Anda di halaman 1dari 49

KATA PENGANTAR

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004


tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana
Startegis Kementerian Kesehatan (Renstra Kemenkes) Tahun
2015-2019 (revisi 1) yang telah ditetapkan dengan Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/422/2017 serta
dalam kaitannya dengan penyusunan Laporan Akuntabilitas
Instansi Pemerintah (LAKIP) setiap tahunnya, unit utama/Eselon
I dapat menyusun Rencana Aksi Program 5 (lima) tahuan sebagai
penjabaran dari Renstra Kementerian, dan Unit Eselon II dapat
pula menyusun rencana kegiatan 5 (lima) tahunan sebagai
penjabaran dari Rencana Aksi Program Eselon I.

Memperhatikan beberapa hal tersebut di atas dan berdasarkan hasil evaluasi capaian indikator kinerja
Pusdik SDM Kesehatan, maka dilakukan revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusdik SDMK Tahun 2015-2019
disesuaikan dengan perubahan target.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak atas perhatian, bantuan maupun masukan
dalam penyusunan revisi Rencana Aksi Kegiatan ini, sehingga dapat berjalan dalam waktu yang tidak
terlalu lama. Dengan memperhatikan perkembangan dan perubahan lingkungan strategis dalam
pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan di masa depan, Rencana Aksi Kegiatan ini dapat
diadakan penyempurnaan sesuai dengan keperluannya.

Kiranya Rencana Aksi Kegiatan ini dapat dijadikan acuan bagi semua pihak yang terkait dan terlibat
langsung atau tidak langsung dalam pengembangan dan pengelolaan pendidikan SDM kesehatan.

i
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR LAMPIRAN iv
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Kondisi Umum, Potensi, dan Permasalahan 3
C. Maksud dan Kegunaan 10
D. Dasar Hukum 10
E. Sistematika Penulisan 12
BAB II. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 13
A. Visi 13
B. Misi 13
C. Tujuan 14
D. Sasaran Strategis 14
E. Sasaran 17
F. Strategi 18
BAB III. KELEMBAGAAN, KEGIATAN POKOK, TARGET KINERJA, DAN KERANGKA PENDANAAN 20
A. Kelembagaan 20
B. Kegiatan Pokok dan Target Kinerja 21
C. Kerangka Pendanaan 23
BAB IV. PEMANTAUAN DAN PENILAIAN 25
A. Pemantauan 25
B. Penilaian 25
BAB V. PENUTUP 27
LAMPIRAN

ii
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Matrik Perubahan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dan Target Pusat Pendidikan 15
SDM Kesehatan Tahun 2015-2019 (Perubahan Indikator Semula – Menjadi Tahun
2015-2019)
Tabel 3.1 Kebutuhan Pendanaan Kegiatan Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan 24
Tahun 2015 - 2019 (dalam ribuan rupiah)

iii
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Matriks Target Kinerja Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM
Kesehatan Tahun 2015 – 2019

iv
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan pada periode 2015 – 2019 adalah Program Indonesia Sehat
dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial
dan pemerataan pelayanan kesehatan. Sasaran pokok Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019 adalah 1) meningkatnya status kesehatan dan gizi
ibu dan anak; 2) meningkatnya pengendalian penyakit; 3) meningkatnya akses dan mutu
pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal, dan
perbatasan; 4) meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu
Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan; 5) terpenuhinya kebutuhan
tenaga kesehatan, obat dan vaksin, serta 6) meningkatkan responsivitas sistem kesehatan.

Permasalahan yang terjadi bahwa, saat ini Indonesia tengah menghadapi tantangan serius
berupa beban ganda penyakit. Perubahan gaya hidup masyarakat ditenggarai menjadi salah
satu penyebab terjadinya pergeseran pola penyakit (transisi epidemiologi) dalam 30 tahun
terakhir. Pada era 1990-an, penyebab kematian dan kesakitan terbesar adalah penyakit
menular seperti Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), Tuberkulosis (TBC), dan Diare.
Namun, sejak 2010, penyakit tidak menular (PTM) seperti Stroke, Jantung dan Kecing Manis
memiliki proporsi lebih besar di pelayanan kesehatan. Pergeseran penyakit ini
mengakibatkan beban pada pembiayaan kesehatan negara.

Sejalan dengan hal tersebut dalam memenuhi sasaran pokok pembangunan kesehatan dan
permasalahan bangsa, Kementerian Kesehatan menyusun arah kebijakan dan startegi untuk
menjamin dan mendukung pelaksanaan berbagai upaya kesehatan yang efektif dan efisien.
Program-program yang dianggap prioritas dan mempunyai daya ungkit besar di dalam
pencapaian hasil pembangunan kesehatan, dilakukan upaya secara terintegrasi dalam fokus
dan lokus dan fokus kegiatan, kesehatan, pembangunan kesehatan. Diantaranya adalah
gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) yang merupakan suatu tindakan sistematis dan
terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan

1
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas
hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian
terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian, mulai dari proses pembelajaran
hingga menuju kemandirian (Program Indonesia Sehat-dengan Pendekatan Keluarga/PIS-
PK).

Untuk itu, Badan PPSDM Kesehatan berupaya mendukung prgram-program Kementerian


Kesehatan dalam pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia
kesehatan, yang salah satunya adalah meningkatnya jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan
tenaga kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai yaitu, 1) jumlah puskesmas yang
minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan sebanyak 5.600 Puskesmas, 2) persentase RS
kab/kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3 dokter spesialis penunjang
sebesar 60%, 3) jumlah SDM kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya sebanayak 56.910
orang. Hal tersebut tertuang dalam Rencana Aksi Program Badan PPSDM Kesehatan Tahun
2015-2019 dan merupakan indikator tujuan Badan PPSDM Kesehatan.

Adapun program atau kegiatan Badan PPSDM Kesehatan untuk pencapaian sasaran yaitu,
1) terselenggaranya standarisasi, sertifikasi, dan pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan,
2) meningkatnya pelaksanaan pendidikan tinggi dan peningkatan mutu tenaga kesehatan,
3) meningkatnya pendidikan dan pelatihan aparatur, 4) meningkatnya pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan, 5) meningkatnya pengelolaan mutu pendidikan
tinggi, 6) meningkatnya perencanaan dan pendayagunaan SDM Kesehatan, 7) meningkatnya
pelaksanaan perencanaan SDM Kesehatan, 8) meningkatnya pembinaan dan pengelolaan
pendidikan tinggi, 9) terselenggaranya pelaksanaan internship tenaga kesehatan, 10)
meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program
Pengembangan dan Pemberdayaan SDM (PPSDM) Kesehatan.

Berdasarkan Rencana Aksi Program Badan PPSDM Kesehatan tersebut, maka telah disusun
Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan (Pusdiklat Nakes)
Tahun 2015 – 2019 yang memuat tujuan, sasaran dan pokok-pokok kegiatan Pusdiklat Nakes
dalam 5 (lima) tahun ke depan.

2
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
Namun, setelah terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, terjadi perubahan nomenklatur Satuan
Kerja (Satker) di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan, salah satunya adalah Pusdiklat Nakes
yang berubah menjadi Pusat Pendidikan SDM Kesehatan (Pusdik SDMK). Dengan adanya
perubahan organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan yang berdampak pada
perubahan kebijakan dan program sehingga Rencana Aksi Kegiatan Pusdik SDMK Tahun
2015-2019 dilakukan revisi dan penyesuaian kembali target indikator dalam Rencana Aksi
Kegiatan.

B. Kondisi Umum, Potensi, dan Permasalahan


Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan Pasal 18 menyebutkan
bahwa pembinaan teknis pendidikan tinggi bidang kesehatan dilakukan oleh Kementerian
Kesehatan dan pembinaan akademik pendidikan bidang kesehatan dilakukan oleh
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, sehingga Badan PPSDM Kesehatan
melalui Pusdik SDM Kesehatan melakukan pembinaan teknis terhadap institusi
penyelenggaran pendidikan tinggi bidang kesehatan.
Sejalan dengan hal tersebut sesuai dengan Permenkes Nomor 64 Tahun 2015, maka Pusat
Pendidikan SDM Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis,
pelaksanaan, dan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pendidikan sumber daya
manusia kesehatan.

Dengan demikian, sesuai dengan tugas Pusdik SDM Kesehatan di atas, maka gambaran
kondisi umum, potensi dan permasalahan bidang pendidikan sumber daya manusia
kesehatan dipaparkan berdasarkan dari hasil pencapaian program yang telah dilakukan
sebelumnya dan menjadi input dalam menentukan arah kebijakan dan strategi Pusdik SDM
Kesehatan.
1. Pengembangan Pendidikan SDM Kesehatan
Kondisi SDM Kesehatan saat ini terus membaik dalam jumlah, kualitas dan
penyebarannya, namun belum mampu memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di
seluruh wilayah terutama pada daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan.
Distribusi tenaga kesehatan yang belum merata dan komposisi jenis tenaga yang belum
berimbang masih menjadi permasalahan dalam memenuhi minimal 5 jenis tenaga
kesehatan yang harus ada di Puskesmas. Menurut data pemetaan SDM Kesehatan (data

3
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
Badan PPSDM Kesehatan tahun 2016), dari total Puskesmas 9.742 yang memiliki 5 jenis
tenaga kesehatan, baru 1.092 Puskesmas yang terpenuhi. Adapun 5 jenis tenaga
kesehatan yang wajib ada adalah farmasi, kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan,
gizi dan ahli teknologi laboratorium medik.

Dalam upaya pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan


tersebut saat ini terdapat 18 jenis pendidikan yang diselenggarakan oleh institusi
pendidikan tinggi bidang kesehatan di seluruh Indonesia termasuk 38 Poltekkes
Kemenkes. Adapun rincian jenis pendidikan yang diselenggarakan berdasarkan UU
Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan dikelompokkan sebagai berikut: a)
tenaga keperawatan: keperawatan, keperawatan gigi; b) tenaga kebidanan: kebidanan;
c) tenaga kefarmasian: farmasi, analisa farmasi dan makanan; d) tenaga gizi: gizi; e)
tenaga kesehatan lingkungan: kesehatan lingkungan; f) tenaga keterapian fisik:
fisioterapi, okupasi terapi, terapi wicara, akupunktur; g) tenaga keteknisian medis:
perekam medis dan informasi kesehatan, teknik gigi; h) tenaga teknik biomedika: analis
kesehatan, teknik elektromedik, ortotik prostetik, teknik radiodiagnostik dan
radioterapi; i) tenaga kesehatan tradisional: jamu.

Poltekkes Kemenkes di seluruh Indonesia memiliki 408 prodi (D-III : 264, D-IV : 132,
Profesi : 8, S2 Terapan : 4) dan telah meluluskan tenaga kesehatan dari 18 jenis
pendidikan tenaga kesehatan yang diselenggarakan dalam 3 tahun terakhir sebagai
berikut: 1) Tahun 2014: 21.891 orang; 2) Tahun 2015: 21.020 orang; 3) Tahun 2016:
19.959 orang; Tahun 2017: 22.575 orang.

Berdasarkan data di atas masih terdapat permasalahan terkait pendidikan tenaga


kesehatan antara lain masih kurang serasinya antara kebutuhan dan pengadaan
berbagai jenis pendidikan tenaga kesehatan. Sehingga perlu adanya pengembangan
program studi/institusi agar dapat memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di seluruh
wilayah Indonesia.

Selain itu, seiring dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan yang menyatakan bahwa tenaga kesehatan harus memiliki kualifikasi
minimum Diploma III kecuali tenaga medis. Sementara itu harus diakui bahwa di

4
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
lapangan saat ini masih banyak tenaga kesehatan yang bekerja di unit pelayanan
memiliki jenjang pendidikan menengah (JPM) dan jenjang pendidikan Diploma I.
Berdasarkan data pemetaan dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN) tahun 2015
terdapat 74.601 tenaga kesehatan yang bekerja di pelayanan kesehatan dan belum
berlatar belakang minimal D-III kesehatan, sehingga perlu adanya peningkatan
kompetensi dan kualifikasi pendidikan.

Sejalan dengan hal tersebut dengan berlakunya zona perdagangan bebas, kompetisi
kerja tenaga kesehatan Indonesia akan semakin tinggi; tidak hanya dengan sesama
tenaga kesehatan Indonesia, tetapi juga dengan tenaga kesehatan asing. Agar mampu
bersaing di pasar bebas, seorang tenaga kesehatan harus kompeten dalam segi
pengetahuan, wawasan, keterampilan dan sikap. Adanya kebijakan teknis yang dapat
mengatur kerjasama atau kemitraan pendidikan SDM Kesehatan sebagai salah satu
strategi dalam menjawab tantangan tersebut.

2. Penyelenggaraan Pendidikan SDM Kesehatan


Sesuai dengan Permenkes 64 Tahun 2015 pasal 796 yang menyebutkan bahwa salah
satu tugas Pusdik SDM Kesehatan adalah menyiapkan kebijakan teknis dan penyiapan
pelaksanaan di bidang fasilitasi teknis pendidikan penunjang penyelenggaraan
pendidikan SDM Kesehatan. Untuk itu Pusdik SDM Kesehatan melakukan upaya
peningkatan kualitas tenaga kesehatan melalui pembinaan terhadap institusi
pendidikan tinggi bidang kesehatan dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.

Sejalan dengan hal tersebut bertambah dan meratanya tempat-tempat pelayanan


kesehatan, diperlukan penambahan berbagai jenis tenaga kesehatan, baik berupa
penambahan jumlah maupun peningkatan mutu pengetahuan dan keterampilan. Selain
itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin meningkat terutama
di bidang kesehatan dan masyarakat yang semakin kritis, menuntut agar SDM kesehatan
khususnya lulusan diploma Kesehatan dapat mengantisipasi perkembangan tersebut.

Kurikulum merupakan hal yang mendasar dan dianggap penting sebagai acuan bagi
institusi pendidikan tenaga kesehatan dalam menjalankan proses belajar mengajar,
selain itu kurikulum dalam proses pendidikan sangat diperlukan sebagai pedoman dan

5
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
arah dalam interaksi antar seluruh elemen dalam proses belajar mengajar sehingga
dapat dicapai kualitas lulusan yang handal dan profesional untuk menjawab tantangan
di atas.

Data kurikulum pendidikan tenaga kesehatan yang difasilitasi penyusunannya oleh


Pusdik SDM Kesehatan menunjukkan bahwa belum seluruh kurikulum berbasis
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Karena sejak KKNI diterbitkan melalui
Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012, dan dikokohkan dengan dicantumkannya
KKNI dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012, maka kurikulum perguruan tinggi
di Indonesia menyesuaikan dalam penyusunannya dengan pola pikir yang berkembang
saat ini.

Adanya kurikulum berbasis KKNI diharapkan dapat menyiapkan SDM yang sesuai
dengan kebutuhan dunia kerja yang lebih menjurus ke bidangnya. Adapun kurikulum
pendidikan berbasis KKNI sampai dengan tahun 2016 dari 20 jenis program studi yaitu
1) kurikulum pendidikan program diploma III sebanyak 6 jenis adalah jamu, analis
kesehatan, kesehatan lingkungan, gizi, keperawatan, dan fisioterapi, 2) kurikulum
pendidikan program diploma IV sebanyak 12 jenis adalah fisioterapi, teknik radiologi,
promosi kesehatan, keperawatan, kebidanan, keperawatan gigi, kesehatan lingkungan,
teknik elektromedik, okupasi terapi (internasional), terapi wicara, ortotik prostetik, dan
analis kesehatan. Sedangkan sisanya masih dalam proses KKNI.

Dalam penerapan implementasi Kurikulum berbasis KKNI di institusi pendidikan tenaga


kesehatan yang sesuai dengan capaian pembelajaran, perlu dituangkan dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Rencana Pembelajaran Semester (RPS).
Penerapan pelaksanaan RPP dan RPS di institusi pendidikan tinggi bidang kesehatan
khususnya Poltekkes Kemenkes belum berjalan dengan maksimal. Selain itu penilaian
pembelajaran untuk menilai proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka
pemenuhan capaian pembelajaran lulusan masih berbeda-beda antar institusi
pendidikan tinggi bidang kesehatan. Sesuai Permendikbud Nomor 44 tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, penilaian proses dan hasil belajar
mahasiswa mencakup prinsip penilaian, teknik dan instrument penilaian, mekanisme

6
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
dan prosedur penilaian, pelaksanaan penilaian, pelaporan penilaian, dan kelulusan
mahasiswa.
Dharma lainnya dalam pelaksanaan Tridharma perguruan tinggi adalah kegiatan
penelitian bagi dosen yang merupakan hal penting untuk menciptakan inovasi serta
memenuhi tuntutan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan sosial budaya
khususnya di bidang kesehatan guna meningkatkan pembangunan kesehatan
berkelanjutan pada tingkat lokal maupun nasional.

Data yang tercatat dari segi kuantitas jumlah dosen Poltekkes Kemenkes yang telah
melakukan penelitian pada tahun 2016 yaitu sekitar 1.496 orang (33,16 %) dari 4.511
orang atau kurang dari setengah jumlah dosen yang ada. Sementara dari segi kualitas
juga masih perlu ditingkatkan.

Selama ini, perguruan tinggi di Indonesia memang lebih dominan menjalankan aktivitas
pendidikan-pengajaran, bila dibandingkan dengan aktivitas penelitian dan pengabdian
masyarakat. Transformasi pengetahuan kepada mahasiswa melalui pengajaran di kelas,
telah menjadika mahasiswa mampu memahami materi/ilmu pengetahuan, namun
mahasiswa tidak kritis dan tidak memahami secara mendalam (filosofis), bagaimana
ilmu pengetahuan tersebut dibangun. Akibatnya, mahasiswa hanya memahami ilmu
tetapi tidak memahami filosofi dari ilmu tersebut. Pemahaman terhadap filosofi ilmu
hanya dapat dilakukan melalui penelitian. Oleh sebab itu, penelitian menjadi basis dasar
dalam mengembangkan ilmu terutama dalam konteks pendidikan-pengajaran dan
pengabdian masyarakat.

Pengabdian masyarakat bagi dosen di institusi pendidikan tinggi juga masih harus
dikembangkan dalam upaya melakukan pengabdian masyarakat yang inovatif dan
bermanfaat untuk masyarakat luas. Selain dosen, mahasiswa dituntut dapat ikut serta
dalam kegiatan pengabdian masyarakat dan mendiseminasikan hasil pengabmas.

Bentuk program pengabdian masyarakat yang dikembangkan saat ini, meliputi 1)


program pendidikan masyarakat, berupa kegiatan-kegiatan pelatihan, dan
pendampingan berbagai aspek kesehatan di masyarakat, 2) pelayanan kesehatan
kepada masyarakat, berupa kegiatan-kegiatan pendampingan keahlian, fasilitasi dan

7
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
konsultasi serta kerjasama, 3) bentuk aplikasi tepat guna di bidang kesehatan, 4)
penerapan hasil penelitian, 5) pengembangan kewirausahaan.

Di sisi lain Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
RI Nomor 46 tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 tahun 2013 tentang Jabatan
Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya yang menuntut para dosen setiap tahun, wajib
melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat yang berkualitas terkait
kebutuhan beban kerja dosen/BKD.

Selain tugas penyiapan fasilitasi teknis pendidikan diperlukan fasilitasi untuk penunjang
pendidikan yang juga memiliki peranan penting dalam pelaksanaan Tridharma
Perguruan Tinggi. Penunjang pendidikan dikenal dengan sarana prasarana yang
mencakup bangunan, perabotan, peralatan (perangkat keras dan lunak), dan sistem
pengamanan aset dan kampus. Sesuai dengan visi, misi atau mandatnya maka suatu
perguruan tinggi membutuhkan pengembangan suatu sistem pengelolaan yang
mencakup perencanaan, pengadaan, pendataan, pemanfaatan, pemeliharaan,
penghapusan, serta pemutahiran semua sarana dan prasarana.

Institusi pendidikan tinggi bidang kesehatan harus memiliki panduan khusus mengenai
kelengkapan dan kecukupan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, termasuk sistem
klasifikasi, inventarisasi dan informasi. Perguruan tinggi harus memiliki sistem
pengelolaan yang menjamin adanya akses yang lebih luas terutama bagi mahasiswa dan
dosen dalam pemanfaatan penunjang pendidikan.

3. Akreditasi dan Pengendalian Mutu Pendidikan SDM Kesehatan


Akreditasi diselenggarakan untuk mengevaluasi dan menilai secara komprehensif
komitmen institusi terhadap mutu dan kapasitas penyelenggaraan tridharma
pendidikan tinggi yang mencerminkan kelayakan institusi. Data prodi yang telah
diakreditasi oleh LAM-PT Kes dengan nilai baik sampai dengan tahun 2016 adalah 299
prodi (75 %) dari 397 prodi. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada 25 % prodi Poltekkes
Kemenkes yang belum diakreditasi dan atau re-akreditasi (karena nilai akreditasi masih
C).

8
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
Permasalahan yang paling besar dari hasil evaluasi pasca akreditasi terhadap prodi
dengan nilai akreditasi C, yaitu kualitas alat dan peralatan di laboratorium/studio/ruang
praktek belum cukup lengkap dan baik serta mutakhir. Hal tersebut dikarenakan rasio
alat dan mahasiswa belum terpenuhi, peralatan sudah lama, peralatan tidak sesuai
kriteria akreditasi, dan masih menunggu pengadaan baru. Selain itu belum terpenuhinya
standar nasional pendidikan tinggi (SNPT) akibat kekurangan SDM, sarana dan
prasarana, dana untuk kegiatan tridharma, belum lengkapnya petunjuk teknis dan
pelaksanaan yang spesifik untuk seluruh standar mutu, serta monitoring dan evaluasi
yang rutin oleh Badan PPSDM Kesehatan masih menjadi permasalahan prodi dengan
nilai akreditasi C.

Hal tersebut berdampak terhadap ketidaksesuaian kompetensi dan kualitas lulusan


tenaga kesehatan dengan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat.

Sebagai upaya penjaminan mutu pendidikan selain pelaksanaan akreditasi di atas,


kegiatan pengendalian mutu pendidikan perlu dilakukan melalui pemantauan
penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan. Pemantauan yang dimaksud adalah
suatu proses sistematis yang diselenggarakan untuk mencapai keberhasilan suatu
penyelenggaraan pendidikan agar menghasilkan lulusan yang berkualitas. Untuk itu
pemantauan dilakukan terhadap kualitas masukan (input), kualitas proses maupun
kualitas hasil pelaksanaan (output).

Hasil pemantauan penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan tahun 2016 terhadap


16 Poltekkes Kemenkes, sebagai berikut : 1) penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan
peraturan yang ditetapkan, 2) penerimaan mahasiswa baru dilakukan melalui seleksi
mandiri dan terorganisasi yang mengacu kepada juknis sipenmaru Poltekkes Kemenkes,
3) kurikulum yang digunakan mengacu pada kurikulum yang dikeluarkan oleh Pusdik
SDM Kesehatan yang masing-masing prodi mengembangkan kurikulum institusi, 4)
Poltekkes Kemenkes sudah mendokumentasikan kegiatan proses belajar mengajar dan
menyusun manual mutu, standar pendidikan sebagai upaya melakukan penjaminan
mutu, 5) prodi keperawatan dan kebidanan sudah melaksanakan uji kompetensi sejak

9
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
tahun 2013 dengan hasil baik, sedangkan untuk prodi selain keperawatan dan
kebidanan baru melakukan try out uji kompetensi yang dimulai tahun 2015.

C. Maksud dan Kegunaan


Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Tahun
2015-2019 merupakan suatu keharusan akibat dari perubahan Susunan Organisai dan Tata
Kerja Kementerian Kesehatan sesuai dengan Permenkes RI Nomor 64 tahun 2015, dimana
terjadi perubahan tugas pokok dan fungsi beserta perubahan nomenklatur.

Revisi Rencana Aksi Kegiatan ini merupakan rencana pendidikan SDM Kesehatan untuk
jangka waktu 5 (lima) tahun sampai dengan tahun 2019, ditetapkan dengan maksud untuk
memberi arah dan acuan bagi seluruh unit kerja di lingkungan Pusat Pendidikan SDM
Kesehatan dan menggerakkan semua pemangku kepentingan lainnya dalam
penyelenggaraan pendidikan SDM kesehatan.

Dengan ditetapkannya Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan ini,
diharapkan seluruh kegiatan pendidikan SDM kesehatan yang dilakukan oleh semua unit
kerja di lingkungan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan dan semua pemangku kepentingan
lainnya dapat berkembang secara dinamis dan bersinergi, serta saling melengkapi dan
saling mendukung.

D. Dasar Hukum
Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015 – 2019 merupakan
penjabaran dari Rencana Aksi Program Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM
Kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan SDM kesehatan dengan
landasan penyelenggaraan, terutama :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78);
2. Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembar Negara Tahun 2004 No. 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33);

10
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
4. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun
2009 No. 144, Tambahan Lembar Negara Nomor 5072);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
(Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5336);
6. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara
Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5609);
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2006, tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan (Lembar Negara Tahun 2006 Nomor 97);
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah daerah Provinsi, Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota;
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 90 Tahun 2010, tentang Penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga (Tambahan Lembar
Negara RI Nomor 5178);
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan;
12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 Tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan Nasional;
13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia;
14. Peraturan Presiden RI Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 3);
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2005 tentang Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 53 Tahun 2008 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Pelayanan Minimum bagi Perguruan Tinggi Negeri yang
Menerapkan Penggelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan;
18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Program Studi di Luar Domisili;

11
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi;
20. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.03/I.2/08810/2013
tentang Petunjuk Teknis Organisasi dan Tatalaksana Poltekkes Kemenkes;
21. Surat Keputusan Bersama (SKB) No. 14/VIII/KB/2011, No. 1673/Menkes/
SKB/VIII/2011, tentang Penyelenggaraan Politeknik Kesehatan yang diselenggarakan
oleh Kementerian Kesehatan;
22. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015, tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Kesehatan;
23. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/422/2017 Tahun 2017
tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019 (Revisi 1);
24. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 375/Menkes/SK/V/2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005 - 2025;
25. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 267/Menkes/SK/II/2010 tentang Penetapan
Roadmap Reformasi Kesehatan;
26. Keputusan Kepala Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan Nomor : HK.02.03/I.1/ 008232/2015 Tentang Rencana Aksi Program

E. Sistematika Penulisan
Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan tahun 2015 - 2019 disusun dengan
sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
BAB III : KELEMBAGAAN KEGIATAN POKOK, TARGET KINERJA DAN KERANGKA
PENDANAAN
BAB IV : PEMANTAUAN DAN PENILAIAN
BAB V : PENUTUP

LAMPIRAN – 1 : MATRIKS KINERJA RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT PENDIDIKAN


SDM KESEHATAN
LAMPIRAN – 2 : MATRIKS PENDANAAN RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT
PENDIDIKAN SDM KESEHATAN

12
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
BAB II

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

A. Visi
Pusat Pendidikan SDM Kesehatan tidak memiliki visi dan misi, namun mengikuti visi dan
misi Presiden Republik Indonesia yang tertuang dalam Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan 2015-2019 yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong”.

B. Misi
Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu:
1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan
mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan
negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai
negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan
berbasiskan kepentingan nasional, serta
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang ingin
diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan
rasa aman pada seluruh warga Negara.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka negara kesatuan.

13
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum
yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
10. Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan berkonstribusi dalam tercapainya
seluruh Nawa Cita terutama terutama dalam meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia.

C. Tujuan
Tujuan kegiatan pendidikan SDM kesehatan yaitu :
1. Jumlah tenaga kesehatan yang belum D-III penerima program bantuan biaya
pendidikan sebanyak 37.819 orang (kumulatif) pada tahun 2019.
2. Jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik sebanyak
351 prodi (kumulatif) pada tahun 2019.

D. Sasaran Strategis
Dalam rangka mendukung arah kebijakan Badan PPSDM Kesehatan dalam penguatan
pelayanan kesehatan melalui peningkatan kompetensi dan pemenuhan tenaga kesehatan
di pelayanan kesehatan primer utamanya untuk ketersediaan 5 jenis tenaga kesehatan
yaitu tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga
kefarmasian, dan analis kesehatan seperti pada bagan di bawah ini :

14
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
Maka sasaran strategis Pusat Pendidikan SDM Kesehatan sampai dengan tahun 2019 ialah
sebagai berikut:
1. Persentase program studi/institusi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik
sebesar 60%. (sampai tahun 2016)
2. Jumlah pendidik dan kependidikan yang ditingkatkan kapasitasnya sebanyak 3.510
orang (kumulatif) ( sampai tahun 2016).
3. Jumlah tenaga kesehatan yang belum DIII penerima program bantuan biaya pendidikan
sebanyak 37.819 orang (kumulatif).
4. Jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik sebanyak 351
prodi (kumulatif).

Dengan terbitnya Permenkes No 64 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan, sehingga Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
berganti nomenklatur menjadi Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Sejalan
dengan hal tersebut tugas dan fungsi Pusdik SDM Kesehatan pun jadi berubah, sehingga
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Pusdik SDM Kesehatan mengalami perubahan pula.
Perubahan IKK tersebut dapat dijabarkan dalam matrik sebagai berikut :

Tabel 2.1
Matrik Perubahan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dan Target
Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
Perubahan Indikator Semula – Menjadi Tahun 2015-2019

Tahun 2015 2016 2017 2018 2019


Indikator I Jumlah tenaga Jumlah tenaga Jumlah Tenaga Jumlah Tenaga Jumlah Tenaga
pendidik, tenaga pendidik dan Kesehatan yang Kesehatan yang Kesehatan yang
kesehatan dan kependidikan yang belum DIII belum DIII belum DIII
masyarakat yang ditingkatkan penerima penerima penerima
ditingkatkan kapasitasnya program bantuan program bantuan program bantuan
kemampuannya biaya pendidikan biaya pendidikan biaya pendidikan
melalui pelatihan
Target 1.200 orang 2.310 orang 16.190 orang (k) 30.620 orang (k) 37.819 orang(k)

Sasaran Tenaga pendidik Tenaga pendidik Tenaga Tenaga Tenaga kesehatan


dan kependidikan dan kependidikan kesehatan yang kesehatan yang yang bekerja di
serta tenaga serta tenaga bekerja di bekerja di pelayanan
kesehatan (CI) kesehatan (CI) pelayanan pelayanan kesehatan dengan
yang mengikuti yang mengikuti kesehatan kesehatan jenjang

15
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
peningkatan peningkatan dengan jenjang dengan jenjang pendidikan
kemampuan kemampuan pendidikan pendidikan menengah (JPM)
melalui melalui pelatihan, menengah (JPM) menengah (JPM) atau Diploma I
pelatihan, sehingga dapat atau Diploma I atau Diploma I dan berstatus
sehingga dapat memberikan ilmu dan berstatus dan berstatus sebagai PNS,
memberikan ilmu yang sesuai sebagai PNS, sebagai PNS, sehingga mereka
yang sesuai dengan sehingga merekasehingga mereka dapat
dengan perkembangan dapat dapat mengembangkan
perkembangan IPTEK kepada mengembangkan mengembangkan kualifikasi dan
IPTEK kepada mahasiswanya, kualifikasi dankualifikasi dan kompetensinya
mahasiswanya, yang pada kompetensinya kompetensinya yang pada
yang pada akhirnya akan yang pada yang pada akhirnya dapat
akhirnya akan menghasilkan akhirnya dapat akhirnya dapat dalam
menghasilkan lulusan yang memberikan dalam memberikan
lulusan yang berkualitas dan pelayanan memberikan pelayanan
berkualitas dan menjadi tenaga kesehatan yang pelayanan kesehatan yang
menjadi tenaga kesehatan yang berkualitas kesehatan yang berkualitas
kesehatan yang kompeten dan kepada berkualitas kepada
kompetensi dan bermutu masyarakat. kepada masyarakat.
bermutu masyarakat.
Indikator II Persentase Persentase Jumlah program Jumlah program Jumlah program
program program studi Poltekkes studi Poltekkes prodi Poltekkes
studi/institusi studi/institusi Kemenkes yang Kemenkes yang Kemenkes yang
Poltekkes Poltekkes terakreditasi terakreditasi terakreditasi
Kemenkes yang Kemenkes yang sangat baik sangat baik sangat baik
terakreditasi baik terakreditasi baik
Target 50% 60% 295(k) 321(k) 351(k)
Sasaran Program studi Program studi dan Program studi Program studi Program studi
dan institusi institusi Poltekkes Poltekkes Poltekkes Poltekkes
Poltekkes Kemenkes di Kemenkes di Kemenkes di Kemenkes di
Kemenkes di seluruh Indonesia seluruh Indonesia seluruh seluruh Indonesia
seluruh Indonesia terakreditasi baik terakreditasi baik Indonesia terakreditasi baik
terakreditasi baik yang akan yang akan terakreditasi baik yang akan
yang akan berdampak pada berdampak pada yang akan berdampak pada
berdampak pada mutu lulusan serta mutu lulusan berdampak pada mutu lulusan serta
mutu lulusan pengakuan lulusan serta pengakuan mutu lulusan pengakuan
serta pengakuan di masyarakat lulusan di serta pengakuan lulusan di
lulusan di yang pada masyarakat yang lulusan di masyarakat yang
masyarakat yang akhirnya lulusan pada akhirnya masyarakat yang pada akhirnya
pada akhirnya tersebut menjadi lulusan tersebut pada akhirnya lulusan tersebut
lulusan tersebut tenaga kesehatan menjadi tenaga lulusan tersebut menjadi tenaga
menjadi tenaga dan dapat kesehatan dan menjadi tenaga kesehatan dan
kesehatan dan memberikan dapat kesehatan dan dapat
dapat pelayanan memberikan dapat memberikan
memberikan pelayanan memberikan pelayanan

16
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
pelayanan kesehatan yang kesehatan yang pelayanan kesehatan yang
kesehatan yang berkualitas berkualitas kesehatan yang berkualitas
berkualitas berkualitas

E. Sasaran
Berdasarkan indikator kinerja kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan yang sudah
ditetapkan dalam Renstra Kemenkes Tahun 2015-2019 dan Rencana Aksi Program Badan
PPSDM Kesehatan, maka yang menjadi sasaran yang akan dicapai sampai dengan tahun
2019 adalah :
1. Jumlah tenaga kesehatan yang belum diploma III penerima bantuan program bantuan
biaya pendidikan sebanyak 37.819 orang
2. Jumlah dokumen kebijakan teknis tentang kerjasama pendidikan bidang kesehatan
sebanyak 8 dokumen
3. Jumlah dokumen pengembangan penyelenggaraan pendidikan SDM kesehatan
sebanyak 16 dokumen
4. Jumlah dokumen pengembangan penunjang pendidikan akademik dan non akademik
sebanyak 8 dokumen
5. Persentase program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi baik sebanyak 60%
(kumulatif) (sampai dengan tahun 2016)
6. Jumlah program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik sebanyak 351
prodi (kumulatif)
7. Jumlah dokumen pengendalian mutu internal pendidikan SDM kesehatan sebanyak 27
dokumen
8. Jumlah pendidik dan kependidikan yang ditingkatkan kapasitasnya sebanyak 3.510
orang (kumulatif) (sampai 2016)

Upaya pencapaian tujuan dan sasaran kegiatan serta sesuai dengan kebijakan pelaksanaan
kegiatan pendidikan sumber daya manusia kesehatan tahun 2015-2019, dilaksanakan
melalui 4 (empat) kegiatan, yaitu :
1. Fasilitasi Pengembangan Pendidikan dan Kemitraan SDM Kesehatan
2. Penyelenggaraan Pendidikan SDM Kesehatan
3. Fasilitasi Akreditasi dan Pengendalian Mutu Pendidikan SDM Kesehatan
4. Ketatausahaan Pendidikan SDM Kesehatan.

17
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
F. Strategi
Strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut adalah :
1. Pengembangan pendidikan SDM kesehatan
Pengembangan Pendidikan SDM Kesehatan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
pembangunan kesehatan/pelayanan kesehatan yang dilaksanakan secara
berkelanjutan dan didasarkan atas kajian kebutuhan pendidikan SDM kesehatan
berbasis data dan informasi pendidikan SDM kesehatan yang akurat dan tepat waktu,
serta memperhatikan standar nasional pendidikan tinggi (SNPT).

2. Kerjasama dengan pemangku kepentingan dalam rangka menghadapi persaingan di era


globalisasi yang dilakukan melalui kerjasama/kemitraan dengan semua pemangku
kepentingan yang meliputi Pemerintah Pusat (Kementerian Riset, Teknologi dan Dikti,
Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Refomasi Birokrasi), Pemerintah Daerah dan masyarakat termasuk swasta serta
pemangku kepentingan di dalam dan luar negeri.

3. Peningkatan kompetensi dan kualifikasi tenaga kesehatan dari pendidikan jenjang


JPM/Diploma I ke Diploma III. Sesuai dengan UU nomor 36 tahun 2014 pasal 9 dan 88
yang mensyaratkan bahwa “tenaga kesehatan harus memiliki kualifikasi minimum
diploma III, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 tahun 2016 tentang program
percepatan peningkatan kualifikasi pendidikan tenaga kesehatan, serta telah terbitnya
Peraturan Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi Nomor 26 tahun 2016 tentang
rekognisi pembelajaran lampau (RPL), maka Kementerian Kesehatan (Pusdik SDM
Kesehatan) bersama dengan Kemenristek Dikti sedang mengembangkan program
percepatan pendidikan tenaga kesehatan untuk diploma III melalui RPL. Program RPL
khusus tenaga kesehatan JPM dan diploma I ke jenjang penyetaraan kualifikasi ke
diploma III bertujuan untuk mendapatkan pengakuan capaian pembelajaran dengan
pendekatan modus ganda melalui tatap muka dan belajar mandiri menggunakan modul
atau dengan menggunakan IT.

4. Peningkatan penyelenggaraan pendidikan SDM Kesehatan


Peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan SDM Kesehatan diarahkan pada
peningkatan pelaksanaan tridharma perguruan tinggi yang meliputi pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat. Peningkatan penyelenggaraan pendidikan SDM

18
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
kesehatan dikembangkan melalui penyusunan kebijakan teknis bidang
penyelenggaraan dan penunjang pendidikan SDM kesehatan. Pelaksanaan
penyelenggaraan pendidikan dikembangkan berdasarkan standar nasional pendidikan
tinggi dalam rangka pelaksanaan tridharma perguruan tinggi tenaga kesehatan untuk
mewujudkan mutu pendidikan kesehatan yang berkualitas, berdaya saing dan unggul.

5. Peningkatan dan pengendalian mutu pendidikan SDM Kesehatan dilakukan melalui


penjaminan mutu internal dan eksternal. Peningkatan mutu pendidikan tenaga
kesehatan dilakukan melalui penjaminan mutu pendidikan kesehatan yang didasarkan
pada sistem penjaminan mutu Internal (SPMI) dan pangkalan data perguruan tinggi
Kemenristekdikti. Penjaminan mutu eksternal dilakukan melalui akreditasi program
studi dan institusi pendidikan. Akreditasi diselenggarakan untuk mengevaluasi dan
menilai secara komprehensif komitmen institusi terhadap mutu dan kapasitas
penyelenggaraan tridharma pendidikan tinggi yang mencerminkan kelayakan institusi.
Poltekkes Kemenkes sebagai UPT Badan PPSDM Kesehatan dan Pusdik SDM Kesehatan
sebagai Pembina teknis bertanggung jawab melakukan fasilitasi pelaksanaan akreditasi
prodi dan institusi agar mendapatkan nilai akreditasi baik.

6. Peningkatan kapasitas bagi pendidik dan tenaga kependidikan didasarkan atas kajian
kebutuhan bagi pendidik dan tenaga kependidikan berbasis data dan informasi yang
akurat dan tepat waktu, serta memperhatikan penggunaan metodologi dan teknologi
yang inovatif, kreatif dan tepat guna dengan menerapkan prinsip peningkatan mutu
pendidik dan tenaga kependidikan yang berkesinambungan.

7. Dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas teknis dan kegiatan lainnya pada
program pendidikan sumber daya manusia kesehatan, dengan melakukan koordinasi
penyusunan rencana program dan anggaran, pengelolaan keuangan dan barang milik
negara, evaluasi dan pelaporan, urusan kepegawaian, tata laksana, kearsipan, dan tata
persuratan, serta kerumahtanggaan Pusat.

19
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
BAB III
KELEMBAGAAN, KEGIATAN POKOK, TARGET KINERJA,
DAN KERANGKA PENDANAAN

A. Kelembagaan
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kesehatan pada pasal 788 menjelaskan bahwa tugas Pusat
Pendidikan SDM Kesehatan adalah melaksanakan penyusunan kebijakan teknis,
pelaksanaan, dan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pendidikan sumber daya
manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pusat Pendidikan SDM Kesehatan mempunyai fungsi sebagai berikut:


1. Penyusunan kebijakan teknis bidang fasilitasi pengembangan pendidikan dan
kemitraan, penyelenggaraan pendidikan sumber daya manusia kesehatan, dan fasilitasi
akreditasi dna pengendalian mutu pendidikan sumber daya manusia kesehatan
2. Pelaksanaan di bidang fasilitasi pengembangan pendidikan dan kemitraan,
penyelenggaraan pendidikan sumber daya manusia kesehatan, dan fasilitasi akreditasi
dan pengendalian mutu pendidikan sumber daya manusia kesehatan
3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang fasilitasi pengembangan pendidikan dan
kemitraan, penyelenggaraan pendidikan sumber daya manusia kesehatan, dan fasilitasi
akreditasi dan pengendalian mutu pendidikan sumber daya manusia kesehatan
4. Pelaksanaan administrasi Pusat

Untuk mencapai tujuan program Pusat Pendidikan SDM Kesehatan, dilaksanakan melalui 4
(empat) kegiatan, yaitu :
1. Fasilitasi Pengembangan Pendidikan dan Kemitraan
2. Penyelenggaraan Pendidikan SDM Kesehatan
3. Fasilitasi Akreditasi dan Pengendalian Mutu Pendidikan SDM Kesehatan
4. Tata Usaha Pendidikan SDM Kesehatan

20
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
B. Kegiatan Pokok dan Target Kinerja
Kegiatan pokok Pusat Pendidikan SDM Kesehatan tahun 2015-2019 terdiri dari : (1) Fasilitasi
Pengembangan Pendidikan dan Kemitraan; (2) Penyelenggaraan Pendidikan; (3) Fasilitasi
Akreditasi dan Pengendalian Mutu; (4) Tata Usaha Pusat Pendidikan SDM Kesehatan. Target
kinerja merupakan penilaian dari pencapaian kegiatan yang diukur secara berkala dan
dievaluasi pada setiap tahunnya. Sasaran kinerja kegiatan dihitung secara kumulatif selama
lima tahun dan berakhir pada tahun 2019, kecuali untuk tata usaha sasaran kinerja dihitung
per tahun karena merupakan kegiatan yang akan dilakukan setiap tahunnya.
1. Fasilitasi Pengembangan Pendidikan dan Kemitraan
Sasaran kegiatan Fasilitasi Pengembangan Pendidikan dan Kemitraan adalah
tersusunnya rencana pengembangan pendidikan dan kemitraan, melalui kegiatan :
a. Pelaksanaan fasilitasi pengembangan pendidikan sumber daya manusia kesehatan,
dengan indikator pencapaian sasaran kegiatan sebagai berikut:
1) Jumlah dokumen rancangan kebijakan teknis Pengembangan Pendidikan SDM
Kesehatan sebanyak 7 dokumen.
2) Jumlah dokumen pengembangan pendidikan SDM kesehatan sebanyak 9
dokumen.
3) Jumlah dokumen dalam rangka mendukung pendidikan jarak jauh dan
peningkatan kompetensi dan kualifikasi tenaga kesehatan sebanyak 12
dokumen.
4) Jumlah tenaga kesehatan yang belum diploma III penerima program bantuan
biaya pendidikan sebanyak 37.819 orang.
5) Jumlah dokumen kajian pendidikan terkait implementasi penyelenggaraan
pendidikan, pengembangan pendidikan, kompetensi lulusan pendidikan SDM
kesehatan, kebutuhan kompetensi tenaga kesehatan menurut jenis tenaga
kesehatan, sebanyak 8 dokumen.

b. Pelaksanaan kemitraan bidang pendidikan kesehatan, dengan indikator pencapaian


sasaran kegiatan sebagai berikut :
1) Jumlah dokumen kebijakan teknis tentang kerjasama pendidikan bidang
kesehatan sebanyak 8 dokumen.
2) Jumlah dokumen fasilitasi kerjasama pendidikan bidang kesehatan dalam dan
luar negeri sebanyak 18 dokumen.

21
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
3) Jumlah dokumen monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama bidang
pendidikan kesehatan di dalam dan luar negeri sebanyak 8 dokumen.

2. Penyelenggaraan Pendidikan
Sasaran kegiatan penyelenggaraan pendidikan adalah meningkatnya mutu tenaga
kesehatan melalui fasilitasi teknis penyelenggaraan pendidikan dan penunjang
pendidikan, melalui kegiatan :
a. Peningkatan mutu tenaga kesehatan melalui fasilitasi teknis penyelenggaraan
pendidikan, dengan indikator pencapaian sasaran kegiatan sebagai berikut :
1) Jumlah dokumen kebijakan teknis pelaksanaan Tri Dharma Perguruan tinggi
bidang Kesehatan sesuai dengan Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT)
sebanyak 4 dokumen.
2) Jumlah dokumen pengembangan pengembangan penyelenggaraan Pendidikan
SDM kesehatan sebanyak 16 dokumen.

b. Peningkatan mutu tenaga kesehatan melalui fasilitasi penunjang pendidikan,


dengan indikator pencapaian sasaran kegiatan sebagai berikut :
1) Jumlah dokumen kebijakan teknis penunjang pendidikan yang disusun sesuai
dengan peraturan sebanyak 4 dokumen.
2) Jumlah dokumen pengembangan penunjang pendidikan akademik dan non
akademik sebanyak 8 dokumen.

3. Fasilitasi Akreditasi dan Pengendalian Mutu Pendidikan


Sasaran kegiatan fasilitasi akreditasi dan pengendalian mutu pendidikan adalah
terlaksananya mutu pendidikan tenaga kesehatan, melalui kegiatan :
a. Peningkatan mutu pendidikan melalui fasilitasi akreditasi pendidikan tenaga
kesehatan, dengan indikator pencapaian sasaran kegiatan sebagai berikut :
1) Jumlah dokumen kebijakan teknis akreditasi program studi/institusi Poltekkes
kemenkes RI sebanyak 5 dokumen.
2) Persentase program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi baik sebanyak
60% (sampai tahun 2016).
3) Jumlah Program studi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik
sebanyak 351 prodi (kumulatif).

22
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
4) Jumlah institusi Poltekkes Kemenkes yang terakreditasi sangat baik sebanyak 30
institusi.
5) Jumlah dokumen monitoring dan evaluasi fasilitasi pelaksanaan akreditasi
Poltekkes Kemenkes RI sebanyak 7 dokumen.

b. Peningkatan mutu pendidikan melalui pengendalian mutu pendidikan tenaga


kesehatan, dengan indikator pencapaian sasaran kegiatan sebagai berikut :
1) Jumlah dokumen kebijakan teknis pengendalian mutu pendidikan tenaga
kesehatan sebanyak 9 dokumen.
2) Jumlah dokumen pengendalian mutu internal pendidikan SDM kesehatan
sebanyak 27 dokumen.
3) Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang ditingkatkan kapasitasnya
sebanyak 3.510 orang (sampai dengan tahun 2016).
4) Jumlah kurikulum dan modul peningkatan mutu nakes sebanyak 19 kurmod
(sampai dengan tahun 2016).
5) Jumlah dokumen peningkatan mutu pendidikan tenaga kesehatan sebanyak 6
dokumen.

4. Tata Usaha
Sasaran kegiatan ketatausahaan adalah terlaksananya dukungan layanan manajemen
pendidikan SDM Kesehatan yang akan dicapai setiap tahunnya, dengan indikator
pencapaian sasaran sebagai berikut :
a. Jumlah dokumen perencanaan, program dan anggaran dan evaluasi dan pelaporan
sebanyak 10 dokumen.
b. Jumlah dokumen pengelolaan keuangan dan BMN sebanyak 6 dokumen.
c. Jumlah dokumen urusan kepegawaian, tata laksana, kearsipan, dan tata persuratan
serta kerumah tanggaan sebanyak 15 dokumen.
d. Jumlah layanan internal perkantoran sebanyak 12 bulan layanan.

C. Kerangka Pendanaan
Dalam penyelenggaraan kegiatan Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan dibutuhkan
pembiayaan yang dijamin kecukupan dalam penyediaannya, benar dalam
pengalokasiannya serta efektif dan efisien dalam pembelanjaannya. Pembiayaan ini harus

23
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
tersedia secara berkesinambungan sesuai dengan pentahapannya selama periode Rencana
Kegiatan Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan tahun 2015-2019. Sumber
pembiayaan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan sumber lain
yang merupakan suplemen terhadap APBN yang dapat disediakan.

Perkiraan kebutuhan pembiayaan untuk pelaksanaan kegiatan pendidikan SDM kesehatan


dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1 : Kebutuhan Pendanaan Kegiatan Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Tahun 2015 - 2019 (dalam ribuan rupiah)

No Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019


1 Fasilitasi 10.696.255 14.834.871 81.566.030 233.560.380 154.693.968
Pengembangan
Pendidikan
2 Kemitraan 2.903.056 4.359.872 2.809.832 5.628.770 6.191.647
3 Fasilitasi Teknis 4.276.179 11.496.960 2.709.086 3.951.479,4 4.346.627,34
Pendidikan
4 Fasilitasi 9.669.268 7.492.539 2.438.350 2.682.185 2.950.403,5
Penunjang
Pendidikan
5 Fasilitasi 2.171.174 5.361.546 2.387.280 2.626.008 2.888.608,8
Akreditasi
6 Pengendalian 7.186.896 14.128.655 2.924.726 6.712.248,6 7.383.473,46
Mutu
7 Ketatausahaan 7.097.172 5.446.407 4.967.905 4.879.060 5.366.966
Pendidikan SDM
Kesehatan
Jumlah 44.000.000 63.120.850 99.803.209 260.040.131 183.821.694

24
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
BAB IV
PEMANTAUAN DAN PENILAIAN

Pemantauan dan penilaian merupakan suatu proses pengamatan terhadap


penyelenggaraan/pelaksanaan suatu rencana, dalam hal ini Rencana Aksi Kegiatan Pusat
Pendidikan SDM Kesehatan tahun 2015-2019, dan bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh
kesesuaian antara rencana dan pelaksanaan serta kebijakan yang telah ditetapkan.

A. Pemantauan
Pemantauan terhadap rencana kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan tahun 2015-2019
ditujukan untuk mengetahui kemajuan kegiatan pendidikan SDM kesehatan, yang dilakukan
secara berkesinambungan selama kurun waktu 2015 -2019. Dengan demikian pemantauan
ditekankan pada input dan proses pelaksanaan kegiatan di lingkungan Pusat Pendidikan
SDM Kesehatan.

Pemantauan dapat dilakukan secara langsung dengan mendatangi obyek yang menjadi
sasaran pemantauan dan secara tidak langsung dengan cara analisis atas laporan
pelaksanaan kegiatan pendidikan SDM kesehatan. Pemantauan dilakukan setiap bulan dan
triwulan, sejalan dengan pelaporan yang dilakukan pada e-monev DJA dan e-monev
Bappenas.

B. Penilaian
Penilaian Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan tahun 2015-2019
ditujukan untuk mengetahui keberhasilan kegiatan pendidikan SDM kesehatan dalam
pencapaian tujuan dan sasaran selama kurun waktu 2015-2019 yang telah ditetapkan, serta
dilakukan sebagai berikut :

1. Penilaian tahunan dalam kerangka penilaian kinerja Pusat Pendidikan SDM Kesehatan
yang dituangkan dalam Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
dan Laporan Tahunan.
2. Penilaian tengah periode (Midterm Evaluation) yang dilakukan pada tahun 2017.

25
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
3. Penilaian akhir (Endterm Evaluation) yang dilakukan pada akhir tahun 2019 atau awal
tahun 2020.

Penilaian Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan tahun 2015-2019
dilakukan dengan menilai pencapaian sasaran atau target yang telah ditetapkan baik sasaran
strategis maupun sasaran dari masing- masing kegiatan pelaksanaan dan rincian kegiatan,
seperti tercantum dalam Bab III Kelembagaan, Kegiatan Pokok, Target Kinerja, dan Kerangka
Pendanaan.

Khusus untuk penilaian tahunan, disamping dilakukan penilaian terhadap sasaran strategis
dan sasaran kegiatan pelaksanaan, juga dilakukan penilaian terhadap realisasi anggaran.

Agar penilaian Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan tahun 2015-2019
dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya maka perlu dilakukan penguatan pelaporan
pelaksanaan kegiatan pendidikan SDM Kesehatan.

Semua hasil penilaian kegiatan Pendidikan SDM Kesehatan tahun 2015-2019, baik penilaian
tahunan, penilaian tengah periode dan penilaian akhir periode didokumentasikan dalam
bentuk laporan.

26
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
BAB V
PENUTUP

Revisi Rencana Aksi Pusdik SDM Kesehatan ini berisi tentang pelaksanaan kegiatan yang harus
dilaksanakan dalam kurun waktu tahun 2015 - 2019 meliputi pendahuluan, arah kebijakan dan
strategi, kelembagaan, kegiatan pokok, target kinerja, kerangka pendanaan, serta pemantauan
dan penilaian sebagai acuan bagi bidang/bagian di lingkungan Pusdik SDM Kesehatan dalam
perencanaan kegiatan dan anggaran setiap tahunnya.

Penyusunan Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusdik SDM Kesehatan ini dilakukan karena terdapat
perubahan target indikator yang menyesuaikan dengan hasil evaluasi terhadap capaian kinerja
Pusdik SDM Kesehatan.

Dengan demikian, Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusdik SDM Kesehatan dapat menjadi acuan
dalam pelaksanaan kegiatan dan anggaran Pusdik SDM Kesehatan untuk mencapai kinerja yang
lebih baik lagi.

27
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
LAMPIRAN

28
Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
MATRIKS TARGET KINERJA RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT PENDIDIKAN SDM KESEHATAN
TAHUN 2015 – 2019

TARGET
NO KEGIATAN SASARAN INDIKATOR CARA BASELINE
RINCIAN KEGIATAN DEFINISI OPERASIONAL
PELAKSANAAN PERHITUNGAN (2014)
2015 2016 2017 2018 2019

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

I PENDIDIKAN SDM KESEHATAN


1. Fasilitasi Kebijakan teknis 1) Fasilitasi pengembangan
pengembangan dan pelaksanaan pendidikan, meliputi :
pendidikan dan pendidikan SDM
kemitraan kesehatan di
bidang fasilitasi
pengembangan
pendidikan dan (a) Penyusunan Jumlah dokumen dokumen rancangan kebijakan Menghitung 2 1 2 1 1
kemitraan kebijakan teknis rancangan teknis pengembangan jumlah dokumen
tentang kebijakan teknis pendidikan SDM Kesehatan rancangan
Pengembangan Pengembangan sesuai dengan kebutuhan kebijakan yang
Pendidikan SDM Pendidikan SDM program kesehatan, telah disahkan
Kesehatan Kesehatan perkembangan IPTEK dan oleh Kepala Pusat
peraturan yang berlaku atau Kepala Badan
seperti : pedoman atau Menteri
pengembangan prodi, juknis, Kesehatan
juklak

Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
(b) Pengembangan Jumlah dokumen dokumen rencana Nilai absolut 1 1 1 1 1
pendidikan SDM pengembangan pengembangan pendidikan dokumen rencana
kesehatan pendidikan SDM SDM Kesehatan dalam rangka pengembangan
Kesehatan Tri Dharma Perguruan Tinggi pendidikan SDM
(Pendidikan/Pengajaran, Kesehatan pada
Penelitian dan Pengabmas) tahun berjalan
seperti fasilitasi roadmap
pendidikan termasuk PJJ,
fasilitasi roadmap
pengembangan penelitian dan
pengabmas

(c) Penyusunan Jumlah dokuman dokumen dalam rangka Nilai absolut 1 2 3 3 3


dokuman dalam dalam rangka mendukung pelaksanaan dokumen
rangka mendukung pendidikan jarak jauh dan mendukung
mendukung pendidikan jarak percepatan peningkatan pelaksanaan
pendidikan jarak jauh dan kompetensi dan kualifikasi pendidikan jarak
jauh dan peningkatan pendidikan tenaga kesehatan, jauh dan program
peningkatan kompetensi dan seperti panduan bagi dosen percepatan
kompetensi dan kualifikasi tenaga dan tutor PJJ,instrumen RPL, pendidikan dalam
kualifikasi tenaga kesehatan laporan kegiatan dan laporan satu tahun
kesehatan monev berjalan

Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
(d) Program Jumlah tenaga Jumlah tenaga kesehatan yang Jumlah peserta 0 0 16,190k) 30,620k) 37,819k)
peningkatan kesehatan yang bekerja di pelayanan baru dan lama
kompetensi dan belum diploma III kesehatan (PNS) dengan penerima bantuan
kualifikasi tenaga penerima bantuan kualifikasi pendidikan JPM/DI pendidikan.
kesehatan dari program bantuan yang mendapatkan bantuan
pendidikan biaya pendidikan biaya pendidikan kejenjang
jenjang Diploma III
JPM/Diploma I ke
Dimploma III

(e) Kajian Pendidikan Jumlah dokumen Dokumen kajian pendidikan Nilai absolut 1 0 1 1 1
SDM Kesehatan kajian pendidikan terkait implementasi dokumen kajian
terkait penyelenggaraan pendidikan, pendidikan SDM
implementasi pengembangan pendidikan, kesehatan dalam
penyelenggaraan kompetensi lulusan pendidikan satu tahun
pendidikan, SDM kesehatan, kebutuhan berjalan
pengembangan kompetensi tenaga kesehatan
pendidikan, menurut jenis SDM kesehatan
kompetensi seperti kajian program PJJ,
lulusan pendidikan kajian kompetensi lulusan,
SDM kesehatan, kajian kebutuhan pendidikan
kebutuhan (prodi) SDM kesehatan
kompetensi SDM (termasuk kajian kebutuhan
kesehatan pendidikan tenaga
menurut jenis kesehatan/program studi)
SDM kesehatan

Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
2) Kemitraan, meliputi :

(a) Penyusunan Jumlah dokumen dokumen kebijakan teknis Menghitung - 2 2 2 2


kebijakan teknis kebijakan teknis tentang kerjasama pendidikan jumlah dokumen
tentang kemitraan tentang kerjasama bidang kesehatan seperti kebijakan teknis
pendidikan bidang pendidikan bidang petunjuk teknis, pedoman, tentang
kesehatan kesehatan panduan kerjasama kerjasama
pendidikan bidang kesehatan pendidikan bidang
kesehatan

(b) Kemitraan Jumlah dokumen dokumen fasilitasi kerjasama Menghitung - 3 5 5 5


pendidikan bidang fasilitasi kerjasama bidang akademik dan/atau jumlah dokumen
kesehatan di pendidikan bidang non akademik perguruan fasilitasi kerjasama
dalam dan luar kesehatan di tinggi dengan pihak lain baik di bidang akademik
negeri dalam dan luar dalam dan luar negeri seperti dan/atau non
negeri rekomendasi, telaah, laporan, akademik
rancangan MoU/MoA perguruan tinggi
dengan pihak lain
baik di dalam dan
luar negeri

(c) Monitoring dan Jumlah dokumen dokumen monitoring dan Menghitung - 1 1 1 1


evaluasi monitoring dan evaluasi pelaksanaan jumlah dokumen
pelaksanaan evaluasi kerjasama pendidikan bidang monitoring dan
kemitraan pelaksanaan kesehatan di dalam dan luar evaluasi
pendidikan bidang kerjasama negeri pelaksanaan
kesehatan di pendidikan bidang kerjasama
dalam dan luar kesehatan di pendidikan bidang
negeri dalam dan luar kesehatan di
negeri dalam dan luar
negeri

Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
2. Penyelenggaraan Kebijakan teknis 1) Fasilitasi teknis
pendidikan pendidikan dan pendidikan, meliputi :
pelaksanaan
pendidikan di (a) Penyusunan Jumlah dokume dokumen kebijakan teknis Menghitung 2 2 1 1
bidang fasilitasi kebijakan teknis kebijakan teknis pelaksanaan Tri Dharma jumlah dokumen
teknis pendidikan pelaksanaan Tri pelaksanaan Tri Perguruan Tinggi Bidang kebijakan yang
dan penunjang Dharma Dharma Kesehatan sesuai dengan SNPT telah disahkan
penyelenggaraan Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi seperti pedoman, juklak, juknis oleh Kepala Pusat
pendidikan pendidikan SDM bidang kesehatan dan protap atau Kepala Badan
sumber daya Kesehatan sesuai dengan atau Menteri
manusia Standar Nasional Kesehatan
kesehatan Perguruan Tinggi
(SNPT)

(b) Pengembangan Jumlah dokumen dokumen pengembangan Menghitung 4 4 4 4


dokumen pengembangan teknis penyelenggaraan Jumlah dokumen
penyelanggaraan penyelenggraan Tridharma Perguruan Tinggi pengembangan
Pendidikan SDM Pendidikan SDM pendidikan tenaga kesehatan, teknis pelaksaan
Kesehatan Kesehatan seperti penyusunan kurikulum pendidikan SDM
inti, IPE, IPC Kesehatan

Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
2) Fasilitasi penunjang
pendidikan, meliputi :

(a) Penyusunan Jumlah dokumen dokumen kebijakan teknis Menghitung 1 1 1 1


kebijakan teknis kebijakan teknis penunjang pendidikan yang jumlah dokumen
penunjang penunjang disusun sesuai dengan yang disusun
pendidikan pendidikan yang peraturan seperti pedoman, terkait kebijakan
disusun sesuai juknis, juklak , protap teknis penunjang
dengan peraturan pendidikan yang
disahkan oleh
Kepala Pusat atau
Kepala Badan atau
Menteri
Kesehatan
(b) Pengembangan Jumlah dokumen dokumen pengembangan Menghitung 2 2 2 2
penunjang pengembangan penunjang pendidikan jumlah dokumen
pendidikan penunjang akademik dan non akademik pengembangan
akademik dan non pendidikan sesuai dengan kebutuhan penunjang
akademik akademik dan non penyelenggaraan pendidikan, pendidikan
akademik perkembangan IPTEK dan akademik dan non
peraturan yang berlaku akademik pada
seperti : sistem informasi, tahun berjalan
manajemen laboratorium dan yang disahkan
perpustakaan, pengembangan oleh Kepala Pusat
modul atau Kepala Badan
pembelajaran,pengembangan atau Menteri
sarana prasarana Kesehatan
pembelajaran dan kegiatan
kemahasiswaan

Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
3 Fasilitasi Kebijakan teknis 1) Fasilitasi Akreditasi,
Akreditasi dan dan pelaksanaan meliputi :
Pengendalian pendidikan
Mutu pendidikan sumber daya (a) Penyusunan Jumlah kebijakan dokumen kebijakan teknis Menghitung 0 1 2 1 1
manusia kebijakan teknis teknis akreditasi seperti pedoman, juknis, kajian jumlah dokumen
kesehatan di akreditasi program program studi/ akreditasi prodi/institusi kebijakan teknis
bidang fasilitasi studi/institusi Institusi Poltekkes akreditasi
akreditasi dan pendidikan nakes Kemenkes RI program studi dan
pengendalian institusi yang
mutu pendidikan ditanda tangan
sumber daya oleh Kapus atau
manusia Ka badan
kesehatan
Persentase Jumlah prodi/Poltekkes Jumlah program 50% 60% 0 0 0
program kemenkes yang terakreditasi studi/ Poltekkes
studi/Institusi baik dibandingkan dengan yang terakreditasi
Poltekkes jumlah prodi yang habis masa baik dibandingkan
Kemenkes yang berlakunya dan prodi baru dengan jumlah
terakreditasi baik dikali seratus persen prodi yang habis
masa berlakunya
dan prodi baru
dikali seratus
persen

(b) Fasilitasi jumlah program Program studi Poltekkes yang Jumlah prodi 153k) 213k) 295 (k) 321(k) 351(k)
Pelaksanaan studi Politeknik terakreditasi minimal B poltekkes
Akreditasi Kesehatan kemenkes yang
program studi Kementerian terakreditasi
Pendidikan Kesehatan yang minimal B yang
Poltekkes terakreditasi dihitung dari habis
Kemenkes sangat baik masa berlaku dan
reakreditasi yang
diakumulasikan
dari tahun
sebelumnya

Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
(c) Fasilitasi jumlah Institusi Institusi Poltekkes yang Jumlah Institusi 4(k) 6 (k) 20 (k) 25 (k) 30 (k)
Pelaksanaan poltekkes yang terakreditasi minimal B poltekkes
Akreditasi Institusi terakreditasi kemenkes yang
Pendidikan sangat baik terakreditasi
(Poltekkes) minimal B yang
Kemenkes dihitung dari habis
masa berlaku dan
reakreditasi yang
diakumulasikan
dari tahun
sebelumnya
(d) Monitoring dan Jumlah dokumen Dokumen Monitoring dan Menghitung 2 1 2 2 2
Evaluasi Fasilitasi Monitoring dan Evaluasi Fasilitasi Pelaksanaan Dokumen
Pelaksanaan Evaluasi Fasilitasi Akreditasi Poltekkes Kemenkes Monitoring dan
Akreditasi Pelaksanaan RI seperti workshop pasca Evaluasi Fasilitasi
Poltekkes Akreditasi akreditasi, PD-DIKTI, Profil Pelaksanaan
Kemenkes RI Poltekkes Diknakes, analisis data Akreditasi
Kemenkes RI pelaksanaan akreditasi Poltekkes
prodi/institusi Kemenkes RI
dalam tahun
berjalan

Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
2) Pengendalian mutu
pendidikan, meliputi :

(a) penyusunan Jumlah dokumen dokumen kebijakan teknis Menghitung 1 2 2 2 2


kebijakan teknis kebijakan teknis Pengendalian Mutu jumlah dokumen
pengendalian pengendalian Pendidikan SDM Kesehatan, kebijakan teknis
mutu pendidikan mutu pendidikan seperti : standar, pedoman, Pengendalian
SDM kesehatan SDM Kesehatan juknis,juklak, SOP terkait Mutu SDM
dengan Pengendalian mutu Kesehatan yang
pendidikan SDM kesehatan ditanda tangan
oleh Kapus atau
Ka badan atau
Menteri
Kesehatan

(b) Pengendalian Jumlah dokumen dokumen kegiatan Menghitung 3 6 6 6 6


mutu internal pengendalian pengendalian mutu internal jumlah dokumen
pendidikan SDM mutu internal pendidikan SDM Kesehatan pengendalian
kesehatan pendidikan SDM sesuai dengan peraturan yang mutu internal
kesehatan berlaku seperti Sistem pendidikan SDM
Informasi SPMI berbasis Web, Kesehatan
Audit Mutu Internal, Try
Out/Uji Kompetensi,
Pemantauan Penyelenggaraan
Tri Darma Perguruan Tinggi,
yang sudah dilakukan
pengolahan dan analisis data

Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
(c) Peningkatan Jumlah pendidik Pendidik yang telah menghitung 1.200 2.310 0 0 0
kapasitas bagi dan tenaga ditingkatkan kapasitasnya jumlah tenaga
pendidik kependidikan melalui pelatihan yang pendidik yang
yang ditingkatkan tersertifikasi telah ditingkatkan
kapasitasnya kapasitasnya

(d) Penyusunan Jumlah kurikulum kurikulum dan modul yang menghitung 10 9 0 0 0


kurikulum dan dan modul telah disusun dan dicetak jumlah kurikulum
modul peningkatan mutu terkait dengan peningkatan dan modul yang
peningkatan mutu nakes mutu nakes seperti telah disusun pada
nakes peningkatan kapasitas dosen tahun berjalan
dalam membuat soal,
peningkatan kapastitas dosen
dalam metodologi penelitian

(e) Peningkatan Mutu Jumlah dokumen dokumen Peningkatan Mutu menghitung 1 2 1 1 1


Pendidikan tenaga Peningkatan Mutu pendidikan tenaga kesehatan jumlah dokumen
Kesehatan pendidikan tenaga yang berkaitan dengan mutu laporan
kesehatan lulusan, mutu pendidik dan Peningkatan Mutu
kependidikan seperti pendidikan tenaga
Sipenmaru, Sertifikasi dosen kesehatan

Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
4. Ketata-usahaan Peningkatan (a) Penyusunan Jumlah Dokumen Dokumen Perencanaan, Menghitung 10 10 10 10 10
Pusat Pendidikan kualitas Dokumen Perencanaan, Program dan Anggaran, Jumlah Dokumen
SDM Kesehatan Pendidikan SDM Perencanaan, Program dan Evaluasi dan Pelaporan seperti Perencanaan,
Kesehatan Program dan Anggaran, Evaluasi Bahan Rencana Kerja Program dan
Anggaran , dan Pelaporan Pemerintah (RKP), Bahan Anggaran, Evaluasi
Evaluasi dan Renja KL,Bahan Renstra, Bahan dan Pelaporan
Pelaporan RAP, RAK,DIPA RKA-KL, POK,
PK,RPD/RPK, Laporan
Triwulan, Laporan Tahunan,
LAKIP

(b) Penyusunan Jumlah Dokumen Dokumen Pengelolaan Menghitung 6 6 6 6 6


Dokumen Pengelolaan Keuangan dan BMN seperti Jumlah Dokumen
Pengelolaan Keuangan dan Laporan SAI, LK, SIMAK BMN, Pengelolaan
Keuangan dan BMN SIBARJA, Laporan Keuangan dan
BMN Penghapusan, Pengadaan BMN
Barjas

Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
(c) Penyusunan Jumlah Dokumen Dokumen urusan Menghitung 15 15 15 15 15
Dokumen urusan urusan kepegawaian, tata laksana, Jumlah Dokumen
kepegawaian, tata kepegawaian, tata kearsipan, dan tat persuratan urusan
laksana, kearsipan, laksana, kearsipan, serta kerumahtanggaan kepegawaian, tata
dan tat persuratan dan tata seperti SKP,KGB,KP,SIMKA, laksana, kearsipan,
serta persuratan serta usulan pensiun, mutasi dan dan tat persuratan
kerumahtanggaan kerumahtanggaan permasalahan serta
kepegawaian,ABK,SOP, kerumahtanggaan
Infojab,PMPRB online,
tatalaksana organisasi,
penataan arsip, penyusutan
arsip dan e-filling)

Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
(d) Layanan Internal Jumlah Layanan Layanan internal Perkantoran Menghitung 12 12 12 12 12
Perkantoran Internal Pusat Pendidikan SDM layanan dalam
Perkantoran Pusat Kesehatan yang dilaksanakan satu tahun (12
Pendidikan SDM dalam kurun waktu satu tahun layanan)
Kesehatan (12 kali layanan) seperti
Pengawalan Pimpinan,
Pembinaan,Rapat Koordinasi
Pemeliharaan Perkantoran,
Pencetakan.

Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019
(b) Pengembangan Jumlah dokumen rencana Nilai absolut 1 1 1 1 1
pendidikan dokumen pengembangan dokumen rencana
SDM pengembangan pendidikan SDM pengembangan
kesehatan pendidikan Kesehatan dalam pendidikan SDM
SDM rangka Tri Dharma Kesehatan pada
Kesehatan Perguruan Tinggi tahun berjalan
(Pendidikan/Pengajaran,
Penelitian dan
Pengabmas) seperti
fasilitasi roadmap
pendidikan termasuk
PJJ, fasilitasi roadmap
pengembangan
penelitian dan
pengabmas

Revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

Anda mungkin juga menyukai