Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN KINERJA

2019
Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh, Salam


Sejahtera, Om Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam
Kebajikan.

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga


Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar
Negeri (Biro PKLN) Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan tahun 2019 ini dapat selesai disusun tepat
waktu.
Laporan Kinerja 2019 ini merupakan Laporan Kinerja
tahun kelima dari periode Rencana Strategis (Renstra) Biro PKLN 2015-2019. Laporan ini
menyajikan informasi kinerja atas pencapaian sasaran trategis dan indikator kinerjanya
seperti yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Biro PKLN dengan Sekretaris Jenderal
tahun 2019.

Laporan Kinerja ini disusun berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayaagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, dan Permendikbud Nomor 9 Tahun 2016 tentang Sistem Akuntabilitas di
lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Laporan Kinerja ini mencakup didalamnya aspek-aspek pelaksanaan kegiatan yang


berkaitan dengan tugas dan fungsi Biro PKLN. Substansi dalam laporan ini meliputi
perencanaan kinerja, realisasi anggaran yang telah tercapai, penetapan kinerja, dan
akuntabilitas kinerja Biro PKLN. Laporan Kinerja ini diharapkan dapat digunakan sebagai
salah satu bahan acuan dalam penyusunan Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2019.

Akhir kata, saya ucapkan Terima Kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya Laporan Kinerja Biro PKLN Tahun 2019

Jakarta, Januari 2019


Plt. Kepala Biro Perencanaan
dan Kerja Sama Luar Negeri

Faisal Syahrul
NIP 196712311994031012

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... ii
IKHTISAR EKSEKUTIF............................................................................................................................... iii
BAB I: PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
A. Gambaran Umum........................................................................................................................ 1
B. Dasar Hukum .............................................................................................................................. 1
C. Tugas dan Fungsi Struktur Organisasi ........................................................................................ 2
D. Permasalahan Utama (Isu Strategis) .......................................................................................... 7
BAB II: PERENCANAAN KINERJA…………………………………………………………………………………………………...….. 8
BAB III: AKUNTABILITAS KINERJA ..........................................................................................................13
A. Capaian Kinerja Organisasi....................................................................................................... 13
B. Realisasi Anggaran .................................................................................................................. . 27
C. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya ........................................................................... . 30
BAB IV: PENUTUP ............................................................................... ……………………………………………….31
LAMPIRAN ……………………………………………………………………………………………………………………………………… 31
A. Dokumen Perjanjian Kinerja (Awal dan Akhir) …………………………………………………………………………….33
B. Tabel Renstra ……………………………………………………………………………………………………………………………….41
C. Tabel Target dan Realisasi Kinerja Selama 5 Tahun……………………………………………………………………....43
D. Dokumen Pengukuran Kinerja Tahun 2019 …………………………………………………………………………………..44

ii
IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Biro PKLN memberikan informasi pencapaian 7 Indikator Kinerja


Kegiatan (IKK) sebagaimana telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja tahun 2019 dan
capaian Program Prioritas Nasional Beasiswa Unggulan dan Darmasiswa RI tahun
2019. Secara umum target yang telah ditetapkan dapat tercapai dan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan yaitu 6 IKK mencapai 100% dan 1 IKK 66.22%.

LAPORAN KINERJA
BIRO PKLN 2019

KINERJA KEUANGAN

1 IKK

94,38%
6 IKK

Serapan Satker 96,74%


Biro PKLN
100% <100%
Serapan Satker 90,14%
Atdikbud
KINERJA SUBSTANTIF
Serapan Dana
96,97%
Dekon

Beasiswa Darmasiswa RI 579 orang dari target 650 orang 89,08%

Beasiswa Unggulan 7610 orang dari target 10800 orang 70,46%

Adanya Perbedaan Unit Cost Beasiswa antara Perencanaan dengan realita di lapangan
sehingga target yang telah ditetapkan tidak dapat dicapai karena kurangnya anggaran.

Melakukan Penyesuaian Standar Biaya antara Perencanaan dengan kondisi nyata sehingga
antara target dan realisasi bisa sesuai.

iii
Grafik Capaian Target dan Realisasi 7 Indikator Kinerja
Kegiatan Biro PKLN Selama 5 Tahun.

IKK 1.1. Tersedianya kebijakan jangka menengah (Renstra) dan tahunan


pembangunan pendidikan dan kebudayaan kemendikbud
120%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
100%
80%
60%
40%
20%
0%
2015 2016 2017 2018 2019

Target Realisasi

IKK 1.2 TERSEDIANYA DOKUMEN PERENCANAAN PROGRAM,


KEGIATAN, DAN ANGGARAN TAHUNAN KEMENDIKBUD YANG TELAH
DITELITI DAN DISAHKAN

Target Realisasi
120%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
100%
80%
60%
40%
20%
0%
2015 2016 2017 2018 2019

iv
IKK 1.3 Persentase realisasi pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran
satker kemendikbud sesuai target yang telah ditetapkan
98%
97% 97% 97% 97%
97%
96%
96%
95%
95%
94% 94%
94%
93% 93%
93%
92%
91%
2015 2016 2017 2018 2019

Target Realisasi

IKK 2.1 Jumlah penyelenggaraan dan layanan kerja sama luar negeri dan
organisasi internasional di bidang pendidikan dan kebudayaan
93 100
71 72 72 73 73 73 73 74 74
80
60
40
20
0
2015 2016 2017 2018 2019

Target Realisasi

IKK 2.2 JUMLAH LAYANAN ATDIK/DEWATAP UNESCO DAN SILN

1000
822 822
732 732 800
642 642
552 552
462 462 600
400
200
0
2015 2016 2017 2018 2019

Target Realisasi

v
IKK 2.3 Jumlah penerima beasiswa pemerintah RI
14000
11450
12000
8539 7929 8189 10000
7683 7027
6579 6939 6983 6947 8000
6000
4000
2000
0
2015 2016 2017 2018 2019

Target Realisasi

IKK 2.4 Jumlah layanan tamu asing dan pelaksanaan ketatausahaan


biro
Target Realisasi

50
37 37 39 39
34 34 35 35 40
32 32
30
20
10
0
2015 2016 2017 2018 2019

vi
BAB I: PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum

Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri (Biro PKLN) merupakan satuan kerja
setingkat Eselon II di bawah Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
yang mempunyai struktur organisasi terdiri dari empat bagian dan dua belas subbagian
dengan didukung pegawai sejumlah 138 orang.

gambar 1.1 Struktur Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri

Berdasarkan Perjanjian Kinerja antara Kepala Biro PKLN dengan Sekretaris Jenderal
Tahun 2019, sebagai bentuk pelaksanaan tugas, disusun laporan kinerja tahun 2019.
Adapun perjanjian Kinerja berisikan target kinerja yang akan dicapai selama satu tahun
dengan berpedoman pada rencana strategis dan sekaligus mendukung pencapaian kinerja
yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kemdikbud.
Laporan kinerja Biro PKLN, menyajikan akuntabilitas capaian kinerja dan keuangan
yang terperinci dalam suatu kegiatan yang dilakukan pada masing-masing bagian dan
subbagian dalam suatu kinerja yang berorientasi kepada hasil (outcome) yang akan dicapai.

1
Dalam pelaksanaan pencapaian hasil kinerja, Biro PKLN berpedoman kepada tugas dan
fungsi yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11
Tahun 2018, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

B. Dasar Hukum

Landasan hukum penyusunan Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar
Negeri tahun 2019 sebagai berikut:
1. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata
Cara Reviu atas LAKIP;
3. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 Tentang Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2018 tentang
Organisasi dan Tata Kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2016 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pasal
2 ayat (1 dan 2).
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 12 Tahun 2018 tentang
Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2015-2019.

C. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2018


tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Biro
Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan koordinasi,
sinkronisasi, penyusunan, dan evaluasi kebijakan, rencana, program, dan anggaran
Kementerian serta pembinaan dan penyelenggaraan kerja sama luar negeri di bidang
pendidikan dan kebudayaan.
Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Biro Perencanaan
dan Kerja Sama Luar Negeri menyelenggarakan fungsi berikut:
a. Koordinasi dan sinkronisasi perumusan kebijakan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;

2
b. Koordinasi, sinkronisasi, dan penyusunan rencana, program, kegiatan, dan
anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
c. Sinkronisasi program pendidikan dan kebudayaan di pusat dan daerah;
d. Pembinaan kerja sama luar negeri di bidang pendidikan dan kebudayaan;
e. Koordinasi dan penyelanggaraan kerja sama luar negeri di bidang pendidikan dan
kebudayaan;
f. Fasilitasi UNESCO, Atase Pendidikan dan Kebudayaan, dan pembinaan Sekolah
Indonesia di Luar Negeri;
g. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, rencana, program, kegiatan, dan
anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta kerja sama luar negeri;
dan
h. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Biro.

Biro PKLN terdiri dari empat Bagian dan dua belas Subbagian, dengan rincian tugas dan
fungsi sebagai berikut:
1. Bagian Perencanaan Program dan Anggaran (PPA)
Tugas Fungsi
Melaksanakan penyusunan bahan Penyusunan bahan koordinasi dan
koordinasi, sinkronisasi, dan sinkronisasi rencana, program,
penyusunan rencana, program, kegiatan, dan anggaran di lingkungan
kegiatan, dan anggaran di lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; penyusunan bahan
Kebudayaan serta sinkronisasi rencana, program, kegiatan, dan
penyusunan program pendidikan dan anggaran Kementerian Pendidikan dan
kebudayaan di pusat dan daerah Kebudayaan; dan penyusunan bahan
sinkronisasi program pendidikan dan
kebudayaan di pusat dan daerah

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Bagian PPA dibagi menjadi tiga subbagian
yaitu:
a. Subbagian Perencanaan Program dan Anggaran I (PPA 1)
Subbagian PPA 1 mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan koordinasi,
sinkronisasi, dan penyusunan rencana, program, kegiatan, dan anggaran di
lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah dan Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan serta sinkronisasi penyusunan rencana

3
program pendidikan dan kebudayaan di pusat dan daerah bidang pendidikan
dasar, pendidikan menengah, guru, dan tenaga kependidikan.
b. Subbagian Perencanaan Program dan Anggaran II (PPA 2)
Subbagian PPA 2 mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan koordinasi,
sinkronisasi, dan penyusunan rencana, program, kegiatan, dan anggaran di
lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat, Sekretariat Jenderal, Badan Penelitian dan Pengembangan, dan
Pusat-Pusat serta sinkronisasi program pendidikan dan kebudayaan di pusat dan
daerah bidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat, dan
penelitian dan pengembangan.
c. Subbagian Perencanaan Program dan Anggaran III (PPA 3)
Subbagian PPA 3 mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan koordinasi,
sinkronisasi, dan penyusunan rencana, program, kegiatan, dan anggaran di
lingkungan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa, dan Inspektorat Jenderal serta sinkronisasi program
pendidikan dan kebudayaan di pusat dan daerah bidang kebudayaan, bahasa,
dan pengawasan.

2. Bagian Kebijakan dan Evaluasi Program (KEP)


Tugas Fungsi
Melaksanakan penyusunan bahan Penyusunan bahan koordinasi dan
koordinasi dan sinkronisasi kebijakan, sinkronisasi kebijakan Kementerian
evaluasi pelaksanaan kebijakan, Pendidikan dan Kebudayaan;
rencana, program, kegiatan, dan penyusunan bahan kebijakan
anggaran Kementerian Pendidikan dan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan serta pengelolaan data Kebudayaan; pemantauan dan evaluasi
dan informasi perencanaan pelaksanaan kebijakan, rencana,
program, kegiatan, dan anggaran
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan; dan pengelolaan data dan
informasi perencanaan

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut di atas, Bagian Kebijakan dan
Evaluasi Program dibagi menjadi tiga subbagian yaitu:
a. Subbagian Kebijakan

4
Subbagian Kebijakan mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan
koordinasi dan sinkronisasi, penyusunan bahan kebijakan dan evaluasi
pelaksanaankebijakan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
b. Subbagian Evaluasi Program
Subbagian Evaluasi Program mempunyai tugas melakukan pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan rencana, program, kegiatan, dan anggaran di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

c. Subbagian Informasi
Subbagian Informasi mempunyai tugas melakukan pengembangan sistem
informasi dan pengelolaan data dan informasi perencanaan pendidikan dan
kebudayaan.

3. Bagian Kerja sama Luar Negeri (KLN)


Tugas Fungsi
Melaksanakan penyusunan bahan Penyusunan bahan pembinaan kerja
pembinaan, koordinasi, dan sama luar negeri di bidang pendidikan
penyelenggaraan kerja sama luar dan kebudayaan; penyusunan bahan
negeri di bidang pendidikan dan koordinasi dan penyelenggaraan kerja
kebudayaan sama luar negeri di bidang pendidikan
dan kebudayaan; dan pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan kerja sama luar
negeri di bidang pendidikan dan
kebudayaan

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut di atas, Bagian Kerja Sama Luar
Negeri dibagi menjadi tiga subbagian yaitu:

a. Subbagian Amerika dan Eropa (Amerop)


Subbagian Amerop mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan
pembinaan, koordinasi, dan penyelenggaraan kerja sama luar negeri serta
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kerja sama luar negeri di bidang
pendidikan dan kebudayaan yang bersifat bilateral di kawasan Amerika dan
Eropa.

5
b. Subbagian Asia, Pasifik, dan Afrika (Aspasaf)
Subbagian Aspasaf mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan
pembinaan, koordinasi, dan penyelenggaraan Kerja Sama luar negeri serta
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kerja sama luar negeri di bidang
pendidikan dan kebudayaan yang bersifat bilateral di kawasan Asia, Pasifik, dan
Afrika.

c. Subbagian Regional dan Multilateral (Multilateral)


Subbagian Multilateral mempunyai tugas penyusunan bahan pembinaan,
koordinasi, dan penyelenggaraan kerja sama luar negeri serta pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan kerja sama luar negeri di bidang pendidikan dan
kebudayaan yang bersifat regional dan multilateral.

4. Bagian Fasilitasi Internasional (FI)

Tugas Fungsi
Melaksanakan fasilitasi UNESCO, Fasilitasi dan administrasi kegiatan
atase pendidikan dan kebudayaan, UNESCO; fasilitasi atase pendidikan
pembinaan sekolah Indonesia di luar dan kebudayaan; fasilitasi pembinaan
negeri, dan pemberian layanan tamu sekolah Indonesia di luar negeri;
asing dan beasiswa Republik pemberian layanan tamu asing dan
Indonesia beasiswa Republik Indonesia; dan
pelaksanaan urusan ketatausahaan dan
kerumahtanggaan Biro

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut di atas, Bagian FI dibagi menjadi
tiga subbagian yaitu:

a. Subbagian Fasilitasi UNESCO


Subbagian Fasilitasi UNESCO mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan
fasilitasi dan administrasi kegiatan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO.

b. Subbagian Fasilitasi Atase Pendidikan dan Sekolah Indonesia Luar Negeri


Subbaian Fasilitasi Atdikbud dan SILN mempunyai tugas melakukan
penyusunan bahan fasilitasi atase pendidikan dan kebudayaan dan
pembinaan satuan pendidikan Indonesia di luar negeri.

c. Subbagian Tata Usaha (TU)

6
Subbagian TU mempunyai tugas melakukan urusan persuratan, kepegawaian,
keuangan, barang milik negara, dan kerumahtanggaan Biro serta pemberian
layanan tamu asing dan beasiswa Republik Indonesia.

D. Permasalahan Utama (Isu Strategis)

Beberapa permasalahan yang dihadapi Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri
dalam menjalankan tugas dan fungsinya antara lain :
1. Kendala dalam hal koordinasi dan pengendalian program dan perencanaan pada
satker di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan satker di provinsi
terkait dana dekonsentrasi dalam hal penyusunan RKP, Renja, RKA dan koordinasi
pengesahan anggaran.
2. Adanya permasalahan dalam mengumpulkan data evaluasi hasil capaian sasaran
strategis per satker di lingkungan kemendikbud.
3. Kendala dalam hal penyerapan dana dekonsentrasi di provinsi karena tingginya
volume pekerjaan di provinsi.
4. Seringkali ditemui kendala non teknis dalam pelaksanaan finalisasi
penandatanganan MoU, LoI dan Agreement karena Pejabat terkait mendadak
berhalangan hadir pada hari yang telah ditentukan.
5. Kesulitan dalam penyaluran dan pelaporan keuangan karena mekanisme
pelaksanaan anggaran di luar negeri berbeda dengan di dalam negeri, di samping
itu ada masalah lain terkait dengan selisih kurs.
6. Perbedaan Unit Cost Beasiswa yang diberikan antara regulasi dengan kondisi nyata
di lapangan.

