2016
KATA PENGANTAR
Untuk dapat mewujudkan tata kelola yang profesional bersih dan berwibawa
maka diperlukan lima prinsip dasar yaitu transparancy (keterbukaan informasi), yaitu
keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan
dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan, accountability (akuntabilitas),
yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem, dan pertanggungjawaban, responsibility
(pertanggungjawaban), yaitu kesesuaian (kepatuhan) di dalam pengelolaan perusahaan
terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku,
independency (kemandirian), yaitu suatu keadaan dimana korporasi dikelola secara
profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/ tekanan dari pihak manajemen
yang tidak sesuai dengan peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku dan
prinsip-prinsip korporasi yang sehat, dan fairness (kesetaraan dan kewajaran), yaitu
perlakuan yang adil dan setara di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul
berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan yang berlaku.
Penyusunan laporan ini didasarkan pada tugas pokok dan fungsi Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Jakarta yang telah dijabarkan dalam rencana strategis dan
akan dicapai melalui beberapa sasaran dan program.
Maksud dan tujuan penyusunan laporan Tahunan ini adalah untuk memberikan
gambaran tentang sejauh mana pencapaian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai
Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta dalam program pelayanan kesehatan khususnya
pelayanan laboratorium kesehatan dan pertanggungjawaban sumber daya yang
dipercayakan kepada BBLK Jakarta.
Laporan Tahunan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta Tahun 2016 ini
mungkin masih terdapat ketidaksempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan penyusunan laporan yang akan
datang
Kepala
Kata Pengantar i
Ringkasan Eksekutif ii
Daftar Isi Iv
Daftar Gambar v
Daftar Grafik vi
Daftar Tabel vii
I. BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Maksud dan Tujuan Laporan 1
C. Ruang Lingkup Laporan 2
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Perjanjian Kinerja
2. Capaian IKU atau KPI
3. Pencapaian IKI
4. Kinerja BBLK Jakarta Dalam Gambar
A. Latar Belakang
Laporan berkala merupakan laporan pelaksaan tugas dan fungsi dari satuan kerja
di lingkungan Kementerian/Lembaga yang memuat perkembangan dan hasil pencapaian
kinerja baik kegiatan maupun anggaran dalam kurun waktu tertentu. Laporan berkala di
Lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan-Kementerian Kesehatan mencakup
Laporan Semester dan Laporan Tahunan.
Laporan berkala berisi uraian yang lebih menyeluruh mengenai kondisi sumber
daya (sumber daya manusia, sarana prasarana dan dana), hasil kegiatan program,
pencapaian kinerja dan masalah, hambatan serta terobosan sebagai upaya pemecahan
masalah dalam pelaksanaan kegiatan dan laporan. Laporan tahunan diharapkan bersifat
analitik, interpretative, disertai saran dan tindak lanjut.
Penyusunan laporan berkala dari tiap organisasi pemerintah merupakan
kewajiban yang harus dilakukan sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009
tentang Pembentukan dan Organisasi Kementrian Negara, dimana disebutkan dalam pasal
89 bahwa setiap pimpinan satuana organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan
bertanggung jawab kepada atasan masing – masing dan menyampaikan laporan berkala
tepat pada waktunya.
Sedangkan di tingkat Kementerian Kesehatan tertuang dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan, menyebutkan dalam pasal 996 bahwa Setiap Kepala Satuan
Organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab kepada
atasan masing – masing dan menyampaikan laporan tepat pada waktunya.
Sebagai wujud pertanggung jawaban kegiatan yang telah dilaksanakan dalam kurun
waktu 1 (satu) Tahun.
Dalam rangka memenuhi dan melaksanakan amanah Surat Edaran Direktur Jenderal
Bina Upaya Kesehatan Nomor PR.03.02/1/1466/12 tentang Laporan Tahunan pada
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan.
Kepala Balai juga membawahi tujuh Instalasi dan Kelompok Jabatan Fungsional yaitu
Pranata Laboratorium Kesehatan. Instalasi yang dimaksud adalah :
1) Mikrobiolgi
2) Imunologi
3) Patologi Klinik
4) Kimia Kesehatan
5) Virologi
6) Media dan Reagensia
7) Uji kesehatan dan sampling
8) Pemeliharaan sarana dan prasarana
9) Informasi dan Pemasaran
Gambar 1
Kepala BBLK
Satuan Pemeriksaan
Intern
Bagian Keuangan
dan Adminstrasi
Umum
Subbagian Subbagian
Keuangan dan Administrasi
BMN Umum
Kelompok
Jabatan
INSTALASI
Fungsional
C. Sumber Daya
1. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia merupakan sumber daya terpenting yang menentukan
kinerja dan naik turunnya BBLK Jakarta, yang dapat dibagi kedalam klasifikasi
sebagai berikut
b) Pejabat Struktural
Jabatan
No Nama Lengkap Tugas dan Fungsi
Struktural
Membawahi dan mengorganisir Kabag. Keuangan dan
Kepala BBLK dr. Cut Putri Arianie,
1. Administrasi umum, Kabid. Lab Klinik uji kesehatan
Jakarta M.H,Kes dan Kesmas dan Kabid Pengendalian Mutu
Kepala Bagian
Keuangan dan drg. R. Satriyo Nugroho, Melaksanakan pengelolaan keuangan dan urusan
2.
Administrasi MM adminstrasi umum serta kepegawaian
Umum
Kepala Bidang Melaksanakan pengelolaan laboratorium klinik dan
3. dr. Rina Sitanggang
Pelayanan kesehatan masyarakat
Kepala Bidang
Melaksanakan pengelolaan pengendalian mutu
4. Pemantapan Mutu Ir. Lydia Indriati Rosa
pengujian pemeriksaan laboratorium kesehatan
dan Bimtek
mengkoordinasikan pengelolaan perencanaan
Kasubag
anggaran, perbendaharaan, pelaksanaan kegiatan
5. Perencanaan & Agus Purwono, SE
Verifikasi, evaluasi dan pelaporan perbendaharaan
Keuangan
dan akuntansi
Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan
Kasubag Umum & ketatausahaan, hukum dan kehumasan, evaluasi dan
6. Suherman, S.Sos
Kepegawaian pelaporan dan kerumahtanggaan dan perlengkapan,
dan administrasi kepegawaian
Melakukan penyiapan bahan perencanaan,
Kasie Lab. Klinik
7. Dr. Yarne koordinasi dan evaluasi pelayanan laboratorium
dan Uji Kesehatan
kesehatan dan rujukan
Melakukan penyiapan bahan perencanaan,
8. Kasie Lab. Kesmas Drs. Swispen Masda,Apt koordinasi dan evaluasi pelayanan medik dan
rujukan
Melakukan penyiapan bahan perencanaan,
Kasie Pemantapan koordinasi dan evaluasi PME di wilayah kerja,
9. Endah Rahayu W, S.Si
Mutu Bimbingan Teknis laboratorium di wilayah kerjanya /
binaan, Pemantapan mutu internal dan eksternal
Melakukan penyiapan bahan perencanaan,
koordinasi dan evaluasi pendidikan dan Pelatihan
10 Kasie Bimtek Nofimaldi, S.Si, Apt teknis dan litbang di bidang pelayanan lab.kes dan
mengkoordinasikan pengelolaan kegiatan Diklat
dan LitbangPelayanan Medik
Status
Kelompok dan Nama Total
Pegawai Negeri Sipil Non PNS
No Pegawai
Jabatan PNS Saat ini
CPNS Honorer Kontrak
KemKes Kem Diknas
3. Asisten Apoteker 1 1
Jumlah 3 1 4
JUMLAH SELURUHNYA 77 0 0 13 0 90
Peralatan dan
3. 32.622.494.992 20.429.065.283 12.193.429.709
Mesin BLU
4. Aset Lainnya 2.504.379.770 1.692.574.882 811.804.888
Jumlah 50.404.256.223 23.378.458.575 27.025.797.648
Barang persediaan terdiri dari barang-barang persediaan habis pakai dalam kondisi
baik yang tercatat per 31 Desember 2016.
Nama Tahun
No Jml Lokasi Nilai Rupiah Ketr
Gedung/Bangunan Perolehan
1 Bangunan Gedung Jl.Percetakan Belum
Laboratorium Lainnya 1 Negara 01/10/2011 5,548,533,000
IMB
2 Bangunan Gedung Jl.Percetakan
Belum
Laboratorium 1 Negara 20/01/2003 9,357,833,000
IMB
Permanen
Jumlah 14,906,366,000
Mutasi nilai gedung dan bangunan Badan Layanan Umum BBLK Jakarta
adalah sebagai berikut ;
Tabel 5
Kategori Peralatan dan Mesin BBLK Jakarta TA 2016
No. Nama Barang Nilai
Tabel 7
Mutasi Peralatan dan Mesin BBLK Jakarta TA 2016
Tabel 9
Rincian Anggaran BBLK Jakarta Tahun Anggaran 2016
Alokasi Setelah
No. Jenis Belanja Alokasi Awal
Revisi
1 Belanja Pegawai PNS : 5.330.605.000 5.330.605.000
5111 Belanja Gaji dan Tunj. PNS 5.205.613.000 5.205.613.000
5122 Belanja Lembur 124.992.000 124.992.000
2 Belanja Barang Operasional : 7.647.000.000 7.647.000.000
5211 Belanja Barang Operasional 1.176.725.000 1.176.725.000
5212 Belanja Barang Non Operasional 40.280.000 40.280.000
5218 Belanja Barang Persediaan 2.944.398.000 2.944.398.000
5221 Belanja Langganan Daya dan Jasa 886.880.000 886.880.000
5231 Belanja Pemeliharaan 962.790.000 962.790.000
5241 Belanja Perjalanan 1.635.927.000 1.635.927.000
3 Belanja Barang BLU : 3.250.000.000 4.544.475.000
5251 Belanja Barang BLU 2.802.440.000 4.096.915.000
5371 Belanja Modal BLU 447.560.000 447.560.000
4 Belanja Modal RM : 5.178.000.000 5.178.000.000
5321 Belanja Modal Peralatan dan 5.076.490.000 5.076.490.000
Mesin
5341 Belanja Modal Jaringan 101.510.000 101.510.000
TOTAL 21.405.605.000 22.750.080.000
Grafik 1
Grafik Komposisi Belanja DIPA BBLK Jakarta TA 2016
5,178,000,000 5,330,605,000
Belanja Pegawai
Sedangkan target sumber dana yang berasal dari penerimaan Badan Layanan Umum
sebesar Rp.4.594.475.000,- terbagi untuk belanja sebagai berikut :
Tabel 10
Uraian Target Sumber Dana BLU BBLK Jakarta Tahun 2016
Tabel 11
Rincian Alokasi Angggaran Per Kegiatan DIPA BBLK Jakarta Tahun 2016
Kode/ Sumber
Program/Kegiatan/Output/Komponen/Detail Alokasi
Akun Dana
024.04.07 Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan 22,750,080,000
2094 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada 22,750,080,000
Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan
2094.038 Alat Kedokteran, Kesehatan dan KB 5,001,490,000
2094.038.001 PERALATAN LABORATORIUM 5,001,490,000
051 Peralatan Laboratorium 5,001,490,000
A Peralatan Laboratorium 5,001,490,000
532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin RM 5,001,490,000
> Pengadaan Peralatan Laboratorium 4,831,107,000
- Mikrobiological Air Sampler 247,500,000
- Medical Refrigerator 341,000,000
- Storage Cabinet (Paket : Flammable dan Acid) 94,938,000
- Fullglass Insert Door 17,050,000
- Magnetic Stirrer Hotplate 38,500,000
- Sound Level Meter 22,000,000
- ICP-MS 3,256,000,000
- Compact Table Top Refrigerated Centrifuge 90,911,000
- Microscop Inverted 137,500,000
- CO2 Incubator 170,500,000
- Lemari Makan Dorong untuk membawa sampel 6,600,000
- Alat Pengolah Air Limbah Flash WWT Catalyst System 408,608,000
> Biaya Pengadaan Barang 11,180,000
- Honorarium Panitia Pengadaan 8,000,000
- Honorarium Panitia Penerima Hasil Pekerjaan 3,180,000
> Efisiensi Anggaran 159,203,000
- Efisiensi Anggaran 159,203,000
2094.994 Layanan Perkantoran 17,292,080,000
2094.994.001 LAYANAN PERKANTORAN 17,292,080,000
001 Gaji dan Tunjangan 5,330,605,000
A Pembayaran Gaji dan Tunjangan 5,330,605,000
511111 Belanja Gaji Pokok PNS RM 3,550,160,000
511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS RM 64,000
511121 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS RM 263,305,000
511122 Belanja Tunj. Anak PNS RM 82,063,000
511123 Belanja Tunj. Struktural PNS RM 114,870,000
511124 Belanja Tunj. Fungsional PNS RM 203,710,000
511125 Belanja Tunj. PPh PNS RM 61,123,000
511126 Belanja Tunj. Beras PNS RM 205,584,000
511129 Belanja Uang Makan PNS RM 609,840,000
511147 Belanja Tunj. Lain lain termasuk uang duka PNS Dalam dan Luar RM 10,000,000
Laporan Tahunan 2016 : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 14
Negeri
511151 Belanja Tunjangan Umum PNS RM 104,894,000
512211 Belanja uang lembur RM 124,992,000
002 Operasional dan Pemeliharaan Kantor 2,747,571,000
A Operasional dan Pemeliharaan Kantor 2,747,571,000
521111 Belanja Keperluan Perkantoran RM 697,801,000
- keperluan Sehari-hari Perkantoran lebih dari 40 Pegawai 117,040,000
- Penggantian Inventaris Lama ( D.K.I. JAKARTA ) 16,000,000
- Makan Rapat Biasa D.K.I. JAKARTA [20 ORG x 36 KL] 33,840,000
- Snack Rapat Biasa D.K.I. JAKARTA [20 ORG x 36 KL] 12,960,000
- Jasa Cleaning Service (Petugas Kebersihan Kantor) 517,961,000
521115 Honor Operasional Satuan Kerja RM 196,080,000
> Penanggung Jawab Pengelola Keuangan 94,560,000
- Honorarium Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran 18,960,000
- Honorarium Pejabat Pembuat Komitmen 18,360,000
- Honorarium Pejabat Penguji Tagihan & Penandatangan Spm 15,000,000
- Honorarium Bendahara Pengeluaran 13,080,000
- Honorarium Staf Pengelola 29,160,000
> Pengelola PNBP / BLU 31,320,000
- Honorarium Atasan Langsung Bendahara Pengelola Pnbp 12,840,000
- Honorarium Bendahara Pengelola Pnbp 10,560,000
- Honorarium Anggota Pengelola Pnbp 7,920,000
> Pengelola Sistem Akuntansi Tingkat Satker 15,000,000
- Honorarium Penanggung Jawab (UAKPA/Barang) 3,600,000
- Honorarium Koordinator (UAKPA/Barang) [1 OR x 12 BL] 3,000,000
- Honorarium Ketua/Wakil Ketua (UAKPA/Barang) 4,800,000
- Honorarium Anggota/Petugas (UAKPA/Barang) 3,600,000
> Pengurus / Penyimpan BMN Tingkat Kuasa Pengguna Barang 7,200,000
- Honorarium Pengurus/Penyimpan 7,200,000
> Pengelola Unit Layanan Pengadaan 48,000,000
- Honorarium Kepala ULP [1 OR x 12 BL] 12,000,000
- Honorarium Sekretaris/Staf Pendukung ULP [4 OR x 12 BL] 36,000,000
521119 Belanja Barang Operasional Lainnya RM 62,140,000
- Pakaian Dinas Pegawai/Perawat (D.K.I. Jakarta) 45,430,000
- Pakaian Dinas Dokter (D.K.I. Jakarta) [8 OR x 1 STEL] 5,440,000
- Pakaian Kerja Pengemudi 7,670,000
- Pakaian Kerja Satpam (D.K.I. Jakarta) [3 ORG x 1 STEL] 3,600,000
521213 Honor Output Kegiatan RM 18,380,000
> Lelang Pengadaan Bahan Reagensia dan Alkes Habis Pakai 8,010,000
- Honorarium Panitia Pengadaan Barang 5,700,000
- Honorarium Panitia Penerima Hasil Pekerjaan 2,310,000
> Lelang Pengadaan Jasa Cleaning Service 4,560,000
- Honorarium Panitia Pengadaan Jasa (Non Konstruksi) 3,000,000
- Honorarium Panitia Penerima Hasil Pekerjaan 1,560,000
> Lelang Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 5,810,000
- Honorarium Panitia Pengadaan 4,250,000
- Honorarium Panitia Penerima Hasil Pekerjaan 1,560,000
522111 Belanja Langganan Listrik RM 720,000,000
Sedangkan realisasi Belanja Negara pada Tahun 2016 pada BBLK Jakarta sebesar
Rp. 21.086.356.984 dari anggaran dalam DIPA TA 2016 sebesar Rp.22.750.080.000,-
atau realisasi belanja mencapai 92,69 %.
A. Dasar Hukum
a) Keputusan Menteri Kesehatan No. 52 Tahun 2013 tentang Struktur Organisasi
dan Tata Kelola Balai Besar Laboratorium Kesehatan
b) Keputusan Menteri Keuangan R.I No. 34/KMK.05/2010 tanggal 26 Januari
2010 Penetapan BBLK Jakarta sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan
Pola Pengelolaan Keuangan BLU.
c) Pakta Integritas Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta Tahun 2015;
d) Rencana Strategis (Renstra) Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta
Tahun 2014 - 2019.
e) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.03/I/0173/2016 tentang
Pedoman teknis penilaian indikator kinerja Individu IKI tahun 2016 Direktur
Utama RSU/Khusus dan kepala balai di Lingkungan Ditjen Pelayanan
Kesehatan Kementerian Kesehatan.
f) Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Jakarta Tahun 2016.
b. Tujuan Khusus,
1) Menerapkan standar pelayanan dan sistem informasi laboratorium
kesehatan yang benar,
2) Meningkatkan mutu pelayanan laboratorium kesehatan,
3) Tersedianya SDM yang profesional dalam pelayanan laboratorium
yang bermutu,
2. Sasaran Strategis
Sasaran Strategis BBLK Jakarta dalam rencana strategis tahun 2015 – 2019
ditetapkan dengan tema peningkatan pendapatan Badan Layanan Umum
dengan pertumbuhan laboratorium Klinik, uji kesehatan standar, dan
peningkatan pendapatan melalui penyelenggaraan Pemantapan Mutu Eksternal
dan kegiatan bimbingan teknis laboratorium, serta membangun Budaya
Layanan Prima.
Sasaran strategis yang ditetapkan mencakup empat aspek yaitu aspek
pemangku kuasa (stakeholder), aspek keuangan (financial), aspek proses bisnis
internal dan aspek pembelajaran dan pertumbuhan. Masing-masing aspek
diukur dengan penetapan indikator yang jelas, misalnya aspek pemangku
kekuasaan diukur dengan 2 indikator, aspek keuangan diukur dengan 2
indikator, aspek proses bisnis internal dengan 12 indikator dan aspek
pertumbuhan dan pembelajaran dengan 4 indikator.
Selanjutnya Indikator-indikator tersebut ditetapkan sebagai indikator
kinerja utama (IKU) yang merupakan tanggungjawab institusi dan Indikator
Kinerja Terpilih yang menjadi tanggungjawab pimpinan.
Sasaran strategis yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 tahun
sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Strategis Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Jakarta Tahun 2014-2019 adalah sebagai berikut
Target
No Sasaran Indikator Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
1. Terwujudnya kepuasan 1. Tingkat Kesehatan BLU Angka 74 75 77 79 81
stakeholder
2. Kepuasan pelanggan Angka 2.25 2,45 2,65 2,85 3
2. Terwujudnya Revenue 3. Total Pendapatan BLU Milyar 3 3.25 3,50 3.75 4.00
3. Terwujudnya layanan terpadu dan 4. Persentase keluhan pelanggan yang
prima ditindak lanjuti Persen 100 100 100 100 100
5. Persentase Temuan hasil telusur lapangan
BBLK yg ditindaklanjuti Persen 80 85 90 95 100
6. Terwujudnya layanan lab kesmas 13. Jumlah pemeriksaaan Lab. Kes Mas Parameter 110.396 121.436 133.579 146.937 161.631
8. Terwujudnya program pemasaran 15. Jumlah Mou yang berjalan efektif MoU 15 20 30 40 50
16. Pertumbuhan jumlah Pemeriksaan
Parameter 10 10 10 10 10
9. Terwujudnya SDM yang
17. Persentase SDM yang sesuai dengan
kompeten Persen 70 75 80 85 90
kebutuhan jabatan
10. Terwujudnya Budaya Kinerja 18. Indeks survei Budaya Layanan Prima
Persen 60 70 80 85 90
11. Peningkatan SILK 19. Jumlah modul SILK yang implementasikan Modul - 3 4 4 5
12. Terwujudnya Sarpras yang 20. Persentase Sarpras yang sesuai standard
Handal Pelayanan Persen 65 75 85 95 100
Perspektif Proses Bisnis Internal : terwujudnya layanan lab. Klinik dan uji
kesehatan
Indikator : Jumlah pemeriksaan laboratorium klinik dan uji kesehatan
Program Kerja :
Pelayanan pemeriksaan lab klinik dan uji kesehatan
dengan layanan prima,
Optimalisasi kemampuan pemeriksaan
Optimalisasi peralatan dan bahan reagensia
Perluasan ruang lingkup akreditasi
Optimalisasi waktu pelayanan sesuai dengan standard
Penguatan kerjasama dengan pemegang program
nasional
Program Kerja :
Pelayanan pemeriksaan lab kesehatan masyarakat
dengan layanan prima
Optimalisasi kemampuan pemeriksaan
Optimalisasi peralatan dan bahan reagensia
Perluasan ruang lingkup akreditasi
Optimalisasi waktu pelayanan sesuai dengan standar
Memperluas standar mutu (metode pengujian, baku
mutu dan acuan)
Pelatihan teknis sesuai dengan kebutuhan metode
pemeriksaan baru
3. Melakukan Kaji Ulang Manajemen dan Menyusun Rencana Aksi untuk kegiatan
tahun berikutnya. Beberapa rekomendasi dan kesepatakan hasil kaji ulang
tersebut diantaranya adalah :
Melakukan evaluasi dan pembahasan kembali ketajaman Visi dan Misi
Balai.
Menyempurnakan dan mempertajam tujuan, sasaran dan target kinerja
Tahun 2016.
Melakukan integrasi kegiatan kedalam unit-unit kerja penghasil
(revenue centre) baik target, kemampuan capaian realisasi baik volume
maupun rupiah.
Komitmen terhadap pencapaian dan peningkatan mutu layanan
Tabel 17
Data penilaian kepuasan pelanggan
NILAI UNSUR
NO UNSUR PELAYANAN
PELAYANAN
1 Informasi Persyaratan Pelayanan 3.29
2 Kemudahan Prosedur Pelayanan 3.27
3 Kecepatan pelayanan 2.96
4 Kesesuaian Pembayaran denan Tarif Layanan 3.83
5 Kesesuaian Standar Baku Hasil Uji pelayanan 3.19
6 Kemampuan Petugas memberikan Layanan 3.25
7 Kesopanan dan Keramahan Petugas 3.45
8 Ketepatan Waktu Pelayanan 3.16
9 Penanganan Keluhan dan Pengaduan Layanan 3.17
Hasil Perhitungannya :
(3,29 x 0,111) + (3,27 x 0,111) + (2,96 x 0,111) + (3,83 x 0,111)
(3,19 x 0,111) + (3,25 x 0,111) + (3,45 x 0,111) + (3,16 x 0,111)
(3,17 x 0,111) = Nilai indeks adalah 3,65
Dengan demikian nilai indeks unit pelayanan hasilnya dapat disimpulkan sebagai
berikut:
a. Nilai IKM setelah dikonversi = Nilai Indeks x Nilai Dasar
= 3,65 x 25 = 91,25
b. Mutu pelayanan A.
c. Kinerja unit pelayanan Sangat Baik
2. Perspektif Finansial
Aspek financial mengukur kemampuan BBLK Jakarta dalam menghimpun
dan mendapatkan penerimaan (revenue) dari pelayanan yang diselenggarakan.
Kemampuan tersebut diukur melalui indikator pendapatan yang dibukukan dan
efisiensi operasional dengan membandingkan total pendapatan dibanding total
biaya operasional (POBO).
Pendapatan Badan Layanan Umum Tahun 2016 ditargetkan sebesar
Rp.3.250.000.000,- dan realisasi sampai dengan tanggal 31 Desemer 2016 tercapai
sebesar Rp. 6.043.331.131,- atau sebesar 185,95% dari target yang ditetapkan.
Dengan demikian maka kinerja aspek financial melalui penerimaan BLU tercapai.
Grafik 2
Target Pendapatan dan Realisasi
Tahun 2016
6.043.331.131
3.250.000.000
TARGET REALISASI
Tabel 20
Target dan Realisasi Peserta Bimtek
2016
Jumlah Peserta Pembinaan dan Bimtek Labkes
Target Capaian
-Balai Labkes/Labkesda 71 69
-Rumah Sakit (Pusat/Daerah) 63 125
-Puskesmas 241 384
- Dinkes - -
Jumlah 375 578
2016
Peserta Diklat Labkes
Target Capaian
-Mikrobiologi 125 124
-Patologi Klinik 15 11
-Imunologi 30 35
-Kimia Kesehatan 45 41
-Virologi 2 -
-Media Reagensia 3 1
Jumlah 220 212
Jumlah
No Bulan %
pemeriksaan
1 Januari 196 89
2 Februari 191 87
3 Maret 187 85
4 April 198 90
5 Mei 198 90
6 Juni 198 90
7 Juli 196 89
8 Agustus 205 93
9 September 198 90
10 Oktober 198 90
11 November 200 91
12 Desember 216 98
Jumlah : 2,381
Tabel 23
Pemeriksaan lab klinik dan Uji kesehatan
Tabel 24
Pemeriksaan laboratorium kesehatan masyarakat
Pemeriksaan
NO INSTANSI
Target Realisasi %
1 Mikrobiologi 6 0 0
2 Patologi Klinik 0 0 0
3 Imunologi 2 2 100
4 Kimia kesehatan 2 1 50
Uji kesehatan dan
5 0 0 0
sampling
JUMLAH 10 3 30
1 Sangat baik 60
0,9 Baik 16
0,8 Sedang 14
0,7 Kurang -
Jumlah Pegawai 90
90
3. Peningkatan SILK
a. Jumlah Modul SILK yang diimplementasikan dengan target 3 modul
dan terealisasi sebesar 3 modul atau sebesar 100%
Modul yang terdiri dari Peningkatan aplikasi SILK, sisitem barcode
dan registrasi online.
Alokasi anggaran Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta TA 2016 yang tertuang
dalam DIPA Tahun Anggaran 2016 Nomor DIPA-024-04.41560/2016 Tanggal 30
September 2016 untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Besar laboratorium
Kesehatan Jakarta ditetapkan sebesar Rp.22.750.080.000,- dengan rincian sebagai
berikut :
1. Belanja Rupiah Murni sebesar Rp. 18.155.605.000,- dengan total realisasi per
31 Desember 2016 adalah sebesar Rp. 16.272.963.178,- yang berarti sebesar
89,63 persen dari total anggaran Rupiah Murni per 31 Desember 2016.
2. Belanja dari Penerimaan PNBP/BLU dengan target/pagu sebesar
Rp.4.594.475.000,- dan telah terealisasi sebesar Rp.4.564.422.686,- atau
sebesar 99,35 persen per 31 Desember 2016.
Dengan demikian maka total realisasi DIPA Tahun 2015 sebesar
Rp.22.750.080.000,- dan telah terrealisasi sebesar Rp.20.837.385.864,- atau
sebesar 91,59 persen/92 persen dari total DIPA TA 2015 per 31 Desember 2016.
Tabel 29
Alokasi & Realisasi Anggaran Per Mata Anggaran Tahun 2016
Alokasi Setelah
No Jenis Belanja Realisasi % tase
Revisi
1 Belanja Pegawai PNS 5.330.605.000 4.905.074.587 92%
5111 Bel. Gaji & Tunjangan PNS 5.205.613.000 4.870.534.587 94%
5122 Belanja Lembur 124.992.000 34.540.000 28%
2 Belanja Barang 7.647.000.000 6.359.209.741 83%
5211 Belanja Barang Operasional 1.176.725.000 1.110.689.329 94%
5212 BelanjaBarang Non Operasional 40.280.000 20.320.000 50%
5218 Belanja Barang Persediaan 2.944.398.000 2.704.564.625 92%
5221 Belanja Jasa 886.880.000 573.607.355 65%
5231 Belanja Pemeliharaan 962.790.000 928.147.182 96%
5241 Belanja Perjalanan DN 1.635.927.000 1.021.881.250 62%
3 Belanja Barang BLU : 4.146.915.000 4.144.134.686 100%
5251 Belanja Barang BLU 4.146.915.000 4.144.134.686 100%
4 Belanja Modal : 5.178.000.000 5.008.678.850 97%
5321 Bel, Modal Peralatan & Mesin 5.076.490.000 4.912.178.850 97%
5331 Bel, Modal Gdg & Bangunan - - 0%
5341 Bel, Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 101.510.000 96.500.000 95%
5 Belanja Modal BLU : 447.560.000 420.288.000 94%
5371 Bel, Modal Peralatan & Mesin 447.560.000 420.288.000 94%
Total 22.750.080.000 20.837.385.864 92%
Dalam Upaya meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian dalam hal pelaporan
keuangan maka Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta telah melakukan
upaya sebagai berikut :
Melakukan Audit Laporan Keuangan oleh Akuntan Publik yang direkomendasikan
oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Kementerian Keuangan R.I
selanjutnya ditindaklanjuti dengan melakukan :
KESIMPULAN
Pencapaian kinerja kegiatan yang mendukung program tidak selalu dapat
tergambarkan dalam keberhasilan atau hambatan pencapaian indikator sasaran
program, karena masih dipengaruhi oleh pencapaian kinerja kegiatan dan program
dari sektor lain, sementara laporan tahunan Balai Besar laboratorium Kesehatan
Jakata didasarkan pada tugas pokok dan fungsi.
Dengan demikian tinggi rendahnya kinerja tergantung kepada tinggi
rendahnya pencapaian tugas pokok dan fungsi yang telah dibebankan kepada satuan
kerja yang bersangkutan yang dalam hal ini sangat dipengaruhi oleh ketersediaan
anggaran untuk merealisasikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa pengembangan dan
inovasi satuan kerja sangat bergantung kepada kemampuan masing-masing satker
dalam mengembangkan sinerginya dengan tidak melupakan tugas pokok dan fungsi
yang diembannya.
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta, menapaki tahun keenam
menjadi satuan Kerja Badan Layanan Umum masih terbelenggu oleh prinsip lama
sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat. Oleh karena itu orientasi bisnis,
inovasi dan pengembangan menuju laboratorium unggulan masih terus diupayakan
sejalan dengan perubahan visi, misi, budaya dan orientasi kerja komponen-
komponen satuan kerjanya.
Dengan usaha dan kerja keras Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta
dapat mencapai tingkat kinerja/kesehatan Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Jakarta tahun 2016 berdasarkan penilaian ketiga indikator kinerja Badan Layanan
Umum (keuangan, operasional/pelayanan dan mutu serta manfaat bagi masyarakat)
memperoleh nilai sebesar 80.25 ( 23,75 + 22,00 + 34,50) yang berarti tingkat
kinerja/kesehatan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta masuk dalam
kategori A atau “SEHAT”.
Dari hasil audit terhadap Laporan Keuangan Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Jakarta atas Laporan Keuangan Tahun 2016 oleh Akuntan Publik
Nursalim,Nursehan dan Sina rahardja diperoleh opini “Wajar Tanpa
Pengecualian” (WTP).
SARAN
1. Pengembangan pelayanan baru perlu di fokuskan kepada kegiatan yang dapat
meningkatkan penerimaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta.
2. Perlu dilaksanakan kerja sama operasional dengan pihak ketiga, khusus
berinvestasi besar ditingkatkan dan dilakukan sesuai dengan ketentuan berlaku.
3. Perlu penyesuaian tarif pemeriksaan laboratorium kesehatan yang sesuai
peraturan pemerintah denga memperaharui perhitungan tarif per unit pelayanan
(unit cost).
Kegiatan Pendidikan, Pelatihan dan bimbingan yang merupakan fungsi pokok dari
Balai Besar