Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENILAIAN

MANDIRI PELAKSANAAN
REFORMASI BIROKRASI

TAHUN 2017

INSPEKTORAT BADAN POM


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas terselesaikannya
Laporan Pelaksanaan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Badan Pengawas
Obat dan Makanan Tahun 2017.

Pada tahun 2012, Kementerian PAN dan RB telah menetapkan Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) yang digunakan sebagai instrumen untuk
mengukur kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi secara mandiri (self-assessment).
Sejalan dengan perkembangan pelaksanaan reformasi birokrasi, agar penilaian kemajuan
pelaksanaan reformasi birokrasi dapat dilakukan dengan objektif, Kementerian PAN dan
RB pada tahun 2014 telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi
Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintahan.

Sebagai tindak lanjut implementasi atas peraturan tersebut Badan POM telah melaksanakan
Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Badan POM pada bulan
Maret dan April 2017 dan telah melakukan input ke dalam portal PMPRB online
Kementerian PAN dan RB pada tanggal 28 April 2017.

Laporan ini disampaikan untuk memberikan gambaran pelaksanaan PMPRB tahun 2017
dan langkah perbaikan yang diperlukan untuk peningkatan kinerja reformasi birokrasi di
Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan di masa mendatang.

Semoga bermanfaat.

Jakarta, Mei 2017


Inspektur Badan POM
selaku
Koordinator PMPRB Badan POM RI

Dra.Zulaimah, Apt., M.Si

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Umum 1
B. Dasar Hukum 1
C. Maksud dan Tujuan 2
D. Ruang Lingkup 2
BAB II TATA CARA DAN MEKANISME PELAKSANAAN PENILAIAN 2
A. Metodologi Penilaian 2
B. Teknik Penilaian 2
C. Pengorganisasian dan Jadwal Pelaksanaan 3
D. Penilaian Mandiri atas Kemajuan Pelaksanaan RB 3
BAB III PELAKSANAAN 5
A. Tahap Persiapan 5
B. Teknik Pelaksanaan 5
BAB IV URAIAN HASIL 6
A. Komponen Proses 7
B. Komponen Hasil 9
BAB V RENCANA TINDAK LANJUT 10
Komponen Pengungkit: 10
A. Manajemen Perubahan 10
B. Penataan Per-UU 10
C. Penguatan Organisasi 11
D. Penataan Tatalaksana 11
E. Penataan Sistem Manajemen SDM 12
F. Penguatan Akuntabilitas 13
G. Penguatan Pengawasan 14
H. Peningkatan Kualitas Layanan Publik 14
Komponen Hasil 16
BAB VI PENUTUP 16

ii
LAPORAN KEGIATAN
PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI
BADAN POM TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN
A. Umum
1. Reformasi Birokrasi merupakan syarat mutlak yang harus dilakukan dalam
rangka menjawab tuntutan era reformasi, dimana masyarakat Indonesia
menghendaki adanya perubahan secara total di segala bidang penyelenggaraan
negara.
2. Pelaksanaan reformasi birokrasi sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan
Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi
2010-2025, yang menegaskan akan pentingnya penerapan clean government
dan good governance yang secara universal diyakini menjadi prinsip yang
diperlukan untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, dengan
program utama yang dilakukan pemerintah adalah membangun aparatur
negara melalui penerapan reformasi birokrasi.
3. Untuk mengetahui sampai sejauh mana pelaksanaan evaluasi reformasi
birokrasi Badan POM tersebut disusun laporan pelaksanaannya guna
menentukan rencana tindak lanjutnya.

B. Dasar Hukum
1. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi
Instansi Pemerintahan.
2. Keputusan Kepala Badan POM Nomor HK.04.1.24.08.15.4097 tahun 2015
tentang Road Map Reformasi Birokrasi Badan POM tahun 2015- 2019.
3. Keputusan Kepala Badan POM Nomor HK.04.1.23.03.17.0808 tahun 2017
tentang Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi Badan POM.

1
C. Maksud dan Tujuan
A. Maksud disusunnya laporan ini adalah untuk memberikan gambaran dan
masukan kepada pimpinan tentang pelaksanaan kegiatan PMPRB di Badan
POM.
B. Tujuan disusun laporan ini untuk menentukan langkah-langkah tindak
lanjut terkait dengan pelaksanaan PMPRB di lingkungan Badan POM dan
kebijakan pimpinan yang segera dilaksanakan.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup laporan pelaksanana PMPRB di lingkungan Badan POM tahun
2017 meliputi pelaksanaan kegiatan, hasil yang dicapai, dan rencana tindak lanjut
yang telah disusun.

II. TATA CARA DAN MEKANISME PELAKSANAAN PENILAIAN


A. Metodologi Penilaian
Metodologi yang diguanakan untuk melakukan penilaian pada komponen
pengungkit adalah teknik “criteria referrence test” dengan cara menilai setiap
komponen dengan kriteria penilaian dari masing-masing komponen yang telah
ditetapkan sebelumnya. Sedangkan untuk melakukan penilaian komponen hasil,
antara lain menggunakan nilai akuntabilitas kinerja, nilai kapasitas organisasi
(survei internal), nilai persepsi korupsi, dan opini Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK) ata Laporan Keuangan.
PMPRB dilaksanakan oleh tim asesor PMPRB bersama dengan tim pelaksana RB,
dengan mengacu pada kriteria penilaian yang tertuang dalam Lembar Kerja
Evaluasi (LKE) reformasi birokrasi. Nilai akhir, kesimpulan, dan rencana aksi
tindak lanjut diperoleh berdasarkan konsensus atau kesepakatan antara tim asesor
PMPRB dan tim pelaksana reformasi birokrasi Badan POM.

B. Teknik Penilaian
Teknik penilaian pada dasarnya merupakan cara/metode/alat yang digunakan
untuk pengumpulan dan analisis data. Berbagai Teknik penilaian dapat dipilih
untuk mendukung metode penilaian yang telah ditetapkan sehingga mampu
menjawab tujuan dilakukannya penilaian ini. Teknik yang digunakan antara lain

2
kuesioner, wawancara, studi dokumentasi, atau kombinasi beberapa teknik
tersebut.

C. Pengorganisasian dan Jadwal Pelaksanaan PMPRB


Pengorganisasian dan penetapan jadwal pelaksanaan PMPRB dilaksanakan oleh
Inspektur Badan POM selaku koordinator tim asesor PMPRB. Hasil penilaian
mandiri dilaporkan kepada Kementerian PAN dan RB secara online pada tanggal
28 April 2017..

D. Penilaian Mandiri atas Kemajuan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi


1. Penilaian pelaksanaan reformasi birokrasi tidak hanya difokuskan pada data
yang tertuang pada dokumen formal semata, tetapi juga dari sumber lain yang
akurat dan relevan dengan pelaksanaan reformasi birokrasi.
2. Penilaian dan penyimpulan hasil penilaian atas kemajuan pelaksanaan
reformasi birokrasi adalah sebagai berikut:
a. Penilaian harus menyimpulkan hasil penilaian atas fakta objektif instansi
pemerintah dalam melaksanakan program reformasi birokrasi sesuai
dengan kriteria masing-masing komponen yang ada dalam Lembar Kerja
Evaluasi.
b. Langkah penilaian dilakukan sebagai berikut:
1) Dalam melakukan penilaian, terdapat tiga variable yaitu: (i)
komponen, (ii) sub-komponen, dan (iii) kriteria.
2) Setiap komponen dan sub-komponen penilaian diberikan alokasi nilai
sebagai berikut:

No Komponen Bobot Sub-Komponen


1 Komponen 60% a. Manajemen Perubahan (5%)
Pengungkit b. Penataan Peraturan
Perundang-undangan (5%)
c. Penataan dan Penguatan
Organisasi (6%)
d. Penataan Tatalaksana (5%)
e. Penataan Sistem Manajemen
SDM (15%)
f. Penguatan Akuntabilitas (6%)
g. Penguatan Pengawasan (12%)
h. Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik (6%)

3
No Komponen Bobot Sub-Komponen
2 Komponen 40% a. Kapasitas dan Akuntabilitas
Hasil Organisasi (20%)
b. Pemerintah yang Bersih dan
Bebas KKN (10%)
c. Kualitas Pelayanan Publik
(10%)

3) Setiap sub-komponen pada komponen pengungkit dibagi ke dalam


beberapa pernyataan sebagai kriteria pemenuhan sub-komponen
tersebut. Setiap pertanyaan/pernyataan akan dijawab dengan ya/tidak
atau a/b/c atau a/b/c/d/e. Jawaban ya/tidak diberikan untuk
pertanyaan-pertanyaan yang langsung dapat dijawab ya atau tidak.
4) Setiap jawabannya “Ya” akan diberikan nilai 1 sedangkan jawaban
“Tidak” maka akan diberikan nilai 0.
5) Dalam memberikan penilaian “ya” atau “tidak” maupun “a/b/c/d/e”,
asesor harus menggunakan professional judgement-nya dengan
mempertimbangkan hal-hal yang mempengaruhi pada setiap kriteria.
6) Setiap sub-komponen pada komponen hasil akan dibagi ke dalam
beberapa pernyataan sebagai kriteria pemenuhan sub-komponen
tersebut. Setiap pertanyaan/pernyataan akan dijawab dengan angka
nominal.
3. Setelah setiap pertanyaan diberikan nilai maka penyimpulan atas hasil
PMPRB dilakukan dengan menjumlahkan angka tertimbang drai masing-
masing komponen. Nilai akhir dari penjumlahan komponen-komponen
digunakan untuk menentukan tingkat pelaksanaan reformasi birokrasi, dengan
kategori sebagai berikut:
No Kategori Nilai Angka Interpretasi
1 AA >90-100 Memuaskan
2 A >80-90 Istimewa
3 BB >70-80 Sangat baik
4 B >60-70 Baik, perlu sedikit perbaikan
5 CC >50-60 Cukup (memadai), perlu
banyak perbaikan yang tidak
mendasar
6 C >30-60 Kurang, perlu banyak
perbaikan dan perubahan
yang mendasar

4
No Kategori Nilai Angka Interpretasi
7 D 0-30 Sangat kurang, perlu banyak
sekali perbaikan dan
perubahan yang sangat
mendasar

III. PELAKSANAAN
Tahapan Penilaian Mandiri Pelakasanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di
lingkungan Badan POM dibagi dalam 2 (dua) tahapan besar sebagai berikut :
A. Tahap Persiapan
Tahap persiapan telah dimulai pada minggu kedua hingga akhir bulan Maret
2017. Pada tahapan ini telah dilaksanakan beberapa kegiatan seperti
pembentukan Tim PMPRB Badan POM, Briefing Pelaksanaan Kerja Tim
PMPRB Badan POM dan Bimbingan Teknis PMPRB Badan POM bagi Tim
Asessor PMPRB dan Tim Pelaksana RB Badan POM.

B. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan PMPRB Badan POM mulai dilakukan mulai minggu ketiga
bulan Maret 2017 hingga akhir tenggat waktu pengiriman secara online kepada
Kementerian PAN dan RB pada tanggal 28 April 2017. Pada tahapan ini telah
dilakukan berbagai kegiatan antara lain :
1. Survey Kapasitas Organisasi. Survei ini mempunyai tujuan untuk
mengetahui gambaran nyata mengenai pengembangan kapasitas organisasi
Badan POM dalam menjalankan tugasnya. Survei dilaksanakan pada tanggal
13 s.d. 24 Maret 2017 di tingkat pusat terhadap 23 unit kerja di lingkungan
Sekretariat Utama, Pusat-Pusat, Kedeputian Bidang Pengawasan Produk
Terapetik dan Napza, Kedeputian Bidang Pengawasan Obat Tradisional,
Kosmetik, dan Produk Komplemen, serta Kedeputian Bidang Pengawasan
Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya. Survei
2. Penilaian offline. Pada tahapan ini asesor PMPRB Badan POM bersama
dengan tim pelaksana RB melakukan penilaian mandiri pelaksanaan RB
Badan POM dengan menggunakan Lembar Kerja Evaluasi RB yang
merupakan format dari Kementerian PAN dan RB. Penilaian ini
dilaksanakan tanggal 27 Maret s.d. 13 April 2017.

5
3. Finalisasi Evaluasi Pelaksanaan RB pada tanggal 17 s.d. 21 April 2017. Pada
tahapan ini dilakukan pembahasan final atas Lembar Kerja Evaluasi RB.
4. Reviu LKE RB. Tahapan ini dilaksanakan bersamaan dengan finalisasi
evaluasi pelaksanaan RB. Pada tahapan ini Lembar Kerja Evaluasi RB yang
telah diisi oleh Tim Asesor direviu oleh tim PMPRB Inspektorat. Reviu ini
untuk melihat kesesuaian antara data dukung dengan hasil penilaian RB yang
dilakukan oleh Tim Asesor PMPRB dan Tim Pelaksana RB.
5. Penandatanganan Berita Acara Konsensus pada tanggal 28 April 2017. Pada
tahapan ini Tim Asessor PMPRB, Tim Pelaksana RB, bersama dengan
seluruh jajaran Eselon I Badan POM melakukan penandatanganan Berita
Acara Konsensus PMPRB sebelum diinput dan dikirimkan secara online
kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi.
6. Penilaian online. Pada tahapan ini hasil penilaian offline yang telah
dilakukan oleh Tim Asesor PMPRB diinput ke dalam aplikasi online
PMPRB Kementerian PAN dan RB
7. Pengiriman Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan RB kepada Kementerian
PAN dan RB melalui aplikasi PMPRB online. Pada tahapan ini seluruh hasil
penilaian PMPRB yang telah diinput ke dalam aplikasi online dikirimkan ke
Kementerian dimana Tim Asesor PMPRB dan Tim Pelaksana RB telah
memaparkan Lembar Kerja Evaluasi masing-masing area perubahan untuk
menyamakan persepsi dalam menilai implementasi RB di Badan POM dan
kesesuaian data dukungnya.

IV. URAIAN HASIL


Pelaksanaan PMPRB sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 tentang Penilaian Mandiri
Program Reformasi Birokrasi dilakukan dengan melihat dua komponen yaitu “Proses”
dan “Hasil”. Komponen “Proses” diisi oleh Tim Assesor bersama dengan Tim
Pelaksana masing-masing area perubahan Penilaian komponen “Hasil” berdasarkan
hasil survei dan pendapat institusi eksternal Badan POM. Komponen tersebut meliputi
beberapa aspek antara lain Nilai Kapasitas Organisasi, Nilai Akuntabilitas Kinerja
dari Kementerian PAN dan RB, Nilai hasil Survei Persepsi Korupsi, Opini atas

6
Laporan Keuangan oleh BPK, dan Nilai Persepsi Kualitas Pelayanan berdasarkan
Survei Eksternal oleh Ombudsman.

Nilai akhir pencapaian komponen pengungkit dan hasil pada PMPRB Badan POM
Tahun 2017 sebesar 88,70 dengan rincian sebagai berikut:
Hasil PMPRB
No Komponen/Sub Komponen
Nilai %
Komponen Pengungkit/Proses
1 Manajemen Perubahan (5) 4,81 96,13
2 Penataan Peraturan Perundang-undangan (5) 4,38 87,50
3 Penataan dan Penguatan Organisasi (6) 6 100
4 Penataan Tatalaksana (5) 4,59 91,70
5 Penataan Sistem Manajemen SDM (15) 14,64 97,58
6 Penguatan Akuntabilitas (6) 5,54 92,27
7 Penguatan Pengawasan (12) 11,05 92,05
8 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (6) 5,37 89,57
Total Proses (60) 56,36 93,93
Komponen Hasil
1 Kapasitas dan Akuntabilitas Organisasi (20) 15,38 76,91
2 Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN (10) 8,58 85,83
3 Kualitas Pelayanan Publik (10) 8,38 83,75
Total Hasil (40) 32,34 80,85
Indeks RB 88,70

A. Komponen Proses
Komponen ‘Proses” dinilai berdasarkan penilaian terhadap 8 (delapan) area
perubahan yang telah dilakukan oleh Tim Assesor Internal Badan POM. Penilaian
dilakukan dengan menggunakan tools yang telah disusun oleh Kementerian PAN
dan RB. Delapan area perubahan yang dinilai tersebut adalah Manajemen
Perubahan, Penataan Perundang-undangan, Penataan dan Penguatan Organisasi,
Penataan Tata Laksana, Penataaan Sistem Manajamen SDM, Penguatan
Akuntabilitas, Penguatan Pengawasan, serta Peningkatan Kualitas Pelayanan
Publik.

1. Manajemen Perubahan
Keberhasilan manajemen perubahan dalam melakukan reformasi internal
diukur dari empat indikator, yaitu pembentukan Tim Reformasi Birokrasi,
Road Map, Pemantauan dan Evaluasi, serta Perubahan pola pikir dan budaya

7
kerja. Hasil Penilaian Mandiri Tim Asessor PMPRB Badan POM pada area
perubahan ini sebesar 4,81 (96,13%).

2. Penataan Peraturan Perundang- Undangan


Penilaian untuk area perubahan Penataan Peraturan Perundangundangan
dilihat dari dua indikator yaitu Harmonisasi dan Sistem pengendalian dalam
penyusunan peraturan. Hasil Penilaian Mandiri Tim Asessor PMPRB Badan
POM pada area perubahan ini sebesar 4,38 (87,50%).

3. Penataan dan Penguatan Organisasi


Penataan dan penguatan organisasi dilihat dari dua indikator, yaitu evaluasi
dan penataan. Hasil Penilaian Mandiri Tim Asessor PMPRB Badan POM pada
area perubahan ini sebesar 6 (100%).

4. Penataan Tata Laksana


Penataan Tata Laksana memiliki indikator antara lain Proses bisnis dan
prosedur, e-government, Keterbukaan Informasi Publik. Hasil Penilaian
Mandiri Tim Assesor PMPRB Badan POM pada area ini perubahan ini
sebesar 4,59 (91,7 %).

5. Penataan Sistem Manajemen SDM


Penataan Sistem Manajemen SDM memiliki beberapa indikator antara lain
Perencanaan kebutuhan pegawai, Proses penerimaan pegawai, Pengembangan
pegawai berbasis kompetensi, Promosi jabatan dilakukan secara terbuka,
Penetapan kinerja individu, Penegakan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku
pegawai, Pelaksanaan evaluasi jabatan, Sistem Informasi Kepegawaian. Hasil
Penilaian Mandiri Tim Assesor PMPRB Badan POM pada area perubahan ini
sebesar 14,64 (97,58%).

6. Penguatan Akuntabilitas
Penilaian pada area Penguatan Akuntabilitas meliputi 2 (dua) indikator antara
lain Keterlibatan pimpinan dan Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja. Hasil
penilaian mandiri Tim Assesor PMPRB Badan POM pada area perubahan ini
sebesar 5,54 (92,27%).

7. Penguatan Pengawasan
Penilaian pada area Penguatan Pengawasan meliputi beberapa indikator antara
lain Gratifikasi, Penerapan SPIP, Pengaduan Masyarakat, Whistle-Blowing

8
System, Penanganan Benturan Kepentingan, Pembangunan Zona Integritas,
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Hasil penilaian mandiri Tim
Assesor PMPRB Badan POM pada area perubahan ini sebesar 11,05
(92,05%).

8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik


Penilaian pada area Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik meliputi beberapa
indikator antara lain Standar Pelayanan, Budaya Pelayanan Prima,
Pengelolaan Pengaduan, Penilaian kepuasan terhadap pelayanan, Pemanfaatan
Teknologi Informasi Hasil penilaian mandiri Tim Assesor PMPRB Badan
POM pada area perubahan ini sebesar 5,37 (89,57%).

B. Komponen Hasil
a. Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi
- Nilai Akuntabilitas Kinerja sebesar 10,28 (73,44%)
Nilai ini berasal dari hasil evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) Badan POM tahun 2016 yang dilakukan oleh
Kementerian PAN dan RB yaitu sebesar 73,44 (BB).
- Nilai Kapasitas Organisasi sebesar 5,10 (85,0%)
Survei Kapasitas Organisasi tahun 2017 telah dilakukan terhadap 300
responden yang berasal dari unit kerja tingkat pusat. Hasil survey
kapasitas organisasi Badan POM yaitu sebesar 3,40 (skala 4) atau 5,10
(skala 6)

b. Pemerintahan yang bersih dan bebas KKN


- Nilai Persepsi Korupsi sebesar 5,59 (79,85%)
Nilai ini berasal dari nilai Indeks Persepsi Anti Korupsi Badan POM yang
diperoleh melalui Survei Kepuasan Masyarakat tahun 2016 sebesar 79,85
(skala 100) atau 5,59 (skala 7).
- Opini BPK sebesar 3,00 (100%)
Opini BPK atas Laporan Keuangan Badan POM tahun 2015 yaitu Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP)
c. Kualitas Pelayanan Publik (Nilai Persepsi Kualitas Pelayanan)
Berasal dari Nilai Kepatuhan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
terhadap Standar Pelayanan Publik sesuai UU No. 25 Tahun 2009 tentang

9
Pelayanan Publik Tahun 2016 pada BPOM dengan periode observasi Mei -
Agustus 2016 yang dilakukan oleh Ombudsman. Nilai yang diperoleh 8,36
(83,64%)

V. RENCANA TINDAK LANJUT


Rencana tindak lanjut disusun setelah diperoleh nilai akhir (Indeks RB unevaluated).
Rencana tindak lanjut tersebut menjadi komitmen masing-masing pihak
manajemen.penanggng jawab area perubahan untuk menjamin perbaikan reformasi
birokrasi di lingkungan Badan POM pada periode berikutnya.

Rencana tindak lanjut pada masing-masing area perubahan antara lain yaitu:

KOMPONEN PENGUNGKIT

A. Manajemen Perubahan
Sosialisasi / internalisasi RB secara terus menerus / berkala

B. Penataan Peraturan Perundang-Undangan


1. Melakukan identifikasi dan analisis kembali untuk pemutakhiran pemetaan
terhadap seluruh peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis/sinkron
setiap tahun secara berkelanjutan sesuai dengan perubahan lingkungan
strategis terkait pengawasan di bidang obat dan makanan.
2. Melakukan perencanaan penyusunan peraturan perundang-undangan
berdasarkan hasil identifikasi, analisis dan pemetaan peraturan perundang-
undangan yang tidak harmonis/tidak sinkron yang terbaru sesuai tata cara
pembentukan peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan asas
transparansi melalui pelaksanaan konsultasi publik dan/atau notifikasi ke
WTO sesuai dengan jenis materi peraturan.
3. Melakukan simplifikasi peraturan perundang-undangan di bidang pengawasan
obat dan makanan baik dari aspek jumlah maupun dari aspek penyederhanaan
persyaratan maupun peningkatan pelayanan.
4. Melakukan reviu Road Map RB tahun 2015-2019 bidang penataan peraturan
perundang-undangan berdasarkan kebijakan strategi nasional reformasi
regulasi (simplifikasi regulasi dan kebijakan e-planing peraturan perundang-
undangan).

10
5. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian penyusunan
peraturan perundang-undangan yang mensyaratkan adanya Rapat Koordinasi,
Naskah Akademis/kajian/policy paper, dan Paraf Koordinasi (routing
slip/verbal).

C. Penataan dan Penguatan Organisasi


Penguatan kelembagaan BPOM melalui Perpres tentang BPOM difokuskan pada
pembentukan Deputi Bidang Pencegahan, Investigasi, dan Penyidikan, penguatan
fungsi APIP melalui pengembangan Inspektorat menjadi Inspektorat Utama, serta
rencana pembentukan UPT Khusus BPOM di seluruh provinsi (setingkat eselon
II) dan BPOM di Kabupaten/Kota tertentu (setingkat eselon III) secara bertahap
dengan mempertimbangkan kebutuhan pengawasan.

D. Penataan Tatalaksana
1. Melakukan reviu terhadap SOP Mikro
2. Implementasi Master plan TIK serta monitoring dan evaluasi
3. Pengembangan manajemen cockpit
4. Implementasi re-desain SIPT modul sampling dan pengujian
5. Persiapan implementasi sistem kelola di Unit lain
6. Pelaksanaan roadmap Manajemen Data dan Informasi
7. Integrasi SISDIKPOM ke dalam SIPT
8. Implementasi SIMKA
9. Aplikasi Export consultation desk
10. Uji coba implementasi e-payment Surat Keterangan Impor Obat dan Makanan
bagi 15 importir
11. Implementasi Aplikasi SAS Online
12. Implementasi e-Payment untuk ASROT
13. Implementasi penuh SKE Online untuk komoditi Pangan (unit Pusat dan
Balai)
14. Implementasi SKE Online untuk komoditi Obat Tradisional, Kosmetik dan
Produk Komplemen
15. Implementasi SIDABBO, e-PPUB
16. Implementasi SILABONIK
17. Keputusan Kepala Badan POM terkait pelaksanaan SOP Layanan Informasi
dan Pengaduan

11
18. Melakukan pemutakhiran data dan informasi publik
19. Membangun sistem monitoring PPID antara lain melalui rapat berkala
membahas monitoring dan evaluasi

E. Penataan Sistem Manajemen SDM


1. Dilakukan review secara terus menerus terkait Analisis Jabatan dan Analisis
Beban Kerja sebagai upaya perbaikan secara berkelanjutan.
2. Review penghitungan kebutuhan pegawai dilakukan secara berkala sebagai
upaya perbaikan secara berkelanjutan.
3. Redistribusi pegawai akan dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Sekretaris
Utama Badan POM Nomor KP.01.02.2.24.05.15.03166 Tahun 2015 tanggal
11 Mei 2015 tentang Proyeksi Kebutuhan dan Rencana Redistribusi Pegawai
Badan POM Tahun 2015-2019.
4. Dalam rangka reorganisasi memerlukan tambahan pegawai maka akan
dilakukan upaya redistribusi pegawai dari K/L lain sebagaimana Surat Kepala
Badan POM yang ditujukan kepada Menteri PANRB Nomor B-
KP.01.02.1.243.04.17.2140 tanggal 3 April 2017 perihal Usulan Penambahan
Pegawai dan Formasi Khusus Badan Pengawas Obat dan Makanan Tahun
Anggaran 2017.
5. Akan dilakukan update tentang Proyeksi Kebutuhan Pegawai Badan POM
Tahun 2016-2020 dan disampaikan ke KemenPANRB.
6. Review penghitungan formasi dilakukan secara berkala sebagai upaya
perbaikan secara berkelanjutan.
7. Melakukan koordinasi intensif dengan KemenPANRB terkait dengan formasi
CPNS dan pelaksanaan pengadaan CPNS untuk Badan POM.
8. Akan dilakukan review terhadap Keputusan Kepala Badan POM Nomor
OR.08.1.07.12.4830 Tahun 2012 tentang Standar Kompetensi Jabatan
Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Badan POM.
9. Sedang disusun Standar Kompetensi Teknis Jabatan Fungsional PFM.
10. Direncanakan akan dikembangkan Modul dan Kurikulum Soft Kompetensi.
11. Akan disusun Pedoman Uji Kompetensi Teknis PFM di Lingkungan Badan
POM.
12. Penilaian kompetensi akan dilanjutkan setiap tahun untuk pegawai yang belum
direviu penilaian kompetensinya.
12
13. Reviu pedoman penilaian kompetensi
14. Analisis kebutuhan pengembangan kompetensi disusun berdasarkan periode
Renstra.
15. Membuat usulan kebutuhan anggaran peningkatan kompetensi yang memadai
untuk seluruh pegawai Badan POM.
16. Melakukan koordinasi dengan unit kerja tentang kesepakatan penetapan
tanggung jawab pelaksanaan pengembangan kompetensi.
17. Melakukan koordinasi yang efektif dengan Kementerian Keuangan, DPR,
LAN, dan Bappenas.
18. Akan dilakukan Pengembangan Kompetensi untuk seluruh pegawai Badan
POM, sesuai dengan rencana kebutuhan Pengembangan Kompetensi.
19. Akan disusun Pedoman Pelaksanaan Coaching dan Mentoring Pegawai ASN
di Lingkungan Badan POM.
20. Membuat aplikasi seleksi terbuka secara online.
21. Keputusan Penetapan Panitia Seleksi Terbuka untuk Jabatan Kepala Balai
Besar POM di Bandar Lampung dan Balai Besar POM di Palembang
22. Pelaksanaan Workshop SDM.
23. Pemanfaatan sistem informasi kepegawaian.
24. Melakukan reviu hasil evaluasi penilaian kinerja oleh Tim Penilai.
25. Mengembangkan aplikasi penilaian kinerja individu berbasis web dan
melakukan penilaian secara Triwulan .
26. SKP akan dilakukan secara berkala.
27. Monev akan dilakukan secara berkala.
28. Akan disusun Surat Edaran Sestama untuk masing-masing unit melakukan
monev secara berkala.

F. Penguatan Akuntabilitas
1. Pembahasan Grand Design pengawasan Obat dan Makanan tahun 2018 sd.
Tahun 2045
2. Pengembangan e-performance

13
G. Penguatan Pengawasan
1. Mengembangkan Aplikasi Pelaporan gratifikasi secara online.
2. Rancangan Peraturan Kepala Badan POM tentang Pelaksanaan Manajemen
Risiko di Lingkungan Badan POM
3. Revisi Peraturan Kepala Badan POM tentang WBS
4. Akan disusun media poster, banner dsb untuk sosialisasi WBS
5. Update aplikasi WBS
6. Akan dilakukan monev WBS triwulanan
7. Finalisasi revisi Peraturan Kepala Badan POM tentang Pedoman Penanganan
Benturan Kepentingan
8. Pelaporan benturan kepentingan secara online
9. Teguran dan pemberian hukuman bagi PNS yang masih bekerja di sarana yang
menjadi obyek pengawasan Badan POM sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku
10. Surat usulan penetapan unit kerja menuju WBK/WBBM:
a. BBPOM di Yogyakarta
b. BBPOM di Denpasar
c. Dit. Pengawasan Produksi PT & PKRT
d. Dit. Insert OT, Kos, SM
e. PPOMN

H. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik


1. Membuat channel youtube Humas Badan POM terkait informasi pelayanan
publik.
2. Pengembangan sistem informasi sertifikasi CDOB dan inspeksi surveilan
(sitiflan), aplikasi GKPD online, aplikasi kader keamanan pangan android, e-
notifikasi keamanan pangan android PJAS, aplikasi pindai kesegaran buah dan
sayur, aplikasi e-standarpangan, subsite SIPAMAN dan Smiley (Dit. Penilaian
OT).
3. Usulan ke depan dari Badan POM terkait kasus vaksin palsu agar kejadian
yang sama tidak terulang kembali.
a. Penguatan kelembagaan Badan POM melalui RUU Bidang Pengawasan
Obat dan Makanan, sehingga terdapat dasar hukum yang jelas terkait

14
dalam pelaksanaan pengawasan di bidang Obat dan Makanan oleh Badan
POM.
b. Penataan kelembagaan melalui restrukturisasi Badan POM untuk
menunjang kegiatan pengawasan dan penegakan hukum di bidang obat
dan makanan, termasuk pembentukan Badan POM ditingkat
Kota/Kabupaten untuk perluasan cakupan pengawasan.
c. Peningkatan koordinasi dengan POLRI dan Kejaksaan dalam
kerangka Criminal Justice System (CJS) terkait proses hukum termasuk
pemberkasan tersangka serta pemberian sanksi hukum yang tegas dan
memberikan efek jera.
d. Pengembangan strategi pengawasan melalui refocusing target pengawasan
sarana distribusi dan pelayanan kefarmasian.
e. Peningkatan jejaring pengawasan vaksin dengan melakukan pelatihan
untuk meningkatkan kompetensi petugas Dinas Kesehatan dan tenaga
pengelola kefarmasian dalam mendukung pelaksanaan pengawasan sarana
pelayanan kefarmasian.
4. Usulan pembuatan informasi pelayanan pengujian dalam media elektronik
interaktif yang disediakan melalui PC di ruang lobby PPOMN.
5. Usulan informasi pelayanan pengujian melalui subsite Badan POM
6. Meningkatkan pelayanan pengujian melaui kemudahan akses informasi
layanan pengujian dalam bentuk usulan pembuatan media interaktif (PC) yang
ditempatkan di ruang lobby PPOMN ataupun usulan penyampaian informasi
palayanan pengujian melalui subsite Badan POM
7. Rencana usulan penyiapan media informasi melalui PC interatif yang
diletakkan di ruang penerima sampel, gedung PPOMN. Dan usulan
penyampaian informasi pelayanan pengujian dalam subsite Badan POM ke
bagian Pusat Informasi Obat dan Makanan

15
KOMPONEN HASIL

A. Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi


1. Melakukan reviu terhadap Renstra
2. Meningkatkan kualitas cascade indikator kinerja tingkat lembaga pada unit di
bawahnya sampai pada tingkat Balai dan individu pegawai (SKP)
3. Meningkatkan kualitas evaluasi program yang fokus pada analisis pada
capaian kinerja dan keterkaitan kausalitas antara kegiatan-kegiatan dengan
sasaran strategis lembaga dan sasaran program yang akan dicapai oleh
organisasi
4. Mengoptimalkan implementasi e-performance
5. Memanfaatkan hasil monitoring dan evaluasi pertanggungjawaban kinerja
sebagaimana yang disepakati dalam Perjanjian Kinerja untuk memberikan
penghargaan dan pengakuan atas capaian kinerja
6. Terus mendorong upaya peningkatan kualitas penerapan SAKIP di seluruh
unit kerja pusat maupun balai melalui evaluasi maupun bimbingan teknis
akuntabilitas kinerja.

B. Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN


Meningkatkan kepatuhan dan efektivitas pengelolaan keuangan Badan POM

C. Kualitas Pelayanan Publik


Meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui pemenuhan standar pelayanan

VI. PENUTUP
PMPRB di lingkungan Badan POM tahun 2017 telah selesai dilaksanakan dengan
berpedoman pada Peraturan Menteri PAN dan RB nomor 14 tahun 2014 tentang
Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah. Berdasarkan hasil
PMPRB, kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi di Badan POM sudah berjalan
sangat baik dengan memperoleh nilai 88,70.
Hal yang paling penting dalam pelaksanaan PMPRB adalah adanya komitmen yang
kuat dari pimpinan dan penanggung jawab area perubahan untuk melaksanakan
seluruh rencana aksi yang telah ditetapkan sehingga kinerja Badan POM terus
meningkat pada masa yang akan datang.

16
Demikian Laporan PMPRB ini disusun sebagai laporan dan pertanggungjawaban
Inspekorat Badan POM selaku Koordinator Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi di lingkungan Badan POM RI. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dalam
penyelenggaraan Reformasi Birokrasi di lingkungan Badan POM.

17

Anda mungkin juga menyukai