TAHUN 2022
Web: https://disnaker.lebakkab.go.id/
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas
dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintahatas penggunaan
anggaran. Laporan Akuntabilitas Kinerja adalah laporan kinerja tahunan yang
berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan dan
sasaran strategis instansi. Maksud penyusunan Laporan Kinerja adalah
memberikan informasi pengukuran kinerja dan evaluasi kinerja Dinas Tenaga
Kerja Kabupaten Lebak.
Tujuan evaluasi ini adalah untuk menilai tingkat akuntabilitas atau
pertanggungjawaban atas hasil (outcome) terhadap penggunaan anggaran dalam
rangka terwujudnya pemerintahan yang berorientasi kepada hasil serta
memberikan saran perbaikan yang diperlukan.
Adapun tujuan disusunnya Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak
adalah:
1) Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas
kerja yang telah dan seharusnya dicapai.
2) Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk
meningkatkan kinerjanya.
2
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut diatas, Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Lebak mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dalam bidang tenaga kerja;
b. Penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah dan pelayanan umum
bidang tenaga kerja;
c. pengawasan dan pembinaan tugas bidang tenaga kerja;
d. pengelolaan administrasi kesekretariatan; dan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya
3
Berikut Bagan Susunan Organisasi dan Sumber Daya OPD
Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak sebagai berikut:
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN LEBAK
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
KELOMOK JABATAN
KELOMOK JABATAN
FUNGSIONAL FUNGSIONAL
UNIT
PELAKSANAAN
TEKNIS DINAS
(UPTD)
4
1.4 PERMASALAHAN UTAMA
Identifikasi permasalahan pokok berdasarkan tugas fungsi pelayanan Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Lebak adalah Rendahnya Tingkat Kompetensi, Produktivitas Serta
Kesejahteraan Tenaga Kerja disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya :
5. Kurangnya sarana dan prasarana pelatihan yang tersedia di UPTD Latihan Kerja
5
4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4815);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, tentang Tahapan, tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4817);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 80);
8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (Berita Acara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 1842).
9. Peraturan Bupati Lebak Nomor 26 Tahun 2018 Tentang Tata Cara
Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
Atas Laporan Kinerja di Lingkungan Pemeritah Kabupaten Lebak
6
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
IKHTISAR EKSEKUTIF
BAB I PENDAHULUAN
B. Realisasi Anggaran
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
7
BAB II
PERENCANAAN DAN KINERJA
Renstra Tenaga Kerja Kabupaten Lebak merupakan dokumen perencanaan yang berisi
sasaran strategis, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan ketenagakerjaan
yang akan dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak selama lima tahun
(2019-2024). Renstra Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak digunakan sebagai acuan
dan arahan bagi unit kerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak dalam merencanakan
dan melaksanakan pembangunan ketenagakerjaan periode 2019-2024 secara
menyeluruh, terintegrasi, dan sinergis baik di dalam maupun antar sektor/sub sektor
terkait. Pada Gambar 2 dan Tabel 2.1 disajikan penjabaran Visi dan Misi (Bupati dan
Wakil Bupati Kabupaten Lebak terpilih periode 2019-2024) serta Tujuan, dan Sasaran
Strategis Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak sebagaimana yang tercantum dalam
Renstra Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak 2019-2024.
8
Dari misi diatas, misi ke 2 (dua) dan misi ke 5 (lima), merupakan misi yang menjadi
amanat bagi Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya.
2.2 TUJUAN
Tujuan merupakan visi dan misi yang telah ditetapkan, dan berorientasi pada
operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai
dengan lima tahun.
9
1. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
2. Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pememerintah daerah dan pelayanan
publik
Tercapainya tujuan Stratejik tersebut, tidak lepas dari fungsi Unit Kerja
Pendukung (Supporting Unit) dalam memberikan fasilitasi dan mempercepat proses
operasional Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak Kebutuhan akan ketepatan
perencanaan, jaminan ketersediaan anggaran, kecukupan sarana dan prasarana serta
keberhasilan pelayanan masyarakat menjadi penting mengingat sifat dan peran Dinas
Tenaga Kerja yang Stratejik.
Program dan kegiatan yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak
menggambarkan domain Dinas Tenaga Kerja dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya.
