Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat yang
telah di berikanNya, sehingga kami dapar merampungkan penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten
Barru Tahun Anggaran 2019.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan bentuk formal
pertanggungjawaban instansi Pemerintah dalam mencapai Visi, Misi
Saran dan kritikan yang konstruktif baik dalam bentuk lisan maupun tulisan yang
berkaitan dengan LAKIP ini sangat kami harapkan demi tercapainya kesempurnaan LAKIP Dinas
Pemberdayaan Masyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak ini.
Ucapa terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan LAKIP Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Barru, sehingga selesai
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dan semoga LAKIP ini dapat memberikan manfaat
kepada pihak terkait, khususnya bagi staf Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten
Barru.
JAMALUDDIN, S. Sos, MH
Pangkat : PembinaTk.I IV/b
NIP : 19710401 199203 1 010
i
IKHTISAR EKSEKUTIF
(Executive Summary)
ii
Realisasi Tingkat
Target Tingkat
capaian Target Realisasi capaian
Renstra capaian Realisasi
Indikator kinerja kinerja capaian kinerja
No. Sasaran tahun kinerja Predikat kinerja
Kinerja Utama tahun tahun kinerja Renstra
2016- tahun s/d 2019
2017 s/d 2019 2019 s/d
2021 2019
2018 2019
Rata-rata capaian kinerja 100% 100%
2 Meningkatny Persentase 85% 60% 80% 75% 94% berhasil 75% 88%
a BUMDesa/Lem
Keberdayaan baga Ekonomi
Masyarakat Masyarakat
Desa yang
berkembang
Cakupan 100% 100% 100% 90% 90% sangat 90% 90%
Lembaga berhasil
Kemasyarakat
yang
diberdayakan
Rata-rata capaian kinerja 92% 89%
3 Meningkatny Proporsi 100% 90% 100% 90% 90% berhasil 90% 90%
a Fokus Kontribusi
Prioritas Penanggulangan
Penanggulang Kemiskinan
an yang tepat
Kemiskinan Sasaran
Rata-rata capaian kinerja 90% 90%
4 Meningkatny Rasio Akseptor 74,9 70 71,5 69,29 97% sangat 69,29 93%
a Kualitas KB berhasil
Layanan KB
Rata-rata capaian kinerja 97% 93%
5 Meningkatny Rasio KDRT 0,005 0,012 0,011 0,33 100% sangat 0,33 100%
a kualitas berhasil
hidup dan
perlindungan
terhadap
perempuan
dan anak
Persentase 100% 80% 100% 85% 85% sangat 85% 85%
Perangkat berhasil
daerah yang
berperan aktif
dalam PUG
Jumlah Layanan 1 0 1 1 100% sangat 100% 100%
Terpadu berhasil
penanganan
perlindungan
Perempuan dan
anak yang
terbentuk
iii
Realisasi Tingkat
Target Tingkat
capaian Target Realisasi capaian
Renstra capaian Realisasi
Indikator kinerja kinerja capaian kinerja
No. Sasaran tahun kinerja Predikat kinerja
Kinerja Utama tahun tahun kinerja Renstra
2016- tahun s/d 2019
2017 s/d 2019 2019 s/d
2021 2019
2018 2019
6 Meningkatny Presentase 100% 95% 100% 95% 95% sangat 95% 95%
a ketersediaan Ketersediaan berhasil
unsur unsur dukungan ADM
yang Perkantoran,
mendukung sarana
operasional prasarana,
pelaksanaan peningkatan
tupoksi disiplin,
aparatur dan
peningkatankap
asitas SDM
aparatur secara
tepat waktu
iv
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ............................................................................................................ i
Ringkasan Eksekutif ................................................................................................... ii
Daftar Isi ..................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 6
A. Latar Belakang ............................................................................ 6
B Dasar Hukum ................................................................................ 7
C Struktur Organisasi ....................................................................... 9
D. Sumber Daya (RESOURCE) DPMDPPKBPPPA ....................... 14
E. Sistematika Laporan ..................................................................... 20
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah ....................................... 22
B. Program Kegiatan ......................................................................... 28
D. Penetapan Indikator Kinerja Utama ............................................. 32
E. Perjanjian Kinerja Tahun 2019..................................................... 33
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi ......................................................... 40
B. Evaluasi dan Analisis Kinerja ..................................................... 43
C. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Atau
Peningkatan/Penurunan Kinerja Serta Alternative Solusi Yang
Telah Dilakukan................................. ................................... 75
v
Bab. I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan perwujudan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan
pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah, berdasarkan suatu
sistem akuntabilitas yang memadai LAKIP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai Kinerja
dan alat pendorong terwujudnya good governance. Dalam perspektif yang lebih luas, maka
LAKIP berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik.
Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat setiap pemerintahan untuk
mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita–cita berbangsa dan bernegara.
Dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan akuntabel sebagaimana
diamanatkan dalam Ketetapan MPR No. XI/MPR/1998 dan Undang–undang No. 28 Tahun 2000
tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN, maka telah dikembangkan dan
diterapkan suatu sistem pertanggungjawaban penyelenggaraan negara melalui Peraturan Presiden
Republik Indonesia No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
vi
pembangunan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Barru telah menetapkan
Indikator Kinerja Utama (IKU). Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagaimana amanat Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei
2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama. IKU merupakan gambaran
mengenai tingkat pencapaian sasaran atau tujuan instansi pemerintah yang mengindikasikan
tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan
yang ditetapkan.
Mengacu pada hal tersebut bagi Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Barru, penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahunan Anggaran 2019
merupakan bagian dari pertanggungjawaban yang dinilai berdasarkan tolok ukur Rencana Kinerja
Tahunan yang mencakup Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Urusan Pengendalian
Penduduk dan KB, dan Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
B. DASAR HUKUM
Dasar hukum dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Dinas
Pemberdayaan Masyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Barru tahun 2019 yaitu :
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di
Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822);
2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2000 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan
Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor 75; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomr 47 ; Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286 );
4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4355 );
vii
5. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggungjawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400 );
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4437 ); sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang
– Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 );
7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
126; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140; Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578 );
9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman penyusunan dan penerapan
standar pelayanan minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
150; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585 );
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25;
Tambahan Lembaran Negara Republik Nomor 4614 );
11. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi;
12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014 tentang sistem akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah;
13. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 53 tahun 2014 Tentang Petunjuk teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Barru (Lembaran Daerah Kabupaten Barru Tahun
2016 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Barru Nomor 37);
15. Peraturan Bupati Barru nomor 46 tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Kedudukan,
Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa,
viii
Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan
Perlindungan Anak Kabupaten Barru
C. STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan peraturan Bupati Barru nomor 46 tahun 2016 tentang Susunan
Organisasi, Kedudukan, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Pemberdayaan
Masyarakat Dan Desa, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan
Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Barru, mempunyai tugas membantu
Bupati dalam memimpin dan melaksanakan urusan pemerintahan bidang Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak yang menjadi kewenangan daerah dan tugas
pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah berdasarkan pedoman yang ada
untuk kelancaran tugas.
Untuk menyelenggarakan Tugas Pokok tersebut di atas, Dinas Pemberdayaan
Masyarakat Dan Desa, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan
Perempuan Dan Perlindungan Anak mempunyai fungsi :
1. Merumuskan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak ;
4. Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait tugas dan fungsinya.
ix
1. Seksi Administrasi dan Evaluasi Perkembangan Desa;
2. Seksi Kelembagan Pemerintahan Desa dan Pengembangan SDM Aparat Desa; dan
3. Seksi Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Perdesaan dan Kerjasama Desa.
d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat :
1. Seksi Pengembangan Usaha Ekonomi Desa dan Pendayagunaan Sumber Daya
Alam dan Teknologi Perdesaan;
2. Seksi Pengembangan Partisipasi dan Ketahanan Masyarakat; dan
3. Seksi Kelembagaan dan Sosial Budaya Masyarakat.
e. Bidang Keluarga Berencana/Keluarga Sejahtera :
1. Seksi Advokasi, Penggerakan dan Informasi;
2. Seksi Kesehatan Reproduksi dan Pelayanan KB; dan
3. Seksi Ketahanan Keluarga
f. Bidang Pemberdayaan Perempuan :
1. Seksi Perlindungan Perempuan dan Anak;
2. Seksi Kesetaraan Gender ; dan
3. Seksi Penguatan dan Pengembangan Kelembagaan Perempuan
g. Unit pelaksana teknis dinas.
h. Kelompok jabatan fungsional.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa, Pengendalian Penduduk Dan
Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak memiliki
struktur organisasi sesuai Peraturan Daerah kabupaten Barru Nomor : 07 Tahun 2016
sebagaimana diagram dibawah ini :
x
STRUKTUR ORGANISASI
DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA, PENGENDALIAN
PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN BARRU
KEPALA DINAS
BA
BADPENASEHAT
KELOMPOK JABATAN SEKRETARIS
FUNGSIONAL
Adapun tugas pokok dan fungsi pada masing-masing Bidang pada Dinas
Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana,
Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak sebagai berikut :
1. Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan
dalam rangka penyelenggaraan dan koordinasi pelaksanaan subbagian perencanaan
dan kepegawaian, umum dan keuangan serta memberikan pelayanan administrasi
xi
dan fungsional kepada semua unsur dalam lingkungan Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak berdasarkan pedoman yang ada
untuk kelancaran tugas.
Sekretaris dalam melaksanakan tugas sebagaimana maksud di atas
menyelenggarakan fungsi :
a. Merumuskan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring
dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang Program;
b. Merumuskan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring
dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang Keuangan;
xii
mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan perumusan kebijakan
teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah,
membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan di bidang
Pemberdayaan Masyarakat berdasarkan pedoman yang berlaku untuk kelancaran
tugas
Bidang Pemberdayaan Masyarakat mempunyai fungsi :
a. Perumuskan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring dan
evaluasi pelaksanaan tugas di bidang Pengembangan Usaha Ekonomi Desa dan
Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Perdesaan;
xiii
5. Bidang Pemberdayaan Perempuan
mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan perumusan kebijakan teknis,
memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, membina,
mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan di bidang Pemberdayaan
Perempuan berdasarkan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.
Bidang Pemberdayaan Perempuan mempunyai fungsi :
a. Merumuskan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring dan
evaluasi pelaksanaan tugas di bidang Perlindungan Perempuan dan Anak;
Secara umum fungsi SDM aparatur menjadi lebih kompleks tidak sekedar fungsi
pengaturan, pengelolaan, dan pengendalian saja, akan tetapi lebih berorientasi pada
fungsi pemberdayaan (empowering), kesempatan (enabling), keterbukaan (democratic),
xiv
dan kemitraan (partnership) dalam pengambilan keputusan, pembuatan dan
pelaksanaan kebijakan dalam upaya pelayanan publik.
Kategori
Tingkat
No
Pendidikan Non PNS
PNS Non PNS
Penyuluhan
1 SMP Sederajat - 1 1
2 SMA Sederajat 2 3 16
3 D3 - - 1
4 S1 27 1 11
5 S2 6 - -
6 S3 - - -
JUMLAH 35 5 29
Sumber : Bagian Kepegawaian dan SDM Desember 2019
xv
Grafik Komposisi Pegawai Tahun 2019
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Berdasar atas gambar grafik atas, terlihat bahwa jumlah tingkat pendidikan paling
besar adalah golongan berpendidikan S1, ini menandakan bahwa ketersediaan sumber
daya manusia yang dimiliki Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa, Pengendalian
Penduduk Dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
Kabupaten barru dalam menjalankan tugas dan fungsinya dapat dikategorikan sudah
cukup tinggi namun masih membutuhkan perhatian khususnya dalam bidang kerjasama,
kedisiplinan dan target kinerja setiap pegawai sehingga dapat memberikan peningkatan
kinerja dalam rangka peningkatan dalam pelayanan bagi masyarakat.
L Jumlah
No Golongan P
1 Golongan II 5 6 11
2 Golongan III 6 12 18
3 Golongan IV 6 0 6
Sumber : Bagian Kepegawaian dan SDM Desember 2019
xvi
Berdasarkan tabel 1.2 di atas, maka umlah pegawai berdasarkan golongan pada
Dinas Pemberdayaan masyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tahun 2019 lebih banyak pada
Golongan III, yaitu 25 pegawai. Sementara Golongan IV berjumlah 19 pegawai dan
Golongan II berjumlah 11 pegawai.
Faktor lain yang sangat menentukan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
adalah sumber daya anggaran. Sumber Daya Anggaran digunakan sesuai rencana dan
prioritas program yang digunakan selama Anggaran dan Realisasi Pendanaan 2017-2019
adalah sebagai berikut ;
ALOKASI ANGGARAN
URAIAN 2018 2019
PENDAPATAN/BELANJA 8.408.366.178 2.032.043.208
BELANJA TIDAK LANGSUNG 2.140.243.912 2.032.043.208
BELANJA LANGSUNG 6.268.122.266 5.192.822.841
Belanja Pegawai 699.530.000 775.920.000
Belanja Barang dan Jasa 4.944.792.266 3.871.881.841
Belanja Modal 676.755.700 545.021.000
xvii
Sarana dan Prasarana
Dinas PMDPPKBP3A Kab. Barru
Kondisi
No Sarana dan Prasarana Jumlah
Baik Rusak
1. Tanah Ada - 6
2. Bangunan Gedung ✓ - 5
3. Kendaraan Roda 4 ✓ - 5
4. Kendaraan Roda Dua ✓ - 13
7. Lemari Perpustakaan ✓ - 1
8. Lemari Arsip ✓ - 5
9. Lemari Kaca ✓ - 1
22. PC Unit ✓ - 6
24. Printer ✓ - 1
xviii
Kondisi
No Sarana dan Prasarana Jumlah
Baik Rusak
26. Printer HP ✓ - 1
29. AC Unit ✓ - 1
36. Warless ✓ - 1
37. Blender ✓ - 1
38. Faximile ✓ - 1
xix
e. SISTEMATIKA LAPORAN
Berpedoman pada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja Dan tata cara reviu atas laporan kinerja,
muatan dokumen LAKIP tergambar dalam sistematika laporan, yang tersusun sebagai
berikut:
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan
kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued)yang
sedang dihadapi organisasi.
Bab II Perencanaan Kinerja
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang
bersangkutan.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran
kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut
dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut:
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi;
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika
ada);
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan;
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;
7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian pernyataan kinerja).
B. Realisasi Anggaran
xx
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang
telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen
Perjanjian Kinerja.
Bab IV Penutup
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta
langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan
kinerjanya.
Lampiran:
1) Perjanjian Kinerja
xxi
Bab. II PERENCANAAN KINERJA
A. Perencanaan Kinerja
xxii
Misi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016-2021 adalah :
1. Meningkatkan kecerdasan dan profesionalisme SDM.
2. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya pembangunan untuk kesejahteraan
masyarakat.
3. Menciptakan lingkungan yang kondusif.
4. Mengembangkan interkoneksitas sinergis antar wilayah di tingkat nasional, regional
dan internasional.
5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Berdasarkan misi Pemerintah Kabupaten Barru tahun 2016-2021 tersebut, tugas pokok
dan fungsi Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa, Pengendalian Penduduk Dan
Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Barru
sangat terkait dengan misi “ Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance)”.
Berdasarkan visi dan misi, Kabupaten Barru Tahun 2016-2021 maka Tujuan dan
Sasaran yang akan dicapai oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa, Pengendalian
Penduduk Dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
(DPMDPPKBP3A) adalah
1. Meningkatnya Kualitas penyelenggaraan pemerintah Desa/kel
Sedangkan sasaran yang ingin dicapai dari tujuan diatas adalah sebagai berikut :
1. Persentase desa/ kel yang difasilitasi dalam penyelenggaraan pemerintahan
Desa/Kel
2. Meningkatnya Keberdayaan Masyarakat Desa
Sedangkan sasaran yang ingin dicapai dari tujuan diatas adalah sebagai berikut :
1. Persentase BUMDesa/Lembaga Ekonomi Masyarakat yang berkembang
2. Cakupan Lembaga Kemasyarakat yang diberdayakan
xxiii
Sedangkan sasaran yang ingin dicapai dari tujuan di atas adalah sebagai berikut:
1. Rasio KDRT
2. Persentase Perangkat daerah yang berperan aktif dalam PUG
3. Jumlah Layanan Terpadu penanganan perlindungan Perempuan dan anak yang
terbentuk
6. Meningkatnya ketersediaan unsur unsur yang mendukung operasional
pelaksanaan tupoksi
Sedangkan sasaran yang ingin dicapai dari tujuan di atas adalah sebagai berikut:
1. Presentase Ketersediaan dukungan ADM Perkantoran, sarana prasarana,
peningkatan disiplin, aparatur dan peningkatankapasitas SDM aparatur secara
tepat waktu
Uraian tujuan dan sasaran jangka menengah pelayanan Dinas Pemberdayaan
Masyarakat Dan Desa, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana,
Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Barru pada periode
Tahun 2016-2021. secara rinci diuraikan pada tabel berikut :
Target Volume
INDIKATOR
KONDIS
NO TUJUAN SASARAN TUJUAN /
I 2016 2017 2018 2019 2020 2021
SASARAN
AWAL
1 Meningkatkan Persentase desa 1,82 3,64 27,27 30,91 34,5 38,1 41,82
Kemandirian Desa berstatus 5 8
dalam pelaksanaan swasembada
pemerintahan dan
pembangunan
Meningkatnya Persentase desa 100% 100% 100% 100% 100 100 100%
Kualitas yang mencapai % %
Pendampinga tertib adimistrasi
n
penyelenggara
an pemerintah
Desa
Meningkatnya Persentase 60% 65% 70% 75% 80% 85% 85%
keberdayaan BUMDesa/Lembag
masyarakat a Ekonomi
Desa Masyarakat yang
berkembang
Cakupan Lembaga 100% 100% 100% 100% 100 100 100%
Kemasyarakat yang % %
xxiv
Target Volume
INDIKATOR
KONDIS
NO TUJUAN SASARAN TUJUAN /
I 2016 2017 2018 2019 2020 2021
SASARAN
AWAL
diberdayakan
Meningkatkan Tingkat Capaian 100% 100% 100% 100% 100 100 100%
Efektifitas Rasio Efektifitas % %
Penanggulangan Penanggulangan
Kemiskinan Kemiskinan
Meningkatnya Proporsi Kontribusi 100% 100% 100% 100% 100 100 100%
Fokus Penanggulangan % %
Prioritas Kemiskinan yang
Penanggulang tepat Sasaran
an
Kemiskinan
2 Mengendalikan Total Fertility Rate 2,6 2,6 2,6 2,6 2,58 2,56 2,54
Pertumbuhan (TFR)
Penduduk
Jumlah Layanan 0 0 0 0 1 1 1
Terpadu
penanganan
perlindungan
Perempuan dan
anak yang terbentuk
4 Memenuhi Presentase
Dukungan Keterpenuhan
Operaional dukungan
pelaksanaan tugas operasional 100 100
100% 100% 100% 100% 100%
dan fungsi penyelenggaraan % %
Pemerintahan serta tugas dan fungsi
Pelaporan kinerja
dan keuangannya
Meningkatnya Presentase
ketersediaan Ketersediaan
unsur unsur dukungan ADM
yang Perkantoran, sarana
mendukung prasarana,
100 100
operasional peningkatan 100% 100% 100% 100% 100%
% %
pelaksanaan disiplin, aparatur
tupoksi dan
peningkatankapasita
s SDM aparatur
secara tepat waktu
xxv
4.1. Strategi dan Kebijakan
1. Strategi
xxvi
9. Memberikan akses di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, social
budaya, hukum, politik, dan teknologi bagi perempuan melalui
pemberdayaan perempuan di segala bidang.
10. Meningkatkan perlindungan terhadap perempuan dan anak melalui
penanganan bagi perempuan dan anak korban kekerasan.
11. Memulihkan perempuan dan anak korban tindak kekerasan dengan
reintegrasi sosial.
12. Mewujudkan pengarusutamaan hak-hak anak melalui peningkatan
advokasi dan sosialisasi kepada stakeholder dan masyarakat tentang
pemenuhan hak anak.
2. Kebijakan
Kebijakan merupakan pilihan terbaik untuk merealisasikan strategi
yang ditetapkan untuk pencapain tujuan dan sasaran organisasi.
Selanjutnya kebijakan dimaksud diterjemahkan lebih lanjut dalam bentuk
operasional berupa program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
kurun waktu 5 (lima) tahun.
Adapun kebijakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa,
Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan
Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Barru sebagai berikut :
1. Peningkatan kapasitas aparatur desa.
2. Peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat
3. Peningkatan kualitas pelayanan publik.
4. Mendorong tumbuhnya kelompok dan pembinaan kelembagaan
masyarakat Desa.
5. Peningkatan komitmen dan kepedulian stakeholder dalam pemenuhan
akses dan pelayanan untuk menunjang program KB.
6. Peningkatan koordinasi dalam rangka percepatan implementasi
kebijakan terkait perlindungan khusus kepada anak dan pencegahan
kekerasan terhadap perempuan.
27
7. Penguatan dan peningkatan peran lembaga penyedia layanan
perlindungan khusus anak dan kekerasan terhadap perempuan dalam
penanganan kasus.
28
5. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
1. Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi masyarakat Pedesaan
2. Pembinaan, Pelatihan dan Pelaksanaan HKG dan Rakerda PKK
3. Pembinaan dan Pemberdayaan Perempuan dan Kelompok Dasawisma
6. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam membangun Desa
1. Pelaksanaan Musyawarah Pembangunan Desa/Kelurahan
2. Pelaksanaan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat
7. Program Penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat
1. Percepatan implementasi kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Terpadu
(PIK-PAKET)
8. Program Keluarga Berencana
1. Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi bagi keluarga miskin
2. Promosi Pelayanan Khiba
3. Pembinaan Keluarga Berencana
4. Pengadaan Insentif Operasional PPKBD dan Sub PPKBD dan PKB Gaya
Baru
5. Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi (DAK)
6. Pelayanan KB Medis Operasi Pria
7. Pembentukan Kampung KB
8. Jambore Institusi Masyarakat
9. Rapat Kerja Daerah Program Kependudukan dan KB Nasional Tk.
Kabupaten Barru
10. Fasilitasi Bhaksos
9. Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Keluarga
1. Penyediaan Alat Kontrasepsi bagi keluarga miskin
10. Program Kesehatan Reproduksi Remaja
1. Advokasi dan KIE tentang Kesehatan reproduksi Remaja (KRR) dan Luar
Sekolah
2. Sosialisasi Pembentukan PIK KR Luar Sekolah
11. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR
1. Fasilitasi Kelompok masyarakat peduli KB
12. Program Pembinaan Pusat Informasi Dan Konseling Remaja
29
1. Pembinaan Pusat informasi danKonseling Remaja dalam / Luar sekolah
13. Program Penyuluhan Narkoba Pms Dan Hiv/Aids
1. Penyuluhan Narkoba PMS dan HIV/AIDS
14. Program Pembinaan Keluarga Sejahtera Dan Pemberdayaan Keluarga
1. Lomba Ketahanan dan Pemberdayaan Kelua rga BKB BKR dan BKL
2. Pelatihan tenaga Pendamping kelompok bina keluarga dikecamatan
3. Fasilitasi pembentukan dan pengembangan BKB HI
4. Lomba penulisan pidato dll tentang kependudukan
5. Pembinaan Kader BKB BKR BKL
15. Program Peningkatan Ketersediaan Data Dan Informasi Program KB
1. Sosialisasi Pendataan Keluarga
2. Pelaksanaan Pen dataan Keluarga (cetak formulir; insentif pendata;
monitoring)
3. Penyajian Data dan Informasi Pendataan Keluarga
4. Rakerda Koalisi Kependudukan
5. Penyusunan Grand Design Pengendalian Kuantitas Penduduk
16. Program Pembinaan PPKS
1. Sosialisasi PPKS
2. Pembinaan PPKS
3. Pengadaan Insentif Operasional Pengelola PPKS (Pusat Pelayanan
Keluarga Sejahtera)
17. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender
1. Advokasi dan Fasilitasi PUG bagi Penentu Kebijakan
2. Penguatan Kelembagaan Pengarusu tamaan Gender dan Anak
3. Workshop Analisis Data Gender
4. Penyusunan Profil Gender dan Anak
18. Program Peningkatan Peranserta dan Kesetaraan Gender dalam
Pembangunan
1. Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender
2. Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera
(P2WKSS)
3. Pelatihan Peningkatan Kapasitas Perempuan dalam pengambilan
30
keputusan
4. Sosialisasi Pendidikan Politik bagi Perempuan
5. Pelatihan Kepribadian dan Publik Speaking
19. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender
1. Sosialisasi dan Advokasi kebijakan Perlindungan Tenaga Kerja
2. Sosialisasi sistem pencatatan dan pelaporan KDRT
3. Penyusunan Propil perlindungan perempuan dan Anak
4. Pembinaan organisasi perempuan
20. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Anak
1. Pengembangan kelembagaan Anak
21. Program Peningkatan Keserasian Kebijakan dan Perlindungan Anak
1. Fasilitasi pengembangan terpadu Pemberdayaan Perempuan dan anak
(P2TP2A)
2. Penyebar luasan Informasi tentang Peranan dan Perlindungan terhadap
Gender dan Anak
3. Peningkatan kapasitas dan jari ngan kelembagaan pemberdayaan
Perempuan dan anak
22. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat
2. Penyediaan Jasa Komunikasi,Sumber daya Air dan Telpon
3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas
Operasional
4. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
5. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
6. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
7. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
8. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan
9. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah
10. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Kedalam Daerah
23. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara
1. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
2. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
31
3. Pengadaan Mebeulair
4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
5. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
6. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
7. Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubileir
24. Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur
1. Pendidikan dan Pelatihan Formal
2. Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan
3. Bimbingan Tehnis Inplementasi Peraturan Perundang-Undangan
25. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan capaian Kinerja
dan Keuangan
1. Penyusunan laporan, Capaian kinerja dan ihtisar Realisasi Kinerja SKPD
2. Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran
3. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
4. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
5. Penyusun RKA dan DPA
32
INDIKATOR KINERJA UTAMA
DINAS PMD,PPKB&PPPA 2019
PENANGGUNG SUMBER
NO SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET JAWAB DATA
33
Perjanjian Kinerja DPMDPPKBPPPA tahun 2019 disusun dengan
berdasarkan pada Rencana Kinerja Tahun 2019 memuat perjanjian antara Kepala
Dinas selaku pihak yang akan mencapai target-target kinerja dengan Bupati sebagai
atasan yang dibuat pada awal tahun. Adapun perjanjian kinerja Dinas
Pemberdayaan Masyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Barru Tahun 2019
adalah sebagai berikut :
Tabel 2.3.
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019
Anggaran
Indikator
No. Sasaran Target Program Kegiatan Anggaran (Rp) Perubahan
Kinerja
(Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Meningkatnya Persentase 100% Program Pembinaan dan 51.324.500,- 51.324.500,-
Kualitas desa/ kel yang pembinaan dan Penguatan
penyelenggara difasilitasi fasilitasi Penyelenggaraan
an pemerintah dalam pengelolaan ADD
Desa/kel penyelenggara adimistrasi desa
an
pemerintahan
Desa/Kel
Pembinaan dan 78.687.000,- 78.687.000,-
Penguatan
Penyelenggaraan
Dana Desa
Pelatihan 10.953.000,- 10.953.000,-
Aparatur
Pemerintah Desa
Dalam Bidang
Pengelolaan
Keuangan Desa
Fasilitasi 21.733.300,- 21.733.300,-
kerjasama desa
Pelatihan 17.906.800,- 17.906.800,-
Aparatur
Pemerintah Desa
dalam bidang
Pembangunan
Kawasan
Pedesaan
Program Penyusunan 18.422.000,- 18.422.000,-
Peningkatan Kerangka
Kapasitas Regulasi
Aparatur LKD/LKK
Pemerintah
Desa
34
Anggaran
Indikator
No. Sasaran Target Program Kegiatan Anggaran (Rp) Perubahan
Kinerja
(Rp.)
Penyusunan, 23.023.500- 23.023.500-
pendayagunaan
dan pembinaan
Profil Desa dan
Kelurahan
Evaluasi 91.954.941,- 91.954.941,-
Perkembangan
Desa/Kelurahan
Program Pelaksanaan
Peningkatan Musyawarah
Partisipasi Pembangunan
Masyarakat Desa/Kelurahan
dalam
membangun
Desa
Pelaksanaan
Bulan Bakti
Gotong Royong
Masyarakat
2 Meningkatnya Persentase 80 % Program Pelatihan 42.055.500,- 42.055.500,-
Keberdayaan BUMDesa/Le Pengembangan Keterampilan
Masyarakat mbaga Lembaga Manajemen
Desa Ekonomi Ekonomi BUMDES
Masyarakat Pedesaan
yang
berkembang
Pelatihan 27.092.000,- 27.092.000,-
Keterampilan
Usaha Industri
Kerajinan
Fasilitasi dan 8625500,- 8625500,-
Bimbingan Teknis
Pengelolaan Pasar
Desa
Program Pengembangan 28.768.000,- 28.768.000,-
Penguasaan dan dan Rekayasa
Pengembangan TTG dan
Aplikasi Teknologi Baru
Teknologi dan Pedesaan
Teknologi Baru
Pelaksanaan Gelar 39.166.000,- 54.524.000,-
TTG Nasional,
Pekan Inovasi
Desa, dan
Pameran Potensi
Desa
Cakupan 100% Program Pemberdayaan 54.824.000,- 54.824.000,-
Lembaga Peningkatan Lembaga dan
Kemasyarakat Keberdayaan Organisasi
yang Masyarakat masyarakat
diberdayakan Pedesaan Pedesaan
Pembinaan, 208.796.200,- 258.614.700,-
Pelatihan dan
Pelaksanaan HKG
35
Anggaran
Indikator
No. Sasaran Target Program Kegiatan Anggaran (Rp) Perubahan
Kinerja
(Rp.)
dan Rakerda PKK
Pembinaan dan 95.431.900,- 190.769.500,-
Pemberdayaan
Perempuan dan
Kelompok
Dasawisma
3 Meningkatnya Proporsi 100% Program Percepatan 243.366.000,- 302.586.500,-
Fokus Kontribusi Penanggulangan implementasi
Prioritas Penanggulanga kemiskinan kegiatan
Penanggulang n Kemiskinan berbasis Penanggulangan
an yang tepat pemberdayaan Kemiskinan
Kemiskinan Sasaran masyarakat Terpadu (PIK-
PAKET)
4 Meningkatnya Rasio Akseptor 71,50 Program Promosi 28.821.500,- 28.821.500,-
Kualitas KB Keluarga Pelayanan Khiba
Layanan KB Berencana
Pembinaan 148.396.000 148.396.000
Keluarga
Berencana
Pengadaan 655.926.000 655.920.000
Insentif
Operasional
PPKBD dan Sub
PPKBD dan PKB
Gaya Baru
Penyediaan 2.269.451.000 2.269.451.000
Pelayanan KB
dan Alat
Kontrasepsi
(DAK)
Fasilitasi Bhaksos 96.810.800 96.810.800
Penyediaan - 5.300.000
Pelayanan KB
dan Alat
Kontrasepsi
(Lanjutan)
Program Pelatihan tenaga 25.009.500 25.009.500
Pembinaan Pendamping
Keluarga Sejah kelompok bina
tera Dan keluarga
Pemberdayaan dikecamatan
Keluarga
5 Meningkatnya Rasio KDRT 0,011 Program Sosialisasi dan 12.651.600 12.651.600
kualitas hidup Penguatan Advokasi
dan Kelembagaan kebijakan
perlindungan Pengarusutamaa Perlindungan
terhadap n Gender Tenaga Kerja
perempuan
dan anak
Sosialisasi sistem 11.111.000 11.111.000
pencatatan dan
pelaporan KDRT
Workshop 8.539.900 20.099.900
36
Anggaran
Indikator
No. Sasaran Target Program Kegiatan Anggaran (Rp) Perubahan
Kinerja
(Rp.)
Analisis Data
Gender
Persentase 100% Program Pembinaan 85.693.400 85.693.400
Perangkat Peningkatan organisasi
daerah yang Peranserta dan perempuan
berperan aktif Kesetaraan
dalam PUG Gender dalam
Pemb.
Pendidikan dan 26.049.000 26.049.000
Pelatihan
Peningkatan
Peran Serta dan
Kesetaraan
Gender
Peningkatan 47.152.000 33.842.000
Peranan Wanita
menuju Keluarga
Sehat Sejahtera
(P2WKSS)
Jumlah 1 Program Peni Fasilitasi 38.563.000 38.563.000
Layanan ngkatan Kese pengembangan
Terpadu rasian terpadu
penanganan Kebijakan dan Pemberdayaan
perlindungan Perlindungan Perempuan dan
Perempuan dan Anak anak (P2TP2A)
anak yang
terbentuk
Program Pengembangan 77.214.000 94.883.600
Peningkatan kelembagaan
Kualitas Hidup Anak
dan
Perlindungan
An
6 Meningkatnya Presentase 100% Program Penyediaan Jasa 63.608.800 63.608.800
ketersediaan Ketersediaan Pelayanan Surat Menyurat
unsur unsur dukungan Administrasi
yang ADM Perkantoran
mendukung Perkantoran,
operasional sarana
pelaksanaan prasarana,
tupoksi peningkatan
disiplin,
aparatur dan
peningkatanka
pasitas SDM
aparatur secara
tepat waktu
Penyediaan Jasa 22.200.000 22.200.000
Komunikasi,Sum
ber daya Air dan
Telpon
Penyediaan Jasa 12.650.000 12.650.000
Pemeliharaan dan
Perizinan
Kendaraan Dinas
37
Anggaran
Indikator
No. Sasaran Target Program Kegiatan Anggaran (Rp) Perubahan
Kinerja
(Rp.)
Operasional
Penyediaan Jasa 9.600.000 9.600.000
Kebersihan
Kantor
Penyediaan Jasa 1.450.000 1.450.000
Perbaikan
Peralatan Kerja
Penyediaan 3.000.000 3.000.000
Komponen
Instalasi
Listrik/Peneranga
n Bangunan
Kantor
Penyediaan 485.000 485.000
Peralatan Rumah
Tangga
Rapat-Rapat 105.154.000 105.154.000
Koordinasi dan
Konsultasi Keluar
Daerah
Rapat-Rapat 15.817.000 15.817.000
Koordinasi dan
Konsultasi
Kedalam Daerah
Program Pengadaan 7.020.000 7.020.000
Peningkatan Perlengkapan
Sarana dan Gedung Kantor
Prasarana
Aparatur Negara
Pengadaan 21.000.000 21.000.000
Peralatan Gedung
Kantor
Pengadaan 12.500.000 12.500.000
Mebeulair
Pemeliharaan 7.800.000 7.800.000
Rutin/Berkala
Gedung Kantor
Pemeliharaan 30.000.000 30.000.000
Rutin/Berkala
Kendaraan
Dinas/Operasiona
l
Pemeliharaan 600.000 600.000
Rutin/Berkala
Peralatan Gedung
Kantor
Pemeliharaan 1.290.000 1.290.000
Rutin/Berkala
Meubileir
Meningkatnya Nilai cc Program Pendidikan dan 12.529.000 18.529.000
Akuntabilitas Akuntabilitas Peningkatan Pelatihan Formal
pelaporan penyelenggara Kapasitas
kinerja dan an urusan Sumber Daya
keuangan Pemerintahan Aparatur
38
Anggaran
Indikator
No. Sasaran Target Program Kegiatan Anggaran (Rp) Perubahan
Kinerja
(Rp.)
Bimbingan Tehnis 16.058.000 16.058.000
Inplementasi
Peraturan
Perundang-
Undangan
5.068.259.641, 5.192.822.841,
JUMLAH
- -
39
Bab. III AKUNTABILITAS KINERJA
Indikator Kinerja Kegiatan terdiri dari indikator input, output dan outcome untuk
Realisasi
Capaian kinerja = X 100%
Target
40
2. Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin
Realisasi Tingkat
Target Tingkat
capaian Target Realisasi capaian
Renstra capaian Realisasi
Indikator kinerja kinerja capaian kinerja
No. Sasaran tahun kinerja Predikat kinerja
Kinerja Utama tahun tahun kinerja Renstra
2016- tahun s/d 2019
2017 s/d 2019 2019 s/d
2021 2019
2018 2019
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Meningkatny Persentase desa/ 100% 100% 100% 100% 100% sangat 100% 100%
a Kualitas kel yang berhasil
penyelenggar difasilitasi
aan dalam
pemerintah penyelenggaraa
Desa/kel n pemerintahan
Desa/Kel
Rata-rata capaian kinerja 100% 100%
41
Realisasi Tingkat
Target Tingkat
capaian Target Realisasi capaian
Renstra capaian Realisasi
Indikator kinerja kinerja capaian kinerja
No. Sasaran tahun kinerja Predikat kinerja
Kinerja Utama tahun tahun kinerja Renstra
2016- tahun s/d 2019
2017 s/d 2019 2019 s/d
2021 2019
2018 2019
2 Meningkatny Persentase 85% 60% 80% 75% 94% berhasil 75% 88%
a BUMDesa/Lem
Keberdayaan baga Ekonomi
Masyarakat Masyarakat
Desa yang
berkembang
Cakupan 100% 100% 100% 90% 90% sangat 90% 90%
Lembaga berhasil
Kemasyarakat
yang
diberdayakan
Rata-rata capaian kinerja 92% 89%
3 Meningkatny Proporsi 100% 90% 100% 90% 90% berhasil 90% 90%
a Fokus Kontribusi
Prioritas Penanggulangan
Penanggulang Kemiskinan
an yang tepat
Kemiskinan Sasaran
Rata-rata capaian kinerja 90% 90%
4 Meningkatny Rasio Akseptor 74,9 70 71,5 69,29 97% sangat 69,29 93%
a Kualitas KB berhasil
Layanan KB
Rata-rata capaian kinerja 97% 93%
5 Meningkatny Rasio KDRT 0,005 0,012 0,011 0,33 100% sangat 0,33 100%
a kualitas berhasil
hidup dan
perlindungan
terhadap
perempuan
dan anak
Persentase 100% 80% 100% 85% 85% sangat 85% 85%
Perangkat berhasil
daerah yang
berperan aktif
dalam PUG
Jumlah Layanan 1 0 1 1 100% sangat 100% 100%
Terpadu berhasil
penanganan
perlindungan
Perempuan dan
anak yang
terbentuk
42
Realisasi Tingkat
Target Tingkat
capaian Target Realisasi capaian
Renstra capaian Realisasi
Indikator kinerja kinerja capaian kinerja
No. Sasaran tahun kinerja Predikat kinerja
Kinerja Utama tahun tahun kinerja Renstra
2016- tahun s/d 2019
2017 s/d 2019 2019 s/d
2021 2019
2018 2019
6 Meningkatny Presentase 100% 95% 100% 95% 95% sangat 95% 95%
a ketersediaan Ketersediaan berhasil
unsur unsur dukungan ADM
yang Perkantoran,
mendukung sarana
operasional prasarana,
pelaksanaan peningkatan
tupoksi disiplin,
aparatur dan
peningkatankap
asitas SDM
aparatur secara
tepat waktu
Sasaran : I
Meningkatnya Kualitas penyelenggaraan pemerintah Desa/Kel
43
1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2019
Persentase desa/ 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 % 100 100 %
kel yang % % % % % % % % % %
difasilitasi dalam
penyelenggaraan
pemerintahan
Desa/Kel
44
3. Perbandingan antara realisasi kinerja sampai tahun 2019 dengan target
Renstra 2016-2021
Realisasi
Indikator Kinerja Target 2016- Kinerja Capaian
Utama 2021 sampai dengan Kinerja
2019
Persentase desa/ kel yang 100% 100% 100%
difasilitasi dalam
penyelenggaraan
pemerintahan Desa/Kel
45
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban
keuangan desa di 40 desa se kabupaten Barru sesuai dengan undang
undang desa tahun 2014 dan Permendagri 20 Tahun 2018 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa dengan capaian 100 %
b. Terlaksannya Evaluasi Perkembangan Desa dengan indikator
tersedianya data profil desa dan kelurahan sebagai data dasar bersama
dalam manajemen pembangunan partisipatif mulai dari tingkat desa dan
kelurahan, sampai tingkat kecamatan, kabupaten/kota, Provinsi dan
Pusat/Nasional dengan capaian 100 %
- Permasalahan pada pencapaian indikator ini yaitu:
b) Kegiatan Evaluasi Perkembangan Desa lebih pada kegiatan seremonial
penyambutan tim penilai, sehingga ada kecendrungan aparat desa atau
masyarakat tergantung dari menang dan kalah saja setelah di bacakan
pemenangnya, tetapi keberlanjutan kegiatan tersebut belum optimal.
c) pengisian profil desa/kelurahan yang merefleksikan potensi dan
perkembangan pembangunan belum dilaksanakan secara akurat, tertib
dan berkesinambungan oleh desa.
d) bahwa pada saat sekarang ini perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan secara partisipatif hanya dilakukan dan di fasilitasi pada
level atau tingkat desa dan kelurahan saja belum menyentuh pada level
yang paling bawah yaitu level atau tingkat dusun/lingkungan.
46
perekonomian, keamanan lingkungan, pelayanan kesehatan,
indeks korupsi, dan lain-lain. Olah raga, kesenian, budaya,
kehidupan beragama bisa dimasukan kedalam penilaian,
c) Perlu strategi dan perencanaan yang lebih inovatif untuk
menggerakkan masyarakat dalam rangka meningkatkan
partisipasi gotong royong masyarakat, Pemahaman tentang
swadaya yang selama ini lebih mengarah pada partisipasi dana
perlu diperluas dengan swadaya dalam bentuk lain, sehingga
kegiatan rutin Lomba Desa/kel bisa memberi manfaat sebaik-
baiknya bagi masyarakat. Makin baik manfaat kegiatan Lomba
Desa/kel bagi masyarakat otomatis akan meningkatkan partisipasi
dan dukungan dari elemen masyarakat tanpa ada keterpaksaan.
d) Diperlukan proses pendampingan dan fasilitasi yang di mulai pada
level atau tingkat yang paling bawah yaitu tingkat
dusun/lingkungan, sehingga proses perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan secara partisipatif dengan sistem perencanaan dari
bawah (Buttom Up Planning) yang dilakukan oleh masyarakat
dapat tercapai.
47
Anggaran Realisasi %
Dana Desa
Pembinaan dan Penguatan
2 78.687.000 68.962.000 87,64
Penyelenggaraan Dana Desa
Pelatihan Aparatur
Pemerintah Desa dalam
3 10.953.000 10.953.000 100,00
Bidang Pengelolaan
Keuangan Desa
4 Fasilitasi Kerjasama Desa 21.733.300 18.022.800 82,93
Pelatihan Aparatur
Pemerintah Desa dalam
5 17.906.800 16.796.800 93,80
Bidang Pembangunan
Kawasan pedesaan
48
Sasaran : II
Meningkatnya Keberdayaan Masyarakat Desa
49
Lembaga Kemasyarakat yang diberdayakan” tahun 2019 dengan tahun 2018
dengan beberapa tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut :
Target Realisasi Capaian
Indikator
Kinerja Utama 2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019
Persentase 65% 70% 75% 80% 55% 60% 60% 75% 84,6 85,71 80,0 93,75
BUMDesa/Lem 2% % 0% %
baga Ekonomi
Masyarakat
yang
berkembang
Cakupan 100 100 100 100 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90%
Lembaga % % % %
Kemasyarakat
yang
diberdayakan
50
Realisasi
Target
Indikator Kinerja Kinerja Capaian
Renstra 2016-
Utama sampai Kinerja
2021
dengan 2019
Persentase 85 % 75% 88,24%
BUMDesa/Lembaga
Ekonomi Masyarakat
yang berkembang
Cakupan Lembaga 100% 90% 90%
Kemasyarakat yang
diberdayakan
51
telah terbentuk 40 Bumdesa di tiap desa, namun indikator untuk
berkembanganya Bumdesa belum mencapai target yang telah ditetapkan.
- Permasalahan pada pencapaian indikator ini yaitu:
a) Penentuan jenis usaha tidak mempertimbangan potensi yang ada di desa.
b) Tidak adanya jiwa kewirausahaan/ bisnis bagi pengelola bumdesa.
c) Pengelola Bumdesa menempatkan kegiatan ini sebagai pekerjaan
sampingan sehingga mereka tidak fokus dalam mengelola BUMDesa
d) Bumdes belum bisa berfungsi dengan baik disebabkan karena SDM
kepengurusan di tingkat desa yang belum maksimal dan terbatasnya
kreativitas bagi pengurus.
e) Terbatasnya teknologi Tepat Guna yang dapat diperkenalkan di tengah-
tengah masyakat
f) Keterbatasan instruktur dan SDM dalam bidang TTG
52
b) Tidak adanya metode baku yang dapat dijadikan pedoman dalam
pelaksanaan pelatihan
c) Tempat pelatihan yang kurang refresentatif
- Upaya pemecahannya antara lain :
a) berperan aktif LKD, BPD di dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi terhadap hasil – hasil pembangunan di Desa/Kelurahan
b) Perlu adanya metode baku yang dijadikan pedoman dalam
pelaksanaan pelatihan, sehingga proses pelatihan dapat lebih
berkesinambungan
8. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian kinerja.
Adapun Program yang dilaksanakan untuk mendukung capaian
kinerja dari indikator “Persentase BUMDesa/Lembaga Ekonomi Masyarakat
yang berkembang dan Cakupan Lembaga Kemasyarakat yang diberdayakan”
diperoleh dari pelaksanaan Program yaitu :
1. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan dengan indikator
Program cakupan desa/ kel yang mendapatkan pembinaan kelembagaan
ekonomi dengan Capaian 100%. Adapun realisasi anggaran dari program
dan kegiatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Anggaran Realisasi %
Program Pengembangan
I Lembaga Ekonomi 77.773.000 72.331.086 93,00
Pedesaan
Pelatihan Keterampilan
1 42.055.500 39.413.586 93,72
Manajemen BUMDES
Pelatihan Keterampilan
2 27.092.000 24.342.000 89,85
Usaha Industri Kerajinan
Fasilitasi dan Bimbingan
3 Teknis Pengelolaan Pasar 8.625.500 8.575.500 99,42
Desa
53
Anggaran Realisasi %
Program Penguasaan dan
Pengembangan Aplikasi
II 83.292.000 77.835.800 93,45
teknologi dan Teknologi
Baru
Pengembangan dan Rekayasa
1 TTG dan Teknologi Baru 28.768.000 23.495.000 81,67
Perdesaan
Pelaksanaan Gelar TTG
2 Nasional, Pekan Inovasi 54.524.000 54.340.800 99,66
Desa, Pameran Potensi Desa
Sasaran : III
Meningkatnya Fokus Prioritas Penanggulangan Kemiskinan
54
1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2019
55
Berdasarkan tabel tersebut diatas, “Proporsi Kontribusi Penanggulangan
Kemiskinan yang tepat Sasaran” pada tahun 2019 dari tahun 2016 sd Tahun
2019 Capaian Kinerjanya sebanyak 80%. Ini mengindikasikan bahwa target
yang telah ditetapkan pada indikator kinerja belum Tercapai sehingga masih ada
kendala yang perlu di benahi.
Realisasi
Indikator Kinerja Target 2016- Kinerja Capaian
Utama 2021 sampai dengan Kinerja
2019
Proporsi Kontribusi 100% 80% 80%
Penanggulangan
Kemiskinan yang tepat
Sasaran
56
10. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan
Kinerja
Dalam mencapai kinerja tersebut di atas, terdapat beberapa hal yang
mempengaruhi, diantaranya :
- Keberhasilan dalam pencapaian indikator kinerja diatas yaitu:
a. Terbinanya 59 Kelompok Masyarakat (POKMAS) penerima Pik Paket
b. Terbentuknya 7 Kelompok Baru Pokmas PIK Paket
- Permasalahan pada pencapaian indikator ini yaitu:
a. Masih kurangnya kepedulian anggota Pokmas untuk pengembalian dana
bergulir tersebut.
b. Adanya anggapan bahwa dana bergilir yang di berikan merupakan
bantuan pemerintah yang tidak perlu di kembalikan sehingga perputaran
uang di kelompok yang telah di bentuk mengalami kendala.
- Upaya pemecahannya antara lain :
a. Perlunya melakukan pendampingan secara intensif kepada Pokmas
sehingga anggota pokmas dapat melunasi kewajibannya.
57
Sasaran : III
Meningkatnya Kualitas Layanan KB
58
Target Realisasi Capaian
Indikator
Kinerja
2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019
Utama
Rasio 71,4 69 70 71,5 71,4 69 70 66,9 100 100% 100 94%
1 1 3 % %
Akseptor KB
Berdasarkan tabel tersebut diatas, indikator “Rasio Akseptor KB” pada tahun
2019 dari tahun 2016 sd Tahun 2018 Capaian Kinerjanya sebanyak 100%
Namun pada tahun 2019 jika dibanding dengan tahun sebelumnya capaian
menurun sebesar 94%. Capain ini didapat pada formulasi jumlah akseptor KB di
bagi Jumlah pasangan usia subur untuk lebih jelasnya terkait dengan capaian
rasio akseptor KB dapat dilihat pada Tabel dibawah ini:
Jumlah Akseptor KB
Rasio Akseptor KB: X 100%
Jumlah Pasangan Usia Subur
59
Realisasi
Indikator Kinerja Target 2016- Kinerja Capaian
Utama 2021 sampai dengan Kinerja
2019
Rasio Akseptor KB 74,9 66,93 89,36%
60
a. Melakukan pendataan PUS dengan peserta KB aktif dan memastikan
PUS baru terlayani
b. Melakukan pembinaan dan penyuliha kesehatan reproduksi wanita
remaja
c. Menggunakan PUS jangka panjang (Implan,IUD)
d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan KB melalui
optimalisasi fasilitasi pelayanan KB.
e. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam kepesertaan KB melalui
sosialisasi dan pendampingan kepada peserta KB aktif.
f. Penyediaan sarana dan prasarana serta jaminan ketersediaan alat dan
obat kontrasepsi yang memadai di setiap fasilitas kesehatan KB dan
jejaring pelayanan, serta pendayagunaan fasilitas kesehatan untuk
pelayanan KB.
g. Peningkatan jumlah dan penguatan kapasitas tenaga lapangan KB dan
tenaga kesehatan pelayanan KB, serta penguatan lembaga di tingkat
masyarakat untuk mendukung penggerakan dan penyuluhan KB
61
Anggaran Realisasi %
(PPKBD) dan Sub
PPKBD
Penyediaan Pelayanan
4 KB dan Alat 2.269.451.000 2.010.939.000 88,61
Kontrasepsi
5 Fasilitasi Baksos 96.810.800 90.961.800 93,96
Penyediaan Pelayanan
6 KB dan Alat 5.300.000 0 0,00
Kontrasepsi (Lanjutan)
Sasaran : V
Meningkatnya kualitas hidup dan perlindungan terhadap
perempuan dan anak
62
3. Jumlah Layanan Terpadu penanganan perlindungan Perempuan dan anak
yang terbentuk dengan persentase capaian 100% dengan Predikat sangat
berhasil
Adapun analisis pencapaian sasaran dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.
1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2019
ANALISIS CAPAIAN SASARAN
Jumlah KDRT
Rasio KDRT: X 100%
Jumlah Rumah Tangga
Tahun 2019 target Rasio KDRT yang ditetapkan 0,011 atau sebesar 5
kasus KDRT, Realisasi sebanyak 0,022 atau sebesar 9 Kasus yang ditangani
dengan tingkat capaian 100% dengan asumsi semua kasus KDRT tertangani
ehingga Predikat yang dicapai sangat berhasil.
Berdasarkan tabel tersebut di atas, target kinerja yang ditetapkan dari
indikator “Rasio Akseptor KB” Untuk tahun 2019 target yang ditetapkan
sebanyak 5 Kasus KDRT yang ditangani. Sehingga target yang ditetapkan
sebanyak 5 : 41.273 X 100% : 0,011, capaian Kasus yang ditangani tahun
2019 sebanyak 9 Kasus yang ditangani dengan rasio sebanyak:
9/41.273x100% : 0,022 sehingga Tingkat Capaian 100%,
untuk Indikator Persentase Perangkat daerah yang berperan aktif
dalam PUG berdasarkan tabel diatas dengan capain 100% ini dicapai karena
63
setiap OPD pada saat pengangaran kegiatan setiap tahunnya sudah
mencerminkan Pengarusutamaan gender sehingga dalam capaian tinggal
melakukan peningkatan dari tahun tahun sebelumnya.
Untuk Indikator Jumlah Layanan Terpadu penanganan perlindungan
Perempuan dan anak yang terbentuk capainya 100 % ini diperoleh karena
terbentuknya lembaga P2TP2A yang berfungsi sebagai wadah
pengaduan dan penanganan perlindungan perempuan dan anak korban
kekerasan
Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja indikator tahun 2019
dengan tahun 2018 dengan beberapa tahun terakhir dapat dilihat pada tabel
berikut :
Rasio KDRT 0,02 0, 0,01 0,01 0,02 0, 0,01 0,02 100 100
100% 100%
4 017 4 1 4 017 4 2 % %
Persentase 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100% 100 100%
Perangkat % % % % % % % % % %
daerah yang
berperan aktif
dalam PUG
Jumlah Layanan 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 100%
Terpadu
penanganan
perlindungan
Perempuan dan
anak yang
terbentuk
Berdasarkan tabel tersebut diatas, indikator “Rasio KDRT” dari tahun 2016 sd
Tahun 2018 Capaian Kinerjanya sebanyak 100% karena semua kasus KDRT
yang terjadi ditangani semua oleh pihak yang terkait, berdasarkan target yang
telah ditetapkan bahwa untuk tahun 2016 target Kasus KDRT yang ditangani
sebanyak 7 Kasus dari 7 kasus yang ada sehingga capaiannya 100%, untuk tahun
2018 target kasus yang ditangani sebanyak 7 kasus dan yang tertangani sebanyak
7 Kasus sehingga capaianya 100 % Namun pada tahun 2019 jika dibanding
dengan tahun sebelumnya capaian meningkat dari target yang ditetapkan 5 kasus
64
dengan capain kasus KDRT yang ditangani sebanyak 9 kasus dan ditangani
semua, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Capaian kasus KDRT yang tertangani dari Tahun 2017 sd 2019
No Uraian 2017 2018 2019
1 Jumlah KDRT 7 7 9
Jumlah Rumah Tangga 42.000 41.070 41.273
2
3 Rasio KDRT % 0,17 0.02 0.022
65
Realisasi Kinerja
Target Capaian
Indikator Kinerja Utama sampai dengan
2016-2021 Kinerja
2019
Rasio KDRT 0,005 0,022 100%
66
b. Adanya komitmen kepala daerah untuk menjadikan Kab. Barru sebagai
Kota Layak Anak
c. Adanya komitmen Bupati Barru untuk mendukung program yang
responsif gender;
- Permasalahan pada pencapaian indikator ini yaitu:
a. banyak masyarakat korban tindak kekerasan merasa malu untuk
melaporkan ke pihak berwewenang. sehingga kasus KDRT semakin
meningkat.
b. Tingginya pengaruh negative media terhadap pembentukan kepribadian
anak.
c. Tidak adanya sarana yang mendukung kegiatan P2TP2A
d. Masih lemahnya kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender
dan perlindungan anak
e. Masih rendahnya keterlibatan gender dalam pembangunan
f. Dalam pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan. masih terjadi
kesenjangangender di berbagai bidang kehidupan.
- Upaya pemecahannya antara lain :
a. memfungsikan lembaga P2TP2A sebagai wadah pengaduan dan
penanganan perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan.
b. Menjalankan Peraturan perundang-undangan secara konsekuen untuk
menjamin dan melindungi hak-hak perempuan dan anak. termasuk
memberikan perlindungan bagi perempuan dan anak dari tindak
kekerasan. diskriminasi. dan eksploitasi.
c. Mengoptimalkan data pembangunan yang terpilah menurut jenis
kelamin. sehingga tidak sulit dalam menemukenali masalah-masalah
gender yang ada.
a. SKPD harus menguasai terkait dengan Pocal Point
67
1. Program Penguatan Kelembagaan Pengasuutamaan Gender dengan indikator
Program Jumlah Kasus KDRT dengan target 5 Kasus dengan realisasi 9 kasus
yang ditangani capaiannya 100 % dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Anggaran Realisasi %
I Program Penguatan
Kelembagaan Pengasuutamaan 109.456.000 65.807.912 60,12
Gender
1 Sosialisasi dan Advokasi
Kebijakan Perlindungan Tenaga 12.651.600 0 0,00
Kerja
2 Sosialisasi Sistem Pencatatan dan
11.111.000 9.441.500 84,97
Pelaporan KDRT
3 Pembinaan Organisasi Perempuan 85.693.400 56.366.412 65,78
Anggaran Realisasi %
Program Peningkatan Peran
II Serta dan Kesetaraan Jender 59.891.000 30.047.000 50,17
dalam Pembangunan
Pendidikan dan Pelatihan
1 peningkatan peran serta dan 26.049.000 25.989.000 99,77
Kesetaraan Jender
Peningkatan Peran Wanita
2 Menuju Keluarga Sehat dan 33.842.000 4.058.000 11,99
Sejahtera
Anggaran Realisasi %
Program Peningkatan
III Keserasian Kebijakan dan 38.563.000 38.201.000 99,06
Perlindungan Anak
Fasilitasi Pengembangan terpadu
1 38.563.000 38.201.000 99,06
Pemberdayaan Perempuan dan
68
Anak (P2TP2A)
Anggaran Realisasi %
Program Peningkatan Kualitas
IV 94.883.600 90.162.800 95,02
Hidup dan Perlindungan Anak
Pengembangan Kelembagaan
1 94.883.600 90.162.800 95,02
Anak
Sasaran : V
Meningkatnya ketersediaan unsur unsur yang mendukung
operasional pelaksanaan tupoksi
69
INDIKATOR KINERJA Capaian
Target Realisasi
UTAMA Kinerja (%)
peningkatankapasitas SDM
aparatur secara tepat waktu
Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja indikator tahun 2019
dengan tahun 2018 dengan beberapa tahun terakhir dapat dilihat pada tabel
berikut :
Presentase 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100% 100 100%
% % % % % % % % % %
Ketersediaan
dukungan ADM
Perkantoran, sarana
prasarana,
peningkatan
disiplin, aparatur
dan
peningkatankapasit
as SDM aparatur
secara tepat waktu
70
3. Perbandingan antara realisasi kinerja sampai tahun 2019 dengan target
Renstra 2016-2021
Perbandingan antara Realisasi kinerja Tahun 2019 dengan target Renstra
2016-2021 Pada indikator “Presentase Ketersediaan dukungan ADM
Perkantoran, sarana prasarana, peningkatan disiplin, aparatur dan
peningkatankapasitas SDM aparatur secara tepat waktu” adalah indikator kinerja
bersifat kumulatif, sehingga realisasi kinerja sampai dengan tahun 2019 adalah
realisasi kinerja yang diperoleh pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2019.
Adapun perbandingan antara realisasi kinerja dari indikator “Presentase
Ketersediaan dukungan ADM Perkantoran, sarana prasarana, peningkatan
disiplin, aparatur dan peningkatankapasitas SDM aparatur secara tepat waktu”
sampai tahun 2019 dengan target renstra 2016-2021 dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Realisasi
Indikator Kinerja Target 2016- Kinerja Capaian
Utama 2021 sampai dengan Kinerja
2019
Presentase Ketersediaan 100% 100% 100%
dukungan ADM
Perkantoran, sarana
prasarana, peningkatan
disiplin, aparatur dan
peningkatankapasitas
SDM aparatur secara
tepat waktu
71
1. Terlaksananya pembayaran jasa surat menyurat, Terlaksananya
penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air, listrik dan telepon,
penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan, penyediaan
jasa kebersihan kantor, penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja,
penyediaan komponen dan instalasi listrik/penerangan bangunan
kantor, penyediaan peralatan rumah tangga, penyediaan bahan bacaan
dan peraturan perundang-undangan, rapat-rapat koordinasi dan
konsultasi keluar daerah, rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke
dalam daerah, , dengan tingkat capaian target sebesar 100 %.
2. Terlaksananya pengadaan perlengkapan gedung kantor, pengadaan
peralatan gedung kantor, pengadaan meubileur, pemeliharaan
rutin/berkala gedung kantor, pemeliharaan rutin/berkala kendaraan
mobil jabatan, pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor,
pemeliharaan rutin/berkala muebileur, monitoring, evaluasi dan
pelaporan dengan capaian target sebesar 100%.
3. Terlaksananya sosialisasi peraturan perundang-undangan dan
bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan
sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketarmpilan
melalui sosialisasi dan bimtek dengan capaian target sebesar 100%.
72
f) Pendidikan dan pelatihan yang ditawarkan oleh instansi lembaga
tidak sesuai dengan kebutuhan dalam peningkatan kemampuan
manajerial dan tehnis apatur
- Upaya pemecahannya antara lain :
a) Perlunya mengikutsertakan pegawai yang membidangi dalam
pelatihan khususnya penatausahaan barang milik daerah dan
kearsipan
b) Perlunya melengkapi sarana dan prasarana penunjang
kelancaran proses tertib administrasi dan keuangan.
c) Perlunya suatu rencana kegiatan disusun berdasarkan dokumen
perencanaan yang ada diatasnya.
d) Perencanaan program dan anggaran disusun harus berbasis
kinerja berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, partisipatif,
efisiensi dan efektifitas, rasional dan terukur.
e) Perlunya dilakukan monitoring, evaluasi dan pengendalian
program/kegiatan secara lebih intensif.
f) Perlunya koordinasi antara Dinas PMD, PPKB & PPPA dengan
institusi/lembaga pelaksana pendidikan dan pelatihan tentang
pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan dalam upaya
peningkatan kemampuan manajerial dan tehnis aparatur Dinas
PMD, PPKB & PPPA
5. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Adapun Program yang dilaksanakan untuk mendukung capaian kinerja
diatas diperoleh dari pelaksanaan Program yaitu :
1. Program Pelayanan Administrasi dengan indikator Program Cakupan
Kebutuhan Adimistrasi yang terpenuhi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Anggaran Realisasi %
I Program Pelayanan
233.964.800,00 209.058.704,00 89,35
Administrasi Perkantoran
1 Penyediaan Jasa Surat
63.608.800 63.608.800 100,00
Menyurat
2 Penyediaan Jasa komunikasi
22.200.000 8.516.692 38,36
Suberdaya Air dan Listrik
73
3 Penyediaan Jasa
Pemeliharaan dan Perizinan 12.650.000 6.142.812 48,56
Kendaraan
4 Penyediaan Jasa Kebersihan
9.600.000 9.600.000 100,00
Kantor
5 Penyediaan Jasa Perbaikan
1.450.000 1.450.000 100,00
Peralatan Kerja
6 Penyediaan Komponen
Instalasi Listrik/Penerangan 3.000.000 2.076.900 69,23
Bangunan Kantor
7 Penyediaan Peralatan Rumah
485.000 485.000 100,00
Tangga
8 Rapat-Rapat Koordinasi
105.154.000 103.606.500 98,53
Konsultasi ke Luar Daerah
9 Rapat-Rapat Koordinasi dan
15.817.000 13.572.000 85,81
Konsultasi ke Dalam Daerah
74
Anggaran Realisasi %
II Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya 34.587.000 23.985.000 69,35
Aparatur
1 Pendidikan dan Pelatihan
18.529.000 18.152.000 97,97
Formal
2 Bimbingan Teknis
Implementasi Peraturan 16.058.000 5.833.000 36,32
Perundang-Undangan
Dari hasil analisis permasalahan tersebut di atas, maka yang menjadi kendala
Perlindungan Anak Kabupaten Barru dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya
adalah :
BIDANG URUSAN /
INDIKATOR KINERJA
PERMASALAHAN FAKTOR –FAKTOR PENENTU
NO PENYELENGGARAAN
KEBERHASILAN
PEMERINTAH
DAERAH
75
(LPM) • belum optimalnya pembinaan optimal melalui peningkatan
secara langsung oleh kapasitas pemberdayaan LPM
pemerintah daerah terhadap
LPM
Rata-rata jumlah kelompok Masih rendahnya kelompok Pembinaan terhadap PKK agar
7.3
binaan PKK binaan pada setiap desa meningkatkan kelompok binaan
• Fasilitasi LSM
• meningkatkan kegiatan
masih lemanya pengawasan
7.4 Presentase LSM Aktif pembinaan dalam bentuk bintek
terhadap aktivitas LSM
- peningkatan SDM
• melakukan pemantauan
• Masih rendahnya kinerja LPM
dalam pelayanan terhadap • Fasilitasi penguatan peran dan
Presentase LPM pelaksanaan pembangunan fungsi LPM dalam
7.5 Berprestasi desa/kelurahan pembangunan desa/kelurahan
• Belum adanya indikator • Penetapan Indikator penilaiaan LPM
penilaian terhadap LPM berprestasi
berprestasi
Masih rendahnya kapasitas SDM
Meningkatkan pembinaan/
7.6 Presentase PKK aktif Kader PKK, utamanya Kader
supervisi terhadap Kader PKK
PKK di tingkat desa/kelurahan
Masih rendahnya kapasitas SDM Meningkatkan kapasitas SDM kader
7.7 Presentase Posyandu aktif Kader dan masih terbatasnya dan menyiapkan sarana dan
sarana dan prasarana Posyandu prasarana yang memadai
• Belum optimalnya partisipasi
masyarakat terhadap program • Optimalisasi program
Swadaya Masyarakat pemberdayaan masyarakat masyarakat terhadap
7.8 terhadap Program • Menurunnya Nilai gotong pemberdayaan masyarakat
pemberdayaan masyarakat royong dan swadaya • Mendorong peningkatan dan
masyarakat terhadap program swadaya masyarakat
pemberdayaan
Persentase Perangkat Belum ada regulasi yang mengatur Terbentuknya regulasi terkait peran aktif
8.3
Daerah (Dinas/Badan) yang terkait keterlibatan peran aktif perangkat daerah melalui kampung KB
76
berperan aktif dalam perangkat daerah terhadap kampung
pembangunan Daerah KB - masih kurangnnya intervensi
melalui Kampung KB program perangkat daerah terhadap
kampung KB
Persentase Perangkat
Daerah (Dinas/Badan) yang
Belum tersusunya dan
menyusun dan Penyusunan dan pemanfaatan Rencana
8.4 termanfaatkannya Rencana Induk
memanfaatkan Rancangan Induk Pengendalian Penduduk
Pengendalian Penduduk
Induk Pengendalian
Penduduk
Jumlah kerjasama
Belum ada regulasi yang mengatur
penyelenggaraan
terkait kerjasama penyelenggaraan
pendidikan formal, non Mou antara Dinas Pendidikan dan
8.7 pendidikan formal, non formal dan
formal, dan informal yang PMD,PPKB,P3A
informal yang melakukan pendidikan
melakukan pendidikan
kependudukan
kependudukan
• Masih rendahnya kesadaran ber
Rata-rata jumlah anak per KB Melakukan pembinaan dan penyuluhan
8.8
keluarga • Masih kurangnya partisipasi tokoh kesehatan reproduksi wanita dan remaja
agama dalam penyuluhan KB
77
menggunakan Alat
Kontrasepsi Modern
Persentase Penggunaan PUS masih didominasi oleh
Menggunakan PUS jangka panjang
8.14 Kontrasepsi Jangka Panjang penggunaan Alat kontrasepsi Jangka
(Implan,IUD)
(MKJP) Pendek - masih kurangnya sosialisasi
Persentase tingkat
Efek samping dari penggunaan Alat Peningkatan KIE (Komunikasi Informasi
8.15 keberlangsungan pemakaian
Kontrasepsi Edukasi ) terhadap masyarakat
kontrasepsi
• Upaya promosi kesehatan ibu
dan anak melalui kelompok
kegiatan masyarakat masih
minim
Cakupan anggota Bina • Penyiapan tenaga pendamping
Peningkatan KIE (Komunikasi Informasi
8.16 Keluarga Balita (BKB) ber- kelompok bina keluarga masih
Edukasi ) terhadap masyarakat
KB belum memadai.
• Pengkajian dan pengembangan
model operasional BKB-
Posyandu-PADU belum
terkoordinasi
• Upaya promosi kesehatan ibu
dan anak melalui kelompok
kegiatan masyarakat masih
minim
Cakupan anggota Bina • Penyiapan tenaga pendamping
Peningkatan KIE (Komunikasi Informasi
8.17 Keluarga Remaja (BKR) kelompok bina keluarga masih
Edukasi ) terhadap masyarakat
ber-KB belum memadai.
• Pengkajian dan pengembangan
model operasional BKB-
Posyandu-PADU belum
terkoordinasi
78
didayagunakan Perangkat didayagunakan mengurusi beberapa desa/kelurahan
Daerah KB untuk Desa/kelurahan
perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan
daerah di bidang
pengendalian penduduk
Cakupan PUS peserta KB
anggota Usaha Peningkatan
belum optimalnya peran UPPKS
8.22 Pendapatan Keluarga Optimalisasi peran UPPKS
ber-KB Mandiri
Sejahtera (UPPKS) yang
ber-KB mandiri
Rasio petugas Pembantu
Pembina KB Desa
8.23 rendanya kemapuan Kader PPKBD peningkatan kapasitas kader PPKBD
(PPKBD) setiap
desa/kelurahan
Cakupan ketersediaan dan
distribusi alat dan obat
8.24 kontrasepsi untuk Keterpenuhan alkon sesuai permintaan
memenuhi permintaan
masyarakat
Persentase Faskes dan
jejaringnya (diseluruh
tingkatan wilayah) yang
Ketersediaan faskes yang memberi
8.25 bekerjasama dengan BPJS
pelayanan KBKR.
dan memberikan pelayanan
KBKR sesuai dengan
standarisasi pelayanan
Cakupan penyediaan
8.26 Informasi Data Mikro adanya laporan secara berkala tiap bulan
Keluarga di setiap desa
Cakupan kelompok
kegiatan yang melakukan Belum optimalnya kualitas
8.28 peningkatan kapasitas petugas dan kader
pembinaan keluarga melalui pembinaan kelompok TriBina
8 fungsi keluarga
Pemberdayaan
2 Perempuan dan
Perlindungan Anak
• Masih rendahnya kualitas Mengefektifkan jaringan
Persentase partisipasi hidup dan peran perempuan kelembagaan dalam
2.1 perempuan di lembaga • Belum efektifnya jaringan pengarusutamaan gender dan anak
pemerintah kelembagaan dalam dalam berbagai produk perundang-
pengarusutamaan gender undangan dalam perumusan
79
dalam berbagai aspek kebijakan, program dan kegiatan
pemberdayan perempuan dan
perlindungan anak antar lain
penguatan kerja PUG,
Fungsionalisasi Focal Point PUG
Mengefektifkan jaringan kelembagaan
Proporsi kursi yang Belum efektifnya jaringan
dalam pengarusutamaan gender dalam
2.2 diduduki perempuan di kelembagaan dalam pengarusutamaan
berbagai aspek, perumusan kebijakan dan
DPR gender dalam berbagai aspek
program kegiatan pemberdayan perempuan.
Masih rendahnya kualitas hidup
dan peran perempuan yang Mengadakan pendidikan dan
antara lain disebabkan oleh pelatihan bagi perempuan dalam
Partisipasi perempuan di terjadinya kesenjangan gender rangka meningkatkan kualitas
2.3
lembaga swasta dalam hal akses, manfaat dan perempuan untuk posisi tawar
partisipasi dalam pembangunan dalam mewujudkan kesetaraan dan
serta penguasaan terhadap keadilan gender (KKG)
sumber daya
Pembentukan lembaga-lembaga
perlindungan perempuan dan anak dengan
Belum optimalnya pelaksanaan
meningkatkan peran serta kemitraan dan
SPM bidang layanan terpadu
2.4 Rasio KDRT keterpaduan peran stakeholders dalam
perlindungan perempuan dan
pemberdayan perempuan dan perlindungan
anak korban tindak kekerasan
anak
80
mendapatkan penanganan dan Perlindungan Anak (P2TP2A)
pengaduan oleh petugas
terlatih di dalam unit
pelayanan terpadu
Cakupan perempuan dan
anak korban kekerasan yang
mendapatkan layanan
Belum terbentuk Pusat Pelayanan
kesehatan oleh tenaga akselerasi penguatan fungsi kelembagaan
2.7 Terpadu Pemberdayaan Perempuan
kesehatan terlatih di bidang P2TP2A
dan Perlindungan Anak (P2TP2A)
Puskesmas mampu
tatalaksana KtP/A dan
PPT/PKT di Rumah Sakit
Cakupan layanan
rehabilitasi sosial yang
diberikan oleh petugas Belum terbentuk Pusat Pelayanan
akselerasi penguatan fungsi kelembagaan
2.8 rehabilitasi sosial terlatih Terpadu Pemberdayaan Perempuan
bidang P2TP2A
bagi perempuan dan anak dan Perlindungan Anak (P2TP2A)
korban kekerasan di dalam
unit pelayanan terpadu.
Cakupan penegakan hukum
dari tingkat penyidikan
Belum terbentuk Pusat Pelayanan
sampai dengan putusan akselerasi penguatan fungsi kelembagaan
2.9 Terpadu Pemberdayaan Perempuan
pengadilan atas kasus-kasus bidang P2TP2A
dan Perlindungan Anak (P2TP2A)
kekerasan terhadap
perempuan dan anak
Cakupan perempuan dan
Belum terbentuk Pusat Pelayanan
anak korban kekerasan yang akselerasi penguatan fungsi kelembagaan
2.10 Terpadu Pemberdayaan Perempuan
mendapatkan layanan bidang P2TP2A
dan Perlindungan Anak (P2TP2A)
bantuan hukum
Cakupan layanan
Belum terbentuk Pusat Pelayanan
pemulangan bagi akselerasi penguatan fungsi kelembagaan
2.11 Terpadu Pemberdayaan Perempuan
perempuan dan anak korban bidang P2TP2A
dan Perlindungan Anak (P2TP2A)
kekerasan
Cakupan layanan
Belum terbentuk Pusat Pelayanan
reintegrasi sosial bagi akselerasi penguatan fungsi kelembagaan
2.12 Terpadu Pemberdayaan Perempuan
perempuan dan anak korban bidang P2TP2A
dan Perlindungan Anak (P2TP2A)
kekerasan
81
B. REALISASI ANGGARAN
1. Belanja langsung
Tabel 3.10
REALISASI FISIK DAN KEUANGAN
PROGRAM KEGIATAN DPMDPPKBPPPA TAHUN 2019
82
No Program dan Kegiatan Anggaran Realisasi %
83
No Program dan Kegiatan Anggaran Realisasi %
84
No Program dan Kegiatan Anggaran Realisasi %
Tabel 3.11
REALISASI KEUANGAN BELANJA TIDAK LANGSUNG
DPMDPPKBPPPA KABUPATEN BARRU TAHUN 2019
REALISASI
JUMLAH
No. PROGRAM KEGIATAN
ANGGARAN KEUANGAN FISIK
Rp. % %
BELANJA TIDAK
LANGSUNG 2.032.043.208 1.898.331.450 93,42 93,42
Gaji dan Tunjangan 2.032.043.208 1.898.331.450 93,42 93,42
Gaji Pokok PNS/Uang
1
Representasi 1.467.871.426 1.454.873.600 99,11 99,11
2 Tunjangan Keluarga 132.918.422 121.735.384 91,59 91,59
3 Tunjangan Jabatan 229.950.000 169.180.000 73,57 73,57
4 Tunjangan Fungsional 0 0 0,00 0,00
85
REALISASI
JUMLAH
No. PROGRAM KEGIATAN
ANGGARAN KEUANGAN FISIK
Rp. % %
5 Tunjangan Fungsional Umum 67.200.000 36.480.000 54,29 54,29
6 Tunjangan Beras 83.427.840 68.002.380 81,51 81,51
Tunjangan PPh/Tunjangan
7
Khusus 9.715.804 7.192.207 74,03 74,03
8 Pembulatan Gaji 22.498 20.865 92,74 92,74
9 Iuran Asuransi Kesehatan 40.937.218 40.847.014 99,78 99,78
86
Bab. IV PENUTUP
87
telah ditetapkan dalam Rencana Kerja tahun 2019, sebagaian besar telah dapat
direalisasikan.
Dengan demikian, tugas yang diemban Dinas Pemberdayaan Masyarakat
Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Kabupaten Barru yaitu membantu Bupati dalam
penyelenggaraan pemerintahan menyangkut penyusunan dan perumusan bahan
kebijakan teknis di bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melalui
pengembangan institusi/ penyusunan pedoman dan program dapat tercapai.
Adapun kunci utama keberhasilan tersebut adalah adanya komitmen yang
kuat dari seluruh jajaran Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Kabupaten Barru untuk mengoptimalkan semua sumber organisasi dalam
melaksanakan program dan kegiatan secara efektif dan efisien. Disamping itu juga
koordinasi dan kerjasama yang efektif antar instansi terkait maupun institusi lainnya,
dan yang tak kalah pentingnya adalah adanya dukungan, kerjasama dan partisipasi
yang baik dari masyarakat dalam melaksanakan program dan kegiatan Dinas
Pemberdayaan Masyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di lapangan.
Secara ringkas seluruh capaian kinerja tersebut diatas terlaksana dengan
baik. Oleh sebab itu, sesuai dengan hasil analisa kami atas capaian kinerja tahun
2019, maka dirumuskan beberapa langkah penting yang akan dijadikan masukan atau
sebagai bahan pertimbangan untuk merumuskan rencana kinerja tahun 2019 yaitu
sebagai berikut :
1. Mengoptimalkan pengelolaan program dan kegiatan pemberdayaan masyarakat
yang diikuti dengan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan sumber-sumber daya
dan dana untuk mewujudkan tujuan dan sasaran strategis yang ditetapkan. Hal
ini secara khusus akan difokuskan pada sasaran-sasaran strategis yang capaian
kinerjanya masih berada di bawah target yang ditetapkan.
2. Berkaitan dengan perumusan rencana kinerja tahun 2019 sebagai penjabaran dari
renstra tahun 2016-2021, perlu dilakukan analisa yang mendalam atas ketepatan
kuantitas target dari indikator kinerja baik untuk tingkat sasaran strategis
88
maupun tingkat kegiatan strategis sehingga dapat menghindarkan adanya
capaian kinerja yang bias dimasa yang akan datang.
3. Dalam rangka pencapaian kinerja yang lebih baik di masa-masa mendatang
perlu ditetapkan kuantitas target yang lebih baik lagi, namun masih dalam
batasan yang wajar agar dapat memacu produktifitas kerja personil Dinas
Pemberdayaan Masyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Barru.
4. Tetap konsisten untuk melakukan koordinasi dan kerjasama dengan unit-unit
kerja yang berada dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Barru maupun institusi
lainnya dalam merumuskan kebijakan di bidang pemberdayaan masyarakat
lainnya.
Dan akhirnya kami pimpinan beserta segenap staf Dinas Pemberdayaan
Masyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Barru mengharapkan agar LAKIP
tahun 2019 ini dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas kami kepada para pihak
yang berkepentingan dan sebagai salah satu bahan acuan penting dalam penyusunan
dan implementasi rencana kinerja serta sebagai sumber informasi penting dalam
pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja instansi lainnya.
JAMALUDDIN, S. Sos, MH
Pangkat : PembinaTk.I IV/ b
NIP : 19710401 199203 1 010
89