Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KINERJA

TAHUN 2022

PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK


DINAS TENAGA KERJA
Jalan Siliwangi No.12 Pasir Ona Telp./Fax. (0252) 280906

Web: https://disnaker.lebakkab.go.id/
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) adalah implementasi dari Peraturan


Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Nomor 12 Tahun 2015
Tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dan Peraturan Bupati Lebak Nomor 26 Tahun 2018ntentang
Tata cara Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
Atas Laporan Kinerja di Ligkungan Pemerintah Kabupaten Lebak. Hal ini
merupakan bagian dari penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) guna mendorong terwujudnya sebuah Pemerintahan yang
baik (good governance).
Akuntabilitas didefinisikan sebagai kewajiban untuk memberikan
pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan
seseorang/badan hukum/pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang memiliki
hak atau kewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban.
Sedangkan kinerja dapat dijelaskan sebagai suatu kajian tentang kemampuan
suatu organisasi dalam mencapai tujuan, sebagai keluaran/hasil dari
program.kegiatan yang telah atau hendak dicapai sehubungan dengan
penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas yang terukur, sekaligus
sebagai bahan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Untuk itu perlu disusun Laporan Kinerja (LKj) Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Lebak Tahun 2022 sebagai suatu bentuk akuntabilitas dari
pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi
pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam
penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta
pengungkapan secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.

1
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas
dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintahatas penggunaan
anggaran. Laporan Akuntabilitas Kinerja adalah laporan kinerja tahunan yang
berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan dan
sasaran strategis instansi. Maksud penyusunan Laporan Kinerja adalah
memberikan informasi pengukuran kinerja dan evaluasi kinerja Dinas Tenaga
Kerja Kabupaten Lebak.
Tujuan evaluasi ini adalah untuk menilai tingkat akuntabilitas atau
pertanggungjawaban atas hasil (outcome) terhadap penggunaan anggaran dalam
rangka terwujudnya pemerintahan yang berorientasi kepada hasil serta
memberikan saran perbaikan yang diperlukan.
Adapun tujuan disusunnya Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak
adalah:
1) Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas
kerja yang telah dan seharusnya dicapai.
2) Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk
meningkatkan kinerjanya.

1.3 GAMBARAN UMUM


1.3.1 Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak, dibentuk dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Lebak Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Lebak.
Sebagaimana SKPD lainnya, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak
merupakan Satuan Kerja Pemerintah Daerah yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Tenaga
Kerja merupakan unsur pelaksana Urusan Pemerintahan bidang Tenaga
Kerja. Dinas Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok merumuskan,
menyelenggarakan, membina, dan mengevaluasi penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan Daerah pada bidang urusan tenaga kerja.

2
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut diatas, Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Lebak mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dalam bidang tenaga kerja;
b. Penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah dan pelayanan umum
bidang tenaga kerja;
c. pengawasan dan pembinaan tugas bidang tenaga kerja;
d. pengelolaan administrasi kesekretariatan; dan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya

Unsur - unsur Organisasi ketenagakerjaan terdiri dari:


a. Pimpinan adalah Kepala Dinas;
b. Pembantu Pimpinan adalah Sekretaris;
c. pelaksana adalah Bidang, Seksi, UPTD dan Kelompok Jabatan
Fungsional.

Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja terdiri dari:


a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Sub Bagian Program dan Keuangan.

c. Bidang Pembinaan dan Hubungan Industrial dan Jaminan sosial Tenaga


Kerja terdiri dari:
1. Seksi Hubungan Industrial; dan
2. Seksi Pengupahan Jaminan Sosial.
d. Bidang Penempatan, Perluasan, dan Pelatihan Tenaga Kerja terdiri
dari:
1. Seksi Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja; dan
2. Seksi Pelatihan dan Peningkatan Produktifitas Kerja.
e. UPTD;
f. Kelompok Jabatan Fungsional;

3
Berikut Bagan Susunan Organisasi dan Sumber Daya OPD
Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak sebagai berikut:
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN LEBAK

KEPALA DINAS

SEKRETARIS

KASUBAG KASUBAG UMUM


PROGRAM DAN DAN
KEUANGAN KEPEGAWAIAN

KABID PENEMPATAN, KABID HUBUNGAN


PERLUASAN PELATIHAN INDUSTRIAL DAN JAMINAN
TENAGA KERJA SOSIAL TENAGA KERJA

KELOMOK JABATAN
KELOMOK JABATAN
FUNGSIONAL FUNGSIONAL

KELOMOK JABATAN KELOMOK JABATAN


PELAKSANA PELAKSANA

UNIT
PELAKSANAAN
TEKNIS DINAS
(UPTD)

4
1.4 PERMASALAHAN UTAMA

Identifikasi permasalahan pokok berdasarkan tugas fungsi pelayanan Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Lebak adalah Rendahnya Tingkat Kompetensi, Produktivitas Serta
Kesejahteraan Tenaga Kerja disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya :

1. Kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang masih rendah.

2. Kurangnya penyebaran data informasi melalui pasar kerja.

3. Tidak tersedianya tenaga kerja berdasarkan kriteria yang dibutuhkan perusahaan.

4. Belum optimalnya penempatan tenaga kerja sesuai kompetensi yang dimiliki

5. Kurangnya sarana dan prasarana pelatihan yang tersedia di UPTD Latihan Kerja

1.5 DASAR HUKUM


Dasar hukum yang melandasi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lebak Tahun 2022 , antara lain
adalah:
1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan Undang-
undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4614);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Ealuasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

5
4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4815);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, tentang Tahapan, tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4817);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 80);
8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (Berita Acara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 1842).
9. Peraturan Bupati Lebak Nomor 26 Tahun 2018 Tentang Tata Cara
Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
Atas Laporan Kinerja di Lingkungan Pemeritah Kabupaten Lebak

1.6 SISTEMATIKA LKj.

Sistematika penyusunan Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak


sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 dan Peraturan Bupati Lebak Nomor 26 Tahun 2018
Tentang Tata Cara Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu atas Laporan Kinerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lebak, sebagai
berikut:

6
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

IKHTISAR EKSEKUTIF

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

B. Realisasi Anggaran

BAB IV PENUTUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

7
BAB II
PERENCANAAN DAN KINERJA

2.1 RENCANA STRATEJIK

Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak telah menyusun Perubahan Renstra


Tahun 2019-2024, dengan mengacu pada Perubahan RPJMD Kabupaten Lebak pada
periode yang sama sebagai acuan penyusunan LKj mengacu pada RPJMD Kabupaten
Lebak periode yang sama. Renstra yang disusun fokus pada misi ke-2 yaitu
meningkatkan produktivitas perekonomian daerah melalui pengembangan
parawisata, dengan meningkatkan kualitas dan kesejahteraan tenaga kerja.

Renstra Tenaga Kerja Kabupaten Lebak merupakan dokumen perencanaan yang berisi
sasaran strategis, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan ketenagakerjaan
yang akan dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak selama lima tahun
(2019-2024). Renstra Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak digunakan sebagai acuan
dan arahan bagi unit kerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak dalam merencanakan
dan melaksanakan pembangunan ketenagakerjaan periode 2019-2024 secara
menyeluruh, terintegrasi, dan sinergis baik di dalam maupun antar sektor/sub sektor
terkait. Pada Gambar 2 dan Tabel 2.1 disajikan penjabaran Visi dan Misi (Bupati dan
Wakil Bupati Kabupaten Lebak terpilih periode 2019-2024) serta Tujuan, dan Sasaran
Strategis Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak sebagaimana yang tercantum dalam
Renstra Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak 2019-2024.

8
Dari misi diatas, misi ke 2 (dua) dan misi ke 5 (lima), merupakan misi yang menjadi
amanat bagi Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya.

2.2 TUJUAN

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang


akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun.
Dengan dirumuskannya tujuan ini, maka Dinas Tenaga Kerja telah mengetahui apa
yang harus dilaksanakan dan kondisi yang akan dicapai dalam kurun waktu satu
sampai lima tahun kedepan.

Tujuan merupakan visi dan misi yang telah ditetapkan, dan berorientasi pada
operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai
dengan lima tahun.

Tujuan utama berdasarkan misi yang telah ditetapkan dalam Renstra


Perubahan Dinas Tenaga Kerja 2019-2024 sebanyak 2 (dua) tujuan adalah sebagai
berikut:

9
1. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
2. Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pememerintah daerah dan pelayanan
publik

Tercapainya tujuan Stratejik tersebut, tidak lepas dari fungsi Unit Kerja
Pendukung (Supporting Unit) dalam memberikan fasilitasi dan mempercepat proses
operasional Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak Kebutuhan akan ketepatan
perencanaan, jaminan ketersediaan anggaran, kecukupan sarana dan prasarana serta
keberhasilan pelayanan masyarakat menjadi penting mengingat sifat dan peran Dinas
Tenaga Kerja yang Stratejik.

Dengan demikian, secara umum dapat diikhtisarkan bahwa keberhasilan Dinas


Tenaga Kerja dalam mengelola SDM, menyediakan sistem informasi yang memadai
dan mewujudkan lingkungan kerja yang kondusif akan mendorong terwujudnya tata
kelola kepemerintahan yang baik (good governance).

2.3 PROGRAM / KEGIATAN

Program dan kegiatan yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak
menggambarkan domain Dinas Tenaga Kerja dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya.

Penyusunan program dan kegiatan pada Renstra Dinas Tenaga Kerja


Kabupaten Lebak 2019-2024 mengacu pada kebijakan retrukturisasi program dan
kegiatan yang diterapkan dalam menyusun RPJMD Kabupaten Lebak tahun 2019-
2024. Program didefinisikan sebagai instrumen kebijakan yang berisi satu/lebih
kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD untuk mencapai sasaran dan tujuan serta
memperoleh alokasi anggaran, dan/atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan
oleh SKPD.

10
Dengan mempertimbangkan restrukturisasi program yang dirancang oleh
Bappeda dan RPJMD Kabupaten Lebak 2019-2024, maka Renstra Dinas Tenaga Kerja
yang dilaksanakan sebanyak 4 ( empat ) program sebagai berikut :

1. Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah kabupaten/Kota.


2. Program Pelatihan Kerja dan Produktivitas dan Tenaga Kerja.
3. Program Penempatan Tenaga Kerja.
4. Program Hubungan Industrial.

Dari ke 4 ( empat ) program tersebut selanjutnya disusun kegiatan-kegiatan.


Kegiatan merupakan bagian dari program yang dilaksanakan oleh satuan kerja
setingkat Eselon 3 yang terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya
berupa personil, barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana dan/atau
kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan
untuk menghasilkan keluaran dalam bentuk barang/jasa.

Untuk tahun 2022, program-program dan kegiatan-kegiatan yang menjadi tugas


Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak telah ditetapkan dalam Dokumen Perjanjian
Kinerja Tahun 2022, sebagai berikut :

1. Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah kabupaten/Kota.


2. Program Pelatihan Kerja dan Produktivitas dan Tenaga Kerja.
3. Program Penempatan Tenaga Kerja.
4. Program Hubungan Industrial.

2.4 PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja Tahun 2021 antara Kepala Dinas Tenaga Kerja dengan
Bupati Lebak merupakan suatu lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari
Bupati kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja untuk melaksanakan program/kegiatan

11
yang disertai dengan indikator kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang
dimiliki. Adapun isi dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2022 adalah sbb:

Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak

Target Kinerja
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
2022

1 Meningkatnya Kualitas Dan 40.698.846,37


Produktivitas Tenaga Kerja
Kesejahteraan Tenaga Kerja Rupiah

Persentase Pencari Kerja


6%
yang ditempatkan

Persentase Penyelesaian
100%
Hubungan Industrial

2 Meningkatnya Akuntabilitas Nilai SAKIP Perangkat


83 Poin
Kinerja Perangkat Daerah Daerah

Tabel 2.2 Program Kerja dan Anggaran Pendukung Capaian Strategis

Anggaran
N0. Program
Sebelum Setelah
Perubahan Perubahan
1. Program Penunjang Urusan Rp. 3.714.224.569
Rp. 3.536.558.598
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
2. Program Pelatihan Kerja dan Rp. 141.679.500 Rp. 135.069.500
Produktivitas dan Tenaga Kerja.

3. Program Penempatan Tenaga Kerja. Rp. 35.000.000 Rp. 67.728.000

4. Program Hubungan Industrial. Rp. 37.620.000 Rp. 51.132.200

Rp. Rp.
Jumlah 3.750.858.098 3.968.154.269

12
2.5 PENGELOLAAN KINERJA

Dalam rangka mengukur capaian indikator kinerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten
Lebak Tahun 2022, Dinas Tenaga Kerja menggunakan pengelolaan kinerja yang ditetapkan
berdasarkan ketentuan sebagai berikut:
1. Pengukuran kinerja dilakukan secara periodic yaitu tahunan;

2. Pengukuran kinerja dilakukan dari bawah ke atas;

3. Pencapaian kinerja atasan merupakan akumulasi pencapaian kinerja bawahannya;

4. Data yang dimasukkan sebagai pencapaian kinerja merupakan data yang telah

diverifikasi oleh Tim Pengelola Kinerja lingkup Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak
sebagai data mutakhir yang diambil dari sumber data yang tepat.
Pengukuran kinerja tersebut dilakukan dengan cara penghitungan capaian terhadap
target dengan menggunakan polarisasi Maximize, Minimize, dan Stabilize.
1. Maximize
IKU yang diukur dengan menggunakan polarisasi maximize yaitu IKU yang
mempunyai kriteria pencapaian semakin tinggi (dari nilai 100%) semakin baik.
2. Minimize
IKU yang diukur dengan menggunakan polarisasi minimize yaitu IKU yang
diukur dengan menggunakan polarisasi minimize yaitu IKU yang mempunyai
kriteria pencapaian semakin rendah (dari nilai 100%) semakin baik.
3. Stabilize
IKU yang diukur dengan menggunakan polarisasi stabilize yaitu IKU yang semakin
stabil (tidak naik dan tidak turun) pencapaian dari target maka kinerja semakin baik.

13
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

LKJ Tahun 2022 disusun dengan memperhatikan keselarasan Sistem


Perencanaan yang diatur dalam suatu sistem anggaran berbasis kinerja
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja
Pemerintah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga. Di samping itu, juga mengakomodasi
ketentuan-ketentuan lainnya yang terkait, yaitu Perpres 29 Tahun 2014 dan
petunjuk teknisnya (Permen PAN RB nomor 53 Tahun 2014 tanggal 20 November
2014) tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja,
dan Reviu atas Laporan Kinerja, serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Penyusunan
Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi Pemerintah.
Pada tahun 2022, berdasarkan dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2022,
yang merupakan dokumen perencanaan sekaligus sebagai acuan kerja pada tahun
yang bersangkutan, telah ditandatangani kesepakatan antara Kepala Dinas
Tenaga Kerja Kabupaten Lebak dengan Bupati Lebak. Dengan demikian, LKJ 2022
sebagai dokumen pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan, mengacu pada
indikator dan target kinerja yang tertuang dalam dokumen Perjanjian Kinerja
tersebut.
Sebagai konsekuensi adanya Perjanjian Kinerja, metodologi pengukuran
yang digunakan untuk mengukur capaian kinerja atas target-target kinerja adalah
dengan menggunakan indikator dan target kinerja yang terdapat dalam
dokumen tersebut.
3.2 INDIKATOR KINERJA

LKJ tahun 2022 disusun dengan mengukur capaian kinerja sasaran yang
dituangkan dalam Perjanjian Kinerja tahun 2022 serta memperhatikan indikator
kinerja program yang ditetapkan dalam Renstra Dinas Tenaga Kerja Kabupaten
Lebak tahun 2019-2024. Penetapan indikator kinerja pada tingkat sasaran

14
merupakan prasyarat bagi pengukuran kinerja. Kriteria pengukuran yang dipakai
adalah target kinerja yang ditetapkan. Target kinerja menunjukkan komitmen dari
pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan
dari setiap program dan kegiatan yang dilakukan.

Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan yang


menggambarkan kinerja utama instansi pemerintah sesuai dengan tugas fungsi
serta mandat (core business) yang diemban. IKU dipilih dari seperangkat
indikator kinerja yang berhasil diidentifikasi dengan memperhatikan proses bisnis
organisasi dan kriteria indikator kinerja yang baik. IKU perlu ditetapkan oleh
pimpinan Daerah sebagai dasar penilaian untuk setiap tingkatan organisasi.
Indikator Kinerja pada tingkat Pemerintah Daerah sekurang-kurangnya adalah
indikator hasil (outcome) sesuai dengan kewenangan, tugas dan fungsinya
masing-masing.

Indikator kinerja pada SKPD adalah indikator hasil (outcome) dan atau
keluaran (output) yang setingkat lebih tinggi dari keluaran (output) unit kerja
dibawahnya. Indikator kinerja pada UPTD sekurang-kurangnya adalah indikator
keluaran (output). Dalam pengukuran nilai indikator kinerja, maka diperlukan
data-data yang dapat merepresentasikan nilai dari capaian kinerja yang telah
dilaksanakan. Nilai capaian kinerja dari setiap indikator yang diperoleh dari
pengukuran yang dilakukan pada setiap triwulan kemudian dimonitor dan
dievaluasi untuk menyempurnakan dan memastikan kevalidan perolehan nilai
capaian yang akan dilaporkan. Pada tabel berikut dapat dilihat rincian teknik
pengumpulan data serta teknik monitoring dan evaluasi yang dilakukan pada
setiap indikator sasaran.

Tabel 3.1
Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Monitoring dan Evaluasi LKj
Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak Tahun 2022

No Indikator Jenis Data Formulasi/Rumus Teknik Teknik


Kinerja Perhitungan Pengumpulan Monitoring
Data dan Evaluasi
Pengukuran Indikator Kinerja sasaran strategis 1: Meningkatnya Kualitas Dan
Kesejahteraan Tenaga Kerja
1. Produktivitas Kuantitatif PDRB menurut Data PDRB Recheck data,
Tenaga Kerja harga konstan didapatkan entri data ke

15
dibagi jumlah dari BPS Kab. e-SAKIP,
tenaga kerja Lebak, untuk melakukan
data tenaga evaluasi
kerja didapat rencana aksi
dari WLKP kinerja
Online sasaran
2. Persentase Kuantitaif Jumlah tenaga Laporan Monitoring
Pencari Kerja kerja yang ketenagaker- terhadap
yang ditempatkan dibagi jaan dari perusahaan
ditempatkan dengan pencari perusahaan.
kerja yang terdaftar Laporan AK.1
dikali 100
3. Persentase Kuantitatif Jumlah kasus yang Laporan data Monitoring
Penyelesaian diselesaikan dibagi perselisihan terhadap
Hubungan jumlah kasus bidang penyelesaian
Industrial terdaftar di kali 100 Hubungan kasus
Industrial
Pengukuran indicator kinerja sasaran strategis 2: Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja
Perangkat Daerah
1. Nilai Kuantitatif Komponen Dokumen Pengukuran
akuntabilitas penilaian perencanaan kinerja secara
Kinerja perencanaan dengan bejenjang
kinerja, pengukuran sasaran dan terhadap
kinerja, pelaporan indicator esselon III
kinerja, evaluasi kinerja yang dan IV dengan
internal dan terukur, hasil melakukan
capaian kinerja penerapan evaluasi hasil
perencanaan pencapaian
kinerja, secara
pencapaian triwulan
kinerja

Dasar pengukuran kinerja yang digunakan berpedoman kepada Peraturan


Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja. Dalam
regulasi ini antara lain juga mengatur tentang criteria yang dipergunakan dalam
penilaian kinerja organisasi pemerintah. Tabel berikut menggambarkan skala
penilaian peringkat kinerja yang dikutip dari Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 54 Tahun 2010 yang juga digunakan dalam penyusunan Laporan kinerja
ini.

16
3.3 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Pengukuran kinerja merupakan pembandingan antara target kinerja


(performance plan) yang telah ditetapkan dengan realisasinya (performance
result). Dengan pembandingan tersebut dapat diketahui celah kinerja
(performance gap) yang kemudian dianalisis untuk mengetahui penyebab
ketidakberhasilan, jika ada, dan selanjutnya terhadap kekurangan yang terjadi
akan ditetapkan strategi untuk peningkatan kinerja dimasa datang (performance
improvement).

Dalam mengukur kinerja sasaran, indikator yang dipakai adalah


indikator absolut. Oleh karena itu pengukuran tetap dimulai dari pengukuran
kinerja kegiatan dan program. Dalam mengukur keberhasilan suatu kegiatan,
indikator kinerja yang digunakan yaitu berupa indikator kinerja input, indikator
kinerja output, dan indikator kinerja outcome. Dalam kaitan deduktif, maka
capaian kinerja program umumnya dikaitkan dengan capaian outcome kegiatan
yang dianggap sebagai penggerak kinerja terdekat.

Dengan pengukuran capaian kinerja yang absolut dan terfokus pada


satu atribut maka pengukuran ini dianggap akan lebih terbebas dari distorsi
aritmatis pembobotan. Asumsi ini mendasari asumsi berikutnya bahwa capaian
kinerja dapat melebihi 100%.

Dengan kebebasan yang tinggi maka pengukuran ini menetapkan


kategorisasi pencapaian kinerja ke dalam empat kategori berikut :

Table 3.2
Skala Nilai Peringkat Kinerja

Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian

I Lebih dari 85% Sangat baik


II 70% sampai 85% Baik
III 55% sampai 69% Cukup
IV Kurang dari 55% Kurang

17
Dalam tahun 2022, capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak
mencakup capaian 2 sasaran strategis yang didukung dengan pelaksanaan 4
(empat) Program dan 9 (sembilan) Kegiatan 19 (sembilan belas) Sub Kegiatan,
sebagaimana tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan
Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Lebak 2022.
Adapun pencapaian IKU Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak Tahun 2022
berdasarkan Perjanjian Kinerja yang telah disusun secara lengkap ditunjukkan
pada table berikut:
Tabel 3.3
Perjanjian Kinerja Tahun 2022

INDIKATOR
REALISASI
NO SASARAN KINERJA SATUAN TARGET CAPAIAN
KINERJA 2022
KEGIATAN

1 2 3 4 5 5 6
1. Produktivitas 40.698.846,37 23.778.513,96
Rupiah 58,43
Tenaga Kerja Rupiah Rupiah
2. Persentase
Meningkatnya Pencari Kerja
Persen 6% 24% 400
Kualitas Dan yang
1.
Kesejahteraan ditempatkan
Tenaga Kerja 3. Persentase
Penyelesaian
Persen 100% 100% 100
Hubungan
Industrial
Meningkatnya
Akuntabilitas 1. Nilai SAKIP
2. Kinerja Perangkat Poin 83 Poin 79.02 95
Perangkat Daerah
Daerah
No. Program Anggaran

Program Peningkatan Pelatihan Kerja dan Produktivitas


1. Rp. 141.679.500,-
Tenaga Kerja

2. Program Penempatan Tenaga Kerja Rp. 35.000.000,-

3. Program Hubungan Industrial Rp. 37.620.000,-

Program Penunjang Urusan Pemerintah Daerah


4. Rp. 3.517.684.598,-
Kabupaten/Kota

Jumlah Rp. 3.750.858.098

18
Dari penilaian sendiri (self assessment) berdasarkan metode/cara/langkah kerja
tersebut di atas, capaian rata-rata Indikator Kinerja Utama (IKU) dari 2 sasaran
tersebut adalah 163,35%. Hal ini dikarenakan serapan tenaga kerja pada tahun 2022
melebihi target kinerja yang telah ditentukan sebelumnya sebesar 24% dan capaian
kinerja dari penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang capaiannya mencapai
100%.

3.4 EVALUASI DAN ANALISA CAPAIAN KINERJA

Setelah dilakukan pengukuran capaian kinerja pada setiap indikator sasaran


yang sesuai dengan perjanjian kinerja, maka perlu dilakukan evaluasi dan analisis.
Evaluasi merupakan perbandingan atas hasil pengukuran yang diperoleh
(realisasi) dengan beberapa data pembanding. Pada laporan evaluasi ini akan
dilakukan perbandingan data sebagai berikut: Analisis atas capaian kinerja
masing-masing sasaran di atas adalah sebagaimana diuraikan di bawah ini.

1. Nilai realisasi dengan target tahun 2022

2. Nilai realisasi tahun 2022 dengan target akhir Renstra

3. Nilai realisasi tahun 2022 dengan realisasi pada tahun 2021

4. Faktor penghambat dan faktor pendukung

Dengan dilakukannya analisis dan evaluasi terhadap data hasil pengukuran yang
diperoleh, maka akan diperoleh solusi dan dapat dilakukan rekomendasi. Solusi
muncul karena diketahuinya faktor-faktor pendorong dan faktor-faktor
penghambat capaian kinerja suatu indicator sasaran. Dengan adanya solusi, maka
dapat diberikan rekomendasi yang dapat digunakan menjadi rencana aksi sebagai
langkah awal perencanaan serta perbaikan pelaksanaan program dan kegiatan
pada tahun berikutnya.
Berikut penjelasan hasil analisis pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program
dan kegiatan tahun 2022 persasaran

19
Sasaran 1: Meningkatnya Kualitas dan Kesejahteraan Tenaga Kerja.
Sasaran tersebut secara umum telah tercapai 151.66% dengan kategori rincian
indikator kinerja adalah sebagai berikut:
1. Nilai realisasi dengan target tahun 2022
Tabel 3.4
Perbandingan realisasi dengan Target Tahun 2022

INDIKATOR REALISASI
NO SASARAN SATUAN TARGET CAPAIAN
KINERJA KINERJA 2022

1 2 3 4 5 5 6
1. Meningkatnya 1. Produktivitas 40.698.846,37 23.778.513,96
Kualitas Dan Rupiah 58,43
Tenaga Kerja Rupiah Rupiah
Kesejahteraan 2. Persentase
Tenaga Kerja Pencari Kerja
Persen 6% 24% 400
yang
ditempatkan
3. Persentase
Penyelesaian
Persen 100% 100% 100
Hubungan
Industrial

Dari ke tiga indikator kinerja capaian yang sudah disajikan pada tabel 3.4 di atas,
terdapat satu indikator kinerja yang capaian kinerjanya belum maksimal yaitu
produktivitas tenaga kerja. Hal ini dikarenakan masih banyaknya tenaga kerja yang
belum mempunyai keahlian dan bersertifikat kompetensi. Pada tahun 2022 dari
150 tenaga kerja yang mendaftar untuk mengikuti pelatihan, hanya sebanyak 64%
yang dapat dilatih dan mempunyai sertifikat kompetensi. Sementara untuk dua
indikator kinerja lainnya, capainnya telah memenuhi target, yaitu 400% untuk
persentase pencari kerja yang ditempatkan dan 100% untuk penyelesaian
hubungan industrial.

20
2. Nilai realisasi tahun 2022 dengan target akhir Renstra
Tabel 3.5
Perbandingan Realisasi Dengan Target Akhir Renstra
Capaian
Tahun 2022 s/d
Tahun
2022
No Target Akhir
Indikator Kinerja Utama Realisasi 2021 terhadap
. Renstra
Target
Target Realisasi Capaian Akhir
Renstra
(%)
1. Produktivitas Tenaga Kerja 21.812.507,41 40.698.846,37 23.778.513,96 58,43 44.229.471.29 53,76
Persentase Pencari Kerja yang
2. 5% 6% 24% 400% 19% 126,2
ditempatkan
Persentase Penyelesaian
3. 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Hubungan Industrial

Capaian rata-rata dari ke tiga indikator kinerja terhadap target renstra adalah 80,77%. Dari ketiga indikator kinerja dengan sasaran
Meningkatnya Kualitas Dan Kesejahteraan Tenaga Kerja terdapat dua indikator kinerja yang berkategori baik. Jika dibandingkan dengan
target akhir tahun renstra (2023) capaian kedua indikator kinerja tersebut sudah mencapai 226,2%. Sedangkan capaian indikator kinerja
Produktivitas Tenaga Kerja terhadap target akhir renstra baru mencapai 53,76%.

21
3. Nilai realisasi tahun 2022 dengan realisasi pada tahun 2021
Tabel 3.6
Perbandingan Realisasi 2022 dengan Tahun 2021
2022
INDIKATOR REALISASI
NO SASARAN SATUAN
KINERJA 2021 TARGET REALISASI CAPAIAN

1. Meningkatnya 1. Produktivitas 21.812.507,41 40.698.846,37 23.778.513,96


Kualitas Dan Rp Rupiah 58,43
Tenaga Kerja Rupiah Rupiah
Kesejahteraan 2. Persentase
Tenaga Kerja Pencari Kerja
% 10% 6% 24% 400
yang
ditempatkan
3. Persentase
Penyelesaian
% 100% 100% 100% 100
Hubungan
Industrial

Realisasi capaian masing-masing indikator kinerja di tahun 2022 menunjukan


peningkatan yang signifikan dibanding dengan tahun 2021. Adapun kenaikan
rata-rata capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja antara tahun 2022 dengan 2021
adalah sebesar 72,87%.

Sasaran 2: Meningkatnya Akuntabilitas dan Kualitas Pelayanan Publik


1. Nilai realisasi dengan target tahun 2022

Sasaran meningkatnya akuntabilitas kinerja perangkat daerah diukur melalui


Dokumen perencanaan dengan sasaran dan indikator kinerja yang terukur, hasil
penerapan perencanaan kinerja, pencapaian kinerja. Sedangkan untuk teknik
monitoring dan evaluasinya dengan pengukuran kinerja secara berjenjang terhadap
esselon III dan IV dengan melakukan evaluasi hasil pencapaian secara triwulan,
dan recheck lapangan.

Tabel 3.6
Perbandingan Realisasi Dengan Target Tahun 2022

REALISASI
INDIKATOR
NO SASARAN SATUAN TARGET KINERJA CAPAIAN
KINERJA
2022
1. Meningkatnya Nilai SAKIP
Akuntabilitas dan Kualitas Perangkat Nilai 83 7 9,2 93,18
Pelayanan Publik Daerah

22
Capaian indikator kinerja Nilai akuntabilitas kinerja yang sudah dicapai
menunjukkan hasil sangat tinggi dengan nilai kinerja berkategori BB yaitu
93,18%.

2. Nilai realisasi tahun 2021 dengan target akhir Renstra


Tabel 3.7
Perbandingan Realisasi Dengan Target Akhir Renstra
2022
Capaian s/d
Tahun 2020
Target terhadap
Indikator Realisasi
No. Akhir Target
Kinerja Utama 2021 Target Realisasi Capaian Renstra Akhir
Renstra
(%)

Nilai
1. Akuntabilitas 70 83 79,2 95,42 90 88
kinerja

Capaian indikator kinerja nilai akuntabilitas kinerja yang sudah dicapai


menunjukkan hasil yang sangat baik dengan nilai kinerja berkategori sangat tinggi
jika dibandingkan dengan target akhir tahun renstra (2023) sudah tercapai 88%.

3. Nilai realisasi tahun 2022 dengan realisasi pada tahun 2021


Tabel 3.8
Perbandingan Realisasi 2022 Dengan Realisasi Tahun 2021
Indikator Realisasi 2022
No. Sasaran Satuan
Kinerja 2021 Target Realisasi Capaian
Meningkatnya
Nilai
Akuntabilitas
1. akuntabilitas Nilai 73,07 83 79,2 95,42
Kinerja Perangkat
kinerja
Daerah

Capaian nilai akuntabilitas kinerja menunjukan hasil yang cukup baik pada tahun
2022 adalah sebesar 79,2. Meskipun tidak mencapai target yang telah ditetapkan
capaian nilai akuntabilitas kinerja dibanding tahun sebelumnya meningkat
sebesar 8,38%.

23
3.5 REALISASI KEUANGAN

Dalam melaksanakan seluruh kegiatan untuk mencapai target kinerja yang


diinginkan, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak telah menyusun anggaran yang
diperlukan sesuai dengan target kinerja yang telah disepakati bersama. Sesuai
Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2021 tentang Penetapan APBD Kab. Lebak
Tahun Anggaran 2022, dengan DPA nomor DPA/A.1/
2.07.0.00.0.00.01.0000/001/2022 tanggal 06 Januari 2022 dan DPA Perubahan
sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2022 tentang Penetapan PAPBD
Kab. Lebak Tahun Anggaran 2022 tanggal 7 Oktober 2022. Pembiayaan kegiatan
pada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak setelah Perubahan, Anggaran Belanja
Langsung sebesar Rp. 3.968.154.269,-

Anggaran Sebelum Perubahan Anggaran Setelah Perubahan

3.750.858.098 3.968.154.269

Realisasi Anggaran Belanja Dinas Tenaga Kerja sampai dengan 31


Desember tahun 2022 sebesar Rp. 3.335.363.260,- atau 84,05%. Anggaran
Belanja pada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak Tahun 2022 tersebut berasal
dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lebak Tahun
Anggaran 2022. Rincian Realisasi Anggaran Tahun 2022 Sebagai Berikut:

Tabel 3.9
Realisasi Anggaran Tahun 2022

Capaian
Anggaran
No. Uraian Kegiatan Realisasi (Rp) Anggaran
(Rp)
(%)

I. Program Penunjang
Urusan Pemerintahan 3.714.224.569 3.086.154.853 83,09
Daerah Kabupaten/Kota
Perencanaan, Penganggaran,
1 47.985.000
dan Evaluasi Kinerja 47.895.000 99,81
Perangkat Daerah.

24
Administrasi Keuangan
2. 2.455.132.542 1.926.065.786
Perangkat Daerah. 78,45

Administrasi Umum Perangkat 412.766.200 391.287.990


3. 94,80
Daerah.
Penyedia Jasa Penunjang 564.833.000 506.087.677
4. Urusan Pemerintah Daerah. 89,60
Pemeliharaan Barang Milik
5. 233.507.827 214.818.400
Daerah Penunjang Urusan 85,38
Pemerintah Daerah.
Program Pelatihan Kerja
II. 135.069.500 133.935.000
dan Produktivitas Tenaga 99,16
Kerja
Pelaksanaan Pelatihan 135.069.500 133.935.000
6. Berdasarkan Unit Kompetensi 99,16

Program Penempatan 107.158.600 104.248.260


III. Tenaga Kerja 97,28

Pelayanan Antar Kerja di


7. Daerah Kabupaten/Kota. 107.158.600
104.248.260 97,28

Program Hubungan 51.132.200


IV. 48.201.000 94,27
Industrial
Pengesahan Peraturan
8. Perusahaan dan Pendaftaran
Perijinan Kerja Bersama Untuk 51.132.200
48.201.000 94,27
Perusahaan yang Hanya
Beroperasi dalam 1 (satu)
Daerah Kabupaten/Kota

Jumlah Total 3.968.154.269 3.335.363.260 84,05

3.6 ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN

Pada tahun 2022 terdapat banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan


ataupun kegagalan perangkat daerah dalam mencapai target kinerja yang telah
ditentukan sebelumnya. Penjelasan dari hasil analisis tentang penyebab
keberhasilan/kegagalan adalah sebagai berikut:
I. Sasaran 1: Meningkatnya Kualitas dan Kesejahteraan Tenaga
Kerja.
Sasaran pertama yang diampu oleh Dinas Tenaga Kerja mempunyai tiga
indikator kinerja yaitu:

25
a. Produktivitas Tenaga Kerja
b. Persentase Pencari Kerja yang ditempatkan
c. Persentase Penyelesaian Hubungan Industrial
Dari ketiga indikator kinerja tersebut, hanya dua indikator kinerja yang telah
mencapai target kinerja bahkan melampaui target. Yaitu Persentase pencari
kerja yang ditempatkan dengan capaian 24% dari target sebesar 6% pada
tahun 2022 dan Persentase Penyelesaian Hubungan Industrial dengan
capaian kinerja sebesar 100%. Sedangkan untuk indikator kinerja
Produktivitas Tenaga Kerja pada belum mampu mencapai target yang telah
ditentukan sebelumnya dengan tingkat capaian kinerja hanya sebesar
58,43% terhadap target kinerja tahun 2022. Dalam proses pencapaian
kinerja program yang digunakan dalam mencapai tujuan dari indikator
tersebut didukung oleh satu program yaitu Program Peningkatan Pelatihan
Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja. Namun ternyata dampak dari program
yang telah dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja belum mampu
meningkatkan tingkat produktivitas tenaga kerja di wilayah Kabupaten
Lebak. Hal ini dikarenakan beberapa faktor, diantaranya adalah sebagai
berikut:
a. Tenaga kerja yang mendapatkan pendidikan dan pelatihan sebagian
besar belum bekerja, namun formulasi yang digunakan dalam
menghitung produktivitas tenaga adalah (PDRB/Produk Domestik
Regional Bruto menurut harga konstan dibagi Jumlah Tenaga Kerja).
Berdasarkan data statistik yang telah dikeluarkan oleh BPS (Badan Pusat
Statistik) Kabupaten Lebak, pada tahun 2022 PDRB Kabupaten Lebak
sebesar 22.099, Sedangkan jumlah tenaga kerja di Kabupaten Lebak
berdasarkan data WLKP (Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan)
Online yang dikeluarkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI pada
tahun 2022 adalah sebanyak 17.067 orang atau naik sebesar 11,23%
dari tahun sebelumnya. Perbandingan Produk Domestik Regional Bruto
Kabupaten Lebak dan Jumlah Tenaga Kerja pada tahun 2021 sampai
dengan Tahun 2022 dapat dilihat pada table di bawah ini:

26
Tabel 3.10
PDRB dan Jumlah Tenaga Kerja
Kabupaten Lebak Tahun 2021-2022

Uraian 2021 2022

PDRB (Dalam Miliar


30.804,31 33.469,20
Rupiah)

Tenaga Kerja 15.344 17.067

Sumber data: BPS dan WLKP Online


Adapun penjelasan atau rumusan perhitungan capaian indikator kinerja
yang digunakan dalam menghitung Produktivitas Tenaga Kerja dapat
adalah sebagai berikut:

PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)


Jumlah Tenaga Kerja

Meskipun pada tahun 2022 capaian kinerja program tidak tercapai,


dibanding tahun sebelumnya capaian kinerja untuk Produktivitas
Tenaga Kerja mengalami peningkatan sebesar 9%. Hal ini dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.11
Target dan Realisasi Produktivitas Tenaga Kerja Tahun 2021-
2022
Indikator Tahun 2021 Tahun 2022
Program Target Realisasi Target Realisasi
Produktivitas 39.322.556,88 21.812.507,41 40.698.846,37 23.778.513,96
Tenaga
Kerja

Sebagai informasi pada tahun 2022 Dinas Tenaga Kerja Kabupaten


Lebak melalui UPTD Latihan Kerja telah melaksanakan Pendidikan dan

27
pelatihan tenaga kerja berbasis kompetensi kepada 32 orang peserta.
Adapun kompetensi pelatihan yang diberikan yaitu Computer Operator
Assitant (COA). Dibanding dengan tahun 2021 pelatihan yang diberikan
oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak melalui UPTD Latihan Kerja
dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.12
Perbandingan Jumlah Pelatihan pada Tahun 2021 dan 2022
TAHUN 2021 TAHUN 2022
Tenaga Tenaga Tenaga
Pelatihan Tenaga Tingkat Tingkat
Satuan Kerja Kerja Kerja
APBD Kerja yang Capaian Capaian
yang yang yang
mendaftar (%) (%)
dilatih mendaftar dilatih
Pelatihan
Org 32 16 50,00 60 32 53,33
Komputer
Pelatihan
Orang 30 16 53,33 - - -
Otomotif
Pelatihan
Orang 150 120 80,00 - - -
Sewing
Jumlah Orang 212 152 71,70 60 32 53,33

Dari tabel sebelumnya dapat dilihat bahwa jumlah pelatihan yang


diberikan kepada tenaga kerja berkurang dari 152 orang pada tahun
2021 menjadi 32 orang pada tahun 2022. Adapun realisasi terhadap
capaian kinerja pada tahun 2022 sebesar 53,33% atau 18,37% lebih
sedikit dari tahun sebelumnya. Secara target kinerja jumlah Pendidikan
dan pelatihan yang diberikan sudah tercapai 100%, sesuai dengan
target yang telah ditentukan. Namun jika melihat realisasi kinerja
terhadap capaian target program, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak
hanya mampu mencapai target di angka 58,43%.
b. Target kinerja yang ditetapkan untuk indikator Produktivitas Tenaga
Kerja terlalu tinggi, dikarenakan saat menyusun perencanaan program
dan kegiatan tidak memperkirakan akan terjadinya wabah pandemi
Covid-19 yang secara massif mempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia
pada umumnya. Hal ini tentu mempengaruhi realisasi capain kinerja

28
Dinas Tenaga Kerja yang telah ditetapkan sebelumnya, khususnya pada
Program Peningkatan Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja.
c. Penggunaan PDRB sebagai indikator produktivitas tenaga kerja dapat
memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang produktivitas tenaga
kerja di suatu daerah. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan PDRB
sebagai indikator tunggal untuk mengukur produktivitas tenaga kerja
masih perlu ditunjang dengan indikator-indikator lainnya, seperti
produktivitas per unit atau produktivitas per karyawan, untuk
mendapatkan gambaran yang lebih lengkap dan akurat tentang
produktivitas tenaga kerja di suatu daerah.
d. Capaian kinerja persentase penempatan tenaga kerja sukses melampaui
target yang telah ditentukan dikarenakan perencanaan yang sistematis
dan terencana sesuai dengan Renja dan Renstra Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Lebak selain itu kerjasama antara Dinas Tenaga Kerja
dengan beberapa perusahaan di Kabupaten Lebak dalam rekrutmen
tenaga kerja dan Penggunaan sistem informasi perihal pelaporan tenaga
kerja yang sudah bekerja menjadi faktor utama keberhasilan
tercapainya capaian kinerja tersebut. Dari data yang dihimpun oleh
Bidang Penempatan Perluasan dan Pelatihan Tenaga Kerja jumlah
tenaga kerja terdaftar pada tahun 2022 sampai dengan 31 Desember
adalah sebanyak 8.668 orang. Angka ini lebih kecil sebesar 12,67%
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sedangkan jumlah
penempatan tenaga kerja melalui melalui program AKAD (Antar Kerja
Antar Daerah) maupun AKL (Antar Kerja Lokal) pada tahun 2022 adalah
sebanyak 2.013 tenaga kerja. Dengan kata lain sebanyak 23,22%
tenaga kerja sudah ditempatkan dari jumlah total pencari kerja yang
terdaftar. Capaian kinerja pada tahun ini lebih besar 11,55% dibanding
dengan tahun sebelumnya yang hanya menempatkan 10,84%.

29
Tabel 3.11
Pencari Kerja Terdaftar dan Pencari Kerja yang ditempatkan Tahun
2021-2022

TAHUN 2021 TAHUN 2022


Uraian Satuan Pencari Penempatan Tingkat Pencari Penempatan Tingkat
Target Target
Kerja Tenaga Capaian Kerja Tenaga Capaian
(%) (%)
Terdaftar Kerja (%) Terdaftar Kerja (%)
Tenaga
Kerja
terdaftar Org 9926 1076 5 10,84 8668 2013 6 23,22
dan di
tempatkan

Adapun penjelasan tentang perhitungan atau formulasi dari pencapaian


target kinerja pada idikator kinerja Program Penempatan Tenaga Kerja
adalah sebagi berikut:

Jumlah tenaga kerja yang ditempatkan


X 100
Jumlah Tenaga Kerja yang terdaftar

e. Pada tahun 2022 Dinas Tenaga Kerja melakukan inovasi dalam


pendataan tenaga kerja yang sudah bekerja dengan memanfaatkan
teknologi informasi menggunakan formulir pada google form.
Sebelumnya pendataan tenaga kerja yang sudah bekerja hanya
mengandalkan laporan ketenagakerjaan yang dikirimkan oleh
perusahaan sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 9 Tahun 2018
tentang Tata Cara Penyampaian Informasi Lowongan Kerja dan
Penempatan Tenaga Kerja. Hanya saja terdapat kendala pada proses
pelaksanaanya, diantaranya masih banyak perusahaan yang tidak
melaporkan data ketenagakerjaannya kepada Dinas Tenaga Kerja dan
terbatas pada lingkup wilayah Kabupaten Lebak saja. Dengan
memanfaatkan teknologi informasi, Dinas Tenaga Kerja dapat mendata
atau menerima laporan pencari kerja yang sudah bekerja di dalam
ataupun luar daerah. Jika mengacu pada Peraturtan Gubernur

30
sebelumnya, pelaporan data ketenagakerjaan ditujukan kepada
perusahaan sedangkan untu formulir isian melalui media google form
ditujukan langsung kepada pekerja itu sendiri. Sehingga berdasarkan
data ketenagakerjaan ini diharapakan membantu Pemerintah Daerah
khususnya Dinas Tenaga Kerja dalam melakukan pemetaan terhadap
tenaga kerja yang sudah ataupun yang belum bekerja sekaligus
mengkaji program dan kegiatan apa saja yang dibutuhkan untuk
masyarakat Kabupaten Lebak khususnya pada bidang tenaga kerja.

f. Setiap perselisihan atau kasus hubungan industrial, Dinas Tenaga Kerja


mengedapankan musyawarah antara ke dua belah pihak yang sedang
berselisih dengan mengutamakann pendekatan-pendekatan emosional
kepada ke dua belah pihak sehingga masing-masing pihak yang
berselisih sepakat untuk menyelesaikan permasalahan dengan Perjanjian
Kerja Bersama (PKB). Pada tahun 2022 jumlah kasus yang tercatat di
Dinas Tenaga Kerja adalah sebanyak 8 kasus, yang seluruhnya dapat
diselesaikan dengan Perjanjian Kerja Bersama. Sehingga dapat dikatakan
kinerja yang dicapai untuk program Hubungan Industrial ini mencapai
100% sesuai dengan target yang telah ditentukan sebelumnya.
Meskipun Dinas Tenaga Kerja belum memiliki pejabat fungsional
Mediator Hubungan Industrial, namun secara kinerja, realisasi capaian
kinerja pada Program Hubungan Industrial dapat memenuhi target
seperti tahun-tahun sebelumnya yaitu 100%.

3.8 Efisiensi Pengguanaan Anggaran Belanja Dalam

Pada tahun 2022 realisasi anggaran Dinas Tenaga Kerja adalah sebesar 84,05%.
Hal ini dikarenakan terdapat efisiensi pada saat proses pelaksanaan program dan
kegiatan. Adapun efisiensi yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Belanja Modal Pengadaan Peralatan Personal Komputer yang semula


dianggarkan Rp. 50.033.750,- realisasi anggaran belanja yang sudah
dikeluarkan hanya sebesar Rp. 38.400.000.- atau 76,75%. Hal ini

31
dikarenakan proses pengadaan barang jasa yang mengutamakan
kandungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang ada pada barang
tersebut sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021.

b. Belanja Tagihan Listrik yang semula dianggarkan Rp. 104.222.400,-


terealisasi sebesar Rp. 55.504.702,- atau 53,26% pada tahun 2022. Hal ini
disebabkan program Pendidikan dan Pelatihan yang dilaksanakan di UPTD
Latihan Kerja hanya berlangsung selama 6 (enam) bulan, sehingga
berpengaruh terhadap serapan anggaran belanja yang sudah ditetapkan.

32
BAB IV
PENUTUP

Laporan Kinerja (LKj) Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak disusun


berdasarkan perjanjian kinerja tahun 2022 sebagai pelaksanaan akuntabilitas
kinerja instansi merupakan wujud pertanggungjawaban dalam pencapaian
misi dan tujuan instansi serta dalam perwujudan good governance .

Tujuan penyusunan ini adalah memberikan gambaran tingkat


pencapaian sasaran maupun tujuan instansi sebagai penjabaran dari visi,
misi dan strategi instansi yang mengindikasikan tingkatan keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan
kebijakan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengukuran Kinerja terhadap
sasaran, ditetapkan indikator kinerja sasaran sebanyak 5 (lima) indikator,
dengan hasil berikut:

Indikator Formula Target Capaian


No Sasaran Satuan Realisasi
Kinerja Pengukuran 2022 (%)

PDRB (Harga
23.778.
Produktivitas Konstan dibagi Rupia 40.698
juta 58,43
Tenaga Kerja Jumlah Tenaga h jt rupiah
rupiah
Kerja
Tenaga Kerja yang
Persentase
ditempatkan dibagi
Pencari Kerja
Meningkatnya jumlah tenag kerja Persen 6 24 400
yang
Kualitas Dan yang terdaftar dikali
1. ditempatkan
Kesejahteraan 100
Tenaga Kerja

Persentase Jumlah Kasus yang


Penyelesaian selesai dibagi jumlah
Persen 100 100 100
Hubungan kasus yang terdaftar
Industrial dikali 100

33
2. Meningkatnya Nilai SAKIP Komponen
Akuntabilitas Perangkat penilaian
dan Kualitas Daerah perencanaan
Pelayanan kinerja,
Publik pengukuran Nilai 83 79,2 93,18
kinerja, pelaporan
kinerja, evaluasi
internal dan
capaian kinerja

Demikian Laporan ini kami sajikan untuk dapat dijadikan sebagai bahan
evaluasi yang konstruktif sekaligus memberi manfaat yang optimal serta dimaknai
secara positif oleh seluruh jajaran pemerintahan Kabupaten Lebak bagi
peningkatan manajemen kinerja yang lebih baik di masa mendatang.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, kami mohon kepada semua


pihak untuk memberikan saran dan masukan guna perbaikan kami di masa yang
akan datang. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberkahi segala upaya kita
dalam mewujudkan kinerja yang Akuntable.

Rangkasbitung, Januari 2023.

Kepala Dinas Dinas Tenaga Kerja


Kabupaten Lebak,

H. MAMAN SUPARMAN, S.ST., M.Si


NIP.19640505 198703 1 008

34

Anda mungkin juga menyukai