Dari permasalahan yang dikemukakan tersebut maka beberapa isu strategis yang perlu
mendapat perhatian Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri antara lain:
1. Lambatnya penyerapan dana dekonsentrasi di provinsi karena tingginya volume
pekerjaan di provinsi dibandingkan dengan anggaran yang tidak terlalu siginifikan.

2. Kesulitan dalam penyaluran dan pelaporan keuangan karena mekanisme


pelaksanaan anggaran di luar negeri berbeda dengan di dalam negeri, di samping
itu ada masalah lain terkait dengan selisih kurs.

7
BAB II: PERENCANAAN KINERJA

Dalam mendukung pencapaian target kinerja Sekretariat Jenderal Kemendikbud Biro PKLN
telah menetapkan Visi dan Misi pada Renstra 2015-2019 Biro Perencanaan dan KLN
sebagai berikut:

Visi
“Terwujudnya Layanan Prima dalam Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri
berlandaskan gotong royong.”

Misi
“Meningkatkan kualitas layanan dan tata kelola perencanaan tahunan dan jangka
menengah, dan tata kelola kerja sama luar negeri.”

Visi dan Misi yang sudah ditetapkan didukung dengan 5 (lima) Tujuan Strategis yaitu:

T1 Peningkatan Kualitas Perencanaan Lima Tahunan dan Tahunan Kemendikbud

T2 Peningkatan kualitas Evaluasi pelaksanaan Program dan Kegiatan

T3 Peningkatan Kualitas layanan Kerja Sama Luar negeri

T4 Peningkatan kualitas layanan Fasilitasi Internasional

T5 Peningkatan tata kelola layanan perencanaan dan kerja sama luar negeri yang
transparan, akuntabel dan pelibatan publik.

Lima Tujuan Strategis Biro PKLN dapat diukur dengan ketercapaian 7 Indikator Kinerja
Kegiatan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Renstra dan dituangkan dalam dokumen
Perencanaan Kinerja tahunan.
Perencanaan Kinerja Biro PKLN terbagi dalam 2 (dua) Sasaran Strategis dengan 7 (tujuh)
Indikator Kinerja Kegiatan. Secara umum 6 IKK telah mencapai target yang telah ditetapkan
dan 1 IKK belum mencapai target. Terdapat 2 versi dari Perencanaan Kinerja yaitu
Perencanaan Kinerja awal tahun dan Perencanaan Kinerja Akhir tahun yang merupakan
penyesuaian terkait revisi komponen anggaran pada Akhir tahun anggaran 2019.

8
Sasaran Strategis pertama : Tercapainya peningkatan pelayanan prima dalam
Perencanaan dan Penganggaran, Realisasinya didukung oleh 3 Indikator Kinerja, yaitu:

1. Tersedianya kebijakan jangka menengah (Renstra) dan tahunan pembangunan


Pendidikan dan kebudayaan Kemendikbud.

Pada awal tahun 2019, ditargetkan kinerjanya sebesar 100% dengan anggaran sebesar
Rp6.379.136.000,-, setelah revisi terakhir target kinerja tetap sebesar 100% dan jumlah
anggaran menjadi Rp5.610.343.000,-.

Realisasi target Indikator Kinerja tersebut didukung oleh output/kegiatan dan


komponen/subkomponen sebagai berikut:

 Layanan Pemantauan dan Evaluasi, dengan komponen:


 Naskah Kebijakan Bidang Pendidikan;
 Evaluasi Pelaksanaan Renstra Kemendikbud 2015-2019.

2. Tersedianya dokumen perencanaan program, kegiatan, dan anggaran tahunan


Kemendikbud yang telah diteliti dan disahkan.

Pada awal tahun 2019, ditargetkan kinerjanya sebesar 100% dengan anggaran
sebesar Rp42.489.221.000,-, setelah revisi terakhir target kinerja tetap sebesar 100%
dan target anggaran menjadi Rp44.090.356.000,-.

Realisasi target Indikator Kinerja tersebut didukung oleh output/kegiatan dan


komponen/subkomponen sebagai berikut :

 Layanan Perencanaan, dengan komponen sebagai berikut:


 Rencana Kerja Tahunan (RKT) Kemendikbud Tahun 2019 dan Renja;
 Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
 Koordinasi Pengesahan Revisi Anggaran
 Fasilitasi Perencanaan Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Terpadu (34 Provinsi).

3. Persentase realisasi pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran Kementerian


sesuai target yang ditetapkan.

9
Pada awal tahun 2019, ditargetkan kinerjanya sebanyak 97% dengan anggaran
sebesar Rp8.275.721.000,-, setelah revisi terakhir target kinerja tetap sebesar 97% dan
jumlah anggaran menjadi Rp8.636.685.000,-

Realisasi target indikator kinerja tersebut didukung oleh output/kegiatan dan


komponen/subkomponen sebagai berikut :

 Layanan Pemantauan dan Evaluasi, dengan komponen:


 Pengendalian Bulanan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Kemendikbud;
 Pemantauan Pelaksanaan Progam dan Kegiatan Kemendikud;
 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan.

Sasaran Strategis 2 : Tercapainya Peningkatan Pelayanan Prima dalam Kerja Sama


Luar Negeri, Realisasinya didukung oleh 4 indikator kinerja, yaitu:

1. Jumlah Penyelenggaraan dan layanan kerja sama luar negeri dan organisasi
internasional di bidang Pendidikan dan kebudayaan.

Pada awal tahun 2019, ditargetkan kinerjanya sebanyak 74 negara/lembaga dengan


anggaran sebesar Rp17.780.813.000,-, setelah revisi terakhir target kinerja tetap
sebanyak 74 negara/lembaga dan jumlah anggaran menjadi Rp22.411.254.000,-.
Namun, terdapat anggaran senilai Rp2.839.125.000,- yang diblokir sehingga tidak
dapat dilaksanakan.

Realisasi target indikator kinerja tersebut didukung oleh output/kegiatan dan


komponen/subkomponen sebagai berikut :

 Layanan Kerja Sama Internasional, dengan suboutput:


 Kerja Sama Bilateral, Multilateral, Dan Regional;
 Layanan Kerja Sama Bilateral, Multilateral, Dan Regional;
 Layanan Kerja Sama UNESCO;
 Peningkatan Jaringan Kerja Sama;
 Percepatan, Evaluasi, dan Pelaporan Implementasi ESD di Indonesia.

10
2. Jumlah layanan Atdikbud/DEWATAP UNESCO dan SILN.

Pada awal tahun 2019, ditargetkan kinerjanya sebanyak 822 Layanan dengan
anggaran sebesar Rp204.216.122.000,-, setelah revisi terakhir target kinerja tetap
sebanyak 822 layanan dan jumlah anggaran menjadi Rp191.743.478.000,-.
Terdapat dana blokir sebesar Rp904.792.000,- yang terdiri dari anggaran KWRI
UNESCO sebesar Rp340.000.000,- dan anggaran Atdikbud Singapura
Rp564.792.000,-.
Realisasi target indikator kinerja tersebut didukung oleh output/kegiatan dan
komponen/subkomponen sebagai berikut :

 Layanan Delegasi Wakil Tetap (Dewatap) RI untuk UNESCO dan Atdikbud;


 Layanan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN).

3. Jumlah Penerima Beasiswa Pemerintah RI

Pada awal tahun 2019, ditargetkan kinerjanya sebanyak 8150 orang dengan anggaran
sebesar Rp214.358.153.000,-, setelah revisi terakhir, target kinerja menjadi sebanyak
11.450 orang dan jumlah anggaran menjadi Rp275.856.143.000,-.261.000,-.

