Anda di halaman 1dari 13

KONVERGENSI LAYANAN

SPESIFIK DAN SENSITIF


DALAM AKSI
KONVERGENSI
PENURUNAN STUNTING
Disampaikan pada :
Sosialisasi Pedoman Manajemen Intervensi Gizi Spesifik
Tanggal 30 Agustus 2022

Budiono Subambang
Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah III
Ditjen Bina Bangda
PERAN KEMENDAGRI DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
(Sesuai Perpres 72 Tahun 2021, tercantum dalam Pilar 1, Pilar 3 dan Pilar 5)

Mendorong Pemerintah Provinsi menetapkan dan memperkuat Tim Koordinasi


Percepatan Penurunan Stunting tingkat Provinsi melalui Surat Keputusan Gubernur,
dengan melibatkan Perangkat Daerah, para pemangku kepentingan termasuk TP-PKK;

Mendorong Pemerintah Provinsi menyusun program dan kegiatan di 34 Provinsi dan


514 Kabupaten/Kota untuk mengintegrasikan program dan kegiatan percepatan
penurunan stunting dalam dokumen perencanaan daerah (RPJPD, RJMPD, RAD Pangan
dan Gizi) ;

Mendorong Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota menyediakan


dan meningkatkan alokasi APBD untuk mendukung program/kegiatan intervesi gizi
spesifik dan gizi sensitif;

Memfasilitasi Pemerintah Provinsi untuk melakukan Penilaian kinerja (PK)


kepada Pemerintah Kabupaten/Kota;

Memberikan penghargaan bagi Pemerintah Provinsi Terbaik dan Pemerintah


Kabupaten/Kota terbaik dalam Penurunan Stunting;

DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI


2 2
01
Pelaksanaan 8 AKSI KONVERGENSI DAN
HASILNYA

3
PELAKSANAAN 8 AKSI KONVERGENSI PENURUNAN STUNTING

Stunting : Sinyal bahwa ada


masalah dalam manajemen 8 (Delapan) Aksi Konvergensi:
penyelenggaraan pelayanan Instrument dalam bentuk
dasar, sehingga pelayanan untuk kegiatan Pemerintah
mencegah dan menurunkan Kabupaten/Kota untuk
prevalensi stunting belum
memperbaiki manajemen
tersedia dalam skala dan kualitas
yang memadai, serta tidak penyelenggaraan pelayanan
sampai secara lengkap pada dasar agar lebih terpadu dan
kelompok sasaran prioritas, yaitu tepat sasaran.
Remaja, Calon Pengantin, Ibu
Menyusui, Ibu Hamil, dan Anak
usia 0 – 59 Bulan.

Kemendagri memberikan Capacity Building kepada pemerintah provinsi


untuk bisa membina dan mengawasi Kabupaten/Kota dalam melaksanakan
8 (Delapan) Aksi Konvergensi dan Penilaian Kinerja

DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI 4


STATUS 20 CAKUPAN LAYANAN INTERVENSI SPESIFIK
DAN INTERVENSI SENSITIF TAHUN 2021

REALISASI TARGET GAP


8,81% 13,14% 7,32% 18,42% 4,44% 16,62% 13,37%
22,13% 23,68% 28,24% 22,37% 21,18% 73,30%
44,63% 48,46% 49,18% 40,54% 36,60% 46,40%
52,68%
90,00% 90,00% 90,00%
90,00% 90,00% 90,00% 90,00%
90,00% 90,00% 90,00% 90,00%
90,00%
90,00% 90,00%
90,00% 90,00% 90,00% 90,00%
90,00% 100,00%

81,19% 76,86% 82,68% 85,56% 73,38% 76,63%


67,87% 71,58% 66,32% 61,76% 67,63% 68,82%
45,37% 41,54% 40,82% 49,46% 53,40% 43,60%
37,32% 26,70%
Bumil KEK Bumil Balita Kehadiran Bumil K4 Anak 6-59 Bayi 0-11 Balita Remaja Layanan Bumil Keluarga RT Air RT Sanitasi Ortu Ikut Anak Ikut RT Peserta KPM PKH 1000 HPK Desa KRPL
dapat PMT dapat IFA Kurus Posyandu Bulan Bulan Dapat Zinc Putri Dapat Nifas Konseling Bina Balita Minum Layak Parenting PAUD Jamkes dapat FDS Penerima
dapat PMT Dapat Vit A Imunisasi TTD Gizi Layak Gizi BPNT
Lengkap

A. Layanan Inervensi Gizi Spesifik yang masih rendah : (1) Remaja mendapat TTD (45,7%); (2) Kehadiran di Posyandu
(67,87%); (3)Balita dpr Zinc (66,32%);
B. Layanan Intervensi Gizi Sensitif yang masih rendah : (1) Desa KRLPL (26,70%); (2) KPM PKH dpt FDS Gizi ( 53,40%); (3)
Ortu Ikut Parenting (37,32%); (4) Anak ikut PAUD ( 40,32%).

Sumber data: https://aksi.bangda.kemendagri.go.id, status Juni 2022


5
02
HASIL KESEPAkATAN RENCANA TARGET
NASIONAL PERCEPATAN PENURUNAN
STUNTING tahun 2023

6
PERMENDAGRI 81 TAHUN 2022
TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RKPD TA 2023
Arah kebijakan peningkatan kualitas SDM
kesehatan dan pendidikan dilakukan untuk
peningkatan sistem kesehatan dan pendidikan
(sistem pendidikan dan pendidikan karakter),
yang ditandai dengan pencapaian:
a. Prevelansi stunting (pendek dan
sangat pendek) pada balita
sebesar 17,5%;
b. Insidensi TB 211 per 100.000 penduduk;
c. Persentase puskesmas dengan jenis tenaga
kesehatan sesuai standar sebesar 71%;
d. Proposi pekerja yang bekerja pada bidang
keahlian menengah dan tinggi sebesar 43%;
e. Persentase sumber daya manusia (SDM)
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
(dosen, peneliti, perekayasa) berkualifikasi
S3 sebesar 17,48%;
f. Rata-rata lama sekolah penduduk usia 15
tahun ke atas sebesar 9,24 tahun; dan
g. Angka partisipasi kasar Pergurungan Tinggi
(PT) sebesar 31,89%

7
BE
N

0,00%
5,00%
10,00%
15,00%
20,00%
25,00%
30,00%
KE G
P, KU
BA LU
N 6,25%
G
KA BA
BE LI
10,50%

Keterangan :
LI
TU
NG
10,50%
D N
KI TT
SU JA 12,00%
LA KA
W R
ES TA
IU 13,70%
TA
R
A
13,95%
JA
M
LA BI
M 14,00%
PA PU
PU N
A G
15,00%
BA

DIATAS TARGET NASIONAL


R
SU KE AT
M P. 15,10%
SU AT R
ER IA
LA
W A U
15,30%
ES BA

TARGET NASIONAL TAHUN 2023 16%


IT RA
D EN T
I, G 15,43%
YO G
AR
G A
YA 15,70%
JA KA
W R
A TA
TE 16,00%
N
KA JA G
W AH
LI
M A 16,00%
TI
AN M
KA TA U
N R
LI
M 16,00%
BA
RAKORTEKRENBANG TAHUN 2022

KA
AN R
TA AT
LI
M N 16,00%
TI
AN M
SU TA UR
LA N 16,00%
W U
TA
ES R
IT A
M 16,00%
A EN
SU LU G
TAHUN 2023

AH
M KU
16,00%
AT U
ER TA
A R
A
SE 17,10%
LA
G
O TA
R N
O 17,30%
KA N TA
LI LO
M
AN PA 17,70%
KA TA PU
N
LI
M A
AN
SE 17,70%
LA
TA
KESEPAKATAN RENCANA TARGET NASIONAL

TA
SU N N
LA TE 18,10%
W NG
ES
IS AH
EL 18,50%
AT
AN
18,59%
JA R
W IA
A U
19,00%
BA
RA
T
BA 19,20%
N
HASIL KESEPAKATAN TARGET INDIKATOR KINERJA URUSAN KESEHATAN
“PREVALENSI STUNTING (PENDEK DAN SANGAT PENDEK) PADA BALITA”

TE
SU N
M M 19,25%
AT A
LU
ER KU
SU A 21,00%
LA UT
W AR
ES A
IB 21,00%
AR
AT
8

22,70%
AC
EH
23,60%
N
TB
24,40%
03
DATA PERENCANAAN DAN
PENGANGGARAN PERCEPATAN
PENURUNAN STUNTING

9
RATA-RATA PENETAPAN DESA/KEL PRIORITAS STUNTING TAHUN 2023
DI 12 PROVINSI PRIORITAS

q Dari 12 provinsi
prioritas, rata-rata
setiap provinsi
menetapkan 19,1%
desa/kel lokus stunting
tahun 2023 atau
sejumlah 8.492
desa/kelurahan.
q Provinsi NTT
menetapkan
desa/kelurahan
dengan nilai rata-rata
terbanyak.
10
REKAP APBD KAB/KOTA TA 2019-2021 YANG MENDUKUNG STUNTING

(BASIS DATA HASIL ENTRY KAB/KOTA PADA WEB AKSI BANGDA)


11
PUBLIKASI HASIL INPUT AKSI 2 KAB/KOTA TAHUN 2019-2021
PADA WEB MONITORING AKSI KONVERGENSI DITJEN BINA BANGA KEMENDAGRI

PERINGKAT
10 BESAR PROVINSI
ü Peningkatan alokasi APBD kab/kota TA 2019-2021 yang
DENGAN PENINGKATAN
ALOKASI APBD
mendukung penurunan stunting rata-rata 70% per-tahun;
KAB/KOTA ü 6 provinsi prioritas menunjukkan TREN PENINGKATAN
TA 2019-2021 TERTINGGI alokasi APBD kab/kota TA 2019-2021 yang
TERTINGGI mendukung penurunan stunting.
YANG MENDUKUNG
PENURUNAN APBD KAB/KOTA TA 2019-2021 MENDUKUNG PENURUNAN STUNTING
STUNTING
10 PROVINSI ALOKASI TERBANYAK 10 PROVINSI ALOKASI TERENDAH

2021

2020
2019 12
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai