Anda di halaman 1dari 62

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr.

WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR


Jalan Perintis Kemerdekaan Km. 11 Tamalanrea, Makassar, Kode Pos 90245
Telp. (0411) 584675 – 581818 (Hunting), Fax. (0411) 587676
www.rsupwahidin.com
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2021

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

PENGESAHAN DIREKSI iii

SUMMARY EXECUTIVE iv

BAB I. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1
B. Maksud dan Tujuan 3
C. Tugas Pokok dan Fungsi 3
D. Sistematika Penulisan 6
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 8
A. Rencana Kinerja Tahunan 8
B. Perjanjian Kinerja 10
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 15
A. Pengukuran dan Analisis Capaian Kinerja 15
B. Sumber Daya 34
C. Efisiensi Sumber Daya
BAB V. PENUTUP 49

A. Kesimpulan 49

B. Saran 49

LAMPIRAN

ii
Daftar Isi
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2021

EXECUTIVE SUMMARY

Laporan ini menggambarkan uraian menyeluruh tentang kondisi sumber


daya (sumber daya manusia, sarana prasarana dan dana), hasil kegiatan
program, pencapaian kinerja dan masalah, hambatan serta terobosan sebagai
upaya pemecahan masalah dalam pelaksanaan kegiatan maupun anggaran
dalam kurun waktu 1 (satu) Tahun.
Pencapaian kinerja untuk tahun 2021 diukur dengan beberapa indikator
dimana realisasi anggaran sebesar Rp. 545.921.058.922,- (57,90%) dari pagu
anggaran sebesar Rp. 942.899.027.000,-. Pencapaian Indikator Kinerja BLU
sesuai Perdirjen Perbendaharaan nomor 24 Tahun 2019 mencapai 86,01 yang
termasuk kategori BAIK “AA”. Sedangkan untuk Indikator Kinerja Utama (KPI
RSB) diperoleh nilai 106,30 dari total bobot 100 yang ditargetkan.
Sangat dibutuhkan komitmen semua pihak untuk dapat meningkatkan
kinerja dalam upaya mencapai semua target dan kegiatan yang telah
direncanakan. Upaya tindak lanjut dengan mereview beberapa target yang belum
tercapai dengan melakukan upaya perbaikan serta optimalisasi koordinasi antar
unit dalam peningkatan mutu dan produktivitas layanan RS.

iv
Executive Summary
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas
managerial pada tiap lingkungan dalam organisasi yang bertujuan untuk
pelaksanaan kegiatan pada tiap bagian. Kegiatan yang terkendali merupakan
kegiatan yang secara nyata dapat dikendalikan oleh seseorang atau suatu pihak.
Yang berarti bahwa kegiatan tersebut benar-benar direncanakan, dilaksanakan dan
dinilai hasilnya oleh pihak berwenang dan tidak sebaliknya.
Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk
dipertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media birokrasi. Hal
tersebut telah ditetapkan TAP MPR No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan
negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 1999 dengan judul yang sama sebagai tindak lanjut TAP MPR
tersebut. Dan selanjutnya diterbitkan Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) sebagai tindak lanjut produk hukum tersebut.
LAK disusun dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan
kebijaksanaan yang dipercayakan kepda setiap Instansi Pemerintah berdasarkan
suatu sistem akuntabilitas yang memadai.
LAK juga berperan sebagai alat kendali, alat penilaian kinerja dan alat
pendorong terwujudnya Good Governance. Dalam perspektif yang lebih luas, maka
LAK berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Semua itu
merupakan dukungan dan peran aktif seluruh unit kerja RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo Makassar.
Bertitik tolak dari Renstra menjadi salah satu aspek dasar dalam penyusunan
Keterangan Pertanggungjawaban Tahun 2009 dan Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi di Pemerintah, penyusunan berdasarkan pada
Indikator (Input, Output, Outcome dan Benefit) juga diatur mengenai metode,
mekanisme dan tata cara pelaporannya. Oleh karena itu laporan
pertanggungjawaban akhir tahun yang menjadi laporan kemajuan penyelenggaraan
kesehatan pada RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar yang disusun dan
dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku. Pelaksanaan penyusunan LAK RSUP

1
Bab. I Pendahuluan
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Tahun 2021 dengan memperhatikan kepada


peraturan perundang-undangan yang melandasi pelaksanaan LAK yaitu :
1. TAP MPR No. XI/MPR/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;
2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;
3. Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah;
4. Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2006 Tentang Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
5. Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional;
6. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan Tata Cara,
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 24 Tahun 2010 Tentang Kedudukan,
Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian;
8. Instruksi Presiden RI No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
9. Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 5 Tahun 2004 Tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi;
10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No 09/M.PAN/05/2007
tentang Penyusunan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi Pemerintah;
11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No 09/M.PAN/11/2008
tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja Utama;
12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No
35 tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Tahun 2011;
13. Peraturan Menteri Kesehatan No 2416/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Kementerian Kesehatan
14. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No
53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

2
Bab. I Pendahuluan
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Akuntabilitas Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Inpres No.7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dibangun dan dikembangkan
dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi serta pengelolaan sumber daya pelaksanaan kebijakan dan program kegiatan
yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah, termasuk RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo Makassar. Dalam hal ini, RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
secara periodik wajib mengkomunikasikan pencapaian tujuan dan sasaran strategis
organisasi kepada stakeholder yang dituangkan dalam Laporan Akuntabilitas
Kinerja.
Laporan Akuntabilitas Kinerja dalam kerangka sistem akuntabilitas kinerja
adalah perwujudan salah satu kewajiban untuk menjawab apa yang sudah
diamanahkan kepada setiap instansi di lingkup Kementerian Kesehatan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja disusun dengan mengacu pada Rencana
Strategis Bisnis, Rencana Bisnis Anggaran, Penetapan Kinerja dan Hasil
Pengukuran Kinerja. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja merupakan
rangkuman dari suatu proses evaluasi kinerja yang memuat keberhasilan maupun
kegagalan dalam mencapai kinerja selama melaksanakan kegiatan tahun anggaran
2020 yang wajib dipertanggungjawabkan.

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI


RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar sebagai rumah sakit rujukan
untuk wilayah Indonesia Timur, merupakan Rumah Sakit Vertikal Kelas A dengan
kapasitas 968 tempat tidur, yang sekaligus berfungsi sebagai Rumah Sakit
Pendidikan mengemban tugas pokok melaksanakan upaya kesehatan secara
berdaya guna dan berhasil guna dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat melalui upaya pelayanan yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif serta melaksanakan upaya rujukan.

Berdasarkan PERMENKES RI nomor 58 tahun 2020 tentang organisasi dan


tata kerja Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, Dalam
menjalankan tugasnya, RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
menyelenggarakan fungsi :
a. Pelayanan Medik
b. Pelayanan dan Asuhan keperawatan

3
Bab. I Pendahuluan
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

c. Penunjang medik dan non medik


d. Pengelolaan sumber daya manusia rumah sakit
e. Pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan
f. Penelitian dan pengembangan
g. Pelayanan Rujukan
h. Administrasi umum dan keuangan

Susunan organisasi RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo berdasarkan


PERMENKES RI Nomor : 58 Tahun 2020 dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

4
Bab. I Pendahuluan
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

5
Bab. I Pendahuluan
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

D. SISTEMATIKA PENULISAN
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi No.29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, kemudian
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.
35 tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Tahun 2011, dan Peraturan Menteri Kesehatan No
2416/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja
dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan, maka minimal
Sistematika Laporan Akuntabilitas Kinerja di lingkup Kementerian Kesehatan adalah
sebagai berikut :
1. Ikhtisar Eksekutif
Summary (rangkuman) dari seluruh isi LAK. Minimal disajikan tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan dalam renstra/rencana lima tahun serta sejauh mana
pencapaian tujuan dan sasaran tersebut. Disajikan pula keberhasilan dan
kegagalan, permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian indikator kinerja dan
usul pemecahan masalah.
2. Bab I Pendahuluan
Menguraikan gambaran umum RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar serta
tugas pokok dan fungsi sebagai mandat yang harus dilaksanakan. Di bagi dalam
beberapa bagian yaitu :
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Tugas Pokok dan Fungsi
D. Sistematika Penulisan
3. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Diuraikan beberapa hal penting dalam perencanaan dan perjanjian kinerja
(dokumen penetapan kinerja) meliputi gambaran singkat sasaran strategis dan
sasaran program/kegiatan yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun
dan sasaran pada tahun yang bersangkutan, indikator dan targetnya serta
kebijakan dan strategi untuk mencapai visi, misi dan sasaran.
Bab II meliputi :
A. Perencanaan Kinerja
B. Perjanjian Kinerja

6
Bab. I Pendahuluan
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

4. Bab III Akuntabilitas Kinerja


Di bab III diuraikan pencapaian sasaran dengan pengungkapan dan penyajian
dari hasil pengukuran kinerja dengan membandingkan capaian kinerja nyata
(realisasi) dengan target, dilakukan analisis per indikator dengan
mengungkapkan kegiatan-kegiatan yang terkait langsung dengan indikator
maupun yang bersifat pendukung, serta sumber daya yang mendukung
pencapaian kinerja yang dijabarkan dalam dua bagian yaitu :
A. Pengukuran dan Analisis Pencapaian
B. Sumber Daya
C. Efisiensi Sumber Daya
5. Bab IV Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
6. Lampiran
 Form RKT (Rencana Kinerja Tahunan)
 Pernyataan Penetapan Kinerja
 Form Penetapan Kinerja

7
Bab. I Pendahuluan
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Perencanaan kinerja merupakan suatu proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan sasaran strategis, kebijakan dan program yang ada dalam
Rencana Strategis Bisnis, berikut matriks rencana strategis 2020 - 2024 :

TARGET
SASARAN STRATEGIS KEY PERFORMANCE INDICATOR
2020 2021 2022 2023 2024
Indeks Kepuasan Pasien 80 83 85 88 90
Terwujudnya Kepuasan Indeks Kepuasan Peserta Didik 80 83 85 88 90
Stakeholder Indeks Kepuasan Staf 80 83 85 88 90
Tingkat Kesehatan BLU AA AA AA AA AA
Persentase komplain yang
Terwujudnya layanan yang 100 100 100 100 100
ditindaklanjuti
komprehensif, terpercaya dan
Persentase ketepatan waktu
berkeadilan 50% 55% 60% 70% 80%
layanan
Optimalisasi dan Pengembangan Pertumbuhan jumlah pasien pada
10% 10% 10% 10% 10%
layanan unggulan layanan unggulan
Pengembangan layanan inovatif
Jumlah layanan inovatif baru 2 2 2 2 2
pada segmen baru
Peningkatan kerjasama
Jumlah penelitian klinis di layanan
pendidikan dan penelitian 3 3 3 3 3
unggulan
berkelanjutan
Jumlah layanan unggulan yang
telah menerapkan
1 2 3 4 5
Terwujudnya Sistem Layanan Interprofesional Practice
yang berbasis Interprofesional Collaboration
Practice Collaboration Persentase kepatuhan DPJP di
Poliklinik sesuai jadwal dan tepat 55% 60% 65% 70% 75%
waktu

8
Bab. II Perencanaan & Perjanjian Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

Terwujudnya sistem rujukan yang


% kasus severity level 3 25% 28% 30% 33% 35%
efektif
Terwujudnya sistem pemasaran Pertumbuhan pasien swasta dan
5& 7.5% 10% 12,5% 15%
yang efektif asuransi lainnya
Persentase kesesuaian pengadaan
Peningkatan Efektivitas Sistem perbekalan farmasi dengan 60% 65% 70% 75% 80%
Manajemen (Perencanaan, Rencana Kerja Obat
Monev dan Tindak Lanjut) Persentase temuan monev kinerja
60% 70% 80% 90% 100%
yang ditindaklanjuti
Persentase proses bisnis yang
Digitalisasi Proses Bisnis 30% 45% 60% 70% 80%
telah terdigitalisasi
Pengembangan SIMRS menuju Jumlah modul mobile application
1 (pasien) 1 (pasien) 2 (+kepegawaian) 3 (+mitra) 3 (+mitra)
SMART Hospital yang diimplementasikan
Pemutakhiran dan Peningkatan OEE Alat medik utama 93,5 94 94,3 94,7 95
Keandalan Sarana, Prasarana dan
Alat OEE Prasarana utama 96,5 97 97,3 97,7 98
Persentase staf dengan kinerja
8,5 9 9,5 10 11
Excellent
Peningkatan Kompetensi SDM
Persentase Tenaga Kesehatan
yang berkinerja tinggi
yang memiliki sertifikasi sesuai 60% 65% 70% 75% 80%
standar
Terwujudnya efisiensi anggaran POBO 82 84 86 88 90
berbasiskan kendali mutu dan Persentase pembelanjaan farmasi
kendali biaya 40 38 35 33 30
terhadap PNBP

9
Bab. II Perencanaan & Perjanjian Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

RENCANA KINERJA TAHUNAN


Rencana kinerja tahunan merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Bisnis tahun 2020 - 2024 adalah dasar dalam melaksanakan program dan kegiatan untuk
mewujudkan tujuan yang ingin dicapai. Rencana Kinerja tahun 2021 RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar adalah sebagai berikut :

NO KEY PERFORMANCE INDICATOR PROGRAM KERJA STRATEGIS


Evaluasi dan program peningkatan kepuasan pasien (Peningkatan fasilitas
1 Indeks Kepuasan Pasien
ruang tunggu penjaga)
Pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan
Pemenuhan kompetensi dosen pendidik dan preseptor
2 Indeks Kepuasan Peserta Didik Impementasi sistem supervisi pendidikan
Pemenuhan rasio pendidik dan peserta didik
Pemenuhan jumlah kasus pasien
3 Indeks Kepuasan Staf Pengembangan Sistem Reward dan Konsekuensi
Koordinasi pengendalian klaim BPJS dan pengelolaan keuangan
4 Tingkat Kesehatan BLU
Peningkatan Kinerja BLU
Pengembangan sistem manajemen komplain terpadu
5 Persentase komplain yang ditindaklanjuti
Pemenuhan dan pemeliharaan sarana prasarana RJ
Penyempurnaan kebijakan, panduan dan SOP layanan
Standarisasi kebutuhan SDM (ABK), klasifikasi peningkatan kompetensi
6 Persentase ketepatan waktu layanan Standarisasi sarana dan prasarana
Digitalisasi proses layanan
Elektronik Monitoring dan evaluasi
Penambahan jumlah layanan di masing-masing layanan unggulan
7 Pertumbuhan jumlah pasien pada layanan unggulan
Penguatan layanan unggulan tahap 2
8 Jumlah layanan inovatif baru Penambahanan layanan medik dan non medik yang inovatif

10
Bab. II Perencanaan & Perjanjian Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

NO KEY PERFORMANCE INDICATOR PROGRAM KERJA STRATEGIS


9 Jumlah penelitian klinis di layanan unggulan Sayembara penelitian translasional yang menunjang pelayanan
Penambahan jumlah modul layanan berbasis patient cared dilayanan
unggulan (ICP untuk rawat inap dan modul layanan rawat jalanan) area PCC
Jumlah layanan unggulan yang telah menerapkan Interprofesional Practice
10 Penguatan peran Case Manager (Peningkatan kompetensi dan penambahan
Collaboration
case manager)
Emonev implementasi Patient Care Centred berbasis digital
Monitoring dan Evaluasi
11 Persentase kepatuhan DPJP di Poliklinik sesuai jadwal dan tepat waktu
Pemenuhan jumlah SDM sesuai analisa beban kerja dan prioritas layanan
Penguatan Rumah Sakit Jejaring
12 % kasus severity level 3
Optimalisasi sistem rujukan berdasarkan Tipe Rumah Sakit
Optimalisasi entri data elektronik rekam medik (Perbaikan SOP, Pelatihan
Coder dan Case Mix dan Tim KMKB)
13 Pertumbuhan pasien swasta dan asuransi lainnya Customer Get Customer (CGC)
Persentase kesesuaian pengadaan perbekalan farmasi dengan Rencana
14 Monitoring dan Evaluasi
Kerja Obat
15 Persentase temuan monev kinerja yang ditindaklanjuti Sistem pengadaan temuan
Optimalisasi pemanfaatan SIMRS (front office dan back office)
16 Persentase proses bisnis yang telah terdigitalisasi
Upgrade / Migrasi SIMRS
17 Jumlah modul mobile application yang diimplementasikan Pengembangan Modul Mobile Aplication Tahap II (pasien)
18 OEE Alat medik utama Peningkatan keandalan sarana dan prasarana
19 OEE Prasarana utama Peningkatan keandalan sarana dan prasarana
20 Persentase staf dengan kinerja Excellent Program penguatan nilai budaya kinerja
Program pemenuhan SDM
21 Persentase Tenaga Kesehatan yang memiliki sertifikasi sesuai standar
Program pengembangan SDM sesuai dengan kompetensi (TNA)

11
Bab. II Perencanaan & Perjanjian Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

NO KEY PERFORMANCE INDICATOR PROGRAM KERJA STRATEGIS


Efisiensi bahan farmasi, kegiatan administrasi dan operasional pendukung
22 POBO
lainnya
Pemanfaatan dashboard kinerja keuangan unit
Pengembangan dan optimalisasi sistem monitoring dan evaluasi
23 Persentase pembelanjaan farmasi terhadap PNBP penggunaan anggaran farmasi
Optimalisasi pemanfaatn sistem persediaan farmasi
Monitoring dan Evaluasi pengembangan dashboard kinerja unit

12
Bab. II Perencanaan & Perjanjian Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

A. PERJANJIAN KINERJA
Rencana Kinerja Tahunan kemudian dituangkan dalam perjanjian kinerja antara Direktur
Utama RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dengan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan
RI di Jakarta tanggal 18 Desember 2018 dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang
efektif, transparan dan akuntabel serta beriorentasi pada hasil. Penetapan kinerja termasuk dengan
alokasi anggaran yang akan digunakan selama tahun anggaran 2021. Berikut Perjanjian Kinerja yang
dimaksud :

SASARAN STRATEGIS KEY PERFORMANCE INDICATOR TARGET


Terwujudnya Kepuasan Stakeholder Indeks Kepuasan Pasien 83
Indeks Kepuasan Peserta Didik 83
Indeks Kepuasan Staf 83
Tingkat Kesehatan BLU AA
Terwujudnya layanan yang Persentase komplain yang ditindaklanjuti 100
komprehensif, terpercaya dan Persentase ketepatan waktu layanan 55%
berkeadilan
Optimalisasi dan Pengembangan Pertumbuhan jumlah pasien pada layanan
layanan unggulan 10%
unggulan
Pengembangan layanan inovatif
Jumlah layanan inovatif baru 2
pada segmen baru
Peningkatan kerjasama
Jumlah penelitian klinis dilayanan
pendidikan dan penelitian 3
berkelanjutan unggulan
Terwujudnya Sistem Layanan Jumlah layanan unggulan yang telah
yang berbasis Interprofesional menerapkan Interprofesional Practice 2
Practice Collaboration Collaboration
Persentase kepatuhan DPJP dipoliklinik
60%
sesuai jadwal dan tepat waktu
Terwujudnya sistem rujukan yang % kasus severity level 3 28%
efektif
Terwujudnya sistem Pemasaran Pertumbuhan pasien swasta dan asuransi
yang Efektif 7.5%
lainnya
Peningkatan Efektifitas Sistem Persentase kesesuaian pengadaan
Manajemen (Perencanaan, Monev perbekalan farmasi dengan Rencana Kerja 65%
dan Tindak Lanjut) Obat
Persentase temuan monev kinerja yang
70%
ditindak lanjuti
Digitalisasi Proses Bisnis Persentase proses bisnis yang telah
45%
terdigitalisasi
Pengembangan SIMRS menuju Jumlah Modul mobile application yang
SMART Hospital 1 (pasien)
diimplementasikan
Pemutakhiran dan Peningkatan OEE alat medik utama 94
Keandalan Sarana, Prasarana dan OEE prasarana utama
Alat 97
Peningkatan Kompetensi SDM Persentase staf dengan kinerja excelent 9
yang berkinerja tinggi Persentase tenaga kesehatanyang
65%
memiliki sertifikasi sesuai standar
Terwujudnya efisiensi anggaran POBO 84

13
Bab. II Perencanaan & Perjanjian Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

berbasiskan kendali mutu dan Persentase pembelanjaan farmasi


kendali biaya 38
terhadap PNBP

Jumlah Anggaran Kegiatan setelah revisi : Rp. 942.899.027.000,-

14
Bab. II Perencanaan & Perjanjian Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA


Tahun 2021 merupakan tahun kedua pelaksanaan dari Rencana Strategis
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar tahun 2020 - 2024. Pengukuran kinerja
yang dilakukan adalah dengan membandingkan target yang sudah ditetapkan pada
setiap indikator kinerja kegiatan dengan realisasi yang dicapai di tahun berjalan
untuk memperoleh gambaran tingkat keberhasilan pencapaian masing-masing
indikator kinerja. Hasil pengukuran kinerja tersebut selanjutnya dievaluasi dan
ditindaklanjuti dalam perencanaan program/kegiatan di tahun selanjutnya, agar
diperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan dengan tahun ini.
Selain itu pengukuran kinerja yang dilakukan adalah bentuk
pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan kepada stakeholder baik
internal maupun eksternal dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam Rencana Strategis Tahun 2020 - 2024 dan Penetapan Kinerja
tahun berjalan.
Pengukuran kinerja yang dilakukan terbagi atas 2 yaitu Pertama, Indikator
Kinerja Utama (IKU) atau Key Performance Indicator dan juga merupakan indikator
outcome untuk mengukur keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan sasaran.
Kedua, Indikator Kinerja Kegiatan terdiri atas Indikator Kinerja BLU untuk mengukur
tingkat kesehatan RS. Indikator ini merupakan indikator output yang mendukung
pencapain Indikator Kinerja Utama (IKU).
Realisasi pencapaian target kinerja didukung dengan penambahan alokasi
anggaran dari penambahan saldo awal dan ambang batas sehingga total realisasi
anggaran untuk tahun 2021 adalah Rp. 545.921.058.922,- (57,90%) dari total
anggaran Rp. 942.899.027.000,-

15
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

1. Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator)


Indikator kinerja Utama (Key Performance Indicator) yang dimaksud adalah
indikator yang terdapat dalam Penetapan Kinerja (TAPJA) yang diperjanjikan antara
Direktur Utama dan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dalam upaya
pencapaian tujuan dan sasaran yang terdapat dalam Rencana Strategis Tahun
2020 - 2024. Capaian Indikator kinerja Utama (Key Performance Indicator) juga
merupakan indikator outcome yang dibagi dalam 4 aspek yaitu sebagai berikut :

NO INDIKATOR KINERJA BOBOT CAPAIAN


1 Aspek Stakeholder 25 23.87
2 Aspek Internal Bisnis Proses 44 48.83
3 Aspek Learning & Growth 21 22.42
4 Aspek Finance 10 11.16
Total 100,00 106.30
Pencapaian pada tahun 2021 secara keseluruhan mencapai 106,30 naik jika
dibandingkan dengan capaian di tahun 2020 yang mencapai 86,93. Tahun 2021
merupakan tahun ke dua untuk Rencana Strategis Bisnis Periode 2020-2024 yang
merupakan upaya berkelanjutan dalam mempertahankan dan meningkatkan
kualitas pelayanan yang diterjemahkan dalam sasaran strategis dan Key
Performance Indicator. Berikut pemaparan capaian untuk tahun 2021 :

a. Stakeholder
Indikator kinerja Utama (Key Performance Indicator) yang termasuk aspek
Stakeholder dibagi dalam 2 sasaran strategis dengan 6 indikator yang akan
diuraikan sebagai berikut :
KEY PERFORMANCE Bobot
NO TARGET CAPAIAN % %xB
INDICATOR (B)
Terwujudnya Kepuasan Stakeholder
Indeks Kepuasan
1 83 85.77 103 4 4.13
Pasien
Indeks Kepuasan
2 83 80.92 97% 4 3.90
Peserta Didik
3 Indeks Kepuasan Staf 83 81.55 98% 4 3.93
4 Tingkat Kesehatan BLU AA AA 100% 5 5.00
Terwujudnya Layanan yang Komprehensif, Terpercaya dan Berkeadilan
Persentase complain
1 100% 100% 100 4 4,00
yang ditindaklanjuti
Persentase ketepatan
2 55% 40% 73% 4 2.91
waktu layanan
Total Skor 25 23.87
% Capaian Perspektif Stakeholder 95.49

16
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

Pada sasaran strategis terwujudnya kepuasan stakeholder, total capaian seluruh


indikator adalah 95,49% dari total bobot untuk perspektif stakeholder.
1. Indeks Kepuasan Pasien
Indeks kepuasan pasien diperoleh melalui survey kepuasan pasien yang
mana pelaksanaan survey berdasarkan PermenPAN-RB nomor 14 tahun
2017 tentang Pedoman Penyusunan Kepuasan Masyarakat Unit
Penyelenggara Pelayanan Publik. Hasil survey diperoleh Indeks kepuasan
pasien dengan nilai 85.77 masuk dalam kategori kinerja layanan “Baik” dan
Mutu Pelayanan “B”. Capaian ini naik jika dibandingkan pada tahun 2020
diperoleh nilai 80.45. Upaya peningkatan mutu layanan terus ditingkatkan
termasuk sarana dan prasarana rumah sakit yang dapat meningkatkan
kepuasan pasien.
2. Indeks Kepuasan Peserta Didik
Kepuasan peserta didik adalah pernyataan tentang persepsi peserta didik
selama dalam masa pendidikan terhadap pelayanan dan proses pendidikan
yang diberikan rumah sakit. Survey keupasan peserta didik mengacu pada
teori kepuasan parasuraman dan permenPAN-RB no. 14 tahun 2017. Indeks
Kepuasan peserta didik tahun 2021 diperoleh nilai 80,92 dari target 83
menurun jika dibandingkan dengan tahun 2020 yang mencapai 84,42.
Untuk lebih meningkatkan kepuasan peserta didik telah dilakukan upaya
diantaranya :
- bekerja sama dengan manajemen kampus dalam pemenuhan alat dan
perbaikan fasilitas untuk lebih mendukung proses pembelajaran peserta
didik.
- Memaksimalkan Peranan para dosen pembimbing lapangan sangat
berpengaruh terhadap kepuasan peserta.
3. Indeks Kepuasan Staf
Indeks kepuasan staf adalah keadaan emosi yang menyenangkan atau tidak
menyenangkan atau sikap positif atau negative yang dimiliki oleh karyawan
terhadap 6 faktor yaitu : pekerjaan itu sendiri, upah/gaji, peluang untuk maju,
supervise, rekan kerja dan keamanan dan kenyamanan kerja. Indeks
Kepuasan staf tahun 2021 diperoleh nilai 81,55 turun jika dibandingkan
dengan tahun 2020 dimana diperoleh hasil 88,50 dan tidak mencapai target
2020 yang direncanakan yaitu 83. Dari hasil survey yang dilakukan, aspek

17
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

kepuasan staf terhadap tunjangan kerja dan kepuasan kerja staf terhadap
kesempatan untuk maju.
Untuk dapat meningkatkan kepuasan staf telah dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
- Perbaikan sistem layanan manajemen kepada staf terkait administrasi
kepegawaian terus dilakukan seperti pengurusan pangkat, kenaikan gaji
berkala, pemberian reward bagi staf yang berprestasi dan pembayaran
insentif tepat waktu.
- Melakukan penyesuaian ijazah untuk tenaga kontrak sehingga dapat
meningkatkan tunjangan sesuai dengan pendidikan terakhir.
- Untuk menjamin kesempatan untuk maju dan pengembangan karir staf,
dibuka kesempatan untuk pendidikan dan pelatihan bagi staf dengan biaya
rumah sakit.
4. Tingkat kesehatan BLU
Tingkat kesehatan BLU adalah hasil penilaian kinerja badan layanan umum
sesuai dengan pedoman yang berlaku yaitu Perdirjen Perbendaharaan No.
24/PB/2018 ataupun perubahannya. Tingkat kesehatan BLU merupakan hasil
perhitungan indikator keuangan, hasil perhitungan indikator layanan, hasil
perhitungan indikator mutu dan manfaat kepada masyarakat. Untuk KPI
tingkat kesehatan BLU telah tahun 2021 telah mencapai target yaitu AA,
meningkat dibandingkan tahun pada tahun 2020 yang mencapai A.
Salah satu faktor yang mempengaruhi sehingga KPI ini dapat mencapai target
dibanding tahun sebelumnya adalah indikator layanan. Di tahun 2021,
pertumbuhan layanan meningkat. Adapun langkah-langkah yang strategis
yang dilakukan antara lain :
- Menerapkan protokol kesehatan diseluruh area rumah sakit sesuai
dengan kebijakan yang berlaku.
- Mengoptimalkan peran humas dan promosi kesehatan rumah sakit untuk
aktif melakukan pemasaran dan pemberian informasi layanan dalam masa
pandemic Covid-19.
- Melakukan pemenuhan dan perbaikan fasilitas, sarana dan prasarana
- Melakukan inovasi-inovasi layanan baru yang dapat meningkatkan
kualitas dan kinerja rumah sakit
- Memanfaatkan sistem informasi rumah sakit dengan optimal diseluruh
kegiatan rumah sakit untuk menunjang peningkatan kinerja layanan.

18
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

- Seiring dengan menurunnya kasus Covid-19, beberapa ruang perawatan


Covid-19 dikembalikan fungsinya sebagai ruang perawatan biasa.
5. Persentase komplain yang ditindak lanjuti
Definisi dari komplain yang dimaksud adalah komplain yang tertulis diterima
oleh manajemen rumah sakit baik secara langsung maupun melalui kotak
aspirasi, email atau surat. Yang dimaksud dengan ditindak lanjuti adalah
dibahas oleh tim manajemen dengan hasil rencana aksi yang jelas dan
terukur. Dengan perhitungan jumlah komplain yang ditindak lanjuti dibagi
komplain yang diterima dikali 100%.
Untuk capaian tahun 2021, KPI Persentase komplain yang ditindak lanjuti
adalah 100% sesuai dengan target yang telah ditetapkan dan capaian yang
sama dibandingkan dengan tahun 2020. Meskipun telah mencapai target
namun masih ada kendala yang terjadi, antara lain :
- Masih terdapat komplain yang tidak tersampaikan sesuai dengan alurnya.
Beberapa media sudah disediakan tapi masyarakat belum sepenuhnya
mengetahui atau menggunakan media tersebut untuk menyalurkan
komplain.
- Setiap komplain telah direspon dengan segera tapi terkadang memerlukan
waktu yang lama untuk menindaklanjuti. Hal ini disebabkan ada beberapa
unit yang terkait sehingga dibutuhkan waktu untuk berkoordinasi.
Adapun upaya yang telah dilakukan :
- Sosialisasi alur komplain kepasien berupa pemasangan poster dan
melalui sosial media.
- Pembuatan Aplikasi pelaporan komplain, SIMPATI (Sistem Manajemen
Pengaduan Terintegrasi).

6. Persentase Ketepatan waktu layanan


Ketepatan waktu layanan adalah ketepatan waktu pemberian pelayanan
kepada customer baik internal maupun eksternal. Ketepatan waktu layanan
yang dimaksud adalah :
- Layanan Rawat Jalan dengan indikator waktu tunggu rawat jalan
- Layanan Gawat Darurat dengan indikator emergency respon time I
- Layanan Gawat Darurat dengan indikator emergency respon time II
- Layanan Resep obat jadi dengan indikator waktu tunggu obat jadi
- Layanan radiologi dengan indikator waktu tunggu radiologi

19
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

- Layanan laboratorium dengan indikator waktu tunggu laboratorium


- Layanan Operasi dengan indikator waktu tunggu operasi elektif.
Dengan perhitungan : Jumlah pasien yang mendapatkan pelayanan sesuai
dengan standar waktu pelayanan dibagi jumlah pasien yang mendapatkan
pelayanan dikali 100%.
Target persentase ketepatan waktu layanan tahun 2021 adalah 55% dengan
capaian 40%, tidak memenuhi target yang telah ditetapkan namun naik bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020, 23,72%.
Adapun kendala yang terjadi sehingga ketepatan waktu layanan tidak
mencapai target :
- Dengan adanya perencanaan renovasi gedung Poliklinik Rawat Jalan
sehingga lokasi poliklinik dipindahkan ke gedung PCC lantai 2. Ruangan
yang terbatas menyebabkan terjadinya penumpukan pasien.
Upaya yang telah dilakukan :
- Mengoptimalkan pelayanan dengan menambah ruangan poliklinik dengan
memanfaatkan gedung PCC lantai 3
- Mengatur jam layanan pasien secara online.

b. Internal Bisnis Proses


Indikator kinerja Utama (Key Performance Indicator) yang termasuk aspek
Internal Bisnis Proses dibagi dalam 8 sasaran strategis dengan 10 indikator
dengan diuraikan sebagai berikut :
KEY PERFORMANCE Bobot
NO TARGET CAPAIAN % %xB
INDICATOR (B)
Optimalisasi dan Pengembangan Layanan unggulan
Pertumbuhan jumlah
1 pasien pada layanan 10% 33.79% 120 5 6.00
unggulan
Pengembangan layanan inovatif pada segmen baru
Jumlah layanan
2 2 2 100 4 4,00
inovatif baru
Peningkatan kerjasama pendidikan dan penelitian berkelanjutan
Jumlah penelitian klinis
3 3 36 120 4 4.80
di layanan Unggulan
Terwujudnya Sistem Layanan yang berbasis Interprofesional Practice Collaboration
Jumlah layanan
unggulan yang telah
4 menerapkan 2 4 120 5 120
Interprofesional
Practice Collaboration
Persentase kepatuhan
5 60% 81% 120 4 4.80
DPJP di Poliklinik

20
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

KEY PERFORMANCE Bobot


NO TARGET CAPAIAN % %xB
INDICATOR (B)
sesuai jadwal dan
tepat
Waktu
Terwujudnya Sistem Rujukan yang Efektif
% kasus severity level
6 28% 22.27% 80 4 3.18
3
Terwujudnya Sistem Pemasaran yang Efektif
Pertumbuhan pasien
7 swasta dan asuransi 7.50% 14.32% 120 4 4.80
lainnya
Peningkatan Efektivitas Sistem Manajemen (Perencanaan, Monev dan Tindak Lanjut)
Persentase kesesuaian
pengadaan perbekalan
8 65% 70.14% 108 5 5.40
farmasi dengan
Rencana Kerja Obat
Persentase temuan
9 monev kinerja yang 70% 82% 117 5 5.86
ditindaklanjuti
Digitalisasi Proses Bisnis
Persentase proses
10 bisnis yang telah 45% 45% 100% 4 4.00
terdigitalisasi
Total Skor 44 48.83
% Capaian Perspektif Internal Bisnis Proses 110.99 %

Total capaian untuk 8 sasaran strategis pada perspektif internal bisnis proses
adalah 110,99% dari total bobot perspektif. Berikut diuraikan capaian per masing-
masing indikator :
1. Pertumbuhan Jumlah pasien layanan unggulan
Pertumbuhan jumlah pasien layanan unggulan merupakan hasil perhitungan
jumlah pasien dilayanan unggulan tahun berjalan dikurangi jumlah pasien
tahun lalu dibagi jumlah pasien dilayanan unggulan tahun lalu dikali 100%.
Layanan unggulan yang dimaksud adalah centre of excellent yang terdiri atas
: Pusat Jantung Terpadu, Private Care Centre, Mother and Child Centre,
Gastroenterohepatologi Centre, Intensive Care Centre, Infection Center dan
Brain Center.
Adapun capaian tahun 2021 adalah 33,79% melebihi dari target 10% dan
naik dibandingkan capaian tahun 2020 (-36,83%).
Berbagai upaya telah dilakukan antara lain :
- Pemenuhan dan perbaikan fasilitas, sarana dan prasarana dilayanan
unggulan
- Melakukan inovasi layanan baru dengan penambambahan alat canggih

21
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

- Optimalisasi peran pemasaran dan promosi layanan unggulan melalui


media promosi seperti social media, bekerja sama dengan media Televisi
dan pembinaan komunitas.

2. Jumlah layanan inovatif baru


Yang dimaksud dengan layanan inovatif baru adalah layanan baru dengan
memanfaatkan sumber daya Rumah sakit yang belum teroptimalkan.
Layanan inovatif termasuk layanan penunjang medik. untuk tahun 2021
ditargetkan 2 layanan dan mencapai target untuk tahun 2021, layanan
inovatif baru tersebut adalah penambahan alat canggih ECMO
(Extracorporal Membrane Oxygenetion) di Pusat Jantung Terpadu dan
pendirian Unit Transfusi Darah Rumah Sakit.

3. Jumlah penelitian penelitian klinis di layanan unggulan


Penelitian yang dimaksud adalah penelitian yang dilakukan oleh
mahasiswa, dosen maupun pegawai yang dipublikasikan secara nasional
maupun internasional. Penelitian klinis yang dimaksud adalah penelitian
yang berkaitan dengan layanan untuk meningkatkan kinerja layanan dari
segi kualitas, waktu atau biaya. Unit layanan unggulan adalah centre of
excellent yang terdiri atas Pusat Jantung Terpadu, Private Care Centre,
Mother and Child Center, Gastro enterophatologi Center, intensive Care
Centre, Infection Centre dan Brain Center.
Capaian tahun 2021 untuk KPI Jumlah penelitian klinis dilayanan unggulan
adalah 36 penelitian sudah mencapai target bahkan melebihi dari 3
penelitian yang ditargetkan. Bila dibandingkan dengan tahun 2020
capaiannya meningkat, tahun 2020 hanya ada 2 penelitian klinis dilayanan
unggulan.
Untuk meningkatkan minat penelitian di rumah sakit, dilakukan upaya-
upaya antara lain :
- Mengadakan kompetisi proposal penelitian
- Menyediakan wadah publikasi jurnal penelitian melalui Jurnal Wadi
Husada
- Bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Makassar dalam pengembangan penelitian kesehatan

22
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

4. Jumlah Layanan Unggulan yang telah menerapkan Inreprofesional


Practice Collaboration
Inreprofesional Practice Collaboration (IPC) adalah kerjasama tim medik
yang bersifat lintas kepakaran dalam menangani kasus medik. Jumlah
Layanan Unggulan yang telah menerapkan Inreprofesional Practice
Collaboration adalah jumlah layanan unggulan yang menerapkan IPC.
Capaian KPI untuk tahun 2021 adalah 4 layanan, yaitu Infection Center,
Brain Center dan Pusat Jantung Terpadu dan Private Care Center,
bertambah 1 layanan dibandingkan dengan tahun 2020.

5. Persentase kepatuhan DPJP di Polikinik sesuai jadwal dan tepat waktu.


DPJP atau Dokter Penanggung Jawab Pelayanan adalah dokter dengan
kompetensi yang telah ditentukan yang bertanggung jawab terhadap
pelayanan dan pengelolaan asuhan medis seorang pasien. Perhitungan
persentase kepatuhan DPJP dipoliklinik sesuai jadwal adalah jumlah DPJP
yang melayani sesuai jadwal dan tepat waktu dibagi jumlah DPJP yang
bertugas sesuai jadwal di polim rawat jalan dikali 100%.
Capaian tahun 2021 diperoleh 81% telah melebihi dari target yang
ditentukan yaitu 60% dan meningkat bila dibandingkan capaian tahun
2020, tahun 2020 diperoleh hasil 71%. Walapun telah mencapai target,
upaya-upaya perbaikan terus dilakukan antara lain membuat aplikasi
absensi mobile DPJP untuk lebih memudahkan monitoring dan evaluasi
kepatuhan DPJP di Poliklinik.

6. Persentase kasus severity level 3


Kasus severity level 3 adalah kasus rawat inap dengan tingkat keparahan
kasus yang dipengaruhi adanya komorbiditas ataupun komplikasi dalam
masa perawatan dengan kategori major komorbiditas dan komplikasi.
Perhitungan persentase kasus severity level 3 adalah jumlah kasus
severity level 3 dibagi jumlah seluruh kasus dikali 100%.
Berdasarkan perhitungan indikator diperoleh hasil 22,27% lebih rendah
dari target yang ditentukan pada tahun 2021 yaitu 28% dan menurun jika
dibandingkan tahun 2020, capaian tahun 2020 sebesar 32,17%.
Adapun kendala yang terjadi sehingga indikator ini tercapai :

23
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

- Sebagai rumah sakit rujukan rumah sakit rujukan COVID-19, banyak


pasien dirujuk dengan severity level 1 dan 2 yang suspek COVID-19.
- Sebagai rumah sakit tipe A dan merupakan Rumah Sakit rujukan
tertinggi, masih banyak kasus severity level 1 yang tidak dapat dilayani
pada faskes dibawahnya dirujuk ke RSUP Dr. Wahidin Suudorhusoso
Makassar.
Adapun tindak lanjut untu mengatasi mengatasi kendala yang terjadi maka
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
- Mengoptimalkan sistem rujukan terintegrasi (SISRUTE) dengan
merekrut staf tambahan.
- Melakukan pembinaan ke rumah sakit jejaring yang bekerjasama

7. Pertumbuhan pasien swasta dan asuransi lainnya


Pasien swasta dan asuransi lainnya adalah pasien yang membayar sendiri
atau menggunakan asuransi non-BPJS dengan perhitungan jumlah pasien
swasta dan asuransi lainnya pada tahun berjalan dibagi jumlah total pasien
pada tahun berjalan dikali 100%.
Tahun 2021 ditargetkan pertumbuhan indikator ini adalah sebesar 7,5%
dan diperoleh capaian 14,32% meningkat dibandingkan tahun 2020
dimana pertumbuhan pasien swasta dan asuransinya -25,22%.
Untuk keberhasilan pencapaian target Indikator ini dilakukan upaya-upaya
antara lain :
- Peningkatan sumber daya dengan melakukan inovasi layanan dan
pemenuhan alat-alat kesehatan canggih dan terus melakukan
perbaikan fasilitas sarana dan prasarana rumah sakit yang dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat.
- Gencar melakukan promosi layanan kesehatan terutama layanan
unggulan dan alat-alat canggih dengan memanfaatkan tekhnologi
digital melalui media sosial, webinar kesehatan dan edukasi kesehatan
baik internal maupun eksternal dan bekerjasama dengan statsion
Televisi lokal serta menerbitkan majalah Elektronik “Media Komunikasi
Elektrinik Rumah Sakit (MERS)”

24
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

8. Persentase kesesuaian pengadaan perbekalan farmasi dengan rencana kerja


obat
Rencana kerja obat adalah rencana pengadaan obat mengacu kepada data
histori dan prediksi pada tahun mendatang. Perhitungan indikator ini adalah
jumlah pengadaan perbekalan farmasi yang sesuai dengan RKO pada tahun
berjalan dibagi jumlah perbekalan farmasi dalam RKO pada tahun berjalan
dikali 100%.
Capaian tahun 2021 untuk KPI Persentase pengadaan perbekalan farmasi
dengan rencana kerja obat sebasar 70,14% lebih besar daripada target 2021,
65% dan naik dibandingkan tahun 2020 dengan capaian 60,28%.

9. Persentase temuan Monev kinerja yang ditindak lanjuti.


Yang dimaksud degan Monev kinerja yang ditindak lanjuti adalah monev yang
mengacu kepada rencana Action For Improvement (AFI) beserta time line
tindak lanjut yang sudah ditetapkan secara tertulis. Perhitungan KPI ini adalah
jumlah temuan monev kinerja yang sudah ditindak lanjuti dibagi jumlah
temuan monev kinerja dikali 100%.
Hasil perhitungan capaian KPI ini adalah 82% sudah mencapai target yang
ditetapkan pada tahun 2021 yaitu sebesar 70% dan meningkat bila
dibandingkan tahun 2020, capaian tahun 2020 sebesar 60%.

10. Persentase proses bisnis yang terdigitalisasi


Proses Bisnis yang dimaksud dalam KPI ini adalah proses bisnis rumah sakit
yang terdiri dari proses inti medik dan proses penunjang. Perhitungan KPI ini
adalah Jumlah proses bisnis yang telah terdigitalisasi dibagi jumlah total
proses bisnis dikali 100%. Untuk tahun 2021 persentasen proses bisnis yang
terdigitalisasi sudah mencapai target yaitu 45% dari target 45% dan naik bila
dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang sudah mencapai 40% dari
seluruh total proses bisnis rumah sakit.

25
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

c. Learning and Growth


Dalam aspek Learning and Growth terdapat 3 sasaran strategis dan 5 (lima)
Key Performance Indicator. Pencapaian sasaran strategis dan Key
Performance Indicator diuraikan sebagai berikut :

KEY PERFORMANCE Bobot


NO TARGET CAPAIAN % %xB
INDICATOR (B)
Pengembangan SIMRS menuju SMART Hospital
Jumlah modul mobile
1 1
1 application yang 100 4 4,00
(pasien) (pasien)
diimplementasikan
Pemutakhiran dan Peningkatan Keandalan Sarana, Prasarana dan Alat
2 OEE Alat Medik Utama 94 87.44 93 4 3.72
3 OEE prasarana utama 97 98.85 102 4 4.08
Peningkatan Kompetensi SDM yang berkinerja tinggi
Persentase staf dengan
4 9 11.00 120 4 4.89
kinerja Excellent
Persentase Tenaga
5 Kesehatan yang memiliki 65% 75% 115% 5 5.74
sertifikasi sesuai standar
Total Skor 21 22.42
% Capaian Perspektif Learning & Growth 106.78

1. Jumlah modul mobile application yang diimpelementasikan


Definisi dari Modul mobile application yang diimplementasikan adalah
modul aplikasi yang mampu dipergunakan dengan perangkat mobile
seperti smartphone. Ditargetkan di tahun 2021 adalah 1 (pasien) modul
dan sudah terealisasi 1 modul. Modul mobile application tersebut adalah
antrian online melalui smartphone. Pada tahun 2020 capaian inidkator ini
adalah 1 (pasien) modul yaitu modul Anjungan Pendaftaran Mandiri
Pasien Kontrol.

2. OEE alat Medik Utama


Definisi alat medik utama adalah alat medik yang nilai investasinya lebih
dari 500 juta. OEE atau Overall Equipment Efectiveness adalah tingkat
efektifitas pemakaian suatu peralatan atau sistem dengan

26
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

mempertimbangkan 3 aspek yaitu : Availability, Performance dan Quality.


Capaian perhitungan OEE alat medik utama tahun 2021 adalah 87,44%,
tidak mencapai target yang ditetapan sebasar 94% namun naik bila
dibandingkan tahun 2020 dimana hasil yang diperoleh adalah 57,87%.
Adapun yang menjadi kendala sehingga tidak tercapainya indikator ini
adalah adanya kerusakan alat medik utama yaitu cathlab diuangan
neurologi intervensi brain center dan MSCT di instalasi gawat darurat.
Untuk mengoptimalkan pemakaian alat ini telah dilakukan perbaikan.
Untuk mencegah terjadinya kerusakan alat medik telah dilakukan
pemeliharaan secara rutin alat-alat medik utama.

3. OEE prasarana utama


Yang dimaksud dengan prasarana utama adalah air, listrik dan gas medik.
OEE atau overall equipment effectiveness adalah tingkat efektifitas
pemakaian suatu peralatan atau sistem dengan mempertimbangkan 3
aspek yaitu Availability, Performance dan Quality.
Target KPI OEE prasarana utama tahun 2021 adalah 97% dan diperoleh
hasil 98,85% dan meningkat dibandingkan tahun 2020 yang mencapai
96,5%. Tercapainya indikator ini tidak terlepas dari pemeliharaan sarana
dan prasarana yang dilakukan terus menerus untuk dapat memenuhi
kebutuhan pasien akan sarana dan prasarana yang memadai.
4. Persentase staf dengan kinerja excellent
Definisi kinerja excellent adalah tingkat capaian kinerja yang melebihi
target kinerja yang ditentukan. Staf yang dimaksud adalah seluruh
pegawai, baik PNS maupun Non PNS yang bekerja di RS yang telah
bekerja terus menerus selama 1 tahun. Penilaian mengacu pada : capaian
indikator kinerja unit, capaian indikator kinerja individu dan pencatatan
rekam kehadiran pegawai secara elektronik/manual.
Untuk tahun 2021 diperoleh capaian 11 %, melebihi dari tegret yang
ditetapkan 9%, bila dibandingkan tahun 2020 pencapaian naik, capaian
tahun 2020 sebesar 9%.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari upaya-upaya yang telah dilakukan
untuk meninglatkan kinerja pegawai diantaranya :
- Memberikan reward berupa penghargaan pegawai teladan

27
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

- Memberikan kesempatan untuk pengembangan diri melalui


pendidikan dan pelatihan bagi staf

5. Persentase staf yang memiliki tersertifikasi sesuai standar


Tenaga kesehatan yang dimaksud adalah tenaga kesehatan yang bekerja
pada area kritis di area rumah sakit. Standar ditentukan sesuai kebutuhan
kompetensi jabatan masing-masing jenis tenaga kesehatan. Perhitungan
KPI adalah jumlah tenaga kesehatan yang tersertifikasi sesuai standar
pada area kritis dibagi jumlah total tenaga kesehatan pada area kritis dikali
100%.
Untuk tahun 2021 ditargetkan 65% dan sudah mencapai target yang
ditentukan, hasil yang dicapai adalah 75%. Naik dibandingkan tahun 2020,
dimana capaian tahun 2020 sebesar 23%. Dengan berkurangnya kasus
covid-19 dan pelatihan-pelatihan sudah mulai mengadakan pelatihan
secara tatap muka, sehingga memungkinkan mengikutkan staf untuk
pelatihan secara tatap muka dan daring, sehingga KPI ini dapat tercapai
sesuai target yang telah ditentukan.

d. Finance
Pada aspek Finance terdapat satu sasaran strategis dan dua key performance
indicator, sebagai berikut :

KEY PERFORMANCE Bobot


NO TARGET CAPAIAN % %xB
INDICATOR (B)
Terwujudnya efisiensi anggaran berbasiskan kendali mutu dan kendali biaya

1 POBO 84 86.77 103 5 5.16


Persentase pembelanjaan
2 38% 13.20% 120 5 6.00
farmasi terhadap PNBP
Total Skor 10 11.16

% Capaian Perspektif Finance 111.65%

1. Pendapatan Operasional Biaya Operasional (POBO)


Definisi POBO adalah jenis alaisis keuangan yang membandingkan antara
pendapatan operasional dengan biaya operasional, dengan perhitungan

28
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

pendapatan operasional dibagi dengan biaya operasional pada tahun


berjalan dikali 100%.
Untuk tahun 2021 POBO ditargetkan 84 % dan diperoleh capaian 86,77%,
sudah melebihi target yang ditentukan dan bila dibandingkan capaian
tahun 2020 terjadi peningkatan, capaian tahun 2020 sebesar 85,04%.
Untuk mempertahankan atau[unmeningkatkan capaian KPI ini dilakukan
upaya-paya :
- Meningkatkan kendali mutu dan kendali biaya terutama obat dan
bahan habis pakai
- Melakukan optimalisasi proses klaim dan percepatan penagihan
- Mengoptimalkan pelayanan dan pemanfaatan asset yang dapat
menghasilkan pendapatan

2. Persentase pembelanjaan farmasi terhadap PNBP


Pembelanjaan farmasi adalah total belanja obat, alkes dan bahan medik
habis pakai yang dilaksanakan oleh instalasi farmasi pada tahun berjalan.
Perhitungan persentase perbenlanjaan farmasi terhadap PNBP adalah
jumlah perbelanjaan farmasi dibagi total PNBP dikali 100%.
Untuk indikator ini ditetapkan target tahun 2021 sebesar 38%. Capaian
tahun 2021 sudah mencapai target dengan perolehan sebesar 13,20%.
Bila dibandingkan tahun 2020 diperoleh 15,83%, terjadi peningkatan
efisiensi pembelanjaan farmasi.

2. Indikator Kinerja Kegiatan (Output)


Selain Indikator Kinerja Utama (IKU) atau dalam Rencana Strategis disebut
sebagai Key Performance Indicator, terdapat beberapa indikator yang juga
digunakan untuk mengukur pencapaian target kinerja. Indikator Kinerja yang
dimaksud adalah Indikator Kinerja BLU untuk mengukur tingkat kesehatan RS.
Pencapaian Indikator Kinerja BLU pada Tahun 2021 disesuaikan dengan Indikator
Kinerja BLU yang baru sehingga target hanya mengacu pada bobot yang ada
dengan total pencapaian sebagai berikut:

NO INDIKATOR KINERJA BOBOT CAPAIAN


1 Aspek Keuangan 30,00 27,80

29
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

2 Aspek Layanan 35,00 27,00


3 Aspek Mutu dan Manfaat Bagi Masyarakat 35,00 31,21
Total 100,00 86,01
KATEGORI “BAIK AA”

a. Aspek Keuangan
Untuk Aspek Keuangan terdiri dari 2 bagian yaitu Rasio Keuangan dan
Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU, dengan total pencapaian untuk
Aspek Keuangan adalah 27,80.

REALISASI TAHUN 2021


NO INDIKATOR KINERJA BOBOT STANDAR
HAPER NILAI RIIL
1 RASIO KEUANGAN 19.00 16.80
a. Rasio Kas (Cash Ratio) 2.00 240sd300 573.64 0.50
b. Rasio Lancar (Current Ratio) 2.75 480sd600 676.62 2.75
c. Periode Penagihan Piutang 2.25 PP<30 22.26 2.25
(Collection Period)
d. Perputaran Asset Tetap (Fixed 2.25 PAT>20 20.94 2.25
Asset Turn Over)
e. Imbalan Atas Aktiva Tetap 2.25 ROFA>6 5.75 2.00
(Return On Asset)
f. Imbalan Ekuitas (Return On 2.25 ROE>8 7.31 2.05
Equity)
g. Perputaran Persediaan 2.25 ITO>60 31.01 2.25
(Inventory Turn Over)
h. Rasio Pendapatan PNBP 2.75 POBO>65 86.77 2.75
terhadap Biaya Operasional
KEPATUHAN PENGELOLAAN
2 11.00 11.00
KEUANGAN BLU
a. Rencana Bisnis dan Anggaran 2.00 2,00
(RBA) Definitif
1) Ketepatan Waktu 0.40 < 31-12-18 < 31-12- 0.40
Penyampaian RBA 2020
2) Ditandangani oleh pimpinan 0.40 Ya Ya 0.40
satker BLU
3) Diketahui oleh Dewan 0.40 Ya Ya 0.40
Pengawas
4) Disetujui dan ditandatangani 0.40 Ya Ya 0.40
oleh Menteri/Pimpinan
Lembaga
5) Kesesuian Format dengan 0.40 Ya Ya 0.40
PMK No. 92/PMK.05/2011

30
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

b. Laporan Keuangan 2.00 2.00


Berdasarkan SAP
1) Jadwal Penyampaian Laporan 0.66 15 Juli 15-Jul-21 0,66
Semester 1
2) Jadwal Penyampaian Laporan 0.67 22 Januari 20 Jan 2021 0.67
Tahunan
3) Jadwal Penyampaian Laporan 0.67 Waktu LKKL Sesuai 0.67
Tahunan Audited
c. Surat Perintah Pengesahan 2.00 1.20
Pendapatan & Belanja BLU
1) Penyampaian SP3B BLU 0.20 Akhir Tri 1 Akhir Tri 1 0.20
Triwulan 1
2) Saldo SP3B BLU Triwulan 1 0.20 sesuai sesuai 0.20
3) Penyampaian SP3B BLU 0.20 Akhir Tri 2 Akhir Tri 2 0.20
Triwulan 2
4) Saldo SP3B BLU Triwulan 2 0.20 sesuai sesuai 0.20
5) Penyampaian SP3B BLU 0.20 Akhir Tri 3 Akhir Tri 3 0.20
Triwulan 3
6) Saldo SP3B BLU Triwulan 3 0.20 sesuai sesuai 0.20
7) Penyampaian SP3B BLU 0.40 Akhir Tri 4 Akhir Tri 4 0.40
Triwulan 4
8) Saldo SP3B BLU Triwulan 4 0.40 sesuai Sesuai 0.40
d. Tarif Layanan 1.00 Ada SK Ada 1,00
SK(No.137/P
MK.05/2014
e. Sistem Akuntansi 1.00 1,00
1) Sistem Akuntansi Keuangan 0.60 Ada Ada 0,60
2) Sistem Akuntansi Biaya 0.20 Ada Ada 0,20
3) Sistem Akuntansi Aset Tetap 0.20 Ada Ada 0,20
f. Persetujuan Rekening 0.50 0.50
1) Rekening Pengelolaan Kas 0.10 Ya Ya 0,10
2) Rekening Operasional 0.30 Ya Ya 0,30
3) Rekening Dana Kelolaan 0.10 Ya Ya 0,10
g. Standar Operasional Prosedur 0.50 Ya Ya 0,50
Pengelolaan Kas
h. Standar Operasional Prosedur 0.50 Ya Ya 0,50
Pengelolaan Piutang
i. Standar Operasional Prosedur 0.50 Ya Ya 0,50
Pengelolaan Utang
j. Standar Operasional Prosedur 0.50 Ya Ya 0,50
Peng. Barang & Jasa
k. Standar Operasional Prosedur 0.50 Ya Ya 0,50
Peng. Barang Inventaris
JUMLAH SKOR ASPEK KEUANGAN (1+2) 27.80

31
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

b. Aspek Layanan
Indikator Layanan diuraikan dalam 2 (dua) perspektif yaitu perspektif proses
terdiri atas produktivitas dan efisiensi pelayanan, dan perspektif pertumbuhan
dan pembelajaran. Total pencapaian Aspek Layanan adalah 27,00.
REALISASI TAHUN 2021
NO INDIKATOR KINERJA BOBOT STANDAR
HAPER NILAI RIIL
PERTUMBUHAN
1. 18,00 13.00
PRODUKTIVITAS
a. Pertumbuhan Rata-Rata 2,00 ≥1,10 1.30 2,00
Kunjungan Rawat Jalan
b. Pertumbuhan Rata-Rata 2,00 ≥1,10 0.92 1,00
Kunjungan Rawat Darurat
c. Pertumbuhan Hari Perawatan 2,00 ≥1,10 1.06 1.50
d. Pertumbuhan Rata-Rata 2,00 ≥1,10 0.77 0,00
Pemeriksaan Radiologi
e. Pertumbuhan Rata-Rata 2,00 ≥1,10 1.30 2.00
Pemeriksaan Laboratorium
f. Pertumbuhan Rata-Rata 2,00 ≥1,10 1.10 1.50
Operasi
g. Pertumbuhan Rata-Rata Rehab 2,00 ≥1,10 1.63 2.00
Medik
h. Pertumbuhan Peserta Didik 2,00 ≥1,10 1.07 1.50
Pendidikan Kedokteran
i. Pertumbuhan Penelitian yang 2,00 ≥1,10 1.04 1.50
dipublikasikan
2. EFISIENSI PELAYANAN 14,00 11.25
a. Pengembalian Rekam Medik ≤ 2,00 >80 74.00% 1.50
24 jam setelah pelayanan
b. Kelengkapan Rekam Medik ≤ 2,00 >80 55.67% 1.25
24 jam
c. Angka Pembatalan Operasi 2,00 ≤1 0.24% 2.00
d. Angka Kegagalan Hasil 2,00 ≤1 0.00% 2.00
Radiologi
e. Penulisan Resep sesuai 2,00 ≥90 93.41% 2.00
Formularium
f. Angka Pengulangan 2,00 ≤1 0.35% 2.00
Pemeriksaan Laboratorium
g. Bed Occupansy Rate-BOR (%) 2,00 70≤BOR<80 38.8% 0.50
PERSPEKTIF PERTUMBUHAN
3. 3,00 2.75
& PEMBELAJARAN
a. Rata-rata jam pelatihan 1,00 ≥80 0.86 1.00
karyawan
b. Prosentase DODIKNIS yang 1,00 >75 74.00% 0.75
mendapatkan TOT

32
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

c. Ada/tidaknya 1,00 Ada Ada program, 1,00


Reward/punishment dilaksanakan
seluruhnya
TOTAL ASPEK LAYANAN (1+2+3) 27.00

c. Aspek Mutu dan Manfaat Bagi Masyarakat

Indikator kinerja dalam aspek mutu dan manfaat bagi masyarakat dibagi atas
Mutu pelayanan, mutu klinis, kepedulian kepada masyarakat, kepuasan
pelanggan dan kepedulian terhadap lingkungan dengan nilai bobot 35,00.
Pada tahun 2021 untuk aspek mutu dan manfaat bagi masyarakat hanya
diperoleh 31,21. Selanjutnya akan dijelaskan lewat tabel berikut :

REALISASI TAHUN 2021


NO INDIKATOR KINERJA BOBOT STANDAR
HAPER NILAI RIIL
1. MUTU PELAYANAN 14,00 13.00
a. Emergency Response Time Rate 2,00 ≤8 00:03:40 2.00
b. Waktu Tunggu Rawat Jalan 2,00 ≤30 00:57:18 1.50
c. Length of Stay 2,00 6≤LOS<9 5,21 Hari 2.00
d. Kecepatan Pelayanan Resep 2,00 <8 00:10:42 1.50
Obat Jadi
e. Waktu Tunggu Sebelum Operasi 2,00 <2 1,79 hari 2.00
Elektif
f. Waktu Tunggu Hasil 2,00 ≤3 1:52:00 2.00
Laboratorium
g. Waktu Tunggu Hasil Radiologi 2,00 ≤3 2:49:00 2.00
2. MUTU KLINIS 12,00 9.75
a. Angka Kematian Gawat Darurat 2,00 ≤2,5 0.57% 2.00
b. Angka Kematian ≥ 48 jam 2,00 <25 53.54 1.00
c. Post Operative Death Rate 2,00 <2 0.07% 2.00
d. Angka Infeksi Nosokomial 4,00 3.25
1) Dekubitus 1,00 <1,5 0.41 1.00
2) Phlebitis 1,00 <1,5 28.70 0.25
3) Infeksi Saluran Kemih 1,00 <1,5 0.48 1.00
4) Infeksi Luka Operasi 1,00 <1,5 0.81 1.00
e. Angka Kematian Ibu 1,00 <1 1.08 1.50
KEPEDULIAN KEPADA
3. 4,00 4.00
MASYARAKAT
a. Pembinaan Kepada Puskesmas 1,00 Ada Ada 1,00
dan Sarana Kesehatan Lainnya
b. Penyuluhan Kesehatan 1,00 Ada Ada 1,00

33
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

c. Ratio Tempat Tidur Kelas III 2,00 >30% 31.5% 2.00


4. KEPUASAN PELANGGAN 2,00 1.86
a. Penanganan Pengaduan / 1,00 >70 100,00% 1,00
Prosentase Komplain
b. Kepuasan Pelanggan 1,00 1 0.86 0.86
KEPEDULIAN TERHADAP
5. 3,00 2,60
LINGKUNGAN
a. Kebersihan Lingkungan (Hasil 2,00 ≥7500 8765 2,00
Penilaian RS Berseri)
b. Proper Lingkungan (KLH) 1,00 Kuning Biru 0,60
TOTAL ASPEK MUTU DAN MANFAAT BAGI MASYARAKAT (1+2+3+4+5) 31.21
TOTAL PENCAPAIAN INDIKATOR BLU (I+II+III) 86.01

B. SUMBER DAYA
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran
didukung dengan sumber daya yaitu : sumber daya manusia, sumber daya keuangan
dan sumber daya sarana & prasarana.

a. Sumber Daya Manusia


Posisi Sumber Daya Manusia per 31 Desember 2021 adalah sebagai berikut :

1) Tenaga Medis
NO NAMA PNS CPNS DIKBUD VISITING BLU HONORER JUMLAH
DOKTER SPESIALIS PENYAKIT
1 12 1 11 3 27
DALAM
2 DOKTER SPESIALIS PARU 4 3 1 8
3 DOKTER SPESIALIS JANTUNG 4 6 1 11

4 DOKTER SPESIALIS BEDAH 1 1


DOKTER SPESIALIS BEDAH
5 2 1 3
PLASTIK
DOKTER SPESIALIS BEDAH
6 4 1 5
ONKOLOGI
DOKTER SPESIALIS BEDAH
7 3 2 5
ANAK
DOKTER SPESIALIS BEDAH
8 4 1 5
UROLOGI
DOKTER SPESIALIS BEDAH
9 5 1 6
DIGESTIF
DOKTER SPESIALIS BEDAH
10 4 4 1 9
ORTHOPEDI
DOKTER SPESIALIS BEDAH
11 3 3 6
SYARAF
12 DOKTER SPESIALIS OBGYN 8 8 1 17
13 DOKTER SPESIALIS THT 4 8 12

34
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

NO NAMA PNS CPNS DIKBUD VISITING BLU HONORER JUMLAH

14 DOKTER SPESIALIS MATA 5 5 2 12


15 DOKTER SPESIALIS ANAK 9 1 7 3 20
DOKTER SPESIALIS KULIT
16 5 3 8
DAN KELAMIN
17 DOKTER SPESIALIS SYARAF 4 8 2 14
18 DOKTER SPESIALIS ANESTESI 7 6 2 15
19 DOKTER BEDAH VASCULAR 1 1
DOKTER BEDAH THORAX
20 1 1 2
CARDIOVASCULAR
DOKTER SPESIALIS
21 1 4 5
KEDOKTERAN JIWA
DOKTER SPESIALIS
22 1 1
FORENSIK
DOKTER SPESIALIS
23 5 2 7
PATOLOGI KLINIK
DOKTER SPESIALIS
24 4 1 5
PATOLOGI ANATOMI
DOKTER SPESIALIS
25 2 1 7 2 12
RADIOLOGI
DOKTER SPESIALIS
26 1 1 2
ONKOLOGI RADIASI
DOKTER SPESIALIS
27 2 1 1 4
REHABILITASI MEDIK
DOKTER SPESIALIS GIZI
28 2 4 6
KLINIK
DOKTER GIGI SPESIALIS
29 2 2
ORTHODONSIA
DOKTER GIGI SPESIALIS
30 2 2
PROSTODONSIA
DOKTER GIGI SPESIALIS
31 1 1
BEDAH MULUT
DOKTER GIGI SPESIALIS
32 2 2
KONVERSI GIGI
DOKTER SPESIALIS
33 1 1
AKUPUNTUR MEDIK
33 DOKTER GIGI 6 6
34 DOKTER UMUM 14 3 17
35 S.3 ILMU KEDOKTERAN GIGI 0 0
36 S.3 ILMU KEDOKTERAN 0 0
Jumlah 134 3 95 25 0 3 260

2) Tenaga Keperawatan

NO NAMA PNS CPNS DIKBUD VISITING BLU HONORER JUMLAH

1 S3 ADMINISTRASI 1 1
2 MAGISTER KEPERAWATAN 3 3
MAGISTER KEPERAWATAN
3 1 1
DASAR
4 NERS 297 11 7 221 536

35
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

NO NAMA PNS CPNS DIKBUD VISITING BLU HONORER JUMLAH

5 S1 KEPERAWATAN 30 13 43
6 SARJANA SAINS TERAPAN 1 1
7 D. IV KEPERAWATAN 16 5 21
D. IV KEPERAWATAN GAWAT
8 0 0
DARURAT
D. IV PERAWAT ANAK
9 1 1
PENDIDIK
10 D. IV KESEHATAN GIGI 1 1
11 D. IV KEPERAWATAN GIGI 1 1
12 D. III KEPERAWATAN 192 24 359 575
13 D. III PERAWAT ANASTESI 0
14 D. III KEPERAWATAN GIGI 3 3
15 D. III TEKNIK GIGI 1 1
16 D. I KEPERAWATAN 1 1
17 SPK/SPR 4 1 5
18 SMK KEPERAWATAN 1 1
19 SPRG 1 1
Jumlah 554 11 0 0 31 600 1196

3) Tenaga Kebidanan

NO NAMA PNS CPNS DIKBUD VISITING BLU HONORER JUMLAH

1 MAGISTER KEBIDANAN 1 1 2
2 S1 KEBIDANAN 2 2
3 D. IV KEBIDANAN 5 5 10
4 D. IV BIDAN PENDIDIK 0 0
5 D. III KEBIDANAN 18 30 48
6 D. I KEBIDANAN 1 1
Jumlah 27 0 0 0 0 36 63

4) Tenaga Kefarmasian

NO NAMA PNS CPNS DIKBUD VISITING BLU HONORER JUMLAH


1 MAGISTER FARMASI KLINIK 1 1
2 APOTEKER 31 2 1 7 41
3 S1 FARMASI 2 4 27 33
4 D. III FARMASI 22 1 36 59
5 SMF/SMK FARMASI 13 13 26

36
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

Jumlah 69 3 0 0 5 83 160

5) Tenaga Kesehatan Masyarakat

NO NAMA PNS CPNS DIKBUD VISITING BLU HONORER JUMLAH

1 MPHM 2 2
MAGISTER ADMINISTRASI DAN
2 6 6
KEBIJAKAN KESEHATAN
MAGISTER ADMINISTRASI
3 3 3
RUMAH SAKIT
4 MAGISTER EPIDEMIOLOGI 1 1
MAGISTER ILMU KESEHATAN
5 1 2 3
MASYARAKAT
6 MAGISTER KESEHATAN 5 0 5
7 S.2 KESEHATAN MASYARAKAT 10 10
8 S.1 KESEHATAN MASYARAKAT 29 1 6 15 51
S.1 KESMAS ADMINISTRASI &
9 6 0 6
KEBIJAKAN KESEHATAN
9 S.1 KESMAS EPIDEMIOLOGI 2 2
S.1 KESMAS KESELAMATAN
10 1 1 2
DAN KESEHATAN KERJA
Jumlah 66 1 0 0 6 18 91

6) Tenaga Kesehatan Lingkungan

NO NAMA PNS CPNS DIKBUD VISITING BLU HONORER JUMLAH


MAGISTER KESEHATAN
1 2 2
LINGKUNGAN
S.1 KESMAS KESEHATAN
2 3 3
LINGKUNGAN
3 D. IV SANITASI / KESLING 1 1
D. III KESEHATAN
4 1 1 2
SANITASI/LINGKUNGAN
Jumlah 7 1 8

7) Tenaga Gizi

NO NAMA PNS CPNS DIKBUD VISITING BLU HONORER JUMLAH

1 S.2 GIZI MASYARAKAT 2 1 3


2 S.1 GIZI 7 4 11
3 D. IV GIZI 6 4 10
4 D. III GIZI 6 6
5 D. III GIZI PENDIDIKAN 1 1
6 SKKA TATA BOGA 15 15

37
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

7 SMKK 8 0 8
8 SPAG 1 1
Jumlah 46 0 0 0 1 8 55

8) Tenaga Keterapian Fisik

NO NAMA PNS CPNS DIKBUD VISITING BLU HONORER JUMLAH


S.1 FISIOTERAPI/KETERAPIAN
1 11 11
FISIK
2 D. IV FISIOTERAPI 9 9
3 D. III FISIOTERAPI 1 1
4 D. III OKUPASI TERAPI 1 1 2
5 D. III ORTETIK PROSTETIK 1 1
6 D. III TERAPI WICARA 4 4
Jumlah 27 1 0 0 0 0 28

9) Tenaga Ketekhnisan Medis

NO NAMA PNS CPNS DIKBUD VISITING BLU HONORER JUMLAH


D. III MANAJEMEN INFORMASI
1 KESEHATAN DAN REKAM 19 1 4 35 59
MEDIS
Jumlah 19 1 0 0 4 35 59

10) Tenaga Tekhnik Biokimia

NO NAMA PNS CPNS DIKBUD VISITING BLU HONORER JUMLAH

1 D. III RADIODIAGNOSTIK 6 1 2 11 20
2 D. IV TEKNIK RADIOLOGI 8 4 12
3 S1 FISIKA 3 3
4 S1 FISIKA MEDIK 6 6
D. III LABORATORIUM/ ANALIS
5 4 1 2 43 50
KESEHATAN
6 D III TEKNOLOGI LAB MEDIS 23 12 35
D. IV ANALIS KESEHATAN/
7 1 16 17
TEKNLOGI LAB
S1 ANALIS KESEHATAN/
8 1 1 2
TEKNOLOGI LAB

38
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

NO NAMA PNS CPNS DIKBUD VISITING BLU HONORER JUMLAH


SEKOLAH MENENGAH ANALIS
9 10 10
KESEHATAN
D. TEKNIK RADIODIAGNOSTIK
10 2 2
DAN RADIOTERAPI
Jumlah 64 2 0 0 4 87 157

11) Tenaga Elektromedis

NO NAMA PNS CPNS DIKBUD VISITING BLU HONORER JUMLAH

1 D. III TEKNIK ELEKTROMEDIK 7 0 3 10


2 D. IV ELEKTROMEDIK 2 2
Jumlah 9 0 0 0 0 3 12

12) Tenaga Psikologis Klinis

NO NAMA PNS CPNS DIKBUD VISITING BLU HONORER JUMLAH

1 S2. PSIKOLOGI 1 0 1
Jumlah 1 0 0 0 0 0 1

13) Tenaga Non Kesehatan

NO NAMA PNS CPNS DIKBUD VISITING BLU HONORER JUMLAH

1 S2 AKUNTANSI 3 3
2 S2 EKONOMI 1 1
3 S2 MANAJEMEN KESEHATAN 4 4
4 S2 MANAJEMEN 13 1 14
5 S2 MANAJEMEN KEUANGAN 2 2
6 S2 HUKUM 2 2
7 S2 MANAJEMEN SDM 0 0
8 S2 PSIKOLOGI KLINIS 1 1
9 S2 Komputer 0 1 0 1
10 S1 ADMINISTRASI NEGARA 3 3
S1 AGAMA, SEJARAH DAN
11 1 1
BUDAYA ISLAM
12 S1 EKONOMI AKUNTANSI 5 2 1 1 9

39
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

NO NAMA PNS CPNS DIKBUD VISITING BLU HONORER JUMLAH

13 S1 EKONOMI MANAJEMEN 11 4 1 16
S1 EKONOMI MANAJEMEN
14 2 2
KEUANGAN
S1 EKONOMI MANAJEMEN
15 1 1
PEMASARAN
S1 EKONOMI STUDI
16 1 1 1 3
PEMBANGANGUNAN
17 S1 EKONOMI PERTANIAN 1 1
18 S1 EKONOMI UMUM 0 4 27 31
19 S1 HUKUM 2 1 3 6
20 S1 KESEJAHTERAAN SOSIAL 1 1
21 S1 KOMPUTER 5 10 15
22 S1 MANAJEMEN 2 2
S1 MANAJEMEN
23 3 1 4
INFORMATIKA KOMPUTER
S1 MANAJEMEN
24 1 1
PEMBANGUNAN DAERAH
S1 PENDIDIKAN TEKNIK
25 1 1
ELEKTRO
26 S1 PERIKANAN 1 1
27 S1 PERTANIAN 2 2
28 S1 PERTANIAN AGRONOMI 1 1
29 S1 PETERNAKAN 1 1
30 S1 PSIKOLOGI 1 1
S1 SOSIAL EKONOMI
31 1 1
PETERNAKAN
32 S1 SOSPOL 1 1
S1 SOSPOL HUBUNGAN
33 0 0
MASYARAKAT
34 S1 TEKNIK 2 1 2 5
35 S1 TEKNIK INDUSTRI 2 2
36 S1 TEKNIK INFORMATIKA 1 1 2
37 S1 TEKNIK KIMIA 1 1
38 S1 TEKNIK MESIN 0 0
39 S1 TEKNIK SIPIL 1 1
40 S1 TEKNOLOGI PERTANIAN 1 1
SARJANA ADMINISTARSI
41 1 1
PUBLIK
42 SARJANA PENDIDIKAN 1 1
43 SARJANA SAINS (MIPA) 3 3
44 SARJANA SAINS (STATISTIKA) 1 1
45 SARJANA SASTRA 2 1 3
46 SARJANA SOSIAL 2 3 5 10

40
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

NO NAMA PNS CPNS DIKBUD VISITING BLU HONORER JUMLAH

47 D. IV AKUNTANSI 1 1
48 D. IV TEKNIK 1 1
49 D. III ADMINISTRASI 1 1
D. III ANALIS FARMASI DAN
50 1 1
MAKANAN
51 D. III EKONOMI AKUNTANSI 2 1 3
D. III EKONOMI KEUANGAN
52 2 2
DAN PERBANKAN
53 D. III EKONOMI MANAJEMEN 1 1
54 D. III KESEKRETARIATAN 1 1
55 D. III KOMPUTER 1 3 4
56 D. III KOMPUTER AKUNTANSI 3 3
D. III MANAJEMEN
57 1 1 4 2 8
INFORMATIKA
D. III MANAJEMEN
58 1 1
KEPARIWISATAAN
59 D. III PARIWISATA 1 1
60 D. III PERHOTELAN 1 1
61 D. III PERPUSTAKAAN 1 1
62 D. III POLITEKNIK 1 1
63 D. III TEKNIK ELEKTRO 1 3 4
64 D. III TEKNIK ELEKTRONIKA 1 1
65 D. III TEKNIK INFORMATIKA 1 1
66 D. III TEKNIK KOMPUTER 1 1
D. III TEKNIK KONVERSI
67 0 0
LISTRIK
68 D. III TEKNIK SIPIL 1 1
69 D. II BINA WISATA 1 1
70 D. I PROGRAMER 1 1
71 MADRASAH ALIYAH 1 1
72 SEKOLAH MENENGAH ATAS 56 82 138
SEKOLAH MENENGAH
73 2 2
TEKNOLOGI
SEKOLAH PERKEBUNAN
74 2 2
MENENGAH ATAS
75 SMEA 6 1 7
SEKOLAH MENENGAH
76 0 32 32
KEJURUAN (SMK)
78 SMTK 6 6
78 STM 9 3 12
SEKOLAH MENENGAH
79 2 1 3
PERTAMA
80 SEKOLAH DASAR UMUM 0 2 2

41
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

NO NAMA PNS CPNS DIKBUD VISITING BLU HONORER JUMLAH

Jumlah 170 4 0 0 37 201 412

14) Rekapan Sumber Daya Manusia Berdasarkan Jenis Tenaga

NO NAMA PNS CPNS DIKBUD VISITING BLU HONORER JUMLAH

1 Tenaga Medis 134 3 95 25 0 3 260


2 Tenaga Keperawatan 554 11 0 0 31 600 1.196
3 Tenaga Kebidanan 27 0 0 0 0 36 63
4 Tenaga Kefarmasian 69 3 0 0 5 83 160
5 Tenaga Kesehatan Masyarakat 66 1 0 0 6 18 91
6 Tenaga Kesehatan Lingkungan 7 0 0 0 0 1 8
7 Tenaga Gizi 46 0 0 0 1 8 55
8 Tenaga Keterapian Fisik 27 1 0 0 0 0 28
9 Tenaga Keteknisan Medis 19 1 0 0 4 35 59
10 Tenaga Teknik Biomedika 64 2 0 0 4 87 157
11 Tenaga Elektromedis 9 1 0 0 0 2 12
12 Tenaga Psikologi Klinis 1 0 0 0 0 0 1
13 Tenaga Non Kesehatan 170 4 0 0 37 201 412
Jumlah 1.193 27 95 25 88 1.074 2.502

42
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

43
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

b. Sumber Daya Keuangan


Pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran untuk mewujudkan visi dan misi RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo Makassar didukung dengan anggaran baik yang bersumber dari APBN maupun pendapatan fungsional (PNBP). Berikut
diuraikan realisasi anggaran berdasarkan mata anggaran yang telah ada :
SUMBER PAGU REALISASI
KODE KEGIATAN/SUB KEGIATAN/AKUN %
DANA ANGGARAN TAHUN 2021
Program Ditjen Pelayanan Kesehatan RM/BLU 943.900.805.000 545.921.058.922 57,90
024.DG Program Pelayanan Kesehatan dan JKN BLU 841.385.152.000 445.027.733.102 52,89
Dukungan Pelayanan Kesehatan Unit Pelaksana
024.04.6388 BLU 841.385.152.000 445.027.733.102 52.89
Teknis Ditjen Yankes
6388.CAB Sarana Bidang Kesehatan BLU 325.261.402.000 157.285.154.074 48,36
6388.CAB.001 Gedung Layanan BLU 11.369.102.000 7.284.493.362 86.04
6388.CAB.002 Alat Kesehatan BLU 47.568.322.000 36.760.954.564 77,28
6388.CAB.003 Obat-obatan dan BMHP BLU 220.306.944.000 103.401.190.853 46,94
6388.CAB.006 Obat-obatan dan BMHP (PEN) 46.017.034.000 9.838.515.295 21,38
6388.CCB OM Sarana Bidang Kesehatan BLU 284.346.267.000 158.855.798.119 55,87
6388.CCB.001 Operasional dan pemeliharaan UPT BLU BLU 284.346.267.000 158.855.798.119 55,87
6388.EAC Layanan Umum BLU 200.476.380.000 121.126.069.747 60,42
6388.EAC.001 Layanan Pembayaran Remunerasi BLU 200.476.380.000 121.126.069.747 60,42
6388.EAE Layanan Prasarana Internal BLU 31.301.103.000 7.760.711.162 24,79
6388.EAE.002 Perangkat Pengolah data dan informasi RS/Balai BLU 4.291.863.000 2.003.984.000 46,69
6388.EAE.006 Peralatan dan fasilitas perkantoran UPT Vertikal BLU 477.897.000 297.602.500 62,27
6388.EAE.007 Peralatan non medik UPT Vertikal BLU 26.531.343.000 5.459.124.662 20,58
024.WA Program Dukungan Manajemen BLU 101.513.875.000 100.893.325.821 99,93
024.WA.4813 Dukungan manajemen pelaksanaan di Ditjen BLU 101.513.875.000 100.893.325.821 99,93
Pelayanan Kesehatan

44
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

SUMBER PAGU REALISASI


KODE KEGIATAN/SUB KEGIATAN/AKUN %
DANA ANGGARAN TAHUN 2021
813.EAA Sarana Bidang Kesehatan BLU 5.000.000.000 4.999.959.791 100
4813.CAB.003 Obat-obatan dan BMHP BLU 5.000.000.000 4.999.959.791 100
4813.EAA Layanan Perkantoran RM 96.496.595.000 95.893.366.029 99,37
4813.EAA.001 Layanan gaji dan tunjangan RM 90.496.595.000 89.998.520.924 99,45
4813.EAA.002 Layanan operasional perkantoran RM 6.000.000.000 5.849.845.105 98,25
4813.EAC Layanan Umum RM 17.280.000 - -
4813.CAB.001 Layanan TU dan Rumah Tangga UPT Vertikal Ditjen RM 17.280.000 - -
Yankes
JUMLAH 942.899.027.000 545.921.058.922 57,90

45
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
c. Sumber Daya Sarana dan Prasarana
Sumber Daya Sarana dan Prasarana pada tahun 2021 dari data Barang Milik
Negara (BMN) diuraikan sebagai berikut :
NO URAIAN NILAI
1 BMN INTRAKOMPTABLE
Posisi Awal (01 Januari 2020) Rp. 2.290.494.895.312
Penambahan Rp. 70.080.231.712
Pengurangan Rp. 23.657.394.000
Posisi Akhir (31 Desember 2020) Rp. 2.336.917.733.024
2 BMN EKSTRAKOMPTABLE
Posisi Awal (01 Januari 2020) Rp. 1.313.492.839
Penambahan Rp. 125.798.400
Pengurangan Rp. -
Posisi Akhir (31 Desember 2020) Rp. 1.439.291.239
3 BMN GABUNGAN INTRA DAN EKSTRA
Posisi Awal (01 Januari 2020) Rp. 2.291.808.388.151
Penambahan Rp. 70.206.030.112
Pengurangan Rp. 23.657.394.000
Posisi Akhir (31 Desember 2020) Rp. 2.338.357.024.263
4 BMN ASET TAK BERWUJUD
Posisi Awal (01 Januari 2020) Rp. 4.202.680.000
Penambahan Rp. -
Pengurangan Rp. -
Posisi Akhir (31 Desember 2020) Rp. 4.202.680.000
5 KOSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
Posisi Awal (01 Januari 2020) Rp. -
Penambahan Rp. 4.513.413.362
Pengurangan Rp. -
Posisi Akhir (31 Desember 2020) Rp. 4.516.413.362
6 PERSEDIAAN
Posisi Awal (01 Januari 2020) Rp. 50.808.046.124
Penambahan Rp. 24.416.219.646
Pengurangan Rp. 23.034.456.420
Posisi Akhir (31 Desember 2020) Rp. 52.189.807.351

46
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

C. EFISIENSI SUMBER DAYA


1. Efisiensi Penggunaan Film Radiologi
Untuk mengurangi biaya yang tinggi akibat penggunaan film, Instalasi
Radiodiagnistik RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar menerapkan sistem
Picture Archiving Communication System (PACS). Hasil pemeriksaan Radiologi
tidak lagi dicetak dalam bentuk film. Hasil radiologi dicetak dalam bentuk digital,
kecuali untuk keperluan tertentu seperti operasi bedah yang masih memerlukan
hasil foto dalam tindakannya, sehingga dapat mengurangi pembelian film. Hal ini
dapat dilihat dari persentase jumlah lembar film yang dicetak (1.527)
dibandingkan dengan jumlah lembar film yang seharusnya dicetak (72.769),
diperoleh hasil 2,10%. Jadi setelah penggunaan PACS hanya 2,10% lembar film
yang dicetak.
Perbandingan Biaya film tahun 2021 setalah menerapkan sistem PACS dapat
dilihat pada table berikut :
Lembar film yang Dibutuhkan Lembar film yang di gunakan
Uraian tanpa PACS setelah PACS
Jumlah Cost Jumlah Cost
Film ukuran besar 43,693 2,971,124,000 442 30,056,000
Film ukuran kecil 29,076 1,346,218,800 1085 50,235,500
Total 72,769 4,317,342,800 1,527 80,291,500

Bila melihat capaian indikator Angka kegagalan hasil radiologi tahun 2021
diperoleh hasil 0,00%, hal ini menunjukkan tidak ada lagi hasil radiologi yang
gagal dicetak karena semua hasil radiologi sudah dicetak dalam bentuk digital
sehingga meminimalisir kegagalan cetak dibanding dicetak dalam bentuk filim
sehingga lebih efisien. Sebelum menerapkan sistem PACS, angka kegagalan
hasil radiologi mencapai 2% dari seluruh hasil radiologi.

2. Efisiensi penggunaan labu darah


Pada tahun 2021 telah didirikan UTDRS RSUP Dr. Wahidin Suridohusodo,
sehingga untuk kebutuhan darah rumah sakit sudah bisa memproses donor
darah secara mandiri dari pendonor secara langsung sehingga pembelian labu
darah ke PMI berkurang.
Bila dilihat Efisiensi belanja labu darah dapat dilihat dari table realisasi dibawah
ini :

47
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

Uraian Tahun 2020 Tahun 2021

Pembelian kantong darah 11,813,425,000 11,346,260,000

3. Efisiensi barang Cetakan Medik


Dengan mulainya diterapkan e-rekam medik dan e-resep secara bertahap
dimulai tahun 2021, diharapkankan cetakan medik untuk lembar kertas rekam
medis dan lembar kertas resep dapat berkurang.

Uraian Tahun 2020 Tahun 2021

Realisasi Anggaran Cetakan Rekam Medik 894,337,033 412,660,540

Realisasi Anggaran Cetakan Kertas Resep 24,000,000 12,000,000

Total 918,337,033 424,660,540

48
Bab. III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) 2021

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari uraian bab-bab sebelumnya adalah :
1. Pencapaian kinerja RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dapat dilihat
melalui hasil pengukuran Key Performance Indikator rencana strategis RSUP Dr.
wahidin Sudirohusodo Makassar tahun 2020-2024. Key Performance indikator
tahun 2021 terdapat 23 indikator yang disepakati pada kontrak kinerja tahun 2021
antara Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dengan Direktur Utama RSUP Dr.
Wahidin SUdirohusodo Makassar. Dari 23 Indikator tersebut terdapat 5 indikator
yang tidak mencapai target dan 18 indikator yang mencapai target bahkan melebihi
target yang ditentukan. Dari capaian kinerja tersebut diperoleh nilai 106.30 dari total
bobot 100 yang ditargetkan.
2. Pencapaian Indikator Kinerja BLU sesuai Perdirjen Perbendaharaan nomor 24
Tahun 2018 mencapai 86,01 yang termasuk kategori BAIK “AA”. Sedangkan
untuk Indikator Kinerja Utama (KPI RSB) diperoleh nilai 86,28
3. Realisasi anggaran belanja tahun 2021 adalah Rp. 545.921.058.922,- (57,90%),
dari pagu sebesar Rp 942.899.027.000,-

B. SARAN
Dari kesimpulan diatas, beberapa saran-saran yang direkomendasikan adalah
sebagai berikut :
1. Melakukan monitoring dan upaya peningkatan mutu pelayanan secara
berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.
2. Mengoptimalkan peran Humas dan Promosi Kesehatan Rumah Sakit untuk dapat
Menyusun dan melaksanakan strategi pemasaran dengan baik dan sekaligus
meningkatkan citra positif rumah sakit di masyarakat.
3. Melakukan peningkatan kompetensi staf Medis dan Non Medis baik dari segi
Keterampilan, Pengetahuan dan Etika melalui Pelatihan-pelatihan dan peningkatan
gelar pendidikan sesuai bidang kerja masing-masing staf.
4. Melakukan optimalisasi pemanfaatan asset termasuk pemeliharaan alat medis dan
non medis serta menambah atau mengganti agar operasionalnya maksimal dan
dapat meningkatkan mutu layanan rumah sakit.

44
Bab. IV Penutup
5. Meningkatkan kerjasama dengan perusahaan swasta dan BUMN dalam hal
pelayanan seperti Medical Chek Up untuk peningkatan pendapatan sehingga tidak
tergantung pada klaim BPJS.
6. Perlunya meningkatkan kerjasama antar bagian dan staf agar dapat secara bersama
sama meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai