2019
Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri
i
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja ini disusun berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayaagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, dan Permendikbud Nomor 9 Tahun 2016 tentang Sistem Akuntabilitas di
lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Akhir kata, saya ucapkan Terima Kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya Laporan Kinerja Biro PKLN Tahun 2019
Faisal Syahrul
NIP 196712311994031012
i
DAFTAR ISI
ii
IKHTISAR EKSEKUTIF
LAPORAN KINERJA
BIRO PKLN 2019
KINERJA KEUANGAN
1 IKK
94,38%
6 IKK
Adanya Perbedaan Unit Cost Beasiswa antara Perencanaan dengan realita di lapangan
sehingga target yang telah ditetapkan tidak dapat dicapai karena kurangnya anggaran.
Melakukan Penyesuaian Standar Biaya antara Perencanaan dengan kondisi nyata sehingga
antara target dan realisasi bisa sesuai.
iii
Grafik Capaian Target dan Realisasi 7 Indikator Kinerja
Kegiatan Biro PKLN Selama 5 Tahun.
Target Realisasi
Target Realisasi
120%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
100%
80%
60%
40%
20%
0%
2015 2016 2017 2018 2019
iv
IKK 1.3 Persentase realisasi pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran
satker kemendikbud sesuai target yang telah ditetapkan
98%
97% 97% 97% 97%
97%
96%
96%
95%
95%
94% 94%
94%
93% 93%
93%
92%
91%
2015 2016 2017 2018 2019
Target Realisasi
IKK 2.1 Jumlah penyelenggaraan dan layanan kerja sama luar negeri dan
organisasi internasional di bidang pendidikan dan kebudayaan
93 100
71 72 72 73 73 73 73 74 74
80
60
40
20
0
2015 2016 2017 2018 2019
Target Realisasi
1000
822 822
732 732 800
642 642
552 552
462 462 600
400
200
0
2015 2016 2017 2018 2019
Target Realisasi
v
IKK 2.3 Jumlah penerima beasiswa pemerintah RI
14000
11450
12000
8539 7929 8189 10000
7683 7027
6579 6939 6983 6947 8000
6000
4000
2000
0
2015 2016 2017 2018 2019
Target Realisasi
50
37 37 39 39
34 34 35 35 40
32 32
30
20
10
0
2015 2016 2017 2018 2019
vi
BAB I: PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum
Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri (Biro PKLN) merupakan satuan kerja
setingkat Eselon II di bawah Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
yang mempunyai struktur organisasi terdiri dari empat bagian dan dua belas subbagian
dengan didukung pegawai sejumlah 138 orang.
gambar 1.1 Struktur Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri
Berdasarkan Perjanjian Kinerja antara Kepala Biro PKLN dengan Sekretaris Jenderal
Tahun 2019, sebagai bentuk pelaksanaan tugas, disusun laporan kinerja tahun 2019.
Adapun perjanjian Kinerja berisikan target kinerja yang akan dicapai selama satu tahun
dengan berpedoman pada rencana strategis dan sekaligus mendukung pencapaian kinerja
yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kemdikbud.
Laporan kinerja Biro PKLN, menyajikan akuntabilitas capaian kinerja dan keuangan
yang terperinci dalam suatu kegiatan yang dilakukan pada masing-masing bagian dan
subbagian dalam suatu kinerja yang berorientasi kepada hasil (outcome) yang akan dicapai.
1
Dalam pelaksanaan pencapaian hasil kinerja, Biro PKLN berpedoman kepada tugas dan
fungsi yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11
Tahun 2018, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
B. Dasar Hukum
Landasan hukum penyusunan Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar
Negeri tahun 2019 sebagai berikut:
1. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata
Cara Reviu atas LAKIP;
3. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 Tentang Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2018 tentang
Organisasi dan Tata Kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2016 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pasal
2 ayat (1 dan 2).
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 12 Tahun 2018 tentang
Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2015-2019.
2
b. Koordinasi, sinkronisasi, dan penyusunan rencana, program, kegiatan, dan
anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
c. Sinkronisasi program pendidikan dan kebudayaan di pusat dan daerah;
d. Pembinaan kerja sama luar negeri di bidang pendidikan dan kebudayaan;
e. Koordinasi dan penyelanggaraan kerja sama luar negeri di bidang pendidikan dan
kebudayaan;
f. Fasilitasi UNESCO, Atase Pendidikan dan Kebudayaan, dan pembinaan Sekolah
Indonesia di Luar Negeri;
g. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, rencana, program, kegiatan, dan
anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta kerja sama luar negeri;
dan
h. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Biro.
Biro PKLN terdiri dari empat Bagian dan dua belas Subbagian, dengan rincian tugas dan
fungsi sebagai berikut:
1. Bagian Perencanaan Program dan Anggaran (PPA)
Tugas Fungsi
Melaksanakan penyusunan bahan Penyusunan bahan koordinasi dan
koordinasi, sinkronisasi, dan sinkronisasi rencana, program,
penyusunan rencana, program, kegiatan, dan anggaran di lingkungan
kegiatan, dan anggaran di lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; penyusunan bahan
Kebudayaan serta sinkronisasi rencana, program, kegiatan, dan
penyusunan program pendidikan dan anggaran Kementerian Pendidikan dan
kebudayaan di pusat dan daerah Kebudayaan; dan penyusunan bahan
sinkronisasi program pendidikan dan
kebudayaan di pusat dan daerah
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Bagian PPA dibagi menjadi tiga subbagian
yaitu:
a. Subbagian Perencanaan Program dan Anggaran I (PPA 1)
Subbagian PPA 1 mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan koordinasi,
sinkronisasi, dan penyusunan rencana, program, kegiatan, dan anggaran di
lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah dan Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan serta sinkronisasi penyusunan rencana
3
program pendidikan dan kebudayaan di pusat dan daerah bidang pendidikan
dasar, pendidikan menengah, guru, dan tenaga kependidikan.
b. Subbagian Perencanaan Program dan Anggaran II (PPA 2)
Subbagian PPA 2 mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan koordinasi,
sinkronisasi, dan penyusunan rencana, program, kegiatan, dan anggaran di
lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat, Sekretariat Jenderal, Badan Penelitian dan Pengembangan, dan
Pusat-Pusat serta sinkronisasi program pendidikan dan kebudayaan di pusat dan
daerah bidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat, dan
penelitian dan pengembangan.
c. Subbagian Perencanaan Program dan Anggaran III (PPA 3)
Subbagian PPA 3 mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan koordinasi,
sinkronisasi, dan penyusunan rencana, program, kegiatan, dan anggaran di
lingkungan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa, dan Inspektorat Jenderal serta sinkronisasi program
pendidikan dan kebudayaan di pusat dan daerah bidang kebudayaan, bahasa,
dan pengawasan.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut di atas, Bagian Kebijakan dan
Evaluasi Program dibagi menjadi tiga subbagian yaitu:
a. Subbagian Kebijakan
4
Subbagian Kebijakan mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan
koordinasi dan sinkronisasi, penyusunan bahan kebijakan dan evaluasi
pelaksanaankebijakan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
b. Subbagian Evaluasi Program
Subbagian Evaluasi Program mempunyai tugas melakukan pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan rencana, program, kegiatan, dan anggaran di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
c. Subbagian Informasi
Subbagian Informasi mempunyai tugas melakukan pengembangan sistem
informasi dan pengelolaan data dan informasi perencanaan pendidikan dan
kebudayaan.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut di atas, Bagian Kerja Sama Luar
Negeri dibagi menjadi tiga subbagian yaitu:
5
b. Subbagian Asia, Pasifik, dan Afrika (Aspasaf)
Subbagian Aspasaf mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan
pembinaan, koordinasi, dan penyelenggaraan Kerja Sama luar negeri serta
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kerja sama luar negeri di bidang
pendidikan dan kebudayaan yang bersifat bilateral di kawasan Asia, Pasifik, dan
Afrika.
Tugas Fungsi
Melaksanakan fasilitasi UNESCO, Fasilitasi dan administrasi kegiatan
atase pendidikan dan kebudayaan, UNESCO; fasilitasi atase pendidikan
pembinaan sekolah Indonesia di luar dan kebudayaan; fasilitasi pembinaan
negeri, dan pemberian layanan tamu sekolah Indonesia di luar negeri;
asing dan beasiswa Republik pemberian layanan tamu asing dan
Indonesia beasiswa Republik Indonesia; dan
pelaksanaan urusan ketatausahaan dan
kerumahtanggaan Biro
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut di atas, Bagian FI dibagi menjadi
tiga subbagian yaitu:
6
Subbagian TU mempunyai tugas melakukan urusan persuratan, kepegawaian,
keuangan, barang milik negara, dan kerumahtanggaan Biro serta pemberian
layanan tamu asing dan beasiswa Republik Indonesia.
Beberapa permasalahan yang dihadapi Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri
dalam menjalankan tugas dan fungsinya antara lain :
1. Kendala dalam hal koordinasi dan pengendalian program dan perencanaan pada
satker di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan satker di provinsi
terkait dana dekonsentrasi dalam hal penyusunan RKP, Renja, RKA dan koordinasi
pengesahan anggaran.
2. Adanya permasalahan dalam mengumpulkan data evaluasi hasil capaian sasaran
strategis per satker di lingkungan kemendikbud.
3. Kendala dalam hal penyerapan dana dekonsentrasi di provinsi karena tingginya
volume pekerjaan di provinsi.
4. Seringkali ditemui kendala non teknis dalam pelaksanaan finalisasi
penandatanganan MoU, LoI dan Agreement karena Pejabat terkait mendadak
berhalangan hadir pada hari yang telah ditentukan.
5. Kesulitan dalam penyaluran dan pelaporan keuangan karena mekanisme
pelaksanaan anggaran di luar negeri berbeda dengan di dalam negeri, di samping
itu ada masalah lain terkait dengan selisih kurs.
6. Perbedaan Unit Cost Beasiswa yang diberikan antara regulasi dengan kondisi nyata
di lapangan.
Dari permasalahan yang dikemukakan tersebut maka beberapa isu strategis yang perlu
mendapat perhatian Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri antara lain:
1. Lambatnya penyerapan dana dekonsentrasi di provinsi karena tingginya volume
pekerjaan di provinsi dibandingkan dengan anggaran yang tidak terlalu siginifikan.
7
BAB II: PERENCANAAN KINERJA
Dalam mendukung pencapaian target kinerja Sekretariat Jenderal Kemendikbud Biro PKLN
telah menetapkan Visi dan Misi pada Renstra 2015-2019 Biro Perencanaan dan KLN
sebagai berikut:
Visi
“Terwujudnya Layanan Prima dalam Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri
berlandaskan gotong royong.”
Misi
“Meningkatkan kualitas layanan dan tata kelola perencanaan tahunan dan jangka
menengah, dan tata kelola kerja sama luar negeri.”
Visi dan Misi yang sudah ditetapkan didukung dengan 5 (lima) Tujuan Strategis yaitu:
T5 Peningkatan tata kelola layanan perencanaan dan kerja sama luar negeri yang
transparan, akuntabel dan pelibatan publik.
Lima Tujuan Strategis Biro PKLN dapat diukur dengan ketercapaian 7 Indikator Kinerja
Kegiatan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Renstra dan dituangkan dalam dokumen
Perencanaan Kinerja tahunan.
Perencanaan Kinerja Biro PKLN terbagi dalam 2 (dua) Sasaran Strategis dengan 7 (tujuh)
Indikator Kinerja Kegiatan. Secara umum 6 IKK telah mencapai target yang telah ditetapkan
dan 1 IKK belum mencapai target. Terdapat 2 versi dari Perencanaan Kinerja yaitu
Perencanaan Kinerja awal tahun dan Perencanaan Kinerja Akhir tahun yang merupakan
penyesuaian terkait revisi komponen anggaran pada Akhir tahun anggaran 2019.
8
Sasaran Strategis pertama : Tercapainya peningkatan pelayanan prima dalam
Perencanaan dan Penganggaran, Realisasinya didukung oleh 3 Indikator Kinerja, yaitu:
Pada awal tahun 2019, ditargetkan kinerjanya sebesar 100% dengan anggaran sebesar
Rp6.379.136.000,-, setelah revisi terakhir target kinerja tetap sebesar 100% dan jumlah
anggaran menjadi Rp5.610.343.000,-.
Pada awal tahun 2019, ditargetkan kinerjanya sebesar 100% dengan anggaran
sebesar Rp42.489.221.000,-, setelah revisi terakhir target kinerja tetap sebesar 100%
dan target anggaran menjadi Rp44.090.356.000,-.
9
Pada awal tahun 2019, ditargetkan kinerjanya sebanyak 97% dengan anggaran
sebesar Rp8.275.721.000,-, setelah revisi terakhir target kinerja tetap sebesar 97% dan
jumlah anggaran menjadi Rp8.636.685.000,-
1. Jumlah Penyelenggaraan dan layanan kerja sama luar negeri dan organisasi
internasional di bidang Pendidikan dan kebudayaan.
10
2. Jumlah layanan Atdikbud/DEWATAP UNESCO dan SILN.
Pada awal tahun 2019, ditargetkan kinerjanya sebanyak 822 Layanan dengan
anggaran sebesar Rp204.216.122.000,-, setelah revisi terakhir target kinerja tetap
sebanyak 822 layanan dan jumlah anggaran menjadi Rp191.743.478.000,-.
Terdapat dana blokir sebesar Rp904.792.000,- yang terdiri dari anggaran KWRI
UNESCO sebesar Rp340.000.000,- dan anggaran Atdikbud Singapura
Rp564.792.000,-.
Realisasi target indikator kinerja tersebut didukung oleh output/kegiatan dan
komponen/subkomponen sebagai berikut :
Pada awal tahun 2019, ditargetkan kinerjanya sebanyak 8150 orang dengan anggaran
sebesar Rp214.358.153.000,-, setelah revisi terakhir, target kinerja menjadi sebanyak
11.450 orang dan jumlah anggaran menjadi Rp275.856.143.000,-.261.000,-.
Pada awal tahun 2019, ditargetkan kinerjanya sebanyak 39 Orang dengan anggaran
sebesar Rp7.190.887.000,-, setelah revisi terakhir target kinerja tetap sebanyak 39
Orang dan jumlah anggaran menjadi Rp7.733.160.000,-.
11
a) Layanan Dukungan Manajemen Eselon I, dengan suboutput:
Administrasi Kepegawaian Biro PKLN;
SAKIP Biro PKLN;
Data BMN Biro PKLN;
Layanan Kearsipan Biro PKLN;
Kompetensi SDM Biro PKLN.
b) Layanan Kerja Sama Internasional;
Layanan Kunjungan Delegasi Asing Ke Indonesia.
12
BAB III: AKUNTABILITAS KINERJA
Target Capaian
Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Tahun 2019 Renstra Renstra %
Indikator Kinerja 2019 2019
2015 2016 2017 2018
Target Realisasi %
1. Tersedianya kebijakan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
jangka menengah
(Renstra) dan tahunan
pembangunan
Pendidikan dan
kebudayaan
Kemendikbud.
2. Tersedianya dokumen 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
perencanaan program,
kegiatan, dan anggaran
tahunan Kemendikbud
yang telah diteliti dan
disahkan
3. Persentase realisasi 93% 94% 97,10% 97,38% 97% 97.59% 100,6% 97% 97.59% 100,6%
pelaksanaan program,
kegiatan, dan anggaran
Kementerian sesuai
target yang ditetapkan.
4. Jumlah 93 72 73 73 74 74 100% 74 74 100%
penyelenggaraan dan neg/org neg/org neg/org neg/org neg/org neg/org neg/org neg/org
layanan kerja sama
luar negeri
5. Jumlah layanan 462 522 642 732 822 822 100% 822 822 100%
Atdikbud/DEWTAP layanan layanan layanan layanan layanan layanan layanan layanan
UNESCO dan SILN
6. Jumlah penerima 7683 6936 6947 7929 11450 8189 71.52% 11450 7582 66.22%
beasiswa pemerintah org org org org org org org org
RI
7. Jumlah layanan tamu 32 org 34 org 35 org 37 org 39 org 39 org 100% 39 org 39 org 100%
asing dan pelaksanaan
ketatausahaan biro
Capaian Kinerja Organisasi merupakan gambaran secara umum mengenai capaian Rencana
Strategis yang diukur melalui capaian Indikator Kinerja.
Terdapat dua Sasaran Strategis Biro PKLN yaitu Tercapainya peningkatan pelayanan prima dalam
perencanaan dan penganggaran serta Tercapainya peningkatan pelayanan prima dalam kerja sama
luar negeri yang didukung oleh 7 Indikator Kinerja Kegiatan.
Dari Rencana Strategis dan Indikator Kinerja Kegiatan yang telah ditetapkan, secara umum Biro
PKLN dapat merealisasikan sesuai dengan target.
13
Untuk lebih jelasnya secara detil dapat dijabarkan sebagai berikut:
Pada tahun 2019, ditargetkan terealisasi kinerjanya sebesar 100%, setelah diukur
pencapaiannya, kinerjanya terealisasi sebanyak 100% dengan persentase capaian
sebesar 100%.
14
Realisasi dapat mencapai target karena pada prinsipnya Dokumen Kebijakan Jangka
Menengah (Renstra) telah disusun dan dimiliki oleh masing-masing satker di lingkungan
kemendikbud dan Biro PKLN melakukan evaluasi dan secara berkala melakukan
koordinasi dan pembinaan dalam hal revisi untuk memastikan keterkaitan antara
kebijakan dalam Renstra jangka menengah dan implementasi yang telah dilakukan oleh
masing-masing satker terkait tugas dan fungsinya masing-masing.
Walaupun target kinerja telah tercapai, namun dalam pelaksanaannya masih ditemukan
hambatan dan permasalahan sebagai berikut :
a. Kurangnya jumlah Sumber Daya Manusia pada Bagian Kebijakan dan Evaluasi
Program, karena banyaknya pegawai yang memasuki usia pensiun dan memiliki
kendala dalam kemampuan di bidang Teknologi Informasi.
b. Adanya satker yang terlambat menyerahkan hasil evaluasi internal capaian Renstra
tahunan sesuai dengan target yang telah ditetapkan, sehingga menghambat
pelaporan ke tingkat Unit utama Eselon 1.
15
RKA, RKT Seluruh 318 Satker di Lingkungan Kemendikbud dan Rencana program dan
Anggaran provinsi.
Pada tahun 2019, ditargetkan terealisasi kinerjanya sebesar 100%, setelah diukur
pencapaiannya, kinerjanya terealisasi sebanyak 100% dengan persentase capaian
sebesar 100%.
Realisasi sesuai target dimungkinkan karena : Realisasi Capaian Output dari Layanan
Perencanaan mencapai target kinerja 100% yang terdiri dari Layanan Perencanaan
Kerja, Program dan Anggaran yang menaungi RKA 318 Satker dalam lingkup
Kemendikbud, dan Layanan Fasilitasi Perencanaan Pendidikan dan Kebudayaan
Terpadu (Dana Dekonsentrasi) pada 34 Provinsi.
16
Walaupun target kinerja telah tercapai, namun dalam pelaksanaannya masih ditemukan
hambatan dan permasalahan dalam hal kelengkapan berkas penyusunan RKAKL
disebabkan banyaknya Satker yang belum melengkapi data dukung TOR, RAB, KAK
dan data dukung lainnya. Kendala dalam Koordinasi dan pengendalian program dan
perencanaan pada satker di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
satker di provinsi terkait dana dekonsentrasi dalam hal penyusunan RKP, Renja, RKA
dan koordinasi pengesahan anggaran.
Pada tahun 2019, ditargetkan terealisasi kinerjanya sebesar 97%, setelah diukur
pencapaiannya, kinerjanya terealisasi sebanyak 97% dengan persentase capaian
sebesar 100%.
17
Gambar 3.3 Kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Kemendikbud
Walaupun target kinerja telah tercapai, namun dalam pelaksanaannya masih ditemukan
hambatan dan permasalahan :
a) Kurangnya jumlah Sumber Daya Manusia pada Bagian Kebijkan dan Evaluasi
Program, karena banyaknya pegawai yang memasuki usia pensiun dan memiliki
kendala dalam mengoperasikan Teknologi Informasi.
b) Kendala dalam hal perbedaan standarisasi format bahan Evaluasi yang beragam
antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan K/L lain.
18
mendapatkan input dari masing-masing unit utama untuk menyusun bahan
Evaluasi tersebut.
1. Jumlah Penyelenggaraan dan layanan kerja sama luar negeri dan organisasi
internasional di bidang Pendidikan dan Kebudayaan.
Outcome (dampak) dari tercapainya target Jumlah Penyelenggaraan dan layanan kerja
sama luar negeri dan organisasi internasional di bidang Pendidikan dan Kebudayaan
adalah meningkatnya kualitas dan kuantitas program kerja sama antar unit teknis di
lingkungan Kemendikbud dengan Badan/Lembaga/Organisasi/Negara luar, di bidang
pendidikan dan kebudayaan serta turut mengenalkan kebudayaan Indonesia pada
dunia internasional.
19
Gambar 3.4 Kegiatan Penandatangan MoU RI dengan Japan Foundation.
a. Dalam menjalin kerjasama luar negeri baik bilateral maupun regional dan
multilateral di bidang pendidikan dan kebudayaan yang ingin diwujudkan dalam
bentuk Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU), seringkali
pembahasan naskah kerja sama terkendala oleh jadwal kedua negara, bahkan
dengan Naskah yang sudah disepakati namun belum disahkan/ditandatangani
oleh Pejabat yang berwenang, seringkali terkendala oleh jadwal pertemuan kedua
belah pihak.
b. Kendala dalam hal mencapai titik temu substansi yang menguntungkan kedua
belah pihak.
c. Keterbatasan jumlah dan kompetensi SDM yang sesuai dengan kebutuhan dalam
menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Bagian Kerja Sama Luar Negeri.
a. Perencanaan Jadwal di bidang Kerja Sama Luar Negeri yang lebih komprehensif
dan meningkatkan efektivitas perencanaan kegiatan Kerja Sama Luar Negeri.
20
b. Menambah jumlah SDM dan memberikan pelatihan dan peningkatan kompetensi
di bidang Kerja Sama Luar Negeri terkait subtanstif dan administratif yang sesuai
dengan kebutuhan organisasi.
Pada tahun 2019, ditargetkan kinerjanya sebanyak 822 layanan, setelah diukur
pencapaiannya, kinerjanya terealisasi sebanyak 822 layanan dengan persentase
capaian sebesar 100%.
21
Walaupun target sasaran Indikator Kinerja telah tercapai, namun dalam pelaksanaan
tugas dan fungsinya satker Atdikbud masih menemukan hambatan dan permasalahan
sebagai berikut :
a. Koordinasi dan rekonsiliasi dilakukan secara terjadwal, khusus untuk wilayah Eropa
dan Amerika dilaksanakan setelah jam kerja yang berlaku di Jakarta
b. Perencanaan kebutuhan guru dilakukan maksimal 1 (satu) tahun sebelum
penempatan guna mengantisipasi kendala izin tinggal dan proses seleksi yang
cukup lama
c. Memaksimalkan guru lokal yang telah bertugas di SILN yang merupakan hasil
seleksi Perwakilan RI.
Pada tahun 2019, ditargetkan kinerjanya sebanyak 11450 orang, setelah diukur
kinerjanya terealisasi sebanyak 8189 orang dengan persentase capaian sebesar
71,52%.
22
Beasiswa Darmasiswa RI, dengan suboutput:
Layanan Beasiswa Darmasiswa RI
Beasiswa Unggulan, dengan suboutput:
Layanan Beasiswa Unggulan
23
b. Penyamaan jangka waktu pembelajaran, dimana dalam kasus ini terdapat 2
kelompok dengan jangka waktu pembelajaran 10 dan 12 bulan.
Outcome (dampak) dari tercapainya jumlah target layanan Tamu Asing dan
pelaksanaan ketatausahaan biro adalah terpenuhinya kebutuhan layanan keprotokolan
tamu negara sahabat yang berkunjung ke lingkungan Kemendikbud maupun
kunjungan-kunjungan ke event internasional yang diselenggarakan oleh RI, serta
terpenuhinya layanan administratif manajemen Biro PKLN.
Pada awal tahun 2019, ditargetkan kinerjanya sebanyak 39 Layanan, setelah diukur
pencapaiannya, kinerjanya terealisasi sebanyak 39 layanan dengan persentase
capaian sebesar 100%.
24
Gambar 3.7 Kegiatan Layanan Kunjungan Delegasi Asing
Strategi dan Upaya antisipasi yang dilakukan sehingga tidak ditemui kendala dan
permasalahan adalah:
25
a. Proses Persiapan layanan kedatangan tamu asing selalu dilakukan dengan matang
dan komprehensif oleh Tim Biro PKLN sejak jauh hari, melibatkan personel di
bidang keprotokolan yang berpengalaman.
b. Selalu berkordinasi dengan unit-unit teknis terkait di Direktorat Kemendikbud yang
akan terlibat dalam proses kedatangan tamu/pembahasan materi,
c. Memastikan jadwal-jadwal dan rincian kedatangan selalu terupdate.
Berikut adalah capaian kinerja Biro Perencanaan dan Kerja sama Luar Negeri selama
5 tahun, yang disajikan pada tabel berikut ini:
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1. Tercapainya Tersedianya kebijakan
peningkatan jangka menengah
pelayanan prima (Renstra) dan tahunan
100% 100% 100 100% 100% 100 100% 100% 100 100% 100% 100 100% 100% 100
dalam perencanaan pembangunan
dan penganggaran pendidikan dan
kebudayaan
Kemendikbud
Tersedianya dokumen
perencanaan program,
kegiatan, dan anggaran
100% 100% 100 100% 100% 100 100% 100% 100 100% 100% 100 100% 100% 100
tahunan Kemendikbud
yang telah diteliti dan
disahkan
Persentase realisasi
pelaksanaan program,
kegiatan dan anggaran 93% 93% 100 94% 94% 100 95% 97,10% 102,2 96% 97,38% 101,4 97% 97,59% 100,6
Kementerian sesuai
target yang ditetapkan
Jumlah layanan
Atdik/DEWATAP 462 462 100 552 552 100 642 642 100 732 732 100 822 822 100
UNESCO dan SILN
Jumlah penerima
beasiswa pemerintah RI 6579 7683 117 7027 6936 98,7 6983 6947 99,48 8539 7929 92,86 11450 8189 71,52
26
B. Realisasi Anggaran
Berikut dijabarkan hasil capaian realisasi anggaran yang telah diserap dalam rangka
merealisasikan target capaian output, sesuai yang ditetapkan dalam dokumen
perjanjian kinerja.
Sasaran Strategis 1.
Tercapainya Peningkatan
91,35%
Pelayanan Prima dalam
Perencanaan dan Penganggaran
Sasaran Strategis 2.
Tercapainya Peningkatan
95,11%
Pelayanan Prima dalam
Kerja Sama Luar Negeri
27
(hasil revisi) sebesar Rp8.636.685.000,- dan terealisasi sebesar Rp8.413.630.780,-
dengan persentase capaian sebesar 97,42%.
1. Jumlah penyelenggaraan dan layanan kerja sama luar negeri dan organisasi
internasional di bidang pendidikan dan kebudayaan, pada tahun 2019 dialokasikan
anggaran (hasil revisi) sebesar Rp22.411.254.000,- dan terealisasi sebesar
Rp19.566.217.006,- dengan persentase capaian sebesar 87,31%.
2. Jumlah layanan Atdikbud/Dewatap, Unesco dan SILN, pada tahun 2019 dialokasikan
anggaran (hasil revisi) sebesar Rp 191.743.478.000,- dan terealisasi sebesar Rp
173.894.961.598,- dengan persentase capaian sebesar 90,69%
3. Jumlah penerima beasiswa pemerintah RI, pada tahun 2019 dialokasikan anggaran
(hasil revisi) sebesar Rp 275.856.143.000,- dan terealisasi sebesar Rp
273.772.218.808,- Dengan persentase capaian sebesar 99,24%
4. Jumlah layanan tamu asing dan pelaksanaan ketatausahaan Biro, pada tahun 2019
dialokasikan anggaran (hasil revisi) sebesar Rp 7.733.160.000.- dan terealisasi
sebesar Rp 6.157.450.290,- dengan persentase capaian sebesar 79,62%.
1. Adanya perbedaan nilai tukar antara Rupiah – Dollar US – mata uang setempat,
sehingga mengakibatkan perbedaan pada laporan pertanggungjawaban
2. Perbedaan aplikasi keuangan yang digunakan antara Kementerian Keuangan dan
Kementerian Luar Negeri yang mengakibatkan perbedaan pada laporan
pertanggungjawaban
3. Pemotongan alokasi anggaran dan self blocking sehingga perlu adanya penyesuaian
dan revisi RKAKL.
28
4. Dalam Pelaksanaan kegiatan terkendala oleh ketersediaan dana dari Satker
disebabkan oleh pengajuan Tambahan Uang Persediaan yang disetujui tidak sesuai
dengan perencanaan yang diajukan ke KPPN.
5. Meskipun sudah jauh berkurang dibandingkan tahun sebelumnya, masih adanya
guru-guru di beberapa SILN yang tidak sesuai dengan kualifikasinya, sehingga
penyaluran honorarium tidak maksimal.
Untuk Mengatasi hambatan dan permasalahan tersebut di atas langkah antisipasi yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
29
C. Analisis Efisiensi Sumber Daya
Efisiensi Anggaran
5,29% Serapan
Efisiensi
94,71%
30
BAB IV: PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan Kinerja Biro PKLN merupakan laporan kinerja yang memuat capaian
pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam; (1) Rencana
Strategis (Renstra); (2) Perencanaan Kinerja Kepala Biro Perencanaan dan Kerja
Sama Luar Negeri dengan Sekretaris Jenderal. Akuntabilitas kinerja Kemendikbud,
selain diukur berdasarkan indikator kinerja juga turut dilakukan analisis
permasalahan kendala-kendala yang dihadapi serta langkah strategis untuk
mengatasi kendala dan hambatan tersebut.
Pada saat ini Biro PKLN sudah mengimplementasikan sejumlah aplikasi beberapa
diantaranya adalah aplikasi SIMTRADA, SIMPROKA, SIKAP, SIDARA dan PENA.
Untuk Kedepannya Aplikasi-aplikasi tersebut akan terus dikembangkan sesuai
kebutuhan user di lingkungan Biro PKLN sehingga seluruh proses pelayanan dan
kegiatan yang dilakukan oleh Biro PKLN dapat berjalan dengan baik.
31
program-program di bidang Pendidikan dan Kebudayaan di daerah, beberapa
diantaranya adalah Dana Dekonsentrasi, dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Aplikasi SIKAP (Sistem Informasi Kearsipan Terpadu) adalah sistem informasi yang
berfungsi untuk optimalisasi pengelolaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Biro
PKLN.
32
LAMPIRAN
DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA
PERJANJIAN KINERJA AWAL TAHUN 2019
33
34
35
36
PERJANJIAN KINERJA AKHIR TAHUN 2019
37
38
39
40
TABEL RENCANA STRATEGIS
41
42
TARGET DAN REALISASI SELAMA 5 TAHUN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1. Tercapainya Tersedianya kebijakan
peningkatan jangka menengah
pelayanan prima (Renstra) dan tahunan
100% 100% 100 100% 100% 100 100% 100% 100 100% 100% 100 100% 100% 100
dalam perencanaan pembangunan
dan penganggaran pendidikan dan
kebudayaan
Kemendikbud
Tersedianya dokumen
perencanaan program,
kegiatan, dan anggaran
100% 100% 100 100% 100% 100 100% 100% 100 100% 100% 100 100% 100% 100
tahunan Kemendikbud
yang telah diteliti dan
disahkan
Persentase realisasi
pelaksanaan program,
kegiatan dan anggaran 93% 93% 100 94% 94% 100 95% 97,10% 102,2 96% 97,38% 101,4 97% 97,59% 100,6
Kementerian sesuai
target yang ditetapkan
Jumlah layanan
Atdik/DEWATAP 462 462 100 552 552 100 642 642 100 732 732 100 822 822 100
UNESCO dan SILN
Jumlah penerima
beasiswa pemerintah RI 6579 7683 117 7027 6936 98,7 6983 6947 99,48 8539 7929 92,86 11450 8189 71,52
43
DOKUMEN PENGUKURAN KINERJA
PENGUKURAN KINERJA
BIRO PERENCANAAN DAN KERJA SAMA LUAR NEGERI
TAHUN 2019
Realisasi
Sasaran
Indikator Kinerja Target Kinerja Anggaran
Strategis Target
% Anggaran %
Kinerja
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Tercapainya 1 Tersedianya kebijakan 100 Persen 5.610.343.000 100 100 5.263.336.215 93,81%
Peningkatan jangka menengah
Pelayanan (Renstra) dan tahunan
Prima dalam pembangunan
Perencanaan pendidikan dan
dan kebudayaan
Penganggaran kemendikbud
2 Tersedianya dokumen 100 Persen 44.090.356.000 100 100 39.614.507.750 89,85%
perencanaan program,
kegiatan, dan
anggaran tahunan
kemendikbud yang
telah diteliti dan
disahkan
3 Persentase realisasi 97 Persen 8.636.685.000 97 100 8.413.630.780 97,42%
pelaksanaan program,
kegiatan dan anggaran
satker kemendikbud
4 Jumlah 74 Negara/ 22.411.254.000 74 100 19.566.217.006 87,31%
Tercapainya
penyelenggaraan dan lembaga
peningkatan
layanan kerja sama luar
pelayanan
negeri dan organisasi
prima dalam
internasional di bidang
kerja sama
pendidikan dan
luar negeri
kebudayaan
5 Jumlah layanan 822 Layanan 191.743.478.000 822 100 173.894.961.598 90,69%
Atdikbud/DEWATAP
UNESCO dan SILN
44