LATAR BELAKANG:
Kriteria e-Warong:
Ada beberapa kriteria atau persyaratan yang harus dipenuhi jika menjadi
e-Warong Bansos Sembako yaitu :
24 KOTACIREBON 52 490
KESIMPULAN, SARAN
KESIMPULAN:
a. e-Warong Program Sembako yang beraktifitas melayani KPM adalah
berasal dari Warung Desa, KUBE Warungan dan Agen Bank
b. e-Warong dibentuk untuk menjawab kebutuhan KPM dalam
penyaluran Program sembako, yaitu berlokasi tetap di area terdekat
yang dapat dijangkau KPM.
c. e-Warong dibentuk, diseleksi, direkomendasi dan ditetapkan sebagai
unit penyalur yang secara optimal melayani KPM.
d. Kolaborasi e-Warong dengan UKM penyedia bahan pangan yang
dibutuhkan dalam penyaluran, akan mendorong pemberdayaan
ekonomi lokal di tingkat desa.
e. Jumlah e-Warong ada 7.169 unit, Jumlah KPM 3.350.856, maka rata-
rata proporsi KPM yang dilayani oleh setiap e-Warong adalah 470
KPM
f. Peran dan Aktifitas e-Warong dalam mewujudkan Prinsip 6 T (Tepat
Sasaran, Waktu, Kualitas, Harga, Jumlah dan Tertib Administrasi)
belum tercapai secara optimal terutama pada e-Warong yang
dikelola oleh Kelompok KPM ybs (ada sekitar 9,5 persen dari total e-
Warong yang beraktifitas di provinsi Jawa Barat).
g. Banyak pihak yang menaruh interest besar untuk mengais margin
keuntungan pada transaksi jual beli bahan pangan yang dilaksanakan
oleh e-Warong dan KPM yang dilayaninya, sehingga sangat
mempengaruhi kapabilitas, kompetensi dan kredibilitas e-Warong
dalam mewujudkan Prinsip 6 Tepat
h. Peran Edukasi, Pendampingan, Evaluasi dan Rekualifikasi e-Warong
sebagai Penyalur Program Sembako sangat perlu dilakukan secara
reguler oleh Tim Koordinasi Penyaluran Bansos Pangan Tingkat
Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan bekerja sama dengan pihak
Bank (Himpunan Bank Negara) sebagai bentuk jaminan pelayanan
prima kepada KPM.
SARAN
a. Peran dan aktifitas e-Warong Program Sembako sebagaimana yang
ditetapkan dalam Instruksi Presiden Nomor 63 Tahun 2017 dan
Pedoman Umum Program Sembako adalah sangat baik dan
mempunyai konteks memberikan kemudahan dan pelayanan prima
kepada KPM serta memberikan dampak pemberdayaan dan
penumbuhan kekuatan ekonomi lokal (desa), sehingga bagi e-
Warong Program Sembako yang kompeten, kredible dan mampu
melaksanakan best practiced pelayanan penyaluran wajib
dipertahankan eksitensi Peran dan Aktifitasnya.
b. Tim Koordinasi Penyaluran Bansos Pangan Tingkat Pusat, Provinsi,
Kabupaten/Kota dan Kecamatan bekerjasama dengan Pihak Bank
(Himbara) secara reguler dan berkesinambungan wajib melakukan
pemetaan, edukasi, evaluasi dan rekualifikasi kapabilitas, kompetensi
dan kredibilitas e-Warong dalam melaksanakan penyaluran dan
pelayanan KPM di daerahnya masing-masing.
c. Tim Koordinasi Penyaluran Bansos Pangan Tingkat Pusat, Provinsi,
Kabupaten/Kota dan Kecamatan secara berjenjang berkoordinasi
untuk memantau dan menyelesaikan masalah dari setiap aduan
masyarakat dengan tuntas dan proporsional.
d. Tim Koordinasi Penyaluran Bansos Pangan Tingkat Pusat, Provinsi,
Kabupaten/Kota dan Kecamatan bekerja sama dengan Aparat
Penegak Hukum untuk melakukan edukasi, pendampingan dan
pengendalian kepada masyarakat dan pihak-pihak yang mempunyai
interes mengambil peran yang signifikan pada aktifitas e-Warong
untuk mengelimir terjadinya penyimpangan-penyimpangan yang
menyebabkan tidak dapat terwujudnya Prinsip 6 Tepat yang harus
diemban e-Warong dalam melakukan Pelayanan kpd KPM.
e. Tim Koordinasi Penyaluran Bansos Pangan Tingkat Pusat, Provinsi,
Kabupaten/Kota melakukan apresiasi dan penghargaan kepada e-
Warong yang telah melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik,
taat Pedum dan mampu menciptakan kepuasan KPM yang dilayani.
(Lanjutkan Pemberian Penghargaan e-Warong Jabar Juara yang
diinisiasi oleh Tikor Provinsi Jawa Barat pada September 2019).
Demikian beberapa hal yang dapat kami sampaikan sebagai laporan.
Terima kasih atas perkenan Bapak Sekda Provinsi Jawa Barat selaku Ketua
Tim Koordinasi Penyaluran Bansos Pangan Tingkat Provinsi, Jawa Barat.