kegiatan dapat ditetapkan oleh pejabat eselon II unit
pemrakarsa kegiatan;
b. dalam hal melibatkan pejabat eselon II Kantor Pusat yang menyebabkan pejabat
tersebut ke luar dari wilayah provinsi lokasi Kantor Pusat, izin prinsip prakarsa
kegiatan ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan;
c. untuk pelaksanaan kegiatan yang melibatkan pejabat eselon Ill, pejabat eselon IV,
dan pegawai pada Kantor Pusat yang tidak menyebabkan pejabaUpegawai dalam
satu lingkup unit eselon 11-nya ke luar dari wilayah provinsi lokasi Kantor Pusat, izin
prinsip pemrakarsaan kegiatan dapat ditetapkan oleh pejabat eselon II unit
pemrakarsa kegiatan;
d. untuk pelaksanaan kegiatan yang melibatkan pejabat eselon Ill, pejabat eselon IV,
dan pegawai pada Kantor Pusat yang menyebabkan pejabat tersebut ke luar dari
wilayah provinsi lokasi Kantor Pusat, izin prinsip pemrakarsaan kegiatan ditetapkan
oleh pejabat eselon II unit pemrakarsa kegiatan;
e. untuk pelaksanaan kegiatan yang melibatkan pejabat eselon II Kantor Wilayah yang
tidak menyebabkan pejabat tersebut ke luar dari wi layah kerja kantor wilayahnya,
izin prinsip pemrakarsaan kegiatan dapat ditetapkan oleh pejabat eselon II unit
pemrakarsa kegiatan ;
f. dalam hal kegiatan yang melibatkan pejabat eselon II Kantor Wilayah yang
menyebabkan pejabat tersebut ke luar dari wilayah kerja kantor wilayahnya, izin
prinsip pemrakarsaan kegiatan ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan;
g. untuk pelaksanaan kegiatan yang melibatkan pejabat eselon Ill, pejabat eselon IV,
dan pegawai pada Kantor Wilayah yang tidak menyebabkan pejabaUpegawai
tersebut ke luar dari wilayah kerja kantor wilayahnya, izin prinsip pemrakarsaan
kegiatan dapat ditetapkan oleh pejabat eselon II unit pemrakarsa kegiatan ;
h. dalam hal kegiatan yang melibatkan pejabat eselon Ill, pejabat eselon IV, dan
pegawai pada Kantor Wilayah yang menyebabkan pejabaUpegawai ke luar dari
wilayah kerja kantor wilayahnya, izin prinsip pemrakarsaan kegiatan ditetapkan oleh
Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan:
i. untuk pelaksanaan kegiatan melibatkan Kepala KPPN , pejabat eselon IV, dan
pegawai pada KPPN yang tidak menyebabkan pejabaUpegawai tersebut ke luar dari
wilayah ke~a KPPN-nya, izin prinsip pemrakarsaan kegiatan dapat ditetapkan oleh
pejabat eselon II unit pemrakarsa kegiatan :
j. dalam hal kegiatan melibatkan Kepala KPPN, pejabat eselon IV, dan pegawai pada
KPPN yang menyebabkan pejabaUpegawai tersebut ke luar dari wilayah kerja KPPN
dan atau kantor wilayah-nya, izin prinsip pemrakarsaan kegiatan ditetapkan oleh
Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
k. dalam hal pelaksanaan kegiatan di luar negeri, izin prinsip pemrakarsaan kegiatan
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan.
2. Pemrakarsa kegiatan merupakan unit Kantor Wilayah
a. untuk pelaksanaan kegiatan yang melibatkan pejabat eselon II Kantor Wilayah yang
tidak menyebabkan pejabat tersebut ke luar dari wilayah ke~ a kantor wilayahnya ,
izin prinsip pemrakarsaan kegiatan dapat ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah
pemrakarsa kegiatan;
b. dalam hal kegiatan yang melibatkan pejabat eselon II Kantor Wilayah yang
menyebabkan pejabat tersebut ke luar dari wilayah ke~a kantor wilayahnya, izin
prinsip pemrakarsaan kegiatan ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan;

-4-

c. untuk pelaksanaan kegiatan yang melibatkan pejabat eselon Ill, pejabat eselon IV,
dan pegawai pada Kantor Wilayah yang tidak menyebabkan pejabatlpegawai
tersebut ke luar dari wilayah kerja kanwilnya, izin prinsip pemrakarsaan kegiatan
ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah pemrakarsa kegiatan;
d. dalam hal melibatkan pejabat eselon Ill, pejabat eselon IV, dan pegawai pada
Kantor Wilayah yang menyebabkan pejabatlpegawai ke luar dari wilayah kerja
kantor wilayahnya , izin prinsip pemrakarsaan kegiatan ditetapkan oleh Sekretaris
Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
e. untuk pelaksanaan kegiatan yang melibatkan Kepala KPPN , pejabat eselon IV, dan
pegawai pada KPPN, baik yang tidak menyebabkan pejabatlpegawai tersebut ke
luar dari wilayah kerja KPPN-nya dan/atau wilayah kerja kantor wilayahnya maupun
yang menyebabkan pejabatlpegawai tersebut ke luar dari wilayah kerja KPPN-nya
namun masih di dalam lingkup wilayah kerja kantor wilayahnya, 1zm pnns1p
pemrakarsaan kegiatan ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah pemrakarsa
kegiatan;
f. dalam hal melibatkan pejabat eselon Ill, pejabat eselon IV, dan pegawai pada KPPN
yang menyebabkan pejabatlpegawai tersebut ke luar dari wilayah kerja kantor
wilayahnya , izin prinsip pemrakarsaan kegiatan ditetapkan oleh Sekretaris Direktorat
Jenderal Perbendaharaan;
g. dalam hal pelaksanaan keg iatan yang melibatkan pejabatlpegawai pada unit Kantor
Wilayah lainnya, izin prinsip pemrakarsaan kegiatan ditetapkan oleh Direktur
Jenderal Perbendaharaan;
h. dalam hal pelaksanaan kegiatan di luar negeri, izin prinsip pemrakarsaan kegiatan
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan.
3. Pemrakarsa Kegiatan merupakan unit KPPN
a. untuk pelaksanaan kegiatan melibatkan Kepala KPPN, pejabat eselon IV, dan
pegawai pada KPPN yang tidak menyebabkan pejabatlpegawai tersebut ke luar dari
wilayah kerja KPPN-nya, izin prinsip pemrakarsaan kegiatan ditetapkan oleh Kepala
KPPN pemrakarsa kegiatan;
b. dalam hal melibatkan pejabat eselon Ill, pejabat eselon IV, dan pegawai pada KPPN
yang menyebabkan pejabatlpegawai tersebut ke luar dari wilayah kerja KPPN-nya
namun masih di dalam lingkup wilayah kerja kantor wilayahnya, izin prinsip
pemrakarsaan kegiatan ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah lingkup KPPN
pemrakarsa kegiatan;
c. dalam hal melibatkan pejabat eselon Ill, pejabat eselon IV, dan pegawai pada KPPN
yang menyebabkan pejabatlpegawai tersebut ke luar dari wilayah kerja Kanwilnya ,
izin prinsip pemrakarsaan kegiatan ditetapkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal
Perbendaharaan;
d. dalam hal melibatkan pejabatlpegawai pada Kantor Wilayah/KPPN lain di dalam
lingkup wilayah kerja kantor wilayahnya, izin prinsip pemrakarsaan kegiatan
ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah lingkup KPPN pemrakarsa kegiatan;
e. dalam hal melibatkan pejabatlpegawai KPPN/Kanwil lain di luar lingkup wilayah
kerja kantor wilayahnya, izin prinsip pemrakarsaan kegiatan ditetapkan oleh
Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
f. dalam hal pelaksanaan kegiatan di luar negeri, izin prinsip pemrakarsaan kegiatan
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan.

I. Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan Berdasarkan Pemenuhan Undangan


1. Undangan untuk pelaksanaan kegiatan melibatkan pejabat eselon If Kantor Pusat yang
tidak menyebabkan pejabat terse but ke luar dari wilayah provinsi lokasi Kantor Pus at, ~
dapat dipenuhi.

-5-

2. Dalam hal undangan untuk pelaksanaan kegiatan melibatkan pejabat eselon II Kantor
Pusat yang menyebabkan pejabat tersebut ke luar dari wilayah provinsi lokasi Kantor
Pusat, pemenuhan undangan tersebut terlebih dahulu mendapatkan izin dari Direktur
Jenderal Perbendaharaan.
3. Undangan untuk pelaksanaan kegiatan yang melibatkan pejabat eselon Ill, pejabat
eselon IV, dan pegawai pada Kantor Pusat yang': pemenuhan undangan tersebut
terlebih dahulu mendapatkan izin dari pimpinan unit eselon II Kantor Pusat.
4. Undangan untuk pelaksanaan kegiatan yang melibatkan pejabat eselon II Kantor
Wilayah yang tidak menyebabkan pejabat tersebut ke luar dari wilayah ke~a kantor
w ilayahnya, dapat dipenuhi.
5. Dalam hal undangan untuk pelaksanaan kegiatan yang melibatkan pejabat eselon II
Kantor Wilayah yang menyebabkan pejabat tersebut ke luar dari wilayah kerja kantor
wilayahnya, pemenuhan undangan tersebut terlebih dahulu mendapatkan izin dari
Direktur Jenderal Perbendaharaan.
6. Undangan untuk pelaksanaan kegiatan yang melibatkan pejabat eselon Ill, pejabat
ese lon IV, dan pegawai pada Kantor Wilayah yang tidak menyebabkan pejabat tersebut
ke luar dari wilayah kerja kantor wilayahnya , pemenuhan undangan tersebut terlebih
dahulu mendapatkan izin dari Kepala Kantor Wilayah.
7. Dalam hal undangan untuk pelaksanaan kegiatan yang melibatkan pejabat eselon Ill ,
pejabat eselon IV. dan pegawai pada Kantor Wilayah yang menyebabkan
pejabat/pegawai tersebut ke luar dari wilayah ke~a kantor wilayahnya, pemenuhan
undangan tersebut terlebih dahulu mendapatkan izin dari Sekretaris Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.
8. Undangan untuk pelaksanaan keg iatan yang melibatkan Kepala KPPN, pejabat eselon
IV, dan pegawai pada KPPN yang tidak menyebabkan ke luar dari wilayah kerja KPPNnya, dapat dipenuhi.
9. Dalam hal undangan untuk pelaksanaan kegiatan yang melibatkan Kepala KPPN,
pejabat eselon IV, dan pegawai pada KPPN yang menyebabkan ke luar dari wilayah
kerja KPPNnya, pemenuhan undangan tersebut terlebih dahulu mendapatkan izin dari
Kepala Kantor Wilayah .
10. Dalam hal undangan untuk pelaksanaan kegiatan yang melibatkan Kepala KPPN ,
pejabat eselon IV, dan pegawai pada KPPN yang tidak menyebabkan pejabat/pegawai
tersebut ke luar dari wilayah kerja kantor wilayahnya, pemenuhan undangan tersebut
terlebih dahulu mendapatkan izin dari Kepala Kantor Wilayah .
11. Dalam hal undangan untuk pelaksanaan kegiatan yang melibatkan Kepala KPPN,
pejabat eselon IV, dan pegawai pada KPPN yang menyebabkan ke luar dari wilayah
kerja kantor wilayahnya, pemenuhan undangan tersebut terlebih dahulu mendapatkan
izin dari Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
12. Dalam hal undangan untuk pelaksanaan kegiatan di luar negeri, pemenuhan undangan
tersebut terlebih dahulu mendapatkan izin dari Direktur Jenderal Perbendaharaan.
J. Ketentuan Lain-Lain
1. Penetapan izin prinsip pemrakarsaan kegiatan/pemenuhan undangan berdasarkan
pertimbangan sebagai berikut:
a. keterkaitan dengan tugas, fungsi dan tujuan organisasi;
b. urgensi kegiatan;
c. keberlangsungan proses bisnis pada unit kerja akibat pelaksanaan kegiatan.
2. Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan berwenang untuk melakukan
penundaan, perubahan dan/atau penyesuaian terhadap pelaksanaan kegiatan yang
diusulkan oleh unit pemrakarsa kegiatan, dalam hal:
a. substansi kegiatan sama atau bertolak belakang antar unit pemrakarsa kegiatan;
b. peserta mengikuti kegiatan dalam waktu yang sama dengan kegiatan lain antar unit4
pemrakarsa kegiatan;
-6-