Realisasi target indikator kinerja tersebut didukung oleh output/kegiatan dan


komponen/subkomponen sebagai berikut :

 Beasiswa Darmasiswa RI, dengan suboutput:


 Layanan Beasiswa Darmasiswa RI.
 Beasiswa Unggulan, dengan suboutput:
 Layanan Beasiswa Unggulan.

4. Jumlah Layanan Tamu Asing dan pelaksanaan ketatausahaan Biro.

Pada awal tahun 2019, ditargetkan kinerjanya sebanyak 39 Orang dengan anggaran
sebesar Rp7.190.887.000,-, setelah revisi terakhir target kinerja tetap sebanyak 39
Orang dan jumlah anggaran menjadi Rp7.733.160.000,-.

Realisasi target indikator kinerja tersebut didukung oleh output/kegiatan dan


komponen/subkomponen sebagai berikut :

11
a) Layanan Dukungan Manajemen Eselon I, dengan suboutput:
 Administrasi Kepegawaian Biro PKLN;
 SAKIP Biro PKLN;
 Data BMN Biro PKLN;
 Layanan Kearsipan Biro PKLN;
 Kompetensi SDM Biro PKLN.
b) Layanan Kerja Sama Internasional;
 Layanan Kunjungan Delegasi Asing Ke Indonesia.

12
BAB III: AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Target Capaian
Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Tahun 2019 Renstra Renstra %
Indikator Kinerja 2019 2019
2015 2016 2017 2018
Target Realisasi %

1. Tersedianya kebijakan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
jangka menengah
(Renstra) dan tahunan
pembangunan
Pendidikan dan
kebudayaan
Kemendikbud.
2. Tersedianya dokumen 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
perencanaan program,
kegiatan, dan anggaran
tahunan Kemendikbud
yang telah diteliti dan
disahkan
3. Persentase realisasi 93% 94% 97,10% 97,38% 97% 97.59% 100,6% 97% 97.59% 100,6%
pelaksanaan program,
kegiatan, dan anggaran
Kementerian sesuai
target yang ditetapkan.
4. Jumlah 93 72 73 73 74 74 100% 74 74 100%
penyelenggaraan dan neg/org neg/org neg/org neg/org neg/org neg/org neg/org neg/org
layanan kerja sama
luar negeri
5. Jumlah layanan 462 522 642 732 822 822 100% 822 822 100%
Atdikbud/DEWTAP layanan layanan layanan layanan layanan layanan layanan layanan
UNESCO dan SILN
6. Jumlah penerima 7683 6936 6947 7929 11450 8189 71.52% 11450 7582 66.22%
beasiswa pemerintah org org org org org org org org
RI
7. Jumlah layanan tamu 32 org 34 org 35 org 37 org 39 org 39 org 100% 39 org 39 org 100%
asing dan pelaksanaan
ketatausahaan biro

Capaian Kinerja Organisasi merupakan gambaran secara umum mengenai capaian Rencana
Strategis yang diukur melalui capaian Indikator Kinerja.

Terdapat dua Sasaran Strategis Biro PKLN yaitu Tercapainya peningkatan pelayanan prima dalam
perencanaan dan penganggaran serta Tercapainya peningkatan pelayanan prima dalam kerja sama
luar negeri yang didukung oleh 7 Indikator Kinerja Kegiatan.

Dari Rencana Strategis dan Indikator Kinerja Kegiatan yang telah ditetapkan, secara umum Biro
PKLN dapat merealisasikan sesuai dengan target.

13
Untuk lebih jelasnya secara detil dapat dijabarkan sebagai berikut:

Sasaran Strategis pertama : Tercapainya peningkatan pelayanan prima dalam


Perencanaan dan Penganggaran, Realisasinya didukung oleh 3 Indikator Kinerja, yaitu:

1. Tersedianya kebijakan jangka menengah (Renstra) dan tahunan pembangunan


Pendidikan dan kebudayaan Kemendikbud.

Outcome (dampak) dari tersedianya kebijakan jangka menengah (Renstra) dan


tahunan pembangunan Pendidikan dan kebudayaan Kemendikbud adalah tersedianya
pedoman dan tujuan akan apa yang ingin dicapai bagi satker-satker di lingkungan
Kemendikbud dalam menjalankan tugas dan fungsinya selama periode 5 tahun dan
disajikan dengan Sasaran, Target dan Indikator yang dapat diukur setiap tahunnya.

Pada tahun 2019, ditargetkan terealisasi kinerjanya sebesar 100%, setelah diukur
pencapaiannya, kinerjanya terealisasi sebanyak 100% dengan persentase capaian
sebesar 100%.

Realisasi target Indikator Kinerja tersebut didukung oleh output/kegiatan dan


komponen/subkomponen sebagai berikut:

 Layanan Pemantauan dan Evaluasi, dengan komponen:


 Naskah Kebijakan Bidang Pendidikan;
 Evaluasi Pelaksanaan Renstra Kemendikbud 2015-2019.

Gambar 3.1 Kegiatan Evaluasi Naskah Kebijakan Bidang Pendidikan

14
Realisasi dapat mencapai target karena pada prinsipnya Dokumen Kebijakan Jangka
Menengah (Renstra) telah disusun dan dimiliki oleh masing-masing satker di lingkungan
kemendikbud dan Biro PKLN melakukan evaluasi dan secara berkala melakukan
koordinasi dan pembinaan dalam hal revisi untuk memastikan keterkaitan antara
kebijakan dalam Renstra jangka menengah dan implementasi yang telah dilakukan oleh
masing-masing satker terkait tugas dan fungsinya masing-masing.

Walaupun target kinerja telah tercapai, namun dalam pelaksanaannya masih ditemukan
hambatan dan permasalahan sebagai berikut :
a. Kurangnya jumlah Sumber Daya Manusia pada Bagian Kebijakan dan Evaluasi
Program, karena banyaknya pegawai yang memasuki usia pensiun dan memiliki
kendala dalam kemampuan di bidang Teknologi Informasi.

b. Adanya satker yang terlambat menyerahkan hasil evaluasi internal capaian Renstra
tahunan sesuai dengan target yang telah ditetapkan, sehingga menghambat
pelaporan ke tingkat Unit utama Eselon 1.

Untuk menghadapi hambatan dan permasalahan tersebut, langkah antisipasi yang


dilakukan adalah dengan cara:
a. Melakukan pemetaan di bidang kepegawaian yang dapat mengisi kekosongan dan
mengerjakan tugas-tugas dalam bidang Kebijakan dan Evaluasi, memaksimalkan
SDM yang ada saat ini dengan pendekatan peningkatan kemampuan pegawai
melalui workshop dan short course sehingga dapat membantu beban kerja sebagian
pegawai yang sudah overload
b. Penguatan koordinasi dan komunikasi dengan masing-masing satker di lingkungan
kemendikbud sehingga proses pemantauan dan pendataan hasil capaian Renstra
dapat terlaksana dengan baik.

2. Tersedianya dokumen perencanaan program, kegiatan, dan anggaran tahunan


Kemendikbud yang telah diteliti dan disahkan.

Outcome (dampak) dari tersedianya dokumen perencanaan program, kegiatan, dan


anggaran tahunan Kemendikbud yang telah diteliti dan disahkan adalah tersedianya

15
RKA, RKT Seluruh 318 Satker di Lingkungan Kemendikbud dan Rencana program dan
Anggaran provinsi.

Pada tahun 2019, ditargetkan terealisasi kinerjanya sebesar 100%, setelah diukur
pencapaiannya, kinerjanya terealisasi sebanyak 100% dengan persentase capaian
sebesar 100%.

Realisasi target Indikator Kinerja tersebut didukung oleh output/kegiatan dan


komponen/subkomponen sebagai berikut :

 Layanan Perencanaan, dengan komponen sebagai berikut:


 Penyusunan RKT dan Renja
 Penyusunan Rencan Kerja dan Anggaran
 Koordinasi Pengesahan Revisi Anggaran

 Fasilitasi Perencanaan Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Terpadu.

Gambar 3.2 Kegiatan Rakor Dana Dekonsentrasi tahun 2019

Realisasi sesuai target dimungkinkan karena : Realisasi Capaian Output dari Layanan
Perencanaan mencapai target kinerja 100% yang terdiri dari Layanan Perencanaan
Kerja, Program dan Anggaran yang menaungi RKA 318 Satker dalam lingkup
Kemendikbud, dan Layanan Fasilitasi Perencanaan Pendidikan dan Kebudayaan
Terpadu (Dana Dekonsentrasi) pada 34 Provinsi.

16
Walaupun target kinerja telah tercapai, namun dalam pelaksanaannya masih ditemukan
hambatan dan permasalahan dalam hal kelengkapan berkas penyusunan RKAKL
disebabkan banyaknya Satker yang belum melengkapi data dukung TOR, RAB, KAK
dan data dukung lainnya. Kendala dalam Koordinasi dan pengendalian program dan
perencanaan pada satker di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
satker di provinsi terkait dana dekonsentrasi dalam hal penyusunan RKP, Renja, RKA
dan koordinasi pengesahan anggaran.

Untuk menghadapi hambatan dan permasalahan tersebut, langkah antisipasi yang


dilakukan adalah dengan cara meningkatkan koordinasi dengan satker-satker di
seluruh unit utama kemendikbud maupun di provinsi dengan memanfaatkan
perencanaan berbasis elektronik (e-planning) dan memastikan kelengkapan berkas-
berkas anggaran seperti KAK, TOR dan RAB sebelum ditelaah oleh Itjen dan DJA
Kementerian Keuangan.

3. Persentase realisasi pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran Kementerian


sesuai target yang ditetapkan.

Outcome (dampak) dari tercapainya persentase realisasi pelaksanaan program,


kegiatan, dan anggaran Kementerian sesuai target yang ditetapkan adalah terpantau
dan terkendalinya program kegiatan, rencana kerja bulanan, triwulan dan semesteran
kemendikbud di pusat dan daerah.

Pada tahun 2019, ditargetkan terealisasi kinerjanya sebesar 97%, setelah diukur
pencapaiannya, kinerjanya terealisasi sebanyak 97% dengan persentase capaian
sebesar 100%.

Realisasi target indikator kinerja tersebut didukung oleh output/kegiatan dan


komponen/subkomponen sebagai berikut :

 Layanan Pemantauan dan Evaluasi, dengan komponen:


 Pengendalian Bulanan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Kemendikbud;
 Pemantauan Pelaksanaan Progam dan Kegiatan Kemendikud;
 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan.

17
Gambar 3.3 Kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Kemendikbud

Realisasi sesuai target dimungkinkan karena dilakukannya optimalisasi Pelaksanaan


kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Kemendikbud Bulanan dan Per
Triwulan.

Walaupun target kinerja telah tercapai, namun dalam pelaksanaannya masih ditemukan
hambatan dan permasalahan :

a) Kurangnya jumlah Sumber Daya Manusia pada Bagian Kebijkan dan Evaluasi
Program, karena banyaknya pegawai yang memasuki usia pensiun dan memiliki
kendala dalam mengoperasikan Teknologi Informasi.

b) Kendala dalam hal perbedaan standarisasi format bahan Evaluasi yang beragam
antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan K/L lain.

Untuk menghadapi hambatan dan permasalahan tersebut, langkah antisipasi yang


dilakukan adalah sebagai berikut:

a) Memperbanyak Sumber Daya Manusia yang memiliki kemampuan dalam bidang


Evaluasi Program dan meningkatkan kemampuan Pegawai dengan
Workshop/Short Course dan Pelatihan di bidang Teknologi Informasi.

b) Meningkatkan Koordinasi lintas Kementerian untuk mendapatkan Format bahan


evaluasi yang sesuai dengan K/L yang terkait dan menyiapkan draft bahan-
bahan tersebut dari jauh-jauh hari sehingga memiliki waktu yg cukup untuk

18
mendapatkan input dari masing-masing unit utama untuk menyusun bahan
Evaluasi tersebut.

Sasaran Strategis 2 : Tercapainya Peningkatan Pelayanan Prima dalam Kerja Sama


Luar Negeri, Realisasinya didukung oleh 4 indikator kinerja, yaitu:

1. Jumlah Penyelenggaraan dan layanan kerja sama luar negeri dan organisasi
internasional di bidang Pendidikan dan Kebudayaan.

Outcome (dampak) dari tercapainya target Jumlah Penyelenggaraan dan layanan kerja
sama luar negeri dan organisasi internasional di bidang Pendidikan dan Kebudayaan
adalah meningkatnya kualitas dan kuantitas program kerja sama antar unit teknis di
lingkungan Kemendikbud dengan Badan/Lembaga/Organisasi/Negara luar, di bidang
pendidikan dan kebudayaan serta turut mengenalkan kebudayaan Indonesia pada
dunia internasional.

Pada tahun 2019, ditargetkan terealisasi kinerjanya sebanyak 74 Neg/Org/Lembaga,


setelah diukur pencapaiannya, kinerjanya terealisasi sebanyak 74 Neg/Org/Lembaga
dengan persentase capaian sebesar 100%.

Perealisasian target indikator kinerja tersebut didukung oleh output/kegiatan dan


komponen/subkomponen sebagai berikut:

 Layanan Kerja Sama Internasional, dengan suboutput:


 Kerja Sama Bilateral, Multilateral, Dan Regional;
 Layanan Kerja Sama Bilateral, Multilateral, Dan Regional;
 Layanan Kerja Sama UNESCO;
 Peningkatan Jaringan Kerja Sama;
 Percepatan, Evaluasi, dan Pelaporan Implementasi ESD di Indonesia.

19
Gambar 3.4 Kegiatan Penandatangan MoU RI dengan Japan Foundation.

Walaupun target kinerja telah tercapai, Kendala/hambatan dan permasalahan yang


dihadapi dalam mencapai target capaian output tersebut adalah sebagai berikut :

a. Dalam menjalin kerjasama luar negeri baik bilateral maupun regional dan
multilateral di bidang pendidikan dan kebudayaan yang ingin diwujudkan dalam
bentuk Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU), seringkali
pembahasan naskah kerja sama terkendala oleh jadwal kedua negara, bahkan
dengan Naskah yang sudah disepakati namun belum disahkan/ditandatangani
oleh Pejabat yang berwenang, seringkali terkendala oleh jadwal pertemuan kedua
belah pihak.

b. Kendala dalam hal mencapai titik temu substansi yang menguntungkan kedua
belah pihak.

c. Keterbatasan jumlah dan kompetensi SDM yang sesuai dengan kebutuhan dalam
menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Bagian Kerja Sama Luar Negeri.

Untuk Menghadapi hambatan dan permasalahan tersebut, langkah antisipasi yang


dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan Jadwal di bidang Kerja Sama Luar Negeri yang lebih komprehensif
dan meningkatkan efektivitas perencanaan kegiatan Kerja Sama Luar Negeri.

20
b. Menambah jumlah SDM dan memberikan pelatihan dan peningkatan kompetensi
di bidang Kerja Sama Luar Negeri terkait subtanstif dan administratif yang sesuai
dengan kebutuhan organisasi.

2. Jumlah layanan Atdikbud/DEWATAP UNESCO dan SILN.

Outcome (dampak) dari tercapainya jumlah Layanan Atdikbud/Dewatap UNESCO dan


SILN adalah terpenuhinya kebutuhan layanan operasional dan administratif terhadap
Atase Pendidikan dan Kebudayaan, guru-guru dan satuan pendidikan (SILN) di Luar
Negeri.

Pada tahun 2019, ditargetkan kinerjanya sebanyak 822 layanan, setelah diukur
pencapaiannya, kinerjanya terealisasi sebanyak 822 layanan dengan persentase
capaian sebesar 100%.

Realisasi target indikator kinerja tersebut didukung oleh output/kegiatan dan


komponen/subkomponen sebagai berikut:

 Layanan Delegasi Wakil Tetap (Dewatap) RI untuk UNESCO dan Atdikbud,


dengan suboutput:
 Layanan Penyusunan, Pelaksanaan, dan Pelaporan Program Kerja dan
Anggaran DEWATAP UNESCO, Atdikbud, dan SILN.
 Fasilitasi Layanan Delegasi Wakil Tetap (Dewatap) RI untuk UNESCO dan
Atdikbud.

 Layanan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN);

 Fasilitasi Layanan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN).


Gambar 3.5 Kegiatan Rakor Atdikbud 2019 di Hotel Atlet Century Park

21
Walaupun target sasaran Indikator Kinerja telah tercapai, namun dalam pelaksanaan
tugas dan fungsinya satker Atdikbud masih menemukan hambatan dan permasalahan
sebagai berikut :

a. Koordinasi dan rekonsiliasi terkendala dengan perbedaan waktu, mengingat


Atdikbud berada pada zona waktu yang berbeda (Asia, Asia Pasifik, Eropa dan
Amerika)
b. Penempatan Guru belum dapat dilaksanakan secara teratur pada tiap semester
dikarenakan kendala dalam pengurusan izin tinggal dan proses seleksi yang
memakan waktu yang cukup panjang
c. Penyediaan guru yang sesuai dengan kebutuhan SILN belum dapat terpenuhi
dikarenakan minimnya guru profesional pada bidang studi tertentu.

Untuk menghadapi hambatan dan permasalahan tersebut, langkah antisipasi yang


dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Koordinasi dan rekonsiliasi dilakukan secara terjadwal, khusus untuk wilayah Eropa
dan Amerika dilaksanakan setelah jam kerja yang berlaku di Jakarta
b. Perencanaan kebutuhan guru dilakukan maksimal 1 (satu) tahun sebelum
penempatan guna mengantisipasi kendala izin tinggal dan proses seleksi yang
cukup lama
c. Memaksimalkan guru lokal yang telah bertugas di SILN yang merupakan hasil
seleksi Perwakilan RI.

3. Jumlah Penerima Beasiswa Pemerintah RI.

Outcome (dampak) dari tercapainya realisasi target jumlah Penerima Beasiswa RI


adalah meningkatnya jumlah mahasiswa/i berprestasi yang meneruskan pendidikan ke
jenjang S1/S2/S3 dan semakin banyaknya Warga Negara Asing yang mempelajari
Bahasa dan Budaya Indonesia dan turut menjadi duta kebudayaan Indonesia di negara
masing-masing.

Pada tahun 2019, ditargetkan kinerjanya sebanyak 11450 orang, setelah diukur
kinerjanya terealisasi sebanyak 8189 orang dengan persentase capaian sebesar
71,52%.

Realisasi target indikator kinerja tersebut didukung oleh output/kegiatan dan


komponen/subkomponen sebagai berikut:

22
 Beasiswa Darmasiswa RI, dengan suboutput:
 Layanan Beasiswa Darmasiswa RI
 Beasiswa Unggulan, dengan suboutput:
 Layanan Beasiswa Unggulan

Gambar 3.6 Kegiatan Beasiswa Unggulan dan Darmasiswa RI

Realisasi tidak sesuai target karena :

a. Tidak terpenuhinya target jumlah penerima Beasiswa Pemerintah RI


dikarenakan adanya kenaikan Harga Satuan Unit Cost per Mahasiswa, yang
dijadikan acuan terlalu rendah dibandingkan dengan realitas yang
sesungguhnya. Sehingga, unit cost disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
b. Pada penerima beasiswa Darmasiswa adanya perbedaan jangka waktu
pembelajaran pada setiap Universitas menyebabkan bertambahnya Unit Cost
biaya pendidikan dan juga biaya hidup sehingga acuan tahun 2013 perlu
disesuaikan.

Untuk menghadapi hambatan dan permasalahan tersebut, langkah antisipasi yang


dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Menyesuaikan antara jumlah peserta yang diterima dengan jumlah anggaran


yang tersedia.

23
b. Penyamaan jangka waktu pembelajaran, dimana dalam kasus ini terdapat 2
kelompok dengan jangka waktu pembelajaran 10 dan 12 bulan.

c. Melakukan permintaan pembaharuan acuan biaya hidup, sehingga acuan biaya


yang dikeluarkan sesuai dengan tahun terbaru dan realita di lapangan.

d. Perlunya dilakukan sinkronisasi Permendikbud Nomor 93 Tahun 2013 Tentang


pemberian tunjangan pada mahasiswa asing yang belajar di Indonesia.

4. Jumlah Layanan Tamu Asing dan pelaksanaan ketatausahaan biro.

Outcome (dampak) dari tercapainya jumlah target layanan Tamu Asing dan
pelaksanaan ketatausahaan biro adalah terpenuhinya kebutuhan layanan keprotokolan
tamu negara sahabat yang berkunjung ke lingkungan Kemendikbud maupun
kunjungan-kunjungan ke event internasional yang diselenggarakan oleh RI, serta
terpenuhinya layanan administratif manajemen Biro PKLN.

Pada awal tahun 2019, ditargetkan kinerjanya sebanyak 39 Layanan, setelah diukur
pencapaiannya, kinerjanya terealisasi sebanyak 39 layanan dengan persentase
capaian sebesar 100%.

Realisasi target indikator kinerja tersebut didukung oleh output/kegiatan dan


komponen/subkomponen sebagai berikut :

 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I, dengan suboutput:


 Administrasi Kepegawaian Biro PKLN;
 SAKIP Biro PKLN;
 Data BMN Biro PKLN;
 Layanan Kearsipan Biro PKLN;
 Kompetensi SDM Biro PKLN.
 Layanan Kerja Sama Internasional;
 Layanan Kunjungan Delegasi Asing Ke Indonesia.

24
Gambar 3.7 Kegiatan Layanan Kunjungan Delegasi Asing

Realisasi mencapai target karena banyaknya kegiatan-kegiatan yang berhubungan


dengan Layanan Tamu Asing yang dilayani oleh Biro PKLN sepanjang tahun 2019,
ditambah dengan Kegiatan-kegiatan ketatausahaan yang berhubungan dengan
dukungan manajemen Eselon 1 yang dilaksanakan selama tahun anggaran.

Kemudian untuk Layanan dukungan manajemen eselon 1 subbagian Tata Usaha


selama tahun anggaran 2019 melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan terkait
layanan administrasi kepegawaian, manajemen dan administrasi BMN Biro PKLN,
Layanan Kearsipan, Layanan Peningkatan SDM Biro PKLN berupa pelatihan-pelatihan,
Bimbingan Teknis, Peningkatan Etos Kerja Pegawai dan yang terakhir adalah Layanan
SAKIP Biro PKLN yang mencakup didalamnya Renstra, Pengukuran Kinerja, Perjanjian
kinerja, Capaian Kinerja, Pelaporan Kinerja (LAKIP), dan Evaluasi Kinerja untuk periode
Tri Wulan dan Semesteran.

Dalam pelaksanaannya keseluruhan layanan tersebut, tidak ditemukan hambatan dan


kendala yang berarti selama tahun anggaran 2019.

Strategi dan Upaya antisipasi yang dilakukan sehingga tidak ditemui kendala dan
permasalahan adalah:

25
a. Proses Persiapan layanan kedatangan tamu asing selalu dilakukan dengan matang
dan komprehensif oleh Tim Biro PKLN sejak jauh hari, melibatkan personel di
bidang keprotokolan yang berpengalaman.
b. Selalu berkordinasi dengan unit-unit teknis terkait di Direktorat Kemendikbud yang
akan terlibat dalam proses kedatangan tamu/pembahasan materi,
c. Memastikan jadwal-jadwal dan rincian kedatangan selalu terupdate.

Berikut adalah capaian kinerja Biro Perencanaan dan Kerja sama Luar Negeri selama
5 tahun, yang disajikan pada tabel berikut ini:

2015 2016 2017 2018 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Target Target Target Target


Realisasi % Realisasi % Realisasi % Realisasi % Realisasi %
Satuan Satuan Satuan Satuan Satuan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1. Tercapainya Tersedianya kebijakan
peningkatan jangka menengah
pelayanan prima (Renstra) dan tahunan
100% 100% 100 100% 100% 100 100% 100% 100 100% 100% 100 100% 100% 100
dalam perencanaan pembangunan
dan penganggaran pendidikan dan
kebudayaan
Kemendikbud
Tersedianya dokumen
perencanaan program,
kegiatan, dan anggaran
100% 100% 100 100% 100% 100 100% 100% 100 100% 100% 100 100% 100% 100
tahunan Kemendikbud
yang telah diteliti dan
disahkan
Persentase realisasi
pelaksanaan program,
kegiatan dan anggaran 93% 93% 100 94% 94% 100 95% 97,10% 102,2 96% 97,38% 101,4 97% 97,59% 100,6
Kementerian sesuai
target yang ditetapkan

2. Tercapainya Jumlah penyelenggaraan


peningkatan dan layanan kerja sama
pelayanan prima luar negeri dan
dalam kerja sama organisasi internasional 71 93 131 72 72 100 73 73 100 73 73 100 74 74 100
luar negeri di bidang pendidikan dan
kebudayaan

Jumlah layanan
Atdik/DEWATAP 462 462 100 552 552 100 642 642 100 732 732 100 822 822 100
UNESCO dan SILN
Jumlah penerima
beasiswa pemerintah RI 6579 7683 117 7027 6936 98,7 6983 6947 99,48 8539 7929 92,86 11450 8189 71,52

Jumlah layanan tamu


asing dan pelaksanaan 32 32 100 34 34 100 35 35 100 37 37 100 39 39 100
ketatausahaan biro

26
B. Realisasi Anggaran

Berikut dijabarkan hasil capaian realisasi anggaran yang telah diserap dalam rangka
merealisasikan target capaian output, sesuai yang ditetapkan dalam dokumen
perjanjian kinerja.

Sasaran Strategis 1.

Tercapainya Peningkatan
91,35%
Pelayanan Prima dalam
Perencanaan dan Penganggaran

Sasaran Strategis 2.

Tercapainya Peningkatan
95,11%
Pelayanan Prima dalam
Kerja Sama Luar Negeri

Sasaran Strategis pertama : Tercapainya peningkatan pelayanan prima dalam


Perencanaan dan Penganggaran, Realisasinya pada tahun 2019 dialokasikan
anggaran sebesar Rp58.337.384.000,- dan terealisasi sebesar Rp53.291.474.745,-
dengan persentase capaian sebesar 91,35%.

Ketercapaian realisasi anggaran tersebut, didukung oleh 3 indikator kinerja, yaitu :

1. Tersedianya kebijakan jangka menengah (Renstra) dan tahunan pembangunan


Pendidikan dan kebudayaan Kemendikbud, pada tahun 2019 dialokasikan anggaran
(hasil revisi) sebesar Rp5.610.343.000,- dan terealisasi sebesar Rp5.263.336.215,-
dengan persentase capaian sebesar 93,81%.

2. Tersedianya dokumen perencanaan program, kegiatan, dan anggaran tahunan


Kemendikbud yang telah diteliti dan disahkan, pada tahun 2019 dialokasikan
anggaran (hasil revisi) sebesar Rp44.090.356.000,- dan terealisasi sebesar
Rp39.614.507.750,- dengan persentase capaian sebesar 89,85%.

3. Jumlah satker merealisasikan pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran


Kementerian sesuai target yang ditetapkan, pada tahun 2019 dialokasikan anggaran

27
(hasil revisi) sebesar Rp8.636.685.000,- dan terealisasi sebesar Rp8.413.630.780,-
dengan persentase capaian sebesar 97,42%.

Sasaran Strategis kedua : Tercapainya peningkatan pelayanan prima dalam Kerja


Sama Luar Negeri, Realisasinya pada tahun 2019 dialokasikan anggaran sebesar
Rp497.744.035.000,- dan terealisasi sebesar Rp473.390.847.702,- dengan persentase
capaian sebesar 95,11%.
Ketercapaian realisasi anggaran tersebut, didukung oleh 4 indikator kinerja, yaitu :

1. Jumlah penyelenggaraan dan layanan kerja sama luar negeri dan organisasi
internasional di bidang pendidikan dan kebudayaan, pada tahun 2019 dialokasikan
anggaran (hasil revisi) sebesar Rp22.411.254.000,- dan terealisasi sebesar
Rp19.566.217.006,- dengan persentase capaian sebesar 87,31%.

2. Jumlah layanan Atdikbud/Dewatap, Unesco dan SILN, pada tahun 2019 dialokasikan
anggaran (hasil revisi) sebesar Rp 191.743.478.000,- dan terealisasi sebesar Rp
173.894.961.598,- dengan persentase capaian sebesar 90,69%

3. Jumlah penerima beasiswa pemerintah RI, pada tahun 2019 dialokasikan anggaran
(hasil revisi) sebesar Rp 275.856.143.000,- dan terealisasi sebesar Rp
273.772.218.808,- Dengan persentase capaian sebesar 99,24%

4. Jumlah layanan tamu asing dan pelaksanaan ketatausahaan Biro, pada tahun 2019
dialokasikan anggaran (hasil revisi) sebesar Rp 7.733.160.000.- dan terealisasi
sebesar Rp 6.157.450.290,- dengan persentase capaian sebesar 79,62%.

Adapun yang menjadi hambatan dan permasalahan tidak terealisasinya anggaran


sesuai dengan target yang telah ditetapkan, adalah sebagai berikut:

1. Adanya perbedaan nilai tukar antara Rupiah – Dollar US – mata uang setempat,
sehingga mengakibatkan perbedaan pada laporan pertanggungjawaban
2. Perbedaan aplikasi keuangan yang digunakan antara Kementerian Keuangan dan
Kementerian Luar Negeri yang mengakibatkan perbedaan pada laporan
pertanggungjawaban
3. Pemotongan alokasi anggaran dan self blocking sehingga perlu adanya penyesuaian
dan revisi RKAKL.

28
4. Dalam Pelaksanaan kegiatan terkendala oleh ketersediaan dana dari Satker
disebabkan oleh pengajuan Tambahan Uang Persediaan yang disetujui tidak sesuai
dengan perencanaan yang diajukan ke KPPN.
5. Meskipun sudah jauh berkurang dibandingkan tahun sebelumnya, masih adanya
guru-guru di beberapa SILN yang tidak sesuai dengan kualifikasinya, sehingga
penyaluran honorarium tidak maksimal.

Untuk Mengatasi hambatan dan permasalahan tersebut di atas langkah antisipasi yang
dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Perbedaan nilai tukar ditangani dengan penyediaan akun selisih kurs.


2. Perbedaan aplikasi yang mengakibatkan perbedaan pada laporan
pertanggungjawaban ditangani dengan melakukan rekonsiliasi antara Bendahara
Kantor Pusat selaku bendahara pengeluaran dan BPKRT selaku Bendahara
Pengeluaran Pembantu.
3. Meningkatkan koordinasi dengan KPPN dan unit eksternal terkait dalam rangka
mempersiapkan langkah teknis dan menyelesaikan permasalahan rekonsiliasi
pengelolaan keuangan pada kantor Atdikbud.
4. Pemetaan kegiatan-kegiatan berdasarkan skala prioritas sesuai dengan
ketersediaan dana TUP yang disetujui.
5. Penyesuaian dalam hal Perencanaan Penganggaran untuk periode dimana terjadi
kekosongan Pejabat Atdikbud agar dapat dimaksimalkan kemudian setelah
dilakukan penunjukan.
6. Penyesuaian kualifikasi guru secara keseluruhan sehingga penyaluran gaji dapat
terlaksana dengan maksimal.
7. Melakukan revisi anggaran dengan mengedepankan prinsip akuntabel, realistis dan
transparan untuk menunjang kegiatan Kerja Sama Luar Negeri di bidang dikbud dan
meningkatan kualitas perencanaan anggaran untuk menunjang kegiatan Kerja Sama
Luar Negeri di bidang dikbud.

29
C. Analisis Efisiensi Sumber Daya

Optimalisasi penggunaan Anggaran dilakukan untuk beberapa kegiatan


dengan menggabungkan beberapa kegiatan yang memiliki prioritas rendah dan
diberikan untuk Program Prioritas Nasional seperti Beasiswa Unggulan.
Apabila melihat realisasi anggaran akhir tahun setelah adanya revisi dibandingkan
dengan pagu yang tersedia maka dapat dihitung efisiensi anggaran yang dilakukan
biro PKLN adalah sebesar Rp29.399.096.553,- dari total anggaran yang tersedia
yaitu Rp556.081.419.000,- atau sebesar 5,29%.

Efisiensi Anggaran

5,29% Serapan

Efisiensi

94,71%

30
BAB IV: PENUTUP

A. Kesimpulan

Laporan Kinerja Biro PKLN merupakan laporan kinerja yang memuat capaian
pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam; (1) Rencana
Strategis (Renstra); (2) Perencanaan Kinerja Kepala Biro Perencanaan dan Kerja
Sama Luar Negeri dengan Sekretaris Jenderal. Akuntabilitas kinerja Kemendikbud,
selain diukur berdasarkan indikator kinerja juga turut dilakukan analisis
permasalahan kendala-kendala yang dihadapi serta langkah strategis untuk
mengatasi kendala dan hambatan tersebut.

Pengukuran Kinerja Biro Perencanaan dan KLN Tahun 2019, Januari-Desember


2019 telah dilaksanakan, dari 7 Indikator Kinerja 6 mencapai target 100% dan 1
indikator mencapai 66,22%. Hasil realisasi anggaran untuk mendukung capaian
kinerja tersebut dari total pagu sebesar Rp556.081.419.000,- dapat terserap sebesar
Rp526.682.322.447,- (94,71%). Secara keseluruhan dengan anggaran non-
substantif total pagu revisi akhir tahun Biro PKLN adalah sebesar
Rp591.035.448.000,- dengan serapan sebesar Rp557.823.738.461,- (94,38%).

B. Rekomendasi Peningkatan Kinerja

Berdasarkan uraian yang dianalisis dari kesimpulan yang telah disebutkan,


rekomendasi dalam Laporan Kinerja Instansi ini yaitu ada 1 Indikator yang menjadi
perhatian khusus untuk di tingkatkan capaian Kinerjanya, diperlukan juga evaluasi
kebutuhan lebih lanjut dan optimalisasi program-program prioritas serta pentingnya
mengatasi berbagai Isu Strategis yang dihadapi oleh Biro PKLN.

Pada saat ini Biro PKLN sudah mengimplementasikan sejumlah aplikasi beberapa
diantaranya adalah aplikasi SIMTRADA, SIMPROKA, SIKAP, SIDARA dan PENA.
Untuk Kedepannya Aplikasi-aplikasi tersebut akan terus dikembangkan sesuai
kebutuhan user di lingkungan Biro PKLN sehingga seluruh proses pelayanan dan
kegiatan yang dilakukan oleh Biro PKLN dapat berjalan dengan baik.

Aplikasi SIMTRADA (Sistem Informasi Transfer Daerah) adalah aplikasi untuk


monitoring dan evaluasi output dan anggaran yang ditransfer dari pusat untuk

31
program-program di bidang Pendidikan dan Kebudayaan di daerah, beberapa
diantaranya adalah Dana Dekonsentrasi, dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Aplikasi SIMPROKA (Sistem Informasi Capaian Output, Program dan Kegiatan


Kemendikbud) adalah aplikasi untuk memonitoring hasil capaian output, realisasi
pelaksanaan program dan kegiatan dibidang Pendidikan dan kebudayaan yang
dilaksanakan di lingkungan kemendikbud.

Aplikasi SIKAP (Sistem Informasi Kearsipan Terpadu) adalah sistem informasi yang
berfungsi untuk optimalisasi pengelolaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Biro
PKLN.

Aplikasi E-Planning merupakan sistem informasi yang dapat melakukan monitoring


revisi anggaran, perubahan anggaran satker yang mencakup Perjadin, Belanja
Manajemen, Kegiatan Prioritas dan Blokir Anggaran.

Aplikasi PENA (Peningkatan Efektivitas Layanan Atdikbud) adalah sistem informasi


Atdikbud yang mencakup diantaranya data dan informasi kegiatan atdikbud, capaian
kinerja, realisasi target dan anggaran, dokumen, informasi dan laporan terkait
seluruh layanan Atdikbud.

Aplikasi-aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas,


fungsi Biro PKLN, membantu optimalisasi capaian kinerja dan realisasi anggaran
serta mengatasi permasalahan-permasalahan substanstif dan administratif yang
dihadapi oleh Biro PKLN.

32
LAMPIRAN
DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA
PERJANJIAN KINERJA AWAL TAHUN 2019

33
34
35
36
PERJANJIAN KINERJA AKHIR TAHUN 2019

37
38
39
40
TABEL RENCANA STRATEGIS

41
42
TARGET DAN REALISASI SELAMA 5 TAHUN

2015 2016 2017 2018 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Target Target Target Target


Realisasi % Realisasi % Realisasi % Realisasi % Realisasi %
Satuan Satuan Satuan Satuan Satuan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1. Tercapainya Tersedianya kebijakan
peningkatan jangka menengah
pelayanan prima (Renstra) dan tahunan
100% 100% 100 100% 100% 100 100% 100% 100 100% 100% 100 100% 100% 100
dalam perencanaan pembangunan
dan penganggaran pendidikan dan
kebudayaan
Kemendikbud
Tersedianya dokumen
perencanaan program,
kegiatan, dan anggaran
100% 100% 100 100% 100% 100 100% 100% 100 100% 100% 100 100% 100% 100
tahunan Kemendikbud
yang telah diteliti dan
disahkan
Persentase realisasi
pelaksanaan program,
kegiatan dan anggaran 93% 93% 100 94% 94% 100 95% 97,10% 102,2 96% 97,38% 101,4 97% 97,59% 100,6
Kementerian sesuai
target yang ditetapkan

2. Tercapainya Jumlah penyelenggaraan


peningkatan dan layanan kerja sama
pelayanan prima luar negeri dan
dalam kerja sama organisasi internasional 71 93 131 72 72 100 73 73 100 73 73 100 74 74 100
luar negeri di bidang pendidikan dan
kebudayaan

Jumlah layanan
Atdik/DEWATAP 462 462 100 552 552 100 642 642 100 732 732 100 822 822 100
UNESCO dan SILN
Jumlah penerima
beasiswa pemerintah RI 6579 7683 117 7027 6936 98,7 6983 6947 99,48 8539 7929 92,86 11450 8189 71,52

Jumlah layanan tamu


asing dan pelaksanaan 32 32 100 34 34 100 35 35 100 37 37 100 39 39 100
ketatausahaan biro

43
DOKUMEN PENGUKURAN KINERJA
PENGUKURAN KINERJA
BIRO PERENCANAAN DAN KERJA SAMA LUAR NEGERI
TAHUN 2019
Realisasi
Sasaran
Indikator Kinerja Target Kinerja Anggaran
Strategis Target
% Anggaran %
Kinerja
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Tercapainya 1 Tersedianya kebijakan 100 Persen 5.610.343.000 100 100 5.263.336.215 93,81%
Peningkatan jangka menengah
Pelayanan (Renstra) dan tahunan
Prima dalam pembangunan
Perencanaan pendidikan dan
dan kebudayaan
Penganggaran kemendikbud
2 Tersedianya dokumen 100 Persen 44.090.356.000 100 100 39.614.507.750 89,85%
perencanaan program,
kegiatan, dan
anggaran tahunan
kemendikbud yang
telah diteliti dan
disahkan
3 Persentase realisasi 97 Persen 8.636.685.000 97 100 8.413.630.780 97,42%
pelaksanaan program,
kegiatan dan anggaran
satker kemendikbud
4 Jumlah 74 Negara/ 22.411.254.000 74 100 19.566.217.006 87,31%
Tercapainya
penyelenggaraan dan lembaga
peningkatan
layanan kerja sama luar
pelayanan
negeri dan organisasi
prima dalam
internasional di bidang
kerja sama
pendidikan dan
luar negeri
kebudayaan
5 Jumlah layanan 822 Layanan 191.743.478.000 822 100 173.894.961.598 90,69%
Atdikbud/DEWATAP
UNESCO dan SILN

6 Jumlah penerima 11450 Orang 275.856.143.000 8189 71,52 273.772.218.808 99,24%


beasiswa pemerintah RI

7 Jumlah layanan tamu 39 Layanan 7.733.160.000 39 100 6.157.450.290 79,62%


asing dan pelaksanaan
ketatausahaan biro

44

Anda mungkin juga menyukai