10
Dengan mempertimbangkan restrukturisasi program yang dirancang oleh
Bappeda dan RPJMD Kabupaten Lebak 2019-2024, maka Renstra Dinas Tenaga Kerja
yang dilaksanakan sebanyak 4 ( empat ) program sebagai berikut :
Perjanjian Kinerja Tahun 2021 antara Kepala Dinas Tenaga Kerja dengan
Bupati Lebak merupakan suatu lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari
Bupati kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja untuk melaksanakan program/kegiatan
11
yang disertai dengan indikator kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang
dimiliki. Adapun isi dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2022 adalah sbb:
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak
Target Kinerja
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
2022
Persentase Penyelesaian
100%
Hubungan Industrial
Anggaran
N0. Program
Sebelum Setelah
Perubahan Perubahan
1. Program Penunjang Urusan Rp. 3.714.224.569
Rp. 3.536.558.598
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
2. Program Pelatihan Kerja dan Rp. 141.679.500 Rp. 135.069.500
Produktivitas dan Tenaga Kerja.
Rp. Rp.
Jumlah 3.750.858.098 3.968.154.269
12
2.5 PENGELOLAAN KINERJA
Dalam rangka mengukur capaian indikator kinerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten
Lebak Tahun 2022, Dinas Tenaga Kerja menggunakan pengelolaan kinerja yang ditetapkan
berdasarkan ketentuan sebagai berikut:
1. Pengukuran kinerja dilakukan secara periodic yaitu tahunan;
4. Data yang dimasukkan sebagai pencapaian kinerja merupakan data yang telah
diverifikasi oleh Tim Pengelola Kinerja lingkup Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak
sebagai data mutakhir yang diambil dari sumber data yang tepat.
Pengukuran kinerja tersebut dilakukan dengan cara penghitungan capaian terhadap
target dengan menggunakan polarisasi Maximize, Minimize, dan Stabilize.
1. Maximize
IKU yang diukur dengan menggunakan polarisasi maximize yaitu IKU yang
mempunyai kriteria pencapaian semakin tinggi (dari nilai 100%) semakin baik.
2. Minimize
IKU yang diukur dengan menggunakan polarisasi minimize yaitu IKU yang
diukur dengan menggunakan polarisasi minimize yaitu IKU yang mempunyai
kriteria pencapaian semakin rendah (dari nilai 100%) semakin baik.
3. Stabilize
IKU yang diukur dengan menggunakan polarisasi stabilize yaitu IKU yang semakin
stabil (tidak naik dan tidak turun) pencapaian dari target maka kinerja semakin baik.
13
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
LKJ tahun 2022 disusun dengan mengukur capaian kinerja sasaran yang
dituangkan dalam Perjanjian Kinerja tahun 2022 serta memperhatikan indikator
kinerja program yang ditetapkan dalam Renstra Dinas Tenaga Kerja Kabupaten
Lebak tahun 2019-2024. Penetapan indikator kinerja pada tingkat sasaran
14
merupakan prasyarat bagi pengukuran kinerja. Kriteria pengukuran yang dipakai
adalah target kinerja yang ditetapkan. Target kinerja menunjukkan komitmen dari
pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan
dari setiap program dan kegiatan yang dilakukan.
Indikator kinerja pada SKPD adalah indikator hasil (outcome) dan atau
keluaran (output) yang setingkat lebih tinggi dari keluaran (output) unit kerja
dibawahnya. Indikator kinerja pada UPTD sekurang-kurangnya adalah indikator
keluaran (output). Dalam pengukuran nilai indikator kinerja, maka diperlukan
data-data yang dapat merepresentasikan nilai dari capaian kinerja yang telah
dilaksanakan. Nilai capaian kinerja dari setiap indikator yang diperoleh dari
pengukuran yang dilakukan pada setiap triwulan kemudian dimonitor dan
dievaluasi untuk menyempurnakan dan memastikan kevalidan perolehan nilai
capaian yang akan dilaporkan. Pada tabel berikut dapat dilihat rincian teknik
pengumpulan data serta teknik monitoring dan evaluasi yang dilakukan pada
setiap indikator sasaran.
Tabel 3.1
Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Monitoring dan Evaluasi LKj
Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak Tahun 2022
15
dibagi jumlah dari BPS Kab. e-SAKIP,
tenaga kerja Lebak, untuk melakukan
data tenaga evaluasi
kerja didapat rencana aksi
dari WLKP kinerja
Online sasaran
2. Persentase Kuantitaif Jumlah tenaga Laporan Monitoring
Pencari Kerja kerja yang ketenagaker- terhadap
yang ditempatkan dibagi jaan dari perusahaan
ditempatkan dengan pencari perusahaan.
kerja yang terdaftar Laporan AK.1
dikali 100
3. Persentase Kuantitatif Jumlah kasus yang Laporan data Monitoring
Penyelesaian diselesaikan dibagi perselisihan terhadap
Hubungan jumlah kasus bidang penyelesaian
Industrial terdaftar di kali 100 Hubungan kasus
Industrial
Pengukuran indicator kinerja sasaran strategis 2: Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja
Perangkat Daerah
1. Nilai Kuantitatif Komponen Dokumen Pengukuran
akuntabilitas penilaian perencanaan kinerja secara
Kinerja perencanaan dengan bejenjang
kinerja, pengukuran sasaran dan terhadap
kinerja, pelaporan indicator esselon III
kinerja, evaluasi kinerja yang dan IV dengan
internal dan terukur, hasil melakukan
capaian kinerja penerapan evaluasi hasil
perencanaan pencapaian
kinerja, secara
pencapaian triwulan
kinerja
16
3.3 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Table 3.2
Skala Nilai Peringkat Kinerja
17
Dalam tahun 2022, capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak
mencakup capaian 2 sasaran strategis yang didukung dengan pelaksanaan 4
(empat) Program dan 9 (sembilan) Kegiatan 19 (sembilan belas) Sub Kegiatan,
sebagaimana tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan
Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Lebak 2022.
Adapun pencapaian IKU Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak Tahun 2022
berdasarkan Perjanjian Kinerja yang telah disusun secara lengkap ditunjukkan
pada table berikut:
Tabel 3.3
Perjanjian Kinerja Tahun 2022
INDIKATOR
REALISASI
NO SASARAN KINERJA SATUAN TARGET CAPAIAN
KINERJA 2022
KEGIATAN
1 2 3 4 5 5 6
1. Produktivitas 40.698.846,37 23.778.513,96
Rupiah 58,43
Tenaga Kerja Rupiah Rupiah
2. Persentase
Meningkatnya Pencari Kerja
Persen 6% 24% 400
Kualitas Dan yang
1.
Kesejahteraan ditempatkan
Tenaga Kerja 3. Persentase
Penyelesaian
Persen 100% 100% 100
Hubungan
Industrial
Meningkatnya
Akuntabilitas 1. Nilai SAKIP
2. Kinerja Perangkat Poin 83 Poin 79.02 95
Perangkat Daerah
Daerah
No. Program Anggaran
18
Dari penilaian sendiri (self assessment) berdasarkan metode/cara/langkah kerja
tersebut di atas, capaian rata-rata Indikator Kinerja Utama (IKU) dari 2 sasaran
tersebut adalah 163,35%. Hal ini dikarenakan serapan tenaga kerja pada tahun 2022
melebihi target kinerja yang telah ditentukan sebelumnya sebesar 24% dan capaian
kinerja dari penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang capaiannya mencapai
100%.
Dengan dilakukannya analisis dan evaluasi terhadap data hasil pengukuran yang
diperoleh, maka akan diperoleh solusi dan dapat dilakukan rekomendasi. Solusi
muncul karena diketahuinya faktor-faktor pendorong dan faktor-faktor
penghambat capaian kinerja suatu indicator sasaran. Dengan adanya solusi, maka
dapat diberikan rekomendasi yang dapat digunakan menjadi rencana aksi sebagai
langkah awal perencanaan serta perbaikan pelaksanaan program dan kegiatan
pada tahun berikutnya.
Berikut penjelasan hasil analisis pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program
dan kegiatan tahun 2022 persasaran
19
Sasaran 1: Meningkatnya Kualitas dan Kesejahteraan Tenaga Kerja.
Sasaran tersebut secara umum telah tercapai 151.66% dengan kategori rincian
indikator kinerja adalah sebagai berikut:
1. Nilai realisasi dengan target tahun 2022
Tabel 3.4
Perbandingan realisasi dengan Target Tahun 2022
INDIKATOR REALISASI
NO SASARAN SATUAN TARGET CAPAIAN
KINERJA KINERJA 2022
1 2 3 4 5 5 6
1. Meningkatnya 1. Produktivitas 40.698.846,37 23.778.513,96
Kualitas Dan Rupiah 58,43
Tenaga Kerja Rupiah Rupiah
Kesejahteraan 2. Persentase
Tenaga Kerja Pencari Kerja
Persen 6% 24% 400
yang
ditempatkan
3. Persentase
Penyelesaian
Persen 100% 100% 100
Hubungan
Industrial
Dari ke tiga indikator kinerja capaian yang sudah disajikan pada tabel 3.4 di atas,
terdapat satu indikator kinerja yang capaian kinerjanya belum maksimal yaitu
produktivitas tenaga kerja. Hal ini dikarenakan masih banyaknya tenaga kerja yang
belum mempunyai keahlian dan bersertifikat kompetensi. Pada tahun 2022 dari
150 tenaga kerja yang mendaftar untuk mengikuti pelatihan, hanya sebanyak 64%
yang dapat dilatih dan mempunyai sertifikat kompetensi. Sementara untuk dua
indikator kinerja lainnya, capainnya telah memenuhi target, yaitu 400% untuk
persentase pencari kerja yang ditempatkan dan 100% untuk penyelesaian
hubungan industrial.
20
2. Nilai realisasi tahun 2022 dengan target akhir Renstra
Tabel 3.5
Perbandingan Realisasi Dengan Target Akhir Renstra
Capaian
Tahun 2022 s/d
Tahun
2022
No Target Akhir
Indikator Kinerja Utama Realisasi 2021 terhadap
. Renstra
Target
Target Realisasi Capaian Akhir
Renstra
(%)
1. Produktivitas Tenaga Kerja 21.812.507,41 40.698.846,37 23.778.513,96 58,43 44.229.471.29 53,76
Persentase Pencari Kerja yang
2. 5% 6% 24% 400% 19% 126,2
ditempatkan
Persentase Penyelesaian
3. 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Hubungan Industrial
Capaian rata-rata dari ke tiga indikator kinerja terhadap target renstra adalah 80,77%. Dari ketiga indikator kinerja dengan sasaran
Meningkatnya Kualitas Dan Kesejahteraan Tenaga Kerja terdapat dua indikator kinerja yang berkategori baik. Jika dibandingkan dengan
target akhir tahun renstra (2023) capaian kedua indikator kinerja tersebut sudah mencapai 226,2%. Sedangkan capaian indikator kinerja
Produktivitas Tenaga Kerja terhadap target akhir renstra baru mencapai 53,76%.
21
3. Nilai realisasi tahun 2022 dengan realisasi pada tahun 2021
Tabel 3.6
Perbandingan Realisasi 2022 dengan Tahun 2021
2022
INDIKATOR REALISASI
NO SASARAN SATUAN
KINERJA 2021 TARGET REALISASI CAPAIAN
Tabel 3.6
Perbandingan Realisasi Dengan Target Tahun 2022
REALISASI
INDIKATOR
NO SASARAN SATUAN TARGET KINERJA CAPAIAN
KINERJA
2022
1. Meningkatnya Nilai SAKIP
Akuntabilitas dan Kualitas Perangkat Nilai 83 7 9,2 93,18
Pelayanan Publik Daerah
22
Capaian indikator kinerja Nilai akuntabilitas kinerja yang sudah dicapai
menunjukkan hasil sangat tinggi dengan nilai kinerja berkategori BB yaitu
93,18%.
Nilai
1. Akuntabilitas 70 83 79,2 95,42 90 88
kinerja
Capaian nilai akuntabilitas kinerja menunjukan hasil yang cukup baik pada tahun
2022 adalah sebesar 79,2. Meskipun tidak mencapai target yang telah ditetapkan
capaian nilai akuntabilitas kinerja dibanding tahun sebelumnya meningkat
sebesar 8,38%.
23
3.5 REALISASI KEUANGAN
3.750.858.098 3.968.154.269
Tabel 3.9
Realisasi Anggaran Tahun 2022
Capaian
Anggaran
No. Uraian Kegiatan Realisasi (Rp) Anggaran
(Rp)
(%)
I. Program Penunjang
Urusan Pemerintahan 3.714.224.569 3.086.154.853 83,09
Daerah Kabupaten/Kota
Perencanaan, Penganggaran,
1 47.985.000
dan Evaluasi Kinerja 47.895.000 99,81
Perangkat Daerah.
24
Administrasi Keuangan
2. 2.455.132.542 1.926.065.786
Perangkat Daerah. 78,45
25
a. Produktivitas Tenaga Kerja
b. Persentase Pencari Kerja yang ditempatkan
c. Persentase Penyelesaian Hubungan Industrial
Dari ketiga indikator kinerja tersebut, hanya dua indikator kinerja yang telah
mencapai target kinerja bahkan melampaui target. Yaitu Persentase pencari
kerja yang ditempatkan dengan capaian 24% dari target sebesar 6% pada
tahun 2022 dan Persentase Penyelesaian Hubungan Industrial dengan
capaian kinerja sebesar 100%. Sedangkan untuk indikator kinerja
Produktivitas Tenaga Kerja pada belum mampu mencapai target yang telah
ditentukan sebelumnya dengan tingkat capaian kinerja hanya sebesar
58,43% terhadap target kinerja tahun 2022. Dalam proses pencapaian
kinerja program yang digunakan dalam mencapai tujuan dari indikator
tersebut didukung oleh satu program yaitu Program Peningkatan Pelatihan
Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja. Namun ternyata dampak dari program
yang telah dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja belum mampu
meningkatkan tingkat produktivitas tenaga kerja di wilayah Kabupaten
Lebak. Hal ini dikarenakan beberapa faktor, diantaranya adalah sebagai
berikut:
a. Tenaga kerja yang mendapatkan pendidikan dan pelatihan sebagian
besar belum bekerja, namun formulasi yang digunakan dalam
menghitung produktivitas tenaga adalah (PDRB/Produk Domestik
Regional Bruto menurut harga konstan dibagi Jumlah Tenaga Kerja).
Berdasarkan data statistik yang telah dikeluarkan oleh BPS (Badan Pusat
Statistik) Kabupaten Lebak, pada tahun 2022 PDRB Kabupaten Lebak
sebesar 22.099, Sedangkan jumlah tenaga kerja di Kabupaten Lebak
berdasarkan data WLKP (Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan)
Online yang dikeluarkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI pada
tahun 2022 adalah sebanyak 17.067 orang atau naik sebesar 11,23%
dari tahun sebelumnya. Perbandingan Produk Domestik Regional Bruto
Kabupaten Lebak dan Jumlah Tenaga Kerja pada tahun 2021 sampai
dengan Tahun 2022 dapat dilihat pada table di bawah ini:
26
Tabel 3.10
PDRB dan Jumlah Tenaga Kerja
Kabupaten Lebak Tahun 2021-2022
Tabel 3.11
Target dan Realisasi Produktivitas Tenaga Kerja Tahun 2021-
2022
Indikator Tahun 2021 Tahun 2022
Program Target Realisasi Target Realisasi
Produktivitas 39.322.556,88 21.812.507,41 40.698.846,37 23.778.513,96
Tenaga
Kerja
27
pelatihan tenaga kerja berbasis kompetensi kepada 32 orang peserta.
Adapun kompetensi pelatihan yang diberikan yaitu Computer Operator
Assitant (COA). Dibanding dengan tahun 2021 pelatihan yang diberikan
oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak melalui UPTD Latihan Kerja
dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.12
Perbandingan Jumlah Pelatihan pada Tahun 2021 dan 2022
TAHUN 2021 TAHUN 2022
Tenaga Tenaga Tenaga
Pelatihan Tenaga Tingkat Tingkat
Satuan Kerja Kerja Kerja
APBD Kerja yang Capaian Capaian
yang yang yang
mendaftar (%) (%)
dilatih mendaftar dilatih
Pelatihan
Org 32 16 50,00 60 32 53,33
Komputer
Pelatihan
Orang 30 16 53,33 - - -
Otomotif
Pelatihan
Orang 150 120 80,00 - - -
Sewing
Jumlah Orang 212 152 71,70 60 32 53,33
28
Dinas Tenaga Kerja yang telah ditetapkan sebelumnya, khususnya pada
Program Peningkatan Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja.
c. Penggunaan PDRB sebagai indikator produktivitas tenaga kerja dapat
memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang produktivitas tenaga
kerja di suatu daerah. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan PDRB
sebagai indikator tunggal untuk mengukur produktivitas tenaga kerja
masih perlu ditunjang dengan indikator-indikator lainnya, seperti
produktivitas per unit atau produktivitas per karyawan, untuk
mendapatkan gambaran yang lebih lengkap dan akurat tentang
produktivitas tenaga kerja di suatu daerah.
d. Capaian kinerja persentase penempatan tenaga kerja sukses melampaui
target yang telah ditentukan dikarenakan perencanaan yang sistematis
dan terencana sesuai dengan Renja dan Renstra Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Lebak selain itu kerjasama antara Dinas Tenaga Kerja
dengan beberapa perusahaan di Kabupaten Lebak dalam rekrutmen
tenaga kerja dan Penggunaan sistem informasi perihal pelaporan tenaga
kerja yang sudah bekerja menjadi faktor utama keberhasilan
tercapainya capaian kinerja tersebut. Dari data yang dihimpun oleh
Bidang Penempatan Perluasan dan Pelatihan Tenaga Kerja jumlah
tenaga kerja terdaftar pada tahun 2022 sampai dengan 31 Desember
adalah sebanyak 8.668 orang. Angka ini lebih kecil sebesar 12,67%
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sedangkan jumlah
penempatan tenaga kerja melalui melalui program AKAD (Antar Kerja
Antar Daerah) maupun AKL (Antar Kerja Lokal) pada tahun 2022 adalah
sebanyak 2.013 tenaga kerja. Dengan kata lain sebanyak 23,22%
tenaga kerja sudah ditempatkan dari jumlah total pencari kerja yang
terdaftar. Capaian kinerja pada tahun ini lebih besar 11,55% dibanding
dengan tahun sebelumnya yang hanya menempatkan 10,84%.
29
Tabel 3.11
Pencari Kerja Terdaftar dan Pencari Kerja yang ditempatkan Tahun
2021-2022
30
sebelumnya, pelaporan data ketenagakerjaan ditujukan kepada
perusahaan sedangkan untu formulir isian melalui media google form
ditujukan langsung kepada pekerja itu sendiri. Sehingga berdasarkan
data ketenagakerjaan ini diharapakan membantu Pemerintah Daerah
khususnya Dinas Tenaga Kerja dalam melakukan pemetaan terhadap
tenaga kerja yang sudah ataupun yang belum bekerja sekaligus
mengkaji program dan kegiatan apa saja yang dibutuhkan untuk
masyarakat Kabupaten Lebak khususnya pada bidang tenaga kerja.
Pada tahun 2022 realisasi anggaran Dinas Tenaga Kerja adalah sebesar 84,05%.
Hal ini dikarenakan terdapat efisiensi pada saat proses pelaksanaan program dan
kegiatan. Adapun efisiensi yang dilakukan adalah sebagai berikut:
31
dikarenakan proses pengadaan barang jasa yang mengutamakan
kandungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang ada pada barang
tersebut sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021.
32
BAB IV
PENUTUP
PDRB (Harga
23.778.
Produktivitas Konstan dibagi Rupia 40.698
juta 58,43
Tenaga Kerja Jumlah Tenaga h jt rupiah
rupiah
Kerja
Tenaga Kerja yang
Persentase
ditempatkan dibagi
Pencari Kerja
Meningkatnya jumlah tenag kerja Persen 6 24 400
yang
Kualitas Dan yang terdaftar dikali
1. ditempatkan
Kesejahteraan 100
Tenaga Kerja
33
2. Meningkatnya Nilai SAKIP Komponen
Akuntabilitas Perangkat penilaian
dan Kualitas Daerah perencanaan
Pelayanan kinerja,
Publik pengukuran Nilai 83 79,2 93,18
kinerja, pelaporan
kinerja, evaluasi
internal dan
capaian kinerja
Demikian Laporan ini kami sajikan untuk dapat dijadikan sebagai bahan
evaluasi yang konstruktif sekaligus memberi manfaat yang optimal serta dimaknai
secara positif oleh seluruh jajaran pemerintahan Kabupaten Lebak bagi
peningkatan manajemen kinerja yang lebih baik di masa mendatang.
34