Anda di halaman 1dari 5

PENETAPAN TARGET KINERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2022

LKJIP TAHUN n-1 RENCANA KERJA TAHUN - n

Sasaran Strategis Sasaran Strategis


/Sasaran Program Nama Program Realisa /Sasaran Program Nama Program
Target Realisasi Target
NO si NO
/Nama
/Sasaran Kegiatan /Sasaran Kegiatan /Nama Kegiatan
Kegiatan Indikator Kinerja Indikator Kinerja Keterangan Dasar penetapan target
/Nama Sub
Tahun Tahun /Sasaran Sub Kegiatan /Nama Sub Kegiatan Formulasi Tahun
Kegiatan Tahun n

n-1 n-1 n-1


I Meningkatkan koperasi berkinerja Persentase 9,6 9,6 I Meningkatkan koperasi berkinerja baik Persentase Jumlah koperasi berkinerja baik x 100% Berdasarkan desk reviu Perubahan Renstra 2018 -2023 pada tanggal 26 Maret 2021 di Bappeda.
baik Koperasi Berkinerja Koperasi Berkinerja Jumlah koperasi di Kabupaten 1. Permasalahan : Masih rendahnya tingkat pemahaman SDM khususnya pengurus koperasi terkait pelaporan
baik baik Jombang 9,60% 9,70% pertanggungjawaban keuangan tahunan yang disajikan pada waktu RAT
2. Dasar Perhitungannya : Pada Tahun 2022 koperasi yang berkinerja baik berjumlah 83 berdasarkan
data peringkatan koperasi. Koperasi di Kabupaten Jombang pada tahun 2022 berjumlah 852 koperasi
1.
berdasarkan data ODS . Dengan perhitungan : 83 x 100% = 9,7 % untuk tahun 2022.
Target/TB
852
1 2 3 4 Untuk tahun 2022 dinaikkan targetnya menjadi 9,7% atau naik 0,1% karena tahun 2022 masih proses peningkatan
perekonomian pasca pandemi Covid 19.
2,4 4,9 7,5 9,7 3. Tindak lanjutnya Telah Disusun sistem informasi pengawasan perkoperasian berbasis elektronik yang berisi menu
pelaporan keuangan, klinik konsultasi, dll guna efisiensi pembinaan dan pengawasan koperasi secara online

1 Meningkatnya Program Persentase Koperasi 40% 40% 1 Meningkatnya pelayanan Program Pelayanan Persentase Koperasi Berdasarkan desk reviu Perubahan Renstra 2018 -2023 pada tanggal 26 Maret 2021 di Bappeda.
pelayanan Izin Pelayanan Izin Simpan Pinjam yang Izin Usaha Simpan Izin Usaha Simpan Simpan Pinjam yang 1. Permasalahan : Adanya kesulitan dalam mendata cabang koperasi simpan pinjam yang menjadi sasaran indikator
∑ Koperasi Simpan Pinjam yang sudah berijin
Usaha Simpan Usaha Simpan sudah berijin Pinjam Pinjam sudah berijin kinerja, karena data yang disajikan tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Masalah selanjutnya adalah kurangnya
¬¬¬¬¬-------------------------------- x100% 40%
Pinjam Pinjam 60% tenaga aparatur dinas yang menangani tugas lapangan.
∑ Koperasi cabang di Kabupaten Jombang
2. Dasar Perhitungannya : Pada Tahun 2022 terdapat 15 koperasi yang ditargetkan untuk berijin.
Jumlah koperasi cabang di Jombang yang belum berijin berjumlah 25 koperasi.
¬ Dengan perhitungan : 15 x 100% = 60 % untuk tahun 2022.
Target/TB 25
1 2 3 4 3. Tindak lanjut : Dibentuk tim monitoring dan evaluasi cabang koperasi simpan pinjam di kabupaten jombang

15% 30% 45% 60%

Meningkatnya Penerbitan Izin Persentase 40% 40% Meningkatnya Penerbitan Penerbitan Izin Usaha Persentase ∑ Koperasi yang mendapat rekomendasi Ijin Berdasarkan desk reviu Perubahan Renstra 2018 -2023 pada tanggal 26 Maret 2021 di Bappeda
Penerbitan Izin Usaha Simpan rekomendasi ijin Izin Usaha Simpan Pinjam Simpan Pinjam untuk rekomendasi ijin Usaha Simpan Pinjam 1. Permasalahan : Adanya kesulitan dalam mendata cabang koperasi simpan pinjam yang menajdi sasaran indikator
Usaha Simpan Pinjam untuk usaha koperasi untuk Koperasi Dengan Koperasi Dengan usaha koperasi ¬¬¬¬¬¬-------------------------------- x100% kinerja, karena data yang disajikan tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Masalah selanjutnya adalah kurangnya
Pinjam untuk Koperasi Simpan Pinjam Wilayah Keanggotaan Wilayah Keanggotaan Simpan Pinjam ∑ Koperasi yang belum berijin tenaga aparatur dinas yang menangani tugas lapangan.
Koperasi Dengan Dengan Wilayah Dalam Daerah Dalam Daerah 2. Dasar Perhitungan : 15 x 100% = 60 % untuk tahun 2022
Wilayah Keanggotaan Kabupaten/Kota Kabupaten/ Kota 40% 60% 25
Keanggotaan Dalam Dalam Daerah Ditargetkan 60% dari 25 Koperasi (15 koperasi) yg mendapatkan rekomendasi izin usaha nya, karena pada akhir
Daerah Kabupaten/ tahun 2020 ada pendirian cabang KSP PS di sejumlah 15 cabang, sehingga diasumsikan minimal 15 cabang KSPPS
Kabupaten/Kota Kota tersebut akan mendapatlan rekomendasi izin usaha koperasi nya
3. Tindak lanjut : Segera dibentuk tim khusus yang akan turun ke lapangan untuk melakukan pendataan khusus
jumlah cabang koperasi Simpan Pinjam serta di lakukan mapping koperasi khusus untuk KSP, KSU dan lain-lain
Target/TB selain Kopwan

1 2 3 4

15% 30% 45% 60%

Meningkatnya Fasilitasi Jumlah Koperasi 10 10 1:01 Meningkatnya Fasilitasi Fasilitasi Pemenuhan Jumlah Koperasi Berdasarkan desk reviu Perubahan Renstra 2018 -2023 pada tanggal 26 Maret 2021 di Bappeda
∑ Koperasi yang diverifikasi untuk mendapatkan
Fasilitasi Pemenuhan Izin yang difasilitasi Izin Pemenuhan Izin Usaha Izin Usaha Simpan yang difasilitasi Izin 1. Permasalahan : Kurangnya tenaga yang menangani pemberkasan dokumen dan pencatatan kelengkapan data yang
Rerkomendasi Ijin Usaha Simpan Pinjam
Pemenuhan Izin Usaha Simpan Usaha Simpan Simpan Pinjam dan Pinjam dan Pembukaan Usaha Simpan harus dipenuhi
Usaha Simpan Pinjam dan Pinjam Pembukaan Kantor Kantor Cabang, Cabang Pinjam 2. Dasar Perhitungan : Ditargetkan 10 koperasi dari 25 Koperasi yg mendapatkan rekomendasi izin usaha nya, karena
Pinjam dan Pembukaan Cabang, Cabang Pembantu dan Kantor Target/TB pada akhir tahun 2020 ada pendirian cabang KSP PS di setiap kecamatan, sehingga diasumsikan minimal 10 cabang
Pembukaan Kantor Kantor Cabang, Pembantu dan Kantor Kas Kas Koperasi Simpan 1 2 3 4 KSPPS tersebut akan mendapatlan rekomendasi izin usaha koperasi nya. tahun 2021 terealisasi 10 koperasi. untuk
Cabang, Cabang Cabang Koperasi Simpan Pinjam Pinjam untuk Koperasi tahun 2022 ditargetkan 5 koperasi.
10 5
Pembantu dan Pembantu dan untuk Koperasi dengan dengan Wilayah 3. Tindak lanjut : Meningkatkan akurasi data koperasi akan difasilitasi ijin usaha simpan pinjam koperasi
Kantor Kas Koperasi Kantor Kas Wilayah Keanggotaan Keanggotaan dalam
Simpan Pinjam Koperasi dalam Daerah Daerah
untuk Koperasi Simpan Pinjam
dengan Wilayah untuk Koperasi
Keanggotaan dalam dengan Wilayah
Daerah Keanggotaan
Cabang, Cabang Cabang Koperasi Simpan Pinjam Pinjam untuk Koperasi tahun 2022 ditargetkan 5 koperasi.
10 5
Pembantu dan Pembantu dan untuk Koperasi dengan dengan Wilayah 1 kop 2 kop 3 kop 5 kop 3. Tindak lanjut : Meningkatkan akurasi data koperasi akan difasilitasi ijin usaha simpan pinjam koperasi
Kantor Kas Koperasi Kantor Kas Wilayah Keanggotaan Keanggotaan dalam
Simpan Pinjam Koperasi dalam Daerah Daerah
untuk Koperasi Simpan Pinjam
dengan Wilayah untuk Koperasi
Keanggotaan dalam dengan Wilayah
Daerah Keanggotaan
Meningkatnya Program Persentase koperasi 40% 40% 2 Meningkatnya Program Pengawasan Persentase koperasi ∑ Koperasi yang melaksanakan RAT Tepat Waktu Berdasarkan desk reviu Perubahan Renstra 2018 -2023 pada tanggal 26 Maret 2021 di Bappeda
Pengawsan dan Pengawasan yang melaksanakan Pengawsan dan dan Pemeriksaan yang melaksanakan --------------------------------- x100% 1. Permasalahan : Banyaknya laporan keuangan yang format nya berbeda-beda antar koperasi serta pemahaman
pemeriksaan dan RAT tepat waktu pemeriksaan koperasi Koperasi RAT tepat waktu ∑ koperasi di Kab. Jombang pelaporan keuangan yang masih rendah
koperasi Pemeriksaan 40% 45% 2. Dasar Perhitungan : 384 x 100% = 45 % untuk tahun 2022
Koperasi 852
Ditargetkan 45% dari 852 Koperasi seluruh Jumlah koperasi di Kabupaten Jombang karena pada tahun 2021 koperasi
yang sudah melaksanakan RAT sebanyak 40% (349 koperasi) dengan adanya pembinaan bagi koperasi yang belum
melaksanakan RAT tahun buku 2021, maka diasumsikan tahun 2022 Koperasi yang dapat melaksanakan RAT Tahun
Target/TB
Buku 2021 meningkat 5%
3. Tindak lanjut : Telah tersusun Sistem Pengawasan Perkoperasian berbasis elektronik yang akan
1 2 3 4
diimplementasikan untuk koperasi percontohan. Serta adanya data ODS.

10% 20% 30% 45%

Meningkatnya Pemeriksaan Persentase koperasi 40% 40% Meningkatnya Pemeriksaan dan Persentase koperasi ∑ Koperasi yang Akuntabel Berdasarkan desk reviu Perubahan Renstra 2018 -2023 pada tanggal 26 Maret 2021 di Bappeda
Pemeriksaan dan dan yang akuntabel Pemeriksaan dan Pengawasan Koperasi, yang akuntabel ---------------------x100% 1. Permasalahan : Banyaknya laporan keuangan yang format nya berbeda-beda antar koperasi serta pemahaman
Pengawasan Pengawasan Pengawasan Koperasi, Koperasi Simpan ∑ koperasi di Kab. Jombang pelaporan keuangan yang masih rendah
Koperasi, KoperasiKoperasi, Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan 2. Dasar Perhitungan : 384 x 100% = 45 % untuk tahun 2022
Simpan Pinjam/UnitKoperasi Pinjam/Unit Simpan Pinjam Koperasi yang 852
Simpan Pinjam Simpan Pinjam Koperasi yang Wilayah 40% 45% Ditargetkan 45% dari 852 Koperasi seluruh Jumlah koperasi di Kabupaten Jombang karena
Koperasi yang Pinjam/Unit Wilayah Keanggotaannya Keanggotaannya dalam berdasarkan data realisasi tahun 2021 terdapat koperasi yang melaksanakan RAT sebesar 349 koperasi dari 851
Wilayah Simpan Pinjam dalam Daerah Daerah Kabupaten/ Target/TB koperasi (40%), maka diasumsikan tahun 2022 Koperasi yang dapat melaksanakan RAT Tahun Buku 2021 meningkat
Keanggotaannya Koperasi yang Kabupaten/ Kota Kota 5%
dalam Daerah Wilayah 1 2 3 4 3. Tindak lanjut : Telah tersusun Sistem Pengawasan Perkoperasian berbasis elektronik yang akan
Kabupaten/ Kota Keanggotaanny diimplementasikan untuk koperasi percontohan. serta adanya ODS.
a dalam Daerah 10% 20% 30% 45%
Kabupaten/
Meningkatnya Kota
Pengawasan Jumlah koperasi Meningkatnya Pengawasan kekuatan, Jumlah koperasi ∑ Koperasi yang diawasi Berdasarkan desk reviu Perubahan Renstra 2018 -2023 pada tanggal 26 Maret 2021 di Bappeda :
Pengawasan kekuatan, yang diawasi 50 kop 50 kop Pengawasan kekuatan, kesehatan, yang diawasi 50 kop 50 kop 1. Permasalahan : banyaknya jumlah koperasi yang harus diawasi tetapi sarana prasaran serta tenaga yang dapat
kekuatan, kesehatan, kekuatan, kesehatan, kemandirian, kemandirian, kekuatan, menunjang pelaksanaan pengawasan ke lapangan tidak mencukupi
kesehatan, kemandirian, kesehatan, ketangguhan serta ketangguhan serta kesehatan, 2. Dasar Perhitungan : Ditargetkan 50 Koperasi karena disesuaikan kemampuan sarana prasarana
kemandirian, ketangguhan kemandirian, akuntabilitas koperasi akuntabilitas koperasi kemandirian, serta tenaga yang dapat menunjang pelaksanaan pengawasan ke lapangan.
ketangguhan serta serta ketangguhan serta kewenangan Kabupaten/ kewenangan ketangguhan serta 3. Tindak lanjut : Telah tersusun Sistem Pengawasan Perkoperasian berbasis elektronik sehingga proses
akuntabilitas akuntabilitas akuntabilitas Kota Kabupaten/ Kota akuntabilitas Target/TB pengawasan lebih efektif
koperasi koperasi koperasi koperasi
kewenangan kewenangan kewenangan kewenangan 1 2 3 4
Kabupaten/ Kota Kabupaten/ Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota
Kota 1 1 1
10 kop 20 kop 35 kop 50 kop
sistem sistem sistem

Meningkatnya Program Persentase Koperasi 7% 20% 3 Meningkatnya Program Persentase Koperasi Jumlah Peserta Pemberdayaan dan Perlindungan Berdasarkan desk reviu Perubahan Renstra 2018 -2023 pada tanggal 26 Maret 2021 di Bappeda
Pemberdayaan dan Pemberdayaan yang mempunyai Pemberdayaan dan Pemberdayaan dan yang mempunyai Koperasi yang keanggotaannya dalam Daerah 1.Permasalahan : Jumlah peserta pemberdayaan dan perlindungan koperasi yang keanggotaannya dalam Daerah
Perlindungan dan usaha selain simpan Perlindungan Koperasi Perlindungan Koperasi usaha selain simpan (Kabupaten/Kota) Kab/Kota dari total jumlah koperasi saat ini kurang lebih 852 kop seharusnya terfasilitasi dalam kurun waktu 5 tahun.
Koperasi Perlindungan pinjam pinjam ----------------------------- x 100% (Jumlah koperasi) Sedangkan target tiap tahun dilaksanakan dari anggaran yang tersedia, sehingga target tiap tahun ditentukan dengan
Koperasi perhitungan berapa peserta yang difasilitasi pertahun dibagi dengan jumlah koperasi saat ini
2. Dasar Perhitungan : 178 x 100% = 20%
Target/TB 7% 20% 852
1 2 3 4 Jumlah Koperasi yang menjadi peserta tahun 2022 sebesar 178 Koperasi dibanding dengan jumlah seluruh Koperasi
5% 10% 15% 20% (data tahun 2022) sebesar 852 Koperasi
3.Tindak lanjut : Diresceduling dan dilaksanakan pada tribulan 4 yaitu 1) Kegiatan Pelatihan Akses Permodalan dan
Pengembangan Usaha Koperasi; 2) Temu Usaha Berbasis Koperasi

Meningkatnya Pemberdayaan Prosentase Koperasi 7% 7% Meningkatnya Pemberdayaan dan Prosentase Koperasi Berdasarkan desk reviu Perubahan Renstra 2018 -2023 pada tanggal 26 Maret 2021 di Bappeda
(Jumlah Jumlah Peserta Pemberdayaan dan
Pemberdayaan dan dan yang difasilitasi dan Pemberdayaan dan Perlindungan Koperasi yang difasilitasi dan 1. Permasalahan : Jumlah Koperasi yang menjadi peserta tahun 2021 sebesar 178 Koperasi dibanding dengan jumlah
Perlindungan Koperasi yang Keanggotaannya dalam
Perlindungan Perlindungan terlindungi Perlindungan Koperasi yang Keanggotaannya terlindungi seluruh Koperasi (data tahun 2022) sebesar 852 Koperasi
Daerah Kabupaten/Kota) ------------------
Koperasi yang Koperasi yang yang Keanggotaannya dalam Daerah 2. Dasar Perhitungan : 178 x 100% = 20%
-------------- x 100%
Keanggotaannya Keanggotaanny dalam Daerah Kabupaten/ Kota 852
(Jumlah Koperasi)
dalam Daerah a dalam Daerah Kabupaten/ Kota Jumlah Koperasi yang menjadi peserta tahun 2022 sebesar 178 Koperasi dibanding dengan jumlah seluruh Koperasi
Kabupaten/ Kota Kabupaten/ 7% 20% (data tahun 2022) sebesar 852 Koperasi
Kota Target/TB 3. Tindak lanjut : Diresceduling dan dilaksanakan pada tribulan 4 yaitu 1) Kegiatan Pelatihan Akses Permodalan dan
Pengembangan Usaha Koperasi; 2) Temu Usaha Berbasis Koperasi
1 2 3 4
5% 10% 15% 20%

Meningkatnya Pemberdayaan Jumlah Koperasi 20 kop 20 kop Meningkatnya Pemberdayaan Jumlah Koperasi 1. Jumlah Peserta Koperasi pelatihan akses 20 kop 20 kop Berdasarkan desk reviu Perubahan Renstra 2018 -2023 pada tanggal 26 Maret 2021 di Bappeda
Pemberdayaan Peningkatan yang di fasilitasi Pemberdayaan Peningkatan yang di fasilitasi permodalan & Pengembangan Usaha Koperasi ; 1. Permasalahan : Adanya keterlambatan pelaksanaan karena adanya recofusing anggaran. Jumlah dokumen hasil
Peningkatan Produktivitas, pemberdayaan Peningkatan Produktivitas, Nilai pemberdayaan 2. Jumlah Koperasi yang Mengikuti Temu Usaha ; monitoring dana bergiulir dan LPDB
Produktivitas, Nilai Nilai Tambah, Peningkatan 40 kop 40 kop Produktivitas, Nilai Tambah, Akses Pasar, Peningkatan 3. Jumlah dokumen Monev Permodalan Koperasi. 40 kop 40 kop 2. Dasar Perhitungan : Adanya keterlambatan pelaksanaan karena adanya recofusing anggaran, sesuai dengan
Tambah, Akses Akses Pasar, Produktivitas, Nilai Tambah, Akses Pasar, Akses Pembiayaan, Produktivitas, Nilai anggaran maka jumlah peserta koperasi pelatihan akses permodalan dan pengembangan usaha koperasi sebanyak
Pasar, Akses Akses Tambah, Akses Akses Pembiayaan, Penguatan Tambah, Akses 20 koperasi, jumlah koperasi yang mengikuti temu usaha sebanyak 40 koperasi, jumlah dokumen monev
Pembiayaan, Pembiayaan, Pasar, Akses 6 dok 6 dok Penguatan Kelembagaan, Kelembagaan, Penataan Pasar, Akses 6 dok 6 dok permodalan koperasi sebanyak 6 dok.
Penguatan Penguatan Pembiayaan, Penataan Manajemen, Manajemen, Pembiayaan, 3. Tindak lanjut : Diresceduling dan dilaksanakan pada tribulan 4 yaitu 1) Kegiatan Pelatihan Akses Permodalan dan
Kelembagaan, Kelembagaan, Penguatan Standarisasi, dan Standarisasi, dan Penguatan Target/TB Pengembangan Usaha Koperasi; 2) Temu Usaha Berbasis Koperasi . Diresceduling dan dilaksanakan pada tribulan 4
Penataan Penataan Kelembagaan, Restrukturisasi Usaha Restrukturisasi Usaha Kelembagaan, 1 2 3 4 Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Dana Bergulir
Manajemen, Manajemen, Penataan Koperasi Kewenangan Koperasi Kewenangan Penataan 20 kop 40 kop 40 kop 40 kop dan LPDB
Standarisasi, dan Standarisasi, Manajemen, Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota Manajemen, 20 kop 20 kop 20 kop 20 kop
Restrukturisasi dan Standarisasi, dan Standarisasi, dan 0 0 0 6dok
Usaha Koperasi Restrukturisasi Restrukturisasi Restrukturisasi
Kewenangan Usaha Koperasi Usaha Koperasi Usaha Koperasi
Kabupaten/Kota Kewenangan Kewenangan Kewenangan
Kabupaten/Kot Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota
Meningkatkan aProgram Persentase SDM 6% 6% 4 Meningkatkan Program Pendidikan Persentase SDM Berdasarkan desk reviu Perubahan Renstra 2018 -2023 pada tanggal 26 Maret 2021 di Bappeda
Pendidikan dan Pendidikan dan Koperasi yang Pendidikan dan latihan dan Latihan Koperasi yang 1. Permasalahan : Adanya keterlambatan pelaksanaan kegiatan PK2UKM karena PPKM Jawa- Bali sehingga
latihan Latihan Kompeten perkoperasian Perkoperasian Kompeten (Jumlah Peserta Pendidikan dan Latihan dilaksanakan tribulan 2 dan 3. Jumlah SDM koperasi yang ditingkatkan pemahaman dan pngetahuan
perkoperasian Perkoperasian Perkoperasian Bagi Koperasi yang Wilayah perkoperasian serta kapasitas dan kompetensi SDM koperasi dari jumlah koperasi saat ini kurang lebih 852
Keanggotaan dalam Daerah Kabupaten/Kota) 6% 3,3% seharusnya terfasilitasi dalam kurun waktu 5 tahun. Sedangkan target tiap tahun dilaksanakan dari anggaran yang
---------------------------------------------- x 100% tersedia sehingga target tiap tahun ditentukan dengan perhitungan berapa peserta yang terfasilitasi pertahun
(Jumlah Koperasi) X 4 dibagi jumlah koperasi saat ini x 4 (ketua, sekretaris, bendahara dan anggota /pengawas)
2. Dasar Perhitungan : 155 x 100% = 3.3%
3.408
Jumlah peserta pelatihan perkoperasian tahun 2022 sebanyak 155 koperasi dibanding dengan jumlah seluruh
Target/TB
1 2 3 4 koperasi (data tahun 2022) sebanyak 852 koperasi dikali 4 (pengurus, bendahara, pengawas dan anggota)
3. Tindak lanjut : Kegiatan PK2UKM dilaksanakan pada tribulan 2 dan 3
0,8% 1,6% 2,3% 3,3%

Meningkatnya Pendidikan dan Prosentase SDM Meningkatnya Pendidikan dan Latihan Prosentase SDM (Jumlah Peserta Pendidikan dan Latihan Berdasarkan desk reviu Perubahan Renstra 2018 -2023 pada tanggal 26 Maret 2021 di Bappeda
Pendidikan dan Latihan Koperasi yang Pendidikan dan Latihan Perkoperasian Bagi Koperasi yang Perkoperasian Bagi Koperasi yang Wilayah 1. Permasalahan : Adanya keterlambatan pelaksanaan kegiatan PK2UKM karena PPKM Jawa- Bali sehingga
Latihan Perkoperasian ditingkatkan Perkoperasian Bagi Koperasi yang Wilayah ditingkatkan Keanggotaan dalam Daerah Kabupaten/Kota) dilaksanakan tribulan 3 dan 4
Perkoperasian Bagi Bagi Koperasi Pemahaman dan Koperasi yang Wilayah Keanggotaan dalam Pemahaman dan ---------------------------------------------- x 100% 2. Dasar Perhitungan : 155 x 100% = 3.3%
Koperasi yang yang Wilayah Pengetahuan Keanggotaan dalam Daerah Kabupaten/ Pengetahuan (Jumlah Koperasi) X 4 3.408
6% 6% 6% 3,3%
Wilayah Keanggotaan Perkoperasian Serta Daerah Kabupaten/ Kota Kota Perkoperasian Serta Target/TB Jumlah peserta pelatihan perkoperasian tahun 2022 sebanyak 155 koperasi dibanding dengan jumlah seluruh
Keanggotaan dalam dalam Daerah Kapasitas dan Kapasitas dan 1 2 3 4 koperasi (data tahun 2022) sebanyak 852 koperasi dikali 4 (pengurus, bendahara, pengawas dan anggota)
Daerah Kabupaten/ Kabupaten/ Kompetensi SDM Kompetensi SDM 0,8% 1,6% 2,3% 3,3% 3. Tindak lanjut : Kegiatan PK2UKM dilaksanakan pada tribulan 2 dan 3
Kota Kota Koperasi Yang Lulus Koperasi Yang Lulus

Meningkatnya Peningkatan Jumlah SDM 200 200 Meningkatnya Peningkatan Jumlah SDM Jumlah Koperasi yang mengikuti pelatihan Berdasarkan desk reviu Perubahan Renstra 2018 -2023 pada tanggal 26 Maret 2021 di Bappeda
Pemahaman dan Pemahaman Koperasi yang kop kop Pemahaman dan Pemahaman dan Koperasi yang pengembangan SDM Koperasi. 1. Permasalahan : pada tribulan I masih dalam tahap koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
Pengetahuan dan ditingkatkan Pengetahuan Pengetahuan ditingkatkan 2. Dasar Perhitungan : 1) Jumlah peserta pelatihan akuntansi 50 Kop; 2) Jumlah peserta pelatihan agropolitan 50 kop;
Perkoperasian Serta Pengetahuan Pemahaman dan Perkoperasian Serta Perkoperasian Serta Pemahaman dan Target/TB 3) Jumlah peserta pelatihan PK2UKM 110 kop
Kapasitas dan Perkoperasian Pengetahuan Kapasitas dan Kapasitas dan Pengetahuan 1 2 3 4 3. Tindak lanjut : Kegiatan PK2UKM dilaksanakan pada tribulan 2 dan 3
Kompetensi SDM Serta Kapasitas Perkoperasian Serta Kompetensi SDM Kompetensi SDM Perkoperasian Serta 30 kop 30 kop 170 kop 221 kop 200
221 kop
Koperasi dan Kapasitas dan Koperasi Koperasi Kapasitas dan kop
Kompetensi Kompetensi SDM Kompetensi SDM
SDM Koperasi Koperasi Koperasi

II Meningkatnya usaha Persentase usaha 2,5% 2% II Meningkatnya usaha Persentase usaha Berdasarkan desk reviu Perubahan Renstra 2018 -2023 pada tanggal 26 Maret 2021 di Bappeda
mikro aktif mikro aktif mikro aktif mikro aktif 1. Permasalahan :Usaha Mikro merupakan kegiatan yang sangat dinamis sehingga pendampingan dan fasilitasi harus
Jumlah usaha mikro yang mengalami kenaikan
selalu bersinergi dengan stakeholder lainnya. Berdasarkan mapping dalam pendataan usaha mikro ada 6.262 um
pendapatan dan omset x 100%
2. Dasar Perhitungan : 190 x 100% = 3%
Jumlah usaha mikro
6.262
Jumlah Usaha mikro yang mengalami kenaikan pendapatan dan omset dibagi jumlah usaha mikro x 100%. Jumlah
Target/TB usaha mikro sesuai mapping pendataan tahun 2021 sebanyak 6.262 usaha mikro.
1 2 3 4 2,5% 3% 3. Tindak lanjut : Untuk Triwulan selanjutnya kegiatan dapat dilaksanakan sesuai target yang telah ditetapkan
0,30% 0,62% 2,2% 3%

Meningkatnya Program Persentase Usaha 2,5% 2,5% 5 Meningkatnya Program Program Persentase Usaha Berdasarkan desk reviu Perubahan Renstra 2018 -2023 pada tanggal 26 Maret 2021 di Bappeda
Program Pemberdayaan Mikro yang Pemberdayaan Usaha Pemberdayaan Usaha Mikro yang Jumlah UM yang meningkat omsetnya tahun n - 1. Permasalahan : a. Pelaku usaha mikro SDM masih rendah sehingga diperlukan peningkatan SDM pelaku usaha
Pemberdayaan Usaha meningkat Omset ( Menengah, Usaha Kecil, Menengah, Usaha meningkat Omset ( Jumlah UM yang meningkat omsetnya tahun n-1 mikro b. Sebagian besar
Usaha Menengah, Menengah, Berdaya) dan Usaha Mikro Kecil, dan Usaha Mikro Berdaya) ------------------------------ x 100% Jumlah UM di permasalahan pelaku usaha mikro di permodalan sehingga perlu support dari Pemerintah
Kabupaten Jombang
Meningkatnya Program Persentase Usaha 2,5% 2,5% 5 Meningkatnya Program Program Persentase Usaha Berdasarkan desk reviu Perubahan Renstra 2018 -2023 pada tanggal 26 Maret 2021 di Bappeda
Program Pemberdayaan Mikro yang Pemberdayaan Usaha Pemberdayaan Usaha Mikro yang Jumlah UM yang meningkat omsetnya tahun n - 1. Permasalahan : a. Pelaku usaha mikro SDM masih rendah sehingga diperlukan peningkatan SDM pelaku usaha
Pemberdayaan Usaha meningkat Omset ( Menengah, Usaha Kecil, Menengah, Usaha meningkat Omset ( Jumlah UM yang meningkat omsetnya tahun n-1 mikro b. Sebagian besar
Usaha Menengah, Menengah, Berdaya) dan Usaha Mikro Kecil, dan Usaha Mikro Berdaya) ------------------------------ x 100% Jumlah UM di permasalahan pelaku usaha mikro di permodalan sehingga perlu support dari Pemerintah
Usaha Kecil, dan Usaha Kecil, (UMKM) (UMKM) Kabupaten Jombang 2. Dasar Perhitungan : 190 x 100% = 2,5%
Usaha Mikro dan Usaha 2,5% 3% 6.262
(UMKM) Mikro (UMKM) Target/TB Berdasarkan data mapping tahun 2021 jumlah usaha mikro di Kabupaten Jombang sebesar 6.262 usaha mikro.
1 2 3 4 Peningkatan SDM Usaha Mikro Supaya pelaku usaha mikro mempunyai kompetensi dan daya saing
0,30% 0,62% 2,2% 3% 3. Tindak lanjut : Perlu dilakukan kegiatan untuk peningkatan SDM pelaku usaha mikro

Meningkatnya Pemberdayaan Persentase Usaha 4% 4% Meningkatnya Pemberdayaan Usaha Persentase Usaha Berdasarkan desk reviu Perubahan Renstra 2018 -2023 pada tanggal 26 Maret 2021 di Bappeda
Pemberdayaan Usaha Mikro Mikro yang telah Pemberdayaan Usaha Mikro yang Dilakukan Mikro yang telah Jumlah usaha mikro yang menjalin kemitraan : 1. Permasalahan : a. Pelaku usaha mikro SDM masih rendah sehingga diperlukan peningkatan SDM pelaku usaha
Usaha Mikro yang yang Dilakukan menjalankan Mikro yang Dilakukan Melalui Pendataan, menjalankan jumlah usaha mikro terfasilitasi kegiatan x 100% mikro b. Sebagian besar permasalahan pelaku usaha mikro di permodalan sehingga perlu support dari
Dilakukan Melalui Melalui Kolaborasi dengan Melalui Pendataan, Kemitraan, Kemudahan Kolaborasi dengan Pemerintah
Pendataan, Pendataan, mitra Kemitraan, Kemudahan Perijinan, Penguatan mitra 2. Dasar Perhitungan : 58 x 100% = 5%
Kemitraan, Kemitraan, Perijinan, Penguatan Kelembagaan dan Target/TB 1.144
1 2 3 4 4% 5%
Kemudahan Kemudahan Kelembagaan dan Koordinasi dengan Para Jumlah usaha mikro yang menjalin kemitraan (58 um) : jumlah usaha mikro terasilitasi (1.144 um) x 100% = 5%.
Perijinan, Penguatan Perijinan, Koordinasi dengan Para Pemangku Kepentingan 0 0 4% 5% Diharapkan agar pelaku usaha mikro mempunyai kompetensi dan daya saing.
Kelembagaan dan Penguatan Pemangku Kepentingan 3.Tindak lanjut : Perlu dilakukan kegiatan untuk peningkatan SDM pelaku usaha mikro
Koordinasi dengan Kelembagaan
Para Pemangku dan Koordinasi
Kepentingan dengan Para
Terlaksananya Pemangku
Pendataan Jumlah usaha mikro 6.262 6.262 Terlaksananya pendataan Pendataan potensi dan Jumlah usaha mikro Berdasarkan desk reviu Perubahan Renstra 2018 -2023 pada tanggal 26 Maret 2021 di Bappeda
pendataan potensi potensi dan yang didata um um potensi dan pengembangan usaha yang didata 1. Permasalahan : Banyaknya pelaku usaha mikro yang belum didata pasca pandemi Covid 19
Jumlah usaha mikro yang didata
dan pengembangan pengembangan pengembangan usaha mikro 2. Dasar Perhitungan : 5.000 um
usaha mikro usaha mikro mikro Jumlah usaha mikro yang di data tahun 2022 pasca pandemi covid 19 sebesar 5.000 um.
Target/TB 6.262 3.Tindak lanjut : Perlu dilakukan pendataan pasca pandemi Covid 19.
5.000 um
um
1 2 3 4

0 0 0 5.000 um

Meningkatnya Pemberdayaan Jumlah usaha mikro 40 um 40 um Meningkatnya Pemberdayaan Jumlah usaha mikro 1.Jumlah usaha mikro yang difasilitasi n/a 75 um Berdasarkan desk reviu Perubahan Renstra 2018 -2023 pada tanggal 26 Maret 2021 di Bappeda
Pemberdayaan Kelembagaan yang difasilitasi Pemberdayaan Kelembagaan Potensi yang difasilitasi pemberdayaan 1. Permasalahan : a. Kekurangan modal b. Sbanyak pelaku usaha mikro yang gulung tikar
Kelembagaan Potensi dan Pemberdayaan Kelembagaan Potensi dan Pengembangan Pemberdayaan 2. Dasar Perhitungan : Jumlah usaha mikro yang difasilotasi pemberdayaan, terdiri dari jumlah peserta yang mengikuti
Potensi dan Pengembangan dan Pengembangan Usaha Mikro 2. Jumlah pelaku usaha mikro yang mendapatkan pelatihan (75 um), Jumlah pelaku usaha mikro yang mendapatkan bantuan sosial uang yang direncanakan kepada
Pengembangan Usaha Mikro 2400 2279 Usaha Mikro bantuan individu dan kelompok (1069um). Karena wabah pandemi covid-19 yang berkepanjangan, Pemberlakuan PPKM
1069 um
Usaha Mikro um um n/a menghambat distribusi produk dan pemasaran
3.Tindak lanjut : Adanya support bantuan modal dari Pemerintah

Target/TB
1 2 3 4
0 0 75 um 75 um
0 0 500 um 1.069 um
Meningkatnya Program Persentase 6 Meningkatnya Program Persentase Berdasarkan desk reviu Perubahan Renstra 2018 -2023 pada tanggal 26 Maret 2021 di Bappeda
Pengembangan Pengembangan Peningkatan UM Pengembangan UMKM Pengembangan UMKM Peningkatan UM Jumlah UM yang meningkat Pendapatannya tahun n 1. Permasalahan : usaha mikro merupakan kegiatan yang sangat dinamis dalam menjalankan aktivitas usahanya
UMKM UMKM yang mengalami yang mengalami - jumlah UM yang meningkat pendapatan tahun 2. Dasar Perhitungan : 190 x 100% = 3%
peningkatan peningkatan kemarin --------------- 6.262
Pendapatan Pendapatan -------------------- x 100% Jumlah UM di Kabupaten Jumlah um yang meningkat pendapatannya tahun n - jumlah um yang meningkat pendapatannya tahun kemarin
2,50% 2,50% 2,50% 3%
Jombang dibagi jumlah um di Kabupaten Jombang. Koordinasi diperlukan untuk menetukan target sasaran usaha mikro yang
akan difasilitasi
Target/TB 3. Tindak lanjut : Koordinasi dengan Kecamatan melalui kegiatan musrenbang. Diadakan monitoring dan evaluasi
1 2 3 4 hasil pemeriksaan BPK terkait bantuan UM tahun sebelumnya
0,63% 1,25% 2% 3%
Meningkatnya Pengembangan Persentase usaha 10% 10% Meningkatnya Pengembangan Usaha Persentase usaha 10% 12% Berdasarkan desk reviu Perubahan Renstra 2018 -2023 pada tanggal 26 Maret 2021 di Bappeda
Pengembangan Usaha Mikro mikro Terfasilitasi Pengembangan Usaha Mikro dengan Orientasi mikro Terfasilitasi 1. Permasalahan :usaha mikro merupakan kegiatan yang sangat dinamis dalam menjalankan aktivitas usahanya
Usaha Mikro dengan dengan yang meningkat Mikro dengan Orientasi Peningkatan Skala yang meningkat Jumlah usaha mikro yang meningkat kualitasnya 2. Dasar Perhitungan : 24 x 100% = 12%
Orientasi Orientasi kualitasnya Peningkatan Skala Usaha Usaha Menjadi Usaha kualitasnya ------------------------------------- x 100%: jumlah usaha 200
Peningkatan Skala Peningkatan Menjadi Usaha Kecil Kecil mikro terfasilitasi kegiatan Jumlah usaha mikro yang meningkat kualitasnya dibagi jumlah usaha mikro terfasilitasi x100% . yaitu 24 um: 200 um
Usaha Menjadi Skala Usaha x 100%.= 12%. Koordinasi diperlukan untuk menetukan target sasaran usaha mikro yang akan difasilitasi
Usaha Kecil Menjadi Usaha 3. Tindak lanjut : Koordinasi dengan Kecamatan melalui kegiatan musrenbang. Diadakan monitoring dan evaluasi
Kecil Target/TB hasil pemeriksaan BPK terkait bantuan UM tahun sebelumnya
1 2 3 4
3% 6% 9% 12%

Meningkatnya Fasilitasi Usaha Jumlah usaha mikro 20 um 30 um Meningkatnya Fasilitasi Fasilitasi Usaha mikro Jumlah usaha mikro Berdasarkan desk reviu Perubahan Renstra 2018 -2023 pada tanggal 26 Maret 2021 di Bappeda
Fasilitasi Usaha mikro Menjadi yang difasilitasi Usaha mikro Menjadi Menjadi Usaha kecil yang difasilitasi Jumlah usaha mikro yang difasilitasi 1. Permasalahan :Keterbatasan SDM membuat koordinasi dan sosialisasi tidak dapat intensif
mikro Menjadi Usaha Usaha kecil Menjadi Usaha kecil Usaha kecil dalam dalam Pengembangan Menjadi Usaha kecil 2. Dasar Perhitungan : Jumlah usaha mikro yang difasilitasi yaitu 30 um. Juknis diperlukan sebagai dasar melaksakan
kecil dalam dalam dalam Pengembangan Produksi Produksi dan dalam kegiatan serta untuk arahan dalam mencapai target kinerja
Pengembangan Pengembangan Pengembangan dan Pengolahan, Pengolahan, Pengembangan Target/TB 30 usaha 3. Tindak lanjut : Melakukan penyusunan juknis fasilitasi bantuan usaha serta mensosialisasikan fasiltasi pemasaran
20 um
Produksi dan Produksi dan Produksi dan Pemasaran, SDM, serta Pemasaran, SDM, serta Produksi dan 1 2 3 4 mikro usaha mikro melalui pameran
Pengolahan, Pengolahan, Pengolahan, Desain dan Teknologi Desain dan Teknologi Pengolahan,
Pemasaran, SDM, Pemasaran, Pemasaran, SDM, Pemasaran, SDM,
serta Desain dan SDM, serta serta Desain dan serta Desain dan
Produksi dan Produksi dan Produksi dan Pemasaran, SDM, serta Pemasaran, SDM, serta Produksi dan mikro usaha mikro melalui pameran
Pengolahan, Pengolahan, Pengolahan, Desain dan Teknologi Desain dan Teknologi Pengolahan,
0 5 org 10 org 30 org
Pemasaran, SDM, Pemasaran, Pemasaran, SDM, Pemasaran, SDM,
serta Desain dan SDM, serta serta Desain dan serta Desain dan
Teknologi Desain dan Teknologi Teknologi

Jombang, 11 Januari 2022


Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
Kabupaten Jombang

Drs. MUNTHOLIP, M.Si


Pembina Utama Muda
NIP. 19651024 199403 1 008

Anda mungkin juga menyukai