Anda di halaman 1dari 57

LKJIP

LAPORAN KINERJA
INSTANSI PEMERINTAHAN TAHUN 2018

DINAS PERHUBUNGAN
KABUPATEN PASURUAN
Daftar Isi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi....................................................... 2
1.3 Sistematika Penyajian ............................................................................... 18

BAB 2 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA


2.1 Rencana Strategis Tahun 2013 - 2018 ........................................................ 19
2.1.1 Visi ........................................................................................................ 19
2.1.2 Misi ....................................................................................................... 20
2.1.3 Tujuan dan Sasaran ............................................................................... 20
2.1.4 Strategi dan Arah Kebijakan ................................................................. 21
2.2 Indikator Kinerja Utama (IKU) .................................................................. 24
2.3 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) .............................................................. 28
2.4 Perjanjian Kinerja ....................................................................................... 28

BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA


3.1 Capaian Kinerja Dinas Perhubungan ......................................................... 33
3.2 Realisasi Anggaran .................................................................................. 42

BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan .............................................................................................. 47
4.2 Saran ........................................................................................................ 47

LAMPIRAN

1. Indikator Kinerja Utama Review


2. Perjanjian Kinerja PerubahanTahun 2018
3. Surat Keputusan Indikator Kinerja Utama Review

LKJIP TAHUN 2018


ii
KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan rasa syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)

Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan Tahun 2018 dapat diselesaikan, sebagaimana

diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Penyusunan Laporan Kinerja berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah. Secara substantif merupakan sarana pelaporan kinerja dalam

rangka mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang

menginformasikan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan kebijakan, serta pencapaian

sasaran dalam mewujudkan tujuan, misi dan visi Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan.

Selain itu, Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan Tahun 2018

merupakan media pertanggungjawaban kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pasuruan Tahun 2013–2018,

hal ini sebagai perwujudan penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel

serta menciptakan Good Governance dan Clean Government.

Hasil pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Dinas

Perhubungan Kabupaten Pasuruan tidak terlepas dari kerjasama dan kerja keras semua pihak

yakni masyarakat, swasta dan aparat pemerintah daerah, baik dalam perumusan kebijakan,

implementasi maupun pengawasannya.

LKJIP TAHUN 2018


i
KATA PENGANTAR

Akhir kata, semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas

Perhubungan Kabupaten Pasuruan Tahun 2018 ini, bermanfaat dan dapat dijadikan parameter

terhadap pencapaian kinerja pelaksanaan pembangunan tahun 2018 dan dijadikan sebagai

bahan masukan untuk penyempurnaan dan meningkatkan kinerja dalam penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat

KEPALA DINAS PERHUBUNGAN


KABUPATEN PASURUAN

Drs. HERY YITNO, MM


Pembina Utama Muda
NIP. 19590503 198502 1 001

LKJIP TAHUN 2018


i
BAB I PENDAHULUAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran

Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, telah diterbitkan

Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, yang kemudian Instruksi Presiden diganti dengan Peraturan Presiden

Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(SAKIP). Dalam Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 pasal 3 dinyatakan bahwa

Azas-azas Umum Penyelenggaraan Negara, meliputi : Azas Kepastian Hukum, Azas

Tertib Penyelenggaraan Negara, Azas Kepentingan Umum, Azas Keterbukaan, Azas

Proporsionalitas, Azas Profesionalitas, dan Azas Akuntabilitas. Azas akuntabilitas

adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus

dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan

tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu

Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa Organisasi Perangkat Daerah

menyusun Laporan Kinerja tahunan. Dengan demikian, Laporan Kinerja yang disusun

secara periodik setiap akhir tahun anggaran tersebut menjadi media

pertanggungjawaban dan sebagai perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program dan

LKJIP TAHUN 2018


Page | 1
BAB I PENDAHULUAN

kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai

misi organisasi secara terukur dengan sasaran atau target kinerja yang telah ditetapkan.

Selain itu juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja dan alat pendorong

terwujudnya Good Governance.

1.2 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

Tugas dan Fungsi Dinas Perhubungan ditetapkan dengan dengan Peraturan

Bupati Pasuruan Nomor 55 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas

dan Fungsi serta dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan.

Dinas Perhubungan mempunyai tugas membantu Bupati untuk melaksanakan

urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah dibidang

perhubungan dan tugas pembantuan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Dinas

Perhubungan Kabupaten Pasuruan mempunyai fungsi :

1. perumusan kebijakan dibidang perhubungan;

2. pelaksanaan kebijakan dibidang perhubungan;

3. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang perhubungan;

4. pelaksanaan administrasi Dinas dibidang perhubungan; dan

5. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan

fungsinya.

Dinas Perhubungan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas. Dalam menjalankan

tugasnya Kepala Dinas dibantu oleh 1 (satu) orang Sekretaris dan 4 (empat) orang

Kepala Bidang, yaitu : Kepala Bidang Pengembangan Transportasi, Kepala Bidang

Angkutan, Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan dan Kepala Bidang Pengendalian

dan Operasional. Sekretaris dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh 3 (tiga) orang

Subag, yaitu : Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan, Sub Bagian Umum dan

LKJIP TAHUN 2018


Page | 2
BAB I PENDAHULUAN

Kepegawaian dan Sub Bagian Keuangan. Dalam menjalanakan tugasnya Kepala Bidang

Pengembangan Transportasi dibantu oleh 3 (tiga) orang Seksi, yaitu : Seksi

Pengembangan Sistem Jaringan, Seksi Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana, dan Seksi Pengelolaan Data Transportasi. Dalam menjalankan tugasnya

Kepala Bidang Angkutan dibantu oleh 3 (tiga) orang Seksi, yaitu Seksi Angkutan Darat,

Seksi Angkutan Laut, dan Seksi Bimbingan Keselamatan. Dalam menjalankan tugasnya

Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan dibantu oleh 3 (tiga) orang Seksi, yaitu :

Seksi Managemen dan Rekayasa, Seksi Pembangunan Fasilitas Keselamatan dan

Penyelenggaraan LLAJ dan Seksi Pemeliharaan Fasilitas Keselamatan dan

Penyelenggaraan LLAJ. Sedangkan Dalam menjalankan tugasnya Kepala Bidang

Pengendalian dan Operasional dibantu oleh 3 (tiga) orang seksi yaitu : Seksi

Pengawasan dan Pengendalian Lalu lintas, seksi Penanggulangan Kecelakaan dan Seksi

Terminal dan Perparkiran.

Sekretaris mempunyai tugas mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan,

mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan penyusunan program dan pelaporan,

administrasi umum, kepegawaian, dan keuangan. Untuk menyelenggarakan tugas

tersebut sekretariat mempunyai fungsi :

1. pelaksanaan koordinasi dalam rangka penyusunan program dan pelaporan;

2. pelaksanaan pembinaan organisasi dan tata laksana;

3. pelaksanaan dan pengelolaan administrasi umum, kepegawaian, dan keuangan;

4. pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat dan kearsipan;

5. pengelolaan aset dan barang milik daerah/negara;

6. pengkoordinasian penyelenggaraan tugas masing-masing bidang; dan

7. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan kepada Kepala Dinas.


Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan yang membantu sekretaris dalam
menjalankan tugasnya mempunyai fungsi :
1. menyiapkan bahan penghimpunan data dan koordinasi penyusunan program;

LKJIP TAHUN 2018


Page | 3
BAB I PENDAHULUAN

2. menyiapkan bahan pelaksanaan pengolahan data;


3. menyiapkan bahan pelaksanaan perencanaan program;
4. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan program;
5. menyiapkan bahan evaluasi dan monitoring pelaksanaan program;
6. menyiapkan bahan penyusunan anggaran program ; dan
7. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberkan oleh sekretaris
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian yang membantu sekretaris dalam
menjalankan tugasnya mempunyai fungsi :
1. menyiapkan bahan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian ;
2. menyiapkan bahan pengelolaan tata naskah dinas dan tata kearsipan ;
3. menyiapkan bahan pelaksanaan urusan rumah tangga dinas ;
4. menyiapkan bahan pengelolaan perlengkapan dinas ;
5. menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan urusan umum dan
kepegawaian ; dan
6. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh sekretaris
Sub Bagian Keuangan yang membantusekretaris dalam menjalankan tugasnya
mempunyai fungsi ;
1. menyiapkan bahan pelaksanaan pengelolaan keuangan;
2. menyiapakan bahan pengelolaan aset daerah ;
3. menyiapkan bahanpelaksanaan pengelolaan gaji pegawai ;
4. menyiapkan bahan koordinasi penyelesaian rekomendasi hasil pengawasan ;
5. menyiapakan bahan pelaksanaan monitoring dan evaluasi di bidang keuangan ; dan
6. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh sekretaris.

Bidang Pengembangan Transportasi mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan rencana pengembangan bidang perhubungan darat, laut, udara dan

perkeretaapian serta melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data, studi kelayakan

/kajian/penelitian, perumusan kebijakan teknis pengembangan sistem transportasi,

evaluasi dan pelaporan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Bidang Pengembangan

Transportasi mempunyai fungsi :

LKJIP TAHUN 2018


Page | 4
BAB I PENDAHULUAN

1. penyusunan bahan rencana pengembangan, pemetaan dan pedoman teknis sistem

jaringan transportasi darat, laut, udara dan perkeretaapian;

2. penyusunan bahan penetapan simpul dan jaringan transportasi;

3. penyusunan bahan kegiatan pengembangan dan penerapan sistem informasi dan

teknologi perhubungan serta manajemen transportasi;

4. penyusunan bahan studi kelayakan/kajian/penelitian dan/atau analisa

pengembangan bidang perhubungan;

5. menyusun rekomendasi pembangunan dan/atau pemeliharaan sarana dan prasarana

transportasi;

6. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana pembangunan dan/atau

pengembangan serta pemeliharaan sarana dan prasarana transportasi;

7. pelaksanaan pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pengembangan

trasportasi berkelanjutan dan berwawasan lingkungan;

8. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan untuk kegiatan pembangunan

dibidang perhubungan; dan

9. pelaksanaan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Seksi Pengembangan Sistem Jaringan yang dalam tugasnya membantu Kepala

Bidang Pengembangan Transportasi mempunyai tugas :

1. menyiapkan bahan perencanaan, pengawasan, pembangunan dan perumusan

kebijakan, perumusan pengembangan system dan teknologi informasi transportasi ;

2. Menyiapkan bahan penyusunan penempatan rencana induk jaringan lalu lintas dan

angkutan jalan ;

3. Menyiapkan bahan penyusunan penetapan rencana umum jaringan trayek pedesaan

dan kebutuhan angkutan yang menghubungkan 1 (satu) Daerah Kabupaten ;

4. Menyiapkan bahan penyusunan penetapan jaringan jalur kereta api yang

jaringannya dalam 1 (satu) Daerah Kabupaten ;

5. Menyiapkan bahan penyusunan jaringan lintas angkutan barang ;

LKJIP TAHUN 2018


Page | 5
BAB I PENDAHULUAN

6. Menyiapkan bahan penyusunan dan penetapan rencana induk dan Daerah

Lingkungan Kerja (DLKr)/Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp) pelabuhan

pengumpan local

7. Menyiapkan bahan penusunan rencana pembangunan jaringan jalan kereta api serta

spesifikasi jaringan lintas dan klasifikasi jalur kereta api yang akan dibangun atas

prakarsa daerah ;

8. Menyiapkan bahan rencana pembangunan jaringan jalan bebas hambatan yang

akan dibangun atas prakarsa daerah (non lintas kabupaten);

9. Menyiapkan bahan bahan monitoring, analisis, evaluasi dan pelaporan

pengembangan jaringan sistem transportasi ;

10. Menyiapkan bahan studi kelayakan/kajian/penelitian dan/atau analisa

pengembangan bidang perhubungan ; dan

11. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan

transportasi.

Seksi Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana yang dalam tugasnya

membantu Bidang Pengembangan Transportasi memepunyai tugas :

1. Menyiapkan bahan inventarisasi sarana dan prasarana bidang Perhubungan :

2. Menyiapkan bahan usulan kebutuhan sarana dan prasarana transportasi jalan ;

3. Menyiapkan bahan penyusunan dan penentuan lokasi dan pembangunan fasilitas

parkir umum dan khusus ;

4. Menyiapkan bahan pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan fasilitas simpul

transportasi jalan meliputi terminal angkutan jalan, bandara, pelabuhan dan

setasiun kereta api ;

5. Menyiapkan bahan pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan pelabuhan

pengumpan local ;

6. Menyiapkan bahan pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan penerapan

teknologi pada fasilitas transportasi jalan ; dan

LKJIP TAHUN 2018


Page | 6
BAB I PENDAHULUAN

7. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan

Transportasi.

Seksi pengelolahan Data Transportasi yang dalam tugasnya membantu Bidang

Pengembangan Transportasi memepunyai tugas :

1. Menyiapkan bahan penyusunan, pengelolaan data fasilitas keselamatan dan

penyelenggaraan lalu lntas angkutan jalan umum;

2. Menyiapkan bahan penyusunan, pengelolaan data base fasilitas lalu lintas

angkutan jalan dan penerapan teknologi transportasi ;

3. Menyiapkan bahan inventarisasi dan pengumpulan data bidang perhubungan

melalui surve primer maupun sekunder ; dan

4. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan

Transportasi.

Bidang Angkutan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan perencanaan,

pelayanan pemprosesan perijinan, rekomendasi teknis angkutan, dan penyusunan

rencana kegiatan penyelenggaraan dan/atau pembinaan bidang LLAJ baik angkutan

darat, angkutan laut, perkeretaapian dan bimbingan keselamatan bidang perhubungan

untuk menyelenggarakan tugas tersebut Bidang Angkutan mempunyai tugas :

1. penyusunan bahan pertimbangan teknis terhadap kebutuhan angkutan orang pada

jaringan trayek perdesaan;

2. penyusunan bahan pertimbangan teknis terhadap kebutuhan angkutan umum tidak

dalam trayek (angkutan orang dengan menggunakan taxi, angkutan orang dengan

tujuan tertentu, angkutan pariwisata dan angkutan dikawasan tertentu;

3. penyusunan bahan pertimbangan teknis terhadap kebutuhan angkutan barang pada

jaringan lintas;

LKJIP TAHUN 2018


Page | 7
BAB I PENDAHULUAN

4. penyusunan bahan penetapan tarif kelas ekonomi untuk angkutan orang yang

melayani trayek antar kota dalam daerah dan angkutan perdesaan yang wilayah

pelayanannya dalam Daerah kabupaten/kota;

5. penyusunan bahan pemberian ijin trayek, kartu pengawasan dan ijin kendaraan

tidak bermotor;

6. penyusunan bahan pertimbangan ijin usaha angkutan orang dan/atau barang, ijin

usaha angkutan laut pelayaran rakyat, ijin usaha jasa perawatan dan perbaikan

kapal, ijin usaha pembangunan dan ijin operasi sarana/prasarana perkeretaapian

umum;

7. pelaksanaan kegiatan pembinaan dan keselamatan bidang perhubungan; dan

8. pelaksanaan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Seksi Angkutan Darat yang dalam tugasnya membantu Bidang Angkutan

mempunyai tugas :

1. menyiapkan bahan penyusunan dan penetapan penyediaan kebutuhan penyediaan

angkutan orang dan/ atau barang dalam Daerah;

2. menyiapakan bahan usulan kebutuhan dan pemberian pertimbangan teknis

penerbitan izin penyelenggraan angkutan orang dalam trayek tetap dan teratur

(nagkutan perdesaan)dan angkutan orang tidak dalam trayek (angkutan taxi,

angkutan dengan tujuan tertentu) yang wilayah operasinya berada dalam Daerah;

3. menyiapakan bahan penetapan tarif kelas ekonomi untuk angkutan orang yang

melayani trayek antar kota dalam daerah dan angkutan perdesaan yang wilayah

pelayanannya dalam daerah

4. menyiapkan bahan penerbitan izin usaha, izin pembangunan dan izin operasi

sarana atau prasarana perkeretaapian umum dan penetapan jaringan pelayanan serta

persetujuan pengoperasian yang jaringan jalurnya dalam 1 (satu) Daerah atau

jalurnya melintasi batasan dalam 1 (satu) Daerah ;

LKJIP TAHUN 2018


Page | 8
BAB I PENDAHULUAN

5. menyiapakan bahan pedoman persyaratan administrasi penyelenggaraan angkutan

orang dan barang serta penetapan tariff angkutan penumpang kelas ekonomi;

6. menyiapkan bahan pertimbangan pemberian ijin trayek, kartu pengawasan ijin

trayek, ijin operasi angkutan dan ijin kendaraan tidak bermotor ;

7. menyiapkan bahan pertimbangan ijin usaha angkutan orang dan / atau barang;

8. menyiapakan bahan usulan penetapan pertimbangan teknis rencana kebutuhan

angkutan barang pada jaringan lintas ;

9. menyiapkan bahan pertimbangan peruntukan kendaraan angkutan orang ;

10. menyiapkan bahan pemberian ijin bongkar muat barang dan ijin usaha ekspedisi

(freight forwarder);

11. menyiapakan bahan penerbitan izin mendirikan bangunan tempat pendaratan dan

lepas landas helicopter ;

12. menyiapakan bahan penetapan kelas stasiun untuk stasiun kereta api pada jaringan

jalur kereta api kabupaten ;

13. melaksanakan kegiatan inventarisasi, monitoring dan evaluasi kegiatan angkutan

orang dan/atau barang ; dan

14. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Angkutan.

Seksi Angkutan Laut yang dalam tugasnya membantu Bidang Angkutan

mempunyai tugas :

1. menyiapkan bahan penerbitan izin usaha angkutan laut bagi badan usaha uyang

berdomisili dalam Daerah dan beroprasi pada lintas pelabuhan di Daerah ;

2. menyiapkan bahan penerbitan izin usaha angkutan laut pelayaran rakyat bagi orang

perorangan atau badan usaha yang berdomisili dan yang beroperasi pada lintas

pelabuhan dalan Daerah ;

3. menyiapkan bahan penerbitan izin usaha jasa terkait dengan perawatan dan

perbaikan kapal ;

LKJIP TAHUN 2018


Page | 9
BAB I PENDAHULUAN

4. menyiapkan bahan penerbitan izin pembangunan dan/atau pengembangan

pengoperasian pelabuhan pengumpan local

5. menyiapkan bahan penerbitan izin pengoperasian pelabuhan selama 24 jam untuk

pelabuhan pengumpan local;

6. menyiapkan bahan penerbitan izin pengoperasian pelabuhan selama 24 jam untuk

pelabuhan pengumpan local ;

7. menyiapkan bahan penerbitan izin reklamasi di wilayah perariran pelabuhan

pengumpan local;

8. menyiapkan bahan penerbitan izin pengelolaan Terminal untuk kepentingan sendiri

(TUKS) di dalam Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) / Daerah Lingkungan

Kepentingan (DLKp) perubahan pengumpan local ;

9. menyiapkan bahan penerbitan Surat Tanda Kebangsaan Kapal sesuai dengan

Peraturan Perundang-undangan ;

10. melaksanakan pengadaan, pemasangan, pengembangan dan pemeliharaan fasilitas

elektronika perhubungan laut ;

11. melaksankan pengawasan keselamatan kapal, pengukuran kapal, pemerikasaan

konstruksi kapal dan/atau mesin kapal serta perlengkapan kapal yang berukuran

tonase kotor kurang dari 7 gross tonnage (<7 GT) ;

12. Melaksanakan pendataan /pencatatan kapal yang berukuran tonase kotor kurang

dari 7 gross tonnage (<7GT) dalam buku regrester ;

13. Melaksanakan kegiatan inventarisasi, monitoring dan evaluasi kegiatan Angkatan

Laut ; dan

14. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Angkutan .

Seksi Bimbingan Keselamatan yang dalam tugasnya membantu Bidang Angkutan

mempunyai tugas :

1. Menyiapkan bahan sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang

perhubungan ;

LKJIP TAHUN 2018


Page | 10
BAB I PENDAHULUAN

2. Menyiapkan bahan pembinaan kepada pengusaha dan pengemudi angkutan umum ;

3. Menyiapkan bahan inventarisasi dan evaluasi segala kegiatan pembinaan dan

keselamatan bidang perhubungan

4. Menyiapakan bahan peningkatan pengetahuan keselamatan transportasi ;

5. Menyiapkan bahan pembinaan, bimbingan dan penyuluhan angkutan laut ;

6. Menyiapkan bahan pembinaan keselamatan berlalu lintas dan angkutan jalan

bidang perhubungan ; dan

7. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Angkutan

Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

manajemen dan rekayasa lalu lintas, penyelenggaraan pengadaan, peningkatan

pembangunan dan pemeliharan serta pengelolaan fasilitas keselamatan dan/atau

penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut

Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan mempunyai fungsi :

1. pelaksanaan kegiatan manajemen dan rekayasa lalu lintas di ruas jalan yang

meliputi perencanan, pengaturan dan evaluasi lalu lintas/kinerja jaringan jalan;

2. pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pengadaan, peningkatan pembangunan,

pengelolaan fasilitas pendukung keselamatan dan penyelenggaran lalu lintas dan

angkutan jalan;

3. pelaksanaan kegiatan pemeliharaan, pengelolaan fasilitas pendukung keselamatan

dan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan; dan

4. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Seksi Manajemen Rekayasa yang dalam tugasnya membantu Bidang Lalu Lintas

Angkutan Jalan mempunyai tugas :

1. melaksankan manajemen dalan rekayasa lalu lintas untuk mengoptimalkan

pengguaan jaringan jalan dan pergerakkan lalu lintas dalam rangka menjamin

keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan ;

LKJIP TAHUN 2018


Page | 11
BAB I PENDAHULUAN

2. melaksanakan manajemen dan rekayasa lalu lintas meliputi perencanaan,

pengaturan, perekayasaan lalu lintas dan evaluasi lalu lintas/ kinerja jaringan jalan

kabupaten ;

3. melaksanakan kegiatan identifikasi, inventarisasi dan analisis permasalahan atau

sesuai lalu lintas baik di ruas jalanm dan / atau persimpangan ;

4. menyiapkan bahan penetapan tingkat pelayanan jalan dan penetapan rencana lalu

lintas meliputi perhitungan volume lalu lintas, tingkat kecepatan rata-rata, waktu

tempuh perjalanan dan kepadatan lalu lintas di ruas jalan utama ;

5. melaksanakan pemantauan, penilaian dan/atau pemberian pertimbangan dan

persetujuan Analisa Dampak Lalu Lintas terhadap pembangunan dan/atau

pengembangan kawasan serta aktivitas yang berpotensi menimbulkan dampak lalu

lintas di jalan kabupaten

6. melaksanakan penyelenggaraan dan pengoperasian fasilitas pusat pengendalian lalu

lintas terpadu terhadap pelayanan informasi LLAJ : dan

7. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Lalu Lintas

Seksi Pembangunan fasilitas Keselamatan dan Penyelenggaraan LLAJ yang dalam

tugasnya membantu Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan mempunyai tugas :

1. menyiapkan bahan penentuan lokasi pengadaan /pemasangan pembangunan

fasilitas pendukung keselamatan dan fasilitas penyelenggaraan lalu lintas angkutan

jalan ;

2. melaksanakan pembangunan dan pengelolaan fasilitas pendukung keselamatan lalu

lintas dan angkutan jalan untuk jalan kabupaten dan jalan desa yang meliputi :

rambu lalu lintas, rambu petunjuk pendahuluan jurusan (RPPJ), marka jalan, paku

jalan, cermin tikung, pagar pengaman, delineator, kerucut lalu lintas, pembatas lalu

lintas, alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL), lampu peringatan bahaya dan

sejenisnya ;

LKJIP TAHUN 2018


Page | 12
BAB I PENDAHULUAN

3. melaksanakan pembangunan dan pengelolaan fasilitas pendukungan

penyelenggraan lalu lintas dan angkutan jalan untuk jalan kabupaten dan jalan desa

yang meliputi trotoar, lajur sepeda, tempat penyeberangan pejalan kaki, halte

dan/atau fasilitas khusus bagi penyandang cacat dan manusia usia lanjut ; dan

4. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang Lalu lintas.

Seksi Pemeliharaan Fasilitas Keselamatan dan Penyelenggaraan LLAJ yang dalam

tugasnya membantu Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan mempunyai tugas :

1. menyiapkan bahan penentuan lokasi pemeliharaan fasilitas pendukung keselamatan

dan fasilitas penyelanggaraan lalu lintas angkutan jalan ;

2. melaksanakan pemeliharaan fasilitas pendukung keselamatan lalu lintas dan

angkutan jalan untuk jalan kabupaten dan jalan desa yang meliputi ; rambu lalu

lintas, rambu petunjuk pendahulu jurusan (RPPJ), marka jalan, paku jalan, cermin

tikungan, pagar pengaman, delineator, kerucut lalu lntas, pembatas lalu lintas, alat

pemberi isyarat lalu lintas (APILL), lampu peringatan bahaya dan sejenisnya ;

3. melaksanakan pemeliharaan fasilitas pendukung penyelenggaraan lalu lintas dan

angkutan jalan untuk jalan kabupaten dan jalan desa yang meliputi trotoar, lajur

sepeda, tempat penyebrangan pejalan kaki, halted an/atau fasilitas khusus bagi

penyandang cacat dan manusia usia lanjut; dan

4. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Lalu Lintas

Angkutan Jalan.

Bidang Bidang Pengendalian dan Operasional mempunyai tugas melaksanakan

pengelolaan, pengendalian operasional dan pengawasan bidang perhubungan,

penanggulangan kecelakaan lalu lintas, penyelenggaraan dan pengelolaan operasional

pelayanan terminal serta perparkiran. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Bidang

Pengendalian dan Operasional mempunyai fungsi :

1. pelaksanaan kegiatan pengendalian dan pemantauan lalu lintas (Hunting Sistem);

LKJIP TAHUN 2018


Page | 13
BAB I PENDAHULUAN

2. pelaksanaan kegiatan pemanduan dan pengawalan kegiatan protokoler;

3. pelaksanaan kegiatan pemeriksaan, penyidikan dan penindakan pelanggaran lalu

lintas angkutan jalan di bidang perijinan angkutan serta persyaratan teknis laik

jalan;

4. pelaksanan pengelolaan dan operasional terminal angkutan jalan dan perparkiran;

dan

5. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Seksi Pengawasan dan Pengendalian Lalu Lintas yang dalam tugasnya membantu

Bidang Pengendalian dan Operasional mempunyai tugas :

1. melaksanakan kegiatan pemanduan dan pengawalan yang bersifat protokoler dan

iring-iringan (konvoi) kendaraan bermotor di jalan ;

2. melaksanakan kegiatan pengendalian, pengaturan dan penertiban lalu lintas di

jalan, di terminal angkutan jalan dan di tempat-tempat perparkiran yang berpotensi

mengganggu kelancaran arus lalu lintas ;

3. melaksanakan kegiatan pemeriksaan, penindakan dan penyidikan penyelenggaraan

lalu lintas angkutan di jalan ;

4. menyiapkan bahan penyusunan, pembuatan berita acara pemeriksaan (BAP) dan

pemberkasan serta pengiriman pelanggaran lalu lintas;

5. melaksanakan koordinasi operasi gabungan dengan Kepolisian Republik Indonesia

(Polri), Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan penguji Kendaraan bermotor ;

6. menyiapkan bahan penyusunan kegiatan inventarisasi, monitoring dan evaluasi

serta pelaporan hasil kegiatan ; dan

7. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengendalian

dan Operasional.

Seksi Penanggulangan Kecelakaan yang dalam tugasnya membantu Bidang

Pengendalian dan Operasional mempunyai tugas :

LKJIP TAHUN 2018


Page | 14
BAB I PENDAHULUAN

1. menyiapkan bahan kegiatan inventarisasi, identifikasi dan analisis daerah rawan

kecelakaan lalu lintas ;

2. menyiapkan bahan penelitian dan pelaporan kecelakaan lalu lintas;

3. menyiapkan bahan audit dan inspeksi keselamatan LLAJ dan laik fungsi jalan ;

4. menyiapkan bahan rencana pencegahan dan penanggulangan kecelakaan lalu

lintas;

5. melaksanakan koordinasi dan pelaporan kecelakaan dengan instansi terkait ;

6. menyiapkan bahan rencana penutupan perlintasan untuk keselamatan perjalanan

kereta api dan pemakai jalan dan perlintasan sebidang ;

7. menyiapkan bahan pemberian pertimbangan teknis perbengkelan, karoseri/

rekondisi serta pengawasan penyelengaraanya ; dan

8. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang Pengembalian

dan Operasional.

Seksi Terminal dan Perparkiran yang dalam tugasnya membantu Bidang

Pengendalian dan Operasional mempunyai tugas :

1. menyiapkan bahan penyusunan program dan kebijakan operasional teknis terminal

dan perparkiran ;

2. melaksankan pengelolaan, pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan terminal

angkutan jalan dan perparkiran ;

3. melaksanakan kegiatan manajemen dan rekayasa lalu lintas di dalam kawasan dan

lingkungan kerja terminal ;

4. menyiapkan bahan pemberiaan ijin pemanfaatan fungsi kawasan lokasi terminal ;

5. menyiapkan bahan perijinan penyelenggaraan dan pembangunan fasilitas parkir

serta pengaturan kendaraan bermotor yang melakukan parkir baik parkir umum dan

/ atau parkir khusus ;

LKJIP TAHUN 2018


Page | 15
BAB I PENDAHULUAN

6. menyiapkan bahan pemberian surat perintah tugas dan inventarisasi daftar

perorangan petugas parkir/ pengawas parkir/ juru parkir sesuai lokasi parkir

berdasarkan peraturan yang berlaku ;

7. melaksanakan pengawasan dan pengelolaan perparkiran di jalan kabupaten ;

8. melaksanakan pembinaan teknis dan administrasi petugas parkir atau juru parkir

dan pengawasan parkir baik bersifat perorangan maupun lembaga/berbadan hokum

atas penyelenggaraan pemungutan retribusi parkir kendaraan bermotor ;

9. melaksanakan dan menyiapkan bahan peraturan perundang-undangan tentang

kerjasama perparkiran dengan pemerintahan provensi/kabupaten/kota dan instansi

lainnya;

10. melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelporan kegiatan terminaldan

perparkiran ; dan

11. melaksankan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengendalian

dan Operasional.

UPT Pengujian Kendaraan Bermotor, mempuyai tugas melaksanakan sebagian

kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu dibidang

pengujian kendaran bermotor. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut UPT Pengujian

Kendaraan Bermotor mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. melaksanakan pengumpulan dan pengelolaan data kendaraan wajib uji ;

2. melaksanakan pengelolaan administrasi pengujian kendaraan bermotor;

3. melaksanakan pengelolaan pemeriksaan pengujian berkala kendaraan bermotor;

4. melaksanakan pengelolaan keuangan retribusi pengujian kendaraan bermotor;

5. menyiapkan bahan penilaian pemeriksaan teknis kendaraan bermotor yang akan

dilakukan penghapusan, lelang dan/atau dijadikan hak kepemilikan;

6. menandatangani legalitas keabsahan buku uji;

7. menandatangani surat keterangan atau rekomendasi untuk :

1) Kendaraan Baru;

LKJIP TAHUN 2018


Page | 16
BAB I PENDAHULUAN

2) Mutasi Masuk ;

3) Mutasi Keluar;

4) Rubah Bentuk;

5) Rubah Sifat;

6) Balik Nama;

7) Numpang Uji Keluar;

8) Numpang Uji Masuk;

8. melaksanakan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Struktur Organisasi Dinas Perhubungan ditetapkan dengan Peraturan Bupati

Pasuruan Nomor 55 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan

Fungsi serta dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan adalah sebagai

berikut :

LKJIP TAHUN 2018


Page | 17
BAB I PENDAHULUAN

1.3 Sistematika Penyajian

Laporan ini menggambarkan pencapaian kinerja Dinas Perhubunganselama tahun

2017. Capaian kinerja tersebut diperbandingkan dengan rencana kerja sebagai tolak

ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana

kinerja ini akan memungkinkan didenifikasikannya sejumlah celah kinerja bagi

perbaikan kinerja dimasa datang. Uraian singkat masing-masing BAB adalah sebagai

berikut :

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi

BAB II Perencanaan Kinerja

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtiar perjanjian kinerja yang bersangkutan

BAB III Akuntabilitas Kinerja

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan

kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja

organisasi

B. Realisasi Anggaran

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah

digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen perjanjian

kinerja

BAB IV Penutup

Pada bab ini diuaraikan kesimpulan umu atas capaian kinerja organisasi serta langkah

masa mendatang yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja

LKJIP TAHUN 2018


Page | 18
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2013-2018


Perencanaan strategis merupakan suatu cara untuk memahami lingkungan,
mendefinisikan tujuan organisasi, mengidentifikasi berbagai pilihan, membuat dan
mengimplementasikan keputusan serta mengevaluasi kinerja saat ini. Selain itu
perencanaan starategi juga dapat memberikan petunjuk bagi organisasi dalam
merumuskan visi dan misi masa depannya serta mengembangkan prosedur dan operasi
yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Proses penyusunan perencanaan strategis dimulai dari perumusan visi serta misi.
Selanjutnya visi dan misi dijabarkan kedalam tujuan dan sasaran serta strategis, yaitu
cara mencapai tujuan dan sasaran yang meliputi kebijakan dan program. Proses
perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran serta strategis tidak terlepas dari berbagai
pertimbangan faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal. Secara garis besar proses
tersebut dapat dilihat dalam dokumen rencana strategis Dinas Perhubungan Kabupaten
Pasuruan tahun 2013 – 2018

2.1.1 VISI
Visi adalah suatu gambaran jauh ke depan dibangun melalui proses
refleksi dan proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh
komponen pemangku kepentingan (stakeholder). Berawal dari cita-cita bersama
yang ingin diwujudkan dengan didukung peran serta seluruh elemen instansi,
masukan-masukan dari stakeholders, dan dengan memperhatikan nilai-nilai yang
dianut dan nilai lingkungan yang mempengaruhi maka dirumuskan visi Dinas
Perhubungan sebagai berikut:
“Terwujudnya Pelayanan Transportasi yang Mantap”

Adapun Penjelasan dari Visi sebagai berikut:

Pelayanan Transportasi mempunyai arti terwujudnya pelayanan transportasi


yang mampu memadukan moda transportasi lainnya, menjangkau seluruh
pelosok wilayah daratan, untuk mewujudkan keselamatan dan kelancaran lalu

LKJIPTAHUN 2018
Page | 19
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

lintas guna menunjang pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas sebagai


pendorong, penggerak dan penunjang pembangunan daerah.
Mantap mempunyai arti terwujudnya pelayaan transportasi yang responsif
mantap, nyaman untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera.

