(LAPTA )
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Dengan senantiasa mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan ridho Nya lah RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dapat menyelesaikan
pertanggung jawaban yang tersusun dalam Laporan Tahunan (Lapta) Tahun 2019.
Laporan ini berisikan laporan pencapaian kinerja, realisasi anggaran dan upaya untuk
meraih predikat WTP selama satu tahun anggaran 2019.
Sangat disadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan.
Akhirnya ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus disampaikan kepada semua
pihak atas upaya dan jerih payahnya yang telah mencurahkan tenaga dan pikiran
sehingga laporan ini dapat disusun dan semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
memberikan petunjuk serta memberikan kekuatan kepada kita semua dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan.
Dalam konteks ini menjadi penting adanya alat ukur atau indikator yang bisa dijadikan
dasar penilaian kinerja yaitu dalam bentuk Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta Tahun 2019.
Laporan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2019, disusun dengan menyajikan
hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran yang diarahkan dalam mencapai tujuan,
visi dan misinya.
Tahun 2019 merupakan tahun terakhir pelaksanaan Rencana Strategis RSO Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta tahun 2015 – 2019 yang mengusung visi: ”Menjadi Rumah Sakit
Ortopedi Unggulan Dengan Pelayanan Prima di ASEAN ” dengan misi : ”Mewujudkan
pelayanan sub spesialistik ortopedi traumatologi terintegrasi pendidikan dan penelitian
secara paripurna, mewujudkan manajemen rumah sakit dengan kaidah bisnis yang sehat,
efektif, efisien dan akuntabel, mewujudkan sumber daya manusia yang profesional,
inovatif dan kreatif serta mewujudkan jejaring pelayanan yang berkelanjutan.
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dalam menjalankan operasionalnya sebagai BLU
berdasar kepada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 839/Menkes/Per/VII/2007
tanggal 20 Juli 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSO Prof. dr. R. Soeharso
Surakarta.
Laporan T ahunan i
(Lapta) RSO Prof. Dr. R . Soeharso
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta kepada Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI. baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai
bahan evaluasi laporan ini tidak hanya menyajikan informasi yang berisi tentang
keberhasilan - keberhasilan yang telah dicapai sampai dengan tahun 2019 tetapi juga
memuat kendala atau kekurangan - kekurangan yang ada sehingga dapat dirumuskan
solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang.
Secara umum upaya pencapaian sasaran strategis RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
pada tahun 2019 tidak mengalami hambatan yang berarti, namun demikian untuk
menjaga kinerja dan bahkan peningkatan kinerja di masa mendatang perlu kiranya
beberapa saran sebagai berikut :
1. Peningkatan koordinasi perlu ditingkatkan baik di tingkat pimpinan maupun
antara pimpinan dengan pelaksana program dan kegiatan. Hal ini penting untuk
menjaga kualitas dari hasil program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh RSO
Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta;
2. Peningkatan kompetensi pelaksana. Dikarenakan pelaksana program dan kegiatan
adalah tulang punggung dari keberhasilan pencapaian sasaran kinerja pelaksanaan
penyelenggaraan pelayanan, penelitian, pendidikan maupun pelatihan;
3. Penciptaan Iklim yang lebih kondusif. Iklim kerja merupakan salah satu faktor
dominan penentu kinerja organisasi. Dalam kaitan ini pimpinan perlu
menciptakan iklim dan budaya kerja yang sehat dalam lingkungan kerja.
4. Perlu dibuat atau penyempurnaan kebijakan - kebijakan / SOP yang berkaitan
dengan indikator kinerja;
Laporan T ahunan i
(Lapta) RSO Prof. Dr. R . Soeharso
5. Secara lebih teknis hal – hal yang segera harus mendapat perhatian yaitu :
a. Percepatan perwujudan pengembangan sistem informasi manajemen rumah
sakit yang handal melalui pembuatan modul IT;
b. Optimalisasi pengembangan pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi
sesuai perkembangan iptekdok;
c. Intensifikasi perwujudan jejaring kerja horizontal maupun vertikal yang
berkelanjutan terkait pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung
pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama;
d. Peningkatan mutu serta pelayanan kepada pasien secara prima yaitu dengan
memberikan pelayanan yang memuaskan bahkan harus bisa membuat pasien
merasa terpuaskan dan lebih dihargai sehingga angka IKM dapat meningkat;
e. Perencanaan program dan kegiatan secara tepat sasaran, percepatan proses
pencairan dan pertanggung jawaban keuangan dan mempertegas kebijakan atau
SOP terkait belum optimalnya capaian realisasi anggaran.
Laporan T ahunan v
(Lapta) RSO Prof. Dr. R . Soeharso
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
LEMBAR PENGESAHAN xi
RINGKASAN EKSEKUTIF iii
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR DIAGRAM x
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang 1
B Maksud & Tujuan Laporan 1
C Ruang Lingkup Laporan 2
BAB II ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN 3
A Hambatan Tahun Lalu 3
Kelembagaan 3
B Sumber Daya –Sumber Daya 5
C
BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 12
A Dasar Hukum 12
B Tujuan, Sasaran, dan Indikator 13
BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN 23
A Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran 23
Hambatan Dalam Pelaksanaan Strategi 24
B Terobosan Yang Dilakukan 25
C
BAB V HASIL KERJA 27
A Pencapaian Target Kinerja 27
Realisasi Anggaran 82
B Upaya Untuk Meraih WTP dan Zona Integritas 89
C
BAB VI PENUTUP 91
1 Kesimpulan 91
2 Saran 95
Lampiran – lampiran
Struktur Organisasi RS
Perjanjian Kinerja RS Th 2019
vi
Laporan Tahunan (Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2019
DAFTAR TABEL
Tabel (68)
Tabel (69) DAFTAR DIAGRAM
Diagram (1)
Diagram (2)
Diagram (3)
Peta Ketenagaan RSO Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta Per 1 Januari 2019
Diagram (4) SDM Berdasarkan Kelompok Jabatan Per 1 Januari 2019
Komposisi SDM Berdasarkan Klasifikasi Pendidikan Per 1
Diagram (5) Januari 2019
Diagram (6) Peta Ketenagaan RSO Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta Per 31
Diagram (7) Desember 2019
Indeks Kepuasan Masyarakat
Laporan Realisasi Penerimaan Rumah Sakit Tahun 2019 Pertumbuhan SDM
Diagram (8) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun
Diagram (9) 2015 - 2019
Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2019 ix
Capaian Realisasi Anggaran RSO Prof. Dr. R. Soeharso
SurakartaTahun 2015 - 2019
Capaian Overall Equipment and Effectiveness (OEE)
Tahun 2015 - 2019
Diagram (10) Laporan Realisasi Penyerapan Anggaran DIPA RS
Diagram (11) Laporan realisasi Penyerapan Anggaran per Mata Anggaran Prosentase
Diagram (12) Capaian Target Kinerja Tahun 2019
A. LATAR BELAKANG
Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan
bertanggungjawab kepada atasan masing – masing dan menyampaikan laporan
berkala tepat pada waktunya1), sehingga setiap organisasi pemerintah wajib
menyusun Laporan Berkala. Di lingkup Kementerian Kesehatan, setiap Kepala
Satuan Organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab
kepada atasan masing – masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada
waktunya2.)
Laporan berkala merupakan laporan pelaksanaan tugas dan fungsi dari satuan kerja di
lingkungan Ditjen Pelayanan Kesehatan yang memuat perkembangan dan hasil
pencapaian kinerja baik kegiatan maupun anggaran dalam kurun waktu tertentu3).
RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai salah satu Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan
pelayanan kesehatan juga dituntut terus menerus meningkatkan kinerja pelayanan
kesehatan. Sebagai bentuk pertanggungjawaban dan pertanggunggugatan atas segala
kegiatan yang diselenggarakan oleh rumah sakit, maka disusunlah Laporan Tahunan
(Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2019 yang merupakan
laporan pertanggungjawaban kinerja rumah sakit.
Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Tahunan (Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta Tahun 2019 yaitu :
1. Memenuhi kewajiban institusional dalam bentuk pertanggungjawaban kinerja
rumah sakit dari satuan organisasi Unit Pelaksana Teknis kepada Direktur
Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan;
2. Sebagai upaya institusional rumah sakit untuk melakukan evaluasi kinerja selama
satu tahun serta mengupayakan tindak lanjut pemecahan permasalahan dan
manajemen yang akuntabel untuk tahun berikutnya.
Ruang lingkup pelaporan Tahunan (Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Tahun 2019 meliputi :
1. Bab I : Pendahuluan
a. Latar Belakang.
b. Maksud dan Tujuan Pelaporan.
c. Ruang Lingkup Laporan.
6. Bab VI : Penutup
BAB II
ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN
RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya di awal tahun anggaran 2019 tentunya memiliki hambatan - hambatan dan
permasalahan yang perlu dipecahkan. Hambatan – hambatan dalam pencapaian kinerja
tahun lalu yaitu :
1. Belum tercapainya modul IT pada tahap Integrated I terkait perwujudan
pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit;
2. Belum seluruh dokter Spesialis Ortopedi (Sp. OT) dan Spesialis Ilmu Kedokteran
Fisik dan Rehabilitasi (Sp. KFR) telah mendapatkan sertifikat sub spesialis /
konsultan sebagai perwujudan SDM yang mempunyai kualitas dan kompetensi
(profesional) sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran;
3. Belum tercapainya target pengembangan pelayanan medik sub spesialistik
sebagai perwujudan pengembangan pelayanan subspesialistik ortopedi
traumatologi sesuai perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi;
4. Belum optimalnya pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung
pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama sebagai perwujudan jejaring
kerja horizontal maupun vertikal yang berkelanjutan;
5. Belum tercapainya target angka Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sebagai
perwujudan peningkatan kepuasan pelanggan rumah sakit;
6. Belum tercapainya target pendapatan rumah sakit.
3
Laporan Tahunan (Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2019
B. KELEMBAGAAN
Sedangkan untuk Susunan Direksi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai berikut
:
Laporan Tahunan 5
(Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
C. SUMBER DAYA – SUMBER DAYA
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya
sebagai institusi pelayanan tentunya didukung oleh sumber daya – sumber daya yang
ada. Sumber daya – sumber daya tersebut diantaranya :
Laporan Tahunan 6
(Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
Dari diagram dan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah SDM RSO Prof. Dr.
