Hal
Kata Pengantar i
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Pengertian Pola Tata Kelola 2
C. Prinsip-Prinsip Tata Kelola 3
D. Tujuan Penerapan Tata Kelola 3
E. Visi, Misi, Motto, Nilai, Tujuan dan Sasaran RSUD Kabupaten Manokwari 4
F. Ruang Lingkup Tata Kelola 6
G. Sumber Referensi Tata Kelola 7
BAB II KELEMBAGAAN
A. Struktur Organisasi
1. DPRD 9
2. Bupati 9
3. Dewan Pengawas 10
4. Direktur 11
5. Struktur Organisasi Dibawah Direktur 14
1) Bagian Kesekretariatan 15
2) Bidang Pelayanan 17
3) Bidang Perencanaan, Pengembangan, dan Rekam Medik 18
4) Bidang Keuangan 19
5) Komite 20
6) Satuan Pengawas Internal 20
7) Instalasi 20
8) Kelompok Jabatan Fungsional 21
B. Proses Tata Kelola
1. Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Pengawas 22
2. Pengangkatan dan Pemberhentian Pejabat Pengelola 23
3. Standar Pelayanan Minimal 24
A. Latar Belakang
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Manokwari merupakan institusi milik
Pemerintah Daerah Kabupaten Manokwari yang memberikan dan menyelenggarakan
kegiatan pelayanan, pencegahan, pemeliharaan, dan rehabilitasi kesehatan. Pelayanan
kesehatan diselenggarakan secara komprehensif, bermutu, dan diharapkan dapat
menjangkau semua lapisan masyarakat khususnya di wilayah Kabupaten Manokwari.
RSUD Kabupaten Manokwari adalah rumah sakit Type C sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 531 / MENKES / SK/VI/1996 Tanggal 5 Juni 1996,
yang merupakan peninggalan Belanda yang bangun tahun 1950 dan berdiri di atas lahan
2 2
seluas + 37.424 m dengan total luas bangunan gedung + 9.283 m yang terletak di Jalan
Bhayangkara No. 1 Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat.
Sehubungan dengan pergeseran paradigma Rumah Sakit sebagai layanan publik menjadi
layanan publik dan layanan pasar, maka Rumah Sakit harus dikelola secara entepreneur
bukan lagi secara birokratik. Untuk itu RSUD Kabupaten Manokwari perlu melakukan
perubahan mendasar sehingga lebih mandiri dan mampu berkembang menjadi lembaga yang
berorientasi terhadap kepuasan pelanggan.
Dengan adanya reformasi pengelolaan Keuangan Negara dengan terbitnya Undang-Undang
Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, memberikan angin segar bagi Rumah
Sakit untuk pengelolaan yang lebih baik ke depan. Di dalam pasal 68 dan 69 undang-undang
tersebut, diatur suatu koridor baru dalam pengelolaan keuangan negara yaitu Badan Layanan
Umum atau disingkat BLU. Sebagai aturan pelaksanaannya, terbitlah Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah. Oleh
karena itu, Pemerintah Kabupaten Manokwari bermaksud menjadikan RSUD Kabupaten
Manokwari dikelola dengan berdasarkan pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah. Untuk
memenuhi tujuan tersebut, RSUD Kabupaten Manokwari harus menyiapkan Dokumen Tata
Kelola sebagai salah satu persyaratan administratif yang harus dipenuhi untuk ditetapkan
penerapan PPK-BLUD sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun 2018 tentang
Badan Layanan Umum Daerah.
E. Visi, Misi, Motto, Nilai, Tujuan dan Sasaran RSUD Kabupaten Manokwari
Salah satu kegunaan visi adalah untuk memberikan motivasi kepada seluruh jajaran agar
lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan kondisi kerja yang kondusif yang akan
menumbuhkan kebersamaan dan komitmen dalam memberikan pelayanan kepada
konsumen. Visi dan Misi RSUD Kabupaten Manokwari adalah sebagai berikut:
1. Visi
Mempertimbangkan berbagai aspek penting yang terkait dengan pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi rumah sakit yang diamanahkan oleh Kementrian Kesehatan maka Visi
RSUD Manokwari yang ditetapkan adalah:
“Menjadi Rumah Sakit Pusat Rujukan Regional di Papua Barat Dengan Pelayanan
Yang Berkualitas Serta Mengutamakan Kepentingan Masyarakat”
Visi tersebut dicanangkan oleh RSUD Manokwari agar keberadaannya sebagai RSUD di
Kabupaten Manokwari dapat lebih representatif.
2. Misi
Dalam rangka mencapai Visi tersebut, RSUD Manokwari memiliki Misi:
a. Memberikan pelayanan kesehatan secara profesional, berkualitas
sesuai standar
b. Menyelenggarakan pelayanan rujukan yang berfungsi sebagai pusat
rujukan regional
c. Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana serta peralatan
kesehatan dan kedokteran
2. Bidang Pelayanan
Bidang Pelayanan membawahi 2 (dua) Seksi, terdiri dari:
a. Seksi Pelayanan dan Penunjang Medik;
b. Seksi Keperawatan.
Berikut merupakan tugas pokok masing-masing bagian:
a. Kepala Bidang Pelayanan/Pejabat Teknis BLUD
Kepala Bidang Pelayanan mempunyai tugas pokok merencanakan,
mengkoordinasikan pelaksanaan pengelolaan pelayanan dan informasi medis serta
penunjang medis sesuai dengan standar operasional prosedur dan teknis pelayanan.
Kepala Bidang Pelayanan/Pejabat Teknis BLUD-RSUD dapat berasal dari pegawai
negeri sipil (PNS) dan/atau non PNS yang profesional sesuai dengan kebutuhan.
Kepala Bidang Pelayanan/Pejabat Teknis BLUD-RSUD mempunyai tugas dan
kewajiban:
D. Fungsi Manajemen
Selain melaksanakan Fungsi Pelayanan Medik dan Penunjang Medik, RSUD Kabupaten
Manokwari dituntut untuk melaksanakan Fungsi Manajemen untuk menjamin kelancaran
pengelolaan organisasi. Fungsi Manajemen pada RSUD Kabupaten Manokwari dilakukan
oleh:
1. Bagian Kesekretariatan
Bagian Kesekretariatan mempunyai fungsi membantu dan memberikan pelayanan teknis
dan administrasi kepada semua unsur di lingkungan RSUD Kabupaten Manokwari
meliputi:
a) Pelaksanaan pengelolaan, administrasi dan pembinaan pegawai
3. Komite
Komite-Komite RSUD Kabupaten Manokwari telah diakomodir dalam Struktur Organisasi
RSUD Kabupaten Manokwari. Komite-Komite Rumah Sakit terdiri dari Komite Medik dan
Komite Keperawatan. Komite-Komite Rumah Sakit membantu Direktur atas pengurusan
Rumah Sakit berkaitan dengan pelayanan pasien, baik jenis, jumlah dan mutu layanan.
Antar satu komite dengan komite lainnya dapat saling berkoordinasi untuk
menyelesaikan pelayanan kesehatan yang ada.
4. Satuan Pengawas Internal
Satuan Pengawas Internal (SPI) merupakan unit pengawas internal rumah sakit yang
dipimpin oleh seorang Ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur dan bersifat
independen. Dalam melaksanakan fungsinya, SPI bertanggung jawab langsung kepada
Direktur.
Satuan Pengawas Internal sebagai unit organisasi rumah sakit dalam bidang tugas
pemeriksaan internal tidak boleh dibebani tanggung jawab bidang operasional.
B. Sistem Remunerasi
Remunerasi merupakan imbalan kerja yang dapat berupa gaji, tunjangan tetap, honorarium,
insentif, bonus atas prestasi, pesangon, dan/atau pensiun. RSUD Kabupaten Manokwari
telah menyiapkan Sistem Remunerasi dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja pegawai.
C. Pengembangan Pegawai
RSUD Kabupaten Manokwari melaksanakan kebijakan yang tidak diskrimanitif atas
pengembangan pegawai/staf dengan memberikan kesempatan yang sama dalam
pengembangan pegawai dan program diklat. RSUD Kabupaten Manokwari telah memiliki
Standar Operasional Prosedur terkait Diklat Eksternal Fungsional/Teknis Profesi guna
meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan teknis/fungsional profesi Sumber Daya
Manusia di RSUD sesuai dengan kompetensinya dan skala prioritas. Tujuan Diklat Eksternal
Fungsional/Teknis Profesi antara lain:
1. Untuk meningkatkan kualitas/kemampuan teknis/fungsional Sumber Daya Manusia di
lingkungan Rumah Sakit.
2. Untuk meningkatkan wawasan Sumber Daya Manusia di lingkungan Rumah Sakit sesuai
perkembangan IPTEK
F. Pemberhentian Pegawai
RSUD Kabupaten Manokwari telah merumuskan aturan terkait pemberhentian pegawai, yaitu:
1. Pemberhentian pejabat pengelola dan pegawai RSUD Kabupaten Manokwari dapat
dilakukan secara terhormat dan/atau tidak terhormat.
2. Pegawai diberhentikan dengan hormat antara lain karena meninggal dunia, atas
permintaan sendiri, mencapai batas usia pensiun, tidak cakap jasmani dan atau rohani,
adanya penyederhanaan organisasi.
3. Pegawai diberhentikan tidak dengan hormat, apabila :
a. melakukan usaha dan atau kegiatan yang bertujuan mengubah Pancasila dan
Undang-undang Dasar 1945 dan/atau terlibat dalam gerakan atau melakukan
kegiatan yang menentang Negara dan Pemerintah.
b. dipidana penjara atau kurungan berdasarkan ketentuan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena melakukan suatu tindak pidana
kejahatan yang ada maupun tidak ada hubungannya dengan jabatan.
4. Pemberhentian pejabat pengelola/pegawai dari PNS dilakukan sesuai dengan peraturan
pemberhentian PNS.
5. Pemberhentian pejabat pengelola/pegawai dari non PNS dilakukan sesuai dengan
ketentuan :
a. Pemberhentian atas permintaan pegawai sendiri dilakukan apabila yang
bersangkutan mengajukan permohonan pemberhentian sebagai pegawai baik pada
masa kontrak dan/atau tidak memperpanjang masa kontraknya;
b. Pemberhentian karena mencapai batas usia pensiun.
6. Setiap proses pemutusan hubungan kerja dilaksanakan dengan berpedoman pada
ketentuan-ketentuan kepegawaian yang berlaku
B. Kebijakan Keuangan
1. Pengelolaan Keuangan
Pengelolaan Keuangan merupakan keseluruhan kegiatan meliputi perencanaan,
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan
keuangan yang dapat dijabarkan secara lebih komprehensif sebagai berikut :
a. Perencanaan dan panganggaran
1) Direktur selaku Kepala OPD sekaligus sebagai Pemimpin BLUD menyusun
anggaran rumah sakit dengan mengintegrasikan seluruh proses perencanaan
dan penganggaran dalam bentuk RBA (basis akrual) dan ikhtisar RBA (basis
kas) untuk dikonsolidasikan dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang
APBD.
2) Tahapan dan jadwal proses penyusunan RBA mengikuti tahapan dan jadwal
penyusunan APBD.
Dokumen Tata Kelola ini dimaksudkan sebagai salah satu persyaratan RSUD
Kabupaten Manokwari untuk menerapkan PPK-BLUD sebagaimana yang ditentukan
dalam peraturan yang berlaku. Di samping itu, sesuai Undang Undang Nomor 44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit ditetapkan bahwa rumah sakit wajib
menyelenggarakan tata kelola baik tata kelola rumah sakit (hospital by law) dan tata
kelola klinik (clinical by law), sehingga Dokumen Tata Kelola dapat dimanfaatkan
sebagai pedoman penyelenggaraan tata kelola rumah sakit dimaksud.
Dokumen Tata Kelola ini memuat struktur organisasi RSUD PPK-BLUD yang
menggambarkan posisi jabatan serta hubungan wewenang dan tanggung jawab.
Struktur organisasi yang disusun menggambarkan adanya pengelompokan fungsi
secara logis, yaitu adanya pembagian yang jelas dan rasional antara fungsi
pelayanan (services) dan fungsi pendukung (supporting) sesuai dengan prinsip
pengendalian intern dalam rangka efektivitas pencapaian organisasi, pola hubungan
dan mekanisme kerja secara umum bagi organ RSUD yang terdiri dari Dewan
Pengawas, Pejabat Pengelola, Satuan Pengawas Intern (SPI), Komite-Komite
RSUD, dan Staf Medik.
Di samping itu, dokumen Tata Kelola ini mengatur proses tata kelola rumah sakit
yang meliputi penyelenggaraan, pengangkatan, dan pemberhentian Dewan
Pengawas dan Pejabat Pengelola, Standar Pelayanan Minimum (SPM), Rencana
Strategis, dan Pengadaan Barang dan Jasa. Selain mengatur proses tata kelola,
dokumen Tata Kelola ini juga mengatur mengenai pengelolaan SDM yang meliputi
penerimaan dan pengangkatan pegawai, remunerasi, pengembangan pegawai,
pembinaan dan pengawasan pegawai, penghargaan dan sanksi, dan pemberhentian
pegawai. Selain itu, kebijakan akuntabilitas juga diatur dalam dokumen Tata Kelola
yang meliputi sistem akuntabilitas berbasis kinerja, kebijakan keuangan, dan
pengelolaan lingkungan dan limbah.
Oleh karena peraturan perundangan yang terkait dengan penyelenggaraan rumah
sakit dan pengelolaan keuangan setiap saat mengalami perubahan, maka tidak
1 Struktur Organisasi Struktur organisasi menggambarkan posisi jabatan Ada struktur dan lengkap, sesuai dengan 10 BAB II / 9 10
yang ada pada SKPD dan hubungan wewenang atau Permendagri 61 Tahun 2007.
tanggung jawab
Ada struktur, kurang lengkap 6
6 Kebijakan keuangan Kebijakan keuangan (Kebijakan mengenai tarif Ada sistem pengelolaan keuangan 10 BAB VI / 40 6
berdasarkan unit cost dan subsidi, system akrual(SAK) yang lengkap dan kebijakan tarif
akuntansi dan keuangan.) berdasarkan unit cost
62