Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

PENYUSUNAN PROSES BISNIS KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA DAN ORGANISASI


SEKRETRIAT JENDERAL – KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
TAHUN 2023
KERANGKA ACUAN KERJA/ TERM OF REFERENCE
PENYUSUNAN PROSES BISNIS KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
TA 2023

Kementerian Negara/ Lembaga : Kementerian Perhubungan

Unit Eselon I/II : Sekretariat Jenderal

Program : Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan


Tugas Teknis Lainnya Kementerian Perhubungan

Hasil (Outcome) : Meningkatnya Pembinaan dan Pengembangan


Perencanaan, Pengembangan SDM dan Kepegawaian

Kegiatan : Penyusunan Proses Bisnis Kementerian Perhubungan

Indikator Kinerja Kegiatan : Terlaksananya Penyusunan Penyusunan Penyusunan


Peta Proses Bisnis Kementerian Perhubungan

Jenis Keluaran (Output) : Tersusunnya Peta Proses Bisnis Kementerian


Perhubungan

Volume Keluaran (Output) : 3 (tiga) laporan

Satuan Ukur Keluaran (Output) : Peta Proses Bisnis Kementerian Perhubungan

KERANGKA ACUAN KERJA/ TERM OF REFERENCE


PENYUSUNAN PROSES BISNIS KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
TA 2023

A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum
Dasar hukum yang menjadi dasar dalam penyusunan Proses Binis Kementerian
Perhubungan :
a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3851);
b. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
c. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 5601);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara Peran
Serta Masyarakat dalam Penyelenggaraan Negara;
e. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah dan Jangka Panjang 2015-2019;
f. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 Tentang Organisasi
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 106);
g. Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2022 tentang Kementerian
Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor
33);
h. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEPIM.PAN/71/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
Pelayanan Publik;
i. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 35
Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operating Prosedur
(SOP) Administrasi Pemerintahan;
j. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 25
Tahun 20 tentang Tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2020-2024
k. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 26
Tahun 20 tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
l. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 17 Tahun 2022 tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 33).
m. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 50 Tahun 2017 tentang
Pedoman Penyusunan Peta Proses Bisnis dan Standar Operasional
Prosedur di Lingkungan Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 948).
2. Gambaran Umum
Sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 50
Tahun 2017 tentang Peta Proses Bisnis di Lingkungan Kementerian
Perhubungan, maka disusun Peta Proses Bisnis Kementerian Perhubungan. Peta
proses bisnis adalah aset penting bagi organisasi yang memuat informasi ke
dalam satu kesatuan dokumen organisasi, sehingga penyusunannya melibatkan
seluruh elemen organisasi. Keterlibatkan seluruh elemen organisasi dalam
penyusunan peta proses bisnis berfungsi untuk memastikan akurasi dan
kelengkapan dari proses bisnis yang digambarkan. Berdasarkan Keputusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12
Tahun 2020, peta proses bisnis merupakan acuan bagi instansi pemerintah untuk
menggambarkan hubungan kerja secara efektif dan efisien antarunit organisasi
untuk menghasilkan kinerja sesuai dengan tujuan pendirian organisasi agar
menghasilkan keluaran yang bernilai tambah bagi pemangku kepentingan.
Reformasi birokrasi merupakan suatu upaya yang terencana dan sistematis untuk
mengubah struktur, sistem, dan nilai-nilai dalam pemerintahan menjadi lebih baik
dari sebelumnya. Efektivitas dan efisiensi birokrasi sangat terkait dengan proses
bisnis yang digunakan oleh birokrasi dalam menghasilkan output dan outcome.
Proses bisnis yang berbelitbelit dan tumpang-tindih antara satu unit organisasi
dengan unit organisasi yang lain akan membuat organisasi menjadi lambat untuk
bekerja. Dengan demikian, setiap unit organisasi memerlukan peta proses bisnis
yang mampu menggambarkan proses bisnis yang dilakukan oleh organisasi
dalam mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi. Melalui pemetaan proses bisnis
akan diperoleh jawaban mengapa struktur organisasi harus dibentuk. Peta Proses
Bisnis Kementerian Perhubungan menggambarkan tata hubungan kerja secara
efektif dan efisien antar unit organisasi di Kementerian Perhubungan. Dengan
disusunnya peta proses bisnis, diharapkan kinerja dari tiap unit organisasi di
Kementerian Perhubungan sesuai dengan tujuan pendirian organisasi dan
menghasilkan keluaran yang semakin berkualitas. Harapannya dengan
disusunnya Peta Proses Bisinis Kementerian Perhubungan, Pengguna pelayanan
semakin dimudahkan. Sedangkan output dari penyusunan Peta Proses di
lingkungan Kementerian Perhubungan adalah penguatan kelembagaan dan
sistem manual, peningkatan kapasitas SDM, pengembangan sarana dan
prasarana, dan perluasan dan peningkatan layanan.
Dalam pemetaan proses dapat kita mulai dengan menggambarkan seluruh
aktifitas yang terjadi dalam suatu organisasi menjadi kelompok besar aktivitas
yang kita sebut sebagai peta proses bisnis. Dari peta proses bisnis ini kemudian
dapat didetailkan menjadi sub peta proses bisnis dan kemudian menjadi SOP dan
intruksi kerja. Dokumen SOP adalah dokumen yang mengatur tata cara
bagaimana suatu proses diselesaikan dengan tuntas dalam memberikan nilai
tambah terhadap outputnya. Maka suatu dokumen SOP berisikan norma dan
kriteria yang menjelaskan bagaimana, siapa, dan hasil apa yang diwujudkan
dalam rangkaian aktifitas tersebut yang melibatkan lintas fungsi dalam organisasi.
Penyusunan Peta Proses Bisnis dimaksudkan sebagai acuan bagi
Kementerian Perhubungan untuk menyusun peta proses bisnis di lingkungan
Kementerian Perhubungan guna melaksanakan visi, misi, tujuan, dan strategi
organisasi. Adapun tujuan disusunnya Peta Proses Bisnis Kementerian
Perhubungan tahun 2023 adalah sebagai berikut:
a. Agar mampu melaksanakan tugas dan fungsi secara efektif dan efisien;
b. Dapat dengan mudah mengomunikasikan baik kepada pihak internal
maupun eksternal mengenai proses bisnis yang dilakukan untuk mencapai
visi, misi, dan tujuan; dan
c. Untuk menjadi dasar pengambilan keputusan strategis terkait
pengembangan organisasi dan sumber daya manusia, serta penilaian
kinerja.
Sasaran disusun Peta Proses Bisnis adalah untuk melihat potensi masalah
yang ada di dalam pelaksanaan suatu proses sehingga solusi penyempurnaan
proses lebih terarah, serta memiliki standar pelaksanaan pekerjaan sehingga
memudahkan dalam mengendalikan dan mempertahankan kualitas pelaksanaan
pekerjaan.
Adapun manfaat Peta Proses Bisnis Kementerian Perhubungan adalah
sebagai berikut:
1. Efisiensi kerja dan biaya serta optimalisasi keuntungan dan kemanfaatan;
2. Meningkatkan kemampuan dalam pengembangan SDM; dan
3. Terwujudnya profesionalitas pelayanan dan akuntanbilitas publik.

Ruang lingkup penyusunan peta proses bisnis ini meliputi seluruh kegiatan
dilingkungan Kementerian Perhubungan yang dilaksanakan oleh seluruh elemen
organisasi Kementerian Perhubungan yang sesuai dengan dokumen rencana
strategis dan rencana kerja organisasi.
Penyusunan peta bisnis proses harus memenuhi beberapa prinsip sebagai
berikut:
a. Definitif, yakni suatu peta proses bisnis harus memiliki batasan, masukan,
serta keluaran yang jelas;
b. Urutan, yakni suatu peta proses bisnis harus terdiri atas aktivitas yang
berurutan sesuai ruang dan waktu;
c. Pelanggan atau pengguna layanan, yakni pelanggan akhir menerima hasil
dari proses lintas unit organisasi;
d. Nilai tambah, yakni transformasi yang terjadi dalam proses harus
memberikan nilai tambah pada penerima;
e. Keterkaitan, yakni suatu proses tidak dapat berdiri, melainkan harus terkait
dalam suatu struktur organisasi;
f. Fungsi silang, yakni suatu proses mencakup hasil kerja sama beberapa
fungsi dalam satu organisasi;
g. Sederhana representatif, yakni mewakili seluruh aktivitas organisasi tanpa
terkecuali dan digambarkan secara sederhana dan detail; dan
h. Konsensus subyektif, yakni disepakati oleh seluruh unit organisasi yang ada
dalam ruang lingkup Kementerian Perhubungan.

B. Penerima Manfaat
Seluruh pegawai Kementerian Perhubungan dan masyarakat.
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan

Metode penyusunan Proses Bisnis mencakup dua aspek, yaitu teknik


pengumpulan data dan analisis. Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara
pengambilan data dan/atau informasi sedemikian rupa, sehingga data dan/atau
informasi yang diperoleh akurat dan merepresentasikan seluruh aspek cakupan
kajian. Analisis dalam kajian Proses Bisnis lebih fokus pada pemahaman,
pemetaan, dan perbaikan seluruh Proses Bisnis yang ada dalam organisasi
sehingga dapat disusun suatu rekomendasi yang aplikatif sekaligus efektif dalam
penerapannya.
Masing-masing teknik dalam pengumpulan data dan analisis dapat dipilih salah
satu atau kombinasi antara beberapa teknik. Sebagai panduan, berikut adalah
penjelasan mengenai masing-masing teknik pengumpulan data dan analisis:

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Penyusunan Proses Bisnis Kementerian Perhubungan akan


dilaksanakan dalam jangka waktu 9 (sembilan) bulan kalender. yang akan dimulai
sejak ditandatangani kontrak. Tahapan dalam pelaksanaan kegiatan sebagai
berikut :
1. Tahap Persiapan: Pengumpulan dan pengolahan proses bisnis di
lingkungan Kementerian Perhubungan;
2. Tahap Pelaksanaan :
a. Inventarisasi proses bisnis dilingkungan Kementerian Perhubungan;
b. Analisis Proses Bisnis Kementerian Perhubungan;
c. Pengembangan dan penyusunan Proses Bisnis
Dalam tahap ini akan dilakukan penyusunan peta proses bisnis organisasi
atau business process mapping. Untuk dapat membangun pemetaan
proses bisnis organisasi yang representatif, maka diperlukan pengetahuan
dan pemahaman mengenai proses yang akan dipetakan. Demi
memudahkan penggambaran peta proses bisnis, maka peta proses bisnis
dapat dibedakan menjadi beberapa level atau tingkatan (level 1, level 2,
level 3) atau jenis gambar peta yaitu peta proses, subproses, relasi, dan
lintas fungsi.
3. Tahapan Akhir : Penyusunan Laporan Penyusunan Proses Bisnis
Kementerian Perhubungan
a. Penyerahan laporan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan;
b. Presentasi hasil akhir kepada pemberi tugas.
Waktu Pelaksanaan
Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
No. Kegiatan I II III IV
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penyusunan Proses Bisnis Kementerian
Perhubungan
1 Tahap Persiapan Kegiatan
2 Tahap Pelaksanaan Kegiatan
a. Inventarisasi Dokumen Proses
Bisnis di lingkungan
Kementerian Perhubungan
b. Analisis Proses Bisnis di
lingkungan Kementerian
Perhubungan
c. Pengembangan dan
penyusunan Proses Bisnis
d. Rapat Pembahasan (meeting
luar kota)
Tahap akhir
3 a. Presentasi akhir
b. Penyerahan laporan akhir

D. Kurun Waktu Pencapaian Pelaksanaan

Pelaksanaan Penyusunan Proses Bisnis Kementerian Perhubungan akan diselesaikan


dalam waktu 9 (sembilan) bulan pada Tahun Anggaran 2023.

E. Biaya Yang Dibutuhkan

Biaya dari kegiatan pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan Proses Bisnis Kementerian


Perhubungan Tahun Anggaran 2023 sebesar Rp. 326.400.000,- (Tiga Ratus Dua
Puluh Enam Juta Empat Ratus Ribu Rupiah) akan dibiayai dari DIPA Biro Sumber
Daya Manusia dan Organisasi Tahun Anggaran 2023. Biaya yang diperlukan untuk
kegiatan ini dapat dilihat dalam RAB terlampir.

Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) dibuat untuk dipergunakan sebagai mestinya

KEPALA BIRO SUMBER DAYA


MANUSIA DAN ORGANISASI

Wismantono
NIP. 19710127 199803 1 003
RINCIAN ANGGARAN BELANJA
KELUARAN (OUTPUT) KEGIATAN TA 2023

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Perhubungan


Unit Eselon II/Satker : Biro Sumber Daya Manusia dan Organisasi
Kegiatan : Penyusunan Proses Bisnis Kementerian Perhubungan
Keluaran (Output) : Proses Bisnis Kementerian Perhubungan
Volume : 1 (Satu)
Satuan Ukur : Dokumen Proses Bisnis Kementerian Perhubungan
Alokasi Dana : Rp326.400.000

Uraian Volume Sub Jenis Komponen Rincian Perhitungan


Kode Harga Satuan Jumlah
Suboutput/Komponen Output (Utama/Pendukung) Jumlah
1 2 3 4 5 6 7
1933…. SUB OUTPUT (SESUAI YANG ADA DI APLIKASI) 1 326.400.000
51 KOMPONEN (SESUAI YANG ADA DI APLIKASI) Utama 326.400.000
A SUBKOMPONEN 326.400.000

522131 Belanja Jasa Konsultan 198.000.000


I. Penyusunan Peta Proses Bisnis Utama Kementerian Perhubungan 99.000.000
II. Penyusunan Peta Sub Proses Bisnis Pendukung Kementerian Perhubungan 99.000.000

524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 128.400.000


- Konsinyering Pembahasan Penyusunan Proses Bisnis 64.200.000
Paket Kegiatan Pertemuan Fullboard 20 Orang x 2 Hari 40 OH 1.185.000 47.400.000
Uang Harian 20 Orang x 3 Hari 60 OH 180.000 10.800.000
Taksi Jakarta PP 20 Orang x 2 Kali 40 OK 150.000 6.000.000

- Konsinyering Pembahasan Penyusunan Proses Bisnis 64.200.000


Paket Kegiatan Pertemuan Fullboard 20 Orang x 2 Hari 40 OH 1.185.000 47.400.000
Uang Harian 20 Orang x 3 Hari 60 OH 180.000 10.800.000
Taksi Jakarta PP 20 Orang x 2 Kali 40 OK 150.000 6.000.000

KEPALA BAGIAN ORGANISASI DAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN


TATA LAKSANA

Retno Dewayani Wismantono


NIP. 19800128 200312 2 001 NIP. 19710127 199803 1 003
Waktu Pelaksanaan
Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
No. Kegiatan I II III IV
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penyusunan Proses Bisnis Kementerian
Perhubungan
1 Tahap Persiapan Kegiatan
2 Tahap Pelaksanaan Kegiatan
a. Inventarisasi Dokumen Proses
Bisnis di lingkungan
Kementerian Perhubungan
b. Analisis Proses Bisnis di
lingkungan Kementerian
Perhubungan
c. Pengembangan dan
penyusunan Proses Bisnis
d. Rapat Pembahasan (meeting
luar kota)
Tahap akhir
3 a. Presentasi akhir
b. Penyerahan laporan akhir

D. Kurun Waktu Pencapaian Pelaksanaan

Pelaksanaan Penyusunan Proses Bisnis Kementerian Perhubungan akan diselesaikan


dalam waktu 9 (sembilan) bulan pada Tahun Anggaran 2023.

E. Biaya Yang Dibutuhkan

Biaya dari kegiatan pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan Proses Bisnis Kementerian


Perhubungan Tahun Anggaran 2023 sebesar Rp. 326.400.000,- (Tiga Ratus Dua
Puluh Enam Juta Empat Ratus Ribu Rupiah) akan dibiayai dari DIPA Biro Sumber
Daya Manusia dan Organisasi Tahun Anggaran 2023. Biaya yang diperlukan untuk
kegiatan ini dapat dilihat dalam RAB terlampir.

Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) dibuat untuk dipergunakan sebagai mestinya

KEPALA BIRO SUMBER DAYA


MANUSIA DAN ORGANISASI

Wismantono
NIP. 19710127 199803 1 003
RINCIAN ANGGARAN BELANJA
KELUARAN (OUTPUT) KEGIATAN TA 2023

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Perhubungan


Unit Eselon II/Satker : Biro Sumber Daya Manusia dan Organisasi
Kegiatan : Penyusunan Proses Bisnis Kementerian Perhubungan
Keluaran (Output) : Proses Bisnis Kementerian Perhubungan
Volume : 1 (Satu)
Satuan Ukur : Dokumen Proses Bisnis Kementerian Perhubungan
Alokasi Dana : Rp326.400.000

Uraian Volume Sub Jenis Komponen Rincian Perhitungan


Kode Harga Satuan Jumlah
Suboutput/Komponen Output (Utama/Pendukung) Jumlah
1 2 3 4 5 6 7
1933…. SUB OUTPUT (SESUAI YANG ADA DI APLIKASI) 1 326.400.000
51 KOMPONEN (SESUAI YANG ADA DI APLIKASI) Utama 326.400.000
A SUBKOMPONEN 326.400.000

522131 Belanja Jasa Konsultan 198.000.000


I. Penyusunan Peta Proses Bisnis Utama Kementerian Perhubungan 99.000.000
II. Penyusunan Peta Sub Proses Bisnis Pendukung Kementerian Perhubungan 99.000.000

524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 128.400.000


- Konsinyering Pembahasan Penyusunan Proses Bisnis 64.200.000
Paket Kegiatan Pertemuan Fullboard 20 Orang x 2 Hari 40 OH 1.185.000 47.400.000
Uang Harian 20 Orang x 3 Hari 60 OH 180.000 10.800.000
Taksi Jakarta PP 20 Orang x 2 Kali 40 OK 150.000 6.000.000

- Konsinyering Pembahasan Penyusunan Proses Bisnis 64.200.000


Paket Kegiatan Pertemuan Fullboard 20 Orang x 2 Hari 40 OH 1.185.000 47.400.000
Uang Harian 20 Orang x 3 Hari 60 OH 180.000 10.800.000
Taksi Jakarta PP 20 Orang x 2 Kali 40 OK 150.000 6.000.000

KEPALA BAGIAN ORGANISASI DAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN


TATA LAKSANA

Retno Dewayani Wismantono


NIP. 19800128 200312 2 001 NIP. 19710127 199803 1 003

Anda mungkin juga menyukai