R. Soeharso Surakarta per 1 Januari 2019 sebesar 636 pegawai, dengan komposisi
PNS sebesar 71,5 %, CPNS sebesar 2,7 %, pegawai BLU dan CBLU sebesar 23,8
%, pegawai kontrak sebesar 1,6 % serta dokter mitra 0,5 %.
Laporan Tahunan 7
(Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
* Sumber data : Lakip Bagian SDM
Dari diagram di atas, dapat dijelaskan bahwa sumber daya manusia (SDM) RSO
Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta yang telah berada pada level professional / D3 ke
atas sebesar (77,5 %). Berdasar tingkat pendidikan urutan terbesar yaitu Diploma
III sebesar 34,1 %, S1 dan S1 Profesi sebesar 33,2 % serta SLTA sebesar 21,1 %.
b. BMN Ekstrakomtable
Laporan Tahunan 8
(Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
Posisi Awal (1 Januari 2019) : Rp. 2.560.683.750,00
Laporan Tahunan 9
(Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
166112 Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi 4.430.007.478
pemerintahan
169122 Akumulasi penyusutan aset tetap yang tidak (4.429.749.878)
digunakan
169315 Akumulasi amortisasi software (781.184.781)
169316 Akumulasi amortisasi lisensi (56.955.275)
JUMLAH 965.499.933.138
* Sumber data : Laporan SIMAK BMN Tahun 2019
Jumlah aset RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta yang tercatat pada SIMAKBMN per 1
Januari 2019 sebesar Rp. 965.499.933.138,00.
Laporan Tahunan 1
(Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
I DIREKTORAT MEDIK DAN KEPERAWATAN
A BIDANG PELAYANAN MEDIK
Pengajuan HAKI untuk inovasi pelayanan di bidang 3 keg
pelayanan medik
B BIDANG PELAYANAN KEPERAWATAN
Ronde manajemen keperawatan setiap bulan 80 %
C INSTALASI RAWAT JALAN
Capaian one piece one patient tindakan rawat luka 100 %
D INSTALASI GAWAT DARURAT
Waktu tunggu operasi urgen 24 jam
E INSTALASI BEDAH SENTRAL
Pemakaian Implant pada pasien operasi sesuai sesuai 80 %
dengan ketersediaan Implant di RS
F INSTALASI RAWAT INAP
1 Ketepatan dan kelengkapan pengisian asesmen ulang 80 %
nyeri pasien
2 Respon time pasien pulang / keluar dari ruangan Ranap 80 %
setelah mendapat perintah pulang DPJP < 3 Jam
3 Penilaian EWS pasien paska operasi dalam waktu 1 jam 100 %
setelah tiba di bangsal
4 Ketepatan pelaporan capaian kinerja 5 tgl
G INSTALASI RAWAT INTENSIF
Ketepatan indikasi pasien masuk ruang rawat intensif 85 %
H INSTALASI REHABILITASI MEDIK
1 Pelayanan poliklinik Rehabilitasi Medik 07.30 80 %
2 Ketepatan Waktu Visite < 11.00 80 %
3 Pelayanan fisioterapi rawat jalan dimulai jam 8.00 (FT) 80 %
4 Kelengkapan pengisian formulir FIM pada pasien OT di 100 %
rawat inap (OT)
5 Pengisian skala DASS 42 pada semua pasien baru 100 %
(Psikologi)
6 Waktu produksi Thoracic Lumbar Sacro Orthosis (TLSO) 80 %
pasien rawat inap 3 hari kerja (OP)
7
Optimalisasi pelayanan asuransi center untuk meningkatkan 85 %
kualitas pelayanan pada pasien / keluarga
(PSM)
I INSTALASI RADIOLOGI
Penghematan Bahan Habis Pakai (BHP) Film di pelayanan 25 %
Radiologi Rawat Jalan
J INSTALASI PATOLOGI KLINIK
Laporan Tahunan 1
(Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
Waktu tunggu laboratorium Cyto IGD kurang dari 60 50 %
menit
K INSTALASI FARMASI
Kesesuaian kartu stok semua obat di gudang farmasi 100 %
L INSTALASI REKAM MEDIK
1 Penyedian rekam medis rawat jalan pasien reservasi (wa 80 %
/ sms / web) poliklinik ortopedi
2 Proses Koding dan Grouping klaim JKN sebelum tanggal 85 %
8 bulan berikutnya
III DIREKTORAT UMUM, SDM DAN PENDIDIKAN
A BAGIAN UMUM
1 Pelaksanaan rapat PJ. Sarpra 12 keg
2 Meminimalisir ketidaktepatan dalam pendistribusian 100 %
Barang Habis Pakai Non Medis sesuai dengan
perencanaaan dan kebutuhan satker
B BAGIAN SDM
1 Persentase IKI pegawai 100 %
2 Pengajuan kompilasi lembur maksimal tanggal 10 bulan 100 %
berikutnya
3 Laporan Press Release ke Dirjen Pelayanan Kesehatan 100 %
seminggu 2 kali
4 Press Release kegiatan dibuat dalam waktu 1 x 24 jam 100 %
C BAGIAN PENDIDIKAN DAN PENELITIAN
1 Ketepatan waktu pelaporan keuangan kegiatan Bagian 85 %
Diklit < 14 hari kerja
2 Karyawan yang mendapat pelatihan sesuai kompetensi 65 %
minimal 20 jam setahun
D INSTALASI SIRS
Produk aplikasi (1 per bulan) 100 %
E INSTALASI GIZI
Tidak adanya serangga / binatang pengganggu di 25 %
Instalasi Gizi
F INSTALASI PSRS
Kecepatan waktu tindak lanjut analisa pemeliharaan 100 %
korektif ringan (1 x 24 jam)
G INSTALASI KESLING DAN K3
Terolahnya sampah infeksius dalam hari kerja 100 %
H INSTALASI LAUNDRY
Tidak adanya keterlambatan penyediaan linen bersih di 100 %
IBS
III DIREKTORAT KEUANGAN
Laporan Tahunan 1
(Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
A BAGIAN PMD
Penyerapan anggaran APBN dan BLU 85 %
B BAGIAN AKUNTANSI
Penyusunan Monitoring dan Evaluasi Efisiensi Biaya per 100 %
Unit Kerja Tahun 2019 terdiri dari:
1). Instalasi Radiologi : pemakaian film
2). Instalasi Bedah Sentral : penggunaan implant
3). Instalasi Laboratorium : Penggunaan kantong darah
A KOMITE MEDIK
1 Proses Kredensial Terlaksana 1 Minggu setelah ada 100 %
surat perintah untuk kredensial dari direksi
2 Pertemuan Komite Medik - Direksi RS ( 2 kali ) dalam 100 %
setahun
B KOMITE KEPERAWATAN
Kewenangan Klinis (Clinical Priviledge) melalui Proses 100 %
Kredensial / Rekredensial
C KOMITE ETIK DAN HUKUM
Penyelesaian kasus pegawai yang bermasalah dalam 100 %
waktu 3 X 24 jam
D KOMITE FARMASI DAN TERAPI
Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi formularium tepat 100 %
waktu
E KOMITE TENAGA KESEHATAN LAIN
Kredensial / rekredensial sesuai dengan kompetensi 100 %
yang dimiliki, sesuai waktu yang ditetapkan
F KOMITE PMKP
Tecapainya laporan data harian capian indikator unit 100 %
kerja di Sismadak
Laporan Tahunan 1
(Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
G KOMITE PPI
Kepatuhan melaksanakan personal hygiene pasien para 100 %
- operasi
H SATUAN PENGAWAS INTEREN
Reviu kontrak dan SPK sebelum di tandatangani PPK 100 %
(senilai > Rp. 1.000.000.000,00)
I UNIT LAYANAN PENGADAAN
Ketepatan pelaksanaan RPK dan RPD 90 %
J TIM PKRS
Membuat Vlog untuk bahan penyuluhan untuk 10 kasus 4 buah
penyakit terbanyak
Laporan Tahunan 1
(Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
BAB III
TUJUAN DAN SASARAN KERJA
A. DASAR HUKUM
Dasar hukum pelaksanaan tugas pokok dan fungsi RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta sebagai Badan Layanan Umum yaitu :
1. Undang – Undang Nomor 17 Th 2003 Tentang Keuangan Negara;
2. Undang – Undang Nomor 1 Th 2004 Tentang Perbendaharaan Negara;
3. Undang – Undang Nomor. 25 Th 2004 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
4. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun 2005 - 2025;
5. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5063);
6. Undang – undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran
Negara Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5072);
7. PP RI NO. 74 Th 2012 Tentang Perubahan Atas PP 23 Th 2005 Tentang PPK
BLU;
8. Perturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008 Tentang Pedoman
Akuntansi dan pelaporan keuangan Badan Layanan Umum;
9. Keputusan Menteri Kesehatan No 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1981/Menkes/SK/XII/2010 tentang
Pedoman Akuntansi Badan Layanan Umum (BLU) RS;
11. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 839/Menkes/Per/VII/2007 tanggal
20 Juli 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja RS Ortopedi Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta sebagai RS PPK BLU dan Rumah Sakit Khusus Kelas A;
12. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor :
Laporan Tahunan 1
(Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
KP.03.01/Menkes/439/2015 tentang Pengangkatan, Pemindahan dan
Pemberhentian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Di Lingkungan Kementerian
Kesehatan;
13. PermenPAN No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Lakip;
14. Rencana Strategis RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2015
– 2019;
15. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/540/2018
tanggal 20 September 2018;
16. Perjanjian Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2019.
Laporan Tahunan 1
(Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
utama (IKU) Sasaran RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tahun 2019 meliputi :
a. Komponen Pelayanan
1) Terwujudnya pengembangan pelayanan sub spesilistik ortopedi
traumatologi sesuai perkembangan iptekdok dengan :
a) Persentase jumlah pengembangan pelayanan medik sub
spesialistik sebesar 100%;
b) Pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub spesialistik
sebesar 5 %.
2) Terwujudnya pelayanan sub spesilistik ortopedi traumatologi yang
berkualitas / bermutu, dengan :
a) Capaian penyelesaian kegiatan Akreditasi JCI;
b) Sasaran Keselamatan Operasi sebesar 100 %;
c) Infeksi Daerah Operasi sebesar < 1,5 %;
d) Medication Error sebesar < 5 %;
e) Emergency Respon Time II sebesar < 240 menit;
f) Pengembalian rekam medik lengkap dalam 1 x 24 jam : 80 %.
3) Terwujudnya hospital tourisme dengan program pelayanan terpadu dengan
persentase jumlah kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan
penunjangnya sebesar 100 %.
4) Terwujudnya penyempurnaan manajemen pelayanan dengan Clinical
Pathway dan DPJP dengan jumlah jenis pelayanan yang dilaksanakan
berbasis Clinical Pathway sebesar 30 jenis.
Laporan Tahunan 1
(Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
c) Persentase karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut sebesar 24
%.
2) Terwujudnya budaya kerja pegawai dengan persentase Sasaran Kinerja
Pegawai sebesar 95 %.
3) Terwujudnya kualitas penelitian dan pengembangan rumah sakit
berbasis evidence based dengan :
Persentase pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan sebesar
11 %;
4) Terwujudnya peningkatan kepuasan pelanggan rumah sakit dengan
:
a) Indeks Kepuasan Kerja Karyawan sebesar 89 %;
b) Persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti sebesar 83 %;
c) Indeks Kepuasan Masyarakat sebesar 86 %.
5) Terwujudnya pengembangan SIM Rumah Sakit yang handal dengan
persentase capaian modul IT tahap Advanced II.
6) Terwujudnya jejaring kerja horizontal maupun vertikal yang berkelanjutan
dengan persentase pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung
pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama dengan RSO sebesar 9
%.
c. Komponen Keuangan
1) Terwujudnya efisiensi penggunaan dana dengan :
a) Persentase POBO sebesar 73 %;
b) Kesehatan Badan Layanan Umum tercapai AA.
2) Tersedianya alokasi dana yang meningkat dengan pertumbuhan
pendapatan RS sebesar 6 %.
Laporan Tahunan 1
(Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
a) Komponen Pelayanan
1) Pengembangan sub spesialis ortopedi traumatologi dan rehabilitasi medis
difokuskan pada onkologi;
2) Optimalisasi respon time pelayanan medik sub spesialistik;
3) Implementasi clinical pathway sesuai dengan pengembangan ortopedi
traumatologi;
4) Final Survey Akreditasi KARS;
5) Evaluasi Akreditasi JCI;
6) Evaluasi Akreditasi RS Pendidikan
7) Penerapan assessment dan manajemen resiko keselamatan operasi;
8) Penerapan surgical site infection bundle;
9) Program keselamatan pasien;
10) Optimalisasi manajemen pelayanan operasi;
11) Monitoring dan evaluasi kelengkapan rekam medik.
c) Komponen Keuangan
1) Program efisiensi biaya;
Laporan Tahunan 1
(Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
2) Implementasi Sistem Akuntansi Biaya;
3) Pembangunan sistem perencanaan, penganggaran dan pengadaan
akuntansi dan SIMAK terpadu;
4) Penyusunan anggaran berbasis kinerja;
5) Pengelolaan keuangan yang akuntabel;
6) Optimalisasi klaim piutang RS; 7) Penyesuaian tarif berdasarkan unit cost;
8) Pengelolaan penerimaan satu pintu.
d) Komponen Sarana dan Prasarana
1) Pengelolaan manajemen risiko sarpras RS;
2) Program pemeliharaan peralatan medis dan non medis;
3) Pengembangan SIM Back Office III;
4) Investasi Penunjang Gedung Pelayanan Terpadu berupa Renovasi Gedung
Rehabilitasi Medik sebagai Ruang Radiologi, Renovasi Gedung Gymnasium
sebagai Ruang Laboratorium, Renovasi Ruang Fisioterapi Eksekutif sebagai
Ruang Diklat.
3. INDIKATOR – INDIKATOR
Indikator – indikator keberhasilan yang ingin dicapai pada tahun 2019 dituangkan
dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta seperti
tabel di bawah ini :
a. Indikator Kinerja Badan Layanan Umum UPT Vertikal (sesuai dengan Perdirjen
PB Nomor : PER-24/PB/2018, terdiri atas :
NO INDIKATOR BOBOT NILAI
1 2 3
1 Area Klinis 35
2 Area Managerial 35
3 Aspek Keuangan 30
NILAI TOTAL 100
Laporan Tahunan 2
(Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
Kepatuhan 1 Kepatuhan Terhadap Clinical 100% 0,05
Terhadap Pathway
Standar 2 Kepatuhan Penggunaan ≥80% 0,05
Formularium Nasional
(FORNAS)
3 Prosentase Kejadian Pasien ≤3% 0,05
Jatuh
4 Penerapan Keselamatan 100% 0,05
Operasi
Pengendalian 5 Infeksi Daerah Operasi (IDO) ≤2% 0,05
Infeksi di RS 6 Ventilator Associated ≤5,8‰ 0,05
Pneumonia (VAP)
7 Cuci Tangan (Hand Hygiene) 100% 0,05
Capaian 8 Dekubitus ≤1,5‰ 0,07
NO JUDUL INDIKATOR STANDAR BOBOT
KATEGORI
Indikator 9
Pemberian Pencegahan VTE 100% 0,08
Medik pada pasien Hip atau Knee
Arthroplasty
Akreditasi 10 Ketepatan Identifikasi Pasien 100% 0,08
Kepuasan 11 Kecepatan Respon Terhadap >75% 0,08
Pelanggan Komplain (KRK)
Ketepatan 12 Emergency Response Time 2 ≤120 0,02
Waktu (ERT) menit
Pelayanan 13 Waktu Tunggu Rawat Jalan ≤60 menit 0,05
(WTRJ)
14 Waktu Tunggu Operasi Efektif ≤48 jam 0,05
(WTE)
15 Waktu Tunggu Pelayanan ≤3 jam 0,05
Radiologi (WTPR)
16 Waktu Tunggu Pelayanan ≤2 jam 0,05
Laboratorium (WTPL)
17 Pengembalian Rekam Medik >80% 0,02
Lengkap Dalama Waktu 24
Jam (PRM)
PELAYANAN KEUANGAN
Keuangan 18 Rasio Pendapatan PNBP 65% 0,1
Terhadap Biaya Operasional
(PB)
Laporan Tahunan 2
(Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
1 2 3 4 5 6
1 Kepatuhan Terhadap Clinical 100 % 100 % 100 % 100 %
Pathway
2 Ketepatan Jam Visite Dokter 80 % 80 % 82 % 85 %
Spesialis
3 Penyelenggaraan Sistem Informasi 50 % 100 % 75 % 100 %
Manajemen Rumah Sakit
4 Rasio PNBP Terhadap Biaya 65 % 65 % 80 % 85 %
Operasional (PB)
5 Modernisasi Pengelolaan BLU 100 % 100 % 100 % 100 %
(Penerapan Aplikasi BLU Integrated
Online System / BIOS)
Laporan Tahunan 2
(Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
kedokteran Persentase karyawan 3% Direktur USP 24 %
yang mendapatkan
pendidikan lanjut
Terwujudnya budaya Persentase Sasaran 2% Direktur USP 95 %
kerja pegawai Kinerja Pegawai
PERSPEKTIF BUSINESS PROCESS
Terwujudnya Persentase jumlah 6% Direktur Medik 100 %
pengembangan kegiatan pengembangan &
pelayanan sub pelayanan medik sub Keperawatan
spesilistik spesialistik
ortopedi
traumatologi sesuai Pertumbuhan jumlah 5% Direktur Medik 5%
perkembangan iptekdok cakupan pelayanan & Keperawatan
medik sub spesialistik
Laporan Tahunan 2
(Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
SASARAN TARGET
IKU BOBOT PIC
STRATEGIS 2019
Terwujudnya jejaring Persentase pertumbuhan 5% Direktur USP 9%
kerja horizontal jumlah institusi (pihak
maupun vertikal yang ketiga) pendukung
berkelanjutan pelayanan / pendidikan
yang melakukan
kerjasama dengan RSO
Terwujudnya Akreditasi RS 2% Direktur USP JCI
pelayanan sub
spesialistik ortopedi Sasaran Keselamatan 2% Direktur Medik 100 %
traumatologi yang
Operasi & Keperawatan
berkualitas/bermutu.
Laporan Tahunan 2
(Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
sub spesilistik ortopedi pelayanan medik sub
traumatologi sesuai spesialistik
perkembangan iptekdok
8 Pertumbuhan jumlah 5%
cakupan pelayanan medik sub
spesialistik
6 Terwujudnya kualitas penelitian 9 Persentase pertumbuhan 11 %
dan pengembangan rumah sakit hasil penelitian yang
berbasis evidence dipublikasikan.
based.
7 Terwujudnya hospital 10 Persentase jumlah kegiatan 100%
tourisme dengan program pembangunan gedung
pelayanan terpadu pelayanan terpadu
& penunjangnya
8 Terwujudnya 11 Jumlah jenis pelayanan 30 jenis
<1,5%
5%
15
16
17 Emergency Respon Time ≤ 4 Jam
II
18 Pengembalian Rekam Medik 80%
Lengkap Dalam 1
x 24 Jam
Laporan Tahunan 2
(Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
11 Terwujudnya peningkatan 19 Persentase keluhan 83%
kepuasan pelanggan rumah pelanggan yang
sakit ditindaklanjuti
20 Indeks Kepuasan Pelanggan 86%
Kegiatan Anggaran
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Rp.222.477.427.000,00
Teknis Lainnya pada Program Pembinaan
Pelayanan Kesehatan
Laporan Tahunan 2
(Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
BAB IV
STRATEGI PELAKSANAAN
Guna mencapai sasaran – sasaran yang telah ditentukan di atas dibutuhkan beberapa
strategi – strategi seperti dibawah ini :
1. Komponen Pelayanan
a. Mengoptimalkan Pelayanan sub spesialistik paripurna;
b. Memanfaatkan pendeknya waktu tunggu operasi;
c. Menyiapkan SDM penunjang pelayanan sub spesialistik yang kompeten
untuk menghadapi tuntutan fasilitas pelayanan yang lebih canggih;
d. Mengoptimalkan pengembangan sistem pemberian
pelayanan keperawatan;
e. Menetapkan standar pelayanan medis yang baku dengan diberlakukannya
Sistem Jaminan Sosial Semesta (BPJS) Kesehatan.
Laporan Tahunan 2
(Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
k. Menerapkan standar pelayanan sesuai kaidah akreditasi JCI atau
sejenisnya.
3. Komponen Keuangan
a. Menyusun perencanaan keuangan komprehensif;
b. Memanfaatkan fleksibilitas dalam pengelolaan anggaran BLU;
c. Menerapkan pengelolaan keuangan yang akuntabel dan teritegrasi;
d. Optimalisasi penagihan piutang pasien;
e. Meningkatkan Sistem Informasi Rumah Sakit yang terpadu dan
terintegrasi.
Laporan Tahunan 2
(Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
a. Tingkat persaingan yang tinggi dengan rumah sakit sekitar;
b. Minat pasien yang berobat ke luar negeri cukup besar;
c. Masih tingginya minat pasien yang berobat ke pengobatan alternatif;
d. Tingginya harga implant;
e. Semakin berkurangnya subsidi pemerintah.
C. TEROBOSAN YANG DILAKUKAN
Laporan Tahunan 3
(Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
dan BHP yang dipakai serta pengecekan ulang benda yang terbawa di linen;
3. Optimalisasi perwujudan jejaring kerja horizontal maupun vertikal yang
berkelanjutan dengan meningkatkan jejaring layanan kesehatan dan
institusi pendidikan serta institusi terkait lainnya;
4. Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dengan memberi
pendampingan pasien dan customer care, penyempurnaan pengaturan alur
antrian, optimalisasi proses pemeriksaan, pembenahan alur pelayanan serta
pembinaan kepada petugas sehingga lebih ramah, professional dan disiplin
dengan berorientasi pada budaya kerja yang melayani;
5. Percepatan capaian realisasi pengelolaan anggaran belanja yang dikelola dengan
percepatan pelaksanaan proses pengadaan barang dan jasa dengan kegiatan pra
DIPA dan dari segi penyerapan anggaran perlu diambil langkah pengelolaan
keuangan dengan optimalisasi SIM terintegrasi;
6. Pengadaan peralatan medis yang sangat mendukung pengembangan pelayanan
dan penggantian yang rusak;
7. Mengoptimalkan Komite PMKP rumah sakit;
8. Mengupayakan tarif yang kompetitif dan mutu pelayanan yang tinggi;
9. Mengembangkan pelayanan dan meningkatkan mutu pelayanan melalui
akreditasi internasioal;
10. Menata formularium implant dan mengusulkan implant melalui e katalog;
11. Mengupayakan efisiensi semua lini khususnya bahan habis pakai (BHP).
Laporan Tahunan 3
(Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
BAB V
HASIL KERJA
Sebanyak 13 (tiga belas) sasaran strategis yang akan dicapai RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta pada tahun 2019 diterjemahkan dalam 24 (dua puluh empat) indikator program /
kegiatan yang relevan.
Pengukuran capaian kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tahun 2018 dilakukan
dengan cara membandingkan antara pencapaian tahun lalu, target Renstra serta target
indikator kinerja sasaran dengan realisasinya.
Rincian tingkat capaian kinerja masing- masing indikator sasaran tersebut diuraikan seperti
di bawah ini.
Capaian :
Pada tahun 2019 ini capaian OEE terealisasi sebesar 80.6 %, bila dibandingkan
dengan target yang ditetapkan telah memenuhi dan jika dibandingkan dengan
capaian tahun lalu telah meningkat seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 9. Capaian Perwujudan Kehandalan Sarana dan Prasarana
Indikator kinerja / Target Realisasi Naik
KPI Sat
keberhasilan 2019 2018 2019 turun
1 2 3 4 5 6 7
1 Overall equipment dan % 75 79,83 80.7 ↑
effectiveness (OEE)
Perbandingan capaian OEE beberapa tahun terakhir serta target jangka menengah
(Renstra) sebagai berikut :
Tabel 10. Perbandingan capaian OEE
SASARAN CAPAIAN
IKU
STRATEGIS 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
Selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir capaian indikator Overall equipment
dan effectiveness (OEE) menunjukkan hasil yang baik dengan rata – rata capaian
sebesar 78.8 %. Secara lebih terinci capaian Overall equipment dan effectiveness
(OEE) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tahun 2019 seperti tabel dibawah ini :
Tabel 11. Perhitungan Overall Equipment & Effectiveness (OEE)
1 2 3 4
1 GENSET 1 Jml hari alat beroperasi : 6 jam
(Belakang) Jml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 6 jam
KETERSEDIAAN : 100%
Kemampuan alat yang ada : 87%
kemampuan ideal alat : 100%
KINERJA : 87%
Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 88%
total keluaran alat tsb : 100%
KUALITAS : 0.88
OEE : 76.6%
KUALITAS : 0.9
OEE 74.9%
Rata - rata capaian OEE 80.7%
Kendala :
- Usia peralatan yang semakin tua.
- Jadwal pemadaman dari PLN yang mendadak.
Level pengembangan IT tahap integrated I pada tahun 2019 seperti pada tabel di
bawah ini :
Tabel 12. Level pengembangan IT
SASARAN TARGET CAP
INDIKATOR KINERJA %
STRATEGIS 2019 2019
2 3 4 5 6
Dari tabel diatas, sampai dengan tahun 2019 ini dari 12 (dua belas) modul yang
direncanakan baru tercapai 3 (tiga) modul yaitu : dashboard I, dashboard II serta
Resume Medis Integrated yang dapat terlaksana.
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa capaian kinerja pelayanan sistem
informasi rumah sakit (SIRS) masih belum sesuai dari target yang ditetapkan. Untuk
level pengembangan IT pada level advanced II dimana infrastuktur dan platform
mengacu pada kemampuan otomatisasi manajemen, peningkatan kemanan dan
kebijakan yang memungkinkan self povisioning sebagai suatu system dashboard.
Perbandingan capaian level SIMRS beberapa tahun terakhir serta dengan target
jangka menengah (Renstra) sebagai berikut :
Tabel 14. Perbandingan capaian level SIMRS
SASARAN CAPAIAN
IKU 2019
STRATEGIS 2015 2016 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7
Selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir capaian level SIMRS menunjukkan hasil
yang masih belum begitu optimal baik dengan rata – rata capaian sebesar
62.9 %.
Kendala :
- Kekurangan tenaga programmer ;
- Awal pengembangan IT difokuskan pada front office;
Rincian dari capaian sasaran strategis seperti pada ulasan di bawah ini
Kendala :
b. KPI 4. Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan > 20 jam Rata - rata jam
pelatihan per karyawan adalah total realisasi jam pelatihan karyawan dalam satu
tahun dibagi jumlah karyawan dikali 20 jam Dengan metode perhitungan yaitu :
Capaian :
Capaian :
Tabel 16. Kegiatan Pendidikan Lanjut SDM RSO
TAHUN
NO JENIS DIKJUT JML
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8
1 D3,D IV / S1 63 63 (lanjutan) 62 6 11 75
Nakes Lain (lanjutan)
2 NERS 32 52 20 35 21 87
3 S2 20 20 (lanjutan) 11 4 8 42
JUMLAH 204
Kendala :
Nihil.
Dari diagram dan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah SDM RSO Prof. Dr.
R. Soeharso Surakarta per 31 Desember 2019 sebesar 636 pegawai, dengan
komposisi PNS sebesar 71.9 %, CPNS sebesar 3.6 %, pegawai BLU sebesar 22 %,
pegawai kontrak sebesar 1,6 % serta dokter mitra 0.9 %.
Sasaran strategis ini memuat 1 (satu) indikator kinerja yaitu : KPI
Capaian :
620 pegawai
= x 100% = 100 %
620 pegawai
Pada tahun 2019 ini RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta telah menggunakan
metode penilaian pegawai dengan sistem Sasaran Kinerja Individu (SKI) yang
kemudian diukur dengan menggunakan penilaian Indeks Kinerja Individu (IKI).
Perubahan ini dilakukan terkait dengan pembenahan sistem Remunerasi RS
dimana perhitungannya menggunakan formula :
Besaran Remunerasi = IKI x IKU x JV x PIR
Setiap hari semua pegawai di RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta mengisi
Laporan Kinerja (log book). Untuk pengisian Indeks Kinerja Unit (IKU) dientry
dalam aplikasi http://iku.rso.go.id yang kemudian dirumuskan dalam perhitungan
remunerasi.
Setiap unit kerja harus mempunyai kontrak kinerja di tahun depan dan juga harus
mempunyai satu resolusi perubahan.
Kendala :
- Pelaporan Indeks Kinerja Individu (IKI) masih manual. Pembuatan aplikasi
masih terkendala karena indikator masih sangat kompleks.
Capaian :
74.3 %
= x 100 % = 74.3 %
100 %
Capaian :
Tabel 23. Capaian Klinik Sub Spesialis Rawat Jalan
NAMA KLINIK KUNJUNGAN
1 2
Sub Ort. Pediatric 6.824
Sub Ort. Recontruksi 6.379
Sub. Ort. Spine 4.640
Sub. Ort. On ologi 2.019
Sub. Hand n Microsurgery 3.762
Sub. Ort. Sp rt Injury 2.954
Sub Total 26.578
26.578 x 5%
= 27.421 x 100 %
= 4.85 %
Pada tahun 2019 telah ada 26 (dua puluh enam) judul penelitian yang
dipublikasikan yaitu :
Tabel 26. Judul Penelitian Yang Dipublikasikan
Tahun 2019
NO JUDUL PENELITIAN
1 2
Capaian jumlah penelitian yang dipublikasikan beberapa tahun terakhir serta dengan
target jangka menengah (Renstra) sebagai berikut :
Tabel 27. Perbandingan Capaian Pertumbuhan Penelitian
CAPAIAN
IKU
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6
Persentase pertumbuhan hasil 4.67 % 8% 27 % 12.1 % 64.4 %
penelitian yang dipublikasikan
Selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir capaian pertumbuhan hasil penelitian
yang dipublikasikan menunjukkan hasil yang baik dengan rata – rata capaian sebesar
23.2 % diatas target pertumbuhan sebesar 11 % di akhir tahun Renstra.
Kendala :
- Nihil.
Capaian :
Tabel 28. Capaian Perwujudan Hospital Tourism
Target Realisasi Naik
KPI Indikator kinerja / keberhasilan Sat
2019 2018 2019 turun
1 2 3 4 5 6 7
10 Persentase jumlah keg % 100 69.4 100 ↑
pembangunan gedung pelayanan
terpadu dan penunjangnya
100 %
= x 100 % = 100 %
100 %
Pada tahun 2019 ini RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta menargetkan lanjutan
pembangunan penunjang gedung pelayanan terpadu yang meliputi:
Tabel 29. Capaian Penunjang Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu
NO URAIAN CAPAIAN
1 2 3
1 Renovasi Gedung Rehabilitasi Medik sebagai Ruang Radiologi
a. Perencanaan gedung 100 %
b. Konstruksi bangunan 100 %
2 Renovasi Gedung Gymnasium sebagai Ruang Laboratorium
a. Perencanaan gedung 100 %
b. Konstruksi bangunan 100 %
3 Renovasi Ruang Fisioterapi Eksekutif sebagai Ruang Diklat
a. Perencanaan gedung 100 %
b. Konstruksi bangunan 100 %
Capaian :
Sampai dengan tahun 2019 ini telah tersusun 30 (tiga puluh) Clinical Pathway
baru. Sesuai standar akreditasi jumlah clinical pathway yang harus dilaksanakan
dan dievaluasi adalah 5 clinical pathway / tahun. Ke
30 (tiga puluh) jenis CP tersebut yaitu :
Tabel 32. Jenis Clinical Pathway 2019
NO CAPAIAN JUMLAH CLINICAL PATHWAY TAHUN 2019
1 2 3
1 Closed Fraktur Collum Femur 16 Fraktur Thoracolumbal
2 Closed Fraktur Femur 17 Osteosarcoma (limb salvage)
3 Closed Fraktur Cruris 18 ROI
4 Closed Fraktur Antebrachii 19 Scoliosis
5 Closed Fraktur Humerus 20 Osteochonroma (eksisi)
6 THR 21 Cerebral Palsy
7 TKR 22 DDH
8 LSS 23 BPI Neuritisasi
9 Spondilitis Tuberculosa 24 BPI Trapezius Tendon Trnasfer
10 Brachial Plexus Injury (BPI) 25 ACL
11 Carpal Tunnel Syndrome(CTS) 26 PCL
12 Giant Cell Tumor (GCT) 27 HNP
13 Muskukoskeletal tumor - open 28 CSM
biopsy
14 Epidural Steroid Injection (ESI). 29 Traumatic Amputation
15 Osteomyelitis kronis 30 Hemiarthroplasty
30 CP
= x 100 % = 100 %
30 CP
Jumlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis clinical pathway dan
DPJP beberapa tahun terakhir serta dengan target jangka menengah (Renstra)
sebagai berikut :
Selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir capaian jumlah jenis pelayanan
medik yang dilaksanakan berbasis CP dan DPJP menunjukkan hasil yang baik
dengan tercapainya target di akhir tahun Renstra.
Kendala :
- Nihil.
Capaian :
.35 inst x 9%
= 43 inst x 100% = 7,4 %
Pada tahun 2019 ini, RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta telah melaksanakan 17
(tujuh belas) kerjasama di bidang pendidikan dan 18 (delapan belas) kerjasama non
pendidikan dengan berbagai pihak diantaranya :
1) Kerjasama Pendidikan, antara lain :
Kerjasama dengan Akfis Insan Husada Surakarta;
Kerjasama dengan Akper Dustira Cimahi;
Kerjasama dengan Setia Budi Surakarta (USB) Surakarta;
Kerjasama dengan S2 Psikologi UII Yogyakarta;
Kerjasama dengan Stikes Aisyah Surakarta;
Kerjasama dengan Akper 17 Karanganyar;
Kerjasama dengan Universitas ESA Unggul Jakarta barat
Kerjasama dengan LIPI
Selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir capaian persentase pertumbuhan jumlah
institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan / pendidikan yang melakukan
kerjasama dengan RSO menunjukkan hasil yang kurang optimal dengan rata – rata
pertumbuhan sebesar 5,5 % di bawah rata – rata target pertumbuhan sebesar 7 %.
Kendala :
- Respon pihak rekanan sangat lambat sehingga proses pembuatan draft
perjanjian kerjasama relatif lama;
- RSO tidak bisa memberikan potongan harga antara 5 % - 20 % yang
umumnya diminta oleh pihak Asuransi;
- Tim marketing kurang maksimal dalam membangun jejaring;
Realisasi akreditasi
= x 100% = 100 %
Target akreditasi
100 %
= x 100% = 100 %
100 %
Perbandingan capaian keg akreditasi dalam beberapa tahun terakhir serta Renstra
seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 38. Perbandingan Capaian Akreditasi Beberapa Tahun Terakhir
CAPAIAN AKREDITASI
IKU
2015 2016 2017 2018 2019
2 3 4 5 6 7
Akreditasi RS KARS KARS( KARS( Re Survey I Survey Verifikasi
(100%) 100%) 100%) KARS (100%) II KARS (100 %)
N
O
Kendala :
- Regulasi yang sering berubah;
Capaian :
Sasaran keselamatan operasi terdiri dari tiga keg yakni sign in, time out dan sign
out. Sampai dengan tahun 2019 kegiatan sign in dan time out
Selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir capaian Sasaran Keselamatan Operasi
menunjukkan hasil yang baik dengan rata – rata capaian sebesar 99,8
% dengan tren peningkatan capaian di akhir tahun Renstra.
Kendala :
- Belum optimalnya capaian sign out pada tindakan medik operatif di
kamar operasi.
Upaya Tindak Lanjut :
Infeksi Daerah Operasi adalah kejadian infeksi yang terjadi pada daerah operasi
pada pasien yang dilakukan tindakan operasi bersih dalam kurun waktu satu bulan
pasca operasi tanpa implant atau satu tahun pasca operasi dengan implant.
Pengendalian Infeksi ini erat kaitannya dengan keselamatan pasien (patient safety
yang datang ke rumah sakit).
Dengan metode perhitungan yaitu :
Jumlah kejadian infeksi daerah operasi pada pasien yang dilakukan
= tindakan operasi bersih x 100%
Jumlah seluruh pasien yang dilakukan tindakan operasi bersih
Capaian :
Indikator kinerja / Target Realisasi Naik
KPI Sat
keberhasilan 2019 2018 2019 turun
1 2 3 4 5 6 7
15 Infeksi daerah operasi % 1.5 0.90 1.10 ↓
Selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir capaian angka Infeksi daerah operasi
(IDO) menunjukkan hasil yang baik dengan rata – rata capaian sebesar 1,3 % di
bawah ambang batas IDO sebesar 1,5 %.
Kendala :
- Personal hygiene pasien sebelum operasi belum menggunakan
chlorhexidin 2% / 4%;
- Hasil surveilan kepatuhan Personal hygiene pasien pra – operasi masih belum
optimal
- Teknik septik aseptik pada saat rawat luka belum optimal;
- Standar ruang OK di IGD sebagian belum terpenuhi seperti : ventilasi udara
dengan hepa filter belum ada, tekanan udara belum positif.
Adalah jumlah kesalahan yang terjadi dalam tahap peresepan yang dapat teridentifikasi sebelum
pasien terpapar akibat dari kesalahan tersebut.
Kesalahan peresepan obat yang dimaksud adalah kesalahan yang teridentifikasi
pada verifikasi resepoleh Instalasi farmasi meliputi benar pasien, benar obat, benar
dosis, benar rute, benar waktu pemberian, tidak ada duplikasi, tidak ada interaksi
obat.
Dengan metode perhitungan yaitu :
Jumlah lembar resep yang teridentifikasi kesalahan setelah diverifikasi
= x 100%
jumlah lembar resep yang ditulis dokter
Tiap bulan diambil 50 lembar sampel resep yang ditulis oleh DPJP dan 50 lembar
resep yang ditulis oleh PPDS. Data diolah sesuai kamus indikator, belum semua
dokter menulis rute obat di lembar resep sesuai standar akreditasi dan belum
semua dokter menulis dosis obat di lembar resep atau dokter menulis dosis tetapi
tidak tepat dan tidak sesuai dengan bentuk sediaan yang ada.
Capaian :
Indikator kinerja / Target Realisasi Naik
KPI Sat
keberhasilan 2019 2018 2019 turun
1 2 3 4 5 6 7
16 Medication error % 20 19.71 16.3 ↑
Berdasarkan laporan dari Instalasi Farmasi angka medication error masih di atas
ambang maksimal yaitu sebesar 16.3 %. Indikator dalam penilaian medication
error didasarkan pada pemberian resep dimana resep dinilai 7 (tujuh) unsur yaitu :
benar pasien, benar obat, benar dosis, benar rute, benar waktu pemberian, tidak ada
duplikasi, tidak ada interaksi. Resep dianggap tidak lengkap bila salah satu tidak
ada atau tidak benar.
1 2 3 4 5
1 Januari 5 19 4
2 Februari 5 16 0
3 Maret 5 14 6
4 April 5 21 6
5 Mei 5 16 0
6 Juni 5 16 6
7 Juli 5 17.5 6
8 Agustus 5 15 0
9 September 5 13 6
10 Oktober 5 18 4
11 November 5 15 2
12 Desember 5 15 6
Perbandingan capaian indikator Medication error dalam beberapa tahun terakhir serta Renstra
seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 44. Perbandingan Capaian Medication Error
CAPAIAN ME
NO IKU
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
Selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir capaian angka Medication error
menunjukkan hasil yang baik dengan rata – rata capaian sebesar 34.4 %. Meskipun
belum mencapai target yang ditetapkan di akhir renstra, akan tetapi telah
menunjukkan tren perbaikan.
Kendala :
Capaian :
Indikator kinerja / Target Realisasi Naik
KPI Sat
keberhasilan 2019 2018 2019 turun
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3
1 Januari 87.2 enit
2 ebruari 73.5 enit
3 aret 91 enit
4 pril 91 enit
5 ei 76 enit
11 ovember 90 enit
Berdasarkan laporan dari Instalasi Gawat Darurat diatas, waktu yang dibutuhkan
pasien untuk mendapatkan tindakan operasi cito (ERT II) rata – rata tercapai
sebesar 94.7 menit. Angka ini telah memenuhi target yang ditetapkan yaitu sebesar
240 menit (253.3 %).
Perbandingan capaian indikator Emergency Response Time II dalam beberapa tahun terakhir
serta Renstra seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 46. Perbandingan Capaian Emergency Response Time II
CAPAIAN ERT II
NO IKU
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
1 Emergency 235,4 233 88.6 89.89 94.7
Response Time II menit menit menit menit menit
Selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir capaian angka Emergency Response
Time II menunjukkan hasil yang baik dengan rata – rata capaian sebesar 148.3 %
dengan trend capaian yang semakin baik di akhir renstra.
Kendala :
- DPJP tidak on site;
- Operator ada kegiatan lain.
Pengembalian rekam medik lengkap dalam 24 jam adalah jumlah dokumen rekam
medik pasien rawat inap yang diisi lengkap dan dikembalikan ke pengelola rekam
medik dalam waktu kurang atau sama dengan 24 jam setelah pasien pulang.
Kriteria lengkap mengacu pada Permenkes nomor 269 Tahun 2008 tentang rekam
medis.
Dengan metode perhitungan yaitu :
Capaian :
Indikator kinerja / Target Realisasi Naik
KPI Sat
keberhasilan 2019 2018 2019 turun
1 2 3 4 5 6 7
18 Pengembalian rekam % 80 93.4 93.5 ↑
medik lengkap dalam 24
jam
1 2 3
1 Januari 94.5 %
2 Februari 93.8 %
3 Maret 95.6 %
4 April 95.6 %
5 Mei 95.3 %
6 Juni 93.7 %
7 Juli 93 %
8 Agustus 91.7 %
9 September 92.8 %
10 Oktober 93.4 %
11 November 91.8 %
12 Desember 91.3 %
Hasil diatas telah melampaui target yang ditetapkan. Pencapaian ini harus terus
dipertahankan sehingga dapat diperoleh kekinian informasi medis. Pengembalian
DRM akan berpengaruh pada proses pemberian pelayanan kepada pasien.
Perbandingan capaian indikator Pengembalian rekam medik lengkap dalam 24 jam
dalam beberapa tahun terakhir serta Renstra seperti pada tabel dibawah ini :
Kendala :
- Kurangnya kedisiplinan dokter dalam pengisian rekam medis terutama resume medis;
- Petugas khusus untuk mengantarkan DRM ke bagian rekam medis tidak ada;
- Belum ada kebijakan mengenai reward dan punishment untuk pengisian rekam medis;
- DRM pasien BPJS harus masuk ke verifikasi.
11. Sasaran Strategis 11 yaitu : Terwujudnya peningkatan kepuasan pelanggan rumah sakit.
Sasaran strategis ini memuat 3 (tiga) indikator kinerja yaitu :
Tabel 49. Capaian Peningkatan Kepuasan Pelanggan Rumah Sakit
Target Realisasi Naik
KPI IKU Sat
2019 2018 2019 turun
1 2 3 4 5 6 7
19 Persentase keluhan pelanggan % 83 100 100 -
yang ditindaklanjuti
20 Indeks kepuasan pelanggan % 86 80.2 83.8 ↑
21 Indeks kepuasan kerja karyawan % 89 96 97.4 ↑
NO BULAN Yang Di %
Kotak
SMS WA Email Facebook JML tindaklan
saran
juti
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Januari 4 2 6 0 0 12 12 100%
2 Februari 6 12 8 0 0 26 26 100%
3 Maret 6 8 3 0 0 17 17 100%
4 April 4 16 1 0 0 21 21 100%
5 Mei 3 17 2 0 0 22 22 100%
6 Juni 1 12 5 0 0 18 18 100%
7 Juli 1 17 2 0 0 20 20 100%
8 Agustus 0 20 5 0 1 26 26 100%
9 September 0 8 7 0 0 15 15 100%
10 Oktober 0 21 10 8 0 39 39 100%
11 November 0 4 5 2 0 11 11 100%
12 Desember 4 1 13 0 0 18 18 100%
JUMLAH 29 138 67 10 1 245 245 100%
Pada tahun 2019 ini dari 245 masukan yang masuk melalui media kotak saran,
SMS, email serta facebook kesemuanya telah dapat ditindaklanjuti sesuai dengan
target response time penanganan. Perbandingan capaian persentase keluhan
pelanggan yang ditindaklanjuti dalam beberapa tahun terakhir dengan Renstra
seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 51. Perbandingan Penanganan Keluhan Pelanggan Rumah Sakit
Selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir seluruh keluhan pelanggan yang masuk telah
dapat ditindaklanjuti.
Kendala :
- Nihil.
Hal ini dapat diketahui dengan melakukan survey kepuasan pelanggan untuk
mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dengan mengacu pada kepuasan
pelanggan berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).
REALISASI
NO INDIKATOR TARGET 2019 %
2019
1 2 3 4 5
1 Capaian IKM 86 % 83.36 % 96.9 %
Melihat data tabel diatas dimana unit pelayanan yang telah dilakukan penelitian
terkait kepuasan pelanggan pada tahun ini mendapat hasil rata – rata sebesar 83.88
dengan predikat B (Baik).
Dengan hasil tersebut di atas maka diharapkan manajemen dapat melihat sampai
sejauh mana tingkat kepercayaan pasien terhadap unit – unit pelayanan sehingga
langkah perbaikan serta peningkatan kualitas pelayanan yang bermuara pada
kepuasan pelanggan.
Perbandingan capaian Indeks kepuasan masyarakat dalam beberapa tahun terakhir serta
dengan Renstra seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 53. Perbandingan Capaian Kepuasan Pelanggan
N CAPAIAN
O IKU
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
1 Indeks kepuasan masyarakat 76.75 80,68 80.85 % 80.2 % 83.88 %
Kendala :
- Lama waktu tunggu pelayanan;
- Informasi tarif belum maksimal;
- Sistem IT yang belum maksimal.
Capaian :
Metode pengukuran tingkat kepuasan karyawan menggunakan rating scale dengan
4 (empat) kategori pernyataan karyawan terhadap item pertanyaan yang
disampaikan yaitu : sangat tidak setuju, cukup setuju, setuju dan sangat setuju.
Total kuesioner sebanyak 30 (tiga puluh) item pernyataan, sehingga didapat nilai
minimal pernyataan adalah 30 (tiga puluh) dan nilai maksimal adalah 120 (seratus
dua puluh) dengan jumlah responden sbanyak 38 (tiga puluh delapan) karyawan.
Hasil penilaian sebagaimana dibawah ini :
NO KATEGORI JML %
1 2 3 4
Jumlah 38 100
Selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir capaian Indeks kepuasan kerja karyawan
menunjukkan hasil yang baik dengan rata – rata capaian sebesar
93.3 %, di atas rata – rata target yang ditetapkan sebesar 88,6 %.
Kendala :
- Cakupan pegawai yang cukup besar sehingga membutuhkan waktu yang lama
sehingga hanya diambil sampling.
Capaian :
Per 31 Desember 2019, pendapatan PNBP RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta tercapai sebesar Rp. 202.720.080.085,00 dengan biaya operasional
sebesar Rp. 182.230.649.115,00 sehingga rasio pendapatan PNBP terhadap biaya
operasional sebagaimana pada tabel di bawah ini:
202.720.080.085
PB = x 100 % = 111.24 %
182.230.649.115
Capaian diatas telah melebihi dari target yang ditetapkan sebesar 73 % (152.4 %).
Indikator di atas merupakan salah satu indikator dalam penilaian kesehatan Badan
Layanan Umum pada aspek keuangan dimana skor PB di atas telah melampaui PB
> 65 % dengan skor 2,5.
Perbandingan Persentase POBO dalam beberapa tahun terakhir serta dengan Renstra
seperti pada tabel dibawah ini :
Kendala :
- Pertumbuhan pendapatan belum optimal;
- Biaya operasional masih tinggi.
I. INDIKATOR KEUANGAN
A. ASPEK KEUANGAN
1. RATIO KEUANGAN
NO INDIKATOR BOBOT HAPER SKOR
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
19 11.85
1 2 3 4 5
II PERSPEKTIF PROSES
A PERTUMBUHAN PRODUKTIFITAS
1 2 3 4 5
B EFEKTIFITAS PELAYANAN
7 BOR 2 55.05% 1
1 2 3 4 5
MUTU
A MUTU PELAYANAN
JUMLAH 14 13.5
B MUTU KLINIK
1 Angka kematian di gawat darurat 2 0.10% 2
2 Angka kematian > 48 jam 2 5.85% 2
3 Post operatif death rate 2 0% 2
4 Angka infeksi nosokomial
a. Dekubitus 1 0.21% 1
Hasil penilaian kinerja RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta untuk periode yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 (self assessment) mempunyai total skor 85.48
dengan kategori BAIK (AA) yaitu berada pada angka 80 < TS < 95.
Perbandingan Tingkat Kesehatan Badan Layanan Umum dalam beberapa tahun terakhir
serta dengan Renstra seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 59. Perbandingan Capaian Kesehatan BLU
CAPAIAN
NO IKU
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
Selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir capaian Kesehatan Badan Layanan Umum
menunjukkan hasil yang baik dengan rata – rata mencapai AA (Kategori Sehat
/ Tinggi).
Kendala :
- Posisi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai PPK III yang
mengandalkan rujukan dari PPK II;
Laporan Tahunan ( 8
lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta T
- Capaian rawat darurat yang cenderung turun;
- Minimnya kerjasama dengan asuransi yang bisa meningkatkan pengunjung umum
maupun JKN.
Capaian :
Tabel 60. Capaian Pertumbuhan Penerimaan Rumah Sakit
192.481.955.478 x 6%
= x 100% = 6.24 %
185.000.370.000
Laporan Tahunan ( 9
lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta T
Rincian penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta per bulan dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel 61 Rincian Penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Tahun 2019
NO BULAN CAPAIAN (Rp)
1 2 3
1 Januari 14,419,898,097
2 Februari 12.221.951.548
3 Maret 11.685.876.140
4 April 30.273.095.878
NO BULAN CAPAIAN (Rp)
1 2 3
5 Mei 17.924.568.105
6 Juni 6.201.010.121
7 Juli 19.415.302.921
8 Agustus 14.087.356.988
9 September 8.114.479.558
10 Oktober 12.465.047.813
11 November 36.970.489.581
12 Desember 8.703.115.221
Total 192.481.955.477
Laporan Tahunan ( 9
lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta T
Penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sampai dengan tahun ini tercapai
sebesar Rp. 192.481.955.477,00 (104 %) dari target yang ditetapkan sebesar Rp.
185.000.370.000,00.
Perbandingan pertumbuhan penerimaan RS dalam beberapa tahun terakhir serta
dengan target Renstra seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 62 Pertumbuhan Penerimaan RS
CAPAIAN
IKU
2015 2016 2017 2018 2019
2 3 4 5 6 7
Pertumbuhan penerimaan RS 9.4 % 7.4 % 7.24 % 5.98 % 6.24 %
N
O
Kendala :
- Posisi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai PPK III;
- Minimnya kerjasama dengan asuransi yang bisa meningkatkan pengunjung
umum maupun dengan penjaminan; - Keterlambatan pencairan BPJS.
Laporan Tahunan ( 9
lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta T
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai satuan kerja Badan Layanan Umum dituntut
untuk terus meningkatkan kinerja terutama kinerja BLU dalam meningkatkan pelayanan
dengan tetap megutamakan keselamatan pasien serta pendapatan setiap tahunnya.
Peningkatan pelayanan dan pendidikan akan sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan
BLU RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sehingga sangat diperlukan analisis untuk
pemenuhan dan penggunaan sumber daya.
Pemenuhan dan penggunaan sumber daya tentu sangat berkaitan erat dengan sumber dana
(anggaran). Dalam setiap pelaksanaan keg penunjang kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta melakukan beberapa analisis dan efisiensi dalam pemenuhan dan penggunaan
sumberdaya maupun sumber dana. Rincian pelaksanaan keg efisiensi sumber daya dapat
diuraikan seperti di bawah ini :
400
300
200
100
0
Dari diagram di atas, dapat dilihat bahwa jumlah SDM RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta selama kurun waktu lima tahun terakhir menunjukkan tren relatif tetap
dengan rata – rata pertumbuhan sebesar 0.3 %. Untuk analisis atas efisiensi penggunaan
sumber daya manusia, secara umum RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta langsung
memberi tanggungjawab kinerja kepada bagian yang berhubungan dengan target
kinerjanya dan setiap pegawai melaksanakan
Laporan Tahunan ( 9
lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta T
kinerja sesuai tupoksi masing - masing. Setiap hari semua pegawai di RSO Prof. Dr. R.
20
-
Selama kurun waktu lima tahun terakhir realisasi anggaran RSO Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta rata – rata tercapai sebesar 81,6 %.
Dari diagram di atas, dapat dilihat bahwa upaya efisiensi anggaran telah berjalan.
Sedangkan untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (anggaran), RSO Prof.
Dr. R. Soeharso Surakarta melaksanakan setiap kinerja dengan menyesuaikan
kebutuhan keg dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif dan efesien. Prinsip efektif
terlihat dari target kinerja (output dan outcome) yang hampir tercapai keseluruhan.
Prinsip efesien terlihat dari adanya penghematan anggaran atas setiap kinerja yang
dilakukan tanpa mengurangi output atau outcome yang dihasilkan. Penggunaan
sumber dana tidak terlepas dari
Laporan Tahunan ( 9
lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta T
pemenuhan sumber dana RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta terus berinovasi untuk
pemenuhan sumber dana.
Laporan Tahunan ( 9
lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta T
III. Sumber Daya Pelayanan
Dalam rangka mewujudkan efisiensi pelayanan terkait reformasi birokrasi menuju
Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBK dan
WBBM) sesuai dengan Keputusan Dirut RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tentang
Resolusi Perubahan Satuan Kerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta maka setiap
satuan kerja wajib memiliki resolusi perubahan pada tahun ini seperti pada tabel
dibawah ini :
Tabel 63. Capaian Resolusi Satuan Kerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Tahun 2019
TARGET REALISASI
NO INDIKATOR KINERJA %
2019 2019
DIREKTORAT MEDIK DAN KEPERAWATAN
TARGET REALISASI
NO INDIKATOR KINERJA %
2019 2019
6 pasien baru (Psikologi)
A BAGIAN PMD
Penyerapan anggaran APBN 85 % 80 94.1
dan BLU %
B BAGIAN AKUNTANSI
Penyusunan Monitoring dan 100 % 92 92 %
Evaluasi Efisiensi Biaya per
Unit Kerja Tahun 2019 terdiri
dari:
1). Instalasi Radiologi :
pemakaian film
2). Instalasi Bedah Sentral :
penggunaan implant
3). Instalasi Laboratorium :
Penggunaan kantong darah
yang tidak direncanakan
4). Penggunaan ATK di unit
kerja pusat biaya
5). Instalasi Gizi : Penggunaan
bahan makan basah dan kering
6). Instalasi Farmasi:
penggunaan BHP
Medis
IV KOMITE, SPI, ULP DAN TIM
A KOMITE MEDIK
1
Proses Kredensial Terlaksana 1 100 % 100 100%
Minggu setelah ada surat perintah
2 untuk kredensial dari
direksi
Pertemuan Komite Medik - 100 % 100 100%
Direksi RS ( 2 kali ) dalam
setahun
KOMITE KEPERAWATAN
B Kewenangan Klinis (Clinical 100 % 100 100%
Priviledge) melalui Proses
Kredensial / Rekredensial
C KOMITE ETIK DAN HUKUM
Penyelesaian kasus pegawai 100 % 100 100%
yang bermasalah dalam waktu 3
X 24 jam
D KOMITE FARMASI DAN
TERAPI
Pelaksanaan Monitoring dan 100 % 77.14 77.1%
Evaluasi formularium tepat
waktu
E KOMITE TENAGA
KESEHATAN
LAIN
Kredensial / rekredensial 100 % 80 80%
sesuai dengan kompetensi
yang dimiliki, sesuai waktu
yang ditetapkan
F KOMITE PMKP
J TIM PKRS
Membuat Vlog untuk bahan penyuluhan 4 buah 5 125%
untuk 10 kasus penyakit
terbanyak
Dengan adanya program resolusi perubahan ini upaya perwujudan efisiensi pelayanan
menuju RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta menjadi Wilayah Bebas dari Korupsi dan
Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBK dan WBBM) dimana tujuan utamanya yaitu
kepuasan pelanggan serta terjaganya mutu serta keselamatan pasien yang datang.
1) BMN Intrakomtable
Posisi Awal (1 Januari 2019) : Rp. 1.158.138.209.
Penambahan : Rp. 44.081.241.850,00
Pengurangan : Rp. 33.350.379.306,00
Posisi akhir (30 Juni 2019) : Rp. 1.168.869.071. 549,00
2) BMN Ekstrakomtable
Posisi Awal (1 Januari 2019) : Rp. 32.638.135.179,00
Penambahan : Rp. 78.449. Pengurangan : Rp.
58.146.690,00
Posisi akhir (30 Juni 2019) : Rp. 32.658.438.269,00
3) BMN Gabungan Intrakomtable dan Ekstrakomtable
Posisi Awal (1 Januari 2019) : Rp. 1.190.776.344.
: Rp. 44.159.691.630,00
: Rp. 33.408.525.996,00
Penambahan
Pengurangan
Posisi akhir (30 Juni 2019) : Rp. 1.201.527.509.818,00
79
Laporan Tahunan (lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2019
Laporan Tahunan ( 8
lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta T
137211 Akumulasi penyusutan gedung dan bangunan (17.595.852.316)
137311 Akumulasi penyusutan jalan dan jembatan (12.975.632.220)
137312 Akumulasi penyusutan irigasi (89.502.350)
137313 Akumulasi penyusutan jaringan (827.980.465)
137411 Akumulasi penyusutan aset teap lainnya (17.466.105)
162151 SofSMTare 1.485.433.250
162161 Lisensi 1.139.105.500
162191 Aset tak berwujud lainnya 0
162311 Aset tak berwujud dalam pengerjaan 0
166112 Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi 8.391.065.000
pemerintahan
169122 Akumulasi penyusutan aset tetap yang tidak (8.391.065.000)
digunakan
169315 Akumulasi amortisasi software (978.299.343)
169316 Akumulasi amortisasi lisensi (170.865.825)
JUMLAH 934.928.287.678
* Sumber data : Laporan SIMAK BMN Tahun 2019
Jumlah aset RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta yang tercatat pada SIMAKBMN
per 31 Desember 2019 sebesar Rp. 934.928.287.678,00.
Terkait tingkat kehandalan sarana prasarana dasar yang dikelola RSO Prof. Dr.
R. Soeharso Surakarta terkait capaian Overall equipment and effectiveness (OEE)
sebagai berikut :
Diagram 9. Capaian Overall Equipment and Effectiveness (OEE)
Tahun 2015 – 2019
90
80 81.7 80.3 79.8 80.7
70 71.7 75
60 70
50 65
40 55
30 45 TARGET
20 OEE
10
-
2015
2016 2017 2018 2019
Selama kurun waktu lima tahun terakhir rata – rata capaian Overall equipment dan
effectiveness (OEE) sebesar 78,8 %. Capaian tersebut masih di atas target sebesar 75
%. Tujuan yang ingin dicapai dengan pengukuran ini yaitu
Laporan Tahunan ( 8
lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta T
terwujudnya sarana, prasarana, fasilitas dan teknologi sesuai best practice dalam
lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif dengan dimensi mutu yaitu efisien,
efektivitas dan keselamatan pasien.Tingkat kehandalan sarana dan prasarana atau
overall equipment effectiveness (OEE) adalah hasil pengukuran kehandalan sarana dan
prasarana tertentu yang dilihat dari tiga aspek yaitu : ketersediaan, kinerja dan kualitas.
Dari diagram di atas, dapat dilihat bahwa upaya efisiensi terkait sarana prasarana telah
dan terus diupayakan.
B. REALISASI ANGGARAN
Program pengelolaan anggaran sesuai pagu dalam DIPA dan laporan seperti tersaji di bawah ini :
Diagram 10. Laporan Realisasi Penyerapan Anggaran DIPA RS
I. B. ANGGARAN BLU
Tabel 68. Penyerapan Anggaran Berdasar Mata Anggaran 2019
Anggaran BLU
Laporan Tahunan ( 1
Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
2094 Dukungan Manajemen dan
pelaksanaaan tugas teknis
lainnya pada program
pembinaan pelayanan
kesehatan
2094.506 Gedung Layanan
008 Pembangunan Gedung dan 4,986,000,000 4,684,920,000 94%
Bangunan
537113 Belanja Modal Gedung dan 4,986,000,000 4,684,920,000 94%
Bangunan
Renovasi R. Fisioterapi 1,288,300,000 1,147,918,000 89%
Eksekutif sebagai Ruang
Diklat
Laporan Tahunan ( 1
Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
b. Pakaian Dinas 376,370,000 256,071,000 68%
Pegawai/Perawat
c. Pakaian dinas Dokter 35,200,000 - 0%
d. Langganan Gas Non 249,600,000 215,678,500 86%
Medis
e. Perlengkapan sarana 525,980,000 468,734,936 89%
informasi dan publikasi
f. Penambah daya tahan 811,395,000 381,119,950 47%
tubuh
g. Biaya Foto Copy 158,265,000 106,339,680 67%
h. Pengadaan Linen 973,017,000 684,775,423 70%
i. Penyelenggaraan sanitasi 588,900,000 421,188,619 72%
RS
j. Keperluan Pokok 1,221,298,000 285,215,721 23%
Perkantoran
k. Bahan penunjang 831,246,000 641,167,246 77%
operasional lainnya
l. Langganan internet 150,000,000 140,560,000 94%
Laporan Tahunan ( 1
Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
c. Pemeliharaan Jaringan 1,805,000,000 1,572,117,200 87%
(Listrik, Air, Telepon, dan
Gas)
d. Pemeliharaan 2,177,101,000 937,535,450 43%
Gedung/Bangunan Kantor
Bertingkat
e. Pemeliharaan 1,210,007,000 1,159,844,012 96%
Gedung/Bangunan Kantor
Tidak Bertingkat
f. Pemeliharaan Halaman 1,375,000,000 359,313,200 26%
Gedung/Bangunan Kantor
Laporan Tahunan ( 1
Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
e. UM Tenaga Non PNS 850,080,000 716,260,000 84%
f. Honorarium Dr Mitra 990,000,000 926,889,900 94%
Penunjang Klasifikasi RS
g. Tunjangan Kinerja 500,000,000 12,400,000 2%
Lainnya
Laporan Tahunan ( 1
Lapta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
PENYERAPAN ANGGARAN PER INDIKATOR KINERJA SESUAI DENGAN DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA TA. 2019
Tabel 69. Penyerapan Anggaran Per Indikator Kinerja Sesuai Dengan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2019
No Sasaran Program/Kegiatan
1 2 Indikator Kinerja Pagu Realisasi
3 4 5
1 Terwujudnya kehandalan sarana an
prasarana 1. Overall equipment dan effectiveness (OEE) 21,844,267,000 14,559,974,771
2 Terwujudnya pengembangan sist m 2. Persentase capaian modul IT per tahun 2,208,338,000 1,446,618,400
informasi manajemen rumah t
saki yang handal
3 Terwujudnya SDM yang mempun ai 3. Persentase dokter spesialis ortopedi yang 1,130,000,000 701,302,310
kualitas dan kompetensi (profesional) mendapatkan sertifikat sub spesialis / konsultan
sesuai dengan perkembanganu dan
ilm teknologi kedokteran 4. Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih 747,500,000 499,165,160
dari 20 jam
5. Persentase karyawan yang mendapatkan 0 0
pendidikan lanjut
4 Terwujudnya budaya kerja ai 6. Persentase sasaran kinerja pegawai 0 0
pegaw
5 Terwujudnya pengembangan 7. Persentase jumlah pengembangan pelayanan 6,590,515,000 6,264,292,941
pelayanan subspesialistik medik sub spesialistik
ortopedi traumatologi sesuai 8. Pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik su b 80,388,459,000 66,308,502,916
perkembangan iptekdok spesialistik
6 Terwujudnya kualitas penelitian d n 9. Persentase pertumbuhan hasil penelitian yang 80,000,000 9,916,370
pengembangan rumah sakit berb sis dipublikasikan.
evidence based.
7 Terwujudnya hospital tourism dengan 10. Persentase jumlah kegiatan pembangunan gedung 4,986,000,000 4,684,920,000
program pelayanan terpadu pelayanan terpadu dan penunjangnya
8 Terwujudnya penyempurnaan 11. Jumlah jenis pelayanan medik yang 0 0
manajemen pelayanan dengan clinical dilaksanakan berbasis clinical pathway dan
pathway dan DPJP DPJP
9 Terwujudnya jejaring kerja horizontal 12. Persentase pertumbuhan jumlah institusi (pihak 65,275,000 10,589,000
maupun vertikal yang berkelanjutan ketiga) pendukung pelayanan / pendidikan yang
melakukan kerjasama dengan RSO
6
6
9
5
8
8
6
Pengelolaan anggaran belanja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta yang dikelola selama tahun 2019 ini terealisasi sebesar
Rp.189.981.124.733,00 dari pagu anggaran tahun 2019 sebesar Rp.238.413.306.000,00 (realokasi anggaran 2019) (79.7 %). Melihat data di
atas, penyerapan anggaran pada tahun ini masih relative rendah. Penyerapan mata anggaran yang masih rendah bukan menggambarkan
kinerja yang rendah. Penghapusan subsidi dari Rupiah Murni (kecuali untuk gaji) mendorong dilaksanakannya kegiatan efisiensi sejak awal
tahun.
Kendala :
- Nihil.
Upaya – upaya RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dalam upaya untuk meraih Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP) di tingkat rumah sakit maupun Kementerian adalah :
1. Pre assessment WBK dan WBBM oleh Inspektorat Jenderal Kemenkes RI tanggal 10 –
11 April 2019
2. Penandatangan Perjanjian Kinerja & Sasaran Kinerja Unit
Pada 16 Januari 2020, Jajaran Direksi, pejabat struktural dan fungsional melaksanakan
Penandatangan Perjanjian Kinerja & Sasaran Kinerja Unit dengan tema "Birokrasi
Harus Melayani Rakyat". Sambutan Direktur Umum, SDM ,Pendidikan bahwa RSO
Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Ada 3 sasaran Reformasi Birokrasi. Yaitu pemerintah
yang bersih, akuntabel, dan berkinerja tinggi, pemerintah yang efektif dan efisien. dan
pelayanan publik yang baik dan berkualitas.
yang berlaku;
10. Pertanggungjawaban perjalanan dinas dengan dokumen yang lengkap dan
benar;
11. Penghargaan Wilayah Bebas dari Korupsi
Pada tanggal 10 Desember 2019, bertempat di Foyer Birawa Assembly Hall Hotel
Bidakara, Jakarta, RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta menerima
Penghargaan Wilayah Bebas dari Korupsi yang diserahkan oleh Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Laporan Tahunan (La pta) RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 201 9 90
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta disusun sebagai bentuk
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan selama tahun 2019 mengacu kepada Tugas
Pokok & Fungsi Organisasi dan Tata Kerja yang dijabarkan dalam Rencana Strategis.
Pencapaian RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tahun 2019 dalam meningkatkan
dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas-tugas teknis dapat dilihat melalui hasil
pengukuran pencapaian target tiap-tiap indikator yang mendukung sasaran program
Pembinaan Upaya Kesehatan sesuai Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun
2015 - 2019 dan capaian dari kegiatan yang merupakan tugas pokok dan fungsi di tiap
- tiap Unit Kerja.
29%
71%
N SASARAN PROGRAM /
TARGET REALISASI
KPI INDIKATOR KINERJA % KET
O KEG 2019 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
8 Terwujudnya penyempurnaan 11. Jumlah jenis pelayanan medik yang 30 jenis 30 jenis 100 % √
manajemen pelayanan dilaksanakan berbasis clinical
dengan clinical pathway dan pathway dan DPJP
DPJP
9 Terwujudnya jejaring kerja 12. Persentase pertumbuhan jumlah 9% 7.4 % 82.2 % x
horizontal maupun vertikal institusi (pihak ketiga) pendukung
yang berkelanjutan pelayanan / pendidikan yang
melakukan kerjasama dengan RSO
10 Terwujudnya pelayanan 13. Akreditasi RS JCI (100 %) Survey Verifikasi 100 % √
subspesialistik ortopedi II KARS (100 %)
traumatologi yang berkualitas 100 % 100 % 100 % √
/ bermutu.
1,5 % 1.1 % 136.4 % √
5% 16.3 % 30.7 % x
Pencapaian kinerja rumah sakit berdasarkan Indikator Kinerja BLU tahun 2019 sebagai
berikut :
Perhitungan Tingkat Kesehatan BLU
BOBOT REALISASI
NO INDIKATOR
NILAI 2019
1 2 3 4
B. SARAN
Laporan Tahunan ( 1
Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Demikian uraian Laporan Tahun 2019 yang disusun sebagai pertanggung jawaban
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.
Laporan Tahunan ( 1
Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1. Struktur Organisasi RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta