KATA PENGANTAR
Sebagai salah satu upaya menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik
dan benar, maka dilakukan penyusunan Laporan Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan (PP 39). Laporan Triwulan IV ini merupakan
salah satu perwujudan pertanggungjawaban Balai Besar Industri Agro (BBIA)
terhadap kinerja yang telah dicapai hingga Triwulan IV Tahun 2019. Laporan ini
memuat informasi kinerja yang telah dicapai berdasarkan indikator kinerja sesuai
dengan Perjanjian Kinerja (Perjakin) dan output kegiatan, analisis capaian kinerja,
hambatan dan kendala serta upaya tindak lanjut yang diperlukan.
Laporan PP 39 BBIA i
Laporan Triwulan IV 2019
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN I-1
1.1. Tugas Pokok dan Fungsi I-1
1.2. Latar Belakang Kegiatan I-3
1.3. Struktur Organisasi I-4
BAB II RENCANA KEGIATAN II-1
2.1. Kegiatan Tahun Anggaran 2019 II-1
2.2. Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan II-8
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN III-1
3.1. Hasil yang Telah Dicapai dan Analisis Capaian Kinerja III-1
3.1.1. Hasil yang Telah Dicapai dan Analisis Capaian Kinerja III-1
Berdasarkan Indikator Kinerja dalam Penjanjian Kinerja
3.1.2. Hasil yang Telah Dicapai dan Analisis Capaian Kinerja III-19
Berdasarkan Indikator pada Kinerja Output Kegiatan
3.2. Hambatan dan Kendala Pelaksanaan III-26
3.2.1. Hambatan dan Kendala Pelaksanaan Perjanjian Kinerja III-26
3.2.2. Hambatan dan Kendala Pelaksanaan Kinerja Output Kegiatan III-28
3.3. Langkah Tindak Lanjut III-29
3.3.1. Langkah dan Tindak Lanjut Pelaksanaan Perjanjian Kinerja III-29
3.3.2. Langkah dan Tindak Lanjut Pelaksanaan Kinerja Output III-30
Kegiatan
BAB IV PENUTUP IV-1
LAMPIRAN 1 : FORM A
LAMPIRAN 2 : FORM PENGUKURAN RENCANA AKSI
LAMPIRAN 3 : FORM ALKI
LAMPIRAN 4 : FORM MONITORING KEPEGAWAIAN
Laporan PP 39 BBIA ii
Laporan Triwulan IV 2019
BAB I
PENDAHULUAN
Merujuk pada peraturan yang disebutkan di atas, Balai Besar Industri Agro
(BBIA) sebagai salah satu instansi pemerintah berkewajiban untuk menyusun
Laporan Triwulan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan, yang memuat kinerja yang telah dicapai, analisis capaian kinerja,
hambatan dan kendala pelaksanaan, serta langkah tindak lanjutnya. Susunan
laporan mengacu kepada Outline sesuai Peraturan Menteri Perindustrian Nomor
Balai Besar Industri Agro (BBIA) sebagai institusi teknis yang menangani
litbang industri agro, berperan dalam melaksanakan kebijakan pengembangan
industri nasional untuk mendukung pengembangan industri agro di Indonesia. Di
samping tugas pembangunan itu mendorong tumbuhnya industri agro nasional,
BBIA secara internal mempunyai tugas untuk meningkatkan kemampuan diri
melalui peningkatan kompetensi serta memberikan jasa layanan teknis kepada
industri kecil menengah dan besar. Dengan melaksanakan tugas tersebut, maka
diharapkan akan berkembang industri agro yang kuat dan mandiri sehingga dapat
memperluas lapangan kerja dan mendorong percepatan pembangunan industri
nasional. Pada dasarnya peningkatan kompetensi BBIA merupakan upaya yang
dapat meningkatkan peran BBIA dalam menunjang program pembangunan
industri agro maupun meningkatkan jasa pelayanan teknis yang diberikan kepada
masyarakat industri.
a. Bagian Tata Usaha yang membawahi Sub Bagian Program dan Pelaporan,
Sub Bagian Kepegawaian, Sub Bagian Keuangan, dan Sub Bagian Umum.
b. Bidang Pengembangan Jasa Teknis yang membawahi Seksi Pemasaran,
Seksi Kerjasama dan Seksi Informasi.
c. Bidang Sarana Riset dan Standardisasi yang membawahi Seksi Sarana
Riset Industri Pangan, Seksi Sarana Riset Industri Non Pangan dan Seksi
Standardisasi.
d. Bidang Pengujian, Sertifikasi dan Kalibrasi yang membawahi Seksi
Pengujian, Seksi Sertifikasi, dan Seksi Kalibrasi.
e. Bidang Pengembangan Kompetensi dan Alih Teknologi membawahi
Seksi Konsultansi, Seksi Pelatihan Teknis, dan Seksi Alih Teknologi dan
Inkubasi.
Bagan organisasi Balai Besar Industri Agro yang sesuai dengan Peraturan
Menteri Perindustrian Nomor 39/M-IND/PER/6/2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Balai Besar Industri Agro serta setelah mengakomodasikan peran, tugas dan
fungsi sebagai Satker Badan Layanan Umum, maka susunannya adalah nampak
seperti pada Gambar 1.1. berikut ini :
Kepala BBIA
Siti Rohmah Siregar Ketua Dewas
Kasie Informasi
Irwan Sutiarna Kasie Standardisasi
Kasie Kalibrasi Kasie Alih Teknologi
Yuniarti
Hendra Leonard Ade Herman S.
Kelompok
Jabatan Fungsional
BAB II
RENCANA KEGIATAN
VOLUME ANGGARAN
KODE PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT
OUTPUT (Rp.)
Program Pengembangan Teknologi dan
019.07.12 51.495.450.000
Kebijakan Industri
Penelitian dan Pengembangan Teknologi
1867 40.222.751.000
Industri Agro
Hasil Penelitian dan Pengembangan Teknologi
1867.001 3 Penelitian 3.000.000.000
Industri Agro
Teknologi Industri yang dikembangkan dan
4 Paket
1867.004 diterapkan untuk Meningkatkan Daya Saing 1.734.892.000
Teknologi
Industri Nasional
Tabel 2.2. Rincian Pagu BBIA berdasarkan Jenis Belanja TA. 2019
2) Pengembangan SDM
a. Diklat Teknis, Non Teknis, Peningkatan Tata laksana dan SDM.
Sub-komponen ini bertujuan:
1) Untuk meningkatkan kemampuan, keahlian dan keterampilan melalui
pendidikan dan pelatihan dan meningkatkan pengelolaan tatalaksana
administrasi SDM.
2) Untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi pegawai BBIA dalam
berbagai bidang guna menunjang pelaksanaan Jasa Pelayanan Teknis sesuai
Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) BBIA dalam rangka pengembangan
karir pegawai BBIA dan mempersiapkan SDM sebagai tenaga/pejabat
Fungsional.
Output ini terdiri dari 9 (sembilan) komponen sesuai dengan jenis layanan
teknis yang ada di BBIA. Rincian komponennya sebagai berikut:
1) Layanan Litbangyasa
2) Layanan Sertifikasi
3) Layanan Konsultansi
4) Layanan Pelatihan
5) Layanan Inspeksi Teknis
6) Layanan Kalibrasi
7) Layanan Pengujian
8) Rancang Bangun dan Perekayasaan Industri
9) Jasa Lainnya yang terdiri atas Penyelenggaraan Uji Profisiensi dan
Pengambilan Contoh (Sampling).
Tabel 2.3. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Kegiatan BBIA TA. 2019
Indikator Wajib
1 Meningkatnya hasil Hasil litbang Prioritas yang siap
3 Penelitian
- hasil litbang yang untuk diterapkan
dimanfaatkan oleh Hasil litbang yang telah
industri 4 Penelitian
diimplementasikan
Hasil Teknologi yang dapat Paket
menyelesaikan permasalahan 4 Teknologi/
industri (problem solving) Litbangyasa
Kerjasama litbang dengan
industri/instansi/lembaga terkait 2 Kontrak
Indikator Tambahan
5 Meningkatnya Peningkatan jumlah jenis
kemampuan parameter uji yang sudah bisa 1 Parameter uji
standardisasi diuji di laboratorium
6 Meningkatnya jasa Tingkat pertumbuhan PNBP
pelayanan 5.6 %
Alokasi pagu TA 2019 yang tersebar di Output dan Komponen dimaksudkan untuk mendukung pencapaian Sasaran Strategis
tersebut. Adapun cascading Sasaran hingga ke level Output dan Komponen serta besaran pagunya dapat dilihat pada tabel 2.4 berikut ini.
4 Meningkatnya Penerapan Tingkat maturitas SPIP (skala 1-5) 3.6 indeks 7.000.000 2.000.000 1867.010.055.B Satuan Pemeriksa Intern (spi)
Reformasi Birokrasi 5.000.000 1867.010.055.C Sistem Pengawasan Internal Pemerintah
5 Meningkatnya Peningkatan jumlah jenis parameter uji 1 parameter 565.293.000 565.293.000 1867.001.053 A Implementasi Metode Uji Patulin Dalam Rangka
kemampuan standardisasi yang sudah bisa diuji di laboratorium Meningkatkan Keamanan Produk Pangan
6 Meningkatnya jasa Tingkat pertumbuhan PNBP 5.60% 36.759.809.000 16.986.354.000 1867.994 Layanan Perkantoran
pelayanan
2.774.310.000 1867.951 Layanan Internal (overhead)
86.640.000 1867.010.51 Penyusunan Program Dan Evalap
406.270.000 1867.010.52 Pengembangan SDM
14.909.525.000 1867.010.53 Pengelolaan Keuangan Dan Perbendaharaan
15.000.000 1867.010.055.A Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Publik
19.100.000 1867.010.055.A Pemeliharaan Haki
138.500.000 4925.001.053 Layanan Konsultansi
769.920.000 4925.001.054 Layanan Pelatihan
66.400.000 4925.001.055 Layanan Inspeksi Teknis
260.020.000 4925.001.059 Jasa Lainnya
283.660.000 1867.010.054.A Promosi Dan Pameran
44.110.000 1867.010.054.D Monitoring Dan Peningkatan Kinerja Layanan Publik
Total 51.495.450.000
Tabel 2.6. Target Penerimaan PNBP Tahun 2019 sesuai Renstra BBIA
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
2 Hasil litbang 4 Pen 100% 100% Penjajakan Fabrikasi alat Tidak ada Menyelesaikan
yang telah eliti dengan industri vacuum frying kegiatan sesuai
diimplementasi an 4, pembahasan dengan UD. dengan kontrak
kan topik Sayur; Inkubasi
implementasi 4, pengolahan
pelaksanaan minyak PCCO
implementasi dengan Bapak
industri 3 dan 4 Dicky Sumakol;
(desain Alat pengolahan
modifikasi alat, nira siap minum
uji coba dan (ready to drink)
perbaikan dengan Dinas
peralatan, alih Perindustrian dan
teknologi) Tenaga Kerja
Kabupaten Lima
Puluh Kota
3 Hasil teknologi 4 Pen 100% 100% Analisis data, Pemurnian Tidak ada Peningkatan
industri yang eliti diskusi dan Minyak Kelapa kerjasama dan
menyelesaikan an pelaporan Mentah/Kasar pelayanan
permasalah (Crude Coconut
industri Oil-CCO)
(problem Menjadi Minyak
solving) Goreng Kelapa
(Refine Bleach
Deodorize
Coconut Oil-
RBDCNO)
dengan UKK
Maju
Berkembang
Bersama;
Modifikasi Alat
Pengolahan
Minyak Atsiri
dengan UD.
Rafikasari;
Penerapan
Teknologi
Pemutihan
(bleaching) pada
proses produksi
gula Kristal
rafinasi dengan
PT. Adikarya
Gemilang;
Pembuatan Mie
dari Kelor dengan
PT. Genta Cipta
Mesari; Proses
Pemurnian
Minyak PCCO;
Pengolahan
Limbah Cair
dengan Medja
Resto;
Memperpanjang
daya tahan simpan
santan dengan
Bapak Hari
Pandapotan
Siregar
4 Kerjasama 2 Ko 100% 100% Analisis data, Sudah ada 9 Tidak ada
litbang dengan ntra diskusi dan kerjasama litbang
industri/instans k pelaporan dengan industri
i/lembaga maupun dengan
terkait instansi
pemerintah.
b) Kendala
Meskipun realisasi melebihi target, masih ada kendala/hambatan yaitu harga
bahan pembuatan alat penggorengan yang semakin naik.
c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Rencana selanjutnya adalah:
(1) Uji coba perbandingan kapasitas produksi penggoreng double layer
dengan penggorengan konvensional menggunakan produk tahu;
(2) Analisa uji cepat penurunan mutu minyak goreng yang digunakan
dalam proses penggorengan menggunakan teknologi Fluorescence
Finger Print;
(3) Knowledge sharing dengan nara sumber pelaku usaha HOREKA;
(4) Penyusunan Draft Paten.
c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Rencana selanjutnya adalah:
(1) Melakukan pre-processing data Fluorescence Fingerprint;
(2) Melakukan analisa data chemometrics;
(3) Melakukan kunjungan ke sentra kopi untuk mendapatkan masukan dari
hasil yang sudah diperoleh.
4. Pembuatan Kit Deteksi Cepat Alergi Pangan dengan Metode Lateral
Flow.
a) Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja
Pada Triwulan IV TA. 2019 realisasi fisik dari indikator ini sudah mencapai
100%. Adapun rencana kegiatan Triwulan IV telah berhasil dilaksanakan.
Realisasi dari kegiatan tersebut yaitu:
b) Kendala
Tidak ada.
c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Tidak ada.
Dari data di atas, perbandingan realisasi dengan target sudah sesuai maka
kegiatan telah berhasil dilaksanakan. Bila dibandingkan dengan Triwulan
sebelumnya, ada progress yang signifikan.
b) Kendala
Tidak ada.
c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Tidak ada.
b) Kendala
Tidak ada
c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Tidak ada.
Realisasi pada Triwulan IV TA. 2019 sudah bagus dan mencapai target yang
ditetapkan. Dari data di atas, perbandingan realisasi dengan target, maka
telah berhasil dilaksanakan kegiatan ini pada Triwulan IV TA. 2019. Bila
dibandingkan dengan Triwulan sebelumnya, ada kemajuan yang sangat
signifikan pada Triwulan IV TA. 2019.
b) Kendala
Tidak ada.
c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Tidak ada.
c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Meningkatkan kualitas layanan.
Tabel 3.1. Delivery Time Jasa Layanan BBIA Triwulan IV TA. 2019
Standar Pelayanan
Jenis Pelayanan Delivery time
Minimun
1 Sertifikasi (sertifikat) 41 hari kerja 98,55%
2 Pengujian (contoh) 18 hari kerja 65,58%
3 Kalibrasi (alat/sertifikat) 13 Hari kerja 79.59%
Rata-rata Delivery time 81.24%
b) Kendala
Masih kurang optimalnya delivery time khususnya layanan Pengujian.
c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Evaluasi terkait Sistem Informasi Manajemen (SIL dan SIKAL).
Triwulan IV Kendala/
Indikator Tindak
No Sasaran Target Permasala
Kinerja lanjut
han
Target Rencana
Realisasi Realisasi Kegiatan
Antara Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 Meningkatnya Tingkat 3.6 Indeks 100% 100% Memanta Merekap Tidak ada Tidak
Tingkat Maturitas u kelengkapan data ada
maturitas SPIP Pelaksana untuk SPIP,
SPIP Satker (skala 1- an SIP menyusun data
5) Triwulan terkait SPIP dan
IV Th mengirimkan berkas
2019 SPIP ke Inspektorat
Jenderal via google
drive pada tanggal
30 Septembe 2019
b) Kendala
Tidak ada
c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Tidak ada.
Triwulan IV Kendala/
Indikator Tindak
No Sasaran Target Permasala
Kinerja lanjut
han
Target Reali Rencana
Realisasi Kegiatan
Antara sasi Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 Mening 1 Karya 1 KTI 100% 100% Penulisan naskah KTI sudah Tidak ada
katnya Tulis KTI oleh diterbitkan di
publikas Ilmiah penelitiyasa 2(dua) Jurnal
i ilmiah yang sesuai persyaratan Internasional
hasil diterbitkan jurnal; submitting
litbang di Jurnal KTI; proses
Internasion penerbitan
al yang reviewing KTI;
terindeks penerbitan KTI
global dalam jurnal
2 Karya 12 KTI 100% 100% Penulisan naskah Sudah ada 7 (tujuh) Tidak ada Penerbitan
Tulis KTI oleh KTI yang Jurnal
Ilmiah penelitiyasa published, 3 KTI
yang sesuai persyaratan lagi sedang dalam
diterbitkan jurnal; submitting proses reviuw dan
di Jurnal KTI; proses submit
Nasional penerbitan
yang reviewing KTI;
terakredita penerbitan KTI
si dalam jurnal
3 Buku 6 Buku 100% 100% Penulisan naskah Perbaikan Hasil Tidak ada Pencetakan
Ilmiah buku; submitting Koreksian Buku
diterbitkan naskah; proses Reviewer apabila
oleh reviewing, koreksi dari
penerbit pengurusan ISBN Reviewer
eksternal telah
diselesaikan
Penulis
Tabel 3.2. Realisasi Karya Tulis Ilmiah Internasional Triwulan IV TA. 2019
JUDUL
NO. NAMA JURNAL / PROSIDING PENULIS STATUS
PUBLIKASI
1 Production of Biocatalysis and Agricultural Yustinah,, Published
polyhydroxybutyrate Biotechnology, 18, [101019]. Nurul
from oil palm empty https://doi.org/10.1016/j.bcab.2019.01.057 Hidayat,
fruit bunch Rizal
(OPEFB) Alamsyah,
hydrolysates by Ahmad
Bacillus cereus Muhaimin
suaeda B-001 ) Roslan, Heri
Hermansyah,
Misri
Gozana
2 Effects of Morinda Biol. Pharm. Bull 42, 496-500 Vol. 42, Dyah Published
citrifolia on No.3, March 01 2019 Aninta
Rheumatoid Kustiarini,
Arthritis in SKG Toshiaki
Mice Nishigaki,
Hiroyuki
Kanno,
Hideo To
b) Kendala
Tidak ada
c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Tidak ada
Tabel 3.3. Realisasi Karya Tulis Ilmiah Nasinal Triwulan IV TA. 2019
NAMA
No. JUDUL ARTIKEL PENULIS STATUS
JURNAL
1 Pengaruh Proses Pengolahan Warta IHP, Vol Hendra Wijaya, Sri Published
terhadap Karakteristik Protein 36, No 1 (2019) Yadial Chalid, Annisa
Allergen Belalang Sawah Thaharah, Adityo Fajar
(Oxya chinensis) Nugroho
2 Uji Stabilitas Warna Hasil Warta IHP, Vol Yuliasri Ramadhani Published
Kopigmentasi Asam Tanat dan 36, No 1 (2019) Meutia, Irma Susanti,
Asam Sinapat pada Pigmen Nobel Christian Siregar
Brazilin Asal Kayu Secang
(Caesalpinia sappan L.)
3 Penetapan Niasin Pada Contoh Warta IHP, Vol Erna Febriyanti, Published
Susu Formula Secara 36, No 1 (2019) Nurhajawarsi
Kromatografi Cair Kinerja Nurhajawarsi, Fatan
Tinggi (KCKT) dengan Teknik Umbara
Persiapan Contoh
Termodifikasi yang Sederhana
4 Peningkatan Konsentrasi Warta IHP, Vol Lukman Junaidi, Tiurlan Published
Skopoletin dalam Jus 36, No 1 (2019) Farida Hutajulu, Nami
Mengkudu (Morinda citrifolia Lestari dan Dyah Aninta
L.) dengan Teknik Eliminasi Kustiarini
dan Pemekatan Senyawa
5 Identifikasi Skopoletin pada Warta IHP, Vol Rhoito Frista Silitonga, Published
Ubi Kayu (Manihot esculenta 36, No 1 (2019) Fitri Hasanah, Reno Fitri
C.) Sebagai Bahan Baku Hasrini, Adityo Fajar
Industri Tapioka di Lampung Nugroho, Hendra Wijaya
dan Ika Kurnia Siswawati
6 Mempelajari Prodil Koagulasi Accepted in Dadang Supriatna, Accepted
protein pada pembuatan tahu Warta IHP, Vol Rienoviar Rienoviar
campuran kacang koro pedang 36, No 2 (2019)
(Canavalia ensiformis DC)
dengan kacang kedelai
7 Karakteristik Fisik dan Kimia Accepted in Mirna Isyanti Accepted
Buah Kecombrang (Etlingera Warta IHP, Vol
elatior (Jack) R.M. Sm) 36, No 2 (2019)
b) Kendala
Tidak ada
c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Penerbitan jurnal.
b) Kendala
Tidak ada
c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Tidak ada.
Rencana Aksi
Rencana Aksi
Triwulan IV Kendala/
Indikator Tindak
No Sasaran Target Permasala
Kinerja lanjut
han
Target Realis
Rencana Kegiatan Realisasi Kegiatan
Antara asi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
6 Meningka Tingkat 5.6 % 100% 100% 1) melakukan 1) melakukan promosi; Ketatnya Meningkatkan
tnya jasa pertumbuhan promosi; 2) membangun persaingan kualitas
pelayanan PNBP 2) membangun komunikasi dengan dengan layanan
komunikasi dengan pelanggan tetap; kompetitor
pelanggan tetap; 3) mengontak kembali yang dari
3) mengontak pelanggan pasif; swasta
kembali pelanggan 4) menindaklanjuti
pasif; setiap
4) menindaklanjuti permintaan/keluhan
setiap dari pelanggan dengan
permintaan/keluhan cepat dan melakukan
dari pelanggan monitor jasa
dengan cepat dan layananan terhadap
melakukan monitor jasa layanan yang
jasa layananan diberikan.
terhadap jasa layanan
yang diberikan.
Target Perbandingan
Realisasi Realisasi TW 2019 & 2018
No Jenis Layanan Pendapatan Sisa Target
TW IV 2019 IV 2018
(Rp) Nominal %
1 Pengujian 15.000.000.000 15.959.913.970 14.123.983.390 0 1.835.930.580 13,00
2 Kalibrasi 3.500.000.000 3.357.751.110 3.588.988.420 142.248.890 (231.237.310) -6,44
3 Pelatihan 1.000.000.000 1.416.058.500 1.129.536.000 0 286.522.500 25,37
4 Konsultansi 300.000.000 279.900.500 465.026.000 20.099.500 (185.125.500) -39,81
5 Sertifikasi 5.000.000.000 4.719.420.500 5.373.862.000 280.579.500 (654.441.500) -12,18
6 Jasa RBPI 300.000.000 137.899.900 262.624.000 162.100.100 (124.724.100) -47,49
7 Litbang 750.000.000 1.149.240.546 875.580.500 0 273.660.046 31,25
8 Uji Profisiensi 400.000.000 499.055.000 392.625.000 0 106.430.000 27,11
9 Inspeksi Teknis 600.000.000 182.195.000 562.558.000 417.805.000 (380.363.000) -67,61
10 Perbankan BLU 300.000.000 147.447.753 223.931.869 152.552.247 (76.484.116) -34,16
11 Sampling 500.000.000 698.524.000 583.345.000 0 115.179.000 19,74
12 JPT lainnya 895.614.000 875.249.500 702.737.663 20.364.500 172.511.837 24,55
Total 28.545.614.000 29.422.656.279 28.284.797.842 0 1.137.858.437 4,02
b) Kendala
Ketatnya persaingan dengan kompetitor yang dari swasta.
c) Rekomendasi/Tindak Lanjut
Meningkatkan kualitas layanan.
3.1.2. Hasil Yang Telah Dicapai dan Analisis Capaian Kinerja Berdasarkan
Indikator pada Kinerja Output Kegiatan
2) Kendala
Adanya pemblokiran anggaran sehingga menghambat pelaksanaan kegiatan
yang menggunakan anggaran.
3) Rekomendasi
Tidak ada pemblokiran anggaran agar pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai
rencana.
2) Kendala
Kendala realisasi keuangan masih rendah pada Triwulan IV TA. 2019
karena ada beberapa proses pembayaran yang tidak terealisasi
(pemblokiran).
3) Rekomendasi
Perencanaan anggaran yang realistis dan menghindari pemblokiran
anggaran.
2) Kendala
Tidak ada. Secara umum, pelaksanaan output ini dapat berjalan dengan baik.
3) Rekomendasi
Tidak ada
2) Kendala
Kendala realisasi fisik
1. Pelaksanaan coding/pemrograman dashboard belum dapat dilakukan
karena integrasi database menunggu proses penggunaan Aplikasi
Sistem Informasi Manajemen BBIA (SIL, SIKAL, Sertifikasi dan SIT)
berjalan sesuai dengan kebutuhan stake holder yang terkait.
2. Progress penyempurnaan/pengembangan Sistem Informasi Manajemen
BBIA (SIL, SIKAL, Sertifikasi dan SIT) sampai saat ini masih terus
3) Rekomendasi
Percepatan penyempurnaan Sistem Informasi Manajemen BBIA (SIL,
SIKAL, Sertifikasi dan SIT).
Layanan Perkantoran 16.986.354 30,66 27,48 25,00 25,04 100 97,42 100 100
digantikan dengan pagu Remunerasi BLU yang bersumber dari PNBP BLU
dan tidak lagi ditampung di Output 994 (Layanan Perkantoran) ini.
3) Rekomendasi
Mengoptimalkan penggunaan anggaran untuk penyelenggaraan Layanan
Perkantoran.
Tabel 3.6. Realisasi Layanan Jasa Teknis BBIA Triwulan IV TA. 2019
No Jenis Layanan Target Volume Realisasi % Realisasi Perbandingan
TW IV Realisasi TW IV 2019 dan 2018
2019 2018
1 Pengujian 13100 Contoh 12191 93,06 13076 (885) -6,77%
2 Kalibrasi 8400 Alat 8348 99,38 9029 (681) -7,54%
3 Sertifikasi 425 Sertifikat 483 113,65 412 71 17,23%
4 Sampling 200 Perusahaan 284 142 107 177 165,42%
5 Uji Profisiensi 8 Komoditi 9 113 8 1 12,50%
6 Pelatihan 1600 Orang 2164 135,25 2487 (323) -12,98%
7 Konsultansi 10 MoU 10 100 12 (2) -16,67%
8 RBPI 8 MoU 10 125 8 2 25,00%
9 Litbang 8 Kontrak 9 113 7 2 28,57%
10 Inspeksi Teknis 80 Titik proses 35 43,75 91 (56) -61.54%
2) Kendala
1. Secara umum, realisasi volume layanan jasa teknis masing-masing
berbeda, ada yang meningkat dan ada yang menurun bila dibandingkan
dengan realisasi pada TA. 2018. Kendala yang masih dialami adalah
delivery time yang kurang baik pada layanan di BBIA. Keterlambatan
penyelesaian pengujian terjadi karena beberapa parameter uji telah
melebihi kapasitas laboratorium baik dari segi alat maupun SDM.
Beberapa peralatan utama atau fasilitas pengujian rusak mendadak
sedangkan perbaikan membutuhkan waktu yang lama (seperti AAS di
Laboratorium Makanan Olahan dan alat uji protein di Laboratorium
Aneka Komoditi). Kendala lainnya yaitu faktor tingkat kesulitan
parameter atau komoditi yang diuji, SDM yang sakit, cuti, ataupun
training dalam jangka waktu tertentu.
2. SDM klien terutama IKM yg terbatas, sehingga kesulitan dalam
sosialisasi sistem manajemen.
3. Pekerjaan yg dibebankan kepada klien tidak dikerjakan tepat waktu
sehingga perlu perpanjangam kontrak.
4. Lembaga pemerintah membatasi pelayanan kalibrasi pada akhir tahun.
3) Rekomendasi
1. Peningkatan layanan terutama delivery time agar pelanggan tidak lari ke
kompetitor.
2. Penambahan kapasitas layanan dengan cara penambahan sarana dan
prasarana khususnya peralatan laboratorium.
3. Promosi perlu ditingkatkan lagi dengan mengikuti pameran atau expo
yang potensial dari sisi pengunjungnya untuk menambah pangsa pasar.
4. Mengantisipasi pembatasan pelayanan Jasa Teknis di instansi
pemerintah.
saja memakan waktu sehingga penerbitan karya tulis ilmiah tersebut menjadi
tertunda.
BAB IV
PENUTUP
Balai Besar Industri Agro (BBIA) pada TA. 2019 telah menetapkan 12
(dua belas) indikator kinerja pada 6 (enam) sasaran dalam perjanjian kinerja
(perjakin) dan 6 (enam) Output kegiatan, yang terdiri dari beberapa sub output dan
komponen. Ada penambahan jumlah indikator kinerja pada TA. 2019 ini bila
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Secara umum, pencapaian Perjanjian Kinerja (Perjakin) TA. 2019 sampai
dengan triwulan IV sudah cukup baik. Rata-rata realisasi fisik Perjakin TA. 2019
melebihi target yang diharapkan yaitu mencapai 159,9%. Hal ini disebabkan pada
triwulan IV ini berbagai program dan kegiatan sudah berjalan sesuai dengan
perencanaan. Sasaran yang terkait dengan litbang sudah mulai menunjukkan hasil.
Beberapa kerjasama litbang dengan berbagai instansi baik itu instansi swasta,
pemerintah, maupun UKM sudah terealisasi. Namun, sasaran strategis yang
terkait dengan kualitas pelayanan publik perlu mendapat perhatian lebih. Waktu
pelayanan (delivery time) khususnya layanan Pengujian masih di bawah target.
Realisasi keuangan dan fisik pada Triwulan IV TA. 2019 ini secara total
masih di bawah target. Realisasi penyerapan anggaran BBIA sampai dengan
Triwulan IV TA. 2019 sebesar Rp. 48.116.870.693,- atau sebesar 93,44% dari
pagu sebesar Rp. 51.495.450.000,- dan capaian realisasi fisiknya sebesar 98,61%.
Tetapi, realisasi penerimaan PNBP BBIA dari jasa pelayanan sampai dengan
Triwulan IV melewati target Rp. 28.545.614.000,-. Realisasi penerimaan PNBP
BBIA sampai dengan Triwulan IV TA. 2019 adalah sebesar Rp. 29.422.656.279,-.
Jika dibandingkan dengan PNBP TA. 2018 pada triwulan yang sama, maka
realisasi PNBP sampai dengan Triwulan IV TA. 2019 mengalami pertumbuhan
sebesar 4,02%.
Sehubungan dengan telah terbitnya Keputusan Menteri Keuangan Nomor
358/KMK.05/2018 tanggal 2 Mei 2018 tentang Penerapan Remunerasi Bagi
Pejabat Pengelola Dewan Pengawas dan Pegawai Badan Layanan Umum Balai
Besar Industri Agro pada Kementerian Perindustrian, maka tunjangan kinerja
yang sebelumnya dianggarkan dari RM untuk Tahun 2019 ini sudah dianggarkan
dari anggaran PNBP BLU sendiri dan dikategorikan Belanja Pegawai yang
bersumber dari PNBP BLU. Hal ini perlu mendapatkan perhatian dari seluruh
stake holder yang ada di BBIA agar lebih peduli terhadap realisasi PNBP BBIA
karena realisasi PNBP ini akan berdampak langsung kepada besaran nominal dan
kontinuitas Remunerasi BLU yang diterima oleh seluruh pegawai BBIA baik itu
yang PNS maupun non PNS.