BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
ketersediaan moda transportasi darat seperti (Bus sekolah dan Bus Pariwisata) dan lain-
lain.
- Belum optimalnya infrastruktur penunjang, pengelolaan kawasan wisata dan kurangnya
promosi wisata serta penyelenggaraan event-event wisata sehingga berdampak pada
kurangnya minat wisatawan untuk berkunjung.
- Perlu adanya peningkatan sistem pelayanan uji kendaraan bermotor yang terintegrasi,
transparan dan online.
- Proses pembangunan infrastruktur jalan yang terhambat dari pihak pertama maka akan
mengakibatkan terhambatnya pula pembangunan sarana dan prasarana perhubungan.
- Distribusi pangan dan aksesibilitas pangan belum terjangkau di beberapa daerah.
- Pembangunan infrastruktur wilayah belum sesuai dengan rencana peruntukkan ruang.
- Infrastruktur pendukung pembangunan ekonomi belum optimal.
- Infrastruktur perkotaan dalam menunjang smart city belum memadai.
Maka Dinas Perhubungan berupaya untuk merumuskan, mengelompokkan dan
menjabarkan isu - isu strategis tersebut dalam Sasaran strategis Dinas Perhubungan
melalui Capaian Kinerja yang terukur dalam Indikator Kinerjanya yakni;
a. Meningkatkan wilayah yang terkoneksi angkutan umum dengan indikator
Prosentase (%) wilayah yang terkoneksi angkutan umum;
b. Meningkatkan fasilitas keselamatan jalan dengan indikator Prosentase (%)
penurunan angka kecelakaan.
Adapun program kegiatan yang ada di bidang gunakan untuk menunjang sasaran
strategis Dinas Perhubungan di bagi menjadi Program Prioritas (P1) dan Program
Perangkat Prioritas (P2):
a. Program prioritas (P1) antara lain;
1. Bidang Angkutan;
2. Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
b. Program Prioritas (P2) antara lain:
1. Bidang Pengembangan Transportasi;
2. Bidang Pengendalian dan Operasional.
2.1.2 MISI
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh OPD sebagai
penjabaran visi yang telah ditetapkan. Misi merupakan keinginan menyatukan
langkah dan gerak untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan yaitu:
1. Meningkatkan kualitas dan produktivitas sektor-sektor produksi dan produk-
produk unggulan Kabupaten Pasuruan melalui penguatan kelembagaan sosial dan
meningkatkan nilai tambah ekonomi desa berbasis masyarakat dengan cara
mempermudah aspek legal dan pembiayaan dalam rangka percepatan
pembangunan daerah menuju kesejahteraan masyarakat.
2. Melaksanakan pembangunan berbasis keluarga dengan memanfaatkan modal
sosial berbasis religiusitas dan budaya, guna mewujudkan kohesi sosial.
3. Meningkatkan kualitas infastuktur daerah untuk penguatan konektivitas dan
aksesibilitas masyarakat dalam rangka peningkatan daya saing daerah dengan
memperhatikan pemanfaatan segenap potensi sumber daya alam secara
bertanggungjawab dan berkelanjutan sebagai bentuk konservasi lingkungan di
Kabupaten Pasuruan.
4. Memperkuat dan memperluas reformasi birokrasi yang mendukung tata kelola
pemerintahan dan pelayanan publik yang inovatif, bersih, efektif, akuntabel, dan
demokratif yang berbasis pada teknologi informasi.
5. Meningkatkan pelayanan dasar terutama pelayanan kesehatan, pemukiman dan
pendidikan dengan mengintregasikan pendidikan formal dan non formal sebagai
wujud afirmasi pendidikan karakter di Kabupaten Pasuruan.
Dari kelima misi diatas Dinas Perhubungan mendukung pada misi - 3, yaitu
“Meningkatkan kualitas infastuktur daerah untuk penguatan konektivitas dan
aksesibilitas masyarakat dalam rangka peningkatan daya saing daerah dengan
memperhatikan pemanfaatan segenap potensi sumber daya alam secara
bertanggungjawab dan berkelanjutan sebagai bentuk konservasi lingkungan di
Kabupaten Pasuruan”.
Sesuai Visi dan Misi dari Bupati terpilih tahun 2018-2023 yang akan berkonsentrasi
terhadap kualitas infrastruktur guna meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas
dimana pada misi ini diampu oleh dua OPD yang akan berperan untuk terlaksananya
misi tersebut, yakni OPD pertama adalah Bina Marga dan OPD kedua adalah Dinas
Perhubungan. Kedua OPD tersebut akan saling melengkapi untuk mewujudkan misi
ke-3 ini, oleh karenanya faktor-faktor penghambat mungkin akan timbul dikarenakan
langkah Dinas Perhubungan jelas tergantung dari OPD lain dalam hal ini Bina Marga.
Adapun yang bisa menjadi faktor penghambat antara lain:
1. Proses pembangunan infrastruktur jalan yang terhambat dari pihak pertama maka
akan mengakibatkan terhambat pula pembangunan sarana dan prasarana
perhubungan.
2. Konektivitas jalan yang belum terkoneksi sampai pada desa atau pelosok kabupaten.
3. Tidak adanya atau kurangnya trayek angkutan untuk pedesaan.
4. Minat masyarakat terhadap angkutan yang berkurang karena belum terkoneksinya
jalan dan trayek angkutan umum.
yang mengakibatkan waktu perjalanan menjadi pendek, yang mana kondisi ini
menunjukkan bahwa aksebilitas kedua lokasi tinggi.
2.1.3.2 SASARAN
2.1.4.2 Kebijakan
1. Arah Kebijakan
Arah kebijakan merupakan bentuk konkrit upaya pelaksanaan perencanaan
pembangunan Kabupaten Pasuruan sebagai panduan untuk pemerintahan daerah
agar lebih optimal dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu arah
kebijakan juga digunakan sebagai pedoman dalam menentukan tahapan
pembangunan selama lima tahun periode kepala daerah yaitu tahun 2018-2023
untu mencapai sasaran RPJMD Kabupaten Pasuruan
Tabel 2.1
Penetapan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan Tahun 2021
5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai dalam rangka mewujudkan
manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi
pada hasil. Kepala Dinas Perhubungan pada Tahun 2021 telah melakukan
Perjanjian Kinerja dengan Bupati Pasuruan untuk mewujudkan target kinerja.
Perjanjian Kinerja Dinas Perhubungan yang telah dibuat dan ditandatangani pada
tahun 2021s sebagai berikut :
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sebagai sebuah media pengukuran, skala ini digunakan untuk mengklasifikasi hasil
pengukuran indikator kinerja. Meskipun hasil klasifikasi tersebut pada akhirnya
menggambarkan keberhasilan dan ketidakberhasilan pencapaian sasaran, namun
pengukuran kinerja tersebut tidak dimaksudkan untuk memberikan penghargaan
maupun hukuman kepada pelaksana kegiatan, tapi sebagai informasi awal yang sangat
menentukan bagi pengambil keputusan untuk membuat langkah-langkah strategis guna
meningkatkan kinerja organisasi. Informasi awal tidak serta merta bisa menciptakan
keputusan yang strategis. Masih diperlukan beberapa tahapan analisa dan evaluasi
kinerja guna mengidentifikasi faktor-faktor penyebab keberhasilan dan
ketidakberhasilan kinerja sehingga manajemen dapat menyimpulkan tentang adanya
masalah kinerja guna mendukung pengambilan kebijakan untuk peningkatan kinerja
melalui alokasi, distribusi dan regulasi.
Sebagai tolok ukur kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan sesuai dengan
Tabel 2.1 pada Bab II diatas, Kinerja Dinas Perhubungan Tahun 2020 yang telah
ditetapkan menjadi parameter keberhasilan Dinas yang harus dicapai dalam
melaksanakan program dan kegiatan pada Tahun Anggaran 2021.
Pengukuran tingkat capaian kinerja tahun 2021 dilakukan dengan cara membandingkan
antara target dengan realisasinya pada masing-masing indikator kinerja sasaran, dan
juga dengan cara membandingkan antara realisasi tahun 2021 dengan realisasi tahun
sebelumnya. Tingkat capaian kinerja masing-masing indikator tersebut dapat dilihat
dalam Tabel sebagai berikut :
Tabel 3.2
Capaian Indikator Kinerja Utama
Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan TA 2021
No Indikator Kinerja Utama Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
1 2 3 4 5 6 7
Tabel 3.3
Target dan Realisasi Capaian Sasaran 1
Meningkatnya Wilayah yang Terkoneksi Angkutan
Dari table diatas dapat diketahui bahwa realisasi kinerja atas wilayah yang terkoneksi
angkutan umum sebesar 8.2% dari target 12.17 %. Dengan besaran realisasi tersebut,
maka dapat dihitung capaian kinerja pada tahun 2021 sebesar 67.37%. Penyebab tidak
tercapainya target prosentase wilayah yang terkoneksi angkutan umum disebabkan oleh
hal – hal sebagai berikut:
1) Pemilik kendaraan tidak melakukan perpanjangan trayek sehingga trayek yang
terdata di PAD tidak sesuai dengan data trayek yang yang ada di bidang angkutan
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa telah terjadi Kenaikan tingkat
kecelakaan lalu lintas sebesar 4% dari target yang telah di tentukan.
Penyebab Meningkatnya jumlah kecelakaan lalu lintas disebabkan hal-hal
sebagai berikut :
1. Tingkat mobilitas mulai ramai, setelah PPKM level 1 sampai 4 tidak di berlakukan
lagi.
2. Menurunnya kesadaran pengemudi dan ketaatan terhadap peraturan berlalu lintas di
jalan
3. Kelalaian Pengendara kendaraan bermotor dalam berkendara di jalan raya.
Dari data kecelakaan lalu lintas yang diterima oleh Dinas Perhubungan Kabupaten
Pasuruan, tidak ada kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh tidak adanya fasilitas
perlengkapan jalan (marka dan rambu) sehingga secara tidak langsung menunjukkan
bahwa program peningkatan fasilitas keselamatan jalan yang dilakukan oleh Dinas
Perhubungan Kabupaten Pasuruan telah cukup berhasil dalam menekan tingkat
kecelakaan lalu lintas. Namun dengan faktor penyebab kecelakaan yang bukan hanya
terkait oleh fasilitas keselamatan jalan, Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan
memiliki tantangan untuk berinovasi dalam menekan tingkat kecelakaan lalu lintas.
Salah satunya adalah sosialisasi kepada pelajar dan supir angkutan karena berdasarkan
data kecelakaan tersebut, pelaku kecelakaan lalu lintas berdasarkan profesi masih
terdapat pelajar dan supir sehingga hal ini perlu menjadi perhatian khusus bagi Dinas
Perhubungan Kabupaten Pasuruan dalam mewujudkan zero accident di Kabupaten
Pasuruan.
Tabel 3.5
Target Renstra dan Realisasi Indikator Sasaran sampai Tahun 2021
Target dan realisasi Target dan realisasi
Target
No. Indikator Kinerja 2019 2020
Renstra
target Realisasi Target Realisasi
1. Prosentase wilayah yang terkoneksi 10.41 7.18 11.29 7.91 13.29
angkutan umum
2. Prosentase penurunan angka kecelakaan -2.84 11.16 -2.93 -19.44 -3.21
3. Meningkatnya Kualitas SAKIP Perangkat
72,11 72,11 80,04 80,04 84,2
Daerah
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat perbandingan pencapaian target dan realisasi sasaran
Dinas Perhubungan antara tahun 2019 dan 2020 serta tahun akhir pencapaian Renstra.
Untuk prosentase wilayah yang terkoneksi angkutan umum terjadi kenaikan sebesar 10%
pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019 walaupun belum mencapai target yang telah di
tetapkan dan pencapaian sebesar 60% dari target akhir renstra 2023.
Untuk target sasaran prosentase penurunan angka kecelakaan terjadi kenaikan sebesar 274%
pada tahun 2019 dan pencapaian target tahun 2020 sebesar 663% atau melebihi target 2020
dan target renstra 2023
Untuk target sasaran kualitas SAKIP Perangkat Daerah terjadi kenaikan sebesar 113,7% dari
tahun 2019 menuju tahun 2020. Serta untuk pencapaian target 2020 di bandingkan target
renstra sebesat 95%
3. REALISASI ANGGARAN
Selama tahun anggaran 2021 pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka
menjalankan tugas pokok dan fungsi serta untuk mewujudkan target kinerja yang ingin
dicapai Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan, dianggarkan melalui Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pasuruan.
Untuk merealisasikan seluruh target kinerja yang telah ditetapkan dalam sasaran
tersebut, Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan pada tahun 2021 telah mengalokasikan
dan merealisasikan anggaran melalui APBD Tahun 2021 dengan perincian program sebagai
berikut :
Tabel 3.6
Realisasi Anggaran Dalam Pelaksanaan Program
Tahun Anggaran 2021
2021
NO PROGRAM/KEGIATAN
ANGGARAN REALISASI %
1 2 3 4 5
PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN
A 12.176.889.169 11.972.234.768 98,32
DAERAH KABUPATEN/KOTA
Kegiatan Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Kinerja
1 38.647.000 38.367.000 99,27
Perangkat Daerah
2 Kegiatan Administrasi Keuangan Perangkat Daerah 10.660.193.450 10.457.404.962 98,09
Kegiatan Administrasi Barang Milik Daerah pada Perangkat
3 48.457.780 48.343.500 99,76
Daerah
4 Administrasi Umum Perangkat Daerah 320.017.390 319.676.700 99,89
Pengadaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan
5 0 0
Pemerintah Daerah
6 Penyediaan Jasa Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah 419.588.274 418.536.628 99,74
Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan
7 689.985.275 689.905.978 99,98
Pemerintahan Daerah
PROGRAM PENYELENGGARAAN LALU LINTAS
B 11.048.746.830 10.863.458.146 98,32
DAN ANGKUTAN JALAN (LLAJ)
Kegiatan Penyediaan Perlengkapan Jalan di Jalan
1 5.392.142.667 5.299.249.950 98,27
Kabupaten/Kota
2 Pengelolaan Terminal Penumpang Tipe C 19.621.088 19.177.000 97,74
Penerbitan Izin Penyelenggaraan dan Pembangunan Fasilitas
3 4.493.164.405 4.451.991.850 99,08
Parkir
4 Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor 688.580.780 684.791.500 99,44
Pelaksanaan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas untuk
5 430.385.430 383.552.846 89,11
Jaringan Jalan Kabupaten/Kota
Penyediaan Angkutan Umum untuk Jasa Angkutan Orang
6 dan/atau Barang antar Kota dalam 1 (satu) Daerah 16.732.000 16.725.000 99,95
Kabupaten/Kota
Penetapan Rencana Umum Jaringan Trayek Perkotaan dalam
7 8.119.660 7.970.000 98,15
1 (satu) Daerah Kabupaten/Kota
Penerbitan Izin Penyelenggaraan Angkutan Orang dalam
8 Trayek Lintas Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Daerah 0 0
Kabupaten/Kota
TOTAL 23.225.635.999 22.835.692.914 98,32
Capaian kinerja program dan kegiatan Dinas Perhubungan tahun 2021 dihitung
berdasarkan capaian penyerapan keuangan TA. 2021 berdasarkan laporan realisasi fisik
dan non fisik per-Desember 2021 dan laporan realisasi anggaran per-Desember 2021
sebagaimana rincian berikut :
Tabel 3.9
Capaian Kinerja Anggaran Dalam Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Tahun Anggaran 2021
Solusi yang harus di ambil dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut antara
lain:
➢ Meningkatkan sosialiasasi akan pentingnya pemahaman untuk mengikuti
pembinaan mengenai peraturan hukum di bidang perhubungan;
➢ Meningkatkan dan memperbaikan manajemen rekayasa lalu lintas;
➢ Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang perhubungan dengan
mengikutkan ke pelatihan-pelatihan teknis bidang perhubungan;
➢ Menambah SDM yang memiliki kompetensi dan keahlian di bidang IT untuk
menghandle database dan sistem informasi bidang perhubungan.
➢ Melaksanakan kegiatan yang berfokus pada pencegahan penyebaran Covid - 19
BAB VI
PENUTUP
B. Saran
Dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kinerja yang telah dicapai,
maka Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan akan terus meningkatkan kerjasama
dengan berbagai pihak yang terkait dalam bentuk :
1. Dukungan dari berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) untuk memberikan
sumbangan pemikiran, kritik, saran dan informasi agar dalam pengambilan kebijakan
administrasi publik, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat dapat sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dan kemampuan daerah.
2. Koordinasi dan sinkronisasi berbagai kebijakan serta program dan kegiatan internal
Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan, mulai dari pendataan, perencanaan,
pelaksanaan serta pengendalian dan pengawasan, sebagai bahan acuan dalam
perumusan arah kebijakan Pemerintah Kabupaten yang berkenaan dengan
penyelenggaraan administrasi umum pemerintahan, pembangunan daerah dan
pelayanan publik.
3. Peran serta lembaga – lembaga masyarakat dan swasta dalam berbagai kegiatan
pelayanan jasa perhubungan, sehingga mampu menumbuh – kembangkan
masyarakat yang mandiri dan demokratis, sedangkan pemerintah daerah akan
berperan sebagai motivator dan fasilitator.
4. Menjaga substansi akuntabilitas berjalan pada jalur yang tepat, yakni sebagai media
input bagi para pengambil kebijakan untuk menilai efektifitas program dan kegiatan
dalam kontribusinya mendukung keberhasilan sasaran dan tujuan Dinas Perhubungan
Kabupaten Pasuruan.
5. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kompleksitas permasalahan disektor
transportasi diperlukan penanganan yang cepat dan tuntas serta penciptaan inovasi
layanan kepada masyarakat yang lebih baik diperlukan aparatur /SDM yang memiliki
kompetensi dan kualifikasi khususnya dibidang teknis perhubungan dengan
mengikutsertakan melalui pelatihan dan/atau diklat-diklat teknis lainnya.