c. terjadi ketidakmampuan unit ke~a untuk memenuhi standar layanan minimum;


d. terdapat situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan kegiatan diselenggarakan;
dan/atau
e . terdapat kepentingan kedinasan yang lebih mendesak.
3. Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan melaporkan penundaan, perubahan
dan/atau penyesuaian kegiatan sebagaimana dimaksud pada angka 2 kepada Direktur
Jenderal Perbendaharaan.
4. Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Kepala Bagian Organisasi dan Tata
Laksana melakukan pengelolaan data atas pelaksanaan kegiatan Kantor Pusat.
5. Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Kepala Bagian Organisasi dan Tata
Laksana melakukan monitoring dan evaluasi atas seluruh pelaksanaan kegiatan
Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
6. Penatausahaan kegiatan di lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan dilakukan
menggunakan program aplikasi (software) dari Kantor Pusat.
7. Penatausahaan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam angka 6 dilakukan oleh unit:
a. Direktorat, untuk lingkup Kantor Pusat;
b. Bagian, untuk lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
c. Kantor Wilayah, untuk lingkup Kantor Wilayah dan KPPN.
8. Kepala Kantor Wilayah melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan
di wilayah kerjanya dan melaporkan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.
9. Unit pemrakarsa kegiatan melakukan koordinasi dengan unit Kepatuhan Internal pada
masing-masing tingkatan dengan menyampaikan tembusan dokumen persetujuan/izin
prinsip dilaksanakannya kegiatan dan surat tugas terkait kepada Unit Kepatuhan
Internal.
K. Ketentuan Penutup
1. Dengan berlakunya Surat Edaran ini, Surat Edaran Nomor SE-03/PB/2011 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Kegiatan Yang Melibatkan Pejabat dan/atau Pegawai Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan/atau Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
2. Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan, para Direktur, Tenaga Pengkaji Bidang
Perbendaharaan, para Kepala Kantor Wilayah, dan para Kepala KPPN diminta untuk
mengawasi pelaksanaan Surat Edaran ini.
3. Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Kepala Bagian Kepatuhan Internal
melakukan pemantauan atas pelaksanaan Surat Edaran ini.
Demikian untuk dipedomani dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

-7-

LAMP IRAN
SE/PB/2015 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN
KEGIATAN
YANG
MELIBATKAN
PEJABAT DAN/ATAU
PEGAWAI Dl LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL

PERBENDAHARAAN

KALENDER RENCANA KEGIATAN TAHUNAN


(NAMA UNIT KERJA)
PERIODE TH 20XX

BULAN

NAMA KEGIATAN

Januari

Rapat Koordinasi KPPN di lingkungan


Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan Provinsi .

TANGGAL
PELAKSANAAN
3 s.d 5 Januari
20XX

LOKASI
Aula/Ruang Rapat
Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal
Perbendaharaan Prov.

DESKRIPSI SINGKAT KEGIATAN

Rapat Koordinasi KPPN merupakan kegiatan rutin yang


Kantor Wilayah Direktorat Jenderal

diselenggarakan
Perbendaharaan

Prov.
dalam
rangka
Kegiatan ini diselenggarakan dengan
mengundang para kepala KPPN di wilayah kerja Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Prov.

dst
...

dst
dst
Desember
dst

. . . bulan tahun
(Pimpinan Unit Kerja)

Nama
NIP .................... .

LAMPl RAN
SE-58/PB/2015 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN
KEGIATAN YANG MELIBATKAN PEJABAT DAN/ATAU PEGAWAI
Dl LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

SubbagTU RT
Kanwil
Input pada
Aplikasi

Persetujuan/
Pemanggilan

Surat
mberitahuan
Penolakan
~

Surat
Pemberitahuan
Penolakan

Surat
Persetujuan/
Pemanggilan

Surat
Pemberitahuan 4----------1-----------------'
Penolakan
I~

LAMP IRAN
SE-58/PB/2015 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN
KEGIATAN YANG MELIBATKAN PEJABAT DAN/AT AU PEGAWAI
01 UNGKUNGAN OIREKTORAT JENOERAL PERBENOAHARAAN

Subbag TU RT Kaowil
Input pad a Aplikasi

Persetujuan/
Pemanggilao

Persetujuao/
Pemanggilan

Sural

Sural

Pemberitahuan
Peoalakao

Pemberitahuao
Penolakan

!4------------j---------------------_J

LAMP IRAN
SE-58/PB/2015 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN
KEGIATAN YANG MELIBATKAN PEJABAT DAN/ATAU PEGAWAI
Dl LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Subbagian
TU Direkorat

Persetujuan/
Pemanggilan

Surat
Pemberitahuan
Penolakan

"'---------------1-----------------------------------------------------------f--------------------------------------_j

LAMPIRAN
SE-58/PB/2015 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN
KEGIATAN YANG MELIBATKAN PEJABAT DAN/ATAU PEGAWAI
Dl LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Subbag TU RT
Kanwil
Input pada
Aplikasi

Sural
f'ersetujuan/ 1 ~
Pemanggilan

~ -

Persetujuan/
Pemanggilan

Kegiatan

Sural
Pemberitahuan

Penolakan

Sural

Pembentahuan
Penolakan

fo--------------1---------------------------------------------j-------------------------------J

LAMPIRAN
SE-58/PB/2015 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN
KEGIATAN YANG MELIBATKAN PEJABAT DAN/ATAU PEGAWAI
01 LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

SubbagTU RT
Kaowil
Input pada
Aplikasi

Persetujuao/
Pemaoggilao

Surat

,.--------t------------------------------+-------------------_j

Pemberitahuao
Peoolakao
I"

LAMP IRAN
SE-58/PBf2015 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN
KEGIATAN YANG MELIBATKAN PEJABAT DAN/AT AU PEGAWAI
Dl LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Subbagian
TU Drrekorat

Persetujuan/
Pemanggilan

Disposisi

LAMPl RAN
SE-58/PB/2015 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN
KEGIATAN YANG MELIBATKAN PEJABAT DAN/AT AU PEGAWAI
01 LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

SubbagTU RT
Kanwil
Input pada
Aplika>i

Pl!rsetujuan/
Pemanggilan

Sural
Pemberitahuan
Penolakan

Sural
Pemberitahuan
Penolakan

1<4-----------1--------------------J

LAMP IRAN
SE-58/PB/2015 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARMN
KEGIATAN YANG MELIBATKAN PEJABAT DAN/ATAU PEGAWAI
Dl LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARMN

Subbagian
TURT Kanwil

Persetujuan/
Pemanggilan

Disposisi

LAMPl RAN
SE-58fPBf2015 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN
KEGIATAN YANG MELIBATKAN PEJABAT DANIATAU PEGAWAI
01 LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Subbagian
TURT Kanwil

Tembusan:
BidangSKKI

1~
~-------

Persetujuan/
Pemanggilan

Disposisi

Anda mungkin juga menyukai