Anda di halaman 1dari 31

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 67 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS JABATAN DI LINGKUNGAN

BADAN PUSAT STATISTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK, Menimbang : bahwa untuk kelancaran pelaksanaan perjalanan dinas jabatan di lingkungan Badan Pusat Statistik, perlu menetapkan Pedoman Pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan di Lingkungan Badan Pusat Statistik dengan Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3683); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4355); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3854); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan Pusat Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5046); 6. Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik; 7. Keputusan Presiden Nomor 163 Tahun 1998 tentang Sekolah Tinggi Ilmu Statistik; 8. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pusat Statistik;

9. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik; 10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 113/PMK.05/2012 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai tidak tetap (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 678); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS JABATAN DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK. Pasal 1 Pedoman Pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan di Lingkungan Badan Pusat Statistik merupakan panduan bagi Pengelola Anggaran (Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Bendahara Pengeluaran, dan PPSPM), Pengelola Teknis, dan Pelaksana Surat Perjalanan Dinas. Pasal 2 Pedoman Pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan di Lingkungan Badan Pusat Statistik sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik. Pasal 3 Pihak-pihak yang melakukan pemalsuan dokumen, menaikkan harga dari sebenarnya (mark up), dan/atau Perjalanan Dinas rangkap dalam pertanggungjawabannya yang berakibat kerugian bagi negara, bertanggungjawab sepenuhnya atau seluruh tindakan yang dilakukan. Pasal 4 (1) Sekretaris Utama, Inspektur Utama, dan para Deputi menyelenggarakan pengendalian Internal terhadap pelaksanaan Perjalanan Dinas; (2) Pengendalian Internal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; (3) Inspektorat Utama dalam melaksanakan audit dapat melakukan konfirmasi atau pemeriksaan silang kepada perusahaan penerbangan dan hotel/penginapan lain. Pasal 5 Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 26 September 2012 KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,

SURYAMIN Diundangkan di Jakarta pada tanggal ..... MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

AMIR SYAMSUDIN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 NOMOR ...

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 67 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS JABATAN DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK

PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS JABATAN DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya meningkatkan pelaksanaan kegiatan pemerintahan yang lebih berdaya guna, bersih, transparan, dan akuntabel khususnya yang terkait pengelolaan dan pertanggungjawaban perjalanan dinas maka dipandang perlu adanya pedoman pelaksanaan perjalanan dinas dalam negeri di Badan Pusat Statistik. Selain itu Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 113/PMK.05/2012 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai tidak tetap mengamanatkan bahwa perjalanan dinas agar dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut : selektif, ketersediaan anggaran, efisien penggunaan belanja negara, dan akuntabilitas pemberian perintah pelaksanaan dan pembebanan biaya Perjalanan Dinas. B. Maksud dan Tujuan Maksud ditetapkannya pedoman pelaksanaan ini adalah untuk pedoman kerja bagi semua unit kerja/satker dalam mempersiapkan dokumen perjalanan dinas dan bagi Pengelola Anggaran dalam mempertanggungjawabkan biaya Perjalanan Dinas. Tujuan ditetapkannya pedoman pelaksanaan ini adalah untuk meningkatkan daya guna, hasil guna, transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan perjalanan dinas serta mempercepat proses pertanggungjawaban keuangan. C. Ruang Lingkup 1. Pedoman pelaksanaan ini terbatas pada Perjalanan Dinas Jabatan, yaitu Perjalanan Dinas melewati batas Kota/Kabupaten dan/atau dalam Kota/Kabupaten dari tempat kedudukan ke tempat yang dituju, melaksanakan tugas, dan kembali ke tempat kedudukan semula di dalam negeri. 2. Pelaksana perjalanan dinas jabatan terdiri dari : a. Pegawai Negeri Sipil (PNS) b. Calon PNS c. Pegawai Tidak Tetap, yaitu Pegawai yang diangkat untuk jangka waktu tertentu guna melaksanakan tugas pemerintahan dan

pembangunan yang bersifat teknis profesional dan administrasi sesuai kebutuhan dan kemampuan organisasi. d. Pihak lain di luar yang disebutkan pada butir C.2.a s/d c di atas, sesuai Surat Tugas yang diterbitkan Pejabat Eselon I/Eselon II. D. Definisi dan Istilah 1. Surat Perjalanan Dinas yang selanjutnya disingkat SPD adalah dokumen yang diterbitkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dalam rangka pelaksanaan Perjalanan Dinas bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, Pegawai Tidak Tetap, dan Pihak Lain. 2. Pelaksana SPD adalah Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap yang melaksanakan Perjalanan Dinas, serta pihak lain yang ditentukan oleh Pejabat Eselon I. 3. Lumpsum adalah suatu jumlah uang yang telah dihitung terlebih dahulu (pre-calculated amount) dan dibayarkan sekaligus. 4. Biaya Riil adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan bukti pengeluaran yang sah. 5. Perhitungan Rampung adalah perhitungan biaya Perjalanan Dinas yang dihitung sesuai kebutuhan riil berdasarkan ketentuan yang berlaku. 6. Tempat Kedudukan adalah lokasi kantor/satuan kerja. 7. Tempat Tujuan adalah tempat/kota yang menjadi tujuan Perjalanan Dinas. 8. Pengumandahan (Detasering) adalah penugasan sementara waktu. 9. Unit Kerja adalah satuan organisasi di BPS setingkat eselon II. 10. Satuan Kerja (Satker) adalah satuan organisasi BPS di daerah yaitu BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota. II. PERJALANAN DINAS JABATAN A. Jenis Perjalanan Dinas Jabatan Perjalanan Dinas Jabatan digolongkan menjadi : 1. Perjalanan Dinas Jabatan yang melewati batas Kota/Kabupaten, 2. Perjalanan Dinas Jabatan yang dilaksanakan di dalam Kota/Kabupaten, yang terdiri atas : a. Perjalanan Dinas Jabatan yang dilaksanakan lebih dari 8 (delapan) jam, b. Perjalanan Dinas Jabatan yang dilaksanakan sampai dengan 8 (delapan) jam. B. Tujuan Perjalanan Dinas Jabatan a. Pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan; b. Mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya; c. Pengumandahan (Detasering); d. Menempuh ujian dinas/ujian jabatan; e. Menghadap Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri atau menghadap seorang dokter penguji kesehatan yang ditunjuk, untuk mendapatkan surat keterangan dokter tentang kesehatannya guna kepentingan jabatan; f. Memperoleh pengobatan berdasarkan surat keterangan dokter karena mendapat cedera pada waktu/karena melakukan tugas;

g. Mendapatkan pengobatan berdasarkan keputusan Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri; h. Mengikuti pendidikan setara Diploma/S1/S2/S3; i. Mengikuti pendidikan dan pelatihan; j. Menjemput/mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah Pejabat Negara/Pegawai Negeri yang meninggal dunia dalam melakukan Perjalanan Dinas; atau k. Menjemput/mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah Pejabat Negara/Pegawai Negeri yang meninggal dunia dari Tempat Kedudukan yang terakhir ke Kota/Kabupaten tempat pemakaman. C. Dokumen Perjalanan Dinas Jabatan 1. Perjalanan Dinas Jabatan oleh Pelaksana SPD dilakukan sesuai perintah atasan Pelaksana SPD yang tertuang dalam Surat Tugas. 2. Surat Tugas tersebut diterbitkan dan ditandatangani oleh : a. Kepala Satuan Kerja untuk Perjalanan Dinas Jabatan yang dilakukan oleh Pelaksana SPD pada satuan kerja berkenaan; b. Pejabat Eselon II untuk Perjalanan Dinas Jabatan yang dilakukan oleh Pelaksana SPD dalam lingkup unit kerja eselon II berkenaan; atau c. Kepala BPS/Pejabat Eselon I untuk Perjalanan Dinas Jabatan yang dilakukan oleh Pejabat Eselon I/Pejabat Eselon II. 3. Contoh Surat Tugas sebagaimana tercantum dalam Lampiran I. 4. Untuk Perjalanan Dinas Jabatan yang melewati batas Kota/Kabupaten, atau Perjalanan Dinas Jabatan yang dilaksanakan di dalam Kota/Kabupaten lebih dari 8 (delapan) jam, maka Surat Tugas menjadi dasar penerbitan SPD. 5. Perjalanan Dinas Jabatan di dalam Kota/Kabupaten yang dilaksanakan sampai dengan 8 (delapan) jam dapat dilakukan tanpa menerbitkan SPD. 6. Surat Perjalanan Dinas (SPD) diterbitkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). 7. Contoh SPD sebagaimana tercantum dalam Lampiran II. 8. Dalam menerbitkan SPD, PPK berwenang untuk menetapkan tingkat biaya Perjalanan Dinas dan alat transpor yang akan digunakan untuk melaksanakan Perjalanan Dinas dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan Perjalanan Dinas. 9. Khusus Perjalanan Dinas Jabatan di dalam Kota/Kabupaten yang dilaksanakan sampai dengan 8 (delapan) jam, maka pembebanan biayanya dicantumkan dalam Surat Tugas. 10. Contoh Surat Tugas untuk Perjalanan Dinas di dalam Kota/Kabupaten sampai dengan 8 (delapan) jam tercantum dalam Lampiran III. D. Biaya Perjalanan Dinas Jabatan 1. Komponen Biaya Perjalanan Dinas Jabatan : a. Uang harian (mencakup uang makan, uang transpor lokal, dan uang saku), b. Biaya transpor, c. Biaya penginapan, d. Uang representasi,

e. Sewa kendaraan dalam kota, f. Biaya menjemput/mengantar jenazah. 2. Biaya Transpor terdiri atas : a. Biaya perjalanan dari Tempat Kedudukan sampai Tempat Tujuan keberangkatan dan kepulangan termasuk biaya ke terminal bus/stasiun/bandara/pelabuhan keberangkatan, b. Retribusi yang dipungut di terminal bus/stasiun/bandara/pelabuhan keberangkatan dan kepulangan. Tarif biaya transpor ke terminal bus/stasiun/bandara/pelabuhan keberangkatan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya. 3. Biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada butir 1 huruf c di atas merupakan biaya yang diperlukan untuk menginap : a. di hotel, atau b. di tempat menginap lainnya. 4. Dalam hal Pelaksana SPD tidak menggunakan biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada butir 3, berlaku ketentuan sebagai berikut: a. Pelaksana SPD diberikan biaya penginapan sebesar 30% (tiga puluh persen) dari tarif hotel di Kota/Kabupaten Tempat Tujuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya, b. Biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada huruf a dibayarkan secara lumpsum. Khusus dalam rangka rapat teknis, pelatihan, konsinyering, dan kegiatan sejenis yang menggunakan biaya paket fullboard maka butir a tidak berlaku. 5. Uang representasi sebagaimana dimaksud pada butir 1 huruf d dapat diberikan kepada Pejabat Negara, Pejabat Eselon I, dan Pejabat Eselon II selama melakukan Perjalanan Dinas. 6. Sewa kendaraan sebagaimana dimaksud pada butir 1 huruf e dapat diberikan kepada Pejabat Negara untuk keperluan pelaksanaan tugas di tempat tujuan. 7. Biaya menjemput/mengantar jenazah sebagaimana dimaksud pada butir 1 huruf f di atas meliputi biaya bagi penjemput/pengantar, biaya pemetian, dan biaya angkutan jenazah. 8. Komponen biaya Perjalanan Dinas Jabatan sebagaimana dimaksud pada butir 1 di atas dicantumkan pada Rincian Biaya Perjalanan Dinas sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV. 9. Komponen biaya Perjalanan Dinas Jabatan untuk setiap Jenis Perjalanan Dinas tercantum dalam lampiran V. 10. Biaya Perjalanan Dinas digolongkan dalam 3 (tiga) tingkat yaitu : a. Tingkat A untuk Ketua/Wakil Ketua dan Anggota MPR, DPR, BPK, MA, MK, dan Menteri, Wakil Menteri, Pejabat Eselon I, serta Pejabat lain yang setara, b. Tingkat B untuk Pejabat Negara Lainnya, Pejabat eselon II, dan Pejabat Lainnya yang setara. c. Tingkat C untuk Pejabat Eselon III/PNS Golongan IV, Pejabat Eselon IV/PNS Golongan III, PNS Golongan II dan I. 11. Penyetaraan tingkat biaya Perjalanan Dinas untuk Pegawai Tidak Tetap yang melakukan Perjalanan Dinas untuk kepentingan negara ditentukan

oleh KPA sesuai dengan tingkat pendidikan/kepatutan/tugas yang bersangkutan. 12. Biaya Perjalanan Dinas diberikan berdasar tingkat Biaya Perjalanan Dinas dengan ketentuan sebagai berikut : a. Uang harian dibayarkan secara lumpsum dan merupakan batas tertinggi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya, b. Biaya transpor pegawai dibayarkan sesuai dengan biaya riil berdasarkan Fasilitas Transpor sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI, c. Biaya penginapan dibayarkan sesuai dengan Biaya Riil dan berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya, d. Uang representasi dibayarkan secara lumpsum dan merupakan batas tertinggi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya, e. Sewa kendaraan dalam kota dibayarkan sesuai dengan biaya riil dan berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya, f. Biaya pemetian jenazah termasuk yang berhubungan dengan pengruktian/pengurusan jenazah dibayarkan sesuai dengan Biaya Riil, dan g. Biaya angkutan jenazah termasuk yang berhubungan dengan pengruktian/pengurusan jenazah dibayarkan sesuai dengan Biaya Riil. 13. Biaya Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya : a. dilaksanakan dengan biaya Perjalanan Dinas Jabatan yang ditanggung oleh panitia penyelenggara, atau b. tidak ditanggung oleh panitia penyelenggara atau dibebankan pada DIPA satuan kerja Pelaksana SPD, dan panitia penyelenggara harus menyampaikan pemberitahuan mengenai pembebanan biaya tersebut dalam surat/undangan rapat, seminar, dan sejenisnya. 14. Rincian biaya Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya tercantum dalam Lampiran VII. 15. Dalam hal Perjalanan Dinas Jabatan menggunakan kapal laut/sungai untuk waktu paling kurang 24 (dua puluh empat) jam, selama waktu transportasi tersebut kepada Pelaksana SPD hanya diberikan uang harian. 16. Apabila jumlah hari Perjalanan Dinas Jabatan melebihi jumlah hari yang ditetapkan dalam Surat Tugas/SPD yang tidak disebabkan oleh kesalahan/kelalaian Pelaksana SPD, maka Pelaksana SPD tersebut dapat diberikan tambahan uang harian, biaya penginapan, dan uang representasi. Tambahan biaya tersebut dapat dimintakan kepada PPK untuk mendapat persetujuan dengan melampirkan : a. Surat keterangan kesalahan/kelalaian dari Syahbandar/Kepala Bandara/perusahaan jasa transportasi lainnya, dan/atau, b. Surat keterangan perpanjangan tugas dari pemberi tugas. 17. Apabila jumlah hari Perjalanan Dinas kurang dari jumlah hari yang ditetapkan dalam SPD, maka Pelaksana SPD harus mengembalikan

kelebihan uang harian, biaya penginapan, dan uang representasi yang telah diterima kepada PPK. 18. Biaya Perjalanan Dinas Jabatan tersebut dibayarkan sebelum Perjalanan Dinas jabatan dilaksanakan. Namun dalam hal Perjalanan Dinas Jabatan harus segera dilaksanakan, biaya Perjalanan Dinas tersebut dapat dibayarkan setelah Perjalanan Dinas selesai dilaksanakan. III. PELAKSANAAN DAN PROSEDUR PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS A. Pelaksanaan Pembayaran 1. Pembayaran biaya Perjalanan Dinas diberikan dalam batas pagu anggaran yang tersedia dalam DIPA satuan kerja berkenaan. 2. Pembayaran biaya Perjalan Dinas kepada Pelaksana SPD paling cepat 5 (lima) hari kerja sebelum Perjalanan Dinas dilaksanakan. 3. Pada akhir tahun anggaran, ketentuan yang dimaksud pada butir 2 di atas, menyesuaikan dengan ketentuan yang mengatur mengenai langkah-langkah menghadapi akhir tahun anggaran dari Kementerian Keuangan. B. Prosedur Pembayaran Pembayaran biaya Perjalanan Dinas dilakukan melalui mekanisme UP/TUP dan/atau mekanisme Pembayaran Langsung (LS). 1. Pembayaran melalui mekanisme UP/TUP Pembayaran Biaya Perjalanan Dinas dengan mekanisme UP/TUP dilakukan dengan memberikan uang muka kepada Pelaksana SPD oleh Bendahara Pengeluaran. Pemberian uang muka ini berdasarkan persetujuan PPK dengan prosedur sebagai berikut : a. Uang Muka Perjalanan Dinas hanya diberikan apabila tanggal waktu kembali ke tempat kedudukan semula masih di bawah toleransi batas akhir TUP. Bendahara Pengeluaran wajib menginformasikan batas akhir TUP setiap periode melalui email, b. Uang Muka Perjalanan Dinas diberikan hanya untuk membiayai uang harian, biaya penginapan, dan bila memungkinkan biaya transpor. c. Sebelum Surat Tugas dibuat, Unit Kerja mengajukan Form Permintaan Belanja Perjalanan Lainnya (Dalam Negeri)/Form-JLN kepada KPA dengan tembusan kepada PPK, Biro Bina Program dan Biro Keuangan. Satker di daerah agar menyesuaikan prosedur ini. d. Berdasarkan From-JLN tersebut Pejabat Eselon I/II, dan/atau Kepala Satuan Kerja menerbitkan Surat Tugas dengan lampiran Rincian Perkiraan Biaya Perjalanan Dinas yang disampaikan kepada PPK, e. Penyampaian Surat Tugas dan Rincian Perkiraan Biaya Perjalanan Dinas kepada PPK paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum perjalanan dinas dilaksanakan, f. Dalam hal PPK menyetujui usulan tersebut, maka Surat Tugas dan Rincian Perkiraan Biaya Perjalanan Dinas diserahkan kepada Bendahara Pengeluaran untuk diproses lebih lanjut, g. Bendahara Pengeluaran melakukan analisa UP/TUP dan menetapkan besaran Uang Muka Perjalanan Dinas dengan mempertimbangkan batas akhir TUP,

h. Bendahara Pengeluaran menyerahkan Berkas Perjalanan Dinas dan Kuitansi Tanda Terima Uang Muka Perjalanan Dinas kepada Pelaksana SPD, i. Dalam hal penyampaian Surat Tugas dan Rincian Perkiraan Biaya Perjalanan Dinas kepada PPK kurang dari 5 (lima) hari kerja sebelum perjalanan dinas dilaksanakan, maka pelaksana SPD dapat tidak diberikan uang muka perjalanan dinas. 2. Pembayaran biaya Perjalanan Dinas dengan mekanisme LS. Pembayaran biaya Perjalanan Dinas dilakukan melalui : a. Perikatan dengan penyedia jasa (event organizer, biro jasa perjalanan, dsb), b. Bendahara Pengeluaran, atau Pelaksana SPD. 2.1 Mekanisme LS melalui perikatan a) Penetapan penyedia jasa dilakukan sesuai ketentuan yang mengatur pengadaan barang/jasa pemerintah, b) Komponen biaya Perjalanan Dinas yang dapat dilaksanakan dengan perikatan meliputi biaya transpor termasuk pembelian/pengadaan tiket dan/atau biaya penginapan, c) Kontrak/perjanjian dengan penyedia jasa dapat dilakukan untuk 1 (satu) paket kegiatan atau untuk kebutuhan periode tertentu, d) Nilai satuan harga dalam kontrak/perjanjian tidak diperkenankan melebihi tarif tiket resmi yang dikeluarkan oleh perusahaan jasa transportasi atau tarif penginapan/hotel resmi yang dikeluarkan oleh penyedia jasa penginapan hotel, e) Pembayaran biaya Perjalanan Dinas kepada penyedia jasa didasarkan atas prestasi kerja yang telah diselesaikan sebagaimana diatur dalam kontrak/perjanjian, f) Atas dasar prestasi kerja yang telah diselesaikan, penyedia jasa mengajukan tagihan kepada PPK, g) Pembayaran dengan mekanisme LS dilakukan melalui transfer dari Kas Negara ke rekening penyedia jasa. 2.2 Mekanisme LS (Nominatif) melalui Bendahara Pengeluaran atau Pelaksana SPD. Pembayaran biaya Perjalanan Dinas dengan mekanisme LS Nominatif adalah pembayaran biaya Perjalanan Dinas yang dilakukan dengan mengajukan terlebih dahulu SPM-LS ke KPPN sebelum Perjalanan Dinas dilaksanakan, agar Pelaksana SPD sudah memperoleh biaya perjalanan sebelum keberangkatannya. Mekanisme LS (Nominatif) dilakukan dengan cara sebagai berikut : a) Sebelum Surat Tugas dibuat, Unit Kerja mengajukan Form Permintaan Belanja Perjalanan lainnya (Dalam Negeri) / FormJLN kepada KPA dengan tembusan kepada PPK, Biro Bina Pogram dan Biro Keuangan. Satker di daerah agar menyesuaikan prosedur ini, b) Berdasarkan Form-JLN tersebut Pejabat Eselon I/II, dan/atau Kepala Satuan Kerja menerbitkan Surat Tugas dengan lampiran Rincian Perkiraan Biaya Perjalanan Dinas yang disampaikan kepada PPK,

c) Penyampaian Surat Tugas dan Rincian Perkiraan Biaya Perjalanan Dinas kepada PPK paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sebelum perjalanan dinas dilaksanakan, d) Soft copy format MS-Excel Form-JLN dan Rincian Perkiraan Biaya Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud huruf a) di atas disampaikan kepada Bendahara Pengeluaran melalui email perjadin@bps.go.id (khusus untuk Unit Kerja), e) Contoh Form Permintaan Belanja Perjalanan Lainnya (Dalam negeri)/FORM-JLN, dan Contoh Rincian Perkiraan Biaya Perjalanan Dinas sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII dan Lampiran IX, f) Dalam hal PPK menyetujui usulan tersebut, maka Surat Tugas dan Rincian Perkiraan Biaya Perjalanan Dinas diserahkan kepada Bendahara Pengeluaran untuk di proses lebih lanjut, g) Bendahara Pengeluaran membuat SPD, Rincian Biaya Perjalanan Dinas, Daftar Nominatif, Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB), dan SPP-LS Biaya Perjalanan Dinas (Nominatif), h) PPK mengajukan permintaan pembayaran SPP-LS Biaya Perjalanan Dinas (Nominatif) kepada PPSPM dengan melampirkan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja, dan Daftar Nominatif Perjalanan Dinas, i) Tata cara pengujian SPP dan penerbitan SPM oleh PPSPM berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan mengenai Tata Cara Pembayaran atas Beban APBN, j) Bendahara Pengeluaran membayarkan Biaya Perjalanan Dinas (Nominatif) kepada Pelaksana SPD setelah SP2D diterima dan dana efektif masuk ke rekening Bendahara Pengeluaran, k) Transfer uang dari KPPN dapat ditujukan langsung kepada Pelaksana SPD masing- masing, l) Bendahara Pengeluaran menyerahkan Berkas Perjalanan Dinas dan Kuitansi Tanda Terima Uang kepada Pelaksana SPD, m) Pelaksana SPD melaksanakan Perjalanan Dinas dengan membawa Surat Tugas dan SPD. 3. Tata Cara Pembayaran Tata cara pengajuan tagihan kepada PPK, pengujian SPM, dan penerbitan SPM oleh Pejabat Penandatangan SPM (PPSPM) berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan mengenai tata cara pembayaran atas beban APBN. C. Pembatalan Pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan 1. Bila terjadi pembatalan pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan, maka biaya pembatalan dapat dibebankan pada DIPA satuan kerja berkenaan. 2. Dokumen yang harus dilampirkan dalam rangka pembebanan biaya pembatalan sebagaimana dimaksud pada butir 1 meliputi : a. Surat Pernyataan Pembatalan Tugas Perjalanan Dinas Jabatan dari atasan Pelaksana SPD/penandatangan Surat Tugas yang dibuat sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran X yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala BPS ini,

b. Surat Pernyataan Pembebanan Biaya Pembatalan Perjalanan Dinas Jabatan yang dibuat sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran XI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala BPS ini, c. Pernyataan/Tanda Bukti Besaran Pengembalian Biaya Transpor dan/atau biaya penginapan dari perusahaan jasa transportasi dan/atau penginapan yang disahkan oleh PPK. 3. Biaya pembatalan yang dapat dibebankan pada DIPA satuan kerja sebagaimana dimaksud pada butir 1 sebagai berikut : a. Biaya pembatalan tiket transportasi atau biaya penginapan, atau b. Sebagian atau seluruh biaya tiket transportasi atau biaya penginapan yang tidak dapat dikembalikan/refund. IV. PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN A. Pertanggungjawaban pelaksana SPD. 1. Pelaksana SPD mempertanggungjawabkan : a. Pelaksanaan Perjalanan Dinas kepada pemberi tugas, dan b. Biaya Perjalanan Dinas kepada PPK, Paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah tanggal harus kembali yang tercantum dalam SPD. 2. Pertanggungjawaban biaya Perjalanan Dinas Jabatan dilampiri dokumen sebagai berikut : a. Surat Tugas yang sah dari atasan Pelaksana SPD, b. SPD yang telah ditandatangani oleh PPK dan pejabat di tempat pelaksanaan Perjalanan Dinas atau pihak terkait yang menjadi Tempat Tujuan Perjalanan Dinas, c. Tiket pesawat, boarding pass, air port tax, retribusi, dan bukti pembayaran moda transportasi lainnya, d. Bukti pembayaran hotel atau tempat menginap lainnya, e. Daftar Pengeluaran Riil sesuai format terlampir (bila diperlukan). 3. Apabila Perjalanan Dinas jabatan dilaksanakan dengan menggunakan kendaraan dinas, maka bukti biaya transpor berupa nota/tanda bukti pembelian BBM di SPBU tempat Tujuan Perjalanan Dinas dilampirkan dalam Daftar Pengeluaran Riil. Volume BBM yang dipertanggungjawabkan harus wajar, sesuai dengan jarak tempuh perjalanan dinas yang dilaksanakan. 4. Dalam hal tertentu, keberangkatan Perjalanan Dinas dapat lebih cepat 4 (empat) hari atau kurang dari tanggal keberangkatan dalam SPD atau lebih lambat 4 (empat) hari atau kurang dari tanggal kepulangan dalam SPD, dengan pesawat udara, atau moda transpor lainnya yang sesuai dengan rute tempat tujuan tugas, dengan izin surat keterangan dari pemberi tugas. B. Pertanggungjawaban PPK 1. PPK melakukan Perhitungan Rampung seluruh bukti pengeluaran biaya Perjalanan Dinas dan disampaikan kepada Bendahara Pengeluaran, 2. PPK berwenang menilai kesesuaian dan kewajaran atas biaya-biaya yang tercantum dalam daftar pengeluaran, 3. PPK mengesahkan bukti pengeluaran sebagaimana dimaksud pada butir 1 di atas, dan menyampaikan kepada Bendahara Pengeluaran sebagai

pertanggungjawaban UP/TUP atau bukti pengesahan SPM-LS Perjalanan Dinas. V. PENUTUP Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik tentang Pedoman Pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan di lingkungan Badan Pusat Statistik ini agar dipedomani dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Untuk itu kepada seluruh Pengelola Anggaran dan Pejabat Struktural diminta untuk mempelajari dan melaksanakan peraturan ini dengan penuh tanggung jawab, dengan tetap memperhatikan peraturan perundangan lainnya yang terkait.

KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,

SURYAMIN

Lampiran I

BADAN PUSAT STATISTIK

SURAT TUGAS Nomor : 02310.0134 Yang bertandatangan di bawah ini: KEPALA BIRO KEPEGAWAIAN Memberi tugas kepada : Nama Jabatan Anggota Tujuan Tugas : Aguskadaryanto, S.ST : Kepala Subbagian Perencanaan dan Informasi Kepegawaian : : Perjalanan Dinas dalam rangka Pengawasan Ujian Penerimaan Calon PNS BPS di Semarang, Jawa Tengah Waktu Pelaksanaan : 6 s.d. 9 September 2012 Jakarta, 23 Agustus 2012 Kepala Biro Kepegawaian

Budi Purwadi, MBA NIP. 195410121977031001

Lampiran II

BADAN PUSAT STATISTIK Lembar Ke : 1 Kode Nomor : G Nomor : 419/SPD/G/2012 SURAT PERJALANAN DINAS (SPD) Pejabat Pembuat Komitmen Nama/NIP Pegawai yang melaksanakan Agus Kadaryanto, S.ST perjalanan dinas a. Pangkat dan Golongan a. III/c b. Jabatan/Instansi b. Kasubbag Perencanaan dan Informasi Kepegawaian c. Tingkat Biaya Perjalanan Dinas c. C Maksud Perjalanan Dinas Pengawasan Ujian Penerimaan CPNS BPS Alat angkutan yang dipergunakan Kereta Api dan Pesawat Udara a. Tempat berangkat a. Jakarta b. Tempat Tujuan b. Semarang a. Lamanya Perjalanan Dinas a. 4 hari b. Tanggal berangkat b. 6 September 2012 c. Tanggal harus kembali/tiba di c. 9 September 2012 tempat baru *) Pengikut: Nama Tanggal Lahir Keterangan 1. 2. Pembebanan Anggaran a. Instansi a. Badan Pusat Statistik b. Akun b. 54.01.01.2883.011.C.524119 Keterangan lain-lain

1 2 3

4 5 6 7

10

Dikeluarkan di : JAKARTA Tanggal : 3 September 2012 Pejabat Pembuat Komitmen,

ENI LESTARININGSIH, S.Si., MA. NIP. 19700310 199401 2 00 1

Berangkat dari : Jakarta Tempat Kedudukan) Ke : Semarang Pada Tanggal : 6 September 2012 Kepala Bagian Administrasi Kepegawaian

II. Tiba di : Semarang Pada Tanggai : 6 September 2012 Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah R. Lukito Praptoprijoko, MA, NIP. 19530921 197603 1 001 III. Tiba di : Pada Tanggai : Kepala

Nurbaety Setram S.Si, M.Si NIP. 19600820 198001 2 001 Berangkat dari : Semarang Ke : Jakarta Pada Tanggal : 9 September 2012 Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah R. Lukito Praptoprijoko, MA NIP. 19530921 197603 1 001 Berangkat dari Ke Pada Tanggal Kepala : : :

NIP. IV. Tiba di : Pada Tanggai : Kepala

NIP. Berangkat dari Ke Pada Tanggal Kepala

: : :

NIP. VI. Tiba di : Jakarta (Tempat Kedudukan) Pada Tanggai : 9 September 2012 Pejabat Pembuat Komitmen

NIP.
Telah diperiksa dengan keterangan bahwa perjalanan tersebut atas perintahnya dan semata-mata untuk kepentingan jabatan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Pejabat Pembuat Komitmen

Eni Lestariningsih, S.Si., MA Eni Lestariningsih, S.Si., MA NIP. 19700310 199401 2 001 NIP. 19700310 199401 2 001 NIP VII. Catatan Lain-Lain l VIII. PERHATIAN : PPK yang menerbitkan SPD, pegawai yang melakukan perjalanan dinas, para pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat/tiba, scrta bendahaia pengeluaran bertanggung jawab berdasarkan peraturan-peraturan Keuangan Negara apabila negara mendenta rugi akibat kesalahan, kelalaian, dan kealpaannya.

Lampiran III

BADAN PUSAT STATISTIK SURAT TUGAS Nomor : 02310.0135 Yang bertandatangan di bawah ini : KEPALA BIRO KEPEGAWAIAN Memberi tugas kepada Nama Jabatan Anggota : : Aguskadaryanto, S.ST : Kepala Subbagian Kepegawaian : Mochamad Gunawan Rusmini Noor Khikmah Sofiana Tujuan Tugas Waktu Pelaksanaan Pembebanan : Rekonsiliasi Data Kepegawaian ke BKN dan Kementerian Negara PAN : 1 s.d. 3 September 2012 : 054.01.01.2883.011.524119 Jakarta, 29 Agustus 2012 Kepala Biro Kepegawaian, Perencanaan dan Informas

Budi Purwadi, MBA NIP. 19541012 197703 1001

Lampiran Surat Tugas Nomor Tanggal : 02310.0135 : 29 Agustus 2012 Mengetahui, Kepala Biro Kepegawaian, Budi Purwadi, MBA NIP. 19541012 197703 1 001 1. Tiba di : Kantor BKN Kepala Seksi Rekonsiliasi BKN Pada tanggal : 1 September 2012 stempel Nama . NIP . 2. Tiba di : Kantor KemenPan Pada tanggal : 2 September 2012 stempel Nama . NIP . 3. Tiba di : Kantor BKN Kepala Seksi Rekonsiliasi BKN Kepala Seksi Rekonsiliasi KemenPAN

Pada tanggal : 3 September 2012

Nama . NIP .

Lampiran IV
RINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS Lampiran SPD Nomor Tanggal : 419/SPD/G/2012 : 3 September 2012

No. 1 2 3 4 5 6 7

Perincian Biaya Tiket Kereta Api Jakarta - Semarang Tiket Plane Semarang - Jakarta Biaya Airport Tax dan Retribusi Biaya Transpor Lokal dari Jakarta Biaya Transpor Lokal dari Semarang Uang Harian 4 x Rp 355.000,Biaya Penginapan Jumlah Terbilang : Tiga juta empat ratus sembilan belas ribu tujuh ratus rupiah

Jumlah (Rp) 260.000,749.700,35.000,190.000,90.000,1.420.000,675.000,3.419.700,-

Keterangan

Telah dibayar sejumlah Rp 3.419.700,Bendahara Pengeluaran, Surya Atmadja, SAP., M.Si NIP. 197309121994031004

Jakarta, 5 September 2012 Telah menerima jumlah uang sebesar Rp 3.419.700.Yang Menerima, Aguskadaryanto, S.ST NIP. 196808301992031005

PERHITUNGAN SPD RAMPUNG Ditetapkan sejumlah Yang telah dibayar semula Sisa kurang/lebih : Rp : Rp : Rp 3.149.700,3.149.700,0,-

Pejabat Pembuat Komitmen,

Eni Lestariningsih, S.Si., MA NIP. 19700310 199401 2 001

Lampiran V
I. KOMPONEN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN MELEWAT1 BATAS KOTA

Jenis Perjalanan Dinas Jabatan

Uang Harian

Biaya Penginapan

Biaya Transpor Pegawai

Jumlah Hari yang dibayarkan

Biaya Pemetian dan Angkutan Jenazah -

a. Perjalanan Dinas Jabatan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan b. Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengikuti rapat,seminar dan sejenisnya c. Perjalanan Dinas Jabatan dalam rangka Pengumandahan (Detasering) d. Perjalanan Dinas Jabatan untuk menempuh ujian dinas/ujian jabatan e. Perjalanan Dinas Jabatan untuk menghadap Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri atau menghadap seorang dokter penguji kesehatan yang ditunjuk, untuk mendapatkan surat keterangan dokter tentang kesehatannya guna kepentingan jabatan f. Perjalanan Dinas Jabatan untuk memperoleh pengobatan berdasarkan surat keterangan dokter karena mendapat cedera pada waktu/karena melakukan tugas. g. Perjalanan Dinas Jabatan dalam rangka pelaksanaan tugas dan

Sesuai penugasan

1)

1)

1)

Sesuai penugasan

2)

3)

Maksimal 90 (sembilan puluh) hari 2 (dua) hari

Sesuai penugasan

Sesuai penugasan

Sesuai

fungsi yang melekat pada jabatan h. Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengikuti pendidikan setara Diploma/S1/S2/S3. i. Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan. j. Perjalanan Dinas Jabatan untuk menjemput/mengantark an ke tempat pemakaman jenazah pejabat negara/pegawai negeri yang meninggal dunia dalam melakukan perjalanan dinas. k. Perjalanan Dinas Jabatan untuk menjemput/mengantark an ke tempat pemakaman jenazah pejabat negara/pegawai negeri yang meninggal dunia dari Tempat Kedudukan yang terakhir ke kota tempat pemakaman. Keterangan

penugasan

Maksimal 2 (dua) hari

4)

5)

Sesuai penugasan

Maksimal 3 (tiga) hari

Maksimal 3 (tiga) hari

Rincian biaya Perjalanan Dinas Jabatan untuk mcngikuti kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya berdasarkan Lampiran tersendiri sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Mcnteri ini. 2) 2. : Biaya penginapan diberikan pada saat kedatangan dan selama masa Pengumandahan (Detasoring) dalam hal tidak tersedia rumah dinas. 3) 3. : Biaya transpor pegawai diberikan untuk transpor pada saat kedatangan dan kepulangan. 4) 4 . : Uang Harian diberikan berupa uang saku sesuai standar biaya selama mcngikuti kegiatan. Biaya Penginapan diberikan 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan 1 (satu) hari kepulangan. 6. Jenis Perjalanan Dinas Jabatan pada huruf j dan huruf k uang harian, biaya transport pegawai/keluarga, dan biaya penginapan diberikan paling banyak untuk 4 (empat) orang, serla biaya pemetian dan angkutan jenazah. 5.
5)

1. 1). :

II. KOMPONEN BIAYA PERJALANAN DINAS .JABATAN DI DALAM KOTA LEBIH DARI 8 (DELAPAN) JAM

Jenis Perjalanan Dinas Jabatan

Uang Harian

Biaya Penginapan

Biaya Transpor Pegawai

Jumlah Hari yang dibayarkan

Biaya Pemetian dan Angkutan Jenazah -

a. Perjalanan Dinas Jabatan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan b. Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengikuti rapat,seminar dan sejenisnya c. Perjalanan Dinas Jabatan dalam rangka Pengumandahan (Detasering) d. Perjalanan Dinas Jabatan untuk menempuh ujian dinas/ujian jabatan e. Perjalanan Dinas Jabatan untuk menghadap Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri atau menghadap seorang dokter penguji kesehatan yang ditunjuk, untuk mendapatkan surat keterangan dokter tentang kesehatannya guna kepentingan jabatan f. Perjalanan Dinas Jabatan untuk memperoleh pengobatan berdasarkan surat keterangan dokter karena mendapat cedera pada waktu/karena melakukan tugas. g. Perjalanan Dinas Jabatan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi jabatan

Sesuai penugasan

1)

1)

1)

Sesuai penugasan

2)

3)

Maksimal 90 (sembilan puluh) hari 2 (dua) hari

Sesuai penugasan

Sesuai penugasan

Sesuai penugasan

h. Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengikuti pendidikan setara Diploma/S1/S2/S3. i. Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan. j. Perjalanan Dinas Jabatan untuk menjemput/mengantark an ke tempat pemakaman jenazah pejabat negara/pegawai negeri yang meninggal dunia dalam melakukan perjalanan dinas. k. Perjalanan Dinas Jabatan untuk menjemput/mengantark an ke tempat pemakaman jenazah pejabat negara/pegawai negeri yang meninggal dunia dari Tempat Kedudukan yang terakhir ke kota tempat pemakaman. Keterangan 1. 1). :

Maksimal 2 (dua) hari

4)

5)

Sesuai penugasan

Maksimal 3 (tiga) hari

Maksimal 3 (tiga) hari

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Rincian biaya Perjalanan Dinas Jabatan untuk mcngikuti kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya berdasarkan Lampiran tersendiri sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Mcnteri ini. 2) : Biaya penginapan diberikan pada saat kedatangan dan selama masa Pengumandahan (Detasoring) dalam hal tidak tersedia rumah dinas. 3) : Biaya transpor pegawai diberikan untuk transpor pada saat kedatangan dan kepulangan. 4) : Uang Harian diberikan berupa uang saku sesuai standar biaya selama mcngikuti kegiatan. 5) : Biaya Penginapan diberikan 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan 1 (satu) hari kepulangan. Biaya Transpor Pegawai diberikan sesuai Biaya Riil. Dalam hal tidak diperoleh bukti pengeluaran riil, diberikan berupa biaya transpor kegiatan dalam kota yang dibayarkan'secara lumpsum sesuai standar biaya. Biaya Transpor Pegawai diberikan sepanjang tidak menggunakan kendaraan dinas, disertai dengan surat tugas, dan tidak bersifat rutin. Jenis Perjalanan Dinas Jabatan pada huruf j dan huruf k uang harian, biaya transpor pegawai/keluarga, dan biaya penginapan diberikan paling banyak untuk 4 (empat) orang, serla biaya pemetian dan angkutan jenazah. Lama pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan pada huruf d dan huruf h adalah sesuai waktu yang ditempuh menuju tempat pendidikan/ujian.

III. KOMPONEN 8IAYA PERJALAN'AN DINAS JABATAN DI DALAM KOTA SAMPAl DENGAN 8 (DELAPAN) JAM

Jenis Perjalanan Dinas Jabatan

Biaya Transpor Kegiatan Dalam Kota

Jumlah yang dibayarkan

Biaya Pemetian dan Angkutan Jenazah

a. Perjalanan Dinas Jabatan Biasa b. Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengikuti rapat,seminar dan sejenisnya c. Perjalanan Dinas Jabatan untuk menempuh ujian dinas/ujian jabatan d. Perjalanan Dinas Jabatan untuk menghadap Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri atau menghadap seorang dokter penguji kesehatan yang ditunjuk, untuk mendapatkan surat keterangan dokter tentang kesehatannya guna kepentingan jabatan e. Perjalanan Dinas Jabatan untuk memperoleh pengobatan berdasarkan surat keterangan dokter karena mendapat cedera pada waktu/karena melakukan tugas. f. Perjalanan Dinas Jabatan untuk mendapatkan pengobatan berdasarkan keputusan Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri. g. Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengikuti pendidikan setara Diploma/S1/S2/S3. h. Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan. i. Perjalanan Dinas Jabatan untuk menjemput/mengantarkan ke tempat pemakaman

Sesuai penugasan 1)

1)

Keberangkatan dan Kepulangan

Sesuai penugasan

Sesuai penugasan

Sesuai penugasan

Keberangkatan dan Kepulangan

Sesuai penugasan Dibayarkan 1 (satu) kali

jenazah pejabat negara/pegawai negeri yang meninggal dunia dalam melakukan perjalanan dinas. j. Perjalanan Dinas Jabatan untuk menjemput/mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah pejabat negara/pegawai negeri yang meninggal dunia dari Tempat Kedudukan yang terakhir ke kota tempat pemakaman.

Dibayarkan 1 (satu) kali

Keterangan 1. 1). : Rincian biaya Perjalanan Dinas Jabatan untuk mcngikuti kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya berdasarkan Lampiran tersendiri sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Mcnteri ini. 2. Biaya Transpor Kegiatan Dalam Kota dibayarkan secara Lumpsum sesuai standar biaya dan tidak diberikan kepada Pelaksana SPD yang melakukan rapat dalam komplek perkantoran yang sama. 3. Jenis Perjalanan Dinas Jabatan pada huruf i dan huruf j diberikan biaya transpor pegawai/keluarga paling banyak untuk 4 (empat) orang. 4. Lama pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan pada huruf c dan huruf g adalah sesuai waktu yang ditempuh menuju tempat pendidikan/ujian.

Lampiran VI
FASILITAS TRANSPOR BAGl PELAKSANA SPD DAN KELUARGA TINGKAT MODA TRANSPORTASI BIAYA PESAWAT KAPAL KERETA LAINNYA PERJALA UDARA LAUT API/BUS NAN D1NAS 3 4 5 6 7 Bisnis VIP / Kelas I A Spesial/ Eksekutif Sesuai kenyataan

NO

PEJABAT NEGARA

1 1

2 3

Ketua/Wakil Ketua A dan Anggota pada MPR, DPR, DPD, BPK, MA, MK, Menteri, pejabat setingkat Menteri, Gubcrnur, Wakil Gubernur,Bupati/ Waiikota, Ketua/ Wakil Ketua/ Anggota Komisi, Pejabat Eselon I, dan Pejabat Lainnya yang setara pejabatNegara Lainnya, nya, B PejabatEselon II,dan dan Pejabat lainnya yang setara Pejabat Eselon III/PNS Golongan IV. Pejabat Eselon IV/PNS Golongan III, PNS Golongan II dan I C

Ekonomi\ Kelas I B

Eksekutif

Sesuai kenyataan

Ekonomi Kelas II A

Eksekutif

Sesuai kenyataan

Lampiran VII RINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN UNTUK MENG1KUTI KEGIATAN RAPAT, SEMINAR, DAN SEJENISNYA I. YANG DILAKSANAKAN DI DALAM KANTOR (RUANG RAPAT/AULA/ SERBAGUNA DAN SEJENISNYA) UANG UANG SAKU HARIAN RAPAT I. MELEWATI BATAS KOTA 1. Peserta 2. Panitia/Mpderator 3. Narasumber II. DALAM KOTA LEBIH DARI 8 JAM 1. Peserta 2) 2. Panitia/Mpderator 3. Narasumber III. DALAM KOTA SAMPAI DENGAN 8 JAM 1. Peserta 2) 2. Panitia/Mpderator 3. Narasumber KOMPONEN BIAYA PERJALANAN DINAS UANG TRANSPOR PEGAWAI 1) 1) 3) 3) 3) 3) BIAYA PENGINAPAN 4) 4) -

I.

Keterangan: 1. 1) : Biaya transpor kepulangan Pelaksana SPD dalam rangka mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya dapat dibayarkan sebesar biaya transpor kedatangan tanpa menyertakan bukti pengcluaran transpor kepulangan. 2) 2. : Uang Saku Rapat diberikan untuk rapat di luar jam kerja sesuai ketentuan yang diatur dalam standar biaya. 3) 3. : Uang Transpor Pegawai diberikan sesuai Biaya Riil. Dalam hal tidak diperoleh bukti pengeluaran riil, diberikan berupa biaya transpor kegiatan dalam kota yang dibayarkan secara lumpsum sesuai standar biaya. 4) 4. : Biaya Penginapan diberikan apabila terdapat kesulitan transportasi sehingga memerlukan waktu untuk menginap. 5. Uang Transpor Pegawai diberikan sepanjang ticlak menggunakan kendaraan dinas, disertai dengan surat tugas, dan tidak bersifat rutin serta tidak diberikan kepada Pelaksana SPD yang melakukan rapat dalam komplek perkantoran yang sama.

II. YANG DILAKSANAKAN DI LUAR KANTOR PENYELENGGARA (HOTEL/TEMPAT LAIN) KOMPONEN BIAYA PERJALANAN DINAS UANG SAKU PAKET FULLBO ARD UANG SAKU PAKET FULLDA Y/HALF DAY UANG TRANSP OR PEGAW AI 2) 2) 2) BIAYA PENGINA PAN UANG HARIAN

II.

I.

MELEWATI BATAS KOTA 1. Peserta 2. Panitia/Mpdera tor 3. Narasumber II. DALAM KOTA LEBIH DARI 8 JAM 1. Peserta 3) 3) 3) 2. Panitia/Mpder 3) ator 3. Narasumber III. DALAM KOTA SAMPAI DENGAN 8 JAM 1. Peserta 2. Panitia/Mpder ator 3. Narasumber

III. 4) 4) 4) -

Keterangan: 1. 1) : Uang harian diberikan 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan 1 (satu) hari pada saat kepulangan. 2) 2. : Biaya transpor kepulangan Pelaksana SPD dalam rangka mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya dapat dibayarkan sebesar biaya transpor kedatangan tanpa menyertakan bukti pengeluaran transpor kepulangan. 3) 3. : Uang Saku Fullboard/Fullday/Halfday diberikan sesuai dengan paket. rapat, seminar, dan sejenisnya yang diatur dalam Standar Biaya. 4) 4. : Biaya Penginapan diberikan apabila memerlukan waktu untuk menginap 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan/atau 1 (satu) hari pada saat kepulangan. 5. Uang Saku Paket Fullboard/Fullday/Halfday mengikuti ketentuan yang diatur dalam Standar Biaya. 6. Uang Transpor Pegawai diberikan sepanjang tidak menggunakan kendaraan dinas, disertai dengan surat tugas, dan tidak bersifat rutin.

Lampiran VIII Form- JLN FORMULIR PERMINTAAN BELANJA PERJALANAN DINAS LAINNYA (DN) NOMOR : 2310.177 Kepada Yang Terhormat : Kuasa Pengguna Anggaran di Badan Pusat Statistik Bersama ini disampaikan rencana perjalanan dinas dalam rangka Pengawasan Ujian Penerimaan CPNS BPS : 1. Biro/Direktorat : (2300) Kepegawaian 2. Bagian/Subdirektorat : (2310) Administrasi Kepegawaian 3. Program : (054.01.01) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya 4. Kegiatan : (2883) Pengelolaan dan Pengembangan Administrasi Kepegawaian 5. Keluaran (Output) : (011) Layanan Administrasi Kepegawaian 6. Komponen : (c) Penerimaan CPNS Tahun 2012. 7. Jumlah Pagu di POK : Rp 201.600.000,Daftar peserta sebagai berikut : No. Nama NIP (Lama) Tanggal Tujuan Lamanya (hari) 4

1.

Aguskadaryanto

340013271

69 September 2012

Jawa Tengah

Jakarta, 31 Agustus 2012 Kepala Biro Kepegawaian Kepala Bagian Administrasi Kepegawaian,

Budi Purwadi, MBA NIP. 19541012 197703 1 001 Mengetahui : Sekretaris Utama,

Nurbaety Setram, S.Si., M.Si NIP. 19600820 198001 2 001

Eri Hastoto NIP. 19550826 197803 1 002

Lampiran X SURAT PERNYATAAN PEMBATALAN TUGAS PERJALANAN DINAS JABATAN NOMOR : 2310.180

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Budi Purwadi, MBA NIP : 19541012 197703 1 001 Jabatan : Kepala Biro Kepegawaian Unit Organisasi/Satuan Kerja : Biro Kepegawaian Kementerian/Lembaga : Badan Pusat Statistik menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tugas Perjalanan Dinas Jabatan atas nama: Nama NIP Jabatan : Aguskadaryanto, S.ST : 19680830 199203 1 005 : Kepala Subbagian Perencanaan dan Informasi Kepegawaian Unit Organisasi/Satuan Kerja : Biro Kepegawaian Kementerian /Lembaga : Badan Pusat Statistik

dibatalkan atau tidak dapat dilaksanakan disebabkan adanya keperluan dinas lainnya yang sangat mendesak/penting dan tidak dapat ditunda yaitu Penyusunan Program Aplikasi Pemeriksaan Ujian Penilaian Calon PNS BPS 2012. Sehubungan dengan pembatalan tersebut, pelaksanaan perjalanan dinas tidak dapat digantikan oleh pejabat/pegawai negeri lain. Demikian surat pemyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan apabila dikemudian hari ternyata surat pernyataan ini tidak benar, saya bertanggung jawab penuh' dan bersedia diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Jakarta, 6 September 2012 Kepala Biro Kepegawaian,

Budi Purwadi, MBA NIP. 19680830 199203 1 005

Lampiran XI SURAT PERNYATAAN PEMBEBANAN BIAYA PEMBATALAN PERJALANAN DINAS JABATAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Eni Lestariningsih, S.Si., MA NIP : 19700310 199401 2 001 Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Program DMPT2L Kegiatan 2881, 2882, 2883, dan 2889 Unit Organisasi/Satker : Sekretariat Utama Kementerian/Lembaga : Badan Pusat Statistik menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa Perjalanan Dinas Jabatan berdasarkan Surat Tugas Nomor: 02310.0134 tanggal 23 Agustus 2012 dan SPD Nomor 419/SPD/G/2012 tanggal 3 September 2012 atas nama : Nama NIP Jabatan Aguskadaryanto, S.ST 19680830 199203 1 005 Kepala Subbagian Perencanaan dan Informasi Kepegawaian Unit Organisasi/Satker : Biro Kepegawaian Kementerian/Lembaga : Badan Pusat Statistik : : :

dibatalkan sesuai dengan surat Pernyataan Pembatalan Tugas Perjalanan Dinas Jabatan Nomor 2310.180 tanggal 6 September 2012. Berkenaan dengan pembatalan tersebut, biaya transport berupa tiket pesawat dan karcis kereta api yang telah terlanjur dibayarkan atas beban DIPA tidak dapat dikembalikan/refund (sebagian/seluruhnya) sebesar Rp 1.009.700,- sehingga dibebankan pada DIPA Nomor: 001/054-01.1/00/2012 tanggal 9 Desember 2011 Kode Pembebanan 54.01.01.2883.011.C.524119. Demikian surat pemyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan apabila dikemudian hari ternyata surat pernyataan ini tidak benar dan menimbulkan kerugian negara , saya bertanggung jawab penuh dan bersedia menyetorkan kerugian Negara tersebut ke kas Negara. Jakarta, 8 September 2012 Yang Membuat Pernyataan,

Eni Lestariningsih, S.Si., MA NIP. 19700310 199401 2 001

Anda mungkin juga menyukai