Anda di halaman 1dari 25

Kebijakan Penurunan Stunting

di Provinsi Riau
Pada Acara :
Pertemuan Koordinasi dan Sinkronisasi Program Keluarga Sejahtera
dan Pembangunan Keluarga

Disampaikan oleh :
HERI YANTO, S.Hut., M.T.
Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia

Pekanbaru, 29 September 2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau


Prevalensi Stunting Nasional (%)

36,8 35,6 37,2


30,8
27,7

14%

2007 2010 2013 2018 2019 2024

• Angka Stunting Balita pada tahun 2019 sebesar 27,7% (sumber data: SSGBI),
mengalami penurunan sebesar 3,1% dari tahun 2018 (sumber data: RISKESDAS)
• Jika ditarik dari tahun 2013, angka stunting rata-rata turun sebesar 1,6% per tahun.
2
Prevalensi Stunting Provinsi Riau (%)
40
36.8
35

30
27.4
25 23.95
18%
20

15

10

Tahun 2013 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2024

• Angka Stunting Balita pada tahun 2019 sebesar 23.95% (sumber data: SSGBI),
mengalami penurunan sebesar 3,45% dari tahun 2018 (sumber data: RISKESDAS)
• Target RPJMD Riau tahun 2024 = 18%
Prevalensi Stunting Kabupaten/Kota Provinsi Riau (%)

Kota Pekanbaru & Dumai dengan Prevelensi stunting < 20%


(sesuai dengan standar Target WHO)
Lokasi Fokus ROKAN HULU
KAMPAR
Penurunan Stunting ROHIL
MERANTI
ROKAN HULU PELALAWAN
KAMPAR PEKANBARU
ROHIL BENGKALIS
ROKAN HULU MERANTI INHU
ROKAN HULU KAMPAR PELALAWAN INHIL
SIAK

2018 2019 2020 2021


Dasar : Dasar : Dasar : Dasar :
Setwapres, TNP2K, Sk Menteri PPN/Bappenas Surat Menteri PPN Nomor SK Bappenas Nomor
KemenkoPMK Nomor B.240/M.PPN/D.5/PP.01.01/04/2019 42/M.PPN/HK/04/2020 Tanggal
Stranas Percepatan dan B.198/M.PPN/D.5/PP.01.01 tentang Penyampaian Perluasan 9 April 2020 tentang Perluasan
Penanganan Anak Kerdil /04/2019 Lokasi Fokus Intervensi Penurunan Lokus Fokus Penangan
(Stunting) 2018-2024 Stunting Terintegrasi Tahun 2020 Stunting Tahun 2021
Berdasarkan Koefisien
Stunting

ppedalitbang Provinsi Riau | 2021


PENETAPAN LOKUS PENANGANAN STUNTING
SE- PROVINSI RIAU TAHUN 2021 – 2022

JUMLAH DESA/KELURAHAN LOKUS


STUNTING
NO KABUPATEN/KOTA

TAHUN 2021 TAHUN 2022

1 Rokan Hulu 10 10
Penetapan 2 Kampar 19 18
Desa/Kelurahan
Lokus 3 Pelalawan 11 7
berdasarkan Surat 4 Kepulauan Meranti 30 25
Keputusan 5 Rokan Hilir 16 15
Bupati/Walikota
6 Indragiri Hulu 10 10
7 Indragiri Hilir 15 40
8 Pekanbaru 15 20
9 Siak 15 20
10 Bengkalis 15 23
11 Dumai 6 6
12 Kuantan Singingi - -

Jumlah 162 194


Progres Pembinaan dan Pengawasan Tim Koordinasi Provinsi Riau
Tahun 2021
1. Rakor Provinsi : 8 April 2021

2. Penilaian Kinerja Tahun 2020 : 25 Mei 2021

3. Bimbingan Teknis Pelaksanaan Aksi Konvergensi untuk Kabupaten Kota Lokus 2021 dan 2022 (2 kali)

4. Fasilitasi dan Konsultasi Teknis secara intensif dengan Tim Kab Kota oleh Tim Sekretariat

5. Penyusunan Draft Peraturan Gubernur Penurunan Stunting

6. Konsolidasi dan Koordinasi Sektor Non Pemerintah

- Penyusunan Draft MoU dengan PT RAPP

- Penggalangan Komitmen TP PKK dalam Dukungan Aksi Konvergensi di Kab Kota

- Diskusi dengan Akademisi (Univesitas Riau, STIKES Hang Tuah, Poltekkes Kemenkes Riau)

- Ekspose pada forum diskusi akademis nasional (Pergizi Pangan Indonesia)

5. Monitoring dan Evaluasi Aksi Konvergensi di Kabupaten Kota

6. Review pelaksanaan aksi konvergensi pada Web Monev Bina Bangda


Jumlah Balita yang diukur tahun 2020 di 10 Kab Lokus: 392.444
BENGKALIS 1,206 3,025

KAMPAR 1,094 2,774

SIAK 945 2,284

23.682 (6%)
INDRAGIRI HULU 690 2,175
balita pendek dan
INDRAGIRI HILIR 671 1,603 sangat pendek
ROKAN HULU 354 1,428

ROKAN HILIR 356 1,366

KEPULAUAN MERANTI 546 1,323

PELALAWAN 169 804 JUMLAH_BALITA_SANGAT_PENDEK

JUMLAH_BALITA_PENDEK
PEKANBARU 201 668
MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN AKSI Pemprov melakukan
KONVERGENSI MELALUI WEB MONEV DIRJEN BINA review terhadap
PEMBANGUNAN DAERAH pelaksanaan aksi
konvergensi kab/kota
Pemprov melakukan Penilaian Kinerja
Pelaksanaan Aksi Konvergensi Kab/Kota
setiap tahun
INDIKATOR DALAM ANALISIS SITUASI AKSI KONVERGENSI
PENURUNAN STUNTING
1. Cakupan Bumil KEK yang mendapat PMT pemulihan
2. Cakupan Ibu Hamil mendapat IFA (TTD) minimal 90 tablet
selama kehamilan
3. Cakupan balita kurus yang mendapatkan PMT
4. Cakupan kehadiran di posyandu (rasio yang datang
terhadap total sasaran)
5. Cakupan Ibu Hamil-K4 DINAS
6. Cakupan anak 6-59 bulan yang memperoleh Vit A KESEHATAN
7. Cakupan bayi 0-11 bulan telah diimunisasi dasar secara
lengkap
8. Cakupan balita diare yang memperoleh suplementasi zinc
9. Cakupan remaja putri mendapatkan TTD
10.Cakupan layanan Ibu Nifas
Indikator dalam Analisis Situasi Aksi Konvergensi
Penanganan Stunting
11. Cakupan kelas ibu hamil (ibu mengikuti konseling gizi dan kesehatan)
Dinkes dan
12. Cakupan keluarga yang mengikuti Bina Keluarga Balita DPPPA KB
13. Cakupan rumah tangga yang menggunakan sumber air minum layak
Dinas PUPR
14. Cakupan rumah tangga yang menggunakan sanitasi layak
PERkim
15. Cakupan orang tua yang mengikuti kelas parenting
16. Cakupan anak usia 2-6 tahun terdaftar (peserta didik) di PAUD Dinas
17. Cakupan rumah tangga peserta JKN/Jamkesda Pendidikan
18. Cakupan KPM PKH yang mendapatkan FDS gizi dan kesehatan
Dinas Sosial
19. Cakupan keluarga 1000 HPK kelompok miskin sebagai penerima BPNT dan Dinkes
20. Cakupan desa menerapkan KRPL

Dinas Pangan /Pertanian


Rata-Rata Cakupan BKB dan Kelas Parenting di
Rata-Rata Cakupan BKB dan Kelas Desa Lokus 2021
100.0 99.9
Parenting di Desa Lokus 2020 100.0

100.0
100.0 100.0 90.0

90.0 80.0
90.0

70.0 67.8
80.0
60.0
58.5
70.0
68.4 50.1 50.9
50.0

60.0 40.0
35.1 34.0
51.7 51.0
49.5 30.0
50.0

20.0
40.0
35.6 8.1
10.0

30.0 -
-

19.0 KEPULAUAN MERANTI PELALAWAN ROKAN HILIR ROKAN HULU KAMPAR


20.0
100.0 96.6
10.0
90.0

- 80.0
-

KEPULAUAN PELALAWAN ROKAN HILIR ROKAN HULU KAMPAR 70.0


MERANTI
60.0
BKB PARENTING
50.0 46.1
40.0

28.8 29.3
30.0
23.9 25.4
Rata-rata cakupan layanan yg masih 20.0 17.0
rendah : Rokan Hilir dan Indragiri Hulu 10.0
9.4
0.1 0.1
-

BENGKALIS INDRAGIRI HILIR INDRAGIRI HULU PEKANBARU SIAK


Evaluasi Cakupan Layanan
(Sumber Data : Master Ansit 2020)
Rata-rata Persentase Cakupan Layanan Intervensi Spesifik Tahun 2020 di 10 Kab Lokus 2021

BALITA_KURUS_YANG_MENDAPATKAN_PMT 93.7

BUMIL_KEK_YANG_MENDAPAT_PMT_PEMULIHAN 88.5

ANAK_6-59_BULAN_MEMPEROLEH_VIT_A 87.5

BALITA_DIARE_YANG_MEMPEROLEH_SUPLEMENTASI_ZINC 76.7

BUMIL_MENDAPAT_IFA_(TTD)_MINIMAL_90_TB_SAAT_KEHAMILAN 76.3

IBU_HAMIL_K4 70.5

LAYANAN_IBU_NIFAS 69.3

KEHADIRAN_DI_POSYANDU 66.5

KELAS_IBU_HAMIL_(KONSELING_GIZI_DAN_KESEHATAN) 62.9

BAYI_0-11_BULAN_TELAH_DIIMUNISASI_DASAR_LENGKAP 62.1

REMAJA_PUTRI_MENDAPATKAN_TTD 54.0
- 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0
Evaluasi Cakupan Layanan
(Sumber Data : Master Ansit 2020)

Rata-rata Persentase Cakupan Layanan Intervensi Sensitif Tahun 2020 di 10 Kab Lokus 2021

RUMAH_TANGGA_YANG_MENGGUNAKAN_SANITASI_LAYAK 77.0

KPM_PKH_YANG_MENDAPATKAN_FDS_GIZI_DAN_KESEHATAN 70.9

KELUARGA_1000_HPK_KELOMPOK_MISKIN_SEBAGAI_PENERIMA_BPNT 58.9

RUMAH_TANGGA_PESERTA_JKN/JAMKESDA 58.8

RUMAH_TANGGA_MENGGUNAKAN_SUMBER_AIR_MINUM_LAYAK 56.9

ORANG_TUA_YANG_MENGIKUTI_KELAS_PARENTING 52.2

ANAK_USIA_2-6_TAHUN_TERDAFTAR_(PESERTA_DIDIK)_PAUD 28.4

KELUARGA_MENGIKUTI_BINA_KELUARGA_BALITA 26.5

DESA_MENERAPKAN_KRPL 19.1

- 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0


PERATURAN PRESIDEN NOMOR 72 TAHUN
2021 TENTANG PERCEPATAN
PENURUNAN STUNTING
5 Pilar dan Prioritas Percepatan Pencegahan Stunting

PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 PILAR 4 PILAR 5

Komitmen dan visi Kampanye Mendorong


kepemimpinan nasional dan konvergensi Ketahanan Pemantauan
5 PILAR nasional dan
komunikasi
program pangan dan gizi dan evaluasi
perubahan
daerah perilaku
di tingkatpusat
dan daerah

Prioritas Percepatan PencegahanStunting

Sasaran Prioritas Intervensi Prioritas Kabupaten/kota prioritas


• Intervensi gizi • 2018 => 100 kabupaten/kota
Ibu hamil dan anak usia • 2019 => 160 kabupaten/kota
0-2 tahun atau rumah spesifik • 2020 => 260 kabupaten/kota
tangga 1.000 HPK • Intervensi gizi • 2021 => 360 kabupaten/kota
sensitif • 2024 => semua kabupaten/kota
PILAR STRATEGI NASIONAL PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
KEGIATAN OUTPUT TARGET PENANGGUNG JAWAB
PILAR 2 : Peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat

Melakukan penguatan kapasitas institusi 1. Persentase desa/kelurahan yang Target: 90% Tahun: 2024 Pemerintah Daerah kabupaten/kota
dalam komunikasi perubahan perilaku melaksanakan kelas Bina Keluarga Balita
untuk penurunan Stunting. (BKB) tentang pengasuhan 1.O00 Hari
Pertama Kehidupan (HPK).
2. Persentase Pusat Informasi dan Target: 90% Tahun: 2024 Pemerintah Daerah kabupaten/kota
Konseling (PIK) Remaja dan Bina
Keluarga Repaja (BKR) yang
melaksanakan edukasi kesehatan
reproduksi dan gizi bagi remaja.

Pilar 3 : Peningkatan Konvergensi Intervensi Spesifik dan Intervensi Sensitif di Kementerian / Lembaga , Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota,
dan Pemerintah Desa
Melaksanakan konvergensi dalam upaya 1. Cakupan pendampingan keluarga Target: 90% Tahun: 2024 Pemerintah Daerah kabupaten/kota
penyiapan kehidupan berkeluarga berisiko Stunting.

2. Cakupan calon Pasangan Usia Subur Target: 90% Tahun: 2024 Pemerintah Daerah kabupaten/kota
(PUS) yang menerima pendampingan
kesehatan reproduksi dan edukasi gizi
sejak 3 bulan pranikah.

Pilar 4 : Peningkatan Ketahanan Pangan dan Gizi pada tingkat individu, keluarga, dan masyarakat

Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi 1. Persentase keluarga berisiko Stunting Target: 50% Tahun: 2024 Pemerintah Daerah kabupaten/kota
individu, keluarga, dan masyarakat yang mendapatkan manfaat sumber daya
termasuk dalam keadaan bencana. pekarangan untuk peningkatan asupan
gizi.

2. Persentase keluarga berisiko Stunting Target: 90% Tahun: 2024 Pemerintah Daerah kabupaten/kota
yang mendapatkan promosi peningkatan
konsumsi ikan dalam negeri.
STRATEGI PENGUATAN FUNGSI KELUARGA UNTUK MENCEGAH STUNTING

 Peningkatan Kapasitas 1. Better Institution


BETTER
internal keluarga 2. Better Business
COMMUNITY
 Peningkatan ekonomi 3. Better Income
keluarga 4. Better Living
Pemberdayaan
 Peningkatan kualitas 5. Better Environment
keluarga
lingkungan keluarga
NEGARA
TANGGUH DAN
MAJU
(Pembinaan
ketahanan dan PENGUATAN Terwujud
Keluarga Sejahtera Keluarga
Kesejahteraan FUNGSI Keluarga
Keluarga Tahan Berkualitas SDM
Berkualitas
Keluarga) KELUARGA
Keluarga UNGGUL
Tahan
UU No 52 Tahun 2009
Pengasuhan CEGAH
Berkualitas STUNTING
KELOMPOK BERESIKO STUNTING
Keluarga yang memiliki anak baduta
Fungsi Reproduksi Fungsi Ekonomi
(perencanaan kehamilan, KB)
1. BBLR 8. Keluarga
dan PBLP Miskin
9. Anggota
keluarga banyak
2. Tidak beri ASI
Fungsi Pembinaan 7. Sering Diare
Ekslusif Lingkungan (kesling,
Fungsi Perlindungan pemanfaatan lahan)
Fungsi Sosialisasi dan
pendidikan
6. Imunisasi
Fungsi Perlindungan
3. Pemberian MP dasar tdk lengkap
ASI terlalu Dini
4. Rendahnya 5. Jarang ke
kualitas MP-ASI Posyandu
PENGUATAN FUNGSI MEMBENTUK
KELUARGA KELUARGA BERKUALITAS

WUJUDKAN SDM MENCEGAH


STUNTING
UNGGUL

KEMAJUAN BANGSA

PONDASI
KELUARGA EKSISTENSI
BANGSA
DIMENSI DAN INDIKATOR KETAHANAN KELUARGA
LUMBUNG
KETAHANANPANGAN DAN
KELUARGA Manfaat
Manfaat Ekonomi
Ekonomi
ADAAPOTEK HIDUPKITA
DI SEKITAR

BUAH
BUAH
UMBI
UMBI
UMBI
OBAT
OBAT

SAYUR
SAYUR

IKAN

BUMBU
BUMBU
TELUR
70%
Menghema70%
Menghemat
t
KESEHATAN pengeluara
pengeluaran
MENINGKAT n rumah
rumah tngga
DAGING
DAGING
BIOGAS tngga
AIR
AIR
BAHAGIAKAN ANAK
BERI GIZI YANG CUKUP
BERI STIMULASI INDERA

CEGAH STUNTING
Bunga kemboja putih berseri
Putihnya melur di ujung dahan
Mari kita kuatkan Tim Koordinasi
Agar Program dan kegiatan dapat dilaksanakan

Bunga Melati di dalam taman


Harum semerbak indah berseri
Rapat koordinasi mari kita lanjutkan
Agar tercapai kolaborasi dan konvergensi

Anda mungkin juga menyukai