Anda di halaman 1dari 84

i

i
ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul i
Lembar Persetujuan Lakip 2016 ii
Daftar Isi iii
Daftar Lampiran iv
Daftar Tabel v
Daftar Gambar vi
Kata Pengantar vii
Ikhtisar Eksekutif 1

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 3
1.2. Maksud dan Tujuan 5
1.3. Tugas Pokok dan Fungsi 5
1.4. Sistematika Penulisan 7

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA


2.1. Rencanaan Kerja Tahunan 2016 8
2.2. Perjanjian Kinerja 11
2.3. Kebijakan dan Strategi 12

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA


3.1. Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja 19
3.2. Sumber Daya 56
3.2.1. Sumber Daya Manusia 56
3.2.2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana 58
3.2.3. Sumber Daya Anggaran 59
3.2.4. Kegiatan Lain 60

BAB IV KESIMPULAN
4.1. Simpulan 63

LAMPIRAN

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Struktur Organisasi RSUPN-CM 64


Lampiran 2 Laporan Barang Kuasa Pengguna (Intrakomptable) 65
Lampiran 3 Laporan Barang Kuasa Pengguna (Ekstrakomptable) 66
Lampiran 4 Laporan Barang Kuasa Pengguna (Kontrksi dalam pengerjaan) 68
Lampiran 5 Laporan Barang Kuasa Pengguna (Asset tak berwujud) 69
Lampiran 6 Laporan Barang Milik Negara 70
Lampiran 7 Renstra in action 71
Lampiran 8 Kontrak Kinerja dan Penetapan Kinerja Direktur Utama RSUPN-CM
Dengan Dirjen BUK tahun 2016 72

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Sasaran Strategis dan 29 indikator kinerja serta target 2016 10

Tabel 2.2. Sasaran Strategis dan 29 indikator kinerja serta target 2016 11
Tabel 3.1. Realisasi capaian indikator kinerja, Target tahun 2016 20
Dibandingkan tahun 2015
Tabel 3.2. Penilaian kinerja aspek layanan 2016 dibandingkan tahun 23
2015 RSUPN. DR. CIPTO MANGUN KUSUMO
Tabel 3.3. Realisasi Capaian Indikator Kinerja RSUPN Dr. Cipto 28
Mangunkusumo Tahun Anggaran 2016 dengan target jangka
menengah (tahun 2017)
Tabel 3.4. Daftar Pegawai per Jabatan RSUPN-CM Tanggal 31 57
Desember 2016
Tabel 3.5. Laporan Posisi Barang Milik Negara per 31 Desember 2016 58
Tabel 3.6. Alokasi dana program sesuai DIPA 2016 59
Tabel 3.7. Realisasi Anggaran 60

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Struktur Organisasi RSUPN-CM 6

vi
KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2016 disusun


dalam rangka memenuhi Instruksi Presiden No.7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah yang dibangun dan dikembangkan atas pelaksanaan
tugas sesuai visi dan misi dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksana
tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya pelaksanaan kebijakan dan
program/ kegiatan yang dipercayakan kepada setiap pemerintah, salah satunya
adalah RSUP. Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo (RSUPN-CM). LAKIP disusun
sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja dalam rangka mewujudkan
penyelenggaraan pemerintahan yang baik dalam perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan pada tahun berikutnya.

LAKIP tahun 2016 mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur


Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No.53 Tahun 2014 serta
petunjuk teknis dari Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI tahun
2012.

RSUPN-CM dalam menyusun Renstra berdasarkan 4 perspektif yaitu : 1)


Financial, 2) Customer, 3) Internal Business Process serta 4) Learning & Growth, dan
pihak manajemen RSUPN-CM juga telah menentukan langkah-langkah strategis
dalam mempertimbangkan kepentingan segenap stakeholder, inisiatif-inisiatif
program dan kegiatan yang disusun melalui suatu pendekatan yang sistematik serta
terintegrasi dimasing-masing Departemen/ Unit Kerja sehingga dalam penyusunan
LAKIP ini didasarkan atas hasil pengukuran kinerja sebagai berikut:

1. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) disusun melalui mekanisme top-down (rincian


program berdasarkan kebijakan manajemen) dan bottom-up (rincian program
berdasarkan kebutuhan dan pengembangan pelayanan, pendidikan dan
penelitian dari Departemen Medik dan Unit Pelayanan Terpadu mengacu pada
Key Performance Indicator (KPI) atau indikator kinerja koorporat dengan sasaran
strategis yang menggunakan Balance Score Card.
2. Pengukuran pencapaian sasaran dilakukan terhadap sasaran strategis di Renstra
terkait dengan KPI melalui mekanisme rapat koordinasi dan rapat pimpinan RS.
3. Pengukuran kinerja sesuai KPI atau indikator kinerja kunci yang diterapkan di
masing-masing departemen/unit kerja yang merupakan bagian yang penting
dalam mengubah budaya layanan RS, dimana sudah dilakukan kontrak kinerja
untuk penilaian Indikator Kinerja Unit (IKU) dimasing-masing departemen/unit
kerja untuk pemberian sistem remunerasi.

Dengan proses penyusunan LAKIP yang telah diuraikan di atas, terlihat bahwa
keterlibatan semua unit kerja di RSUPN-CM (75 Unit kerja) 72 unit kerja yang
melakukan kontrak kinerja dengan Direktur Utama sedangkan 3 unit kerja merupakan

vii
viii
IKHTISAR EKSEKUTIF

LAKIP tahun 2016 adalah laporan dari pencapaian kinerja dari seluruh program dan
kegiatan yang telah direncanakan selama kurun waktu satu tahun yang mengacu Key
Performance Indicator atau indikator kinerja. Tahun ini adalah tahun kedua dari
periode Renstra RSCM-FKUI 2015-2019 dipetakan dalam sasaran strategis yang
kemudian dijabarkan dalam bentuk program dan kegiatan untuk mendukung
terwujudnya Visi dan Misi RSUPN-CM.

Laporan ini selain dapat memberikan gambaran umum tentang pencapaian


pelaksanaan tugas dan fungsi RSUPN-CM dalam program pelayanan, pendidikan,
penelitian serta pertanggung jawaban sumber daya yang ada dapat memberikan
informasi penting tentang laporan yang telah dicapai dan juga dapat menggambarkan
perkembangan kegiatan selama tahun 2016.

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) di tahun 2016 merupakan proses penetapan


sistematis dan berkesinambungan antara program dan kegiatan selama 1 tahun,
dimana tercantum sasaran strategis, program kerja, kegiatan, dan target dari indikator
kinerja telah disepakati antara Direktur dengan kepala Departemen dalam kontrak
kinerja. Untuk pengukuran kinerjanya dilakukan sesuai dengan kamus yang telah
ditetapkan untuk menilai tingkat keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan
tersebut sesuai dengan target yang ditetapkan serta alokasi anggarannya. Dalam
upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka program dan kegiatan yang
terkait dengan KPI diarahkan pada target berdasarkan perspektif balance score card
(BSC) yang mampu menjadi pemicu kinerja (performance driver) maupun hasil inti
(core outcomes) yang diharapkan.

Salah satu bukti tercapainya tujuan RSUPN-CM adalah dapat dipertahankannya Re-
sertifikat JCI yang pada tanggal 30 Mei s/d 3 Juni telah dilakukan Triennial Survey for
Academic Medical Center JCI untuk 17 chapter dengan hasil lulus langsung. Re-
Akreditasi KARS yang telah lulus langsung dengan hasil Paripurna pada tahun 2015
yang dilanjutkan survey verifikasi pada bulan Agustus 2016 dengan hasil lulus serta
diraihnya WTP. Untuk re-sertifikasi ISO pada tahun ini ada pengalihan prioritas yaitu
dari unit matang ke unit yang berkembang ditetapkan 7 unit kerja yang akan
melanjutkan proses surveilence ISO 9001:2008 yaitu:
1) Rawat Inap Terpadu Gedung A;
2) RSCM Kencana;
3) RSCM Kirana;
4) Pelayanan Jantung Terpadu;
5) Unit Rawat Jalan Terpadu (URJT);
6) Instalasi Gawat Darura (IGD);
7) Departemen Radioterapi.

1
Yang masih berlanjut lagi adalah Departemen Patologi Klinik (ISO15189) dan Unit
Produksi Makanan (22000), Bidang Keteknisan Medik (ISO 17024:2012) Oktober
2016 disertifikasi

KPI atau indikator kinerja di tahun 2016 yang sudah disepakati pada penetapan kinerja
tahun 2016 antara Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dengan Direktur Utama
RSUPN-CM sudah sepenuhnya direalisasikan dengan 29 KPI atau indikator kinerja.

Dari 29 KPI ini yang ada sebagian besar sudah tercapai dengan dana yang
dianggarkan untuk kegiatan di RSUPN-CM pada tahun 2016 adalah sebesar Rp
2.169.785.218.000, (dua triliun seratus enam puluh sembilan milyar tujuh ratus
delapan puluh lima juta dua ratus delapan belas ribu rupiah) dan realisasinya Rp
2.039.016.032.167 (dua triliun tiga puluh sembilan milyar enam belas juta tiga puluh
dua ribu seratus sembilan dua rupiah) dengan tingkat capaian 94%.

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan


pertanggungjawaban kinerja yang sudah disepakati pada Penetapan Kinerja Tahun
2016 antara Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dengan Direktur Utama RSUPN
Dr. Cipto Mangunkusumo, KPI atau Indikator Kinerja tersebut telah ditetapkan di
dalam Rencana Strategis (Renstra) RSUPN-CM- FKUI 2015–2019 yang dilaporkan
ke tingkat Kementerian Kesehatan dalam rangka peningkatan kinerja di masa yang
akan datang yang dilakukan secara obyektif, efisien, dan efektif serta diharapkan
dapat memberikan kontribusi dalam mewujudkan pelayanan kesehatan secara prima
dan penyelenggaraan negara yang bersih bebas dari kolusi, korupsi, dan nepotisme.

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun sebagai bentuk


pertanggungjawaban secara tertulis atas pelaksanaan tugas-tugas RSUPN-CM yang
meliputi pengelolaan sumber daya, keuangan, sarana dan prasarana serta sumber
daya manusia. Ini merupakan rangkuman dari suatu proses dimana setiap
departemen/ unit kerja melakukan evaluasi kinerjanya masing-masing yang memuat
keberhasilan maupun kegagalan dalam mencapai kinerja selama melaksanakan
kegiatan tahun anggaran 2016 yang wajib dipertanggungjawabkan, sehingga bila
terjadi kegagalan kedepannya dapat dijadikan acuan dalam melakukan perubahan
serta langkah-langkah perbaikan baik dari sisi bisnis proses maupun manajemennya,
dan bila perlu dilakukan analisis untuk mengidentifikasi faktor penghambatnya.
Demikian juga bila suatu kinerja dikatakan baik apabila capaian kinerja setiap
tahunnya meningkat/ paling tidak sama dengan tahun sebelumnya dan perlu dicarikan
strategi yang tepat untuk inovasi selanjutnya.

Rencana Kinerja Tahunan di tahun 2016 merupakan proses penetapan sistematis


dan berkesinambungan antara program kerja dan kegiatan selama 1 tahun, dimana
tercantum sasaran strategis, program kerja, kegiatan, target, serta Indikator kinerja
berdasarkan KPI atau indikator kinerja yang telah disesuaikan dengan Rencana
Strategis RSUPN-CM. Sedangkan pengukuran kinerjanya dilakukan sesuai dengan
kamus yang telah ditetapkan untuk menilai tingkat keberhasilan pelaksanaan program
kerja dan kegiatan tersebut sesuai dengan target yang ditetapkan dan alokasi
anggarannya.

Penyusunan LAKIP Tahun 2016 mengacu pada:


1. TAP MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaran Negara yang Bersih dan
bebas KKN
2. UU No.28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan
bebas dari KKN
3. Inpres No.7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

3
4. Inpres No.5 Tahun 2004 tentang Pencepatan Pemberantasan Korupsi
5. PermenPAN dan RB No.35 Tahun 2011 tentang Juklak Evaluasi Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah
6. Permenkes RI No.2416/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Kementerian Kesehatan
7. Keputusan Direktur Jenderal BUK No. HK 02.04/1/1568/12 tanggal 28 Agustus
2012 Tentang Juknis Penyusunan TAPJA dan LAK UPT
8. PermenPAN dan RB No 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Mekanisme penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2016 di RSUPN-CM


dilakukan melalui :
1. Rencana Kerja Tahunan (RKT) disusun dengan mekanisme top – down (rincian
program berdasarkan kebijakan manajemen) dan bottom – up (rincian program
berdasarkan kebutuhan dan pengembangan pelayanan, pendidikan dan
penelitian dari departemen medik dan unit pelayanan terpadu) mengacu pada
key performance indikator (KPI) atau indikator kinerja korporat dengan sasaran
strategis yang menggunakan metode balanced score card
2. Pengukuran pencapaian sasaran dilakukan terhadap sasaran strategis di
renstra terkait dengan KPI melalui mekanisme rapat koordinasi dan rapat
pimpinan rumah sakit.
3. Pengukuran kinerja sesuai Key Performance Indikator (KPI) atau Indikator
Kinerja (IK) diterapkan di masing-masing departemen/unit kerja akan
merupakan bagian yang penting dalam mengubah budaya layanan rumah
sakit, dimana sudah dilakukan Kontrak Kinerja untuk penilaian Indeks Kinerja
Unit (IKU) dimasing-masing departemen/unit kerja untuk pemberian sistem
remunerasi.

RSUPN-CM adalah rumah sakit vertikal yang merupakan rumah sakit rujukan tertier
yang menangani kasus sulit yang dilaksanakan secara terintegrasi antara sub
spesialis yang disebut pelayanan quarterner (pusat rujukan nasional) dan juga
merupakan rumah sakit badan layanan umum (PPK-BLU) yang memiliki fleksibilitas
dalam memanfaatkan pendapatan yang diperoleh dari pelayanan. DIPA Modal, DIPA
Operasional dan DIPA Pendapatan/ PNBP, merupakan sumber daya anggaran yang
dimanfaatkan untuk membiayai seluruh program operasional dan investasi dalam
rangka mencapai rencana strategis serta visi dan misi di tahun 2016. Mekanisme dan
tujuan penyusunan dan penyampaian penetapan kinerja yang berupa Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang berupa buku LAKIP diharapkan dapat
memberikan gambaran umum tentang pencapaian pelaksanaan tugas dan fungsi dari
RSUPN-CM dalam program pelayanan, pendidikan, penelitian dan pertanggung
jawaban sumber daya yang ada, juga dapat memberikan informasi penting tentang
laporan yang sudah dicapai dan menggambarkan perkembangan kegiatan selama

4
tahun 2016 yang mengacu pada Renstra RSUPN-CM serta mewujudkan Visi dan Misi
tahun 2016.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan tujuan penyusunan LAKIP RSUPN-CM tahun 2016 adalah:
1. Sebagai instrumen pengukuran (indikator) dan evaluasi kinerja pelaksanaan
misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategi yang telah
ditetapkan serta mengacu pada renstra.
2. Sebagai alat informasi pencapaian kinerja yang sudah disusun dan
disampaikan secara sistematik untuk melakukan perbaikan dan peningkatan
kinerja secara terus menerus dan berkesinambungan selama setahun
(sustainable and continuing improvement).
3. Sebagai pemicu perbaikan kinerja atau dengan kata lain peningkatan kinerja
departemen/unit kerja di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.
4. Sebagai tolok ukur keberhasilan/ kegagalan dari proses kinerja yang sudah
dilaksanakan, sehingga dapat dilakukan analisis untuk mengidentifikasi faktor
penghambat atau pendukung tercapainya kinerja serta tindakan perbaikan di
masa datang.

1.3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI


Dalam upaya mencapai tujuannya, RSUPN-CM menekankan pada:
a. Kegiatan peningkatan mutu pelayanan bertaraf internasional, baik dalam
menunjang keseluruhan proses pendidikan, penelitian, dan pengembangan
Iptek kedokteran dan kesehatan, maupun dalam menyelenggarakan perannya
sebagai rujukan nasional.
b. Kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan memantapkan otonomi
pengelolaan dan yang menekankan pelayanan prima (service excellent) untuk
kepuasan pelanggan RSUPN-CM, baik pelanggan internal maupun eksternal.
c. Desentralisasi dan pendelegasian (decentralisation and delegation) atau
disebut juga otonomi yang merupakan suatu instrumen untuk melakukan
alokasi atau pembagian pekerjaan yang meliputi kebijakan, tanggung jawab,
dan pertanggungjawaban kepada tingkat manajemen yang lebih rendah.

Kegiatan pokok RSUPN-CM adalah:


a. Pelayanan kesehatan masyarakat baik dalam bentuk promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif secara paripurna
b. Pengembangan pelayanan, pendidikan, dan penelitian proyek-proyek
unggulan kesehatan sesuai dengan fungsinya sebagai rumah sakit pemberi
layanan tersier, pendidikan dan rujukan nasional
c. Pelayanan kesehatan lainnya
d. Pendidikan, penelitian dan usaha lain dalam bidang kesehatan.

5
Susunan organisasi RSUPN-CM sejak tanggal 20 Desember 2012 adalah sebagai berikut :
Gambar 1.1. Struktur organisasi RSUPN-CM
STRUKTUR ORGANISASI RSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA
SESUAI LAMPIRAN PERATURAN MENKES RI
NOMOR : 1672/Menkes/Per/XII/2005
DIREKTUR TANGGAL : 27 Desember 2005
UTAMA
Dr.dr.C.H. Soejono, Sp.PD,K.Ger DEWAN
PENGAWAS

KOMITE KOMITE KOMITE KOMITE MUTU, KESELAMATAN, KOMITE ETIK PENELITIAN KOMITE UNIT PENGENDALIAN SATUAN
MEDIK ETIK & HUKUM PPIRS DAN KINERJA KESEHATAN KEPERAWATAN GRATIFIKASI PEMERIKSAAN INTERN
BAMBANG HERMANI, SpTHT(K),PROF,Dr DALDIYONO, SpPD,PhD,Prof.DR.Dr. HINKY HINDRA IRAWAN S, SpA(K),Dr,dr SUJIASIH, S.Kp, MPd HARRIS FADILLAH, SE

DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT DREKTORAT


MEDIK DAN PENGEMBANGAN SDM DAN KEUANGAN UMUM DAN
KEPERAWATAN & PEMASARAN PENDIDIKAN OPERASIONAL

Dr.dr. Ratna Dwi Restuti, SpTHT-KKL (K) Dr.dr. Nina Kemala Sari, SP.PD, K-GEr dr. Sumariyono, Sp.PD.KR Nurhayati, S.E, MARS dr. Surahman Hakim, Sp.OG (K)

BIDANG BIDANG BIDANG BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN TEKNIK
PELAYANAN KEPERAWATAN KETEKNISAN PERENCANAAN PENELITIAN PEMASARAN SUMBER DAYA PENDIDIKAN & HUKUM & ANGGARAN AKUNTANSI PERBENDAHA- ADMINISTRASI ASSET DAN PEMELIHARAAN
MEDIK MEDIK MANUSIA PELATIHAN ORGANISASI RAAN INVENTARIS SARANA PRASARANA
dr.H.R.SOEKO WERDI NINDITO D. MARS CORI TRI SURYANI, SKp,M.Kes TORANG P.BATUBARA, MARS,MMR,Ir Dr. SOEKAMTO, SpPD ANDRI MARULI TUA LUBIS, SpOT,dr. SULASTIN, S,Sos,M.Si YULIANA SRIWAHYUNI, SH. MH dr. Andy Yussianto, M.Epid HISAR MARUDUT SARAGIH, SH,MH AMELIA ISMI YUSUF, SE,MM. SRIWIJAYANTO YUDO YUWONO, AK SRI MULYANI, S.Sos,MM RAKHMAT AKHDIAT, Drs,MM BAMBANG SUHARYONO, Drs,MM ZULFIA MAHARANI, ST,M.Si

UNIT DEPARTEMEN INSTALASI UNIT UNIT INSTALASI INSTALASI PELATIHAN & UNIT UNIT INSTALASI UNIT UNIT
PELAYANAN UNIT ADMISI MEDIK MEDIK MANAJEMEN CEEBM PROMOSI SIMULASI KLINIK KEMITRAAN KESELAMATAN MEDIK LAYANAN UTILITAS
TERPADU (B) (C) SISTEM KESEHATAN RS BISNIS DAN KESEHATAN PENGADAAN
(A) EKA YOSHIDA, Apt,MARS,MM.Dra. 24 DEPT.MEDIK 3 INSTALASI INFORMASI LINDA AMIYANTI, SKp,M.Kes THEDDEUS OCTAVIANUS H.P, SpBP,dr KERJA (A) NOEGRAHARTI, Apt.M.Pharm,Dra (B)
10 UNIT TERPADU AGUS MUTAMAKIN,M.Sc,dr ZAILANI ASRI, Drs,MM 3 INST.MEDIK 3 UNIT UTILITAS

KETERANGAN :
( A ) 9 UNIT TERPADU ; ( B ) 24 DEPT. MEDIK ; (A) (B)
1. UNIT PELAYANAN JANTUNG TERPADU 1. DEPT. ANESTESI 11. DEPT. KESEHATAN JIWA 1. INSTALASI GIZI 1. UNIT PRODUKSI MAKANAN
2. UNIT PELAYANAN TRANSFUSI DARAH 2. DEPT. ILMU BEDAH 12. DEPT. ILMU PENYAKIT DALAM 2. INSTALASI PUSAT STERILISASI 2. UNIT SANITASI & LINGKUNGAN
3. UNIT PELAYANAN BEDAH RAWAT SEHARI 3. DEPT. BEDAH SYARAF 13. DEPT. PENYAKIT SYARAF 3. INSTALASI ADMINISTRASI LOGISTIK 3. UNIT PELAYANAN LAUNDRY
4. UNIT YAN. REKAM MEDIK & ADM. PASIEN RAWAT INAP 4. DEPT. FORENSIK KLINIK & MEDIKOLEGAL 14. DEPT. ILMU KESEHATAN KULIT & KELAMIN
5. UNIT PELAYANAN TERPADU HIV 5. DEPT. GIGI & MULUT 15. DEPT. RADIOLOGI
6. UNIT RAWAT INAP TERPADU GEDUNG A 6. DEPT. KEBIDANAN & P.K 16. DEPT. RADIOTERAPI
7. UNIT PELAYANAN TERPADU RSCM KENCANA 7. DEPT. MATA 17. DEPT. PATOLOGI KLINIK
8. UNIT RAWAT JALAN TERPADU 8. DEPT. THT 18. DEPT. PATOLOGI ANATOMI
9. UNIT PELAYANAN TERPADU PENGEMBANGAN 9. DEPT. UROLOGI 19. DEPT. REHABILITASI MEDIK

TEKNOLOGI KEDOKTERAN SEL PUNCA 10. DEPT. ILMU KESEHATAN ANAK 20. DEPT. FARMAKOLOGI KLINIK
10. UNIT PELAYANAN TERPADU PKIA "KIARA" 21. DEPT. AKUPUNKTUR
11. UNIT FASILITAS MEDIK 22. DEPT. ORTHOPAEDI & TRAUMATOLOGI
23. DEPT. ILMU GIZI
( C ) 3 INSTALASI ; 24. DEPT. MIKROBIOLOGI KLINIK

1. INSTALASI FARMASI

6
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:


DAFTAR ISI
 KATA PENGANTAR
 IKHTISAR EKSEKUTIF
 BAB I PENDAHULUAN, yang terdiri dari sub bab sebagai berikut:
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud dan Tujuan
1.3. Tugas Pokok dan Fungsi
1.4. Sistematika Penulisan
 BAB II PERENCANAAN KINERJA, yang terdiri dari sub bab sebagai berikut :
2.1. Perencanaan Kinerja
2.2. Perjanjian Kinerja
 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA, yang terdiri dari sub bab sebagai berikut :
3.1. Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja
3.2. Sumber Daya
3.2.1. Sumber Daya Manusia
3.2.2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana
3.2.3. Sumber Daya Anggaran
 BAB IV KESIMPULAN
4.1. Simpulan
 LAMPIRAN-LAMPIRAN :
 Form Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2016
 Form Penetapan Kinerja 2016
 Pernyataan Penetapan Kinerja 2016 (Dirjen YanKes dengan Direktur Utama
RSUPN-CM)
 Formulir Penetapan Kinerja 2016
 Usulan Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahun 2016
 Penetapan Kinerja Tahun 2016

7
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Perencanaan dan perjanjian kinerja yang dilaporkan dalam Laporan Akuntabilitas


Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) diharapkan dapat memberikan gambaran umum
tentang pencapaian pelaksanaan tugas dan fungsi dari RSUPN-CM dalam indikator
pelayanan, pendidikan, penelitian dan pertanggungjawaban sumber daya yang ada,
sehingga memberikan informasi penting tentang laporan yang sudah dicapai dan
menggambarkan perkembangan kegiatan selama tahun 2016 yang mengacu pada
Renstra RSUPN-CM serta mewujudkan Visi dan Misi tahun 2015-2019. Berdasarkan
visi dan misinya RSUPN-CM, dalam tata kelola sistem manajemen mempunyai tujuan
yang sejalan dengan salah satu misi Menteri Kesehatan.

Visi RSUPN-CM adalah “Creating Infinite Experience All Through Academic Health
System”
Adapun misi RSUPN-CM adalah:
1. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan bermutu serta terjangkau
oleh semua lapisan masyarakat.
2. Menyelenggarakan pendidikan yang menghasilkan lulusan terbaik, berbasis
riset dalam RS bertaraf internasional
3. Melaksanakan penelitian kedokteran dan penelitian pendidikan kedokteran
bertaraf internasional, lintas disiplin untuk mengantisipasi masalah kesehatan
di masa depan
4. Berperan aktif membantu pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam
bidang pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian kedokteran
5. Menyelenggarakan tatakelola organisasi yang terintegrasi, efektif, efisien, dan
akuntabel, sehingga terwujud pertumbuhan finansial serta manajemen yang
handal.

Dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran strategis
diarahkan pada target berdasarkan Key Performance Indikator (KPI) yang mampu
menjadi pemacu kinerja (performance driver) maupun hasil inti (core outcomes) yang
diharapkan, sehingga RSUPN-CM menjadi rumah sakit berkelas dunia. Adapun
dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran strategis
diarahkan kepada target berdasarkan 4 balance score card (BSC) dengan 4
Perspektif yaitu: keuangan, pelanggan, proses bisnis, serta pertumbuhan dan
pembelajaran.

Adapun sasaran strategis yang termasuk dalam perspektif keuangan (financial)


adalah:
1. Terwujudnya strategic public private partnership
2. Terwujudnya Cost–containment dalam pendidikan, layanan dan riset

8
Sasaran strategis yang termasuk dalam perspektif pelanggan (customer) adalah:
1. Terwujudnya kepuasan stakeholder
2. Terwujudnya pelayanan, pendidikan dan riset yang ekselen

Sasaran strategis yang termasuk dalam perspektif internal proses bisnis (internal
business process) adalah:
1. Terwujudnya kelembagaan AHC
2. Terakreditasi Nasional dan Internasional
3. Terwujudnya pusat unggulan riset, pelayanan dan pendidikan yang
terintegrasi
4. Terwujudnya sistem jaringan pelayanan dan pendidikan menuju RSCM-FKUI
sebagai acute academic tertiary care
5. Terwujudnya pendidikan dokter spesialis dalam rangka menunjang layanan
primer
6. Terwujudnya sistem advokasi yang efektif kepada stakeholder
7. Terwujudnya sistem tata kelola dan penjaminan mutu di tingkat unit kerja
8. Terwujudnya proses bisnis yang seamless dan terintegrasi

Sasaran Strategis yang termasuk dalam perspektif pertumbuhan dan pembelajaran


(learning and growth) adalah:
1. Terwujudnya percepatan percepatan integrasi IT
2. Terwujudnya RSCM-FKUI to be the best place to work
3. Terwujudnya budaya menolong dan berkinerja
4. Terwujudnya staf dengan memiliki kompetensi komprehensif yang unggul
dengan pendekatan integratif dan interdisipliner

2.1. RENCANA KERJA TAHUNAN 2016

Untuk mewujudkan Visi dan Misi RSUPN-CM, maka manajemen dalam mengarahkan
dan memastikan langkah-langkah strateginya baik korporat maupun direktorat
(departemen dan unit kerja) mengacu pada key performance indikator (KPI) atau
indikator kinerja renstra.

Ada 29 Indikator Kinerja di tingkat korporat yang dijadikan penetapan kinerja antara
Direktur Jendral Pelayanan Kesehatan dengan Direktur Utama RSUPN-CM Tahun
2016. Di tingkat unit kerja, Indikator kinerja dituangkan dalam rencana kerja tahunan
(RKT), sesuai yang dikontrak kinerjakan dengan Direksi.

RSUPN-CM telah menetapkan Indikator Kinerja di tingkat Korporat serta rencana


target pencapaian sesuai dengan Rencana Kerja Tahunan (RKT) tahun 2016 yang
mengacu sasaran strategis RENSTRA RSCM-FKUI 2015-2019. Ini sejalan dengan
dokumen perjanjian penetapan kinerja yang telah disepakati antara Direktur Jenderal
Pelayanan Kesehatan dan Direktur Utama RSUPN-CM selama tahun 2016 adalah
sebagai berikut. Adapun indikator tersebut adalah sebagai berikut (lihat tabel 2.1) :

9
Tabel 2.1. Sasaran Strategis dan 29 indikator kinerja serta target 2016

Target
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
2016
Terwujudnya kepuasan stakeholder 1 Tingkat kepuasan pasien 82%
2 Tingkat kepuasan peserta didik 70%
Terwujudnya pelayanan, pendidikan Jumlah translational /operasional
3 11
dan riset yang ekselen research yang diterapkan dalam layanan
Persentase kasus sulit yang berhasil
4 ditangani (survive atau meninggal dengan BL
kualitas yang baik)
Persentase lulusan tepat waktu yang
5 BL
mendapatkan pengalaman lebih
Persentase KSO yang pembiayaannya
Terwujudnya strategic Public Private
6 bekerja sama dengan pihak swasta (≤5M) 100%
Partnership
yang ditelaah
Tingkat kewajaran biaya pelayanan,
Terwujudnya cost containment dalam 7 pendidikan dan riset berbasis cost 95,95%
pendidikan, layanan dan riset containment
8 Tingkat efisiensi anggaran 10%
Terbentuknya
Terbitnya dasar hukum pembentukan struktur
9
AHC organisasi
Terwujudnya Kelembagaan AHC
resmi
Persentase proses bisnis terintegrasi
10 5/11
yang dikelola AHC
11 JCI Acredited
Terakreditasi International
12 Akreditasi LAM-PTKes Persiapan
Terwujudnya pusat unggulan riset, Jumlah pusat unggulan riset, pelayanan
pelayanan dan pendidikan yang 13 dan pendidikan yang terintegrasi dengan 3
terintegrasi kinerja ekselen
Terwujudnya sistem jaringan pelayanan Jumlah RS binaan yang mampu menjadi
14 7
dan pendidikan menuju RSCM –FKUI RS rujukan balik
sebagai acute academic tertiary care
Jumlah program pendidikan pelatihan RS
15 12
jejaring yang dilaksanakan RSCM-FKUI

Terwujudnya pendidikan dokter


Jumlah dokter spesialis baru FKUI yang
spesialis dalam rangka menunjang 16 BL
bekerja di RSUD
layanan primer
Terwujudnya sistem advokasi yang Jumlah hasil kajian strategis yang dipakai
17 1
efektif kepada stakeholder untuk advokasi ke stakeholder
Persentase unit kerja (Unit & Dept) yang
mendapatkan nilai ekselen (tata kelola
18 70%
ISO, leadhership, continous improvement,
integrasi pendidikan, pelayanan, dan riset
Terwujudnya sistem tata kelola dan
Persentase unit kerja melaksanakan RTL
penjaminan mutu ditingkat unit kerja
19 (rencana tindak lanjut) audit mutu internal 100%
dan tracer
Persentase unit kerja yang capaian
20 85.81%
indicator medic ekselen
Terwujudnya proses bisnis yang Jumlah BTP (Break Through Project)
21 10
seamless dan terintegrasi yang berhasil diimplementasikan
Terwujudnya percepatan integrasi IT 22 Level integrasi IT Level 4

10
Target
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
2016
Terwujudnya RSCM-FKUI to be the best Indeks kepuasan staf terhadap sistem
23 BL+17.5%
place to work dan lingkungan kerja
Persentase staf medik dengan kinerja
24 82%
ekselen
Terwujudnya budaya menolong dan Persentase staf non-medik dengan kinerja
25 34%
Berkinerja ekselen
Diukur tahun
26 Indeks budaya kinerja AHC RSCM-FKUI
2017
Persentase staf medik yang memiliki
27 62%
Terwujudnya staf yang memiliki perilaku integratif dan interdipiliner
kompetensi komprehensif dan kinerja Persentase staf non-medik yang memiliki
28 93%
yang unggul dengan pendekatan kompetensi sesuai
integrative dan interdisipliner Persentase pimpinan unit kerja yang
29 86%
memiliki kompetensi manajerial

2.2. PERJANJIAN KINERJA

Dokumen perjanjian penetapan kinerja yang telah disepakati antara Direktur Jenderal
Pelayanan Kesehatan dan Direktur Utama RSUPN-CM selama tahun 2016 adalah sebagai
berikut:

Tabel 2.2. Sasaran Strategis dan 29 indikator kinerja serta target 2016
Target
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
2016
Terwujudnya kepuasan stakeholder 1 Tingkat kepuasan pasien 82%
2 Tingkat kepuasan peserta didik 70%
Terwujudnya pelayanan, pendidikan Jumlah translational /operasional
dan riset yang ekselen 3 research yang diterapkan dalam 11
layanan
Persentase kasus sulit yang berhasil
4 ditangani (survive atau meninggal BL
dengan kualitas yang baik)
Persentase lulusan tepat waktu yang
5 BL
mendapatkan pengalaman lebih
Persentase KSO yang pembiayaannya
Terwujudnya strategic Public Private
6 bekerja sama dengan pihak swasta 100%
Partnership
(≤5M) yang ditelaah
Tingkat kewajaran biaya pelayanan,
Terwujudnya cost containment dalam 7 pendidikan dan riset berbasis cost 95,95%
pendidikan, layanan dan riset containment
8 Tingkat efisiensi anggaran 10%
Terbentuknya
Terbitnya dasar hukum pembentukan struktur
9
AHC organisasi
Terwujudnya Kelembagaan AHC
resmi
Persentase proses bisnis terintegrasi
10 5/11
yang dikelola AHC
11 JCI Acredited
Terakreditasi International
12 Akreditasi LAM-PTKes Persiapan

11
Target
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
2016
Terwujudnya pusat unggulan riset, Jumlah pusat unggulan riset, pelayanan
pelayanan dan pendidikan yang 13 dan pendidikan yang terintegrasi 3
terintegrasi dengan kinerja ekselen
Terwujudnya sistem jaringan pelayanan Jumlah RS binaan yang mampu
14 7
dan pendidikan menuju RSCM –FKUI menjadi RS rujukan balik
sebagai acute academic tertiary care Jumlah program pendidikan pelatihan
15 RS jejaring yang dilaksanakan RSCM- 12
FKUI
Terwujudnya pendidikan dokter
Jumlah dokter spesialis baru FKUI yang
spesialis dalam rangka menunjang 16 BL
bekerja di RSUD
layanan primer
Terwujudnya sistem advokasi yang Jumlah hasil kajian strategis yang
17 1
efektif kepada stakeholder dipakai untuk advokasi ke stakeholder
Persentase unit kerja (Unit & Dept)
yang mendapatkan nilai ekselen (tata
18 kelola ISO, leadhership, continous 70%
improvement, integrasi pendidikan,
Terwujudnya sistem tata kelola dan pelayanan, dan riset
penjaminan mutu ditingkat unit kerja Persentase unit kerja melaksanakan
19 RTL (rencana tindak lanjut) audit mutu 100%
internal dan tracer
Persentase unit kerja yang capaian
20 85.81%
indicator medik ekselen
Terwujudnya proses bisnis yang Jumlah BTP (Break Through Project)
21 10
seamless dan terintegrasi yang berhasil diimplementasikan
Terwujudnya percepatan integrasi IT 22 Level integrasi IT Level 4
Terwujudnya RSCM-FKUI to be the best Indeks kepuasan staf terhadap sistem
23 BL+17.5%
place to work dan lingkungan kerja
Persentase staf medik dengan kinerja
24 82%
ekselen
Terwujudnya budaya menolong dan Persentase staf non-medik dengan
25 34%
Berkinerja kinerja ekselen
Diukur tahun
26 Indeks budaya kinerja AHC RSCM-FKUI
2017
Persentase staf medik yang memiliki
27 62%
Terwujudnya staf yang memiliki perilaku integratif dan interdipiliner
kompetensi komprehensif dan kinerja Persentase staf non-medik yang
28 93%
yang unggul dengan pendekatan memiliki kompetensi sesuai
integrative dan interdisipliner Persentase pimpinan unit kerja yang
29 86%
memiliki kompetensi manajerial

Pagu anggaran untuk kegiatan di RSUPN-CM pada tahun 2016 adalah sebesar Rp
Rp 2.169.785.218.000,- sedangkan realisasinya Rp Rp 2.039.016.032.167 dengan
tingkat capaian 94.%. Khusus untuk kegiatan penelitian, pengembangan, pendidikan
dan pelatihan usulan tahun 2016 Rp 28.480.739.000 dengan realisasi sebesar Rp
27.114.177.306 dengan tingkat capaian 95%.

12
2.3. KEBIJAKAN DAN STRATEGI :

Dalam rangka menjalankan Tupoksi utamanya sebagai BLU sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 1672/Menkes/PER/XII/2005 tentang Organisasi dan tata
kerja Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo dalam pasal 2
disebutkan RSUPN-CM mempunyai tugas menyelenggarakan upaya penyembuhan
dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dan berkesinambungan
melalui peningkatan kesehatan dan pencegahan serta upaya rujukan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagaimana dimaksud pasal 2 juga
menyelenggarakan fungsi pelayanan medik dan pelayanan penunjang, pelayanan
keperawatan, pelayanan rujukan, pelayanan penunjang non medik, pengelolaan
sumber daya manusia RS, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, pelaksanaan
penelitian dan pengembangan, pelaksanaan administrasi dan keuangan. Untuk
menjalankan fungsi tersebut RSUPN-CM selalu melakukan beberapa perubahan dan
penyempurnaan kebijakan dan struktur organisasi yaitu menyempurnakan organisasi
dan tata kerja dengan membentuk beberapa unit kerja non struktural.

Beberapa kebijakan untuk menyempurnakan beberapa organisasi dan tata kerja


tersebut untuk mendukung pelayanan adalah sebagai berikut:

1. Upaya peningkatan mutu layanan yang berbasis pada keselamatan pasien dan
mutu dengan SK Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo nomor: HK
02.04/XI.3/3905/2016 tentang “Kejadian tidak diharapkan (KTD) /adverse event
RSUPN. Dr.Cipto Mangunkusumo”. Dalam hal ini rumah sakit melakukan analisis
data laporan insiden, yang terdiri dari:
a. Semua reaksi transfusi yang sudah dikonfirmasi
b. Semua kejadian serius akibat efek samping obat
c. Semua kesalahan pengobatan (medication error) yang significant pada
proses:
c.1. Prescribing
c.2. Trancribing
c.3. Dispensing
c.4. Administration
d. Semua perbedaan besar antara diagnosis pra operasi dan diagnosis pasca
operasi
e. Efek samping atau gambaran efek samping selama sedasi sedang dan
mendalam
f. Kejadian-kejadian lain misalnya infeksi yang berkaitan dengan perawatan
kesehatan atau wabah penyakit menular, fasilitas medik, pasien penelitian,
pemasangan implant, transplantasi organ.

2. Addendum perjanjian kerjasama antara RSUPN-CM dengan Fakultas


Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) tentang penyelenggaraan pendidikan
Utama FKUI, nomor: HK 05.01/XI.3/57.48/2016 dan nomor: 62/PKS/FK/UI/2016
dengan maksud tujuan:

13
a. Meningkatkan koordinasi antar RSUPN-CM dan FKUI, demi peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian melalui
penyamaan persepsi dan visi bersama yaitu menciptakan pengalaman
istimewa untuk semua melalui Academic Health System (AHC)
b. Menjadikan RSUPN-CM sebagai rumah sakit pendidikan Utama FKUI
secara eksklusif.

3. Dalam upaya pelaksanaan tertib administrasi diterbitkan SK Direktur RSUPN.


Dr. Cipto Mangunkusumo nomor: HK 02.04/XI.3/0077/2016 tentang “Pedoman
Penyusunan dan Pemberlakuan Kebijakan, Pedoman Pengorganisasian Unit
Kerja, Pedoman Pelayanan Unit Kerja, Panduan Pelayanan Unit Kerja, dan
Standar Prosedur Operasional di RSUPN-CM” Adapun tujuannya adalah:
a. Sebagai parameter untuk menilai mutu pelayanan
b. Untuk menjaga konsistensi penampilan kinerja atau kondisi tertentu dan
kemanan petugas serta lingkungan dalam melaksanakan suatu tugas atau
pekerjaan tertentu
c. Untuk menghindari kegagalan, kesalahan dan duplikasi kerja

4. Peraturan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor HK


02.04/XI.3/3395/2016 tentang “Penerapan Kewaspadaan Isolasi di RSUPN. Dr.
Cipto Mangunkusumo”.

5. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor HK


02.04/XI.3/3754/2016 tentang “Kejadian Sentinel”.

6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor:


HK.02.04/XI.3/13936/2016 tentang Kontrak Kinerja dan Penetapan Kinerja.

7. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor HK


02.04/XI.3/13938/2016 tentang “Panduan Penyusunan Rencana Kerja Tahunan
(RKT)”.

8. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor HK


02.04/XI.3/13942/2016 tentang “Pedoman Pelayanan Bagian Perencanaan
RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo”.

9. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor HK


02.04/XI.3/13931/2016 tentang “Panduan Penyusunan dan Evaluasi Renstra
RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo”.

10. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor HK
02.04/XI.3/13720/2016 tentang “Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK)
Bagian Perencanaan RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo”.

11. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor HK
02.04/XI.3/0832/2016 tentang “Pengelolaan Laporan Kegiatan Pelayanan
Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo”.

14
12. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor HK
02.04/XI.3/13937/2016 tentang “Panduan Penyusunan Laporan Kegiatan
Pelayanan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo”.

13. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor HK
02.04/XI.3/5899/2016 tentang “Kapasitas Tempat Tidur Berdasarkan Kelas
Perawatan Di RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo”.

14. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor HK
02.04/XI.3/13743/2016 tentang “Pembentukan Unit Pelayanan Kesehatan Mental
Terpadu RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo”
15. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor HK
02.04/XI.3/13934/2016 tentang “Pembentukan Unit Pelayanan Geriatri Terpadi
dan Paliatif RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo”
16. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor HK
02.04/XI.3/3744/2016 tentang “Pembentukan Unit Pelayanan Bedah Minimal
Invasif Surgery CMU3 Terpadu RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo”
17. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor HK
02.04/XI.3/0833/2016 tentang “Tim Aplikasi KPI Dashboard RSUPN Nasional Dr.
Cipto Mangunkusumo”
18. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor HK
02.04/XI.3/15541/2016 tentang “Insentif Bagi Peserta Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS 1) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di RSUPN.
Dr. Cipto Mangunkusumo
19. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor HK
02.04/XI.3/11402/2016 tentang “Rujukan Pemeriksaan Penunjang/ Tindakan
Keluar” RSUPN.Dr. Cipto Mangunkusumo.
Adapun tujuannya adalah:
a. Memberikan pelayanan pasien yang paripurna dan terintegrasi guna
menjamin keselamatan pasien
b. Menghindari terjadinya delay treatment dan
c. Bukan ditujukan sebagai pembanding

20. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor HK
02.04/XI.3/13723/2016 tentang “Tim Tatalaksana Nyeri” di RSUPN. Dr. Cipto
Mangunkusumo.
Adapun tujuannya:
a. Mempu memberikan tatalaksana nyeri kepada pasien yang membutuhkan
pelayanan nyeri secara cepat, tepat dan tanggap
b. Memberikan tatalaksana nyeri yang efektif dan terintegrasi kepada pasien
c. Memberikan tatalaksana nyeri sesuai dengan kebutuhan pasien
d. Memberikan pelayanan nyeri yang berkesinambungan selama 24 jam
e. Meningkatkan kepuasan pasien

15
21. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor HK
02.04/XI.3/25841/2016 tentang “Ronde Manajemen dan Keselamatan Pasien”
RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo

22. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor HK
02.04/XI.3/11408/2016 tentang “Pengelolaan Troli dan Tas Emergensi” di
RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo
Adapun tujuannya:
a. Memastikan semua alat kedokteran dan perbekalan farmasi yang tersedia
dalam troli dan tas emergensi saat dibutuhkan pasien
b. Memastikan alat kedokteran berfungsi secara benar dan obat belum
kadaluarsa pada saat digunakan
c. Meningkatkan mutu pelayanan dan keselatan pasien

23. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor HK
02.04/XI.3/11398/2016 tentang “Tim Medis Reaksi Cepat (TMRC)” RSUPN. Dr.
Cipto Mangunkusumo

24. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor HK
02.04/XI.3/7839/2016 tentang “Tim Case-Mix” RSUPN. Dr. Cipto
Mangunkusumo

25. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor
HK.02.04/XI.3/13728/2016 tentang “Tim Advokasi Transplantasi Organ dan
Jaringan Antara Pendonor dan Penerima (Resipien)” di RSUPN. Dr. Cipto
Mangunkusumo

26. SKB No HK.02.05/XI.3//9166/2016 tentang “Tim Transplantasi Organ dan


Jaringan Terpadu” di RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo

27. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor
HK.02.04/XI.3/8934/2016 tentang “Pedoman Pelayanan Unit Pelayanan Jantung
Terpadu“ di RSUPN. Dr.Cipto Mangunkusumo

28. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor
HK.02.04/XI.3/8933/ 2016 tentang “Pedoman Pelayanan Unit Pelayanan Gawat
Darurat” di RSUPN. Dr.Cipto Mangunkusumo

29. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor
HK.02.04/XI.3/8935/2016 tentang “Pedoman Pelayanan Unit Pelayanan Unit
Rawat Inap Terpadu Ged.A” di RSUPN. Dr.Cipto Mangunkusumo

30. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor
HK.02.04/XI.3/8932/2016 tentang “Pedoman Pelayanan Unit Pelayanan
Terpadu Pusat Kesehatan Ibu dan Anak RSCM Kiara ” di RSUPN. Dr. Cipto
Mangunkusumo

16
31. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor
HK.02.04/XI.3/8936/2016 tentang “Pedoman Pelayanan Unit Pelayanan Unit
Rawat Jalan Terpadu” di RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo

32. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo


Nomor HK.02.04/XI.3/16599/2016 tentang “Pedoman Pelayanan Unit Pelayanan
Terpadu RSCM Kencana” di RSUPN. Dr.Cipto Mangunkusumo

33. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor
HK.02.04/XI.3/13944/2016 tentang “Kebijakan Proses Pendaftaran Pasien” di
RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo

34. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo


Nomor HK.02.04/XI.3/11677/2016 tentang “Clinical Pathway” di RSUPN.
Dr.Cipto Mangunkusumo

35. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor
HK.02.04/XI.3/0715/2016 tentang “Penyusunan Panduan Praktik Klinik, Clinical
Pathway dan Protokol Pelayanan Kesehatan di RSUPN. Dr. Cipto
Mangunkusumo

36. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor
HK.02.04/XI.3/8941/2016 tentang “Tindakan Invasif Risiko Tinggi Diluar Kamar
Operasi ” di RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo

37. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor
HK.02.04/XI.3/8802/2016 tentang “Panduan Pelayanan Sedasi” di RSUPN.
Dr. Cipto Mangunkusumo

38. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor
HK.02.04/XI.3/8937/2016 tentang “Pedoman Pelayanan Bedah Terintegrasi” di
RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo

39. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor
HK.02.04/XI.3/11407/2016 tentang “Pedoman Pelayanan Tata Laksana
Sepsis” di RSUPN. Dr.Cipto Mangunkusumo

40. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor
HK.02.04/XI.3/25401/2016 tentang “Tim Layanan Berhenti Merokok Terpadu” di
RSUPN. Dr.Cipto Mangunkusumo

41. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor
HK.02.04/XI.3/13724/2016 tentang “Pedoman Manajemen Flow Pasien” di
RSUPN. Dr.Cipto Mangunkusumo

42. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor
HK.02.04/XI.3/13434/2016 tentang “Tim Penyusunan Revisi Kebijakan dan

17
Standard Prosedur Operasional (SPO) dan Dokter Penanggung Jawqab Pasien”
di RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo

43. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor
HK.02.04/XI.3/15888/2016 tentang “Pemberlakuan Pedoman Pelayanan
Kesehatan ” di RSUPN. Dr.Cipto Mangunkusumo

44. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor
HK.02.04/XI.3//8702/2016 tentang “Pemberian Pelayanan yang Seragam ” di
RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo

45. Surat Keputusan Direktur Utama RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor
HK.02.04/XI.3/8933/2016 tentang “Penetapan Alat Kedokteran Kritikal/High
Risk” di RSUPN. Dr.Cipto Mangunkusumo

Usaha tersebut diatas untuk menyesuaikan tuntutan pelayanan kesehatan serta


perkembangan manajemen sehingga pelaksanaannya menjadi seamless dan
menyesuaikan dengan berbagai peraturan perundang-undangan, hal ini juga sejalan
dengan standar akreditasi internasional; Joint Commission International (JCI).

18
BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. PENGUKURAN DAN ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA

Pengukuran kinerja dilakukan untuk membandingkan tingkat kinerja yang dicapai


dengan rencana tingkat capaian (target) dengan menggunakan KPI atau indikator
kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui
sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh
RSUPN-CM dalam kurun waktu Januari sampai dengan Desember 2016.

Tahun 2016 merupakan tahun kedua pelaksanaan Renstra RSCM-FKUI 2015-2019,


adapun pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan melihat hasil capaiannya
yang dibandingkan dengan target yang telah dikontrak kinerjakan antara Dirjen
Pelayanan Kesehatan dengan Direktur Utama RSUPN-CM.

Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi masing-masing


indikator kinerja (KPI), sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan program/
kegiatan di masa yang akan datang agar setiap program/ kegiatan yang
direncanakan dapat lebih berhasil dan berdaya guna. Pengukuran kinerja ini juga
dimaksudkan untuk mengetahui kinerja RSUPN-CM khususnya dibandingkan
dengan target di dalam rencana strategis. Manfaat pengukuran kinerja antara lain
untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang
pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan dalam dokumen key performance indikator (KPI) atau indikator
kinerja bersama antar RSUPN-CM dengan FKUI.

Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh RSUPN-CM dalam
rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Sasaran
strategis tersebut adalah sebagai berikut:

1. Terwujudnya strategic public private partnership


2. Terwujudnya Cost – containment dalam pendidikan, layanan dan riset
3. Terwujudnya kepuasan stakeholder
4. Terwujudnya pelayanan, pendidikan dan riset yang ekselen
5. Terwujudnya kelembagaan AHC
6. Terakreditasi Nasional dan Internasional
7. Terwujudnya pusat unggulan riset, pelayanan dan pendidikan yang terintegrasi
8. Terwujudnya sistem jaringan pelayanan dan pendidikan menuju RSCM-FKUI
sebagai acute academic tertiary care
9. Terwujudnya pendidikan dokter spesialis dalam rangka menunjang layanan
primer

19
10. Terwujudnya sistem advokasi yang efektif kepada stakeholder
11. Terwujudnya sistem tata kelola dan penjaminan mutu di tingkat unit kerja
12. Terwujudnya proses bisnis yang seamless dan terintegrasi
13. Terwujudnya percepatan percepatan integrasi IT
14. Terwujudnya RSCM-FKUI to be the best place to work
15. Terwujudnya budaya menolong dan berkinerja
16. Terwujudnya staf dengan memiliki kompetensi komprehensif yang unggul
dengan pendekatan integratif dan interdisipliner

Adapun Realisasi capaian indikator kinerja, target Indikator Kinerja serta capaian
tahun 2016 yang telah dikontrak kinerjakan antara Dirjen Pelayanan Kesehatan
dengan Direktur utama dibandingkan capaian tahun 2015 dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:

Tabel 3.1. Realisasi capaian indikator kinerja, target tahun 2016 dibandingkan
tahun 2015

Target Capaian
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Capaian 2015 Target 2017
2016 2016
Terwujudnya kepuasan 1 Tingkat kepuasan pasien 81,5% 82% 84,27% 85%
stakeholder
2 Tingkat kepuasan peserta didik 69,60% 70% 76,05% 72%
Terwujudnya Jumlah translational
pelayanan, pendidikan 3 /operasional research yang 11 11 13 14
dan riset yang ekselen diterapkan dalam layanan
Trend
Meningkat
(KPI %
Persentase kasus sulit yang
pasien paliatif
berhasil ditangani (survive atau
4 100% BL 94,79% yang dikelola
meninggal dengan kualitas
sesuai
yang baik)
dengan SPO
pelayanan
paliatif)
62,15 (KPI “%
lulusan yang
Persentase lulusan tepat waktu
mendapatkan
5 yang mendapatkan BL 31,29% 35%
pengalaman dan
pengalaman lebih
kompetensi lebih
dari standar”)
1. Gamma knife
2. Tomoteraphy
Persentase KSO yang
Terwujudnya strategic 3. Brachiterapy (
pembiayaannya bekerja sama
Public Private 6 KPI” jumlah 100% 100% 100%
dengan pihak swasta (≤5M)
Partnership layanan baru
yang ditelaah
yang
pembiayaannya
Terwujudnya cost Tingkat kewajaran biaya
containment dalam 7 pelayanan, pendidikan dan 95,95% 95,95% 98% 95,95%
pendidikan, layanan riset berbasis cost containment
dan riset 8 Tingkat efisiensi anggaran 10% 10% 13,43% 7%

20
Target Capaian
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Capaian 2015 Target 2017
2016 2016
1. Terbentuknya
tim advokasi
Terbentuk
Terbentuk
nya Manual book
2. Terbentuknya nya
Terbitnya dasar hukum struktur dan SK
9 kebijakan dan struktur
Terwujudnya pembentukan AHC organisasi Rektor
SPO operasional organisasi
Kelembagaan AHC resmi
3. Renstra resmi
bersama

Persentase proses bisnis


10 5/11 5/11 5/11 8/11
terintegrasi yang dikelola AHC
11 JCI Sustainability Acredited Acredited Sustainability
S1 telah
terakreditasi
sedangkan untuk
Terakreditasi Sp1 tidak ada 100 % dari 6
International akreditasi AUN prodi
12 Akreditasi LAM-PTKes Persiapan Persiapan
yang ada adalah mendapatkan
akreditasi nilai A
LAMPT-Kes
dengan target
persiapan
Terwujudnya pusat
Jumlah pusat unggulan riset,
unggulan riset,
pelayanan dan pendidikan
pelayanan dan 13 3 3 4 5
yang terintegrasi dengan
pendidikan yang
kinerja ekselen
terintegrasi
Terwujudnya system Jumlah RS binaan yang mampu
14 7 7 7 7
jaringan pelayanan dan menjadi RS rujukan balik
pendidikan menuju
Jumlah program pendidikan
RSCM –FKUI sebagai
15 pelatihan RS jejaring yang 12 12 16 17
acute academic tertiary
dilaksanakan RSCM-FKUI
care
5 (KPI “Jumlah
Terwujudnya lulusan yang
pendidikan dokter bekerja di
Jumlah dokter spesialis baru
spesialis dalam rangka 16 system jejaring BL 6 9
FKUI yang bekerja di RSUD
menunjang layanan kesehatan
primer primer RSCM-
FKUI”)
Terwujudnya sistem Jumlah hasil kajian strategis
advokasi yang efektif 17 yang dipakai untuk advokasi ke 1 1 2 3
kepada stakeholder stakeholder
Persentase unit kerja (Unit &
Dept) yang mendapatkan nilai
ekselen (tata kelola ISO,
18 leadhership, continous 66,67% 70% 73,97% 70%
Terwujudnya sistem
improvement, integrasi
tata kelola dan
pendidikan, pelayanan, dan
penjaminan mutu
riset
ditingkat unit kerja
Persentase unit kerja
melaksanakan RTL (rencana
19 100% 100% 100% 100%
tindak lanjut) audit mutu
internal dan tracer

21
Target Capaian
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Capaian 2015 Target 2017
2016 2016
Persentase unit kerja yang
20 capaian indikator medik 85,81% 85,81% 81.39% 75%
ekselen
Terwujudnya proses Jumlah BTP (Break Through
bisnis yang seamless 21 Project) yang berhasil 10 10 11 10
dan terintegrasi diimplementasikan
Terwujudnya
22 Level integrasi IT Level 3-4 Level 4 Level 4 Level 4
percepatan integrasi IT
Terwujudnya RSCM-
Indeks kepuasan staf terhadap BL+17.5
FKUI to be the best 23 13,70% 34,40% BL + 22,5%
system dan lingkungan kerja %
place to work
Persentase staf medik dengan
24 82% 82% 95% 90%
kinerja ekselen
Terwujudnya budaya Persentase staf non-medik
25 34% 34% 51% 44,50%
menolong dan dengan kinerja ekselen
Berkinerja Diukur Diukur
Indeks budaya kinerja AHC
26 53,16% tahun tahun 68,16%
RSCM-FKUI
2017 2017
Persentase staf medik yang
Terwujudnya staf yang 27 memiliki perilaku integratif dan 62% 62% 88% 70%
memiliki kompetensi interdipiliner
komprehensif dan Persentase staf non-medik
kinerja yang unggul 28 yang memiliki kompetensi 93% 93% 96% 98%
dengan pendekatan sesuai
integrative dan Persentase pimpinan unit kerja
interdisipliner 29 yang memiliki kompetensi 86% 86% 92% 90%
manajerial

Pada tahun 2016 ada 2 KPI yang dihapus dalam kontrak kinerja dengan Kemenkes
RI yaitu:
1. Jumlah jenis kasus baru yang menjadi model (pelayanan, Penelitian, Pendidikan)
Alasannya: karena kasus sulit tidak dapat diterapkan untuk seluruh pasien
dengan dignosis yang sama sebab perlakukan setiap pasien dengan kasus sulit
berbeda sehingga tidak bisa dijadikan model.
Pada tahun 2015 KPI ini tercapai dari target yaitu 1 (Transplantasi hati)

2. Persentase rujukan dari RS Binaan ke RSCM-FKUI yang tidak tepat.


Alasannya: saat ini validitas capaian KPI ini masih dipertanyakan karena masih
terdapat data yang dilaporkan langsung berdasarkan laporan dari URJT yang
mengumpulkan data berdasarkan 144 diagnosis bukan berdasarkan kriteria yang
ditetapkan oleh Departemen, untuk menetapkan kriteria ini membutuhkan waktu
yang cukup panjang, KPI ini sementara tetap diturunkan ke Departemen, pada
peride tahun 2015 KPI ini tercapai yaitu 12,40 % dari target 40%.

Hambatan-hambatan secara keseluruhan yang terjadi antara lain dikarenakan


pagu anggaran yang tersedia tidak sesuai dengan usulan RBA dari unit kerja
tahun 2016 sebesar Rp 2.600.000.000.000,- sedangkan pagu anggaran yang ada

22
yaitu sebesar Rp. 2.169.785.218.000 sehingga ada beberapa program dan
layanan unggulan tidak dapat terealisasi terkait dengan keterbatasan alokasi
anggaran tersebut. Selain terdapat potensi defisit anggaran karena:

1. Tidak tercapainya target pendapatan unit kerja, dibandingkan dengan


pendapatan yang ada
2. Tarif JKN lebih rendah dari pada tarif rumah sakit
3. Lambatnya pembayaran oleh semua penjamin
4. Tidak terpenuhinya seluruh kebutuhan belanja operasional dan modal yang
diajukan oleh RSUPN-CM ke Kemenkes

Dari hambatan-hambatan tersebut maka diambil langkah strategi sebagai berikut:


 Mempercepat penagihan ke pihak penjamin
 Dicanangkan efesiensi sebesar 10% yang dijadikan KPI korporat
 Dilakukan bimbingan teknis kepada unit kerja pada saat penyusunan RKT dan
RBA 2016, dengan prinsip memprioritaskan program dan layanan unggulan
yang mendongkrak pendapatan, berdasarkan hasil target KPI unit kerja.
 Melakukan terobosan dengan mengusulkan penambahan belanja modal rupiah
murni, contoh pembangunan PKIA, PGN, CMHC

Di bawah ini adalah pengukuran indikator BLU dengan menggunakan acuan


lampiran surat Setditjen Bina Upaya Kesehatan (BUK) nomor surat :
PR.03.02/I.1/4467/2015 tanggal 26 Agustus 2015.

Tabel 3.2. Penilaian kinerja area klinis, area manajerial, dan indikator keuangan
2016 dibandingkan tahun 2015

RSUPN. DR. CIPTO MANGUN KUSUMO


A. Area Klinis

SKOR TOTAL SKOR


Hasil
No. INDIKATOR AREA KLINIS BOBOT
Perhitungan 2015 2016 2015 2016

ada 20 CP yang
Kepatuhan
0,022 terintegrasi 100 100 2,20 2,20
1 terhadap Clinical
Pathway (CP) dalam RM dan
dievaluasi

Kepatuhan
Standar Yang diukur
terhadap adalah jumlah
pelayanan pasien jatuh
Presentase Kejadian
dibagi jumlah 100 100 2,20 2,20
2 pasien jatuh 0,022
hari rawat
pasien dalam 1
bulan dikali
1000 atau per
jumlah

23
SKOR TOTAL SKOR
Hasil
No. INDIKATOR AREA KLINIS BOBOT
Perhitungan 2015 2016 2015 2016

kunjungan
pasien (rawat
jalan) dalam 1
bulan ==> 0,002

Penerapan
keselamatan 100% 100 100 2,20 2,20
3 0,022
operasi

Kepatuhan
penggunaan
88,96% 100 100 2,20 2,20
4 Formularium 0,022
Nasional (Fornas)

Tidak adanya
kejadian operasi 0,00 100 100 2,20 2,20
5 0,022
salah sisi

0,15 100 100 2,20 2,20


6 Dekubitus 0,022

Infeksi Saluran
0,21 100 100 2,20 2,20
7 Kencing (ISK) 0,022

Infeksi Daerah
0,72 100 100 2,20 2,20
8 Pengendalian Operasi (IDO) 0,022
Infeksi di RS

Ventilator
Assosiated 2,18 100 100 2,00 2,00
9 0,020
pneumonia (VAP)

0,07 100 100 2,20 2,20


10 Phlebitus 0,022

Nett Death Rate


33,91 o/oo 75 75 1,65 1,65
11 (NDR) 0,022
Capaian
Indikator
Medik Kematian Pasien di
0,86 100 100 2,20 2,20
12 IGD 0,022

Capaian
0,64% 100 100 2,20 2,20
13 Indikator Angka Kematian Ibu 0,022
Medik

24
SKOR TOTAL SKOR
Hasil
No. INDIKATOR AREA KLINIS BOBOT
Perhitungan 2015 2016 2015 2016

Kejadian Nyaris
Cidera Peresepan
0,01% 100 100 2,20 2,20
14 Obat (Medication 0,022
Error)

Waktu lapor Hasil


Test Kritis 100% 100 100 2,20 2,20
15 0,022
Radiologi

Waktu lapor Hasil


Test Kritis 80,86 75 50 1,65 1,10
16 0,022
Laboratorium

JUMLAH SKOR ASPEK PELAYANAN


0,35 33,90 33,35
(1+2)

B. Area Manajerial
SKOR TOTAL SKOR
Hasil
No. INDIKATOR AREA MANJERIAL BOBOT
Perhitungan 2015 2016 2015 2016

Bed Occupacy Rate 0,022 69,64 100 75 2,20 1,65


17 Utilisasi
(BOR)

Kepuasan
0,022 85,02 75 100 1,65 2,20
18 Pelanggan (KP)

Kepuasan
Pelanggan
Kecepatan Respon
Terhadap Komplain 0,022 100% 100 100 2,20 2,20
19
(KRK)

Emergency
Response Time 0,022 113 menit 100 100 2,20 2,20
20
Rate2 (ERT)
Ketepatan
Waktu
Pelayanan Waktu Tunggu
Rawat Jalan 0,022 81 menit 75 50 1,65 1,10
21
(WTRJ)

Ketepatan Waktu Tunggu


< 2 hari
Waktu Operasi Elektif 0,022 75 100 1,65 2,20
22 Pelayanan (33:10)
(WTE)

25
SKOR TOTAL SKOR
Hasil
No. INDIKATOR AREA MANJERIAL BOBOT
Perhitungan 2015 2016 2015 2016

Ketepatan Waktu Tunggu


Waktu Pelayanan 0,022 1:36:00 100 100 2,20 2,20
23 Pelayanan Radiologi (WTPR)

Waktu Tunggu
Pelayanan
0,022 2 jam 6 menit 100 75 2,20 1,65
24 Laboratorium
(WTPL)

Waktu tunggu
Pelayanan Resep 0,020 22 menit 100 100 2,00 2,00
25
Obat Jadi (WTOJ)

Pengembalian
Rekam Medik
0,022 82,68% 100 100 2,20 2,20
26 lengkap dalam 1 x
24 jam (PRM)

% Staf di area kritis


yang mendapat
SDM 0,022 69% 100 100 2,20 2,20
27 pelatihan 20 jam /
orang per tahun

% Tingkat
0,022 92% 100 100 2,20 2,20
28 Kehandalan sarpras
Sarana
Prasarana

Tingkat Penilaian
0,022 Biru 2,20 2,20
29 Proper 100 100

Level IT yang
0,022 Integrated 2 1,76 1,76
30 IT terintegrasi 80 80

% Penelitian yang
0,022 1,20 50 50 1,10 1,10
31 Pendidikan dipublikasikan

Rasio Dosen
Pendidikan
dengan Mahasiswa 0,022 1:1 100 100 2,20 2,20
32
Kedokteran

JUMLAH SKOR ASPEK PELAYANAN (1+2) 0,35 32,01 31,26

26
Area Keuangan
Skor Skor
No Sub Aspek / Indikator
2015 2016
1 Rasio Keuangan
A Rasio Kas / RK (Cash Ratio) 2.00 0,50
B Rasio Lancar/RL (Current Ratio) 1.50 0.50
C Periode Penagihan Piutang/PPP (Collection Period) 2.00 2.00
D Perputaran Aset Tetap/PAT (Fixed Asset Turnover) 2.00 2.00
E Imbalan atas Aktiva Tetap/ROA (Return on Asset) 0 0.00
F Imbalan Ekuitas/ROE (Return on Equity) 0 0.00
G Perputaran Persediaan/PP (Inventory Turnover) 2.00 2.00
H Rasio Pendapatan PNBP thd Biaya Operasional/PB 2.50 2.50
I Rasio Subsidi Biaya Pasien/SPB 2.00 2.00
Jumlah 14.00 11.50
2 Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU 10.00 10.00
A Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Definitif 2.00 2.00
B Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan 2.00 1.00
Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU
C 1.00 2.00
(SP3B BLU)
D Tarif Layanan 1.00 1.00
E Sistem Akuntansi 1.00 1.00
F Persetujuan Rekening 0.50 0.50
G SOP Pengelolaan Kas 0.50 0.50
H SOP Pengelolaan Piutang 0.50 0.50
I SOP Pengelolaan Utang 0.50 0.50
J SOP Pengadaan Barang dan Jasa 0.50 0.50
K SOP Pengelolaan Barang Inventaris 0.50 0.50
Total 24.00 21.50

Area Keuangan : 21.50


Area Klinis : 33.35
Area Manajerial : 31.26
=========(+)
TOTAL : 86,11

Tingkat Kesehatan BLU tahun 2016 masuk ke dalam kategori “Memuaskan” dengan
nilai “A”, atas dasar total penjumlahan seluruh indikator BLU yang meliputi area klinis,
area manajerial, dan indikator kinerja keuangan 86,11, yang menurunan dibandingkan
tahun 2015 (89.91) dengan menggunakan indikator dan area baru.

Untuk realisasi capaian kinerja yang telah dikontrak kinerjakan

27
Tabel 3.3. Realisasi Capaian Indikator Kinerja RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
Tahun Anggaran 2016 dengan target jangka menengah (tahun 2017):
SASARAN Capaian Target Capaian
INDIKATOR KINERJA Target 2017 Target 2019
STRATEGIS 2015 2016 2016

Terwujudnya 1 Tingkat kepuasan pasien 81,5% 82% 84,27% 85% 91%


kepuasan
stakeholder Tingkat kepuasan peserta
2 69,60% 70% 76,05% 72% 75%
didik

Terwujudnya Jumlah translational


pelayanan, 3 /operasional research yang 11 11 13 14 6
pendidikan dan diterapkan dalam layanan
riset yang Trend
ekselen Meningkat
(KPI % pasien
Persentase kasus sulit
paliatif yang
yang berhasil ditangani
4 100% BL 94,79% dikelola 80%
(survive atau meninggal
sesuai dengan
dengan kualitas yang baik)
SPO
pelayanan
paliatif)
62,15 (KPI “%
lulusan yang
Persentase lulusan tepat
mendapatkan
5 waktu yang mendapatkan BL 31,92% 35% 22%
pengalaman dan
pengalaman lebih
kompetensi lebih
dari standar”)
1. Gamma knife
2. Tomoteraphy 3.
Terwujudnya Persentase KSO yang Brachiterapy ( KPI”
strategic Public pembiayaannya bekerja jumlah layanan baru
6 100% 100% 100% Kamus berbeda
Private sama dengan pihak swasta yang
Partnership (≤5M) yang ditelaah pembiayaannya
berbasis PPP
(>10M)
Terwujudnya Tingkat kewajaran biaya
cost containment pelayanan, pendidikan dan
7 95,95% 95,95% 98% Kamus berbeda
dalam riset berbasis cost 95,95%
pendidikan, containment
layanan dan riset 8 Tingkat efisiensi anggaran 10% 10% 13,43% 7% 7%
1. Terbentuknya tim
Terbentukn Terbentuknya
advokasi Terbentuknya
ya struktur Manual book juknis SDM,
Terbitnya dasar hukum 2. Terbentuknya struktur
9 organisasi dan SK Rektor Sarpras, dan
Terwujudnya pembentukan AHC kebijakan dan SPO organisasi
resmi Pengadaan
Kelembagaan operasional resmi
AHC 3. Renstra bersama
Persentase proses bisnis
10 terintegrasi yang dikelola 5/11 5/11 5/11 8/11 11/11
AHC
Re-acredited
11 JCI Sustainability Acredited Acredited Sustainability
AMC

S1 telah terakreditasi
Terakreditasi 100 % dari 6
sedangkan untuk Sp1 100% dari prodi
International tidak ada akreditasi prodi
12 Akreditasi LAM-PTKes Persiapan Persiapan mendapatkan
AUN yang ada adalah mendapatkan
nilai A
akreditasi LAMPT-Kes nilai A
dengan target
persiapan

28
SASARAN Capaian Target Capaian
INDIKATOR KINERJA Target 2017 Target 2019
STRATEGIS 2015 2016 2016

Terwujudnya Jumlah pusat unggulan


pusat unggulan riset, pelayanan dan
riset, pelayanan 13 pendidikan yang 3 3 4 5 2
dan pendidikan terintegrasi dengan kinerja
yang terintegrasi ekselen

Terwujudnya Jumlah RS binaan yang


system jaringan 14 mampu menjadi RS 7 7 7 7 12
pelayanan dan rujukan balik
pendidikan
Jumlah program
menuju RSCM –
pendidikan pelatihan RS
FKUI sebagai 15 12 12 16 17 19
jejaring yang dilaksanakan
acute academic
RSCM-FKUI
tertiary care

Terwujudnya
5 (KPI “Jumlah
pendidikan
Jumlah dokter spesialis lulusan yang
dokter spesialis
16 baru FKUI yang bekerja di bekerja di system BL 6 9 12
dalam rangka
RSUD jejaring kesehatan
menunjang
primer RSCM-
layanan primer
FKUI”)
Terwujudnya
Jumlah hasil kajian
sistem advokasi
strategis yang dipakai
yang efektif 17 1 1 2 3 1
untuk advokasi ke
kepada
stakeholder
stakeholder

Persentase unit kerja (Unit


& Dept) yang mendapatkan
nilai ekselen (tata kelola
18 ISO, leadhership, 66,67% 70% 73,97% 70% 75%
continous improvement,
integrasi pendidikan,
Terwujudnya pelayanan, dan riset
sistem tata kelola
dan penjaminan Persentase unit kerja
mutu ditingkat melaksanakan RTL
unit kerja 19 (rencana tindak lanjut) 100% 100% 100,00% 100% 100%
audit mutu internal dan
tracer

Persentase unit kerja yang


20 capaian indikator medik 85,81% 85,81% 72,24% 86% 90%
ekselen

Terwujudnya
Jumlah BTP (Break
proses bisnis
21 Through Project) yang 10 10 11 10 10
yang seamless
berhasil diimplementasikan
dan terintegrasi

Terwujudnya
percepatan 22 Level integrasi IT Level 3-4 Level 4 Level 4 Level 4 Level 5
integrasi IT

Terwujudnya
Indeks kepuasan staf
RSCM-FKUI to
23 terhadap system dan 13,70% BL+17.5% 34,40% BL+22,5% BL+30%
be the best place
lingkungan kerja
to work

29
SASARAN Capaian Target Capaian
INDIKATOR KINERJA Target 2017 Target 2019
STRATEGIS 2015 2016 2016

Persentase staf medik


24 82% 82% 95% 90% 100%
dengan kinerja ekselen
Terwujudnya
budaya Persentase staf non-medik
25 34% 34% 51% 44,50% 11,5%
menolong dan dengan kinerja ekselen
Berkinerja
Indeks budaya kinerja AHC Diukur tahun Diukur
26 53,16% 68,16% 73,16%
RSCM-FKUI 2017 tahun 2017

Terwujudnya staf Persentase staf medik


yang memiliki 27 yang memiliki perilaku 62% 62% 88% 70% 100%
kompetensi integratif dan interdipiliner
komprehensif Persentase staf non-medik
dan kinerja yang 28 yang memiliki kompetensi 93% 93% 96% 98% 100%
unggul dengan sesuai
pendekatan Persentase pimpinan unit
integrative dan 29 kerja yang memiliki 86% 86% 92% 90% 100%
interdisipliner kompetensi manajerial

Dari tabel di atas capaian KPI per sasaran strategis tahun 2016 jika dibandingkan
dengan target 2016, capaian 2015, dan target 2017 dapat digambarkan sebagai
berikut:

Sasaran strategis terwujudnya stakeholder:

a. KPI Tingkat kepuasan pasien

Pencapaian KPI No.1: Tingkat Kepuasan Pasien


Tahun 2016
90% 84,27% 85%
79%
82% 82%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
0%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Target Capaian

30
Tantangan:
RSUPN-CM sebagai pusat pendidikan kedokteran dan rujukan tidak boleh menolak
pasien, hal ini tentu saja berdampak kepada jumlah pasien yang datang ke RSUPN-
CM tidak hanya banyak tetapi juga sebagian besar memerlukan penanganan yang
komperhensif sehingga beberapa tantangan dibawah ini perlu menjadi perhatian:
1. Kecepatan pelayanan dan prosedur pelayanan yang masih perlu ditingkatkan.
2. Sistem alur pelayanan yang belum seamless.
3. RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo sebagai rumah sakit pendidikan tidak terelakan
dari sistem konsultasi berjenjang dan pasien menjadi model pendidikan.

Upaya strategis :
1. Percepatan pelayanan pasien dengan pemantauan ketat jadwal dokter yang
berdampak pada penilain DPJP.
2. Jika ada DPJP yang berhalangan pada jadwal praktek/visite pasien, maka
dicarikan DPJP pengganti sesuai SPO yang terdapat dalam buku pedoman
DPJP.
3. Unit pelayanan terpadu menyusun alur pelayanan beserta standart-standart yang
harus diterapkan disetiap titik alur.
4. Pelatihan-pelatihan yang terkait dengan pelayanan prima untuk meningkatkan
kecepatan pelayanan dan efisiensi prosedur pelayanan.
5. Monitoring dan evaluasi kesesuaian alur pelayanan.
b. KPI Tingkat kepuasan peserta didik

Pencapaian KPI No.2: Tingkat Kepuasan Peserta Didik


Tahun 2016
80% 76,05%
72%
70% 70%
70%
60%
60%

50%

40%

30%

20%

10%
0%
0%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Target Capaian

31
Tantangan untuk mencapai KPI tersebut adalah :
1. Beban kerja pelayanan dan penelitian staf medik
2. Standarisasi pembuatan kurikulum dan BRP baru sedang dikerjakan oleh semua
prodi sehingga beberapa prodi belum memiliki BRP
3. Bervariasinya program studi pendidikan dokter spesialis FKUI-RSCM
4. Masih terbatasnya sarana prasarana kamar jaga PPDS

Adapun langkah strategis yang dilakukan adalah:


1. Mengadakan FGD (Focus group discussion) untuk elaborasi yang dimaksudkan
PPDS dengan “tugas tidak semestinya“ pada survey kepuasan peserta didik
selanjutnya , masalah ini di elaborasi dalam bentuk pertanyaan tambahan .
2. Pembuatan buku kurikulum dan BRP prodi.
3. Sosialisasi jam kerja berdasarkan SK PPDS ke KPS.
4. Pengadaan renovasi kamar jaga koass, pembuatan lounge jaga PPDS di IGD.
5. Penyelenggaraan pelatihan Clinical teacher staf mengenai umpan balik
konstruktif
6. Pengadaan makanan PPDS di IGD disajikan dalam bentuk kotak sesuai jumlah
PPDS jaga
7. Penyediaan Wifi RSUPN-CM
8. PPDS harus memiliki asuransi (BPJS) atau lainnya) sejak saat masuk RSUPN-
CM

32
Sasaran strategis terwujudnya pelayanan, pendidikan dan riset yang ekselen:

a. KPI Jumlah translational/operasional research yang diterapkan dalam


layanan

Pencapaian KPI No.3 : Jumlah Translational/Operasional Research yang


Diterapkan dalam Layanan
Tahun 2016
16
14
14 13

12 11 11

10

6
4
4

0
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Target Capaian

Tantangannya:
1. Kesulitan unit kerja dalam mengimplementasikan dari hasil penelitian ke dalam
dokumen baik SK/IK/CP/PPK
2. Tidak ada unit yang menelaah kesesuaian hasil penelitian dengan
implementasinya.
3. Unit kerja merasa belum menerima feedback terhadap PPK tahun 2016 yang di
kirimkan ke Komite Medik

Pada tahun 2016 KPI ini tercapai dengan melaksanakan upaya strategis
1. Workshop PPK oleh CEEBM
2. Pendampingan pembuatan implementasi untuk penelitian operasional yang
dibiayai oleh RSCM
3. Masukan tahun 2017 perlu adanya unit yang menelaah kesesuaian PPK hasil
penelitian dengan implementasinya bersama Bidang Pelayanan Medik dll

33
b. KPI Persentase kasus sulit yang berhasil ditangani (survive atau meninggal
dengan kualitas yang baik)

Pencapaian KPI No.4: Persentase Kasus Sulit Yang Berhasil


Ditangani (Survive Atau Meninggal Dengan Kualitas Yang Baik)
Tahun 2016
Trend Meningkat
150% KPI:% pasien paliatif yg
100% 94,79% dikelola sesuai dengan
100% 70% SPO pelayanan paliatif
50%
BL 0%
0%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Target Capaian

Tantangan pencapaian KPI tersebut adalah :


1. Masih tahap penguatan tim paliatif
2. Awairenes DPJP terhadap pelayanan paliatif masih rendah
3. Unit paliatif belum berdiri sendiri
Langkah strategis yang dilakukan adalah:
1. Kasus sulit diselesaikan dengan pembahasan interdisipliner
2. Disusunnya rencana perawatan pasien secara interdisipliner dengan melibatkan
tim paliatif
3. Sarana dan prasarana menunjang kegiatan tersebut
4. Fungsi manajemen unit pelayanan terpadu yang proaktif
5. Sosialisasi berkala tentang pelayanan paliatif

c. KPI Persentase lulusan tepat waktu yang mendapatkan pengalaman lebih

Pencapaian KPI No. 5 : Persentase Lulusan Tepat Waktu Yang


Mendapatkan Pengalaman Lebih Tahun 2016
40% 35%
31,92%
30%

20%

10%
BL 0%
0%
Tahun 2016 Tahun 2017

Target Capaian

Tantangan:
1. Program studi tidak mengumpulkan data tepat pada waktunya
2. Program Studi kurang memahami kamus KPI sehingga ada beberapa prodi yang
harus melakukan revisi terkait data lulusan

34
Upaya strategis yang perlu dilakukan:
1. Follow up program studi lebih intens agar program studi dapat mengumpulkan
data tepat waktu
2. Kamus KPI diperjelas sehingga tidak menimbulkan kerancuan pada program
studi
Sasaran strategis terwujudnya strategic public private partnership

a. KPI Persentase KSO yang pembiayaannya bekerjasama dengan pihak swasta


(≥5M) yang ditelaah

Pencapaian KPI No.6 : Persentase KSO yang pembiayaannya


bekerjasama dengan pihak swasta (≤5M) yang ditelaah Tahun
2016
150%
100% 100% 100%
100%

50%
0%
0%
Tahun 2016 Tahun 2017

Target Capaian

Tantangan untuk mencapai target KPI di atas adalah:


1. Menyediakan data yang benar (proyeksi yang tepat) dibutuhkan untuk
pembuatan bisnisplan
2. Regulasi eksternal terkait dengan kebijakan tariff
3. Tidak semua tindakan terdapat tarifnya dalam INA CBG's

Upaya strategis yang dilakukan adalah: Koordinasi dengan user terkait kriteria data
yang dibutuhkan, biasanya jika datanya tidak ada maka dibuat asumsi yang sudah di
komunikasikan dengan user

Nama KPI ini tahun 2015 adalah Jumlah layanan baru yang pembiayaannya berbasis
PPP (>10M)

Pencapaiannya:
Nama KPI Target 2015 Capaian 2015 Target 2016 Capaian 2016 Target 2017
Jumlah 1 Layanan 1.Gamma Knife 100% 100% 100%
Layanan Baru 2.Tommoterapy
yang 3. Brachiterapy
Pembiayaann
ya Berbasis
PPP (>10m

35
Sasaran strategis terwujudnya cost containment dalam pendidikan, layanan dan
riset

a. KPI Tingkat kewajaran biaya pendidikan, pelayanan dan riset berbasis


cost containment

Pencapaian KPI No. 7: Tingkat kewajaran biaya pendidikan, pelayanan dan riset
berbasis cost containment Tahun 2016
120%

95,95% 95,95% 98% 95,95%


100%

80%

60%

40%

20%
BL 0%
0%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Target Capaian

Tantangan yang ada untuk mencapai KPI tersebut diatas adalah Departemen
kurang paham kriteria data yang diperlukan untuk menghitung cost containment.
Untuk SKA (IPD) data pasien yang ditarik dari EHR hanya 1

Upaya strategis yang dilakukan untuk meningkatkan capaian adalah :


Melakukan koordinasi dengan departemen by phone dan diskusi (departemen datang
ke bagian akuntansi), terkait kriteria data yang dibutuhkan untuk menghitung cost
containment

36
b. KPI Tingkat efisiensi anggaran

Pencapaian KPI No.8 : Tingkat Efisiensi Anggaran


Tahun 2016
16%

14% 13,43%

12%
10% 10%
10%

8% 7% 7%

6%

4%

2%
0%
0%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Target Capaian

Tantangan:
1. Alokasi anggaran yang tepat
2. Sadar biaya dari masing-masing unit kerja
Upaya strategisnya:
1. Unit kerja sadar biaya
2. Investasi dilakukan untuk alat-alat yang produkrif
3. Persediaan barang sesuai kebutuhan

Sasaran strategis terwujudnya kelembagaan AHC:

a. KPI Terbitnya dasar hukum pembentukan AHC


Pencapaian KPI No.9: Terbitnya dasar hukum pembentuhan AHC
Nama KPI Capaian 2015 Target 2016 Capaian 2016 Target 2017
Terbitnya Dasar 1. Terbentuknya Terbentuknya Terbentuknya Manual Book
Hukum tim advokasi struktur organisasi struktur dan SK Rektor
Pembentukan 2.Terbentuknya resmi organisasi resmi
AHC kebijakan & SPO
operasional.
Renstra bersama

Tantangan yang dihadapi:


Proses pembuatan SK terhambat karena BP3U sebagai badan yang bertanggung
jawab dalam pembuatan SK tersebut dibubarkan

37
Langkah strategis yang sudah dan akan terus dilakukan:
Melakukan audiensi ke rektor bersama mantan pejabat BP3U sehingga proses
penerbitan SK dapat berlanjut

b. KPI. Presentase proses bisnis terintegrasi yang dikelola AHC


Pencapaian KPI No.10 : Presentase proses bisnis terintegrasi yang dikelola AHC
Tahun 2016
70% 8/11

60%
5/11 5/11 5/11 5/11
50%

40%

30%

20%

10%
0%
0%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Target Capaian

Tantangan yang dihadapi:


1. Kurangnya koordinasi antar stakeholder
2. Belum terbentuknya struktur organisasi AHC (gabungan RSCM-FKUI) yang fixed
sehingga proses bisnis masih belum jelas siapa PIC-nya.
Upaya strategis yang dilakukan:
1. Melaksanakan rapat tim integrasi AHC untuk berkoordinasi terkait proses bisnis
2. Membahas level integrasi tersebut
3. Advokasi ke fakultas lain dan rektorat UI

Sasaran strategis terakreditasi international:

a. KPI Akreditasi JCI


Pencapaian KPI No.11: Akreditasi JCI
Nama KPI Target 2016 Capaian 2015 Capaian 2016 Target 2017

Akreditasi JCI Acredited Sustainability Acredited Sustainability

Tantangan dalam mencapai KPI tersebut adalah:


1. Tingginya kompleksitas pelayanan di RSCM
2. Luas area dan besarnya jumlah unit kerja
3. Keberagaman kemampuan unit kerja dalam pengelolaan mutu dan keselamatan
pasien

38
4. Besarnya jumlah tenaga kerja dengan kapasitas beragam dan turn over yang
tinggi (terutama peserta didik)
5. Perubahan standar Nasional dan International.
6. Keterbatasan dukungan pembiayaan untuk akreditasi
Langkah strategis yang sudah dan akan terus dilakukan:
1. Tingkat korporat
a. Peningkatan kapasitas melalui berbagai program orientasi dan pelatihan
b. Penetapan dan pemantauan penerapan standar mutu dan keselamatan
pasien serta pencapaian indikator prioritas korporat
c. Peningkatan upaya koordinasi dan kolaborasi antar berbagai unit kerja
dalam upaya perbaikan berkelanjutan
d. Peningkatan berbagai upaya efisiensi pembiayaan
2. Tingkat unit kerja
a. Penunjukan dan peningkatan kapasitas PJ Mutu unit kerja
b. Penerapan dan pemantauan penerapan standar mutu dan keselamatan
pasien serta pencapaian indikator prioritas unit kerja
c. Melaksanakan program kendali mutu dan kendali biaya secara konsisten

B. KPI Akreditasi LAM-PTKes


Pencapaian KPI No.12: Akreditasi LAM-PTKes
Nama KPI Target 2015 Capaian 2015 Target 2016 Capaian 2016 Target 2017
AUN Persiapan S1 telah Persiapan
terakreditasi
sedangkan untuk
Sp1 tidak ada
akreditasi AUN,
yang ada adalah
akreditasi
LAMPT-Kes
Akreditasi LAMP-PTKes Persiapan Persiapan 100% dari 6 Prodi
mendapatkan Nilai A

Tantangan untuk mencapai KPI tersebut diatas adalah:


1. Ketidaksesuaian beberapa data program studi yang meliputi: Data Mahasiswa,
Data Dosen, Data Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dan Data Keuangan
2. Informasi dari LAMPT-Kes ditunjukan langsung ke program studi tanpa melalui
fakultas sehingga fakultas seringkali terlambat mengetahui perkembangan
proses akreditasi program studi
3. Tingkat kehadirran petugas pengisi boring akreditasi program studi (boring 3B)
sangat rendah pada rapat-rapat kordinasi dengan program studi

Langkah strategis yang dilakukan oleh RSUPN-CM adalah:


1. Memperbaiki data-data yang tidak sesuai dengan memprioritaskan penggunaan
data yang dimiliki oleh program studi sebagai acuan
2. Tim Akreditasi fakultas akan terus memfollow-up program studi agar mengetahui
kondisi terbaru jalannya akreditasi ke 6 program studi tersebut
3. Rapat koordinasi secara teratur dengan petugas pengisi borang 3B

39
Sasaran strategis terwujudnya pusat unggulan riset, pelayanan dan pendidikan
yang terintegrasi:

a. KPI Jumlah pusat unggulan riset, pelayanan dan pendidikan yang terintegrasi
dengan kinerja ekselen:

Pencapaian KPI No.13 : Jumlah Pusat Unggulan Riset, Pelayanan dan Pendidikan
yang Terintegrasi dengan Kinerja Ekselen
Tahun 2016
6
5
5
4
4
3 3
3

1 1

0
0
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Target Capaian

Pencapaian 2016:

Penelitian Multidisiplin / High


Publikasi di Pubmed / Dana
No Pusat Riset Technology yang diterapkan di Pelatihan
Scopus Penelitian
pelayanan
Automatic fetal organs detection and Pelatihan embriologist Automatic fetal organs
approximation in ultrasound image dan androlog detection and approximation in
(dengan Fasilkom) ultrasound image (International
Journal on Smart Sensing and
INARepromed(Indone Intelligent Systems)
sian Reproductive
1. Medicine Research Pre-implantation genetic screening Acara New Imperial di Reproductive knowledge and ± 900 juta
and Training Center) (diterapkan di pelayanan) bulan Nov 2015 - patient education needs among
workshop IUI dan Indonesian women infertility
adenomyosis patients attending three fertility
clinics (Patient Education and
Counseling)
Pengembangan sistem diagnostik dan Pelatihan biosecurity Patients co-infected with
vaksin HIV-1 berbasis isolat HIV-1 dan biosecurity dalam hepatitis C virus (HCV) and
Indonesia laboratorium medik dan human immunodeficiency virus
PRVKP teknik biomedik (rutin recover genotype cross-
(Pusat Riset Virologi setiap semester untuk reactive neutralising antibodies
2. dan Kanker akademisi, mahasiswa to HCV during antiretroviral
>2M
Patobiologi) & peneliti dari therapy. (Clinical Immunology)
universitas & institusi
penelitian & rumah
sakit di Indonesia)

40
Penelitian Multidisiplin / High
Publikasi di Pubmed / Dana
No Pusat Riset Technology yang diterapkan di Pelatihan
Scopus Penelitian
pelayanan
Pengembangan vaksin pandemik Periportal CD4+ cell infiltration
influenza: pengembangan sistem increase in HIV/Hepatitis C
penghantar vaksin DNA dalam rangka virus co-infected patients
meningkatkan efisiensi dan efektivitas commencing ART, whereas
kandidat vaksin DNA pada hewan coba CD8+ cells clear from the liver.
(J Infect Dis)

Skrining produk alami Indonesia yang Recovery of IFN responses in


berpotensi untuk digunakan sebagai obat HIV/HCV co-infected receiving
antiviral HIV dengan menggunakan ART are associated with
virtual skrining in silico dan uji aktivitas in increased dendritic cell
vitro numbers but not frequencies of
cytokine-producing cells.
Outcome studi pemberian sel punca Pelatihan/magang Simple method to isolate
mesenkimal otogenik pada kasus mahasiswa S1 mesenchymal stem cells from
kelumpuhan total lebih dari 6 bulan kedokteran, PPDS bone marrow using xeno-free
sebagai dasar penyusunan standar FKUI, S1 Biologi, dan material: a preliminary study
pelayanan medis berbasis sel Farmasi luar FKUI (Journal of PharmTech
Research)
Implantasi sel punca mesenkimal Umbilical cord derived
alogenik asal tali pusat pada mesenchymal stem cell
osteoarthritis lutut proliferation in various platelet
rich plasma and xeno-material > 1M
containing medium
(International Journal of
Research in Pharmaceutical
Sciences)
3.StSteem Cell** Potensi penggunaan sel punca Comparison of flowcytometric
mesenkimal alogenik asal sumsum and immunocytochemisty
tulang tali pusat dan jaringan adiposa analysis of stem cell surface
untuk terapi reparasi fraktur non union markers (Online Journal of
Biological Sciences)
Potensi isolasi, karakteristik, dan peran
sel punca mesenkimal dalam terapi
nekrosis avaskuler kaput femur pada
penderita SLE
Pengaruh pajanan sinar x-ray c-arms
terhadap viabilitas dan waktu
penggandaan populasi sel punca
mesenkimal asal sumsum tulang tali
pusat dan jaringan adiposa
Kursus GCP di RS Molecular Docking Studies of
Kanker Dharmais Opened-Chain Analogues Of
Jakarta, RIK UI Depok, Antimycin A3 as Caspases
SAF FKUI, dan Ruang Inhibitors Of Apoptosis In
Drug Development Kimia 1 FKUI Colorectal Cancer
and Clinical Trial Phytochemical Composition
(Aplikasi Penggunaan and Anticancer Activity of
Ekstrak Bunga Ruellia Penerapan dalam pendidikan pada Seaweeds Ulva lactuca and
Workshop
4 brittoniana Sebagai modul elektif Ekotoksikologi dan Eucheuma cottonii against >1M
Bioinformatika
Indikator pada Xenobiotik Breast MCF-7 and Colon HCT-
Pemeriksaan Boraks 116 Cells
dan Formalin dalam
Makanan) Middle Iron-Enriched Fructose
Pelatihan Managemen
Diet on Gestational Diabetes
Lab dan penangangan
Risk and on Oxidative Stress in
limbah Laboratorium
Offspring Rats

41
Penelitian Multidisiplin / High
Publikasi di Pubmed / Dana
No Pusat Riset Technology yang diterapkan di Pelatihan
Scopus Penelitian
pelayanan
Drug Efflux Transporters Are
Overexpressed in Short-Term
Tamoxifen-Induced MCF7
Breast Cancer Cells

Tantangan yang dihadapi:


a. Pergantian nama CSU menjadi CRSU (Clinical Research Supporting Unit)
b. Informasi mengenai penelitian publikasi dan pengelolaan dana penelitian tidak
dapat diberikan oleh administrator CRSU
c. Unit Kedokteran Transfusi tidak memiliki database penelitian, Publikasi dan
Pengolahan Dana penelitian karena penelitian merupakan bagian dari
penelitian departemen

Upaya strategis yang dilakukan:


1. Perlu dilakukan peninjauan ulang terhadap definisi pusat riset, untuk
menetapkan pusat riset yang perlu dipantau kinerjanya (INA-Repromed,
PRVKP, Stem Cell CSU, Kedokteran Transfusi, Drug Development and Clinical
Trial)
2. Meninjau ulang kriteria-kriteria yang harus dipenuhi sebagai pusat riset yang
memiliki kinerja ekselen dengan mempertimbangkan apakah kriteria tersebut
dapat berlaku bagi semua pusat riset yang dipantau

Sasaran Strategis terwujudnya system jaringan pelayanan dan pendidikan


menuju RSCM–FKUI sebagai acute academic tertiary care:

a. KPI Jumlah RS binaan yang mampu menjadi RS rujukan balik

Pencapaian KPI No.14 : Jumlah RS Binaan yang Mampu Menjadi RS Rujukan Balik
Tahun 2016
8
7 7 7 7
7

5
4
4

1
0
0
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Target Capaian

42
Tantanganya: belum semua RS yang dibina mampu menjadi RS rujukan balik

Upaya strategis yang dilakukan:


1. Melakukan koordinasi dengan ke tujuh rumah sakit yang sudah mampu menjadi
RS rujukan balik
2. Menyusun perencanaan kegiatan
3. Membuat MOU

Pencapaiannya tahun 2016: 7 Rumah Sakit dalam target hanya 7 Rumah Sakit, yaitu:

1. RSUD Budhi Asih


2. RSUD Koja
3. RSUD Tarakan
4. RSUD Pasar Rebo
5. RSUD Cengkareng
6. Rumah Sakit Bunda Aliya
7. Rumah Sakit Thamrin

b. KPI Jumlah program pendidikan pelatihan RS jejaring kesehatan yang


dilaksanakan RSCM-FKUI

Pencapaian KPI No.15 : Jumlah Program Pendidikan Pelatihan RS Jejaring yang


Dilaksanakan RSCM - FKUI
Tahun 2016
18 17
16
15
12 12
12

9
7
6

3
0
0
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Target Capaian

Tantangan yang dihadapi:


1. Banyak peserta yang tidak dapat hadir karena ketidak sesuaian jadwal pelatihan
2. Belum adanya MOU dengan semua RS jejaring
3. Beberapa peserta belum menyadari pentingnya clinical teacher
4. Terbatasnya kuota pelatihan clinical teacher, khususnya bagi RS jejaring

43
Upaya strategis yang dilakukan:
1. Menyelesaikan MOU dengan semua RS jejaring
2. Pelatihan clinical teacher
3. Meminta komitmen pimpinan RS jejaring untuk menekankan pentingnya
mengikuti clinical teacher bagi staf pendidik
4. Meneruskan pelaksanaan pelatihan clinical teacher secara regular

Sasaran strategis terwujudnya pendidikan dokter spesialis dalam rangka


menunjang layanan primer:

a. KPI Jumlah dokter spesialis baru FKUI yang bekerja di RSUD

Pencapaian KPI No.16 : Jumlah Dokter Spesialis Baru FKUI yang Bekerja
Di RSUD
Tahun 2016
10 9
09
08
07
6
06
05
04
03
02
01 BL 0
00
Tahun 2016 Tahun 2017

Target Capaian

Tantangan untuk mencapai KPI ini adalah:


1. FKUI tidak memiliki database nomor telepon alumni yang dapat dihubungi
2. Alumni spesialis FKUI yang dapat diakses nomor teleponnya hanya yang lulus
pada September 2015
3. Tidak semua alumni merespon ketika dihubungi melalui nomor telepon yang
terdata di bagian pendidikan dan kemaahasiswaan FKUI

Upaya strategis yang dilakukan adalah: Mensosialisasi portal alumni www.fk.ui.ac.id


kepada alumni FKUI agar dapat mengisi data lengkap seperti email, nomor telepon
dan alamat rumah.

Tahun 2015 nama KPI” Jumlah lulusan yang bekerja di system jejaring kesehatan
primer RSCM-FKUI“ di tahun 2016 nama KPI berubah menjadi “ Jumlah dokter
spesialis baru FKUI yang bekerja di RSUD” dengan capaian 6 dari target BL

44
Sasaran strategis terwujudnya sistem advokasi yang efektif kepada stakeholder

b. KPI Jumlah hasil kajian strategis yang dipakai untuk advokasi ke stakeholder
Pencapaian KPI No.17: Jumlah hasil kajian strategis yang dipakai advokasi
ke stakeholder

Kajian strategis dan advokasi ke stakeholder yang dilakukan adalah kajian


penelitian dari staf dan peserta didik RSCM-FKUI yang dapat menjadi kebijakan
nasional dan sudah diusulkan ke Kemenkes.

Pencapaian KPI No.17 : Jumlah Hasil Kajian Strategis yang Dipakai untuk
Advokasi ke Stakeholder
Tahun 2016
4

3
3

2
2

1 1
1 1

0
0
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Target Capaian

Tantangan untuk mencapai KPI ini adalah belum ada feedback dari stakeholder kajian
strategis yang dikirim digunakan atau tidak.

Upaya strategis yang dilakukan Menetapkan hasil penelitian untuk dikembangkan


menjadi kajian strategis yang dipakai untuk advokasi ke stakeholder

45
Sasaran strategis terwujudnya sistem tata kelola dan penjaminan mutu ditingkat
unit kerja:

a. KPI Persentase unit kerja yang mendapatkan nilai ekselen (tata kelola ISO,
leadhership, continous improvement), integrasi pendidikan, pelayanan, dan
riset

Pencapaian KPI No.18 : Persentase Unit Kerja yang Mendapatkan Nilai Ekselen
(Tatakelola ISO, Leadhership, Continous Improvement) Integrasi Pendidikam,
Pelayanan dan Riset
Tahun 2016
80% 73,97%
70% 70%
70% 66,67%

60%
50%
40% 35%

30%
20%
10%
0%
0%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Target Capaian

Tantangan untuk mencapai KPI tersebut:


Keberagaman pemahaman dan kemampuan unit kerja dalam pemenuhan item-item
penilaian unit kerja ekselen
Upaya strategis yang dilakukan:
1. Workshop dan coaching PDSA
2. Penyempurnaan sistem penilaian
3. Pendampingan tatakelola ISO unit kerja
4. Pembentukan tim asesor internal untuk penilaian tatakelola ISO

46
b. KPI Persentase unit kerja melaksanakan RTL (Rencana Tindak Lanjut) audit
mutu internal dan tracer

Pencapaian KPI No.19 : Persentase Unit Kerja Melaksanakan RTL (Rencana


Tindak Lanjut) Audit Mutu Internal dan Tracer
Tahun 2016
120%

100% 100% 100% 100% 100%


100%

80%

60%

40%

20%
0%
0%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Target Capaian

Tantangan untuk pencapaian KPI ini:


1. Kematangan unit kerja dalam menyusun dan melaksanakan RTL
2. Pemahaman proses bisnis unit kerja masih kurang
3. RTL terkendala bila berhubungan dengan tupoksi unit kerja
Upaya strategis yang dilakukan:
1. Pengiriman hasil audit dan telusur serta umpan balik capaian indikator unit
kerja
2. Penyusunan rencana tindak lanjut di unit kerja sesuai dengan proses bisnis
3. Peningkatan upaya kordinasi dan kolaborasi antar unit terkait
4. Pertemuan berkala PJ Mutu

47
c. KPI Persentase unit kerja yang capaian indikator medik ekselen

Pencapaian KPI No. 20: Persentase Unit Kerja yang Capaian Indikator
Medik Ekselen
Tahun 2016
100%
85,81% 85,81% 86%
81,39%
80%
70%

60%

40%

20%

0%
0%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Target Capaian

Tantangan dalam mencapai KPI tersebut adalah Penetapan indikator medik baru
dengan kriteria bad performance

Upaya strategis yang dilakukan:


1. Melakukan koordinasi pengusulan dan penetapan indikator medik departemen
2. Melakukan analisis dan memberikan umpan balik kepada departemen secara
berkala
3. Membuat Root cause Analisze (RCA) bila tidak tercapai

48
Sasaran strategis terwujudnya proses bisnis yang seamless dan terintegrasi:

a. Jumlah BTP (Break Through Project) yang berhasil diimplementasikan

Pencapaian KPI No.21 : Jumlah BTP (Break Through Project) yang


Berhasil Diimplementasikan
Tahun 2016
12
11
11
10 10 10 10
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
0
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Target Capaian

Tantangan dalam mencapai KPI tersebut adalah banyaknya BTP yang harus
ditetapkan

Upaya strategis:
1. Penetapan prioritas BTP
2. Seminar dan Sosialisasi hasil BTP
3. Perbaikan sistem
4. Melakukan dialog antara pihak manajemen dengan unit kerja terkait

Sasaran strategis terwujudnya percepatan integrasi IT:

a. KPI Level integrasi IT

Pencapaian KPI No.22: Level integrasi IT

Nama KPI Target 2016 Capaian 2015 Capaian 2016 Target 2017

Level Integrasi IT Level 3-4 Level 3-4 Level 4 Level 4

Tantangannya banyaknya permintaan dari unit kerja dengan jumlah SDM yang
terbatas

49
Upaya strategis yang dilakukan dengan cara:
1. Penambahan SDM instruktur Sistem Informasi
2. Pembangunan ruang pelatihan
3. Membuat ruang kerja untuk pengembangan Sistem Informasi
4. Membuat ruang kerja untuk pengembangan Sistem Informasi

Sasaran Strategis terwujudnya RSCM-FKUI to be the best place to work

a. KPI Indeks kepuasan staf terhadap system dan lingkungan kerja

Pencapaian KPI No. 23 : Indeks Kepuasan Staf terhadap System dan Lingkungan
kerja Tahun 2016
40% 36,20%
34,40%
35% 31,20%

30%

25%

20%
13,70%
15%

10%

5%
0% 0%
0%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Target Capaian

Tantangan untuk mencapai KPI ini:


1. Seringnya gangguan telepon internal & eksternal
2. Sarana dan fasilitas (sarfas) dan maintenancenya serta area parkir yang belum
memenuhi kepuasan
3. Tidak ada penitipan anak
4. Kurangnya area hijau
5. Kamera CCTV yang belum memenuhi kebutuhan
Upaya strategis yang dilakukan adalah:
1. Modernisasi telepon analog menjadi digital
2. Perbaikan sarana, pemindahan parkir PPDS, dibuatkan previlage dan valet
service
3. Akan ditambah ruang area hijau
4. Akan dibuat rencana kebutuhan CCTV untuk seluruh RSUPN-CM

50
Sasaran strategis terwujudnya budaya menolong dan berkinerja:

a. KPI Persentase staf medik dengan kinerja ekselen

Pencapaian KPI No.24 : Persentase Staf Medik dengan Kinerja Ekselen


Tahun 2016
100% 95%
90%
90%
82%
80% 82%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
0%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Target Capaian

Tantangan untuk mencapai KPI ini:


Keterbatasan link/ jaringan kerjasama untuk mempublikasi penelitian di Nasional/
internasional

Upaya strategis yang dilakukan adalah:


1. Penetapan sistem penilaian staf medik
2. Sosialisasi sistem penilaian kinerja
3. Monitoring dan evaluasi serta umpan balik
4. Pemberian reward dan pembinaan

51
b. KPI Persentase staf non-medik dengan kinerja ekselen

Pencapaian KPI No. 25: Persentasi Staf non-medik dengan kinerja ekselen
Tahun 2016
60%
51%
50% 44,50%

40%
34% 34%

30%

20%
9,50%
10%
0%
0%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Target Capaian

Tantangan untuk mencapai KPI ini adalah kepatuhan pengisian penilaian kinerja
dalam sistem EHR

Upaya strategis yang dilakukan adalah:


1. Penetapan sistem penilaian staf non medik
2. Sosialisasi sistem penilaian kinerja
3. Monitoring dan evaluasi serta umpan balik
4. Pemberian reward dan pembinaan

52
c. KPI Indeks budaya kinerja Academic Health Center (AHC) RSCM-FKUI
Pencapaian KPI No.26: Indeks budaya kinerja AHC RSCM-FKUI

Pencapaian KPI No. 26: Indeks Budaya Kinerja AHC FKUI-RSCM


Tahun 2016
80,0%
68,16%
70,0%

60,0%

50,0%

40,0% 34%

30,0%

20,0%
9,50%
10,0%
Tidak Tidak 0%
0,0% diukur diukur
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Target Capaian

Tantangan adalah:
1. Masih kurangnya pengetahuan akan pentingnya melaksanakan budaya kinerja
2. Kurang sosialisasi kepada pegawai RSCM-FKUI terkait adanya indeks budaya
kinerja AHC

Upaya strategis yang dilakukan:


1. Sosialisai Budaya Academic Health Center (AHC) RSCM-FKUI secara
berkesinambungan
2. Mendorong pegawai dan unit kerja untuk melaksanakan budaya tersebut.

53
Sasaran strategis terwujudnya staf yang memiliki kompetensi komprehensif
dan kinerja yang unggul dengan pendekatan integrative dan interdisipliner:

a. KPI Persentase staf medik yang memiliki perilaku integratif dan interdipliner

Pencapaian KPI No. 27: Persentase staf medik yang memiliki prilaku integratif
dan interdisipliner
Tahun 2016
100%
88%
90%
80%
70%
70% 62% 62%
60%
50%
40%
30%
30%
20%
10%
0,00%
0%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Target Capaian

Tantangan untuk mencapai KPI ini:


1. Penambahan indikator baru dalam penilaian yaitu “Jabatan Fungsional Dosen”
2. Saat ini baru 236 staf medis yang memiliki jabatan fungsional dosen
Upaya strategis yang dilakukan adalah:
1. Penyusunan care plan dan kegiatan pengabdian masyarakat menjadi salah
satu penilaian kinerja dan persyaratan penyelesaian kepegawaian
2. Merancang pohon penelitian dan melibatkan peserta didik dan staf pengajar
dalam pohon penelitian
3. Pengaturan jadwal staf medis dengan menggunakan sistem informasi
managemen rumah sakit.
4. Proses usulan jabatan fungsional dosen bagi yang belum memiliki

54
b. KPI Persentase staf non-medik yang memiliki kompetensi sesuai

Pencapaian KPI No. 28 : Persentase staf non-medik yang memiliki kompetensi


sesuai
Tahun 2016
96% 98%
100% 93% 93%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
BL+5% 0%
0%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Target Capaian

Tantangan untuk mencapai KPI ini:


1. Non-Kesehatan: pelaksanaan assessment kompetensi yang variatif
2. Tenaga Keperawatan:
a. menggunakan standar kompeten dan belum kompeten
b. harus ada perangkat assessment kompetensi untuk yang belum kompeten
c. Proses pencairan biaya yang belum terealisasi
3. Tenaga kesehatan: Belum terupdate sesuai kompetensi tenaga kesehatan
sesuai perkembangan teknologi dan keilmuan
Upaya strategis yang dilakukan adalah:
1. Orientasi pegawai baru diselenggarakan di tingkat korporat dan unit kerja
2. Pelatihan dan penerapan nilai-nilai budaya melalui program quick wind tingkat
unit kerja
3. Pemberian umpan balik hasil penilaian kompetensi dan rekomendasi perbaikan
di tingkat unit kerja

55
c. KPI Persentase pimpinan unit kerja yang memiliki kompetensi manajerial

Pencapaian KPI No.29: Persentase Pimpinan Unit Kerja yang Memiliki


Kompetensi Manajerial Tahun 2016
100% 92% 90%
86% 86%

80%

60%

40%
30%

20%

0%
0%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Target Capaian

Tantangan untuk mencapai KPI tersebut dapat dilakukan dengan cara sebegai
berikut:
1. Penambahan definisi persentase pimpinan unit kerja yang memiliki kompetensi
manajerial
2. Pelaksanaan asesmen kompetensi bagi para manager (kepala unit, koordinator)
di lingkungan RSCM bekerja sama dengan pihak ke tiga (LPTUI/Dep.Psikiatri)
Upaya strategis yang dilakukan adalah:
1. Seleksi dalam menduduki jabatan
2. Mengirim pelatihan manejerial
3. Melakukan evaluasi kompetensi manejerial

3.2. SUMBER DAYA

3.2.1. Sumber Daya Manusia


Ketenagaan yang ada di RSUPN-CMterdiri dari tenaga PNS dan Non PNS yang terdiri
dari golongan dan pendidikan serta jabatan dapat dilihat pada tabel sbb:

56
Tabel 3.4. Daftar Pegawai Per Jabatan RSUPN-CM Per Tanggal 31 Desember
2016
JABATAN
NO STATUS KEPEGAWAIAN JENIS TENAGA JUMLAH
Jabatan Fungsional Jabatan Fungsional
Eselon II Eselon III Tertentu (JFT) Umum (JFU)
1 PNS (RSCM) 6 15 1658 1298 2977
Medis 5 2 254 57 318
Keperawatan 0 0 1060 52 1112
Kefarmasian 0 0 57 4 61
Kes. Masyarakat 1 5 13 16 35
Gizi 0 0 17 7 24
Keterapian Fisik 0 0 27 3 30
Keteknisan Medik 0 0 204 23 227
Non Kesehatan 0 8 26 1136 1170
2 PNS (KEMENKES) 0 0 11 135 146
Medis 0 0 2 19 21
Keperawatan 0 0 9 89 98
Kefarmasian 0 0 0 4 4
Kes. Masyarakat 0 0 0 2 2
Gizi 0 0 0 1 1
Keterapian Fisik 0 0 0 1 1
Keteknisan Medik 0 0 0 13 13
Non Kesehatan 0 0 0 6 6
3 DINKES (BSB) 0 0 0 2 2
Medis 0 0 0 2 2
4 PNS (KEMENDIKNAS) 0 0 3 132 135
Medis 0 0 3 131 134
Non Kesehatan 0 0 0 1 1
5 UI-BHMN 0 0 0 36 36
Medis 0 0 0 36 36
6 MAGANG 0 0 0 54 54
Keperawatan 0 0 0 53 53
Kefarmasian 0 0 0 1 1
7 NON PNS 0 0 0 1870 1870
Medis 0 0 0 89 89
Keperawatan 0 0 0 745 745
Kefarmasian 0 0 0 171 171
Kes. Masyarakat 0 0 0 55 55
Gizi 0 0 0 28 28
Keterapian Fisik 0 0 0 13 13
Keteknisan Medik 0 0 0 184 184
Non Kesehatan 0 0 0 585 585

JUMLAH TOTAL 6 15 1672 3527 5220


Medis 5 2 259 334 600
Keperawatan 0 0 1069 939 2008
Kefarmasian 0 0 57 180 237
Kes. Masyarakat 1 5 13 73 92
Gizi 0 0 17 36 53
Keterapian Fisik 0 0 27 17 44
Keteknisan Medik 0 0 204 220 424
Non Kesehatan 0 8 26 1728 1762

Mengacu pada ketentuan dalam Permenkes RI no 20 tahun 2014 tentang


Pengelolaan Non Pegawai Negeri Sipil, Direktur Utama RSUPN-CM telah
mengeluarkan SK Direktur Utama No: HK 02.04/XI.3/15878/2014 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pengelolaan Non Pegawai Negeri Sipil RSUP Nasional Dr. Cipto
Mangunkusumo yang bertujuan agar pelaksanaan pengelolaan pegawai non PNS
dapat berjalan dan meningkatkan kinerja rumah sakit.
57
3.2.2. SUMBER DAYA SARANA DAN PRASARANA
Sumber Daya Sarana dan Prasarana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik
Negara serta pada Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
97/PMK.06/2007 tentang Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara. Jumlah
BMN BLU senilai Rp. 3.416.668.913.969 (Tiga triliun empat ratus enam belas miliar
enam ratus enam puluh delapan juta sembilan ratus tiga belas ribu sembilan ratus
enam puluh sembilan rupiah).

Tabel 3.5. Laporan Posisi Barang Milik Negara di Neraca Posisi Per Tanggal 31
Desember 2016

AKUN NERACA JUMLAH


AKM.
KODE URAIAN NILAI BMN PENYUSUTAN NILAI NETTO
1 2 3 4 5
117111 Barang Konsumsi 4,705,119,578 0 4,705,119,578
117113 Bahan untuk Pemeliharaan 1,030,445,752 0 1,030,445,752
117114 Suku Cadang 25,011,372 0 25,011,372
Barang Persediaan Lainnya
117128 0 0 0
untuk Dijual/Diserahkan ke

117131 Bahan Baku 185,601,550 0 185,601,550


Persediaan untuk tujuan
117191 0 0 0
strategis/berjaga–jaga
117199 Persediaan Lainnya 73,575,146,302 0 73,575,146,302
131111 Tanah 815,505,928,445 0 815,505,928,445
132111 Peralatan dan Mesin 1,091,337,329,312 808,879,943,540 282,457,385,772
133111 Gedung dan bangunan 758,016,955,682 145,499,592,377 612,517,363,305
134111 Jalan dan jembatan 8,742,197,315 2,043,421,839 6,698,775,476
134113 Jaringan 22,981,100,881 12,842,263,787 10,138,837,094
135121 Aset tetap lainnya 118,460,605 0 118,460,605
136111 Kontruksi dalam pengerjaan 582,667,433,166 0 582,667,433,166
162151 Software 4,081,221,600 2,027,411,801 2,053,809,799
Aset tetap yang tidak
166112 digunakan dalam operasi 53,696,973,409 53,459,449,389 237,524,020
pemerintahan
J U M L A H 3,416,668,913,969 1,024,752,082,722 2,391,916,831,236

58
3.2.3. Sumber Daya Anggaran

Tabel 3.6. Alokasi Dana untuk Program/Kegiatan sesuai dengan DIPA 2016

Kode Program / Kegiatan Pagu Anggaran


DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS
2094.055 TEKNIS LAINNYA PADA PROGRAM PEMBINAAN Rp 2.169.785.218.000,-
PELAYANAN KESEHATAN
2094.0557 PENGADAAN PERALATAN NON MEDIK (BLU) Rp 44.000.000.000,-
537112 Belanja Modal Mesin dan Perlatan/ IT Rp 44.000.000.000,-
2094.087 GEDUNG /BANGUNAN Rp 182.809.470.000,-
533111 Belanja Modal Gedung dan Bangunan (RM) Rp 121.809.470.000,-
537113 Belanja Modal Gedung dan Bangunan (BLU) Rp 61.000.000.000,-
2094.088 ALAT KESEHATAN, KEDOKTERAN DAN KB Rp 200.000.000.000,-
2094.088.054 Pengadaan Peralatan Medik Rp 200.000.000.000,-
532111 Belanja Modal Peralatan & Mesin (RM) Rp 50.000.000.000,-
537112 Belanja Modal Peralatan & Mesin (BLU) Rp 150.000.000.000,-
2094.994 LAYANAN PERKANTORAN (RM) Rp 314.984.131.000,-
Belanja Pegawai Rp 197.137.201.000,-
Belanja Barang Rp 117.846.930.000,-
2094.090.057 OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN (BLU) Rp 1.423.035.941.000,-
Belanja Gaji dan Tunjangan Rp 46.509.530.000,-
Belanja Barang Rp 36.508.301.000,-
Belanja Jasa Rp 44.000.410.000,-
Belanja Pemeliharaan Rp 48.656.958.000,-
Belanja Perjalanan Rp 3.324.000.000,-
Belanja Penyediaan Barang dan Jasa BLU lainnya Rp 163.027.580.000,-
Belanja Penyedia Barang & Jasa BLU Lainnya-SDM Rp 13.339.169.000,-
Makanan/Minuman Rp 23.156.340.000,-
Belanja Penyedia Barang/Jasa BLU lainnya-Litbang Rp 15.141.570.000,-
Barang Medik habis pakai Rp 534.327.759.000,-

59
Tabel 3.7. Realisasi anggaran sesuai program dan kegiatan tahun 2016

Kode Program / Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi Persentase


Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya
2094.055 Rp 2.169.785.218.000,- Rp 2.039.016.032.167,- 94%
pada Program Pembinaan Pelayanan
Kesehatan
2094.0557 Pengadaan Peralatan Non Medik (BLU) Rp 44.000.000.000,- 68%
Rp 29.721.964.371,-
537112 Belanja Modal Mesin dan Perlatan/ IT Rp 44 .0000.000.000,- Rp 29.721.964.371, 68%
2094.087 Gedung /Bangunan Rp 182.809.470.000,- Rp 139.201.054.690,- 76%
Belanja Modal Gedung dan Bangunan
533111 Rp 121.809.470.000,- Rp 113.343.738.800,- 93%
(RM)
Belanja Modal Gedung dan Bangunan
537113 Rp 61.000.000.000,- Rp 25.857.315.890,- 42%
(BLU)
2094.088 Alat Kesehatan, Kedokteran dan KB Rp 200.000.000.000,- Rp 130.584.326.549,- 65%
2094.088.054 Pengadaan Peralatan Medik Rp 200.000.000.000,- Rp 130.584.326.549,- 65%
532111 Belanja Modal Peralatan & Mesin (RM) Rp 50.000.000.000,- Rp 49.427.540.499,- 99%
537112 Belanja Modal Peralatan & Mesin (BLU) Rp 150.000.000.000,- Rp 81.156.786.050,- 54%
2094.994 Layanan Perkantoran (RM) Rp 314.984.131.000,- Rp 313.024.311.184,- 99%
Belanja Pegawai Rp 197.137.201.000,- Rp 195.845.599.501,- 99%
Belanja Barang Rp 117.846.930.000,- Rp 117.178.711.683,- 99%
2094.090.057 Operasional dan pemeliharaan (BLU) Rp 1.423.035.941.000,- Rp 1.422.889.373.789,- 100%
Belanja Gaji dan Tunjangan Rp 46.509.530.000,- Rp 546.501.826.554,- 100%
Belanja Barang Rp 36.508.301.000,- Rp 36.504.658.947,- 100%
Belanja Jasa Rp 44.000.410.000,- Rp 43.999.194.170,- 100%
Belanja Pemeliharaan Rp 48.656.958.000,- Rp 48.654.969.958,- 100%
Belanja Perjalanan Rp 3.324.000.000,- Rp 3.319.082.219,- 100%
Belanja Penyediaan Barang dan Jasa BLU
Rp 163.027.580.000,- Rp 163.026.734.770,- 100%
lainnya
Belanja Penyedia Barang & Jasa BLU
Rp 13.339.169.000,- Rp 13.333.981.748,- 100%
Lainnya-SDM
Makanan/Minuman Rp 23.156.340.000,- Rp 23.152.206.667,- 100%
Belanja Penyedia Barang/Jasa BLU
Rp 15.141.570.000,- Rp 13.780.195.558,- 91%
lainnya-Litbang
Barang Medik habis pakai Rp 534.327.759.000,- Rp 534.211.524.782,- 100%

3.2.4. Kegiatan Lain


1. Selain tugas utama RSUPN.Dr.Cipto Mangunkusumo yang berupa pelayaan,
pendidikan dan penelitian jdi tahun 2016 ada melakukan kegiatan berupa
pengabdian masyarakat yang dilakukan berupa seminar. Kegiatan ini bekerjasama
dengan Departemen Sosial Masyarakat Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (HMIP)
Fisip UI dengan Departemen Radioterapi RSCM sebagai nara sumbernya.
Kegiatan ini dilakukan selama 2 hari yaitu:
A. Seminar Awam Lung Cancer Awareness , pada tanggal 14 November 2016
di kampus FISIP UI Depok
B. Edukasi dan Sosialisasi Masyarakat Pencegahan Kanker Paru , pada tanggal
20 November 2016 di Lippomall Kemang Village, Jakarta Selatan

60
2. Untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian serta kepercayaan diri terhadap
teknik-teknik terbaru dalam menangani kasus-kasus sulit dengan menggunakan
modalitas tambahan (Intravascular ultrasound/ IVUS, rotablation of coronary artery
stenosis/ROTA) untuk penyakit jantung koroner yang tingkat kegawatan maupun
kematian yang tinggi. Maka pada tanggal 7 November 2016 dilakukan acara
“Workshop Percutaneus Coronary Interventation (PCI) dengan dokter asing yang
melakukan IPTEKDOK yaitu DR.Tomohiro Kawasaki, MD, Cardiologist, PhD.

3. Di era JKN ini semua pemberi pelayanan dokter, perawat, tenaga kesehatan
lainnya, manajemen RS, koder dan semua komponen di RS harus sadar
pentingnya kendali mutu dan biaya dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
Untuk itu perlu dicanangkan “Gerakan Kendali Mutu dan Biaya” di RSUPN.Dr.Cipto
Mangunkusumo dengan cara mengadakan kegiatan ”Workshop Kendali Mutu dan
Biaya” oleh team casemix” bagi DPJP.
Hal-hal yang harus dilakukan untuk kendali mutu dan biaya yaitu:
A. Bagi dokter:
 Penulisan resume medik (diagnosa utama, diagnose sekunder, prosedur)
harus detail dan lengkap terbaca.
 Pengendalian LOS pasien
 Meningkatkan supervisi PPDS
 Pengendalian pemakaian obat/antibiotik, BMHP, labu darah, pemeriksaan
penunjang sesuai indikasi
 Memilih dan menggunakan obat Fornas yang e-catalogue agar tertagih
 Kolaboratif dengan DPJP lain
 Meningkatkan peran Tim paliatif untuk kasus kompleks
 Pengembalian rekam medik tepat waktu 1x24jam

B. Bagi koder:
 Meningkatkan pemahaman koding sesuai penyakit untuk menghindari salah
koding
 Kolaboratif dengan DPJP

C. Manajemen RS;
 Eksekusi penggunaan resume medik elektronik
 Kebijakan penggunaan obat Fornas yang e-catalogue agar bisa tertagih
 Meningkatkan peran tim PPRA dalam pengendalian penggunaaan AB
 Meningkatkan peran PFT dalam pengendalian obat non fornas
 Meningkatkan audit medik
 Meningkatkan feedback unit pelayanan ke departemenuntuk kinerja DPJP
dan PPDS
 Mereview tarif RS, menyiapkan tarif paket
 Mereview input dari penata rekening agar billing tidak dobel, realtime
 Perlu penambahan koder dan verifikator internal dokter umum
 Penguatan Tim Paliatif

61
D. Organisasi profesi : mengusulkan perbaikan tarif ke Tim Tarif Kemenkes
E. Tim Casemix: melakukan tindak lanjut dengan:
 Membuat hotline Tim casemix
 Penguatan dan pendampingan Tim casemix untuk Departemen/ UPT terkait
kendali dan mutu dan biaya
F. Departemen melakukan tindak lanjut dengan mengadakan desiminasi dan
workshop untuk PPDS tentang pentingnya kendali mutu dan biaya.
G. Target/tolok ukur keberhasilan gerakankendali mutu dan biaya:
 LOS rawat inap menurun
 Supervisi DPJP meningkat
 Peningkatan kegiatan audit medik
 Penurunan ketidaklengkapan rekam medik
 Penurunan berkas klaim yang ditolak karena ketidak lengkapan berkas
sehingga pembayaran klaim berjalan dengan lancar
 Peningkatan pemakaian obat Fornas, e-catalogue
 Penggunaan BMHP dan antibiotik terkendali
 Konsultasi pasien paliatif oleh tim paliatif meningkat
 Ketepatan koding dan kecepatan penagihan klaim ke BPJS meningkat’
 Penggunaan resume medik elektronik meningkat

62
BAB VI

KESIMPULAN

1. Simpulan

Hasil pengukuran kinerja yang telah disepakati dalam penetapan kinerja antara
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan (Yankes) dengan Direktur Utama RSUPN-
CM tahun 2016. Semua yang tertuang pada penyusunan buku LAKIP ini, diharapkan
dapat memberikan gambaran tentang pencapaian pelaksanaan tugas dan fungsi dari
RSUPN-CM baik dalam program pelayanan, pendidikan, penelitian dan
pertanggungjawaban sumber daya yang digunakan serta memberikan informasi
penting tentang pengukuran pencapaian kinerja tahun 2016 yang dijabarkan dalam
bentuk sasaran strategi dan indikator kinerja.

KPI atau indikator kinerja di tahun 2016 yang sudah disepakati pada penetapan kinerja
tahun 2016 antara Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan (YanKes) dengan Direktur
Utama RSUPN-CM sudah sepenuhnya terealisasi. Terdapat 29 KPI atau indikator
kinerja yang semuanya mencapai sesuai target, bahkan diatas target. Indikator BLU
tahun 2016 telah tercapai 87,21.

Pagu DIPA 2016 untuk kegiatan di RSUPN-CM adalah sebesar Rp


2.169.785.218.000,-(dua triliun seratus enam puluh sembilan milyar tujuh ratus
delapan puluh lima juta dua ratus delapan belas ribu rupiah) dan realisasinya Rp.
2.039.016.032.167,- (dua triliun tiga puluh sembilan milyar enam belas juta tiga puluh
dua ribu seratus sembilan dua rupiah) dengan tingkat capaian 94%. LAKIP ini
merupakan pertanggujawaban kinerja instansi yang menggambarkan kinerja dalam
satu tahun.

Upaya untuk menciptakan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) sudah dilakukan dan pada
tanggal 10 Maret 2016 oleh Dirjen Pelayanan Kesehatan sudah diusulkan menjadi
satker yang menuju WBK. Di RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo pada tanggal 27
September 2016 melakukan sosialisasi tentang Pedoman Pembangunan Zona
Integritas Menuju WBK dan WBBM (Wilayan Birokrasi Bersih dan Melayani).

63
Lampiran 1. Struktur organisasi RSUP Nasional dr. Cipto Mangunkusumo

STRUKTUR ORGANISASI RSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA


SESUAI LAMPIRAN PERATURAN MENKES RI
NOMOR : 1672/Menkes/Per/XII/2005
DIREKTUR TANGGAL : 27 Desember 2005
UTAMA
Dr.dr.C.H. Soejono, Sp.PD,K.Ger DEWAN
PENGAWAS

KOMITE KOMITE KOMITE KOMITE MUTU, KESELAMATAN, KOMITE ETIK PENELITIAN KOMITE UNIT PENGENDALIAN SATUAN
MEDIK ETIK & HUKUM PPIRS DAN KINERJA KESEHATAN KEPERAWATAN GRATIFIKASI PEMERIKSAAN INTERN
BAMBANG HERMANI, SpTHT(K),PROF,Dr DALDIYONO, SpPD,PhD,Prof.DR.Dr. HINKY HINDRA IRAWAN S, SpA(K),Dr,dr SUJIASIH, S.Kp, MPd HARRIS FADILLAH, SE

DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT DREKTORAT


MEDIK DAN PENGEMBANGAN SDM DAN KEUANGAN UMUM DAN
KEPERAWATAN & PEMASARAN PENDIDIKAN OPERASIONAL

Dr.dr. Ratna Dwi Restuti, SpTHT-KKL (K) Dr.dr. Nina Kemala Sari, SP.PD, K-GEr dr. Sumariyono, Sp.PD.KR Nurhayati, S.E, MARS dr. Surahman Hakim, Sp.OG (K)

BIDANG BIDANG BIDANG BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN TEKNIK
PELAYANAN KEPERAWATAN KETEKNISAN PERENCANAAN PENELITIAN PEMASARAN SUMBER DAYA PENDIDIKAN & HUKUM & ANGGARAN AKUNTANSI PERBENDAHA- ADMINISTRASI ASSET DAN PEMELIHARAAN
MEDIK MEDIK MANUSIA PELATIHAN ORGANISASI RAAN INVENTARIS SARANA PRASARANA
dr.H.R.SOEKO WERDI NINDITO D. MARS CORI TRI SURYANI, SKp,M.Kes TORANG P.BATUBARA, MARS,MMR,Ir Dr. SOEKAMTO, SpPD ANDRI MARULI TUA LUBIS, SpOT,dr. SULASTIN, S,Sos,M.Si YULIANA SRIWAHYUNI, SH. MH dr. Andy Yussianto, M.Epid HISAR MARUDUT SARAGIH, SH,MH AMELIA ISMI YUSUF, SE,MM. SRIWIJAYANTO YUDO YUWONO, AK SRI MULYANI, S.Sos,MM RAKHMAT AKHDIAT, Drs,MM BAMBANG SUHARYONO, Drs,MM ZULFIA MAHARANI, ST,M.Si

UNIT DEPARTEMEN INSTALASI UNIT UNIT INSTALASI INSTALASI PELATIHAN & UNIT UNIT INSTALASI UNIT UNIT
PELAYANAN UNIT ADMISI MEDIK MEDIK MANAJEMEN CEEBM PROMOSI SIMULASI KLINIK KEMITRAAN KESELAMATAN MEDIK LAYANAN UTILITAS
TERPADU (B) (C) SISTEM KESEHATAN RS BISNIS DAN KESEHATAN PENGADAAN
(A) EKA YOSHIDA, Apt,MARS,MM.Dra. 24 DEPT.MEDIK 3 INSTALASI INFORMASI LINDA AMIYANTI, SKp,M.Kes THEDDEUS OCTAVIANUS H.P, SpBP,dr KERJA (A) NOEGRAHARTI, Apt.M.Pharm,Dra (B)
10 UNIT TERPADU AGUS MUTAMAKIN,M.Sc,dr ZAILANI ASRI, Drs,MM 3 INST.MEDIK 3 UNIT UTILITAS

KETERANGAN :
( A ) 9 UNIT TERPADU ; ( B ) 24 DEPT. MEDIK ; (A) (B)
1. UNIT PELAYANAN JANTUNG TERPADU 1. DEPT. ANESTESI 11. DEPT. KESEHATAN JIWA 1. INSTALASI GIZI 1. UNIT PRODUKSI MAKANAN
2. UNIT PELAYANAN TRANSFUSI DARAH 2. DEPT. ILMU BEDAH 12. DEPT. ILMU PENYAKIT DALAM 2. INSTALASI PUSAT STERILISASI 2. UNIT SANITASI & LINGKUNGAN
3. UNIT PELAYANAN BEDAH RAWAT SEHARI 3. DEPT. BEDAH SYARAF 13. DEPT. PENYAKIT SYARAF 3. INSTALASI ADMINISTRASI LOGISTIK 3. UNIT PELAYANAN LAUNDRY
4. UNIT YAN. REKAM MEDIK & ADM. PASIEN RAWAT INAP 4. DEPT. FORENSIK KLINIK & MEDIKOLEGAL 14. DEPT. ILMU KESEHATAN KULIT & KELAMIN
5. UNIT PELAYANAN TERPADU HIV 5. DEPT. GIGI & MULUT 15. DEPT. RADIOLOGI
6. UNIT RAWAT INAP TERPADU GEDUNG A 6. DEPT. KEBIDANAN & P.K 16. DEPT. RADIOTERAPI
7. UNIT PELAYANAN TERPADU RSCM KENCANA 7. DEPT. MATA 17. DEPT. PATOLOGI KLINIK
8. UNIT RAWAT JALAN TERPADU 8. DEPT. THT 18. DEPT. PATOLOGI ANATOMI
9. UNIT PELAYANAN TERPADU PENGEMBANGAN 9. DEPT. UROLOGI 19. DEPT. REHABILITASI MEDIK

TEKNOLOGI KEDOKTERAN SEL PUNCA 10. DEPT. ILMU KESEHATAN ANAK 20. DEPT. FARMAKOLOGI KLINIK
10. UNIT PELAYANAN TERPADU PKIA "KIARA" 21. DEPT. AKUPUNKTUR
11. UNIT FASILITAS MEDIK 22. DEPT. ORTHOPAEDI & TRAUMATOLOGI
23. DEPT. ILMU GIZI
( C ) 3 INSTALASI ; 24. DEPT. MIKROBIOLOGI KLINIK

1. INSTALASI FARMASI

64
Lampiran2. Laporan Barang Kuasa Pengguna (INTRAKOMTABLE)

65
Lampiran 3. Laporan Barang Kuasa Pengguna (EKSTRAKOMTABLE)

66
Lampiran 3. Laporan Barang Kuasa Pengguna (EKSTRAKOMTABLE)

67
Lampiran 4. Laporan Barang Kuasa Pengguna (Konstruksi dalam Pengerjaan)

68
Lampiran 5. Laporan Barang Kuasa Pengguna (Aset Tak Berwujud)

69
Lampiran 6. Laporan Posisi Barang Milik Negara

70
Lampiran 7. Renstra in Action

71
Lampiran 8. Kontrak Kinerja dan Penetapan Kinerja Direktur Utama RSUPN-CM
dengan Dirjen YanKes Kemenkes RI

72
73
74
75

Anda mungkin juga menyukai