Visi di atas mengandung arti sebagai berikut Dinas Perhubungan


memberikan kontribusi yang nyata di bidang transportasi untuk menunjang
peningkatan pembangunan di Kabupaten Pasuruan.

2.1.2 MISI

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh SKPD
sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Misi merupakan keinginan
menyatukan langkah dan gerak untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan
yaitu
1. Tersediannya sarana dan prasarana Perhubungan serta fasilitas perlengkapan
jalan yang memadai.
2. Mewujudkan pelayanan transportasi yang prima.
3. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang profesional.

2.1.3 TUJUAN DAN SASARAN


Berdasarkan visi dan misi pembangunan daerah Kabupaten Pasuruan
ditetapkan tujuan, yaitu “Mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang
selamat, lancer dengan aksesibilitas yang terkoneksi antar wilayah” . adapaun
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan
adalah :
Sasaran I
“Mewujudkan keselamatan bidang Perhubungan dalam upaya
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat”
Indikator Kinerja :
- Prosentase penurunan kecelakaan lalu lintas
- Prosentase penurunan daerah rawan kecelakaan (Block Spot)
- Prosentase jumlah kendaraan uji yang memenuhi persyaratan teknis laik
jalan.

LKJIPTAHUN 2018
Page | 20
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

- Prosentase fasilitas perlengkapan jalan yang terpasang


- Prosentase pemeliharaan fasilitas pelengkapan jalan untuk mendukung
keselamatan LLAJ
Sasaran II
“Mewujudkan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan”
Indikator Kinerja :
- Prosentase titik kerawanan kemacetan yang terselesaikan
- Rata-rata kecepatan di ruas jalan utama pada jam sibuk
- Rata-rata kepadatan di ruas jalan utama pada jam sibuk
- Tingkat pelayanan ruas jalan utama
- Prosentase titik parkir di tepi jalan yang tidak menimbulkan kemacetan
Sasaran III
“Mewujudkan aksebelitas masyarakat terhadap pelayanan jasa
Perhubungan yang terkoneksi antar wilayah”
Indikator Kinerja :
- Prosentase prasarana angkutan jalan
- Prosentase jaringan pelayanan angkutan jalan
- Prosentase jumlah naik turun penumpang di terminal
0
2.1.4 STRATEGI DAN KEBIJAKAN
2.1.4.1 Strategi
1. Strategi
Strategi yang tepat merupakan syarat utama mencapai tujuan
organisasi. Untuk dapat menyusun strategi yang tepat diperlukan
dukungan data yang relevan, analisis lingkungan internal dan
eksternal yang jujur dan kejelian dalam menentukan faktor-faktor
kunci keberhasilan. Strategi Dinas Perhubungan Kabupaten
Pasuruan dalam melaksanakan tugasnya adalah sebagai berikut :
1) Melengkapi maupun melakukan pemeliharaan terhadap fasilitas
perlengkapan jalan seperti Traffic Light, Warning Light, Rambu
Elektrik, Rambu Lalu Lintas, Rambu Petunjuk Pendahulu
Jurusan/RPPJ, Marka Jalan, Guard Rail, Cermin Tikungan,
Paku Jalan, Deliniator, Kerucut Lalu Lintas, Traffic Barier;

LKJIPTAHUN 2018
Page | 21
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2) Melakukan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dan


melakukan sosialisasi/penyuluhan dibidang LLAJ kepada
masyarakat;
3) Melakukan menejemen dan rekayasa lalu lintas serta evaluasi
kinerja pelayanan ruas jalan / simpang;
4) Melakukan rehabilitasi dan pemeliharaan terhadap sarana dan
prasarana pengujian kendaraan bermotor serta melakukan
peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor;
5) Mengendalikan kemacetan lalu lintas dengan melakukan
pengamanan, pengaturan dan penertiban lalu lintas di jalan;
6) Melakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas dan pengaturan
lalu lintas di jalan;
7) Melakukan penyusunan norma, kebijakan, standar dan prosedur
bidang perhubungan;
8) Melakukan manajemen angkutan dan penataan angkutan umum
yang aman, nyaman dan relatif terjangkau dengan daya beli
masyarakat yang terhubung antar wilayah;
9) Melakukan pembangunan terminal angkutan jalan dan
penyediaan halte angkutan umum yang layak dan memadai
sehingga bisa memberikan kenyamanan bagi pengguna jasa
transportasi untuk lebih tertib menunggu sarana tranportasi
umum.

LKJIPTAHUN 2018
Page | 22
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1.4.2 Kebijakan
Kebijakan merupakan ketentuan yang telah ditetapkan untuk
dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pelaksanaan
program/kegiatan guna kelancaran dan keterpaduan dalam
mewujudkan sasaran, tujuan serta visi dan misi Dinas Perhubungan
Kabupaten Pasuruan.
Kebijakan yang dilakukan Dinas Perhubungan Kabupaten
Pasuruan adalah sebagai berikut :
1) Melakukan manajemen lalu lintas dengan menerapkan menejemen
kapasitas ruas jalan dan persimpangan seefektif mungkin sehingga
pergerakan lalu lintas dapat berjalan lancar;
2) Menerapkan Manajemen Sumber Daya Manusia, manusia sebagai
pengguna jasa transportasi sangat mutlak untuk ditingkatkan
pengetahuannya. Hal ini disebabkan masih rendahnya disiplin
pemakai jalan dan kemampuan petugas operasional di lapangan,
dengan cara memberikan penyuluhan tentang keselamatan berlalu
lintas di jalan, peningkatan kualitas juru mudi /pengusaha angkutan
/masyarakat /pelajar dan melakukan penindakan terhadap
pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku serta peningkatan
kemampuan SDM Aparatur;
3) Melakukan manajemen tata ruang yang dilakukan melalui
penyusunan dan penetapan kebijakan transportasi yang berkaitan
erat dengan penetapan kebijakan tata ruang. Penataan berbagai
pusat kegiatan dan pemukiman serta kepentingan masyarakat
secara tepat dan baik akan membantu memudahkan perencanaan
dan pengaturan transportasi secara baik;
4) Peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor melalui
pelayanan pengujian kendaraan bermotor lebih transparan;
5) Peningkatan kapasitas ruas jalan dengan cara melakukan
penertiban penggunaan daerah manfaat jalan dari aktifitas
pedagang kaki lima (PKL), pemisahan jenis kendaraan, dan
pengendalian parkir di badan jalan (on street parking) diatur
tempat, posisi dan waktu;

LKJIPTAHUN 2018
Page | 23
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

6) Peningkatan kapasitas jaringan jalan dengan melakukan

pembatasan tempat membelok (turning movement), sistem jalan

satu arah, tydal flow dan koordinasi lampu

7) lalu lintas yang terintegrasi (ATCS);

8) Mempertahankan tingkat pelayanan jalan agar kenyamanan perlalu

lintas dapat terwujud.

9) Memperluas jaringan pelayanan angkutan umum yang terdiri dari

jenis pelayanan dan rute pelayanan sejalan dengan pertumbuhan

kota yang direncanakan serta melakukan pengaturan dan perijinan

trayek angkutam umum;

10) Melakukan pelayanan yang baik melalui pemenuhan fasilitas di

terminal angkutan jalan untuk kepentingan umum.

2.2 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Indikator Kinerja Utama Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan ditetapkan

melalui Surat Keputusan Dinas Perhubungan Nomor 551/nnnnn/424.083/2018 Tahun

2018 tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Dinas Perhubungan Pemerintah

Kabupaten Pasuruan sebagaimana telah diubah dengan Surat Keputusan Dinas

Perhubungan Nomor 551/nnnnn/424.083/2018 Tahun 2018 tentang Indikator Kinerja

Utama Reviuw di Lingkungan Dinas Perhubungan Pemerintah Kabupaten Pasuruan.

Adapun IKU Dinas Perhubungan Pemerintah Kabupaten Pasuruan sebagaimana berikut :

LKJIPTAHUN 2018
Page | 24
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Indikatot Penjelasan Keterangan /


No Indikator Kinerja Satuan
Kinerja Utama Alasan Formulasi Sumber Data Kriteria
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Mewujudkan - Prosentase % • Kecelakaan lalu lintas merupakan Jumlah kecelakaan lalu lintas tahun Data Jumlah Jumlah total
keselamatan penurunan indikator yang dapat dinyatakan sekarang di kurangi jumlah kecelakaaan lalu Kecelakaan lalu kecelakaan lalu
bidang kecelakaan lalu bahwa lalu lintas dan angkutan jalan lintas tahun sebelumnya dibagi jumlah lintas berasal lintas dalam 1
perhubungan lintas dianggap baik (selamat) jika angka kecelakaan tahun sekarang dari Polres (satu) tahun.
dalam upaya - Prosentase kejadian kecelakaan lalu lintas dapat Pasuruan
meningkatkan penurunan daerah ditekan seminim mungkin, artinya atau
pelayanan rawan kecelakaan semakin sedikit angka kejadian
kepada (black spot) kecelakaan lalu lintas maka ∑ Laka th. skr - ∑ Laka th.sblumnya x
masyarakat - Prosentase jumlah keselamatan berlalu lintas dapat 100%
kendaraan uji yang dikatakan meningkat dan sebaliknya ∑ Laka th. Skr
memenuhi jika angka kejadian kecelakaan lalu
persyaratan teknis lintas meningkat artinya keselamatan
laik jalan berlalu lintas dijalan rendah.
- Prosentase fasilitas • Sesuai amanat undang-undang nomor Jumlah kendaraan lulus uji (lulus uji kir) di UPTD 1 (satu) kendaraan
perlengkapan jalan 22 tahun 2009 tentang lalin dan bagi kendaraan taman uji X 100 % Pengujian dilakukan uji
yang terpasang angkutan jalan disebutkan bahwa Kendaraan berkala (uji kir)
- Prosentase Kendaraan bermotor yang Atau Bermotor Dinas sebanyak 2 kali
pemeliharaan dioperasikan di jalan wajib memenuhi ∑ Kend. Lulus Uji x 100% Perhubungan dalam 1 (satu)
fasilitas persyaratan teknis dan laik jalan, oleh ∑ Taman Uji tahun
perlengkapan jalan sebab itu semua kendaraan bermotor
untuk mendukung wajib uji kir setiap 6 (enam) bulan
keselamatan LLAJ sekali.

LKJIPTAHUN 2018
Page | 25
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


2. Mewujudkan - Prosentase titik % kecepatan perjalanan merupakan salah Kecepatan adalah Panjang Jalan (Km) Dinas Kecepatan
kelancaran lalu rawan kemacetan satu indikator bahwa ruas jalan dibagi Waktu Perjalanan atau Round Trip Perhubungan perjalanan (free
lintas dan yang terselesaikan memiliki tingkat pelayanan, semakin Time (Jam) flow speed) di
angkutan jalan - Rata-rata kecepatan cepat suatu perjalanan, berarti tidak ada Atau dapat dari hasil
di ruas jalan utama Km/Jam kemacetan di suatu ruas jalan tersebut perhitungan
pada jam sibuk dan jalan tersebut memiliki tingkat Kecepatan = Jarak (Km) perjalanan tanpa
- Rata-rata kepadatan layanan yang rendah (konsisi baik). Waktu Perjalanan (Jam) halangan.
di ruas jalan utama
pada jam sibuk
- Tingkat Pelayanan
ruas jalan utama
- Prosentase titik
parkir di tepi jalan
yang tidak
menimbulkan
kemacetan

LKJIPTAHUN 2018
Page | 26
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


3. Mewujudkan - Prosentase % • aksesibilitas jaringan jalan yang Prosentase Jaringan Pelayanan Angkutan Dinas Jaringan trayek
dimungkinkan
aksesibelitas prasarana dilayani oleh angkutan merupakan Jalan Perhubungan bertambah jika
masyarakat angkutan jalan indikator baik buruknya suatu jenis = Jumlah Trayek Yang Masih Aktif terdapat suatu
permintaan
terhadap - Prosentase angkutan yang melayani penduduk dibagi Jumlah (demand) yang
pelayanan jasa Jaringan disekitarnya, Aksesibilitas terkait Trayek Yang di Ijinkan dikali 100 % tinggi terhadap
angkutan atau
perhubungan Pelayanan dengan jumlah prasarana jalan yang Atau jumlah trayeknya
yang terkoneksi angkutan jalan dilayani angkutan, waktu tempuh ∑Trayek Yang Aktif x 100% berkurang.
Jumlah
antar wilayah - Prosentase perjalanan dan kemudahan atau ∑Trayek Yang Diijinkan penumpang naik
Jumlah naik tidaknya mendapatkan angkutan. angkutan dihitung
berapa jumlahnya
turunnya Jaringan trayek merupakan lintasan dalam 1 (satu)
penumpang di angkutan yang harus dilewati oleh tahun, sedangkan
Jumlah total
terminal suatu angkutan penumpang
Prosentase Jumlah Naik Turun Penumpang merupakan
akumulasi dari
• Jumlah naik turun penumpang Diterminal = Jumlah Penumpang Yang Dinas jumlah
menunjukkan bahwa suatu jenis alat Terangkut Angkutan Umum dibagi Jumlah Perhubungan penumpang yang
terdapat di
angkutan dapat dikatakan baik jika Total Penumpang di terminal selama 1 tahun terminal selama 1
penumpang yang ada di suatu terminal dikali 100%.
dapat terangkut semuanya oleh suatu ∑ Penumpang Yang Terangkut x 100%
angkutan. ∑Total Penumpang di Terminal

LKJIPTAHUN 2018
Page | 27
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Tabel 2.1
Penetapan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan Tahun 2018

No Indikator Kinerja Utama Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target


1 2 3 4 5
1 Mewujudkan keselamatan bidang 1. Meningkatnya Keselamatan Berlalu Prosentase penurunan kecelakaan lalu
% -4.01
Perhubungan dalam upaya Lintas lintas
meningkatkan pelayanan kepada Prosentase penurunan daerah rawan
% -6.12
masyarakat kecelakaan (black spot)
2. Meningkatnya Keselamatan dan Prosentase jumlah kendaraan uji yang
Persyaratan teknis Laik Jalan Kendaraan memenuhi persyaratan teknik dan laik % 86.34
Bermotor jalan
2 Mewujudkan kelancaran lalu lintas 3. Meningakatnya Kelancaran Berlalu Kecepatan rata-rata di ruas jalan utama Km/Jam 42.30
dan angkutan jalan Lintas di Ruas Jalan Utama Prosentase Load Market Kend/Km 131.46
Prosentase penurunan daerah rawan
% -6.12
macet
3 Mewujudkan aksebilitas masyarakat 4. Meningkatnya Kenyamanan Penumpang
Prosentase kepuasan jumlah pengguna
terhadap pelayanan jasa Angkutan di Terminal % 65.58
di terminal
Perhubunganyang terkoneksi antar
wilayah
5. Meningkatnya aksebilitas jaringan
Load Factor % 55.88
Transportasi Jalan

LKJIPTAHUN 2018
Page | 28
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.3 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)


Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan Rencana

Kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan

dalam Rencana Strategis, yang akan dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan

melalui berbagai kegiatan tahunan. Penyusunan Rencana Kinerja

dilaksanakan seiring dengan agenda penyusunan dari kebijakan anggaran

serta merupakan komitmen untuk mencapai dalam tahun tertentu. Di dalam

Rencana Kinerja ditetapkan Rencana Capaian Kinerja Tahunan untuk

seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan melalui

Penetapan Kinerja Dinas Perhubungan Pemerintah Kabupaten Pasuruan

Tahun 2018.

Dokumen Rencana Kinerja memuat informasi tentang sasaran yang

ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan, Indikator Kinerja Sasaran,

dan Rencana Capaiannya. Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan

kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran

organisasi. Rencana Kinerja Dinas Perhubungan Pemerintah Kabupaten

Pasuruan tahun 2018 ada pada Lampiran III.

2.4 PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja adalah dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan

instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk

melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui

perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara

penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi

dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak

dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi

LKJIPTAHUN 2018
Page | 28
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun

sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup

outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud

kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja adalah:

1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk

meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur;

2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerjaaparatur;

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran

organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaandan sanksi;

4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan

supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah;

5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai. Dalam rangka

mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel

serta berorientasi pada hasil, Kepala Dinas Perhubungan pada Tahun 2018 telah

melakukan Perjanjian Kinerja dengan Bupati Pasuruan untuk mewujudkan

target kinerja.

Perjanjian Kinerja Dinas Perhubungan yang telah dibuat dan ditandatangani

pada tahun 2018 sebagai berikut :

LKJIPTAHUN 2018
Page | 29
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

LKJIPTAHUN 2018
Page | 30
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Tabel 2.2
Program Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan Tahun 2018

Anggaran
No Program Keterangan
(Rp.)
1 Program pelayanan administrasi perkantoran 1.961.244.000,00 APBD
2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 2.208.145.600,00 APBD
3 Program peningkatan disiplin aparatur 287.400.000,00 APBD
4 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 191.550.000,00 APBD
Program pembangunan prasarana dan fasilitas
5 1.520.954.000,00 APBD
perhubungan
Program pengendalian Pencemaran dan perusakan
6 211.881.000,00 APBD
Lingkungan hidup
Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan
7 3.428.371.000,00 APBD
fasilitas llaj
Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan
8 3.172.170.000,00 APBD
keuangan daerah
9 Program peningkatan pelayanan angkutan 963.214.000,00 APBD
Program pembangunan sarana dan prasarana
10 1.615.400.000,00 APBD
perhubungan
11 Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas 1.604.290.000,00 APBD
Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan
12 1.016.290.000,00 APBD
bermotor
TOTAL 18,180,909,600.00

LKJIPTAHUN 2018
Page | 31
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas pada hakikatnya merupakan suatu kewajiban untuk menyampaikan

pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan suatu organisasi

kepada pihak yang berhak atau memiliki kewenangan untuk meminta keterangan atau

pertanggungjawaban. Sedangkan Kinerja Instansi Pemerintah adalah gambaran mengenai

tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari visi,

misi, dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaan kegiatan - kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang

ditetapkan. Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi untuk mempertanggung

jawabkan secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan Misi

Organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan kepada pihak - pihak

yang berwenang menerima pelaporan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik.

Sebagai salah satu pilar good governance, akuntabilitas menempati posisinya sebagai

media penghubung kedua pilar lainnya yaitu transparansi dan partisipasi masyarakat. Sesuai

fungsinya sebagai mediator inilah, akuntabilitas dapat diartikan bentuk tanggung jawab

pemerintah daerah untuk menjelaskan kepada pemberi amanat mengenai hasil yang dicapai

atas pelaksanaan tugas atau amanah yang diembannya. Simpangan yang terjadi antara

realisasi dengan hasil yang diharapkan akan tercapai, menuntut penjelasan yang sistematik,

logis dan transparan dalam kerangka anggaran berbasis kinerja. Simpangan inilah yang

kemudian kita menyebutnya dengan istilah “kinerja” diperoleh dengan melalui tahapan-

tahapan pengumpulan data kinerja, pengukuran data kinerja, dan terakhir analisa atas setiap

pencapaian kinerja baik positif maupun negatif.

Political will jajaran birokrasi Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam mengelola data

kinerja adalah gambaran yang tajam mengenai keinginan Pemerintah kabupaten mewujudkan

LKJIP TAHUN 2018


Page | 32
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

tata kelola pemerintah yang baik (good governance) melalui budaya berakuntabilitas dengan

melakukan penilaian, analisa dan evaluasi atas setiap indikator kinerja yang telah ditetapkan

pada awal tahun di setiap bidang penyelenggaraan pemerintahan yang menjadi kewenangan

pemerintah kabupaten sebagai berikut:

3.1 CAPAIAN KINERJA DINAS PERHUBUNGAN

1. Pengukuran kinerja

Indikator kinerja adalah media untuk menilai ukuran pencapaian suatu kinerja

tertentu. Bagi stake holder hasil pengukuran dapat digunakan untuk memberikan

penilaian atas keberhasilan pemerintah kabupaten menjalankan program-program

pembangunan yang telah disepakati dalam Arah Kebijakan Umum Daerah.

Sedangkan bagi Kepala Daerah, media ini adalah alat yang paling efektif dan cepat

untuk menginformasikan setiap perubahan pelaksanaan maupun kendala yang

mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. Dengan

tersedianya informasi yang cepat, bisa dipastikan bahwa langkah-langkah solutif

dapat segera dilakukan sehingga menjamin bahwa program pembangunan berjalan

sesuai dengan koridor yang telah disepakati dengan pihak legislatif.

Sebagai sebuah institusi besar, Pemerintah Kabupaten Pasuruan digerakkan oleh

institusi lain yang lebih kecil, yang menjalankan setiap kebijakan manajemen

daerah. Sebagai organisasi adalah keharusan bagi Pemerintah kabupaten menetapkan

mekanisme yang mampu menilai keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan yang

menjadi kewenangannya untuk menetapkan suatu indikator atas setiap sasaran yang

disepakati dengan legislatif lengkap atas target yang harus dicapai setiap tahun.

Indikator ini bersifat indikator kinerja outcome (hasil). Pada saat yang bersamaan

Pemerintah Kabupaten mewajibkan satuan kerja dibawah kendalinya untuk

mendukung pencapaian sasaran dengan cara menetapkan indikator input, output dan

outcome sesuai dengan karakteristik dan tupoksi satuan kerja yang bersangkutan.

LKJIP TAHUN 2018


Page | 33
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Indikator kinerja input yang digunakan adalah dana dengan satuan rupiah, sedangkan

indikator output yang digunakan bervariasi tergantung pada jenis sasaran yang

ditetapkan, seperti orang, buku, desa, Kecamatan, kelompok, buah. Seperti juga pada

indikator output, indikator kinerja outcome yang digunakan juga bervariasi

tergantung pada sasaran yang ingin dicapai. Namun demikian, terdapat satu

kesamaan dalam merumuskan indikator kinerja outcome maupun output, yaitu

indikator tersebut menggambarkan sejauh mana Pemerintah Kabupaten Pasuruan

melaksanakan fungsinya. Untuk menyimpulkan pencapaian sasaran digunakan skala

ordinal sebagai berikut :

Tabel 3.1
Skala Ordinal Pencapaian Sasaran

No Jumlah Nilai Kategori


1. 85 sampai dengan 100 Sangat berhasil
2. 70 s/d kurang dari 85 Berhasil
3. 55 s/d kurang dari 70 Cukup berhasil
4. Kurang dari 55 Tidak berhasil

Sebagai sebuah media pengukuran, skala ini digunakan untuk mengklasifikasi hasil

pengukuran indikator kinerja. Meskipun hasil klasifikasi tersebut pada akhirnya

menggambarkan keberhasilan dan ketidakberhasilan pencapaian sasaran, namun

pengukuran kinerja tersebut tidak dimaksudkan untuk memberikan penghargaan

maupun hukuman kepada pelaksana kegiatan, tapi sebagai informasi awal yang

sangat menentukan bagi pengambil keputusan untuk membuat langkah-langkah yang

solutif dan stratejik guna meningkatkan kinerja organisasi. Informasi awal tidak serta

merta bisa menciptakan keputusan yang stratejik. Masih diperlukan beberapa

tahapan analisa dan evaluasi kinerja guna mengidentifikasi faktor-faktor penyebab

keberhasilan dan ketidakberhasilan kinerja sehingga manajemen dapat

menyimpulkan tentang adanya masalah kinerja guna mendukung pengambilan

kebijakan untuk peningkatan kinerja melalui alokasi, distribusi dan regulasi.

LKJIP TAHUN 2018


Page | 34
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Sebagai tolok ukur kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan sesuai dengan

Tabel 2.1 pada Bab II diatas, Kinerja Dinas Perhubungan Tahun 2018 yang telah

ditetapkan menjadi parameter keberhasilan Dinas yang harus dicapai dalam

melaksanakan program dan kegiatan pada Tahun Anggaran 2018.

Pengukuran tingkat capaian kinerja tahun 2018 dilakukan dengan cara

membandingkan antara target dengan realisasinya pada masing-masing indikator

kinerja sasaran, dan juga dengan cara membandingkan antara realisasi tahun 2018

dengan realisasi tahun sebelumnya. Tingkat capaian kinerja masing-masing indikator

tersebut dapat dilihat dalam Tabel sebagai berikut :

Tabel 3.2
Capaian Indikator Kinerja Utama
Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan TA 2018

Indikator Kinerja Utama


No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
1 2 3 4 5 6 7
1 Mewujudkan keselamatan bidang Meningkatnya Keselamatan Berlalu Prosentase penurunan
% -4.01 -4.01 100 %
Perhubungan dalam upaya Lintas kecelakaan lalu lintas
meningkatkan pelayanan kepada Prosentase penurunan
masyarakat daerah rawan
% -6.12 -5.81 94,50 %
kecelakaan (black
spot)
Mewujudkan kelancaran lalu lintas Meningkatnya Keselamatan dan Prosentase jumlah
dan angkutan jalan Persyaratan teknis Laik Jalan kendaraan uji yang
% 86.34 86.34 100 %
Kendaraan Bermotor memenuhi persyaratan
teknik dan laik jalan
2
Meningakatnya Kelancaran Berlalu Kecepatan rata-rata di
Km/Jam 42.30 40.80 96.45 %
Lintas di Ruas Jalan Utama ruas jalan utama
Prosentase Load
Kend/Km 131.46 161.46 122.82 %
Market
3 Mewujudkan aksebilitas masyarakat Meningkatnya Kenyamanan Prosentase kepuasan
terhadap pelayanan jasa Penumpang Angkutan di Terminal jumlah pengguna di % 65.58 65.58 100 %
Perhubunganyang terkoneksi antar terminal
wilayah Meningkatnya Aksebilitas Jaringan
Load Factor % 55.88 55.88 100 %
Transportasi Jalan

LKJIP TAHUN 2018


Page | 35
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

2. Analisis Pengukuran Kinerja

Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala


yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna
perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam
evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara membandingkan antara
output dengan input baik untuk rencana maupun realisasi.
Analisis ini menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan oleh instansi dengan
memberikan data nilai output per unit yang dihasilkan oleh suatu input tertentu.
Selanjutnya dilakukan pula pengukuran/penentuan tingkat efektivitas yang
menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil, manfaat atau dampak.
Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance
gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun strategi pemecahan
masalah yang telah dan akan dilaksanakan.
Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan pembandingan-
pembandingan antara:
✓ Kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan.
✓ Kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya.
✓ Kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di bidangnya
ataupun dengan kinerja sektor swasta.
✓ Kinerja nyata dengan kinerja di negara-negara lain atau dengan standar
internasional.
Dengan menggunakan skala ordinal, penilaian indikator kinerja 1 Dinas
Perhubungan Kabupaten Pasuruan yang telah ditetapkan dalam rencana kinerja
tahun 2018, menunjukkan kategori pencapaian dengan kategori sangat berhasil.
Adapun target dan realisasi Capaian Sasaran masing-masing indikator
kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan adalah sebagai berikut :
1. Indikator Sasaran Pertama dan dua, yaitu
• Prosentase Penurunan Kecelakaan Lalu Lintas
• Prosentase penurunan daerah rawan kecelakaan (black spot)

LKJIP TAHUN 2018


Page | 36
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Tabel 3.3
Target dan Realisasi Capaian Sasaran 1
Meningkatnya keselamatan berlalu lintas di jalan

Tahun 2017 Capaian Tahun 2018 Capaian


Kinerja Kinerja
Indikator
No Satuan Tahun Tahun
Kinerja Target Realisasi Target Realisasi
2017 2018 (%)
(%)
1 Prosentase % -3.09 -3.09 100 % -4.01 -4.01 100 %
penurunan
kecelakaan lalu
lintas
2 Prosentase % -6.41 -5.41 84,40 % -6.12 -5.81 94,50 %
penurunan
daerah rawan
kecelakaan
(black spot)

Dari table diatas dapat diketahui bahwa telah terjadi penurunan angka kecelakaan

lalu lintas sebesar 0.60% atau penurunan angka kecelakaan sebesar 40 kejadian dari

tahun sebelumnya, dengan tingkat capaian kinerja sebesar 100 %.

Penyebab penurunan angka kecelakaan lalu lintas disebabkan hal-hal sebagai

berikut :

1) Meningkatnya kesadaran pengemudi dan ketaatan terhadap peraturan berlalu

lintas di jalan.

2) Adanya kegiatan sosialisasi berlalu lintas baik kepada pelajar dan pengemudi

/juru mudi angkutan umum dan kepada masyarakat.

3) Meningkatnya budaya tertib berlalu lintas.


Dari table diatas dapat diketahui bahwa telah terjadi penurunan daerah rawan

kecelakaan (black spot) sebesar 0.31% atau 1 black spot dari tahun sebelumnya,

dengan tingkat capaian kinerja sebesar 94.50 %.

LKJIP TAHUN 2018


Page | 37
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Penyebab penurunan daerah rawan kecelakaan (black spot) disebabkan hal-hal

sebagai berikut :

1) Meningkatnya ketaatan terhadap peraturan berlalu lintas di jalan.

2) Meningkatnya budaya tertib berlalu lintas

Terlaksananya program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas yaitu dengan


kegiatan Pengadaan dan pemasangan fasilitas keselamatan jalan (rambu lalu lintas,
marka jalan, warning light dll) di tempat yang berpotensi rawan kecelakaan.

2. Indikator Sasaran Ketiga, yaitu Prosentase jumlah kendaraan uji yang


memenuhi persyaratan teknis laik jalan.
Tabel 3.4
Target dan Realisasi Capaian Sasaran 2
Meningkatnya keselamatan dan persyaratan teknis laik jalan kendaraan bermotor

Tahun 2017 Tahun 2018 Capaian


Capaian
Kinerja
Indikator Kinerja
No Satuan Tahun
Sasaran Target Realisasi Tahun Target Realisasi
2018
2017 (%)
(%)
2. Prosentase % 85.24 85.24 100 % 86.34 86.34 100 %
jumlah
kendaraan
uji yang
memenuhi
persyaratan
teknis laik
jalan

Dari table diatas dapat diketahui bahwa telah terjadi peningkatan


keselamatan dan persyaratan teknis laik jalan kendaraan bermotor sebesar 5.79%
atau meningkatnya jumlah kendaraan uji yang memenuhi persyaratan teknis dan laik
jalan sebesar 193 kendaraan dari tahun sebelumnya, dengan tingkat capaian kinerja
sebesar 100 %.

LKJIP TAHUN 2018


Page | 38
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Penyebab meningkatnya jumlah kendaraan uji yang memenuhi persyaratan


teknis dan laik jalan disebabkan hal-hal sebagai berikut :
1. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melakukan uji kir.
2. Meningkatnya transparansi dan akurasi dalam pemeriksaan kendaraan saat uji.
3. Terlaksananya Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan
Bermotor melalui pelaksanaan uji berkala berbasis on line system.

3. Indikator Sasaran Keempat dan lima, yaitu


• Kecepatan rata-rata di ruas jalan utama.
• Prosentase Load Market
• Prosentase penurunan daerah rawan macet

Tabel 3.5
Target dan Realisasi Capaian Sasaran 3
Meningkatnya kelancaran berlalu lintas di ruas jalan utama

Tahun 2017 Tahun 2018 Capaian


Capaian
Kinerja
Indikator Kinerja
No Satuan Tahun
Sasaran Tahun
2018 (%)
2017 (%)
Target Realisasi Target Realisasi
1. Kecepatan Km/jam 40.80 39.50 96.81% 42.30 40.80 96.45 %
rata-rata di
ruas jalan
utama
2. Prosentase Kend/ 216.9 270.4 131.46 161.46 122.82%
Load Km 124.67%
Market

Dari table diatas dapat diketahui bahwa telah terjadi peningkatan kecepatan

rata-rata di ruas jalan utama sebesar 1.90% atau meningkatnya waktu perjalanan

sebesar 0.301 km/jam dari tahun sebelumnya, dengan tingkat capaian kinerja sebesar

96.45 %.

LKJIP TAHUN 2018


Page | 39
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Penyebab meningkatnya kecepatan rata-rata di ruas jalan utama disebabkan

hal-hal sebagai berikut :

1) Berkurangnya hambatan di jalan utama.

2) Meningkatnya pengetahuan pengendara kendaraan bermotor tertib berlalu lintas.

3) Terlaksananya kegiatan pengamanan, pengaturan dan penertiban lalu lintas di

jalan.

4. Indikator Sasaran Keenam, yaitu


Tabel 3.6
Target dan Realisasi Capaian Sasaran 4
Meningkatnya kenyamanan penumpang angkutan di terminal

Tahun 2017 Capaian Tahun 2018 Capaian


Indikator Kinerja Kinerja
No Satuan
Sasaran Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2017 (%) 2018 (%)
1. Prosentase % 65.37 65.37 100% 65.58 65.58 100 %
jumlah
kepuasan
pengguna
penumpang
di terminal

Dari table diatas dapat diketahui bahwa telah terjadi penurunan jumlah naik

turun penumpang di terminal sebesar 0.13% atau target tidak terpenuhi, dengan

tingkat capaian kinerja sebesar 100 %.

Hal ini disebabkan oleh :

1) Adanya kendaraan bus yang tidak masuk ke dalam terminal

Beberapa bus melalui jalan tol Gempol – Pandaan untuk menghindari kemacetan

saat di Pandaan dan di Gempol.

LKJIP TAHUN 2018


Page | 40
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

5. Indikator Sasaran Ketujuh, yaitu Prosentase jaringan pelayanan angkutan


jalan.
Tabel 3.7
Target dan Realisasi Capaian Sasaran 5
Meningkatnya aksesibilitasi jaringan transportasi jalan

Tahun 2017 Capaian Tahun 2018 Capaian


Kinerja Kinerja
Indikator
No Satuan Tahun Tahun
Sasaran Target Realisasi Target Realisasi
2017 2018 (%)
(%)
1. Prosentase % 52.94 52.94 100% 55.88 55.88 100 %
jaringan
pelayanan
angkutan
jalan

Dari table diatas dapat diketahui bahwa telah terjadi peningkatan aksesibilitas

jaringan transportasi jalan sebesar 3.04% atau terjadi peningkatan jumlah trayek yang

aktif beroperasi sebanyak 17 dari jumlah trayek yang dikeluarkan sebesar 33 trayek

jika dibanding dengan tahun sebelumnya, dengan tingkat capaian kinerja sebesar

100.00 %.

Tingkat okupansi trayek angkutan naik, hal ini disebabkan oleh :

1) Adanya program/kebijakan pemerintah daerah yang membebaskan denda trayek

angkutan.

2) Mempermudah proses administrasi pengurusan ijin trayek.

3) Terlaksananya Program Peningkatan Pelayanan Angkutan melalui Kegiatan

Penciptaan Layanan Cepat, Tepat, Murah dan Mudah dan kegiatan Koordinasi

Dalam Peningkatan Pelayanan Angkutan.

4)

LKJIP TAHUN 2018


Page | 41
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Tabel 3.8
Target dan Realisasi Capaian Sasaran Periode 2014-2018

Target dan Realisasi Setiap Tahun


No. Indikator Kinerja 2014 2015 2016 2017
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

1. Prosentase -3.47 -3.30 -4.49 -3.09 -3.09


penurunan
kecelakaan lalu
lintas.
2. Prosentase -6.38 -6.82 -6.02 -6.41 -5.41
penurunan
daerah rawan
kecelakaan (black
spot).
3. Prosentase 78.91 80.00 83.81 85.24 85.24
jumlah kendaraan
uji yang
memenuhi
persyaratan
teknis laik jalan.
4. Kecepatan rata- 35.90 36.00 37.90 40.80 39.50
rata di ruas jalan
utama.
5. Jumlah 86.19 173.52 324.37 216.90 270.4
Kendaraan per
satuan ruas jalan.
6. Rasio Volume 0.49 0.44 0.41 0.40 0.40
Kendaraan dibagi
kapasitas jalan.
7. Prosentase 45.45 48.48 51.52 52.94 48.63
jaringan
pelayanan
angkutan jalan.
8. Prosentase 64.72 64.91 65.15 65.37 65.37
Jumlah Naik
Turun
Penumpang di
terminal.

LKJIP TAHUN 2018


Page | 42
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Target dan realiasasi

No. Indikator Kinerja 2018


target Realisasi

1. Prosentase penurunan kecelakaan lalu lintas. -4.01 -4.01

Prosentase penurunan daerah rawan kecelakaan (black spot). -6.12 -5.81

2. Prosentase jumlah kendaraan uji yang memenuhi 86.34 86.34


persyaratan teknis laik jalan.

3. Kecepatan rata-rata di ruas jalan utama. 42.30 40.80

Prosentase Load Market. 131.46 161.46

4. Prosentase Jumlah Naik Turun Penumpang di terminal. 65.58 65.58

5. Load Factor. 55.88 55.88

LKJIP TAHUN 2018


Page | 43
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3. REALISASI ANGGARAN

Selama tahun anggaran 2018 pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka

menjalankan tugas pokok dan fungsi serta untuk mewujudkan target kinerja yang ingin

dicapai Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan, dianggarkan melalui Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pasuruan.

Untuk merealisasikan seluruh target kinerja yang telah ditetapkan dalam sasaran

tersebut, Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan pada tahun 2018 telah mengalokasikan

dan merealisasikan anggaran melalui APBD Tahun 2018 dengan perincian program

sebagai berikut :

Tabel 3.8
Realisasi Anggaran Dalam Pelaksanaan Program
Tahun Anggaran 2018

2018
NO PROGRAM
ANGGARAN REALISASI %

1 2 3 4 5
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.961.244.000 1.867.918.161 95,24
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 2.208.145.600 2.196.683.600 99,48
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 287.400.000 278.315.000 96,84
4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 191.550.000 190.300.000 99,35
5 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan 1.520.954.000 1.474.056.177 96,92
6 Program Penngendalian Pencemaran dan Perusak Lingkungan Hidup 211.881.000 210.436.200 99,32
7 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ 3.428.371.000 3.316.215.234 96,66
8 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan 3.172.170.000 3.111.738.491 98,09
9 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan 963.214.000 943.251.600 97.93
10 Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan 1.615.400.000 1.526.005.000 94,47
11 Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu lintas 1.604.290.000 1.596.578.793 99,52
12 Program Peningkatan Kelayakan Pengoprasian Kendaraan Bermotor 1.016.290.000 972.532.231 95,69
TOTAL 18.180.909.600 17.684.030.487 97,27

LKJIP TAHUN 2018


Page | 44
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Capaian kinerja program dan kegiatan Dinas Perhubungan tahun 2018


dihitung berdasarkan capaian penyerapan keuangan TA. 2018 berdasarkan laporan
realisasi fisik dan non fisik per-Desember 2018 dan laporan realisasi anggaran per-
Desember 2018 sebagaimana rincian berikut :

LKJIP TAHUN 2018


Page | 45
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Tabel 3.9
Capaian Kinerja Anggaran Dalam Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Tahun Anggaran 2018

Indikator kinerja program (hasil) / kegiatan Kinerja Anggaran (000)


No Program/kegiatan
(keluaran) Satuan Target Realisasi (%) Target Realisasi (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Program Pelayanan Adminstrasi Perkantoran Prosentase Pemenuhan Administrasi Kantor


Rp 1.961.244.000,00 Rp 1.867.918.161,00 95,24%

Kegiatan : keluaran :
jumlah Rekening yang dibayar
1. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air & Listrik 228 228 100 Rp 304.550.000,00 Rp 289.379.841,00 95,02%
Rekening

2. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan


jumlah Pengelola keuangan org/ bln 180 180 100 Rp 120.115.000,00 Rp 119.455.000,00 99,45%

Jumlah/ Jenis Pengadaan


3. Penyediaan Alat Tulis Kantor jenis 78 78 100 Rp 59.067.000,00 Rp 58.373.920,00 98,83%

Jumlah/ Jenis Pengadaan


4. Penyediaan barang Cetakan & Penggandaan jenis 5 5 100 Rp 79.926.000,00 Rp 79.478.400,00 99,44%

Jumlah/ Jenis Pengadaan


5. Penyediaan Peralatan & Perlengkpan Kantor jenis 3 3 100 Rp 138.736.000,00 Rp 138.431.000,00 99,78%

jumalah Orang Yang Terlayani Mamin


6. Penyediaan Makanan & Minuman orang 1000 1000 100 Rp 175.000.000,00 Rp 175.000.000,00 100,00%

jumlah Laporan hasil koordinasi


7. Rapat-Rapat Koordinasi & Konsultasi ke luar Daerah laporan 86 86 100 Rp 324.800.000,00 Rp 321.900.000,00 99,11%

Jumlah Tenaga Kontrak yang terbayarkan


8. Penyediaan Jasa Perkantoran orang 216 216 100 Rp 759.050.000,00 Rp 685.900.000,00 90,36%

Terpenuhinya Sarana & Prasarana Aparatur


2 Program Peningkatan Sarana & Prasarana Aparatur Rp 2.208.145.600,00 Rp 2.196.683.600,00 99,48%

Jumlah Gedung yang direhab


1.Rehabilitasi sedang/ berat rumah Gedung Kantor unit 1 1 100 Rp 625.100.000,00 Rp 623.863.600,00 99,80%

Jumlah Pengadaan Mebelair


2. Pengadaan Mebelair unit 12 12 100 Rp 28.000.000,00 Rp 28.000.000,00 100,00%

Jumlah/ Jenis Pengadaan peralatan Kantor


3. Pengadaan Peralatan Kantor unit 43 43 100 Rp 314.000.000,00 Rp 310.860.000,00 99,00%

jumalah Kendaraan yang dipelihara


4. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/Opersional unit 36 36 100 Rp 485.000.000,00 Rp 483.572.000,00 99,71%

Jumlah peralatan kantor yang dipelihara


5. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Peralatan Gedung kantor unit 1 1 100 Rp 523.045.600,00 Rp 517.388.000,00 98,92%

Jumlah peralatan gedung kantor yang


6. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Peralatan Kantor unit 65 65 100 Rp 233.000.000,00 Rp 233.000.000,00 100,00%
dipelihara
Terwujudnya peningakatan disiplin aparatur
3 Program Peningkatan Displin Aparatur Rp 287.400.000,00 Rp 278.315.000,00 96,84%

Jumlah Pakaian yang diadakan


1. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya stel 125 125 100 Rp 92.350.000,00 Rp 91.289.000,00 98,85%

Jumlah Pakaian yang diadakan


2. Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan stel 30 30 100 Rp 195.050.000,00 Rp 187.026.000,00 95,89%

Terwujudnya sumber daya aparatur yang


4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Rp 191.550.000,00 Rp 190.300.000,00 99,35%
berdedikasi
jumlah Pegawai yang mengikuti diklat
1. Pendidikan & Pelatihan Formal Org 10 3 30 Rp 11.000.000,00 Rp 9.800.000,00 89,09%

jumlah Pegawai yang mengikuti bimtek


2. Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan org 50 50 100 Rp 180.550.000,00 Rp 180.500.000,00 99,97%

Terwujudnya Pembangunan Prasarana &


5 Program Pembangunan Prasarana & Fasilitas Perhubungan Rp 1.520.954.000,00 Rp 1.474.056.177,00 96,92%
Fasilitas Perhubungan Yang Memadai
Jumlah pemasangan titik-titik penurunan
1. Sistem Informasi Manajemen Lalu Lintas & Angkutan Jalan Lokasi 5 5 100 Rp 1.211.485.000,00 Rp 1.192.386.052,00 98,42%
kecelakaan lalu lintas
Jumlah evaluasi kinerja pelayanan ruas
2. Evaluasi Kinerja Pelayanan Ruas Jalan & Simpang Dok 2 2 100 Rp 50.000.000,00 Rp 49.099.125,00 98,20%
jalan
jumlah dokument evaluasi daerah rawan
3. Evaluasi Daerah Rawan Kecelakaan bulan 12 12 100 Rp 38.571.000,00 Rp 38.571.000,00 100,00%
kecelakaan
4. Koordinasi dalam Pembangunan Prasarana dan fasilitas Jumlah Laporan hasil Pembangunan
giat 4 4 100 Rp 220.898.000,00 Rp 194.000.000,00 87,82%
Perhubungan

LKJIP TAHUN 2018


Page | 46
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Terpeliharanya Prasarana & Fasilitas LLAJ yang


6 Program Rehabilitasi & Pemeliharaan Prasarana & Fasilitas LLAJ Rp 3.428.371.000,00 Rp 3.316.215.234,00 96,73%
Memadai
Jumlah alat uji yang dipelihara
1. Rehab/ Pemel Sarana Alat Pengujian Kendaraan Bermotor Unit 16 16 100 Rp 205.330.000,00 Rp 200.117.500,00 97,46%

Jumlah gedung yang dipelihara


2. Rehab/ pemel Prasarana Balai Pengujian kendaraan Bermotor lokasi 1 1 100 Rp 100.000.000,00 Rp 96.781.000,00 96,78%

Jumlah sarpras yang dipelihara


3. Rehab/ Pemel Terminal/ pelabuhan lokasi 1 1 100 Rp 384.116.000,00 Rp 377.857.500,00 98,37%

Jumlah laporan monev yang dilakukan


4. Monitoring, evaluasi & Pelaporan Bulan 12 12 100 Rp 70.850.000,00 Rp 70.442.000,00 99,42%

Jumlah/unit alat pengamanan isyarat lalu


5. Pemel Alat Pengaman Isyarat Lalu Lintas lokasi 78 78 100 Rp 540.000.000,00 Rp 529.366.684,00 98,03%
lintas
Jumlah panjang marka jalan
6. Pemeliharaan Marka Jalan m2 5600 5600 100,00 Rp 1.725.645.000,00 Rp 1.657.359.550,00 96,04%

Jumlah satpras yang dipelihara /parkir


7. Rehab/ Pemel Prasarana Parkir Khusus Lokasi 1 1 100 Rp 181.160.000,00 Rp 181.160.000,00 100,00%
khusus
Jumlah satpras pendukung fasilitas LLAJ yang
8. Rehabilitasi/ Pemeliharaan Pendukung Fasilitas LLAJ unit 50 50 100 Rp 135.380.000,00 Rp 118.743.000,00 87,71%
dipelhara
Jumlah halte yang dipelihara
9. Rehabilitasi/ Pemeliharaan Halte unit 7 7 100 Rp 85.890.000,00 Rp 84.388.000,00 98,25%

Terwujudnya Pelayanan Angkutan Yang


7 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Rp 963.214.000,00 Rp 943.251.600,00 97,93%
handal
1. Penyuluhan Bagi Para Sopir/ Juru Mudi Utk Peningkatan Jumlah supir yang ikut sosialisasi
Org 400 400 100 Rp 127.420.000,00 Rp 118.120.000,00 92,70%
Keselematan penumpang
2. Pengendalian Displin Pengoperasian Angkutan Umum di Jalan Jumlah laporan hasil kegiatan
giat 62 62 100 Rp 70.000.000,00 Rp 70.000.000,00 100,00%
Raya
Jumlah laporan hasil kegiatan
3. Penciptaan Disiplin & pemel Kebersihan Dilingkungan Term laporan 12 12 100 Rp 22.424.000,00 Rp 22.424.000,00 100,000%

Jumlah orang/siswa yang mengikuti


5. Sosialisasi/ Penyuluhan Ketertiban Lalu Lintas & Angkutan Org 1080 1080 100 Rp 198.800.000,00 Rp 192.973.000,00 97,07%
sosialisasi
6. Pemilihan & Pemberian Penghargaan Sopir/Juru Mudi/ Awak Jumlah sopir yang diseleksi
org 3 3 100 Rp 16.990.000,00 Rp 16.590.000,00 97,65%
Kendaraan Angkutan Umum Teladan
Jumlah laporan hasil monev angkutan
7. Monitoring, Evaluasi & Pelaporan Laporan 12 12 100 Rp 40.000.000,00 Rp 39.976.000,00 99,94%
8.Pengamanan, pengaturan & Penertiban lalu Lintas Serta Jumlah laporan hasil kegiatan pengamanan,
giat 210 210 100 Rp 387.960.000,00 Rp 386.660.000,00 99,66%
Pengawalan Pejabat Daerah pengaturan lalin
Jumlah orang/nelayan yang mengikuti
9. Sosialisasi di Bidang Perhubungan Laut 0rg 240 240 100 Rp 99.620.000,00 Rp 96.508.600,00 96,88%
sosialisasi
Tersedianya Sarana & Prasarana Perhubungan
8 Program Pembangunan Sarana & Prasarana Perhubungan Rp 1.615.400.000,00 Rp 1.526.005.000,00 94,47%
yang memadai
Jumlah Gedung Yang dibangun
1. Pembangunan Gedung Terminal lokasi 1 1 100 Rp 1.615.400.000,00 Rp 1.526.005.000,00 94,47%

Terciptanya Peningakatan & Pengamanan


9 Program Peningkatan & Pengamanan Lalu Lintas Rp 1.604.290.000,00 Rp 1.596.578.793,00 99,52%
Keselamatan Lalu Lintas
Jumlah laporan hasil monev
1. Monitoring, Evaluasi Dan Pelaporan Laporan 12 12 100 Rp 21.730.000,00 Rp 21.705.000,00 99,88%

Jumlah pengadaan fasilitas perlengkapan


2. Pengadaan Fasilitas Perlengkapan Keselamatan Jalan unit 3 3 100 Rp 1.582.560.000,00 Rp 1.574.873.793,00 99,51%
keselamatan jalan
Terwujudnya Peningakatan Kelaikan
10 Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan bermotor Rp 1.016.290.000,00 Rp 972.532.231,00 95,69%
Kendaraan Bermotor
Jumlah alat uji yang diadakan
1. Pengadaan Alat Pengujian Kendaraan Bermotor unit 2 2 100 Rp 370.000.000,00 Rp 365.970.000,00 98,91%

Jumlah kendaraan yang diuji memenuhi


2. pelaksanaan uji Berkala kendaraan Bermotor Bulan 12 12 100 Rp 646.290.000,00 Rp 606.562.231,00 93,85%
persyaratan teknis laik jalan
PROGRAM PENGENDALIAN PENCEMARAN & PERUSAKAN Terwujudnya Pengendalian Pemcemaaran &
11 Rp 211.881.000,00 Rp 210.436.200,00 99,32%
LINGKUNGAN HIDUP Perusakan Lingkungan hidup yang bersih
Jumlah kendaraan yang ikut uji emisi
1. Pemantauan Kualitas Lingkungan kend 300 300 100 Rp 211.881.000,00 Rp 210.436.200,00 99,32%

Terpenuhinya Peningkatan & Pengembangan


Program Peningkatan & Pengembangan pengelolaan Keuangan
12 Pengelolaan keuangan daerah yang Rp 3.172.170.000,00 Rp 3.111.738.491,00 98,09%
DAERAH
berkompeten
Jumlah kendaraan yang menggunakan
1. Bagi Hasil Penerimaan PAD Retribusi Parkir Tepi jalan Umum Bulan 12 12 100 Rp 113.500.000,00 Rp 113.500.000,00 100,00%
fasilitas parkir
Jumlah kendaraan yang terintegrasi parkr
2. Peningkatan Pelayanan Perparkiran Bulan 12 12 100 Rp 2.820.670.000,00 Rp 2.775.125.491,00 98,39%
berlangganan
Jumlah laporan monev parkir dan terminal
3. Monitoring & Evaluasi Pelaksanaan Retribusi Parkir & Terminal Bulan 12 12 100 Rp 51.960.000,00 Rp 51.823.000,00 99,74%
Jumlah petugas lapangan non pegawai yang
4. Pembinaan Petugas Lapangan Non Pegawai Bulan 12 12 100 Rp 186.040.000,00 Rp 171.290.000,00 92,07%
dibina

Jumlah Rp18.180.909.600,00 Rp 17.684.030.487,00 97,27%

LKJIP TAHUN 2018


Page | 47
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Realisasi Belanja Belanja Langsung sebagai berikut :


✓ Anggaran Belanja Langsung sebesar Rp. 18.180.909.600,- dengan realisasi
sebesar Rp. 17.684.030.487,- dengan capaian (97,27 %);

3.1 Keberhasilan yang dicapai.


Pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2018 lebih diprioritaskan pada :
(1) Pembinaan/sosialisasi mengenai peraturan/kebijakan bidang perhubungan kepada
pengguna layanan jasa bidang perhubungan;
(2) Pembinaan kepada pelaku pelayananan bidang perhubungan;
(3) Pengadaan dan pemeliharaan sarana prasarana pengendalian dan pengamanan lalu
lintas;
(4) Pemeliharaan sistem informasi manajemen Dinas Perhubungan dan website Dinas
Perhubungan

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan pada tahun anggaran
2017 antara lain :
➢ armada angkutan umum pedesaan yang beroperasi rata-rata usia kendaraan
dibawah Tahun 2000;
➢ Terbatasnya sumber daya manusia pada Dinas Perhubungan;
➢ Kurangnnya koordinasi di bidang lalu lintas dan angkutan jalan sehingga
penyelenggaraannya kurang optimal;
➢ Kurangnya SDM yang mampu dan menguasai bidang IT sehingga database dan
sistem informasi bidang perhubungan yang sudah dibangun belum bisa berjalan
dengan optimal.

LKJIP TAHUN 2018


Page | 48
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Solusi yang harus di ambil dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut


antara lain:
a. Meningkatkan sosialiasasi akan pentingnya pemahaman untuk mengikuti
pembinaan mengenai peraturan hukum di bidang perhubungan;
b. Meningkatkan dan memperbaikan manajemen rekayasa lalu lintas;
c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang perhubungan dengan
mengikutkan ke pelatihan-pelatihan teknis bidang perhubungan;
d. Menambah SDM yang memiliki kompetensi dan keahlian di bidang IT untuk
menghandle database dan sistem informasi bidang perhubungan.

LKJIP TAHUN 2018


Page | 49
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

LKJIP TAHUN 2018


Page | 50
BAB VI PENUTUP

BAB VI
PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Perhubungan Kabupaten


Pasuruan Tahun 2018 ini merupakan pertanggung jawaban tertulis atas penyelenggaraan
pemerintah yang baik (Good Governance). Penyusunan LKjIP ini merupakan langkah yang
baik dalam memenuhi harapan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas LKjIP, sebagai upaya
untuk penyelenggaraan pemerintahan yang baik sebagaimana diharapkan oleh semua pihak.
LKjIP Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan ini dapat menggambarkan kinerja
dan evaluasi terhadap kinerja yang telah dicapai baik berupa kinerja kegiatan, maupun
kinerja sasaran, juga didalamnya terdapat analisis kinerja yang mencerminkan keberhasilan
dan kegagalan suatu organisasi.
A. Kesimpulan
Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan dalam melakukan pengukuran kinerja
terdapat 5 (Lima) sasaran strategis dan 8 (delapan) indikator kinerja yang ditetapkan
dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2018. Dari 5 (Lima) sasaran strategis dan 8
(delapan) indikator kinerja yang diukur, diketahui bahwa Secara keseluruhan,
pencapaian sasaran strategis Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan berdasarkan
skala ordinal pencapaian sasaran memiliki Jumlah Nilai 85 sampai dengan 100
dengan kategori Sangat berhasil.

B. Saran
Dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kinerja yang telah
dicapai, maka Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan akan terus meningkatkan
kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait dalam bentuk :
1. Dukungan dari berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) untuk
memberikan sumbangan pemikiran, kritik, saran dan informasi agar dalam
pengambilan kebijakan administrasi publik, pembangunan dan pelayanan kepada
masyarakat dapat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kemampuan daerah.

LKJIP TAHUN 2018


Page | 47
BAB VI PENUTUP

2. Koordinasi dan sinkronisasi berbagai kebijakan serta program dan kegiatan


internal Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan, mulai dari pendataan,
perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian dan pengawasan, sebagai bahan
acuan dalam perumusan arah kebijakan Pemerintah Kabupaten yang berkenaan
dengan penyelenggaraan administrasi umum pemerintahan, pembangunan daerah
dan pelayanan publik.
3. Peran serta lembaga – lembaga masyarakat dan swasta dalam berbagai kegiatan
pelayanan jasa perhubungan, sehingga mampu menumbuh – kembangkan
masyarakat yang mandiri dan demokratis, sedangkan pemerintah daerah akan
berperan sebagai motivator dan fasilitator.
4. Menjaga substansi akuntabilitas berjalan pada jalur yang tepat, yakni sebagai
media input bagi para pengambil kebijakan untuk menilai efektifitas program dan
kegiatan dalam kontribusinya mendukung keberhasilan sasaran dan tujuan Dinas
Perhubungan Kabupaten Pasuruan.
5. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kompleksitas permasalahan disektor
transportasi diperlukan penanganan yang cepat dan tuntas serta penciptaan
inovasi layanan kepada masyarakat yang lebih baik diperlukan aparatur /SDM
yang memiliki kompetensi dan kualifikasi khususnya dibidang teknis
perhubungan dengan mengikutsertakan melalui pelatihan dan/atau diklat-diklat
teknis lainnya.

KEPALA DINAS PERHUBUNGAN


KABUPATEN PASURUAN

Drs. HERY YITNO, MM


Pembina Utama Muda
Nip. 19590503 198502 1 001

LKJIP TAHUN 2018


Page | 48

Anda mungkin juga menyukai