Anda di halaman 1dari 24

Pencegahan Stunting

Anak 0-23 Bulan Dengan Makanan


Kaya Protein Hewani
Oleh
Puskesmas Terigas
Latar Belakang

 Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 angka stunting turun dari 24,4% di
tahun2021 menjadi 21,6 di tahun 2022.
 Target RPJMN di tahun 2024 prevalensi stunting 14%
 Angka stunting di tahun 2022 Provinsi Kalbar 27,8%, Kab.Sambas 15,65 % dan
Puskesmas Terigas 26,2%
Data Stunting Anak 0-23 Bulan
Di Wilayah Puskesmas Terigas Tahun 2022

No. Desa Jumlah Anak 0-23 bulan Jumlah Anak 0-23 bulan %
yang Stunting yang diukur
1 S Rambah85 7 80 8,75
2 Gapura 15 130 11,54
3 Kartiasa 16 126 12,70
4 S Rambi 9 85 10,59
5 Lumbang 16 114 14,04
6 Lorong 7 46 15,22
7 Semangau 1 47 2,13
Jumlah 71 628 11,31
DATA STUNTING ANAK 0-23 BULAN
PUSKESMAS TERIGAS TAHUN 2022
1
7
7

15

16

9
16

S Rambah Gapura Kartiasa S Rambi Lumbang Lorong Semangau


DATA STUNTING ANAK 0-23 BULAN
PUSKESMAS TERIGAS TAHUN 2022
Jumlah Anak 0-23 yang Stunting Series2 Jumlah Anak 0-23 yang diukur %

140

130
126

120
114

100

85
80
80

60

46 47

40

20 16 16
15 14.0350877192982 15.2173913043478
11.5384615384615 12.6984126984127
8.75 9 10.5882352941176
7 7
1 2.12765957446808
0
S Rambah Gapura Kartiasa S Rambi Lumbang Lorong Semangau
Mandat Perpres No. 72/2021 ttg
01
Percepatan Penurunan Stunting

3
Roadmap Paska Terbitnya Perpres 72/2021

RAN
• Utk pelaksanaan STRANAS
• Melalui pendekatan keluarga
Perpres berisiko stunting Ps 8 (1)

No. 72/2021 Indikator


PERBAN • Intervensi Spesifik: 9
1. RAN JUKLAK/JUKNIS/ • Intervensi Sensitif: 11
2. Mekanisme Tata Kerja PANDUAN dll
2021 3. Pemantauan, Evaluasi
dan Pelaporan TARGET TARGET AKHIR
Perpres
ANTAR Persentase
• Tentang Percepatan 2021
Penurunan Stunting A Balita stunting
• Per 5 Agustus 2021 2021
Jika dipandang
= 14%
perlu 2021-2024
• Panduan Fasilitasi Konvergensi
PPS di Desa/Kelurahan 2024  Dst
• Panduan Pelaksanaan
Pendampingan Keluarga
Pelaksanaan oleh K/L, Pemda, Pemdes dan
Pemangku Kepentingan
Penyelenggaraan Percepata Penurunan Stunting
dalam Perpres 72/2021 (1)

RENCANA AKSI NASIONAL


5 PILAR STRANAS Ps 8 (3)
1. Peningkatan komitmen dan visi
kepemimpinan di kementerian/lembaga, 1. Penyediaan data keluarga
Pemerintah Daerah provinsi, Pemerintah berisiko stunting
STRANAS: Daerah kabupaten/kota, dan Pemerintah 2. Pendampingan keluarga
Desa; berisiko stunting
Acuan Dalam Rangka 2. Peningkatan komunikasi perubahan perilaku
Menyelenggarakan 3. Pendampingan semua calon
dan pemberdayaan masyarakat;
Percepatan Penurunan 3. Peningkatan konvergensi Intervensi Spesifik
pengantin/calon PUS;
dan Intervensi Sensitif di 4. Surveilans keluarga berisiko
Stunting
kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah stunting
provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/kota, 5. Audit kasus stunting
dan Pemerintah Desa;
4. Peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada
tingkat individu, keluarga, dan masyarakat;
5. Penguatan dan pengembangan sistem, data,
Ditetapkan oleh Kepala Badan
informasi, riset, dan inovasi
 Ps 8 (2)
Target Antara Percepatan Penurunan Stunting
(Lampiran A Perpres 72/2021)

 9 Indikator  11 Indikator

BKKBN KEMENKES
KEMEN PUPR KEMENSOS
Indikator Stranas Untuk Pemda Kab/Kota
(Lampiran B Perpres 72/2021)
1. Persentase balita yang memperoleh
1. Persentase calon
imunisasi dasar lengkap
pengantin/calon ibu yang
1. Persentase ibu hamil 2. Persentase bayi usia kurang dari 6
menerima Tablet Tambah bulan mendapat air susu ibu (ASI)
Darah (TTD) Kurang Energi Kronik
1. Persentase pelayanan eksklusif
2. Cakupan calon PUS yang (KEK) yang 3. Persentase anak usia 6-23 bulan yang
menerima tambahan keluarga berencana
menerima pendampingan mendapat Makanan Pendamping Air
kesehatan reproduksi dan asupan gizi pasca melahirkan
Susu Ibu (MP-ASI)
2. Persentase unmet need
edukasi gizi sejak 3 bulan
pra-nikah
2. Persentase ibu hamil
pelayanan keluarga
4. Persentase anak berusia di bawah lima Terdapat 22
yang mengonsumsi tahun (balita) gizi buruk yang
3. Persentase remaja putri
yang menerima layanan
Tablet Tambah Darah
(TTD) minimal 90 tablet
berencana mendapat pelayanan tata laksana gizi
buruk
indikator dengan PJ-
pemeriksaan status selama masa 5. Persentase anak berusia di bawah lima nya adalah Pemerintah
anemia (hemoglobin) kehamilan tahun (balita) gizi kurang yang Daerah kab/kota dengan
mendapat tambahan asupan gizi.
unit intervensi
Kelompok Calon
Ibu hamil Ibu masa interval Balita (0-59 bulan)
remaja, ibu hamil, ibu
masa interval, balita dan
sasaran pengantin/remaja
keluarga
(sumber: Perpres
Keluarga: 72/2021)
1. Persentase keluarga yang stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS)
2. Persentase keluarga yang melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
3. Cakupan pendampingan keluarga berisiko Stunting
4. Persentase Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan ibu hamil, ibu menyusui dan anak baduta yang menerima variasi bantuan pangan selain
beras dan telur (karbohidrat, protein hewani, protein nabati, vitamin dan mineral dan/atau Makanan Pendamping Air Susu Ibu/MPASI)
5. Cakupan PUS dengan status miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima bantuan tunai bersyarat
6. Cakupan PUS dengan status miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima bantuan pangan non-tunai
7. Cakupan PUS dengan status miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima Penerima Bantuan Iuran (PBI)
8. Persentase keluarga berisiko Stunting yang mendapatkan manfaat sumber daya pekarangan untuk peningkatan asupan gizi
9. Persentase keluarga berisiko Stunting yang mendapatkan promosi peningkatan konsumsi ikan dalam negeri
10. Tersedianya data hasil surveilans keluarga berisiko Stunting
Strategi Percepatan Penurunan Stunting
dalam RAN PASTI
2.
Pendekatan Ps 8 (3): 5 aspek
Keluarga Berisiko
Stunting

RAN
1.
PAST 3.
Pendekatan
Intervensi
I Pendekatan
Multisektor dan
Gizi Terpadu Multipihak
Aspek Makro/
Aspek Mikro Faktor Pendukung
Pendekatan Intervensi Gizi terpadu
Pendekatan Keluarga Berisiko Stunting

Inkubasi

Ibu Pasca Persalinan


KB Pasca persalinan

Sasaran: Catin (Pra-konsepsi) Ibu Hamil Anak 0-23 Bulan Anak 24-59 Bulan
1. Anemia; 1. Anemia; 1.BBLR;
2. Umur < 19 Tahun 2. KEK; 2.PB<48cm;
3.ASI eksklusif;
3. Lila: < 23,5 cm 3. Pertumbuhan janin
4.Imunisasi;
4. IMT: < 18.4 terhambat (PJT) 5.MPASI;
kg/m2 4. 4T 6. Tata laksana gizi buruk/kurang & infeksi kronis;
7.Pemantauan pertumbuhan & perkembangan
PERIODE EMAS
1.000 Hari Pertama Kehidupan
Pendekatan Multisektor dan Multipihak

P S PT MS M

01 02 03 04 05
Keterpaduan Partisipasi Aktif Swasta Partisipasi Aktif Partisipasi Partisipasi Media
Kementerian/ dalam percepatan Perguruan Tinggi Masyarakat Sipil dalam percepatan
Lembaga, penurunan stunting dan akademisi (LSM, NGO, penurunan stunting;
Pemerintah Daerah baik langsung maupun dalam percepatan Perseorangan, dan melaui KIE
dan Pemerintah tidak langsung kepada penurunan stunting Mitra Pembangunan) Pencegahan dan
Desa kelompok sasaran melalui Tridarma dalam percepatan Penanganan Stunting
Perguruan Tinggi penurunan stunting
BAHAN MAKANAN PROTEIN
HEW ANI SEBAGAI
PENCEGAH STUNTING

• Protein hewani mengandung asam amino


lengkap termasuk asam amino essensial
• Protein hewani mengandung mineral yang
diperlukan untuk pertumbuhan seperti Zn dan Fe
• Pada umumnya, protein hewani mengandung
lemak, sehingga juga mengandung energi tinggi
dibandingkan dengan bahan makanan lain

Protein hewani terdapat dalam daging sapi, daging


domba, daging ayam, daging unggas, hati, berbagai
jenis ikan (kakap, gurami, kembung, lele, dll), belut,
berbagai jenistelur (telur ayam, telur bebek, telur
burung puyuh, telur angsa)

09 / 30
Pemberian Makan Responsif

 Terjadwal
(Jadwal Makan Utama dan Selingan, Waktu makan maksimal 30 menit)
 Lingkungan mendukung (tidak ada paksaan)
 Stimulasi anak untuk makan sendiri
Tips dan Trik Pemberian Makan Responsif
Contoh Menu Makan Anak Usia 12-23 bulan
dengan kearifan lokal
 Pagi
Nasi Goreng
Telur Rebus
Tempe Goreng
Lalapan Timun dan Tomat
Susu
 Pukul 10.00 Bubur Kacang Hijau
 Siang
Nasi
Ikan Ruan Semur
Tahu masak kuning
Sayur Lodeh kacang panjang
Buah Semangka
 Pukul 16.00 Nugget Ikan Kallek
 Malam
Nasi
Ikan Nila Goreng
Perkedel Tempe
Sup Sayuran
Pisang
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai