Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

Pelatihan Penyusunan Laporan Kinerja di Lingkungan APIP


yang diselenggarakan oleh Pusdiklatwas BPKP pada tanggal
21 s.d. 25 Maret 2022.
LAPORAN PENUGASAN
MENGIKUTI PELATIHAN
PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN APIP

I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Laporan Kinerja (LAK) merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan
fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah. Laporan Kinerja juga
merupakan komponen dari prinsip "good governance" yang menjadi persyaratan
bagi setiap instansi, dalam upaya mewujudkan visi dan misi Lembaga yang selaras
dengan visi dan misi Presiden.
Laporan Kinerja memuat informasi tentang:
a) Pencapaian tujuan dan sasaran organisasi;
b) Realisasi pencapaian indikator kinerja;
c) Analisis pencapaian kinerja yang memuat hambatan dan permasalahan yang
dihadapi serta langkah antisipasi ke depan yang dilakukan; dan
d) Pembandingan capaian indikator kinerja tahun berjalan dengan target rencana
strategis.
Untuk memastikan bahwa laporan kinerja telah menyajikan informasi kinerja yang
andal, akurat dan berkualitas perlu dilakukan reviu atau penalaahan atas laporan
kinerja. Reviu laporan kinerja bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas
mengenai akurasi, keandalan, dan keabsahan data/informasi kinerja Instansi
Pemerintah sehingga dapat menghasilkan Laporan Kinerja yang berkualitas.
2. Tujuan Pelatihan Pelaporan Kinerja
a) Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja
yang telah dan seharusnya dicapai;
b) Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk
meningkatkan kinerjanya.
3. Dasar penugasan:
a) Surat Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP Nomor: S-
519/DL/4/2022 tanggal 10 Maret 2022, perihal Pemberitahuan Penetapan
Peserta Pelatihan Penyusunan Laporan Kinerja di Lingkungan APIP.
b) Surat Tugas Inspektur II Nomor 057/PI.05.02/III/2022 tanggal 11 Maret 2022
untuk Mengikuti Pelatihan Penyusunan Laporan Kinerja di Lingkungan APIP.
4. Peserta Diklat
a. Einstinanto, SH., M.Kn., QGIA;
b. Denny Ramadon, S.E.,QIA,QGIA; dan
c. Fitriyani Lestari, S.E.,QGIA.
5. Waktu pelaksanaan diklat
Diklat diselenggarakan oleh Pusdiklatwas BPKP dengan metoda pembelajaran tatap
muka pada tanggal 21 s.d. 25 Maret 2022 di Kota Denpasar, Bali.

II. JADWAL PELAKSANAAN & MATERI DIKLAT


N HARI TANGGAL WAKTU MATA AJAR JAMLA PENGAJAR
o T
1 Senin 21 Maret 2022 08.00- Pembukaan 0
08.30
2 Senin 21 Maret 2022 08.00- Reformasi Birokrasi dan Overview 10 Ida Kustini
17.00 SAKIP
3 Selasa 22 Maret 2022 08.00- Persiapan Penyusunan Laporan 10 Agustinus
17.00 Kinerja Instansi Pemerintah Heri Setiawan
4 Rabu 23 Maret 2022 08.00- Pelaksanaan Penyusunan 10 Nuris
17.00 Laporan Kinerja Instansi Maulidiani
Pemerintah
5 Kamis 24 Maret 2022 08.00- Pelaksanaan Penyusunan 10 Ni Putu
17.00 Laporan Kinerja Instansi Kusuma
Pemerintah Jayanthi
6 Jumat 25 Maret 2022 07.30- Studi Komprehensif 10 Made Shanti
16.30 Arya Dwita
7 Jumat 25 Maret 2022 16.30- Penutupan 0
17.00
TOTAL JAMLAT 50
III. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Berdasarkan PERMENPAN No. 53 Tahun 2014, Laporan Kinerja merupakan bentuk
akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap
instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan
dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta
pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran
kinerja.

Laporan kinerja disusun oleh setiap tingkatan organisasi yang menyusun perjanjian
kinerja dan menyajikan informasi tentang :

a) Uraian singkat organisasi;


b) Rencana dan target kinerja yang ditetapkan;
c) Pengukuran kinerja;
d) Evaluasi dan analisis kinerja untuk setiap sasaran strategis atau hasil
program/kegiatan dan kondisi terakhir yang seharusnya terwujud. Analisis ini
juga mencakup atas efisiensi penggunaan sumber daya.
IV. Penyampaian Laporan Kinerja
Pimpinan satuan kerja menyusun dan menyampaikan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah kepada pimpinan unit kerja. Pimpinan unit kerja menyusun laporan
kinerja tahunan tingkat unit kerja berdasarkan perjanjian kinerja yang disepakati dan
menyampaikannya kepada Menteri/Pimpinan Lembaga.
Menteri/Pimpinan Lembaga menyusun laporan kinerja tahunan tingkat
Kementerian/Lembaga berdasarkan perjanjian kinerja yang ditandatangani dan
menyampaikannya kepada Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Aparatur
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi paling lambat 2 (dua)
bulan setelah tahun anggaran berakhir. Untuk tujuan tersebut Menteri/Pimpinan
Lembaga dapat menetapkan suatu petunjuk pelaksanaan internal mekanisme
penyampaian perjanjian kinerja dan pelaporan kinerja.
V. Pengukuran Kinerja
Salah satu fondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja adalah
pengukuran kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan
publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan
outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya
organisasi yang akuntabel.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang terjadi
dengan kinerja yang diharapkan. Pengukuran kinerja ini dilakukan secara berkala
(triwulan) dan tahunan. Pengukuran dan pembandingan kinerja dalam laporan
kinerja harus cukup menggambarkan posisi kinerja instansi pemerintah.
VI. Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang menggambarkan terwujudnya
kinerja, tercapainya hasil program dan hasil kegiatan. Indikator kinerja instansi
pemerintah harus selaras antar tingkatan unit organisasi. Indikator kinerja yang
digunakan harus memenuhi kriteria spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan,
dan sesuai dengan kurun waktu tertentu (SMART).
VII. Indikator Kinerja Utama
Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan yang
menggambarkan kinerja utama instansi pemerintah sesuai dengan tugas fungsi
serta mandat (core business) yang diemban. IKU dipilih dari seperangkat indikator
kinerja yang berhasil diidentifikasi dengan memperhatikan proses bisnis organisasi
dan kriteria indikator kinerja yang baik. IKU perlu ditetapkan oleh pimpinan
Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah sebagai dasar penilaian untuk setiap
tingkatan organisasi. Indikator Kinerja pada tingkat
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah sekurang-kurangnya adalah indikator
hasil (outcome) sesuai dengan kewenangan, tugas dan fungsinya masing-masing.
Indikator kinerja pada unit kerja (setingkat Eselon I) adalah indikator hasil (outcome)
dan atau keluaran (output) yang setingkat lebih tinggi dari keluaran (output) unit kerja
dibawahnya. Indikator kinerja pada unit kerja (setingkat Eselon II) sekurang-
kurangnya adalah indikator keluaran (output).
VIII. Pengumpulan Data Kinerja
Sebagai salah satu bentuk transparansi dan akuntabilitas serta untuk memudahkan
pengelolaan kinerja, maka data kinerja harus dikumpulkan dan dirangkum.
Pengumpulan dan perangkuman harus memperhatikan indikator kinerja yang
digunakan, frekuensi pengumpulan data, penanggungjawab, mekanisme
perhitungan dan media yang digunakan.
IX. OUTPUT DIKLAT
Setiap Pegawai Negeri Sipil (PNS) harus memiliki kompetensi yang layak untuk
dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, kompetensi yang selalu
dimutakhirkan dan ditingkatkan akan menjadikan seorang PNS mahir dan mampu
menghadapi lingkungan yang selalu berubah, salah satu caranya adalah dengan
mengikuti pelatihan. Setelah mengikuti Pelatihan yang dilaksanakan oleh
Pusdiklatwas BPKP, peserta pelatihan diharapkan mengetahui sebagai berikut:
1. Bahwa Laporan Kinerja adalah bentuk pertanggungjawaban dari pejabat
penyelenggara pemerintahan baik di tingkat Pusat maupun Daerah,
sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Penyusunan
laporan kinerja diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
2. Bahwa Peserta Pelatihan diharapkan mampu menjelaskan:
a. Menjelaskan program reformasi birokrasi, tahapan Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dan tata cara menyusun laporan kinerja
instansi pemerintah;
b. Menjelaskan sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan
melaksanakan persiapan penyusunan LAKIP;
c. Menyusun LAKIP; dan
d. Merencanakan tindak lanjut atau langkah-langkah yang direncanakan untuk
dilaksanakan dalam rangka perbaikan kinerja pada tahun berikutnya.
Jakarta, 19 April 2022
Mengetahui
Inspektur II, Peserta Pelatihan,

Dr. Furcony Putri Syakura, S.H., M.H., M.Kn Einstinanto, SH., M.Kn., QGIA
NIP. 196811251993022001 NIP. 198009302010011017

Denny Ramadon, S.E.,QIA,QGIA


NIP. 198605312009121003

Fitriyani Lestari, S.E.,QGIA


NIP. 199204072019032002
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai